Anda di halaman 1dari 34

PEMBAHASAN DAN SOAL KASUS

PERPAJAKAN

Disusun untuk memenuhi tugas evaluasi tengah


semester Mata Kuliah Perpajakan
Dosen:

Cepi Saepuloh, S.E., M.AK

Disusun oleh:

Khairani Rysda Gusti Aningsih


10121316
C-12 MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STEMBI

BANDUNG BUSINESS SCHOOL

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk, rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas menyelesaikan makalah mata
kuliah Perpajakan yang diampu oleh dosen Cepi Saepuloh, S.E,. M.AK tanpa
adanya halangan apapun sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini
disusun berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh dosen pengampu mata
kuliah Perpajakan.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini tidak akan tersusun dengan baik
tanpa adanya bantuan dari pihak-pihak terkait. Pada kesempatan ini tidak lupa
juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya,
dan khususnya kepada bapak Cepi Saepuloh, S.E,. M.AK. selaku dosen
pengampu dari mata kuliah Perpajakan yang telah memberikan pengarahan dan
materi yang bermanfaat.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi pembaca dan dapat dipahami. Bagi penulis merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman saya yang kurang cukup banyak. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Maksud dan Tujuan.............................................................................................1
C. Kegunaan Hasil...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................5

A. Definisi................................................................................................................5
B. Fungsi..................................................................................................................5
C. Jenis.....................................................................................................................7

BAB III SOAL KASUS............................................................................................11

A. PPh 21.................................................................................................................11
B. PPh 22.................................................................................................................31
C. PPh 23.................................................................................................................31

BAB IV PENUTUP..................................................................................................32

Kesimpulan................................................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak adalah kontribusi kepada Negara berdasarkan Undang-undang dapat


dipaksakan tidak memberikan imbalan secara langsung dipergunakan untuk
keperluan Negara. Dalam artian pajak digunakan untuk berbagai pembangunan
sarana umum Negara seperti sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, dll. Pajak
juga digunakan untuk keperluan pembiayaan penyelenggaraan seperti gaji
pegawai negeri, presideen, polisi, dan digunakan untuk memberikan rasa aman
kepada masyarakat.

Pajak merupakan salah satu sumber pemasukan kas negara yang digunakan untuk
pembangunan dengan tujuan akhir kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Oleh karena
itu, sektor pajak memegang peranan penting dalam perkembangan kesejahteraan bangsa.
Namun, tak bisa dipungkiri bahwa sulitnya negara melakukan pemungutan pajak
karena banyaknya wajib pajak yang tidak patuh dalam membayar pajak
merupakan suatu tantangan tersendiri. Pemerintah telah memberikan kelonggaran
dengan memberikan peringatan terlebih dahulu melalui Surat Pemberitahuan Pajak
(SPP). Akan tetapi, tetap saja banyak wajib pajak yang lalai untuk membayar
pajak bahkan tidak sedikit yang cenderung menghindari kewajiban tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pajak?
2. Sebutkan fungsi pajak?
3. Apa saja jenis pajak?
4. Soal Kasus dan penyelesaiannya

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan penulisan makalah perpajakan ini adalah guna memenuhi tugas


evaluasi tengah semester mata kuliah Perpajakan.
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk memperluas
wawasan pembaca tentang masalah Perpajakan. Juga penulis berharap bahwa
pembaca nantinya bisa menyelesaikan soal kasus Pajak.
BAB II

PEMBAHASA

A. Definisi Pajak

Berdasarkan UU  KUP Nomor 28 Tahun 2007, pasal 1, ayat


1, pengertian pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pajak adalah kontribusi kepada Negara berdasarkan Undang-undang dapat


dipaksakan tidak memberikan imbalan secara langsung dipergunakan untuk
keperluan Negara. Dalam artian pajak digunakan untuk berbagai pembangunan
sarana umum Negara seperti sekolah, rumah sakit, kantor pemerintahan, dll. Pajak
juga digunakan untuk keperluan pembiayaan penyelenggaraan seperti gaji
pegawai negeri, presideen, polisi, dan digunakan untuk memberikan rasa aman
kepada masyarakat.

