Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas akademik dalam rangka
mempelajari dan memahami lebih dalam mengenai Pajak Penghasilan di
Indonesia.
Kami menyadari bahwa topik Pajak Penghasilan merupakan topik yang
sangat penting dan relevan dalam konteks perekonomian Indonesia. Oleh karena
itu, kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
mengenai Pajak Penghasilan di Indonesia, baik bagi siswa maupun masyarakat
umum.
Kami ingin menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini,. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman sejawat yang telah memberikan dukungan dan
motivasi dalam proses penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan kontribusi positif dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................3
1.3 Tujuan.............................................................................................................4
1.4 Sistematika Penulisan.....................................................................................4
BAB II LANDASAN TEORITIS..........................................................................5
2.1 Pajak...............................................................................................................5
2.2 Pajak Penghasilan...........................................................................................8
BAB III HASIL KUNJUNGAN..........................................................................10
3.1 Lokasi...........................................................................................................10
3.2 Hasil Diskusi................................................................................................10
BAB IV PENUTUP..............................................................................................16
4.1 Kesimpulan...................................................................................................16
4.2 Saran.............................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pajak
Pajak merupakan salah satu bentuk kontribusi yang diberikan oleh warga
negara kepada pemerintah. Kontribusi ini bertujuan untuk membiayai berbagai
kegiatan dan program pemerintah yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Dalam makalah ini, akan dijelaskan landasan teori mengenai pajak
dari berbagai sumber.
Pajak dapat didefinisikan sebagai kontribusi yang harus dibayar oleh warga
negara kepada pemerintah atas penghasilan, kekayaan, atau kegiatan yang
dilakukan. Kontribusi ini bersifat wajib dan ditetapkan oleh undang-undang.
Fungsi utama dari pajak adalah untuk membiayai pengeluaran pemerintah
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, pajak juga
berfungsi untuk mengatur alokasi sumber daya dan redistribusi pendapatan. Pajak
juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempengaruhi kebijakan ekonomi dan
mempromosikan keadilan sosial.
Prinsip-prinsip Pajak
a. Prinsip Kewajiban
Prinsip ini menyatakan bahwa setiap warga negara wajib membayar pajak
sesuai dengan kemampuan dan penghasilannya. Prinsip ini didasarkan pada
asas kesetaraan di mana setiap orang harus berkontribusi sesuai dengan
kemampuan dan penghasilannya untuk membiayai pengeluaran pemerintah.
b. Prinsip Keadilan
Pajak harus dipungut secara adil dan proporsional terhadap kemampuan dan
penghasilan warga negara. Pajak juga harus dipungut dengan cara yang
tidak merugikan masyarakat, tidak memberikan beban yang berlebihan dan
tidak diskriminatif terhadap kelompok tertentu.
c. Prinsip Efisiensi
Sistem perpajakan harus efisien dan tidak memberikan beban yang
berlebihan pada masyarakat dan pengusaha. Sistem perpajakan harus
mampu menghasilkan penerimaan yang memadai untuk membiayai
pengeluaran pemerintah tanpa memberikan beban yang berlebihan pada
masyarakat.
d. Prinsip Keterbukaan
Sistem perpajakan harus transparan dan terbuka sehingga warga negara
dapat memahami bagaimana pajak mereka digunakan oleh pemerintah.
Pemerintah juga harus memberikan informasi yang memadai tentang pajak
dan pengeluaran pemerintah kepada masyarakat.
Jenis-jenis Pajak
a. Pajak Penghasilan
Pajak ini dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh warga negara dari
berbagai sumber seperti gaji, usaha, investasi, dan lain sebagainya.
b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Pajak ini dikenakan atas penjualan barang dan jasa yang dilakukan oleh
pelaku usaha.
c. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Pajak ini dikenakan atas kepemilikan tanah dan bangunan yang dimiliki
oleh warga negara.
d. Pajak Bea Masuk
Pajak ini dikenakan atas barang-barang impor yang masuk ke dalam suatu
negara.
e. Pajak Bea Keluar
Pajak ini dikenakan atas barang-barang yang diekspor keluar dari suatu
negara.
f. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak ini dikenakan atas kepemilikan kendaraan bermotor seperti mobil,
motor, dan sejenisnya.
g. Pajak Hotel
Pajak ini dikenakan atas pelayanan yang diberikan oleh hotel atau tempat
penginapan kepada tamu.
h. Pajak Hiburan
Pajak ini dikenakan atas kegiatan hiburan seperti pertunjukan, bioskop, dan
sejenisnya.
