Oleh:
Ni Putu Eni Santika (21111501028)
Prodi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomika, Bisnis dan Humaniora
Tahun 2021
a. Latar Belakang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Menurut Undang-Undang No 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, pajak adalah kontribusi Wajib Pajak kepada Negara yang terutang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Pendapat dari sektor perpajakan bukanlah monopoli pekerjaan
yang dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan banyak melibat aspek. Dari definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa pajak adalah kontribusi wajib berupa uang yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang dapat dipakasakan berdasarkan peraturan yang berlaku pada
suatu negara, demi kepentingan perkembangan dan kemakmuran rakyat.
Penerimaan pajak merupakan suatu sumber pendapatan bagi negara. Berdasarkan hasil
penerimaan pendapatan, maka timbul pembiayaan yang akan dilakukan oleh suatu negara
untuk beberapa keperluan maupun kepentingan yang menyangkut negara itu sendiri ataupun
masyarakat negara tersebut. Adapun pembiayaan dapat meliputi beberapa hal yaitu
pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit
dan puskesmas.
Pengelolaan uang pajak yang berasal dari masyarakat akan kembali kepada masyarakat
dalam bentuk kenyamanan fasilitas yang didapatkan dalam negara tersebut. Semakin
pesatnya pembangunan dalam suatu negara merupakan salah satu indikator berkembangnya
negara tersebut.Pemahaman peraturan perpajakan merupakan pengetahuan seseorang dalam
mengetahui peraturan perpajakan baik itu soal tarif pajak berdasarkan Undang-Undang yang
akan mereka bayar maupun manfaat pajak yang akan berguna bagi kehidupan mereka.
Dengan adanya pemahaman peraturan perpajakan baik formal dan non formal akan membuat
Wajib Pajak sadar dalam membayar pajak. Melalui penyuluhan perpajakan secara langsung
maupun tidak langsung dapat meningkatkan pemahaman Wajib Pajak tentang membayar dan
untuk kepentingan pembiayaan pemerintah dan pembangun negara. Pengetahuan dan
pemahaman yang kurang tentang pajak dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran
masyarakat dalam membayar pajak. Masyarakat kurang tertarik dalam membayar pajak
karena tidak ada timbal balik untuk masyarakat. (Hardiningsih dan Yulianawati,2011:130).
1
Ada pula wajib pajak yang tidak dikenakan pajak atau tidak perlu memiliki Nomor Pokok
Wajib Pajak (NPWP), berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-11/PJ/2016
sebagai peraturan pelaksana Undang-Undang Pengampunan Pajak, kelompok masyarakat
berpenghasilan di bawahPenghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yaitu sebesar Rp
4.500.000,00 (empat juta lima ratus ribu rupiah) per bulan atau Rp 54.000.000,00 (lima
puluh empat juta) per tahun tidak wajib mengikuti program amnesti pajak. Untuk itu wajib
pajak yang tidak dikenakan pajak dan tidak wajib memiliki Nomor PokokWajib Pajak
(NPWP) tersebut juga tidak diwajibkan melaporkan SPT tahunan.1 Dengan ditetapkannya
pajak dalam bentuk Undang-Undang berartipajak bukanlah pembayaran sukarela akan tetapi
sebagai suatu kewajiban yangharus dipatuhi sehingga jika rakyat yang tidak memenuhi
kewajibannya akan
dikenakan sanksi. Sesuai dengan petunjuk hukum adalah untuk mencapaikeadilan, demikian
pula dengan hukum pajak. Mengingat hukum pajak merupakan bagian dari hukum itu
sendiri, maka mau tidak mau hukum harus ditujukan untuk terselenggaranya keadilan.
Tugas pemerintah pada prinsipnya berusaha dan bertujuan untuk menciptakan
kesejahteraan bagi rakyatnya.Itu sebabnya pemerintah harus tampil kedepan dan turut
campur tangan, bergerak aktif dalam bidang kehidupan masyarakat, terutama bidang
perekonomian dan penegakan hukumguna terwujudnya kesejahteraan rakyat.Demi
keberhasilan tujuan nasional tersebut, upaya intensifikasi dapat ditempuh melalui
peningkatan kualitas aparatur perpajakan, pelayanan prima terhadap wajib pajak dan
pembinaan kepada para wajib pajak, pengawasan administratif, pemeriksaan, penyidikan,dan
penagihan aktif serta penegakan hukum atau law enforcement.
