Anda di halaman 1dari 36

PENGARUH CITA RASA DAN KERAGAMAN MENU TERHADAP

PEMBELIAN KONSUMEN PADA AROMA BAKERY


CAKE AND SHOP RANTAUPRAPAT

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat


Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S. E)
Pada Program Studi Manajemen

OLEH :

NURAIDAH RAMBE
NIM : 1935071051

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AL-WASHLIYAH LABUHANBATU
RANTAUPRAPAT
2023
PENGARUH CITA RASA DAN KERAGAMAN MENU TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PADA AROMA
BAKERY CAKE AND SHOP RANTAU PRAPAT

LEMBAR PENGESAHAN PERBAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Pada Program Studi Manajemen

OLEH :

NURAIDAH RAMBE
NIM : 1935071051

PENGUJI I PENGUJI II

Basyarul Ulya, S.H, M.M Midrawati Hasibuan, S.Pd, M.M


NIDN.0126048 NIDN. 0129078102

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Jeni Sukmal, S.Ag, M.M Dr. Iskandar Muda Sipayung, S.H., M.H., CPM
NIDN. 01151077402 NIDN.8924300020
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan segala rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan proposal ini. Salawat bertangkaikan salam dihadiahkan ke hadirat Nabi

Muhammmad SAW, semoga kiranya kita mendapatka syafaat di hari kiamat.

Setelah melakukan proses yang panjang, akhirnya penulis dapat

menyelesaikan prosal ini yang selanjutnya akan dilengkapi menjadi skripsi dengan

judul “Pengaruh Cita Rasa dan Keragaman Menu terhadap Pembelian pada

Aroma Bakery Cake and Shop Rantauprapat” Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-

tugas dan Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Dalam

Ilmu Manajemen di Ekonomi Universitas Al-Washliyah Labuhanbatu.

Ucapan terimakasih penulis kepada Ayah dan Ibu Selaku Orang Tua yang

telah membesarkan penulis dengan penuh kasih sayang dan telah memberikan

dukungan moral dan materi, do’a yg tak pernah putus agar penulis dapat

menjalani proses perkuliahan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis

menyadari kelemahan serta keterbatasan yang ada sehingga dalam menyelesaikan

skripsi ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Basyarul Ulya, S.H., M.M, Selaku Rektor Universitas Alwashliyah

Labuhanbatu

2. Bapak Jeni Sukmal, S.Ag, M.M, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Alwashliyah Labuhanbatu,dan selaku dosen pembimbing I

i
3. Bapak M. Irwansyah Hasibuan, M.Si, Selaku Wakil Dekan Fakultas

Ekonomi byUniversitas Alwashliyah Labuhanbatu

4. Ibu Midrawati Hasibuan, S.Pd. M.M, selaku ka.prodi Ekonomi Universitas

Alwashliyah Labuhanbatu

5. Bapak Iskandar Muda Sipayung, SH., M.H., CPM, selaku Dosen

pembimbing II

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Pegawai di lingkungan Ekonomi Jurusan

Manajemen Universitas Alwashliyah Labuhanbatu

7. Bapak Alamsyah, Area Manager Rantauprapat, selaku Pimpinan Aroma

Bakery Cake and Shop Rantau Prapat, beserta karyawan yang bekerja di

toko Aroma bakery Cake and Shop yang telah memberikan kesempatan

dan bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Aroma Bakery

Cake And Shop Rantauprapat.

8. Teristimewa teman sejurusan yang setia menemani penulis dalam

pembuatan skripsi ini. Penulis berharap semoga kebaikan yang telah

mereka berikan mendapat balasan dari Allah swt.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan baik isi

maupun susunannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi

penulis juga bagi para pembaca.

Rantau Prapat, Januari 2023


Penulis

Nuraidah Rambe
ii NIM : 1935071051
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan
Kata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................... 5
1.3 Batasan Masalah................................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah.............................................................................. 6
1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 6
1.6 Manfaat Penelitian............................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Landasan Teoritis............................................................................... 7
2.2 Penelitian Terdahulu.......................................................................... 15
2.3 Kerangka Berpikir.............................................................................. 16
2.4 Hipotesis Penelitian........................................................................... 17

BAB III METODE PENELITIAN


3.1Jenis Penelitian ................................................................................... 18
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian............................................................ 18
3.3 Populasi dan Sampel.......................................................................... 19
3.4 Variabel Penelitian............................................................................. 20
3.5 Tehnik Pengumpulan Data................................................................. 21
3.6 Tehnik Analisis Data.......................................................................... 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di era globalisasi, dunia bisnis mengalami perkembangan yang sangat

pesat. Ketatnya persaingan usaha membuat pelaku usaha harus lebih inovatif dan

kreatif dalam memajukan usahanya, oleh karena itu pelaku usaha harus

mempunyai perencanaan usaha. Perencanaan usaha ialah sebuah aspek yang

penting dalam melakukan pengembangan dalam usaha. Dengan adanya suatu

perencanaan yang benar,hingga pelaku usaha dapat menetapkan target jangka

panjang dan jangka pendek dalam berwirausaha.

