Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ SHOLAT “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran PAI SMP


Dosen : Rohmad Muzaki, M.pd

Disusun Oleh Kelompok 8

Jupri Sastra
SEMESTER : IV
PRODI : PAI
FAKULTAS : TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY’ARI (IAIFA)

SUMBERSARI KENCONG KEPUNG KEDIRI JAWA TIMUR

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “ SHOLAT ” ini dapat
diselesaikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang
telah membantu dalam pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.

Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas Pembelajaran


PAI SMP dan diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca dapat menambah
wawasan.

Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih kurang sempurna.


Oleh karena itu, segala kritik yang bersifat membangun akan penulis terima
dengan tangan terbuka.

Kediri, 07 Juli 2023

Penyusun

i 2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 3

A. Pengertian Sholat ................................................................................... 3


B. Dalil dalil yang mewajibkan sholat ........................................................ 3
C. Syarat-Syarat Sholat ................................................................................ 6
D. Rukun Sholat .......................................................................................... 6
E. Hukum Sholat ........................................................................................ 7
F. Yang Membatalkan Sholat ..................................................................... 7
G. Yang Shunah dalam Sholat .................................................................... 8
H. Waktu Pensyariatan Ibdaha Sholat ......................................................... 8
I. Makruh Sholat ........................................................................................ 8
J. Perbedaan laki-laki dan Wanita Dalam Sholat ....................................... 9
K. Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat ....................................................... 9

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ............................................................................................ 10
B. Saran .............................................................................................. 10

DAFTAR PUSATAKA

ii1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sholat secara Bahasa (Etimologi) berarti Do'a Sedangkan secara


Istilah/Syari'ah (Terminologi), sholat adalah perkataan dan perbuatan
tertentu/khusus yang dibuka/dimulai dengan takbir (takbiratul ihram)
diakhiri/ditutup dengan salam.

Sholat merupakan rukun perbuatan yang paling penting diantara rukun Islam
yang lain sebab ia mempunyai pengaruh yang baik bagi kondisi akhlaq manusia.
Sholat didirikan sebanyak lima kali (waktu) setiap hari, dengannya akan
didapatkan bekas/pengaruh yang baik bagi manusia dalam suatu masyarakatnya
yang merupakan sebab tumbuhnya rasa persaudaraan dan kecintaan diantara kaum
muslimin ketika berkumpul untuk menunaikan ibadah yang satu di salah satu dari
sekian rumah milik Allah subhanahu wa ta'ala (SWT).

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah, yaitu :

o Pengertian Sholat
o Syarat-Syarat Sholat
o Rukun Sholat
o Hukum Solat
o Yang Membatalkan Sholat
o Shunah Dalam Sholat
o Waktu Pensyariatan Ibadah Shalat
o Dalil-dalil Pensyariatan Shalat
o Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat
o Makruh Sholat
o Perbedaan laki-laki dan Wanita Dalam Sholat
o Hal-hal yang Mungkin Dilupakan

1
o sholat Dalam Berbagai Kondisi

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam mata
kuliah Pembelajaran PAI SMP, juga agar para pembaca mengetahui dan
memahami pengertian sholat secara lebih luas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sholat

Secara bahasa, shalat itu bermakna doa. Sholat dengan makna doa
dicontohkan di dalam Al-Quran Al-Kariem yang mempunyai arti :

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan shalatlah (berdo'alah) untuk mereka.
Sesungguhnya shalat (do'a) kamu itu merupakan ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. At-Taubah : 103)

Ayatnya yang berbunyi :

َ ‫ُخ ْذ م ْن َأ ْم َواله ْم‬


َ ‫ص َد َق ًة ُت َط ّه ُر ُه ْم َو ُت َز ّكيه ْم ب َها َو‬
َّ‫ص ّل َع َل ْيه ْم ۖ إن‬
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِِ ِ
َّ َ َ َ ََ
‫ص ت َ َ ٌنن ل ُه ْم ۗ َوالل ُ َ ِ ٌني َع ِل ٌنم‬

