SUMEDANG
Oleh
41152010160244
PROPOSAL
UNIVERSITAS LANGLANGBUANA
BANDUNG
2019
ii
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
Café Bunbu Streetfood Sumedang)” sebagai syarat guna memperoleh gelar sarjana (S1)
Bandung.
bimbingan dan dorongan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat Ibu R. Ela Sulastri, S.E.,M.M.
selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan petunjuk, mengarahkan dan
Dalam penyusunan proposal ini penulis menyadari tanpa adanya doa, dukungan, dan
bantuan dari berbagai pihak, penulisan skripsi ini tidak akan dapat terwujud. Oleh karena itu
1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberi kemudahan, kelancaran dan
2. Kepada kedua orang tua saya yang sudah memberikan dukungan dalam bentuk doa
serta materi dan semangat untuk bisa menyelesaikan skripsi ini dan kepada semua
keluarga besar saya yang telah memberikan semangat selama menyusun skripsi ini.
4. Bapak Dr. Gun Gunawan R, S.E., M.M., Ak., C.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Langlangbuana.
5. Bapak Dr. Wawan Harmawan, S.E., M.Si selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Langlangbuana.
6. Ibu Nita Kanya S.E., M.M selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Universitas
Langlangbuana.
7. Ibu Tanti Soendari, S.E., M.M., selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi
Universitas Langlangbuana.
8. Bapak Taufik Sadikin, S.E., M.M., selaku Dosen Wali sekaligus Ketua Kaprodi
9. Ibu Inne Setyawisudarini, S.E., M.M., selaku Sekertaris Kaprodi Manajemen Fakultas
10. Segenap Dosen dan Staf Karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Langlangbuana
yang telah memberikan bantuan dan ilmu yang telah mendidik serta mengajar.
11. Seluruh Staff karyawan Bunbu Streetfood yang telah membantu serta memberikan
yang telah memberikan bantuan serta semangat kepada saya selama saya menempuh
Dengan segala usaha dan keterbatasan yang ada, penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, namun penulis berharap skripsi ini
bisa memberikan manfaat bagi pembaca serta bisa menambah pengetahuan dan wawasan
yang menyeluruh dari disiplin ilmu. Segala masukan dan saran yang membangun guna
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR TABEL...............................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian.........................................................................................10
1.3.1 Maksud Penelitian............................................................................................................10
1.3.2 Tujuan Penelitian..............................................................................................................11
1.4 Kegunaan Penelitian................................................................................................................11
1.4.1 Kegunaan Akademis.........................................................................................................11
1.4.2 Kegunaan Praktis.............................................................................................................12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS......................13
2.1 Tinjauan Pustaka.....................................................................................................................13
2.1.1 Pengertian Manajemen...................................................................................................13
2.1.2 Pengertian Pemasaran.....................................................................................................14
2.1.3 Pengertian Manajemen Pemasaran................................................................................16
2.1.4 Bauran Pemasaran...........................................................................................................17
2.1.5 Bauran Pemasaran Jasa................................................................................................19
2.1.6 Konsep Pemasaran Jasa..................................................................................................21
2.1.7 Karakteristik Jasa.............................................................................................................23
2.1.8 Klasifikasi Jasa..................................................................................................................24
2.2 Harga.......................................................................................................................................25
2.2.1 Pengertian Harga.............................................................................................................25
2.2.2 Cara Penetapan Harga.....................................................................................................26
2.2.3 Metode Penentuan Harga.................................................................................................27
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga..................................................28
2.2.5 Tujuan Penetapan Harga................................................................................................28
2.2.6 Dimensi Harga.................................................................................................................29
2.3 Kualitas Pelayanan..................................................................................................................32
2.3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan........................................................................................32
2.3.2 Prinsip – prinsip Kualitas Pelayanan.............................................................................33
2.3.3 Manfaat Kualitas Pelayanan...........................................................................................35
2.3.4 Dimensi Kualitas Pelayanan / Service Quality (SERVQUAL).....................................35
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan bisnis di era abad ke-21 telah berkembang sangat pesat dan mengalami
metamorfosis yang berkesinambungan. Dimana salah satu contoh perubahan tersebut yaitu
dalam hal perubahan teknologi dan gaya hidup (life style), dimana hal ini tak lepas dari
pengaruh globalisasi. Setiap pelaku usaha di tiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki
kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi kepada
kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler-Keller, 2012:78). Dalam era globalisasi
ini jumlah merek dan produk yang bersaing dalam pasar menjadi sangat banyak sehingga
konsumen memiliki ragam pilihan dan alternatif produk atau jasa yang dapat memenuhi
kebutuhannya dan berhak memilih sesuai yang konsumen inginkan. Dengan adanya
persaingan yang terjadi, hal tersebut menuntut para pelaku bisnis untuk mengeluarkan segala
Kabupaten Sumedang yang hanya dikenal sebagai kota tahu dan pusat budaya sunda
kini menjadi salah satu kabupaten yang terus berkembang, baik dari segi fasilitas, laju
pertumbuhan perekonomian serta perubahan teknologi dan arus informasinya pun semakin
cepat. Setiap tahun, laju pertumbuhan ekonomi Sumedang bertambah dan tahun ini mencapai
4,76% (Dinas Koperasi dan UMKM Sumedang). Hal ini menjadi pendorong terciptanya
persaingan ketat dalam bisnis, saat ini banyak café, coffee shop, dan lain sebagainya
bermunculan di Kabupaten Sumedang, gaya hidup yang mulai mencontoh kota besar lainnya
seperti Kota Bandung yang masyarakatnya gemar kumpul dan berlama-lama di sebuah kafe
Tabel 1.1
Cafe di Sumedang
Sumedang Utara
Sumedang Selatan
Sumedang Selatan
Selatan
5 Kedai Kopi Roemah 151 Jl Prabu Geusan Ulun No.151, Regol Wetan,
Sumedang Selatan
Sumedang Utara
Utara
Sumedang Utara
11 SPOT Cafe Carwash & Jl Angkrek No.99, Situ, Kec. Sumedang Utara
Barbershop
Sumedang Selatan
Berdasarkan tabel diatas, Bunbu Streetfood merupakan bisnis kuliner yang memiliki
menu pedas. Gerai Bunbu Streetfood terletak di Jalan Raya Raden Umar Wirahadikusumah
No. 268 Kecamatan Situraja Kabupaten Sumedang. Mengusung konsep café, Bunbu
Streetfood menyajikan menu yang cukup variatif . Harga produk yang ada pun variatif mulai
dari Rp.3.000 – Rp.20.000 per satuan. Berikut tabel daftar menu serta harga produk yang
Tabel 1.2
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa harga yang ditawarkan Bunbu Streetfood
cukup terjangkau yaitu Rp. 3.000 – Rp. 20.000. harga tersebut menyesuaikan dengan
kapasitas pembelian dari pangsa pasar Bunbu Streetfood yaitu masyarakat ekonomi
menengah. Strategi harga untuk penetrasi pasar berguna untuk menarik pelanggan dengan
Harga adalah satu-satunya unsur dalam berbagai unsur bauran pemasaran yang akan
mendatangkan laba bagi perusahaan. Penetapan harga oleh perusahaan harus disesuaikan
dengan situasi lingkungan dan perubahan yang terjadi terutama pada saat persaingan yang
semakin ketat dan perkembangan permintaan yang terbatas. Dalam iklim persaingan yang
ketat seperti sekarang ini, perusahaan harus memperhatikan faktor harga, karena besar
kecilnya harga yang ditetapkan akan sangat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam
bersaing dan juga mampu mempengaruhi konsumen untuk membeli produknya. Agar lebih
layanan yang diterima (perceived service) dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected
service). Dampak positif dari pelayanan yang baik akan meningkatkan kepuasan dan
kesetiaan pelanggan serta keinginan untuk melakukan pembelian kembali (re-buying), yang
tentunya akan meningkatkan pendapatan yang diterima dari produk yang telah terjual. Agar
dapat bersaing, bertahan hidup, dan berkembang maka perusahaan dituntut untuk mampu
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan memberikan pelayanan yang terbaik
dan berkualitas, maka dengan begitu pelanggan akan merasa mendapat kepuasan tersendiri
dan merasa dihargai sehingga mereka senang dan bersedia untuk menjadi pelanggan tetap.
