Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PAI SD

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pembelajaran PAI SD

Disusun Oleh:

AAN MULYA AHMADI (2106104040090)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘Model-Model Pembelajaran PAI
SD’ ini tepat pada waktunya. Ada pun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah Pembelajaran PAI SD. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan kepada para pembaca dan juga bagi penulis. Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Mislinawati, S. Pdi., M. Pd., selaku dosen pengampu dalam
mata kuliah Pembelajaran PAI SD, yang mana telah memberikan tugas yang sangat
bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami dalam materi ini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat kami nantikan demi membangun
kesempurnaan makalah ini.

Nagan Raya, 18 November 2023

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................................5
1.3 Tujuan Masalah..............................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam sudah mengatur agar manusia menjadi seseorang yangberpendidikan. Ada
hadits yang menerangkan bahwa menuntut ilmuhukumnya wajib bagi umat Islam dan juga
hadits yang menerangkan tuntutlah ilmu walaupun ke negeri Cina. Hal ini membuktikan
bahwa Islammenganjurkan umatnya untuk bersungguh-sungguh dalam mencari ilmu.
Didalam pendidkan tidak lepas dari berbagai komponen yang ada. Sebagaimana kita ketahui,
di dalam proses pendidikan haruslah ada seorangpendidik, terdidik, sarana prasarana, dan
juga kurikulum. Dengan adanya komponen yang baik dari komponen tersebut maka tujuan
pendidikan akan terwujud.
Tujuan adalah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usahaatau kegiatan
selesai. Maka pendidikan karena merupakan suatu usaha dankegiatan yang berproses melalui
tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, tujuannya bertahap dan bertingkat. Muhammad Athiyah
al-Abrasyi merumuskan tujuan pendidikan Islam secara lebih rinci. Dia menyatakan bahwa
tujuan pendidkan Islam adalah untuk membentuk akhlak mulia,persiapan menghadapi
kehidupan dunia-akhirat, persiapan untuk mencari rizki, menumbuhkan semangat ilmiah, dan
menyiapkan profesionalisme subjek didik. Dari lima tujuan pendidikan tersebut semuanya
harus menujupada titik kesempurnaan yang salah satu indikatornya adalah nilai tambah
kuantitatif dan kualitatif. Dari tujuan tersebut nyatalah bahwa Islam menginginkan agar kelak
setelah mendapat pendidikan agama Islamterciptalah manusia yang siap dalam segala hal.
Pendidikan tidak lepas dari segala aspek yang sudah tersebutkan tadi. Aspek yang penting
diantaranya adalah kurikulum dan juga peserta didik.
Kurikulum dan peserta didik ini menjadi hal yang tidak terpisahkan. Ini
karenakurikulum menyesuaikan dengan tingkatan peserta didik itu sendiri. Di dalam proses
pembelajaran PAI, terjadi pula interaksi antara guru (pendidik) dansiswa (peserta didik). Para
guru PAI di setiap institusi pendidikan,, sangat diharapkan memiliki bahkan dituntut untuk
menguasai pembelajaran PAI. Ini tidak lain bertujuan agar materi yang tersampaikan nanti
bisa tersampaikan secara maksimal kepada peserta didik. Di dalam pembelajaran adanya
manajemen kesiswaan. Ini tidak lain agar bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang kesiswaan agar kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib,
teratur, serta mampu mencapai tujuan pendidikan sekolah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan model-model pembelajaran PAI SD?
2. Bagaimana model pembelajaran PAI bagi SD?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk menjelaskan pengertian dari model-model pembelajaran PAI SD
2. Untuk menjelaskan jenis-jenis model pembelajaran PAI SD
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Model Pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam menciptakan
suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM). Model
pembelajaran yang menarik dan variatif akan berimplikasi pada minat maupun motivasi
peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Dengan penerapan kurikulum