Dalam ayat ini, shalat yang dimaksud sama sekali bukan dalam makna syariat,
melainkan dalam makna bahasanya secara asli yaitu berdoa. Adapun makna
menurut syariah, shalat didefinisikan sebagai : “serangkaian ucapan dan gerakan
yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sebagai
sebuah ibadah“

B. Dalil-dalil yang mewajibkan Sholat

Shalat diwajibkan dengan dalil yang qath`i dari Al-Quran, As- Sunnah dan
Ijma‟ umat Islam sepanjang zaman. Sebab semua dalil yang ada menunjukkan
kewajiban shalat secara mutlak untuk semua orang yang mengaku beragama Islam
yang sudah akil baligh. Bahkan anak kecil sekalipun diperintahkan untuk
melakukan shalat ketika berusia 7 tahun. Dan boleh dipukul bila masih tidak mau
shalat usia 10 tahun, meski belum baligh.

3
1. Dalil dari Al-Quran

Allah SWT berfirman dalam Al-qur‟an Al-kariem :

َّ ُ ُ ْ َ َّ ُ ُ َ َ
ّ ُ ‫الل َ ُم ْخلص َين َل‬
‫ين ُح َن َفاء َو ُي ِق ُ وا‬
َ ‫الد‬
ِ ِ ِ ‫وما أ ِمروا ِإَّل ِل عبدوا‬
َ ْ ُ َ َ َ َ َ َّ ُ ْ ُ َ َ َ َّ
‫ين الق ِّ َ ِة‬ ‫ل‬
ِ ِ ‫و‬ ‫اا‬ ‫الز‬ ‫وا‬‫ت‬ ‫الص ا وي‬

Artinya : "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya mereka
mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang
lurus." (QS. Al-Bayyinah : 5)

‫ُت ْيا َهّللا َ ِ َ ًم َ ُتعُتو ًدا َ َعلَى ُت ُتو ِو ُت ْي‬ ‫ل َ َ فَ ْيذ ُت‬‫َ َ ْي ُت ُت اا َّص‬ ‫فَإِ َذا‬
‫ل َ َ َ َ ْي َعلَى‬ ‫ل َ َ ِ َّص اا َّص‬ ‫اا َّص‬ ‫اا َ ْي َ ُت ْي فَ َ ِ ُت ْي‬
‫وا‬ ‫ْي‬ ‫فَإِ َذا‬
ً‫ْياا ُت ْي ِم ِ َي ِ َ وً َّصم ْيو ُتوت‬
Artinya : "Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di
waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu
telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman." (QS. An-Nisa : 103)

‫وا اا َّصل َ َ َ ااْي َ ع ْي‬


‫ُتوا َم َ اا َّصا ِ ِع َي‬ ‫ل َ َ َ تُت ْي‬ ‫َ َ ِ ُت ْي‬
‫وا اا َّص‬
Artinya : "Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orangorang yang ruku".(QS. Al-Baqarah : 43)

Dan masih banyak lagi perintah di dalam kitabullah yang mewajibkan umat Islam
melalukan shalat. Paling tidak tercatat ada 12 perintah dalam Al-Quran lafaz

4
“aqiimush-shalata” yang bermakna "dirikanlah shalat" dengan fi`il Amr (kata
perintah) dengan perintah kepada orang banyak (khithabul jam`i). Yaitu pada
surat :

o Al-Baqarah ayat 43, 83 dan110


o Surat An-Nisa ayat 177 dan 103
o Surat Al-An`am ayat 72
o Surat Yunus ayat 87
o Surat Al-Hajj : 78
o Surat An-Nuur ayat 56
o Surat Luqman ayat 31
o Surat Al-Mujadalah ayat 13
o Surat Al-Muzzammil ayat 20.

Ada 5 perintah shalat dengan lafaz "aqimish-shalata" yang bermakna "dirikanlah


shalat" dengan khithab hanya kepada satu orang. Yaitu pada :

o Surat Huud ayat 114


o Surat Al-Isra ayat 78
o Surat Thaha ayat 14
o Surat Al-Ankabut ayat 45
o Surat Luqman ayat 17.

