SHOLAT
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ibadah, Akhlak dan
Muamalah
Dosen : Drs. San Susilo, M.M
DISUSUN OLEH :
TA 2020 / 2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “SHOLAT” ini dapat diselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak-pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Penulisan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ibadah, Akhlak dan Muamalah dan diharapkan dengan adanya makalah ini
pembaca dapat menambah wawasan.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
A. Kesimpulan ........................................................................... 19
B. Saran ..................................................................................... 19
DAFTAR PUSATAKA
3ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dapat ditarik beberapa rumusan masalah,
yaitu :
o Pengertian Sholat
o Syarat-Syarat Sholat
o Rukun Sholat
o Hukum Solat
o Yang Membatalkan Sholat
o Shunah Dalam Sholat
o Waktu Pensyariatan Ibadah Shalat
o Dalil-dalil Pensyariatan Shalat
o Hukum Orang yang Meninggalkan Shalat
o Makruh Sholat
o Perbedaan laki-laki dan Wanita Dalam Sholat
o Hal-hal yang Mungkin Dilupakan
o sholat Dalam Berbagai Kondisi
4
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah Ibadah, Akhlak dan Muammalah, juga agar para pembaca
mengetahui dan memahami pengertian sholat secara lebih luas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sholat
Secara bahasa, shalat itu bermakna doa. Sholat dengan makna doa
dicontohkan di dalam Al-Quran Al-Kariem yang mempunyai arti :
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan shalatlah (mendo'alah) untuk
mereka. Sesungguhnya shalat (do'a) kamu itu merupakan ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. At-
Taubah : 103)
Shalat diwajibkan dengan dalil yang qath`i dari Al-Quran, As- Sunnah
dan Ijma’ umat Islam sepanjang zaman. Tidak ada yang menolak kewajiban
shalat kecuali orang-orang kafir atau zindiq. Sebab semua dalil yang ada
menunjukkan kewajiban shalat secara mutlak untuk semua orang yang
mengaku beragama Islam yang sudah akil baligh. Bahkan anak kecil sekalipun
diperintahkan untuk melakukan shalat ketika berusia 7 tahun. Dan boleh
dipukul bila masih tidak mau shalat usia 10 tahun, meski belum baligh.
5
1. Dalil dari Al-Quran
ْصينَْْلَ ْهُْالدِينَْْ ُحنَفَاءْ َويُ ِقي ُموا ْ َْو َماْأ ُ ِم ُرواْ ِإّلْْ ِليَعبُدُوا
ِ ّللاَْ ُمخ ِل
ِينْالقَ ِي َم ِْة
ُْ كْد َْ الصْ ََل ْة َْ َويُؤتُواْالز َكا ْة َْ َوذَ ِل
Artinya : "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan memurnikan keta'atan kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian
itulah agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah : 5)
Dan masih banyak lagi perintah di dalam kitabullah yang mewajibkan umat
Islam melalukan shalat. Paling tidak tercatat ada 12 perintah dalam Al-Quran
lafaz “aqiimush-shalata” yang bermakna "dirikanlah shalat" dengan fi`il Amr
(kata perintah) dengan perintah kepada orang banyak (khithabul jam`i). Yaitu
pada surat :
6
o Surat Al-Hajj : 78
o Surat An-Nuur ayat 56
o Surat Luqman ayat 31
o Surat Al-Mujadalah ayat 13
o Surat Al-Muzzammil ayat 20.
7
C. Syarat-Syarat Sholat
1. Beragama Islam
2. Sudah Baligh dan Berakal
3. Suci dari hadist
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
5. Menutup aurat, laki-laki auratnya anatara pusar dan lutut, sedangkan wanita
seluruh anggota badannya kecuali muka dan dua buah telapak tangan
6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing sholat
7. Menghadap kiblat
8. Mengetahui mana yang ruku dan mana yang sunah
D. Rukun Sholat
Rukun sholat adalah setiap bagian sholat yang apabila ketinggalan salah
satunya dengan sengaja atau karena lupa maka sholatnya batal (tidak sah).
