Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PARADIGMA PENGEMBANGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU :
ADI SAPUTRA, S.Sos. I, M.Pd

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 5


Ayu Trisnawati (2111210179)
Ezi Nurjanah Putri (2111210191)
Soni Nopriadi (2111210188)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI
SOKARNO BENGKULU
2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini berjudul “Paradigma Pengembangan Manajemen Pendidikan”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi
segala usaha kita. Amin.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.

Bengkulu, Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................................5
C. Tujuan Masalah........................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Pengertian paradigma manajemen pendidikan.........................................................................6
B. Macam-Macam Paradigma Manajemen Pendidikan Islam......................................................7
C. Dimensi-dimensi Paradigma Manajemen Pendidikan Islam Sekarang......................................9
D. Pengembangan Paradigma Manajemen Pendidikan Islam.....................................................11
BAB III.........................................................................................................................................12
PENUTUP....................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.............................................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dari zaman rosulullah, rosulullah senantiasa menanamkan kesadaran para sahabat dan
pengikutnya akan urgensi ilmu dan mendorong Islam untuk menuntut ilmu, sampai setelah
beliau wafat misi tersebut masih di tanamkan kepada generasi sesudahnya hingga mendarah
daging di kalangan umat Islam. Kesadaran urgensi umat Islam tidak lepas dari paradigma
pada waktu itu. Kemudian pada masa Umar bin khattab mulai adanya kholaqoh-qolaqoh
majelis khusus untuk mempelajari agama dan mengkaji disiplin persoalan lain sesuai dengan
apa yang di perlukan di masyarakat. Dari sinilah awal mula diketahui awal mula manajemen
pendidikan Islam dengan paradigma yang di tanamkan oleh rosulullah. Manajemen
merupakan terjemahan secara langsung dari kata manajemen yang berarti pengelolaan,
ketatalaksanaan, atau tata pimpinan, yang diterapkan dalam proses trans-internalisasi nilai-
nilai keislaman kepada peserta didik sebagai bekal untuk mencapai kebahagiaan dan
kesejahtraan di dunia dan akhirat. Oleh karena itu, manajemen dalam pendidikan Islam dapat
didefinisikan sebagai proses pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki (umat Islam,
lembaga pendidikan/ lainnya) baik perangkat keras maupun lunak, pemanfaatan tersebut
melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai
kebahagiaan dan kesejahtraan, baik di dunia maupun di akhirat. Dari sejarah singkat dan
bentuk pemikiran diatas perlunya memotret paradigma- paradigma pengembangan
pendidikan Islam yang akan kita kaji dalam tema pengembangan paradigma manajemen
pendidikan Islam, dalam mata kuliah manajemen pendidikan Islam.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Paradigma menejemen pendidikan Islam?
2. Apa Macam-macam paradigma menejemen pendidikan Islam?
3. Apa itu Dimensi –dimensi paradigma menejemen pendidikan Islam?
4. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan paradigma manajemen pendidikan Islam?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang pengertian paradigma manajemen pendidikan?
2. Untuk mengetahui tentang macam-macam paradigma manajemen pendidikan?
3. Untuk mengetahui tentang dimensi-dimensi paradigma manajemen pendidikan?
4. Untuk mengetahui tentang pengembangan paradigma manajemen pendidikan?

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian paradigma manajemen pendidikan


Pengertian Paradigma diambil sebagai dasar sistem pendidikan adalah cara berfikir atau
sketsa pandang menyeluruh yang mendasari rancangan bangunan suatu sistem pendidikan. dalam
arti pendidikan merupakan persoalan hidup dan kehidupan manusia serta seluruh proses hidup
dan kehidupan manusia adalah proses pendidikan. Apabila berbicara masalah paradigma
manajemen pendidikan, tidak lepas dari paradigma pendidikan nasional paradigma diartikan
sebagai ”alam disiplin intelektual, yaitu cara pandang seseorang terhadap diri dan lingkungannya
yang akan memengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif), dan bertingkah laku
(konatif). Disini paradigma juga dapat berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktek
yang diterapkan dalam memandang realitas kepada sebuah komunitas yang sama, khususnya,
dalam disiplin intelektual”. “Paradigma pendidikan nasional adalah suatu cara memandang dan
memahami pendidikan nasional, dan dari sudut pandang ini kita mengamati dan memahami
masalah dan permasalahan yang dihadapi dalam pendidikan nasional, dan mencari cara
mengatasi permasalahan tersebut” dengan memiliki empat paradigma diantaranya:
Pemberdayaan manusia seutuhnya, Pembelajaran sepanjang hayat berpusat pada peserta didik,
Pendidikan untuk semua Pendidikan untuk Perkembangan, Pengembangan, dan/atau
Pembangunan Berkelanjutan (PuP3B).1
Sedangkan paradigma pendidikan Islam bertolak pada pandangan hidup yang Islami yang
tercermin dalam sikap dan ketrampilan hidup orang Islam. Penggunaan nilai-nilai Islam dalam
pendidikan adalah sebagai sudut pandang secara menyeluruh mengenai persoalan-persoalan yang
berkaitan dengan gejala-gejala pendidikan dalam rangka menyusun teori pendidikan untuk
membangun manusia terdidik dan berkualitas. Dalam bukunya Prof. Mujamil Qomar paradigma
merupakan kerangka berfikir atau model dalam teori ilmu pengetahuan. Manajemen pendidikan
Islam sebagaimana dinyatakan Ramayulis adalah proses pemanfaatan semua sumber daya yang
dimiliki (ummat Islam, lembaga pendidikan atau lainnya). Pemanfaatan tersebut dilakukan

