MAKALAH
Sholat Fardhu
Doseb pengampu :
Septia Novarisa, MH
Disusun oleh :
BANU REJA
FAKULTAS TARBIYAH
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya
saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul makalah tentang shalat.
Telah menjadi tekad saya sejak awal untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu, saya mengerjakan makalah ini dengan sungguh-sungguh dan memberikan berbagai
informasi tentang maraton dan atletik yang saya ambil dari berbagai sumber.
Makalah ini berjudul makalah tentang shalat di dalamnya membahas tentang shalat. Sebagai
makhluk yang lemah dan tak sempurna, saya mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan makalah
ini. Saya mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Banu reja
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Kesimpulan....................................................................................................14
A. Latar Belakang
Shalat merupakan salah satu kewajiban bagi kaum muslimin yang sudah baligh berakal, dan
harus dikerjakan bagi seorang mukmin dalam keadaan bagaimanapun.
Ibadah merupakan suatu kewajiban bagi umat manusia terhadap tuhannya dan dengan ibadah
manusia akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di Dunia dan di Akhirat nanti. Bentuk dan
jenis Ibadah sangat bermacam-macam, seperti Shalat, puasa, naik haji, membaca Al Qur’an, jihad dan
lainnya.
Shalat yang wajib harus didirikan dalam sehari semalam sebanyak lima kali, berjumlah 17
raka’at. Shalat tersebut wajib dilaksanakan oleh muslim baligh tanpa terkecuali baik dalam keadaan
sehat mapun sakit, dalam keadaan susah maupun senang, lapang ataupun sempit.Selain shalat wajib
yang lima ada juga shalat sunat.
Shalat merupkan rukun Islam yang kedua setelah syahadat. Islam didirikan atas lima sendi
(tiang) salah satunya adalah shalat, sehingga barang siapa yang mendirikan shalat, maka dia telah
mendirikan agama, dan barang siapa yang meninggalkan shalat, maka ia meruntuhkan agama (Islam)
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud Shalat fardhu ?
2. Bagaimana syarat-syaratShalat ?
3. Bagaimana waktu & tata cara sholat ?
4. Bagaimana Bacaan Dalam Sholat ?
5. Landasan hukum dari sholat
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian sholat fardu .
2. Untuk Mengetahui syarat-syarat Sholat .
3. Untuk Mengetahui Waktu & tata cara Sholat .
4. Untuk Mengetahui Bacaan Dalam Shalat.
5. Untuk Mengetahui Landasan hukum sholat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Shalat
1. Pengertian Shalat
Menurut bahasa shalat artinya adalah berdoa, sedangkan menurut istilah shalat adalah suatu
perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam sesuai dengan
persyaratkan yang ada.
Secara lahiriah shalat berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam, yang dengannya kita beribadah kepada Allah menurut syarat-syarat yang telah
ditentukan. Adapun secara hakikinya ialah” berhadapan hati (jiwa) kepada Allah, secara yang
mendatangkan takut kepada-Nya serta menumbuhkan didalam jiwa rasa kebesarannya dan
kesempurnaan kekuasaan-Nya”atau” mendahirkan hajat dan keperluan kita kepada Allah yang kita
sembah dengan perkataan dan pekerjaan atau dengan kedua-duanya.1
1
Zakiyah Daradjat, Ilmu Fiqh Jilid 1, PT Dana Bakti Wakaf, Yogyakarta, 1995, Hlm. 67
B. Syarat-syarat Sholat
1. Syarat wajib sholat maksudnya adalah syarat-syarat atau hal-hal yang menjadikan seseorang
diwajibkan melaksanakan sholat. Syarat wajib itu adalah:
a) Beragama Islam
b) Baligh
c) Suci dari haid dan nifas bagi perempuan
d) Berakal sehat
e) Telah sampai dakwah Islam kepadanya.
f) Melihat atau mendengar, bagi yang buta dan tuli sejak lahir tidak dituntut dengan hukum
karena ia tidak bisa belajar hukum Islam tersebut.
2. Syarat sah sholat, adalah sesuatu yang harus dipenuhi sebelum melakukan sholat sehingga
hukum sholat menjadi sah. Syarat sah tersebut adalah:
a) Suci dari hadas besar dan hadas kecil
b) Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
c) Menutup aurat
d) Masuk waktu sholat
e) Menghadap kiblat
f) Mengetahui cara-cara mengerjakan sholat
g) Tidak melakukan sesuatu yang dapat membatalkan sholat.