1. Berdiri bagi yang mampu, bila tidak mampu berdiri maka dengan duduk,
bila tidak mampu duduk maka dengan berbaring secara miring atau
terlentang.
2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Al Fatihah
4. Rukuk
5. I’tidal
6. Sujud
7. Bangun dari sujud
8. Duduk diantara dua sujud
9. Tuma'ninah dalam setiap rukun
10. Tasyahud akhir
11. Duduk tasyahud akhir
12. Shalawat atas Nabi pada Tasyahud Akhir
13. Membaca salam yang pertama
14. Tertib : berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut
8
E. Hukum Solat
Melaksanakan sholat adalah wajib 'ain bagi setiap orang yang sudah
mukallaf (terbebani kewajiban syari'ah), baligh (telah dewasa/dengan ciri telah
bermimpi), dan 'aqil (berakal).
Sholat itu batal, apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan
atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan sholat itu batal dengan hal-hal yang
seperti berikut :
1. Berhadast
2. Berbicara ketika shoal
3. Tertawa
4. Makan dan minum
5. Berjalan terlalu banyak tanpa ada keperluan
6. Tersingkapnya aurat
7. Memalingkan badan dari kiblat
8. Menambah rukuk, sujud, berdiri atau duduk secara sengaja
9. Mendahului imam dengan sengaja
10. Terkena najis yang tidak dimanfaatkan
Hal yang sunnah dalam sholat adalah bagian sholat yang tidak termasuk
dalam rukun maupun wajib, tidak membatalkan solat baik ditinggalkan secara
sengaja maupun lupa. Mengangkat kedua tangan ketika takbir.
9
4. Fatihah pada dua rakaat yang awal
5. Meletakkan dua tangan pada lutut selama rukuk
6. Meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri selama berdiri
7. Mengarahkan pandangan mata ke tempat sujud selama sholat (kecuali
waktu tasyahud- pent)
I. Makruh Sholat
10
8. Menahan hadast
9. Berludah
10. Mengerjakan sholat diatas kuburan
11. Melkukan hal-hal yang mengurangi kekhusukan sholat
Laki-Laki
Perempuan
11
waktunya masih sebentar, maka wajiblah ia menunaikannya apa yang
dilupakanya, lalu sujud sahwi (sujud sunah karena lupa)
2. Lupa melaksanakan sunah ab’adh
Jika yang dilupakan itu sunah ab’adh, maka tidak perlu diulangi, yakni
kita meneruskan sholat itu hingga selesa, dan sebelum salam kita
disunahkan sujud sahwi
3. Lupa melaksanakan sunah hai’at
Jika yang dilupkan itu sunah hai’at, maka tidak perlu diulangi apa yang
dilupakan itu, dan tidak perlu sujud sahwi.
Sujud sahwi itu hukumnya sunah, dan letaknya sebelum salam, dikerjakan dua
kali sebagaimana sujud biasa.
Shalat lima waktu adalah kewajiban / fardhu `ain bagi setiap muslim
dan muslimah. Allah telah menentukan waktu-waktunya. Sebagaimana Allah
SWT juga telah memberikan rukhsah / keringanan bagi musafir atau orang
sakit dalam pelaksanaannya. Namun rukhsah (keringanan) yang Allah berikan
tidak berarti boleh dikerjakan sesukanya. Tayammum misalnya, baru boleh
dikerjakan bila memang tidak didapat air setelah berusaha mencarinya.
12
Jadi yang harus diakukan adalah membuat perhitungan bagaimana
agar bisa shalat Maghrib tepat pada waktunya. Misalnya bila dalam perjalanan
pulang harus berganti bus, usahakan saat berganti bus itu untuk mencari tempat
shalat.
Dalam hal ini tidak harus berupa masjid atau mushalla, tetapi sebuah tempat
yang bersih di mana saja asal bisa melakukan shalat.
