Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

METODE PEMBELAJARAN PAI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodik Pembelajaran PAI

Dosen Pengampu: Aliyul Munawaro, M. Ag

Kelompok 5 :

Sarah Noor Azijah 2101327

Hasna Hanifah 2101069

Laila Nur Awwaliyah 2101224

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang, atas terselesaikannya makalah ini. Tak lupa sholawat serta
salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Baginda Nabi Muhammad SAW.
Beserta seluruh keluarga, para sahabat, dan para pengikut beliau yang setia hingga
akhir zaman.

Alhamdulillah wa syukurillah atas berkat Rahmat, inayah dan Hidayah-


Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Metodik Pembelajaran PAI
dengan tema “ Metode Pembelajaran PAI ”. Kami mengucapkan banyak
terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu kami dalam penyusunan makalah
ini.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami
susun ini belumlah sempurna. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran
dalam rangka penyempurnaan pembuatan makalah selanjutnya.

Tasikmalaya, 30 Maret 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam............................................................3

B. Pengertian dan Macam-macam Metode Pembelajaran Agama Islam..........4

BAB III PENUTUP..............................................................................................22

A. Kesimpulan.................................................................................................22

B. Saran............................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari betapa pentingnya peran agama
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi nilai-nilai agama dalam
kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui
pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan
membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Peningkatan potensi
spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia
yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk
Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa
agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia
yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk
menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling
menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial.
Mengingat betapa urgennya pendidikan agama bagi umatnya, maka peran
guru yang profesional sebagai ujung tombak di dunia pendidikan sangat
diharapkan untuk dapat mentransfer ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
agama kepada peserta didiknya dengan berbagai metode.
Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara
menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai
dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab

1
pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum
kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran
adalah komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan),
tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar itu
sendiri. Dalam pembelajaran juga diguanakan model-model pembelajaran
yang yang bermacam dan akan dibahas dalam makalah ini.1

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian metode pembelajaran PAI ?
2. Apa saja macam-macam metode pembelajaran PAI dan apa kekurangan
dan kelebihannya ?

C. Tujuan
Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian metode pembelajaran.
2. Untuk mengetahui macam-macam pembelajaran PAI serta mengetahui
kekurangan dan kelebihannya.

1
Moh. Moedjiono, Dimyati, Strategi Belajar Mengajar, (Depdikbud. Diektorat Jendral
Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan, 1991/1992), h. 61

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam


Dalam bahasa Arab, ada beberapa istilah yang bisa digunakan dalam
pengertian pendidikan, yaitu ta’lim (mengajar), ta’dib (mendidik), dan
tarbiyah (mendidik). Namun menurut al-Attas (1980) dalam Hasan
Langgulung, bahwa kata ta’dib yang lebih tepat digunakan dalam pendidikan
agama Islam, karena tidak terlalu sempit sekedar mengajar saja, dan tidak
terlalu luas, sebagaimana kata terbiyah juga digunakan untuk hewan dan
tumbuh-tumbuhan dengan pengertian memelihara.mDengan demikian,
Pendidikan Agama Islam di sekolah diarahkan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Nazarudin Rahman menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembelajaran PAI, yaitu sebagai berikut:
 Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni suatu
kegiatan membimbing, pengajaran atau latihan yang dilakukan
secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
 Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan
Agama Islam.
 Pendidik atau Guru Agama Islam (GPAI) harus disiapkan untuk
bisa menjalankan tugasnnya, yakni merencanakan bimbingan,
pangajaran dan pelatihan.
 Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran
agama Islam.
Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum,
Departemen Pendidikan Nasional merumuskan sebagai berikut :
 Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan,
dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam

3
sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT.
 Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak
mulia yaitu manusia berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas,
produktif, jujur, adil, berdisiplin, bertoleran (tasamuh), menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan
budaya agama dalam komunitas sekolah.
Lebih lanjut, menurut Arifin, ada tiga aspek nilai yang terkandung
dalam tujuan pendidikan Islam yang hendak direalisasikan melalui
metode, yaitu : pertama, membentuk peserta didik menjadi hamba Allah
yang mengabdi kepadaNya semata. Kedua, bernilai edukatif yang
mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an dan Al-hadist. Ketiga, berkaitan
dengan motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Qur’an yang
disebut pahala dan siksaan.
Berangkat dari beberapa penjelasan tersebut, dapat dikemukan bahwa
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan
membimbing, pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru
pendidikan agama Islam secara berencana dan sadar dengan tujuan agar
peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT yang pada akhirnya mewujudkan manusia Indonesia
yang taat beragama dan berakhlak mulia. Maka guru pendidikan agama
Islam dituntut mampu mengembangkan kemampuannya dalam
pembelajaran pendidikan agama Islam, disinilah pentingnya mempelajari
metode pembelajaran pendidikan agama Islam.

B. Pengertian dan Macam-macam Metode Pembelajaran Agama Islam


Secara etimologi, metode dalam bahasa arab di kenal dengan istilah
thariqah yang berarti langkah-langkah strategi yang di persiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pekerjaan atau

4
pendidikan, maka metode itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan,
dalam rangka mengembangkan sikap mental dan kepribadian agar peserta
didik menerima pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna dengan
baik.
Sedangkan secara terminologi, para ahli mendefinisikan metode sebagai
berikut:

1. Hasan Langgulung, mendefinisikan bahwa metode adalah cara atau


jalan yang harus di lalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Abd. Al-Rahman Ghunaimah, mendefinisikan bahwa metode adalah
cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
3. Ahmad Tafsir, mendefinisikan bahwa metode mengajar adalah cara
yang penting tepat dan cepat dalam mengajarkan mata pelajaran.
Berdasarkan beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa metode
adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh pendidik
dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai tujuan
pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang di rumuskan dalam
silabi mata pelajaran.

Metode pembelajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk


mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil
tidaknya suatu proses belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral
dalam suatu sistem pengajaran. Oleh karena itu, metode harus sesuai dan
selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting)
dimana pengajaran berlangsung. Penggunaan atau pemilihan suatu metode
mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan antara lain: tujuan, karakteristik siswa, situasi, kondisi,
kemampuan pribadi guru, sarana dan prasarana.

Secara garis besar metode mengajar dapat di klasifikasikan menjadi 2


bagian, yaitu :

1. Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang lazim


dipakai oleh guru atau disebut metode tradisional

5
2. Metode mengajar inkonvesional, yaitu suatu teknik mengajar yang
baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti
mengajar dengan modul, pengajaran berprogram,machine unit, masih
merupakan metode yang baru dikembangkan dan diterapkan di sekolah
tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta
guru-guru yang ahli menanganinya.
Pemilihan metode mengajar ini disesuaikan dengan bahan pelajaran,
situasi dan kondisi dan lainnya. Seorang guru yang menggunakan metode
mengajar secara bervariasi hendaknya dapat mengajak siswa untuk terlibat
aktif dalam belajar, sehingga siswa tersebut lebih mudah memahami pelejaran
tersebut.
Metode mengajar memegang peranan penting dalam mencapai tujuan atau
keberhasilan pengajaran. Seorang guru akan berhasil dalam tugas mengajar,
bila dengan metode atau teknik yang digunakannya ia mampu memotivasi
serta memancing daya dan gairah belajar murid-muridnya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang berhubungan dengan metode
yaitu :
1. Metode hanyalah salah satu jalan atau cara yang digunakan oleh
guru dalam mengajar dan bukan tujuan.
2. Tidak ada satu metode yang paling baik.
3. Metode yang sesuaipun belum menjamin hasil yang baik secara
otomatis.
4. Suatu metode yang baik bagi seorang guru belum tentu baik bagi
guru lain.
Dengan demikian metode pengajaran bersifat dinamis, agar dapat memilih
dan memakai metode yang tepat, harus selalu di adakan penelitian dan
evaluasi secara terus menerus.
Faktor-faktor yang mendasari pemilihan dan penggunaan metode yaitu :
1. Metode sesuai dengan tujuan pengajaran.
2. Metode sesuai dengan jenis-jenis kegiatan yang tercakup dalam
pengajaran.
3. Metode menarik perhatian murid.

6
4. Sesuai dengan kecakapan guru.
Di samping itu ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam
penggunaan metode yaitu : tujuan intruksional, keadaan murid, situasi dan
kondisi, fasilitas yang tersedia dan kebaikan atau kelemahan suatu metode.
Metode berhubungan erat dengan tujuan pengajaran dan situasi
pembelajaran, dalam pemilihan metode harus memperhatikan syarat-syarat
sebagai berikut :
 Metode dapat membangkitkan motifasi, Minat dan gairah belajar
murid
 Metode menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid.
 Metode memberikan kesempatan bagi ekspresi yang kreatif bagi
murid.
 Metode merangsang keinginan murid belajar lebih lanjut.
 Mendidik murid dalam teknik belajar sendiri.
 Menanamkan nilai-nilai dan sikap utama.

Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran


agama islam , diantaranya :

1. Ceramah dan Tanya jawab


Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan
oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah. Metode ceramah
adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu
metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru
dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.”. Metode ceramah
pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suaan
pembalajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa,
mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran
melalui ceramah.
Metode ceramah memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
1. Suasana kelas berjalan dengan tenang karena peserta didik
melakukan aktifitas yang sama , sehingga pendidik dapat
mengawasinya sekaligus

7
2. Tidak membutuhkan tenaga banyak dan waktu yang lama,
dengan waktu yang singkat peserta didik dapat menerima
pelajaran sekaligus
3. Pelajaran dapat dilaksanakan dengat cepat, karena dengan waktu
yang singkat dapat diuraikan bahan yang banyak
4. Organisasi kelas sangat sederhana karena tidak membutuhkan
alat-alat yang begitu banyak.
Selain itu, metode ceramah juga memiliki beberapa kelemahan, antara
lain:
1. Guru tidak dapat mendapatkan kepastian daya serap siswa
terhadap materi pelajaran.
2. Dalam diri murid kemungkinan dapat berbentuk konsep-konsep
lain dari kata-kata yang dimaksudkan.
3. Murid cenderung pasif, sehingga sulit mengembangkan
kecakapan guna mengeluarkan pendapatnya sendiri
4. Murid sukar mengkonsentrasikan perhatian
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk
teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai
menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota
diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.Jika metode ini
dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini
sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan
diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta
diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran
seperti yang diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini
adalah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan,
menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu
keputusan.”

8
Ada beberapa jenis diskusi yang dilakukan oleh guru dalam
membimbing belajar siswa antara lain :
1. Whole Group, yaitu bentuk diskusi kelas dimana para pesertanya
duduk setengah lingkaran, guru bertindak sebagai pemimpin dan
topiknya telah direncanakan.
2. Diskusi kelompok, yaitu diskusi yang biasanya terdiri dari
kelompok kecil (4-6) orang peserta, dan juga diskusi kelompok
besar terdiri (7-15) anggota. Dalam diskusi tersebut dibahas
tentang suatu topik tertentu dipimpin oleh seorang ketua dan
seorang sekretaris.
3. Buzz Group, yaitu biasanya dibagi-bagi menjadi kelompok
kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang peserta. Tempat duduk
diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pikiran dan
bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya diadakan
ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud
memperjelas dan mempertajam bahan pelajaran.
4. Panel, yaitu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta
untuk mendiskusikan suatau topik tertentu dan duduk dalam
bentuk seni melingkar yang dipimpin oleh moderator.
5. Syindicate group, yaitu bentuk diskusi ini kelas dibagi ke dalam
beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta, masing-
masing kelompok mengerjakan tugas-tugas tertentu atau tugas
yang bersifat komplementer.
6. Symposium, yaitu dalam diskusi ini biasanya terdiri dari pembawa
makalah, moderator, dan notulis, serta beberapa peserta
symposium.
7. Informal debate, yaitu biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi
menjadi dua tim yang agak seimbang besarnya dan mendiskusikan
subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan
peraturan perdebatan formal.
8. Fish bowl, yaitu diskusi ini tempat duduk diatur setengah
melingkar dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta

9
diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok
diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada di dalam
mangkok.
9. Brain storming, yaitu biasanya terdiri dari delapan sampai dua
belas orang peserta, setiap anggota kelompok diharapkan
menyumbang ide dalam pemecahan masalah. Hasil yang
diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan
rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang
ditemukan atau dianggap benar.
Metode diskusi memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan metode
diskusi antara lain, yaitu :
1. Suasana kelas akan hidup, sebab peserta didik mengarahkan
pikirannya kepada masalah yang sedang didiskusikan
2. Dapat menaikkan prestasi kepribadian individu seperti
toleransi, demokratis, kritis, berfikir sistematis, sabar dan
sebagainya
3. Kesimpulan-kesimpulan diskusi mudah dipahami peserta didik,
karena mereka mengikuti proses berfikir sebelum pada
kesimpulan
4. Melatih peserta didik untuk berfikir matang sebelum
mengemukakan pikiran atau pendapatnya kepada umum.
Kelemahan metode diskusi, sebagai berikut :
1. Sering terdapat sebagian peserta didik tidak aktif,
2. Sulit menduga hasil yang akan dicapai karena waktunya
terlampau banyak,
3. Sering sebagai adu kemampuan dan pelampiasan emosi
personal atau kelompok, bila pendidik kurang menguasai
masalahnya.
3. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan
mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa
memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila

10
materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai
aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan
tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan
pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban),
serta disajikan dengan cara yang menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan
memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada
guru.
Pada umumnya metode ini sebagai selingan dalam proses belajar
mengajar, dalam metode ini paling tidak ada dua hikmah, yaitu :
 Memberikan kesempatan bertanya yang mengandung latihan
keberanian bertanya.
 Sebagai salah satu teknik untuk mengetahui keberhasilan proses
belajar mengajar.Dengan demikian terbuka pintu jalur dua arah
yaitu dari guru kepada siswa dan sebaliknya.
Metode tanya jawab adalah salah satu teknik untuk mengajar yang
dapat membantu kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam metode
ceramah. Guru dapat memperoleh gambaran sejauh mana siswa dapat
mengerti dan dapat mengemukakan apa yang telah diceramahkan.
Melalui ceramah biasanya siswa kurang mencurahkan perhatiannya,
tetapi mereka akan berhati-hati terhadap pelajaran yang diajarkan melalui
metode tanya jawab sebab sewaktu-waktu mereka akan mendapat giliran
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru kepadanya.
Metode tanya jawab dapat dipakai oleh guru untuk menetapkan secara
umum apakah siswa yang mendapatkan giliran untuk menjawab
pertanyaan sudah dapat memahami materi pelajaran yang telah dipelajari.
Metode tanya jawab mempunyai peranan sangat penting dalam proses
belajar mengajar, pertanyaan yang tersusun teratur dan terarah dengan
teknik pengajaran yang tepat akan dapat ;
1. Meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar

11
2. Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu bagi murid terhadap
masalah yang diberikan.
3. Mengembangkan pola berfikir dan belajar lebih aktif bagi murid.
4. Menentukan perhatian bagi murid terhadap masalah yang sudah
dibahas.
Dengan melaksanakan metode tanya jawab, pertanyaan dapat diajukan
oleh guru atau siswa, dengan kata lain guru bertanya siswa menjawab dan
siswa bertanya guru menjawab. Metode tanya jawab mempunyai kelebihan
dan kelemahan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Drs. Mansyur
dalam buku Metodologi Pendidikan Agama, kelebihan metode tanya
jawab yaitu :
1. Guru dengan segera dapat mengetahui materi pelajaran yang
belum dikuasai oleh murid.
2. Baik sekali untuk melatih murid agar berani mengembangkan
pendapatnya dengan lisan secara teratur.
3. Murid dapat menanyakan langsung kepada guru tentang bahan
pelajaran yang sulit dikuasai.
4. Suasana kelas akan hidup, karena aktif berpikir dan
menyampaikan pikirannya dengan berbicara dan murid bertanya
atau memberikan penjelasan.
Adapun kelemahan metode tanya jawab antara lain sebagai berikut :

1. Waktu yang dipergunakan kadang-kadang tidak sesuai dengan


hasil yang diperoleh, karena jika terjadi perbedaan pendapat akan
lama menyelesaikannya.
2. Bisa menimbulkan penyimpangan pokok bahasan bila terjadi
jawaban yang menarik perhatian tetapi bukan merupakan sasaran
yang menjadi tujuan.
3. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dari beberapa aspek tidak
menggambarkan keseluruhan.
4. Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian

12
tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap
siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
Metode ini uga memiliki beberapa kelbihan dan kelemahan. Kelebihan
metode pemberian tugas diantaranya :
1. Siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian
mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
2. Baik sekali untuk mengisi waktu yang luang dengan masalah yang
konstruktif
3. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan bekerja
dalam suasana yang merdeka dan demokratis
4. Membiasakan siswa untuk belajar meskipun tanpa pengawasan.
Kelemahan metode pemberian tugas antara lain:
1. Sering tugas yang diberikan oleh guru kepada siswa dikerjakan
oleh orang lain sehingga siswa tidak tahu menahu tentang tugas
tersebut.
2. Apabila tugas tugas terlalu sering diberikan , ketenangan mental
mereka akan terganggu
3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi dan sesuai dengan
perbedaan masing-masing individu
4. Sering sekali siswa menyalin atau meniru pekerjaan teman-
temannya tanpa belajar.
5. Metode Eksperimen
Menurut Zakiyah Daradjat, metode percobaan yang biasanya
dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen
Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada
pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah.
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di
mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa
diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri
dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis,

13
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang
dipelajarinya.
Metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan metode
eksperiment diantaranya :
1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas
kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri
daripada hanya menerima kata guru atau buku.
2. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi
eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.
3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa
terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil
percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan
hidup manusia.
Kekurangan metode eksperiment sebagai berikut :
1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan ekperimen.
2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik
harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.
3. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan
teknologi.
6. Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi,
benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari.
Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang
sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan
lisan.
Metode ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihan metode
demonstrasi antar lain:
1. Membantu siswa untuk memahami dengan jelas suatu proses
dengan penuh perhatian
2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan

14
3. Menghindari verbalisme
4. Memberikan keterampilan tertentu
Kelemahan metode demonstrasi antara lain :
1. Membutuhkan waktu yang cukup banyak, sehingga mata
pelajaran yang lain kemungkinan bisa terganggu
2. Tidak efektif bila terbatasnya sarana
3. Terlalu sering mengadakan bisa menghalangi proses berfikir
dengan gaya abstraksinya
4. Sukar dilaksanakan bila peserta didik tidak hadir sebagian.
Metode ini sering digunakan pada mata pelajaran pendidikan agama
Islam dalam menerangkan atau menjelaskan tentang cara mengerjakan
suatu ibadah seperti shalat, berwudhu, haji dan sebagainya.
7. Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang
dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru
kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa.
Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi
Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa
sudah terlibat dalam kerja kelompok.
8. Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan
metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu
permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari
mencari data sampai pada kesimpulan.
9. Metode Latihan
Menurut Zuhairini, yaitu suatu metode dalam pengajaran dengan
jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah
diberikan atau biasa disebut dengan ulangan.

10. Metode Sosio-drama


Yaitu suatu metode mengajar dimana guru memberikan
kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan

15
peran tertentu, seperti yang terdapat dalam masyarakat sosial.
Tujuannya adalah agar siswa menghayati dan menghargai perasaan
orang lain, membagi tanggung jawab dalam kelompok, merangsang
siswa berpikir dan memecahkan masalah.

11. Metode Simulasi


Yaitu penekanan dalam metode simulasi adalah pada kemampuan
siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan. Dan pada
titik finalnya siswa mampu untuk mendapatkan kecakapan bersikap dan
bertindak sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
12. Metode Kerja Lapangan
Yaitu suatu cara mengajar yang bertujuan memberikan pengalaman
kerja nyata bagi anak didik diluar kelas (dimana saja bisa). Metode ini
hakikatnya merupakan penyempurnaan dari metode kerja kelompok, karya
wisata, dan eksperimen, bahkan tanya-jawab.
13. Metode Kerja Kelompok
Istilah kerja kelompok mengandung arti bahwa siswa-siswa dalam
suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang
didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama. Langkah-langkah
yang harus ditempuh dalm pelaksanaan metode kerja kelompok, yaitu:
1. menentukan kelompok;
2. pemberian tugas-tugas kepada kelompok;
3. pengerjaan tugas pada masing-masing kelompok, dan
4. penilaian.
Kelebihan: melatih dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan
toleransi, adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara individu
dalam kelompok, menumbuhkan rasa ingin maju dan persaingan yang
sehat.
Kelemahan : memerlukan persiapan yang agak rumit, harus diawasi
guru dengan ketat agar tidak timbul persaingan ynag tidak sehat, sifat dan
kemampuan individu akan terabaikan, jika juga tidak dibatasi waktu
tertentu, maka akan cenderung terabaikan. (Arief, Armai. 2002).

16
14. Metode Karya Wisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang
terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan.

Adapun kelebihan metode karya wisata diantaranya sabagai berikut:


1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang
memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.
2. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih
relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di
masyarakat.
3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.

Kelemahan metode karya wisata adalah sebagai berikut:

1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.


2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
3. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas
daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.
4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap
gerak-gerik anak didik di lapangan.
5. Biayanya cukup mahal.
6. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran
karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata
jangka panjang dan jauh.
Kadang-kadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak ke
luar sekolah, untuk meninjautempat tertentu atau obyek yang lain.
Menurut Roestiyah (2001:85) , karya wisata bukan sekedar rekreasi, tetapi
untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat
kenyataannya. Karena itu dikatakan teknik karya wisata, ialah cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau
obyek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu

17
seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil, toko serba ada, dan
sebagainya.
Agar penggunaan teknik karya wisata dapat efektif, maka
pelaksanaannya perlu memeperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
(a) Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan
jelas. (b) Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan
mengatur segalanya dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib
yang telah ditentukan bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap
seksi, demikian pula tugas-tugas kelompok sesuai dengan
tanggungjawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu, (c) Akhir karya
wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala hal
hasil karya wisata, menyusun laporan atau paper yang memuat kesimpulan
yang diperoleh.
Karena itulah teknik karya wisata dapat disimpulkan memiliki
keunggulan sebagai berikut: (a) Siswa dapat berpartisispasi dalam
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada obyek karya
wisata itu, serta mengalami dan menghayati langsung apa pekerjaan
mereka. (b) Siswa dapat melihat berbagai kegiatan para petugas secara
individu maupun secara kelompok dan dihayati secara langsung yang akan
memperdalam dan memperluas pengalaman mereka, (c) dalam
kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber informasi
yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadapi,
sehingga mungkin mereka menemukan bukti kebenaran teorinya, atau
mencobakan teorinya ke dalam praktek, (d) Dengan obyek yang ditinjau
itu siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan
pengalaman yang terintegrasi, yang tidak terpisah-pisah dan terpadu.
15. Metode Latihan Keterampilan ( Drill Method )
Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana
siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara
membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa
manfaatnya dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari
mute/pernik-pernik.

