1.1
Hadits qudsi disebut juga dengan istilah hadits Ilahi atau hadits Rabbani. Secara bahasa hadits Qudsi
merupakan
penisbatan
kepada kata Quds yang berarti suci, yaituhadits yang dinisbatkan kepada dzat yang suci. Sedangkan
secara istilah, pengertian
hadits qudsi
Hadits qudsi merupakan kalam Allah Azza wa Jalla (baik dalam matan maupunsubstansi bahasanya), dan
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hanya menyampaikannyakepada kita.
Hadits qudsi adalah perkataan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan isi perkataan tersebut
berasal dari Allah Azza wa Jalla.Dari istilah tersebut dapat dikatakan bahwa hadits Qudsi adalah hadits
yang berisifirman Allah yang disampaikan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, kemudian
NabiShallallahu ‘alaihi wasallam menerangkannya dengan menyandarkannya kepada Allah.Dengan kata
lain, hadits qudsi ialah hadits yang disampaikan kepada kita dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan
sanad dari beliau sendiri kepada Rabb Azza waJalla.[1] Dengan menggunakan salah satu dari dua lafadz
periwayatan sebagai berikut;
Ciri-ciri hadist qudsiy:1)Ada redaksi hadist qala-yaqulu allahu2)Ada redaksi fi ma rawa/ yarwihi ‘anillahi
fabaraku wata’ala3)Redaksi lain yang semakna dengan redaksi diatas, setelah selesai menyebut rawi
yangmenjadi sumber pertamanya, yakni sahabatDefinisi di atas menjelaskan bahwa hadis qudsi itu
adalah perkataan yang bersumber dari Rasul SAW namun disandarkan beliau kepada Allah SWT akan
tetapi ituadalah perkataan atau firman Allah SWT. Dibandingkan dengan jumlah hadits-hadits Nabi,
maka Hadîts Qudsiy bisa dibilang tidak banyak. Jumlahnya lebih sedikit dari 200hadits.
Dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah s.a.w., bersabda: “Tuhan kitaSubhanahu Wa Ta'ala setiap
malam turun ke langit dunia ketika sepertiga malamterakhir, kemudian berfirman: “Barangsiapa berdoa
kepada-Ku, akan Aku kabulkan,dan barangsiapa meminta kepadaku, maka akan Aku beri, dan
barangsiapa memohonampunan-Ku, maka Aku ampuni”. (HR. Bukhari, begitu juga Muslim,
Malik,Tirmidzi dan Abu Dawud. Dan dalam riwayat Muslim, dengan tambahan: Allah turun(di langit
dunia) hingga terbit fajar.)