Anda di halaman 1dari 139

PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA BANGUNAN

GEDUNG RUMAH SAKIT UNIVERSITAS SUMATERA

TUGAS AKHIR

Diajukanuntukmelengkapitugas-tugasdanmemenuhisyarat
UntukmenjadiSarjanaTeknikSipil

DisusunOleh :

Nanda Firnando
11 0404 005

Dosen Pembimbing :

Ir. Syahrizal, M.T


NIP. 196112311988111001

Dosen Co-Pembimbing:

Ir. Andy Putra Rambe, MBA


NIP. 19680429 199703 1 002

BIDANG STUDI MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Isu yang sedang dihadapi oleh masyarakat global pada saat ini adalah isu
pemanasan global yang diyakini oleh peneliti disebabkan oleh kegiatan
pembangunan.
Saat ini, setiap rangkaian kegiatan pembangunan mempunyai potensi dampak
negatif terhadap lingkungan sehingga diperlukan kesadaran dan pengetahuan bagi
pelaku konstruksi dalam meminimalkan pengaruh negatif tersebut. Salah satu
solusi yang dapat dilakukan para pelaku konstruksi dalam membangun
diantaranya adalah menerapkan konsep Green Building.
Dengan Adanya program Eco-campus yang sedang berkembang di Indonesia
sebagai dukungan terhadap peduli lingkungan, memacu berbagai perguruan tinggi
untuk mewujudkannya, termasuk di Universitas Sumatera Utara (USU). Meski di
awal pembangunan bangunan-bangunan di USU tidak dirancang sesuai kriteria
green building, namun secara sekilas penerapan konsep tersebut dapat dilihat
meski hasilnya belum maksimal seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu
dilakukan evaluasi terhadap bangunan untuk mengetahui sudah sejauh mana
penerapan kriteria green building pada bangunan tersebut agar dapat dijadikan
langkah awal program Eco-campus kedepannya.
Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil pengukuran kriteria
green building berdasarkan standar Greenship-GBCI pada gedung dengan cara
melakukan pengamatan langsung dan wawancara verifikasi.
Berdasarkan data yang terkumpul dan perhitungan yang telah dilakukan pada
Gedung Rumah Sakit USU terhadap 41 kriteria Greenship, gedung memperoleh
total poin sebesar 48 poin dari 117 poin maksimal. Dengan demikian, gedung
dianggap telah memenuhi kriteria sebagai gedung terbangun yang menerapkan
konsep Green Building sesuai perangkat penilaian dari GBCI Dan memiliki nilai
standar minimum pemenuhan rating sebesar 47 poin untuk peringkat Perak
(Silver).

Kata Kunci: Bangunan Hijau, Greenship-GBCI, Gedung Rumah Sakit USU

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberi

karunia kesehatan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas

Akhir ini. Shalawat dan salam ke atas Baginda Rasullah Muhammad SAW yang

telah memberi keteladanan tauhid, ikhtiar dan kerja keras sehingga menjadi

panutan dalam menjalankan setiap aktifitas kami sehari-hari, karena sungguh

suatu hal yang sangat sulit yang menguji ketekunan dan kesabaran untuk tidak

pantang menyerah dalam menyelesaikan penulisan ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan

studi pada Program Studi Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara. Adapun judul skripsi yang diambil adalah:

“Penilaian Kriteria Green Building Pada Bangunan Gedung

Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak


terlepas dari dukungan, bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis ingin menyampaikanucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada beberapa pihak yang berperan penting yaitu:

1. Ir. Seri Maulina, M.Si, Ph.Dselaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara;

2. Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Wakil Dekan 1 dan sekaligus Ketua

Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara;

3. Ir. Syahrizal, M.T. selaku Wakil Dekan II dan Sekretaris Departemen

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan juga dosen

pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan

Universitas Sumatera Utara


dukungan yang sangat bernilaiserta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran

dalam mengarahkan penulis menyelesaikan Tugas Akhir ini;

4. Ir. Andy Putra Rambe, M.B.A. selaku dosen pembimbing II yang telah

dengan sabar memberikan bimbingan, masukan, dan dukungan yang sangat

bernilaiserta meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu penulis

menyelesaikan Tugas Akhir ini;

5. Nursyamsi, S.T,.M.T selaku dosen pembanding 1 yang telah memberikan

masukan, arahan, dan juga bimbingan kepada penulis;

6. Rezky Ariessa Dewi, S.T,.M.T selaku dosen pembanding 2 yang telah

memberikan masukan, arahan, dan juga bimbingan kepada penulis;

7. Ir. Zulkarnain A Muis, M.Eng,Sc. selaku dosen pembimbing akademis

yang selalu memberi semangat kepada penulis;

8. Bapak/Ibu Dosen Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil Universitas

Sumatera Utara yang telah memberikan bantuannya;

9. Seluruh pegawai administrasi Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuannya;

10. Dr. Achmad Delianur Naution, ST,MT. (DirekturSarpras Medik &

Pelayanan Penunjang RS USU)dan seluruh staff Bagian Administrasi RS

USU, selaku fasilitator dan narasumber penulis;

11. Ayahanda Edison dan ibunda Alm. Desnelniwati, Abang (Denny

Edvindo S.S, beserta adik-adik penulis (Rendy dan Rahmatsyah), terima

kasih yang tak terhingga atas doa, kasih sayang, semangat, pengorbanan dan

ketulusan dalam mendampingi penulis. Semoga allah swt membalas segala

kebaikan mereka;

Universitas Sumatera Utara


12. Abang dan Kakak angkatan 2010, Teman-teman angkatan 2011, dan

Adik-adik angkatan 2012, Terkhusus (Hendra dan Mahadi 2013), 2014,

dan 2015, terima kasih atas kebersamaan dan bantuannya selama masa

pendidikan penulis;

Mengingat adanya keterbatasan-keterbatasan yang penulis miliki, maka

penulis menyadari bahwa laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca

diharapkan untuk penyempurnaan laporan Tugas Akhir ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan Tugas
Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Oktober 2016

Penulis,

Nanda Firnando
11 0404 005

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR .................................................................................................i


ABSTRAK ...............................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xii
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................ xiii

BAB 1 PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang.................................................................................................. 1
1. 2. Perumusan Masalah........................................................................................... 4
1. 3. Tujuan Penelitian .............................................................................................. 4
1. 4. Pembatasan Masalah ......................................................................................... 4
1. 5. Manfaat Penelitian ............................................................................................ 5
1. 6. Sistematika Penulisan ........................................................................................ 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Definisi dan Terminologi ................................................................................... 7
2.1.1. Green Building...................................................................................... 7
2.1.2. Penilaian ............................................................................................. 10
2.1.3. Kriteria ............................................................................................... 10
2.1.4. Sistem Rating...................................................................................... 10
2.1.5. Rating................................................................................................. 10
2.2. Konsep dan Dasar Teori Green Building ........................................................... 11
2.3. Manfaat Green Building .................................................................................. 13
2.4. Standar Penilaian Kriteria Green Building-GBCI .............................................. 15
2.4.1. Sistem Rating Greenship (Greenship Rating Tools) ............................... 16
2.4.2. Sistem Rating Greenship untuk Gedung Terbangun Versi 1.0
(Greenship Rating Tools for Existing Building Version 1.0).................... 16
2.4.2.1. Tepat Guna Lahan .............................................................. 18

Universitas Sumatera Utara


2.4.2.2. Efisiensi dan Konservasi Energi ......................................... 19
2.4.2.3. Konservasi Air .................................................................... 20
2.4.2.4. Sumber dan Siklus Material ............................................... 20
2.4.2.5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang ........................ 21
2.4.2.6. Manajemen Lingkungan Bangunan .................................... 22
2.4.3. Kriteria dalam Greenship ..................................................................... 23
2.4.3.1. Efek Pulau Panas ................................................................ 23
2.4.3.2. Manajemen Limpasan Air Hujan ....................................... 25
2.4.3.3. Intensitas Konsumsi Energi (IKE) ...................................... 26
2.4.3.4. Energi Baru Terbarukan ..................................................... 27
2.4.3.5. Penurunan Emisi Energi ..................................................... 27
2.4.3.6. Sumber dan Siklus Material ............................................... 28
2.4.3.7. Kenyamanan Visual ............................................................ 29
2.4.3.8. Tingkat Kebisingan ............................................................ 30
2.5. Studi Kasus Penerapan Green Building di Gedung Kampus ............................... 30
2.6. Penelitian Terdahulu........................................................................................ 33

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1. Waktu dan Objek Penelitian ............................................................................. 39
3.2. Pemilihan Strategi Penelitian ........................................................................... 40
3.3. Instrumen Penelitian ........................................................................................ 40
3.3.1. Literatur/ Referensi Pendukung Penelitian............................................. 41
3.3.2. Kuesioner ........................................................................................... 41
3.3.3. Daftar Periksa (Check list) ................................................................... 42
3.3.4. Peralatan Penelitian ............................................................................. 42
3.4. Variabel Penelitian .......................................................................................... 42
3.5. Survey Pendahuluan ........................................................................................ 42
3.6. Metode Pengumpulan Data .............................................................................. 43
3.7. Analisa Kesesuaian Gedung RS USU Berdasarkan Greenship ............................ 45

BAB 4 PEMBAHASAN

Universitas Sumatera Utara


4.1. Kondisi Eksisting Gedung Rumah Sakit Universitas
Sumatera Utara (Gedung RS-USU) .................................................................. 46
4.2. Syarat Kelayakan Bangunan ............................................................................ 46
4.2.1. Minimum Luas Gedung adalah 2500 m2 ............................................... 46
4.2.2. Fungsi Gedung Sesuai dengan Peruntukan Lahan Berdasarkan
RTRW setempat .................................................................................. 47
4.2.3. Kepemilikan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) ................................................. 47
4.2.4. Mensesuaian Gedung Terhadap Standar Ketahanan Gempa .................... 47
4.2.5. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Keselamatan untuk
Kebakaran .......................................................................................... 48
4.2.6. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Aksesibilitas Penyandang
Cacat .................................................................................................. 49
4.3. Analisis Prasyarat Perangkat Penilaian Greenship untuk Gedung
Terbangun ...................................................................................................... 50
4.4. Analisis Kesesuaian Kriteria dalam Greenship di Gedung RS USU .................... 52
4.4.1. Kategori Tepat Guna Lahan ................................................................. 52
4.4.1.1. Aksesibilitas Masyarakat .................................................... 53
4.4.1.2. Pengurangan Kendaraan Bermotor ..................................... 56
4.4.1.3. Sepeda................................................................................. 56
4.4.1.4. Lansekap pada Lahan ......................................................... 57
4.4.1.5. Efek Pulau Panas ................................................................ 59
4.4.1.6. Manajemen Limpasan Air Hujan ....................................... 60
4.4.1.7. Manajemen Tapak .............................................................. 61
4.4.1.8. Lingkungan Bangunan ........................................................ 62
4.4.2. Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi ............................................. 64
4.4.2.1. Pengoptimalan Efisiensi Energi Bangunan ........................ 64
4.4.2.2. Pengujian, Komisioning Ulang, atau Retro-komisioning... 66
4.4.2.3. Pendayagunaan Sistem Energi............................................ 66
4.4.2.4. Pengawasan Energi ............................................................. 68
4.4.2.5. Pelaksanaan dan Pemeliharaan ........................................... 69
4.4.2.6. Energi Terbarukan Dalam Tapak ....................................... 70
4.4.2.7. Penurunan Emisi Energi ..................................................... 70
4.4.3. Konservasi Air .................................................................................... 73

Universitas Sumatera Utara


4.4.3.1. Sub-Meter Air ..................................................................... 73
4.4.3.2. Pengawasan Air .................................................................. 73
4.4.3.3. Pengurangan Penggunaan Air ............................................ 74
4.4.3.4. Kualitas Air ........................................................................ 74
4.4.3.5. Daur Ulang Air ................................................................... 76
4.4.3.6. Air Minum .......................................................................... 75
4.4.3.7. Pengurangan Penggunaan Sumur Dalam ........................... 76
4.4.3.8. Efisiensi Air Keran ............................................................. 76
4.4.4. Siklus dan Sumber Daya Material......................................................... 77
4.4.4.1. Penggunaan Non ODS ........................................................ 78
4.4.4.2. Pembelanjaan Material ....................................................... 79
4.4.4.3. Manajemen Limbah ............................................................ 81
4.4.4.4. Manajemen Limbah Beresiko............................................. 82
4.4.4.5. Manajemen Barang Bekas .................................................. 82
4.4.5. Kenyamanan dan Kesehatan Dalam Ruang ........................................... 84
4.4.5.1. Introduksi Udara Di luar Ruang ......................................... 84
4.4.5.2. Pengendalian Asap Rokok .................................................. 86
4.4.5.3. Pemantauan CO2 dan CO ................................................... 87
4.4.5.4. Polusi Fisik dan Kimiawi ................................................... 87
4.4.5.5. Polusi Biologis.................................................................... 87
4.4.5.6. Kenyamanan Visual ............................................................ 88
4.4.5.7. Tingkat Kebisingan ............................................................ 89
4.4.5.8. Survey Pengguna Gedung .................................................. 90
4.4.6. Manajemen Lingkungan Bangunan....................................................... 91

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN


5.1. Kesimpulan .................................................................................................... 93
5.2. Saran .............................................................................................................. 94
5.3. Rekomendasi ................................................................................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 99


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 2.1. Sistem Penilaian Green Building di Beberapa Negara ..................... 14


Tabel 2.2. Kriteria dalam Greenship untuk Gedung Terbangun........................ 15
Tabel 2.3. Tingkat Predikat Greenship untuk Gedung Baru.............................. 15
Tabel 2.4. Bangunan Gedung yang Tersertifikasi Greenship ............................ 17
Tabel 2.5. Kriteria dalam Kategori Tepat Guna Lahan (ASD) .......................... 18
Tabel 2.6. Kriteria dalam Kategori Efisiensi dan Konservasi Energi (EEC) .... 19
Tabel 2.7. Kriteria dalam Kategori Konservasi Air (WAC) .............................. 20
Tabel 2.8. Kriteria dalam Kategori Sumber dan Siklus Material (MRC) .......... 21
Tabel 2.9. Kriteria dalam Kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam
Ruang (IHC) ..................................................................................... 22
Tabel 2.10. Kriteria dalam Kategori Manajemen Lingkungan Bangunan
(BEM) ............................................................................................... 23
Tabel 2.11. Nilai Albedo pada Beberapa Jenis Material ..................................... 24
Tabel 2.12. Nilai Koefisien Limpasan ................................................................. 25
Tabel 2.13. Kriteria IKE Bangunan Gedung Ber-AC .......................................... 25
Tabel 2.14. Faktor Emisi Grid untuk Tiap Wilayah ............................................ 27
Tabel 2.15. Jenis Refrigeran dan Nilai ODP ....................................................... 28
Tabel 2.16. Tingkat Pencahayaan Rata-rata yang Direkomendasikan ................ 29
Tabel 2.17. Baku Tingkat Kebisingan ................................................................. 29
Tabel 2.18. Keikutsertaan Perguruan Tinggi dari Berbagai Negara .................... 32
Tabel 2.19. Hasil Ranking UI GreenMetric 2014 untuk Perguruan Tinggi
Terhijau se-Indonesia........................................................................ 32
Tabel 2.20. Temuan Penelitian Terdahulu ........................................................... 34
Tabel 3.1. Strategi Penelitian Berdasarkan Teori Robert K Yin ....................... 40
Tabel 3.2. Alat/ Instrumen yang Digunakan dalam Penelitian .......................... 42

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1. Luas Gedung RS USU ...................................................................... 47
Tabel 4.2. Prinsip Penerapan Fasilitas Bangunan Bagi Kaum Difabel di
Gedung RS USU ............................................................................... 49
Tabel 4.3. Prinsip Penerapan dalam Pembangunan Tapak Bangunan ............... 50
Tabel 4.4. Matriks Prasyarat Perangkat Penilaian Greenship untuk Gedung
Terbangun ......................................................................................... 51
Tabel 4.5. Daftar Fasilitas Umum ...................................................................... 53
Tabel 4.6. Jenis Vegetasi di Area Gedung RS USU .......................................... 59
Tabel 4.7. Perhitungan Total Albedo ................................................................. 60
Tabel 4.8. Perhitungan Volume Limpasan ........................................................ 61
Tabel 4.9. Ringkasan Kategori Tepat Guna Lahan (ASD) ................................ 63
Tabel 4.10. IKE Gedung RS USU Tahun 2015 ................................................... 64
Tabel 4.11. Efisiensi Minimum pada Sistem AC Menurut GBCI ....................... 68
Tabel 4.12. Perhitungan Emisi Energi Tahun 2015 ............................................. 71
Tabel 4.13. Ringkasan Efisiensi dan Konservasi Energi (EEC) .......................... 72
Tabel 4.14. Ringkasan Konservasi Air (WAC) ................................................... 77
Tabel 4.15. Ringkasan Siklus dan Sumber Material (MRC) ............................... 83
Tabel 4.16. Kebutuhan Laju Udara Ventilasi Minimum pada Fasilitas Kantor .. 85
Tabel 4.17. Tingkat Kepadatan dalam Ruang...................................................... 85
Tabel 4.18. Hasil Pengukuran Pencahayaan ........................................................ 88
Tabel 4.19. Hasil Pengukuran Kebisingan........................................................... 89
Tabel 4.20. Ringkasan Kenyamanan dan Kesehatan dalam Ruang (IHC) .......... 90
Tabel 4.21. Ringkasan Manajemen Lingkungan Bangunan (BEM) .................... 92

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

HALAMAN

Gambar 2.1. Nilai Albedo pada Beberapa Jenis Material ................................. 24


Gambar 3.1. Gedung Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara ...................... 39
Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian ............................................................... 45
Gambar 4.1. Sistem Proteksi Aktif ................................................................... 48
Gambar 4.2. Lokasi Fasilitas Umum ................................................................ 54
Gambar 4.3. Perspektif Lahan Gedung RS USU .............................................. 58
Gambar 4.4. Grafik IKE Gedung RS USU ....................................................... 65
Gambar 4.5. AC Central yangDigunakan diGedungRS USU .......................... 78
Gambar 4.6. Tempat Sampah yangdigunakan dilingkunganRS USU .............. 81
Gambar 4.7. Suasana dalam Ruang Kerja ........................................................ 85
Gambar 4.8. Tanda Larangan Merokok ............................................................ 86
Gambar 5.1. Desain dan Pencahayaan di Gedung RS USU ................................... 98
Gambar 5.2. Pencahayaan Buatan Dan Alami Pada Siang Hari ......................... 98

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

AC split : AC terpisah dimana mesin kompresor AC yang outdoor


dengan blower indoornya diletakkan terpisah dan
dihubungkan dengan selang
AHU : Air Handling Unit atau unit pendistribusian udara dingin
Air conditioning : Pengondisian udara
Albedo : Sebuah besaran yang menggambarkan perbandingan antara
sinar matahari yang tiba di permukaan bumi dan yang
dipantulkan kembali ke angkasa dengan terjadi perubahan
panjang gelombang (satuannya %)
ASD : Approriate Site Development atau tepat guna lahan
ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerant and Air
Conditioning Engineers, merupakan perhimpunan teknik
tingkat internasional bagi semua individu dan organisasi
yang membidangi Heating, Ventilation, Refrigeration
(HVAC&R)
Ballast : Alat yang dipasang pada lampu fluoresen dan lampu
pelepasan gas lainnya untuk membantu dalam penyalaan
dan pengoperasiaanya
BEM : Building Environmental Management atau managemen
lingkungan bangunan
BPO : Bahan Perusak Ozon
Car pooling : Aktivitas menggunakan kendaraan bersama-sama (berbagi
mobil) seperti rental atau travel jarak pendek yang biasanya
berbasis komunitas atau kedekatan domisili dan kesamaan
tujuan akhir
CFC : Chloro fluorocarbon,merupakan bahan refrigeran yang
memiliki potensi merusak lapisan Ozon
CO2 : Carbon dioxide atau karbondioksida
Comissioning : Serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu
obyek untuk meyakinkan bahwa obyek yang diperiksa dan
diuji, baik alat maupun sebagai suatu sistem, telah berfungsi
sebagaimana mestinya dan memenuhi persyaratan kontrak