Bidang usaha yang bertumbuh pesat saat ini, khususnya di kota Rantau

Prapat adalah produk makanan yaitu roti. Saat ini, pasar roti di Indonesia memiliki

potensi yang besar bagi para pelaku bisnis. Salah satu produk roti yaitu Aroma

Bakery & Cake Shop, dengan pesaingnya seperti France Bakery, Double Bread,

Hasanah Bakery and Cake, Holland Bakery. Aroma Bakery & Cake Shop adalah

perusahaan dibawah naungan PT. Arma Anugrah Abadi. Semakin banyaknya

industri roti yang berkembang, mengharuskan pihak Aroma Bakery & Cake Shop

untuk membuat strategi-strategi yang tepat untuk menarik pihak konsumen.

Suatu perusahaan dalam mengeluarkan produk sebaiknya disesuaikan

dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan begitu produk dapat bersaing

di pasaran. Dalam membeli suatu produk terutama roti, konsumen cenderung

memilih produk yang sudah dikenal masyarakat, sudah dipercaya kualitas rotinya

baik tekstur maupun rasa, dan atribut produk yang menarik.

1
Perilaku konsumen berperan penting dalam memahami bagaimana

konsumen secara aktual mengambil keputusan pembelian. Para konsumen

melewati lima tahap proses pengambilan keputusan yaitu: pengenalan masalah,

pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca

pembelian. Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau

eksternal. Para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di

dalam kumpulan pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli

merek yang paling disukai.

Keputusan pembelian adalah bagaimana konsumen memutuskan alternatif

pilihan yang akan dipilih, serta meliputi keputusan mengenai apa yang dibeli,

apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara

membayarnya. Setiap individu pasti memiliki cara pandang yang berbeda-beda,

cara pandang tersebut mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan

membeli. Keputusan pembelian dipengaruhi banyak faktor diantaranya cita rasa

produk makanan dan keragaman menu yang disediakan.

Cita rasa merupakan atribut makanan yang meliputi penampakan, bau,

rasa, tekstur, dan suhu. Tapi pada umumnya dalam hal produk makanan, cita rasa

juga merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.

Jika konsumen menyukai cita rasa dari produk mi instan tersebut tak menutup

kemungkinan konsumen akan melakukan keputusan pembelian.

Hal lain yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam memilih produk

yaitu dengan melihat dari keragaman menu. Keragaman menu atau produk adalah
tersedianya jenis produk mulai dari banyaknya jumlah, kesesuain dengan selera

dan keinginan serta ketersediaan produk yang ditawarkan untuk dimiliki serta

dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen yang dihasilkan oleh produsen. Upaya

yang perlu dilakukan perusahaan untuk dapat bertahan dan memenangkan

persaingan usaha adalah dengan memahami perilaku konsumen yang akan

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, dimana salah satunya dengan

menawarkan keragaman produk.

Saat ini, bisnis kuliner sudah semakin berkembang dan masyarakat lebih

membutuhkan makanan yang praktis dalam pembuatan, penyajian, dan cara

konsumsinya. Banyaknya bisnis bakery yang berada di Rantau Prapat membuat

persaingan bisnis tersebut semakin ketat, karena disebabkan oleh banyaknya

ragam pilihan hidangan roti dan variasi pilihan bentuk serta rasa, tekstur, harga

yang sesuai dengan kualitas produk yang dihadirkan. Melihat dari kondisi

tersebut, maka pemilik usaha dituntut untuk melakukan inovasi–inovasi baru yang

lebih segar dalam hal cita rasa dan keragaman menu agar dapat memenuhi

keinginan dan harapan konsumen, yang pada akhirnya akan memiliki rasa percaya

konsumen untuk tetap menjadi pelanggan setianya dan selalu melakukan

pembelian ulang terhadap produk Aroma Bakery Cake and Shop serta

merekomendasikan kepada pihak lain secara orang perorangan.

Aroma Bakery Cake and Shop dipilih sebagai objek penelitian, karena saat

ini penyajian produk Aroma Bakery Cake and Shop dirasa kurang optimal.

Berdasarkan hasil wawancara, beberapa konsumen merasa kualitas produk yang

disediakan Aroma Bakery Cake and Shop masih biasa–biasa saja. Sebagian
konsumen mengeluhkan rasa makanan yang disajikan oleh Aroma Bakery Cake

and Shop masih kurang pas dengan tampilan secara visual. Selain itu, ada

beberapa konsumen yang merasa bahwa rasa makanan yang disajikan terkadang

masih berubah-ubah untuk jenis yang sama. Selain itu konsumen juga

mengeluhkan kurangnya keragaman menu roti yang disediakan Aroma Bakery

Cake and Shop . Sehingga kurangnya cita rasa dan keragaman menu berpengaruh

terhadap keputusan pembelian konsumen Aroma Bakery Cake and Shop .

