Anda di halaman 1dari 44

Teori Belajar

Behaviorisme
didasarkan pada pola tingkah laku baru yang diulang-ulang
sampai menjadi sesuatu yang otomatis (pembiasaan)

• Belajar merupakan perubahan tingkah laku (stimulus – respon)


• Menekankan pentingnya latihan
• Mementingkan mekanisme hasil belajar
• Adanya reward dan punishment
Teori Belajar

Kognitivisme
Didasarkan pada setiap orang telah mempunyai pengalaman
dan pengetahuan dalam dirinya. Pengalaman dan
pengetahuan ini tertata dalam bentuk struktur kognitif

Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu


dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak.

PIAGET Brunner
• Sensorimotor • Enaktif
• Praoperasional • Ikonik
• operasional konkret • simbolik
• operasional formal
Teori Belajar

Konstruktivisme
didasarkan pada pernyataan bahwa kita semua mengkonstruk pengetahuan kita
sendiri dari lingkungan untuk memperoleh pengalaman dan skema.
Beberapa hal yang mendapat perhatian pembelajaran konstruktivistik, yaitu:
• mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam konteks yang relevan
• mengutamakan proses
• menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman sosial
• pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman.
• Paradigma konstruktivistik memandang peserta didik sebagai pribadi yang sudah
memiliki kemampuan awal sebelum mempelajari sesuatu
• Pembelajaran lebih menghargai pada pemunculan pertanyaan dan ide-ide peserta
didik
• Pengukuran proses dan hasil belajar peserta didik terjalin di dalam kesatuan
kegiatan pembelajaran, dengan cara guru mengamati hal- hal yang sedang
dilakukan peserta didik, serta melalui tugas-tugas pekerjaan
Teori Belajar

Humanisme
memandang bahwa belajar adalah untuk memanusiakan manusia.
sehingga tujuan utama para pendidik pada teori ini adalah membantu
siswa mengenal diri mereka sendiri sebagai manusia yang unik.
Aplikasi teori humanistik dalam kegiatan pembelajaran cenderung mendorong siswa
untuk berpikir induktif. Teori ini juga amat mementingkan faktor pengalaman dan
keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Semua komponen pendidikan termasuk
tujuan pendidikan diarahkan pada terbentuknya manusia yang ideal, manusia yang
dicita- citakan, yaitu manusia yang mampu mencapai aktualisasi diri. Untuk itu, sangat
perlu diperhatikan bagaimana perkembangan peserta didik dalam mengaktualisasikan
dirinya, pemahaman terhadap dirinya, serta realisasi diri.

Sibernetik
Teknologi informasi.
Guru melakukan pembelajaran dengan memberikan
kebebasan yang luas kepada peserta didik untuk
menentukan apa yang ingin ia pelajari sesuai sumber-
sumber belajar yang tersedia atau disediakan.
Pernyataan tersebut merupakan ciri teori belajar ….
a. behavioristik
B. konstruktivisme
C. humanisme
D. kognitivistik
E. sibernetik
Euis adalah seorang siswa berprestasi sehingga mendapatkan
penghargaan atau hadiah. Dampaknya Euis lebih rajin dan lebih
bersemangat belajar. Gurunya mengutamakan CBSA, materi pelajaran
disajikan dalam bentuk unit-unit kecil agar siswa hanya perlu
memberi suatu respon tertentu saja. Respon yang ada diberi umpan
balik agar siswa tersebut tahu hasilnya. PBM yang dilakukan guru
tersebut dilandasi teori ….
A. behavioristic
B. konstruktivistik
C. gestalt
D. humanisme
E. kognitivistik
Salah satu bentuk dari teori behavioristic adalah reinsforcemenet.
Kegiatan guru memberikan penguatan (reinforcement) berbentuk
gestur di dalam kegiatan pembelajaran adalah ….
A. memberikan hadiah ke seluruh siswa karena nilai rata-rata
Matematika meningkat
B. mengangguk-anggukkan kepala disertai muka ceria kepada
siswa yang menjawab tepat
C. menegur siswa yang salah atau tidak sempurna ketika
menjawab pertanyaan
D. memberikan penilaian ketika ujian
E. melakukan apersepsi sebelum memulai kegiatan
pembelajaran
Dalam pembelajaran IPS, peserta didik diharapkan dapat
membangun sendiri pengetahuannya, mencari makna sendiri,
mencari tahu tentang yang dipelajarinya dan menyimpulkan
konsep dan ide baru dengan pengetahuan yang sudah ada dalam
dirinya.. Sesuai dengan prinsip “ dari peserta didik diberi tahu
menjadi peserta didik mencari tahu” teori belajar yang paling
sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran IPS adalah ...
A.Behaviorisme
B.Positivisme
C.Konstruktivisme
D.Gestal
E. Stimulus respons
Teori ini memandang belajar sebagai hasil dari pembentukan
hubungan antara rangsangan dari luar (stimulus) dan balasan
dari siswa (response) yang dapat diamati. Semakin sering
hubungan (bond) antara rangsangan dan balasan terjadi, maka
akan semakin kuatlah hubungan keduanya (law of exercise).
Teori belajar yang dimaksud adalah…
A. Behaviorisme
B. Humanistik
C. Sibernetik
D. Kontruktivisme
Di dalam proses pembelajaran, para siswa dihadapkan dengan situasi
di mana ia bebas untuk mengumpulkan data, membuat dugaan
(hipotesis), menalar, mencari dan menemukan keteraturan (pola),
menggeneralisasi atau menyusun rumus beserta bentuk umum,
membuktikan benar tidaknya dugaannya itu. Hal ini merupakan
penerapan teori belajar….
A. Sibernetik
B. Humannistik
C. Behaviorisme
D. Konstruktivisme
ada masa kini siswa dituntut untuk dapat belajar setiap saat
dan bisa terjadi di manapun. Hal ini terjadi karena kemajuan
teknologi yang memungkinkan belajar jarak jauh dalam
jaringan atau online. Pernyataan diatas sejalan dengan teori
belajar ….
A. Sibernetik
B. Konstruktivisme
C. Behaviorisme
D. Kognitivisme
Seorang guru SD ingin menerapkan pembelajaran matematika di kelas 1
berdasar pada teori Bruner yaitu langkah pembelajaran matematika enactive,
iconic, dan symbolic. Jika kompetensi yang diharapkan adalah siswa mampu
menjumlahkan dua bilangan dengan hasil maksimal adalah 20, maka langkah
yang tepat adalah
A. Siswa menuliskan soal penjumlahan misal 2+3, kemudian dengan
bantuan guru menggambarkan peristiwa dari soal tersebut, lalu
memperagakan dengan benda konkret.
B. Siswa dikenalkan simbol angka yang akan dijumlahkan dengan menuliskan
simbolnya pada papan tulis lalu memperagakan penjumlahan tersebut dengan
benda konkret.
C. Siswa diberi benda konkret untuk memperagakan penjumlahan, siswa
mengerjakan penjumlahan melalui gambar, dan siswa menuliskan simbol
penjumlahan bilangan tersebut.
D. Siswa mengerjakan soal penjumlahan melalui gambar, siswa memperagakan
dengan benda konkret, dan siswa menuliskan simbol penjumlahan bilangan
tersebut.
E. Siswa menuliskan soal penjumlahan misal 2+3, siswa memperagakan dengan
benda konkret, dan menggambarkan hasil peragaan penjumlahan.
Berikut ini upaya guru menjelaskan pelajaran Matematika di kelas empat
dengan pokok bahasan Bentuk-Bentuk Bidang Geometri Luas dan Keliling.
1. Guru memakai bola basket untuk menjelaskan jari-jari lingkaran
2. Guru menunjukkan tegel keramik di lantai sebagai bidang persegi empat
3. Guru menunjukkan kotak bungkus rokok sebagai bentuk balok
4. Guru menunjukkan meja dan papan tulis sebagai bidang persegi panjang
Pernyataan yang menunjukkan upaya guru memanfaatkan unsur-unsur yang ada
di kelas sebagai sebagai media pembelajaran adalah pernyataan pada …
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 1 dan 4
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4
Berpikir Tingkat Tinggi

dipicu oleh empat kondisi berikut.


A. Sebuah situasi belajar tertentu yang memerlukan strategi pembelajaran yang
spesifik dan tidak dapat digunakan di situasi belajar lainnya.
B. Kecerdasan yang tidak lagi dipandang sebagai kemampuan yang tidak dapat
diubah, melainkan kesatuan pengetahuan yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang terdiri dari lingkungan belajar, strategi, dan kesadaran dalam
belajar.
C. Pemahaman pandangan yang telah bergeser dari unidimensi, linier, hirarki
atau spiral menuju pemahaman pandangan ke multidimensi dan interaktif.
D. Keterampilan berpikir tingkat tinggi yang lebih spesifik seperti penalaran,
kemampuan analisis, pemecahan masalah, dan keterampilan berpikir kritis
dan kreatif.
keterampilan berpikir sesuai
dengan ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor yang menjadi
satu kesatuan dalam proses
belajar dan mengajar
Pengetahuan Faktual, Konseptual, Prosedural,
Metakognitif Pembelajaran HOTS

Pengetahuan faktual
berisi elemen-elemen dasar yang harus diketahui para peserta didik jika mereka akan
dikenalkan dengan suatu disiplin atau untuk memecahkan masalah apapun di
dalamnya.