1. Niat.
Hal ini berdasarkan kepada firman Allah SWT:
صلَوة ََويُْؤ تُواالزَ كَوة ََو َذلِكَ ِديْنُ القَيِّ َم ِة ِ َِو َمااُوْ ِمرُوااِاّل َلِيُ ْعبُدُواهللا ُم ْخل
َّ ص ْينَ لَهُ ال ِّد ْينَ ُخنَفَآ َء َويُقِ ْي ُمواال
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat
dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus”. (Al-Bayyinah: 98).
2. Takbiratul ihram.
Hal ini berdasarkan hadist dari Ali RA berikut ini:
وتحليلها، وتحريمها التكبير، مفتاح الصالة الطهور:عن علي أن النبي صلى هللا عليه وسلم قال
)التسليم (رواه الدارم
Artinya: “Dari Ali RA, Nabi Muhammad SAW bersabda, kunci shalat bersuci, pembukaannya
membaca takbir dan penutupannya adalah membaca salam”. (H.R. Ad-Darimi).
Takbiratul ihram ini hanya dapat dilakukan dengan membaca lafadz Allahu Akbar.
3. Berdiri Pada Saat Mengerjakan Shalat Fardhu.
Hukum berdiri ketika mengerjakan shalat fardhu adalah wajib. Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah SAW: Yang artinya: Dari Imran bin Husain RA berkata, aku menderita penyakit ambien,
lalu aku bertanya kepada Nabi SAW mengenai cara mengerjakan shalat yang harus aku lakukan, Nabi
SAW bersabda: “ Shalatlah dalam keadaan berdiri, jika engkau tidak mampu, melaksanakan dalam
keadaan duduk, jika engkau tidak mampu melakukannya, maka kerjakanlah dalam keadaan
berbaring”. (H.R. Bukhari).6
4. Membaca al-Fatihah.
Ada beberapa hadits shahih yang menyatakan kewajiban membaca surat al-Fatihah pada
setiap rakaat, baik pada saat mengerjakan shalat fardhu maupun shalat sunnah. Diantaranya:
عن عبادة بن الصامت يبلغ به النبي صلى هللا عليه وسلم ال صالة لمن لم يقرأ بفاتحة ا
)لكتاب (رواه مسلم
Artinya: Dari Ubadah bin Shamit RA, Nabi SAW bersabda, “Tidak sah shalat seseorang yang tidak
membaca surah Fatihatul Kitab”. (H.R. Musl
Dalam Mazhab Syafi`i, basmallah merupakan satu ayat dari pada surah al-Fatihah, maka
membaca bismillah hukumnya adalah wajib.
5. Ruku’.
6
Sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2012, Hlm. 70
Kefardhuanya telah diakui secara ijma`, berdasarkan firman Allah SWT:
َ يََأيُّهَاالَّ ِذ ْينَ أ َمنُوااَرْ َكعُوا َوا ْس ُجد
َُواوا ْعبُدُوا َربَّ ُك ْم وا ْف َعلُواال َخي َْرلَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُوْ ن
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah tuhanmu dan
berbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (al-Hajj: 77).
Ruku’ dikatakan sempurna, jika dilakukan dengan cara membungkukkan tubuh, dimana kedua
tangan dapat mencapai dan memegang kedua lutut.
6. Sujud dua kali setiap raka'at.
Anggota-anggota sujud adalah kening, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut dan kedua
telapak kaki.
7. Duduk antara dua sujud.
8. Membaca tasyahud akhir.
9. Duduk pada tasyahud akhir.
10. Shalawat kepada Nabi SAW setelah tasyahud akhir.
11. Duduk diwaktu membaca shalawat.
12. Memberi salam.
13. Tertib.7
-Takbiratul Ihram-
ALLAHU AKBAR
Artitnya:
Allah Maha Besar
7
Ibid hal 74
ALLAHU AKBAR, KABIERAW WALHAMDULILLAHI KATSIERA. WASUBHANALLAHI BUKRATAW WA-
ASHILA.
WAJJAHTU WAJHIA LILLADZIE FATHARAS SAMAWATI WAL ARDLA HANIEFAN MUSLIMAWWAMA
ANAMINAL MUSYRIEKIEN. INNA SHALATI WANUSUKI WAMAHYAYA WAMAMATI LILLAHI
RABBIL’ALAMIEN. LASYARAKIEKA LAHU WABIDZALIKA UMIRTU WA ANA MINAL MUSLIMIEN.
Artinya :
Maha besar Allah, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan sore.
Saya menghadapkan muka saya kepada Tuhan pencipta langit dan bumi dengan rendah hati dan
sejujur-jujurnya sebagai seorang muslim, bukan sebagai seorang musyrik. Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidup dan matiku bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tiada sekutu bagiNya. Begitulah saya
diperintah, dan saya sebahagian dari orang islam.
- Surat Al Fatihah -
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIM.
ALHAMDU LILLAHI-ROBBIL ‘ALAMIN. ARRAHMA NIRRAHIM. MALIKI YAUMIDDIN. IYYAKA NA’BUDU
WAIYYA-KANASTA’IN IHDINASH-SHIRA-THAL MUSTAQIM, SHIRATHALLADZINA AN’AMTA’ALAIHIM
GHAIRIL MAGHDHUBI ‘ALAIHIM. WALADL DLAALLIIN, AMIN
Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah,
Tuhan seru sekalian alam. Yang pengasih dan penyayang. Yang menguasai hari kemudian. Pada-Mulah
aku menyembah, dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
Bagaikan jalannya orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat. Bukan jalan mereka yang pernah Engkau
murkai,atau jalannya orang-orang yang sesat.
-Membaca Surat Al-Quran-
Bagi yang sholat sendirian atau menjadi imam setelah membaca alfatiha di sunahkan membaca surat Al-
Quran
- Ruku -
- I’tidal -
RABBANAA LAKAL HAMDU MIL USSAMAWAATI WAMI UL ARDLI WAMIL UMAA SYI’TA MIN SYAI’IN
BA’DU
Artinya :
Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau
kehendaki sesudah itu
- Sujud -
Artinya :
Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah segala kekurangan dan angkatlah
derajat kami dan berilah rizqi kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan
berilah ampunan kepadaku.
- Tahiyat awal -
- Salam -
ASSALAAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAAHI.
Artinya :
Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.
Kewajiban atau perintah untuk mendirikan sholat sebagaimana dalam firman Allah SWT dan
dalam beberapa hadits berikut ini :
الصلوةَ لِ ِذ ْك ِر ْي ِ
ّ َو اَق ِم
…. dirikanlah sholat untuk mengingat-Ku. [QS. Thaahaa : 14]
Begitu pula semua kaum muslim telah sepakat bahwa Allah SWT telah mewajibkan sholat lima
waktu kepada mereka dalam sehari semalam. Sholat tidak diwajibkan kepada orang-orang gila dan
kafir. Golongan yang menyatakan bahwa mereka adalah sebagai orang-orang kafir, berdasarkan
hadits Jabir, bahwa Rasulullah bersabda :
“Yang membedakan antara seorang muslim dengan seorang kafir adalah karena meninggalkan
sholat”.(HR. Jamaah)
Sebagaiman juga mereka berdalil dengan hadits Ubadah bin Shamit, yaitu:
“Saya mendengar Rasulullah saw bersabda , ada lima sholat yang telah Allah SWT wajibkan kepada
hambanya, barang siapa yang menepatinya dan tidak meninggalkan sedikitpun karena
menyepelekannya, maka niscaya Allah telah memiliki janji untuk memasukan dirinya ke dalam
surganya. Dan barang siapa yang tidak menepati, maka Allah tidak memiliki kepadanya, jika dia
berkehendak dia menyiksanya dan jika berkehendak dia mengampuninya”.(HR. Ahmad).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sholat merupakan kewajiban setiap muslim,karena hal ini di syariatkan oleh Allah SWT.
Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai prakteknya, hal ini tidak menjadi masalah karena di
dalam al-qur'an sendiri tidak ada ayat yang menjelaskan secara terperinci mengenai praktek sholat.
Tugas dari seorang muslim hanyalah melaksnakan sholat dari mulai baligh sampai napas terakhir,
semua perbedaan mengenai praktek sholat semua pendapat bisa dikatan benar karena masing-masing
memilki dasar dan pendafaatnya masing-masing dan tentunnya berdasarkan ijtihad yang panjang.
Setiap perintah Allah yang di berikan kepada kaum muslimin tentunya memiliki kaidah untuk
kaum muslimin sendiri, seperti halnya umat islam di perintahkan untuk melaksanakan sholat, salah
satu paidahnya yakni supaya umat islam selalu mengingat tuhannya dan bisa meminta karunianya dan
manfaat yang lainnya yakni bisa mendapkan ampunan dari Allah SWT.