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, mengingat sangat

pentingnya pengaruh cita rasa, keragaman menu dan harga terhadapl keputusan

pembelian pada suatu produk, maka peneliti tertarik untuk melakukan penilitian

dengan judul “Pengaruh Cita Rasa dan Keragaman Menu terhadap Pembelian

Konsumen Pada Aroma Bakery Cake and Shop Rantauprapat”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini meliputi:

1. Kurangnya cita rasa produk roti di Aroma Bakery Cake and Shop

Rantauprapat.

2. Kurangnya keragaman menu produk roti di Aroma Bakery Cake and Shop

Rantauprapat.

3. Cita rasa dan keragaman menu sangat berpengaruh terhadap pembelian

konsumen di Aroma Bakery Cake and Shop Rantauprapat.


1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah serta

mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti maka diperlukan adanya

pembatasan masalah. Penelitian ini hanya mengkaji tentang pengaruh Cita Rasa

dan Keragaman Menu terhadap Pembelian Pada Aroma Bakery Cake and Shop

Rantauprapat.

1.4 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh cita rasa terhadap pembelian produk Aroma

Bakery Cake and Shop?

2. Apakah ada pengaruh keragaman menu terhadap pembelian produk

Aroma Bakery Cake and Shop?

3. Apakah ada pengaruh cita rasa dan keragaman menu terhadap

pembelian produk Aroma Bakery Cake and Shop?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian masalah-masalah yang ada di atas, tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh cita rasa terhadap pembilian produk

Aroma Bakery Cake and Shop?

2. Untuk mengetahui pengaruh keragaman menu terhadap pembelian

produk Aroma Bakery Cake and Shop?


3. Untuk mengetahui pengaruh cita rasa dan keragaman menu secara

bersama-sama terhadap pembelian produk Aroma Bakery Cake and

Shop?

1.6 Manfaat penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka penulis berharap penelitian ini

akan memberikan manfaat pada pihak-pihak yang berkepentingan antara lain:

a) Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

pihak manajemen didalam mempertimbangkan, mengevaluasi, serta

merumuskan kebijakan strategi pemasaran lebih lanjut. Khususnya

tentang atribut produk dan hal-hal yang mempengaruhinya serta yang

berkaitan dengan keputusan pembelian.

b) Bagi Penulis

Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam

bidang bisnis khususnya tentang atribut produk, citra merek dan

keputusan pembelian.

c) Bagi Universitas

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan serta menjadi referensi bacaan di universitas bagi semua

pihak yang membutuhkan.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Keputusan Pembelian

2.1.1.1 Pengertian Keputusan Pembelian

Kehidupan manusia tidak lepas dari melakukan jual beli. Sebelum

melakukan pembelian, seseorang biasanya akan melakukan keputusan pembelian

terlebih dahulu terhadap suatu produk. Keputusan pembelian merupakan kegiatan

individu yang secara langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk

melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual.

Menurut Kotler dan Keller (2016: 184) Keputusan pembelian adalah

proses integrasi yang digunakan untuk mengombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih satu di antaranya.

Keputusan konsumen adalah sebuah pendekatan penyelesaian masalah pada

kegiatan manusia untuk membeli suatu barang atau jasa dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhannya.

Keputusan pembelian merupakan serangkaian proses yang berawal dari

konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk atau merek

tertentu dan mengevaluasi produk atau merek tersebut seberapa baik masing-

masing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian

serangkaian proses tersebut mengarah kepada keputusan pembelian (Tjiptono,

2014:21)..

7
Priansa (2017, hal. 487) menjelaskan bagi konsumen, keputusan

pembelian bukanlah hanya merupakan satu tindakan saja (misalnya karena

produk), melainkan terdiri atas beberapa tindakan yang satu dengan yang lainnya

saling berkaitan, yang terdiri atas pilihan produk, pilihan merek, pilihan saluran

pembelian, waktu pembelian, jumlah pembelian.

Dari beberapa pengertian pengambilan keputusan yang telah dipaparkan,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa keputusan pembelian adalah suatu proses

pengambilan keputusan yang akan menentukan dibeli atau tidaknya pembelian

tersebut yang diawali dengan kesadaran atas pemenuhan atau keinginan.

2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian

Perilaku pembelian konsumen pada dasarnya merupakan proses memilih,

membeli, dan menggunakan produk untuk memenuhi kebutuhan. Para pemasar

harus memahami pentingnya perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan,

perilaku konsumen sangat dinamis, mudah berubah-ubah dalam pengambilan

keputusan pembelian.Ketika konsumen akan melakukan pembelian suatu produk,

maka konsumen tersebut akan terpengaruh daari faktor-faktor yang

mempengaruhi mengapa konsumen untuk membeli produk tersebut.

Philip Kotler (2013:214) menyatakan bahwa perilaku pembelian

konsumen dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut :

a. Faktor Budaya

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial merupakan hal yang sangat penting

dalam terbentuknya perilaku pembelian. Budaya merupakan salah satu

faktor penentu keinginan dan perilaku konsumen yang paling dasar.


b. Faktor Sosial

 Kelompok acuan

Kelompok acuan dalam perilaku pembelian konsumen dapat

diartikan sebagai kelompok yang berpengaruh secara langsung atau

tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang.