B. Fungsi Pajak
1. Fungsi Anggaran (Budgetair)

Fungsi budgetair disebut sebagai fungsi utama pajak atau fungsi fiskal
(fiscal function), yaitu suatu fungsi dimana pajak dipergunakan sebagai alat untuk
memasukkan dana secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang
perpajakan yang berlaku. fungsi ini disebut fungsi utama karena fungsi inilah
yang secara historis pertama kali timbul. Di sini pajak merupakan sumber
pembiayaan negara yang terbesar.

2. Fungsi Mengatur (Regulerend)

Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan


pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai
tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam
negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak.
Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea
masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

3. Fungsi Stabilitas

Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan


kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat
dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran
uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan
efisien.

4. Fungsi Redistribusi Pendapatan

Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan
sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat.

C. Jenis Pajak
1. Pajak Pusat

Adalah pajak-pajak yang dikelola oleh pemerintah pusat, yang dalam hal ini
sebagian besar di kelola oleh Direktorat Jenderal Pajak, Kementrian Keuangan.
Hasil dari pungutan jenis pajak ini kemudian di gunakan untuk membiyai belanja
Negara, seperti pembangunan jalan, pembangunan sekolah, bantuan kesehatan dan
lain sebagainya. Pajak pusat terbagi lagi menjadi lima jenis pajak yang berlaku di
Indonesia, yaitu:

1) Pajak Penghasilan (PPh)

PPh adalah jenis pajak yang harus dibayar oleh individu atau badan atas
penghasilan yang diperoleh selama suatu tahun pajak. Setiap penghasilan yang
diterima Wajib Pajak, baik dari dalam maupun luar negeri, disebut juga dengan
objek PPh. Penghasilan yang dimaksud dapat berupa gaji, keuntungan usaha,
honorarium, dan semacamnya. Beberapa contoh jenis PPh yang berlaku di
Indonesia adalah PPh Pasal 15, PPh Pasal 19, PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, dan
PPh Pasal 25.

2) Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

PPN adalah pajak yang dikenakan atas perdagangan jual beli barang dan
jasa yang dilakukan Wajib Pajak (individu maupun badan) yang telah dikukuhkan
sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP). Termasuk salah satu macam-macam pajak
di Indonesia yang bersifat tidak langsung, PPN dilakukan antara produsen ke
konsumen. Maksudnya, pihak yang berkewajiban memungut, menyetor, dan
melaporkan PPN adalah produsen. Namun, yang wajib membayar PPN adalah
konsumen akhir.

3) Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM)

Sesuai namanya, PPnBM merupakan pajak penjualan yang dikenakan atas


transaksi barang mewah yang didapatkan dari dalam maupun luar negeri. Dalam
PPnBM, objek yang termasuk barang mewah adalah:

 Barang yang bukan kebutuhan pokok


 Barang yang dikonsumsi masyarakat tertentu
 Barang yang dikonsumsi untuk menunjukkan status
 Barang yang pada umumnya dikonsumsi masyarakat dengan penghasilan
tinggi

4) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak atas kepemilikan, pemanfaatan, dan/atau penguasaan atas tanah


dan/atau bangunan disebut dengan PBB. Di Indonesia, PBB terbagi atas dua
sektor, yaitu PBB Sektor P2 (Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
yang diadministrasikan pemerintah kabupaten/kota) serta PBB Sektor P3 (Pajak
Bumi dan Bangunan Perhutanan, Pertambangan, dan Perkebunan yang
diadministrasikan langsung oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Jenderal
Pajak).

5) Bea Materai (BM)

BM termasuk macam-macam pajak di Indonesia yang dibebankan atas


pemanfaatan dokumen, contohnya akta notaris, surat perjanjian, kwitansi
pembayaran, hingga surat berharga yang memuat nominal uang di atas jumlah dan
ketentuan tertentu. Nilai dari BM juga terbagi menjadi dua, yakni Rp3.000 dan
Rp6.000, yang dapat digunakan sesuai kebutuhan.

2. Pajak Daerah

Adalah pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik di tingkat


Propinsi maupun Kabupaten/Kota. Segala pengadministrasian yang berkaitan
dengan pajak pusat, akan dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) dan Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal Pajak serta di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak.