Salah satu faktor yang dapat membantu meningkatkan penjualan adalah kepuasan
pelanggan, karena kepuasan mengarah kepada loyalitas pelanggan. Konsumen yang merasa
puas dapat menjadi konsumen yang loyal dengan melakukan pembelian yang berulang-ulang
dan merekomendasikan ke orang lain sehingga dapat meningkatkan kinerja pemasaran dan
dapat meningkatkan penjualan bagi pelaku usaha. Untuk memberikan kepuasan tersebut
usaha kuliner dapat menyediakan cita rasa kuliner yang enak dengan harga yang layak dan
Tabel 1.3
No Pertanyaan SS S CS TS STS
Berdasarkan hasil prasurvey pada variabel harga yang diajuan kepada 10 responden
26,67% memiliki tanggapan tidak setuju mengenai harga dan 66,67% memiliki tanggapan
setuju sedangkan sisanya 26,67% memiliki tanggapan cukup setuju mengenai harga.
Konsumen beranggapan bahwa faktor utama dalam pembelian produk adalah harga
yang ditawarkan oleh produsen sehingga konsumen mempunyai keinginan untuk membeli
Tabel 1.4
Sumedang
No Pertanyaan SS S CS TS STS
menanggapi konsumen
mengenai kualitas pelayanan di Cafe Bunbu Streetfood dan 53,33% memiliki tanggapan
cukup setuju sedangkan sisanya yaitu 26,67% memiliki tanggapan tidak setuju mengenai
pelayanannya masih kurang, sehingga jika kualitas pelayanan belum sesuai menyebabkan
Tabel 1.5
Sumedang
No Pertanyaan SS S CS TS STS
Berdasarkan pra survey diatas kurang optimalnya aspek variabel harga dan kualitas
pelanggan seperti harga, produk, kualitas pelayanan tentang café Bunbu Streetfood masih
belum dapat menciptakan kepuasan bagi pelanggannya secara optimal, sehingga perlu
dievaluasi kembali beserta seberapa besar pengaruhnya terhadap para pelanggan. Hal ini
menuntut café Bunbu Streetfood untuk terus menerus meningkatkan kualitas pelayanan untuk
Penelitian yang dilakukan oleh M. Aldy Yazni Utama (2017) menemukan bahwa
kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan seperti yang
diharapkan. Namun dalam penelitian Aidin Namin (2017) menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan langsung antara kualitas pelayanan dnegan loyalitas pelanggan. Kualitas pelayanan
dan kualitas makanan sangat berperan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga
Melihat fenomena diatas maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang akan dikaji dalam
Streetfood Sumedang.
4. Seberapa besar pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan pada Cafe Bunbu
Streetfood Sumedang.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan informasi yang relevan
yang diperlukan untuk diolah, dianalisi, dan diinterprestasikan, sehingga dapat mengetahui
dan memperoleh kesimpulan terhadap masalah yang diteliti yaitu pengaruh harga dan kualitas
menganalisis :
Streetfood Sumedang
a. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi penulis tentang
pengaruh harga dan kualitas pelayanan suatu perusahaan dan diharapkan dapat menambah
pengalaman yang berharga guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.
b. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumen akademis yang berguna untuk
dijadikan acuan bagi rekan – rekan mahasiswa fakultas ekonomi yang akan mengambil judul
yang sama.
a. Bagi perusahaan
perusahaan-perusahaan lain terutama untuk Cafe Bunbu Streetfood bahwa harga dan kualitas
14
pelayanan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas konsumen yang akan menjadi penentu
BAB II
Manajeman mempunyai arti yang sangat luas, dapat berarti proses, seni maupun ilmu.
Dikatakan proses karena dalam manajemen terdapat beberapa tahapan untuk mencapai
karena manajemen merupakan suatu cara atau alat untuk seorang manajer dalam mencapai
dengan cara dan gaya tersendiri yang sebagian besar dipengaruhi oleh kondisi dan
15
pembawaan manajer dan suasana manajemen perusahaan. Dikatakan ilmu karena manajemen
dapat dipelajari dan dikaji kebenarannya. Adapun pengertian manajemen menurut beberapa
ahli :
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu.”
pengendalian upaya anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya
sampai pada pemahaman bahwa manajemen merupakan ilmu dan seni yang meliputi beberap
proses sebagai upaya pemanfaatan sumber daya organisasi atau kelompok secara efektif dan
unsur manajemen dikenal sebagai 6M yang terdiridari: manusia (man), material (materials),
mesin (machine), tata kerja (method), uang (money), dan pasar (market). Keenam unsur
tersebut sangat menentukan dalam usaha unruk mencapai tujuan perusahaan atau organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan adanya manajemen, tingkat efisiensi dalam setiap
kegiatan individu atau kelompok akan lebih baik lagi setiap periodenya, karena manajemen
selalu menginginkan segala sesuatunya menjadi lebih baik. Organisasi dipandang manajemen
sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan dalam mencapai
tujuan organisasi.
Aktivitas pemasaran bagi perusahaan mempunyai peran yang sangat penting untuk
kelangsungan hidup. Selain itu aktivitas pemasaran dilakukan untuk pencapaian tujuan
perusahaan yang telah ditetapkan dengan hasil sesuai dengan harapan. Banyak yang
mendefinisikan bahwa pemasaran hanya berlaku bagi kegiatan penjualan saja, padalahal hal
pemasaran dari berbagai organisasi atau perusahaan yang memasarkan produk dan jasa yang
mereka tawarkan. Semua usaha tersebut dilakukan agar para pelanggan tertarik terhadap
bahwa:
17
bahwa pelanggan hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi
“Marketing is about identifying and meeting human and social needs. One of the
Berdasarkan ketiga definisi tersebut penulis sampai pada pemahman bahwa pemasaran
adalah sebuah proses dan sebuah gabungan dari kegiatan-kegiatan penyediaan barang jasa
dan komunikasi yang bertujuan untuk mendapatkan nilai pelanggan dalam memenuhi
kebutuhannya sebegai hasil, dengan memberikan cara yang menguntungkan bagi organisasi.
Atau pemasaran merupakan kegiatan bertukar penawaran kepada pelanggan agar pelanggan
dapat memperhatikan dan tertarik untuk menggunakan atau mengkonsumsi atribut sebagai
agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditentukan, dalam hal ini pengaturan yang
barang sampai pada pelanggan, peran manajemen pemasaran tidak dapat terpisahkan karena
pada akhirnya apabila dapat dilaksanakan dengan baik, maka akan menjadi keuntungan
khususnya bagi perusahaan dan pelanggan pada umumnya., karena suatu perusahaan dapat
dinilai sukses apabila kegiatan manajemen pemasarannya dilakukan dengan sangat baik.
menjadi lebih efektif dan efisien, sehingga akhirnya dapat berdampak membantu menghemat
finansial perusahaan.