Universitas Sumatera Utara


sehingga dapat dinyatakan siap untuk dioperasikan, dan
secara resmi dapat diserahterimakan oleh perencana kepada
pengelola gedung
Cooling tower : Alat pembuang panas yang tidak berguna ke atmosfer
melalui pendingin aliran air
dB : Desibel, satuan untuk mengukur intensitas suara.
Density : Kepadatan penduduk di suatu daerah
Deep well (sumur : Sumur bor yang mengambil sumber air tertekan dari lapisan
dalam) Aquifer (zona jenuh di bawah tanah) dengan kedalaman
pengeboran berkisar 150-300 m pada umumnya
Drainase : Tindakan teknis penanganan kelebihan air yang disebabkan
oleh hujan, rembesan, irigasi, atau buangan air rumah
tangga dengan cara
EEC : Energy Efficiency Conservation atau efisiensi dan
konservasi energi
Efek rumah kaca : Proses pemanasan dari permukaan suatu benda langit atau
di angkasa yang disebabkan oleh komposisi serta keadaan
atmosfernya
Feeder bus : Bus pengumpan, yaitu layanan bus yang mengantar
penumpang dari terminal atau daerah asal untuk
meneruskan perjalanan menggunakan bus/ transportasi
selanjutnya.
GBCI : Green Building Council Indonesia
Gedung baseline : Gedung yang digunakan sebagai acuan penggunaan energi
dimana komponen-komponennya berdasarkan SNI,
keputusan pemerintah, dan peraturan yang ada
Gedung designed : Gedung yang akan dibangun. Gedung ini akan
dibandingkan dengan gedung baseline untuk mengetahui
perbedaan penggunaan energinya sesuai dengan desain
yang telah direncanakan
Global warming : Pemanasan global, yaitu proses peningkatan suhu rata-rata
global pada permukaan bumi akibat peningkatan jumlah
emisi gas rumah kaca di atmosfer
Grade emission factor : Konversi antara Co2 dan energi listrik
Green building : Bangunan ramah lingkungan yang dicapai baik dari tahap

Universitas Sumatera Utara


perencanaan, pembangunan maupun pengoperasian dan
pemeliharaan sehari-hari
Halon : CFC yang mengandung bromin, merupakan gas perusak
ozon dengan ODP ≤ 1
Hardscape : Bagian dari lansekap yang dikenal sebagai elemen keras
atau bagian dari taman yang bersifat padat
HCFC : Hydrochlorofluorocarbon, merupakan gas perusak ozon
dengan ODP ≤ 1
IHC : Indoor Air Health and Comfort atau kesehatan dan
kenyamanan dalam ruang
Heat island effect Efek pulau panas, yaitu fenomena dimana perubahan
tataguna lahan yang terjadi di kota-kota besar membawa
pengaruh terhadap kondisi suhu udara di perkotaan lebih
tinggi dibandingkan dengan suhu udara di sekitarnya.
Iluminasi : Fluks Luminus yang datang pada permukaan atau hasil bagi
antara fluks cahaya dengan luas permukaan yang disinari
dinyatakan dalam Lux
Introduksi udara luar : Kebutuhan udara luar atau kebutuhan laju udara ventilasi
bangunan gedung
ISO 14001 : Suatu standar internasional untuk sistem manajemen
lingkungan (SML) yang meliputi pencegahan polusi,
kesesuaian dengan undang-undang yang berlaku, dan
perbaikan yang berkesinambungan SML
Kondensasi : Perubahan suatu zat dari fasa uap menjadi fasa cair
kWh : Kilo Watt Hour, satuan daya listrik yang mengalir selama 1
jam
Limbah B3 : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
Lux : Satuan kuat penerangan
Make up water : Sebagai tambahan untuk kebutuhan air di menara pendingin
cooling tower
MVAC : Mechanical Ventilation Air Conditioning atau pengatur
udara dengan ventilasi mekanis
MRC : Material Resources and Cycleatau sumber dan siklus
material
ODP : Ozone Depleting Potential, yaitu kemampuan suatu zat

Universitas Sumatera Utara


untuk merusak lapisan ozon
Owner : Pemilik gedung
Ozon : Molekul triatomik yang terdiri dari molekul oksigen yang
bersifat reaktif
Paving : Suatu lantai yang berbahan struktur batu atau keramik
PDAM : Perusahaan Daerah Air Minum
Ppm : Part per million
Prafabrikasi : Metode konstruksi yang komponen-komponennya dirakit di
pabrik
Ramp : Jalur untuk pengguna kursi roda dengan kemiringan tertentu
Rating tools : Perangkat penilaian
Recycle : Memanfaatkan kembali sisa material atau air dengan cara
melalui proses daur ulang menjadi bentuk baru
Reduce : Mengurangi sampah (limbah) dengan cara minimalisasi
barang atau material yang digunakan
Refrigerant : Bahan yang digunakan untuk mengatur suhu sampai
mencapai di bawah suhu lingkungan
Return air grill : Tempat masuknya kembali udara dalam ruang yang telah
bersikulasi di dalam ruangan ke dalam mesin pendingin
Reuse : Menggunakan kembali material atau air yang masih dapat
melalui proses perubahan bentuk
Revitalisasi : Upaya untuk meningkatkan daya dukung kawasan yang
produktivitasnya telah menurun agar vitalitasnya kembali
Ruang Terbuka Hijau : Area memanjang dan/ atau mengelompok, yang
(RTH) penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang
sengaja ditanam
Sampah anorganik : Sampah seperti kertas, kardus, kaca/gelas, plastic, serta besi
dan logam lainnya
Sampah organik : Sampah yang mudah membusuk, antara lain bekas
makanan, bekas sayuran, kulit buah lunak, daun-daunan,
dan rumput
Shuttle bus : Moda transportasi yang didesain untuk melayani
penumpang bolak-balik dari satu titik ke titik yang lain
secara cepat dan tepat waktu

Universitas Sumatera Utara


Sistem flushing : Sistem penggelontoran air untuk membersihkan dan
menghanyutkan kotoran yang dimasukkan ke dalam lubang
peturasan atau kloset yang dibantu dengan tekanan tertentu
Sistem kotak kontak : Sistem yang digunakan sebagai media penghubung antara
sumber listrik dan peralatan yang membutuhkan listrik
Sistem tata cahaya : Sistem yang digunakan untuk mengatur penerangan sesuai
dengan fungsi ruang
Sistem tata udara : Sistem yang digunakan untuk mengatur pengondisian udara
dalam ruang sesuai dengan kebutuhan
SNI : Standar Nasional Indonesia
Softscape : Bagian dari lansekap yang berupa vegetasi
Stormwater Management : Manajemen air limpasan hujan
Styrofoam : Nama generik untuk semua busa polysterene
Tenant : Pengguna gedung
UKL dan UPL : Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan, merupakan perangkat pengelolaan lingkungan
hidup untuk pengambilan keputusan dan menjadi dasar
untuk menerbitkan izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan
Ventilasi : Pergerakan udara masuk ke dan keluar dari ruangan tertutup
VOC : Volatile Organic Compound, yaitu senyawa kimia organik
yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dalam
kondisi normal secara signifikan sehingga mudah menguap
WAC : Water Conservationatau konservasi air
WC : Water Closet

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Belakangan ini, tingkat kesadaran global terhadap lingkungan hidup semakin

besar. Salah satu yang menjadi perhatian, termasuk di Indonesia, adalah isu

pemanasan global. Penyebab pemanasan global diantaranya adalah efek rumah

kaca, yaitu suatu fenomena dimana gelombang pendek radiasi matahari

menembus dan berubah menjadi gelombang panjang ketika mencapai permukaan

bumi yang kemudian sebagian gelombang tersebut memantul kembali ke

atmosfer. Namun tidak seluruh gelombang yang dipantulkan itu dilepaskan ke luar

angkasa. Hal ini bukan dikarenakan adanya bangunan-bangunan kaca yang terlalu

banyak di daerah perkotaan, tapi lebih dikarenakan oleh emisi karbon yang terlalu

banyak di angkasa sehingga menyulitkan panas memantul kembali ke luar

angkasa. Efek rumah kaca sebenarnya dibutuhkan oleh makhluk hidup yang ada di

bumi, karena tanpanya planet ini akan menjadi sangat dingin, namun sebaliknya,

apabila gas-gas dari efek rumah kaca tersebut telah berlebihan di atmosfer maka

akan mengakibatkan pemanasan global.

Sebagai informasi, secara global Indonesia berada di urutan ke lima dalam

menghasilkan emisi gas rumah kaca atau sekitar 4,63% (World Resources Institue,

2005). Meski emisi gas rumah kaca itu tidak sepenuhnya berasal dari dampak

pembangunan, namun upaya dalam meminimalkan fenomena tersebut harus tetap

dioptimalkan dalam industri konstruksi.

Saat ini, di kota-kota besar seperti Kota Medan sedang marak oleh berbagai

aktivitas pembangunan guna mendukung pembangunan ekonomi sehingga

Universitas Sumatera Utara


membutuhkan banyak bangunan baru untuk mengembangkan ekonominya.

Contohnya pembangunan pusat-pusat bisnis, gedung perkantoran, gedung

pendidikan, dan sebagainya. Apabila pembangunan infrastruktur - infrastruktur

tersebut terus dibangun tanpa mempertimbangkan atau memperhatikan kondisi

lingkungan seperti ketepatan penggunaan lahan, pemakaian energi (listrik) dan air

serta penggunaan material bangunan tentu akan berdampak pada kualitas hidup di

sekitarnya. Hal tersebutlah yang dianggap memiliki peran besar terhadap

meningkatnya pemanasan global, sehingga kesadaran dan pengetahuan pelaku

konstruksi terhadap pengaruh keberadaan bangunan itu sangat dibutuhkan.

Dalam menangani kondisi itu, muncul konsep green building sebagai

solusi. Green building adalah konsep bangunan dimana struktur dan prosesnya

dibangun secara bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya dengan

seefisien mungkin di seluruh siklus bangunan, mulai dari saat memilih tempat,

mendesain, melakukan konstruksi, menggunakan, memelihara, merenovasi hingga

menata ulang bangunan guna mengurangi bahkan menghilangkan dampak

negative keberadaan bangunan terhadap lingkungan hidup sekitarnya tanpa

mengurangi kualitas lingkungan dan kualitas hidup manusia. Konsep ini tidak

diaplikasikan untuk bangunan baru saja, namun juga dapat diaplikasikan untuk

bangunan yang sudah terbangun. Artinya, bangunan ini dibangun dengan tidak

terkonsep green sejak awal meski tanpa disadari pengaplikasian standar

greenbuilding sudah diterapkan pada bangunan. Memaksimalkan penerapan

konsep

Berdirinya lembaga Green Building Council Indonesia (GBCI) sebagai

lembaga sertifikasi yang diakui secara internasional juga tidak terlepas dari upaya

Universitas Sumatera Utara


pemerintah dalam menggalakkan bangunan yang ramah lingkungan yang mampu

mengatasi dampak pembangunan. Lembaga ini memiliki standar nasional yang

berisi kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu bangunan agar layak

dikatakan bangunan green, yang disebut standar Greenship.

Penerapan konsep green building diharapkan tidak hanya diterapkan pada

bangunan-bangunan komersial saja, namun juga pada berbagai bangunan lain

seperti perguruan tinggi. Program Eco-campus adalah salah satu program yang

mendukung penerapan bangunan yang green di lingkungan kampus yang juga

berperan dalam menurunkan pemanasan global.

Mengikuti tren saat ini dimana beberapa perguruan tinggi berlomba-lomba

untuk mendapatkan pengakuan Kampus Green, beberapa bangunan di Universitas

Sumatera Utara (USU) juga sudah mulai menerapkan konsep ini meski pada awal

pembangunan tidak dirancang sedemikian rupa. Oleh karena itu, perlu adanya

penelitian tentang evaluasi sudah sejauh mana penerapan kriteria green building

pada gedung-gedung di USU agar dapat dijadikan sebagai langkah awal program

Eco-campus kedepannya.

Pemilihan Gedung (RS-USU) adalah dikarenakan Gedung ini merupakan

salah satu gedung yang tergolong baru di lingkugan kampus Universitas sumatera

utara, dan juga gedung ini termasuk bangunan dengan ukuran yang cukup besar di

lingkungan kampus Universitas sumatera utara, selain itu didalamnya banyak

sekali ruangan – ruangan untuk rawat inap pasien, laboratorium, dapur, dan juga

tempat penyimpanan bahan – bahan kimia yang semuanya mengharuskan seluruh

orang – orang yang ada di dalamnya berprilaku bersahabat dengan lingkungan,

dan ini sesuai dengan penerapan konsep green building.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi permasalahanadalah

apakah gedung R.S USU sudah memenuhi kriteria standar Greenship.

1.4 Tujuan

Tujuan dalam penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil penilaian kriteria green building berdasarkan standar

Greenship pada gedung(RS.USU).

2. Memberikan saran sudah sejauh mana konsep green building diterapkan di

USU khususnya Gedung (RS.USU). Sehingga dapat dijadikanbahan evaluasi

perencanaan untuk pembangunan gedung selanjutnya.

1.5 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi cakupan/ ruang lingkupnya

agar tidak terlalu luas. Adapun lingkup pembahasan dan batasan masalah dalam

penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Objek yang dinilai adalah Gedung (RS–USU).

2. Penelitian ini hanya mengindentifikasi rating berdasarkan kriteria yang

terdapat dalam Greenship untuk Gedung Terbangun Versi 1.0.

3. Kriteria yang dibahas disesuaikan dengan data yang dapat diperoleh di lapangan

dan beberapa asumsi yang disesuaikan dengan standar terlampir.

4. Keberhasilan penilaian gedung (RS–USU). dibatasi oleh kondisi lapangan,

ketersediaan data sekunder dan ketersediaan alat yang dibutuhkan untuk

pengukuran.

Universitas Sumatera Utara


5. Tidak membahas cost.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat – manfaat penelitian yang dapat diperoleh, yaitu :

1. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang penerapan green building

pada suatu gedung menurut kriteria Greenship.

2. Bagi Departemen Teknik Sipil USU

Diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna untuk dijadikan

acuan bagi sivitas akademika. Memberikan informasi mengenai item alternatif

terbaik yang dapat dijadikan bahan evaluasi perencanaan.

3. Bagi Kampus USU

Diharapkan dapat mengetahui sudah sejauh mana konsep green building

diterapkan di USU khususnya Gedung Rumah Sakit USU. Sehingga dapat

dijadikanbahan evaluasi pada sistem pemeringkatan bangunan hijau GBCI.

4. Bagi Pelaku Konstruksi

Diharapkan penelitian ini dapat memperkenalkan kriteria dan aplikasi konsep

green building dalam Greenship sehingga menjadi bahan pertimbangan dalam

mendesain dan mengembangkan bangunan gedung yang sesuai dengan

kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi mendatang.

1.7 Sistematika Penulisan

Proses penelitian ini dapat dilihat melalui sistematika penulisan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Bab 1: Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang permasalahan penelitian, perumusan

masalah,tujuan penelitian, manfaat yang diperoleh dari penyusunan penelitian,

dan pembatasan masalah.

Bab 2: Tinjauan Pustaka

Bab ini berisi dasar-dasar teori yang menjadi landasan pendukung penelitian, yaitu

literatur yang menjelaskan konsep green building dan sistem rating Grenship,

serta hasil penelitian yang up to date dan relevan dengan mengutamakan hasil

penelitian pada jurnal ilmiah.

Bab 3: Metodologi Penelitian

Bab ini berisi metodologi penelitian secara lengkap yaitu waktu dan objek

penelitian, pemilihan strategi penelitian, variabel penelitian, instrument penelitian,

survey pendahuluan, metode pengumpulan data dan proses penelitian.

Bab 4: Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi deskripsi objek penelitian, pengolahan dan analisa data dalam upaya

menjawab tujuan penelitian.

Bab 5: Penutup

Universitas Sumatera Utara


Sebagai bab terakhir, bab ini akan menyajikan secara singkat kesimpulan yang

diperoleh dari pembahasan dan juga memuat saran-saran bagi pihak yang

berkepentingan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada babiniakanmenjelaskandasar-dasarteoriyang menjadilandasan

pendukungpenelitian,yaituliteraturyang menjelaskankonsepgreenbuildingdan

sistemratingGreenshipyang digunakansebagaiacuandalammelaksanakan

penelitian, serta hasil penelitian yang up todate dan relevan dengan

mengutamakan hasilpenelitian padajurnal ilmiah.

2.1. DefinisidanTerminologi

2.1.1. GreenBuilding

Menurut Pitts (2004, dalam Hardjono,2009:6), green buildingmerupakan

konsepyang menjadisolusibagiduniapropertiuntukmengambilperandalam

mengurangi dampak pada globalwarming.

MenurutChen(2008,dalamHardjono,2009:6)greenbuildingadalah

sebuahbangunanyang dalampemanfaatannya(baiksejaksaatdirencanakan,

didesain,dibangun,digunakan,maupun direnovasi)menggunakansumber daya

alamdansumberenergisecaraminimalis,meminimalisasilimbah,dan ramah

lingkungan.

Universitas Sumatera Utara


Menurut PeraturanMenteriNegaraLingkunganHidupNo. 8Tahun2010

tentangKriteriadanSertifikasiBangunanRamahLingkungan Bab IPasal1, bangunan

ramah lingkungan(greenbuilding)adalah suatu bangunanyang menerapkan prinsip

lingkungan dalam perancangan, pembangunan, pengoperasian, dan

pengelolaannya dan aspek penting penanganan dampak perubahaniklim. Prinsip

lingkungan yangdimaksud adalah prinsip yang mengedepankan dan

memperhatikan unsur pelestarian fungsi lingkungan.

MenurutGreenBuildingCouncilIndonesia/GBCI (2010),greenbuilding

adalahbangunanyang dimanasejakmulaidalamtahapperencanaan,

pembangunan,pengoperasian hingga dalamoperasionalpemeliharaannya

memperlihatkanaspek-aspek dalammelindungi,menghemat,serta mengurangi

penggunaansumberdaya alam,menjaga mutudarikualitasudara diruangan,dan

memperhatikan kesehatanpenghuninyayang semuanyaberpegang padakaidah

pembangunanyangberkesinambungan.

MenurutKriss(2014),greenbuildingadalah sebuahkonsepholistikyang

dimulai denganpemahaman bahwa lingkungan yang dibangun dapat

menimbulkandampak, baikdampak positif dandampak negatif pada lingkungan

hidup,jugaorang-orangyang tinggaldibangunantersebutsetiaphari.Green

buildingadalahsebuahusaha untukmemperbesardampakpositifdanmencegah

dampak negatif selamaumur pakai bangunan.

MenurutAmran (2014), greenbuildingadalahbangunanberkelanjutan yang

mengarahpadastrukturdan pemakaian proses yang bertanggung jawab

terhadaplingkungandanhematsumberdayasepanjang siklushidupbangunan

Universitas Sumatera Utara


tersebut,mulaidari pemilihan tempatsampai desain,konstruksi, operasi,

perawatan, renovasi, danperuntuhan.

2.1.2. Penilaian

Menurut KamusBahasaIndonesia(2008:1004),penilaian adalah proses,

cara,perbuatanmenilai.Penilaiandalampenelitianinidiartikansebagaisuatu proses

untukmengambilkeputusandenganmenggunakaninformasiberupa data

pengamatan,data sekunder, hasil wawancara danpengukuranuntukmengetahui

kondisi dari gedungyang ditinjau.

2.1.3. Kriteria

Menurut KamusBahasaIndonesia(2008:761), kriteria adalah ukuranyang

menjadidasar penilaian ataupenetapan sesuatu.Pengertiankriteriadalam

penelitianiniadalahukuranyangtercantumpadaGreenship-GBCI sebagaitolok

ukurpenilaian green building.

2.1.4. SistemRating

Sistemratingadalahsuatualatberisibutir-butir dariaspekpenilaianyang

disebutratingdansetiapbutirrating mempunyainilai(creditpoint/poinnilai). Apabila

suatubangunanberhasilmelaksanakanbutirrating,maka bangunanitu

akanmendapatkanpoinnilaidaributirtersebut.Bilajumlahsemuapoinnilai

Universitas Sumatera Utara


yangberhasildikumpulkanmencapaisuatujumlahyang ditentukan,maka bangunan

tersebutdapat disertifikasi untuk tingkat sertifikasi tertentu (GBCI, 2012).

2.1.5. Rating

MenurutGBCI(2010),ratingadalahbagiandarikategori,berisimuatan

apasajayang dinilai,tolokukurapasajayang harusdipenuhi,danberapanilai

poinyangterkandungdidalamnya. (Selanjutnya ratingdisebut kriteria).

