Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGEMBANGAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu: M. Saufi Rahman, M.Pd.

Oleh Kelompok 5:
Annisa : 19.04.06716
Harmini : 19.04.06743
Hidayatul Husna : 19.04.06751
Isnaniah : 19.04.06757
Nurul Hikmah : 19.04.06817

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


RASYIDIYAH KHALIDIYAH (RAKHA)
PROGRAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
AMUNTAI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat dan salam semoga selalu
tercurah keharibaan junjungan Nabi besar Muhammad SAW. Beserta seluruh
keluarganya, sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Alhamdulillah,
dengan segala rahmat dan inayah-Nya makalah yang berjudul Pengembangan
Tenaga Kependidikan.

Penulis sangat menyadari, dalam penulisan makalah ini banyak sekali


menerima bantuan, baik tenaga maupun pikiran. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan berupa fasilitas, informasi,
meminjamkan buku-buku dan literatur-literatur yang penulis perlukan, sehingga
makalah ini bisa diselesaikan.

Atas bantuan dan dukungan yang tak ternilai harganya tersebut penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang
setinggi-tingginya teriring do’a yang tulus semoga Allah SWT memberi
ganjaran yang berlipat ganda. Aamiin. Akhirnya penulis berharap agar makalah
ini bermanfaat bagi semua dan mendapat taufik serta inayah dari Allah SWT.

Amuntai, 19 September 2022

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
BAB I: PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................. 2
DAFTAR KUTIPAN BAB I ................................................................... 2
BAB II: PEMBAHASAN .............................................................................. 3
A. Peran Kepemimpinan dalam Pengembangan Tenaga Kependidikan ..... 3
B. Kebutuhan Pengembangan Tenaga Kependidikan................................ 4
C. Rencana Pengembangan Tenaga Kependidikan Lanjutan..................... 4
D. Pengembangan Tenaga Kependidikan ................................................. 4
E. Kendala Pengembangan Tenaga Kependidikan .................................... 5
F. Model Pengembangan Tenaga Kependidikan ...................................... 6
DAFTAR KUTIPAN BAB II .................................................................. 8
BAB III: PENUTUP ..................................................................................... 9
A. Kesimpulan ......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 10
LAMPIRAN
DAFTAR KUTIPAN BAB I ........................................................................... 2
DAFTAR KUTIPAN BAB II .......................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan kependidikan dalam suatu organisasi pendidikan
mutlak dilaksanakan oleh pimpinan dari suatu lembaga tersebut. Penafsiran
tenaga kependidikan mencakup segala tenaga yang terdapat dalam suatu
organisasi pendidikan, khususnya tenaga guru dan karyawan.
Demi mewujudkan pencapaian tujuan pendidikan, guru wajib jadi
Sumber Daya Manusia (SDM) yang jadi prioritas pengembangan yang sangat
utama. Persaingan yang terus menjadi ketat dikala ini membutuhkan keuletan,
kesabaran, keahlian, mengestimasi, kecepatan serta ketepatan berpikir dan
berperan supaya senantiasa bisa berfungsi aktif dalam proses pendidikan itu
sendiri.1
Pengembangan tenaga kependidikan bukanlah tugas yang mudah
karena tidak hanya melibatkan masalah teknis tetapi juga berbagai masalah
yang sangat sulit, termasuk yang terkait dengan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan, pendanaan, dan perencanaan. Manajemen mutu
juga diperlukan untuk pertumbuhan tenaga kependidikan agar menjadi salah
satu komponen pendidikan yang bermutu.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengembangan tenaga kependidikan?
2. Apa kendala dalam pengembangan tenaga kependidikan?
3. Bagaimana model pengembangan tenaga kependidikan yang efektif dan
efisien?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tentang peran kepemimpinan dalam pengembangan
tenaga kependidikan.
2. Untuk mengetahui tentang kebutuhan pengembangan tenaga
kependidikan.
3. Untuk mengetahui tentang rencana pengembangan tenaga kependidikan
lanjutan.
4. Untuk mengetahui tentang pengembangan tenaga kependidikan.
5. Untuk mengetahui tentang kendala pengembangan tenaga kependidikan.
6. Untuk mengetahui tentang model pengembangan tenaga kependidikan.

