Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“PENERIMAAN NEGARA”

DOSEN PENGAMPU:
Riska Aulia Noor S.AB M.AB

DISUSUN OLEH:

Nama : Muhammad Fajar


NPM : 2201020089

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD
ARSYAD AL-BANJARI
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................3
LATAR BELAKANG....................................................................................3
RUMUSAN MASALAH...............................................................................4
TUJUAN PENULISAN.................................................................................4
BAB II...............................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................5
A. DASAR DAN STRUKTUR PENERIMAAN NEGARA.......................5
STRUKTUR PENERIMAAN NEGARA......................................................5
B. PENERIMAAN PAJAK..........................................................................6
C. SUMBER PENERIMAAN KEUANGAN DAERAH.............................7
OTONOMI DAERAH DAN PENERIMAAN KEUANGAN DAERAH.....7
BAB III..............................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................8
Kesimpulan.....................................................................................................8
Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Penerimaan negara merupakan salah satu elemen kunci dalam menjalankan


fungsi pemerintah, terutama dalam menyediakan layanan publik, pembangunan
infrastruktur, serta menjalankan berbagai program sosial dan ekonomi. Seiring
dengan tuntutan masyarakat yang semakin meningkat terhadap kualitas layanan
publik dan perkembangan ekonomi yang dinamis, pemerintah perlu memastikan
bahwa penerimaan negara mereka memadai untuk memenuhi berbagai kebutuhan
ini. Oleh karena itu, peran dan perencanaan yang matang dalam hal penerimaan
negara menjadi krusial dalam menjaga stabilitas ekonomi dan pembangunan yang
berkelanjutan.
Penerimaan negara berasal dari berbagai sumber, dengan pajak sebagai salah
satu komponen utama. Pajak adalah cara utama bagi pemerintah untuk
mengumpulkan dana, dan pemahaman yang baik tentang peran dan kebijakan pajak
sangat penting. Dengan beragamnya jenis pajak, seperti pajak penghasilan, pajak
pertambahan nilai, dan pajak properti, pengelolaan dan perencanaan yang bijak
diperlukan untuk memastikan keadilan dalam sistem pajak dan efisiensi dalam
pengumpulan pendapatan.
Selain pajak, penerimaan negara juga berasal dari sumber-sumber lain seperti
dana bagi hasil dari pemerintah pusat, hibah dan sumbangan dari pihak ketiga, serta
retribusi daerah. Dana bagi hasil menjadi salah satu elemen penting dalam menjaga
keseimbangan fiskal antara pemerintah pusat dan daerah, sementara hibah dan
sumbangan dapat memberikan sumber tambahan untuk mendukung program-
program khusus atau proyek-proyek strategis. Sementara itu, retribusi daerah
adalah sumber pendapatan yang berasal dari pemanfaatan layanan dan fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah daerah, seperti pajak parkir, pajak pasar, dan pajak izin
usaha.
Perubahan dalam lingkungan sosial, ekonomi, dan teknologi juga memiliki
dampak signifikan pada penerimaan negara. Pertumbuhan ekonomi, perubahan
demografi, dan kemajuan teknologi informasi mempengaruhi pola konsumsi,
perilaku pajak, dan cara pemerintah mengumpulkan dana. Oleh karena itu,
perencanaan keuangan yang fleksibel dan adaptif sangat penting agar pemerintah
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan ini.
Penerimaan negara juga berhubungan erat dengan kebijakan dan tata kelola di
tingkat lokal. Pemerintah daerah perlu mengumpulkan dana untuk membiayai
layanan dan proyek di wilayah mereka, dan pendapatan daerah seperti pajak daerah,
retribusi, dan dana bagi hasil menjadi sumber utama yang memungkinkan mereka
untuk menjalankan fungsinya. Peningkatan efisiensi dalam pengelolaan keuangan
daerah dan transparansi dalam penggunaan dana publik di tingkat lokal menjadi
elemen penting dalam mendorong pembangunan daerah.
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pada latar belakang, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa dasar dan struktur penerimaan negara?
2. Apa itu penerimaan pajak?
3. Apa sumber penerimaan keuangan daerah?
TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini sebagai berikut :


1. Mengetahui dasar dan struktur penerimaan negara
2. Mengetahui apa itu penerimaan pajak
3. Mengetahui sumber penerimaan keuangan daerah
BAB II
PEMBAHASAN

A. DASAR DAN STRUKTUR PENERIMAAN NEGARA


Menurut Adetya (2014) Penerimaan negara merupakan pemasukan yang diperoleh
negara untuk membiayai dan menjalankan setiap program-program pemerintahan,
sedangkan Sumber-sumber penerimaan Negara berasal dari berbagai sektor, dimana semua
hasil penerimaan tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan dan
meningkatkan kesejahtraan seluruh rakyat Indonesia.
Menurut Larasati, dkk dalam Ganie (2012:6) penerimaan Negara, membahas
tentang beberapa sumber-sumber Negara memperolah pendapatan. Pada teori penerimaan
ini menganalisa tentang perbandingan keuntungan dan kerugian dari berbagai bentuk
pemasukan dan membahas prinsip-prinsip yang harus dilakukan terhadap pilihan-pilihan
itu yaitu, terhadap bermacam-macam sumber pemasukan negara seperti pajak, utang
Negara dan penciptaan sumber penerimaan yang baru.

STRUKTUR PENERIMAAN NEGARA


Struktur penerimaan negara mencakup bagaimana pendapatan negara dibagi
menjadi berbagai kategori atau jenis sumber pendapatan. Struktur penerimaan negara
dapat berbeda dari satu negara ke negara lain, tergantung pada kebijakan fiskal dan
ekonomi masing-masing. Namun, umumnya, struktur penerimaan negara mencakup
beberapa elemen utama, termasuk:
1) Penerimaan Pajak

Ini adalah bagian terbesar dari penerimaan negara di banyak negara. Ini mencakup pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak atas
konsumsi, dan lainnya.
2) Penerimaan Non-Pajak

Selain pajak, pemerintah juga menerima penerimaan non-pajak, seperti pendapatan dari
perusahaan milik negara, dividen dari investasi, dan pendapatan lain yang bukan berasal
dari pajak.
3) Hibah dan Sumbangan

Pemerintah juga dapat menerima hibah dan sumbangan dari organisasi internasional,
pemerintah asing, atau entitas swasta. Ini bisa digunakan untuk proyek-proyek khusus
atau untuk mengatasi kebutuhan mendesak.
4) Pendapatan dari Investasi dan Aset

Pemerintah juga bisa mendapatkan pendapatan dari investasi yang dimilikinya, seperti
saham di perusahaan, tanah, atau sumber daya alam.

Struktur penerimaan negara dapat berubah seiring berjalannya waktu sesuai


dengan kebijakan pemerintah, perubahan ekonomi, dan perubahan dalam kebutuhan
masyarakat. Pemahaman yang baik tentang struktur penerimaan negara sangat penting
untuk mengelola keuangan negara dengan efisien dan untuk memastikan pelayanan
publik yang memadai kepada masyarakat.

B. PENERIMAAN PAJAK
Penerimaan pajak adalah salah satu komponen utama penerimaan negara yang
paling signifikan. Pajak adalah instrumen penting dalam pengumpulan dana oleh
pemerintah untuk membiayai pengeluaran dan program-program publiknya. Dalam
pembahasan ini, kita akan menjelaskan pengertian pajak, berbagai jenis pajak, peran
penting penerimaan pajak dalam keuangan negara, dan bagaimana kebijakan pajak
memengaruhi ekonomi dan masyarakat.

Hutagol (2007) menyatakan definisi penerimaan pajak adalah pendapatan yang


diperoleh secara berkelanjutan dan dapat dimaksimalkan sehingga jumlahnya dapat
sesuai dengan kebutuhan dari pemerintah dan masyarakat suatu daerah.
PERAN PENERIMAAN PAJAK DALAM KEUANGAN NEGARA
Penerimaan pajak adalah sumber utama pendapatan pemerintah yang digunakan
untuk membiayai berbagai program dan kegiatan pemerintah. Peran penerimaan pajak
dalam keuangan negara adalah sebagai berikut:
1. Membiayai Pengeluaran Publik
Penerimaan pajak membantu membiayai pengeluaran pemerintah dalam berbagai
sektor, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertahanan, dan layanan
publik lainnya.
2. Mengatur Perilaku Ekonomi
Kebijakan pajak dapat digunakan untuk mengatur perilaku ekonomi masyarakat. Misalnya,
pajak tinggi pada produk beralkohol atau tembakau bertujuan untuk mengurangi
konsumsi alkohol dan rokok
.
3. Mengurangi Ketidaksetaraan Sosial dan Ekonomi
Pajak progresif yang mengenakan tarif lebih tinggi pada orang-orang dengan
pendapatan lebih tinggi dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial dan
ekonomi.
4. Stabilisasi Ekonomi
Pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan inflasi atau memicu
pertumbuhan ekonomi dalam situasi tertentu.