MenurutGBCI(2012),ada3(tiga)jeniskriteriaberbedayang terdapat dalam

Greenship,yaitu:

a. Kriteriaprasyaratadalahkriteriayangadadisetiapkategoridanharus dipenuhi

sebelumdilakukannyapenilaian lebih lanjutberdasarkan kriteria kreditdankriteria

bonus.Apabilasalahsatuprasyarattidak dipenuhi,maka kriteriakreditdankriteria

bonusdalamkategoriyang samadari

gedungtersebuttidakdapatdinilai.Kriteriaprasyaratini tidak memilikinilai seperti

kriteria lainnya.

b.Kriteriakreditadalahkriteriayangadadisetiapkategoridantidak harusdipenuhi.

Pemenuhankriteria initentunya disesuaikandengan kemampuangedung

tersebut.Bilakriteriainidipenuhi,gedungyang bersangkutan

mendapatnilaidanapabila tidakdipenuhi,gedungyang bersangkutan

tidakakanmendapat nilai.

c. Kriteriabonusadalahkriteriayanghanyaadapadakategoritertentu yang

memungkinkan pemberian nilaitambahan.Halinidikarenakan

Universitas Sumatera Utara


selainkriteriainitidakharusdipenuhi,pencapaiannyadinilaicukup sulit dan

jarangterjadi dilapangan.

2.2. Konsep danDasarTeoriGreenBuilding

DiselenggarakannyaKonferensiTingkatTinggi(KTT) BumidiRiode

Janeiropadatahun1992sebagaitanggapanterhadapmasalahlingkunganhidup

dansumberdayaalamyang memprihatinkantelah menghasilkankonsep

Pembangunan Berkelanjutan yang mengandung tiga pilar utama yang saling

terkaitdansalingmenunjang,yaknipembangunanekonomi,pembangunansocial

danpelestarianlingkunganhidup.Konferensiyang dihadiri179negaraini,

termasukIndonesia, jugamenyepakatiuntukmelaksanakan konsep pembangunan

baru untuk diterapkan secara global, yaitu Environmentally Sound and

Sustainable Developmentatau PembangunanBerkelanjutanyangBerwawasan

Lingkungan.(Ervianto, 2012:3)

LembagaPengembanganJasaKonstruksiNasional(2007,dalamErvianto, 2012:

33)menyebutkanbahwaIndonesia sebagainegarayangsedangberkembang

dansedang membanguntelahmemilikicetakbirubagisektorkonstruksisebagai

granddesigndangrand strategyyang disebutdenganKonstruksiIndonesia2030.

Dalam dokumen tersebut dinyatakan bahwa konstruksi Indonesia

mesti berorientasiuntuktidakmenyumbang padakerusakanlingkungannamunjustru

menjadi peloporperbaikan danpeningkatankualitas lingkungan di seluruhhabitat

persadaIndonesia,yang didiamioleh manusia dan seluruh makhluk lainnya secara

bersimbiosismutualisme.

Universitas Sumatera Utara


AdapunbeberapaperaturanyangtelahdikeluarkanPemerintahIndonesia

terkaitperkembanganGreen BuildingdiIndonesia, diantaranya:

1. PeraturanMenteriNegaraLingkunganHidupNo.8Tahun2010tentang Kriteriadan

Sertifikasi Bangunan RamahLingkungan

2. Peraturan GubernurProvinsi DKIJakarta No. 38 Tahun 2012 tentang

Bangunan GedungHijau.

2.3. Manfaat GreenBuilding

EPA(2014)menyebutkanmanfaatyangdiperolehdaripelaksanaanGreenBuild

ingdiantaranya:

a. ManfaatLingkungan

- meningkatkan dan melindungi biodiversitas dan ekosistem

- memperbaikikualitas airdanudara

- mengurangi aliran limbah

- konservasi dan restorasisumbedayaalam

b. Manfaat Ekonomi

- mengurangi biayaoperasional

- menciptakan,memperluasdanmembentukpasaruntukprodukdan

pelayananramah lingkungan

- memperbaikiproduktivitas penggunagedung

- mengoptimalkan daurhidup performaekonomi

Universitas Sumatera Utara


c. Manfaat Sosial

- meningkatkan kesehatandan kenyamanan penggunagedung

- meningkatkan kualitas estetika

- meminimalkan ketegangan padainfrastruktur lokal

- meningkatkan kualitas hidup secaraumum

AdapunkeuntunganyangdiperolehdariadanyausahapenerapanGreenBuildin

gmenurut JerryYudelson(2008:31) adalah sebagai berikut:

- menghematlistrikdanair,biasanya30%-50%,termasukmengurangi “carbon
footprint”dari penghematan listrik.

- mengurangibiaya perawatan dari usaha pemeriksaan, pengujian


instalansidanusaha lainnyauntukmeningkatkandanmemastikan integrasi
kinerjasistem bekerjadengan semestinya

- meningkatkan nilaipendapatan operasional yang lebih tinggi dan hubungan


masyarakatyanglebih baik

- keuntungan pajak

- pemegangsahamyanglebihkompetitifsehinggamemungkinkannilai saham
meningkat

- meningkatkan produktivitas, sebesar 3%-5%

- mengurangi ketidakhadiran sebesar 5%

- keuntungan manajemenresiko, termasuk penyewaan dan pemasaran yang


lebihcepat,jugapenguranganpaparanbau,bahanpenyedapiritasi atau bahan
beracunyang terkandungdalam bahanbangunan

Universitas Sumatera Utara


- keuntunganpemasaran,terutamauntukpihakdeveloperdanperusahaan produk
konsumen

- keuntunganhubungan dengan masyarakat, terutama untuk pihak developerdan


agen pemasaran untuk masyarakat

- rekrutmen pegawaiyang lebih mudah dan retensi pegawai-pegawai kunci


sehinggameningkatkan moral kerja

- insentif pengumpulan danauntuk kampus dan badan amal

- komitmen terhadap usahaperlindungan dan pelestarian lingkungan

2.4. StandarPenilaianKriteriaGreenBuilding-GBCI

Dalammendukung penyelenggaraangreenbuilding,tiapnegaramemiliki

lembaga sertifikasiyangdilengkapidengansistempenilaianuntukmenentukan

apakah suatu bangunandapat dinyatakan layakbersertifikatgreen buildingatau

tidak. LembagaKonsilBangunanHijauIndonesiaatauGreenBuilding Council

Indonesiaadalahlembaga mandiri (nongovernment)dannirlaba(non-forprofit) yang

sudahmendapatkanizin dariKementarianNegaraLingkunganHidupuntuk

melakukan sertifikasidiIndonesia dengansistem penilaian green buildingyang

diberi nama Greenship.

Terdapat beberapa sistem penilaian Green Building di beberapa negara

(Tabel 2.1).

Tabel2.1. SistemPenilaianGreen BuildingdiBeberapaNegara

Negara StandarPenilaian
AfrikaSelatan GreenStarSA
AmerikaSerikat LEED/GreenGlobes
Australia GreenStar
Belanda BREEAMNetherlands
Brasil LEEDBrasil/AQUA
China GBES(GBEvaluationStandardforGreenBuilding)
Filipina BERDE

Universitas Sumatera Utara


Finlandia PromisE
HongKong HKBEAM
India IGBCRatingSystem&LEEDIndia
Indonesia Greenship
Israel SI-5281
Italia ProtocolloItaca
Jepang CASBEE
Jerman DGNB
Kanada LEED/GreenGlobes
KoreaSelatan GBS(GreenBuildingSystem)
Malaysia GBI(GreenBuildingIndex)
Meksiko CMES
Perancis Care&Bio,ChantierCarbone,HQE
Portugal LiderA
SelandiaBaru GreenStarNZ
Singapura GreenMark
Spanyol VERDE
Swiss Minergie
Negara StandarPenilaian
Taiwan EEWH
Taiwan EEWH
UniEmirat Arab PearlsRatingSystem
UnitedKingdom BREEAM
Sumber:Ervianto(2012)

2.4.1. SistemRating Greenship(GreenshipRating Tools)

GreenshipmerupakanstandarbangunanhijauyangdisusunolehGBCI

yangdiberlakukan diIndonesia sebagai perangkatpenilaianyangterdiri dari:

1. Greenship untuk rumah hunian

2. Greenship untukgedung baru

3. Greenship untukgedung terbangun

4. Greenship untuk interiorruangan

2.4.2. Sistem Rating Greenship untuk Gedung Terbangun Versi 1.0

(Greenship Rating Toolsfor Existing Building Version1.0)

PenyusunanGreenshipinididukung olehWorldGreenBuildingCouncil

dandilaksanakanolehKomisiRating dariGBCI,terdiridari6(enam)kategori

dengantotalkriteria prasyaratsebanyak10kriteria dankriteria kreditsebanyak41

kriteria. Enam kategori Greenshipyangdimaksud,yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Tepat GunaLahan (Appropriate Site Development/ASD)

2. Efisiensi dan Konservasi Energi (EnergyEfficiencyand


Conservation/EEC)

3. Konservasi Air (Water Conservation/WAC)

4. Sumberdan Siklus Material (Material Resources and Cycle/MRC)

5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang(Indoor Health and


Comfort/IHC)

6. Manajemen LingkunganBangunan (Building Environment


Management/BEM)

Berikut adalah Kriteria dalam Greenship untuk gedung terbangun


beserta jumlah poin yang diperoleh (Tabel 2.2).

Tabel2.2. Kriteria dalamGreenship untukGedungTerbangun

Kategori Kriteria
Prasyarat Kredit Bonus
ASD 2 8 -
EEC 2 7 -
WAC 1 8 -
MRC 3 5 -
IHC 1 8 -
BEM 1 5 -
TotalKriteria 10 41 -
Sumber:GBCI(2011)

Kriteriakreditmemiliki pointertentuyang apabilapointersebutmampu

dicapai gedung sesuai dengan total poin minimum yang diisyaratkan

GBCI, gedungdiberi sertifikasidengan tingkat predikat seperti di tunjukkan

pada tabel 2.3 :

Tabel2.3. TingkatPredikat GreenshipuntukGedungBaru

Predikat Minimu Persentasi


m
Platinum 74 73
Emas 58 57
Perak 47 46

Universitas Sumatera Utara


Perunggu 35 35
Sumber:GBCI(2012)

Adapun bangunangedung yang sudah memperoleh sertifikasi

sebagai bangunan hijau dari GBCI, dapat di perhatikan pada tabel 2.4.

Tabel2.4. Bangunan Gedung yangTersertifikasiGreenship


No NamaBangunanGedung Kategori Predikat
1 GedungKantorManajemenPusat(Kampus),PT BangunanBaru Platinum

2 Institut Teknologi Sains Bandung (ITSB), BangunanBaru Emas

3 GedungKementerianPekerjaanUmum,Jakarta BangunanBaru Platinum


4 KantorBankIndonesia,Solo BangunanBaru Emas
5 AlamandaTower,Jakarta BangunanBaru Emas
6 “Main Office Building” PT Holcim Indonesia, BangunanBaru Emas

7 T b Pl
WismaSubiyanto,Jakarta BangunanBaru Emas
8 GreenOfficePark6, Tangerang BangunanBaru Emas
9 MenaraBCAPTGrandIndonesia,Jakarta BangunanTerbangu Platinum
GedungSampoernaStrategicSquare,PTBuana BangunanTerbangu Emas
n
11 GermanCentreIndonesia BangunanTerbangu Emas
12 SequisCentre,Jakarta BangunanTerbangu Emas
Sumber:GBCI,2015

2.4.2.1. TepatGuna Lahan

Ketepatanpenggunaanlahan eratkaitannya denganpembangunansuatu

kawasan.Hal ini diperlukan dalam perencanaan suatu bangunankarenamengingat

dampakyang ditimbulkansuatubangunanterhadaplingkungansekitar.Semakin tepat

pembangunan suatukawasan, maka akan semakin kecildampak negatifyang

ditimbulkan. Semakin lengkapfasilitasdan infrastruktur dalam suatu kawasan,

akansemakinmempermudah aksesibilitasdanefisiensienergi.Terciptanya

efisiensienergi,terutamaenergifosil,dapatmengakibatkanturunnya jejakkarbon dan

jejak ekologis, danmeningkatnyakualitas lingkungan hidup.(GBCI,2010)

Universitas Sumatera Utara


Dalam kategori ini terdapat 2 (dua)kriteriaprasyarat dan 8 (delapan)

kriteriakreditbernilai maksimal 16 poin,yaitu:

Prasyarat 1. Kebijakan manajemen tapak (SiteManagement Policy)

Prasyarat 2. Kebijakan pengurangan kendaraan bermotor (Motor


VehicleReduction Policy)

Berikut adalah Kriteria Kredit dalam kategori Tepat guna lahan (ASD),
dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel2.5. Kriteria dalamKategoriTepatGuna Lahan (ASD)

ASD KriteriaKredit Poin

1 Aksesibilitasmasyarakat(CommunityAccessibility) E 2l i
2 Pengurangankendaraanbermotor(MotorVehicleReduction) 1
3 Sepeda(Bicycle) 2
4 LansekappadaLahan(SiteLandscaping) 3
5 Efekpulaupanas(HeatIslandEffect) 2
6 Manajemenlimpasanairhujan(StormwaterManagement) 2
7 Manajementapak(SiteManagement) 2
8 Lingkunganbangunan(BuildingNeighbourhood) 2
Sumber:GBCI,2011

2.4.2.2. Efisiensi danKonservasi Energi

Adanyakebutuhanenergiyang besardalamsuatugedung,secaratidak
langsung akanmenimbulkanemisigas karbondioksida(CO2)dimanamerupakan
salah satugas pembentuk efek rumah kaca. Apabila halini dibiarkan terus
menerus,maka pada akhirnyaakanmengakibatkanterjadinya pemanasanglobal.
Olehkarenaitudiperlukanupayaefisiensidankonservasienergiyangdilakukan di
dalam suatu gedung. (Rahayu,2014).

Dalamkategoriiniterdapat2(dua)kriteria prasyaratdan7(tujuh)kriteria
kreditbernilai maksimal36 poin,yaitu:

Prasyarat 1. Kebijakan danstrategi manajemen energi (Policy and


EnergyManagement Plant)

Prasyarat 2. Penggunaan energi minimum (Minimum Building


EnergyPerformance)

Universitas Sumatera Utara


Berikut Kriteria dalam kategori Efisiensi dan Konservasi Energi dapat di

lihat pada tabel 2.6.

Tabel2.6. Kriteria dalamKategoriEfisiensidanKonservasiEnergi (EEC)

EEC KriteriaKredit Poin

1 Pengoptimalanefisiensienergibangunan (OptimizedEfficiencyBuilding E 16
l i

2 E P f komisioning
Pengujian, ) ulang, atau retro-komisioning (Testing, 2

3 Pendayagunaansistemenergi(SystemEnergyPerformance) 12
4 Pengawasanenergi(EnergyMonitoringandControl) 3
5 Pelaksanaandanpemeliharaan(OperationandMaintenance) 3
6 Energiterbarukandalamtapak(OnSiteRenewableEnergy) 5B
7 Penurunanemisienergi(LessEnergyEmission) 3B
Sumber:GBCI,2011

2.4.2.3. Konservasi Air

Sumber air dalam suatu gedung biasanya berasal dari PDAM dan air

tanah.Apabilakonsumsiairdalamgedungterusmenerusdilakukantanpaada kegiatan

konservasi,maka kuantitasdankualitasairbersihakanmenurun,apalagi

jikayangdigunakansebagaisumberyaituair tanah.Olehkarena itu,perluadanya

usaha konservasiairdalamsuatugedung. Halinidapatdilakukandenganbanyak

cara,diantaranyadengansumberairalternatif,pemilihanalatpengaturkeluaran air dan

penghematan penggunaan air.(GBCI, 2010)

Dalamkategoriiniterdapat1(satu)kriteriaprasyaratdan8(delapan)

kriteriakreditbernilai maksimal 20 poin,dapat di lihat pada tabel 2.7.

Universitas Sumatera Utara


Tabel2.7. KriteriadalamKategoriKonservasiAir(WAC)

WAC KriteriaKredit Poin

1 Sub-meterair(WaterSub-Metering) 1
2 Pengawasanair(WaterMonitoringControl) 2
3 Penguranganpenggunaanair(FreshWaterEfficiency) 8
4 Kualitasair(WaterQuality) 1
5 Daurulangair(RecycledWater) 5
6 Air minum(PotableWater) 1
7 Penguranganpenggunaansumurdalam(DeepWellReduction) 2
8 Efisiensiair keran(WaterTapEfficiency) 2B
Sumber:GBCI,2011

2.4.2.4. Sumberdan Siklus Material

Siklus materialdimulai dari tahapeksploitasiproduk, pengolahan dan

produksi, desainbangunan dan aplikasi yang efisien, hingga upaya

memperpanjangmasa akhir pakai produk material. (GBCI, 2010).

Denganadanyasumberyang jelasdanpengelolaansiklusmaterialyang

baik,maka suatupembangunanakanmenjadiberkelanjutansehinggadapat

menjagapelestarian alam.

Dalamkategoriiniterdapat3(tiga)kriteriaprasyaratdan5(lima)kriteria

kreditbernilai maksimal12 poin,yaitu:

Prasyarat 1. Refrigeran fundamental (FundamentalRefrigerant)

Prasyarat 2. Kebijakan pembelanjaanmaterial (Material Purchasing Policy)

Prasyarat 3. Kebijakan manajemen limbah (Waste Management Policy)

Untuk Kriteria dalam kategori Sumber dan siklus Material dapat di


lihat pada tabel 2.8.

Tabel2.8. Kriteria dalamKategoriSumberdan SiklusMaterial(MRC)

MRC KriteriaKredi Poin


t
1 PenggunaanNonODS(UsageNonODS) 2
2 Pembelanjaanmaterial(MaterialPurchasingPractice) 3

Universitas Sumatera Utara


3 Manajemenlimbah(WasteManagementPractice) 4
4 Manajemenlimbahberesiko(HazardousWasteManagement) 2
5 Manajemenbarangbekas(ManagementofUsedGood) 1
Sumber:GBCI,2011

2.4.2.5. Kesehatan danKenyamanan dalamRuang

Kualitasudara dankenyamanandalamruangeratkaitannyadengan kesehatan

penggunaangedung,atauyang seringdisebutsebagaiSick Building

Syndrome(SBS).Keadaaninidiakibatkan kualitasudaradankenyamananburuk.

Olehkarena itu,perlu adanyapengaturandankontrolpada kualitasudara dan

kenyamanan,sehingga kondisiruanganmenjadinyamandandapatmeningkatkan

produktivitas kerja penggunagedung. (GBCI, 2010).

Dalamkategoriiniterdapat1(satu)kriteriaprasyaratdan8(delapan)

kriteriakreditbernilai maksimal 20 poin,yaitu:

Berikut ini adalah Kriteria dalamKategori Kesehatan danKenyamanan

dalamRuang(IHC) dapat di perhatikan pada tabel 2.9.

Tabel2.9. Kriteria dalamKategori Kesehatan danKenyamanan dalamRuang(IHC)

IHC KriteriaKredit Poin

1 Introduksiudaradiluarruang(OutdoorAirIntroduction) 2
2 Pengendalianasaprokok(EnvironmentalTobaccoSmokeControl) 2
3 PemantauanCO2dan CO(CO2andCO) 2
4 Polusifisikdankimiawi(PhysicalandChemicalPollutants) 6
5 Polusibiologis(BiologicalPollutants) 3
6 Kenyamananvisual(VisualComfort) 1
7 Tingkatkebisingan(AccousticLevel) 1
8 Surveypenggunagedung(BuildingUserSurvey) 3
Sumber:GBCI,2011

2.4.2.6. ManajemenLingkunganBangunan

Pengelolaanlingkungan bangunandiperlukansejakawal gedungmulai

direncanakan.Tujuannya untukmemudahkandanmengarahkandesainyang

Universitas Sumatera Utara


berkonsep GreenBuilding. Cakupan dalam kategori ini adalah pengelolaan

sumberdayamelaluirencanaoperasionalkonsepyang berkelanjutan, kejelasan

informasi(data), dan penanganan diniyang membantupemecahan masalah,

termasukmanajemensumber dayamanusiadalampenerapankonsep bangunan

hijau untuk mendukung penerapan tujuan pokokdari kategori lain. (GBCI,

2010)

Dalamkategoriiniterdapat1(satu)kriteria prasyaratdan5(lima) kriteria

kreditbernilai maksimal13 poin,dapat di lihat pada tabel 2.10.

