Pada Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam jabatan tahun 2023, sebagai
Lulusan Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 3 saya mengikuti
pendidikan akademik dan membuat tugas dalam bentuk 3 laporan. Dengan
demikian, pada laporan pertama ini tentang Analisis Materi Berbasis Masalah
saya membuat kegiatan yang pernah dipelajari dan dilakukan selama
melaksanakan Program Pendidikan Guru Penggerak disekolah tempat saya
mengabdi.
Penulis
Amelia Moykari
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………3
RINGKASAN……………………………………………………………………..4
BAB I. PENDAHULUAN
A. Refleksi………………………………………………………………………15
B. Tindak Lanjut………………………………………………………….……..16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
LAMPIRAN...........................................................................................................19
3
RINGKASAN
Dengan nilai dan peran guru penggerak dapat menjadi sumber kekuatan dalam
melaksanakan praktik-praktik baik di lingkungan kelas dan sekolah. Sehingga
4
Menjadi guru yang tergerak, bergerak dan menggerakkan semua ekosistem
sekolah agar Profil seorang pelajar Pancasila akan mudah diwujudkan. Akan lahir
sosok murid yang mampu bernalar kritis, mandiri, beriman bertaqwa dan beraklaq
mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, dan kreatif.
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
Berdasarkan uraian diatas maka penulis sebagai mahasiswa lulusan
pendidikan guru penggerak akan membuat laporan yang berkaitan dengan materi
mata kuliah yang pertama Pendidikan Profesi Guru (PPG) yakni Analisis Materi
Berbasis Masalah saat penulis mengikuti pendidikan dan bagaimana
implementasinya di sekolah tempat penulis mengabdi sampai sekarang.
B. Tujuan Kegiatan
7
C. Manfaat Kegiatan
8
BAB II
PEMBAHASAN
Saya sebagai calon guru penggerak saat itu juga telah mengikuti semua
tahapan pada program ini, dan telah memiliki profil sebagai guru penggerak serta
bersertifikat guru penggerak, beban belajar yang ditempu saat itu adalah 306 jam
pelajaran. saya merasakan bahwa saat pendidikan selama 9 bulan, penulis mampu
berkolaborasi bersama semua komponen ekosistem sekolah, sehingga dapat
menjalankan peran sebagai guru penggerak dan menggerakan perubahan yang riil.
9
B. Program Pendidikan Guru Penggerak
10
Disetiap awal modul baru, dilakukan pretest dan akhir modul yang
dipelajari peserta calon guru penggerak mengerjakan posttest.
11
berpusat pada peserta didik; 4) melakukan inovasi pembelajaran dengan
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan; 5) memberikan kebebasan pada
anak untuk berkreativitas.
12
Berkaitan dengan peran guru penggerak ini, sebagai pemimpin
pembelajaran penulis lakukan : 1) saya bersama murid mengatur penataan
kelas, menciptakan kelas yang bersih, rapi dan indah; 2) merancang
pembelajaran mengakomodir kebutuhan peserta didik, melakukan inovasi
pembelajaran dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan
misalkan menggunakan teknologi dengan menampilkan konten materi
lewat LCD, PPT, maupun Video Pembelajaran karya saya, buku cetak dan
media-media pembelajaran lainnya. Dalam pembelajaran saya juga
melakukan games terkait materi pelajaran maupun ice breaking. Saya juga
membagikan praktik baik ini kepada rekan guru lewat komunitas praktisi.
F. Budaya Positif
1. Materi budaya positif
13
Seorang guru memiliki peran untuk membangun atau mewujudkan budaya
positif di sekolah. Budaya positif merupahkan perwujutan dari nilai-nilai
atau keyakinan universal yang diterapkan disekolah. Konsep-konsep
budaya positif yaitu Disiplin positif, posisi kontrol guru, kebutuhan dasar
manusia, keyakinan kelas, dan segitiga restitusi.
