Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR MANAJEMEN PENDIDIKAN


Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Dan Pengembangan
LPI Kelas PAI/6 A

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. Encep Syarifudin, M. Pd

Di Susun Oleh :

KELOMPOK 1

Durotul Hasanah NIM 191210008

Sri Wahyuni NIM 191210009

Musfik Amrullah NIM 191210013

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2022 M/ 1443 H


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat, Taufik, Hidayah serta
Inayah-Nya kepada Kami, sehingga kami memiliki kesempatan untuk dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan sepenuhnya kepada baginda Nabi
besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman islamiah yang
modern seperti saat ini. Dan juga kepada keluarganya, Sahabat, Tabi’in, Tabi’it-tabi’in seta para
pengikut-pengikutnya hingga akhir kiamat nanti.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Demikian makalah ini disusun, penulis menyadari bahwa di dalam penulis makalah ini
banyak sekali kekurangan, akan tetapi penulis berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat
memberikan manfa’at serta pengetahuan untuk semuanya. Aamiin
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
I. Latar Belakang.................................................................................................................................4
II. Rumusan Masalah............................................................................................................................4
III. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................5
A. URGENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN.....................................................................................5
B. MODEL MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN........................................................................7
C. PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN.................................................................................................8
D. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN................................................................................10
E. ISU-ISU MANAJEMEN PENDIDIKAN......................................................................................11
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Proses pendidikan tentunya tidak akan pernah terlepas dari adanya suatu manajemen
yang telah di susun rapih dan sistematis sebagai penunjang jalannya pendidikan yang akan di
lakukan. Manajeman merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki keberagaman serta sudut
pandang masing-masing. Karena manajemen bisa berarti suatu tindakan yang di mulai dari
sebuah rancangan atau perencanaan sehingga dalam bertindak tidak asal-asalan melainkan
sesuai dengan instruksi yang berlaku yang sudah di atur dalam manajemen itu sendiri.
Manajemen dalam agama islam tidak jauh berbeda persepsinya dengan manajemen secara
umum. Hanya saja yang perlu di tekankan dalam manajemen agama islam terletak pada
keadilan dalam bertindak artinya dalam manajemen itu tidak ada orang-orang yang di
rugikan dalam prakteknya.

Sejarah mencatat bahwa banyak orang-orang yang berkualitas yang memiliki kultur
yang bisa di memajukan bangsa dan negara mereka ini adalah orang-orang yang terlahir dari
sebuah organisasi karena sekolah hanya fokus pada akademiknya saja.1 Tidak bisa di
pungkiri bahwa lembaga pendidikan baik tingkat paud maupun tingkat universitas tidak akan
pernah bisa melahirkan genarasi yang bisa bersaing dengan globla tanpa adanya peran
manajemen dalam prosesnya.

Adanya manajemen pendidikan bisa mewujudkan situasi pembelajaran yang aktif,


efektif kreatif serta inovatif baik itu yang di rasakan oleh tenaga pendidiknya maupun oleh
peserta didiknya. Selain itu manajemen pendidikan juga bisa menciptakan para peserta didik
mampu mengembangkan potensi yang di miliki baik itu di bidang akademik maupun bidang
non akademik.2

II. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan urgensi manajemen pendidikan?
2. Apa saja model manajemen pendidikan?
3. Apa saja prinsip-prinsip manajemen?
4. Bagaimana perkembangan teori manajemen?
5. Bagaimana bentuk isu-isu manajemen pendidikan?

III. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui urgensi manajemen pendidikan
2. Untuk mengetahui model manajemen pendidikan
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen
4. Untuk mengetahui perkembangan teori manajemen
5. Untuk mengetahui bentuk isu-isu manajemen pendidikan

1
H. Andi Rasyid Pananrangi, Manajemen Pendidikan, (Makassar : Celebes Media Perkasa, 2017), Hlm 5
2
Muhammad Kristiawan, Dkk, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta : CV. Budi Utama, 2017), Hlm 6
BAB II PEMBAHASAN
A. URGENSI MANAJEMEN PENDIDIKAN
Pada hakikatnya manajemen pendidikan menempati posisi pengelolaan kependidikan itu
sendiri atau dengan sebutan lain sistem dalam sebuah pendidkan. Banyak hal yang menjadi
tugas tersendiri dari manajemen pendidikan. Diantaranya sebagai berikut.

a. Mengelola kinerja para tenaga pendidik atau pegawai dalam sebuah lembaga pendidikan.
b. Mampu untuk bisa mengelola hal-hal yang berhubungan dengan adanya administrasi
dalam kegiatan pendidikan.
c. Mengelola segala hal yang berhubungan dengan aktifitas para tenaga pendidik. Yang
dalam hal ini merupakan tugas dan kewajibannya.
d. Mengelola kurikulum pembelajaran sebagai suatu konsep dari adanya tujuan pendidikan.
e. Bisa menguasai dan mampu mengelola dengan baik sistem pembelajaran serta metode
yang di gunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
f. Bertugas untuk bisa menjadi pengawas sekaligus supervisi dalam pendidikan.
g. Memanajemen atau mengatur pembiayaan dari adanya pelaksanaan pendidikan baik itu
yang berhubungan dengan fasilitas pendidikan, alat-alat atau media pembelajaran, sarana
dan prasarana yang terdapat pada suatu lembaga pendidikan.

Manajaemen pendidikan sangatlah penting peranannya karena manajemen pendidikan


berfungsi sebagai sarana mempermudah sistem pendidikan yang di laksanakan dan juga
manajemen pendidikan memiliki peranan terhadap penempatan personal atau pegawai yang
sesuai dengan bakat yang di miliki.3 Menejemen dalam sebuah pendidikan bisa menentukan
bisa atau tidaknya, berhasil atau tidaknya sisitem pendidikan yang sedang berjalan. Karena
pada hakikatnya tujuan pembelajaran atau pendidikan merupakan substansi dari adanya
manajemen pendidikan. Sebagai pelaku pendidikan kita tidak boleh meremahkan peran
fungsi dari adanya menejemen pendidikan. Jika demikian akibatnya akan fatal terhadap
keberhasilan pembelajaran. Manajemen pendidikan merupakan wujud dari sebuah substansi
perencanaan, pengendalian, pengawasan, personalia bahkan profesionalitas dalam proses
pendidikan.

Pengarahan dalam sebuah manajemen pendidikan memiliki keterkaitan dengan definisi


manajemen pendidikan itu sendiri. Sebagaimana yang dimaksud bahwa manajemen
pendidikan itu adalah memonitoring orang-orang atau warga pendidikan baik itu pegawai,
guru, dan siswa untuk bisa melaksanakan aktifitasnya yang sesuai dengan rel atau jalur
sebagai jalan keberhasilan pendidikan yang di inginkan. Setiap warga pendidikan di tuntut
agar bisa menggunakan sarana dan prasarana yang telah di sediakan sebagai penunjang
kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar. Baik itu sifatnya yang internal maupun
eksternal. Misalnya setiap orang harus bisa mengelola sarana dan prasarana, alat-alat

3
Hj. Siti Farikhah, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, ( Yogyakarta : Aswaja Pressindo, 2015 ), Hlm 5
pendidikan, kebendaharaan, kesekretariatan dan sebagainya serta mengatur strategi yang
tepat dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Pentingnya manajemen pendidikan ialah untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan


pendidikan juga menempatkan posisi personal sesuai dengan keahliannya, sehingga tujuan
pendidikan akan tercapai secara optimal. Dan tujuan pendidikan akan lebih mudah diraih
apabila diterapkan manajemen pendidikan yang baik, sehingga perlu melaksanakan fungsi
manajemen dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menempatkan personalia pendidikan sesuai keahliannya.


