PERPAJAKAN
Disusun Oleh :
1. LIDIA ARMI
Kelas : Manajemen V
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Maryati Rahayu, SE.,M.M selaku dosen mata kuliah Perpajakan yang telah memberikan tugas
makalah ini sehingga kami dapat memahami.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Pengertian dalam ketentuan umum dan tatacara perpajakan.....................3
2.2 Kewajiban dan hak wajib pajak.................................................................5
2.3 NPWP........................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. ApaPengertian dalam ketentuan umum dan tatacara perpajakan?
2. ApaKewajiban dan hak wajib pajak ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Masa Pajak adalah jangka waktu yang lamanya sama dengan 1
(satu) bulan kalender atau jangka waktu lain paling lama 3 bulan
kalender yang digunakan dasar bagi wajib pajak untuk menghitung,
menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang.
Tahun pajak adalah jangka waktu 1 (satu) tahun kalender kecuali
bila WP menggunakan tahun buku yang tidak sama dengan tahun
takwin
Bagian Tahun Pajak bagian dari jangka waktu satu tahun pajak
Pajak yang Terutang adalah pajak yang harus dibayar pada suatu
saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak atau bagian tahun pajak
menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh wajib pajak
digunakan untuk melaporkan perhitungan dan/atau pembayaran
pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan
Surat Pemberitahuan Masa adalah surat pemberitahuan untuk
suatu masa pajak.
Surat Pemberitahuan Tahunan adalah surat pemberitahuan untuk
suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak
Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti pembayaran atau
penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan
formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas Negara melalui
tempat pembayaran yang ditunjuk Menteri Keuangan.
Surat Ketetapan Pajak (SKP) adalah surat ketetapan yang meliputi
surat ketetapan kurang bayar, surat ketetapan kurang bayar
tambahan, surat ketetapan nihil, dan surat ketetapan lebih bayar.
Penanggung Pajak adalah orang pribadi atau badan yang
bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang
menjalankan hak dan memenuhi kewajiban WP menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
4
Surat Paksa adalah surat perintah untuk membayar utang pajak dan
biaya penagihan pajak sesuai dengan UU No. 19/2000
2.2 Kewajiban dan Hak Wajib Pajak
1. Kewajiban Wajib Pajak
Ada kewajiban yang harus dipatuhi oleh wajib pajak, di antaranya:
Kewajiban Mendaftarkan Diri
Wajib pajak harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan Nomor
Pokok Wajib Pajak (NPWP) di kantor pajak pratama (KPP) atau
kantor pelayanan, penyuluhan dan konsultasi perpajakan (KP2KP).
Saat ini, pendaftarakan NPWP juga dapat dilakukan melalui online.
Anda dapat membaca tata cara pendaftaran NPWP online di artikel
“Daftar NPWP Online, Ini 3 Syarat & Langkah Mudahnya“.
5
Kewajiban yang diperiksa di antaranya:
1) Memenuhi panggilan untuk menghadiri Pemeriksaan
sesuai waktu yang ditentukan, khususnya jenis
Pemeriksaan Kantor.
2) Menunjukkan atau meminjamkan seluruh data yang
menjadi dasar serta berhubungan dengan penghasilan
yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib
pajak, atau objek yang terutang pajak. Untuk jenis
Pemeriksaan Lapangan, wajib pajak harus memberikan
akses untuk melihat dan menyimpan data.
3) Memberikan izin untuk memasuki tempat atau ruang
yang dianggap perlu serta memberi bantuan untuk
memperlancar proses pemeriksaan.
4) Menyampaikan tanggapan secara tertulis atau surat
pemberitahuan hasil pemeriksaan.
5) Meminjamkan kertas kerja pemeriksaan yang dibuat
oleh Akuntan Publik, khususnya untuk jenis
Pemeriksaan Kantor.
6) Memberikan keterangan lain baik lisan maupun tulisan
yang diperlukan.
6
lain. Jika sengaja tidak memenuhi kewajiban ini, wajib pajak akan
terkena pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling
banyak Rp1.000.000.000.
7
Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan NPWP,
serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena
Pajak.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pajak No: KEP-161/PJ/2001 tanggal 21
Februari 2001 tentang Jangka Waktu Pendaftaran dan Pelaporan
Kegiatan Usaha, Tata Cara Pendaftaran dan Penghapusan Nomor
Pokok Wajib Pajak, serta Pengukuhan dan Pencabutan Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak.
Kewajiban untuk memperoleh NPWP
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 73/PMK.03/2012 menyebutkan bahwa yang
diwajibkan mendaftar dan mendapatkan NPWP adalah:
1. Wanita kawin yang dikenakan pajak secara terpisah berdasarkan
perjanjian pemisahan harta yang didasarkan keputusan hakim
dikehendaki secara tertulis.
2. Wajib Pajak orang pribadi pengusaha tertentu yang mempunyai tempat
usaha tersebut di beberapa tempat.
3. Wajib Pajak orang pribadi yang tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas, jika sampai dengan suatu bulan memperoleh
penghasilan yang jumlahnya telah melebihi PTKP setahun.
4. Wajib Pajak orang pribadi lainnya yang memerlukan NPWP dapat
mengajukan untuk memperoleh NPWP.
DJP dapat menerbitkan NPWP secara jabatan, apabila Wajib Pajak tidak
melaksanakan kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP. Hal ini
sesuai dengan pasal 2 ayat (4) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (UU KUP).
Fungsi NPWP
Berdasarkan UU No. 28 Tahun 20017, fungsi NPWP adalah sebagai berikut:
a. Sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak.
b. Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dari dalam pengawasan
administrasi perpajakan.
8
c. Keperluan terkait dokumen perpajakan, termasuk keperluan pelaporan
Surat Pemberitahuan (SPT) Masa danTahunan.
d. Memenuhi kewajiban perpajakan.
e. Mendapatkan pelayanan instansi tertentu yang mewajibkan
pencantuman NPWP dalam dokumen yang diwajibkan, misalnya
pengajuan kredit usaha di bank.
Sedangkan menurut Marsyahrul (2006:41), fungsi NPWP adalah:
1. Dipergunakan untuk mengetahui identitas Wajib Pajak yang
sebenarnya, sehingga setiap Wajib Pajak hanya diberikan satu NPWP.
2. Untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan sarana dalam
administrasi perpajakan.
3. Untuk keperluan yang berhubungan dengan dokumen perpajakan
karena yang berhubungan dengan dokumen perpajakan diharuskan
mencantuman NPWP.
4. Untuk memenuhi kewajibankewajiban perpajakan, misalnya dalam
setoran pajak (SSP) yang ditetapkan sendiri maupun pemotongan atau
pemungutan oleh pihak ketiga wajib mencantumkan NPWP.
5. Untuk mendapatkan pelayanan dari instansi-instansi tertentu yang
mewajibkan mencantumkan NPWP dalam dokumen yang diajukan.
9
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perpajakan adalah sistem pemungutan yang memberi wewenang sepenuhnya
kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan
melaporkan sendiri besarnya pajak yang terutang.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://nyomandarmayasa.com/files/BAB%202.pdf
https://www.online-pajak.com/hak-dan-kewajiban-wajib-pajak
http://makalahnpwpdannppkp.blogspot.com/
Resmi, siti. 2014. Perpajakan, Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
http://makalahkite.blogspot.com/2013/12/penagihan-pajak.html
https://www.academia.edu/RegisterToDownload#BulkDownload
11