2. Dalil dari As-Sunnah

Di dalam sunnah Raulullah shallallahu „alaihi wasallam, ada banyak sekali


perintah shalat sebagai dalil yang kuat dan qath`I tentang kewajiban shalat.
Diantaranya adalah hadits-hadits berikut ini :

Dari Ibni Umar radhiyallahu „anhu berkata bahwa Rasulullah


shallallahu„alaihi wasallam bersabda,"Islam didirikan di atas lima hal. Sahadat
bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah,
penegakan shalat, pelaksanaan zakat, puasa di bulan Ramadhan dan haji ke
Baitullah bila mampu". (HR. Bukhari dan Muslim)

5
3. Dalil dari Ijma

Bahwa seluruh umat Islam sejak zaman nabi shallallahu „alaihi wasallam
hingga hari ini telah bersepakat atas adanya kewajiban shalat dalam agama Islam.
Lima kali dalam sehari semalam. Dengan adanya dalil dari Quran, sunnah dan
ijma` di atas, maka lengkaplah dalil kewajiban shalat bagi seorang muslim. Maka
mengingkari kewajiban shalat termasuk keyakianan yang menyimpang dari ajaran
Islam, bahkan bisa divonis kafir bila meninggalkan shalat dengan meyakini tidak
adanya kewajiban shalat.

C. Syarat-Syarat Sholat

1. Beragama Islam
2. Sudah Baligh dan Berakal
3. Suci dari hadast dan najis
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
5. Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusar dan lutut, sedangkan wanita
seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua telapak tangan
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing sholat
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah

D. Rukun Sholat

Rukun sholat adalah setiap bagian sholat yang apabila ketinggalan salah
satunya dengan sengaja atau karena lupa maka sholatnya batal (tidak sah).

1. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk, bila
tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau terlentang.
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Al Fatihah
4. Rukuk
5. I‟tidal
6. Sujud

6
7. Bangun dari sujud
8. Duduk diantara dua sujud
9. Tuma'ninah dalam setiap rukun
10. Tasyahud akhir
11. Duduk tasyahud akhir
12. Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir
13. Membaca salam yang pertama
14. Tertib : berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut

E. Hukum Solat

Melaksanakan sholat adalah wajib 'ain bagi setiap orang yang sudah mukallaf
(terbebani kewajiban syari'ah), baligh (telah dewasa/dengan ciri telah bermimpi),
dan 'aqil (berakal).

Allah SWT berfirman :

“Dan tidaklah mereka diperintah kecuali agar mereka hanya beribadah/


menyembah kepada Allah sahaja. Mengikhlaskan keta‟atan nya dalam
(Menjalankan) agama dengan hanif (lurus), agar mereka mendirikan sholat dan
menunaikan zakat, demikian itulah agama yang lurus. “( Surat Al-Bayyinah : 5 )

F. Yang Membatalkan Sholat

Sholat itu batal, apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan atau
ditinggalkan dengan sengaja. Dan sholat itu batal dengan hal-hal yang seperti
berikut :

1. Berhadast
2. Berbicara ketika sholat
3. Tertawa
4. Makan dan minum
5. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan
6. Tersingkapnya aurat
7. Memalingkan badan dari kiblat

7
8. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara sengaja
9. Mendahului imam dengan sengaja
10. Terkena najis yang tidak dimaafkan

G. Yang Shunah Dalam Sholat

Hal yang sunnah dalam sholat adalah bagian sholat yang tidak termasuk
dalam rukun maupun wajib, tidak membatalkan solat baik ditinggalkan secara
sengaja maupun lupa. Mengangkat kedua tangan ketika takbir.

