Anda di halaman 1dari 5

HAKIKAT IBADAH

A.Konsep ibadah
Ibadah diambil dari bahasa Arab `abdun’ yang artinya adalah menyembah. Dari segi
istilah agama Islam pula ialah tindakan, menurut, mengikut dan mengikat diri dengan
sepenuhnya kepada segala perkara yang disyariatkan oleh Allah dan diserukan oleh para
Rasul-Nya, sama ada ia berbentuk suruhan atau larangan.
Konsep ibadah memiliki makna yang luas yang meliputi seluruh aspek kehidupan
baik sosial, politik maupun budaya. Ibadah merupakan karakteristik utama dalam sebuah
agama, karena pusatnya ajaran agama terletak pada pengabdian seorang hamba pada
Tuhannya.

B.Ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah

Ibadah mahdhah adalah ibadah yang dilakukan dalam rangka menjalin hubungan
yang baik antara hamba dan Allah SWT.  Kaidah  ibadah mahdoh menyatakan bahwa seluruh
ibadah pada asalnya boleh kecuali ada dalil yang memgharamkannnya. Pada jenis ibadah ini
diharamkan melakukan  kreativitas  karena   ibadah ini  hanya Allah yang memiliki otoritas
penuh dalam memberikan perintah dan mengatur tatacaranya. Manusia tidak punya pilihan
lain kecuali tunduk dan patuh pada ketetapan hukum yang telah diatur secara terperinci.

Ibadah mahdhah memiliki 4 prinsip yaitu :

1. Keberadaannya harus berdasarkan adanya dalil perintah


2. Tatacaranya harus berpola kepada contoh Rasul saw
3. Bersifat supra rasional (di atas jangkauan akal)
4. Azasnya “taat”

Ibadah ghairu mahdhoh adalah ibadah yang dilakukan dalam hubungan antara
manusia dengan manusia lainya. Maka pengertian ibadah ini berlakunya kaidah muamalah
yang memyatakan bahwa seluruh ibadah muamalah pada asalnya boleh kecuali ada dalil yang
mengharamkannya.dengan cemikian dalam masalah ibadah ini terbuka peluang akal untuk
melakukan kreativitas dalam menetapkan suatu hukum. Amal ibadah ghairah mahdhoh ini
yang memiliki korelasi langsung antara amal shaleh dalam bermuamalah  dengan keimanan
seorang . Keimanan yang kuat tentu mendorong manusia untuk bergairah melaksanakan
perintah-Nya.

Prinsip-prinsip dalam ibadah ini :

1. Keberadaannya didasarkan atas tidak adanya dalil yang melarang


2. Tatalaksananya tidak perlu berpola kepada contoh Rasul
3. Bersifat rasional
4. Azasnya “Manfaat”
C.Fungsi dan hikmah ibadah
Fungsi Ibadah
Setiap muslim tidak hanya dituntut untuk beriman, tetapi juga dituntut untuk
beramal sholeh. Karena Islam adalah agama amal, bukan hanya keyakinan. Ia tidak
hanya terpaku pada keimanan semata, melainkan juga pada amal perbuatan yang nyata.
Islam adalah agama yang dinamis dan menyeluruh. Dalam Islam, Keimanan harus
diwujudkan dalam bentuk amal yang nyata, yaitu amal sholeh yang dilakukan karena
Allah. Ibadah dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mewujudkan hubungan antara
manusia dengan Tuhannya, tetapi juga untuk mewujudkan hubungan antar sesama
manusia. Islam mendorong manusia untuk beribadah kepada Allah SWT dalam semua
aspek kehidupan dan aktifitas. Baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari
masyarakat. Ada tiga aspek fungsi ibadah dalam Islam :
1.    Mewujudkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya.
2.    Mendidik mental dan menjadikan manusia ingat akan kewajibannya
3.    Melatih diri untuk berdisiplin