“Marketing Management as the art an science of choosing target market and getting,
keeping, and growing customer through creating, delivering, and communicating
superior customer value”. Manajemen pemasaran sangat tergantung pada penawaran
organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan
harga, mengadakan komunikasi dan distribusi yang efektif.
produk, jasa dan gagasan yang mampu memuaskan dan memenuhi keinginan saran pasar
dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang.
menghasilkan dan menjual produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan pada
perusahaan dan semua ini ditunjukan untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan yang
dipilih.
“Bauran pemasaran adalah tujuan pemasarannya dalam target pasar. Alat pemasaran
(marketing mix) dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan dari perusahaan
itu sendiri.”
“Marketing mix tools of four broad kinds, which he called the four Ps of marketing :
product, price, place, and promotion”. Bauran pemasaran memiliki empat jenisa yang
“Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel yang dapat dikuasai oleh perusahaan
1. Produk
Produk atau barang adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak
dapat diraba, termasuk bungkus, warna harga, prestise perusahaan dan pengecer.
Pelayanan perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhannya. Dalam hal ini konsumen membeli sekumpulan sifat
2. Tempat
Saluran distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan
barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri. Ada
3. Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin) yang di
Harga yang ditetapkan harus dapat menutup semua ongkos atau bahkan lebih dari itu
4. Promosi
21
Promosi adalah salah satu variabel bauran pemasaran yang digunakan oleh
perusahaan untuk komunikasi dengan pasarnya. Oleh karena itu promosi di pandang
sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
pemasaran.
Bauran pemasaran jasa seperti yang diungkapkan oleh Zaithaml dan Bitner dalam
Alma (2015:112) mengemukakan konsep bauran pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu
product (produk), price (harga), place (saluran distribusi) dan promotion (promosi).
Sementara untuk itu pemasaran jasa perlu bauran pemasaran yang diperluas (exspanded
marketing mix for service) dengan penambahan unsur non-tradisional marketing mix yaitu :
orang (people), fasilitas fisik (physical evidence), dan proses (process). Sehingga dikenal
sebagai unsur 7P. Perusahaan jaman sekarang kebanyakan sudah menerapkan 7P dimana
produk dan jasa berdampingan. Pengertian 7P menurut Kotler dan Armstrong (2014:76)
sebagai berikut:
1. Produk (product)
produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang
ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi
2. Harga (Price)
Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan menentukan harga apsar
yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyangkut
potongan harga, pembayaran ongos angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan.
3. Distribusi/Tempat (Place)
Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang digunakan unruk
menyalurkan produk atau jasa dan jiuga untuk melayani pasar sasaran, serta
fisik, untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan dari pelanggan yang menjadi
target.
4. Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu unsur dalam bauran pemasaran yang digunakan untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru pada
perusahaan melalui iklan penjualan, promosi penjualan, maupun publikasi agar orang-
orang dapat mengenali dan mempunyai rasa ingin mencoba untuk membeli
5. Orang (People)
Orang adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga
adalah pegawai perusahaan, pelanggan, dan pelanggan lain dalam lingkungan jasa.
Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian dan penampilan
23
penyampaian jasa.
Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan pelanggan
untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang
termasuk dalam sarana fisik antara lain lingkungan atau bangunan fisik, peralatan,
7. Proses (Process)
Proces adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan
untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu persiapan untuk
menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran.
Komponen yang terdapat dalam marketing mix tersebut saling mendukung dan
mempengaruhi satu dama lain dan komponen tersebut dapat menentukan perminta4an dalam
suatu bisnis. Dengan menggunakan unsur-unsur bauran pemasaran tersebut maka perusahaan
Perbedaan antara barang dan jasa seringkali sukar dilakukan. Hal ini karena pembelian
suatu barang seringkali disertai dengan jasa-jasa tertentu, dan sebaliknya pembelian suatu
jasa seringkali melibatkan barang-barang yang melengkapinya. Terkadang jasa menjadi satu-
satunya yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain yang secara prinsip intangible dan
24
tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa terkait dan juga tidak
Hal tersebut senada dengan apa yang disampaikan oleh Kotler dan Keller (2016:386)
yang mengemukakan mengenai pengertian dari jasa “A service is act or performance that one
party can offer to another that is essentially intangible does not result in the ownership of
“Service are identifiable,intangible activities that are the main object of transaction
“Service are economic activities performed by one party to another. Often time-based,
these performances bring about desired results to recipients, objects, or other assets. In
exchange of money, time, and effort, service customers expect value from access to
labor, skills, expertise, goods, facilities, networks, and systems”.
Definisi-definisi diatas dapat menjelaskan bahwa jasa merupakan suatu proses tindakan
yang diwujudkan melalui kerja suatu pihak kepada pihak lain namun tidak menyebabkan
dan hanya dapat dirasakan karena tidak berwujud (intangible). Produk jasa merupakan suatu
kinerja penampilan, tidak berwujuddan cepat hilang, pelanggan lebih dapat berpartisipasi
aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Pada dasarnya pelanggan tidak membeli
barang atau jasa tersebut, melainkan membeli manfaat nilai dari sesuatu yang dapat
ditawarkan.
25
sebagai berikut :
1. Intangibility
Jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance), atau
usaha. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan
dikonsumsi.
2. Inseparability
Jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada
waktu dan tempat yang sama. Jenis jasa yang tingkat kontak antara penyedia jadan
pemasarannyapun tidak bisa dipisahkan karena sudah ada dalam satu paket bersamaan
dengan jasa untuk menjaga nama baik dan bagus dimata pelanggan.
banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa
tersebut diproduksi. Terdapat tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas pelayanan :
Ketiga faktor tersebut dapat menyebabkan organisasi jasa sulit mengembangkan citra
4. Perishability
Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan, bila permintaan bersifat konstan,
kondisi ini tidak menjadi halangan karena staf kapasitas penyedia jasa bisa direncanakan
beasr jasa sangat fluktuatif. Kegagalan memenuhi permintaan puncak bakal menyebabkan
ketidakpuasan pelanggan. Akan tetapi sebaliknya bila organisasi jasa merancang kapasitas
5. Lack of ownership
Lack of ownership merupakan perbedaan antara barang dan jasa. Pada pembelian
barang, pelanggan memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya.
Mereka bisa mengkonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Dilain pihak, pada pembelian
jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu
yang terbatas.
Menurut Kotler dan Keller (2016:387) Bauran jasa terbagi menjadi 5 (lima) kategori
penawaran:
27
1) Barang berwujud murni (pure tangible goods), penawaran terdiri dari barang
berwujud.
services),terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau lebih jasa.
3) Jasa utama yang disertai dengan barang dan jasa kecil (major service with
accompanying minor goods and services), penawaran terdiri dari jasa utama beserta
4) Hibrida (hybrid), penawaran terdiri dari barang dan jasa yang sama proporsinya.
2.2 Harga
Perekonomian saat ini sudah tidak menggunakan sistem barter, akan tetapi telah
menggunakan uang sebagai ukuran nilai tukar yang disebut dengan harga. Harga merupakan
pertimbangan uang yang harus dibayarkan atas barang atau jasa. Harga yang ditawarkan
Menurut Kotler dan Keller yang dialihbahasakan oleh Bob Sabran (2012:67)
menyatakan bahwa :
“Harga adalah suatu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen
lain menghasilkan biaya. Harga merupakan elemen termudah dalam program
pemasaran untuk disesuaikan, fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi
membutuhkan banyak waktu.”
“Harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah
yang ditukar para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau
“Harga bisa diartikan sebagai jumlah uang (satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-
moneter) yang mengandung utilitas atau kegunaan tertentu yang diperlukan untuk
Dari definisi diatas peneliti mengambil kesimpulan bahwa harga adalah suatu nilai
tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari
suatu barang atau jasa bagi seseorang atau kelompok pada waktu dan tempat tertentu.
mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin memenangkan bagian pasar
jumlah produk yang akan terjual per-periode, pada tingkat-tingkat harga alternatif.
29
Permintaan yang semakin tidak elastic, semakin tinggi pula harga yang dapat
yang berbeda-beda.
e. Perusahaan memilih salah satu dari metode penetapan harga terdiri dari penetapan
harga biaya plus, analisis pulang pokok dan penetapan laba sasaran, penetapan harga
nilai yang diperoleh, penetapan harga yang sesuai dengan laju perkembangan dan
f. Perusahaan memilih harga final, menyatakannya dalam cara psikologis yang paling
efektif dan mengeceknya untuk meyakinkan bahwa harga tersebut sesuai dengan
harga kebijakan penetapan harga perusahaan serta sesuai pula dengan para penyalur,
Menurut Suwarman (2013:269) ada berbagai metode penentuan harga terdiri atas :
1. Cost-plus pricing ialah prosedur penentuan harga yang paling sering dilakukan
perusahaan.
30
keputusan harga berdasarkan apa yang menjadi jusifikasi konsumen dalam membeli
suatu barang.
price)
yang potensial.
Menurut Adrian Payne (2013) mengemukakan tujuan penetapan harga antara lain :
a. Survival (bertahan)
profit ketika perusahaan sedang dalam kondisi pasar yang tidak menguntungkan. Usaha
Penentuan harga bertujuan untuk membangun pangsa pasar (market share) dengan
d. Prestige (gengsi)
Tujuan penentuan harga di sini adalah untuk memposisikan jasa perusahaan tersebut
Tujuan penentuan harga didasarkan atas pencapaian return on investment atau tingkat
Adapun dimensi harga menurut Kotler dan Keller (2012:63) yang dialih bahasakan
Tingkat diskon atau potongan harga yang diberikan penjual kepada konsumen.
Potongan harga khusus oleh potongan harga yang diberikan produsen atau penjual
Sistem pembayaran secara kredit yang diberikan produsen atau penjual terhadap
konsumen dalam jangka waktu yang telah ditentukan dengan tambahan pembayaran berupa
1. Keterjangkauan harga
Konsumen bisa menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Produk
biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek dan harganya juga berbeda dari termurah
sampai termahal. Dengan harga yang ditetapkan para konsumen banyak yang membeli
produk.
Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen. Orang sering
memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka melihat adanya
perbedaan kualitas. Apabila harga lebih tinggi orang cederung beranggapan bahwa
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam
hal ini mahal murahnya harga suatu produk sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat
Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang dirasakan lebih
besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk mendapatkannya. Jika konsumen
merasakan manfaat produk lebih kecil dari uang yang telah dikeluarkan maka konsumen akan
beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
menurut Kotler dan Amstrong dalam Darwanto (2016:25), dapat digunakan sebagai alat
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan mempunyai arti yang penting
didalam meningkatkan kepuasan masyarakat. Pelayanan yang baik akan mempertinggi citra
serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan kepada
terintegrasi sehingga manfaatnya besar. Kualitas pelayanan menjadi sangat penting untuk
memenangkan persaingan. Dengan memahami apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
konsumen dari kualitas pelayanan yang diberikan, maka akan didapat suatu nilai tambah
Menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry yang dikutip oleh Fandy Tjiptono dan
“Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa bagus tingkat layanan yang dberikan
mampu sesuai dengan ekspektasi pelanggan. Ada dua faktor utama yang mempengaruhi
kualitas jasa, yaitu expected service dan perceived service. Apabila jasa yang diterima
atau dirasakan (perceived services) sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas
pelayanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal, sebaliknya jika jasa yang diterima
lebih rendah dari yang diharapkan maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.”
“Kualitas pelayanan adalah keseluruhan ciri serta sifat dari suatu produk atau pelayanan
atau tersirat.”
pelayanan adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya
berwujud fisik atau tidak berwujud untuk mendapatkan kepuasaan bagi pelanggan.
36
1. Kepemimpinan
Strategi kualitas perusahaan harus inisiatif dan komitmen dari manajemen puncak,
Tanpa adanya kepemimpinan dari manajemen puncak maka usaha untuk meningkatkan
2. Pendidikan
Semua personil perusahaan dari manajer puncak sampai karyawan operasional harus
penekanan dalam pendidikan tersebut meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat
dan teknik implementasi kualitas, dan peranan eksekutif dalam implementasi kualitas dan
3. Perencanaan
Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran dan tujuan kualitas yang
4. Review
Proses review merupakan satu – satunya alat yang paling efektif bagi manajemen
untuk mengubah perilaku operasional. Proses ini merupakan suatu mekanisme yang
menjamin adanya perhatian konstan dan terus menerus untuk mencapai tujuan kualitas.
37
5. Komunikasi
dalam perusahaan. Komunikasi harus dilakukan dengan karyawan pelanggan dan stakeholder
perusahaan lainnya seperti : pemasok, pemegang saham, pemerintah, masyarakat umum, dan
lain – lain.
strategi kualitas. Setiap karyawan yang berprestasi baik perlu diberi pernghargaan dan
prestasi tersebut diakui dengan demikian setiap orang dalam organisasi yang dalam pada
gilirannya dapat memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang
dilayani.
Menurut Tjiptono dan Chandra (2011:206) ada beberapa manfaat kualitas pelayanan
antara lain :
1. Terjalin relasi saling menguntungkan jangka panjang antara perusahaan dan para
pelanggan.
3. Terjadinya komunikasi gethok tular atau word of mouth positif yang berpotensi
1. Bukti fisik (Tangibles), yaitu berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,
perhatianpersonal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
para karyawan untuk membantu para karyawan dan merespon permintaan mereka,
secara cepat.
memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun
rasa aman bagi para karyawan selalu bersikap sopan dan menguasai pengetahuan dan
pelanggan sehingga konsumen merasakan kenyamanan akan apa yang diberikan oleh
perusahaan.
sebagai berikut :
fasilitas reparasi, seragam karyawan, kelengkapan peralatan, dan ruang tunggu yang
representative.
2) Emphaty (empati)
Kemudahan dalam menjalin hubungan, komunikasi yang efektif, perhatian personal dan
pemahaman atas kebutuhan individual para pelanggan. Contohnya : seorang dokter mengenal
pasiennya dengan baik, mengingat masalah (penyakit, keluhan, dan sejenisnya) sebelumnya,
3) Reliability (kehandalan)
Keinginan dan kesedihan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan
memberikan layanan dengan tanggap. Contohnya : sistem reservasi dan penanganan bagasi
5) Assurance (jaminan)
dimiliki para karyawan, bebas dari bahaya fisik, risiko atau keragu-raguan.
a) Berwujud (Tangible), yaitu berupa penilaian fisik, peralatan dan berbagai materi
yang baik, perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individual pelanggan.
memberikan pelayanan secara ceat dan tanggap. Kesigapan para karyawan untuk
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff mengenai janji yang diberikan, bebas
Berdasarkan beberapa dimensi tersebut dapat dikatakan bahwa kelima dimensi menurut
Parasuraman, et al dalam Fandy Tjiptono (2014:282), dapat digunakan sebagai alat ukur
41
bagi perusahaan dalam memberikan kualitas pelayanan terhadap pelanggan. Apabila kelima
dimensi tersebut dilaksanakan dengan baik, pelayanan terhadap konsumen akan berkualitas
Ukuran kepuasan pelanggan adalah seberapa jauh perusahaan atau pemasar bertindak
Perusahaan tudak dapat membuat produk untuk semua orang dan harus
pelanggan.
bawah
42
Komitmen terhadap pelayanan pelanggan harus nyata dan tidak merupakan slogan
atau kampanye periklanan. Para manajer dan para karyawan semuanya harus bekerja
Jika pelayanan sesuai dengan harapan-harapan pelanggan mungkin merasa lega atau
senang tetapi tidak berlebihan atau sangat gembira. Jika pelayanan tersebut melebihi harapan-
Para karyawan yang tepat, didukung oleh sistem manajemen yang tepat merupakan
dipuaskan.
