“ PERPAJAKAN “
NIM: 19612091
TANJUNG PINANG
2022
KATA PENGANTAR
Asalammu’alikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat limpahan Rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
(teman-teman kampus) tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari bentuk
memberikan kritik dan saran untuk penulis agar dapat penyempurnaan makalah ini
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................................................
BAB I PEDAHULUAN...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAAN...............................................................................................................
2.3 NPWP..................................................................................................................................
2.4 NPPKP.................................................................................................................................
2.6 Penagihaan.........................................................................................................................
2.7 Pembukuan.........................................................................................................................
3.1 Kesimpulaan.......................................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................................
BAB I
PEDAHULUAN
Pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang potensial untuk membiayai
kegiatan pemerintahan dan pembangunan. Penerimaan dari sektor pajak ini diupayakan
mengalami kenaikan setiap tahunnya. Penerimaan pajak berasal dari pemungutan yang
dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah dengan pengenaan terhadap objek pajak.
intensifikasi. Hal ini dilakukan agar tercapainya target penerimaan pajak yang juga terus
kepatuhan dari Wajib Pajak. Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
menganut self assessment system atau sistem pemungutan pajak yang memberi kewenangan
Wajib Pajak untuk melakukan sendiri penghitungan, penyetoran, dan pelaporan terhadap
BAB II
PEMBAHASAAN
Pengertianpajak
Pajak menurut UU No. 28 tahun 2007 adalah kontribusi wajib kepada Negara
yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
Wajib Pajak (WP) yaitu orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak, pemotong
pajak, dan pemungut pajak yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai
Badan adalah sekumpulan orang dan atau modal yang merupakan kesatuan baik yang
melakukan usaha maupun tidak meliputi; PT, CV, BUMN, BUMD, Firma, Kongsi,
Organisasi sosial politik, Lembaga, dan bentuk usaha lainnya termasuk kontrak
Pengusaha adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam
berwujud dari luar daerah pabean, melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa
barang kena pajakdan/atau jasa kena pajak yang dikenai pajak sesuai undangundang
pajak pertambahan nilai tahun 1983 dan perubahannya. Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada wajib pajak
pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya
Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan kalender
atau jangka waktu lain paling lama 3 bulan kalender yang digunakan dasar bagi wajib
Tahun pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali bila WP
Bagian Tahun Pajak bagian dari jangka waktu satu tahun pajak
Pajak yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa
pajak, dalam tahun pajak atau bagian tahun pajak menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan
Surat Pemberitahuan Masa adalah surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak.
Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak
Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang
telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke
Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan yang meliputi surat ketetapan
kurang bayar, surat ketetapan kurang bayar tambahan, surat ketetapan nihil, dan surat
Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas
pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban
Surat Paksa adalah surat perintah untuk membayar utang pajak dan biaya penagihan
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa laporan laba rugi dan
Hak wajib pajak disebutkan secara jelas dalam undang-undang, dan akan dibahas secara
dilakukan pemeriksaan,
II.3 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak
pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban
27/PJ/1995 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan Kegiatan Usaha serta Tata
tentang Tempat Pendaftaran bagi Wajib Pajak Tertentu dan Tempat Pelaporan Usaha bagi
Wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah berdasarkan perjanjian pemisahan
Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu yang mempunyai tempat usaha tersebut di
beberapa tempat.
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas, jika
sampai dengan suatu bulan memperoleh penghasilan yang jumlahnya telah melebihi
PTKP setahun.
Wajib Pajak orang pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat mengajukan untuk
memperoleh NPWP.
Fungsi NPWP
perpajakan.
Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP dibatasi jangka waktunya, karena
hal ini berkaitan dengan saat pajak terutang dan kewajiban mengenakan pajak terutang.
Bagi Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib
Pajak Badan, wajib mendaftarkan diri paling lambat 1 (satu) bulan setelah saat usaha
mulai dijalankan.
Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan suatu usaha atau tidak melakukan
pekerjaan bebas apabila jumlah penghasilannya sampai dengan satu bulan yang
disetahunkan telah melebihi Penghasilan Tidak Kena Pajak, wajib mendaftarkan diri paling
Mandaftarkan Diri
Wajib Pajak dapat mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP di kantor pelayanan pajak
domisili atau kantor pelayanan pajak lokasi. Kantor pelayanan pajak domisili adalah
pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal/domisili Wajib Pajak orang
pegawai. Untuk memperoleh NPWP, Wajib Pajak harus mengisi formulir pendaftaran dan
menyampaikannya secara langsung atau melalui pos ke kantor pelayanan pajak atau
Untuk Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau pekerjaan bebas.
Ketentuannya adalah fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor dan
surat keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal lurah atau kepala
bebas:
Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor dan surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal lurah atau kepala
Surat keterangan tempat kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dari instansi yang
berwenang atau pekerjaan bebas dari instansi yang berwenang, minimal lurah atau
kepala desa.
Untuk Wajib Pajak badan:
Fotocopy pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan penunjukkan dari kantor
Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor dan surat keterangan
tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal lurah atau kepala desa bagi orang
Surat keterangan tempat kegiatan usaha dari instansi yang berwenang minimal lurah
Fotocopy KTP bagi penduduk Indonesia atau fotocopy paspor dan surat
keterangan tempat tinggal dari instansi yang berwenang minimal lurah atau kepala
desa bagi orang asing dari salah seorang pengurus joint operation.
Wajib Pajak dengan status cabang, orang pribadi pengusaha tertentu, atau wanita kawin
Apabila ditandatangani orang lain, permohonan harus dilengkapi dengan surat kuasa
khusus.
Kantor pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat
kedudukan Wajib Pajak atau kantor pelayanan pajak tertentu sesuai dengan
Wajib Pajak orang pribadi yang menjalankan usaha atau melakukan pekerjaan
bebas dan Wajib Pajak badan, yang memenuhi ketentuan sebagai Pengusaha
Kena Pajak dan engusaha Kecil melaporkan usahanya ke kantor pelayanan pajak
yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha Wajib Pajak atau ke kantor
perpajakan.
Dalam hal tempat tinggal, tempat kedudukan, atau tempat kegiatan usaha, Wajib Pajak
berada dalam 2(dua) atau lebih wilayah kantor pelayanan pajak, Direktur Jenderal Pajak
Pendaftaran NPWP oleh Wajib Pajak dapat juga dilakukan secara elektronik, yaitu melalui
pribadi melalui pos ke kantor pelayanan pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal atau kedudukan Wajib Pajak. Berikut langkkahlangkah untuk mendapatkan NPWP
melalui internet:
II.4 NPPKP
PKP terhadap WP atau pengusaha kena pajak yang tidak memenuhi kewajiban untuk
mendaftarkan diri dan melaporkan usahanya maka dapat diterbitkan NPWP dan/atau
pengukuhan pengusaha kena pajak secara jabatan. Hal ini dilakukan direktorat jenderal
pajak, jika berdasarkan data yang diperoleh WP OP atau badan atau pengusaha tersebut
telah memenuhi syarat untuk memperoleh NPWP dan pengukuhan PKP {uu pasal 2 ayat
Fungsi NPPKP
Fungsi Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak selain digunakan untuk mengetahui identitas
Pengusaha Kena Pajak yang sebenarnya juga berguna untuk melaksanakan hak dan
kewajiban di bidang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
memenuhi syarat sebagai Pengusaha Kena Pajak, tetapi tidak melaporkan usahanya
untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
Setiap Wajib Pajak sebagai pengusaha yang dikenai pajak berdasarkan Undang-undang
Pajak Pertambahan Nilai Tahun 1984 dan perubahannya, wajib melaporkan usahanya
untuk dikukuhkan menjadi pengusaha kena pajak (PKP). Tempat pelaporan usaha dan
wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Pengusaha dan tempat kegiatan usaha
dilakukan.
Bagi Pengusaha badan, adalah pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah
dilakukan.
Bagi Pengusaha orang pribadi atau badan yang mempunyai tempat kegiatan usaha
meliputi
Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha dilakukan.
usahanya di samping pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya
Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan sistem self
terutang.
