Oleh:
M Rif’an Amirudin
NIM:2231384510339
Dwiki Ramadhan
NIM:2131384510060
2022
FAKULTAS TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY’ARI
SUMBERSARI KENCONG KEPUNG KEDIRI
i
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 3
A. Konsep Manajemen Pendidikan Di Lembaga Pendidikan Islam......... 3
B. Fungsi Manajemen Di Lembaga Pendidikan Islam.............................. 7
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 11
A. Kesimpulan........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib,
dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara
asal-asalan 1.Mulai dari urusan terkecil seperti mengatur urusan Rumah Tangga sampai
dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua itu diperlukan
pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai sebuah manajemen agar tujuan yang
hendak dicapai bisa diraih dan bisa selesai secara efisien dan efektif.
Untuk membangun sumber daya manusia (SDM) yang bermutu tinggi, maka diperlukan
pendidikan yang bermutu, berperadaban, efektif dan efisien. Karena SDM yang bermutu
hanyalah dapat dibentuk, dikembangkan segala potensi dan kemampuannya melalui
pendidikan dalam arti yang seluas-luasnya.
Manajemen pendidikan sebagai suatu disiplin ilmu memainkan peranan yang amat penting
dalam mewujudkan system pendidikan yang bermutu dan berkelanjutan. Manajemen sistem
pendidikan amat penting karena proses penataan sumber daya pendidikan (pengelolaan
tenaga kependidikan, kurikulum dan pembelejaran, keuangan, sarana dan
prasarana pendidikan, serta keterlibatan secara terpadu dan simultan antara pemerintah,
sekolah dan masyarakat) perlu dimenej secara professional.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana Konsep Manajemen Pendidikan Di lembaga Pendidikan Islam?
C.TUJUAN
BAB II
1
Didin Hafidudin, Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Praktik (Jakarta, Gema Insani, 2003). Hlm. 03
4
PEMBAHASAN
Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan
langsung dari kata “management” yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata
pimpinan.
Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily
“management” berasal dari akar kata “to manage” yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.2
Defenisi tentang manajemen menurut beberapa ahli :
1. Manajemen menurut Hadari Nawawi adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
manajer dalam memanage organisasi, lembaga, maupun perusahaan.3
2. Ramayulis menyatakan bahwa pengertian yang sama dengan hakikat manajemen
adalah al-tadbir (pengaturan)4
3. Sukanto Reksohadipprodjo, “Manajemen adalah suatu usaha, merencanakan,
mengorganisir, mengarahkan, mengkordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi
agar tercapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.5
4. Marry Papker Follett, “Manajemen sebagai seni untuk mendapatkan sesuatu melalui
sikap dan keterampilan tertentu.6
5. James A.F. Stoner mengemukakan bahwa manajemen adalah proses untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
6. Manajemen sebagai ilmu dan seni mengatur proses pendayagunaan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya secara efisien, efektif dan produktif dalam mencapai suatu
tujuan.7
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, maka manajemen dapat diartikan sebagai
suatu proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai suatu tujuan.
2
John M. Echols dan Hasan Shadily, Kamus Inggris- Indonesia, 1995, hlm 372
3
Hadari Nawawi, Administrasi Pendidikan, CV. Haji Mas Agung, Surabaya:1997, hlm. 78
4
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Kalam Mulia, Jakarta, 2008, hlm. 362
5
H. Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren. (Jakarta: Dirjen Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001), hlm. 01
6
H. Sofwan Manaf, Pola Manajemen Penyelenggaraan Pondok Pesantren. (Jakarta: Dirjen Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam Depag RI, 2001), hlm. 01
7
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori ke Praktek. (Jakarta: Cet 1,
Raja Grafindo Persada, 2006), hlm.2
5
B. Pengertian pendidikan islam
Secara umum pendidikan dapat diartikan bimbingan yang diberikan kepada anak-anak
sampai ia dewasa8 Sedangkan pendidikan dalam arti luas adalah segala sesuatu yang
menyangkut proses perkembangan dan pengembangan manusia, yaitu upaya
mengembangkan dan menanamkan nilai-nilai bagi anak didik., sehingga nilai-nilai yang
terkandung dalam pendidikan itu menjadi bagian kepribadian anak yang pada gilirannya ia
menjadi orang pandai, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat.9
Pengertian pendidikan tersebut di atas masih bersifat umum. Adapun pendidikan Islam
dapat diartikan sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran
Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi
berlakunya semua ajaran Islam.10
Istilah membimbing, mengarahkan dan mengasuh serta mengajarkan dan melatih,
mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi
setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta
menegakkan kebenaran, sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur
sesuai ajaran Islam. Pendidikan Islam juga berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang
agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.11
Menurut Muhaimin, ia mengemukakan pengertian Pendidikan Islam dalam dua aspek,
pertama pendidikan Islam merupakan aktivitas pendidikan yang diselenggarakan atau
didirikan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai Islam.
