Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. kami sangat berharap
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan………………………………………………….………….. 10
B. Saran ………………………………………………………….……….... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak berada dalam ruang hampa. Artinya, pendidikan selalu
berada dalam konteks. Pendidikan merupakan wahana, sarana, dan proses serta
alat untuk mentransfer warisan umat dari nenek moyang kepada anak cucu dan
dari orang tua kepada anak.
3
rintangan akan dapat diatasi, serta ketergelinciran dan lompatan yang
menyimpang jauh dijamin tidak akan terjadi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “Manajemen” saat ini sudah banyak dikenal di Indonesia, baik di
lingkungan swasta, perusahaan, maupun pendidikan. Demikian pula seminar
tentang manajemen telah muncul dimana-mana bak jamur dimusim hujan.
Berdasarkan kenyataan-kenyataan ini menunjukkan manajemen telah diterima dan
dibutuhkan kehadirannya di masyarakat.
Banyak penulis yang telah berusaha untuk memberikan definisi atau
batasan tentang pengertia manajemen. Berikut ini beberapa defenisi tentang
manajemen sebagai berikut:
1
Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren. (Jakarta, Dirjen Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Depag RI., 2001), h.1.
2
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, (Cet. 3; Jakarta:Ghalia Indonesia, 1987), h. 32.
5
Adapun Pendidikan dapat diartikan secara sempit, dan dapat pula diartikan
secara luas. Secara sempit pendidikan dapat diartikan: “bimbingan yang diberikan
kepada anak-anak sampai ia dewasa” Sedangkan penidikan dalam arti luas adalah
segala sesuatu yang menyangkut proses perkembangan dan pengembangan
manusia, yaitu upaya mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai bagi anak
didik., sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian
kepribadian anak yang pada gilirannya ia menjadi orang pandai, baik, mampu
hidup dan berguna bagi masyarakat.3
3
M. Natsir Ali, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, (Jakarta:mutiara, 1997), h. 23
4
.Muzayin Arifin, filsafat Pendidikan Islam, (Cet. 1, Jakarta:Bina Aksara, 1987), h. 13
6
Berdasarkan uraian di atas maka dapat di definisikan bahwa manajemen
pendidikan Islam sebagai suatu proses dengan menggunakan berbagai sumber
daya untuk melakukan bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani
seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam5.
5
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, hlm. 32
6
Natsir Ali, Dasar-dasar Ilmu Mendidik, (Jakarta:mutiara, 1997), h. 23
7
pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya pendidikan Islam
untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara efektif dan efesien.
8
dengan stakeholder dan lain-lain, yang ada pada lembaga-lembaga pendidikan
Islam.7
Ruang lingkup praktik manajemen pendidikan Islam dalam definisi kedua yang
dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Muhaimin , M.A. yaitu sistem pendidikan dari dan
disemangati atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam. Dalam pengertian ini
pendidikan Islam dapat juga mencakup;
7
Ahmad D. Marribah, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Cet. 5; Jakarta : Bumi aksara, 1997),
h. 31
9
1. Pendidik/guru/dosen kepala Madrasah/sekolah atau pimpinan perguruan
Tinggi dan / atau tenaga kependidikan lainnya yang melakukan dan
emgnembangkan aktivitas kependidikannya disemangati atau dijiwai oleh ajaran
dan nilai-nilai Islam.
8
H. Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana
Pengembangan Sekolah/Madrasah, (cet. 2; Jakarta ; Kencana, 2010), h. 4
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13