Elemen-elemen ini biasanya merupakan simbol-simbol yang berkaitan dengan


beberapa referensi konkret, yang menyampaikan informasi penting.

Contoh :
Pengetahuan nama-nama penting, tempat, dan peristiwa
Pengetahuan tentang simbol
Pengetahuan konseptual
memuat skema-skema, model-model mental, atau teori-teori eksplisit dan implisit dalam model-
model psikologi kognitif yang berbeda.

Pengetahuan konseptual dibagi dalam tiga jenis


klasifikasi dan kategori
secara umum merefleksikan bagaimana cara berpikir dan menyelesaikan masalah, dimana pengetahuan
khusus menjadi penting dari masalah yang diselesaikan
Contoh : Pengetahuan bagian-bagian kalimat, Pengetahuan periode waktu yang berbeda

Dasar dan Umum


meliputi abstraksi nyata yang menyimpulkan fenomena dalam penelitian. Abstraksi ini berperan penting
dalam menggambarkan, memprediksi, dan menentukan tindakan yang paling tepat yang harus diambil.
Contoh: Pengetahuan tentang hukum-hukum fisika, Pengetahuan tentang dasar-dasar kimia yang relevan

Teori, Model, dan Struktur


meliputi pengetahuan mengenai prinsip dan generalisasi dengan hubungan yang jelas dengan
menyajikan pandangan sistemis, jelas, dan bulat mengenai suatu fenomena, masalah, atau pokok
bahasan yang kompleks.
Contoh: Pengetahuan tentang evolusi, Pengetahuan tentang model genetika
Pengetahuan prosedural
"pengetahuan mengenai bagaimana" melakukan sesuatu. Hal ini dapat
berkisar dari melengkapi latihan-latihan yang cukup rutin hingga memecahkan
masalah-masalah baru. Pengetahuan prosedural sering mengambil bentuk dari
suatu rangkaian langkah-langkah yang akan diikuti.
Sebelum terlibat dalam suatu penyelidikan, para peserta didik diharapkan
dapat mengetahui metode-metode dan teknik-teknik yang telah digunakan
dalam penyelidikan-penyelidikan yang sama. Pada suatu tingkatan nanti dalam
penyelidikan tersebut, mereka dapat diharapkan untuk menunjukkan
hubungan-hubungan antara metode-metode dan teknik-teknik yang mereka
benar-benar lakukan dan metode-metode yang dilakukan oleh peserta didik lain.
Pengetahuan Metakognitif
pengetahuan mengenai kesadaran secara umum sama halnya
dengan kewaspadaan dan pengetahuan tentang kesadaran pribadi
seseorang. Penekanan kepada peserta didik untuk lebih sadar dan
bertanggung jawab terhadap pengetahuan dan pemikiran mereka
sendiri. Perkembangan para peserta didik akan menjadi lebih sadar
dengan pemikiran mereka sendiri sama halnya dengan lebih
banyak mereka mengetahui kesadaran secara umum, dan ketika
mereka bertindak dalam kewaspadaan ini, mereka akan cenderung
belajar lebih baik.
Berpikir kritis
merupakan proses dimana segala pengetahuan dan keterampilan
dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang muncul,
mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang muncul dan
melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data dan informasi
yang telah didapatkan sehingga menghasilkan informasi atau simpulan
yang diinginkan.