Kedua, pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dikembangkan dari dan disemangati
atau dijiwai oleh ajaran dan nilai-nilai Islam.12
C.Definisi manajemen pendidikan islam
Sedangkan Manajemen pendidikan Islam menurut para pakar diantaranya ialah;
8
Ahmad D. Marribah, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Cet. 5,: Bumi Aksara, 1997), hlm. 31
9
M. Natsir Ali, Dasar-Dasar Ilmu Mendidik, (Jakarta: Mutiara, 1997). Hlm. 23
10
Muzayin Arifin, filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Cet. 1, Bina Aksara, 1987), hlm. 13
11
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung, Cet. Ke-4, Remaja Rosda Karya, 2001),
hlm. 32
12
H. Muhaimin, dkk, Manajemen Pendidikan Islam “Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan
Sekolah / Madrasah,
13
Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam, (Surabaya: elKAF, 2006), hlm. 14.
6
bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani seseorang agar ia berkembang secara
maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
1. Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat
rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan
serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.
Mahdi bin Ibrahim mengemukakan bahwa ada lima perkara penting untuk diperhatikan
demi keberhasilan sebuah perencanaan, yaitu:
1. Ketelitian dan kejelasan dalam membentuk tujuan
2. Ketepatan waktu dengan tujuan yang hendak dicapai
7
3. Keterkaitan antara fase-fase operasional rencana dengan penanggung jawab
operasional, agar mereka mengetahui fase-fase tersebut dengan tujuan yang hendak dicapai.
4. Perhatian terhadap aspek-aspek amaliah ditinjau dari sisi penerimaan masyarakat,
mempertimbangkan perencanaa, kesesuaian perencanaan dengan tim yang bertanggung
jawab terhadap operasionalnya atau dengan mitra kerjanya, kemungkinan-kemungkinan yang
bisa dicapai, dan kesiapan perencanaan melakukan evaluasi secara terus menerus dalam
merealisasikan tujuan.
5. Kemampuan Organisatoris penanggung jawab operasional.
2. Organizing
Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang
terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Sementara itu Ramayulis (2008:272) menyatakan bahwa pengorganisasian dalam
pendidikan Islam adalah proses penentuan struktur, aktivitas, interkasi, koordinasi, desain
struktur, wewenang, tugas secara transparan, dan jelas.
Dalam lembaga pendidikan Islam, baik yang bersifat individual, kelompok, maupun
kelembagaan.
3. Leading
Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :
a. Mengambil keputusan
b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.
c. Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka
bertindak.
d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki
pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan
yang ditetapkan.
4. Directing/Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha
memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-
benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
5. Motivating
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa
pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan
kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
6. Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk
melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan
kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan
sehingga terdapat kerja sama yang terarahdalam upaya mencapai tujuan organisasi.
7. Controlling
8
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi
manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa
yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan
yang telah digariskan semula.
8. Reporting
Reporting Adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau
hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas
dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
9. Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada
suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha
agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
10. Acting
Acting merupakan tindakan pelaksana dari rencana yang telah dibuat. Pelaksanaan
dilaksanakan jika fungsi perencanaan sudah matang dibuat pelaksanaan dalam manajemen
lebih dikenal dengan bahasa implementasi dai program.
11. Facilitating
Facilitating merupaka kegiatan memfasilitasi karyawan dengan alat atau model yang
dibutuhkan. Fasilitas bias berupa barang atau jasa sesuai kebutuhan karyawan.
12. Forecasting
Forecasting adalah meramalkan, memproyrksikan, atau mengadakan taksiran terhadap
berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat
dilakukan.
13. Evaluating
Evaluating merupakan fungsi sebelum mengambil tindakan korektif oleh pimpinan.
Fungsi ini dilaksanakan jika dalam organisasi terdapat hal yang harus dievaluasi.14
BAB II
14
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga, 2008), hlm. 10.
9
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Konsep Manajemen Pendidikan Islam adalah dari pengertian di atas penulis dapat
menyimpulkan bahwa Manajemen Pendidikan Islam adalah suatu rencana,
mengelola/mengatur, memimpin dan mengajarkan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan
Islam tercapai secara efektif, efisien dan produktif.
2. Fungsi manajemen pendidikan yaitu :
a. Planning yaitu Perencanaan maksudnya Seorang harus mempunyai rencana jangka
panjang yang ingin di capai dalam suatu lembaga. Contohnya: Visi dan Misi dari Lembaga.
b. Organizing yaitu Pengorganisasian dimana suatu kepala lembaga harus bisa dan
mampu menjadikan struktur aktif dan berjalan sesuai dengan bidang masing-masing.
c. Actuating yaitu Tindakan yang bertujuan menggerak kan setiap bidang didalam
lembaga sesuai dengan bidangnya, agar bisa mencapai pada tujuan yang di dirikan oleh suatu
lembaga.
d. Controlling yaitu Pengontrolan, di dalam lembaga dari bawah ke atas, baik berupa
kurikulum, kebersihan pendidikan, ke aktifan Guru, kepuasan Wali dsb.
DAFTAR PUSTAKA
10
Wahjosumidjo, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta: Cet. 3, Ghalia Indonesia, 1987.
11