43
Dalam konteks bisnis belakangan ini, istilah loyalitas telah digunakan untuk
melukiskan kesediaan pelanggan untuk terus berlangganan pada sebuah perusahaan dalam
jangka panjang, dengan membeli dan menggunakan barang serta jasanya secara berulang-
ulang dan lebih baik lagi secara eksklusif, dan dengan merekomendasikan produk perusahaan
tersebut kepada teman-teman dan rekan-rekannya. Loyalitas atau kesetiaan pelanggan tidak
terbentuk dalam waktu singkat, tetapi melalui proses belajar dan pengalaman pembelian jasa
“Loyalitas adalah situasi dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau
produsen (penyedia jasa taua produk) dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten.
Loyalitas konsumen sebagai kerangka berpikir konsumen yang memegangi sikap yang
disukai terhadap sebuah perusahaan, berkomitmen untuk membeli lagi produk / jasa
perusahaan serta merekomendasikan produk atau jasa tersebut.”
“Loyalitas sebagai suatu perilaku yang diharapkan atas suatu produk atau layanan yang
antara lain meliputi kemungkinan pembelian lebih lanjut atau perubahan perjanjian
layanan, atau sebaliknya seberapa besar kemungkinan pelanggan akan beralih kepada
pemilik merek lain atau penyedia layanan lainnya.”
secara mendalam pembelian ulang atau berlangganan ulang produk atau layanan yang
dipilih secara konsisten di masa depan, walaupun pengaruh situasi dan upaya
pemasaran berpotensi menyebabkan perubahan perilaku.”
Dari beberapa defini tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa loyalitas konsumen
merupakan kesetiaan pelanggan yang ditunjukkan dengan pembelian berulang terhadap suatu
produk atau jasa serta merekomendasikan produk atau jasa kepada orang lain.
sebagai berikut :
komunikasi dari mulut ke mulut berkenaan dengan produk tersebut kepada orang lain.
3) Konsumen tidak mudah beralih kepada produk pesaing, yaitu pelanggan tidak tertarik
Menurut Griffin dalam Tjiptono (2014:35) menyatakan bahwa tahap – tahap loyalitas
pelanggan yaitu :
45
1. Suspect
Meliputi semua orang yang mungkin akan membeli barang/jasa perusahaan tetapi
2. Prospect
mempunyai kemampuan untuk membelinya. Para prospect ini meskipun mereka belum
melakukan pembelian, mereka telah mengetahui keberadaan perusahaan dan produk yang
3. Disqualified
Yaitu prospect yang telah mengetahui keberadaan produk tertentu tapi tidak
mempunyai kebutuhan akan produk tersebut atau tidak mempunyai kemampuannn untuk
Yaitu konsumen yang membeli untuk pertama kalinya. Mereka masih menjadi
5. Repeat Customer
Yaitu konsumen yang telah melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau
lebih atau membeli dua macam yang berbeda dalam dua kesempatan yang berbeda pula.
6. Clients
46
Clients membeli produk yang ditawarkan yang mereka butuhkan. Mereka membeli
secara teratur. Hubungan dengan jenis pelanggan ini sudah kuat dan berlangsung lama, yang
7. Advocates
Seperti layaknya clients membeli seluruh produk yang ditawarkan yang ia butuhkan,
serta melakukan pembelian secara teratur. Sebagai tambahan, mereka mendorong teman-
teman mereka yang lain agar membeli produk tersebut. Ia membicarakan tentang produk
tersebut, melakukan pemasaran untuk perusahaan tersebut dan membawa konsumen untuk
perusahaan tersebut.
a. Perhatian (Caring)
Perusahaan harus dapat melihat dan mengatasi segala kebutuhan, harapan, maupun
permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan. Dengan perhatian ini, pelanggan akan menjadi
puas terhadap perusahaan dan melakukan transaksi ulang dengan perusahaan dan pada
akhirnya mereka akan menjadi pelanggan perusahaan yang loyal. Semakin perusahaan
menunjukkan perhatiannya, maka akan semakin besar loyalitas pelanggan itu muncul.
47
b. Kepercayaan (Trust)
Kepercayaan timbul dari suatu proses yang lama sampai kedua belah pihak saling
mempercayai. Apabila kepercayaan sudah terjalin di antara perusahaan dan pelanggan, maka
usaha untuk membinanya akan lebih mudah, hubungan perusahaan dan pelanggan tercermin
pelanggan tidak khawatir perusahaan dalam melakukan transaksi dan berhubungan dengan
butuhkan.
konsumsi atas barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Kepuasan akumulatif ditentukan
oleh berbagai komponen seperti kepuasan terhadap sikap agen (service provider) dan
Menurut Griffin dalam Halim Swasto, Hamid dan Firdaus (2014:161) ada empat
2) Buying outside the line of products/service, yaitu membeli di luar lini produk /
layanan.
4) Refusing product fascination from competitor, yaitu menolak daya tarik produk dari
pesaing.
Menurut Kotler & Keller (2012:57) mengemukakan beberapa indikator dari pelanggan
dikaitkan dengan perilaku (behavior) daripada dengan sikap. Pelanggan yang loyal adalah :
2. Melakukan pembelian disemua lini produk atau jasa (purchase across product and
service line)
4. Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari pesaing (demonstrates on
faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Berikut adalah beberapa penelitian yang
Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu
Dependen :
M. Aldy Yazni Utama (2017)
Loyalitas
pelanggan
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan Untuk uji F dapat dinyatakan bahwa Independen : Perbedaan
dan Harga terhadap Loyalitas variabel kualitas pelayanan dan terdapat pada
Kualitas
Konsumen Pada PT. Tiki Jalur harga secara bersama – sama lokasi penelitian
pelayanan,
Nugraha Ekakurir Agen Kota berpengaruh positif dan signifikan dan objek yang
harga
Langsa. terhadap loyalitas konsumen pada diteliti.
PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir
Agen Kota Langsa.
Dependen :
Bulan (2016)
Loyalitas
konsumen
5. Abdullah & M. Rizan dengan Dari hasil penelitian yang telah Independen : Perbedaan
judul : dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pada
Harga,
terdapat pengaruh signifikan antara lokasi penelitian
Pengaruh Harga dan Kualitas kualitas
harga terhadap loyalitas pelanggan. dan objek yang
Pelayanan terhadap Loyalitas pelayanan.
Terdapat pengaruh signifikan antara diteliti.
Pelanggan Pada PT. Alakasa
harga dan kualitas pelayanan secara
Extrusindo.
bersama – sama terhadap loyalitas
pelanggan. Dependen :
Loyalitas
Jurnal Manajerial Vol. 9 No. 2
Pelanggan.
November 2015
(2013)
8. Appalayya Meesala and Justin Service quality berpengaruh Independen : Pada penelitian
Paul (2018) dengan judul : terhadap customer satisfaction, ini tidak
Service
customer satisfaction berhubungan ditambahkan
Service Quality, Customer Quality
langsung dengan loyalty. variabel harga
Satisfaction and Loyalty in (Kualitas
dan lokasi
Hospitals Pelayanan)
penelitian.
Menurut Herman (2012:54) seorang konsumen cenderung akan membeli suatu jasa
Menurut Garvin yang dikutip oleh Tjiptono (2012:143) menyatakan bahwa terdapat
lima perspektif mengenai kualitas, salah satunya yaitu bahwa kualitas dilihat tergantung pada
orang yang menilainya, sehingga produk atau jasa yang paling memuaskan refrensi seseorang
aspek yang tampak jelas bagi para pembeli. Bagi konsumen yang tidak terlalu paham pada
pembelian jasa kerap kali harga menjadi satu-satunya faktor yang bisa mereka pahami. Tidak
bagi perusahaan. Harga adalah suatu nominal yang harus dibayar untuk mendapatkan manfaat
dari sebuah produk. Harga juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pelanggan
dalam mempertahankan jasa yang digunakan. Menurut Kotler & Amstrong (2012:345)
pengertian harga yaitu sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau
jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut. Pada setiap transaksi pasti selalu ada harga yang
melekat. Sebagian pelanggan sangat sensitif terhadap harga, sehingga penetapan harga
menjadi strategi yang sangat penting dalam mendapatkan pelanggan. Harga menjadi salah
satu faktor yang mempengaruhi permintaan barang atau jasa yang diinginkan disertai dengan
kemampuan pelanggan untuk membeli pada tingkat harga atau kondisi tertentu.
Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian terdahulu oleh Nopran Hadi (2017)
dimana hasil penelitiannya menemukan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan antara
54
kualitas pelayanan dan harga terhadap loyalitas pelanggan dan memiliki hubungan sangat
kuat. Pengaruh harga terhadap loyalitas pelanggan diperkuat dengan jurnal penelitian oleh
Paulus A. Pangaila, Frederik G. Worang & Rudy S. Wenas Jurnal Ekonomi Manajemen
Bisnis dan Akuntansi (EMBA) Vol. 6 No. 4 September 2018 dimana hasil penelitiannya
menemukan bahwa kualitas pelayanan dan harga berpengaruh secara simultan terhadap
loyalitas pelanggan.
pelayanan yang diberikan. Pelanggan akan menilai jaa yang diberikan perusahaan yang
dinamakan kualitas jasa/pelayanan. Kualitas pelayanan yang baik akan membuat pelanggan
merasa puas dan tidak kecewa. Persepsi pelanggan mengenai pelayanan perusahaan baik atau
tidaknya tergantung antara kesesuaian dan keinginan pelayanan yang di perolehnya. Bila
kualitas pelayanan jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan maka konsumen
akan merasa kecewa dan tidak puas bahkan memberi dampak negative lainnya pada
kualitas pelayanan agar sesuai dengan harapan pelanggan. Hal tersebut sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu M. Aldy Yazni Utama (2017) dimana hasil penelitiannya menemukan
pelanggan.
penelitian oleh Appalayya Meesala and Justin Paul Journal of Retailing and Consumer
service 40 (2018) 261-269 dimana hasil penelitiannya menemukan bahwa Service quality
dengan loyalty. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kualitas pelayanan memiliki
Harga dan kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan dan loyalitas pelanggan
berhubungan erat dengan keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan karena dengan
harga dan kualitas pelayanan yang merupakan tolak ukur dalam menentukan keputusan
pembelian atau tidaknya seorang pengguna jasa. Karena melalui kualitas pelayanan akan
dapat menilai kinerja dan merasakan puas atau tidaknya mereka dengan pelayanan yang
meningkatkan laba perusahaan. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan
oleh setiap perusahaan adalah mempertahankan pelanggan yang telah loyal. Karena
keloyalitasan pelanggan.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa semakin baik citra yang
Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu oleh Indah Dwi Kurniasih Jurnal Administrasi
Bisnis, Volume 1 No. 1 (2013) pada hasil penelitiannya menemukan bahwa variabel harga
menunjukkan hubungan antar variabel yang akan diteliti yang sekaligus mecerminkan jenis
dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian teori yang digunakan
untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistic yang
akan digunakan.
Harga (X1)
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga
dengan kualitas produk Nopran Hadi (2017)
3. Daya saing harga
4. Kesesuaian harga
dengan manfaat. Paulus A. Pangaila (2018)
1. Melakukan pembelian
ulang
2. Melakukan pembelian
disemua lini produk
Garvin atau jasa
3. Merekomendasikan
kepada orang lain
(2012:143)
4. Menunjukkan
kekebalan dari daya
Indah Dwi tarik produk sejenis dari
pesaing
Gambar 2.6.5
Paradigma Penelitian
2.8 Hipotesis
karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan
(Sugiyono, 2013:143).
maka disusun hipotesis sebagai jawaban sementara yang masih harus diuji dan dibuktikan
kebenarannya, yaitu :
1) : Tanggapan pelanggan terhadap harga Cafe Bunbu Streetfood Sumedang cukup baik.
Sumedang.
6) : Harga dan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan pada Cafe
BAB III
METODE PENELITIAN
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang akan dipilih dalam
penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif, karena adanya variabel – variabel yang akan
ditelaah pengaruhnya dan tujuannya untuk menyajikan gambaran yang terstruktur, faktual,
digunakan untuk menganalisis dua data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan
59
data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
Metode deskriptif ini merupakan metode yang memiliki tujuan untuk mengetahui
sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-
aspek tertentu yangberhubungan secara lebih spesifik untuk memperoleh data sesuai dengan
masalah terkait yang ada dengan tujun penelitian, dimana data tersebut diolah, dianalisis, dan
di proses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut
Melalui penelitian deskriptif dapat diperoleh hasil deskripsi atau gambaran tentang
tanggapan responden mengenai harga, kualitas pelayanan terhdap loyalitas pelanggan Cafe
bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih, serta metode yang
Penelitian verifikatif pada dasarnya digunakan untuk mengkaji kebenaran dari suatu
hipotesis, dimana uji hipotesis antara variabel akan dianalisis melalui pendekatan kuantitatif
yang menggunakan metode statistika yang relevan untuk menguji hipotesis. Metde penelitian
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu. Pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian analisis data bersidat kuantitatif atau statistik dengan
Dalam penelitian ini metode verifikatif digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh harga dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Cafe Bunbu Streetfood
Sumedang.
60
Gambar 3.1
Pengujian
instrumen
Populasi Pengembangan
instrumen
dan
Kesimpulan dan
Saran
-----------------------------------------
kuantitatif,masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudh jelas setelh masalah diidentifikasi
1. Peneliti merumuskan masalah yang akan diambil dan menentuka tujuan dari
nyata.
pengumpulan data.
4. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh
peneliti.
6. Jika data tersebut belum akurat, maka untuk itu peneliti perlu menggunakan
instrument penelitian.
62
9. Terakhir adalah setelah hasil analisis selesai maka dapat ditarik kesimpulan dan
saran.
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari lalu kemudian
Variabel teridiri dari dua macam, yaitu variabel bebas (independent variable) atau
variabel yang tidak bergantung pada variabel lainnya dan variabel terikat (dependent
Berkaitan dengan penelitian ini, variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
yang mempengaruhi variabel terikat (dependent variable), baik secara positif maupun negatif.
Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah Harga (X1) dan Kualitas
Pelayanan (X2).
63
Variabel terikat (dependent variable), dilambangkan dengan (Y) variabel ini adalah
variabel yang menjadi perhatian utama peneliti. Variabel terikat (dependent variable) adalah
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(independent variable). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Loyalitas
Pelanggan (Y).
Dalam penelitian ini melibatkan tiga variabel, dimana terdapat dua variabel bebas
(independet variable) dan satu variable terikat (dependent variable). Ketiga variabel tersebut
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Kotler dan
Amstrong
(2014:132).
Tingkat penetapan
harga yang
terjangkau oleh
konsumen
Harga yang Penetapan harga
1) Keterjangkauan
ditawarkan sesuai yang terjangkau
harga Tingkat penentuan
dengan kualitas oleh konsumen
harga yang paling
produk yang didapat
murah dan dapat
dijangkau oleh
konsumen
Ordinal
Harga yang Tingkat kesesuaian
ditawarkan sesuai varian harga dengan
dengan kualitas kualitas makanan
makanan
Tingkat harga yang
mempengaruhi
ketetapan pelanggan
karena terjangkau
Tingkat penetapan
harga yang sesuai
Kesesuaian tingkat
dengan kualitas
harga dengan
produk yang didapat
2) Kesesuaian Harga yang
kualitas produk
konsumen
harga dengan ditawarkan sesuai
yang didapat oleh
Ordinal
kualitas produk dengan kualitas
konsumen Tingkat daya tarik
produk
harga dengan
kesesuaian produk
yang disajikan
65
Parasuraman,
Zeithaml dan Berry
yang dikutip oleh
Fandy Tjiptono dan
Gregorius
(2010:131).
pelanggan sehingga
konsumen
merasakan
kenyamanan akan
apa yang diberikan
oleh perusahaan.
4)
Menunjukkan Penolakan terhadap Tingkat pengaruh
demonstrates on
kekebalan dari daya jasa pesaing jaa pesaing
unmunity to the
tarik produk sejenis
full of the
dari pesaing
competition
Menurut Sugiyono (2018:137) Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat
memberikan informasi mengenai data. Sumber data dibagi menjadi dua, yaitu :
70
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan / suatu organisasi
secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh / dikumpulkan dan di satukan oleh studi-
studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Biasanya sumber
tidak langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi. Misalnya lewat orang
lain.
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
yang membeli atau mendatangi Café Bunbu Streetfood Sumedang untuk mengetahui
3. Studi kepustakaan adalah metode pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku,
jurnal-jurnal penelitian terdahulu dan literature lain yang berhubungan dengan materi
penelitian. Dalam penelitian ini studi kepustakaan yang diperoleh digunakan sebagai
dasar serta pembelajaran tentang elemen Harga, Kualitas Pelayanan, dan Loyalitas
Pelanggan.
71
4. Kuisioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
Dalam penelitian ini pengukuran variabel dilakukan dengan skala Likert. Menurut
Sugiyono (2018:152) skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Likert, maka
variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi
dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain :
Tabel 3.2
Skala Likert
2. Setuju (S) 4
3.4.1 Populasi
72
bahwa pengertian populasi adalah “wilayah dan generalisasi yang terdiri atas
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini
3.4.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2018:131) bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Sampel penelitian yang merupaka bagian dari populasi harus diambil
secara random (acak) sehingga mewakili populasi untuk dipelajari dan membuat kesimpulan.
dengan teknik tertentu. Penarikan ukuran sampel dilakukan menggunakan rumus iterasi
1. Tentukan harga koefisien (p) terkecil diantara variabel dependen dan variabel
independent. Hal ini didasarkan pada intuisi, kepakaran peneliti dalam bidang yang
2. Tentukan tarif nyata (a) dan kuasai uji (β) yang diinginkan peneliti.
3. Lihat tabel distribusi normal. Pada saat melihat tabel distribusi normal, harus
n=¿ ¿
dengan
73
1 1+ p
U ' p= ∈ (
2 1− p )
n=¿ ¿
dengan
1 1+ p p
U 2 p= ∈ (
2 1− p
+ )(
2(n−1) )
Keterangan :
α = Kekeliruan tipe I
β = Kekeliruan tipe II
n = Ukuran sampel
5. Apabila ukuran sampel minimal n yang diperoleh pada iterasi pertama dan iterasi
kedua bernilai sama maka iterasi dihentikan. Apabila belum sama, lakukan iterasi
berikutnya dengan menggunakan rumus pada iterasi kedua dan seterusnya sehingga
pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,
Teknik sampling dibagi menjadi dua kelompok yaitu probability sampling dan
pengambilan sampel yang tidak diberi peluang / kesempatan bagi setiap umur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel”. Nonprobability sampling terdiri dari sampling
sistematis, sampling kuota, sampling incidental, sampling jenuh, dan snow ball sampling.
Pada laporan penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampling incidental. Menurut
kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dan dapat
digunakan sebagai sampel bila dipandang orang kebetulan diterima itu cocok sebagai sumber
data.
yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan
demikian suatu data dapat dikatakan valid apabila tidak terdapat perbedaan atau memiliki
kesamaan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian dengan data yang
dilaporkan oleh peneliti. Hal-hal pokok mengenai uji validitasini adalah sebagai berikut
(Noor, 2015:19) :
75
2) Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok variabel
tertentu.
3) Uji validitas dilakukan pada setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel
N ∑ XY −(∑ X )(∑ Y )
r xy = 2
√ { N ∑ X −(∑ X )} ¿ ¿ ¿
Keterangan :
N = Banyaknya responden
Dalam penelitian ini untuk mengetahui kelayakan dari setiap item pernyataan pada
pelayanan ( X 2 ¿, serta loyalitas pelanggan (Y) dilakukan dengan cara membagikan kuisioner
terhadap 30 orang responden yang kemudian dengan menggunakan IBM SPSS versi 23
Berdasarkan hasil rekapitulasi perhitungan uji validitas yang disajikan bahwa jika
item pernyataan pada variabel Harga ( X 1 ¿ memiliki koefisien korelasi (r-hitung) yang lebih
76
besar dari titik krisis (r-tabel). Hal tersebut menunjukkan seluruh item pernyataan tersebut
dinyatakan valid dan layak untuk digunakan sebagai alatukur dalam melakukan penelitian.
Uji reliabilitas adalah uji untuk menentukan sejauh mana hasilsuatu pengukuran
Suatu instrumen dapat dinyatakan reliabel apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur
suatu objek yang sama, maka data yang dihasilkan akan sama pula.
Untuk mencari reliabilitas variabel, pada penelitian ini digunakan rumus Alpha
keandalan yang menunjukkan seberapa baiknya item butir dalam suatu kumpulan secara
positif berkorelasi satu sama lain. Tentang uji reliabilitas ini dapat disampaikan hal-hal
kuisioner.
Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas ini adalah sebagai berikut :
k ∑ σ2
r ii = [ ][
k −1
1− 2
σ1 ]
Keterangan :
r ii = Reliabilitas Instrumen
σ 12 = Varians total
Berdasarkan tabel 3.6 dapat diketahui bahwa tingkat reliabilitas dari ketiga
variabel penelitian seluruhnya memiliki nilai yang lebih besar dari titik kritis (0,6). Hal
tersebut menunjukkan bahwa seluruh variabel dapat dikatakan reliabel dan memenuhi
reponden, mentabulasidata berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang di teliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Sugiyono (2017:206).
menggambarkan suatudata yang akan dibuat baik sendiri maupun secara berkelompok,
edangkan statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi
(Sugiyono, 2017:147).
pengklasifikasian terhadap jumlah total skor responden. Agar data dari setiap variabel
penelitian dapat dideskripsikan, maka disusun tabel ditribusi frekuensi sehingga dapat
diketahui apakah tingkat perolehan nilai atau skor dari variabel penelitian tergolong dalam
kategori sangat baik, baik, cumup baik, tidak baik, atau sangat tidak baik. Tahap analisis
78
dilakukan dengan memberikan skor, dimana skor adalah jumlah dari hasil perkalian setiap
bobot nilai dengan frekuensi jawaban. Kemudian selanjutnya dihitung skor rata-ratanya
garis kontinum dengan kecenderungan jawaban dari reponden dikategorikan dalam rentang
sebagai berikut :
Nilai Tertinggi−NilaiTerendah
R entang Interval=
Jumlah Kriteria Pertanyaan
Dimana :
Nilai Tertinggi =5
Nilai Terendah =1
5−1
Rentang Interval= = 0,8
5
peneliti dalam mengetahui kategori dari setiap variabel adalah sebagai berikut :
Baik
Gambar 3.2
79
Garis Kontinum
Tabel 3.3
Kategori Skala
Skala Kategori
digunakan untuk mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian ini,
analisis verifikatif bermaksud untuk mengetahui hasil penelitian yang berkaitan dengan
pengaruh harga ( X 1 ¿ dan kualitas pelayanan ( X 2 ¿ terhadap loyalitas pelanggan (Y) Cafe
3.6.2.1 Metode Konservasi Data Dari Skala Ordinal Menjadi Skala Interval
80
Dalam analisis statistika parametrik disyaratkan bahwa data yang diolah minimal
berskala interval. Data skala ordinal (skala Likert) yang diperoleh jawaban responden atas
kuesioner yang diberikan kepada mereka perlu ditranformasikan menjadi skala interval.
menjadi interval dapat menggunakan Method Successive Interval (MSI) dengan langkah-
. Tentukan frekuensi setiap skor pertanyaan. Untuk semua item pertanyaan dihitung
. Tentukan proporsi (P) tiap skor jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah
responden.
. Tentukan proporsi (P) tiap skor jawaban dari masing-masing pernyataan secara kumulatif.
. Hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif dari tiap skor dengan menggunakan table
distribution normal.
. Tentukan nilai densitas yang diambil dari nilai Z untuk setiap skor dengan menggunakan
1 1
f (z )=
√2 π ( )
exp − z2
2
rumus :
Keterangan :
NT =NS + (1+|NSmin|)
Dimana |NSmin| adalah harga mutlak NS yang paling kecil dan skor yang tersedia.
9. Menyiapkan pasangan data variabel independen dan dependen dari semua sample
(2016:48) Untuk lebih mempermudah, maka pengolahan data dilakukan dengan bantuan
variabel erhadap variabel lainnya, baik pengaruh langsung, pengaruh bersama (joint effect),
maupun pengaruh tidak langsung. Besarnya pengaruh variabel akibat (dependent) disebut
koefisien jalur ( ρYX ¿ .Sebelum mengambil hubungan kausal dalam jalur, terlebih dahulu
hitungan ini berdasarkan pada sub struktur variabel penyebab dengan variabel
akibat.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan
X Y
Gambar 3.3
Keterangan :
Y = Loyalitas Pelanggan
ɛ = Faktor Lain
variabel Y
Dari gambar 3.3 diatas diuraikan hubungan strukturalnya seperti gambar dibawah
ini. Karena ada dua buah variabel bebas, yaitu X1 dan X2 maka besarnya pengaruh antara
83
suatu variabel penyebab dengan variabel akibat dapat didasarkan kepada koefisien regresi.
Apabila ρYX 1, dan ρYX 2 merupakan koefisien jalur, struktur hubungan variabel tersebut,
Gambar 3.4
pYԑ
X1
PYX1
r x1 x2
Y
PYX2
X2
Keterangan:
Dalam hal ini ρYX 1, ρYX 2, ρYε merupakan koefisien jalur, struktur hubungan tersebut
Y = ρYX 1 X 1 + ρYX 2 X 2 + ρY +ε
84
Berdasarkan diagram jalur yang ditampilkan pada gambar 3.5 di atas, pengerjaan
1. Menghitung korelasi sederhana antara variabel independen (X1) dengan variabel dependen
Harga koefisien korelasi antar variabel dibuat dalam sebuah matriks korelasi sebagai
berikut :
X1 X2 .... Xk
r X1 X1 r X1 X2 .... r X1 Xk X1
r X2 X2 .... r X2 Xk X2
r X j Xk Xk
X1 X2 .... Xk
C R22 .... C R2 k X2
C R kk Xk
85
3. Menghitung koefisien jalur dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
k
ρY X i=∑ C R ij rY X i ; i=1,2 , … … k
j=1
Keterangan :
C Rij = Unsur atau elemen pada baris ke-i dalam kolom ke-j dari matriks invers korelasi
Korelasi atau keeratan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat diklasifikasikan
Tabel 3.4
Klasifikasi Korelasi
6. Menghitung besarnya pengaruh variabel lain (ɛ) dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
ε =1−RY2 X i….. X k
H 0 = ρY X = 0 i
[
k 1−R Y X1X 2……… .. Xk
]
V 1= k dan V 2= n-1-k
Kriteria pengujiannya adalah bila F hitung > dari F tabel maka H 0 ditolak, artinya terdapat
pengaruh antara variabel harga dan kualitas pelayanan baik secara simultan maupun
secara parsial terhadaployalitas pelanggan. Bila F hitung ≤ dari F tabel maka H 0diterima,
87
artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel harga dan kualitas pelayanan terhadap
ρY X
t i= i
√ (1−R Y X i… .. X
n−k −1
k
) C Rii
Statistik uji diatas mengikuti distribusi t, dengan db = (n-k-1). Kriteria ujinya adalah
sebagai berikut :
Jika F hitung > F tabelmaka H 0 ditolak, artinya terdapat pengaruh antara masing-masing
Jika t hitung ≤ dari t tabel maka H 0 diterima, artinya tidak terdapat pengaruh antara masing-
masing variabel harga dan kualitas pelayanan dengan loyalitas pelanggan, dimana t tabel
= t(1-α) ; (n-k-1) dengan α = 0,05. Ketentuan jika H 0 ditolak berarti jalur tidak
mengalami perubahan, akan tetapi jika H 0 diterima, maka perlu dilakukan perhitungan
baru mengenai koefisiensi jalur dengan menghilangkan jalur yang tidak mempunyai
arti.
88
Selanjutnya akan diuji keberartian koefisien antara variabel X 1 dan X 2 dengan hipotesis
sebagai berikut :
H 0 : ρY X = 0 1 X1
H 1 : ρY X > 0 1 X1
r √ n−k −1
t=
√ 1−r 2
Dengan ketentuan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan sebaliknya, jika
(1). Tentukan diagram jalur yang baru artinya setelah dilakukan pengujian mengenai
1 C R iu
ρ Y X = ρY X − ρ
i i
C R uu Y u
Unsur- unsur dari matriks invers korelasi yang baru dapat ditentukan dengan rumus :
−1 C Riu C R ju
C Rij =C Rij −
C R uu
Keterangan :
ρ1Y X i
= Koefisien jalur yang baru
89
ρY X i
= Koefisien jalur lama
ρY u
= Koefisien jalur yang diagramnya dihilangkan
C R−1
ij = Unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi yang baru
C Rij = Unsur pada baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks invers korelasi yang lama
ρY X + ∑ ρY X r xixi ρ Y X
i i i
………. …………………..
………. …………………..