2. Aksi nyata penulis
Budaya positif yang saya terapkan disekolah adalah 1) Budayakan 5S
(Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun) dan 2) dan kesepakatan kelas.
a. Latar belakang
Beranjak dari Filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara “Sekolah
merupakan tempat bersemainya benih-benih kebaikan. Hal ini menguatkan
kita guru menciptakan Budaya Positif di sekolah. 5S (Senyum, Salam,
Sapa, Sopan, dan Santun) disekolah sebagai penanaman pendidikan
karakter pada murid, lewat keteladanan seorang guru.
b. Strategi:
1) Mengsosialisasikan budaya positif kepada semua warga sekolah
berdasarkan impian murid yang disetujui oleh murid dan guru; 2)
Melibatkan semua warga kelas (wali kelas ,guru mata pelajaran,murid)
untuk budayakan 5S dan kesepakatan kelas masing-masing.
c. Tolak ukur
1) Dapat mengakomodir pendapat ide dan kretifitas dalam menciptakan
suasana kelas yang aman dan menyenangkan 2) menghasilkan produk
berupa kesepakatan peraturan didalam kelas 3) Melaksanakan peraturan
tersebut dengan sadar dan tidak ada paksaan 4) Dapat menjalankan
konsekuensi akibat pelanggaran peraturan yang telah dibuat dan disepakatai
bersama.
14
BAB III
PENUTUP
A. Refleksi
Guru sebagai penuntun melekat pada dirinya, nilai dan peran sebagai
teladan, pembangun dan pendorong keberhasilan bagi muridnya. Seorang
guru harus optimal memainkan perannya sebagai penuntun agar
meninggalkan jejak kisah yang bernilai positif pada murid di hari esok.
15
murid di SMKN 1 Kalabahi bersama rekan guru MGMP dan rekan guru
lainnya. Kemudian dampak lainnya, metode mengajar saya semakin
bervariatif dan berpihak pada murid dengan mengedepankan pembelajaran
berdiferensiasi. Juga lebih aktif mengajak rekan guru dalam komunitas
MGMP untuk bersama bergerak memajukan pendidikan baik dilingkup
sekolah ataupun daerah.
B. Tindak Lanjut
16
pengetahuan lainnya terkait pembelajaran berpusat pada murid; 2)
melaksanakan peningkatan kompetensi pendidik dalam komunitas praktisi
sekolah melalui pelatihan terkait teknologi; 3) mengembangkan nilai
budaya positif literasi dalam bentuk kesepakatan kelas; 4)
mengembangkan program pengelolaan kelas yang menyenangkan bagi
murid dalam proses pembelajaran.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
https://www.youtube.com/watch?v=lEyu48QTfCg
19
3. Kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
https://drive.google.com/file/d/1yCb70nHaLTmsGbY6WaiRstwE5MMrp052/
view?usp=share_link
4. Demonstrasi Kontekstual Refleksi Filosofi Pendidikan Nasional-Ki Hajar
Dewantara
https://drive.google.com/file/d/1SmuIE-JovWcAzxiTR6aqAyRB4Fuvtl1/view?
usp=share_link
https://drive.google.com/file/d/11rBjl76WOSryvuXqxr1QEbMrhHBhCipG/
view?usp=share_link
20
6. Demostrasi Kontekstual Visi Guru Penggerak
https://drive.google.com/file/d/1oKMtKLPxy0I-fdY6FYSe_GlkEtgzmBuW/
view?usp=share_link
7. Aksi nyata Budaya Positif
https://youtu.be/H8UC6FUALrs https://youtu.be/CgWI0o6yGVQ
21
8. Dokumentasi Foto Kegiatan Saat Pendidikan- Sekarang
a) .Sosialisasi Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara
b) Program PIS
22
Produk Kesepakatan kelas setiap kelas
Ice breaking
23
e) Penataan Kelas
24
f) Kegiatan Loka Karya dan Kolaborasi bersama Instruktur
25