Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


Dosen Pengampu:
Yusuf Khoirul Huda, S.Pd. I

Disusun oleh:
Fajarudin ali maskur (MPI)
Muhamad yasin yusuf (MPI)
Mohammad Fahrur Rozi (MPI)

INSTITUT AGAMA ISLAM FAQIH ASY’ARI


SUMBERSARI KENCONG KEPUNG
KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. yang telah memberikan
kita kenikmatan sehingga kita bisa mampu menimba ilmu dikampus tercinta ini
dan tak lupa sholawat serta salam kami sampaikan kepangkuan Nabi Muhammad
SAW. yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah ke zaman modern.

Terima kasih kami ucapkan kepada dosen kami, yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini. Semoga kita dapat
menempuh pendidikan ini dengan baik.

Makalah  ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Sejarah


Peradaban Islam. Kami menyadari tentunya makalah ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya kami senantiasa mengharap adanya kritik dan saran guna
perubahan yang lebih baik kedepannya. Kendati demikian, kami
berharap makalah  ini bermanfaat bagi para pembaca. Akhir kata, permohonan
maaf kami haturkan atas segala kekurangan dalam makalah ini.

Sumbersari, 01 Maret 2022 M.

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDULI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI3

BAB I4

PENDAHULUAN4

A.  Latar Belakang4

B.  Rumusan Masalah5

C.  Tujuan5

BAB II6

PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM PERODISASI PERADABAN ISLAM6

B. PERIODESASI SEJARAH PERADABAN ISLAM7

C. Sejarah Islam Sejak Abad ke-19: Modern, Modernitas, dan


Modernisasi............................................................................................................ 9
BAB III12

A.  Kesimpulan12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian

Berbicara tentang sejarah kebudayaan Islam tentu tidak akan pernah terlepas
dengan sejarah awal kemunculan Islam itu sendiri. Sejarah telah memberikan
suatu gambaran awal kepada kita semua tentang suatu keadaan masa lampau.
Atau paling tidak sebagai pembuktian kepada kita kalau suatu peristiwa itu benar-
benar terjadi dan bukan hanya isapan jempol belaka. Islam sebagai agama yang
lahir di tengah-tengah masyarakat Arab tentu memiliki latar belakang sejarah
yang menarik untuk kita ketahui. Perkembangan Islam yang begitu pesat
sehingga sekarang tidak terlepas dari pengaruh seorang Nabi yang memilik sifat
yang sangat sempurna, yaitu

Muhammad SAW.. akan tetapi di samping kita mengetahui Islam sebagai agama
yang hebat dan sebagai agama rahmatallilalamin, perlu kita kiranya kita

memahami suatu kondisi masyarakat Arab sebelum datangnya Islam sebagai


agama yang saat ini menjadi agama mayoritas bangsa Arab. Kita sebagai
pendidik bagi anak, murid, dan masyarakat.

Pengetahuan tentang sejarah sangatlah penting karena akan menambah


wawasan dan pemahaman tentang suatu keadaan masa lampau dan memberikan
suatu perbandingan tentang suatu keadaan yang dulu dengan keadaan yang
sekarang. Dengan demikian, selanjutnya kita perlu mengetahui perubahan yang
terjadi setelah Islam masuk baik ketika Rasulullah berada di Makkah dan bahkan
ketika Rasulullah berada di Madinah dalam membentuk dan mengembangkan
suatu peradaban. Hal yang demikian perlu kiranya kitamengetahui progres yang
telah dicapai oleh Rasulullah dalam menyebarkan Agama Islam.

B. Rumusan Masalah

4
Adapun yang menjadi rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :

Ada berapa Periode perkembangan Islam ?

Bagaimana Islam itu dapat berkembang?

Siapa saja yang berjasa dalam menyebarkan Islam hingga berkembang ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :Untuk
Mengetahui periode perkembangan Islam. Untuk mengenal bagaimana Islam itu
berkembang. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah sejarah peradaban
Islam.