 Keluarga

Keluarga dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu keluarga orientas

yang terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang

dapat memberikan orientasi agama, politik, dan ekonomi serta

ambisi pribadi, harga diri, dan cinta. Selanjutnya itu ada keluarga

prokreasi yang terdiri dari pasangan dan jumlah anak.

c. Pribadi

 Usia dan siklus hidup keluarga

Orang membeli barang dan jasa tentunya mempunyai kebutuhan

yang berbeda-beda sepanjang hidupnya dimana kegiatan konsumsi

ini dipengaruhi oleh faktor usia dan siklus hidup keluarga.

 Pekerjaan dan lingkungan ekonomi

 Pekerjaan dan lingkungan ekonomi seseorang dapat mempengaruhi

kebutuhannya. Biasanya pemilihan produk juga dipertimbangkan

berdasarkan keadaan ekonomi seseorang seperti besarnya

penghasilan yang dimiliki, jumlah tabungan, utang dan sikap

terhadap belanja atau menabung.


 Gaya hidup

Gaya hidup dapat diartikan sebagai sebuah pola hidup seseorang

yang terungkap dalam aktivitas, minat dan opininya yang terbentuk

melalui kelas sosial dan pekerjaan. Melihat hal ini sebagai peluang

dalam kegiatan pemasaran, banyak pemasar atau produsen yang

mengarahkan merek mereka pada gaya hidup seseorang.

 Kepribadian

Kepribadian merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang

berbeda yang menghasilkan tanggapan relatif konsisten dan tahan

lama terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian dapat

menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan

merek konsumen. Hal ini disebabkan karena beberapa kalangan

konsumen akan memilih merek yang cocok dengan

kepribadiaannya.

 Psikologis

Faktor psikologis ini dipengaruhi oleh empat faktor utama

diantaranya motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan

sikap. d. Peran dan Status Semakin tinggi peran seseorang dalam

organisasi maka semakin tinggi pula status seseorang dalam

organisasi tersebut dan secara langsung dapat berdampak pada

perilaku pembeliannya.
2.1.1.3 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Abdullah & Tantri (2012, hal. 129) konsumen sebelum

mengambil keputusan pembelian biasanya melalui lima tahapan sebagai berikut:

a. Pengenalan kebutuhan

Proses pengambilan dimulai saat pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.

b. Pencarian informasi

Seorang konsumen yang tergerak oleh stimuli akan berusaha untuk

mencari lebih banyak informasi. Keadaan pencarian informasi yang

lebih ringan disebut perhatian yang memuncak.

c. Evaluasi alternatif

Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang

relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari.

d. Keputusan pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen akan menyusun merek-merek dalam

himpunan serta membentuk nilai pembelian. Faktor sikap orang lain

dan faktor-faktor keadaan yang tak terduga dapat mengubah niat

pembelian.

e. Purna beli

Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan

pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan

utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.


2.1.1.4 Indikator Keputusan Pembelian

Proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan

berlanjut jauh sesudahnya. Untuk itu, pemasar perlu berfokus pada seluruh proses

pembeliannya saja. Indikator keputusan pembelian salah satu acuan apakah

konsumen telah tertarik terhadap suatu produk yang ditawarkan perusahaan.

Empat indikator menurut Harahap (2015, hal. 233) dalam keputusan pembelian

antara lain:

a. Kebutuhan yang dirasakan.

b. Kegiatan sebelum membeli.

c. Perilaku waktu memakai.

d. Perilaku pasca pembelian.

2.1.2 Cita Rasa dan Karagaman Menu

2.1.2.1. Cita Rasa

Cita rasa adalah suatu cara memilih makanan yang harus dibedakan dari

rasa makanan tersebut. Cita rasa merupakan bentuk kerja sama dari kelima macam

indera manusia yakni perasa, pencium, perabaan pengliatan dan pendengaran.

Rasa sendiri merupakan hasil kerja pengecap rasa yang terletak dilidah, pipi,

kerongkongan, atap mulut, yang merupakan bagian dari cita rasa.

Menurut Kusumaningrum (2019) pengertian cita rasa adalah suatu

penilaian konsumen terhadap produk makanan ataupun minuman, yang mana

terdapat sensasi rangsangan serta stimulus yang dapat berasal dari eksternal

maupun internal dan kemudian dirasakan oleh mulut. Sedangkan menurut Melda
(2020) cita rasa merupakan salah satu cara untuk memilih makanan dan minuman

yang dibedakan dengan rasa dari makanan ataupun minuman serta dapat

dibedakan dari bentuk/penampakan, bau, rasa, tekstur, dan suhu.

Cita rasa sebuah makanan sangat berperan penting dalam usaha kuliner.

Rasa yang khas dari produk makanan, akan menjadi ciri tersendiri bagi pelanggan

atau konsumen. Cita rasa memiliki pengaruh yang tinggi terhadap keputusan

pembelian konsumen. Jika cita rasa suatu produk makanan yang dijual tinggi

maka konsumen akan membeli kembali produk makanan tersebut.