DAFTAR KUTIPAN BAB I

1
Anas Harun, Pengembangan Tenaga Kependidikan, Jurnal Islamika, Vol.13,
No.2, (2013), hal.168.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Peran Kepemimpinan dalam Pengembangan Tenaga Kependidikan


Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
terencana untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul di masa
depan. Wujud dari tujuan pendidikan tersebut dilaksanakan melalui proses
belajar mengajar yang terjadi di kelas. Proses belajar mengajar di kelas tentu
tidak dapat dipisahkan dari peran kepemimpinan seorang kepala sekolah
sebagai pengambil kebijakan yang ada di sekolah.
Sikap kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala sekolah harus dapat
menjadi panutan oleh semua guru karena nantinya akan berpengaruh pada
kualitas sumber daya guru. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Wattimena
dan Haris yang dikutip oleh Suyanto dan Nur Amin di dalam sebuah Jurnal
Pendidikan Islam yang berjudul Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Mengembangkan Mutu Sumber Daya Pendidik di Sekolah. Jadi dapat ditarik
kesimpulan dari pendapat diatas bahwa kepemimpinan merupakan upaya yang
dilakukan oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain dalam rangka
mewujudkan visi misi suatu lembaga.1
Kepala sekolah memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan dengan cara menjalankan tugas dengan sebaik
mungkin. Sebagaimana yang terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2018 tentang
Pemenuhan Beban Kerja Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah Pasal
9 Ayat 1 yang berbunyi: beban kerja kepala sekolah sepenuhnya untuk
melaksanakan tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi
kepada guru dan tenaga kependidikan.2
Dalam hubungannya dengan kehidupan sekolah, maka kepala sekolah
memiliki peran yang sangat penting. Ada beberapa alasan yang menjadi latar
belakangnya yaitu kepala sekolah adalah figur yang mampu menjadi fasilitator
untuk mencapai tujuan pendidikan. Kepala sekolah merupakan pelaksana

3
tugas yang didalamnya tercantum misi harapan dan pembaharuan. Kepala
sekolah merupakan sosok yang diharapkan mampu mendayagunakan potensi
yang ada di sekolahnya. Kepala sekolah memiliki beberapa peran penting
diantara nya yaitu sebagai leader yaitu kepala sekolah mampu memimpin
sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia sekolah secara
optimal. Peran kepala sekolah sebagai supervisor yaitu merencanakan,
melaksanakan supervisi dan melakukan tindak lanjut hasil supervisi untuk
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan. Peran kepala sekolah
sebagai intreprenur yaitu kepala sekolah harus kreatif dan inovatif, bekerja
keras, ulet, dan memiliki naluri kewirausahaan. A.A Ketut Jelentik, Menjadi
Kepala Sekolah yang Propesional Panduan Menuju PKKS,
(Yogyakarta:DEEPUBLIS, 2015), hlm. 4-5.

