KELOMPOK 9
i
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I - PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
BAB II - PEMBAHASAN.......................................................................................5
A. Negara Hukum dan Peradilan Tata Usaha Negara........................................5
B. Sumber Hukum dalam Hukum TUN dan Hukum Acara Peradilan TUN...10
C. Eksistensi Pengadilan TUN dalam Sistem Negara Hukum Indonesia........12
D. Kedudukan dan Susunan pengadilan TUN.................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iii
ii
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dasar peradilan dalam UUD 1945 dapat ditemukan dalam pasal 24 yang
menyebutkan:
1. Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan lain-
lain badan kehakiman menurut undang-undang.
2. Susunan dan kekuasaan badan-badan kehakiman itu diatur dengan
undang-undang.
Sebagai pelaksanaan Pasal 24 UUD 1945, dikeluarkanlah Undang-undang
Nomor 14 Tahun Tahun 1970 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman.
Dalam Pasal 10 ayat (1) disebutkan bahwa kekuasaan kehakiman dilakukan oleh
pengadilan dalam lingkungan:
1. Peradilan Umum;
2. Peradilan Agama;
3. Peradilan Militer;
4. Peradilan Tata Usaha Negara.
Dengan demikian penyelenggaraan peradilan tata usaha negara di Indonesia
merupakan suatu kehendak konstitusi dalam rangka memberikan perlindungan
hukum terhadap rakyat secara maksimal.
Indonesia sebagai negara hukum tengah berusaha meningkatkan
kesejahteraan bagi seluruh warganya dalam segala bidang. Kesejahteraan itu
hanya dapat dicapai dengan melakukan aktivitas-aktivitas pembangunan di segala
bidang. Dalam melaksanakan pembangunan yang multi kompleks sifatnya tidak
dapat dipungkiri bahwa aparatur pemerintah memainkan peranan yang sangat
besar. Konsekuensi negatif atas peran pemerintah tersebut adalah munculnya
sejumlah penyimpangan-penyimpangan seperti korupsi, penyalahgunaan
kewenangan, pelampauan batas kekuasaan, sewenang-wenang, pemborosan dan
sebagainya. Penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh aparat
pemerintahan itu tidak mungkin dibiarkan begitu saja. Disamping itu, juga
diperlukan sarana hukum untuk memberikan perlindungan hukum bagi rakyat.
1
Pasal 7 ayat (1) UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara.
B. Rumusan Masalah
Dalam penulisan tugas Mata Kuliah HUKUM ACARA PERADILAN TUN
ini diarahkan untuk mendapatkan pemahaman mengenai beberapa hal yang
menjadi fokus penulisan makalah, yaitu:
1. Apa itu Negara hukum serta apa kaitannya dengan sistem Peradilan
TUN?
2. Apa saja sumber hukum dalam Hukum TUN dan Hukum Acara Peradilan
TUN?
3. Bagaimana eksistensi Pengadilan TUN?
4. Bagaimana kedudukan dan susunan pengadilan TUN?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi
penyusun dan berbagi pengetahuan lebih dalam dengan pembaca mengenai
SUMBER HUKUM DAN SUSUNAN PENGADILAN TUN, diharapkan dapat
menjadi tambahan referensi yang berguna dalam memperluas ilmu pengetahuan
2
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia (Jakarta: Konstitusi Press, 2005),
hlm. 151.
33
Ibid.
4
Ibid., hlm. 152.
5
Asshiddiqie, ibid., hlm. 158.
6
Wicipto Setiadi, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara: Suatu Perbandingan (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2001), hlm. 16-17.
NEGARA HUKUM
INDONESIA
MAHKAMAH MAHKAMAH
AGUNG KONSTITUSI
B. Sumber Hukum dalam Hukum TUN dan Hukum Acara Peradilan TUN
Sumber-sumber hukum ialah segala apa saja yang menimbulkan aturan-
aturan yang mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan-aturan
yang kalau dilanggar mengakibatkan sanksi yang tegas dan nyata. Sumber-sumber
hukum dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya dari sudut sejarah, sosiologi,
filsafat dan ekonomi. Seperti badan hukum lainnya, tata usaha negara juga
mempunyai beberapa sumber hukum, dalam TUN dapat dibagi menjadi dua (2),
yaitu :
1. Hukum tertulis
Berupa tiap peraturan perundang-undangan dalam arti material yang
berisi peraturan tentang wewenang badan atau jabatan TUN untuk
melakukan tindakan - tindakan hukum TUN dan yang mengatur tentang
kemungkinan untuk mengganggu gugat tindakan hukum TUN yang
bersangkutan.13
Hukum tertulis dapat dibedakan lagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Peraturan perundang-undangan yang bersifat umum yang berisi
ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang bentuk dan isi tindakan -
tindakan hukum TUN serta hubungan-hubungan hukum yang
dilahirkan pada umumnya; dan
b. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus yang
memberikan wewenang-wewenang kepada para badan atau pewjabat
TUN untuk melakukan tindakan hukum TUN dalam mengurus atau
mengatur suatu bidang kehidupan dalam masyarakat.
12
Menurut Kamus Bahasa Indonesia yang disusun oleh WJS.Poerwadarminta, yang kembali
diolah oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa administrasi adalah tata usaha. Tata
usaha adalah administrasi. Selanjutnya, tata usaha adalah penyelenggaraan urusan tulis menulis,
surat-menyurat dalam perusahaan (termasuk negara), juga administrasi.