Untuk pengadministrasian yang berhubungan dengan pajak derah, akan


dilaksanakan di Kantor Dinas Pendapatan Daerah atau Kantor Pajak Daerah atau
Kantor sejenisnya yang dibawahi oleh Pemerintah Daerah setempat. Macam-
macam pajak di Indonesia yang termasuk kategori pajak daerah:

1) Pajak Provinsi
2) Pajak Kabupaten/Kota
3) Pajak Kendaraan Bermotor
4) Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
5) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
6) Pajak Rokok
7) Pajak Air Permukaan
8) Pajak Air Tanah
9) Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
10) Pajak Restoran
11) Pajak Hotel
12) Pajak Hiburan
13) Pajak Parkir
14) Pajak Penerangan Jalan
15) Pajak Reklame
16) Pajak Sarang Burung Walet
17) Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
18) Pajak Bumi dan Bangunan Sektor dan Perkotaan
19) Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan (BPHTB)
BAB III

SOAL KASUS

A. PPh Pasal 21
1. Bapak Ruli Kurniawan adalah seorang direktur yang bekerja di PT. Ananda,
dengan mendapat gaji sebesar Rp. 20.000.000,- Bapak Ruli mendapatkan
Tunjangan Jabatan Rp. 12.000.000,- Tunjangan Komunikasi Rp. 3.000.000,-
dan Tunjangan Kehadiran Rp. 2.000.000,- Bapak Ruli juga harus membayar
iuran dana pensiun sebesar Rp. 800.000. Bapak Ruli berstatus kawin, dan
memiliki anak 2 orang.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 20.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 12.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 3.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 2.000.000
JHT 3,7% Rp 740.000
JKK 0,89% Rp 178.000
JKM 0,3% Rp 60.000
JP 2% Rp 400.000
Ph. Bruto Rp 38.378.000
Sebulan

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 800.000
JHT 2% Rp 400.000
JP 1% Rp 200.000
BPJS Rp 200.000
Rp 2.100.000
Ph. Neto Rp 36.278.000
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan Rp 435.336.000
(x12)

PTKP (K/2)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Tanggungan 2 Rp 9.000.000
Rp 67.500.000
Ph. Kena Pajak Rp 367.836.000

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
200.000.000 x 15% Rp 30.000.000
117.836.000 x 25% Rp 29.459.000
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 61.959.000
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 5.163.250
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 20.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 12.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 3.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 2.000.000
JHT 3,7% Rp 740.000
JKK 0,89% Rp 178.000
JKM 0,3% Rp 60.000
JP 2% Rp 400.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 38.378.000
Ph. Bruto disetahunkan (x12) Rp 460.536.000
THR Rp 32.000.000
Ph. Bruto Setahun Rp 492.536.000

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 9.600.000
JHT 2% Rp 4.800.000
JP 1% Rp 2.400.000
BPJS Rp 2.400.000
Rp 25.200.000
Ph. Neto Setahun Rp 467.336.000

PTKP (K/2)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Tanggungan 2 Rp 9.000.000
Rp 67.500.000
Ph. Kena Pajak Rp 399.836.000

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
200.000.000 x 15% Rp 30.000.000
149.836.000 x 25% Rp 37.459.000
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 69.959.000
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 5.829.917

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Mei Rp 5.829.917
Pph Pasal 21 normal Rp 5.163.250
Pph Pasal 21 THR Rp 666.667
2. Bapak Abdul Ahmad adalah seorang General Manager yang bekerja di PT.
Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 28.000.000,- Bapak Abdul
mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 8.000.000,- Tunjangan Komunikasi
Rp. 2.000.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 1.500.000,- Bapak Abdul
juga harus membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 720.000. Bapak Abdul
berstatus kawin, dan memiliki anak 1 orang.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 18.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 8.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 2.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 1.500.000
JHT 3,7% Rp 666.000
JKK 0,89% Rp 160.200
JKM 0,3% Rp 54.000
JP 2% Rp 360.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 30.740.200

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 720.000
JHT 2% Rp 360.000
JP 1% Rp 180.000
BPJS Rp 180.000
Rp 1.940.000
Ph. Neto Sebulan Rp 28.800.200
Ph. Neto disetahunkan (x12) Rp 345.602.400