Maimunah (2019) mengatakan terdapat beberapa indikator dari cita rasa

sendiri yaitu :

a. Bau merupakan salah satu indikator dari cita/ rasa makanan maupun

minuman yang disebabkan oleh timbulnya sebuah aroma yang menciri

khaskan sebuah makanan ataupun minuman tersebutndan juga dapat

mengetahui adanya rasa dari makanan ataupun minuman tersebut.

b. Rasa dapat diketahui bisa dikenali dengan terdapat kuncup cecepan

yang letaknya di papilla, di bagian noda darah jingga tepatnya pada

lidah manusia. Anak kuncup-kuncup perasa letaknya di bagian faring,

dan pelata pada bagian langit-langit yang lunak dan keras serta terletak

juga di bagian lidah manusia.

c. Rangsangan mulut merupakan suatu perasaan yang akan timbul ketika

menelan sesuatu baik itu makanan ataupun minuman yang sifatnya

dapat merangsang syaraf-syaraf dari indera perasa yang tempatnya ada

di bawah kulit wajah, gigi dan juga lidah manusia. Dalam hal ini cita
rasa juga dapat dipengaruhi dari keadaan tekstur bahan pembuatan

makanan atau minuman, apabila suatu bahan dapat menciptakan adanya

bau dan juga rasa yang ditimbulkan maka akan mempengarui suatu

rangsangan pada sel reseptor olfaktori atau yang biasa disebut dengan

kelenjar air liur.

2.1.2.2. Karagaman Menu

Setiap konsumen memiliki selera makan yang tidak selalu sama. Jika toko

roti menyediakan menu yang beranekaragam, akan lebih memudahkan toko roti

untuk menarik minat konsumen untuk membeli kembali produk makanan yang

berbeda . Jumlah dan jenis produk yang dijual di suatu tempat semakin beragam,

maka konsumen pun akan merasa puas jika ia melakukan pembelian di tempat

tersebut dan tidak perlu melakukan pembelian di tempat yang lain. Karena,

semakin banyaknya pilihan yang disediakan oleh toko roti, maka akan semakin

memudahkan konsumen untuk memilih menu sesuai keinginannya.

Peter dan Olson (2014) komitmen kognitif untuk mendapatkan menu yang

berbeda-beda disebabkan faktor seperti stimulasi yang terlibat dalam mencoba

menu yang berbeda, rasa ingin tau, kebaruan, atau mengatasi kebosanan terhadap

produk lama yang itu-itu saja. Keberagaman menu bukan hal baru dalam dunia

pemasaran khususnya dalam bisnis kuliner, di mana strategi ini banyak digunakan

oleh praktisi-praktisi pemasaran di dalam aktivitas peluncuran produknya karena

dengan menawarkan berbagai macam variasi produknya konsumen akan tertarik

untuk berkunjung ke suatu toko.


2.2. Pengaruh Hubungan Antara Cita Rasa dan Keragaman Menu Terhadap

Pembelian

Konsumen dalam melakukan keputusan pembelian selalu

mempertimbangkan hal yang berhubungan dengan cita rasa dari produk yang akan

dibeli. Cita rasa merupakan sebuah atribut yang terdiri dari penampakan, rasa,

aroma, tekstur dan suhu. Cita rasa akan dapat membentuk kerjasama dari kelima

macam indera manusia yaitu perasa, penciuman, perabaan, penglihatan dan

pendengaran. Jika cita rasa yang ditawarkan sesuai dengan keinginan, maka bisa

menghasilkan suatu nilai kepuasan pada konsumen sehingga konsumen

memutuskan untuk membeli produk tersebut.

Pengembangan menu merupakan suatu kegiatan yang dilakukan

perusahaan dalam menyempurnakan produknya sehingga dapat memenuhi

kebutuhan dan perkembangan selera konsumen yang selalu berubah-ubah.

Menurut Mullins dan Walker (2013:434) menu yang telah diperbarui sehingga

bersifat inovatif yang digunakan untuk menjaga atau meningkatkan penjualan.

Pangsa pasar dan keuntungan akan terus meningkat apabila perusahaan tersebut

dapat terus menjaga ketertarikan konsumen untuk mengonsumsi makanan yang

disediakan perusahaan yang bersangkutan. Produk yang baru ini bertujuan untuk

menggantikan produk lama yang telah dianggap membosankan oleh konsumen.

2.3. Penelitian Terdahulu

Sebagai dasar penguat penelitian yang akan penulis lakukan, peneliti

merujuk dari tiga penelitian terdahulu yang relevan, sebagai berikut :


1. Bagus Adira Herera (2015) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Cita Rasa dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Konsumen dalam

Pemakaian Produk Kecap ABC di Kecamatan Babadan Ponorogo.