5
BAB II

PERIODESASI PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM

A. GAMBARAN UMUM PERODISASI PERADABAN ISLAM

Di kalangan sejarawan terdapat peradaban tenteng saat dimulainya


sejarawan islam. Secara umum, perbedaan pendapat tersebut dapat dibedakan
menjadi dua. Pertama, sebagai sejarawan berpendapat bahwa sejrah islam dimulai
sejak nabi Muhammad saw. Diangkat menjadi rosul. Oleh karena itu, menurut
pendapat ini selama 13 tahun nabi Muhammad saw. Tinggal di Mekah telah lahir
masyarakat muslim meskipun belum berdaulat

edua, sebagian sejarawan berpendapat bahwa sejarah umat islam dimulai sejak
Nabi Muhammad saw. hijrah ke Madinah karena masyarakat muslim baru
berdaulat ketika Nabi Muhammad saw. tingggal di Madinah, tidak hanya sebagai
rosul, tetapi juga merangkap sebagai pemimpin atau kepala negara berdasarkan
konstitusi yang disebut Piagam Madinah.

Di samping berbeda dalam menentukan fase-fase atau periodesasi sejarah


islam. Paling tidak, ada dua periodisasi sejarah islam yang dikemukakan oleh
ulama Indonesia, yaitu A.Hasymy dan Harun Nasution. Menurut A.Hasymy ,
periodisasi sejarah islam adalah sebagai berikut.

1. Permulaan Islam (610-661)

2. Daulah ammawiyah (661-750)

3. Daulah Abbasiyah I (750-840)

4. Daulah Abbasiyah II (840-946)

5. Daulah Abbasiyah III (946-1075)

6. Daulah Mughal (1261-1520)

7. Daulah Utsmaniyah (1520- 1801)

8. Kebangkitan (1801-sekarang)

6
Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi membagi sejarah islam

menjadi 3 periode, yaitu:

1. Periode klasik (650-1250)

2. Periode pertengahan(1250-1800)

3. Periode modern(1800-sekarang)

Untuk kepentingan analisis, periodisasi sejarah islam yang digunakan dalam


pembahasan ini adalah periodisasi yang disepakati oleh para pakar pada
umumnya, yaitu pada periode klasik, pertengahan, dan modern.

B. PERIODESASI SEJARAH PERADABAN ISLAM

Periodesasi merupakan pembabakan waktu yang digunakan untuk berbagai


peristiwa atau kejadian yang terjadi pada saat itu juga. Lebih lengkapnya lagi
peristiwa yang terjadi dalam kehidupan manusia yaitu pada setiap masa
memerlukan suatu pengklasifikasian suatu peristiwa yaitu berdasarkan jenis dan
waktu dan tempat terjadinya peristiwa tersebut. Peristiwa-peristiwa yang terjadi
itu berurutan secara kronologis atau berdasarkan waktu kejadian, baik berdasarkan
bentuk maupun jenis peristiwa

 Periodesasi Sejarah Peradaban Islam, di bagi menjadi 3 periode


yaitu:1. Periode Klasik, 2. Periode pertengahan, 3. Dan Priode modern.

Untuk kepentingan analisis, periodisasi sejarah islam yang digunakan dalam


pembahasan ini adalah periodisasi yang disepakati oleh para pakar pada
umumnya, yaitu pada periode klasik, pertengahan, dan modern.

1. Islam Periode Klasik

Perkembangan Islam Klasik ditandai dengan perluasan wilayah. Ketika


tinggal di Mekah,Nabi Muhammad SAW. dan para pengikutnya mendapat

7
tekanan dari kalangan Quraisy yang menentang ajaran yang dibawa oleh Nabi
Muhammad saw.

Dalam analisis Harun Nasution, periode klasik ini dapat pula Dibagi kedalam dua
masa, masa kemajuan I dan masa disintegrasi. Masa ini merupakan masa
ekspansi,integrasi dan kekuasaan islam. Dalam hao ini sebelum Nabi Muhammad
wafat , seluruh semenanjung Arabia telah tunduk ke bawah kekuasaan islam.

2. Peradaban Pertengahan.

a. Sejarah dan Perkembangan Islam Pada Abad Pertengahan

Sejarah perkembangan peradaban Islam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:


periode klasik (650 -1250 M), periode pertengahan (1250 – 1800 M) dan periode
modern (1800 – sekarang).Yang dimaksud abad pertengahan ialah tahapan sejarah
umat Islam yang diawali sejak tahun-tahun terakhir keruntuhan Daulah Abbasiyah
(1250 M ) sampai timbulnya benih-benih kebangkitan atau pembaharuan Islam
yang diperkirakan terjadi sekitar tahun 1800 M.Priode pertengahan ini juga
terbagi menjadi dua bagian, yaitu masa kemunduran I (1250 – 1500 M) dan masa
tiga kerajaan besar (1500 – 1800 M).

Ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan memiliki maksud praktis serta


tujuan pemahaman. Sebagai contoh, astronomi berguna untuk menentukan Kiblat,
arah yang dituju saat seorang Muslim mendirikan salat, botani memiliki
penerapan praktis dalam pertanian, seperti dalam karya-karya Ibnu
Bassal dan Ibnu al-'Awwam, dan geografi memungkinkan Abu Zayd al-
Balkhi membuat peta yang akurat. Matematikawan Islam seperti al-
Khwarizmi, Ibnu Sina, dan Jamshid al-Kāshī mengembangkan metode
dalam aljabar, geometri, dan trigonometri. Para dokter Islam menjabarkan
penyakit seperti cacar dan campak dan menantang teori medis Yunani klasik. Al-
Biruni, Ibnu Sina, dan yang lainnya menjabarkan preparasi ratusan obat yang
terbuat dari tumbuhan obat dan senyawa kimia. Fisikawan Islam mempelajari

8
optika dan mekanika (serta astronomi) dan mengkritik
pandangan Aristoteles tentang gerak.
Arti penting ilmu pengetahuan Islam abad pertengahan telah diperdebatkan oleh
para sejarawan. Pandangan tradisionalis berpendapat bahwa ilmu pengetahuan
Islam kurang inovasi, dan terutama penting untuk menyampaikan pengetahuan
kuno kepada Eropa abad pertengahan. Pandangan revisionis menyatakan bahwa
ilmu pengetahuan Islam merupakan revolusi ilmiah. Apa pun argumennya, ilmu
pengetahuan berkembang di seluruh daerah yang luas di sekitar Laut Tengah dan
lebih jauh lagi, selama beberapa abad, di berbagai pranata.

C. Sejarah Islam Sejak Abad ke-19: Modern, Modernitas,dan Modernisasi

Sejak awal abad ke-19, salah satu tema yang paling banyak menyita
perhatian dalam kajian keislaman adalah hubungan antara Islam dan modernitas.
Populernya tema ini ditunjukkan oleh banyaknya literatur yang ditulis tentangnya
oleh penulis Muslim maupun penulis bukan Muslim.8 Tema modernisasi Islam ini
menjadi objek kajian yang kontroversial sejarah umat Islam sejak abad ke-19.Pada
bagian awal sudah disebutkan bahwa periode setelah abad ke19 lumrah disebut
sebagai periode modern dalam kajian sejarah Islam. Dalam konteks ini kata
‘modern’ digunakan sebagai kata sifat yang menunjukkan satu rentangan waktu
sebagai kelanjutan dari periode klasik dan periode pertengahan. Maka ketika
disebutkan kata ‘Islam Modern’, yang dimaksudkan adalah fenomena historis
Islam yang terjadi sejak tahun 1800 hingga saat ini. Sebuah periode sejarah tentu
saja terbentuk karena adanya perubahan yang serius dan substantif. Para pengkaji
sejarah Islam pada umumnya menyarankan tiga periode dimaksud sebagai
mewakili masa kemajuan pesat (klasik), masa kemandekan (pertengahan), dan
kebangkitan kembali (modern). Jika gerak dinamika naik-turunnya sejarah Islam
digambarkan dengan sebuah kurva, maka periode modern mewakili garis tanjakan
yang kedua.1
1
8
Beberapa di antarannya: Fazlur Rahman, Islam and Modernity: Transformation
of an Intellectual Tradition (Chicago: The University of Chicago Press, 1984); H.A.R.
Gibb, Aliran-Aliran Moderen Dalam Islam, terjemahan M. Husein (Jakarta: Rajawali,

9
Zaman modern menjadi relevan bukan semata karena namanyayang
menarik, tetapi karena kandungan substantifnya yang disebut modernitas.Dalam
wacana pemikiran tentang modernitas ditemukan banyak sekalisaran dan
pendapattentang nilai-nilai fundamental dari modernitas tersebut.Dalam
kesempatan ini akan dikutipkan pandangan yang diramu oleh Syahrin Harahap.
Beliau berpendapat bahwa manusia modern, yaitu manusia yang telah menghayati
modernitas, menganut dan menerapkan nilai-nilai fundamental berikut:9

1. Penghormatan terhadap akal. Manusia modern menghormati akal sebagai


anugerah Allah swt. yang membedakannya dari segala jenis ciptaan lainnya.
Penghormatan di sini bermakna pemanfaatan yang sebaikbaiknya fungsi akal
dalam kehidupan manusia.

2. Jujur dan memiliki tanggungjawab personal. Kejujuran adalah salah satu simpul
akhlak yang sangat fundamental dan semua lawan dari kejujuran adalah tercela
dalam sistem Islam. awal dari sikap dan perilaku bertanggungjawab. Seorang
yang tidak jujur atau curang pada dasarnya adalah mengalihkan tanggungjawab
personalnya kepada orang lain dan pada saat yang sama mengalihkan hak orang
lain kepadanya.

3. Kemampuan menunda kesenangan sesaat demi kesenangan abadi. Kemampuan


menunda adalah kompetensi mental manusia modern. Secara sistemik,
kemampuan ini memungkinkan orang melihat sesuatu yang kompleks dan mampu
mengelola sebuah proses berjangka panjang. Dalam konteks kesalehan,
kesenangan sesaat adalah dunia dan segala dimensi material kehidupan; sementara
kesenangan abadi adalah kehidupan akhirat yang kekal.

4. Komitmen waktu dan etos kerja tinggi. Manusia modern menghargai waktu dan
mampu mengelola penghargaan itu menjadi perilaku tepat waktu, efisiensi waktu,
dan prioritas waktu. Komitmen waktu yang baik harus pula diimbangi dengan etos

1992); Hassan Hanafi, Islam in the Modern World (Heliopolis: Dar Kebaa, 2000);
John Obert Voll, Islam: Continuity and Change in the Modern World (Boulder: Westview
Press, 1982); Nurcholish Madjid, The True Face of Islam: Essays on Islam and Modernity
in Indonesia (Jakarta: Voice Center Indonesia, 2003);

10
kerja yang baik. Maka manusia modern adalah seseorang pekerja keras, pantang
menyerah, dan menghargai waktu.

5. Keyakinan akan keadilan yang merata. Manusia modern meyakini bahwa


keadilan dapat diperjuangkan sehingga merata di tengah masyarakat. Keadilan
sosial, dengan demikian, menjadi salah satu cita-cita dari seorang manusia
modern. Sebaliknya, manusia modern memusuhi kesenjangan sosial dan
mengambil bagian dalam menguranginya.

6. Penghargaan tinggi terhadap ilmu pengetahuan. Manusia modern menghargai


ilmu pengetahuan: mendorong pengembangannya, memanfaatkannya secara baik
dalam kehidupannya. Ia tidak akan tebelenggu oleh mitos, klenik, dan aneka
praktik yang tidak berbasis ilmu pengetahuan.

7. Perencanaan masa depan. Manusia modern, karena berpikiran jangka panjang,


memiliki perencanaan tentang masa depan. Ia memiliki proyeksi masa depan dan
bagaimana perannya dalam masa depan itu. Lalu ia berupaya keras dan sistematis
untuk merealisasikan rencananya itu. Manusia modern tidak pasif dan menunggu
garis nasib menentukan masa depannya.

8. Penghargaan terhadap bakat dan kemampuan. Manusia modern menghargai


setiap bakat yang kemudian ditransformasikan ke dalam serangkaian kemampuan.
Ia menghargai orang lain berdasarkan kompetensi dan profesionalitas.

BAB III

11
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi preode islam menjadi 3 yaitu;
1. Periode Klasik (650-1258 M) yang memiliki kemajuan keemasan dan
kejayaan islam.
2. Periode Pertengahan (1250-1500 M) periode ini terbagi atas beberapa
fase yaitu; fase kemunduran dan fase tiga kerajaan besar.
3. Periode Modern (1800 M-sekarang) merupakan kebangkitan islam dan
bermunculnya ide-ide baru.

DAFTAR PUSTAKA

Madjid Nurcholish, The True Face of Islam: Essays on Islam and Modernity in
Indonesia (Jakarta: Voice Center Indonesia, 2003);

12

Anda mungkin juga menyukai