4
B. Kebutuhan Pengembangan Tenaga Kependidikan
Pengembangan tenaga pendidikan merupakan sebuah usaha yang
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dalam bidang teknis, teoritis,
konseptual, dan moral tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan
pekerjaan atau jabatan yang diempunya, kebutuhan pengembangan tersebut
dapat diperoleh melalui pendidikan, workshop atau pelatihan, seminar,
membaca buku-buku yang berkaitan dengan pendidikan.3
Pengembangan tenaga pendidikan untuk meningkatkan kemampuan
dalam bidang teknis atau bidang profesi contohnya adalah keterampilan dari
seorang tenaga kependidikan untuk menguasai materi pelajaran yang
diampunya. Bidang teoritis contohnya adalah keterampilan tenaga
kependidikan untuk mengelola dan memahami karakter peserta didik. Bidang
konseptual yaitu seorang tenaga kependidikan memiliki tugas dan tanggung
jawab untuk mengajar atau membelajarkan peserta didik maksudnya adalah
guru harus dapat menciptakan situasi dan kondisi bagaimana peserta didik
dapat belajar dengan baik. Bidang moral yaitu seorang tenaga kependidikan
harus mempunyai kepribadian yang berakhlak mulia,berwawasan luas, disiplin
dan berwibawa serta dapat menjadi teladan bagi peserta didik.
C. Rencana Pengembangan Tenaga Kependidikan Lanjutan
Strategi pengembangan tenaga kependidikan lanjutan, di antaranya: 1)
penentuan kebutuhan, 2) penentuan sasaran, 3) penetapan isi program prinsip-
prinsip belajar, 4) pelaksanaan program, dan 5) penilaian pelaksanaan
program.4 Pengembangan tenaga kependidikan diharapkan agar dapat
meningkatkan kemampuan setiap tenaga pendidik, seperti keilmuan, wawasan
berpikir, sikap keterampilan dalam melaksanakan tugas.
D. Pengembangan Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan berkaitan dengan guru dan para staf yang ada di
sekolah, dalam hal ini tentunya ada pengembangan yang perlu dilakukan
terhadap para tenaga kependidikan. Menurut Rusyadi, pengembangan tenaga
kependidikan dilaksanakan berhubungan dengan penyediaan kesempatan
terhadap tenaga pendidik untuk mengambil berbagai pendidikan serta

5
pelatihan secara berkala, diskusi, seminar, lokakarya, serta penyediaan sumber
belajar.5
Jadi di sini dapat dipahami bahwa dalam mengembangkan tenaga
kependidikan, supervisor perlu memberikan kesempatan kepada tenaga
pendidik untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang pribadi
pendidik dan peningkatan kesejahteraan pendidik tersebut. Sehingga dapat
dilihat kemajuan dari guru atau penyelesaian permasalahan yang dihadapi
dalam pekerjaannya. Pengembangan tenaga kependidikan dilakukan untuk
mengembangkan tenaga pendidik dari segi kemampuannya, waktu yang
digunakan juga sangat panjang. Sehingga tenaga pendidik tersebut dapat
diberi tanggung jawab secara penuh untuk memegang suatu jabatan atau
pekerjaan di masa mendatang.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengembangan tenaga kependidikan
dalam supervisi untuk memperbaiki pengelolaan administrasi pendidikan, dan
memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam pendidikan atau proses
pembelajaran.
Selaras dengan surah Al-Maidah ayat 2, menerangkan tentang kepala
sekolah hendaknya memberi bantuan, pertolongan, bimbingan, motivasi, dan
arahan terhadap tenaga kependidikan.6

َ َۗ ‫ان َواتَّقُو‬
‫ّللااَّ ا َِّن‬ ِ ۖ ‫دو‬
َ ُ‫َوتَ َع َاونُوا َعلَى ال ِب ِر َوتَّقو ۖى َو ََلتَ َع َاونُوا َعلَى ِاَل ِثم َوالع‬
ِ ‫شدِيدُ ال ِعقَا‬
﴾٢﴿ ‫ب‬ َّ
َ َ‫ّللاا‬
“... dan tolong-menolonglah kamu dalam(mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.
Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya.” (QS. Al-
Maidah 5:2).7
Ayat di atas dapat dipahami bahwa sebagai supervisor (kepala sekolah)
hendaknya dapat memberikan bantuan ataupun bimbingan kepada tenaga
kependidikan mengenai kesulitan yang dihadapi tenaga kependidikan, ataupun
perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan oleh tenaga kependidikan.
Supervisor (kepala sekolah) perlu mengembangkan para tenaga kependidikan,

