Oleh:
Dina Shofiyah
NIM. 1742620133
Lembar Pengesahan
Oleh:
Dina Shofiyah
1742620133
Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Asminah Rachmi, S.E., M.BA., D.BA. Dr. Baroroh Lestari, S.Sos., M.AB.
NIP. 196212081989032001 NIP. 198006282005012002
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
iii
7. Kedua Orang Tua dan keluarga yang selalu mendoakan dan memberi
dukungan untuk menyelesaikan proposal skripsi ini.
8. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Dina Shofiyah
iv
DAFTAR ISI
v
3.4 Jenis Data ............................................................................................... 31
3.4.1 Data Primer ..................................................................................... 31
3.4.2 Data Sekunder ................................................................................. 32
3.5 Definisi Operasional Variabel, Jabaran Variabel dan Skala .....................
Pengukuran ............................................................................................. 32
3.5.1 Definisi Variabel ............................................................................. 32
3.5.2 Definisi Operasional Variabel ......................................................... 33
3.5.3 Jabaran Variabel .............................................................................. 35
3.5.4 Skala Pengukuran ............................................................................ 36
3.6 Metode Pengumpulan Data .................................................................... 36
3.6.1 Interview (Wawancara) ................................................................... 37
3.6.2 Angket (Kuesioner) ......................................................................... 37
3.6.3 Pengamatan (Observasi).................................................................. 37
3.7 Metode Analisis Data ............................................................................. 38
3.7.1 Analisa Deskriptif ........................................................................... 38
3.7.2 Uji Validitas .................................................................................... 38
3.7.3 Uji Reliabilitas ................................................................................ 39
3.7.4 Uji Asumsi Klasik ........................................................................... 39
3.7.5 Analisis Regresi Berganda .............................................................. 41
3.7.6 Koefisien Determinasi ..................................................................... 42
3.7.7 Uji t ................................................................................................. 42
3.7.8 Uji F ................................................................................................ 43
BAB IV JADWAL PENELITIAN........................................................................ 44
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 45
LAMPIRAN .......................................................................................................... 49
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis makanan di Indonesia makin meningkat dari tahun
ketahun, mulai dari warung kecil, bisnis kuliner menengah seperti restoran dan
café hingga perusahaan makanan skala besar seperti restoran berbintang.
Berdasarkan laman databoks.katadata.co.id (2020) walaupun di Indonesia sendiri
sedang terjadi pandemi Covid-19, masyarakat sudah memberanikan diri kembali
untuk sekedar makan dan berkumpul di café dan restoran pada pertengahan tahun
2020 kemarin. Berikut merupakan grafik peningkatan kunjungan restoran/rumah
makan di beberapa kota besar di Indonesia
1
2
perkembangan yang selalu meningkat ini setiap pelaku usaha di dorong untuk
peka terhadap setiap perubahan yang terjadi dan membuat ciri khas tersendiri agar
para konsumen dapat membedakan dengan para pesaing yang ada. Oleh karena itu
pelaku usaha dibidang ini harus mempersiapkan strategi khusus agar konsumen
dapat antusias dan terkesan sehingga bisnis kuliner yang dijalankan dapat terus
berkembang dan tidak sampai gulung tikar karena tidak ada peminatnya.
Munculnya para pelaku bisnis dibidang kuliner membuat persaingan semakin
ketat. Hal ini juga terjadi di Kota Sumenep. Walaupun kota ini termasuk wilayah
yang tidak luas, namun perkembangan kuliner didalamnya sangat meningkat. Hal
ini dapat dilihat dari munculnya kafe dan restoran di berbagai sudut daerah ini.