C. SUMBER PENERIMAAN KEUANGAN DAERAH


Pemerintah daerah memainkan peran penting dalam ekonomi sebuah negara. Mereka
harus membiayai berbagai layanan dan proyek untuk memenuhi kebutuhan warganya serta
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Oleh karena itu, dalam
pembahasan ini, kita akan menjelaskan sumber-sumber penerimaan keuangan daerah dan
bagaimana pemerintah daerah menggunakan sumber-sumber ini untuk memenuhi kebutuhan
keuangan mereka.

OTONOMI DAERAH DAN PENERIMAAN KEUANGAN DAERAH


Otonomi daerah adalah konsep di mana pemerintah daerah memiliki kewenangan dan
tanggung jawab untuk mengatur dan membiayai urusan lokal mereka sendiri. Hal ini
mencakup kemampuan untuk mengumpulkan dan mengelola penerimaan keuangan daerah.
Sumber-sumber penerimaan ini dapat bervariasi dari satu daerah ke daerah lainnya,
tergantung pada struktur otonomi daerah dan kebijakan pemerintah pusat.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penerimaan negara adalah pondasi utama bagi pemerintah untuk menjalankan
fungsinya dalam menyediakan layanan dan membiayai berbagai program yang
diperlukan oleh masyarakat. Pajak, sebagai salah satu komponen penerimaan utama,
memiliki peran sentral dalam mencapai keseimbangan fiskal dan mengatur
perekonomian. Pada saat yang sama, sumber penerimaan lainnya seperti hibah, dana
bagi hasil, dan retribusi, juga memiliki dampak signifikan dalam mendukung kebijakan
fiskal dan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam
tentang dasar dan struktur penerimaan negara sangat penting untuk pengelolaan
keuangan negara yang efisien dan pembangunan yang berkelanjutan.

Saran
Penting untuk terus meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam
pengumpulan dan pengelolaan penerimaan negara. Hal ini dapat dicapai melalui
penerapan teknologi informasi dan sistem perpajakan yang modern, serta
mempromosikan kepatuhan wajib pajak. Selain itu, perlu juga untuk terus mengkaji
dan memperbaharui kebijakan pajak dan sumber penerimaan negara lainnya, dengan
mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Terakhir, kerjasama
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pembagian dana bagi hasil dan
pengelolaan penerimaan negara di tingkat lokal juga harus ditingkatkan untuk
mencapai pembangunan yang merata dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA

Dasar-Dasar Perpajakan. (2016). (n.p.). Deepublish.


Ekstensifikasi Sebagai Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak.(N.D.). (N.P.): Guepedia.
Harefa, M., Permana, S. H., Mangeswuri, D. R., & Meilani, H. (2018). Optimalisasi
kebijakan penerimaan daerah. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Ismail, T. (2007). Pengaturan pajak daerah di Indonesia. Indonesia. Yellow Printing.
Milik, O. P. L. B. U., & Negara, N. S. U. M. P. Manajemen Keuangan Publik.
Rante, A., Mire, M. S., & Paminto, A. (2017). Analisis kemandirian keuangan daerah.
Inovasi, 13(2), 78-89.
Silalahi, S., Al Musadieq, M., & Nurtadjono, G. E. (2015). Pengaruh Kualitas Pelayanan
PerpajakanTerhadap Kepuasan Wajib Pajak, Kepatuhan Wajib Pajak Dan
Penerimaan Pajak (Studi Pada Kantor Pelayanan Pajak Madya Malang). Jurnal
Perpajakan (JEJAK), 1(1).
Simanjuntak, T. H., Mukhlis, I. (2012). Dimensi ekonomi perpajakan dalam
pembangunan ekonomi: sistimatis, aplikatif, dan dilengkapi dengan hasil kajian
berbagai negara dan hasil kajian penelitian. Indonesia. Penerbit Raih Asa Sukses.

Anda mungkin juga menyukai