9
Soetijono terbukti melakukan tindak pidana melanggar Pasal 39 ayat (1) huruf c jo pasal
43 Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan yang telah diubah dengan UU RI Nomor 16 tahun 2000. "Perbuatannya
merugikan negara sebesar Rp 5,8 miliar," kata pelaksana tugas Kepala Kanwil Direktorat
Jenderal Pajak Jawa Tengah I, Dasto Ledyanto dalam siaran pers yang diterima detikcom,
Kamis (10/11/2016).
Dasto mengatakan tidak hanya perkara tersebut yang prosesnya terus berlanjut. Saat ini
Kanwil DJP Jawa Tengah I sedang melaksanakan pemeriksaan bukti permulaan terhadap 16
wajib pajak. "Kami juga melaksanakan penyidikan terhadap 8 wajib pajak," kata Dasto.
Dasto menjelaskan, dengan berlakunya UU RI nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan
Pajak, setiap wajib pajak berhak mendapatkan pengampunan pajak.
Namun hal ini tidak berlaku bagi wajib pajak yang sedang menjalani penyidikan dan
berkas penyidikan sudah dinyatakan lengkap oleh kejaksaan. Pengampunan pajak juga tidak
berlaku terhadap wajib pajak yang sedang dalam proses peradilan, atau wajib pajak yang
sedang menjalani hukuman pidana atas tindak pidana bidang perpajakan.
"Oleh sebab itu diimbau kepada wajib pajak baik yang sedang dilakukan proses pemeriksaan
bukti permulaan maupun penyidikan untuk memanfaatkan Undang-Undang Pengampunan
Pajak," jelas Dasto.
10
c. Kesimpulan
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah kontribusi Wajib Pajak kepada
Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
undang-undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk
keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pendapat dari sektor
perpajakan bukanlah monopoli pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan
banyak melibat aspek. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pajak adalah kontribusi
wajib berupa uang yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang dapat dipakasakan
berdasarkan peraturan yang berlaku pada suatu negara, demi kepentingan perkembangan dan
kemakmuran rakyat.
Penerimaan pajak merupakan suatu sumber pendapatan bagi negara. Berdasarkan hasil
penerimaan pendapatan, maka timbul pembiayaan yang akan dilakukan oleh suatu negara
untuk beberapa keperluan maupun kepentingan yang menyangkut negara itu sendiri ataupun
masyarakat negara tersebut. Adapun pembiayaan dapat meliputi beberapa hal yaitu
pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur seperti jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit
dan puskesmas.
Setiap orang pribadi yang menerima penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lainnya, wajib dipotong pajak oleh pemberi imbalan. Pajak yang dimaksud
merupakan Pajak Penghasilan Pasal 21 atau PPh 21. Pengertian PPh 21 tersebut berdasarkan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2015.
PPh 21 adalah pemotongan pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa,
atau kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh Wajib
Pajak orang pribadi dalam negeri yang wajib dilakukan oleh, pemberi kerja yang membayar
gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan
pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai atau bukan pegawai.
11
DAFTAR PUSTAKA
Purbaya, Angling Adhitya. 2016. Baca artikel detiknews, "Kasus Pajak, Direktur di
Semarang Dihukum 7 Bulan Penjara" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-
3342607/kasus-pajak-direktur-di-semarang-dihukum-7-bulan-penjara.
ZF, Admin. 2021. https://flazztax.com/2021/11/02/simak-jenis-tarif-pajak-yang-berlaku/
Bayu. 2021. “Pajak Penghasilan PPh Pasal 21: Definisi, Dasar Hukum, Tarif, dan Waktu
Penyetoran Serta Pelaporan Pajak”. https://konsultanku.co.id/blog/pajak-penghasilan-pph-
pasal-21-definisi-dasar-hukum-tarif-dan-waktu-penyetoran-pelaporan-pajak, diakses pada 19
April 2022 pukul 23.05.
Resmi, Siti. 2004. Perpajakan Teori dan Kasus. Yogyakarta: Salemba Empat.
https://id.wikipedia.org
http://konsultanpajak-aaa.com
http://pajak.go.id
http://pojokpajak.wikia.com
http://visitama.co.id
http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2014/09/KELOMPOK-2-KELAS-D-PERPAJAKAN-
2015-makalah.pdf
Meo, T. 2018. http://eprints.ums.ac.id/23829/3/04._BAB_I.pdf
Masyruroh, Pany. 2013. http://repositori.ukdc.ac.id/122/2/bab%20I%20%2B%20bab%20II
%20theodora.pdf
12