Disusun Oleh:
Kelompok 12
1. MUTIARA (1930203096)
2. Alpina damayanti (1930203153 )
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1.........Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2.........Rumusan Masalah............................................................................... 1
1.3.........Tujuan................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1. Pengertian, Tujuan, manfaat dan Komponen-Komponen Dasar Lembaga
Pendidikan islam..................................................................................................2
i
BAB I
Pendahuluan
Pendidikan Islam lebih khusus lagi mengarah pada manajemen yang diterapkan dalam
pengembangan pendidikan Islam. Pendidikan Islam walaupun mengandung perincian
terhadap manajemen pendidikan seperti yang terkandung dalam manajemen pendidikan
mutakhir, namun sudah pasti ia mengandung berbagai prinsip umum yang menjadi dasar
manajemen pendidikan Islam sehingga ia sejalan dengan kemajuan dan perkembangan yang
baik
Pola manajemen lembaga pendidikan Islam ialah model yang dapat dipelajari dan
diterapkan agar lembaga pendidikan bisa berkembang dan tentunya dapat diperhitungkan
oleh lembaga pendidikan non Islam.
Kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk mempengaruhi siswa agar dapat
belajar, baik dalam ruangan kelas maupun diluar sekolah. Kurikulum dalam
perkembangannnya memiliki banyak definisi atau pengertian kurikulum mulai dari yang
ssanat sederhana, yakni kurikulum merupakan kumpulan sejumlah mata pelajaran sampai
dengan kurikulum sebagai kegiatan sosial.
Tujuan dari program pengajaran ialah perangkat kegiatan belajar mengajar yang
direncanakan untuk mencapai tujuan intruksional. Pembelajaran merupakan salah satu bentuk
program karena pebelajaran yang baik memerlukan perencanaan yang matang.
Sarana-prasarana sekolah sebagai satuan pendidikan juga harus memiliki tenaga, sarana, dan
prasarana, serta biaya yang mencakup biaya investasi Agar sarana pendidikan dapat
difungsikan dengan baik, maka diperlukan manajemen sarana dan prasarana pendidikan.
1
Dengan adanya manajemen sarana dan prasarana pendidikan, maka sekolah akan mampu
mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara lebih terkonsep dan terarah
Tujuan dari kami membuat makalah ini adalah untuk mengkilas balik materi dari 1-7
1.3 Tujuan
BAB ll
PEMBAHASAN
1
Asmendri, Teori dan Aplikasi Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Sekolah/Madrasah,Batusangkar:
STAIN Batusangkar Press,2012,hlm 1
2
Muhaimin, pemikiran dan pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 39
3
Komponen-komponen yang mutlak harus ada dalam proses pendidikan islam yaitu
manajemen personalia, manajemen kesiswaan, mqanajemen kurikulum, manajemen
keuangan, dan manajemen sarana dan prasarana.
memimpin umat. Jika kita berkaca pada realita manajerial saat ini, maka kejujuran adalah
sesuatu yang sangat mahal. Munculnya kasus KKN yang semakin merajalela di kalangan para
pejabat, mulai dari pejabat tinggi negara, sampai kepada level pejabat di sekolah
mengindikasikan betapa semakin memudarnya sifat kejujuran, sebab bagaimanapun
perilaku KKN itu terjadi ketika orang sudah mengabaikan kejujuran.
3. Amanah
Dalam ajaran Islam, jabatan merupakan sebuah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan. Pertanggungjawaban ini tidak hanya di dunia saja kepada manusia,
namun juga di akhirat kelak kepada Allah SWT. Amanah artinya kepercayaan, maka
seseorang yang diberi amanah adalah orang yang mendapatkan kepercayaan untuk
memegang suatu tugas tertentu.
4. Adil
Salah satu prinsip dasar yang penting dalam manajemen pendidikan Islam adalah adil.