Pada tahun 2018 (jatim.bps.go.id), jumlah rumah makan/ restoran di Sumenep
mencapai 43, hal ini sangat meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang
hanya tersedia 17 rumah makan/restoran di Kota Sumenep. Data dari survei
pertumbuhan café dan restoran yang ada di sumenep dapat dilihat dari tabel
berikut:
Tabel 1. Jumlah Restoran/Rumah Makan di Kota Sumenep Periode Tahun
Restoran/Rumah Makan
No Tahun
(Unit)
1 2014 28
2 2015 17
3 2016 17
4 2017 39
5 2018 43
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, (2020)
Tabel 1 menunjukkan perkembangan jumlah restoran dan rumah makan di
Kota Sumenep pada tahun 2014-2018. Jumlah restoran atau rumah makan yang
berada di Sumenep mengalami penurunan hingga 11 unit dari tahun 2014 ke
2015. Tahun 2014 kota sumenep memiliki 28 unit rumah makan/restoran dan pada
tahun 2015 menurun menjadi 17 unit. Pada tahun 2016, jumlah rumah
makan/restoran tidak berubah dari tahun sebelumnya yaitu 17 unit, tahun 2017
mengalami peningkatan sebanyak 22 unit menjadi 39 unit dan pada tahun 2018
kembali meningkat hingga total restoran/rumah makan yang ada di wilayah ini
3
mencapai 43 unit. Hingga saat ini pelaku bisnis di bidang kuliner terus berinovasi
untuk menghadirkan restoran/rumah makan yang menarik warga sekitar. Namun
pertumbuhan restoran atau cafée di kota Sumenep mengalami naik dan turun
dikarenakan banyaknya pesaing baru yang muncul membuat café atau restoran
yang lama ditinggalkan oleh para konsumennya.
Usaha restoran maupun café and resto di Sumenep saat ini semakin
mengedepankan penataan ruang maupun kondisi di dalamnya untuk menarik
minat para konsumen dan juga untuk menjadi daya saing bagi bisnis usaha
sejenis. Suasana yang nyaman dan unik saat ini juga menjadi salah satu daya tarik
tersendiri bagi konsumen untuk memilih café. Bahkan tidak jarang konsumen
akhirnya memilih untuk makan, bersantai atau berkumpul di suatu café
dikarenakan atmosphere (suasana) dari café tersebut. Hal ini dapat menjadi salah
satu pemicu café atau restoran tetap diminati masyarakat meskipun hadir café dan
resto yang baru.
Atmosphere (suasana) dapat dijadikan sebagai penarik minat konsumen
untuk membeli produk. Cox and Brittain (2004) dalam Maria (2017:113)
mendefinisikan store atmosphere adalah komponen penting dari sebuah toko dan
bisa memberikan efek sensorik dominan yang diciptakan dari sebuah desain toko.
Minat beli konsumen akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Oleh karena itu, pelaku usaha dibidang kuliner khususnya café harus mampu
menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian. Atmosphere dalam suatu
café atau restoran merupakan hal yang sangat penting, karena suasana dalam suatu
café merupakan salah satu pertimbangan yang dilakukan oleh konsumen dalam
memilih tempat untuk makan atau sekedar bersantai. Suasana restoran yang unik
dan nyaman selain akan menarik minat konsumen, mendorong keputusan
pembelian, juga dapat memuaskan konsumen. Saat pelanggan puas dengan
suasana tempat makan, konsumen pun akan datang kembali.
Dalam menarik perhatian konsumen, selain diperlukannya atmosphere
yang menarik dalam sebuah café, juga diperlukan kualitas produk yang baik.
Kualitas produk menurut Kotler (2016) dalam Dahmiri dan Bhayangkari (2020:2)
adalah sebagai berikut: “Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk
4
dalam melaksanakan fungsi dan kinerjanya yang dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan pelanggan”
Dengan kualitas produk yang baik, konsumen akan lebih tertarik untuk
membeli. Store atmosphere dan kualitas produk yang bagus dapat membuat
konsumen merasa puas, dari rasa kepuasan dapat menimbulkan keinginan
konsumen untuk berkunjung kembali. Oleh karena itu, usaha tempat makan
restoran maupun café berusaha memuaskan konsumen dengan cara memberikan
suasana dan produk yang berkualitas.
Ayoka café and kitchen adalah salah satu café di Sumenep yang berhasil
melewati perubahan pasar yang ada sejak tahun 2017 hingga saat ini. Namun,
terus munculnya cafe/rumah makan di Sumenep berimplikasi pada peningkatan
persaingan yang ketat. Banyak juga café di Sumenep yang akhirnya gulung tikar
karena tidak lagi mendapat perhatian dari konsumen. Fakta tersebut
mengharuskan Ayoka café and kitchen dapat lebih memperhatikan dan memenuhi
kepuasan konsumennya, agar konsumen tetap setia dan terus melakukan
pembelian ulang.
Berdasarkan uraian di atas, maka diambil judul penelitian: “Pengaruh Store
Atmosphere dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen di Ayoka
Café and Kitchen Sumenep”
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pemasaran
Dari segi konsep bisnis, pemasaran penting kelangsungan perusahaan.
Pemasaran juga berperan penting dalam membuat perusahaan tetap hidup dan
tetap beroperasi.
Menurut (Kotler & Armstrong, 2006:5) “pemasaran ialah proses mengelola
hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua tujuan pemasaran adalah untuk
menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai yang sangat baik, dan untuk
mempertahankan juga mengembangkan pelanggan yang sudah ada dengan
memberikan layanan yang memuaskan”.
Selain itu menurut Cannon, Perreault, McCharty (2008:8) “pemasaran
(marketing) merupakan aktivitas mengantisipasi dan memenuhi kebutuhan
konsumen yang tujuannya untuk mencapai sasaran perusahaan”.
Pengertian pemasaran yang ketiga adalah menurut Sudarsono (2020:2)
“pemasaran ialah proses manajeral yang memungkinkan individu atau kelompok
memperoleh apa yang mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan
menukar produk yang berharga kepada pihak lain atau semua aktivitas yang
terkait dengan penyediaan produk atau jasa dari produsen kepada konsumen”.
Dari paparan pengertian pemasaran menurut para ahli, bisa ditarik
kesimpulan bahwa pemasaran adalah proses mengelola hubungan dengan
pelanggan yang tujuannya untuk mencapai sasaran perusahaan dengan cara
menarik pelanggan baru dan mengantisipasi kebutuhan pelanggan dengan
menciptkan, menawarkan dan menukar produk maupun jasa yang bernilai mulai
dari produsen ke konsumen
2.1.2 Pengertian Manajemen Pemasaran
Menurut Sudarsono (2020:2) “manajemen pemasaran adalah upaya untuk
merencanakan, melaksanakan (termasuk mengatur, mengarahkan, dan
29
8
Menurut Barry dan Evans (2004) dalam Sugiharto dan Subagio (2014:5) Store
atmosphere ini mencakup beberapa bagian, antara lain sebagai berikut:
kuantitas item yang harus disajikan setiap kali item tersebut dipesan.
Manajemen dianjurkan untuk membuat standard portion size secara jelas.
4) Bentuk
Bentuk makanan yang menarik bisa diperoleh lewat cara pemotongan
bahan makanan yang bervariasi.
5) Temperatur
Konsumen menyukai variasi temperatur yang didapatkan dari makanan
satu dengan lainnya.
6) Tekstur
Ada banyak tekstur makanan antara lain halus atau tidak, cair atau padat,
keras atau lembut, kering atau lembab. Tingkat tipis dan halus serta bentuk
makanan dapat dirasakan lewat tekanan dan gerakan di dalam mulut.
7) Aroma
Aroma adalah reaksi dari makanan yang akan mempengaruhi konsumen
sebelum konsumen menikmati makanan, konsumen dapat mencium
makanan tersebut.
8) Tingkat kematangan
Tingkat kematangan makanan akan mempengaruhi tekstur dari makanan.
Untuk makanan tertentu seperti daging, setiap orang memiliki selera yang
berbeda-beda pada tingkat kematangannya.
9) Rasa
Titik perasa dari lidah adalah kemampuan mendeteksi dasar yaitu manis,
asam, asin, pahit. Dalam makanan tertentu empat rasa ini digabungkan
sehingga menjadi satu rasa yang unik dan menarik untuk dinikmati.
2.1.6 Hubungan Store Atmosphere, Kualitas Produk dan Kepuasan
Konsumen
2.1.6.1 Hubungan Store Atmosphere dengan Kepuasan Konsumen
Untuk memperkuat gagasan yang diteliti, diperlukan sebuah teori yang
dapat memperkuat pendapat yang telah dikemukakan. Pendapat ini nantinya dapat
mendukung atau menolak hasil penelitian yang ada. Teori pertama yang akan
dijelaskan adalah dampak store atmosphere terhadap kepuasan konsumen.
20
H1
Store Atmosphere (X1)
H3
Kepuasan Konsumen (Y)
Keterangan:
METODE PENELITIAN
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian menggambarkan mengenai luas dan batas-batas
penelitian yang akan dilaksanakan. Pada bagian ini dikemukakan variabel yang
diteliti, subjek penelitian dan lokasi penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel bebas yakni store atmosphere (X1) dan kualitas produk (X2). Dan untuk
variabel terikat yakni Kepuasan Konsumen (Y).
Penelitian ini dilaksanakan di Ayoka café and kitchen Sumenep. Adapun
objek penelitian yang diambil dalam penelitian ini yaitu konsumen dari café
tersebut.
29
30
3.3.1 Populasi
Sebelum membahas tentang populasi dalam penelitian ini, terlebih dahulu
akan di bahas mengenai pengertian populasi. Populasi itu sendiri yang akan
menjadi penentu pengambilan sampel dalam penelitian.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari Ayoka café and
kitchen Sumenep. Jumlah populasi yang ditetapkan tidak diketahui jumlahnya.
3.3.2 Sampel
Sampel digunakan untuk menjadi batasan banyaknya responden yang akan
dilibatkan dalam penelitian ini.
Pendapat kedua menurut Tarjo (2019:47) sampel adalah “bagian kecil dari
anggota populasi yang diambil menurut prosedur tertentu sehingga dalam
mewakili populasinya”.
n=
31
Keterangan:
n = jumlah sampel
n=
langsung dari lapangan penelitian, seperti data yang diperoleh dari kuesioner yang
dibagikan atau dari wawancara langsung dengan objek penelitian”
Sumber data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari
buku, jurnal penelitian terdahulu dan data statistik. Data tersebut digunakan untuk
menjadi sumber acuan pembuatan penelitian ini.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Store Atmosphere (X1) dan
Kualitas Produk (X2). Adaun variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
Dalam penelitian ini dilakukan observasi di Ayoka café and kitchen untuk
mengetahui suasana café yang ada di Ayoka.
yang akan diukur”. Jadi, uji validitas ini digunakan untuk mendeteksi validnya
setiap item yang diujikan dalam kuesioner.
Pada penelitian ini menggunakan uji validitas dengan cara menghitung nilai
koefisien korelasi (r) dengan melihat hasil skor tiap pernyataan kemudian di
korelasikan dengan skor totalnya. Dari langkah tersebut dapat dilihat pernyataan
mana yang valid atau tidak valid. Untuk mengetahui pernyataan tersebut valid
atau tidak, di gunakan dasar dengan cara membandingkan nilai indeks korelasi (r)
dengan nilai korelasi kritik/tabel (r tabel). Dalam perhitungan data dengan SPSS
digunakan kriteria sebagai berikut untuk mengetahui valid atau tidaknya suatu
kuesioner:
a. Jika r hitung > r tabel dan sig. <= 0,05 maka item-item variabel tersebut
dinyatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel atau sig. > 0,05 maka item-item variabel tersebut
dinyatakan tidak valid.
Menurut Sugiyono dan Susanto (2015) dalam dalam Dewi (2018:66) “uji
heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”.
1. Bila VIF > 10 dan nilai tolerance < 0.10 maka terdapat masalah
multikolinieritas yang serius
2. Bila VIF < 10 d dan nilai tolerance > 0.10 maka tidak terdapat masalah
multikolinieritas yang serius.
2014:1555). Pada penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel (X1) store
atmosphere, variabel (X2) kualitas produk dan variabel (Y) kepuasan konsumen.
Y = b0+b1X1+b2X2+e
Dimana:
b0 = Konstanta
b1 = Koefisien regresi untuk x1
b2 = Koefisien regresi untuk x2
e = Error term
Y = Kepuasaan konsumen
X1 = Store atmosphere
X2 = Kualitas produk
3.7.7 Uji t
Ghozali (2018) dalam Nanincova (2019) mengatakan bahwa uji t digunakan
untuk mengetahui masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen. Jika thitung > t tabel atau nilai signifikansi uji t < 0,05 maka disimpulkan
bahwa secara individual variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
43
Untuk menentukan apakah hipotesa yang ditulis diterima atau tidak, maka
kriteria yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut:
a. Jika thitung > ttabel dan t sig < = 0.05 maka H0 ditotak dan Ha diterima, yang
berarti variabel bebas (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel
terikat (Y).
b. Jika thitung < ttabel atau t sig > 0.05 maka H0 diterima dan Ha ditolak, yang
berarti variabel bebas (X) secara parsial tidak berpengaruh terhadap
variabel terikat (Y).
c. t tabel diperoleh dengan melihat nilai df = n-k. Dimana n = jumlah sampel;
k = jumlah variabel bebas untuk sig. 5%
3.7.8 Uji F
JADWAL PENELITIAN
44
45
Daftar Pustaka
Gozali, Y. W., Soekresno, D., & Aprilia, A. (2008). Analisa Pengaruh Faktor
Kualitas Makanan, Kualitas Layanan, dan Mood Terhadap Pemberian Tip
Di Duck King Restoran Galaxy Mall Surabaya. Jurnal Hospitality dan
Manajemen Jasa, vol. 4, no. 1, 2016, pp. 138-157.
Gunawan, C. (2020). Mahir Menguasai SPSS Panduan Praktis Mengolah Data
Penelitian . Sleman: CV. Budi Utama.
Harinaldi. (2005). Prinsip Statistik Untuk Teknik & Sains. Jakarta: Erlangga.
Hery. (2019). Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT. Grasindo.
Heryanto, I. (2015). Analisis Pengaruh Produk, Harga, Distribusi, dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Serta Implikasinya pada Kepuasan
Pelanggan. Jurnal Ekonomi, Bisnis & Enterpreneurship, ISSN :2443-
2121Vol. 9, No. 2, Oktober 2015, 80-101, 83.
Hidayati, A., Sifatu, O., Maddinsyah, A., Sunarsi, D., & Jasmani. (2021).
Loyalitas dan Kepuasan Konsumen: Tinjuan Teoritik. Surabaya:
ciptapublishing.
Isnandari, A., & Sunarti. (2018). Pengaruh Kualitas Produk, Store Atmosphere,
Dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen (Survei pada Java Dancer
Coffee). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 60 No. 3 Juli 2018, 106.
Katadata. 2020. Pengunjung Restoran Meningkat di Kota-kota Besar Indonesia.
(https://databoks.katadata.co.id Diakses pada 31 Januri 2021)
Kotler, P., & Armstrong, G. (2006). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Krisjayanti, M. &. Krisjayanti, M.,. (2018). PENGARUH SUASANA TOKO
DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN (Studi Kasus pada Pelanggan ICOS Cafe). Jurnal Ilmu
Administrasi Bisnis, 7(3), 226-236.
Kristiana, M. (2017). Pengaruh Store Atmosphere Dan Kualitas Layanan
Terhadap Kepuasan Konsumen Cafe Heerlijik Gelato Perpustakaan Bank
Indonesia Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), Volume 01
Nomor 01 Tahun 2017, 113.
Lumenta, D. J., Silvya L. Mandey, & Rotinsulu Jopie J. (2014). HARGA DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN
PT. POS INDONESIA (PERSERO) MANADO. Vol.2 No.3 September
2014, Hal. 1550-1562, 1555.
Mamase, A. R., & Octaviani (2020). Pengaruh Store Atmosphere Dan Product
Quality Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Rumah Makan
Cah Ayu). E-Journal Equilibrium Manajemen Volume 6, Nomor 1, Tahun
2020.
Maryati, K., & Suryawati, J. (2007). SOSIOLOGI. Jakarta: ESIS.
47
Ovan, & Andika, S. (2020). Aplikasi Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Penelitian Berbasis Web. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendekia
Indonesia.
Pramesti, G. (2014). Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22. Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo.
Purnomo, R. A. (2017). Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis dengan SPSS.
Ponorogo: CV. Wade Group.
Rismawati, I., & Hasbi, I. (2020). Pengaruh Store Atmosphere Dan Experiential
Marketing Terhadap Kepuasan Pelanggan Waroeng Setiabudhi
Cihampelas. Vol. XIV No.01 Juli 2020, 67.
Santoso, S. (2019). Mahir Statistik Parametrik. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Sekartaji, G. (2015). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Di
Restoran Bebek Dan Ayam Goreng Pak Ndut Solo. IMFE(Jurnal Ilmiah
Manajemen Fakultas Ekonomi), Volume 1 No. 1 Tahun 2015, Hal. 49-56,
55.
Septayuda, I. (2018). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap
Kepuasan Pelanggan Go-Jek Di Kota Palembang. 30.
Setyawan, F. E. (2017). Pedoman Metodologi Penelitian (Statistika Praktis).
Sidoarjo: Zifatama Jawara.
Simamora, B. (2003). Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan
Profitabel. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Siyoto, S., & Sodik, A. (2015). DASAR METODOLOGI PENELITIAN.
Klodangan: Literasi Media Publishing.
Suatma, J. (2013). Analisis Strategi Inovasi Atribut Produk Dan Pengaruhnya
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Skuter Matik Merek
Honda Vario Di Kota Semarang . Jurnal Stie Semarang, Vol 5, No 2, edisi
juni 2013 (issn : 2252-7826), 20.
Sudarsono, H. (2020). Buku Ajar Manajemen Pemasaran. Jember: CV.
PUSTAKA ABADI.
Sugiarto, B. U., & Subagio, H. (2014). Analisa Pengaruh Produk, Kualitas
Pelayanan, Harga, dan Store Atmosphere Terhadap Minat Beli di Dream
of Khayangan Art Resto Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra,
Vol 2, No. 1 , 5.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Tarjo. (2019). Metode Penelitian 3X Baca. Yogyakarta: CV. BUDI UTAMA.
48
LAMPIRAN
50
KUESIONER
Dengan Hormat,
Email : dinasfyh@gmail.com
No. HP : 083893760347
A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
2. Usia : 17 – 25 tahun 26 – 35 tahun
>36 tahun
3. Pekerjaan : Pelajar/Mahasiswa PNS
TNI/POLRI Lain-lain
4. Penghasilan : < Rp 500.000
Rp 500.000 – Rp 1.500.000
Rp 1.500.000 – Rp 2.500.000
> Rp 2.500.000
51
B. PETUNJUK PENGISIAN
Berikan tanda checklist (✓) pada kolom yang sesuai dengan penilaian
anda. Pemilihan pada kolom mencerminkan penilaian anda dengan kriteria
sebagai berikut:
STS : Sangat Tidak Setuju
TS : Tidak Setuju
N : Netral
S : Setuju
SS : Sangat Setuju
C. DAFTAR PERTANYAAN
No Pernyataan STS TS N S SS
Exterior (Bagian luar café)
Saya merasa lebar pintu masuk
1 memudahkan lalu lintas
konsumen
Saya merasa Ayoka memiliki
2
bangunan yang luas
Saya merasa Ayoka memiliki
3 konsep yang unik karena terdapat
outdoor didalam ruangan
Saya merasa Ayoka memiliki
4
tempat parkir yang luas
Saya merasa tempat parkir di
5 Ayoka memiliki jarak yang dekat
dengan café
52
No Pernyataan STS TS N S SS
Interior (Bagian dalam café)
Saya merasa pencahayaan di
6 dalam ruangan sudah cukup
terang
Saya merasa musik di Ayoka
7 cocok dengan suasana yang ada
didalam café
Saya merasa meja dan kursi telah
8 diatur dengan tepat sehingga
membuat nyaman.
Saya merasa ruangan Ayoka café
9
sejuk sehingga membuat betah
Saya merasa pramusaji di Ayoka
10.
berkerja dengan tanggap
Saya merasa kebersihan Ayoka
11.
café selalu terjada
Layout Ruangan (Tata letak)
Saya merasa penataan tempat di
Ayoka sudah di alokasikan
dengan baik (ruangan untuk
12
pramusaji, ruangan untuk
konsumen, dan ruangan
penjualan)
Interior Point of Interest Display
Saya merasa dekorasi ruangan
13 yang dibuat oleh Ayoka café
menarik
53
No Pernyataan STS TS N S SS
Kualitas Produk
Saya merasa perpaduan warna
14 makanan yang disajikan
menambah ketertarikan
Saya merasa warna minuman
15 yang disajikan menambah
kesegaran
Saya merasa Ayoka menjaga
16 kebersihan hidangan yang
disajikan
Saya merasa penataan hidangan
17 yang disajikan menambah
ketertarikan
Saya merasa porsi makanan yang
18 disajikan sudah sesuai dengan
porsi saya
Saya merasa porsi hidangan yang
19 disajikan sudah sesuai dengan
harga yang saya keluarkan
Saya merasa aroma makanan yang
20
disajikan menambah selera makan
Saya merasa tingkat kematangan
21 makanan yang disajikan sudah
sesuai
Saya merasakan kelezatan rasa
22
dari hidangan yang disajikan
54
No Pernyataan STS TS N S SS
Kepuasan Konsumen
Saya merasa puas dengan kualitas
23
makanan yang ada di café Ayoka
Saya merasa puas dengan kualitas
24
minuman yang ada di café Ayoka
Saya merasa puas dengan suasana
25
café yang ada di Ayoka
Saya merasa harga produk sesuai
26
dengan kualitas yang di berikan
Saya merasa kualitas produk di
27 café Ayoka sudah sesuai dengan
harapan saya
Saya merasa suasana restoran di
28 café Ayoka sudah sesuai dengan
harapan saya