PEMBEDAAN PAJAK
Oleh
KELOMPOK 3
Muh. Suwandi : 008.02.01.2021
Nur Jannah : 014.02.01.2021
Nur Annisa Audia Syarif : 001.02.01.2021
Puji syukur kehadirat Allah swt atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimah kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran maupun
pembaca, bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa di
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................3
BAB II.....................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................4
A. Pajak langsung.....................................................................................................4
B. Pajak Tidak langsung..........................................................................................6
C. Pajak Pusat...........................................................................................................7
D. Pajak Daerah........................................................................................................9
E. Pajak Subjektif.....................................................................................................9
F. Pajak Objektif....................................................................................................10
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mendapatkan penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari
alam dengan jumlah Rp 190,8 T, pendapatan badan layanan umum serta hibah
dengan jumlah Rp 47,9 T dan penerimaan negara bukan pajak lainnya dengan
jumlah Rp 94,1 T.
Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor
privat atau perusahaan ke sektor publik, dan pemindahan sumber dana tersebut
akan mempengaruhi daya beli atau kemampuan belanja dari sektor privat (Djoko
Wahyudi, 2018). Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian suatu bangsa
atau negara dalam pembiayaan pembangunan yaitu dengan menggali sumber dana
yang berasal dari dalam negeri berupa pajak. Peranan pajak merupakan salah satu
1
2
Berdasarkan
Berdasarkan
Wewenang Berdasarkan sifat
Golongan
Pemungut
Pajak Langsung Pajak Pusat/Negara Pajak Subjektif
Pajak Tidak Langsung Pajak Daerah Pajak Objektif
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pajak langsung
Pajak langsung adalah jenis pajak yang dikenakan secara langsung kepada
individu atau entitas yang membayar pajak. Pajak ini dihitung berdasarkan
layanan publik.
1. Pajak Penghasilan (Income Tax): Ini adalah pajak yang dikenakan pada
kali memiliki tarif yang progresif, yang berarti semakin tinggi pendapatan
2. Pajak Kekayaan (Wealth Tax): Pajak ini dikenakan pada kekayaan bersih
3. Pajak Warisan (Inheritance Tax): Pajak ini dikenakan pada harta warisan
yang diterima oleh ahli waris setelah seseorang meninggal dunia. Tarif
4
5
4. Pajak Bumi dan Bangunan (Property Tax): Pajak ini dikenakan pada nilai
5. Pajak Penjualan (Sales Tax) dan Pajak Nilai Tambah (Value Added
termasuk:
administrasi pemerintahan.
kurang mampu.
6
atau digeserkan kepada pihak lain sehingga disebut juga sebagai pajak
tidak langsung, contoh ini adalah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak
Penjualan atas Barang Mewah. Dalam pajak ini beban pajak digeserkan
berlawanan dengan arus barang. Hasil dari pungutan jenis pajak ini
7
sebagainya.
C. Pajak Pusat
Pajak pusat adalah jenis pajak yang dikelola dan dikumpulkan oleh
pemerintah pusat atau federal suatu negara. Ini berarti bahwa pendapatan
dari pajak ini masuk ke kas negara bagian atau pemerintah pusat dan
negara ke negara lain, tetapi ada beberapa jenis pajak pusat yang umum
pendapatan.
pada barang dan jasa yang dijual, dengan tarif tertentu yang ditambahkan
dan infrastruktur.
tarif pajak.
pendapatan.
termasuk tarif pajak yang berbeda, batasan penghasilan yang berbeda, dan
D. Pajak Daerah
pajak daerah. Pajak daerah dapat mencakup berbagai jenis, seperti Pajak
dan Pajak Restoran. Setiap daerah dapat memiliki jenis pajak yang
ekonomi dan sosial. Tujuan utama Pajak daerah yaitu sebagai sumber
E. Pajak Subjektif
Pajak subjektif adalah jenis pajak yang tarif atau besarnya pajak yang
harus dibayar oleh individu atau entitas tergantung pada karakteristik atau situasi
subjek pembayar pajak tersebut. Dalam pajak subjektif, ada beberapa faktor yang
dapat memengaruhi berapa banyak pajak yang harus dibayar oleh seseorang atau
entitas. Basis pajak subjektif dapat bervariasi tergantung pada jenis pajak yang
diterapkan. Basis ini dapat berupa penghasilan individu, nilai properti, transaksi
10
bisnis, atau faktor-faktor lain yang berkaitan dengan situasi finansial atau aktivitas
F. Pajak Objektif
Pajak objektif adalah jenis pajak yang berdasarkan pada objek tertentu,
pendapatan atau keuntungan individu atau perusahaan. Salah satu contoh pajak
objektif adalah Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), di mana pemilik properti
dikenai pajak berdasarkan nilai properti mereka. Pajak ini tidak tergantung pada
adil dalam hal bahwa tarif pajak berdasarkan nilai objek yang sama untuk
dan masyarakat. Peraturan dan tarif pajak objektif dapat bervariasi dari
satu negara atau wilayah ke yang lain, sehingga penting untuk memahami
hukum pajak setempat jika Anda terlibat dalam kepemilikan properti atau
PENUTUP
A. Kesimpulan
dan lain sebagainya. Pembedaan pajak dapat membantu mencapai berbagai tujuan,
jenis pembedaan pajak, seperti pajak langsung dan tidak langsung, serta pajak
progresif dan proporsional. Pembedaan pajak juga dapat mencakup insentif pajak
Selain itu, Anda mungkin telah menyoroti bahwa pembedaan pajak adalah
topik yang kompleks dan penting dalam kebijakan fiskal suatu negara. Keputusan
mengenai jenis dan tingkat pajak yang digunakan dapat memiliki dampak
12
13
Kesimpulannya, pembedaan pajak adalah elemen kunci dalam sistem pajak suatu
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami buat, sebagai manusia biasa kami
menyadari dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Semoga makalah ini
https://www.rumah.com/panduan-properti/contoh-pajak-langsung-88081
https://smkn1jatiroto.sch.id/read/86/jenis-jenis-pajak-di-indonesia
https://klikpajak.id/blog/perbedaan-spt-tahunan-dan-spt-masa/
14