18
Kelebihan metode latihan keterampilan sebagai berikut :
a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis,
melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.
b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam
perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian,
tanda-tanda/simbol, dan sebagainya.
c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan
kecepatan pelaksanaan.

Kekurangan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik


lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada
jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan tyang dilaksanakan secara berulang-
ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.
d. Dapat menimbulkan verbalisme.
16. Metode mengajar beregu ( Team teaching method )
Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana
pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas.
Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai kordinator. Cara
pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika
ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan
dengan team pendidik tersebut.
17. Metode perancangan ( projeck method )
Metode perancangan (projeck mothed) adalah suatu metode mengajar
dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai
obyek kajian.
Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :
a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjadi
lebih luas dan menyuluruh dalam memandang dan memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan.

19
b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiasakan
menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan
terpadu, yang diharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan
sehari-hari.
Kekurangan metode perancangan sebagai berikut :
a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara
vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan
metode ini.
b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanaan
metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru,
sedangkan para guru belum disiapkan untuk ini.
c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan
anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar
yang diperlukan.
d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat
mengaburkan pokok unit yang dibahas.
18. Metode Bagian ( Teileren method )
Metode bagian (teileren mothed) yaitu suatu metode mengajar dengan
menggunakan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian
disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan
masalahnya.
19. Metode Global (Ganze method )
Metode Global (Ganze mothed) yaitu suatu metode mengajar dimana
siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume
apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.
20. Metode Discovery
Metode discovery (a) Merupakan suatu cara untuk mengembangkan
cara belajar siswa aktif, (b) Dengan menemukan sendiri, menyelidiki
sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam
ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa, (c) Pengertian yang ditemukan
sendiri merupakan pengertian yang betul-betul dikuasai dan mudah
digunakan atau ditransfer dalam situasi lain, (d) Dengan menggunakan

20
strategi penemuan, anak belajar menguasai salah satu metode ilmiah yang
akan dapat dikembangkannya sendiri, (e) dengan metode penemuan ini
juga, anak belajar berfikir analisis dan mencoba memecahkan probela
yang dihadapi sendiri, kebiasaan ini akan ditransfer dalam kehidupan
bermasyarakat.

21
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan
membimbing, pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru
pendidikan agama Islam secara berencana dan sadar dengan tujuan agar
peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian,
pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan,
pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga
menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya
kepada Allah SWT yang pada akhirnya mewujudkan manusia Indonesia
yang taat beragama dan berakhlak mulia.
Agar hal di atas tercapai, maka guru pendidikan agama Islam dituntut
mampu mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran pendidikan
agama Islam, disinilah pentingnya mempelajari metode pembelajaran
pendidikan agama Islam.
Metode adalah seperangkat cara, jalan dan tehnik yang digunakan oleh
pendidik dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran atau menguasai kompetensi tertentu yang di
rumuskan dalam silabi mata pelajaran. Metode pembelajaran yaitu suatu
cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan,
fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar-
mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem
pengajaran.
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah pendidikan
agama islam di SD dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk
menambha ilmu pengetahuan bagi yang mmembacanya.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://joharcom.wordpress.com/2012/11/26/macam-macam-metode-pengajaran-
pai/
http://acengideng.blogspot.com/2014/01/makalah-metode-pembelajaran-sd-atau-
mi.html
Moedjiono, Moh. dan Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar.
Depdikbud Diektorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan
Tenaga Kependidikan.
Ramayulis, Haji. 2005. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam

Mulia, 2005.

23

Anda mungkin juga menyukai