Menurut Abuddinnata keadilan adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pada
persamaan atau bersikap tengah-tengah atas dua perkara. Keadilan ini terjadi berdasarkan
keputusan akal yang dikonsultasikan dengan agama. Adil sering diartikan sebagai sikap
moderat, obyektif terhadap orang dalam memberikan hukuman, sering diartikan pula
dengan persamaan dankeseimbangan dalam memberikan hak orang lain tanpa ada yang
dilebihkan atau dikurangi.3
5. Tanggung jawab
Dalam prinsip manajemen pendidikan Islam, tanggung jawab terhadap amanah
yangdiembankan merupakan salah satu prinsip penting dalam membangun manajemen
yang positif. Lepas tangan terhadap tanggung jawab akan melahirkan hasil ketidakpastian
program yang ingin dicapai.
2.3 Desentralisasi dalam pengelolaan pendidikan
3
Abuddinnata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2003), h. 125
5
4
. Hasbullah, Otonomi Pendidikan : Kebijakan Otonomi Daerah dan ImplikasinyaTerhadap Penyelenggaraan
pendidikan (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,2007) Hal.225
6
1. Desentralisasi kewenangan di sektor pendidikan dalam hal kebijakan pendidikan dan aspek
pendanaannya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah (propinsi dan distrik).
2. Desentralisasi pendidikan dengan fokus pada pemberian kewenangan yang lebih besar di
tingkat sekolah.
A. Pengertian Manajemen
Pada website organisasi kamus besar bahasa Indonesia kata, manajemen berarti
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Sedangkan manajer
ialah pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.
Hubungan antara manajemen pendidikan dengan lembaga, itu terangkum dalam
definisi yang diberikan oleh manajemen pendidikan adalah usaha penerapan prinsip-
prinsip dan teori manajemen dalam aktifitas pendidikan dalam lembaga-lembaga
pendidikan untuk mencapai tujuan dan efisiensi.6
5
. Rianto Nugraha, Desentralisasi Tanpa Revolusi (Jakarta : Elex Media
Komputindo,2000)Hal.112
6
Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. (Ciputat : ciputat Press, 2005)
7
Abdul Mudjab dan jusuf Mudzakir, ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Pranada Media, 2006) h;m.27
7
8
Opcit.
9
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Milinium Baru, (Jakarta: PT Jaya, 2000)
10
Paulus Winarto, First Step to be an Entrepreneur, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2003)
8
Agama menunjukkan 90% madrasah berstatus swasta dan 100 % pesantren adalah
swasta11”.
11
www. Bagis. Go. Id
12
Syaiful Bahri Djamarah, dkk, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta:Rineka Cipta, 1996), hlm. 196
13
Sobri, dkk, Pengelolaan Pendidikan, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2009), hlm. 1-2
9
seperangkat rencana daan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu.14
Kurikulum dalam pendidikan Islam, dikenal dengan kata manhaj yang berarti jalan
yang terang yang dilalui oleh pendidik bersama anak didiknya untuk mengembangkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap mereka.15
Dalam hal ini proses pendidikan Islam bukanlah suatu proses yang dapat dilakukan
secara serampangan, tetapi hendaknya mengacu kepada konseptualisasi manusia paripurna
(insan kamil) yang strateginya telah tersusun secara sistematis dalam kurikulum pendidikan
Islam.16
Pendidikan Agama Islam dengan berbagai jalur, jenjang, dan bentuk yang ada seperti
pada jalur pendidikan formal ada jenjang pendidikan dasar yang berbentuk Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), jenjang pendidikan menengah ada yang
berbentuk Madrasah Alyah (MA) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), dan pada jenjang
pendidikan tinggi terdapat begitu banyak Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) dengan
berbagai bentuknya ada yang berbentuk Akademi, Sekolah Tinggi, Institut, dan Universitas.
14
Sukiman, Pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2015),
hlm. 2.
15
Omar Mohammad Al-Toumy A-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, (Terj.Hassan Langgulung),
(Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm. 478.
16
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2006), Cet. Ke-5, hlm. 152.