6
hingga mereka menjadi lebih kompeten dan lebih baik lagi dalam profesi yang
dijalankannya.
E. Kendala Pengembangan Tenaga Kependidikan
Kendala pengembangan tenaga kependidikan merupakan permasalahan
atau halangan dalam meningkatkan kinerja tenaga kependidikan. Berikut ada
beberapa kendala pengembangan tenaga kependidikan, yaitu:……………
Masalah pengembangan tenaga kependidikan di lapangan biasanya
terlambat, khususnya pada saat menghadapi hadirnya kurikulum baru. Karena
proses pembekalan untuk dapat siap melaksanakan kurikulum baru sangat
memakan waktu. Akibatnya terjadi kesenjangan antara saat direncanakan
berlakunya kurikulum dengan saat mulai dilaksanakan dan pendidikan
berlangsung kurang efisien dan efektif.6 Dapat simpulkan bahwa, hadirnya
kurikulum baru menjadikan kendala pengembangan tenaga kependidikan
karena masih banyaknya tenaga kependidikan yang belum punya kesiapan
yang matang untuk melaksanakan kurikulum tersebut.
Masalah lain dalam pengembangan tenaga kependidikan yaitu
keterbatasan program pengembangan seperti pelatihan, seminar, dan
pendidikan lanjut. Sebagai seorang pendidik harus selalu diupgrade namun
kesempatan itu jarang didapatkan guru karena program yang terbatas.7 Salah
satu cara peningkatan mutu pendidikan yaitu dengan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan melalui pendidikan dan pelatihan, seminar,
workshop, dan lain-lain. Dengan melalui pelatihan tersebut seorang pendidik
dan tenaga kependidikan dapat mengembangkan kompetensinya sebagai
seorang guru.
Masih banyaknya guru-guru yang gaptek terhadap alat-alat elektronik
menjadikan program pengembangan tidak sesuai dengan yang ditargetnya. 8
Permasalahan tersebut menjadi penghambat pengembangan tenaga
kependidikan dikarenakan perkembangan teknologi yang semakin cepat di
dunia pendidikan sehingga guru harus dituntut untuk dapat mengikutinya agar
tidak ketinggalan (gaptek).
F. Model Pengembangan Tenaga Kependidikan

7
Mengenai pengembangan tenaga kependidikan, tentunya terdapat
beberapa model pengembangan yang telah dibuat oleh para ahli. Model-model
pengembangan yang telah dibuat ini mesti memiliki keistimewaannya masing-
masing. Sehingga dalam penggunaannya perlu disesuaikan dengan keadaan
dan kondisi saat itu.
Menurut Castetter yang dikutip oleh Azima Damayanti, menyebutkan
bahwa terdapat lima model pengembangan tenaga kependidikan, yaitu
individual guided staff development (pengembangan pendidik yang disatukan
secara individual), opservation/assessment (observasi atau penilaian),
involvement in a development/inprovement (proses partisipasi dalam suatu
proses pengembangan atau peningkatan), training (pelatihan), dan inquiry
(pemeriksaan).9
Jadi dari beberapa model tersebut yang paling sering digunakan dalam
suatu lembaga pendidikan adalah metode training atau pelatihan. Training
atau pelatihan ini dapat dilaksanakan secara bersama-sama ataupun secara
mandiri. Sedangkan yang paling populer ialah in service training atau disebut
juga penataran. Sehingga dari hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode
yang efektif dan efisien adalah metode training atau pelatihan, karena metode
ini paling sering digunakan. Akan tetapi untuk melihat apakah metode itu
efektif dan efisien tidak bisa diketahui secara pasti, sebab terkadang
keefektifan dan keefisienan suatu metode dapat tergantung situasi dan kondisi
di lembaga masing-masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam supervisi terdapat model
pengembangan tenaga kependidikan yang populer yaitu in service training.
Sehingga dapat dilihat bahwa

8
DAFTAR KUTIPAN BAB II
1
Suyanto dan Nur Amin, (2021) Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Mengembangkan Mutu Sumber Daya Pendidik di Sekolah, Intelegensia: Jurnal
Pendidikan Islam, Vol. 9, No. 1, hal. 77.
2
Kemenag, Permendikbud No. 15 Tahun 2008, (Jakarta: Kemenag), hal. 8-9.
3
Asnaini, dkk, Pengembangan SDM Tenaga Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, (Depok: PT. Raja Grapindo Persada, 2020), hal. 18-19.
4
Anas Harun, Pengembangan Tenaga Kependidikan, Jurnal Islamika, Vol.
13, No. 2, (2013) hal. 170-171.
5
Rusyadi Ananda, Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Medan:
Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia, 2018), hal. 88.
6
E. Junaedi Sastradiharja, “Supervisi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an”,
Jurnal Mumtaz, Vol. 1, No. 2 (2017), hal. 52.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Hafalan Tahfiz Metode 5 (Lima) Blok


7

Warna dan Terjemah, (Bandung: Cordoba, 2022), hal. 106.


