Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

“ILMU KONSUMEN”

DISUSUN OLEH :
Dinda Hariani (Review Bab 1)
Lolita Patasya Ritonga (Review Bab 2)
Fatimah Yani Panjaitan (Review Bab 3)
Silvia Ananda (Review Bab 4)
Putri Indah Permata Sari Daulay (Review Bab 5)
Indah Ayu Puspita (Review Bab 6)

DOSEN PENGAMPU:
Dra. Dina Ampera, M.Pd
Irmiah Nurul Rangkuti, M.Pd

PENDIDIKAN TATA RIAS


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang diberikan-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Critical Book Report tentang Ilmu
Konsumen. Penulisan laporan Critical Book Report ini bertujuan untuk memenuhi salah satu
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Ilmu Konsumen.

Laporan Critical Book Report ini kami sajikan dengan sebaik-baiknya. Namun,
walaupun kami selaku penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam
penulisan maupun dalam format penyajian. Kami harap para pembaca mampu
memakluminya. Serta semoga laporan Critical Book Report ini dapat menambah wawasan
serta manfaat lainnya bagi seluruh pembaca.

Medan , 29 September 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Rasionalisasi pentingnya Critical Book Report ............................................................... 1
1.2 Tujuan .............................................................................................................................. 1
1.3 Manfaat ............................................................................................................................ 1
1.4 Identitas Buku .................................................................................................................. 2
BAB II RINGKASAN BUKU .................................................................................................. 3
BAB III PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5
3.1 Kelebihan Buku. ............................................................................................................ 14
3.2 Kekurangan Buku .......................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 17
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 17
4.2 Saran .............................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi pentingnya Critical Book Report


Critical Book Review adalah tugas menulis yang mengharuskan kita untuk meringkas
dan mengevaluasi tulisan. Tugas critical review bisa berupa buku, bab, atau artikel.
Dalam menulis critical review kita harus membaca secara seksama dan juga membaca
tulisan lain yang serupa agar kita bisa memberikan tinjauan dan evaluasi yang lebih
komprehensif, obyektif dan faktual. Dengan memperbanyak mengkritisi suatu buku atau
jurnal akan melatih cara berpikir kritis kita terhadap suatu hal tetapi berdasarkan bukti
dan analisis yang mendasar, bukan sekedar mencari kelemahan buku dan menilainya
secara sepihak oleh karena itu diperlukan pemikiran rasional dan logis dalam
membandingkan suatu buku.
Adapun dalam penuntasan tugas Critical Book Review ini mahasiswa dituntut dalam
meringkas, menganalisa dan membandingkan serta memberikan kritik berupa kelebihan
dan kelemahan pada suatu buku berdasarkan fakta yang ada dalam buku tersebut,
sehingga dengan begitu mahasiswa akan menjadi terbiasa dalam berpikir logis dan kritis
serta tanggap terhadap hal-hal yang baru yang terdapat dalam suatu buku.

1.2 Tujuan
a) Penyelesain tugas Critical Book Report
b) Menambah wawasan mengenai Ilmu Konsumen.
c) Meningkatkat motivasi dan memberikan pemahaman kepada pembaca tentang Ilmu
Konsumen.

1.3 Manfaat
1. Bagi Penulis :
a. Terpenuhinya tugas Critical Book Report
b. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Konsumen.
c. Melatih kemampuan penulis dalam mengkritisi suatu buku.
d. Menumbuhkan pola pikir kreatif dalam membandingkan buku yang satu dengan
yang lain.

1
1.4 Identitas Buku
Buku I
Judul : Prilaku Konsumen Dan Perkembanganya Di
Daerah Digital
Penulis : Acai Sudirman, S.E., M.M
Syafika Alaydrus,S.Farm.,M.Si.,Apt.
Siti Rosmayati, SST., M.M. Dr (C).
Syamsuriansyah, MM.,M.Kes
Lucky Nugroho, S.E., M.M., M.Ak., M.C.M.
Opan Arifudin, S.Pd, M.Pd.
Ita Musfirowati Hanika, S.A.P, M.I.Kom.
Anne Haerany, SE., ME.Sy.
Fenny Damayanti Rusmana, SE, Ak. M.Kom.
Khairul Rijal, S.E., M.Ag., M.B.A.
Penerbit : Widina Bhakti Persada Bandung
Kota Terbit : Bandung
Tahun Terbit : April 2020
ISBN : 978-623-93255-5-8
Bahasa Teks : Bahasa Indonesia

Buku II
Judul Buku : Ilmu Perilaku Konsumen
Penulis : Rini Dwiastuti, Agustina Shinta, Dan Riyanti Isaskar
Penerbit : Universitas Brawijaya Press
Kota Terbit : Malang
Tahun : 2012
Isbn : 978-602-203-227-4
Halaman : 163 Halaman

2
BAB II
RINGKASAN BUKU

BUKU I
BAB 1 RUANG LINGKUP PERILAKU KONSUMEN( Dinda Hariani)
A. PENDAHULUAN
Manifestasi kepuasan konsumen dapat terlihat dari pola perilaku konsumen terhadap
suatu produk barang dan jasa. Oleh karena itu, organisasi bisnis dan perusahaan perlu
menerapkan perhatian khusus untuk belajar bagaimana perubaha perilaku tersebut dengan
baik yang salah satunya dengan menerapkan komunikasi konsumen yang profesional
(Priansa, 2017).

Saat ini penelitian terkait perilaku konsumen mulai populer diteliti oleh para ademisi
dan praktisi. Kondisi tersebut mencerminkan eksistensi terhadap dinamika yang terjadi pada
perilaku konsumen sangat rentan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan
lingkungan pemasaran.

Riset pasar adalah proses yang dengannya informasi pemasaran dikumpulkan,


disintesis dan dianalisis. Kondisi dan proses tersebut tentunya memakan waktu yang lama
dan membutuhkan biaya untuk dianggarkan dan dijadwalkan dengan sangat hati-hati.
Keadaan ini harus digunakan ketika ada waktu untuk mengumpulkan, menilai, dan
menindaklanjuti informasi terkait informasi pemasaran (Noel, 2009).

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen seseorang antara lain
kualitas produk, harga yang ditawarkan, mekanisme promosi yang disajikan, kemudahan
pencairan tempat pembelian dan masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhinya.
Oleh karena itu, dengan mempelajari perilaku konsumen, organisasi bisnis atau peru-sahaan
dapat merancang konsep tentang strategi pemasaran yang akan diimplementasikan untuk
menghimpun para calon konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang telah loyal
sebelumnya. Perusahaan yang mengembangkan program pemasaran yang berorientasi pada
konsumen harus berusaha untuk mendapatkan wawasan konsumen yang penting, dengan
berfokus pada berbagai aspek perilaku pembelian konsumen (Dörtyol, Coşkun and Kitapci,
2018).

Penjelasan terkait perilaku konsumen adalah cara organisasi bisnis atau perusahaan
untuk mema-hami pola perubahan perilaku konsumen kontemporer. Dengan mema-hami

3
perubahan tersebut, organisasi bisnis atau perusahaan memiliki kemampuan dan kekuatan
untuk mengendalikan konsumen agar dapat menjadi konsumen yang loyal (Sangadji dan
Sopiah, 2013). Ketika konsumen tidak puas dengan pembelian, mereka sering menghubungi
pengecer atau produsen tempat mereka membeli produk untuk mengeluh dan mencari ganti
rugi untuk masalahnya. Hanya sedikit konsumen yang benar-benar mengeluh secara langsung
kepada perusahaan (Zhao and Othman, 2011).

B. PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN


Eksistensi model bisnis saat ini tidak terlepas dari konektivitas pasar yang terhubung
dengan perkembangan teknologi. Perkembangan dunia bisnis dengan secara online. Generasi
konsumen telah didefinisikan sebagai perubahan budaya dalam pengembangan manusia
keberadaan dan terus berubah seiring berlalunya tahun. Generasi konsumen mengacu pada
orang-orang yang memiliki kelompok usia yang berbeda seperti (tua, muda, laki-laki,
perempuan). Generasi terutama meliputi Gen X, Gen Y, Gen Z dan Baby Boomers (Shahzad
et al., 2015). Kesediaan konsumen untuk menunjukkan perilaku konsumen kepada suatu
merek.

BAB II MODEL PERILAKU KONSUMEN (Lolita Patasya Ritonga)


A. PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan dunia usaha informasi dan komunikasi yang semakin
pesat dan didukung oleh semakin canggihnya teknologi, maka semakain pesat pula
persaingan, sehingga produsen harus dapat menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan
kebutuhan konsumen tersebut. Persaingan antar merek setiap produk akan semakin
meningkat dalam merebut konsumen, pasar menyediakan berbagai pilihan produk dan merek
yang banyak, dimana konsumen bebas memilih produk dan merek yang akan dibeli.
Keputusan dalam melakukan pembelian terletak pada konsumen, konsumen akan
menentukan kriteria dalam membeli suatu produk tertentu. Diantaranya adalah konsumen
akan membeli produk yang sesuai kebutuhannya, seleranya dan daya belinya. Konsumen
tentu akan memilih produk yang bermutu baik dengan harga yang lebih murah. Pemahaman
terhadap faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dan perilaku konsumen itu sendiri
akan memberikan pengetahuan kepada produsen tentang strategi dan komunikasi dalam
pemasaran yang lebih baik. Produsen juga memerlukan pengetahuan tentang perilaku
konsumen serta bagaimana pengambilan keputusan pembeliannya agar senantiasa produsen
mampu merencanakan strategi pemasaran yang lebih detail terhadap sasaran pasarnya.

4
Persoalan sering muncul tatkala produsen menghadapi berbagai macam perilaku konsumen
dalam pengambilan keputusan pembeliannya yang kadang-kadang tidak masuk akal atau
irasional. Pembelian suatu barang yang didorong oleh adanya kebutuhan adalah wajar-wajar
saja namun dalam kenyataannya ada pula kasus-kasus dimana keputusan pembelian
konsumen justru dipicu oleh suatu kejadian yang tiba-tiba karena saran atau bujukan
(suggestion buying). Diharapkan setelah membaca buku ini mahasiswa memeliki
pengetahuan tentang model perilaku konsumen.

B. RINCIAN PEMBAHASAN MATERI


Model perilaku konsumen adalah teori yang mempelajari tentang berbagai faktor yang
mempengaruhi konsumen dalam membeli barang atau jasa. Sebuah model adalah sebuah
penyederhanaan gambaran dari kenyataan. Penyederhanaan ini melalui pengaturan aspek-
aspek dari kenyataan dan hanya terdiri dari aspek-aspek dimana pembuat model tertarik.
Laudon & Della Bitta (1984;29) mengemukakan ”a model can be defined as a simplified
representation of relity”. Model didefinisikan oleh Zaltman & Wallendrof (1979:515) sebagai
berikut: “a model is a representtation of something (in our case, a process)”. Berdasarkan
definisi diatas model perilaku konsumen dapat diartikan sebagai suatu skema atau kerangka
kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan aktivitasaktivitas konsumen
(Mangkunegoro, 2002).
a. Deskripsi, yaitu suatu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai
langkah yang diambil oleh konsumen dalam memutuskan apakah akan melakukan
pembelian atau tidak.
b. Prediksi, yaitu memperkirakan kejadian-kejadian dari aktivitas konsumen pada
waktu yang akan datang.
c. Penjelasan, yaitu mempelajari sebab akibat dari beberapa aktivitas pembelian.
d. Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktivitasaktivitas
konsumen pada masa yang akan datang.

BAB III KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN(Fatimah Yani)


A. PENDAHULUAN
Pendahuluan disini dapat merujuk terhadap hal-hal yang mendasar pada keputusan
pembelian konsumen diantaranya pengertian yang merujuk pada keputusan itu apa,

5
bagaimana pandangan seorang pembeli akan barang tertentu hingga “sebutan” pada pembeli
tersebut yaitu konsumen.

1. Definisi Keputusan Pembelian Konsumen


Untuk mendapat gambaran mengenai keputusan membeli, berikut ini akan
dikemukakan definisi mengenai keputusan membeli menurut para ahli. Menurut Kotler
(2009) keputusan membeli yaitu: “beberapa tahapan yangdilakukan oleh konsumen
sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk”. Pengambilan keputusan
membeli adalah proses pengenalan masalah (problem recognition), pencarian informasi,
evaluasi (penilaian) dan seleksi dari alternatif produk, seleksi saluran distribusi dan
pelaksanaan keputusan terhadap produk yang akan digunakan atau dibeli oleh konsumen
(Munandar, 2001).

Keputusan pembelian merupakan kontinum dan memiliki dua dimensi. Dimensi pertama
adalah degree, menunjukkan keterlibatan konsumen di dalam keputusan membeli yaitu
dari high involvement purchase decision ke low involvement purchase decision. Dimensi
kedua adalah content, menunjukkan jumlah informasi yang dibutuhkan oleh konsumen untuk
dapat membuat keputusan pembelian yaitu dari decision making (mencari informasi dan
mempertimbangkan berbagai alternatif merk) ke habit (sedikit membutuhkan informasi dan
hanya mempertimbangkan satu merk saja).

Pembuatan keputusan pembelian dapat bergerak dari pembuatan keputusan pembelian


dengan keterklibatan tinggi (high involvement purchase decision) ke pembuatan keputusan
pembelian dengan keterlibatan rendah (low involvement purchase decision). Konsumen akan
lebih terlibat dengan suatu produk ketika produk yang akan dibeli memiliki kriteria sebagai
berikut.

a. Penting bagi konsumen


b. Memiliki keterlibatan emosional
c. Secara kontinyu menarik bagi konsumen
d. Mengakibatkan resiko keuangan
e. Merupakan identitas yang menciptakan image khusus bagi konsumen

Dengan demikian, semakin penting dan beresiko suatu produk yang akan dibeli, konsumen
semakin mempertimbangkan berbagai merk dan mencari berbagai informasi yang
dibutuhkan.

6
BAB IV MOTIVASI KONSUMEN(Silvia Ananda)

A. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang makin dinamis, manusia dituntut dengan cepat dan tepat
untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Melihat kondisi tersebut menyebabkan pebisnis
semakin dituntut untuk mempunyai strategi yang tepat dalam memenuhi target volume
penjualan (Wahyuni, 2008). Dengan demikian, setiap perusahaan harus memahami perilaku
konsumen pada pasar sasarannya karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai
organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat
tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2001).

keputusan pembelian akan dipengaruhi juga oleh persepsinya terhadap apa yang
diinginkan. Konsumen akan menampakkan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap
keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Menurut Schiffman dan
Kanuk (2000) “Perception is process by which an individual selects, organizers, and
interprets stimuli into the meaningfull and coherentpicture of the world”. Kurang lebihnya
bahwa persepsi merupakan suatu proses yang membuat seseorang untuk memilih,
mengorganisasikan, dan menginterpretasikan rangsangan-rang-sangan yang diterima menjadi
suatu gambaran yang berarti dan lengkap tentang dunianya. Persepsi kualitas dapat
didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap kualitas produk secara keseluruhan
berkenaan dengan maksud.

BAB V PENGETAHUAN KONSUMEN VIS A VIS PERUBAHAN PERILAKU


KONSUMEN PADA ERA DIGITAL (Putri Indah)
A.PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi merupakan suatu keniscayaan dan tidak dapat dihindari. Hal
tersebut dikarenakan pengetahuan manusia selalu berkembang dan membuahkan suatu
inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai dan kinerja dari aktivitas manusia (Aragón-
Correa et al., 2007; López-Nicolás & Meroño-Cerdán, 2011). Perkembangan penge-tahuan
manusia dan inovasi pada aktivitas bisnis dan industri ditunjukkan dengan adanya revolusi
industri. Revolusi industri merupakan tahapan-tahapan inovasi dari buah pikir manusia yang
kemudian berdampak kepada sektor industri dan bisnis sehingga berkontribusi terhadap
kondisi ekonomi, sosial, dan budaya di dunia.
Ketergantungan manusia terhadap teknologi pada era revolusi industri 4.0 pada
seluruh aktivitas manusia disebut dengan era digital. Era digitalmenyediakan teknologi yang

7
membantu seluruh aspek kehidpan manusia. Ketergantungan manusia terhadap teknologi
pada era digital semakin kuat,hampir seluruh aktivitas pekerjaan manusia saat ini tergantung
dengan e-mail, internet, komputer dll. Oleh karenanya perkembangan teknologi digital
berdampak signifikan terhadap perubahan aktivitas ekonomi di dunia. Indonesia sebagai
salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar dan juga sebagai negara pada fase
industrialisasi memiliki aktivitas

BAB VI SIKAP KONSUMEN (Indah Ayu Puspita)


A.PENDAHULUAN
Setiap orang memiliki kecenderungan dalam bersikap dengan cara yang menyenangkan
atau tidak menyenangkan terhadap suatu objek tertentu. Sikap merupakan salah satu konsep
yang paling penting yang digunakan perusahaan untuk memahami pasar atau konsumen.
Peru-sahaan sangat berkepentingan pada sikap konsumen terhadap produknya, karena sikap
yang positif akan menghasilkan pembelian, bukan saja dari konsumen yang bersangkutan
tetapi rekomendasi kepada teman-teman maupun keluarganya juga akan membuahkan
pembelian yang mengun-tungkan perusahaan. Sebaliknya, sikap negatif terhadap produk
akan menghasilkan penolakan dan sikap yang demikian ini akan diteruskan untuk
mempengaruhi orang lain.
Sikap konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat
keputusan pembelian. Ketika memutuskan akan membeli suatu barang atau produk, tentu
Anda sebagai konsumen selalu memikirkan terlebih dahulu barang yang akan Anda beli.
Mulai dari harga, kualitas, fungsi atau kegunaan barang tersebut, dan lain sebagainya.
Kegiatan memikirkan, mempertimbangkan, dan mempertanyakan barang sebelum membeli
merupakan atau termasuk ke dalam perilaku konsumen. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, sikap konsumen sangat erat kaitannya dengan pembelian dan penjualan barang
dan jasa. Tentu sebagai konsumen, Anda tidak ingin salah membeli suatu produk atau jasa,
maka dari itu sikap konsumen diperlukan.

8
BUKU II
BAB I KAJIAN PERILAKU KONSUMEN (Dinda Hariani)

Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979 : 6) menjelaskan bahwa : Perilaku


konsumen adalah tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu,
kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya
sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber
lainya.
David L. Loudon dan Albert J. Della Bitta (1984 : 6) mengemukakan bahwa : Perilaku
konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu
secara fisik yang dilibatkan dalam proses mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau
dapat mempergunakan barang-barang dan jasa
Mempelajari perilaku konsumen dan proses konsumsi yang dilakukan oleh konsumen
memberikan beberapa manfaat. Mowen (1995) mengemukakan manfaat yang bisa diperoleh
sebagai berikut :
 Membantu para manajer dalam pengambilan keputusan.
 Memberikan pengetahuan kepada para peneliti pemasaran dengan dasar pengetahuan
analisis konsumen.
 Membantu legislator dan regulator dan menciptakan hukum dan peraturan yang berkaitan
dengan pembelian dan penjualan dan jasa.
 Membantu konsumen dalam pembuatan keputusan pembelian yang lebih baik.

Sementara itu, profesi yang relevan dengan kajian perilaku konsumen antara lain adalah
manajer, birokrat, produsen, peneliti, konsultan dan banyak profesi yang lain. ruang lingkup
kajian perilaku konsumen yang yang terdiri atas :

a. Tingkatan unit analisis yang terdiri atas :


 Masyarakat
 Segmen Pasar
 Organisasi
 Individu
b. Arah kajian perilau konsumen terdiri atas :
 Kajian Perilaku Konsumen yang digunakan sebagai dasar pengembangan strategi
pemasaran

9
 Evaluasi strategi pemasaran yang sudah dimiliki perusahaan/organisasi dikaitkan
dengan kajian perilaku konsumen sehingga perusahaan dapat terus meningkatkan
kinerjanya dimata konsumen.
Strategi Pemasaran → Kajian Perilaku konsumen
 Gabungan dari arah kajian (a) dan (b).
Kajian Perilaku Konsumen → Strategi → pemasaran → Kajian Perilaku konsumen

BAB II MODEL DAN KERANGKA KERJA PERILAKU KONSUMEN (Lolita)


Dalam bukunya Anwar Mangkunegara (2002), menggambarkan beberapa model perilaku
konsumen dari berbagai ahli, yang dapat diartikan sebagai kerangka kerja atau alur yang
mewakili apa yang diinginkan konsumen dalam mengambil keputusan membeli. Atau model
perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai skema yang disederhanakan untuk
menggambarkan aktivitas-aktivitas konsumen.
Fungsi dari model perilaku konsumen adalah :
 Deskriptif, yaitu fungsi yang berhubungan dengan pendalaman mengenai langkah-
langkah yang diambil konsumen dalam memutuskan suatu penelitian membeli
 Prediksi, yaitu meramalkan kejadian-kejadian dari aktivitas konsumen pada waktu yang
akan dating
 Explanation, yaitu mempelajari sebab-sebab dari beberapa akifitas pembelian
 Pengendalian, yaitu mempengaruhi dan mengendalikan aktifitas-aktifitas konsumen pada
masa yang akan datang.

Elemen utama dalam kerangka kerja konseptual perilaku konsumen ada empat, yaitu (1)
efeksi (affect) dan kognisi (cognition), (2) perilaku (behavior), (3) lingkungan, dan (4)
strategi pemasaran (marketing strategy).

BAB III KOGNISI KONSUMEN (Fatimah Yani)

Kognisi biasanya melibatkan pikiran, ditandai dengan pemilihan atau seleksi dari
informasi kualitas, kuantitas, harga, kebutuhan, dan dapat terjadi melalui proses berpikir
sadar maupun tidak sadar serta secara otomatis langsung tertarik untuk membeli. Menurut
Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf (1979), motif-motif kognitif menekankan pada
proses informasi seseorang. proses kognitif konsumen melewati tahapan-tahapan yang tidak
selalu urut antara lain pembelajaran konsumen, pengolahan informasi dan persepsi,
pengetahuan dan keterlibatan, motivasi dan kebutuhan konsumen, sehingga semua tahapan

10
terekam dalam ingatan konsumen, yang nantinya akan muncul pada saat berperilaku dan
bersikap.
Pembelajaran konsumen adalah suatu proses belajar yang dialami konsumen baik itu dari
pengalaman penggunaan suatu produk/jasa maupun hasil pemahaman si konsumen dari suatu
media ( cetak ; elektronik seperti TV, Radio, Internet, dsb ) sehingga terjadi perubahan
persepsi yang berujung pada tindakan konsumen. Pada bagian ini akan dikaji pula jenis-jenis
proses belajar yang terdiri dari proses belajar kognitif dan proses belajar perilaku.
Pengolahan informasi dan persepsi konsumen adalah salah satu tahapan dalam proses
kognisi yang dilalui konsumen, dimulai dari semua stimulus diterima hingga stimulus
tersebut dimasukan ke dalam memory dan dapat dipergunakan kembali untuk memberikan
gambaran/persepsi yang lebih baik mengenai suatu produk/jasa kepada konsumen. Bagian ini
lebih lanjut akan dibahas lebih rinci mengenai tahapan proses informasi mulai dari
pemaparan, perhatian, pemahaman, penerimaan dan retensi.

BAB IV AFEKSI KONSUMEN (Silvia Ananda)


Afeksi dan kognisi adalah bentuk tanggapan psikologis lainnya yang dapat muncul
dalam situasi seperti ketika berbelanja bahan pangan. Afeksi mengacu pada tanggapan
perasaan sedangkan kognisi lebih pada tanggapan mental atau pemikiran. Lebih jelasnya
afeksi adalah keberadaan seseorang atau sesuatu yang dirasakan seseorang (senang, marah,
bosan). Orang dapat mengalami empat jenis tanggapan afektif : emosi, perasaan tertentu,
suasana hati dan evaluasi.
Pada prinsip-prinsip pemasaran, sikap merupakan evaluasi, perasaan, dan
kecenderungan seseorang yang secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu objek
atau gagasan (Kotler dan Amstrong, 1997:173).
Pembentukan sikap memerlukan pemahaman proses pembelajaran (lebih lengkapnya
dapat dibaca di bab mengenai proses pembelajaran konsumen), melalui classical
conditioning, instrumental conditioning, cognitive learning theory dan observational
learning. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap antara lain :
 Pengalaman Pribadi
 Pengaruh Keluarga Dan Teman-Teman
 Direct Marketing
 Media Masa
 Karakteristik individu.

11
BAB V LINGKUNGAN SOSIAL MAKRO (Putri Indah)

Lingkungan (environment) mengacu pada rangsangan fisik dan sosial yang kompleks di
dunia eksternal konsumen. Berdasarkan kedekatannya dengan konsumen, lingkungan
konsumen terbagi dalam lingkungan makro dan lingkungan mikro. Lingkungan mikro
adalah lingkungan yang sangat dekat dengan konsumen, yang berinteraksi langsung dengan
konsumen. Lingkungan mikro akan mempengaruhi perilaku, sikap, dan kognitif konsumen
tertentu secara langsung. Keluarga yang tinggal dengan konsumen adalah lingkungan
mikro.
Lingkungan makro adalah lingkungan yang jauh dari konsumen. Lingkungan makro
berskala luas, seperti sistem politik dan hukum, ekonomi, sosial, budaya. Contoh :
penurunan dolar akan mempengaruhi daya beli konsumen. Karena itu lingkungan makro
memiliki pengaruh luas terhadap masyarakat bukan hanya kepada individu konsumen.
Budaya merupakan suatu kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan yang dipelajari
seseorang, yang dapat mengarahkan seseorang tersebut dalam menggunakan suatu barang
atau jasa. Kepercayaan, nilai-nilai dan kebiasaan itu dapat muncul bila seseorang melakukan
interaksi, hubungan dan saling mempengaruhi dalam berperilaku. Unsur-unsur budaya
antara lain

Masyarakat modern yang hidup di hampir semua negara memiliki kesamaan budaya,
yaitu budaya popular. budaya popular dinikmati bersama oleh semua masyarakat melewati
batas negara, bangsa, agama dan perbedaan-perbedaan lainnya. “Budaya popular adalah
budaya yang menarik massa”.

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam kelas-kelas yang berbeda atau
strata yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan menggambarkan perbedaan
pendidikan, pendapatan, pemilikan harta benda, gaya hidup dan nilai-nilai yang dianut.
Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau
keluarga. Konsumen kelas menengah dan kelas atas biasanya berbelanja di Sogo, sedangkan
konsumen kelas bawah lebih banyak berbelanja di toko-toko yang berlokasi di pasar
tradisional.

Dapat disimpulkan bahwa studi terhadap lingkungan sosial makro (budaya, sub-budaya
dan kelas sosial) memiliki pengaruh yang kuat dan luas pada tata nilai, kepercayaan, sikap,
emosi, dan perilaku individu konsumen dalam grup tersebut. Setiap konsumen dari budaya
dan sub-budaya tertentu memiliki rantai arti akhir yang berbeda dalam kaitannya dengan

12
suatu produk, yang memberi indikasi bahwa kelompok orang tersebut cenderung
memberikan tanggapan yang berbeda terhadap strategi pemasaran. Perbedaan tersebut
membuat lingkungan sosial makro menjadi sangat berguna dalam mensegmentasi pasar
(Peter & Olson, 1996).

BAB VI LINGKUNGAN SOSIAL MIKRO (Indah Ayu Puspita)

Lingkungan sosial mikro adalah interkasi sosial langsung diantara kelompok-kelompok


masyarakat yang lebih kecil, secara sebuah keluarga dan kelompok-kelompok referensi.
Interaksi sosial langsung ini dapat memiliki pengaruh yang kuat pada pengetahuan dan
perasaan konsumen tentang produk, toko, atau iklan dan pada perilaku pengkonsumsian
mereka (Peter dan olson, 1996). Yang termasuk dalam lingkungan sosial mikro ini adalah
keluarga dan kelompok referensi.
Keluarga merupakan dua orang atau lebih yang dikaitkan oleh hubungan darah,
perkawinan, atau pengadopsiam yang tinggal bersama-sama atau terpisah. Pemasar juga
menganalisis keluarga sebagai unit terkecil dalam strategi pemasaran. Keluarga biasanya
tinggal didalam sebuah rumah secara bersama dan disebut rumah tangga.
Kelompok adalah dua atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran perorangan
maupun bersama, seperti kelompok persahabatan, kelompok belajar, kelompok kerja,
kelompok / masyarakat maya, kelompok aksi konsumen dan lain-lain. Adapun definisi dari
kelompok rujukan atau referensi adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai
dasar pembandingan bagi seseorang dalam membentuk nilai dan sikap umum/khusus atau
pedoman khusus bagi perilaku.
Grup referensi memilki pengaruh terhadap konsumen terutama dalam proses
pembelian. Pemasar melakukan strategi pemasaran dengan memperhatikan grup referensi
terutama dalam melakukan pendekatan pemasaran. Biasanya pemasar berusaha mendekati
konsumen dengan menjadi grup referensi yang diikuti konsumen. Misalnya seorang sales
girl yang menawarkan produk kosmetik kepada konsumennya dengan juga mengatakan
bahwa sales tersebut juga menggunakan produk kosmetik yang ditawarkan.

13
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 BUKU I
BAB I Dilihat Dari Aspek Isi Buku bab 1 Secara garis besar buku kedua ini sudah
lengkap membahas tentang materi Prilaku Konsumen. Mulai dari pengertian
prilaku konsumen hingga cara mengahadapi tipe-tipe konsumen. Materi yang
dipaparkan juga sangat jelas.

Selain itu bab 1 pada buku pertama di tiap akhir bab nya disugughkan dengan
daftar pustaka.dan yang menjadi kelebihan dari bab 1 pada buku pertama ini
yaitu buku ini banyak sekali mengambil kutipan dari buku-buku lainnya.

BAB II Kelebihan BAB :


Dalam bab ini penulis memaparkan pendapat para ahli. Setiap terdapat
kata atau kalimat menggunakan bahasa asing (bahasa inggris) penulis
menggunakan tulisan miring. Bahasa yang digunakan sederhana dan tidak
berbelit-belit.
Kekurangan BAB :
Dalam Kalimat pertama awal paragraf bab ini terdapat penulisan kata
yang salah yaitu pada kata “semakain” yang seharusnya “semakin”

BAB III Sangat penting untuk mengetahui perilaku konsumen terutama dalam proses
pengambilan keputusan mereka saat melakukan pembelian, sehingga para
pemasar dapat memberikan stimulus-stimulus yang dapat
mempengaruhi konsumen dalam setiap proses tersebut. Bila sebuah perusahaan
dapat menginterprensi dalam setiap prosesnya maka peluang sebuah produk
sukses dan dapat bersaing dengan para kompetitornya semakin besar. Semua
strategi pemasaran harus dilakukan secara terintegarasi dari tahapan konsumen
mengetahui akan kebutuhan sebuah produk sampai dengan tahap pasca
pembelian.

BAB IV Dibuku ini juga kita diberi strategi untuk membuat desain produk kita lebih
menarik

14
Spesifikasi keilmuan desain produk ini sangat cukup mendalam dan detail, materi
yang dipelajari terpapar dengan poin poi penting dalam kalimat yang cukup jelas
BAB V Kelebihan :
Materi yang dijelaskan singkat disetiap judul babnya,penulis hanya menjelaskan
inti inti dari pokok bahasan yang dibahas sehingga memudahkan pembaca untuk
merangkum materi dan cepat paham karena membaca yang penting saja

Kelemahan :
Karena singkatnya meteri yang dibahas,pembaca menjadi kurang wawasan dari
materi materi lain atau pendapat para ahli.
BAB VI Kelebihan Buku 1

Cover pada buku ini terlihat elegan dan menarik

Bahasa pada buku ini cenderung baku namun mudah untuk dipahami pembaca.

Pada buku ini isi cukup bagus dan cukup mudah dipahami, buku ini
direkomendasikan untuk dibaca bagi pelajar.

Disetiap bab penulis membuat satu kesimpulan yang dapat dimengerti

Kekurangan Buku 1

Terkadang ada kata-kata yg menggunakan istilah yg sulit dipahami.

Pengulangan informasi pada bab bab selajutnya

3.2 BUKU II

BAB I aspek tata bahasa ini bahwa bahasa yang digunakan singkat, padat, dan jelas. Jadi
dalam menganalisa kelebihan dan kekurangan pada buku ini saya dapat menarik
sebuah kesimpulan bahwasanya buku ini secara keseluruhan lebih banyak
keunggulan dari pada kelemahannya.

BAB II dalam bab 2 terdapat banyak pendapat para ahli dalam bab ini juga penulis
banyak memaparkan bagan-bagan sehingga pembaca lebih mudah memahami
BAB III Sangat penting untuk mengetahui perilaku konsumen terutama dalam proses
pengambilan keputusan mereka saat melakukan pembelian, sehingga para
pemasar dapat memberikan stimulus-stimulus yang dapat

15
mempengaruhi konsumen dalam setiap proses tersebut. Bila sebuah perusahaan
dapat menginterprensi dalam setiap prosesnya maka peluang sebuah produk
sukses dan dapat bersaing dengan para kompetitornya semakin besar. Semua
strategi pemasaran harus dilakukan secara terintegarasi dari tahapan konsumen
mengetahui akan kebutuhan sebuah produk sampai dengan tahap pasca
pembelian.

BAB IV Spesifikasi keilmuan desain produk ini sangat cukup mendalam dan detail, materi
yang dipelajari terpapar dengan poin poi penting dalam kalimat yang cukup jelas

Isi buku memiliki banyak pegertian dari para pendapat (ahli)

Banyak kata motivasi yg yg dibuat oleh penulis


BAB V Penulis secara lengkap menjabarkan materi yang dibahas,lengkap dari pandangan
para ahli,contoh,maupun teori teorinya,Namun itu juga dapat membuat pembaca
bosan dengan banyak nya teori yang digunakan
BAB VI Kelebihan Buku 2

Bahasa pada buku ini cenderung baku namun mudah untuk dipahami pembaca.

Pada buku ini isi cukup bagus dan cukup mudah dipahami, buku ini
direkomendasikan untuk dibaca bagi pelajar.

Kekurangan Buku 2

Salah satu kekurangan untuk buku ini, saya tidak menemukan daftar kata-kata
istilah yang membantu menjelaskan konsep-konsep yang akan diuraikan. Hal ini
berpotensi membuat pembaca jadi bingung.

16
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari kedua buku diatas saya dapat mengambilkan kesimpulan, bahwa kedua buku ini
sangatlah cocok untuk menjadi bahan ajar bagi mahasiswa atau pembaca untuk mempelajari
Ilmu Konsumen karena buku ini mudah dimengerti dan praktis. meskipun buku tersebut
memiliki kelebihan dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki
tujuan yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami serta
mengaplikasikan setiap point materi dalam buku-buku tersebut di kehidupan sehari-hari
melalui buku ini.
Dari kedua buku ini menurut saya buku kedua lebih bagus. Karena pembahasan dalam
buku kedua lebih lengkap dibanding buku pertama. Selain itu dalam buku kedua juga terdapat
contoh contoh sehingga dapat menambah pengetahuan pembaca.

4.2 Saran
Setiap buku memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing,yang kelebihannya
dapat kita manfaatkan dan kekurangannya untuk diperbaiki kembali.Setelah melakukan
review pada buku ada baiknya ilmu yang di dapat bias diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari

17
DAFTAR PUSTAKA

Dwiastuti. Rini. Dkk. 2012. Ilmu Prilaku Konsumen. Malang:Universitas Brawijaya Press
Sudirman. Acai. Dkk. 2020. Prilaku Konsumen Dan Perkembanganya Di Daerah Digital.
Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung

18

Anda mungkin juga menyukai