Manfaat Pajak
a. Membantu membiayai pengeluaran pemerintah
Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara yang penting untuk
membiayai pengeluaran pemerintah seperti pembangunan infrastruktur,
pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
b. Memfasilitasi redistribusi pendapatan
Pajak dapat digunakan untuk memfasilitasi redistribusi pendapatan dengan
cara memungut pajak yang lebih tinggi dari mereka yang memiliki
penghasilan lebih tinggi.
c. Mendorong pertumbuhan ekonomi
Pajak juga dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi dengan cara memberikan insentif pajak kepada sektor-sektor yang
dianggap strategis bagi pertumbuhan ekonomi.
d. Mengatur alokasi sumber daya
Pajak dapat digunakan untuk mengatur alokasi sumber daya dengan cara
memberikan insentif pajak pada sektor-sektor yang dianggap penting dan
memungut pajak lebih tinggi pada sektor-sektor yang dianggap kurang
penting.
e. Meningkatkan keterbukaan dan akuntabilitas pemerintah
Pajak dapat digunakan untuk meningkatkan keterbukaan dan akuntabilitas
pemerintah dengan cara memungut pajak secara transparan dan terbuka
serta memberikan informasi yang memadai tentang pengeluaran pemerintah
kepada masyarakat.
2.2 Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang
diperoleh oleh individu atau badan usaha. Pajak penghasilan dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu pajak penghasilan orang pribadi (PPh) dan pajak penghasilan
badan (PPH). Berikut ini adalah rincian mengenai pajak penghasilan:
3.1 Lokasi
Pada hari senin tanggal 27 Februari kami mengunjungi slah satu kantor
pajak yang ada di Bandung tepatnya Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya yang
terletak di Jl. Asia Afrika No.114, Cikawao, Kec. Lengkong, Kota Bandung, Jawa
Barat 40261.
KPP Madya merupakan salah satu unit kerja di bawah Direktorat Jenderal
Pajak Kementerian Keuangan Republik Indonesia. KPP Madya bertanggung
jawab dalam memberikan layanan administrasi dan pelayanan perpajakan kepada
wajib pajak di wilayah kerjanya. KPP Madya memiliki wilayah kerja yang cukup
luas, mencakup beberapa wilayah administratif di Indonesia. Tugas utama KPP
Madya adalah melakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap pelaporan dan
pembayaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak, serta memberikan edukasi
dan sosialisasi mengenai peraturan perpajakan kepada masyarakat. Selain itu, KPP
Madya juga bertanggung jawab dalam menyelesaikan sengketa perpajakan antara
wajib pajak dan Direktorat Jenderal Pajak.
KPP Madya bertugas mengurusi pajak pusat yang salah satunya adalah
pajak penghasilan (PPh). Wajib pajak yang diurus oleh KPP Madya adalah Wajib
pajak dengan penghasilan yang cukup besar, inilah yang menjadi perbedaan antara
KPP Madya dengan KPP Pratama.
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan rumusan pertanyaan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa
PPh (pajak penghasilan) adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang
diperoleh orang pribadi atau badan usaha PPh digunakan untuk membiayai
kebutuhan pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pelaksanaan PPh
yang asli terjadi pada masa penjajahan Belanda di Indonesia untuk memenuhi
kebutuhan perang Seiring berjalannya waktu, PPh menjadi sumber penerimaan
utama bagi pemerintah Indonesia Proses pembayaran PPh tersebut melalui
mekanisme pemotongan langsung dari penghasilan atau pembayaran sendiri oleh
wajib pajak Sanksi bagi bukan wajib pajak dapat berupa denda, bunga, atau
bahkan tindakan hukum PPh termasuk dalam kategori pajak langsung, yang
sangat penting dalam pengelolaan keuangan publik karena memungkinkan
pemerintah untuk mengatur dan memantau pendapatan yang diterima wajib pajak
dan meminimalkan kemungkinan penghindaran pajak atau praktik penipuan
lainnya.
4.2 Saran
Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Pelayanan Pajak Madya (KPP
Madya) memainkan peran yang sangat penting dalam memberikan layanan
administrasi dan pelayanan perpajakan kepada wajib pajak di wilayah kerjanya.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam membayar pajak, serta mendukung
upaya pemerintah dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi KPP Madya
dalam memberikan pelayanan perpajakan yang baik kepada wajib pajak. Dengan
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak, diharapkan dapat
meningkatkan penerimaan pajak dan memperkuat keuangan negara untuk
pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.