DISUSUN OLEH :
FITRIANI IRIANTI
NPM : 2202100028
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Ilmu Hukum dengan pokok
Terimakasih yang tulus diucapkan kepada Bapak Abdul Hakim, SH., MH sebagai
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum atas bimbingan dan ilmu yang
diberikan.
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan dari segi kata maupun
materi. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan makalah ini
kedepannya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG............................................................................................. 1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................... 2
C. TUJUAN.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
1. KESIMPULAN..................................................................................................... 8
2. SARAN.................................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kerangka dan ruang lingkup reformasi yang telah berlangsung di negara ini,
masyarakat makin disadarkan pada peran penting hukum sebagai sarana pengayoman
(social defence) dalam mengatur kehidupan masyarakat, bangsa dan negara dalam
berbagai aspek kehidupan seperti politik dan ekonomi. Peran hukum sebagai pengayom
tercermin melalai fungsi hukum sebagai sarana pengendalian sosial (social control),
perubahan sosial (social engineering) dan hukum sebagai sarana integratif. Bagi bangsa
Indonesia memiliki sejumlah lembaga penegak hukum yang bertanggung jawab atas
menjadi penjamin keadilan dan kedamaian. Segala bentuk pelanggaran yang menyalahi
norma hukum dapat ditindak. Dengan demikian, rasa damai dapat dirasakan oleh
Indonesia memiliki aparat penegak hukum yang terhimpun pada beberapa lembaga.
berlainan, tetapi semuanya menjadi tumpuan dalam menjaga supremasi hukum di negara
ini.
i
Komisi Pemberantasan Korupsi atau yang disingkat KPK merupakan lembaga negara
dalam rumpun eksekutif yang dalam pelaksanaan tugasnya bersifat independen, dalam hal
hukum yang dibentuk sebagai usaha dalam menindaklanjuti berbagai kasus tindak pidana
B. Rumusan Masalah
hukum di Indonesia
Indonesia
C. Tujuan
di Indonesia
ii
BAB II
PEMBAHASAN
hukum tata negara positif di banyak negara, terutama sejak abad ke-20, keberadaan
komisi-komisi negara semacam KPK telah menjadi hal yang lazim. Doktrin klasik tentang
pemisahan kekuasaan negara ke dalam tiga cabang kekuasaan kini semakin berkembang,
antara lain ditandai oleh diadopsinya pelembagaan komisi-komisi negara yang di beberapa
itu, keberadaan suatu lembaga negara untuk dapat disebut sebagai lembaga negara tidaklah
selalu harus dibentuk atas perintah atau disebut dalam konstitusi, melainkan juga dapat
lebih rendah. Disebut atau diaturnya suatu lembaga negara dalam konstitusi juga tidak
lantas menunjukkan kualifikasi hukum bahwa lembaga negara itu memiliki derajat
kedudukan lebih penting daripada lembaga-lembaga negara lain yang dibentuk bukan atas
perintah konstitusi. Demikian pula, suatu lembaga negara yang diatur atau disebut dalam
konstitusi tidak juga secara otomatis menunjukkan bahwa lembaga negara tersebut
sederajat dengan lembaga negara lain yang sama-sama diatur atau disebut dalam
konstitusi. KPK sendiri dibentuk dengan latar belakang bahwa upaya pemberantasan
tindak pidana korupsi yang telah dilakukan hingga sekarang belum dapat dilaksanakan
secara optimal. Lembaga yang menangani perkara tindak pidana korupsi belum berfungsi
secara efektif dan efisien dalam memberantas tindak pidana korupsi, sehingga
iii
(constitutionally important) dan termasuk lembaga yang fungsinya berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman sebagaimana dimaksud oleh Pasal 24 Ayat (3) UUD Negara RI
Tahun 1945. Pasal tersebut memberikan peluang dibentuknya badan-badan selain MA dan
undang-undang, dalam hal ini tugas dan wewenang KPK dapat dikaitkan dengan fungsi
tersebut.