13
Indoharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan tata Usaha Negara buku
satu tentang Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata Usaha Negara, Pustaka Sinar Harapan,
Jakarta, 2000, hlm. 35-36.
5. Yurisprudensi;
6. Praktek Administrasi Negara sebagai hukum kebiasaan;
SUSUNAN BADAN PENGADILAN TUN – Peradilan di Indonesia Halaman 12
7. Doktrin atau pendapat para ahli hukum.
Peradilan Tata Usaha Negara dipandang sebagai peradilan khusus, dalam arti
peradilan yang hanya diberi kewenangan menyelesaikan sengketa yang muncul di
bidang administrasi dan kepegawaian atau sengketa yang terjadi antara pejabat
14
Hasan Zaini.Z, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Bandung, Alumni, 1974, hlm.9.
19
Paulus Effendi Lotulung, Hukum Tata Usaha Negara dan Kekuasaan, (Penerbit Salemba
Humanika, Jakarta, 2013), hlm. 2
20
Pasal 7 ayat (1) UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
21
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
22
Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009, pasal 9A ayat(2)
23
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002
A. Kesimpulan
Berdasarkan makalah ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Indonesia sebagai Negara Hukum, menjamin hak Asasi Manusia tiap-tiap
penduduknya. termasuk dalam hal administrasi Negara. Pemerintah
sebagai aparat yang melaksanakan kegiatan administrasi di Negara ini,
tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penyelewengan-
penyelewengan kekuasaan, sehingga merugikan masyarakat Indonsia.
Untuk itu, Pemerintah berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
jo UU No. 9 Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang
berdasarkan Pasal 144 diberikan perlindungan hukum terhadap warga
masyarakat atas perbuatan yang dilakukan oleh penguasa.
2. Sebuah negara tidak dapat dikatakan negara hukum apabila hukum
administrasi negaranya tidak dijalankan dengan prosedurnya dan jika kita
sambungkan dengan Peradilan Tata Usaha Negara. Maka Peradilan Tata
Usaha Negara adalah pengaruh terbesar dalam menentukan mundur, maju
atau berkembang sebuah negara, bila tidak ada hukum yang secara
langsung mengaturnya serta memberikan sanksi kepada pelanggarnya,
maka negara ini akan hancur dan tidak tercapai cita-cita yang diinginkan
oleh suatu negara tersebut..
B. Saran
Untuk menciptakan Negara Indonesia yang dapat menjamin kemakmuran dan
kesejahteraan rakyatnya, hendaknya kinerja dari Pengadilan Tata Usaha Negara
ini lebih ditingkatkan. Mengingat saat ini, keberadaan Pengadilan Tata Usaha
Negara kurang begitu menjadi sorotan masyarakat, padahal penyelewengan-
penyelewengan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan sering terjadi, yang
tentunya penyelewengan-penyelewengan itu merugikan masyarakat luas.
Dan diharapkan pula pada pemerintah, agar dalam melaksanakan
Buku
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia (Jakarta:
Konstitusi Press, 2005)
Wicipto Setiadi, Hukum Acara Pengadilan Tata Usaha Negara: Suatu
Perbandingan (Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 2001)
Paulus Effendie Lotulung, Beberapa Sistem tentang Kontrol Segi Hukum
terhadap Pemerintah (Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer, 1986)
Lintong O. Siahaan, Prospek PTUN sebagai Pranata Penyelesaian Sengketa
Administrasi di Indonesia: Studi tentang Keberadaan PTUN Selama Satu
Dasawarsa 1991-2001 (Jakarta: Perum Percetakan Negara RI, 2005)
Irfan Fachruddin, Pengawasan Peradilan Administrasi terhadap Tindakan
Pemerintah (Bandung: PT. Alumni, 2004)
Indoharto, Usaha Memahami Undang-Undang tentang Peradilan tata Usaha
Negara buku satu tentang Beberapa Pengertian Dasar Hukum Tata Usaha
Negara, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2000
Hasan Zaini.Z, Pengantar Hukum Tata Negara Indonesia, Bandung, Alumni,
1974
Ridwan HR, 2009, Tiga Dimensi Hukum Administrasi dan Peradilan
Administrasi, Yogyakarta, FH UII Press
SF Marbun, 1988, Peradilan Tata Usaha Negara, Yogyakarta, Liberty,
Prajudi Atmosudirjo, 1981, Hukum Administrasi Negara, Jakarta, Ghalia
Indonesia
Sjachran Basah, 1989, Eksistensi dan Tolak Ukur Badan Peradilan Administrasi
di Indonesia, Bandung, Alumni
Paulus Effendi Lotulung, Hukum Tata Usaha Negara dan Kekuasaan, (Penerbit
Salemba Humanika, Jakarta, 2013)
WJS.Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia yang kembali diolah oleh
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
iii
Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang‐Undang Nomor 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang‐Undang Nomor 5 Tahun
1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986
Undang‐undang Nomor 51 Tahun 2009
Undang‐undang Nomor 14 Tahun 2002
Internet
https://srikandidewi.blogspot.com/2019/03/hukumacaraptunkeempatsusunandan.h
tml
https://docplayer.info/69902577Makalahperadilantatausahanegarababipendahulua
n.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradilan_Tata_Usaha_Negara
https://masalahukum.wordpress.com/2013/08/29/peradilan-tata-usaha-negara/
Search Engine
www.google.com
iv