PTKP (K/1)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Tanggungan 1 Rp 4.500.000
Rp 63.000.000
Ph. Kena Pajak Rp 282.602.400

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
200.000.000 x 15% Rp 30.000.000
32.602.400 x 25% Rp 8.150.600
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 40.650.600
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 3.387.550
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 18.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 8.000.000
Tunjangan Rp 2.000.000
Komunikasi Rp 1.500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 666.000
JHT 3,7% Rp 160.200
JKK 0,89%
Rp 54.000
JKM 0,3%
Rp 360.000
JP 2%
Ph. Bruto Sebulan Rp 30.740.200
Ph. Bruto disetahunkan (x12) Rp 368.882.400
THR Rp 26.000.000
Ph. Bruto Setahun Rp 394.882.400

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Rp 8.640.000
Pensiun JHT 2% Rp 4.320.000
JP 1% Rp 2.160.000
BPJS Rp 2.160.000
Rp 23.280.000
Ph. Neto Setahun Rp 371.602.400

PTKP (K/1)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Tanggungan Rp 4.500.000
1 Rp 63.000.000
Ph. Kena Rp 308.602.400
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP Rp 2.500.000


50.000.000 x 5% Rp 30.000.000
200.000.000 x 15% Rp 14.650.600
58.602.400 x 25%
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 47.150.600
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 3.929.217

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Rp 3.929.217
Mei Pph Pasal 21 Rp 3.387.550
normal
Pph Pasal 21 THR Rp 541.667
3. Ibu Dita Premaswari adalah seorang Finance Accounting Manajemen yang
bekerja di PT. Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 14.000.000,- Ibu
Dita mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 5.000.000,- Tunjangan
Komunikasi Rp. 1.500.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 1.000.000,- Ibu
Dita juga harus membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 560.000. Ibu Dita
berstatus belum kawin.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 14.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 5.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 1.000.000
JHT 3,7% Rp 518.000
JKK 0,89% Rp 124.600
JKM 0,3% Rp 42.000
JP 2% Rp 280.000
Ph. Bruto Rp 22.464.600
Sebulan

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 560.000
JHT 2% Rp 280.000
JP 1% Rp 140.000
BPJS Rp 140.000
Rp 1.620.000
Ph. Neto Rp 20.844.600
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan Rp 250.135.200
(x12)

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 196.135.200
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
146.135.200 x 15% Rp 21.920.280
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 24.420.280
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 2.035.023
(:12)
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 14.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 5.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 1.000.000
JHT 3,7% Rp 518.000
JKK 0,89% Rp 124.600
JKM 0,3% Rp 42.000
JP 2% Rp 280.000
Ph. Bruto Rp 22.464.600
Sebulan
Ph. Bruto disetahunkan Rp 269.575.200
(x12)
THR Rp 19.000.000
Ph. Bruto Rp 288.575.200
Setahun

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 6.720.000
JHT 2% Rp 3.360.000
JP 1% Rp 1.680.000
BPJS Rp 1.680.000
Rp 19.440.000
Ph. Neto Rp 269.135.200
Setahun

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Pajak Rp 215.135.200

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
165.135.200 x 15% Rp 24.770.280
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 27.270.280
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 2.272.523
(:12)

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Mei Rp 2.272.523
Pph Pasal 21 normal Rp 2.035.023
Pph Pasal 21 Rp 237.500
THR
4. Bapak Dimas Pratama adalah seorang Finance Accounting Supervisor yang
bekerja di PT. Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 10.000.000,-
Bapak Dimas mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 3.000.000,- Tunjangan
Komunikasi Rp. 1.000.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 750.000,- Bapak
Dimas juga harus membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 500.000. Bapak
Dimas berstatus kawin, dan tidak memiliki tanggungan.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 10.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 3.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 750.000
JHT 3,7% Rp 370.000
JKK 0,89% Rp 89.000
JKM 0,3% Rp 30.000
JP 2% Rp 200.000
Ph. Bruto Rp 15.439.000
Sebulan