K13 dan tuntutan untuk mengembangkan model pembelajaran kreatif, maka guru harus pula
mampu mengikuti tuntutan perkembangan dunia pendidikan terkini. guru harus berani
berinovasi dan beradaptasi dengan metode pembelajaran PAIKEM seperti Talking Stick,
Example non Example, Think Pair Share dan tidak hanya terpaku pada metode ceramah saja.
Untuk memperjelas mengapa model pembelajaran perlu dikembangkan secara
berkesinambungan, kita harus kembali pada pengertian model pembelajaran secara umum.
Berikut ini adalah pengertian model pembelajaran menurut pendapat para tokoh
pendidikan antara lain:
1. Agus Suprijono: pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas maupun tutorial.
2. Mills: model adalah bentuk representasi akurat sebagai proses actual yang
memungkinkan seseorang atau sekelompok orang mencoba bertindak
berdasarkan model itu.
3. Richard I Arends: model pembelajaran mengacu pada pendekatan yang akan
digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap
kegiatan di dalam pembelajaran,lingkungan pembelajaran dan pengelolaan
kelas.
Dalam konteks ke-Indonesiaan, pendidikan Islam merupakan bagian dari system
pendidikan nasional. Dimana pembelajaran Agama Islam, dalam konteks kebijakan
pendidikan nasional identik dengan pendidikan agama Islam yang diselenggarakan pada
pendidikan formal di semua jenjang pendidikan, mulai pendidikan anak usia dini, dasar,
menengah dan pendidikan tinggi.
Pendidikan Islam merupakan segala usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta
sumber daya insan yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil)
sesuai dengan norma Islam. Dengan demikian demikian, tujuan pendidikan Islam berfokus
pada tiga dimensi, yaitu:pertama, terbentuknya insane kamil (manusia universal, conscience)
yang mempunyai wajah-wajah qur’ani. Kedua, terciptanya insane kaffah, yang mempunyai
dimensi- dimensi religious, budaya, dan ilmiah. Ketiga, penyadaran fungsi manusia sebagai
hamba, khalifah Allah, serta sebagai waratsatul anbiya’ dan memberikan bekal yang
memadai dalam rangka pelaksanaan fungsi tersebut. Tujuan pendidikan Islam tersebut akan
tercapai bila materi pendidikan tersebut diseleksi dan diajarkan dengan baik dan tepat.
Tantangan yang dihadapi dalam Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah mata
pelajaran adalah bagaimana mengimplementasikan pendidikan agama Islam bukan hanya
mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana mengarahkan peserta didik
agar memiliki kualitas iman, takwa dan akhlak mulia. Dengan demikian materi pendidikan
agama bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang agama akan tetapi bagaimana
membentuk kepribadian siswa agar memiliki keimanan dan ketakwaan yang kuat dan
kehidupannya senantiasa dihiasi dengan akhlak yang mulia dimanapun mereka berada, dan
dalam posisi apapun mereka bekerja.
Guru merupakan ujung tombak dalam pembelajaran, oleh karena itu guru dituntut
untuk bisa menciptakan iklim pembelajaran yangkondusif sehingga dapat tercapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Metode merupakan salah satu komponen pendidikan yang
cukup penting untuk diperhatikan. Penyampaian materi dalam arti penanaman nilai
pendidikan sering gagal karena cara yang digunakannya kurang tepat.Penguasaan guru
terhapat materi pembelajaran saja belum cukup untuk dijadikan titik tolak keberhasilan suatu
proses belajar mengajar.
Maka, saat ini yang mendesak adalah bagaimana usaha-usaha yang harus dilakukan
oleh para guru Pendidikan Agama Islam untuk mengembangkan metode-metode
pembelajaran yang dapat memperluas pemahaman peserta didik mengenai ajaran-ajaran
agamanya, mendorong mereka untuk mengamalkannya dan sekaligus dapat membentuk
akhlak dan kepribadiannya.
Secara psikologis, penerapan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, dan Menyenangkan) dalam proses belajar mengajar diyakini dan telah terbukti
berdasarkan pengalaman memiliki dampak positif terhadap penguatan hasil belajar, kesan
yang mendalam dan daya tahan lama dalam memori peserta didik sehingga tidak mudah lupa
terhadap ilmu pengetahuan yang diperolehnya, atau dalam bahasa psikologi dikenal dengan
istilah long term memory.