Alternatif kedua seperti yang dilakukan oleh banyak orang, kita bisa
menunda waktu pulang hingga maghrib tiba lalu tunaikan shalat maghrib di
tempat kerja. Setelah itu barulah pulang ke rumah. Konon bila pulang di atas
Mahgrib, kemacetan jalan sudah mulai berkurang. Sedangkan shalat Isya`
cukup dilakukan nanti di rumah karena waktu masih panjang.
Dalam kasus tertentu, bila memang bus itu khusus karyawan dan bus
jemputan yang mana teman-teman seperjalanannya sudah saling kenal, maka
tidak ada salahnya bila jadi pelopor dengan mengusulkan kepada mereka agar
bus itu bisa berhenti sejenak di pinggir tol agar bisa memberikan kesempatan
kepada mereka yang muslim untuk mengerjakan shalat maghrib
Para ulama sepakat bahwa seorang muslim yang sudah akil baligh
bila meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya adalah kafir dan
murtad (keluar) dari agamaIslam, sehingga halal darahnya. Pihak pemerintah
Islam melalui mahkama syar`iyah berhak memvonis mati orang yang murtad
karena mengingkari kewajiban shalat. Namun bila seseorang tidak shalat
karena malas atau lalai, sementara dalam keyakinannya masih ada pendirian
bahwa shalat itu adalah ibadah yang wajib dilakukan, maka dia adalah fasik
dan pelaku maksiat. Demikian juga vonis kafir tidak bisa dijatuhkan kepada
orang meninggalkan shalat karena seseorang baru saja masuk Islam atau karena
tidak sampai kepada mereka dakwah Islam yang mengajarkan kewajiban
13
shalat. Secara duniawi, hukuman seorang muslim yang tidak mau mengerjakan
shalat menurut para ulama antara lain :
1. Al-Hanafiyah
2. Ulama Lainnya
14
Sedangkan imam Ahmad mengatakan bahwa seorang muslim yang
meninggalkan shalat harus dibunuh atas dasar bahwa dirinya telah kafir.
Pendapat itu didasarkan pada firman Allah SWT :
:ْJ uga ada dalil dari hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
“ْBatas antara seorang dengan kekafiran adalah meninggalkan shalat“
)HR.Jamaah kecuali Bukhari(
Namun pendapat yang rajih (lebih kuat) dalam masalah ini adalah
pendapat jumhur ulama yang mengatakan bahwa bila seorang tidak shalat
hanya karena alasan malas, lalai atau baru masuk Islam, maka tidak dianggap
kafir. Barulah dikatakan kafir kalau dia secara tegas menolak atau tidak
menerima adanya kewajiban shalat dalam Islam.
N. Hikmah Sholat
Sholat disyari'atkan sebagai bentuk tanda syukur kepada Allah,
untuk menghilangkan dosa-dosa, ungkapan kepatuhan dan merendahkan diri
dihadapan Allah menggunakan anggota badan untuk berbakti kepada-Nya
yang dengannya bisa seseorang terbersih dari dosanya dan tersucikan dari
kesalahan kesalahannya dan terajarkan akan ketaatan dan ketundukan. Allah
telah menentukan bahwa sholat merupakan syarat asasi dalam memperkokoh
hidayah dan ketaqwaan. Sebagaimana disebut dalam firmannya :
" Alif Laaam Miiim kitab Al-qur’an tidak ada keraguan didalamnya, menjadi
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang
ghaib, mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami
anugerahkan kepada mereka." (QS. Al Baqarah : 12).
15
kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat yang mereka itu tetap
mengerjakan solat” (QS Al Ma'arij: 19-22)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Demikian isi makalah yang kami buat ini semoga bermanfaat bagi
kita semua, terutama bagi kami, adapun harapan kami para kawan-kawan
dapat memberikan masukan yang bermanfaat baik berupa kritik maupun saran,
agar makalah kami selanjutnya dapat berkembang lagi, dan dapat memberika
banyak manfaat.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://islamcoccasions.com
http://www.manbaul-huda.com
17