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 400.000
JHT 2% Rp 200.000
JP 1% Rp 100.000
BPJS Rp 100.000
Rp 1.300.000
Ph. Neto Rp 14.139.000
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan Rp 169.668.000
(x12)

PTKP (K/-)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Ph. Kena Rp 111.168.000
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
61.168.000 x 15% Rp 9.175.200
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 11.675.200
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 972.933
(:12)
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 10.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 3.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 750.000
JHT 3,7% Rp 370.000
JKK 0,89% Rp 89.000
JKM 0,3% Rp 30.000
JP 2% Rp 200.000
Ph. Bruto Rp 15.439.000
Sebulan
Ph. Bruto disetahunkan Rp 185.268.000
(x12)
THR Rp 13.000.000
Ph. Bruto Rp 288.575.200
Setahun

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 4.800.000
JHT 2% Rp 2.400.000
JP 1% Rp 1.200.000
BPJS Rp 1.200.000
Rp 15.600.000
Ph. Neto Rp 272.975.200
Setahun

PTKP (K/-)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Ph. Kena Rp 214.475.200
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
164.475.200 x 15% Rp 24.671.280
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 27.171.280
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 2.264.273
(:12)

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Mei Rp 2.264.273
Pph Pasal 21 normal Rp 972.933
Pph Pasal 21 Rp 1.291.340
THR
5. Ibu Mila Febrianti adalah seorang Finance Accounting Staff yang bekerja di
PT. Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 7.500.000,- Ibu Mila
mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 1.000.000,- Tunjangan Komunikasi
Rp. 500.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 500.000,- Ibu Mila juga harus
membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 300.000. Ibu Mila berstatus tidak
kawin, dan ia tidak memiliki NPWP.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 7.500.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 277.500
JKK 0,89% Rp 66.750
JKM 0,3% Rp 22.500
JP 2% Rp 150.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 10.016.750

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 300.000
JHT 2% Rp 150.000
JP 1% Rp 75.000
BPJS Rp 75.000
Rp 1.100.000
Ph. Neto Rp 8.916.750
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan (x12) Rp 107.001.000

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 53.001.000
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% x 120% Rp 3.000.000
3.001.000 x 15% x 120% Rp 540.180
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 3.540.180
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 295.015
(:12)
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 7.500.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.000.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 277.500
JKK 0,89% Rp 66.750
JKM 0,3% Rp 22.500
JP 2% Rp 150.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 10.016.750
Ph. Bruto disetahunkan Rp 120.201.000
(x12)
THR Rp 8.500.000
Ph. Bruto Rp 128.701.000
Setahun

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 3.600.000
JHT 2% Rp 1.800.000
JP 1% Rp 900.000
BPJS Rp 900.000
Rp 13.200.000
Ph. Neto Rp 115.501.000
Setahun

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 61.501.000
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% x 120% Rp 3.000.000
11.501.000 x 15% x 120% Rp 2.070.180
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 5.070.180
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 422.515

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Rp 422.515
Mei
Pph Pasal 21 normal Rp 295.015
Pph Pasal 21 Rp 127.500
THR
6. Ibu Nurul Hasanah adalah seorang Finance Accounting Staff yang bekerja
di PT. Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 6.700.000,- Ibu Nurul
mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 1.300.000,- Tunjangan Komunikasi
Rp. 500.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 500.000,- Ibu Nurul juga harus
membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 300.000. Ibu Nurul berstatus
tidak kawin.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 6.700.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.300.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 247.900
JKK 0,89% Rp 59.630
JKM 0,3% Rp 20.100
JP 2% Rp 134.000
Ph. Bruto Rp 9.461.630
Sebulan

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 473.082
Iuran Dana Pensiun Rp 268.000
JHT 2% Rp 134.000
JP 1% Rp 67.000
BPJS Rp 67.000
Rp 1.009.082
Ph. Neto Rp 8.452.549
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan Rp 101.430.582
(x12)

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 47.430.582
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


47.430.582 x 5% Rp 2.371.529
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 2.371.529
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 197.627
(:12)
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 6.700.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.300.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 247.900
JKK 0,89% Rp 59.630
JKM 0,3% Rp 20.100
JP 2% Rp 134.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 9.461.630
Ph. Bruto disetahunkan Rp 113.539.560
(x12)
THR Rp 8.000.000
Ph. Bruto Rp 121.539.560
Setahun