Hasil dari penelitian tersebut di peroleh bahwa variabel cita rasa dan

kualitas produk berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap

keputusan konsumen. Berdasarkan hasil analisis uji t untuk variabel

X1 diperoleh sebesar 3,539, dan untuk variabel X2 diperoleh sebesar

3,746, dengan demikian jika diketahui besarnya nilai t tabel sebesar

1,960. Selanjutnya lebih diperkuat lagi dengan hasil pengujian

menggunakan F test diperoleh hasil sebesar 46,604, dimana dari data F

tabel diketahui sebesar 3,150, sehingga dapat disimpulkan bahwa F test

> F tabel, yang berarti variabel dependen secara bersama berpengaruh

terhadap keputusan konsumen produk kecap ABC di Kecamatan

Babadan Ponorogo

2. Fitri Rahayu (2017) melakukan penelitian tentang “ Pengaruh kualitas

produk, Kaulitas Pelayanan, dan Lokasi Terhadap Keputusan

Pembelian konsumen pada MC,Steak Ponorogo (Studi kasus pada

MC.Steak Jl.pramuka no. 26 ponorogo).Hasil dari penelitian tersebut

di peroleh bahwa kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi secara

bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada

MC.Steak . Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R

Square sebesar 0,156, artinya variabel independen (kualitas produk,

kualitas pelayanan dan lokasi) memiliki sumbangan sebesar 15,6%


terhadap naik turunnya keputusan pembelian dan sisanya sebesar

84,5% merupakan sumbangan variabel lain yang tidak dijelaskan

dalam model regresi ini. Hasil uji t (parsial) diketahui bahwa variabel

lokasi merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap

keputusan pembelian. Hal ini dilihat dari nilai t hitung sebesar 2,877

dengan signifikansi 0,005. Hasil uji F (simultan) membuktikan bahwa

variabel kualitas produk, kualitas pelayanan dan lokasi secara

serempak berpengaruh signifikan terhadap keputusan ditunjukkan oleh

nilai F hitung > F tabel yaitu 5,847 > 2,70 dengan signifikansi 0,001 >

0,05.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Putri Imelda dkk pada tahun 2016

dengan judul Pengaruh Merek, Kualitas Produk dan Kemasan terhadap

Keputusan Pembelian Plester Hansaplast di Kota Padang. Hasil

penelitian bahwa merek, kualitas produk dan kemasan berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian plester hansaplast

di Kota Padang. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan hasil analisis

regresi linear berganda didapatkan persamaan regresi Y = 0,484 +

0,213X1 + 0,324X2 + 0,621X3.

2.4. Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran menghubungkan antara variabel independen yaitu

Cita rasa (X1), Keragaman menu (X2), terhadap variabel dependen Pembelian

Konsumen (Y) yang di lakukan oleh konsumen.


Cita rasa (X1)

Pembelian
konsumen (Y)

Keragaman
menu (X2)

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

2.5. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu pernyataan dengan kedudukannya belum

sekuat proporsi yang berfungsi sebagai jawaban sementara yang masih harus

dibuktikan kebenarannya didalam kenyataan, percobaan atau praktik. Dari uraian

kerangka konseptual diatas serta mengacu pada latar belakang, rumusan masalah

serta landasan teori yang dijabarkan diatas. Maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

1. H1 : Cita rasa diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian

konsumen di Aroma Bakery Cake and Shop Rantau Prapat

2. H2: Keragaman menu diduga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pembelian konsumen di Aroma Bakery Cake and Shop Rantau Prapat

3. H3: Cita Rasa dan Keragaman Menu diduga berpengaruh secara simultan

terhadap pembelian konsumen di Aroma Bakery Cake and Shop Rantau

Prapat
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelian

Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan

kuantitatif merupakan pendekatan yang menekankan pada pengujian teori-teori

atau hipotesis melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dalam angka dan

melakukan analisis data dengan prosedur statis dan permodelan sistematis.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Mawar Bakery Cake and Shop Cabang Rantau

Prapat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2023 sampai Maret 2023.

3.2.1 Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

N Bulan
Keterangan
o Januari Februari Maret April Mei

1 Pengajuan Judul
2 ACC Judul Skripsi
3 Penyusunan
Proposal Skripsi
4 Bimbingan
Proposal Skripsi
5 Seminar proposal

18
19

3.3. Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Arikunto (2016) menjelaskan bahwa : “populasi adalah keseluruhan

subyek penelitian, apabila seseorang ingin meneliti seluruh elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya disebut studi populasi atau studi

sensus”. Oleh karena itu populasi belum diketahui.

3.2.1 Sampel

“Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil sebagai sasaran

dalam penelitian. “ Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari

semua yang ada pada populasi, karena keterbatasan dana, waktu, dan tenaga maka

peneliti dapat melakukan dengan sampel yang diambil dari populasi. Adapun

teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik non probability

sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel dimana unsur atau anggota

populasi mempunyai peluang yang tidak sama untuk menjadi anggota sampel.

Metode pengambilan sampel menggunakan insidental sampling.

“Insidental sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu

siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat

digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang bersangkutan layak

digunakan sebagai sumber data.” Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah sebagian konsumen yang sedang berkunjung di Aroma Bakery dan

bertemu dengan peneliti pada saat dilakukan penelitian serta bersedia untuk

dijadikan sebagai sumber data karena dianggap sudah mengenal cita rasa produk

dan keragaman menu di Aroma Bakery Cake and Shop.