1. Membaca do'a istiftah/iftitah


2. Membaca ta'awudz ketika memulai qiro'ah (bacaan)
3. Membaca surat dari Al-Qur'an setelah membaca Al-Fatihah pada dua rakaat yang
awal
4. Meletakkan dua tangan pada lutut selama rukuk
5. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri selama berdiri
6. Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud selama sholat (kecuali waktu
tasyahud)

H. Waktu Pensyariatan Ibadah Shalat

Sebelum shalat lima waktu yang wajib disyariatkan, sesungguhnya Rasulullah


shallallahu„alaihi wasallam dan para shahabat sudah melakukan ibadah shalat.
Hanya saja ibadah shalat itu belum seperti shalat 5 waktu yang disyariatkan
sekarang ini. Barulah pada malam mi`raj disyariatkan shalat 5 kali dalam sehari
semalam yang asalnya 50 kali. Persitiwa ini dicatat dalam sejarah terjadi pada
tanggal 27 Rajab tahun ke-5 sebelum peristiwa hijrah nabi ke Madinah.

I. Makruh Sholat

Orang yang sedang sholat dimakruhkan :

1. Bertolak pinggang
2. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan
3. Menahan hadast

8
4. Berludah
5. Mengerjakan sholat diatas kuburan

J. Perbedaan laki-laki dan Wanita Dalam Sholat

Laki-Laki

1. Meregangkan dua siku tangannya dari kedua lambungnya waktu ruku dan sujud
2. Waktu ruku dan sujud mengangakat perutnya dari dua pahanya
3. Bila memberitahu sesuatu membaca tasbih, yakni membaca “subhanallah”
4. Auratnya dalam sholat antara pusar dan lutut

Perempuan

1. Merapatkan satu anggota kepada anggota lainnya


2. Meletakkan perutnya pada dua tangan/sikunya ketika sujud
3. Merendahkan suaranya/bacaannya dihadapan laki-laki lain, yakni yang bukan
muhrimnya
4. Auratnya dalam sholat seluruh tubuhnya, kecuali muka dan dua telapak tangan

K. Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat

Para ulama sepakat bahwa seorang muslim yang sudah akil baligh bila
meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya adalah kafir dan murtad
(keluar) dari agamaIslam, sehingga halal darahnya. Pihak pemerintah Islam
melalui mahkama syar`iyah berhak memvonis mati orang yang murtad karena
mengingkari kewajiban shalat. Namun bila seseorang tidak shalat karena malas
atau lalai, sementara dalam keyakinannya masih ada pendirian bahwa shalat itu
adalah ibadah yang wajib dilakukan, maka dia adalah fasik dan pelaku maksiat.
Demikian juga vonis kafir tidak bisa dijatuhkan kepada orang meninggalkan
shalat karena seseorang baru saja masuk Islam atau karena tidak sampai kepada
mereka dakwah Islam yang mengajarkan kewajiban shalat.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Diantara sekian banyak bentuk ibadah dalam Islam, sholat adalah yang
pertama kali di tetapkan kewajibannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala, Nabi
menerima perintah dari Allah tentang sholat pada malam mi'raj (perjalanan ke
langit) tanpa perantara. Anas berkata: "sholat diwajibkan kepada Nabi sebanyak
50 reka'at pada malam ketika beliau diperjalankan (isra' mi'raj), kemudian
dikurangi hingga menjadi tinggal 5 roka'at kemudian ada yang menyerunya:
Wahai Muhammad hal tersebut tidak seperti harapanku namun bagimu yang 5
roka'at itu setara dengan 50 roka'at." (Dikeluarkan oleh Imam Ahmad, At-
Tirmidzi dan AnNasa'i).

B. Saran

Demikian isi makalah yang kami buat ini semoga bermanfaat bagi kita
semua, terutama bagi kami, adapun harapan kami para kawan-kawan dapat
memberikan masukan yang bermanfaat baik berupa kritik maupun saran, agar
makalah kami selanjutnya dapat berkembang lagi, dan dapat memberika banyak
manfaat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid Hasyim, Husaini. 1987. Syarah Riyadussalihin. Surabaya: Pustaka


Ilmu
Drs. Moh. Rifa‟i. Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang
http://islamcoccasions.com
http://www.manbaul-huda.com

11

Anda mungkin juga menyukai