Pembayaran angsuran setiap bulan (PPh Pasal 25) yaitu pembayaran pajak
penghasilan secara angsuran. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan wajib pajak
dalam melunasi pajak yang terhutang dalam satu tahun pajak. Wajib pajak
diwajibkan unuk mengangsur pajak yang akan terhutang pada akhir tahun dengan
Pembayaran PPh Pasal 29 setelah akhir tahun, yaitu pelunasan pajak penghasilan
yang dilakukan sendiri oleh wajib pajak pada akhir tahun pajak apabila pajak
terhutang untuk suatu tahun pajak lebih besar dari jumlah total pajak yang dibayar
sendiri dalam pajak yang dipotong atau dipungut pihak lain sebagai kredit pajak.
Melalui pemotongan dan pemungutan oleh pihak lain (PPh pasal 4 (2), PPh pasal
15, PPh pasal 21, 22, dan 23, serta PPh pasal 26). Pihak lain yang dimaksud
adalah pemberi penghasilan, pemberi kerja, dan pihak lain yang ditunjukan atau
Pemungutan PPN oleh pihak penjual atau oleh pihak yang ditunjuk pemerintah
Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yaitu pelunasan berdasarkan Surat
Pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), yaitu
Pembayaran Bea Materai, yaitu pelunasan pajak atas dokumen yang dapat
dilakukan dengan cara menggunakan benda materai berupa materai tempel atau
kertas bermaterai atau dengan cara lain seperti menggunakan mesin teraan.
Pembayaran dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP) yang dapat diambil
di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau KP4 terdekat, atau dengan cara lain melalui
Pemotongan/Pemungutan
pihak ketiga. Adapun jenis pemotongan / pemungutan adalah PPh Pasal 21, PPh
Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, dan PPN dan PPnBM.
negeri sehubungan dengan pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan (seperti gaji
yang dietrima oleh pegawai dipoton oleh persahaan dimana dia bekerja).
PPh Pasal 22 adalah pemungutan pajak yang dilakukan oleh pihak ke-3
PPh Pasal 23 adalah pemotongan pajak dilakukan oleh pihak ke-3 sehubungan
dengan penghasilan tertentu : dividen, bunga, royalty, sewa dan jasa yang diterima
PPh final (Pasal 4 ayat 2) merupakan pajak yang sifat pemungutannya final. Yang
dimaksud final disini adalah bahwa pajak yang dipotong, dipungut oleh pihak ketiga
atau dibayar sendiri tidak dapat dikreditkan (bukan pembayaran dimuka) terhadap
utang pajak pada akhir tahun dalam penghitungan pajak penghasilan pada SPT
Tahunan. Beberapa contoh penghasilan yang dikenakan PPh final adalah bunga
deposito, penjualan tanah dan bangunan, persewaan tanah dan bangunan, hadiah
PPh Pasal 15 adalah pemotongan pajak penghasilan yang dilakukan oleh wajib
negeri, perusahaan pengeboran minyak, gas dan panas bumi, perusahaan dagang
asing, perusahaan yang melakukan investasi dalam bentuk bangun guna serah.
Pajak pertambahan nilai (PPN) adalah pajak yang dikenakan atas nilai tambah suatu
Pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) adalah pajak khusus untuk barang-
barang mewah.
pajak. Untuk PPh dikreditkan pada akhir tahun, sedangkan PPN dikreditkan pada masa
Masukkan (PM).
II.6 Penagihaan
tahun 1997 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat Paksa. Undang-undang ini
mulai berlaku tanggal 23 Mei 1997. Undangundang ini kemudian diubah dengan
Undang-undang no. 19 tahun 2000 yang mulai berlaku pada tanggal 1 Januari
2001.
Penagihan pajak adalah tindakan penagihan yang dilaksanakan oleh fiskus atau
juru sita pajak kepada penanggung pajak tanpa menunggu jatuh tempo
pembayaran yang meliputi seluruh utang pajak dari semua jenis pajak, masa pajak
undangan perpajakan.
Biaya Penagihan Pajak adalah biaya pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah
Lelang, dan surat lain yang diperlukan untuk penagihan pajak sehubungan dengan
Penanggung Pajak.
