Dosen Pengampu:
Penyusun:
SURABAYA
2022
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “ PENGERTIAN SHOLAT
BESERTA DALIL-DALINYA ” ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang....................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................... 5
A. Kesimpulan ........................................................................... 19
B. Saran ..................................................................................... 19
DAFTAR PUSATAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah,
yaitu :
o Pengertian Sholat
o Syarat-Syarat Sholat
o Rukun Sholat
o Hukum Solat
o Yang Membatalkan Sholat
o Shunah Dalam Sholat
o Waktu Pensyariatan Ibadah Shalat
o Dalil-dalil Pensyariatan Shalat
4
o Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat
o Makruh Sholat
o Perbedaan laki-laki dan Wanita Dalam Sholat
o Hal-hal yang Mungkin Dilupakan
o sholat Dalam Berbagai Kondisi
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Kematla’ul Anwaran , juga agar para pembaca mengetahui dan
memahami pengertian sholat secara lebih luas.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sholat
Secara bahasa, shalat itu bermakna doa. Sholat dengan makna doa
dicontohkan di dalam Al-Quran Al-Kariem yang mempunyai arti :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan shalatlah (mendo'alah) untuk
mereka. Sesungguhnya shalat (do'a) kamu itu merupakan ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. At-
Taubah : 103)1
Dalam ayat ini, shalat yang dimaksud sama sekali bukan dalam makna
syariat, melainkan dalam makna bahasanya secara asli yaitu berdoa. Adapun
makna menurut syariah, shalat didefinisikan sebagai : “serangkaian ucapan
dan gerakan yang tertentu yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam sebagai sebuah ibadah ritual “
Shalat diwajibkan dengan dalil yang qath`i dari Al-Quran, As- Sunnah
dan Ijma’ umat Islam sepanjang zaman. Tidak ada yang menolak kewajiban
shalat kecuali orang-orang kafir atau zindiq. Sebab semua dalil yang ada
menunjukkan kewajiban shalat secara mutlak untuk semua orang yang
mengaku beragama Islam yang sudah akil baligh. Bahkan anak kecil
1
Abdul Majid Hasyim, Husaini. 1987. Syarah Riyadussalihin. Surabaya: Pustaka Ilmu
6
sekalipun diperintahkan untuk melakukan shalat ketika berusia 7 tahun. Dan
boleh dipukul bila masih tidak mau shalat usia 10 tahun, meski belum baligh.
صاَل ةَ َويُْؤ تُوا ال َّز َكاةَ َو َذلِكَ ِدينُ ْالقَيِّ َم ِة ِ َِو َما ُأ ِمرُوا ِإاَّل لِيَ ْعبُدُوا هَّللا َ ُم ْخل
َّ صينَ لَهُ ال ِّدينَ ُحنَفَاء َويُقِي ُموا ال
ْ ان‰‰الَةَ َك‰الص
َت َّ الَةَ ِإ َّن‰الص ْ َأقِي ُم‰َ ْأنَنتُ ْم ف‰اط َم
َّ وا ْ ِإ َذا‰َوبِ ُك ْم ف‰‰ُُوا هّللا َ قِيَا ًما َوقُعُودًا َو َعلَى ُجن
ْ صالَةَ فَ ْاذ ُكر
َّ ض ْيتُ ُم ال
َ َفَِإ َذا ق
َعلَى ْال ُمْؤ ِمنِينَ ِكتَابًا َّموْ قُوتًا
Dan masih banyak lagi perintah di dalam kitabullah yang mewajibkan umat
Islam melalukan shalat. Paling tidak tercatat ada 12 perintah dalam Al-Quran
lafaz “aqiimush-shalata” yang bermakna "dirikanlah shalat" dengan fi`il Amr
(kata perintah) dengan perintah kepada orang banyak (khithabul jam`i). Yaitu
pada surat :
7
o Surat Al-An`am ayat 72
o Surat Yunus ayat 87
o Surat Al-Hajj : 78
o Surat An-Nuur ayat 56
o Surat Luqman ayat 31
o Surat Al-Mujadalah ayat 13
o Surat Al-Muzzammil ayat 20.
8
Quran, sunnah dan ijma` di atas, maka lengkaplah dalil kewajiban shalat bagi
seorang muslim. Maka mengingkari kewajiban shalat termasuk keyakianan
yang menyimpang dari ajaran Islam, bahkan bisa divonis kafir bila
meninggalkan shalat dengan meyakini tidak adanya kewajiban shalat.
C. Syarat-Syarat Sholat
1. Beragama Islam
2. Sudah Baligh dan Berakal
3. Suci dari hadist
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
5. Menutup aurat, laki-laki auratnya anatara pusar dan lutut, sedangkan
wanita seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua buah telapak
tangan
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing sholat
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang ruku dan mana yang sunah
D. Rukun Sholat
1. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk,
bila tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau
terlentang.
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Al Fatihah
4. Rukuk
5. I’tidal
6. Sujud
7. Bangun dari sujud
8. Duduk diantara dua sujud
9
9. Tuma'ninah dalam setiap rukun
10. Tasyahud akhir
11. Duduk tasyahud akhir
12. Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir
13. Membaca salam yang pertama
14. Tertib : berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut
E. Hukum Solat
Melaksanakan sholat adalah wajib 'ain bagi setiap orang yang sudah
mukallaf (terbebani kewajiban syari'ah), baligh (telah dewasa/dengan ciri
telah bermimpi), dan 'aqil (berakal).