Tabel2.10.Kriteria dalamKategoriManajemen Lingkungan Bangunan (BEM)

BE KriteriaKredit Poin
M
1 Inovasi(Innovations) 5
2 Kebijakan Pemilik Proyek &Desain (Design Intent &Owner’s Project 2

3 TimPemeliharaan&OperasionalRamahLingkungan(GreenOperational& 2

4 KontrakGreen(GreenOccupancy/Lease) 2
5 Operasional,Pemeliharaan,&Pelatihan(Operation&MaintenanceTraining) 2
Sumber:GBCI,2011

2.4.3. Kriteria dalamGreenship

Kriteria green building yang terdapat dalam Perangkat Penilaian

GreenshipUntukGedung TerbangunVersi1.0terdiridari41kriteriakredityang

ditentukanolehGBCIberdasarkanstandarteoridanperaturanyang telah disesuaikan

diIndonesia.Berikutadalah sebagianpenjelasanmengenaikriteria

kredityangterdapat dalam Greenship:

2.4.3.1. EfekPulauPanas

Salahsatufenomenaiklimyang menjadiisuglobalakhir-akhiriniadalah

fenomena pulau panas atau yang lebih dikenal dengan heat island effect.

Fenomena inidipengaruhiolehbanyakfaktor,sepertidiantaranyapenggunaan

Universitas Sumatera Utara


materialpadaareaatap dannon-atapgedung sehinggamempengaruhinilaialbedo

(dayarefleksipanasmatahari)sekitargedung.Albedoadalahreflektivitas dari

permukaan yangterintegrasidiseluruhbelahanbumidanpanjanggelombang

matahari. Semakinpermukaanbahanberwarnagelap danberteksturkasar, maka nilai

albedo akan semakin kecil. (Taha, 1992)

Greenshipmenetapkan nilaialbedoyang baikadalah>0,3.Berikutdaftar nilai

albedo padabeberapajenis bahan, dapat di lihat pada tabel 2.11 :

Tabel2.11.NilaiAlbedo pada BeberapaJenisMaterial


No NamaBahan NilaiAlbedo
1. Aspal 0,05-0,20
2. Beton 0,10-0,35
3. Pavingblok 0,07-0,35
4. Rumput/semak 0,25-0,30
5 Pohon 0,15-0,18
6 Tanah 0,29*)
Sumber:Kaloushetal(2008)
*
)ReagandanAcklam(1979)dalamTaha,SailordanAkbari(1992)

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.1. NilaiAlbedo padaBeberapaJenisMaterial

Sumber:Kaloushetal(2008)

Berikut inirumus untuk menghitung nilai albedo pada lahan yang

heterogen(GBCI, 2010):

.............................(2.1)

Keterangan:

An= NilaiAlbedo dariluasan

Ln=Luas area(m2)

2.4.3.2. ManajemenLimpasanAirHujan

Sumurresapanairhujanadalahprasaranauntukmenampung dan

meresapkanairhujankedalamtanah.BerdasarkanSNI03-2453-2002tentang

TataCara

PerencanaanSumurResapanAirHujanuntukLahanPekarangan,maka

persamaanyangdipakai untuk menghitungvolume air limpasan hujan,yaitu:

Universitas Sumatera Utara


Vab=0,855 CtadahxAtadahxR/1000 ...............(2.2)

Keterangan:

Vab = Volume andilbanjiryangakan ditampungsumur resapan(m3)

Ctadah = Koefisienlimpasan daribidangtadah (tanpa satuan)

Atadah = Luas bidangtanah(m2)

R =Tinggihujanharianrata-rata(L/m2.hari)

Berikutadalahnilaikoefisien aliran(C)darimasing-masingtataguna

lahan, dapat di lihat pada tabel 2.12.

Tabel2.12.NilaiKoefisien Limpasan

No TataGunaLahan NilaiAlbedo
1 Aspal,beton 0,70-0,95
2 Batubata,paving 0,50-0,70
3 Atap 0,75-0,95
4 Tanahberpasir 0,05-0,10
5 Padangrumput 0,21
Sumber:McGuen(1989);Hassing(1995)dalamRahayu(2013)

2.4.3.3. Intensitas Konsumsi Energi (IKE)

MenurutSNI 03-6196-2000tentangProsedurAuditEnergiPada

Pembangunan Gedung, Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik adalah

pembagian antara konsumsi energi listrik pada kurun waktu tertentu

dengansatuan luas bangunangedung.Menurut

PedomanPelaksanaanKonservasiEnergi

danPengawasannyadilingkunganDepartemenPendidikanNasional,nilaiIKE dari

Universitas Sumatera Utara


suatu bangunan gedung digolongkan dalam dua kriteria, yaitu untuk

bangunanber-ACdanbangunantidakber-AC.

2.4.3.4. Energi BaruTerbarukan

Energi terbarukan dapatdiartikan sebagaibentukdari kemampuanenergi

untukmeregenerasisecara alamiah. Sebagaicontoh,cahayamatahari,angin,dan air

yangmengalirmerupakansumberenergiterbarukan. (Chiraz,2004 dalam

Rahayu,2013) Energiterbarukanmerupakan energiyang dihasilkan

darisumberyang keberadaannya

kontinyuataudengancepatdapatdiperbaharui.Energiterbarukan

cenderungramahlingkungan,mengemisiCO2 dangasrumahkacadalam persentase

rendahdibandingkanenergiminyakataufosil.Energiterbarukanyang bisa

dimanfaatkan di Indonesia adalah energi surya, energi angin, energi air,

energipanasbumi,sertaenergiyang berasaldaribiomassa,seperti syngas,biogas,

biofel, dan hydrogencair. (Karyono, 2010 dalamRahayu,2013).

2.4.3.5. PenurunanEmisiEnergi

Widhi(2013)menyebutkanbahwa sektorenergimerupakanpenyumbang

terbesargasrumahkacakhususnyaCO2 dibandingkansektorlainseperti transportasi

dan industri. Emisi CO2terbesar dari penggunaan energi listrik berasal dari

aktivitas dalam gedungyaitu sebesar 70%.

Denganmengetahuipenggunaandaya listrikgedung,jumlahemisiCO2

(EE)dapatdihitung denganmengalikan penggunaanlistrikdenganfaktoremisi

(EF)berdasarkan letakwilayah. Halinidisesuaikan denganAmanat Peraturan

Universitas Sumatera Utara


MenteriESDMno.13Tahun2012tentang PenghematanPemakaianListrik.

(USAIDIndonesia, 2014).

Avoided Emission EE =JPxEF................(2.3)

Dimana:

EE= EmisiEnergi

JP=Jumlah Penghematan (kWh)

EF= FaktorEmisiGrid(kgCO2-e/kWh)

Berikut adalah Faktor Grid untuk tiap wilayah se Indonesia, dapat dilihat pada

tabel 2.14.

Tabel2.14.FaktorEmisiGrid untukTiap Wilayah

SistemInterkoneksi FaktorEmisi

Jawa-Madura-Bali(JAMALI) (k CO /kWh)
0,823
Sumatera 0,687
Khatulistiwa(SistemKalbar) 0,732
Barito(SistemKalseldanKalteng) 0,900
Mahakam(SistemKaltim) 1,069
Minahasa-Kotamobagu 0,600
SulawesiSelatan–SulawesiBarat 0,746
Batam 0,836
Maluku,NusaTenggaradanPapua 0,800
PembangkitListrikTenagaDiesel(PLTD) 0,800
Sumber:DitjenKetenalistrikan,2013(dalamUSAIDIndonesia,2014)

2.4.3.6. Sumberdan Siklus Material

Isuutama darisumberdansiklusmaterialadalahuntukmenjaga

keberlanjutansumberdayaalamdenganmenerapkantatanandanpengelolaan yang

baik.Untukmenjaga keberlanjutandapatdilakukandenganmemperpanjang daur

hidupmaterialdimulaidari tahap eksploitasi,pengelolaan dan produksi. (Ervianto,

2012).

Universitas Sumatera Utara


Dalam kategori sumberdan siklus material,penggunaanrefrigeran

dimasukkan kedalamprasyaratutama.Tujuannyauntukmencegah pemakaian bahan

perusak ozonyang memilikinilaiOzoneDepleting Potential(ODP) >1.

Menurut Peraturan Menteri Perindustrian No.33/MIND/PER/4/2007

tentang Larangan Memproduksi Barang yang Menggunakan Bahan Perusak

lapisanOzon,yang dimaksuddenganBahanPerusakOzon(BPO)adalahsenyawa

kimiayang berpotensidapatbereaksidenganmolekulozondilapisanstratosfer.

BPOdapatdikelompokkanmenjadibeberapa jenis,yaituchlorofluorocarbon (CFC),

hydro-chlorofluorocarbons(HFCs), halon, hydro-bromofluorocarbons (HBFCs),

methylchloroform, carbon tetrachloride danmethylbromide.Berikut adalah jenis-

jenis refrigeran dan nilai ODP nya (Tabel 2.15).

Tabel2.15.Jenis Refrigeran dan Nilai ODP

No Refrigeran Group Atmospheri ODP


c
1 R11 CFC 130 1
2 R12 CFC 130 1
3 R22 HCFC 15 0,05
4 R134a HFC 16 0
5 R404a HFC 16 0
6 R410a HFC 16 0
7 R507 HFC 130 1
8 R290 HC <1 0
9 R600a HC <1 0
Sumber:DreepauldalamRahayu(2013)

2.4.3.7. KenyamananVisual

Tujuannya untuk mencegahgangguan visual akibat pencahayaan

yang tidaksesuaidenganakomodasimata.Tolokukurnyaadalah

denganmemenuhi tingkatpencahayaan(iluminasi)ruangansesuaiSNI 03-

Universitas Sumatera Utara


6197-2000tentang Konservasi Energi padaSistem Pencahayaan, seperti

pada table 2.16 berikut ini.

Tabel2.16.Tingkat Pencahayaan Rata-Rata yang Direkomendasikan

No FungsiRuangan TingkatPencahayaan

Perkantoran (L )
1 Ruangdirektur 350
2 Ruangkerja 350
3 Ruangcomputer 350
4 Ruangrapat 300
5 Ruanggambar 750
6 Ruangarsip 150
7 Ruangarsipaktif 300
Sumber:SNI03-6197-2000

2.4.3.8. TingkatKebisingan

Tujuannya untukmenjaga tingkat kebisingan di dalam ruangan

pada tingkatyangoptimal.Tolokukurnyaadalah menunjukkan

tingkatbunyidiruang kerjasesuai dengan SNI03-6386-2000, dapat di

perhatikan pada table 2.17.

Tabel2.17.Baku TingkatKebisingan

No PeruntukanKawasan/ TingkatKebisingan

a. Peruntukankawasan
1 Perumahandanpemukiman 55
2 PerdagangandanJasa 70
3 PerkantorandanPerdagangan 65
4 RuangTerbukaHijau 50
5 Industri 70
6 PemerintahandanFasilitasUmum 60
7 Rekreasi 70
b.LingkunganKegiatan
1 Rumahsakitatausejenisnya 55
2 Sekolahatauatausejenisnya 55
3 Tempatibadahatausejenisnya 55
Sumber:KeputusanMenteriLingkunganHidupNo.48Tahun1996

Universitas Sumatera Utara


2.5. Studi Kasus PenerapanGreenBuildingdi Gedung Kampus

KampusInstitutTeknologi danSains Bandung(ITSB) merupakanKampus

GreenpertamadiIndonesiayangjugatelahdisertifikasiolehGBCI danmendapat

predikat Gold certified-DesignRecognitiondengan totalpoin107. KampusITSB

mendapatpenghargaantersebutkarena berhasilmelakukanefisiensidan

penghematanenergimelaluiaspek bangunansingle corridor,penerapandouble

skinpada tapak,pengolahansampah,compostingserta pemanfaatanairhujan.

Penghemataninidilakukandenganmemaksimalkan pencahayaanalamidan

mengurangi penggunaanair conditioning (AC).

DiIndonesia,selainstandar Greenship,ada standar pemeringkatanlain yang

dikhususkanuntukme-rankinguniversitasterhijauyaituUIGreenMetric

yangdilakukanolehUniversitasIndonesia. UIGreenMetric merupakansistem

pemeringkatanuniversitasterhijau yangtelah mendapatbuktikredibilitasdari

InternationalRankingExpertGroup(IREG)secararesmipadakonferensiIREG-

6padabulanApril2012diTaipei.IREGadalahlembagayangberpusatdiBelgia

danmerupakanlembagapenting karenaperannyasebagailembagapenjaminmutu

dengan programaudit dan sertifikasi bagi lembagapemeringkatan universitas

sedunia.

PenilaianUIGreenMetricditerapkanuntukseluruhareakampus,mulai

darigedung perkuliahan,laboratoriumsertasaranadanprasaranapendukung

kampus.FilosofipenilaiandariUI GreenMetric iniberdasarkan3E,yaitu

Environmental,EconomicdanEquity& Education(Lingkungan,Ekonomi,dan

Keadilan&Pendidikan).

Universitas Sumatera Utara


Tujuan dari dilaksanakannya UI Greenmetric ini adalahuntuk

menyediakan hasilsurvey online berdasarkan kondisiaktual dan kebijakan terkait

pelaksanaan Green Campusdan keberlanjutan kampus di seluruhUniversitas di

dunia.Perhatianakanlebih banyaktertujupadausahapencegahanperubahan

iklimdunia,energidan konservasisumber dayaair,daurulang limbahpadat,dan

transportasi hijau. (UI Greenmetric, 2012)

PelaksanaanUIGreenmetric telah dilaksanakansejak tahun 2010 dan saat

itu telah diikuti oleh95 Perguruan Tinggi dari 35 negara.Dan keikutsertaan

perguruan tinggi semakinbertambah seiringtahun.

Adapun jumlah keikutsertaan Perguruan Tinggi dari berbagai Negara

dapat dilihat pada tabel 2.18.

Tabel2.18.Keikutansertaan PerguruanTinggidariBerbagaiNegara

Tahun JumlahKeikutsertaan
PerguruanTinggi Negara
2010 95 35
2011 178 42
2012 215 49
2013 301 61
2014 361 62
Sumber:http://greenmetric.ui.ac.id

Sedangkan Hasil Ranking UI GreenMetric 2014

untukPerguruanTinggiTerhijause-Indonesia dapat di lihat pada table 2.19

Tabel2.19. Hasil Ranking UI GreenMetric 2014

No NamaPerguruanTinggi Rangking
1 UniversitasIndonesia 62
2 InstitutPertanianBogor 70
3 UniversitasNegeriSemarang 74
4 UniversitasAndalas 89
5 UniversitasDiponegoro 91
6 InstitutTeknologiBandung 115
7 InstitutTeknologiSepuluhNovember 123

Universitas Sumatera Utara


8 UniversitasSebelasMaret 156
9 UniversitasIslamIndonesia 187
10 UniversitasLampung 215
11 UniversitasRiau 217
12 UniversitasBengkulu 223
13 UniversitasGunadarma 233
14 UniversitasSanataDharma 234
15 UniversitasPadjadaran 235
16 UniversitasTerbuka 261
17 TelkomUniversity 291
18 UniversitasNegeriJember 304
19 UniversitasPancasila 305
20 UniversitasMuhammadiyahSurakarta 321
21 UniversitasSriwijaya 322
22 UniversityofBrawijaya 330
23 UniversitasTarumaNegara 334
24 UniversitasTanjungpura 347
25 UniversitasAtmaJayaYogyakarta 349
26 UniversitasKristenPetra 351
27 UniversitasSyiahKuala 356
28 UniversitasSurabaya 357
29 UniversitasPelitaHarapan 361
Sumber:http://greenmetric.ui.ac.id

Universitas Sumatera Utara


2.6. Penelitian Terdahulu

Penelitianterkaitbangunan hijau sudah cukup banyak

dilakukandengan hasilyangbervariasi.Terdapat

beberapapenelitiansebelumnyayang memiliki

kemiripandenganpenelitianinikarena

penulismengadopsidanmenggabungkan metode yang digunakan oleh para

peneliti sebelumnya. Adapun perbedaan diantara penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya terletak pada objek

penelitiandanfokuspadastandarGreenshipuntukGedung

Terbangun,beberapa penelitianyangdimaksudtersebut dapat

dilihatpadaTabel2.20.

Universitas Sumatera Utara


Peneliti Tahun Judul Metode Temuan Penelitian
Terbit Penelitian
Penelitian Sasaran/ Objek Kriteria yang Berdasarkan Greenship, diperoleh:
Penelitian dianalisa
Poin Presentase

Wulfram I. 2010 Studi Penerapan - Pelaku industri Pendapat - 50% responden pernah terlibat dalam
Ervianto Green Building Menyebarkan konstruksi di responden proyek yang menggunakan produk “hijau”
(Kandidat Pada Industri kuesioner DIY (konsultan, tentang - 33% responden menyatakan besar
Doktor Konstruksi di kontraktor, penerapan pertumbuhan penjualan yang diharapkan
Teknik- Sipil Daerah Istimewa pemilik proyek, konsep gree bagi perusahaan dari implementasi green
Yogyakarta dan pihak lain building signifikan.
ITB)
yang - 53,33% responden menyatakan komitmen
berkompeten perusahaan terhadap konsep green building
dalam green tinggi.
building) - 50% responden menyatakan dampak positif
yang diharapkan dari implementasi konsep
green building terhadap keuntungan di masa
datang signifikan.
- 17 responden beralasan bahwa implementasi
green building membuat perusahaan
menjadi industri yang bermanfaat bagi
lingkungan.
Adapun pendapat para penyedia jasa dalam
penerapan konsep green building terhadap
lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Semakin langkanya sumber daya alam
(23,33% responden)
b. Melindungi lingkungan (23,33%)
c. Mengurangi perubahan iklim dan emisi
karbon (30% responden)Kewajiban moral
(36,66% responden)
d. Meminimalisir dampak negatif ekologis
dari bangunan hijau (23,33%)

Universitas Sumatera Utara


Peneliti Tahun Judul Metode Temuan Penelitian
Terbit Penelitian
Penelitian Sasaran/ Objek Kriteria yang Berdasarkan Greenship, diperoleh:
Penelitian dianalisa
Poin Presentase

e. Peningkatan kualitas lingkungan dalam


ruang dan sindrom gedung tinggi (20%
responden)
f. Kehidupan dan kesehatan yang lebih
baik
(53,33% responden)
g. Mendukung ekonomi lokal (46,67%
responden)
h. Estetika (33,33% responden)
i. Pembelanjaan dan kepeduliaan
lingkungan
yang ditingkatkan (36,66% responden)
Zidni Auliya 2012 Pengaruh - Penyebaran - Pelaku industri MRC (Material - Faktor yang mempengaruhi biaya
(Mahasiswa S1 – Material kuesioner konstruksi di Resources and Cycle), konstruksi green building dibandingkan
Teknik Sipil UI Resources and - Wawancara Jakarta yang terdiri dari dengan conventional building adalah sbb:
Kekhususan Cycle Terhadap - Studi kasus (engineer, kepala subkriteria berikut ini: a. MRC 4: Certified Wood
Manajemen Biaya Konstruksi lapangan, manager - Building Reuse b. MRC 2: Environmentally Process
Konstruksi) Green Building project, konsultan - Construction Waste Product
Dibandingkan dan pihak lain yang Management c. MRC 6: Regional Material
dengan berkompeten - Material Reuse d. MRC 1: Building Material Reuse
Conventional dalam green - Recycled Content e. MRC 5: Modular Design
Building building) - Regional Materials - Tidak ada perubahan biaya konstruksi
- Pembangunan - Rapidly Renewable green
Kantor Pusat Materials building pada aspek material resources
Jasa Marga - Certified Wood and
cycle (MRC)

Universitas Sumatera Utara


Peneliti Tahun Judul Metode Temuan Penelitian
Terbit Penelitian
Peneliti Sasaran/ Objek Kriteria yang Berdasarkan Greenship, diperoleh:
Penelitian dianalisa
an Poin Presentase

Aristia A. Putri1, 2012 Penilaian - Penyebaran Gedung Teknik - Alternatife Water 10 dari 23 poin maksimal
M. Arif Rohman2, Kriteria Green kuesioner Sipil ITS Resource kriteria yang ditinjau
dan Christiono Building pada - Wawancara (Gedung - Energy Efficiency

Utomo3 Gedung Teknik - Pengamatan perkulihan E, I Measure


(1Mahasiswa S1 – Sipil ITS - Pengukuran dan J) - Thermal Comfort
Teknik Sipil ITS langsung - Visual Comfort
2Staf Pengajar
- Natural Lightning
Program Studi - Water Use
Teknik Sipil ITS
3Staf Pengajar
Reduction
Program Studi
Teknik Sipil ITS)
Dedy Darmanto1 2013 Penilaian - Penyebaran Gedung Rektorat - Alternative Water 12 dari 25 poin 48%
dan I Putu Artama Kriteria Green kuesioner ITS Resource maksimal
Wiguna2 Building pada - Wawancara - Thermal Comfort kriteria yang
(1Mahasiswa S1 – Gedung - Pengamatan - Visual Comfort ditinjau
Teknik Sipil ITS Rektorat - Pengukuran - Natural Lighting
2Staf Pengajar
ITS langsung - Water Use
Program Studi Reduction
Teknik Sipil ITS)
- Environmental
Tobacco Smoke
Control
- Energy Efficiency
Measure

Universitas Sumatera Utara


Peneliti Tahun Judul Metode Temuan Penelitian
Terbit Penelitian
Peneliti Sasaran/ Objek Kriteria yang Berdasarkan Greenship, diperoleh:
Penelitian dianalisa
an Poin Presentase

Rahayu Indah 2013 Kajian Green - Wawancara Gedung Tepat Guna Lahan 7 dari 17 poin 41,18%
Komalasari1, Building - Pengamatan Pascasarjana B (Appropriate Site maksimal
Purwanto2 dan Berdasarkan - Pengukuran Undip Semarang Development), yang kriteria yang
Suharyono3 Kriteria Tepat langsung terdiri dari subkriteria ditinjau
(1Mahasiswa Guna Lahan berikut ini:
Magister Ilmu (Appropriate - Site Selection
Lingkungan Undip Site - Community
2Staf Pengajar
Development) Accesbility
Program Studi Ilmu
pada Gedung - Public
Lingkungan
Pascasarjana B

Program Pasca Universitas Transportation


Sarjana Undip Diponegoro - Bicycle
3Staf Pengajar
Semarang - Site Landscaping
Program Magister - Micro Climate
Teknik Sipil Undip)
- Stormwater
Management
Miftahul Huda1, 2013 Analisis Of - Penyebaran Gedung Kampus - Thermal Comfort 15 dari 23 poin 65,22%
Titien Setiyo Important kuesioner UWKS - Natural Lighting maksimal
Rini2, Johan Factors - Pengamatan - Water Use kriteria yang
Paing3, dan Agus Evaluation - Pengukuran Reduction ditinjau
Purwito4 Criteria For langsung - Alternative Water
(1234Fakultas Green Building Resource
Teknik, Universitas - Energy Efficiency
Wijaya Measure
KusumaSurabaya/ - Visual Comfort
UWKS, Indonesia)

Universitas Sumatera Utara


Peneliti Tahun Judul Metode Temuan Penelitian
Terbit Penelitian
Penelitian Sasaran/ Objek Kriteria yang Berdasarkan Greenship, diperoleh:
Penelitian dianalisa
Poin Presentase

Friskarindi Noor 2014 Pengukuran - Penyebaran Gedung Magister Water Fixture (tidak 7,50% s/d 90%
Wakhidah1 dan Kesesuaian kuesioner Manajemen - Thermal Comfort diinformasikan
Christiono Kriteria Green - Wawancara Teknologi ITS - Micro Climate dalam jurnal)
Utomo2 Building Pada - Pengamatan - Pollution of
(1Mahasiswa S1 – Gedung Magister - Pengukuran Construction
Teknik Sipil ITS Manajemen langsung Activity
2Staf Pengajar
Teknologi ITS - Visual Comfort
Program Studi - Environmental
Teknik Sipil ITS) Tobbaco Smoke
Control

Suci Anugrah 2016 Penilaian Kriteria - Penyebaran Gedung Biro Pusat Water Fixture 30 poin dari 117 -
Sari 1Mahasiswa Green Building kuesioner Administrasi - Thermal Comfort poin maksimal
S1 – Pada Bangunan - Wawancara Universitas - Micro Climate kriteria yang
(Teknik Sipil USU) Gedung (Studi - Pengamatan Sumatera Utara - Pollution of ditinjau
Kasus: Gedung - Pengukuran Construction
Biro Pusat langsung Activity
Administrasi - Visual Comfort
Universitas - Environmental
Sumatera Utara Tobbaco Smoke
Control

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan menjelaskan secara utuh metodologi penelitian dan

teknikpenelitianyangdigunakanuntukmencapaitujuanyang telahditentukan,

meliputiwaktudan objek penelitian, pemilihan strategipenelitian, instrumen

penelitian,variabelpenelitian,survey pendahuluan,metodepengumpulandata,

analisadata, dan proses penelitian.

3.1. Waktu danObjekPenelitian

Penelitian akandilaksanakan dalam kurunwaktu 5 bulan, dimulai dari

bulan Mei 2016 hinggabulan September 2016.

Pada penelitian ini akan dikaji khusus pada Gedung Rumah Sakit-

UniversitasSumateraUtara(RS - USU)yangberlokasidiJalan

Dr.MansurNo.9,Medan.

Gambar 3.1.Gedung Rumah Sakit - UniversitasSumateraUtara(RS - USU)

Universitas Sumatera Utara


3.2. Pemilihan Strategi Penelitian

Diperlukan strategi penelitian yangtepat untukmendapatkanhasil

penelitianyang diinginkan.Jenispertanyaanyangdiajukan,kendaliterhadap

peristiwayang diteliti,danfokusterhadapperistiwayang berjalanataubaru

diselesaikanmerupakantigahalyang perludipertimbangkandalammenentukan

metodepenelitian (Yin, 2002). Seperti pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel3.1.StrategiPenelitian Berdasarkan TeoriRobertKYin

FokusTerhada
p
KendaliTerhada
JenisPertanyaanyan
p Peristiwayang Peristiwayangsedan
Strategi g
Eksperimen Bagaimana,mengapa Dit liti B j Yal /B
Ya
Survey Siapa,apa,dimana,berapa Ya
Tidak
AnalisaArsip Siapa,apa,dimana,berapa Ya/tidak
b kb b Tidak
Sejarah Bagaimana,mengapa Tidak Tidak
StudiKasus Bagaimana,mengapa Tidak Ya
Sumber:Yin,2002

Berdasarkanteorimetode penelitianpada tabeldiatas,maka strategi

penelitianyang digunakanuntukmelakukan penelitianTugasAkhiriniadalah

surveydan studikasus.

Universitas Sumatera Utara


3.3. InstrumenPenelitian

Instrumenadalahsemuaalatbantu yangdigunakanolehpenelitiuntuk

mengumpulkan,menganalisa danmenyajikandata-datasecara sistematisdan

objektifsehinggadata-datatersebutdapatmembantudalammengujihipotesaatau

menjawabrumusanmasalah.Instrumenyangdigunakanpadapenelitianiniterdiri dari:

a. Literatur/referensi pendukung

b.Kuesioner

c. Daftar periksa(checklist)

d.Peralatan penelitian

3.3.1. Literatur/ Referensi Pendukung Penelitian

Adapun literatur/referensiyang dibutuhkan padapenyusunan penelitian ini

diantaranya:

a. Greenship RatingTools untuk Gedung TerbangunVersi 1.0

b.PeraturandanStandarNasionalIndonesia(SNI)terkaitkriteriayang

terteradalam Greenship

c. Jurnal penelitianyangditerbitkan olehISSN

d.Buku literatur

Universitas Sumatera Utara


3.3.2. Kuesioner

KuesionerGreenBuildingmerupakaninstrumenyang disusunpeneliti

berdasarkan standar Greenship dengan tujuan memperoleh informasidari

respondenyang memahamidanmengertikondisieksisting gedungyang dikaji secara

langsungmelaluiproses komunikasiataudenganmengajukan pertanyaan.

Kuesionerdapat dilihat padaLampiran.

3.3.3. DaftarPeriksa (Checklist)

Daftarperiksa(checklist)berbentukseperangkatpernyataanyang disusun

berdasarkan kriteriayang terteradalam Greenshipdenganmenyediakankolom

responyangharusdiisiberupa“ya”atau “tidak”.Tujuannyauntuk mengumpulkan

data di lapangan dengan menggunakan teknik audit.

3.3.4. PeralatanPenelitian

Berikutperalatan/instrumenyang digunakanuntukmengetahuidataprimer

dari kondisieksisting gedungyangditinjau (Tabel 3.2) :

Tabel3.2.Alat/InstrumenyangDigunakan dalam Penelitian

No. NamaAlat/Instrumen Fungsi


Hardware
1 Meteran Alat ukurpanjang
2 GPS Mengukurjarakdarifasilitasyangsatukefasilitaslainnya
3 FourinOne Mengukurtingkatpencahayaandankebisingandiruangan
Software
4 MicrosoftExcelVersi2010 Mengolahdata
5 Autocadversi2007 Menggambarkankondisitapaksertadenahbangunan

3.4. Variabel Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Dalampenelitianini,variabelyang diamatipada pengukurankinerja- kriteria

Green Building Gedung (RS – USU) mengacu pada Greenship untuk Gedung

Terbangun. Oleh karenaitu, variabel-variabel tersebut terdiri dari 6 (enam)

matriks kelayakan bangunan,10 kriteria prasyarat,dan 41 kriteriakredit.

3.5. Survey Pendahuluan

Survey pendahuluaninidilakukansebelummelakukanpengukurandengan

cara:

a. Orientasi (melihat-lihat atau meninjau)gedung

b.Melakukan pertemuan terbuka dengan pihak gedung untuk

menyampaikaninformasibagaimanapenelitianpadagedung akan

dilakukan sehingga mendapatkan persetujuan dalam bentuk kerjasama

3.6. MetodePengumpulanData

Data adalah fakta atau fenomena yang sifatnya mentah atau belum

dianalisis,sepertiangka,nama, keterangandansebagainya.Dalampenelitianini

diperlukan dataprimer dan datasekunder untuk mendukungkeakuratan hasil

penelitianini.Adapun metodeatau teknikpengumpulandatayang dilakukan

penelitiuntuk mendapatkan data-data tersebut,yaitu:

a.Data Primer

Dataprimermerupakandatayang dikumpulkandandiolahsendirioleh

penelitilangsungdari objek penelitian dengan cara:

Universitas Sumatera Utara


- Pengamatan langsung

Penelitimelakukanpengukuranlangsung padaobjekpenelitianyaitu

Gedung(RS – USU) untukmengukur penilaian tingkatgreenbuilding

yang perludiamatidenganbaikdanmembutuhkanpengamatanyang teliti

dengan mediaalat bantu.

- Wawancara

Penelitimemanfaatkanpotensisumber informasidanpendapatdari sumber

dayapenghunigedungyangmengetahuikonsepgreenbuilding

secaraumumdansehari-harimengamatidanmenempatigedungini.

Dalam hal ini narasumber yang dimaksud adalah pegawai Gedung

(RSU-USU) Bagian Peralatan.

b.Data Sekunder

Datasekundermerupakandatayang diperolehdalambentukyangsudah

jadi,sudahdikumpulkan dandiolahsertasudahdipublikasikanolehpihaklain. Data

sekunder dalam penelitian inimeliputi:

- Datauntuklandasanteoripenelitianyangdiambildaribukuliteratur,

jurnaldan penelitian terdahulu.

- Data untuk variabel penelitian yang diambil dari peraturan yang

digunakanselama penelitiandandata arsipyangdiperoleh daripihak

Gedung (RS – USU).

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 9

Tabel3.3. Metode Pengukuran Variabel(Kelayakan Bangunan)

No. KelayakanBangunan SumberData Metode Instrumen/Peralatan


1 Luasbangunanminimal2500m2 Datasekunder MelihatdenahGedung(RS – USU) 1.Denahgedung

2 Autocad2007
2 Fungsi gedung sesuai dengan Datasekunder Menyesuaikan fungsi gedung 1.Undang-UndangNo.28Tahun2002tentangBangunanGedung
dengan
peruntukan lahan pasal6ayat(1)
berdasarkan melihatRTRW/KotaMedan
2.PeraturanDaerah KotaMedanNo. 13 Tahun2011 tentang
3 RTRW
Memiliki dokumen Wawancara Wawancaradenganpihakgedungterkait 1.Undang-Undang No.32Tahun2009tentangPerlindungandan
lingkungan,
ketersediaandokumenyangdiisyaratka PengelolaanLingkunganHidupPasal34
AMDAL dan/atauUKL-UPL
4 Kesesuaiangedungterhadapstandar Data Pengamatan langsung Undang-UndangNo.28Tahun2002tentangBangunanGedung
terkait
keselamatanuntukkebakaran pengamata Pasal17ayat(1)
5 Kesesuaiangedungterhadapstandar Wawancara Wawancaradenganpihakgedungterkait 1.Undang-UndangNo.28Tahun2002tentangBangunanGedung
ketahanangempa ketahanangedungterhadapgempa Pasal18ayat(1)
6 Kesesuaiangedungterhadapstandar Data Pengamatanlangsungterkaitpenerapan 1.Undang-UndangNo.28Tahun2002tentangBangunanGedung

aksesibilitasdifabel Pengamata aksesibilitasdifabel Pasal31

Universitas Sumatera Utara


Tabel3.4. Metode Pengukuran Variabel(Kriteria Prasyarat)

Variabel SumberData,Metode,danInstrume
No PrasyaratBerdasarkanGreenship n
1 ASD P1 Kebijakanmanajementapak
P2 Kebijakanpengurangankendaraanbermotor
2 EEC P1 Kebijakandanstrategi manajemenenergy
P2 Penggunaanenergiminimum
3 WAC P1 Kebijakanpenggunaanair Sumberdata:wawancara
4 MRC P1 Refrigeranfundamental
P2 Kebijakanpembelanjaanmaterial Metode:
P3 Kebijakanmanajemenlimbah wawancaradenganpihak
5 IHC P1 Laranganmerokok gedungterkaitprasyaratyang
6 BEM P2 Kebijakanoperasionaldanperawatan diisyaratkan

Tabel3.5. Metode Pengukuran Variabel(Kriteria Kredit)

Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
1 ASD1 Terdapatminimal5jenisfasilitasumumdalam 1.Datapengamatan Memetakanfasilitasumumyan PeraturanMenteri GPS
g PU
(Aksesibilitas jarakpencapaianjalanutamasejauh1500mdari 2.Datasekunder
tapak adadalam radiusyang No. 30/ PRT/ M/
Masyarakat) Menyediakanfasilitaspejalankaki yang aman, 3.Pengukuran diisyarakatkan menggunakan
petakampus danpengamatan 2006Bab2B
nyamandanbebasdariperpotongan akses langsungmenggunakanGPS
kendaraan bermotoruntukmenghubungkan
minimal 3fasilitasumum diatasdanataudengan
Adanya halte atau stasiun transportasi umum

dalam jangkauan 300mdarigerbanglokasi


bangunandenganperhitungandi luar jembatan

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
(KriteriaKredit Menyediakanshuttlebusbagipenggunagedung
)
untukmencapaistasiuntransportasi umumatau
carpoolingyangterintegrasi denganshuttlebus
Menyediakanfasilitasjalurpejalankakididalam
areagedunguntukmenuju kehalteataustasiun
transportasi umumterdekat,yangamandan
2 ASD2 Adanya pengurangan pemakaian Wawancara Wawancara dengan pihak - Kuesioner
kendaraan
(Penguranga gedung/petugassecurity
n Kendaraan pribadibermotordenganimplementasi
Bermotor) darisalah satu opsi:carpooling, feeder
3 ASD3 Adanyaparkirsepedayangamansebanyak1unit 1.Datapengamatan 1.Wawancara dengan pihak - 1.Meteran
(Sepeda) parkirper30penggunagedungtetap 2.Pengukuran gedung terkait 2.Kuesioner
Apabila memenuhi butir 1 di atas dan jumlah penggunagedung
3.Wawancara
menyediakan 2tempatgantibajukhususdan 2.
kamar mandi khusus pengguna sepeda untuk Pengamatandanpengukura
4 ASD4 Adanyaarealansekapberupavegetasi(softscape 1.Datapengamatan 1.Memetakandan menghitung PeraturanMenteri 1.Autocad
) PU
(Lansekap pada 2.Datasekunder luasan area vegetasi 2007
yang bebas dari bangunan taman dengan melihatsiteplan No. 5/PRT/M/2008
Lahan) (hardscape) yangterletakdiataspermukaan 3.Pengukuran mengenai Ruang 2.Kuesioner
Penambahan nilai 1 poin untuk 2.Mengidentifikasi Terbuka Hijau
setiap 4.Wawancara jenis (RTH) Pasal
tanamanyangterdapatdi 2.3.1tentang
b h 10%l
Penggunaan tanamantlokal
k yang
t k berasal dari area gedung Kriteria Vegetasi
untukPekarangan
nurserylokaldenganjarakmaksimal1000km 3.Wawancara pihak
d t k it l

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
(KriteriaKredit
5 ASD5 Menggunakanbahanyangnilaialbedorata‐ratam 1.Datapengamatan 1.Pengamatan terkait jenis - Microsoft
(Efek Pulau inimal0,3sesuaidenganperhitunganpadaareaata 2.Datasekunder materialatapdannonatap Excel2010
p gedungyangtertutupperkerasan
Menggunakangreenroofsebesar50%dariluas
Panas) 3.Pengukuran 2.Menghitungtotalalbedodari
atap yang tidak digunakan untuk mechanical setiapjenismaterialpenutup
electrical(ME) dihitungdariluastajuk
Menggunakanbahanyangnilaialbedorata‐ratam
inimal0,3sesuaidenganperhitunganpadaarea
6 ASD6 Penguranganbeban volume limpasanair hujan 1.Datasekunder 1.Menghitungluasanatapdan SNI 03-2453- 1. Kuesioner
2002
Manajemen dariluaslahankejaringandrainasekotasebesar 2.Pengukuran lanseka 2. Autocad
Limpasan Air p tentang TataCara
Hujan) 50% totalvolume hujanharianyang dihitung 3.Wawancara Perencanaan Sumur 2007
Penguranganbeban volume limpasanair hujan 2.Menghitungvolumelimpasa Resapan AirHujan
n air hujandiareagedung 3. Microsoft
dariluaslahankejaringandrainasekotasebesar untuk Lahan
75% totalvolume hujanharianyang dihitung 3.Wawancara dengan pihak Pekarangan Excel
berdasarkan perhitungan debit air hujan
pada bulanbasah. gedung terkaitusaha 2010
7 ASD7 Memiliki dan menerapkan Standar Prosedur 1.DataPengamatan 1.Wawancara dengan pihak PeraturanPemerinta 1.Kuesioner
h
(Manajemen Operasi (SPO) pengendalian terhadap 2.DataSekunder gedungterkaitSPO 2.Autocad
hama penyakit dan gulma tanaman Republik
Tapak) dengan 3.Wawancara 2.Pengamatan langsung Indonesia 2007
Penyediaanhabitatsatwanonpeliharaanminimal
terkait ketersediaan
Nomor 101 Tahun
5% dari keseluruhan area tapak bangunan, 4.Pengukuran habitatsatwadi areagedung
berdasarkanareaaktifitashewan(homerange)
8 ASD8 Melakukan peningkatan kualitas 1.Datapengamatan Wawancara dan 2014 - Kuesioner
hidup pengamatan
(Lingkungan 2.Wawancara
k ki d d l k k l k i

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
sanitasi, penyediaan tempat beribadah, WC masyarakatsekitargedung

umum, kaki lima dan


l tih
Membuka b
akses pejalan k t
kaki ke minimal 2

orientasimenujubangunantetanggatanpaharus
Mendedikasikanuntuk kepentinganumumbaik

diwajibkan ataupunataskesadaransendiri
sebagian darilahanterbukanya
untukantaralain: utilitasumum pendukung
Revitalisasibangunancagarbudaya.
9 EEC1 IKElistrikgedungmenunjukkannilaidibawah 1.DataSekunder 1.Melihat rekening listrik Pedoman Microsoft

(Pengoptimalan IKElistrikstandaracuan dalam 6bulan 2.Pengukuran bulanangedung Pelaksanaan Excel2010


Efisiensi terakhir, makasetiap3%penurunan Konservasi
Energi 2.MenghitungIKEdengancara Energi dan
akanmendapat1poin menghitung besarnya
Bangunan) tambahansampaimaksimal16poin.(Perkantora konsumsi energi Pengawasannya di
(kWh) Lingkungan
10 EEC2 Pernah melakukan komisioning ulang Wawancara Wawancara dengan pihak - Kuesioner
atau
(Pengujian, gedung terkait
Komisioning retrokomisioning dengansasaranpeningkatan pelaksanaan
UlangatauRetro- kinerja(KW/TR)padaperalatan utamaMVAC retrokomisioning
Komisioning) (MechanicalVentilation andAirConditioning)
Adanyakomisioningberkelanjutansecaraberkal
a
Bilapoindiatasterpenuhimakaadatambahan
poin untuk testing, komisioning ulang atau
t k ii i d

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
(KriteriaKredit kinerja (KW/TR) pada Sistem MVAC (AHU,
)
11 EEC3 Melakukan penghematan dengan lampu yang Wawancara Wawancara dengan pihak 1.SNI 03 6197‐2000 Kuesioner

(Pendayagunaan memiliki daya untuk pencahayaan lebih hemat gedungterkaitpemakaianlamp


tentangKonservasi
u dansistemAC
SistemEnergi) 20% dari daya pencahayaan yang tercantum
Menggunakan minimum 50% ballast EnergipadaSistem
frekuensi
Melakukan efisiensi peralatan yang memakai Pencahayaan
sistemACyangdioperasikandenganlistrik. 2 SNI 03-6390-
12 EEC4 PenyediaankWhmeteryangmeliputi: Wawancara Wawancara dengan - Kuesioner
pihak
(Pengawasan Sistemtata udara,
gedung/ bagian M/Eterkait
Energi) Sistemtatacahayadan kotakkontak, ketersediaan sistemM/Eyang
diisyaratkan
Si t b b l i
Adanyapencatatanrutinbulananhasilpantau dan
koleksi data pada kWh meter. Pencatatan
Mengapresiasipenggunaanenergidalambentuk
DisplayEnergyyangditempatkan diareapublik
denganmenampilkan informasidalam bentuk
grafikbarmengenaiperbandingan penggunaan
energitotaldalamkurunwaktu12bulan pada
Menerapkan dukungan teknologi
untuk
memonitoring danmengontrol

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
13 EEC5 Panduanpengoperasiandanpemeliharaanseluru Wawancara Wawancara dengan pihak - Kuesioner
h
(Pelaksanaan dan gedung/ bagian M/E terkait
sistemAC(chiller AirHandlingUnit cooling sistemenergidalamgedung
Jika butir 1 sudah terpenuhi, maka ditambah
Pemeliharaan)
denganadanyaPanduanpengoperasian dan
pemeliharaan secaraberkalaseluruhsistem
peralatanlainnya(sistemtransportasi dalam
d it di t ib i i b ihd k t
Adanyalaporanbulananselamaminimum6
bulan
terakhiruntukkegiatanpengoperasian dan
pemeliharaan sistemgedungsecaratertibsesuai
14 EEC6 d f % t dari tmaximum
Jika 0.25 t d l demand
power d Wawancara Wawancara dengan pihak - Kuesioner

(Energi dihasilkan oleh energi terbarukan atau 2 kWp gedung/ bagian M/E terkait
15 EEC7 0.25 % penurunan CO2 Emission Reduction 1.Datasekunder 1.Melihat rekening listrik - Microsft
(PenurunanEmisi Measuresdarioriginalemission. 2.Pengukuran bulanangedung Excel2010
Energi) 2 Menghitung jumlah emisi
16 WAC1 Adanyasub‐meterkonsumsiairpadasistemareap 1.Wawancara 1.Wawancara dengan pihak - Kuesioner
(Sub-meterAir) ublik,areakomersildan utilitasbangunan. 2.Datapengamatan gedung

2.Pengamatanlangsungdenga
n mengecekketersediaan
17 WAC2 Adanya SPO dan pelaksanaannya mengenai Wawancara l
Wawancara k (
dengan )
pihak - Kuesioner

(PengawasanAir) pemeliharaandanpemeriksaansistemplambing gedung/ bagian

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
kebocoran dan pemborosan air dengan

menunjukanneraca air dalam 6 bulan terakhir


18 WAC3 t k tifik i d
Untukgedungdengankonsumsiair20%diatas 1.Wawancara 1.Wawancaraterkaitusahadan SNI Microsoft

(Pengurangan SNI*,setiappenurunan10%mendapat1 poin. 2.Datasekunder teknologipenghematanai 03‐7065‐2005tentan Excel2010


r g Tata Cara
PenggunaanAir) 3.Pengukuran
2.Melihat dokumen Pelaksanaan Sistem
19 WAC4 Menunjukkan 1.Wawancara Wawancara pihak Permenkes Kuesioner
buktilaboratorium6bulanterakhir gedung
(KualitasAir) 2.Datasekunder 416/MENKES/PER
dariair sumberprimer tentangketersediaan I X/1990
yangsesuaidengankriteria dokumen/ bukti laboratorium tentang Persyaratan
20 WAC5 Menggunakanair daur ulang dengan kapasitas 1.Wawancara 1.Wawancara dengan pihak 1.Standar WHO Microsoft
(DaurUlangAir) yangcukupuntukkebutuhan makeupwater 2.Datasekunder gedung/terkait: untuk Excel2010
coolingtower.Tolok Ukurinihanyaberlaku medium contact
bagi gedungyangmenggunakan 3.Pengukuran - sistemAC (<100
coolingtowerpada sistempendinginnya.
100% kebutuhan irigasi tidak bersumber dari - sistemirigasi Fecal Coliform
sumberairprimer gedung(PDAMdanairtanah). /100ml)
Menggunakanair daur ulang dengan kapasitas - sumber air dan
penggunaannya 2.PermenkesNo.416
yangcukupuntukkebutuhanflushingWC,sesuai tahun1990tentang
denganstandarWHOuntukmediumcontact(< 2.Menghitung kebutuhan
Mempunyai sistem air daur ulang yang make up Syarat‐syarat
watercoolingtower
danPengawasan
keluarannya setara dengan standar air bersih 3.Menghitung penggunaan
sesuai Permenkes No.416 tahun 1990 tentang air KualitasAir

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
(KriteriaKredit memenuhikebutuhanairbersih.
21 WAC6 Menggunakansistemfiltrasiyangmenghasilkan 1.Wawancara Wawancara dengan pihak Permenkes No. 492 Kuesioner
(AirMinum) air minumyang sesuai denganPermenkesNo. 2.Datasekunder gedung terkait sumber airtahun 2010tentang
minum Persyaratan
492tahun2010tentangPersyaratanKualitasAir
22 WAC7 Konsumsi air yang menggunakan deep well 1.Wawancara 1.Wawancara pihak gedung - Microsoft

(Penguranga maksimum 20% dari konsumsi air secara 2.Datasekunder terkaitsumberair Excel2010
n k l h air yang menggunakan deep well
Konsumsi
Penggunaan 3.Pengukuran 2.Menghitung
SumurDalam maksimum 10% dari konsumsi air secara kebutuhan/ penggunaan
23 WAC8 50%daritotalunitkeranairpadaareapublik 1.Datapengamatan 1.Mengecek ketersediaan fitur - 1.Kuesione
r
(Efisiensi Air menggunakanfiturautostop 2.Pengukuran autostoppadakeranair
80%daritotalunitkeranairpadaareapublik 2.Microsft
Keran) menggunakanfiturautostop. 2.Mengukur/
b di k
Pengamatan langsung Excel
24 MRC1 Menggunakanseluruhsistempendinginruangan Datapengamatan - -
dan
(PenggunaanNon denganbahan refrigerantyang
memilikiODP=0 (nonCFCdan nonHCFC). mengidentifikasi
25 MRC2 DaftarMaterial yangRamahLingkungan 1.Wawancara Melihat dokumen - 1.Kuesione
dan r
(Pembelanjaan 2.Pengukuran
a.80%Produksiregionalberdasarkan total wawancara dengan pihak 2.Microsft
Material) pembelanjaanmaterialkeseluruhan gedung terkaitpembelanjaan
materialyangdigunakan pada Excel
b. 30% Bersertifikat SNI / ISO / ecolabel gedung
2010
berdasarkan total pembelanjaan

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
d. 10%Material Bekas(reuse)berdasarkantotal

pembelanjaanmaterialkeseluruhan

e. 2% Material Terbarukan (renewable)


berdasarkan totalpembelanjaanmaterial
keseluruhan
Adanya dokumen yang
menjelaskan

pembelanjaanmaterial sesuai dengan


26 MRC3 AdanyaStandarProsedurOperasi,Pelatihandan 1.Datasekunder 1.Wawancara dengan pihak - Kuesioner
(Manajemen Laporanuntukmengumpulkan danmemilah 2.Wawancara gedung terkait
sampahberdasarkan pengolahan
Limbah) Jika telah melakukan pemilahan organik dan sampahdisekitargedung

anorganik, melakukan pengolahan sampah 2.Melihat laporan manajemen


organik pengolahanlimbah
Jika telah melakukan pemilahan organik dan
anorganik,melakukan pengolahan sampah
anorganik secaramandiriataubekerjasama
denganbadanresmipengolahanlimbahanorgani
k iliki
Adanya upaya i i 3R(R
pengurangan d kemasan
sampah R

yangterbuatdaristyrofoamdannon‐foodgrade
Adanyaupayapenanganansampahdarikegiatan
renovasikepihakketigaminimal10%daritotal

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instr
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode Peraturan
(KriteriaKredit sertifikasiperdana*.
27 MRC4 AdanyaStandarProsedurOperasi,Pelatihandan Wawancara Wawancara dengan pihak -
(Manajemen Laporan manajemen pengelolaan limbah gedung terkait
B3 antaralain:lampu, batere,tintaprinter dan manajemen
LimbahBeresiko) kemasan bekasbahanpembersih dalam6bulan pengelolaanlimbahB3
28 MRC5 Adanya Standar Prosedur Operasi dan Wawancara Wawancara dengan bagian -
laporan
(Manajemen pihakgedungterkaitpenyalura
penyaluran barangbekasyangmasihdapat n barangbekas
BarangBekas) dimanfaatkan kembali berupa furniture,
elektronik dansukucadangmelaluidonasiatau
29 IHC1 Kualitasudararuanganyangmenunjukanadanya 1.DataPengamatan Melihat denah bangunan dan 1.ASHRAE
(IntroduksiUdara introduksiudaraluarminimalsesuaidenganSNI 2.Datasekunder mengukurdensitasdalamruang. 2007
DiLuarRuang) 03‐6572‐2001 tentang Tata Cara Ventilasi dan
2.SN
Sistem Pengkondisian Udara Pada Bangunan
03‐6572‐20
Gedung.
g Tata C

30 IHC2 Dilarang merokok di seluruh area gedung dan 1.Datapengamatan Wawancara dengan pihak -
(Pengendalian tidak menyediakan bangunan/area khusus 2.Wawancara gedung dan
di dalam gedunguntukmerokok.Apabila pengamatan
AsapRokok) langsungdiseluruhareagedung
menyediakanarea khususmerokokdi
luargedung harusberjarakminimal5 m
daripintumasuk,
tempatmasuknyaudarasegardanbukaan

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
31 IHC3 Untukruangan‐ruangandengankepadatantingg Wawancara Wawancara dengan pihak - Kuesioner
(Pemantaun CO2 i(sepertiballroom/ruangserbaguna,ruangrapat gedung terkait
ketersediaan
&CO) umum, ruangkerjaumum, pasar
sensorgasCOdanCO2
swalayan/supermarket) dilengkapi dengan
instalasi sensorgaskarbon dioksida (CO2)yang
memilikimekanisme untukmengatur jumlah
ventilasiudaraluarsehinggakonsentrasiCO2 di
dalamruangan tidaklebih
Untuk ruang parkir tertutup di dalam gedung
dilengkapi denganinstalasisensorgaskarbon
monoksida(CO)yang
memilikimekanismeuntuk mengatur
jumlahventilasiudaraluarsehingga
konsentrasiCOdidalamruangantidaklebihdari
32 IHC4 Pengukurankualitasudara Wawancara Wawancaraterkaitketersediaan 1.Kepmenkes Kuesioner
dalamruangdilakukan RI
(Polusi Fisik dan hasil laboratorium
secararandom dengantitiksampelpadalobi kualitas udara nomor
Kimiawi) utama, ruangkerjaatau ruangan yang disewa
tenant.Pengukuran dilakukanminimal1titik 1405/Menkes/SK
sampelper1000m2 ataujumlahmaksimal / XI/2002
penilaian sampel adalah 25 titik untuk satu tentang
gedung.
Persyaratan
Kesehatan
Lingkungan
Kerja
k

Universitas Sumatera Utara


Variabel Instrumen/Peralatan
No TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode PeraturanTerkait Alat
3.SNI
19‐0232‐2005tentan
g Nilai

Ambang Batas
33 IHC5 Pembersihanfilter,coilpendingindanalatbantu Wawancara 1.Wawancara dengan pihak Kepmenkes Kuesioner
RI
(PolusiBiologis) VAC(VentilationandAirConditioning) sesuai gedungterkait:
dengan jadwalperawatan berkala untuk No.1405/Menkes/S
- sistem ventilasi dan K/ XI/2002 tentang
mencegahterbentuknya pendinginruangan
lMelakukan
td j b i Persyaratan
pengukuran jumlah bakteri
dengan - laporan kualitas udara
bebasbakteridankuman Kesehata
jumlah3maksimal kuman 700koloni/m3udara n
2.Wawancara
danbebaskuman patogen padaruanganyang terkait ketersediaan Lingkungan Kerja
ditentukanGBCINDONESIA (berdasarkan bukti
Perkantoran dan
Keputusan MenteriKesehatan RI
laboratorium Industri
No 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang k
34 IHC6 Hasil pengukuran menunjukkan 1.Datapengamatan Mengukurintensitascahaya di 1.SNI Luxmeter/
tingkat
(Kenyamanan 2.Datasekunder beberapa sampel 03‐6197‐2000tentan 4in1
pencahayaan (iluminasi) di setiap ruang kerja ruangan denganalatbantu. gKonservasi
Visual) 3.Pengukuran
sesuai dengan SNI 03‐6197‐2000 EnergipadaSistem
tentangKonservasiEnergipadaSistemPencahay
Pencahayaan
aan*
35 IHC7 Hasilpengukuranmenunjukkantingkatbunyidi 1.Datapengamatan Mengukur kebisingan di SNI Soundlevel
k j id S 03 6386 2000 03 6386 2000

Universitas Sumatera Utara


Variabel TolokUkurBerdasarkanGreenship SumberData Metode Instrumen/Peralatan
No PeraturanTerkait Alat
Kebisingan) tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan Waktu 3.Pengukuran Tingkat Bunyi dan meter/4in1
Dengung dalamBangunan Gedung dan Waktu Dengung
Perumahan (KriteriaDesainyang dalam Bangunan
36 IHC8 Mengadakan survei kenyamanan Wawancara Wawancara pihak - Kuesioner
pengguna gedung
(SurveyPengguna
gedungantaralainmeliputisuhuudara,tingkat terkait pengadaan
Gedung) pencahayaan ruang, kenyamanan suara, survey
kebersihan gedungdankeberadaan hama kenyamananpenggunagedung

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
3.7. AnalisisKesesuaianGedung RS-USU BerdasarkanGreenship

Analisiskesesuaiandiperolehdengancara membandingkan hasildaftar

periksa(checklist)dengankondisigreenyang adadalamGreenshipyang

digunakan.Setelahdilakukanpenyesuaianlaludiperolehpoinuntuk setiap

kriterianyauntukkemudian dijumlahkanhasilnyamenjaditotalpoindanakan diperoleh

kategori peringkat dalam Greenship.

3.8. ProsesPenelitian

Dalammelakukanpenelitianyang bersifatilmiah,diperlukantahapan- tahapan

atauyanglebih dikenal dengan proses penelitian. Urutan proses penelitian yang

akan dilakukandapat dilihat padaGambar 3.2.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Eksisting Gedung Biro Pusat Administrasi Universitas

Sumatera Utara (GedungRSUSU)

GedungRS USUterletak dipusat kota, Jl. Dr. T. Mansur,Medan,Sumatera

Utara, berseberangan dengan Kampus Universitas Sumatera Utara, disebarang nya

adalah komplekTaman Hewan USU, Bank BNI, danGedung Auditorium.

Bangunan gedung initermasuk ke dalam kategori bangunan

terbangun(existingbuilding)karenatelahberdirilebihdari5tahun.Gedung yang

memiliki5 lantai pada bangunan utama ini memiliki luaslantai keseluruhan

kuranglebih 52.200 m2 ini diresmikan oleh MenteriPendidikan danKebudayaan

RIpadatahun 2016.

4.2. SyaratKelayakanBangunan

Sebuahgedung harusmemenuhikelayakansebelumdilakukanproses

penilaian.Kelayakaniniditetapkandi dalamGreenshipuntukGedung Terbangun

berdasarkanpadaUndang-Undang maupunperaturanyangtelahditetapkanoleh

pemerintah. Yangharusdipenuhi tersebut antaralain:

Universitas Sumatera Utara


4.2.1. Luas Gedung RS-USU

Luas Gedung RSUSUkeseluruhanadalah 52.200 m2 dengan perincian

seperti padaTabel 4.1 berikutini:

Tabel4.1. Luas GedungR.S USU

Lantai Luas(m2)
I 11.000
II 10.000
III 10.000
IV 10.000
V 9.200
Sumber:DataSekunder,2016

4.2.2. Fungsi GedungSesuai dengan Peruntukan Lahan Berdasarkan

RTRW setempat

Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung,Pasal6ayat(1)Pemerintahmewajibkanbangunangedung denganfungsi

sosialdanbudayaharussesuaidenganperuntukanlokasiyang diaturdalam Peraturan

Daerah tentang RencanaTata RuangWilayah Kabupaten/Kota.

Berdasarkan PeraturanDaerahKota MedanNo.13Tahun2011tentang

RencanaTataRuangWilayahKota MedanTahun2011-2031, Pasal14ayat(6)

butir(g),lahanperuntukanyang adadilokasitapakareaGedung RSUSUsudah

memenuhi syarat tataruangsebagai pusat pendidikan.

Universitas Sumatera Utara


4.2.3. Kepemilikan Rencana Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/

Upaya PemantauanLingkungan(UPL)

BerdasarkanUndang-Undang No.32Tahun2009tentang Perlindungan

danPengelolaanLingkunganHidupPasal34bahwasetiapjenisusahayang tidak

termasukmengubahbentangalamdanmengeksploitasisumber daya alamharus

memilikiUsaha PengelolaanLingkungandanUsaha PemantauanLingkungan (UKL-

UPL).AreabangunandarikomplekGedung R.S.USUmemiliki dokumen lingkungan,

baik AMDALataupun UKL UPL.

Universitas Sumatera Utara


4.2.4. KesesuaianGedung Terhadap StandarKetahananGempa

Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan

Gedung,Pasal18ayat(1)persyaratankemampuanstrukturbangunangedung

yangstabildankokoh sampaidengankondisi pembebananmaksimumdalam

mendukung bebanmuatanhidupdanbebanmuatanmati,sertakemampuanuntuk

mendukung bebanmuatanyang timbulakibatperilakualam,sepertigempabumi.

StrukturutamapadaGedung RSUSUadalahbetonbertulang,dirancang sebagai

bangunan tahangempa, dengan struktur pondasi menggunakan pondasi sarang laba-

laba.

4.2.5. Kesesuaian Gedung Terhadap Standar Keselamatan untuk

Kebakaran

BerdasarkanUndang-UndangNo. 28Tahun2002tentangBangunan Gedung,

Pasal17 ayat(1) persyaratankeselamatanbangunangedungmeliputi

persyaratankemampuanbangunangedung untukmendukungbebanmuatan,serta

kemampuan bangunangedung dalam mencegah dan menanggulangibahaya

kebakarandanbahayapetir. Kemampuanbangunangedungjugameliputi

pengamananterhadapbahaya kebakaranmelaluisistemproteksipasifdan/atau proteksi

aktif

Gambar 4.1. Sistem Proteksi AktifdiGedungR.S. USU

Universitas Sumatera Utara


Sistemproteksiaktifyang tersediadidalamGedung R.S.USUadalah

alarmkebakaran,sistemhidran,danpemadamapiringan(APAR).Namun,saat

iniyangmasih berfungsihanyapemadam api ringan di setiap lantaigedung.

4.2.6. Kesesuaian GedungTerhadap Standar Aksesibilitas Penyandang

Cacat

BerdasarkanUndang-UndangNo. 28Tahun2002tentangBangunan Gedung,

Pasal 31 mengenai penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang

cacatdan lanjutusiamerupakankeharusanbagisemuabangunan gedung, kecualirumah

tinggal. Peraturan inidiperjelas dalam Peraturan Menteri No. 30/PRT/M/2006

tentang Pedoman TeknisFasilitas danAksesibiltas pada Bangunan

GedungdanLingkungan. Berikut adalah fasilitas di dalam gedung dapat dilihat pada

tabel 4.2.

Tabel4.2.Prinsip PenerapanFasilitas BangunanBagi KaumDifabeldiGedung

RS USU

No. PedomanTeknisdanAksesibilita PenerapandiGedung RSUSU


s
1. Ukurandasarruang Sudahmemenuhistandar
2. Pintu Hanyabeberapapintumemenuhistandar
3. Ram Sudahmemenuhistandar
4. Tangga Sudahmemenuhistandar
5. Lift Sudahmemenuhistandar
6. Lifttangga Tidakada
7. Toilet Sudahmemenuhistandar
8. Pancuran Sudahmemenuhistandar
9. Westafel Sudahmemenuhistandar

Universitas Sumatera Utara


10. Telepon Sudahmemenuhistandar
11. Perlengkapandanperalatankontrol Sudahmemenuhistandar
12. Perabot Sudahmemenuhistandar
13. Rambudan marka Sudahmemenuhistandar

Berdasarkan hasilpengamatan di lokasi, dapat disimpulkan bahwa

GedungRSUSU sudahaksesibel untuk diakses oleh kaum difabel.

Setelahdilakukananalisiskelayakanbangunanberdasarkan

PerangkatPenilaian Greenship untuk Gedung Tebangun, diperoleh hasil dalam

matriks seperti tabel 4.3 berikut:

Tabel4.3.Prinsip PenerapandalamPembangunan Tapak GedungRS USU

No. Tidak
Kriteria Layak
1. Luasminimumgedungadalah2500m2  -
2. FungsigedungsesuaidenganperuntukanlahanberdasarkanRTRW  -
3. Memilikidokumenlingkungan,AMDAL,dan/atauUKL-UPL  -
4. Kesesuaiangedungterhadapstandarkeselamatanuntukkebakaran  -
5. Kesesuaiangedungterhadapstandarketahanangempa  -
6. Kesesuaiangedungterhadapstandaraksesibilitasdifabel  -

4.3. AnalisisPrasyaratPerangkatPenilaianGreenshipUntukGedung

Terbangun

Prasyarat(Prerequisite)dalampenilaianGreenBuilding adalahkriteria

yangwajibdipenuhidandiaplikasikan dalamsuatubangunan.DalamGreenship,

apabila kriteria initidakdapatdipenuhi,maka kriteria dantolokukuryangada dalam

suatu kategori tidak dapatdievaluasidanproses penilaianGreenBuilding

Universitas Sumatera Utara


tidakbisaditeruskan. Terdapat9(sembilan) prasyarat dalamGreenshipuntuk

GedungTerbangunyang mewakili 6 (enam) kategori.

Berikut ini adalah matriks hasil wawancara dengan Dr. Achmad

Delianur Naution, ST,MT. (DirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS

USU), terkait Prasyarat Perangkat PenilaianGreenship untukGedung Terbangun

terhadapGedung RSUSU (Tabel 4.4) :

Universitas Sumatera Utara


Tabel4.4.Matriks PrasyaratPerangkatPenilaianGreenship untukGedungTerbangun

Memenuhi
No Kategori Prasyara Ya Tidak
1 ASD P1 Adanyasuratpernyataanyangmemuatkomitmenmanajemenpunca
k
mengenaipemeliharaan eksteriorbangunan,manajemenhama
terpadu/integrated pest management (IPM), dan gulma serta  
P2 j h bit t kit t kd k b h b h
Adanyasuratpernyataanyangmemuatkomitmenmanajemenpunca
k

untukmelakukan berbagaitindakandalamrangkamencapai
pengurangan pemakaiankendaraan  
Adanyakampanyedalamrangkamendorongpenguranganpemakaia
n

kendaraan bermotorpribadidenganminimalpemasangankampanye  
2 EEC P1 Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari
manajemen
 
k kampanyekdalam
Adanya d rangkadit i t penghematan
mendorong t h t energi
d

denganminimalpemasangankampanyetertulissecarapermanendi  
P2 MemperlihatkanIKElistrikselama6bulanterakhirsampailebihkecil
dariIKElistrikstandar acuanyang ditentukanolehGBC
INDONESIA (Perkantoran250kWh/m2.tahun,  
Memperlihatkanadanyapenghematanenergi5%ataulebihpada6

3 WAC P1 Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari


manajemen
 
k k d di i h d
Adanyakampanyedalamrangkamendorongkonservasiairdengan
minimal pemasangan kampanye tertulis secara permanen di  
4 MRC P1 ti l t i tRefrigeran
Menggunakan l i b non-CFC
tik dant Bahan il Pembersih
yang
Apabila masih menggunakan CFC sebagai refrigerant,
diperlukan

adanyaAuditdanrencanaphaseoutdalampenggunaan CFCsebagai
refrigerandalamkurunwaktu3tahunmendatang sertamengurangi
konsumsiCFCdarikebocoran dankerusakanmesinpendinginyang  
P2 Adanyasuratpernyataanyangmemuatkebijakanmanajemenpuncak
yang memprioritaskan pembelanjaan semua material yang ramah
lingkungandalamdaftardibawahini:

a. Produksiregional

b. BersertifikatSNI/ISO/ecolabel

c. Materialyangdapatdidaurulang(recycle)
 

Universitas Sumatera Utara


Memenuhi
No Kategori Prasyara Ya Tidak
i. Insulasiyangtidakmengandungstyrene

j.PlafondatauPartisiyangtidakmengandungasbestos

P3 Adanyasuratpernyataanyangmemuatkomitmenmanajemenpuncak

yangmengaturpengelolaansampahberdasarkanpemisahanantara:
 
Adanya kampanye dalam rangka mendorong perilaku pemilahan
sampahterpisahdengan minimalpemasangankampanyetertulis  
5 IHC P1 Adanya surat pernyataan yang memuat komitmen dari
manajemen
 
k k d i i li i k ifi
Adanyakampanyedilarangmerokokyangmencakup k kd l
dampaknegatif
darimerokokterhadapdirisendiridanlingkungan denganminimal  
6 BEM P1 AdanyaRencanaoperation&maintenanceyangmendukungsasaran

pencapaianrating‐ratingGREENSHIPEB, dititikberatkanpada:
systemmekanikal&elektrikal,sistemplambingdankualitasair,
pemeliharaan  

4.4. AnalisisKesesuaianKriteria dalamGreenshipdi Gedung RSUSU

Analisiskesesuaiandiperolehdengancara membandingkanhasildaftar

periksa(checklist)dengankondisigreenyang adadalamGreenshipyang

digunakan.Setelahdilakukanpenyesuaianlaludiperolehpoinuntuk setiap

kriterianyauntukkemudian dijumlahkanhasilnyamenjaditotalpoindanakan

diperoleh kategori peringkat dalam Greenship.

Universitas Sumatera Utara


4.4.1. Kategori TepatGuna Lahan

Dalamkategoritepatguna lahan,terdapat8(delapan) kriteriayang

memilikitotal nilai maksimum sebesar 16 poin.

4.4.1.1. Aksesibilitas Masyarakat

Dalam kriteria aksesibilitasmasyarakat,terdapat3 (tiga) tolokukuryang jika

2(dua) dari3(tiga)tolokukur tersebutterpenuhiakanbernilai2(dua)poin.

Tujuandarikriteriainiadalahmendorong suatupembangunanuntukberadadi

kawasanyang memilikijaringanfasilitasumum,sehinggamemudahkanpara

penggunagedungdalammencapaiaksesfasilitasumum tanpa menggunakan

kendaraanbermotor.Tolokukurpertamadalamkriteriainiyaitumemenuhi 5

(lima)jenisfasilitasumumdalamjarakpencapaian1.500mdaritapak. Berikut adalah

fasilitasyang adadi sekitar Gedung RSUSU (Tabel 4.5).

Tabel4.5.DaftarFasilitasUmumdiSekitarGedungRS USU

No. NamaFasilitasUmum Jarak(m)

1. Mesjid Dakwah USU 250


2. BankMandiri 300
3. BankSUMUT 100

4. TamanHewanUSU 100
5. BankNegaraIndonesia(BNI) 200
6. PTPOSIndonesia 800
7. BankBTN 850

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.2.Lokasi FasilitasUmum di Sekitar Gedung RS USU

Sumber:LaboratoriumSurveidanGeopasialFakultasTeknikUSU

Keterangan:

:GedungRS USU

:FasilitasUmum

Universitas Sumatera Utara


demikian untuk tolok ukur pertamatelah memenuhisyarat

sehinggamemperoleh 1(satu) poin.

Tolokukurkeduayaituadanyafasilitaspejalankakiyang aman,nyaman

danbebasdariperpotongan akseskendaraanbermotoruntukmenghubungkan minimal

3 (tiga) fasilitas umum di atas dan atau dengan stasiun transportasi

massal.TolokukurinitidakterpenuhikarenahanyaBankBNIyangmemiliki

jalurpejalan kakiyangbebas dari perpotonganakses kendaraan bermotor.Adapun

sebenarnyafasilitasumumlainyang dapatdijangkaupejalankakiadalahjalan

menujuMesjid Dakwah USUyang beradadi bagianbelakang GedungRSUSU

namunmenurut pangamatan,jalur pejalankakitersebuttidaksesuaikriteria

Greenshipkarena area tersebutjuga digunakansebagailahanparkir mobil, dan

banyak kendaraan yang melintasi jalan tersebut.Olehkarena itu,untuktolok

ukurkeduatidak memperolehpoin.

Tolokukurketiga yaituadanyahalteataustasiuntransportasiumum

dalamjangkauan200mdarigerbang lokasibangunandenganperhitungandiluar

jembatan penyeberangandanramp. Tolok ukur terpenuhi dengan adanyahaltebus

LintasUSU(Linus)yangterletakdiPintu3KomplekUSU.Olehkarenaitu, untuk tolok

ukur ketigamemperoleh 1 (satu) poin.

4.4.1.2. PenguranganKendaraanBermotor

Dalamkriteria pengurangankendaraanbermotor,terdapat1(satu)tolok

ukuryang bernilai1(satu)poin,yaituadanyasalahsatuopsiberikutditerapkan

padaareagedung antaralain:car pooling,feederbus, voucherkendaraanumum, atau

diskriminasitarifparkir.Tolokukur initidak terpenuhi,adapunsistem

Universitas Sumatera Utara


transportasiyang diterapkanadalah transportasi pribadi seperti mobil pribadi,

sepeda motor pribadi, baik yang di bawa oleh karyawan maupun oleh pasien yang

datang maupun keluarga yang menjenguk, sehinggagedungtidak memperolehpoin.

4.4.1.3. Sepeda

Adanya fasilitasprasaranasepedabertujuanuntukmendorong pemakaian

sepedadan memberikanfasilitasyang memadaibagiparapenggunanya.Dalam

kriteriasepeda,terdapat2(dua)tolokukur,yang masing-masing bernilai1(satu) poin.

Tolokukurpertama,yaituadanyaparkirsepedayang amansebanyak1

(satu)unitparkirper30penggunagedung tetap.Jumlahpenggunatetapgedung adalah

sebanyak±500orang,sehinggaunitparkiryang dibutuhkansebanyak17 (tujuh) unit

parkir sepeda.

SaatiniRS USUmemilikifasilitasparkir roda 2, baik itu kendaraan sepeda

motor maupun sepeda, dan di jaga oleh petugas keamanan yang berada di post

jalur masuk dan keluar, dan petugas keamanan keliling.

Parkir inisudah memadaijika

dibandingkandengankebutuhansebanyak17(tujuh) unitparkiryang

diisyaratkanGreenship.Namun,lahanparkirsepedayang aman

dannyamanbagipenggunagedungyang membawasepedamilikpribadibelum

tersediadisekitarareagedung, karena masih bercampur dengan parkir sepeda motor,

tanpa ada pemisah atau parkir khusus untuk sepeda.Sehinggauntukkriteria

ini,baikitufasilitasparkir sepeda maupunfasilitaskamar

mandishower,dianggapbelummemenuhikriteria Greenship.

Universitas Sumatera Utara


4.4.1.4. Lansekappada Lahan

Tujuandarikriteria lansekappada lahaniniadalah sebagaiupaya

pemeliharaan areahijaudalam tapak,meningkatkan kualitas iklimmikrodalam

areagedung,mengurangierositanahdanbebansistemdrainasesertamenjaga

keseimbanganairtanahyangadadalamareagedung.Dalamkriterialansekap padalahan

terdapat 3 (tiga) tolok ukuryangbernilai 3(tiga) poin.

Tolok ukur pertama dan kedua yaitu adanya area lansekap berupa

vegetasi(softscape)yangbebasdaribangunantaman(hardscape)yang terletakdi atas

permukaantanahseluas minimal30% luastotallahan.Areainiditetapkan

berdasarkanPeraturanMenteriPUNo.5/PRT/M/2008mengenaiRuang Terbuka Hijau

(RTH)Pasal 2.3.1tentang KriteriaVegetasi untuk Pekarangan.

Gambar 4.3. PerspektifLahan GedungRS USU

Sumber:sekunder (2016)

Universitas Sumatera Utara


UntukGedungRSUSU,lansekapyang wajibtersediadidalamarea adalah

sebesarminimal30%dariluastotallahan.Kondisieksisting saat ini,area

vegetasiyangadaseluas±27.000m2 dariluasantotal38.000m2 atau sebesar71%.

Tolokukurketigayaitupenggunaantanamanlokalyang berasaldari nursery

lokaldenganjarakmaksimal1.000kmdantanaman produktif.

BerdasarkanwawancaradenganDr. Achmad Delianur Naution, ST,MT.

(DirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS

USU),sebagianbesartanamandisekitargedung

berasaldarinurserylokal.Berikutadalahjenisvegetasi yang adadi areatapak (Tabel

4.6) :

Tabel4.6. JenisVegetasidiArea GedungRS USU

No. Jenis/NamaTanaman NamaLatin


1 Cemaranorfolla Araucariaheterophyllia
2 Nangka Artocarpusheterophyllia
3 Beringin Ficusbenjamina
4 Karethutan Ficuselastic
5 Kreipaying Filliciumdecipiens
6 Mangga MangiferaIndira
7 Tanjung Mimusepselengi
8 Rambutan Nepheliumlappaceum
9 Angsana Pterocorpusindicus
10 Pinus Pinusmerhusii
11 Glodolian Polaltbialongifolia
12 Palemraja Roystonearegia
13 Pucukmerah Syzygiumaleona
14 Jati Tectunagrandis
15 Ketopong Terminaliacutappa

Sumber:sekunder (2016)

Universitas Sumatera Utara


Untukkriteria komposisidanjenisvegetasisudahmemenuhipersyaratan

danuntukluasanlansekapeksistingyang mencapai71%jugasudahmemenuhi.

Olehkarenaitu,untuk kriteria inigedung memperolehpoinmaksimal,yaitu3

(tiga)poin.

4.4.1.5. EfekPulauPanas

Tolokukur dalam kriteria initerdiridari perhitunganalbedopadaarea

atapdannonatapdenganminimalnilai0,3.Kondisieksisting padaGedungRS

USU,menggunakanmaterialatap berupacorbetondanLysaghsedangkan untuk

areaperkerasan non atap berupa area vegatasi hijau dan pavingblok (Tabel 4.7).

Tabel4.7. PerhitunganTotalAlbedopadaGedungRS USU

Luas Lx
Material ( )2 
1. Atap CorBeton 5.000,00 0,35 1.750,00
Lysaght 6.000,00 0,25 1.500,00
 11.000,00 3.250,00
Albedo1 0,38
2. Lansekap Vegetasihijau 27.000,00 0,35 9.450,00
Paving 18.900,00 0,35 6.615,00
 45.900,00 16.065,00
Albedo2 0,28

Dengandemikianalbedototaluntukarea perkerasanatapadalah0,38

sedangkan untuk area non atap adalah 0,28. Nilai tersebut sudah memenuhi

standar pada atap,yaitu>0,3, Sedangkan untuk lansekap belum memenuhi

Universitas Sumatera Utara


standar,yaitu<0,3. Dengandemikian untuktolokukur Efek PulauPanas memperoleh

poin yaitu 1(satu)poin.

4.4.1.6. ManajemenLimpasanAirHujan

Penguranganbebanvolume limpasanairhujanke jaringandrainase kota

darilokasibangunan hingga50%yang dihitung menggunakanasumsinilai intensitas

hujankota Medansebesar 50 mm/harimenjadisalah satutolok ukur dalam kriteriaini.

BerdasarkanSNI 03-2453-2002tentangTata CaraPerencanaanSumur

ResapanAirHujanuntukLahanPekarangan,makarumusyang dipakaiuntuk

menghitungvolume air limpasan air hujan,yaitu:

Vab0,855CtadahxAtadahxR/1000.............(4.1)
Dengan asumsibahwa volume yang terhitung hanya limpasan hujan

untuklokasiGedungRSUSUsaja,maka volume limpasanairhujanadalah sebagai

berikut (tabel 4.8) :

Tabel4.8.PerhitunganVolume LimpasanHujan diLokasiGedungRS USU

Area Vab
TataGunaLahan (m2) Koefisien (m3)
Atap Corbeton 5.000,00 0,95 475,00
Seng 6.000,00 0,95 570,00
Lansekap Paving 18.900,00 0,7 13.230,00

Universitas Sumatera Utara


Taman(rumput) 27.000,00 0,21 5.670
VabTotal= 19.945,00

Saatini,airhujanyang turundiareaGedung RSUSUmasihmengalir secara

alami dengan adanya talang air dan langsung mengalir ke jaringan

drainase.Belumadanyausahadanteknologiuntukmengurangibebanlimpasan air

hujan kejaringan drainasesehingga untuk kriteriainitidak memperolehpoin.

4.4.1.7. ManajemenTapak

Terdapat2(dua)tolokukurdenganmasing-masing bernilai1(satu)poin

padakriteria manajementapak,diantaranya:memilikidanmenerapkanStandar

Pengendalian Operasional (SPO)terhadap hamapenyakit dan gulmatanaman

dengan menggunakan bahan-bahan tidak beracundan penyediaan lahankhusus

untukpenyediaanhabitatsatwa nonpeliharaanwajibtersediaminimal5% dari

keseluruhanareatapak bangunan.

UntukGedungRSUSU,kondisieksisting saatini,gedungtidak

memilikidanmenerapkan SPOterhadaphamapenyakitdangulma tanaman,

namununtukareahabitatsatwa tidaktersedia,

sehinggauntukkriteriainihanyamemperoleh1 (satu) poin.

4.4.1.8. LingkunganBangunan

Terdapat 4 (empat) tolok ukur dengan poin maksimal 2 (dua) poin

apabila 2(dua)dari4(empat) tolokukur tersebutterpenuhi.Pertama,melakukan

peningkatan kualitas hidupmasyarakatsekitargedung dengan melakukan salah

Universitas Sumatera Utara


satudari tindakan berikut:perbaikan sanitasi,penyediaan tempatberibadah, WC

umum,kakilimadanpelatihanpengembanganmasyarakat (siaga bencana dan

kebakaran).

Kedua,membuka aksespejalankaki ke minimal2(dua)orientasimenuju

bangunantetanggatanpa harus melalui area publik.Tolokukur initerpenuhi, dimana

tersedia aksespejalankakimenujubangunan yang ada di sebelah kiri dan kanan

bangunan tersedia.Oleh karenaitu, untuk kriterialingkungan bangunan memperoleh

2 (dua) poin.

