“PENERIMAAN NEGARA”
DOSEN PENGAMPU:
Riska Aulia Noor S.AB M.AB
DISUSUN OLEH:
DAFTAR ISI.....................................................................................................2
BAB I.................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................3
LATAR BELAKANG....................................................................................3
RUMUSAN MASALAH...............................................................................4
TUJUAN PENULISAN.................................................................................4
BAB II...............................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................5
A. DASAR DAN STRUKTUR PENERIMAAN NEGARA.......................5
STRUKTUR PENERIMAAN NEGARA......................................................5
B. PENERIMAAN PAJAK..........................................................................6
C. SUMBER PENERIMAAN KEUANGAN DAERAH.............................7
OTONOMI DAERAH DAN PENERIMAAN KEUANGAN DAERAH.....7
BAB III..............................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................8
Kesimpulan.....................................................................................................8
Saran...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Berdasarkan pada latar belakang, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa dasar dan struktur penerimaan negara?
2. Apa itu penerimaan pajak?
3. Apa sumber penerimaan keuangan daerah?
TUJUAN PENULISAN
Ini adalah bagian terbesar dari penerimaan negara di banyak negara. Ini mencakup pajak
penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak atas
konsumsi, dan lainnya.
2) Penerimaan Non-Pajak
Selain pajak, pemerintah juga menerima penerimaan non-pajak, seperti pendapatan dari
perusahaan milik negara, dividen dari investasi, dan pendapatan lain yang bukan berasal
dari pajak.
3) Hibah dan Sumbangan
Pemerintah juga dapat menerima hibah dan sumbangan dari organisasi internasional,
pemerintah asing, atau entitas swasta. Ini bisa digunakan untuk proyek-proyek khusus
atau untuk mengatasi kebutuhan mendesak.
4) Pendapatan dari Investasi dan Aset
Pemerintah juga bisa mendapatkan pendapatan dari investasi yang dimilikinya, seperti
saham di perusahaan, tanah, atau sumber daya alam.
B. PENERIMAAN PAJAK
Penerimaan pajak adalah salah satu komponen utama penerimaan negara yang
paling signifikan. Pajak adalah instrumen penting dalam pengumpulan dana oleh
pemerintah untuk membiayai pengeluaran dan program-program publiknya. Dalam
pembahasan ini, kita akan menjelaskan pengertian pajak, berbagai jenis pajak, peran
penting penerimaan pajak dalam keuangan negara, dan bagaimana kebijakan pajak
memengaruhi ekonomi dan masyarakat.
Kesimpulan
Penerimaan negara adalah pondasi utama bagi pemerintah untuk menjalankan
fungsinya dalam menyediakan layanan dan membiayai berbagai program yang
diperlukan oleh masyarakat. Pajak, sebagai salah satu komponen penerimaan utama,
memiliki peran sentral dalam mencapai keseimbangan fiskal dan mengatur
perekonomian. Pada saat yang sama, sumber penerimaan lainnya seperti hibah, dana
bagi hasil, dan retribusi, juga memiliki dampak signifikan dalam mendukung kebijakan
fiskal dan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam
tentang dasar dan struktur penerimaan negara sangat penting untuk pengelolaan
keuangan negara yang efisien dan pembangunan yang berkelanjutan.
Saran
Penting untuk terus meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam
pengumpulan dan pengelolaan penerimaan negara. Hal ini dapat dicapai melalui
penerapan teknologi informasi dan sistem perpajakan yang modern, serta
mempromosikan kepatuhan wajib pajak. Selain itu, perlu juga untuk terus mengkaji
dan memperbaharui kebijakan pajak dan sumber penerimaan negara lainnya, dengan
mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi yang dihasilkan. Terakhir, kerjasama
antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam pembagian dana bagi hasil dan
pengelolaan penerimaan negara di tingkat lokal juga harus ditingkatkan untuk
mencapai pembangunan yang merata dan berkelanjutan.
DAFTAR PUSTAKA