10
Program pengajaran adalah rancangan atau perencanaan satu unit atau kesatuan
kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran, yang memiliki tujuan, dan
melibatkan sekelompok orang (guru dan siswa) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kurikulum dan program pengajaran mencakup kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian. 17
Dalam teori manajemen program pembelajaran adalah ilmu murni, terapan dan
sistem. Teori pembelajaran melintasi teori pengajaran yang di dalamnya dihubungkan
berbagai faktor ke dalam sistem manajemen program pembelajaran. Menurut Reigeluth
dalam Surya bahwa manajemen program pembelajaran adalah berkenaan dengan
pemahaman, peningkatan dan pelaksanaan dari pengelolaan program pengajaran yang
dilaksanakan. Itu berarti manajemen program pembelajaran adalah proses pendayagunaan
seluruh komponen yang saling berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai tujuan
program pembelajaran.19
17
Kunandar, Penilain Autentik , (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2014) Hlm. 3
18
Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran sebuah Teori dan Konsep Dasar, (Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya, 2000) Hlm. 183.
19
Surya, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran, (Yogyakarta, Pustaka Bani Quraisy, 2008) Hlm. 10
11
Perencanaan adalah proses penetapan dan pemanfaatan sumber daya secara terpadu yang
diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan dan upaya-upaya yang akan dilaksanakan
secara efisien dan efektif dalam mencapai tujuan. Dalam konteks pembelajaran perencanaan
dapat diartikan sebagai proses penyusunan materi pelajaran, penggunaan media
pembelajaran, penggunaan pendekatan atau metode pembelajaran, dan penilaian dalam suatu
alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.20
Menentukan alokasi waktu adalah menetukan minggu efektif dalam setiap semester pada
satu tahun ajaran. Rencana alokasi waktu berfungsi untuk mengetahui berapa jam waktu
efektif yang tersedia untuk dimanfaatkan dalam proses pembelajaran dalam satu tahun ajaran.
Hal ini diperlukan untuk menyesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar
minimal yang harus dicapai sesuai dengan rumusan standard isi yang ditetapkan.21
b. Kalender Akademik
Program Tahunan (Prota) merupakan rencana program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan, yakni dengan
menetapkan alokasi dalam waktu satu tahun ajaran untuk mencapai tujuan (standar
kompetensi dan kompetensi dasar) yang telah ditetapkan. Program ini perlu dipersiapkan dan
20
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. (Remaja Rosdakarya,
Jakarta, 2005) Hlm. 17.
21
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta, Kencana Prenada Media Group,
2018) Hlm. 49
12
dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedoman bagi
pengembangan program-program berikutnya.22
Program semester (Promes) merupakan penjabaran dari program tahunan. Kalau Program
tahunan disusun untuk menentukan jumlah jam yang diperlukan untuk mencapai kompetensi
dasar, maka dalam program semester diarahkan untuk menjawab minggu keberapa atau
kapan pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar itu dilakukan.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) disusun untuk setiap Kompetensi dasar (KD)
yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Komponen-komponen dalam
menyusun RPP meliputi Identitas mata pelajaran, Standar kompetensi, Kompetensi dasar,
Indikator tujuan pembelajaran, Materi ajar, Metode pembelajaran, Langkah-langkah
pembelajaran, Sarana dan sumber belajar, Penilaian dan tindak lanjut.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
22
E Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. (Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006) Hlm. 251.
23
Wina Sanjaya, op.cit. Hlm. 39
13
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan sejarahnya, lembaga-lembaga pendidikan islam khususnya madrasah dan
pesantren itu tumbuh dari bawah, dari gagasan tokoh-tokoh agama setempat.
Sejak dekade 90-an kesadaran umat untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikan islam
mulai bangkit dimana-mana dan beberapa diantaranya telah mampu menjadi sekolah unggul
dan efektif
Dalam teori manajemen program pembelajaran adalah ilmu murni, terapan dan sistem.
Teori pembelajaran melintasi teori pengajaran yang di dalamnya dihubungkan berbagai faktor
ke dalam sistem manajemen program pembelajaran. Menurut Reigeluth dalam Surya bahwa
manajemen program pembelajaran adalah berkenaan dengan pemahaman, peningkatan dan
pelaksanaan dari pengelolaan program pengajaran yang dilaksanakan. Itu berarti manajemen
program pembelajaran adalah proses pendayagunaan seluruh komponen yang saling
berinteraksi (sumber daya pengajaran) untuk mencapai tujuan program pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA