Oleh:
Kelompok 1
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas makalah dari mata
kuliah Tafsir Ahkam yang berjudul “Penafsiran ayat-ayat sholat” dalam waktu
yang telah ditentukan. Serta salam dan sholawat kita selalu curahkan kepada
Nabi besar kita Nabi Muhammad Saw. Dialah Nabi yang diutus oleh Allah
kemuka bumi ini sebagai rahmatan lil alamin. Dan semoga kita termasuk
umatnya yang kelak mendapat syafaat dalam menuntut ilmu. Tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam proses
Besar harapan kami makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan khususnya
bagi penulisnya.
kekurangan baik dari susunan serta cara penulisan makalah ini karena
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.........................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Naskah, Terjemah, dan Azbab An-Nuzul...................................................2
B. Penafsiran Ayat-Ayat Sholat.......................................................................8
C. Istinbat Hukum..........................................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan.................................................................................................13
B. Saran...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi seorang muslim, sholat merupakan amal yang sangat penting sehingga
sholat tidak dapat ditinggalkan dalam keadaan apapun. Apabila ia sehat, maka
sholat dikerjakan secara sempurna yakni dengan berdiri. Apabila tidak mampu
maka boleh duduk, jika tidak mampu maka boleh berbaring, dan jika tidak mampu
maka dengan isyarat. Ketika ia telah meninggal maka ia akan di sholatkan oleh
umat muslim lainnya. Sholat juga termasuk dalam kategori ibadah mahdoh. Ia
menjadi sebuah pondasi akan tegaknya agama islam atau “ash-shalatu ‘imad al-
din”. Oleh karena itu, dapat digambarkan bagaimana asensi seseorang yang
melaksanakan sholat semestinya, terkait dengan judul dan latar belakang tersebut
penulis mencoba mengungkap makna sholat berdasarkan kosa kata dan penafsiran
para mufassir.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
3. Untuk Mengetahui Istinbat Hukum Ayat-Ayat Sholat
BAB II
PEMBAHASAN
yang berarti doa atau cara berdoa untuk meminta permohonan kepada Allah SWT.
Sementara kata sholat atau salat dalam KBBI dideskripsikan sebagai ibadah
kepada Allah SWT dan wajib dilakukan setiap Muslim sesuai syarat, rukun, dan
bacaan tertentu.
Secara istilah, sholat adalah rangkaian ucapan yang diawali dengan takbir
dan diakhiri dengan salam. Pengertian sholat secara istilah ini disampaikan Syekh
مختتمةٌ بالتسليم ب َشرائطَ مخصوص ٍة، أقوا ٌل وأفعال ُمفتَت َحةٌ بالتكبير: كما قال الرافعي- وشرعا
Artinya: "Dan secara istilah (syara') sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-
Rofi'i, salat adalah rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali takbir dan
2
Adapun ayat yang membahas tentang sholat berdasarkan firman Allah
1) QS Al- Isra: 78
ق الَّ ْي ِل َو قُرْ ٰانَ ْالفَجْ ۗ ِر اِ َّن قُرْ ٰانَ ْالفَجْ ِر َكانَ َم ْشهُوْ ًد
ِ س اِ ٰلى َغ َس ِ ْاَقِ ِم الص َّٰلوةَ ِل ُدلُو
ِ ك ال َّش ْم
gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) shubuh. Sesungguhnya shalat shubuh
Azbab An-Nuzul: Ayat ini turun bertepatan dengan suatu peristiwa Nabi SAW
dan umat islamdiperintahkan untuk melaksanakan shalat lima waktu wajib dalam
seharisemalam, sedang ketika itu penyampaian Nabi SAW baru bersifat lisan dan
َ ِت ۗ ٰذل
ك ِذ ْك ٰرى لِل َّذا ِك ِريْن ِ ْن ال َّسي ِّٰا€َ ت ي ُْذ ِهب
ِ ار َو ُزلَفًا ِّمنَ الَّي ِْل ۗ اِ َّن ْال َح َس ٰن ٰ
ِ ََو اَقِ ِم الصَّلوةَ طَ َرفَ ِي النَّه
Artinya : Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan
megang wanita dengan nafsu birahi saat dia sedang mengobati wanita itu. Lalu ia
3
merasa bersalah dan mengadukan hal itu pada Umar dan Abu Bakar, dan mereka
berdua menasihati bahwa hal tersebut dirahasiakan saja, sebab Allah pun telah
menutup rahasia itu. Namun karena masi merasa bersalah, lalu ia datang kepada
Rasul seraya berkata : ”Itulah kesalahanku yang aku telah terlanjur melakukannya.
Inilah aku ya Rasulullah ! Hukumah aku bagaimana baiknya !”. Namun Rasul
diam saja sehingga laki-laki itu pergi dengan muka muram. Kemudian Rasulullah
mengikutinya dan dipanggilnya kembali laki-laki itu, lalu membacakan ayat ini.
ت َو الص َّٰلو ِة ْال ُوصْ ٰطى َو قُوْ ُموْ ا هّٰلِل ِ ٰقنِتِ ْينَ ۞ فَا ِ ْن ِخ ْفتُ ْم فَ ِر َجااًل اَوْ ُر ْكبَانًا ۚ فَا ِ َذٓا اَ ِم ْنتُ ْم ِ صلَ َواَّ َحافِظُوْ ا َعلَى ال
َ۞ فَ ْاذ ُكرُوا هللاَ َك َما َعلَّ َم ُك ْم َّما لَ ْم تَ ُكوْ نُوْ ا تَ ْعلَ ُموْ ن
wusthaa. Berdirilah karena Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk. (239). Jika
kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka shalatlah sambil berjalan atau
(shalatlah), sebagaimana Allah telah mengajarkan kepada kamu apa yang belum
kamu ketahui.
Azbab An-Nuzul: Zaid Ibnu Arqam menceritakan : Kami (para sahabat) sering
berkata-kata dalam shalat, dimana seorang dari kami berbicara kepada kawannya
ayat ini. Kemudian Nabi SAW memerintahkan kami agar berlaku tenang dan
4
4). QS. An-Nisa : 101-103
َّص ٰلو ِة ۖ اِنْ ِخ ْفتُ ْم اَنْ يَّ ْفتِنَ ُك ُم الَّ ِذيْنَ َكفَ ُر ْو ۗا اِن ُ اح اَنْ تَ ْق
َّ ص ُر ْوا ِمنَ ال َ ض فَلَ ْي
ٌ َس َعلَ ْي ُك ْم ُجن َ َواِ َذا
ِ ض َر ْبتُ ْم فِى ااْل َ ْر
bagimu.”(101)
ْس َجد ُْوا فَ ْليَ ُك ْونُ ْوا ِمن ْ َص ٰلوةَ فَ ْلتَقُ ْم طَ ۤا ِٕىفَةٌ ِّم ْن ُه ْم َّم َع َك َو ْليَْأ ُخ ُذ ْٓوا ا
َ سلِ َحتَ ُه ْم ۗ فَا ِ َذا َّ َواِ َذا ُك ْنتَ فِ ْي ِه ْم فَاَقَ ْمتَ لَ ُه ُم ال
اح َعلَ ْي ُك ْم اِنْ َكانَ بِ ُك ْم اَ ًذى ِّمنْ َّمطَ ٍر اَ ْو ِ سلِ َحتِ ُك ْم َواَ ْمتِ َعتِ ُك ْم فَيَ ِم ْيلُ ْونَ َعلَ ْي ُك ْم َّم ْيلَةً َّو
َ َاح َدةً ۗ َواَل ُجن ْ َتَ ْغفُلُ ْونَ عَنْ ا
سلِ َحتَ ُك ْم َو ُخ ُذ ْوا ِح ْذ َر ُك ْم ۗ اِنَّ هّٰللا َ اَ َع َّد لِ ْل ٰكفِ ِريْنَ َع َذابًا ُّم ِه ْينًا
ْ َض ُع ْٓوا ا ٓ ٰ ُك ْنتُ ْم َّم ْر
َ َضى اَنْ ت
kemdian apabila mereka (yang shalat bersama mu) sujud (telah menyempurnakan
musuh) dan hendaklah datang golongan kedua yang belum bersembahyang, lalu
senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus.
Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu
kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap siagalah
5
kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi
apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana
biasa), Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas
Azbab An-Nuzul: Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ali:
dikemukakan bahwa kaum Bani Najjar bertanya kepada Rasulullah Saw: “Kami
sebagian ayat ini (An-Nisa ayat 101) yang membolehkan salat diqasar. Wahyu
tentang ayat ini kemudian terputus sampai “minas salati”. Di dalam suatu
peperangan yang terjadi setelah turunnya ayat di atas (An-Nisa ayat 101),
Rasulullah Saw mendirikan salat Dhuhur. Di saat itulah kaum musyrikin berkata:
sekarang ini?”. Maka berkatalah yang lainnya: “sebaiknya kita ambil kesempatan
lain, karena nanti pun mereka akan melakukan perbuatan serupa di tempat yang
sama”. Maka Allah menurunkan wahyu antara kedua salat itu (Dhuhur dan Ashar)
6
sebagai lanjutan ayat ini (An-Nisa ayat 101) yaitu “in khiftum” sampai “adzabun
muhina” (An-Nisa ayat 102) dan kemudian ayat salatul khauf (An-Nisa ayat 103).
س َع ْوا اِ ٰلى ِذ ْك ِر هّٰللا ِ َو َذ ُروا ا ْلبَ ْي ۗ َع ٰذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم اِنْ ُك ْنتُ ْم ْ ص ٰلو ِة ِمنْ يَّ ْو ِم ا ْل ُج ُم َع ِة فَا َ ٰيٓا َ ُّي َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٓوا اِ َذا نُ ْو ِد
َّ ي لِل
َتَ ْعلَ ُم ْون
َض ِل هّٰللا ِ َو ْاذ ُك ُروا هّٰللا َ َكثِ ْي ًرا لَّ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِ ُح ْون
ْ َض َوا ْبتَ ُغ ْوا ِمنْ ف ِ ش ُر ْوا فِى ااْل َ ْر ِ َص ٰلوةُ فَا ْنت َّ ت ال ِ َ ضي ِ ُفَا ِ َذا ق
ض ْٓوا اِلَ ْي َها َوتَ َر ُك ْو َك قَ ۤا ِٕى ًم ۗا قُ ْل َما ِع ْن َد هّٰللا ِ َخ ْي ٌر ِّمنَ اللَّ ْه ِو َو ِمنَ الت َِّجا َر ۗ ِة َوهّٰللا ُ َخ ْي ُر َ َواِ َذا َراَ ْوا ِت َج
ُّ َارةً اَ ْو لَ ْه ًوا ۨا ْنف
َࣖ ال ٰ ّر ِزقِيْن
pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan
tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya
mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang
berdiri (berkhutbah). Katakanlah : “Apa yang di sisi Allah adalah lebih baik
Azbab Al-Nuzul: Dari jabir bahwa ketika Rasulullah Saw, berkhutbah pada hari
jum'at, datang khafilah yang membawa dagangan dari syam.Orang- orang yang
7
B. Penafsiran Ayat-Ayat Sholat
waktu zuhur dan matahari itu sesudah tergelincir di tengah hari dari pertengahan
siang akan condong terus ke Barat sampai dia terbenam. Oleh sebab itu dalam
kata “tergelincir matahari” termasuklah Zuhur dan Ashar, sampai ke gelap gulita
malam. Artinya apabila matahari telah terbenam ke ufuk Barat, datanglah waktu
di waktu fajar, tetapi karena ayat ini berbicara dalam konteks kewajiban shalat,
shalat Shubuh. Penggunaan istilah khusus ini untuk shalat fajar karena ia
sabda Rasul SAW : “Shalat shubuh itu disaksikan oleh para malaikat malam dan
hening pagi itu dianjurkan membaca ayat-ayat Al-Quran agak panjang dari waktu
lain.
8
2). QS Al-Hud: 114
Ayat ini mengajarkan laksanakanlah shalat dengan teratur dan benar sesuai
dengan ketentuan , rukun, syarat, dan sunnah-sunnahnya pada kedua tepi siang,
yakni apgi dan petang, atau Shubuh dan Zuhur dan Ashar (diriwayatkan dari Al-
Hasan Qatadah dan Ad-Dahak, bahwa yang dimaksud ialah shalat Shubuh dan
Ashar, pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dua tepi siang adalah
shalat Shubuh dan Zuhur, Ashar, Maghrib dan pada bagian permulaan dari malam
baik yang didasari oleh keimanan dan ketulusan akan dapat membentengi diri
Selain itu juga dapat ditafsirkan bahwa Allah SWT mengampuni dosa-dosa kecil
9
mulia”. Juga seperti yang disabdakan Rasul : “Dan iringilah keburukan dengan
istighfar, tetapi pendapat yang lebih baik adalah yang memahaminya secara
tepat pada waktunya. Sebagaimana yang telah ditegaskan dalam kitab Shahihain,
‘Amal apakah yang paling utama?’ Beliau menjawab: ‘Shalat pada waktunya.’
Allah.’ ‘Kemudian apa lagi?’ tanyaku lebih lanjut. Beliau menjawab: ‘Berbuat
baik kepada ibu bapak.’” Ibnu Masud mengatakan: “Semua itu disampaikan oleh
disabdakan Rasul saat ditanyai tentang mengqashar shalat jika tidak dalam
10
Maka, terimalah sedekah-Nya” (HR. Muslim, Tirmidzi, Nasa’i dan lain-lain).
Sedang yang menjadi syarat adalah jarak dan waktu tempuh musafir. Mazhab
Syafi’i dan Maliki menilai bahwa jaraknya lebih dari 77 km, sedang mazhab
Hanbali berpendapat 115 km. Mazhab Syafi’i, Maliki dan Hanbali berpendapat
bahwa seseorang tidak lagi dinamai musafir jika berniat tinggal selama empat hari
(101)
Ayat ini berisi tentang cara shalat dalam situasi bahaya. Mayoritas ulama
rakaat, tetapi mereka berbeda pendapat tentang cara pembagiannya, serta kapan
Ayat ini mewajibkan untuk selalu mengingat Allah SWT setiap saat dalam
masa ketika orang harus menyelesaikannya. Ada juga memahami kata ini dalam
yang tidak berubah, selalu harus dilaksanakan, dan tidak pernah gugur apapun
sebabnya. (103)
dihentikannya segala kegiatan adalah azan yang dikumandangkan saat khatib naik
11
mimbar. Adapun orang-orang yang diwajibkan pergi shalat Jum’at ialah orang-
orang yang berada dalam batas kota enam mil (menurut Abdullah bin Umar, Anas
bin Malik, dan Abu Hurairah). Menurut Rabi’ah batas empat mil. Menurut Imam
Malik dan Laits batas tiga mil. Menurut Imam Syafi’i ukurannya ialah seorang
muazzin yang amat lantang suaranya dan angin tenang dan muazzin itu berdiri di
atas dinding kota. Akan tetapi melihat perbuatan sahabat-sahabat Rasul, nyatalah
bahwa mereka sejak pagi jari telah bersiap pergi ke mesjid tanpa menunggu suara
azan terlebih dahulu. Degnan demikian dapatlah kita fahamkan bahwa terdengar
atau tidaknya seruan azan, wajiblah menghadiri shalat Jum’at, karena seruan itu
C. Istinbat Hukum
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan istinbat hukum yaitu sebagai berikut:
Dalam QS. Al-Baqarah ayat 4, terdapat kalimat aqimu al-shalah wa atu al-zakah,
dalam konteks ini dapat dipahami bahwa sholat dalam ayat ini hukumnya wajib
pahala dan apabila ditinggalkan maka mendapat dosa begitu pula halnya pada
zakat.
Ada tiga waktu shalat yang dijelaskan dalam surah Al-Isra ayat 78: pertama,
liduluk al-syam (tergelincir matahari) maksudnya ialah shalat zuhur dan ashar.
Kedua, ghasaq al-lail (terbenam matahari) yaitu shalat magrib dan isya. Ketiga,
qur’an al-fajr, yakni shalat subuh. Shalat-shalat inilah yang dikenal dengan shalat
lima waktu dalam sehari semalam yang harus didirikan oleh setiap muslim.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
yang berarti doa atau cara berdoa untuk meminta permohonan kepada Allah SWT.
Secara istilah, sholat adalah rangkaian ucapan yang diawali dengan takbir dan
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan istinbat hukum yaitu sebagai
berikut: Dalam QS. Al-Baqarah ayat 4, terdapat kalimat aqimu al-shalah wa atu
al-zakah, dalam konteks ini dapat dipahami bahwa sholat dalam ayat ini
dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan maka mendapat dosa begitu
B. Saran
menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
13
DAFTAR PUSTAKA
14