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diwujudkan dengan
Korupsi, telah sejalan dengan bunyi Pasal 24 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945.
Keberadaan KPK sebagai "badan lain yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan
karena pada saat itu Megawati melihat bahwa institusi kejaksaan dan kepolisian dinilai
tidak mampu untuk menangkap koruptor. Ide untuk membentuk KPK sudah muncul jauh
hari sebelumnya pada masa Presiden BJ Habibie yang mengeluarkan UU No. 28 tahun
1999 mengenai penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN. Kemudian UU
tersebut diawali dengan pembentukan berbagai komisi atau badan baru seperti KPKPN,
Tindak Pidana Korupsi (TGPTK) di masa Jaksa Agung Marzuki Darusman dan dipimpin
iv
oeh Hakim Agung Andi Andojo. Tetapi ketika semangat menumpas korupsi sedang
menggebu – gebu, TGPTPK dibubarkan melalui judisial review mahkamah agung yang
Gus Dur tidak dapat menunjukkan kepemimpinan yang dapat mendukung upaya
untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman
negara yang dibentuk untuk meningkatkan daya dan hasil guna terhadap pemberantasan
tindak pidana korupsi. KPK sifatnya independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan
manapun dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Dalam sejarah terbentuknya KPK
memiliki lima orang pimpinan yaitu seorang Ketua yang merangkap anggota dan empat
Komisi Pemberantasan Korupsi atau yang lebih dikenal dengan KPK adalah sebuah
lembaga negara penegak hukum di Indonesia yang dibentuk sebagai usaha dalam
menindaklanjuti berbagai kasus tindak pidana korupsi yang biasanya selalu luput dari mata
hukum.
Beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang kedudukan, tugas dan wewenang
v
1. KPK adalah lembaga Negara yang dalam menjalankan tugas dan wewenangnya bersifat
independen dan bebas dari pengaruh kekuasaan apapun. KPK dibentuk dengan tujuan
meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana
korupsi.
Dikutip dari Bab II Pasal 6 UU Nomor 30 Tahun 2002, terdapat lima tugas utama
korupsi
korupsi
vi
KPK berwenang melakukan penyelidikan, penyidikan dan penuntutan tindak pidana
korupsi yang :
1. Melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara Negara, dan orang lain yang ada
kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum
3. Menyangkut kerugian Negara paling sedikit Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah).
Dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki oleh KPK, maka KPK merupakan ujung
tombak pemberantasan korupsi di Indonesia. Sehubungan hal tersebut, Visi KPK adalah
“Mewujudkan Indonesia yang bebas Korupsi”.Visi ini menunjukkan suatu tekad kuat dari
KPK untuk segera instan kemanapun diperlukan suatu penanganan yang komprehensif dan
sistimatis. Sedangkan misi KPK adalah “Penggerak Perubahan untuk Mewujudkan Bangsa
yang Anti Korupsi”. Dengan pernyataan misi tersebut diharapkan bahwa KPK merupakan
suatu lembaga yang dapat membudayakan anti korupsi di masyarakat, pemerintah dan swasta
di Indonesia.
vii
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Pembentukan KPK ditujukan untuk mendukung penegakann hukum di Indonesia,
terutama penegakan hukum dalam penanganan korupsi yang makin marak terjadi. KPK
diharapkan dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan aparat penegak hukum lainnya
seperti kepolisian dan kejaksaan dalam pemberantasan kasus-kasus korupsi yang terjadi.
dengan tugas, fungsi dan wewenangnya yang termaktub dalam Undang-Undang No. 30
tahun 2002.
2. Saran
Sebaiknya KPK lebih meningkatkan perannya terhadap penegakan hukum terutama
penegakan dalam kasus-kasus korupsi yang sangat merugikan rakyat dan negara. Sebagai
lembaga yang independen dan tidak bisa diintervensi oleh pihak lain, diharapkan KPK
viii
DAFTAR PUSTAKA
https://tirto.id
Sejarahlengkap.com
www.kompas.com
ix