8
Nurhuda, Landasan Pendidikan, (Malang: Ahlimedia Book, 2022), hal. 177.
9
Rosmita Sari Siregar dkk, Dasar-Dasar Pendidikan, (Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2021), hal. 37.
10
Moch. Sya’roni Hasan, Manajemen Pengembangan Tenaga Pendidik di
SMA Primaganda Bulurejo Diwek Jombang, Jurnal Fikrotuna, Vol. 4, No. 2
(2016), hal. 13.
11
Azima Dimyati, Pengembangan Profesi Guru, (Yogyakarta: CV. Gre
Publishing, 2019), hal. 60.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menjadi kepala sekolah bukanlah hal mudah, sebeb kepala sekolah
(supervisor) harus menjadi panutan, selain itu peran kepala sekolah ialah
dalam pengembangan tenaga kependidikan. Salah satunya, kepribadian dan
sikap aktif yang harus dimilikinya untuk mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan sekolah. Pengembangan tenaga kependidikan dibutuhkan untuk
meningkatkan kemampuan dalam bidang teknis, teoritis, konseptual, dan
moral tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan
yang diempunya. Rencana pengembangan tenaga kepandidikan lanjutan
memiliki beberapa strategi di dalamnya. Pengembangan tenaga kependidikan
dilaksanakan dalam waktu panjang, yaitu seumur hidup bukan hanya sekali
saja. Mengenai pengembangan tenaga kependidikan tentunya memiliki
kendala-kendala yang dihadapi.
B. Saran
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
menambah khazanah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua. Pembuatan
makalah ini pasti ada kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik
dan saran guna memperbaiki makalah ini. Kami juga menyadari masih
terdapat kekurangan dalam hal menganalisa sebuah masalah atau sebuah
narasi. Maka dari itu bimbingan dan arahan Mu’allim sangat membantu
terhadap kemajuan kami dalam bidang penulisan makalah ini, terima kasih.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ananda, Rusyadi. 2018. Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Medan:


Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia.

Asnaini, dkk. 2020. Pengembangan SDM Tenaga Pendidik dan Tenaga


Kependidikan. Depok: PT Raja Grapindo Persada.

Departemen Agama RI. 2022. Al-Qur’an Hafalan Tahfiz Metode 5 (Lima) Blok
Warna dan Terjemah. Bandung: Cordoba.

Dimyati, Azima. 2019. Pengembangan Profesi Guru. Yogyakarta: CV. Gre


Publishing.

Harun, Anas. 2013. Pengembangan Tenaga Kependidikan. Jurnal Islamika. 13


(2).

Hasan, Moch. Sya’roni. 2016. Manajemen Pengembangan Tenaga Pendidik di


SMA Primaganda Bulurejo Diwek Jombang. Jurnal Fikrotuna. 4 (2).

Kemenag, Permendikbud No. 15 Tahun 2008. Jakarta: Kemenag.

Nurhuda. 2022. Landasan Pendidikan. Malang: Ahlimedia Book.

Sastradiharja, E. Junaedi. 2017 “Supervisi Pembelajaran Berbasis Al-Qur’an”.


Jurnal Mumtaz. 1 (2).

Siregar, Rosmita Sari, dkk. 2021. Dasar-Dasar Pendidikan. Medan: Yayasan Kita
Menulis.

Suyanto dan Nur Amin. 2021. Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam
Mengembangkan Mutu Sumber Daya Pendidik di Sekolah. Intelegensia:
Jurnal Pendidikan Islam. 9 (1).

11

Anda mungkin juga menyukai