Sholat itu batal, apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan
atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan sholat itu batal dengan hal-hal yang
seperti berikut :
1. Berhadast
2. Berbicara ketika shoal
3. Tertawa
4. Makan dan minum
5. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan
6. Tersingkapnya aurat
7. Memalingkan badan dari kiblat
8. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara sengaja
10
9. Mendahului imam dengan sengaja
10. Terkena najis yang tidak dimanfaatkan
Hal yang sunnah dalam sholat adalah bagian sholat yang tidak
termasuk dalam rukun maupun wajib, tidak membatalkan solat baik
ditinggalkan secara sengaja maupun lupa. Mengangkat kedua tangan ketika
takbir.
11
sama bagi mu dengan 50 kali shalat".(HR. Ahmad, An-Nasai dan dishahihkan
oleh At-Tirmizy) Sebagian dari mazhab Al-Hanafiyah mengatakan bahwa
shalat disyariatkan pada malam mi’raj, namun bukan 5 tahun sebelum hijrah,
melainkan pada tanggal 17 Ramadhan 1,5 tahun sebelum hijrah nabi.2
I. Makruh Sholat
Laki-Laki
12
5. Auratnya dalam sholat antara pusar dan lutut
Perempuan
13
L. Sholat Dalam Berbagai Kondisi
14
perjalanan pulang harus berganti bus, usahakan saat berganti bus itu untuk
mencari tempat shalat.
Dalam hal ini tidak harus berupa masjid atau mushalla, tetapi sebuah tempat
yang bersih di mana saja asal bisa melakukan shalat.
Dalam kasus tertentu, bila memang bus itu khusus karyawan dan
bus jemputan yang mana teman-teman seperjalanannya sudah saling kenal,
maka tidak ada salahnya bila jadi pelopor dengan mengusulkan kepada
mereka agar bus itu bisa berhenti sejenak di pinggir tol agar bisa memberikan
kesempatan kepada mereka yang muslim untuk mengerjakan shalat maghrib
Para ulama sepakat bahwa seorang muslim yang sudah akil baligh
bila meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya adalah kafir dan
murtad (keluar) dari agamaIslam, sehingga halal darahnya. Pihak pemerintah
15
Islam melalui mahkama syar`iyah berhak memvonis mati orang yang murtad
karena mengingkari kewajiban shalat. Namun bila seseorang tidak shalat
karena malas atau lalai, sementara dalam keyakinannya masih ada pendirian
bahwa shalat itu adalah ibadah yang wajib dilakukan, maka dia adalah fasik
dan pelaku maksiat. Demikian juga vonis kafir tidak bisa dijatuhkan kepada
orang meninggalkan shalat karena seseorang baru saja masuk Islam atau
karena tidak sampai kepada mereka dakwah Islam yang mengajarkan
kewajiban shalat. Secara duniawi, hukuman seorang muslim yang tidak mau
mengerjakan shalat menurut para ulama antara lain :
1. Al-Hanafiyah
2. Ulama Lainnya
16
Mereka mengatakan kebolehan untuk dibunuhnya itu karena dasar
hudud (hukum dari Allah), bukan karena pelakunya kafir. Sehingga orang itu
tidak dianggap sebagai kafir yang keluar dari Islam. Kondisinya sama dengan
seorang muslim yang berzina, mencuri, membunuh dan sejenisnya. Mereka
ini wajib dihukum hudud mesk statusnya tetap muslim. Sehingga jasadnya
pun tetap harus dishalatkan dan dikuburkan di pekuburan Islam. Jumhur
ulama sepakat bahwa muslim yang tidak mengerjakan shalat bukan karena
jahd (sengaja tidak mengakui kewajiban shalat), tidak dianggap orang kafir.
Dasarnya adalah firman Allah SWT :
17
Namun pendapat yang rajih (lebih kuat) dalam masalah ini adalah
pendapat jumhur ulama yang mengatakan bahwa bila seorang tidak shalat
hanya karena alasan malas, lalai atau baru masuk Islam, maka tidak dianggap
kafir. Barulah dikatakan kafir kalau dia secara tegas menolak atau tidak
menerima adanya kewajiban shalat dalam Islam.
N. Hikmah Sholat
Sholat disyari'atkan sebagai bentuk tanda syukur kepada Allah,
untuk menghilangkan dosa-dosa, ungkapan kepatuhan dan merendahkan diri
dihadapan Allah menggunakan anggota badan untuk berbakti kepada-Nya
yang dengannya bisa seseorang terbersih dari dosanya dan tersucikan dari
kesalahan kesalahannya dan terajarkan akan ketaatan dan ketundukan. Allah
telah menentukan bahwa sholat merupakan syarat asasi dalam memperkokoh
hidayah dan ketaqwaan. Sebagaimana disebut dalam firmannya :
" Alif Laaam Miiim kitab Al-qur’an tidak ada keraguan didalamnya, menjadi
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada
yang ghaib, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka." (QS. Al Baqarah : 12).
4
Drs. Moh. Rifa’i. Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian isi makalah yang kami buat ini semoga bermanfaat bagi
kita semua, terutama bagi kami, adapun harapan kami para kawan-kawan
dapat memberikan masukan yang bermanfaat baik berupa kritik maupun
saran, agar makalah kami selanjutnya dapat berkembang lagi, dan dapat
memberika banyak manfaaat.
19
DAFTAR PUSTAKA
20