1
Badan Standar Nasional Pendidikan, Paradigma Pedidikan Nasional Abad XXI versi 10.
Tahun 2010

6
melalui kerjasama dengan orang lain secara efektif, efisien, dan produktif untuk mencapai
kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat. 2 Sedangkan menurut Menurut
Prof. Mujamil Qomar manajemen pendidikan Islam adalah suatu proses pengelolaan lembaga
pendidikan Islam secara Islami dengan cara menyiasati sumber-sumber belajar dan hal-hal lain
yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efisien. 3 Diketahui
definisi paradigma manajemen pendidikan Islam yang diambil dari Prof. Mujamil Qomar
diartikan sebagai kerangka berfikir dalam mengelola lembaga pendidikan Islam dan fungsinya
sebagai penentu arah atau alur perkembangan maupun kelangsungan pendidikan Islam yang
kendalikan oleh menejer, atau dengan kata lain sebagai petunjuk pelaksana/juklak. Dalam
praktek nya kerangka berpikir yang dapat mempengaruhi berbagai tindakan (pola menejerial,
kepemimpinan, sumber-sumber pendidikan Islam, pengambilan keputusan/kebijakan,
pengarahan/bimbingan, dan stategi pembelajaran) menejer maupun pendidiknya.4

B. Macam-Macam Paradigma Manajemen Pendidikan Islam


Mengenai pandangan dan sikap menejemen pendidikan islam di jelaskan dalam di dalam
bukunya prof. Mujamil bahwa paradigma menejemen pendidikan Islam terbagi menjadi empat
yang menjadi pedoman atau petunjuk yang dapat di artikan dalam bentuk tatakerja dan pola
kegiatan yang dioprasikan dengan bergerak sinergi sehingga tidak menjadi benturan antara
paradigma satu dengan yang lainya. Paradigma tersebut antara lain5:
1. Paradigma Tauhid
Paradigma tauhid adalah kerangka berfikir dalam mengatur perilaku organisasi dalam
lembaga pendidikan Islam apapun bentuknya baik pesantren, madrasah, sekolah Islam,
perguruan tinggi Islam, majelis taklim. Tauhid menyediakan pusat kekuatan, sumber dan
kesatuan yang dapat membantu upaya membangun kembali gambaran secara menyeluruh yang
menyediakan kerangka intelektual untuk memahami kesatuan kreasi dan eksitensi dan
mengajarkan bahwa segala sesuatu itu memiliki sumber yang sama dan dalam kondisi yang
wajar dan keserasia akan terbentuk. Tauhid mendasari komitmen (niat) dalam berorganisasi atau
bekerja, yang memberikan kekuatan hati/jiwa dalam memajukan pendidikan Islam atas perintah

2
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2008, h.260
3
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, Erlangga, Yogyakarta, hal.10
4
Prof.Dr.Mujail Qomar, M.Ag STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM( Jakarta 2013 Erlangga) 32-
5
Mujail Qomar, STRATEGI PENDIDIKAN ISLAM( Jakarta 2013 Erlangga) 32-40