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 3.216.000
JHT 2% Rp 1.608.000
JP 1% Rp 804.000
BPJS Rp 804.000
Rp 12.432.000
Ph. Neto Rp 109.107.560
Setahun

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 55.107.560
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
5.107.560 x 15% Rp 766.134
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 3.266.134
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 272.178

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Rp 272.178
Mei
Pph Pasal 21 normal Rp 197.627
Pph Pasal 21 Rp 74.551
THR
7. Bapak Irfan Hamadi adalah seorang Sales Manajer yang bekerja di PT.
Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 14.800.000,- Bapak Irfan
mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 4.900.000,- Tunjangan Komunikasi
Rp. 1.500.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 1.000.000,- Bapak Irfan juga
harus membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 592.000. Bapak Irfan
berstatus kawin tidak memiliki tanggungan.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 14.800.000
Tunjangan Jabatan Rp 4.900.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 1.500.000
JHT 3,7% Rp 547.600
JKK 0,89% Rp 131.720
JKM 0,3% Rp 44.400
JP 2% Rp 296.000
Ph. Bruto Rp 23.219.720
Sebulan

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 592.000
JHT 2% Rp 296.000
JP 1% Rp 148.000
BPJS Rp 148.000
Rp 1.684.000
Ph. Neto Rp 21.535.720
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan Rp 258.428.640
(x12)

PTKP (K/-)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Ph. Kena Rp 199.928.640
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
149.928.640 x 15% Rp 22.489.296
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 24.989.296
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 2.082.441
(:12)
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 14.800.000
Tunjangan Jabatan Rp 4.900.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 1.500.000
JHT 3,7% Rp 547.600
JKK 0,89% Rp 131.720
JKM 0,3% Rp 44.400
JP 2% Rp 296.000
Ph. Bruto Rp 23.219.720
Sebulan
Ph. Bruto disetahunkan Rp 278.636.640
(x12)
THR Rp 19.700.000
Ph. Bruto Rp 288.575.200
Setahun

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 7.104.000
JHT 2% Rp 3.552.000
JP 1% Rp 1.776.000
BPJS Rp 1.776.000
Rp 20.208.000
Ph. Neto Rp 268.367.200
Setahun

PTKP (K/-)
Diri WP Rp 54.000.000
Status Kawin Rp 4.500.000
Rp 58.500.000
Ph. Kena Pajak Rp 209.867.200

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
159.867.200 x 15% Rp 23.980.080
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 26.480.080
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 2.206.673
(:12)

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Mei Rp 2.206.673
Pph Pasal 21 normal Rp 2.082.441
Pph Pasal 21 Rp 124.232
THR
8. Bapak Wisnu Putra adalah seorang Sales Supervsor yang bekerja di PT.
Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 10.300.000,- Bapak Wisnu
mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 2.500.000,- Tunjangan Komunikasi
Rp. 1.000.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 750.000,- Bapak Wisnu juga
harus membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 412.000. Bapak Wisnu
berstatus tidak kawin.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 10.300.000
Tunjangan Jabatan Rp 2.500.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 750.000
JHT 3,7% Rp 381.100
JKK 0,89% Rp 91.670
JKM 0,3% Rp 30.900
JP 2% Rp 206.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 15.259.670

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 412.000
JHT 2% Rp 206.000
JP 1% Rp 103.000
BPJS Rp 103.000
Rp 1.324.000
Ph. Neto Sebulan Rp 13.935.670
Ph. Neto disetahunkan Rp 167.228.040
(x12)

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 113.228.040
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
63.338.040 x 15% Rp 7.587.365
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 10.087.365
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 840.614
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 10.300.000
Tunjangan Jabatan Rp 2.500.000
Tunjangan Komunikasi Rp 1.000.000
Tunjangan Kehadiran Rp 750.000
JHT 3,7% Rp 381.100
JKK 0,89% Rp 91.670
JKM 0,3% Rp 30.900
JP 2% Rp 206.000
Ph. Bruto Rp 15.259.670
Sebulan
Ph. Bruto disetahunkan Rp 183.116.040
(x12)
THR Rp 12.800.000
Ph. Bruto Rp 195.916.040
Setahun