b. Mempersiapkan biaya pendidikan yang memadai.
c. Menerapkan metode pendidikan yang tepat.
d. Menyediakan alat-alat pendidikan yang memadai.
e. Mempersiapkan sarana dan prasarana yang efektif.
f. Mengintegrasikan proses pendidikan antara teori dan praktek.
g. Menerapkan desain pembelajaran sesuai dengan lingkungan objek pendidikan.
h. Sistem kontrol yang melekat terhadap tugas dan fungsi lembaga sosial internal maupun
eksternal.
i. Mempersiapkan daya serap pasar yang baik bagi lulusan lembaga pendidikan. ( Hikmat,
2009:26)

Mencermati perkembangan dunia pendidikan dewasa ini sangat membutuhkan suatu


manajemen atau pengolahan yang semakin baik. apabila manajemen pendidikan yang
dirumuskan adalah sebagai mobilisasi semua sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
berikan yang ditetapkan, maka apa yang dihadapi oleh berbagai hambatan yang menghadang
mencapai tujuan. Misalnya masalah pembiayaan pendidikan, masalah ketenagaan
pendidikan, masalah pengangguran lulusan pendidikan tinggi dan menengah, masalah
perguruan swasta, dan sebagai titik puncak dari keseluruhan masalah manajemen tersebut
ialah masih rendahnya kualitas pendidikan. Manajemen menyangkut efisiensi dalam
pemanfaatan sumber yang ada, sehingga masih lemahnya manajemen pendidikan
menunjukkan sistem pendidikan masih belum efisien.

Dunia pendidikan sampai saat ini sangat membutuhkan suatu manajemen atau suatu
pengelolaan yang bisa merubah dunia pendidikan menjadi semakin baik. Ada satu ahli yang
mengatakan bahwa krisis yang terdapat pada dunia pendidikan itu terletak dari bagaimana
manajemen pendidikan yang di lakukan oleh sebuah lembaga.Depdiknas telah memberikan
pengarahan terkait dengan kegunaan adanya manajemen pendidikan. Sebagaimana berikut.4

4
Eca Gesang Mentari, Dkk, Manajemen Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini, ( Yogyakarta : Hijaz Pustaka
Mandiri, 2020 ), Hlm 17
1. Tahap input, dalam hal ini di dalamnya terdapat perencanaan, evaluasi, kurikulum,
pembelajaran ketenagaan, fasilitas, keuangan, kepesertadidikan, hubungan sekolah-
masyarakat serta iklim dalam sebuah lembaga pendidikan.
2. Tahap proses, pada tahap ini terdapat suatu aksi yang bisa di lakukan oleh warga
pendidikan yakni proses belajar mengajar.
3. Tahap output, penjabaran dari adanya tahap inpu dan tahap proses terletak pada tahap ini
yakni terlihat pada prestasi hasil belajar siswa.

B. MODEL MANAJEMEN DALAM PENDIDIKAN


Pada proses pelaksanaannya model yang terdapat dalam menejemen pendidikan berkaitan
dengan proses aktifitas manajerial yang bisa memanfaatkan suatu keahlian yang dimiliki oleh
seseorang berdasarkan wawasan ilmu pengetahuannya maupun pegalamannya yang luas
yang busa di implementasikan pada peserta didik yang sesuai dengan prosedur yang telah di
tetapkan. Pada hakikatnya model manajemen pendidikan bisa di aplikasikan oleh seluruh
instansi atau kalangan yakni tidak hanya pada organisasi saja melainkan pada lembaga
pendidikan juga. model manajemen pendidikan bisa di lihat dari berbagai sisi. Salah satunya
berdasarkan tujuan adapun tinjauannya sebagai berikut.

1) Manajemen by objective. Dalam manajemen ini di dalamnya meliputi sasaran dan


tujuan yang akan di capai. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut.
a. Aktifitas manajerial di atur dalam satu tujuan yang sudah di tetapkan sebelumnya.
b. Fasilitas yang berkesinambungan dengan tujuan tujuan suatu lembaga atau
organisasi.
c. Tujuan dapat di capai dengan baik apabila pengembangan sumber daya manusia
sebagai upaya peningkatan kualitas personal.
d. Sasaran yang di tuju sudah di sepakati oleh anggota organisasi.
e. Mengedepankan kerjasama dalam melakukan segala halnya supaya tujuan bisa di
capai denga baik dan optimal.
f. Hasil yang di capai di evaluasi dengan ukuran utama tujuan yang telah di
tentukan.
2) Manajemen berdasarkan struktur
Struktur merupakan bagian dari sebuah organisasi. Manajemen model struktual
merupakan sebuah perwujudan dalam mengorganisasikan personalia dalam
kedudukannya, kewenangannya, jabatan, pangkat, tanggung jawab, dan semua hal
yang melakat pada anggotanya. Ciri-ciri model struktural ini sebagaimana berikut.
a. Kejelasan terhadap tugas yang di emban oleh setiap orang.
b. Jabatan yang jelas.
c. Kewenangan dan tanggung jawab yang jelas.
d. Deskripsi tugas yang jelas dan kegiatan sesuai dengan peraturan yang ada.
e. Hubungan antara unit dan tugas yang jelas.
3) Manajemen berdasarkan teknik.
Ada beberapa tahap yang harus di lakukan dalam manajemen teknik. Yang mana
tahap ini harus di lakukan supaya model manajemen berdasarkan teknik bisa
terlaksana dan berjalan dengan optimal.
a. Tahap pertama mebahas semua hal-hal yang berkaitan dengan rancangan suatu
kegiatan.
b. Tahap kedua memetakan setiap personal yang akan melaksanakan tugas.
c. Tahap ketiga mempersiapkan segala bentuk sarana dan prasarana.
d. Tahap ke empat melatih dan membimbing para personal dalam mengembangkan
potensi manajement secara berkala.
e. Tahap kelima mampu mengembangkan kerjasama terhadap pelaksanaan kegiatan.
4) Manajemen berdasarkan personal organisasi.
Model ini merupakan model yang di dalamnya mengelola organisasi berdasarkan
sumber daya manusia yang terdapat dalam lingkup organisasinya. Fokus model
manajemen ini menekankan pada sumber daya manusia. Oleh karenanya dalam
model ini pemimpin atau yang biasa di sebtu menejerial lebih memperhatikan
anggota atau bawahannya.
5) Manajemen berdasarkan informasi
Peran informasi sangatlah di handalkan. Informasi bisa memberikan feedback yang
positif terhadap kepentingan organisasi. Informasi memberikan nilai manfaat dalam
organisasi seperti halnya mempercepat sebuah tindakan keputusan yang di ambil.
6) Manajemen berdasarkan lingkungan.
Lembaga pendidikan tidak bisa berjalan tanpa adanya dukungan yang positif dari
lignkungan sekitar. Karena lingkungan yang baik akan menghantarkan hasil yang
baik juga. peran fungsi lingkungan akan melibatkan antara personal dengan
masyarakat.
Tidak hanya ke enam model yang sudah di jelaskan. Terdapat juga beberapa model
manajemen yang bisa di aplikasikan. Diantaranya sebagai berikut.
a. Model manajemen formal
b. Model manajemen kebersamaan
c. Model manajemen politis
d. Model manajemen subjektif
e. Model manajemen ambigu.

C. PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN


Prinsip-prinsip iipengelolaan iidalam iimanajemen iimenurut iiHikmat ii(2009:41) I
iada iilima, iiyaitu ii:

1. Prinsip iiEfisiensi iidan iiEfektifitas


Efensiensi iimerupakan iiteknik iiatau iicara iimembuat iisesuatu iidengan iibenar
iiyang imenekankan iipada iiperbandingan iiantara iiinput iiatau iisumber iidaya iidengan
iioutput. iiJadi iikegiatan iidikatakan iiefisien iiapabila iitujuan iidapat iidicapai iisecraa
iioptimal iidengan iipenggunaan iisumber iidaya iiyang iiminimal. iiSumber iidaya iiyang
iidimaksud iiberkaitan iidengan iitenaga, iibiaya iidan iiwaktu. iiSedangkan iiefektifitas
iiberkaitan iidengan iikeberhasilan iitujuan iiorganisasi, iidimana iikenyataan iihasil
iiyang iidiperoleh iisesuai iidengan iihasil iiyang iidiharapkan. ii
2. Prinsip iiPengelolaan
Prinsip iipengelolaan iitidak iilain iiadalah iifungsi iimanajerial iiyang iimeliputi
iiperencanaan, iipengorganisasian, iipengasahan iidan iicontrol. iiApabila iiseorang
iimanajer iimelakukan iitahap-tahap iitersebut iidalam ii iikegiatannya, iimaka iiakan
iimudah iimeraih iitujuan iidengan iibaik.
Tahap iiperencanaan iimengacu iipada iivisi iidan iimisi iiorganisasi, iikemudian
iidisusun iiprogram iiyang iisistematis, iiberdasarkan iipada iiskala iiprioritas iiuntuk
iiprogram iijangka iiPanjang, iijangka iimenengah iidan iijangka iipendek. iiPelaksanaan
iiprogram iitersebut iisering iiberkaitan iidan iimenunjang iidalam iimencapai iitujuan. Ii
Tahap iipengorganisasian iimerupakan iibagian iitugas iimanajer, iidimana
iiprogram iikerja iiyang iiada iidiorganisir iisesuai iidengan iiperencanaan, iisehingga
iiakan iiNampak iihubungan iiantar iiprogram iitersebut. iiDengan iidemikian, iipada
iitahap-tahap iipelaksanaan, iiefisiensi iidan iiefektifitas iidapat iiditerapkan iidan
iidiarahkan iipada iitujuan iiyang iiditerapkan. ii

3. Prinsip iiPengutamaan iiTugas iiPengelolaan


Pengutamaan iitugas iipengelolaan iimerupakan iitanggung iijawab iimanajer
iisecara iiinternal iimaupun iieksternal. iiKedua iibeban iitanggungjawab iididalam
iimaupun iikeluar iiorganisasi iisecara iisinergis iiharus iidiarahkan iipada iitujuan iiyang
iiditargetkan. ii

4. Prinsip iiKepemimpinan iiEfektif


Seorang iipemimpin iiharus iibisa iimengembangkan iihubungan iiyang iibaik
iidengan iisemua iianggotanya iidan iipandai iimerealisasikan iihuman iirelationship.
iiSehingga iikepemimpinan iiefektif iiadalah iikepemimpinan iiyang iidipegang iioleh
iiseorang iipemimpin iiyang iimemiliki iikebijaksanaan iidalam iimengambil iikeputusan,
iitegas, iilugas, iihemat iiwaktu iidan iiberkualitas.
5. Prinsip iiKerjasama
Prinsip iiKerjasama iimerupakan iipemberian iistruktur iidalam iipenyusunan
iiatau iipenempatan iipersonal, iikegiatan-kegiatan, iimateriil iidan iiide-ide iididalam
iistrktur iiorganisasi iitersebut. iiDalam iioperasionalisasinya iiada iipemberian iitugas,
iiwewenang iidan iitanggung iijawab iiberdasarkan iiprofesionalitas, iisehingga
iiKerjasama iidiantara iikaryawan iiberjalan iisinergis iidan iimempermudah iitugas
iiorganisasi.
Douglassi(1963ii:13i)iimengemukakan iprinsip-prinsip manajemen iiPendidikan
iisebagai iiberikut ii: ii

a. Mengutamakan iitujuan iiorganisasi iidaripada iikepentingan iipribadi iidan


iimekanisme iikerja
b. Mengkoordinasikan iiwewenang iidan iitanggungjawab
c. Memberikan iitanggung iijawab iipada iipersonal iisekolah iihendaknya iisesuai
iidengan iisifat-sifat iidan iikemampuannya
d. Memahami iidengan iibaik iifactor-faktor iipsikologis iimanusia
e. Relatifitas iinilai-nilai.

D. PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN


Sejarah perkembangan teori manajemen terdiri dari 3 (tiga) fase, yaitu :

1. Fase pra sejarah (sebelum tahun 1 Masehi )


Manajemen telah ada sejak timbulnya peradaban manusia. Hal ini terbukti pada
zaman Mesopotamia, uang logam telah menjadi alat tukar-menukar yang dapat
memperlancar perdagangan.

Zaman Babilonia menandakan adanya “Taman Tergantung” yang sulit ditandingi


oleh manusia modern. Zaman Mesir kuno juga membuktikan telah berkembang
manajemen pemerintah, militer, perhubungan dan pembangunannya pasti ada
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan. Disusul Tiongkok Kuno dengan
manajemen kepegawaiannya yang dikenal dengan nama “Merit System”, artinya yaitu
system penilaian karyawan yang berkaitan dengan balas jasa, misalnya dengan memberi
gaji atau bonus.
2. Fase Sejarah (Tahun 1 Masehi sampai dengan 1886)
Berawal dari sumbangan gereja katholik Roma yang telah memiliki ajaran suci
dan kerapian organisasi. Zaman ini telah muncul tokoh-tokoh pengembangan
manajemen, diantaranya yaitu George Van Zincke yang menulis karya ilmiah di Inggris
juga mempengaruhi system manajemen secara luas. Jamess Watt yang menemukan mesin
uap, ikut andil dalam percepatan resolusi tersebut.

3. Fase Modern
Fase ini diawali tahun 1886, dimana manajemen dipandang sebagai ilmu
pengetahuan, sedangkan pada fase pra-sejarah dan fase sejarah, manajemen dikenal
sebagai seni. Sejarah perkembangan manajemen sebagai ilmu, semakin melejit setalah
munculnya aliran-aliran teori manajemen. Engkoswara (2010 : 96-99) memberikan
gambaran pemikiran manajemen sebagai praktik yang berlandaskan konsep teori sesuai
dengan aliran-aliran ilmu manajemen pada kurun waktu tertentu.

1. Teori Manajemen Ilmiah


2. Aliran Perilaku
3. Pendekatan Sistem
4. Pendekatan Kontigensi atau Pendekatan Situasional
5. Manajemen Birokrasi

E. ISU-ISU MANAJEMEN PENDIDIKAN


Suatu masyarakat Indonesia dalam era informasi merupakan masyarakat pembelajaran
karena jika tidak terus-menerus belajar maka akan tertinggal dari laju ilmu pengetahuan dan
teknologi yang sangat cepat perkembangannya. Oleh sebab itu pendidikan juga harus disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat industri modern yaitu pendidikan berkualitas.

Berpijak pada permasalahan permasalahan tersebut, maka isu-isu utama manajemen


pendidikan yang dapat dikemukakan antara lain sebagai berikut:

1) Isu terbaru yang menjadi perhatian dalam manajemen pendidikan adalah


mempertanyakan kompetensi manajer pendidikan yang menyongsong manajemen
perubahan dan teknologi Pendidikan.

2) Lahirnya undang-undang sisdiknas nomor 20 tahun 2003 menandai terjadinya reformasi


pendidikan.
3) Munculnya manajemen berbasis sekolah merupakan gagasan perubahan manajemen
sekolah yang bertujuan meningkatkan mutu manajemen yang kompetitif yaitu suatu pola
manajemen sekolah yang memberdayakan potensi semua untuk sekolah mulai dari
pimpinan hingga pelaksana pendidikan tingkat bawah yang dilakukan secara optimal dan
proporsional.

4) Manajemen pendidikan luar biasa perlu upaya peningkatan dari pelayanan khusus agar
bisa lebih memberi kepedulian dan kesempatan anak-anak berkebutuhan khusus untuk
mengenyam pendidikan secara Asas umum.

5) Pembelajaran sistem klasikal amat sangat mendominasi kegiatan belajar di sekolah.


Padahal dalam lembaga pendidikan perbedaan individual peserta didik sangat
membutuhkan perhatian guru kaitannya dengan manajemen pengajaran agar proses
pembelajaran lancar dan sukses.

Dengan adanya fenomena tersebut, guru perlu memperbaiki manajemen pembelajaran


yang lebih memahami jiwa dan watak peserta didik beserta keberadaannya Dengan Arif
bijaksana agar proses pembelajaran menjadi kondusif. Beberapa isu dan problematika
manajemen pendidikan tersebut memberi jawaban bahwa manajemen pendidikan tidak hanya
sekadar manajemen sekolah atau manajemen pembelajaran saja, namun lebih dari itu
walaupun semua kebijakan manajemen pendidikan akhirnya berujung di sekolah pada semua
jenjang dan jenisnya.

Adapun manajemen pendidikan pada satuan pendidikan berhubungan dengan aplikasi


teori-teori pembelajaran, konseling belajar, manajemen sekolah serta semua aktivitas yang
turut menyukseskan kegiatan sekolah dalam rangka meraih tujuan yang telah ditetapkan.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan sebuah proses kerja sama dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan, sehingga keberadaannya menjadi sangat penting dalam
mengelola program pendidikan. Dengan adanya kerjasama di antara personal lembaga
pendidikan maka akan memudahkan pelaksanaan kegiatannya. Kemudian dalam
menempatkan dengan profesi dan keahlian yang dimiliki. Sebagai contoh, pada tingkat
pendidikan tinggi dosen pengampu mata kuliah yang bukan keahliannya. Hal itu berarti
manajemen pendidikan pada lembaga memiliki kinerja buruk sehingga tujuan pendidikan
tidak tercapai dengan baik.

Dalam prakteknya, melakukan manajerial dapat menggunakan kemampuan atau


keahlian dengan mengikuti alur atau prosedur keilmuan secara ilmiah dan ada pula
berdasarkan pengalaman lebih menonjolkan kekhasan dalam mendayagunakan
kemampuan orang lain. Model-model manajemen dapat diterapkan pada semua bentuk
organisasi termasuk lembaga pendidikan akan tetapi setiap lembaga atau organisasi nya.
iprinsip-prinsip iimanajemen iiPendidikan iisebagai iiberikut ii: ii

a. Mengutamakan iitujuan iiorganisasi iidaripada iikepentingan iipribadi iidan


iimekanisme iikerja
b. Mengkoordinasikan iiwewenang iidan iitanggungjawab
c. Memberikan iitanggung iijawab iipada iipersonal iisekolah iihendaknya iisesuai
iidengan iisifat-sifat iidan iikemampuannya
d. Memahami iidengan iibaik iifactor-faktor iipsikologis iimanusia
e. Relatifitas iinilai-nilai.
DAFTAR PUSTAKA
H. Andi Rasyid Pananrangi, Manajemen Pendidikan, (Makassar : Celebes Media
Perkasa, 2017).

Muhammad Kristiawan, Dkk, Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta : CV. Budi


Utama, 2017).

Hj. Siti Farikhah, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Aswaja


Pressindo, 2015).

Eca Gesang Mentari, Dkk, Manajemen Pengembangan Pendidikan Anak Usia


Dini, (Yogyakarta : Hijaz Pustaka Mandiri, 2020)

Anda mungkin juga menyukai