Penagihan pajak dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu penagihan pajak aktif
dan penagihan pajak asif. Penagihan pajak pasif dilakukan melalui surat tagihan
pajak atau surat ketetapan pajak. Penagihan pajak aktif atau penagihan pajak
dilakukan dengan surat aksab diatur dalam UndangUndang Nomor 19 Tahun 1997
Ketetapan
Surat Keputusan Pembetulan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar,
Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar, Surat
Keputusan Banding yang menyebabkan pajak terutang menjadi lebih besar. Jika dalam
jangka waktu 30 hari belum dilunasi, maka tujuh hari setelah jatuh tempo akan diikuti
dengan penagihan pajak secara aktif yang dimulai dengan menerbitkan surat teguran.
Penagihan pajak aktif merupakan kelanjutan dari penagihan pajak pasif, dimana dalam
upaya penagihan pajak ini fiskus berperan aktif dalam arti tidak hanya mengirim surat
tagihan atau surat ketetapan pajak tetapi akan diikuti dengan tindakan sita, dan dilanjutkan
II.7 Pembukuan
PENGERTIAN PEMBUKUAN
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk
mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal,
penghasilan dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa,yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba
Wajib Pajak Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas
Sedangkan yang dikecualikan dari kewajiban pembukuan menurut pasal 28 ayat 2UU KUP
adalah:
uang rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasaasing yang diizinka
Diselenggarakan dengan prinsip taat azas dengan stelsel akrual atau stelsel kas;
Pengisian SPT
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
b) PENGECUALIAN PEMBUKUAN
melakukan pencatatan adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang tidak wajibmenyampaikan
Pada dasarnya metode pembukuan yang dianut harus taat asas, yaitu harus sama dengan
dan biaya (metode kas atau akrual), metode penyusutan aktiva tetap, danmetode penilaian
persediaan.
Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan
dandokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola
secaraelektronik atau secara program online wajib disimpan selama 10 (sepuluh) tahun
diIndonesia, yaitu tempat kegiatan atau tempat tinggal Wajib Pajak Orang Pribadi, atau
e) SANKSI PIDANA
seolah-olah benar.
Tidak menyimpan buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuanatau
pencatatan dan dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang
Sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, dipidana penjara paling
singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda paling sedikit 2(dua)
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar dan paling banyak 4(empat) kali
III.1 Kesimpulaan
Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh otang pribadi atau
timbal balik secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
termasuk pengeluaran pembangunan. Uang yang dihasilkan dari perpajakan digunakan oleh
negara dan institusi di dalamnya sepanjang sejarah untuk mengadakan berbagai macam
fungsi. Beberapa fungsi tersebut antara lain untuk pembiataan perang, penegakan hukum,
keamanan atas aset, infrastruktur ekonomi, pekerjaan publik , subsidi, dan operasional negara
itu sendiri. Dana pajak juga digunakan untuk membayar utang negara dan bunga atas utang
tersebut. Pemerintah juga menggunakan dana pajak untuk membiayai jaminan kesejahteraan
dan pelayanan publik. Pelayanan ini termasuk pendidikan, kesehatan, pensiun, bantuan bagi
yang belum mendapat pekerjaan, dan transportasi umum. Penyediaan listrik, air, dan
penanganan sampah juga menggunakan dana pajak dalam porsi tertentu. Pajak juga memiliki
humum yang mengaturnya. Hukum pajak merupakan hukum yang telah disusun dalam
undang-undang
III.2 Saran
memang memberikan kebebasan bagi wajib pajak orang pribadi untuk menghitung,
sistem perpajakan seperti ini wajib pajak harus lebihditingkatkan kesadaran dan
seperti apa yang merupakan objek pajak penghasilan. Hal ini dapat dilakukan
Direktorat Jendral Pajak baik melalui media massa atau pun sosialisasi secara
langsung dilapangan.
Direktorat Jendral Pajak terhadap jajaran pegawainya yang mengelola dana dari
pemenuhan pajak penghasilan agar tidak terjadi lagi kasus korupsi yang
penghasilannya, karena pajak penghasilan yang dibayar oleh wajib pajak akan
tahun.