2.2 Jenis Model-Model Pembelajaran PAI SD


2.2.1 Everyone is a teacher here (setiap murid sebagai guru)
Langkah- langkah penerapan adalah sebagai berikut:
a. Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk
menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang
dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan di kelas.
b. Kumpulkan kertas- kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara
acak kepada masing- masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak
kembali kepada yang bersangkutan.
c. Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan dikertas masing-
masing, sambil memikirkan jawabannya.
d. Undang sukarelawan (valunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di
tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa
untuk angkat tangan bagi yang siap membaca-tanpa langsungmenunjuknya)
e. Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau
permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk
memberikan pendapat atau melengkapi jawabannya.
f. Berikan apresiasi (pujian/tidak menyepelekan) terhadap setiap
jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah
g. Kembangkan diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian
membacakan pertanyaan di tangan masing-masing sesuai waktu yang telah
disediakan.
h. Guru melakukan kesimpulan.
2.2.2 Information Search
Langkah- langkah pembelajaran:
a. Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai SK/KD
b. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
c. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
d. Siswa diminta mencari ayat dan hadits terkait.
e. Bagi kelas dalam kelompok keciL.
f. Siswa diminta mencari bahan di perpustakaan/warnet yang sudah diketahui
oleh guru bahwa bahan- bahan tersebut benar-benar ada.
g. Guru membantu dengan cara membagi rerensi kepada mereka.
h. Peserta diminta mencari jawaban dari referensi tersebut yang dibatasi oleh
waktu (mis 10 menit) oleh guru.
i. Hasilnya didiskusikan kepada seluruh kelas.
j. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait kompetensi tersebut.
k. Kesimpulan
2.2.3 Reading Aloud (strategi membaca dengan keras) sesuai untuk materi sejarah
Langkah- langkah penerapannya:
a. Guru memilih sebuah teks sejarah Islam yang cukup menarik untuk dibaca
dengan keras.
b. Guru menjelaskan teks itu kepada peserta didik dengan singkat. Guru
menjelaskan poin-poin kunci atau masalah-masalah pokok yang dapat
diangkat.
c. Guru membagi bacaan teks itu dengan alenia-alenia atau beberapa cara
lainnya. Guru menyuruh sukarelawan-sukarelawan untuk membaca keras
bagian- bagian yang berbeda.
d. Ketika bacaan- bacaan tersebut berjalan, guru menghentikan di beberapa
tempat untuk menekankan point-point tertentu, kemudian guru
memunculkan beberapa pertanyaan dan memberikan contoh- contoh. Guru
dapat membuat diskusi-diskusi singkat jika para peserta didik
menunjukkan minat dalam bagian tertentu. Kemudian guru melanjutkan
dengan menguji apa yang ada dalam teks tersebut.
e. Agar siswa terbiasa dengan kalimat toyibah, setiap hendak membaca
hendaknya mereka meneriakkan kalimat toyibah (Mis. Allahu akbar)
f. Kesimpulan.
2.2.4 Role Play (bermain peran), sesuai untuk materi akhlak
Langkah-langkah pembelajaran:
a. Menetapkan topik sesuai pembahasan
b. Menyusun skenario peran (dari rumah) lalu mensosialisasikannya kepada
siswa.
c. Bentuk kelompok dengan anggota 4-5 siswa perkelompok.
d. Tunjuk beberapa siswa ke depan untuk memainkan peran. Pada saat
pemain peran memainkan karakter di depan kelas, siswa yang lain diminta
untuk mengamati dan menuliskan tanggapan mereka bersama
kelompoknya.
e. Masing- masing kelompok menyampaikan tanggapan kelompoknya di
forum kelas
f. Menyimpulkan dan mengklarifikasi.
2.2.5 Index Card Match (mencari jodoh kartu tanya jawab)
Model ini bisa digunakan untuk materi tajwid dan qur’an hadits.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Buatlah potongan- potongan kertas sejumlah peserta didik dalam kelas dan
kertas tersebut dibagi menjadi dua kelompok.
b. Tulis potongan ayat pada kertas pertanyaan dan artinya pada kertas
jawaban.
c. Cocoklah kertas tersebut sehingga akan berbaur antara kertas soal dan
jawaban.
d. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktifitas yang
dilakukan berpasangan.
e. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang
menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan.
Jelaskan pada mereka agar tidak memberikan materi kepada orang lain
f. Setelah semua peserta menemukan pasangannya dan duduk berdekatan,
mintalah setiap pasangan secara bergantian untuk membacakan soal dan
jawaban dengan suara yang keras.
g. Akhiri dengan klari!ikasi dan pengambilan kesimpulan.

2.2.6 Small Group Discussion (diskusi kelompok kecil)


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Bagi kelas menjadi beberapa kelompok kecil (stiap kelompok maksimal 5
siswa) dengan menunjuk ketua dan sekretaris.
b. Berikan soal study kasus (yang dipersiapkan oleh guru) sesuai dengan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Gontoh: MTs
kelas VII tentang Kurban dan Aqiqah.
c. Instruksikan setiap kelompok untuk mendiskusikan jawaban dari kasus
tersebut.
d. Pastikan setiap anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi.
e. Instruksikan setiap kelompok untuk menyajikan hasil diskusinya dalam
forum kelas melalui juru bicara yang ditunjuk.
f. Klarifikasi, penyimpulan dan tindak lanjut.
Contoh kasus:
1) Setiap hari raya idul adha datang, pak haji Tauhid selalu melaksanakan ibadah
kurban dengan menyembelih seekor sapi jantan dan besar. Pak Haji yang kaya
dan dermawan ini, selalu berniat ketika menyembelih hewan kurbannya
dengan niat untuk 7 anggota keluarganya. Sementara itu, pak Kasan dalam
waktu yang sama juga berkurban menyembelih kambing dengan niat untuk
dirinya sendiri. Nah, bagaimana pendapatmu tentang perbedaan niat antara
Pak haji Tauhid dengan pak Kasan ketika keduanya melaksanakan ibadah
kurban tadi.
2) Agung adalah anak laki- laki ustad Sanusi yang baru beberapa hari lalu lahir.
Tepat pada hari ke tujuh, ustad Sanusi mengundang tetangganya untuk
menghadiri acara walimatut tasmiyah (tasyakuran pemberian nama anaknya).
Sang ustad dalam menjamu tamunya sengaja menghidangkan sate dan
tongseng kambing yang disembelih sehari sebelumnya berjumlah dua ekor
dengan niat akikah untuk putra tercintanya. Sedangkan bu Muslihah juga
mengundang tetangga sekitar dengan hajatan mengakikahi putrinya yang
sudah berumur 7 tahun dengan menyembelih satu ekor kambing.

2.2.7 Tahlilul Khotho’


Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Siswa diminta menulis sebuah karangan pendek sesuai dengan topic yang
dibahas.
b. Setelah dikoreksi, guru mengidentifikasi dan mengidentifikasi mana
kesalahan umum yang berfrekwensi tinggi (common mistake) serta mana
yang merupakan kesalahan individual (yang melakukan kesalahan tersebut
jumlahnya sedikit)
c. Siswa diminta menganalisa bersama- sama kesalahan yang berfrekwensi
tinggi.
d. Guru menjelaskan letak kesalahan dan membetulkannya secara hukum
qawaid.
e. Guru dan siswa mengambil kesimpulan.

2.2.8 Ta’biirus Shuroh


Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan gambar terkait topic/materi mata pelajaran.
b. Meminta siswa untuk mengamati gambar secara cermat.
c. Membagi siswa dalam beberapa kelompok.
d. Diminta semua anggota kelompok mencatat kosakata (bahasaArab)
sebanyak-banyaknya sesuai hasil pengamatan terhadap gambar (perlu
dibatasi waktu)
e. Selanjutnya setiap kelompok menyusun kalimat sempurna dalam bahasa
Arab dan menulisnya di papan tulis.
f. Selanjutnya setiap kelompok mendiskripsikan/ta'bir cerita tentang gambar
yang diamati dalam bahasa Arab.
g. Klarifikasi dan kesimpulan.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model Pembelajaran merupakan salah satu komponen utama dalam
menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan
(PAIKEM). Model pembelajaran yang menarik dan variatif akan berimplikasi pada
minat maupun motivasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar di
kelas.
Beberapa model pembelajaran PAI berbasis PAIKEM, antara lain;
1) Eeryone is a teacher here (setiap murid sebagai guru)
2) Information Search
3) Reading Aloud (strategi membaca dengan keras) sesuai untuk materi sejarah
4) Role Play (bermain peran), sesuai untuk materi akhlak
5) Index Card Match (mencari jodoh kartu tanya jawab)
6) Small Group Discussion (diskusi kelompok kecil)
7) Tahlilul Khotho’
8) Ta’biirus Shuroh

3.2. Saran
Kami menyadari makalah ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan
tetapi bukan berarti makalah ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati
kami semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih pada suatu saat terhadap makalah
tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/16642384/
MAKALAH_METODE_dan_MODEL_PEMBELAJARAN_AGAMA_ISLAM ., diambil
pada tanggal 20 November 2023.

Anda mungkin juga menyukai