Berpikir kreatif
merupakan kemampuan yang sebagian besar dari kita yang terlahir
bukan pemikir kreatif alami. berupa pemikiran imajinatif,
menghasilkan banyak kemungkinan solusi, berbeda, dan bersifat
lateral.
Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
sebagai Problem Solving
• Menentukan masalah
• Mengeksplorasi masalah
• Merencanakan solusi
• Melaksanakan rencana
• Memeriksa solusi
• Mengevaluasi
Pak Joko menyajikan pembelajaran untuk materi
menentukan nama-nama hewan herbivora yang ada di
lingkungan sekitar. Dalam kontek ilustrasi tersebut Pak
Joko menyajikan pembelajaran yang HOTS sebagai
transfer of knowledge ranah kognitif pada dimensi
pengetahuan ….
A.Pengetahuan faktual
B.Pengetahuan utama
C.Pengetahuan konseptual
D.Pengetahuan procedural
E. Pengetahuan metakognitif
Pemahaman bahwa keterampilan untuk dapat memecahkan
masalah yang muncul dalam kehidupan sehari-hari
merupakan bagian dari aspek keterampilan berpikir tingkat
tinggi sebagai ....
A. critical thinking
B. transfer knowledge
C. creative thinking
D.problem solving
E. project based learning
Pak Ibnu mengajak murid untuk menentukan faktor penyebab terjadinya
bencana banjir. Proses pembelajaran dilakukan secara berkelompok.
Murid terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan
pak Ibnu. Dalam konteks ilustrasi di atas, guru tersebut menyajikan
pembelajaran HOTS sebagai transfer of knowledge ranah kognitif pada
dimensi pengetahuan ….
A. Pengetahuan faktual
B. Pengetahuan konseptual
C. Pengetahuan prosedural
D. Pengetahuan metakognitif
E. Pengetahuan utama
Berpikir kritis merupakan proses dimana segala pengetahuan dan
keterampilan dikerahkan dalam memecahkan permasalahan yang
muncul, mengambil keputusan, menganalisis semua asumsi yang
muncul dan melakukan investigasi atau penelitian berdasarkan data
dan informasi yang telah didapatkan sehingga menghasilkan informasi
atau simpulan yang diinginkan. Tahapan siswa dalam melaksanakan
kegiatan berpikir kritis adalah ….
A. Focus, Inference, Situation, Clarity, Overview, reason
B. Focus, Inference, reason, Situation, Clarity, Overview
C. Focus, reason, Inference, Situation, Clarity, Overview
D. Focus, reason, Inference, Clarity, Situation, Overview
E. Focus, reason, Clarity, Inference, Situation, Overview
Keterampilan berpikir tingkat tinggi sebagai problem solving diperlukan dalam
proses pembelajaran, karena pembelajaran yang dirancang dengan pendekatan
pembelajaran berorientasi pada keterampilan tingkat tinggi tidak dapat dipisahkan
dari kombinasi keterampilan berpikir dan keterampilan kreativitas untuk
pemecahan masalah. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dapat
dilaksanakan secara urut adalah untuk mewujudkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sebagai problem solving adalah ….

A. menentukan masalah, mengeksplorasi masalah, merencanakan solusi,


melaksanakan rencana, memeriksa solusi, mengevaluasi
B. menentukan masalah, mengeksplorasi masalah, melaksanakan rencana,
merencanakan solusi, memeriksa solusi, mengevaluasi
C. menentukan masalah, membuat jadwal, melaksanakan rencana, merencanakan
solusi, memeriksa solusi, mengevaluasi
D. menentukan masalah, membuat hipotesis masalah, melaksanakan rencana,
merencanakan solusi, memeriksa solusi, mengevaluasi
E. menentukan masalah, melaksanakan rencana, merencanakan solusi,
mengeksplorasi masalah, memeriksa solusi, mengevaluasi
Ada 4 jenis kesulitan atau gangguan belajar anak
1. Kesulitan belajar akademis, meliputi kesulitan membaca,
kesulitan menulis, dan kesulitan berhitung.
2. Gangguan simbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk
dapat memahami suatu obyek sekalipun ia tidak memiliki
kelainan pada organ tubuhnya.
3. Gangguan nonsimbolik, yaitu ketidakmampuan anak untuk
memahami isi pelajaran karena ia mengalami kesulitan untuk
mengulang kembali apa yang telah dipelajarinya.
4. Ganguan sosial-emosional, yaitu gangguan yang berasal dari
lingkungan dan emosi dalam diri anak.
Seorang peserta didik mampu mendengarkan informasi yang
disampaikan oleh guru tetapi pada saat ditanya ia tidak mengerti apa
yang ia dengar. Peserta didik tersebut mengalami kesulitan/ gangguan
belajar dalam hal ....
A. kesulitan akademis
B. gangguan simbolik
C. gangguan nonsimbolik
D. gangguan social
E. Gangguan Emosional
MODEL PEMBELAJARAN

Problem Based
Learning/Pembelajaran
Berbasis Masalah
Dasar pertimbangan
• Orientasi Peserta didik pada masalah
• Mengorganisasi Peserta didik untuk mempelajarai pengetahuan yang
belajar berhubungan dengan masalah
• Membimbing pengalaman
tersebut dan sekaligus memiliki
individual/kelompok
• Mengembangkan dan menyajikan keterampilan untuk memecahkan
hasil karya masalah
• Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
Inkuiri
(1)Merumuskan masalah untuk dipecahkan siswa
(2)Menetapkan jawaban sementara atau hipotesis
(3)Mencari informasi, data, dan fakta yang diperlukan
untuk menjawab hipotesis atau permasalahan
(4)Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi,
dan
(5)Mengaplikasikan kesimpulan.