7
Allah dan bentuk pelaksanaan kegiatan sebagai ibadah kepada Allah. Tauhid memiliki sikap:
menyakini, mengikrarkan, berfikrah Islami, (fikir, amal,aklah secara islami)dan iman yang
berdimensi dakwah. Dan memiliki manfaat diantaranya meningkatkan keimanan, menghindarkan
terjadinya kesesatan, merasakan seluruh tindakan, menumbuhkan sikap hati-hati dalam bersikap,
menyandarkan kepada Allah, mudah berinstropeksi, memperbaiki perilaku organisasi,
meningkatkan hubungan yang harmonis dan selalu meningkatkan ketakwaan.
2. Paradigma intergralistik
Paradigama integralistik merupakan kerangka berfikir dalam mengelola lembaga
pendidikan Islam yang di tempuh dengan cara memadukan duahal atau lebih, perhal yang di
padukan ini dapat berupa dasar keilmuan menejemen pendidikan Islam yaitu wahyu dengan akal
dengan sandaran teologis, rasional, epiris dan teoritis yang berorientasi antara teosentris dan
antropesentris menjadi teoantroposentris cita-cita keberhasilan yang ingin di capai yaitu integrasi
antara keunggulan spiritual (iman), intelektual, amal, ketrampilan dan aklak dan antara
pengalaman pengelolaan pendidikan Islam dan pendidikan timur dengan ciri yang dapat di
jadikan pembeda dengan menejemen pendidikan tetapi masih menerima secara inklusif kaidah
atau teori menejemen pendidikan yang terseleksi. Mengacu paradigma integralistik dapat
memadukan sumber-sumber pendidikan atau belajar dan menyatukan pengalaman guru sehingga
menjadi saling shearing pengalaman hingga menyatukan kekuatan guru dalam memajukan
lembaga pendidikan Islam. Paradigma ini memiliki manfaat antara lain: menyatukan pegawai,
(menyatukan arah, proses dan hasil), mensinergikan langkah pegawai melakukan pekerjaan,
mensinergikan kepentingan untuk memajukan lembaga pendidikan Islam, menyatukan
perbedaan menjadi kekuatan, meminimalisir kecemburuan sosial, meminimalisir pelayanan
secara pilih kasih, meminimalisi konflik, meminimalisi dampak negatif perbedaan latar belakang
peserta didik, membangun semangat kebersamaan.
3. Paradigma Transformatif
Paradigma Tranformatif merupakan kerangka berfikir dalam mengelola lembaga
pendidikan Islam yang dilakukan melalui cara merubah bentuk pikiran, perilaku, sikap, watak,
kecendrungan, budaya, tradisi, pola pikir, pola kerja dan hal lain yang bersifat negatif-deduktif,
sehingga menejemen pendidikan Islam benar-benar potensial dan fungsional menghasilakan
perubahan yang memuasakan semua pihak yang berkepentingan terhadap keberhasilan
pendidikan Islam. Paradigma transformatif mengaktualisasikan ajaran-ajaran Islam untuk

8
mempengaruhi kehidupan sosial bermayarakat secara positif dan di tuntut beradaptasi sekaligus
mengantisipasi perkembangan ilmu dan inovasi teknologi sehingga tetap relevan dan kontektual
dengan kebutuhan zaman, paradigma ini memiliki bobot relevasi yang kuat dengan dinamika
global yang telah menempatkan ilmu dan teknologi sebagai pilar utama dalam berbagai aspek
kehidupan. Paradigma ini menumbuhkan berbagai manfaat antara lain: melatih komitmen
terhadap tanggung jawab, melatih kemapuan merealisasikan keberhasilan pembimbingan,
melatih kemandirian, mendorong tumbuhnya inisiatif dan kreativitas, mendorong penguatan
pada proses pendidikan dan pembelajaran, mendorong pencarian strategi yang efektif dan efisien
dalam mengubah perilaku orang lain khususnya peserta didik, meminimalisir tindakan-tindakan
rutinitas dan pengulangan hal yang sama dan memfasilitasi tumbuh dan perkembangan semangat
dan budaya mereformasi situasi pendidikan Islam.
4. Paradigma Pengembangan.
Paradigma pengembangan ini merupakan kerangka berfikir dalam mengelola lembaga
pendidikan Islam dengan memperkuat pola-pola pengembangan. Paradigma pengembangan ini
didasarkan pada suatu pemikiran bahwa kondisi lembaga pendidikan Islam selama apapun masih
dapat dimajukan jika pengembangan-pengembangan yang revolusioner dan trobosan- trobosan
baru yang berani dilakukan secara continouoe dan terprogram dengan rapi. Melalui paradigma
pengembangan, semua pelaku pendidikan Islam dapat digerakkan untuk melakukan
pengembangan-pengembangan sesuai dengan tugas dan kapasitas masing-masing,
pengembangan ini di lakukan dalam berbagai aspek pendidikan.dan memeiliki beberapa manfaat
baik secara individu maupun sosial diantaranya: melatih keberanian berspekulasi dengan baik,
melatih keberanian melakukan trobosan-trobosan baru, mendorong kemauan keras untuk
melakukan pembaharuan, memupuk naluri produsen, menyuburkan semangat menciptakan
kondisi baru, menumbuhkan sikap proaktif, menyemangati kecendrungan berinovasi, melakukan
keberanian menghadapi dan mengelola resiko, memiliki cita-cita dan target tinggi dan usaha
mewujutkannya, saling menumbuhkan ide-ide dan gagasan- gagasan berwawasan masa depan.