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 4.944.000
JHT 2% Rp 2.472.000
JP 1% Rp 1.236.000
BPJS Rp 1.236.000
Rp 15.888.000
Ph. Neto Rp 180.028.040
Setahun

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Pajak Rp 126.028.040

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
76.028.040 x 15% Rp 11.404.206
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 13.904.206
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 1.158.684
(:12)

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Mei Rp 1.158.684
Pph Pasal 21 normal Rp 804.614
Pph Pasal 21 Rp 354.070
THR
9. Bapak Budi Pradita Yuda adalah seorang Sales Staff yang bekerja di PT.
Ananda, dengan mendapat gaji sebesar Rp. 7.000.000,- Bapak Budi
mendapatkan Tunjangan Jabatan Rp. 1.300.000,- Tunjangan Komunikasi
Rp. 500.000,- dan Tunjangan Kehadiran Rp. 500.000,- Bapak Budi juga
harus membayar iuran dana pensiun sebesar Rp. 280.000. Bapak Budi
berstatus tidak kawin, dan ia tidak memiliki NPWP.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 7.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.300.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 259.000
JKK 0,89% Rp 62.300
JKM 0,3% Rp 21.000
JP 2% Rp 140.000
Ph. Bruto Rp 9.782.300
Sebulan

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 489.115
Iuran Dana Pensiun Rp 280.000
JHT 2% Rp 140.000
JP 1% Rp 70.000
BPJS Rp 70.000
Rp 1.049.115
Ph. Neto Rp 8.733.185
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan Rp 104.798.220
(x12)

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Pajak Rp 50.798.220

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
798.220 x 15% Rp 119.733
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 2.619.733
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 218.311
(:12)

Tidak memiliki NPWP, tarif pajak 20% lebih tinggi


PPh pasal 21 setahun
50.798.220 x 50% x 120% Rp 3.047.893
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 3.047.893
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 253.991
(:12)
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 7.000.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.300.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 259.000
JKK 0,89% Rp 62.300
JKM 0,3% Rp 21.000
JP 2% Rp 140.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 9.782.300
Ph. Bruto disetahunkan (x12) Rp 117.387.600
THR Rp 8.300.000
Ph. Bruto Setahun Rp 125.687.600

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 3.360.000
JHT 2% Rp 1.680.000
JP 1% Rp 840.000
BPJS Rp 840.000
Rp 12.720.000
Ph. Neto Setahun Rp 112.967.600

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Pajak Rp 58.967.600

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
8.967.600 x 15% Rp 1.345.140
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 3.845.140
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 320.428

Tidak memiliki NPWP, tarif pajak 20% lebih tinggi


PPh pasal 21 setahun
58.967.600 x 50% x 120% Rp 3.538.056
Pph Pasal 21 Terhutang setahun Rp 3.538.056
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan (:12) Rp 294.838

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Mei Rp 294.838
Pph Pasal 21 normal Rp 253.991
Pph Pasal 21 THR Rp 40.847
10. Bapak Ilham adalah seorang Sales Staff yang bekerja di PT. Ananda,
dengan mendapat gaji sebesar Rp. 7.400.000,- Bapak Ilham mendapatkan
Tunjangan Jabatan Rp. 1.200.000,- Tunjangan Komunikasi Rp. 500.000,-
dan Tunjangan Kehadiran Rp. 500.000,- Bapak Ilham juga harus membayar
iuran dana pensiun sebesar Rp. 296.000. Bapak Ilham berstatus tidak kawin.

Perhitungan PPh Pasal 21

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 7.400.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.200.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 273.800
JKK 0,89% Rp 65.860
JKM 0,3% Rp 22.200
JP 2% Rp 148.000
Ph. Bruto Rp 10.109.860
Sebulan

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 500.000
Iuran Dana Pensiun Rp 296.000
JHT 2% Rp 148.000
JP 1% Rp 74.000
BPJS Rp 74.000
Rp 1.092.000
Ph. Neto Rp 9.017.860
Sebulan
Ph. Neto disetahunkan (x12) Rp 108.214.320

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 54.214.320
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
4.214.320 x 15% Rp 632.148
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 3.132.148
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 261.012
(:12)
Perhitungan Pph Pasal 21 THR

Penghasilan
Gaji Pokok Rp 7.400.000
Tunjangan Jabatan Rp 1.200.000
Tunjangan Komunikasi Rp 500.000
Tunjangan Kehadiran Rp 500.000
JHT 3,7% Rp 273.800
JKK 0,89% Rp 65.860
JKM 0,3% Rp 22.200
JP 2% Rp 148.000
Ph. Bruto Sebulan Rp 10.109.860
Ph. Bruto disetahunkan (x12) Rp 121.318.320
THR Rp 8.600.000
Ph. Bruto Setahun Rp 129.918.320

Pengurang
Biaya Jabatan Rp 6.000.000
Iuran Dana Pensiun Rp 3.552.000
JHT 2% Rp 1.776.000
JP 1% Rp 888.000
BPJS Rp 888.000
Rp 13.104.000
Ph. Neto Rp 116.814.320
Setahun

PTKP (TK)
Diri WP Rp 54.000.000
Rp 54.000.000
Ph. Kena Rp 62.814.320
Pajak

Tarif PPh Pasal 17 UU HPP


50.000.000 x 5% Rp 2.500.000
12.814.320 x 15% Rp 1.922.148
Pph Pasal 21 Terhutang Rp 4.422.148
setahun
Pph Pasal 21 Terhutang sebulan Rp 368.512
(:12)

Pph Pasal 21 THR


Pph Pasal 21 di bulan Rp 368.512
Mei
Pph Pasal 21 normal Rp 261.012
Pph Pasal 21 Rp 107.500
THR
B. PPh Pasal 22

Pada bulan Juni 2021, PT. Ananda melakukan Impor Barang Dagangan
dengan nilai faktur sebesar USD 200.000, biaya asuransi dan biaya angkut
masing-masing adalah 3% dan 8% dari nilai faktur. Selain itu PT Ananda
membayar bea masuk sebesar 25% dari nilai CIF. PT Ananda melakukan impor
dengan menggunakan API.

PPh Pasal 22 atas Impor


Hitung PPh pasal 22
Nilai Faktur ( C ) Rp 200.000
Biaya Asuransi ( I ) x3% Rp 6.000
Biaya pengiriman( f )x*8% Rp 16.000
CIF Rp 222.000
Bea masuk 25% Rp 55.500
Nilai Impor USD Rp 277.500

Kurs 1 USD=14.500 Rp 4.023.750.000


Nilai Impor( NI ) Rp 4.023.750.000
PPh pasal 22 atas impor Rp 100.593.750
2.5%

C. PPh Pasal 23

Transaksi Jasa: Pada bulan Agustus PT. Ananda bekerja sama dengan PT. Rindu
Alam (Ber-NPWP) untuk sewa kendaraan selama 6 bulan dengan nilai
pembayaran sebesar Rp600.000.000 (nilai sudah termasuk PPN).

Transaksi dengan PT.Rindu alam sudah


termasuk PPN
Cari DPP (DPP tidak boleh ada unsur
pajak) : 110% x nilai
100% Rp 545.454.545
transaksi Rp10.909.091
Tarif PPh Pasal
22.2%
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan materi di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa


pajak adalah pembayaran yang dilakukan rakyat, dan merupakan sumber dana
untuk pembangunan Negara. Selain itu pajak berbeda dengan retribusi dan
sumbangan. Dalam penetapan besaran pajak harus sesuai dengan pancasila.

Pajak sendiri memiliki banyak jenis dan asas yang digunakan pun beraneka
ragam. Tarif pajak berbeda tergantung dasar yang digunakan. Selain itu
pemerintah telah memberikan batasan segala hal yang berkaitan dengan pajak di
dalam UU perpajakan nasional yang merupakan modernisasi dari UU pajak jaman
kolonial.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/38401179/MAKALAH_PERPAJAKAN

https://pajak.go.id/id/pajak

https://www.cermati.com/artikel/pengertian-pajak-fungsi-dan-jenis-jenisnya

https://ayopajak.com/macam-macam-pajak-di-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai