Semester 5
Tahun 2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-nya saya dapat menyelesaikan tugas dari mata kuliah perilaku konsumen yang
diberikan oleh Dr. Indah Martati, SE., MM. Mini riset ini dilakukan untuk membuktikan
hipotesis yang telah di ambil oleh peneliti terhadap perilaku konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian kecap manis merek ABC.
Objek yang dipilih dalam Mini riset ini adalah kecap manis khususnya merk ABC. Saya
berharap mini riset ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun saya sendiri selaku peneliti,
guna menjadi bahan pertimbangan pihak terkait dalam pengambilan keputusan selanjutnya
dan menambah wawasan ilmu pengetahuan terkhusus mengenai perilaku konsumen dalam
pengambilan keputusan pembelian. banyak pihak yang terlibat dalam penyusunan mini riset
ini, oleh karena itu saya ucapkan terima kasih.
Dikarenakan keterbatasan penulis sebagai manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan, saya sebagai penulis memohon maaf apabila ada kesalahan yang terdapat pada
mini riset kali ini maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran maupun kritik yang
membangun dari para pembaca.
Akhir kata Saya berharap semoga mini riset ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua, Amin Ya Rabbal Alamin.
DAFTAR ISI
Halaman Judul.....................................................................................................
Kata pengantar....................................................................................................
Daftar isi..............................................................................................................
Daftar Tabel.........................................................................................................
Daftar Gambar.....................................................................................................
Daftar Bagan.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
1.1 Latar Belakang.....................................................................................
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................
1.4.1 Bagi produssen..........................................................................
1.4.2 Bagi peneliti...............................................................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................
2.1 Tentang Kecap Manis..........................................................................
2.1.1 Sejarah Kecap............................................................................
2.1.2 Karakteristik Produk Kecap.......................................................
2.1.3 Pengolahan Kecap.....................................................................
2.2 Dasar Teori...........................................................................................
2.2.1 Ruang Lingkup Perilaku Konsumen..........................................
2.2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen........................
2.2.3 Proses Pengambilan Keutusan Konsumen................................
2.2.4 Kebutuhan Dan Motivasi konsumen.........................................
2.3 Studi Empiris.......................................................................................
2.3.1 Mapping Empiris.......................................................................
2.4 Hipotesis..............................................................................................
2.5 Kerangka Penelitian.............................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................
3.1 Definisi Operasional............................................................................
3.1.1 Variabel Eksogen.......................................................................
3.1.2 Variabel Endogen.......................................................................
3.1.3 Populasi.....................................................................................
3.1.4 Lokasi Penelitian.......................................................................
3.1.5 Smpel.........................................................................................
3.2 Metode Pengumpulan Data..................................................................
3.2.1 Kuesioner...................................................................................
3.3 Alat Analisis.........................................................................................
3.3.1 Uji Validitas...............................................................................
3.3.2 Uji Reliabilitas...........................................................................
3.3.3 Uji Hipotesis..............................................................................
ii
i
ii
iv
v
vi
7
7
12
12
12
12
12
13
13
13
13
14
15
15
16
19
23
25
25
32
33
35
35
35
36
36
37
37
39
39
41
41
41
41
iii
43
43
43
44
45
45
47
48
48
49
49
50
51
51
52
53
55
55
55
58
59
59
59
59
60
DAFTAR TABEL
No
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Tabel 8
Tabel 9
Tabel 10
Tabel 11
Tabel 12
Tabel 13
Tabel 14
Tabel 15
Tabel 16
Tabel 17
Tabel 18
Tabel 19
Judul
Top Brand Index 2007 2010
Top Brand Index 2007 2010
Penjualan partai besar sepanjang april 2006 maret 2007
Contoh beberapa keputusan yang dilakukan konsumen
Mapping Empiris
Jumlah persebaran penduduk perkecamatan kota Samarinda
tahun 2015
Data jenis kelamin responden
Data status perkawinan responden
Data pendidikan terakhir responden
Data pekerjaan responden
Data domisili kecamatan responden
Data penghasilan /bulan responden
Uji Vaiditas Dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Deskripsi variabel sosial
Deskripsi variabel Kebudayaan
Deskripsi variabel psikologis
Deskripsi variabel pribadi
Deskripsi variabel keputusan pembelian
Hasil pengujian hipotesis
iv
Hal
8
9
10
20
25
39
43
44
45
46
47
48
49
50
50
51
52
52
53
DAFTAR GAMBAR
No
Gambar 1
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
Gambar 6
Judul
Diagram Jenis Kelamin Responden
Data Status Perkawinan
Data Pendidikan Terakhir
Data pekerjaan
Data Domisili Responden
Data Penghasilan /Bulan
Hal
44
44
45
46
47
48
DAFTAR BAGAN
No
Bagan 1
Bagan 2
Bagan 3
Bagan 4
Judul
Proses pencarian internal
Variabel Perilaku Konsumen
Kerangka Penelitian
Model Konseptual
vi
Hal
23
24
33
34
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk yang mencapai
lebih dari 235 juta jiwa menjadikan Indonesia sebagai pasar yang besar. Tidak hanya
minat beli tetapi juga pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi membuat para
pelaku bisnis khususnya di bidang industri makanan dan minuman tertarik untuk
memasarkan produknya. Salah satu produk tersebut adalah kecap manis yang menurut
hasil riset lembaga riset pasar Euromonitor International, pada 2005, total pasar kecap
manis yang diperebutkan di Indonesia mencapai 130 juta liter atau 3 Trilliun per tahun.
Berdasarkan data yang didapat dari BPS pada tahun 2006 bahwa rata- rata
pertumbuhan konsumsi kecap per tahunnya mencapai 10%-20%, prosentase ini
merupakan angka yang cukup signifikan mengingat besarnya pasar produk konsumsi di
Indonesia. Hal inilah yang membuat berbagai produsen kecap manis terjun kedalam
bisnis ini dan memasarkan produknya di Indonesia. Produsen- produsen ini memasarkan
produk mereka dengan cara nya masing-masing. Produsen satu dengan yang lain saling
bersaing dengan berbagai cara untuk bisa mempengaruhi minat beli konsumen.
Menurut (Kotler P. , 2002), pemasaran adalah suatu proses sosial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang merka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain. Pemasaran sebagai subyek pengambilan keputusan
merupakan serangkaian tindak terpogram untuk memastikan bahwa semua operasi
pemasaran dapat terorganisasi dan sesuai dengan sasaran (Chandra, Tjiptono, &
Chandra, 2004).
Salah satu pioneer dan merupakan produsen kecap manis terbesar di Indonesia
adalah PT. Heinz ABC dengan produk andalannya yaitu kecap manis ABC. PT. Heinz
ABC dengan kecap manis merek ABC sebagai salah satu produk unggulannya telah
menguasai pasar kecap manis di Indonesia selama bertahun- tahun. Awalnya, kecap
ABC di produksi oleh perusahaan sekelas UKM, lalu pada February 1999, saham
mayoritas pendiri kecap yang terdiri atas tujuh varian ini dibeli oleh HJ Heinz Co. Tak
lama kemudian, nama perusahaan pun berubah menjadi PT Heinz ABC Indonesia.
Lewat bendera barunya, kecap ABC mengalami perubahan teknologi informasi,
proses pembuatan, dan jaringan pasar internasional. Hasilnya, sejak tahun 2001,
menurut lembaga riset pasar Euromonitor International, pada tahun 2001 kecap manis
ABC menguasai 40 persen penetrasi pasar dari total pasar kecap di Indonesia sebesar
1.6 Trilliun, lalu pada tahun-tahun selanjutnya terus mengalami penurunan yaitu pada
2002 sebesar 38%, 2003 sebesar 36%, 2004 sebesar 34%, dan pada tahun 2005 hanya
menguasai 33 persen dari 3 Trilliun pangsa pasar. Hal ini sangatlah beralasan mengingat
kecap manis ABC terus di bayang-bayangi oleh kompetitor terdekatnya yaitu kecap
manis Bango yang memiliki pangsa pasar cukup besar dan terus berkembang. Sebagai
contoh pada tahun 2001 kecap Bango memiliki pangsa pasar sebesar 28%, pada 2002
meningkat menjadi 29%, 2003 menjadi 30%, 2004 sebesar 30% lalu pada tahun 2005
mendekati kecap ABC sebesar 32%. Tidak hanya menguasai pangsa pasar dari tahun ke
tahun, tetapi kecap manis ABC juga menguasai Top Brand Index dari tahun ke tahun di
bandingkan dengan pesaing terdekatnya. Brand index suatu produk dapat diukur dengan
menggunakan tiga parameter, yaitu mind share, market share, dan commitment share.
Mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen pada kategori
produk yang bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan merek di dalam
pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen. Commitment
share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek
terkait di masa mendatang.
Berdasarkan hasil riset Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing, pada
tahun 2007 kecap manis merek ABC memiliki TBI sebesar 49.09%, 48.5% (2008),
47.90% (2009), dan sebesar 39.80% pada tahun 2010 seperti yang terlihat pada tabel 1
di bawah ini:
Tabel 1 : Top Brand Index 2007-2010
Merek/Tahun
ABC
2007
49.09%
2008
48.5%
2009
47.90%
2010
39.80%
Merek/Tahun
ABC
Bango
2007
49.09%
39.13%
2008
48.5%
40.6%
2009
47.90%
41.3%
2010
3.80%
47%
Kecap Bango yang merupakan pesaing terdekat kecap ABC baik dari pangsa
pasar maupun brand equity membuat persaingan semakin panas. Promosi- promosi
kreatif dan konsep pemasaran yang matang kerap di jalankan oleh kecap Bango
melambungkan brand kecap manis Bango dan membuat pangsa pasar dan brand index
kecap ABC menjadi tergerus. Pada tabel 2 terlihat bahwa meskipun bertahun-tahun
menempati posisi teratas dalam TBI dari tahun 2007 hingga 2009 tetapi secara perlahan
namun pasti nilai TBI ABC mengalami penurunan yaitu pada tahun 2007 sebesar 49%,
2008 sebesar 48%, 2009 sebesar 47.90%, dan akhirnya pada tahun 2010 dikalahkan
oleh TBI kecap manis pesaing terdekatnya yaitu merek Bango dengan 47% dan kecap
ABC 39.8%.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, bisa saja di sebabkan oleh kurangnya
promosi yang dilakukan oleh kecap ABC. Pada saat yang sama, merek kompetitor
cenderung lebih agresif dalam menetapkan belanja iklan. Dengan menetapkan
budget promosi yang besar dan kematangan dalam menjalankan konsep pemasaran
membuat merek Bango menjadi terangkat. Seperti yang tercantum pada tabel 2 diatas
terlihat bahwa kecap Bango selalu menetapkan budget iklan yang lebih besar dari kecap
ABC.
Terbukti data belanja iklan kecap Bango yang dihimpun dari Nielsen Media
Research, pada tahun 2004, 2005 dan 2006 secara berturut-turut adalah 19, 21,9 dan 23
milliar rupiah. Angka ini lebih besar dibandingkan dengan budget kecap ABC yaitu
secara berturut-turut sebesar 18,7, 20,7 dan 22 milliar rupiah. Selain itu kreatifitas
promosi dari para marketer juga mempunyai andil besar, seperti konsep pemasaran
kreatif yang di dengung-dengungkan oleh kecap manis Bango melalui promosi nya
yang bertajuk Festival Jajanan Bango dianggap sebagai terobosan yang pintar, karena
dinilai mampu meningkatkan emosi dan brand awareness konsumen terhadap produk
Bango.
(Tjiptono, 1997), menjelaskan bahwa promosi merupakan aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan
pasar sasaran atas produk perusahaan agar konsumen bisa menerima, membeli dan loyal
9
Merek/Tahun
ABC
Bango
2006
51%
19%
2007
41%
21%
Sumber 3 : Single Source Survey, Roy Morgan Research Pada Tahun 2007
Tidak hanya itu, penjualan partai besar pun ikut tergerus, seperti yang terlihat
pada tabel 3, pada tahun 2006 hingga tahun 2007 kecap manis ABC mengalami
penurunan penjualan partai besar sebesar 10% dari semula sebesar 51% menjadi 41%.
Sedangkan kecap manis merek kompetitor dalam kurun waktu yang sama justru
mengalami kenaikan yang signifikan yaitu 10%. Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja
dan harus segera dicari solusinya untuk diambil tindakan secepat mungkin agar tidak
berlanjut. Tergerusnya penjualan partai besar bisa disebabkan oleh berbagai hal yang
salah satunya adalah produk kecap ABC itu sendiri. Beragamnya varian produk baik
ukuran kemasan dan kualitas produk sangat mempengaruhi minat beli konsumen.
10
Produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif dapat memberikan nilai
tambah yang sulit disaingi oleh kompetitor. (Kotler & Amstrong, Prinsip-prinsip
pemasaran, 2001), kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk
mengalahkan pesaing. Perusahaan dengan kualitas terbaik akan tumbuh dengan pesat
dan dalam jangka panjang perusahaan akan lebih barhasil.
Dengan melakukan peningkatan terhadap kualitas produk, maka konsumen akan
cenderung memilih produk tersebut. Produk yang disesuaikan dengan kebutuhan
konsumen akan mempengaruhi calon konsumen untuk memilih dan membuat produk
tersebut dapat bersaing di pasaran. Konsumen yang mengalami kepuasan terhadap
perusahaan akan membeli lagi, mengatakan hal-hal yang baik tentang perusahaan pada
orang lain dan membeli produk lain dari perusahaan yang sama (Kotler P. , 2002).
Konsumen yang merasa puas dan cocok dengan kecap manis merk ABC akan
melakukan pembelian ulang dan mengatakan hal-hal baik tentang kecap ABC kepada
orang lain serta mencoba varian produk lain dari PT. Heinz ABC.
Pertumbuhan pasar kecap manis di Indonesia yang tinggi dan permintaan pasar
yang begitu besar menawarkan kesempatan yang besar pula bagi kecap ABC untuk
merebut kembali posisinya baik dari sisi TBI maupun memenangkan persaingan
dominasi ceruk pasar. Mengingat konsumen kecap di Indonesia tidak terbatas usia,
jenis kelamin, latar belakang sosial maupun ekonomi membuat pangsa pasar kecap
manis di Indonesia menjadi sangat besar dan luas sehingga pantas untuk di perjuangkan.
Untuk memenangkan sebuah persaingan maka diperlukan ekuitas merek yang
kokoh. Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan
dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang
diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para apelanggan
perusahaan (Aaker, 1997).
Berdasarkan kajian tersebut maka penelitian ini berusaha mengetahui dan
menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian kecap
manis merk ABC, oleh karena itu diambil judul penelitian Analisis Pengaruh
motivasi, persepsi, keyakinan dan sikap terhadap keputusan pmbelian produk kecap
manis merek ABC pada Mahasiswa Politeknik Negeri Samarinda
11
1.4. Manfaat
1.4.1. Bagi produsen
Menjadi referensi dan atau bahan acuan untuk pengambilan, perbaikan,
inovasi di keputusan selanjutnya
1.4.2. Bagi peneliti
Sebagai dasar kajian empiris dan sebagai penambah wawasan bagi
peneliti bagaimana memahami perilaku konsumen
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Tentang Kecap Manis
2.1.1. Sejarah Kecap
Produk kecap diduga berasal dari daratan Cina, ditemukan lebih dari
3000 tahun yang lalu. Selanjutnya masuk ke Jepang dan negara lain di Asia,
termasuk Indonesia. Namun sulit diketahui sejak kapan pertama kalinya nenek
moyang bangsa Indonesia membuat kecap kedelai ini. (Santoso, 1994) Karena
rasanya yang khas dan sangat disukai, kecap cepat dikenal di berbagai negara,
terutama di negara belahan timur dengan berbagai nama dan modifikasi dari
segi penampakan, cita rasa, dan komposisinya. Kecap (soy sauce) dikenal di
berbagai negara dengan nama yang berbeda. Kecap yang dikenal sebagai shoyu
di Jepang dan Chiang-yu di Cina, adalah produk pangan fermentasian yang
terpenting di kedua negara tersebut. Sementara itu kecap dikenal dengan nama
kanjang di Korea, toyo di Filipina dan see-ieu di Thailand. Menurut (S, 1989),
industri kecap terbesar terdapat di Jepang, yaitu di Kikkoman, dengan jenis
kecap yang dihasilkan adalah shoyu dan tamari. Di Jepang , shoyu dibuat dari
campuran kedelai dan gandum dengan nisbah 45:55. Di Cina, chiang-yu diolah
dari kedelai saja atau dari campuran kedelai dengan bebijian lain dengan
proporsi kedelai lebih tinggi.
2.1.2. Karakteristik Produk Kecap
Menurut Standar Industri Indonesia (SII) 0032-74 yang dikeluarkan
Departemen Perindustrian, kecap didefinisikan sebagai cairan kental yang
mengandung protein yang diperoleh dari perebusan kedelai yang telah
diragikan, ditambahkan gula, garam, dan rempah-rempah. Kecap dikemas
dalam botol gelas, botol plastik, atau sachet plastik. Kemasan merupakan
pemisah antara makanan dengan lingkungan, mencegah terjadinya perubahan
mutu makanan yang diakibatkan suhu kamar, kelembaban, serangga, dan jasad
renik yang merugikan. Balai penelitian dan pengembangan industri pangan
menyatakan pada umumnya bahan baku untuk pembuatan kecap adalah kedelai
13
atau campuran dengan bahan-bahan lain yang mengandung pati seperti tepung
gandum atau terigu. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, kecap juga dapat dibuat dengan menggunakan bahan-bahan lain
seperti ikan, ampas tahu, secara hidrolisis atau dengan mengisolasi protein
dengan ampas kecap (Departemen Perindustrian, 2005).
2.1.3. Pengolahan Kecap
Proses produksi kecap sebagian besar termasuk dalam kategori industri
pengolahan kedelai tradisional. Meskipun dikatakan tradisional, bukan berarti
industri yang termasuk dalam golongan ini mengolah secara manual. Istilah
tradisional di sini digunakan untuk menunjukkan bahwa tipe dan metode
pengolahannya sudah dipraktekkan berabad-abad lamanya dan diwariskan
turuntemurun. Di Indonesia, pada umumnya kecap diproduksi dengan cara
fermentasi tradisional dalam skala industri kecil dan menggunakan peralatan
sederhana, tetapi dengan semakin berkembangnya teknologi telah banyak
terdapat industri yang mengolah kecap dalam skala industri besar yang
menggunakan peralatan modern (Wulan, 2004). Dalam proses pembuatannya,
kecap dibuat melalui tiga cara pembuatan yaitu fermentasi, hidrolisis asam, dan
kombinasi keduanya. Pada umumnya kecap yang diproses melalui fermentasi
memiliki rasa dan aroma yang lebih baik dibandingkan dengan cara hidrolisis
sehingga tak heran jika sebagian besar produsen kecap membuat kecap dengan
cara ini (Santoso, 2004). Proses pengolahan kecap secara fermentasi, pada
umumnya terdiri dari dua tahap, yaitu fermentas kapang (Solid Stage
Fermentation) dan fermentasi dalam larutan garam (Brine Fermentation)
(Suharjo, 1992). Selama fermentasi kapang berlangsung, mikroba yang
berperan adalah Aspergillus flavus, Aspergillus niger, atau Rhizopus
Oligosporus, sedangkan selama fermentasi garam mikroba yang berperan
adalah beberapa jenis khamir dan bakteri antara lain Zygosacharamyces,
Hansenula (khamir), dan Lactobacillus (bakteri) (Koswara, 1992). Proses
produksi ini memakan waktu antara dua hingga tiga bulan, tetapi semakin lama
waktu yang dibutuhkan untuk fermentasi garam, maka protein yang berlarut
dalam kecap akan semakin tinggi pula (Koswara, 1992).
14
Stimulus Variabel
yang di artikan sebagai variabel yang berada di luar individu dan
berpengaruh dalam keputusan pembelian, misalnya variabel bauran
pemasaran (marketing mix).
2)
Variabel Respon
Yaitu variabel yang diakibatkan dari variabel stimulus atau
disebut variabel aktivitas individu. Jika variabel stimulus
mempengaruhi secara kuat terhadap faktor individu, maka aktivitas
individu akan mengikuti pengaruh dari variabel itu.
15
3)
Variabel Intervening
Variabel ini berada diantara variabel stimulus dan variable
respons. Konsumen bisa saja tidak mengikuti pengaru dari variabel
stimulus jika konsumen memiiki persepsi dan sikap yang kuat
terhadap barang dan jasa yang ditawarkan.
2.2.2.
Faktor Internal
Yakni kekuatan internal yang ada dalam diri individu dimana
faktor internal ini dapat berubah jika ada pengaruh dari faktor luar
atau eksternal. Sebaliknya jika faktor internal memiliki posisi yang
kuat maka faktor eksternal tidak akan memiliki pengaruh yang berarti.
Kekuatan internal meliputi pengalaman belajar dan memori (learning
dan memory), kepribadian dan konsep diri (personality and self
concept), motivasi dan keterlibatan (motivation and involvement),
sikap (attieude), dan gaya hidup (life style). Masing-masing faktor
akan disebutkan secara berturut-turut sebagai berikut:
16
2)
a.
b.
c.
Teori Kognitif
d.
e.
f.
g.
Sikap (attitude)
h.
i.
Psikografik
j.
Presepsi (Perception)
Faktor Eksternal
Faktor eksternal dalam mempengaruhi pola kegiatan konsumsi,
merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar individu, yang
mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu tindakan atau
aktivitas yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi,
menggunakan dan menghabiskan barang-barang dan jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Faktor-faktor eksternal tersebut antara lain :
a.
b.
Faktor Budaya
1.
2.
3.
Ekonomis
Kecenderungan kepada Paham Antifungsionalis
Kecenderungan Reaksi Melawan Kompleksitas
17
Faktor Keluarga
Keluarga yaitu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih
orang yang berhubungan melalui darah, perkawinan, adopsi,
dan tinggal bersama. Rumah tangga di bedakan menjadi dua
kelompok yakni :
1.
Rumah tangga biasa
Yaitu seseorang atau kelompok orang yang
mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik/sensus,
dan bisanya mengurus kebutuhan sehari-hari bersama
2.
menjadi satu
Rumah tangga khusus
Yaitu :
a) Orang-orang yang tinggal di asrama, rumah panti
asuhan, lembaga Permasyarakatan yang
pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola
oleh lembaga
b) Kelompok orang yang mondok dengan makan
(indekos) dan jumlahnya 10 orang atau lebih.
d.
Faktor Situasi
Pengaruh situasi dapat di pandang sebagai pengaruh
yang timbuk dari faktor yang khusus untuk waktu dan tempat
18
2.2.3.
19
Kategori Keputusan
Keputusan membeli atau
mengkonsumsi
Keputusan
Pembelian/Konsumsi
Merek
Alternatif A
Alternatif B
Membeli Rumah
Menyewa Rumah
Keputusan Saluran
Penjualan
Keputusan Cara
Ekonomi
Membeli sedan Baleno
Belanja di Hero
Supermarket
Membayar Tunai
Pembayaran
Makan di Mc Donald
1)
Pengenalan Kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen
menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimasa
terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya terjadi. Contoh ; Seorang Ibu yang
bekerja menghadapi masalah tekanan waktu. Dia harus
mencuci baju keluarganya, tetapi ia tidak memiliki banyak
waktu untuk melakukannya. Kondisi ini membangkitkan
pengenalan kebutuhan akan pembantu rumah tangga atau
kebutuhan memiliki mesin cuci.
Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahuluu sebelum ia
bisa dikenali (recognized). Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi pengaktifan kebutuhan (Engel, W., &
Miniard, 1995)
20
b.
c.
d.
e.
Konsumsi Produk
Maksudnya adalah barang yang akan di konsumsi
(makan) dan jika barang persediaan makanan habis maka akan
mendrong konsumen untuk segera membelinya kembali.
f.
Perbedaan Individu
emosional kah)
(menurut
fungsional
kah,
h.
22
i.
Pencarian Internal
Bagan 1 : Proses pencarian internal
Kumpulan Produk dan Merek
Potensial
2.2.4.
Pengertian Kebutuhan
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan
yang ada dalam diri. Apabila konsumen kebutuhannya tidak terpenuhi,
ia akan menunjukan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya
terpenuhi, konsumen akan memperlihatkan perilaku yang gembira
sebagai manifestasi rasa puasnya.
23
2)
Tipologi Kebutuhan
Bagan 2 : Variabel Perilaku Konsumen
Intervening
Variables
Stimlus
Variables
Response
Variables
24
No.
1
Sumber
Gent Graha
(2011)
Analisis FaktorFaktor Yang
Mempengaruhi
Keputusan
Pembelian Kecap
Manis Merk ABC
Tujuan penelitian
Untuk menguji
dan
menganalisis
pengaruh
kesadaran
merek, produk,
dan promosi
terhadap
keputusan
pembelian
kecap manis
merk ABC
Metode dan
instrumen
penelitian
Subyek
penelitian ini
adalah ibu
rumah tangga di
daerah
Tembalang.
Dan
pengumpulan
data
menggunakan
non-probability
sampling
khususnya pada
accidental
sampling
Hasil penelitian
penelitiannya
mengemukakan
berkaitan dengan hasil
analisis regresi, dapat
disimpulkan bahwa
1. variabel
kesadaran merek,
kualitas produk
dan strategi
promosi memiliki
pengaruh yang
positif dan
signifikan
Analisis data
mnggunakan
metode Uji
Reliabilitas, Uji
validitas,
Analisis Regresi
Liniear
Berganda, ji
Hipotesis, Uji
penyimpangan
asumsi klasik,
25
dan Analisis
Koefisien
Determinasi.
2
Nopriani1,
Asrori2,
Hidayat3 tahun
2016
Pengaruh atribut
produk terhadap
keputusan
pembelian kecap
manis ABC
(Studi UD. Toko
Harapan Besar di
desa Suka Maju
DK 4D)
pembelian kecap
manis ABC pada
UD Toko Harapan
Besar di desa Suka
Maju DK 4D
Metode yang
digunakan
adalah metode
survei.
Populasi dari
penelitian ini
adalah
konsumen yang
pernah
memebeli di UD
Toko Harapan
Besar.
Menentukan
jumlah sampel
dengan
menggunakan
rumus slovin.
Menggunakan
Teknik
pengumpulan
data Analisis
Deskriptif dan
Analisis
Kuantitatif
Pengaruh Atribut
Produk terhadap
Keputusan
Pembelian adalah
positif dan
signifikan. Karena
nilai rata-rata untuk
nilai Atribut Produk
yang didapat dari
penelitian sebesar
4,11%.
Keputusan
Pembelian kecap
manis ABC di
Toko Harapan
Besar Desa Suka
Maju Dk 4D,
dapat dikatakan
cukup baik.
Karena nilai ratarata untuk variabel
keputusan
pembelian yang
didapat dari
penelitian adalah
sebesar 3,86%.
Atribut Produk
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Keputusan
Pembelian pada
Toko Harapan
Besar di Desa Suka
Maju Dk 4D.
Pengaruhnya
adalah sebesar
42,6% sementara
sisanya dipengaruhi
oleh variabel lain
yang tidak diteliti.
26
Florentinus
Hendi Hera
Quantrianto,
Prihatin Tiyanto
Priagung
Hutomo, dan
Emiliana Sri
Pujiarti pada
tahun 2013
Pengaruh Brand
Awareness,
Brand
Association, dan
Perceived
Quality terhadap
Loyalitas
Pelanggan Kecap
Manis merek
ABC (Studi
konsumen
Swalayan ADA
Siliwangi
Semarang)
Susy Raih Nur
Fatmayanti1,
Yoestini2 (2012)
Untuk
membuktikan dan
menganalisa
Pengaruh Brand
Awareness,Brand
Association, dan
Perceived Quality
terhadap Loyalitas
Pelanggan kecap
manis merek ABC
Analisis regresi
berganda dan Uji
Hipotesis
Membuktikan dan
menganalisa
pengaruh Iklan dan
Endorser terhadap
Brand Awareness
serta dampaknya
pada keputusan
pembelian
Analisis Regresi
Berganda
Analisis Iklan
dan Endorser
terhadap
pembentukan
Brand Awarenes
serta dampaknya
pada Keputusan
Pembelian
Produk Kecap
Manis ABC
Ari Luhur
Sasangka,
Analisis faktorfaktor yang
mempengaruhi
Untuk
mengetahui dan
menganalisis
pengaruh
perilaku
konsumen yang
Non-probability
sampling
Sample terdiri dari
100 responden
Hasil penelitian
menyimpulkan bahwa
Brand Awareness,
Brand Loyality, dan
Perceived Quality
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap Loyalitas
pelanggan
Pengambilan
keputusan
konsumen sangat
dipengaruhi oleh
Iklan sebagai
sumber informasi
oleh konsumen
yang di dukung
juga oleh endorser
sebagai
pendukung dalam
daya tarik dari
klan tersebut
Faktor
Non-probability
sampling, dengan
teknik accidental
sampling
Penelitian di
lakukan dengan
data kuantitatif dan
melakukan nonprobability
denganteknik
kebudayaan,
sosial, pribadi dan
psikologis secara
27
keputusan
konsumen dalam
pembelian
minuman energi
pada tahun 2010
di semarang.
terdiri dari
faktor budaya,
sosial, pribadi
dan psikologis
terhadap
keputusan untuk
membeli produk
minuman energi
merek Extra Joss
Untuk
mengetahui
diantara faktor
budaya, sosial,
pribadi dan
psikologi yang
berpengaruh
dominan
terhadap
keputusan
mahasiswa
untuk membeli
produk
minuman energi
merek Extra
Joss.
accidental sampling
bersama-sama
berpengaruh
Di uji
menggunakan
Analisis Regresi
Berganda dan
Hipotesis
terhadap
keputusan
pembelian produk
minuman energi
Extra Joss
Faktor
Kebudayaan
berpengaruh
secara parsial
terhadap
keputusan
pembelian produk
minuman energi
Extra Joss.
Faktor Sosial
berpengaruh
secara parsial
terhadap
keputusan
pembelian produk
minuman energi
Extra Joss.
Faktor Pribadi
berpengaruh
secara parsial
terhadap
keputusan
pembelian produk
minuman energi
Extra Joss.
Faktor Psikologis
berpengaruh
28
secara parsial
terhadap
keputusan
pembelian produk
minuman energi
Extra Joss
6
(Michael
Prayogo, Liliani,
2016)
Pengaruh
Kualitas Produk,
Harga, Dan
Faktor Sosial
Terhadap
keputusan
Pembelian Bakso
PEPO
mengetahui
pengaruh
kualitas produk
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen
Bakso PEPO
pengaruh harga
terhadap
keputusan
Penelitian di
lakukan dengan
data kulitatif yang
di kuantitatifkan
dan melakukan
teknik purposive
sample.
Di uji
menggunakan
Analisis Regresi
Berganda, Uji
Asumsi Klasik,
Hipotesis
Hasil penelitan
menunjukan
bahwa kualitas
produk, harga, dan
faktor sosial
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap
keputusan
pembelian
konsumen bakso
pembelian
PEPO dan
konsumen
memiliki pengaruh
Bakso PEPO
dan pengaruh
yang positif
faktor sosial
terhadap
keputusan
terhadap
keputusan
pembelian.
pembelian
konsumen
Bakso PEPO
7
(Puspitarini,
2013)
Pengaruh Faktor
Kebudayaan,
Sosial, Pribadi,
Dan Psikologi
Penelitian ini
Hasil penelitian ini
menggunakan data menunjukan
Pengaruh faktor
deskriptif
Faktor
kebudayaan,
kuantitatif dan
kebudayaan,
populasi adalah
faktor sosial,
Sosial, Pribadi,
semua pengunjung
faktor pribadi,
dan pembeli produk
dan Psikologi
faktor
Mengetahui
29
Terhadap Proses
Keputusan
Pembelian
Produk Pizza
psikologis
terhadap
keputusan
pembelian
produk pizza.
(Amalia, 2010)
Analisis
Pengaruh Faktor
Budaya Sosial,
Pribadi, Dan
Psikologis
Terhadap
Pembelian
Minuman
Penambah
Tenaga Cair
Merek M-150 Di
Semarang
Untuk
Menganalisis
pengaruh faktor
budaya, Sosial,
Pribadi,dan
Psikologis
terhadap
keputusan
pembelian.
berpengaruh
positif terhadap
proses keputusan
pembelian. Hal ini
dibuktikan dengan
nilai F hitung>F
tabel
(72,008>2,46) dan
nilai signifikansi
0,000<0,05.
Hasil penelitian
Faktor Budaya, Sosial,
Pribadi, dan Psikologi
berpengaruh
signifikan terhadap
keputusan pembelian.
30
(Suharto, 2016)
Pengaruh Budaya
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Menggunakan
Variabel Sosial
dan Pribadi
sebagai mediasi
Produk Air
Minum Kemasan
Untuk
Mengetahui
pengaruh
budaya, sosial
dan pribadi
sebagai
variabel
mediasi.
analisis regresi
berganda.
Tipe data
adalah primer
Menggunakan
kuesioner
Di. Penelitian ini
dirancang
menggunakan
analisis kuantitatif
dan kualitatif.
Metodologi
penelitian
menggunakan
metode survey.
Menggunakan
Path analisys,
sedangkan uji
instrumen
menggunakan
uji validitas
dan reliabilitas
Uji Persyaratan
Analisis
menggunakn
uju normalitas,
linieritas dan
signifikansi
regresi.
Hasil analisis di
dapatkan bahwa
variabel budaya,
sosial dan pribadi
berpengaruh secara
langsung terhadap
keputusan pembelian
air minum kemasan.
31
2.4. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
(Sugiyono, 2000:15), sedangkan pendapat lain mendefinisikan hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris
(Arikunto, 2003: 67). Berdasarkan atas landasan teori dan jurnal yang telah ditemukan,
maka dugaan sementara dalam penelitian ini adalah diduga :
2.4.1. H1
2.4.2. H2
2.4.3. H3
2.4.4. H4
32
Kajian Teoritik
1. Perilaku
Konsumen
sebagai
Kajian Empirik
perilaku
1.
Mempengaruhi
untuk
personal
1997),
memenuhi
kebutuhan
2.
Sedangkan
pendapat
yang
Yang
Pembelian
terhadap
di
Hidayat, 2015)
Pengaruh Brand
Awareness,
Brand
Association,
Perceived
Quality
terhadap Loyalitas
hidup
mereka.
(American
3.
Marketing
Association)
2. Sosial, diadopsi menurut (Sasangka, 2010)
3. Kebudayaan, diadopsi menurut (Sasangka,
2010)
4. Psikologis diadopsi dari (Sasangka, 2010)
5. Kualitas produk diadopsi dari (Sasangka,
4.
dan
Pelanggan Kecap
Brand
Awarenes
serta
2010)
keputusan
yang
konsumen
Hipotesis
Mini Riset
33
X1.2
X1.1
X1.3
Sosial
(X1)
Y1.1
Y1.2
Y1.3
H1
Kebudayaan
(X2)
H2
Keputusan
Pembelian
(Y1)
H3
X2.2
X2.1
H4
Psikologis
(X3)
Pribadi
(X4)
X3.3
X3.1
X3.2
X4.1
X4.2
X4.3
Keterangan :
: Variabel
: Hubungan variabel
: Indikator
: Hubungan Indikator
: Hipotesis
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Variabel Eksogen
1)
Sosial (X1)
Merupakan tingkat status sosial masyarakat atau keadan ekonomi
seseorang yang terdiri dari pendapatan yang dapat di belanjakan,
tabungan dan milik kebanyakan, pekerjaan serta variabel-variabel yang
lainnya. Indikator dari variabel faktor sosial adalah (Sasangka, 2010):
a. Mengikuti lingkungan
b. Pengalaman dari anggota keluarga
c. Mengikuti teman
2)
Kebudayaan (X2)
Merupakan suatu ciri khas dari sekumpulan orang yang diterapkan
secara turun temurun sebagai penuntun dari kehidupan mereka seharisehari. Indikator dari variabel tersebut terdiri dari (Sasangka, 2010):
a. Pergeseran budaya
b. Kelas sosial
3)
Psikologi (X3)
Merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai
keinginan-keinginan yang berasal dari diri pribadinya untuk menentukan
keputusannya sesuai dengan keinginannya. Indikator dari variabel
Psikologis adalah (Sasangka, 2010)
35
a. Motivasi
b. Persepsi
c. Pengetahuan
4)
Pribadi (X4)
Merupakan suatu keadaan dimana seseorang mempunyai sifat
untuk bisa menentukan keputusannya sesuai dengan keinginannya tanpa
ada paksaan dari pihak lain. Adapun indikator dari variabel tersebut
adalah (Sasangka, 2010):
a. Uang saku
b. Situasi ekonomi
c. Gaya hidup
3.1.2
Variabel Endogen
1)
Keputusan Pembelian
Suatu proses pengambilan keputusan dalam membeli suatu produk
yang dimulai dari pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian
alternatif, membuat keputusan pembelian dan akhirnya didapatkan
perilaku setelah membeli yaitu puas atau tidak puas atas suatu produk
yang dibelinya (Kotler & Amstrong, Prinsip-prinsip pemasaran, 2006)
Indikator:
a. Keinginan untuk membeli produk
b. Informasi tentang kualitas
c. Ketertarikan untuk membeli ulang
3.1.3
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang teridiri atas: obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyke dan benda-benda alam yang lai.
Populasi juga bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakterisitik atau sifat yang dimiliki
oleh subyek atau obyek yang diteliti itu (Sugiyono, Metode Penelitian
Pendidikan, 2010).
36
Lokasi Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah di seluruh wilayah kecamatan kota
Samarinda. Penelitian didasari atas proporsi sebaran kuesioner yang telah
dihitung secara proportional sesuai dengan jumlah penduduk. Lokasi penelitian
dan penyebaran kuesioner meliputi:
1)
Kecamatan Loa Janan Ilir
2)
Kecamatan Palaran
3)
Kecamatan Samarinda Ilir
4)
Kecamatan Samarinda Kota
5)
Kecamatan Samarinda Seberang
6)
Kecamatan Samarinda Ulu
7)
Kecamatan Samarinda Utara
8)
Kecamatan Sambutan
9)
Kecamatan Sungai Kunjang
10)
Kecamatan Sungai Pinang
3.1.5
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat mewakili populasinya. Jika populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh yang ada di populasi,
hal seperti ini dikarenakan adanya keterbatasan dana atau biaya, tenaga dan
waktu, maka oleh sebab itu peneliti dapat memakai sampel yang diambil dari
populasi. Sampel yang akan diambil dari populasi tersebut harus betul-betul
representatif atau dapat mewakili.
Dalam metode ini peneliti menggunakan metode sampling NonProbability Sampling dan menggunakan Teknik Aksidental Sampling yang di
mana suatu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dipakai sebagai sampel,
jika dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok untuk dijadikan sebagai
sumber data.
Sedangkan alasan digunakannya accidental sampling dikarenakan jumlah
populasi yang sangat besar dengan aktivitas responden yang tinggi yaitu
37
konsumen kecap manis ABC di Kota Samarinda, maka sangat tepat untuk
menggunakan accidental sampling.
Karena ukuran populasi tidak teridentifikasi, maka utnuk menentukan
ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut dapat digunakan rumus Slovin
dalam buku (Umar, 2004)),yaitu:
Keterangan:
1. n
=
2. z
=
Jumlah Sampel
Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5%
(1,96)
3. moe
=
Margin of error max, adalah tingkat kesalahan
maksimal pengambilam sampel yang masih dapat
ditoleransi, sebesar 10%.
Dari perhitngan diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang
38
Tabel 6 : Jumlah persebaran penduduk per kecamatan kota Samarinda Tahun 2015
Kecamatan
Populasi
Persentase
Sampel
Palaran
54,819
7%
Samarinda Ilir
74,012
9%
Samarinda Kota
36,919
5%
Sambutan
48,756
6%
Samarinda Seberang
64,262
8%
64
63,28
8%
24
Sungai Kunjang
127,384
16%
Samarinda Ulu
135,814
17%
17
Samarinda Utara
100,75
12%
Sungai Pinang
106,601
13%
812,597
100%
145
Samarinda
Kuesioner
Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini
menggunakan kuesioner dimana kuesionner adalah suatu cara pengumpulan
data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan
akan memberi respon atas pertanyaan tersebut adapun peneliti melampirkan
kuesioner pada lampiran 1.
Data penelitian dikumpulkan dengan metode semi survey. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang diperoleh
secara langsung. Data dikumpulkan melalui wawancara, tatap muka, telepon
atau surat menyurat. Untuk mendapatkan tingkat respon yang diharapkan,
maka dilakukan hal-hal sebagai berikut :
39
3.2.1.1
3.2.1.2
3.2.1.3
3.2.1.4
3.2.1.5
3.2.1.6
3.2.1.7
40
3.2.1.1
3.2.1.2
3.2.1.3
3.2.1.4
3.2.1.5
Uji Validitas
Validitas sebuah alat ukur ditunjukan dari kemampuannya mengukur apa yang
Uji Reliabilitas
Pengeritan reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Untuk mengetahui kuesioner tersebut sudah reliable akan dilakuakn
pengujian reliabilitas kuesioner dengan bantuan computer program SPSS. Metode
pengambilan keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6 yang
artinya suatu variable dikatakan reliable jika nilai. Alpha cronbach lebih besar dari 0,6
(Priyatno, 2010)
Adapun uji Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
3.3.3
Uji Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian
41
3.3.3.1
Uji T
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen
yaitu harga, kualitas produk, dan promosi secara parsial terhadap
variabel dependennya yaitu keputusan pembelian. Diketahui T tabel
pada penelitian ini adalah 1,977.
42
BAB IV
PENYAJIAN DATA
4.1
Karakteristik Responden
Penelitian ini mengkaji pengaruh Faktor Sosial, Kebudayaan, Psikologis, dan
Pribadi terhadap Keputusan Pembelian produk kecap manis ABC di Kota Samarinda.
Dari hasil observasi dilapangan, produk kecap manis ABC tumbuh dan berkembang
dengan pesat yang diakibatkan semakin meningkatnya penggunaan kecap manisyang
didasari oleh kecenderungan masyarakat akan makanan manis yang menggunakan
kecap manis adapun peneliti melampirkan tabulasi dengan secara lengkap pada
format .excel pada lampiran 2.
Penelitian yang dilakukan terhadap 145 orang responden pengguna kecap manis
ABC telah memberikan informasi berupa data demografi responden yang berkaitan
denganJenis Kelamin, wilayah kecamatan tempat tinggal responden, tingkat
pendiddikan,status pernikahan, pendapatan, pekerjaan responden dan jumlah produk
yang dikonsumsi responden sebagai berikut.
4.1.1
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total
Jumlah Presentase
22
15%
123
85%
145
100%
43
4.1.2
Status Perkawinan
Jumlah
Presentase
Sudah Menikah
11
8%
Belum Menikah
134
92%
145
100%
Total
44
4.1.3
Pendidikan Terakhir
Diploma
Diploma 3
Sarjana/D4
SMA/Sederajat
Total
Jumlah
13
11
6
115
145
Presentase
9%
8%
4%
79%
100%
4.1.4
45
Pekerjaan
Belum Bekerja
Karyawan Swasta
Pelajar/Mahasiswa
TNI/POLRI/ dan yang lainnya
Wiraswasta
Wirausaha
Total
Jumlah
7
17
117
1
1
2
145
Presentase
5%
12%
81%
1%
1%
1%
100%
46
4.1.5
Domisili
Loa Janan Ilir
Palaran
Samarinda Ilir
Samarinda Kota
Samarinda Seberang
Samarinda Ulu
Samarinda Utara
Sambutan
Sungai Kunjang
Sungai Pinang
Total
Jumlah
24
9
7
5
64
17
1
4
9
5
145
Presentase
17%
6%
5%
3%
44%
12%
1%
3%
6%
3%
100%
47
4.1.6
Penghasilan /bulan
Berkisar dibawah 2 juta
Berkisar di bawah 5 juta
Total
Jumlah
126
19
145
Presentase
87%
13%
100%
4.2
48
Variabel
Indikator
Sosial
(X1)
Kebudayaan
(X2)
Psikologis
(X3)
Pribadi
(X4)
Keputusan
Pembelian
(Y1)
Koefisien
Korelasi (r)
Validitas
X1.1
X1.2
X1.3
X2.1
X2.2
X3.1
X3.2
X3.3
X4.1
X4.2
X4.3
Y1.1
Y1.2
0.924
0.937
0.889
0.931
0.931
0.915
0.913
0.918
0.891
0.905
0.805
0.885
0.882
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Y1.3
0.896
Valid
Alpha Cronbach
(Reliabilitas)
0.905 (Reliabel)
0.847 (Reliabel)
0.903 (Reliabel)
0.835 (Reliabel)
0.840 (Reliabel)
Tabel 13 di atas menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (r) dari setiap
instrumen yang digunakan dalam penelitian lebih besar dari 0.60 (r > 0,60). Hal ini
menunjukkan bahwa instrumen penelitian adalah valid. Demikian pula terhadap nilai
Cronbach-Alpha dari masing-masing variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari
0.60, sehingga dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliabel. Dengan
demikian instrumen penelitian tersebut layak digunakan untuk pengumpulan data.
4.3
Variabel Sosial
Persepsi tingkat status sosial konsumen kecap manis ABC di kota
samarinda di ukur melalui 3 (tiga) indikator yakni mengikuti lingkungan,
pengalaman dari anggota keluarga, dan mengikuti teman. Hasil deskripsi
variable sosial adalah sebagai berikut:
Tabel 14 : Deskripsi variabel sosial (X1)
49
Skor
1
2
3
4
5
Mean
Mean Variabel
X1.1
21
16
11
66
31
3,48
X1.2
21
17
26
41
40
3,43
3,29
X1.3
25
33
31
34
22
2,97
Variabel Kebudayaan
Persepsi kebudayaan konsumen kecap manis ABC di kota samarinda di
ukur melalui 2 (dua) indikator yakni pergeseran budaya, dan kelas sosial. Hasil
deskripsi variable kebudayaan adalah sebagai berikut:
Tabel 15 : Deskripsi variabel Kebudayaan (X2)
Skor
1
2
3
4
5
Mean
Mean Variabel
X2.1
13
35
45
39
13
3,03
X2.2
16
25
62
26
16
3,01
3,02
50
tidak setuju) dan 2 (tidak setuju). Hal ini menunjukan persepsi responden di
lapangan terhadap variable kebudayaan adalah sedang.
4.3.3
Variabel Psikologis
Keinginan Psikologis konsumen kecap manis ABC di kota samarinda di
ukur melalui 3 (tiga) indikator yakni motivasi, persepsi, dan pengetahuan.
Hasil deskripsi variable psikologis adalah sebagai berikut:
Tabel 16 : Deskripsi variabel psikologis
Skor
1
2
3
4
5
Mean
Mean Variabel
X3.1
22
23
26
62
12
3,13
X3.2
19
19
10
64
33
3,45
3,36
X3.3
19
19
10
64
33
3,50
Variabel Pribadi
Pribadi konsumen kecap manis ABC di kota samarinda di ukur melalui 3
(tiga) indikator yakni uang saku, situasi ekonomi, dan gaya hidup. Hasil
deskripsi variable pribadi adalah sebagai berikut:
Skor
1
2
3
4
5
X4.1
14
16
29
51
35
X4.2
15
19
30
45
36
X4.3
16
23
30
48
28
51
Mean
Mean Variabel
3,53
3,47
3,45
3,34
Skor
1
2
3
4
5
Mean
Mean Variabel
Y1.1
19
23
28
36
39
3,37
Y1.2
16
19
18
66
26
3,46
3,45
Y1.3
17
13
20
66
29
3,53
52
4.4
Variabel
Sosial (X1) terhadap Keputusan
Pembelian (Y1)
Kebudyaan (X2) terhadap
Keputusan Pembelian (Y1)
Psikologis (X3) terhadap
Keputusan Pembelian (Y1)
Pribadi (X4) terhadap Keputusan
Pembelian (Y1)
Beta tabel
(std)
Sig
Keterangan
0,316
3,582 0,000
Signifikan
0,071
1,209 0,229
Tidak
signifikan
0,298
3,557 0,001
Signifikan
0,255
3,356 0,001
Signifikan
Adapun peneliti melampirkan hasil analisis spss secara lengkap dalam bentuk .csv
pada lampiran 3. Merujuk pada tabel 19, maka di peroleh hasil pengujian hipotesis
sebagai berikut:
4.4.1
4.4.2
53
0,71%. dengan kata lain pengaruh kebudayaan yang semakin tinggi tidak bisa
di asumsikan akan membuat para konsumen bersedia untuk selalu mengambil
keputusan pembelian pada produk kecap manis merek ABC.
4.4.3
4.4.4
54
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
5.1
Analisis
Analisis penelitian telah dilakukan yakni analisis terhadap instrument penelitian
dimana diperoleh bahwa semua instrument penelitian adalah valid dan reliable seperti
ditunjukkan pada tabel 13.
Dari 4 (empat) hipotesis penelitian yang dianalisis dengan uji t melalui bantuan
software SPSS 23 dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 3 hipotesis yang
menunjukan hubungan signifikan dan 1 hipotesis yang menunjukan hubungan tidak
signifikan. Pengaruh variabel eksogen terhadap endogen penelitian baik pengaruh
langsung dan tidak langsung akan dijelaskan pada poin 5.2 berikut.
5.2
Pembahasan
Pembahasan dibuat dengan melihat hubungan kausalitas yang terjadi sebagai
pembuktian hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini sesuai dengan data yang
digunakan.
5.2.1
kecap manis ABC memberikan tingkat sosial yang sesuai kepada pelanggan
berdasarkan dari 3 (tiga) indikator yakni: Mengikuti lingkungan, pengalaman
dari anggota keluarga, dan mengikuti teman akan memberikan respon yang baik
pula kepada produk kecap manis ABC, hal tersebut menjelaskan bahwa tingkat
sosial dapat mendorong keputusan pembelian.
5.2.2
5.2.3
56
57
5.3
Keterbatasan Penelitian
Hasil mini riset ini pada hakekatnya telah dianalisis sesuai dengan kaedah-kaedah
penelitian ilmiah yang ada. Namun demikian jika dilihat kembali, maka ada beberapa
hal yang menjadi kendala dalam proses dan prosedurnya sehingga memerlukan
perbaikan-perbaikan di kemudian hari.
Adapun keterbatasan-keterbatasan yang dimaksud yakni :
Obyek dari penelitian ini masih terbatas pada sample n = 145 Sehingga dalam
studi ini belum mencakup penelitian konsumen kecap manis ABC seluruhnya seperti di
Kota Samarinda atau di Indonesia.
Variabel-variabel yang digunakan dalam studi ini masih terbatas pada variabel
keputusan pembelian saja, sehingga perlu dipertimbangkan menambahkan variabel
lainnya yang kuat keterkaitannya dengan keterkaitan 4P yaitu Variabel Product, Place,
price, dan Promotion.
Studi ini bersifat cross sectional, dimana data dikumpulkan dengan memberikan
daftar pertanyaan kepada responden ketika dilakukan penelitian sehingga dapat
menghasilkan bias.
Dalam pencarian empiris yang tepat, peneliti mengalami kesulitan di karenakan
sedikitnya data yang ada pada lapangan terkait variabel yang di gunakan dengan
variabel empiris yang sesuai dengan produk kecap manis ABC
Sedikitnya data penjualan yang bisa di peroleh sehingga peneliti hanya bisa
menggnakan data yang telah peneliti cari seadanya
58
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Bersasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dengan judul Pengaruh
Sosial, Kebudayaan, Psikologi, dan Pribadi terhadap Keputusan Pembelian produk
kecap manis merek ABC, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
6.2
6.1.1
6.1.2
6.1.3
6.1.4
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat peneliti
ajukan saran-saran sebagai perlengkapan terhadap hasil penelitian yakni sebagai
berikut:
6.2.1
59
6.2.2
6.2.1.1
6.2.1.2
6.2.1.3
6.2.2.2
6.2.2.3
60
Daftar Pustaka
Aaker, D. (1997). Manajemen Ekuitas Merek (Terjemahan ed.). Jakarta: Mitra Utama.
Amalia, F. (2010). Jurnal. Analisis Pengaruh Faktor Budaya, Sosial, Pribadi, Dan Psikologis
Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Penambah Tenaga Cair Merek M-150 Di
Semarang, 28.
Andriyanto, K. (2010). Analisis pengaruh persepsi produk, modle, dan iklan terhadap minat
pembelian yang dimediasikan oleh sikpa terhadap iklan dan merk pada minuman
isotonik mizone (studi kasus pada mahasiswa fakultas ekonomi uns) . 75.
Basu Swasta dan Hani Handoko. (1997). manajemen pemasaran modern. Yogyakarta :
Liberty.
Basu Swastha dan irawan. (2003). manajemen pemasaran modernm, edisi kesebelas.
Yogyakarta: Liberti.
Basu Swastha dan Irawan. (2005). Asas-asas Marketing. Yogyakarta: Liberty.
Cahya, K. A. (2009). Pengaruh motivasi, persepsi dan pembelajaran terhadap keputusan
pembelian minuman isotonik merek mizone di kota banjarnegara. 1-13.
Chandra, Tjiptono, G., & Chandra, F. (2004). Pemasaran Global. Yogyakarta: Andi Donald.
Engel, F, J., & al, e. (1994). Consumer Behavior (6 ed., Vol. 2). (Budiyanto, Penerj.) Jakarta:
Binarupa Aksara.
Engel, J. F., W., R. D., & Miniard. (1995). Consumer behavior. Dryden Press.
Fatmawati, S. R., & Yoestini. (2012). Analisis Iklan dan Endorser terhadap pembentukan
Brand Awareness serta dampaknya pada keputusan pembelian produk kecap manis
ABC.
G Amstrong & Philip Kotler. (1997). prinsip-prinsip pemasaran cetakan pertama. Jakartaa:
Erlangga.
Graha, G. (2011). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kecap
manis merek ABC.
Hair et, a. (1998). Multivariate Data Analysis (5 ed.).
John C. Mowen. (2002). Perilaku Konsumen. Jakrta: Erlangga.
Kanuk, L. S., & Lazar, L. (2008). Marketing is Value. Growth: Leon Shciffman.
Komaruddin, S. (2003). Manajemen Marketing, suatu pendekatan ramuan marketing .
Bandung: Kappa Sigma.
Koswara. (1992).
Kotler. (1990). Manajemen pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler. (1993). manajemen pemasaran, perencanaan, implemenatasi dan kontrol. Jakarta: PT.
Rosdakary.
Kotler. (2003). Manajemen pemasaran edisi sebelas. Jakarta: PT. Indeks.
Kotler. (2005). Manajeme pemasaran, jilid II edisi kesebelas, alih bahasa Benyamin Molan.
Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, P. (2002). Dasar-dasar pemasaran (Vol. Jilid 1). (A. Sindoro, & B. Molan, Penyunt.)
Jakarta: Prenhalindo.
Kotler, P. (2007). Manajemen Pemasaran Edisi 12 Jilid I . Jakarta: PT. Indeks.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran (8 ed., Vol. 1).
Kotler, P., & Amstrong, G. (2001). Prinsip-prinsip pemasaran (8 ed., Vol. 1).
Kotler, P., & Amstrong, G. (2006). Principles Of Marketing (11 ed.).
Kotler, P., & Amstrong, G. (2006). Prinsip-prinsip pemasaran (12 ed.). Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, Y. (2010). Analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembelian
konsumen (studi pada konsumen miniman isotonik fatigon hydro di purwokerto).
Skripsi, 89.
Loundon, D. L., & Bitta, A. J. (1998). Consumer Behavior (3 ed.). New York: McGraw-Hill
Book Company.
Michael Prayogo, Liliani. (2016). Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. PENGARUH
KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN FAKTOR SOSIAL TERHADAP KEPUTUSAN
PEMBELIAN BAKSO PEPO, 10.
Michael Salomon dan Stuart Elmora. (2003). marketing real people, real choices,
international edition. New Jersey: Prentice Hall.
Nitisusastro, M. (2012). Perilaku Konsumen dalam perspektif kewirausahaan. Bandung:
Alfabeta.
Nopriani, Asrori, & Hidayat. (2015). Atribut produk terhadap keputusan pembelian kecap
manis ABC (Studi UD. Toko Harapan Besar di Desa Suka Maju DK 4D). Diambil
kembali dari Nopriani75@yahoo.com
Peter dan Oslon. (1999). Perilaku Konsumen Dan Strategi Pemasaran Edisi IV. Jakarta:
Erlangga.
Philip Kotler, Lance Amstrong. (2008). Principles of Marketing.
Phillip Kotler; G. Amstrong. (1997). Principles Marketing. Jakarta: Erlangga.
Priyatno. (2010). Teknik mudah dan cepat melakukan analisis data penelitian dengan SPSS
dan tanya jawab ujian pendadaran. Yogyakarta: Gava Media.
Priyatno, D. (2010). Teknik mudah dan cepat melakukan analisis data penelitian dengan spss
dan tanya jawab ujian pendadaran. Yogyakarta: Gava Media.
Puspitarini, D. (2013). Skripsi. PENGARUH FAKTOR KEBUDAYAAN, SOSIAL, PRIBADI,
DAN PSIKOLOGI TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN PODUK
PIZZA, 173.
Quantrianto, F. H., Hutomo, P. T., & Pujiarti, E. S. (2013). Pengaruh Brand Awareness, Brand
Association dan Perceifed Quality Terhadap Loyalitas Pelanggan Kecap Manis ABC
(Studi Konsumen Swalan ADA Siliwangi Semarang).
Retor, S. T. (2014). Analisis motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap terhadap
keputusan pembeliana pada PT. CONBLOC INDONESIA SURYA MANADO.
Journal EMBA, 664-674.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Organizational Behavior. Lucida: Diana Angelica.
S, A. (1989). Evaluasi Gizi pada Pengelolan Bahan Makanan.
Saladin, D. (2001). Manajemen Pemasaran, analisis, perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian. Bandung: Lindakarya.
Santoso. (1994). Teknologi Tepat Guna.
Sasangka, A. L. (2010). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN MNUMAN ENERGI (Studi kasus
pada Extra Joss di PT. Bintang Toedjoe Cabang Semarang).
Schiffam Leon & Leslie Lazar Kanuk. (1991). Consumer Behavior. New York: Prentice Hall.
Setiadi, N. J. (2003). Perilaku dan konsumen konsep dan implikasi untuk strategi dan
penelitian bisnis pemasaran. Jakarta: PT. Indeks.
Stanton, W. J. (1981)., (hal. 105).
STIE, M. (2010). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian kosumen
pada produk minuman berisotonik pocari sweat. 1.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung.
Sugiyono. (2012). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: ALFABETA.
Suharjo. (1992).
Suharjo, H. d. (1990).
Suharto. (2016). Jurnal. Pengaruh Budaya Terhadap Keputusan Pembelian Menggunakan
Variabel Sosial dan Pribadi Sebagai mediasi Produk Air Minum Kemasan, 19.
Suliyanto. (2006). Metode riset bisinis. Yogyakarta: Andi.
Suliyanto. (2006). Metode riset bisnis. Yogyakarta: Andi.
Suryani, T. (2013). perilaku konsumen di era internet, implikasinya pada strategi pemasaran
edisi pertama, cetakan pertama. Yogyakarta.
Susetyarsi, T. (2012). Kemasan produk ditunjau dari bahan kemasan, bentuk kemasan dan
pelabelan pada kemasan pengaruhnay terhadap keputusan pembelian pada produk
minuman mizone di kota semarang. Journal STIE, 19.
Swasta, Basu, Hani Handoko. (1987). Manajemen Pemasaran Analisis Perlaku Konsumen.
Yogyakarta: Liberty.
Swastha, B. (1999). Manajemem pemasaran modern, edisi ketiga. Yogyakarta: Liberty.
Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran.
Umar, H. (2004). Riset Pemasaran & Perilaku konsumen. Jakarta: Gramedia Cipta Utama.
Winardi. (1991). Marketing dan perilaku konsumen. Bandung: Mandar Maju.
Wulan. (2004).
LAMPIRAN
1. Kuesioner Konsumen Kecap Manis
ABC
2. Tabulasi Data Kuesioner
3. Hasil Output Data SPSS
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN KEYAKINAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
KECAP MANIS MEREK ABC
A. Data anda
Mohon diberi tanda ( X ) pada data Saudara/i dibawah ini :
Jenis Kelamin
Pria
Sudah Menikah
Belum Menikah
Pendidikan Terakhir
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Lainnya
__________________
Penghasilan /Bulan
dengan 11 jt
Wanita
Status Perkawinan
Di bawah 2 Jt
Di bawah 5 jt
Di bawah 8 jt
Di bawah 11 jt
Pekerjaan
Karyawan Swasta
Pegawai Negeri Sipil
TNI/POLRI/Dan yang
lainnya
Wiraswasta
Pelajar/Mahasiswa
Domisili Responden
(Kecamatan)
KUISIONER PENELITIAN
ANALISIS PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, DAN KEYAKINAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
KECAP MANIS MEREK ABC
Samarinda Ulu
Samarinda Utara
Sambutan
Sungai Kunjang
Sungai Pinang
B.
Keterangan persepsi:
1 = Sangat Tidak Setuju
2 = Tidak Setuju
3 = Netral
4 = Setuju
5 = Sangat Setuju
No
Pernyataan Anda
Faktor Sosial
Kecap Manis ABC banyak di gunakan oleh orangX1.1.1 orang di sekitar saya
Semua orang yang saya kenal sudah mengetahui
X1.1.2 kecap manis ABC
X1.2.1
FaktorKebudayaan
Kecap manis ABC saya gunakan setiap kali saya
X2.1.1 makan karena kecenderungan terhadap makanan
manis
Saya cenderung menggunakan kecap manis ABC
X2.1.2 ketimbang pemanis lainnya
Menggunakan kecap manis ABC dapat
X2.2.1 mencerminkan status sosial saya
X2.2.2
Faktor Psikologis
X3.1.1 Kecap manis ABC menambah selera makan
Saya juga membutuhkan kecap manis ABC
X3.1.2 sebagai bahan dapur
Kecap manis ABC memberikan kesan lezat pada
X3.2.1 makanan
Persepsi Anda
1
2
3
4
5
X3.2.2
X3.3.1
Faktor Pribadi
X4.1.1 Kecap manis ABC harganya murah
Harga yang di tawarkan sesuai dengan kantong
X4.1.2 saya
Saya membeli kecap manis ABC karena banyak
X4.2.1 merasakan efeknya
Dengan membeli kecap manis ABC, saya menjadi
X4.2.2 lebih hemat
Makanan akan menjadi tidak enak tanpa kecap
X4.3.1 manis ABC
X4.3.2 Saya menyukai makanan yang manis
Keputusan Pembelian
Y1.1.1 Saya hanya menginginkan kecap manis ABC
Kecap manis ABC menjadi pilihan pertama saya
Y1.1.2 ketika membeli kecap manis
Mencari informasi kualitas kecap manis ABC
Y1.2.1 sangat mudah
Orang-orang disekitar sekitar saya mengetahui
Y1.2.2 kualitas kecap manis ABC
Saya akan mempertimbangkan kembali untuk beli
Y1.3.1 kecap manis ABC
Y1.3.2 Saya bersedia membeli kecap manis ABC kembali
X1
X2
X1.1
X1.2
X1.3
10
6
7
X3
X2.1
X2.2
3,3
10
3,3
10
3,3
15
5,0
12
4,0
10
10
11
12
X4
X3.1
X3.2
X3.3
2,5
11
3,5
3,0
10
5,0
4,0
3,0
3,5
3,3
2,0
1,0
1,0
12
4,0
2,7
15
5,0
13
12
14
15
16
17
18
19
Y1
X4.1
X4.2
X4.3
Y1.1
Y1.2
Y1.3
3,7
2,7
10
3,3
10
3,3
3,0
3,0
15
5,0
15
5,0
12
4,0
12
4,0
12
4,0
13
4,3
1,0
1,0
1,0
2,0
4,0
2,0
12
4,0
10
3,3
10
5,0
15
5,0
4,0
3,0
13
11
3,7
1,0
10
3,5
5,0
2,0
1,0
2,7
2,0
12
4,0
11
3,7
3,0
3,0
20
2,0
21
2,0
22
23
2,0
10
3,3
24
3,0
25
10
26
27
No
TX1
AX1
TX2
AX2
TX3
AX3
TX4
AX4
TY1
AY1
11
3,7
2,7
13
4,3
14
4,7
14
4,7
3,0
12
4,0
2,3
10
3,3
1,0
1,0
1,3
1,0
12
4,0
13
4,3
2,7
12
4,0
15
5,0
14
4,7
4,3
11
3,7
3,0
10
3,3
3,0
10
3,3
2,0
12
4,0
3,0
1,0
12
4,0
2,3
3,0
2,3
13
4,3
12
4,0
11
3,7
3,0
11
3,7
2,7
3,0
1,0
1,0
1,7
1,0
1,0
1,0
2,7
1,7
3,5
1,7
1,7
2,0
3,0
11
3,7
3,0
3,0
2,5
10
3,3
2,7
12
4,0
3,3
3,0
11
3,7
10
3,3
14
4,7
10
3,3
3,5
12
4,0
3,0
15
5,0
11
3,7
3,0
13
4,3
3,0
10
3,3
28
3,0
2,5
11
3,7
10
3,3
13
4,3
29
3,0
2,5
11
3,7
10
3,3
10
3,3
30
14
4,7
3,0
10
3,3
12
4,0
12
4,0
31
1,0
1,0
2,0
12
4,0
2,3
32
1,0
2,0
1,3
1,0
2,0
33
1,0
2,0
2,0
2,0
1,7
34
2,7
3,5
2,3
11
3,7
2,7
35
1,0
2,0
1,0
2,0
1,3
36
2,0
3,0
1,7
1,0
1,7
37
10
3,3
3,0
13
4,3
11
3,7
11
3,7
38
13
4,3
3,0
13
4,3
3,0
11
3,7
39
11
3,7
4,0
14
4,7
13
4,3
15
5,0
40
10
3,3
4,0
13
4,3
12
4,0
11
3,7
41
15
5,0
10
5,0
15
5,0
15
5,0
12
4,0
42
1,0
2,0
1,7
2,0
1,3
43
11
3,7
2,5
12
4,0
3,0
12
4,0
44
3,0
3,5
12
4,0
10
3,3
12
4,0
45
1,0
2,0
1,7
1,7
1,7
46
2,7
2,0
11
3,7
2,7
14
4,7
47
12
4,0
3,5
12
4,0
11
3,7
12
4,0
48
14
4,7
3,0
13
4,3
12
4,0
11
3,7
49
1,0
2,0
2,0
1,7
1,3
50
1,0
2,0
1,7
1,3
1,7
51
10
3,3
3,0
10
3,3
3,0
13
4,3
52
15
5,0
10
5,0
15
5,0
15
5,0
13
4,3
53
1,0
2,0
1,7
1,0
1,3
54
12
4,0
4,0
12
4,0
12
4,0
14
4,7
55
3,0
2,5
11
3,7
3,0
11
3,7
56
10
3,3
2,5
13
4,3
2,3
12
4,0
57
11
3,7
4,0
2,7
11
3,7
11
3,7
58
11
3,7
4,0
2,7
11
3,7
12
4,0
59
15
5,0
4,0
15
5,0
13
4,3
3,0
60
2,0
1,0
1,3
1,3
1,7
61
15
5,0
10
5,0
15
5,0
15
5,0
13
4,3
62
2,0
1,0
1,3
1,7
1,3
63
15
5,0
10
5,0
15
5,0
15
5,0
14
4,7
64
11
3,7
2,5
12
4,0
11
3,7
14
4,7
65
13
4,3
4,5
13
4,3
13
4,3
12
4,0
66
11
3,7
2,0
11
3,7
2,7
13
4,3
67
10
3,3
2,5
13
4,3
10
3,3
11
3,7
68
2,0
2,0
2,0
1,7
1,7
69
12
4,0
4,0
12
4,0
12
4,0
13
4,3
70
12
4,0
3,0
11
3,7
12
4,0
10
3,3
71
3,0
3,5
3,0
11
3,7
12
4,0
72
3,0
3,0
12
4,0
11
3,7
12
4,0
73
12
4,0
3,5
13
4,3
13
4,3
14
4,7
74
10
3,3
3,0
12
4,0
14
4,7
11
3,7
75
14
4,7
3,5
12
4,0
14
4,7
11
3,7
76
12
4,0
3,0
12
4,0
13
4,3
14
4,7
77
13
4,3
3,5
12
4,0
15
5,0
14
4,7
78
13
4,3
3,0
12
4,0
11
3,7
13
4,3
79
13
4,3
4,5
12
4,0
11
3,7
11
3,7
80
11
3,7
3,5
12
4,0
11
3,7
10
3,3
81
13
4,3
1,0
15
5,0
12
4,0
2,7
82
1,0
2,0
1,3
1,3
1,3
83
1,0
1,0
2,3
2,7
1,3
84
14
4,7
3,0
12
4,0
12
4,0
12
4,0
85
1,0
2,0
1,0
1,3
1,3
86
2,0
2,0
1,3
1,3
1,0
87
11
3,7
3,5
12
4,0
14
4,7
13
4,3
88
11
3,7
3,0
12
4,0
13
4,3
14
4,7
89
12
4,0
3,5
12
4,0
11
3,7
12
4,0
90
13
4,3
3,0
13
4,3
11
3,7
14
4,7
91
15
5,0
10
5,0
15
5,0
15
5,0
12
4,0
92
1,0
10
5,0
1,3
10
3,3
1,7
93
11
3,7
3,5
3,0
14
4,7
10
3,3
94
13
4,3
3,0
13
4,3
12
4,0
13
4,3
95
14
4,7
3,5
13
4,3
13
4,3
14
4,7
96
13
4,3
3,0
13
4,3
11
3,7
15
5,0
97
13
4,3
3,5
10
3,3
11
3,7
11
3,7
98
13
4,3
3,0
14
4,7
11
3,7
11
3,7
99
2,3
3,5
11
3,7
13
4,3
12
4,0
100
10
3,3
3,0
13
4,3
2,7
13
4,3
101
13
4,3
3,5
12
4,0
10
3,3
13
4,3
102
14
4,7
3,0
14
4,7
12
4,0
11
3,7
103
1,0
2,0
1,7
1,0
1,0
104
2,0
10
5,0
1,7
12
4,0
12
4,0
105
12
4,0
3,5
13
4,3
14
4,7
13
4,3
106
1,0
3,0
1,0
1,3
1,3
107
1,0
2,0
1,3
1,3
1,7
108
10
3,3
3,0
11
3,7
13
4,3
11
3,7
109
11
3,7
3,5
11
3,7
14
4,7
13
4,3
110
13
4,3
3,5
11
3,7
11
3,7
12
4,0
111
13
4,3
4,0
11
3,7
15
5,0
13
4,3
112
12
4,0
4,0
12
4,0
12
4,0
12
4,0
113
2,0
1,0
1,0
12
4,0
10
3,3
114
13
4,3
3,0
14
4,7
12
4,0
3,0
115
13
4,3
2,5
13
4,3
13
4,3
3,0
116
14
4,7
2,5
12
4,0
11
3,7
12
4,0
117
11
3,7
2,5
12
4,0
15
5,0
12
4,0
118
12
4,0
2,5
12
4,0
13
4,3
11
3,7
119
3,0
2,5
12
4,0
14
4,7
15
5,0
120
13
4,3
3,0
13
4,3
13
4,3
13
4,3
121
13
4,3
3,0
13
4,3
12
4,0
13
4,3
122
13
4,3
3,0
12
4,0
11
3,7
13
4,3
123
11
3,7
3,0
12
4,0
13
4,3
11
3,7
124
1,0
2,0
1,7
1,7
2,0
125
2,0
10
5,0
1,7
13
4,3
2,7
126
11
3,7
3,0
11
3,7
12
4,0
13
4,3
127
2,0
2,0
1,3
2,7
1,7
128
2,0
1,0
1,7
2,7
1,7
129
14
4,7
2,5
11
3,7
14
4,7
14
4,7
130
14
4,7
2,5
11
3,7
13
4,3
14
4,7
131
14
4,7
2,5
11
3,7
15
5,0
14
4,7
132
13
4,3
2,5
10
3,3
13
4,3
12
4,0
133
12
4,0
4,0
12
4,0
12
4,0
13
4,3
134
1,0
10
5,0
15
5,0
15
5,0
2,7
135
11
3,7
3,5
11
3,7
13
4,3
14
4,7
136
12
4,0
4,0
11
3,7
13
4,3
13
4,3
137
14
4,7
3,5
12
4,0
12
4,0
11
3,7
138
13
4,3
4,0
11
3,7
12
4,0
12
4,0
139
14
4,7
4,0
3,0
12
4,0
12
4,0
140
14
4,7
4,0
2,7
12
4,0
11
3,7
141
11
3,7
3,5
10
3,3
12
4,0
12
4,0
142
11
3,7
4,0
3,0
11
3,7
13
4,3
143
11
3,7
3,5
10
3,3
11
3,7
12
4,0
144
11
3,7
4,0
3,0
11
3,7
11
3,7
145
2,0
1,0
3,0
2,3
1,3
Correlations
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:25:26
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3 X1.SUM
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,01
Correlations
X1.1
Pearson Correlation
X1.1
X1.2
X1.3
X1.SUM
,832**
,710**
,924**
,000
,000
,000
145
145
145
Sig. (2-tailed)
N
X1.2
X1.3
X1.SUM
145
**
Pearson Correlation
,832
Sig. (2-tailed)
,000
145
**
,740
145
**
,740
**
,937**
,000
,000
145
145
,889**
Pearson Correlation
,710
Sig. (2-tailed)
,000
,000
145
145
145
145
Pearson Correlation
,924**
,937**
,889**
,000
Sig. (2-tailed)
,000
,000
,000
145
145
145
145
Correlations
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:26:14
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=X2.1 X2.2 X2.SUM
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,04
Correlations
X2.1
Pearson Correlation
X2.1
X2.2
X2.SUM
,734**
,931**
,000
,000
145
145
,931**
Sig. (2-tailed)
N
X2.2
145
**
Pearson Correlation
,734
Sig. (2-tailed)
,000
,000
X2.SUM
145
145
145
Pearson Correlation
,931**
,931**
Sig. (2-tailed)
,000
,000
145
145
145
Correlations
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:26:26
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
Definition of Missing
145
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=X3.1 X3.2 X3.3 X3.SUM
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,02
Correlations
X3.1
X3.1
Pearson Correlation
X3.2
X3.3
X3.SUM
Sig. (2-tailed)
,000
145
**
,000
145
145
145
,753
145
**
,757
Sig. (2-tailed)
,000
,000
145
145
Pearson Correlation
,915
Sig. (2-tailed)
N
,915**
,000
Pearson Correlation
**
X3.SUM
,000
**
,763
**
,757
145
Pearson Correlation
X3.3
**
,763
Sig. (2-tailed)
N
X3.2
,753
**
**
,913**
,000
,000
145
145
,918**
,000
145
145
**
,913
,918
,000
,000
,000
145
145
145
145
Correlations
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:26:39
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
Definition of Missing
145
User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=X4.1 X4.2 X4.3 X4.SUM
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time
00:00:00,00
Elapsed Time
00:00:00,02
Correlations
X4.1
X4.1
Pearson Correlation
X4.2
X4.3
X4.SUM
Sig. (2-tailed)
,000
145
**
,000
145
145
145
,562
145
**
,530
Sig. (2-tailed)
,000
,000
145
145
Pearson Correlation
,891
Sig. (2-tailed)
N
,891**
,000
Pearson Correlation
**
X4.SUM
,000
**
,790
**
,530
145
Pearson Correlation
X4.3
**
,790
Sig. (2-tailed)
N
X4.2
,562
**
**
,905**
,000
,000
145
145
,805**
,000
145
145
**
,905
,805
,000
,000
,000
145
145
145
145
Correlations
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:26:53
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
CORRELATIONS
/VARIABLES=Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.SUM
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,03
Correlations
Y1.1
Y1.1
Pearson Correlation
**
Sig. (2-tailed)
N
Y1.2
Y1.3
Y1.SUM
Y1.2
145
**
Pearson Correlation
,650
Sig. (2-tailed)
,000
145
**
,000
,000
,000
145
145
145
,713
145
**
Sig. (2-tailed)
,000
,000
145
145
,885
Sig. (2-tailed)
N
,885**
,683
,683
Pearson Correlation
Y1.SUM
**
,650
Pearson Correlation
**
Y1.3
,713
**
**
,882**
,000
,000
145
145
,896**
,000
145
**
,882
,896
,000
,000
,000
145
145
145
145
1
145
Reliability
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:27:04
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
File
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=X1.1 X1.2 X1.3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Resources
Processor Time
00:00:00,00
Elapsed Time
00:00:00,01
Cases
Valid
145
100,0
Excludeda
,0
Total
145
100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,905
Reliability
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:27:21
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
File
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=X2.1 X2.2
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,02
Cases
145
100,0
Excluded
,0
Total
145
100,0
Valid
a
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,847
Reliability
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:27:53
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
File
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=X3.1 X3.2 X3.3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,01
Cases
145
100,0
Excluded
,0
Total
145
100,0
Valid
a
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,903
Reliability
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:28:05
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
File
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=X4.1 X4.2 X4.3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,02
Cases
Valid
145
100,0
Excludeda
,0
Total
145
100,0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,835
Reliability
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:28:22
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
Matrix Input
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
RELIABILITY
/VARIABLES=Y1.1 Y1.2 Y1.3
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.
Resources
Processor Time
00:00:00,00
Elapsed Time
00:00:00,01
Cases
145
100,0
Excluded
,0
Total
145
100,0
Valid
a
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,864
Regression
Notes
Output Created
31-DEC-2016 12:30:51
Comments
Input
Data
Active Dataset
DataSet1
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
145
File
Missing Value Handling
Definition of Missing
Cases Used
Syntax
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y1.AVE
/METHOD=ENTER X1.AVE X2.AVE
X3.AVE X4.AVE.
Resources
Processor Time
00:00:00,02
Elapsed Time
00:00:00,02
Memory Required
4832 bytes
0 bytes
Variables Entered/Removeda
Variables
Variables
Model
Entered
Removed
Method
X4.AVE,
.
Enter
X2.AVE,
X3.AVE,
X1.AVEb
Model Summary
Adjusted R
Model
R Square
Square
Estimate
,840a
,706
,698
,6274
ANOVAa
Model
1
Sum of Squares
df
Mean Square
Sig.
Regression
132,367
33,092
84,056
,000b
Residual
55,116
140
,394
Total
187,484
144
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1
Std. Error
(Constant)
,354
,189
X1.AVE
,292
,081
X2.AVE
,078
X3.AVE
X4.AVE
Coefficients
Beta
Sig.
1,871
,063
,316
3,582
,000
,065
,071
1,209
,229
,294
,083
,298
3,557
,001
,265
,079
,255
3,356
,001