C. Dimensi-dimensi Paradigma Manajemen Pendidikan Islam Sekarang


1. Dimensi Normatif- Teologi
Doktrin Islam pada dasarnya mengajarkan kepada umatnya untuk memasuki Islam secara
kaffah atau menyeluruh ”udkhuluw fi al silm kaffah” ”Qs 2.208”secara apriori menggaris bawahi
terwadahinya berbagai aspek kehidupan dalam Islam. Pandangan tersebut mengandung makna

9
bahwa setiap muslim dituntut untuk menjadi actor beragam yang loyal, concert dan commitment
dalam menjaga dan memelihara ajaran dan nilai-nilai Islam dalam segala aspek kehidupan, serta
bersedianya dan mampu mendedikasikan sesuai dengan minat, bakat, kemampuan dan
keahlianya masing-masing dalam perspektif Islam untuk kepentingan kemanusian hal ini di
tandai dengan:
a. Kemampuan membaca dan memahami nilai mendasar yang terakomodasi dalam Al-
Quran dan as-sunah.
b. Memposisikan diri sebagai pelaku atau aktor ajaran islam yang loyal,dalam pemikir,
penalar dan pengkaji.
c. Memiliki nilai commitment yang tinggi terhadap nilai-nilai ajaran Islam.
d. Siap mengabdi dengan dedikasi yang tinggi dalam rangka menegakkan nilai-nilai Islam
yang rahmatan lil alamin.
e. Senantiasa membaca fenomena alam, fenomena fisik dan psikis, fenomenal sosial,
fenomena historis.
f. Memposisikan sebagai pengamat, pengkaji hingga peneliti sehingga memiliki daya
analisis yang tajam, kritis dan dinamis, dalam memahami fenomena disekitarnya.
g. Membangun kepekaan intelektual serta kepekaan informasi.
h. Masing-masing orang memiliki bakat, kemampuan, dan minat tertentu dalam
mengembangkan potensi perlu disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian masing-
masing sehingga terwujutlah kematangan profesionalisme.
2. Dimensi Filosofis
Dalam kehidupan yang Islami nampak perlu menggaris bawahi bangunan ontologi,
epistimologi, dan aksiologi dalam ilmu pengetahuan yang tidak hanya menyakini sensual
indrawi, logik, dan etik insani, tetapi juga menyakini kebenaran transedental (Ilahiyah), dengan
demikian bangunan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat value free tetapi value bound
berarti berada pada frame of work yang merupakan realitas dari misi kekhalifahan dan
pengabdian kepada Allah untuk membangun dunia Rahmatan lil alamin.
3. Dimensi Historis- Empiris
Dalam sejarah perkembangan Islam telah memetakan ciri-ciri gerakan ilmiah dan etos keilmuan
dari kalangan ulama pada zaman klasik (abad 8-11 M) diantaranya:
a. Melaksanakan ajaran Al-Qur’an banyak mempergunakan akal.

10
b. Melaksanakan ajaran hadis untuk menuntut yang sampai ada di negeri cina (bukan ilmu
agama).
c. Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad dan mengembangkan ilmu pengetahuan
(sain) dengan mempelajari dan menguasai ilmu pengetahuan dari filsafat yunani yang
terdapat di timur tengah pada zaman mereka hingga timbullah ulam fiqih, tauhid, tafsir
hadis, ulama bidang sain seperti ilmu kedokteran, matematika, optika, kimia, fisika,
geografi dan lain-lain.
d. Ulama yang berdiri sendiri, menolak tawaran pemerintah untuk
e. menjadi pegawai negeri.

D. Pengembangan Paradigma Manajemen Pendidikan Islam


Mengetahui definisi paradigma manajemen pendidikan di atas dapat di kembangkan dengan
menggunakan penggabungan definisi paradigma manajemen pendidikan Islam dengan
paradigma pendidikan nasional, karena paradigma manajemen pendidikan Islam di Indonesia
tidak serta merta lepas dari paradigma manajemen pendidikan nasional. Konsep paradigma
manajemen pendidikan Islam di ambil dari beberapa pertanyaan yang nantinya akan menjadi
dasar pengembangan Manajemen pendidikan Islam
1. Apa pandangan dan sikap menejemen pendidikan Islam kita ?
2. Apa saja aspek Menejemen Pendidikan Islam itu?
Dan mengenai apa saja aspek Menejemen pendidikan atau menejemen pendidikan islam dalam
bukunya suharsimi di jelaskan bahwa ada delapan aspek garapan menejemen pendidikan yang
diatur dalam 8 standar pendidikan yang menjadi titik pusat pandangan kegiatan mendidik di
sekolah diantaranya:6
1. Menejemen siswa
2. Menejemen Pesonil sekolah
3. Menejemen kurikulum
4. Menejemen sarana atau material
5. Menejemen Tata laksana pendidikan atau ketatausahaan sekolah
6. Menenjemen pembiayaan atau anggaran
7. Menejemen Lembaga Pendididikan atau organisasi pendidikan

6
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Menejemen Pendidikan, Yogyakarta 2008 Aditya media hal 6

11
8. Menejemen Hubungan masyarakat atau komunikasi pendidikan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dilihat dari berbagai definisi yang ada mulai dari pengertian paradigma, manajemen
pendidikan, pendidikan nasional sampai pada manajemen pendidikan Islam, dalam analisa
manajemen pendidikan Islam di Indonesia tidak melepaskan apa yang menjadi pandangan
pendidikan nasioanal dari sinilah dapat di tarik sebuah pengetian manajemen pendidikan Islam
nasional adalah kerangka berfikir dalam mengelola lembaga pendidikan Islam dan fungsinya
sebagai penentu arah atau alur perkembangan maupun kelangsungan pendidikan Islam yang
kendalikan oleh menejer, atau dengan kata lain sebagai petunjuk pelaksana/juklak. Dalam
praktek nya kerangka berpikir yang dapat mempengaruhi berbagai tindakan (pola menejerial,
kepemimpinan, sumber-sumber pendidikan Islam, pengambilan keputusan/kebijakan,
pengarahan/bimbingan, dan stategi pembelajaran), sikap dan pola berfikir dalam mengamati dan
memahami seluk beluk yang di hadapi dalam pengelolaan lembaga pendidikan Islam di
Indonesia. Di Indonesia manajemen pendidikan ataupun manajemen pendidikan Islam masih
dibawah naungan menteri pendidikan nasional dan menteri agama yang mana diatur dalam
UUSPN no 2 tahun 1984 paradigma yang digunakan dalam pendidikan adalah paradigma BSNP
(badan standar nasional pendidikan) serta mempunyai sistem yang memakai sistem pendidikan
nasional dengan acuannya pada 8 standar pendidikan yang dimilikinya yaitu standar (standar isi,
proses, penilaian, kelulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pembiayaan
dan pengelolaan) dengan hanya perbedaan pada kurikulum yang digunakan dalam pendidikan
Islam terdapat tambahan yang berhubungan dengan pendidikan Islam itu sendiri. Tetapi dalam
paradigma manajemen pendidikan Islam memiliki paradigma tersendiri yaitu paradigma tauhid,
integralistik, transformatif dan pengembangan, akankah dalam prakteknya bisa balance antara
paradigma manajemen pendidikan Islam dengan paradigma manajemen pendidikan nasional.

12
B. Saran
Saran penulis terhadap paradigma manajemen pendidikan Islam dapat di kombinasikan
antara paradigm manajemen pendidikan Islam dengan manajemen pendidikan secara nasioanal
mengingat pada prakteknya pendidikan di Indonesia masih memakai sistem pendidikan nasional.
Dari membaca makalah ini dapat memotret paradigma –paradigma yang ada untuk di jadikan
referensi dalam meperbaharui Paradigma pendidikan Islam yang sekarang ini. Semoga
bermanfaat

13
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional. Jakarta : 2003


Ditjen Kelembagaan Agama Islam Depag E Mulyana, Menjadi Kepala Sekolah Profesional,
Bandung: Risdakarya, 2003
Hujair AH. Sanaki, Paradigma Pendidikan Islam Membangun Masyarakat
Madani Yogyakarta 2003 Safiria Insani Press
Kuhn, Thomas S. Peran Paradigma dalam Revolusi SAIN . Bandung, 1993
Remaja Rosdakarya.
Muhaimin dkk, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan
Islam di Sekolah Bandung: 2012 Remaja Rosdakarya
Qomar Mujail, Strategi Pendidikan Islam Jakarta 2013 Erlangga
Samsul Nizar Sejarah Pendidikan Islam Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan
Era Rosullullah sampai Indonesia
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, Menejemen Pendidikan, Yogyakarta 2008
Aditya media
Tillar M.Sc Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta 2004 Rinek Cipta

14
15

Anda mungkin juga menyukai