Hikmah Ibadah

1. Tidak Syirik
Seorang hamba yang sudah berketetapan hati untuk senantiasa beribadah menyembah
kepada Nya, maka ia harus meninggalkan segala bentuk syirik.
2. Memiliki ketakwaan
 Ketakwaan yang dilandasi cinta timbul karena ibadah yang dilakukan manusia
setelah merasakan kemurahan dan keindahan Allah SWT. Setelah manusia melihat
kemurahan dan keindahan Nya munculah dorongan untuk beribadah kepada Nya.
3. Terhindar dari kemaksiatan. 
Ibadah memiliki daya pensucian yang kuat sehingga dapat menjadi tameng dari
pengaruh kemaksiatan, tetapi keadaan ini hanya bisa dikuasai jika ibadah yang
dilakukan berkualitas. Ibadah ibarat sebuah baju yang harus selaludipakai dimanapun
manusia berada.
4. Berjiwa sosial
Ibadah menjadikan seorang hamba menjadi lebih peka dengan keadaan lingkungan
disekitarnya, karena dia mendapat pengalaman langsung dari ibadah yang
dikerjakannya.
5. Tidak kikir
Harta yang dimiliki manusia pada dasarnya bukan miliknya tetapi milik Allah SWT
yang seharusnya diperuntukan untuk kemaslahatan umat. Hamba yang mencintai
Allah SWT, senantiasa dawam menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT, ia
menyadari bahwa miliknya adalah bukan haknya tetapi ia hanya memanfaatkan untuk
keperluanya semata-mata sebagai bekal di akhirat yang diwujudkan dalam bentuk
pengorbanan hartauntuk keperluan umat.
D.Makna spiritual ibadah dalam kehidupan sosial

Di dalam setiap ibadah yang kita kerjakan harus bisa menyentuh dan memasuki
dimensi spritual. Dimensi spiritual itu tidak lain adalah ihsan, “An ta’buda Allah ka annaka
tarahu wain lam yakun tarahu fainnahu yaraka. Kita beribadah kepada-Nya seakan kita
melihat-Nya, apabila kita tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat kita”. Dalam
beribadah kita akan merasa kerdil jika dibandingkan Sang Pencipta, hal tersebut dimaksudkan
agar kita selalu ingat kepada Allah yang telah menciptakan bumi dan seisinya.

B. WUDHU (THAHARAH)
Wudhu atau yang sering kita kenal dengan thaharah adalah salah satu bentuk ibadah
yang sering dilakukan oleh umat Islam, denga menggunakan air yang suci kita membasuh
dan mengusap anggta-anggota tubuh tertentu. Berikut adalah makna spiritual wudhu yang
sepatutnya dipahami oleh umat Islam :
1. Membasuh Kedua Telapak Tangan
Membasuh kedua telapak tangan adalah perkara sunnah yang pertama kali dilakukan saat
berwudhu. Itu artinya bahwa setiap muslim agar menjaga kebersihan kedua telapak
tangannya dari perbuatan maksiat.
2. Berkumur-kumur
Berkumur artinya membersihkan mulut dari sisa-sisa kotoran. Pengertian berkumur secara
spiritual bisa berarti bahwa setiap muslim harus menyeleksi makanan yang akan dimakan.
Setiap makanan yang masuk ke mulut, harus halal, baik dzatnya maupun halal cara
mendapatkannya. Makanan yang haram akan mengotori tubuh dan batin seorang muslim.
3. Memasukan air ke hidung
Manfaat langsung dari memasukkan air ke hidung ini adalah membersihkan sisa-sisa kotoran
yang menempel di lubang lidung. Makna spiritual dari memasukkan air ke hidung adalah
bahwa hidung tidak diperkenankan untuk mencium sesuatu yang mengandung dosa dan
kemaksiatan.
4. Membasuh muka
Manfaat secara langsung, tentu, agar muka hamba-hambanya selalu bersih dari kotaran debu
dan tanah yang melekat pada wajahnya. bahwa setiap wajah muslim, pada saat bertatap muka
dengan orang harus senantiasa mengeluarkan aura positif, tidak menakutkan, baik terhadap
sesama muslim maupun bukan. Semua anggota tubuh yang bersemayam di muka, selalu
digunakan untuk hal yang bernilai ibadah, bukan maksiat.

5. Membasuh kedua tangan sampai ke siku


Makna spiritualnya adalah kedua tangan yang dimilikinya tidak boleh digunakan untuk
berbuat maksiat. semestinya tangan-tangan yang tersentuh oleh air wudhu selalu ringan
tangan, yakni membantu saudara-saudara kita, si fakir, si miskin dan kaum dhu’afa serta
orang lain yang memerlukan bantuan kita.
6. Mengusap sebagian kepala
Di dalam kepala kita terdapat benda yang sangat misterius, yakni berupa otak. Otak yang ada
di dalam kepala manusia bisa merancang dan mengendalikan melakukan apa saja, termasuk
tindak kejahatan. Oleh sebab itu, melalui sentuhan air wudhu ini, otak setiap muslim akan
selalu selalu mengarahkan seluruh anggota badan dan aktifitas pada sesuatu yang lebih baik
dan positif.
7. Membersihkan kedua telinga
Membersihkan kedua daun telinga, bisa disimbolkan bahwa, semestinya, kedua telinga yang
dimiliki tidak digunakan untuk mendengar perkataan-perkataan yang kurang bermanfaat dan
mengandung maksiat dari orang lain. Seharusnya telinga digunakan untuk mendengarkan
ayat-ayat Allah ataupun hal-hal yang mengandung manfaat dan kebaikan.
8. Membasuh kedua kaki
Makna spiritualnya adalah setiap muslim kemanapun ia melangkahkan kedua kakinya pasti
akan menuju tempat-tempat yang bersih dan suci, bukan ketempat-tempat yang kotor dan
mengandung maksiat.

C. SHALAT

Adapun makna spiritual dari berbagai gerakan shalat antara lain :

1. Takbiratul Ihram
Maknanya penyerahan totalitas pada yang Maha Awal bahwa karena Allah lah kita
adandan karena Allah juga kita bisa melakukan perjalanan hidup.
2. Berdiri
Berdiri lambang siap berjalan menjelajahi kehidupan. Dalam tegak berdiri, posisi
kepala tunduk, artinya dalam perjalanan hidup akan tunduk dan patuh pada segala
Hukum dan Kehendak Allah bebas dari rasa kesombongan diri. Kedua tangan
memegang ulu hati, simbol bahwa hati akan selalu dijaga kebersihannya dalam
perjalanan hidup.
3. Ruku’
Ruku’ adalah lambang penghormatan kita kepada para Nabi dan rosul yang telah
mengenalkan kita kepada Allah, penghormatan sebagai rasa syukur kita kepada Allah
SWt atas segala nikmat dan karunia-Nya.
4. Itidal
Kita berdiri lagi melakukan Itidal, maknanya adalah untuk mengisi perjalanan hidup
dengan penuh puja dan puji pada Allah serta penuh syukur setiap saat sehingga
tercipta kepatuhan dan ketaatan.
5. Sujud
Sujud dengan kaki dilipat, atau setengah berdiri adalah simbol dari perjalanan hati
(rohani). Dangan sujud hati dan fikiran kita direndahkan serendahnya sebagai tanda
ketundukan total pada segala kehendak Allah dan mengikuti segala kehendak Allah.
Menyatu kan kehendak Allah dengan Kehendak kita.
Merekatkan diri ke Bumi, bahwa awal dan akhir manusia dari dan ke bumi, berharap
pada saat kematian keadaan diri kita sama saat dengan saat dilahirkan, yaitu dalam
keadaan suci, sehingga bisa bertemu Allah. Makna sujud ada 2 macam yaitu :
a. Sujud pertama bermakna penyatuan Kehendak Allah dengan kehendak ruhani atau
hati atau jiwa. Diselangi permohonan pada duduk antara 2 sujud.
b. Sujud kedua bermakna pernyataan pengagungan Allah Swt, dimana Allah berbeda
dengan makhluknya dan pernyataan ingin kembali kepada Allah pada akhir perjalanan
hidup nantinya.
6. Duduk antara 2 Sujud
Pengungkapan berbagai permohonan pada Allah untuk memberikan segala kebutuhan
yang diperlukan dalam bekal perjalanan menuju pertemuan dengan Allah, butuh
sumber dukungan hidup jasmani dan ruhani, serta pemeliharaan dan perlindungan
jasmani ruhani agar tetap pada jalan Allah yaitu berupa ampunan, kesehatan, rizky,
kasih sayang, derajat, pengampunan terhadap aib dan kejelekan, petunjuk, dan
peleburan kekhilafan.
7. Attahiyat
Yaitu sebuah pemantapan hati yang disimbolkan dengan Ikrar Syahadat melalui
telunjuk kanan. Sebelum Ikrar memberikan penghormatan untuk para Utusan Allah
dan Ruh Hamba-hamba Sholeh (Auliya) karena berkat merekalah kita mengenal Allah
juga melalui ajaranya kita dibimbing menujuNya dan menjadikan mereka menjadi
saksi atas Ikrar kita. Sholawat menjadi pernyataan kebersediaan mengikuti apa yang
diajarkan Rasulullah Muhammad SAW, dan menempatkannya sebagai pimpinan
dalam perjalanan kita. Salam penghormatan kepada Bapak para Nabi yaitu Nabi
Ibrahim yang menjadi bapak induk ajaran Tauhid. Kemudian diakhir dengan
permohonan doa dan permohonan perlindungan dari kejahatan tipuan Dajal/Iblis
untuk menjaga perjalanan tetap pada keselamatan dan berhasil mencapai Allah.
8. Salam
Salam adalah ucapan yang mengakui adanya manusia lain yang sama-sama dalam
perjalanan, menunjukkan bahwa hidup ini tidak sendiri, sehingga hendaknya
menyebarkan salam dan berkah kepada sesama untuk bahu-membahu menegakkan
kehidupan yang harmonis dan tegaknya kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan di
bumi Allah.

Anda mungkin juga menyukai