Sedangkan penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan Teori

Cochran yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

n = Jumlah sampel yang diperlukan

z = harga dari kurve normal untuk simpangan 5% dengan nilai 1,96

p = Peluang benar 50% = 0,5

q = Peluang salah 50% = 0,5

e = Tingkat kesalahn sampel (sampling error) = 10%

Tingkat keyakinan yang digunakan adalah 95% dimana nilai Z sebesar

1,96 dan tingkat error maksimum sebesar 10%. Jumlah ukuran sampel dalam

penelitian ini sebagai berikut:

Berdasarkan perhitungan maka peneliti mendapatkan anggota sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah 96 Pelanggan.

3.4. Variabel Penelitian


Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek penelitian.
Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono : 2018) yang dikutip oleh Arikunto
mendefinisikan variabel sebagai berikut yaitu gejala yang berfariasi. Dari
pengertian tersebut dapat dijadikan variabel dalam penelitian ini dibagi 2 macam:
a) Variabel Bebas (Variabel Independen)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah variabel yang dapat

mempengaruhi variabel yang lain. Menjadi variabel bebas dalam

penelitian ini adalah “cita rasa dan keragaman menu” yang kemudian

dalam penelitian ini dinamakan sebagai variabel cita rasa (X1) dan

keragaman menu (X2) .

b) Variabel Terikat (Variabel Dependen)

Variabel terikat yaitu variabel yang dapat dipengaruhi oleh

variabel yang lain. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah

“keputusan pembelian” yang kemudian dinamakan sebagai variabel (Y).

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis

menggunakan beberapa macam metode dan teknik pengumpulan data yang

tepat. Tujuannya agar diperoleh data yang obyektif. Adapun teknik

pengumpulan data tersebut antara lain:

1. Metode Angket/kuesioner

Kuesioner/angket adalah teknik pengumpulan data melalui formulir-

formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada

seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan

dan informasi yang diperlukan oleh peneliti.

Metode ini dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan yang dirumuskan

sebelumnya untuk dijawab oleh responden terpilih dan suatu mekanisme


pengumpulan data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang

diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian.

Daftar pernyataan dalam kuesioner ini harus sesuai dengan permasalahan

yang diteliti dan memperoleh data berkaitan dengan cita rasa, keragaman menu

dan keputusan pembelian.

Bobot penilaian angka kuisoner dalam penelitian ini menggunakan skala

likert yaitu metode yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

peresepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dimana

variabel yang akan diukur akan dijabarkan menjadi indikator variabel dan

kemudian dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun sistem pernyataan atau

pertanyaan. Skala likert yang digunakan untuk menjawab menjawab bagian

pertanyaan dalam penelitian ini memiliki lima kategori, yaitu:

Tabel 3.2 Ringkasan Penelitian

N Jenis Jawaban Skor


O
1 SS = Sangat Setuju 5
2 S = Setuju 4
3 KS= Kurang Setuju 3
4 TS= Tidak Setuju 2
5 STS= Sangat Tidak Setuju 1

Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Skor (1) minimal

menunjukkan penilaian tanggapan paling negatif yang dipilih oleh respondedn.

Sedangkan skor (5) maksimal menunjukkan tanggapan paling positif yang

dipilih oleh responden.

2. Metode Interview
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk mendapatkan

keterangan-keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan muka

dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada peneliti yaitu

responden.

Lexy J. Moleong (2012), menjelaskan wawancara (interview)

merupakan: “percakapan-percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini

dilaksanakan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan

dengan yang diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu.”

Interview ini digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang,

misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, sejarah

sekolah, orang tua murid, pendidikan, perhatian sikap terhadap sesuatu.

3. Metode Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memenuhi tuntutan data sekunder. Dokumen

sebagai metode pengumpulan data adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun

oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau

menyajikan akunting.

3.6. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner akan dianalisi

menggunakan rumus yang sesuai dengan pendekatan penelitian. Peneliti

melakukan pengujian analisis data menggunakan program SPSS versi 22.0.


24

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Uji Validitas

Uji Validitas adalah bukti bahwa instrumen, teknik atau proses yang

digunakan untuk mengukur sebuah konsep benar-benar mengukur konsep yang

dimaksud. Adapun dalam menganalisa data tentang pengaruh variabel X terhadap

variabel Y menggunakan rumus korelasi “product moment”, yaitu hubungan

antara dua variabel sebagai berikut:

Keterangan :

r = Angka indeks korelasi “r” product moment

N = Jumlah Responden

∑XY = Jumlah Perkalian antara skor X danY

∑X = Jumlah Seluruh skor X

∑Y = JumlahSeluruhskor Y

Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu item

pernyataan, yang dapat dilihat dengan membandingkan r-hitung dengan r-tabel,

yaitu:

1) Jika r-hitung > r-tabel, maka data dikatakan valid.

2) Jika r-hitung < r-tabel, maka data dikatakan tidak valid.


25

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran

dengan mengunakan objek yang sama dan menghasilkan data yang sama sehingga

mempunyai konsistensi pengukuran yang baik. Tingkat reliabilitas suatu konstruk

atau variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha, suatu

variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.