Model pembelajaran probing prompting


adalah model pembelajaran dengan menyajikan serangkaian per- tanyaan yang
sifatnya menuntun dan menggali gagasan siswa, sehingga dapat melejitkan
proses berpikir yang mampu mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa
dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari.
Project Based Learning/Pembelajaran Berbasis Proyek
sebuah model pembelajaran yang menggunakan proyek (kegiatan) sebagai
inti pembelajaran
Ditandakan
• adanya penilaian proyek dan produk
• Adanya jadwal terselesainya proyek

a. Fase 1: Menganalisis Masalah


b. Fase 2: Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan Proyek
c. Fase 3: Melaksanakan Penelitian (mengumpulkan dan menganalisis
data)
d. Fase 4: Menyusun Draf/Prototipe Produk (membuat produk awal)
e. Fase 5: Mengukur, Menilai dan Memperbaiki Produk
Pada tahap ini siswa melihat kembali produk awal yang dibuat,
mencari kelemahan dan memperbaiki produk tersebut.
f. Fase 6: Finalisasi dan Publikasi Produk
g. Pasca Proyek (Perbaikan atas produk yang telah dihasilkan oleh siswa)
Problem Possing
Berorientasi membuat soal sendiri untuk dipecahkan
Langkah-langkah:
• Guru menjelaskan materi pelajaran kepada para siswa.
Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat
disarankan.
• Guru memberikan latihan soal secukupnya.
• Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang
menantang, dan siswa yang bersangkutan harus mampu
menyelesaikannya.
• Pada pertemuan berikutnya, secara acak, guru menyuruh
siswa untuk menyajikan soal temuannya di depan kelas.
Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara selektif
berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa.
• Guru memberikan tugas rumah secara individual.
KOOPERATIF LEARNING
Team Game
Tournament Role Playing
Adanya pertandingan Bermain peran
antar tim.
• Pembelajaran Galery Walk Make A Match
diterapkan dengan Siswa berkelompok Mencari pasangan dan
mengelompokkan nantinya salah satu jadi menjodohkan
siswa menjadi tim-tim penunggu gambar/guide
dan yang lain keliling ke Picture and Picture
• Dalam kompetisi
pajangan kelompok lain siswa secara bergantian
diterapkan system
mengurutkan gambar-
point Jigsaw gambar menjadi urutan
• Dalam kompetisi Intinya ada kelompok asal yang logis
disesuaikan dengan dan kelompok ahli
kemampuan siswa Think Pair Share / TPS
atau dikenal STAD Siswa berpikir pertanyaan
kesetaraan dalam Adanya quiz dan Siswa berdiskusi dalam klmpok
kinerja akademik penghargaan kelompok Siswa membagi kepada lainnya
Berikut ini merupakan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran
project based learning :
1. Menganalisis Masalah
2. Membuat Desain dan Jadwal Pelaksanaan Proyek
3. Mengukur, Menilai dan Memperbaiki Produk
4. Menyusun Draf/Prototipe Produk
5. Melaksanakan Penelitian
6. Finalisasi dan Publikasi Produk
Urutan yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5-6
B. 1-3-2-4-5-6
C. 1-3-2-5-6-4
D. 1-2-3-5-4-6
E. 1-2-5-4-3-6
Perhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang masih acak berikut
ini!
1. Mengorganisasi Peserta didik untuk belajar
2. Orientasi Peserta didik pada masalah
3. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
4. Membimbing pengalaman individual/kelompok
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Jika langkah-langkah tersebut disusun mengikuti urutan model pembelajaran
Problem Based Learning, urutan langkah yang tepat adalah ....
A. 1-2-3-4-5
B. 2-1-4-3-5
C. 2-1-3-4-5
D. 3-1-4-2-5
E. 3-4-1-3-5
Salah satu contoh model pembelajaran yang memberikan efek
menyenangkan adalah PBL (Problem Based Learning). Dasar pertimbangan
diterapkannya PBL adalah ...
A.Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta
didik harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari
mana informasi harus diperoleh
B. mempelajarai pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut
dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah
C. Guru tidak perlu memberikan bimbingan kepada peserta didik .Dalam hal
ini peserta didik diminta menyelesaikan persoalan secara terbuka dan
bebas
D.Mendorong siswa untuk bekerja menyelesaikan tugas,tanpa bimbingan
guru
E. Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir agar menjadi kompleks
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai