Disusun oleh:
Fajarudin ali maskur (MPI)
Muhamad yasin yusuf (MPI)
Mohammad Fahrur Rozi (MPI)
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. yang telah memberikan
kita kenikmatan sehingga kita bisa mampu menimba ilmu dikampus tercinta ini
dan tak lupa sholawat serta salam kami sampaikan kepangkuan Nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke zaman modern.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini. Semoga kita dapat
menempuh pendidikan ini dengan baik.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDULI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI3
BAB I4
PENDAHULUAN4
A. Latar Belakang4
B. Rumusan Masalah5
C. Tujuan5
BAB II6
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Berbicara tentang sejarah kebudayaan Islam tentu tidak akan pernah terlepas
dengan sejarah awal kemunculan Islam itu sendiri. Sejarah telah memberikan
suatu gambaran awal kepada kita semua tentang suatu keadaan masa lampau.
Atau paling tidak sebagai pembuktian kepada kita kalau suatu peristiwa itu benar-
benar terjadi dan bukan hanya isapan jempol belaka. Islam sebagai agama yang
lahir di tengah-tengah masyarakat Arab tentu memiliki latar belakang sejarah
yang menarik untuk kita ketahui. Perkembangan Islam yang begitu pesat
sehingga sekarang tidak terlepas dari pengaruh seorang Nabi yang memilik sifat
yang sangat sempurna, yaitu
Muhammad SAW.. akan tetapi di samping kita mengetahui Islam sebagai agama
yang hebat dan sebagai agama rahmatallilalamin, perlu kita kiranya kita
B. Rumusan Masalah
4
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :Untuk
Mengetahui periode perkembangan Islam. Untuk mengenal bagaimana Islam itu
berkembang. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sejarah peradaban
Islam.
5
BAB II
edua, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat islam dimulai sejak
Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah karena masyarakat muslim baru
berdaulat ketika Nabi Muhammad saw. tingggal di Madinah, tidak hanya sebagai
rosul, tetapi juga merangkap sebagai pemimpin atau kepala negara berdasarkan
konstitusi yang disebut Piagam Madinah.
8. Kebangkitan (1801-sekarang)
6
Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi membagi sejarah islam
2. Periode pertengahan(1250-1800)
3. Periode modern(1800-sekarang)
7
tekanan dari kalangan Quraisy yang menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw.
Dalam analisis Harun Nasution, periode klasik ini dapat pula Dibagi kedalam dua
masa, masa kemajuan I dan masa disintegrasi. Masa ini merupakan masa
ekspansi,integrasi dan kekuasaan islam. Dalam hao ini sebelum Nabi Muhammad
wafat , seluruh semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan islam.
2. Peradaban Pertengahan.
8
optika dan mekanika (serta astronomi) dan mengkritik
pandangan Aristoteles tentang gerak.
Arti penting ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan telah diperdebatkan oleh
para sejarawan. Pandangan tradisionalis berpendapat bahwa ilmu pengetahuan
Islam kurang inovasi, dan terutama penting untuk menyampaikan pengetahuan
kuno kepada Eropa abad pertengahan. Pandangan revisionis menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan Islam merupakan revolusi ilmiah. Apa pun argumennya, ilmu
pengetahuan berkembang di seluruh daerah yang luas di sekitar Laut Tengah dan
lebih jauh lagi, selama beberapa abad, di berbagai pranata.
Sejak awal abad ke-19, salah satu tema yang paling banyak menyita
perhatian dalam kajian keislaman adalah hubungan antara Islam dan modernitas.
Populernya tema ini ditunjukkan oleh banyaknya literatur yang ditulis tentangnya
oleh penulis Muslim maupun penulis bukan Muslim.8 Tema modernisasi Islam ini
menjadi objek kajian yang kontroversial sejarah umat Islam sejak abad ke-19.Pada
bagian awal sudah disebutkan bahwa periode setelah abad ke19 lumrah disebut
sebagai periode modern dalam kajian sejarah Islam. Dalam konteks ini kata
‘modern’ digunakan sebagai kata sifat yang menunjukkan satu rentangan waktu
sebagai kelanjutan dari periode klasik dan periode pertengahan. Maka ketika
disebutkan kata ‘Islam Modern’, yang dimaksudkan adalah fenomena historis
Islam yang terjadi sejak tahun 1800 hingga saat ini. Sebuah periode sejarah tentu
saja terbentuk karena adanya perubahan yang serius dan substantif. Para pengkaji
sejarah Islam pada umumnya menyarankan tiga periode dimaksud sebagai
mewakili masa kemajuan pesat (klasik), masa kemandekan (pertengahan), dan
kebangkitan kembali (modern). Jika gerak dinamika naik-turunnya sejarah Islam
digambarkan dengan sebuah kurva, maka periode modern mewakili garis tanjakan
yang kedua.1
1
8
Beberapa di antarannya: Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation
of an Intellectual Tradition (Chicago: The University of Chicago Press, 1984); H.A.R.
Gibb, Aliran-Aliran Moderen Dalam Islam, terjemahan M. Husein (Jakarta: Rajawali,
9
Zaman modern menjadi relevan bukan semata karena namanyayang
menarik, tetapi karena kandungan substantifnya yang disebut modernitas.Dalam
wacana pemikiran tentang modernitas ditemukan banyak sekalisaran dan
pendapattentang nilai-nilai fundamental dari modernitas tersebut.Dalam
kesempatan ini akan dikutipkan pandangan yang diramu oleh Syahrin Harahap.
Beliau berpendapat bahwa manusia modern, yaitu manusia yang telah menghayati
modernitas, menganut dan menerapkan nilai-nilai fundamental berikut:9
2. Jujur dan memiliki tanggungjawab personal. Kejujuran adalah salah satu simpul
akhlak yang sangat fundamental dan semua lawan dari kejujuran adalah tercela
dalam sistem Islam. awal dari sikap dan perilaku bertanggungjawab. Seorang
yang tidak jujur atau curang pada dasarnya adalah mengalihkan tanggungjawab
personalnya kepada orang lain dan pada saat yang sama mengalihkan hak orang
lain kepadanya.
4. Komitmen waktu dan etos kerja tinggi. Manusia modern menghargai waktu dan
mampu mengelola penghargaan itu menjadi perilaku tepat waktu, efisiensi waktu,
dan prioritas waktu. Komitmen waktu yang baik harus pula diimbangi dengan etos
1992); Hassan Hanafi, Islam in the Modern World (Heliopolis: Dar Kebaa, 2000);
John Obert Voll, Islam: Continuity and Change in the Modern World (Boulder: Westview
Press, 1982); Nurcholish Madjid, The True Face of Islam: Essays on Islam and Modernity
in Indonesia (Jakarta: Voice Center Indonesia, 2003);
10
kerja yang baik. Maka manusia modern adalah seseorang pekerja keras, pantang
menyerah, dan menghargai waktu.
BAB III
11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi preode islam menjadi 3 yaitu;
1. Periode Klasik (650-1258 M) yang memiliki kemajuan keemasan dan
kejayaan islam.
2. Periode Pertengahan (1250-1500 M) periode ini terbagi atas beberapa
fase yaitu; fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar.
3. Periode Modern (1800 M-sekarang) merupakan kebangkitan islam dan
bermunculnya ide-ide baru.
DAFTAR PUSTAKA
Madjid Nurcholish, The True Face of Islam: Essays on Islam and Modernity in
Indonesia (Jakarta: Voice Center Indonesia, 2003);
12