Semakin nilai alphanya mendekati 1 maka nilai reliabilitas datanya semakin

terpercaya.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu

data penelitian karena ada yang berdistribusi normal bisa dianggap dapat

mewakili populasi. Asumsi normalitas dapat diperiksa dengan pemeriksaan output

normal plot. Asumsi normalitas akan terpenuhi jika data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis. Uji normalitas juga dapat dilakukan melalui uji

Kolmograv-smirnov. Jika nilai signifikan pada uji Kolmograv-smirnov lebih besar

dari 0,05 (Sig. > 0,05), maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal.

d. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksaman varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Jika varian dari residual tetap, maka disebut homokedastisitas. Jika

berbeda maka disebut heterokedastisitas. Ada tidaknya heterokedastisitas dapat


26

diketahui melalui grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel bebas dengan nilai

residualnya. Dasar analisis yang dapat digunakan adalah:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang melebar kemudian menyempit), maka

terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas seperti titik – titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

e. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui hubungan diantara

variabel bebas memiliki masalah multikolinearitas atau tidak. Multikolinearitas

adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan

diantara variabel bebas. Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan dengan

melihat Variance Inflation Factor (VIF). Batasan yang umum dipakai untuk

menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai toleransi > 0,10 atau sama

dengan VIF < 10.

f. Uji Hipotesis

Sebuah model regresi sudah memenuhi syarat asumsi klasik, maka akan

digunakan untuk menganalisis melalui pengujian hipotesis yaitu:

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji ini adalah untuk mengetahui secara masing-masing atau secara parsial

apakah ada pengaruh yang signifikan atau tidak antara variabel bebas terhadap

variabel terikat. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara nilai t-


27

hitung masing-masing variabel bebas dengan nilai t-tabel dengan tingkat

error/signifikansi 5% (α = 0.05). Dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1) Jika t-hitung < t-tabel pada α = 5%, maka H0 diterima

2) Jika t-hitung > t-tabel pada α = 5%, maka H1 diterima

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah seluruh variabel bebas

kualitas ( Cita rasa dan keragaman menu) secara bersama-sama atau secara

simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel

terikat (keputusan pembelian). Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan

nilai F-hitung dengan F-tabel pada tingkat error/signifikansi 5% (α = 0.05).

Dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu:

1) Jika F-hitung < F-tabel pada α = 5%, maka H0 diterima

2) Jika F-hitung > F-tabel pada α = 5%, maka H1 diterima

3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui presentase

sumbangan pengaruh variabel bebas secara serentak terhadap variabel terikat.

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel bebas yang

digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel terikat. Koefisien

determinan (R2)berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1 (satu), (0 ≤ R2 ≤ 1).

Apabila determinasi (R2) semakin kecil (mendekati nol), maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin kecil. Hal ini

berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel
28

bebas terhadap variabel terikat. Apabila R2 mendekati 1, maka dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Hal ini

berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh

variabel bebas (cita rasa dan keragaman menu) terhadap variabel terikat

(keputusan pembelian).
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin, and Francis Tantri. 2012. Manajemen Pemasaran. PT Raja


Grafindo Persada : Jakarta

Bagus Adira Herera (2015). Pengaruh Cita Rasa dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Konsumen dalam Pemakaian Produk Kecap ABC di
Kecamatan Bababdan Ponorogo.

Budi Trianto (2016), Riset Modeling: Teori, Konsep dan Prosedur Melakukan
Penelitian, Pekanbaru: Adh-Dhuha Institute.

Donni Juni Priansa. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media
Sosial. Bandung: CV Pustaka Setia.

Fitri Rahayu (2017) . Pengaruh kualitas produk, Kaulitas Pelayanan, dan Lokasi
Terhadap Keputusan Pembelian konsumen pada MC,Steak Ponorogo.

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi 1-10.
Jakarta: Rajawali Pers.

Hasibuan, Fatimah Zahra, dkk. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan


Nasabah BPJS Kesehatan Labuhan Batu”. Khitbah. Vol.2, No. 2. 2018.

Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2013). Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua,


Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller, (2016): Marketing Management, 15th
Edition New Jersey: Pearson Pretice Hall, Inc.

Lexy J. Moleong (2002), Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Mardalis (2010), Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi


Aksara.

Mullins, John W dan Walker Jr, Orville C. (2013). Marketing Management: A


Strategic DecisionMaking Approach, 8th Edition, McGraw-Hill
International Edition.
Peter, J Paul dan Olson, J.C. (2014). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran.
Salemba Empat.

29
30

Putri Imelda dkk pada tahun 2016 Pengaruh Merek, Kualitas Produk dan
Kemasan terhadap Keputusan Pembelian Plester Hansaplast di Kota
Padang.

Sugiyono (2018), Metode Penelitian Evaluasi, Bandung: Alfabeta,

Suharsimi Arikunto (1992),, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (edisi


revisi VI), (Jakarta: Rineka Cipta, 2006.

Anda mungkin juga menyukai