Setelah dianalisis dari hasil perhitungan dalam kategori Tepat Guna

Lahan(ASD), beberapakriteriamemenuhitolokukuryang telahditetapkan, sehingga

poin yang diperoleh yaitu sebesar 9 poin dengan rincian sesuai pada tabel 4.9

berikut:

Tabel4.9. Ringkasan KategoriTepat Guna Lahan(ASD)

Memenuhi Poin
No Kriteria Ya Tidak
ASD Terdapat minimal 5 jenis fasilitas umum dalam jarak 1
 
1 Menyediakanfasilitaspejalankakiyangaman,nyamandan

bebasdariperpotongan akseskendaraan bermotoruntuk


menghubungkan minimal3fasilitasumumdiatasdanatau   0
Adanya halte atau stasiun transportasi umum dalam

jangkauan 300 m dari gerbang lokasi bangunan dengan   1


ASD perhitungandiluarjembatanpenyeberangandan
Adanya pengurangan pemakaian kendaraan
pribadi
2 0
bermotordenganimplementasi darisalahsatuopsi:car  
ASD Adanyaparkirsepedayangamansebanyak1unitparkirper 0
 
3 Apabilamemenuhibutir1diatasdanmenyediakan2tempat
gantibajukhususdan kamarmandi   0

Universitas Sumatera Utara


ASD Adanya area lansekap berupa vegetasi (softscape) yang
4 bebas daribangunantaman(hardscape) yang   1
Penambahannilai1poin untuk setiap
penambahan10%luas
  1
Penggunaantanamanlokalyangberasaldarinurserylokal

denganjarakmaksimal1000kmdantanamanproduktif   1
ASD Menggunakanbahanyangnilaialbedorata‐rataminimal0,3
5 sesuai dengan perhitungan pada area atap gedung   1
yangtertutupperkerasan
Menggunakanbahanyangnilaialbedorata‐rataminimal0,3
sesuaidenganperhitunganpadaareanonatapyangtertutup   0
ASD Penguranganbeban volume limpasanair hujan dari luas

6 lahankejaringan drainasekotasebesar50%totalvolume   0
hujanharian
ASD MemilikidanmenerapkanSPOpengendalianterhadapham
7 a
  1
Penyediaanhabitatsatwanonpeliharaanminimal5%dari

keseluruhanareatapakbangunan,berdasarkanareaaktifita   0
ASD sMelakukanpeningkatankualitashidupmasyarakatsekitar
he an(h )

8 gedungdenganmelakukan salahsatudaritindakanberikut:
perbaikan sanitasi, penyediaan tempat beribadah,   1
Membukaaksespejalankakikeminimal2orientasimenuju
bangunantetanggatanpaharusmelaluiareapublik   1

4.4.2. Kategori Efisiensidan Konservasi Energi

Dalamkategoriefisiensidankonservasienergi,terdapat7(tujuh) kriteria

yangmemiliki total nilaimaksimum sebesar 36 poin.

4.4.2.1. PengoptimalanEfisiensiEnergi Bangunan

Kriteriapengoptimalandalamkategoriinimemegang nilaiyangpaling

tinggi.Kaitannya dengankonsumsienergiyang besardalamsuatugedung,maka dari

itu perlu adanya upaya untuk mendorong penghematan energi melalui langkah-

Universitas Sumatera Utara


langkahefisiensidankonservasi.Penggunaanenergidalamgedung bisa dilihat

darinilai Indeks Konsumsi Energi (IKE). Data IKE ini dihitung

berdasarkanbesarnyakonsumsienergi(kWh)rata-ratayangadadalaminformasi

rekeninglistrikbulanan(kWh)dibagiluaslantaidalamgedung(m2).Gedung

RSUSU memiliki datakonsumsi energi bulanansebagaiberikut (Tabel 4.10):

Tabel4.10.IKE GedungRS USUTahun 2015

KonsumsiEnergiListri IKEBulanan
No. Bulan k (kWh/m2)
1 Januari 188.000 4,58
2 Februari 168.000 4,09
3 Maret 148.000 3,61
4 April 188.000 4,58
5 Mei 188.000 4,58
6 Juni 188.000 4,58
7 Juli 212.000 5,17
8 Agustus 188.000 4,58
9 September 168.000 4,09
10 Oktober 202.000 4,92
11 November 198.000 4,83
12 Desember 200.000 4,87
Total 2.236.000 54,48
Rata-rata 186.334 4,54

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan data di atas, diketahui sepanjang tahun 2015 konsumsi

energi terbesar yaitu 5,17 kWh/m2 di bulanJuli sedangkan energi

terkecilyaitu3,61kWh/m2 dibulanMaret.Setelahdihitungselamasatu tahun (12

bulan) diperoleh nilai rata-rataIKE sebesar 4,54kWh/m2/bulan.Menurut Pedoman

PelaksanaanKonservasiEnergidanPengawasannyadiLingkunganDepartemenPendid

ikanNasional,nilairata-rataIKE bulananGedungRS USUdarihasil

perhitungandiatasmasukke dalamkategori sangatefisien(4,17-7,92 kWh/m2/bulan).

Dalamkriteriainiterdapattolokukuryangbernilaimaksimal16poin.

ApabilaIKElistrikgedung menunjukkannilaidi bawahIKElistrikstandaracuan

minimaldalam6bulanterakhir,maka memperoleh9poin.DanapabilaIKE

menunjukanpenurunansetiap3% akanmendapat1pointambahansampai

maksimal16poin.IKElistrikstandaruntukPerkantoranmenurutGBCIyaitu

sebesar250kWh/m2/tahun.Olehkarenaitu,jikadibandingkannilaiIKElistrik

standaracuanGBCI dengannilaiIKElistrikGedungRSUSU,makadapat disimpulkan

bahwaGedung RSUSU memperoleh 9 poin.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.4. Grafik IKE GedungRS USU

Sedangkanpointambahanyang dimaksudGreenshipadalah Apabila IKE

listrik gedung menunjukan nilai di bawah IKE listrik standar acuan dalam 6

bulan terakhir, maka setiap 3%penurunan akan mendapatkan 1 poin tambahan.

Pada 6 bulan terakhir terdapat penurunan ≥ 3% pada bulan september (12%)dan

oktober (11%), dilihatdariGambar4.5. Dengan demikian pada kriteria ini

mendapatkan penambahan 2 (dua) poin.

4.4.2.2. Pengujian,Komisioning Ulang, atauRetro-komisioning

Terdapat2(dua)tolokukurdenganmasing-masing bernilai1(satu)poin

padakriteriaini,diantaranya:pernahmelakukankomisioningulang atauretro-

komisioning padaperalatanutamaMechanicalVentilationandAir

Conditioning/MVAC(misalnya:chiller) dansistemMVAC(misalnya:AHU, pompa,

coolingtower) dalam kurun waktu 1 tahun sebelumnya.

Berdasarkanhasilwawancara denganDr. Achmad Delianur Naution,

ST,MT. (DirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS USU),gedung

pernahmelakukanretro-komisioning dalam1tahun belakangan ini, yaitu pada bulan

agustus 2016, sehinggauntuk kriteriaini, gedung memperoleh poin 2 (dua) poin.

4.4.2.3. Pendayagunaan SistemEnergi

Dalamkriteriainiterdapat2(dua)tolokukurdenganjumlahnilaisebesar

12 poin, antaralain:

3-1. KontrolPencahayaan

Universitas Sumatera Utara


Tolokukur pertamaadalahmelakukanpenghematan denganlampuyang

memilikidayauntukpencahayaanlebihhemat20%daridayapencahayaan yang

tercantumdalam SNI03 6197-2000 tentang Konservasi Energi pada Sistem

Pencahayaan.Tolokukur keduayaitumenggunakanminimum50- 80%

ballastfrekuensi tinggi (elektronik) pada ruangkerjaumum.

Dalamhalinitolokukurpertamatidakterpenuhidikarenakanlampu

yangdigunakandalamgedung,terutamadiruang-ruang kerjamenggunakan lampu

merk Phillipsdengan rata-rata besar dayapencahayaan 18W/m2,

sementaradayapencahayaanmaksimumyangdiizinkanSNI terkaituntuk

kategoriruang kantoradalah15W/m2.Sedangkanuntuktolokukurkedua,

penggunaanballastelektronik dimaksudkan agarkinerja perlampuan menjadi

ekonomiskarena mampumenaikkantingkatpenerangancahaya namun

menurunkan pemakaianenergi.Berdasarkan hasil wawancara, diketahui

sebagianbesar penggunaanlampudigedung dilengkapialatini.Oleh karenaitu,

untuk tolok ukurini, gedungmemperoleh 1 (satu) poin.

3-2. Ventilasi Mekanis dan AC (Mechanical Ventilation and Air

Conditioner/ MVAC)

Tolokukur untukMVACyaitu melakukan efisiensiperalatanyang

memakaisistemACyangdioperasikandenganlistrik,maka efisiensi

minimumnyamenurutGBCI besertausahapenghematannyaadalahsebagai berikut

(Tabel 4.11) :

Tabel4.11. EfisiensiMinimumpadaSistemACMenurutGBCI

Universitas Sumatera Utara


Efisiensi SetiapUsaha
Sistem
JenisPeralatan Minimum Penghemata
Water Recip/screwchiller 0,881 0,03
Centrifugalchiller 0,656 0,03
l d
Aircooled Recip/screwchiller 1,270 0,05
Split 1,436 0,02
Unitary VRP 1,034 0,03
Sumber:GBCI,2010

Pembuktian untuktolokukur inidilakukandenganmelakukanSite

Performance Testyang aktual. Usahapenghematan padasistem ACdi atas belum

diterapkanpada GedungRS USUsehingga untuktolokukurinitidakdapat diukur.

4.4.2.4. PengawasanEnergi

Tolokukurpertamadalamkriteriainiyaitumemasang kWhmeteruntuk

mengukurkonsumsilistrikpadasetiapkelompokbebandansistemperalatan, yang

meliputisistemtataudara,sistemtatacahayadankotakkontak sertasistem

bebanlainnya.Kelompokbebanyang dimaksudadalahbebanpemakaianlistrik

yangberasaldari sistemperalatansepertiAC,lampu,pompa, stopkontakdan lainnya.

Tujuannyasebagaialat pemantauan penggunaan energididalam gedung.

Denganadanyasubmeterlistrik, maka dapatdiketahuipencatatankonsumsilistrik pada

setiapbebansehinggabisa menjadidasardalammenentukan manajemen hemat

energiyangbaik.

Tolokukur keduayaitu adanya pencatatanrutinbulananhasilpantau dan

koleksi data padakWh meteryangdilakukan selama minimum6 bulan terakhir.

Tolokukur ketigayaitumengapresiasikanpenggunaanenergidalam

bentukDisplayEnergyyang ditempatkandiareapublikdenganmenampilkan informasi

Universitas Sumatera Utara


dalamgrafik bar mengenai perbandingan penggunaanenergi total dalam

kurunwaktu12bulanpadatahunsebelumnyadenganpenggunaanenergitotal pada

tahunberlangsungsecarayeartodateataumenerapkandukunganteknologi untuk

memantau dan mengontrol peralatan gedung melalui teknologi EMS (Energy

Management System).

Kondisieksisting saatini,didalamGedungRSUSUsendiritidak

terdapatsubmeterlistriksepertiyang dimaksud.Berdasarkanwawancaradengan pihak

DirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS USU,sistemmeter

listrikyangdigunakanmenjadisatu kesatuan,antara sistemtata udara,sistemtatacahaya

dankotakkontak.Dengan demikian, tolokukur kedua juga

tidakdapatdikaji.Begitupuladengantolokukur ketiga, pihak gedung belum pernah

menampilkan penggunaan energi di area publik dan tidak menerapkan

dukungan teknologi untuk memantau dan

mengontrolperalatangedung.Olehkarenaitu,untukkriteriainigedung tidak

memperoleh poin.

4.4.2.5. Pelaksanaan danPemeliharaan

Terdapat3(tiga)tolok ukurdenganmasing-masing bernilai1(satu)poin pada

kriteria ini, diantaranya: (1) panduan pengoperasian dan pemeliharaan seluruh

sistem AC,(2)panduan pengoperasiandan pemeliharaanseluruh sistem

transportasidalamgedung,sistemdistribusiairbersihdankotor(pompa) dan

pembangkit listrik cadangan,dan(3)adanyalaporan bulanan selamaminimum 6

bulanterakhir untuk kegiatan pengoperasian dan pemeliharaan sistem gedung

secara tertibsesuaidenganformatyangtercantumdalampanduanpengoperasian dan

pemeliharaan.

Universitas Sumatera Utara


Kondisieksisting saatini,berdasarkan

wawancaradenganpihakDirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS

USU,ketiga tolokukur tersebuttelahterpenuhisehingga untuk tolok ukur ini

gedungmemperoleh poin maksimalyaitu 3(tiga) poin.

4.4.2.6. Energi TerbarukanDalamTapak

Penggunaanenergiterbarukandimaksudkansebagaisumber energi

alternatifuntukmengurangipenggunaanenergilistrikyangberasaldaribahan bakuyang

tidakterbarukansepertienergifosildanbatubara.Tolokukurdalam

kriteriainiadalah0,25-2%atau2-40kWp listrikyang dibutuhkangedungyang

dapatdipenuhioleh sumber energiterbarukanagarmemperoleh1poin (sampai

maksimal 5 poin).

DayalistrikeksistingyangdigunakanGedungRSUSUsaatiniadalah

350.000Watt. Dengandayatersebut, diperlukan pemasangan energi terbarukan

untukmenyuplailistrik gedungsebesar875,00Wattagarmemperoleh 1poin.

Namun,dikarenakanGedungRSUSUtidakmemilikisumber energialternatif

lainselaindariPLNdangenset,maka untukkriteriainigedung tidakmemperoleh poin.

4.4.2.7. PenurunanEmisiEnergi

Tujuan kriteria penurunanemisienergyadalah sebagaibentuk pemahaman

bahwa semakinbesar konsumsienergi,maka semakinbesar pula pengaruh pada

Universitas Sumatera Utara


perubahaniklim.Tolok ukur dalam kriteria ini adalah

menyerahkanperhitunganpenguranganemisiCO2 yangdidapatkandariselisih

kebutuhanenergiantara gedungdesigneddangedung baselinedengan

menggunakangridemissionfactoryangtelahditetapkandalamKeputusanDNA pada

B/277/Dep.III/LH/01/2009.Apabila selisihkonsumsienergimenunjukkan penurunan

0,25 - 1%, makauntuk kriteriaini akan memperoleh 1 - 3 poin.

Konsumsi energidalam gedungdihitung berdasarkan jumlahkonsumsi listrik

energi.

Denganmengetahuipenggunaandaya listrikgedung,jumlahemisiCO2 (EE)

dapatdihitungdenganmengalikanpenggunaanlistrikdenganfaktoremisi

(EF)wilayahSumatera,yaitu0,687kg CO2-e/kWhsesuaiAmanatPeraturan Menteri

ESDM No. 13 Tahun 2012 tentangPenghematan PemakaianListrik.

Kondisieksisting penggunaanlistrikselamatahun2015berdasarkandata

rekeninglistrikadalahsebesar2.236.000kWh.

Adapun penurunanemisi CO2 gedung juga dapat dibuktikan dengan

detail perhitungan pada tabel 4.12 berikut:

Tabel4.12. Perhitungan EmisiEnergiTahun 2015

Selisih
KonsumsiEnergi Emisi Emisi
Rata-rata
Listrik Energi
2
Energi
Bulan
Januari 188.00
0
Februari 168.00
0
Maret 148.00
0
April 188.00
0
Periode Mei 188.00
Laporan 0 178.000 122.286
Juni 188.00
Ke 1 0
Juli 212.00
0
Agustus 188.00
0 Universitas Sumatera Utara
September 168.00
0
Oktober 202.00
Setelahdianalisisdari hasilperhitungandalam kategori Efisiensidan

KonservasiEnergi(EEC)beberapakriteriamemenuhitolokukuryang telah

ditetapkan,sehinggapoinyang diperolehyaitusebesar20poindenganrincian

sebagai berikut (Tabel 4.13):

Tabel4.13. Ringkasan EfisiensidanKonservasiEnergi (EEC)

Memenuhi Poin
No Kriteria Ya Tidak
EEC IKElistrikgedungmenunjukkannilaidibawahIKElistrik

1 standaracuandalam 6bulanterakhir,makasetiap3% 9
penurunan akan mendapat 1 poin tambahan sampai  -
2
EEC Pernahmelakukankomisioning
ulangatauretrokomisioning
2  - 2
dengansasaranpeningkatankinerja(KW/TR)padaperalat
Adanya komisioning berkelanjutan secara berkala
dalam
 - 2
Bilapoindiatasterpenuhimakaadatambahanpoinuntuk

testing,komisioningulangatauretrokomisioning dengan
sasaranpeningkatan kinerja(KW/TR)  - 1
EEC Melakukan
penghematandenganlampuyangmemilikidaya
3 -  0
untukpencahayaanlebihhemat20%daridayapencahayaa
Menggunakan minimum 50% ballast frekuensi
tinggi
-  0
Melakukan efisiensi peralatan yang memakai sistem AC
yangdioperasikandenganlistrik -  0
EEC PenyediaankWh meter yang meliputi:sistemtata udara,
4 sistemtatacahayadankotakkontak,sistembebanlainnya, -  0
danruang yangtidakdikecualikanataudikondisikan
Adanyapencatatanrutinbulananhasilpantaudankoleksi
data pada kWh meter. Pencatatan dilakukan selama -  0
i i 6 b l penggunaan
Mengapresiasi t khi energi dalam bentuk
Display
-  0
Menerapkandukunganteknologiuntukmemonitoringdan
mengontrolperalatangedungmelaluiteknologiEMS -  0
EEC Panduan pengoperasian dan pemeliharaan seluruh
sistem
 - 1

Universitas Sumatera Utara


5 Jikabutir1sudahterpenuhi,makaditambahdenganadanya
Panduanpengoperasian danpemeliharaan secaraberkala 1
seluruhsistemperalatanlainnya(sistemtransportasi
d l  -

No. Kriteria Memenuhi Poin


pembangkitlistrikcadangan.
Adanyalaporanbulananselamaminimum6bulanterakhir
untukkegiatanpengoperasian danpemeliharaansistem
gedung secara tertibsesuai dengan formatyang
tercantum  - 1
EEC Jika0.25%darimaximumpowerdemanddihasilkanoleh

6 energi terbarukan atau 2 kWp energi terbarukan yang -  0


terpasang
EEC 0.25%penurunanCO2 EmissionReductionMeasuresdari

7 originalemission  - 3

4.4.3. Konservasi Air

Dalam kategorikonservasi air, terdapat 8 (delapan) kriteria yang

memilikitotal nilai maksimum sebesar 20 poin.

4.4.3.1. Sub-MeterAir

Pemasanganalatmeteranairyang ditempatkanpadasistemareapublik, area

komersildanutilitasbangunanmenjaditolokukurpenilaian.Tujuanadalah

sebagaialatuntukmemantaupenggunaanair di dalamgedung.Halinidilakukan

sebagai upaya dalam pencatatan dan pengontrolan penggunaan air agar tidak

terjadi pemborosan sehinggabisadilakukan langkah-langkah penghematanair.

Pada kondisieksistingdiGedungRSUSU,sumber

airyangdigunakanberasal dariair PDAM dan air sumur.Untuk ketersediaan sub-

meter air tidak ada, melainkan terpusat menjadi satu kesatuan. Oleh

karenaitu,untuk kriteriaini, gedungtidakmemperolehpoin.

Universitas Sumatera Utara


4.4.3.2. PengawasanAir

Tolokukur dalamkriteria inibernilai2(dua) poin,yaituadanya standar

proseduroperasidanpelaksanaannyamengenaipemeliharaandanpemeiksaan

sistem plambing secara berkala untuk mencegah terjadinya kebocoran dan

pemborosan air denganmenunjukkan neracaairdalam 6 bulan terakhir.

Berdasarkan wawancara dengan pihak DirekturSarpras Medik &

Pelayanan Penunjang RS USU,gedung memiliki standar

proseduroperasidanpelaksanaannyamengenaipemeliharaandanpemeriksaansiste

m plambingnamun tidak dapatmenunjukkanneracaairyangdimaksudsehingga

untuk kriteriainigedungmemperoleh 1 (satu) poin.

4.4.3.3. PenguranganPenggunaanAir

Pada kriteriaini,sumber airbersihmenjaditolokukur penilaian. Tujuannya

untukmeningkatkanpenghematan airbersihdarisumber primer. Sumber

airprimeryangdigunakansaatini berasaldarisumber air PDAM dan juga air

sumur.Baikuntukkebutuhan plambing,penyiraman taman dansumber air untuk

hydran. Diperoleh dari wawancara dan data yang ada, tidak terdapat penghematan

pemakaian air di setiap bulan nya, oleh karena itu, untuk kriteriaini,gedungtidak

memperoleh poin.

4.4.3.4. KualitasAir

Universitas Sumatera Utara


Tolokukur dalamkriteria inibernilai1(satu)poinapabilagedungdapat

menunjukkan buktilaboratorium6 bulan terakhir dari airsumber primeryang

sesuaidengankriteria airbersih.Berdasarkanhasilwawancara denganpihak

DirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS USU,gedungpernahmelakukan

uji laboratoriummengenaikualitasair.Olehkarenaitu,untukkriteriaini,gedung

memperoleh 1 (satu) poin.

4.4.3.5. Daur Ulang Air

Merujukpada ketentuanGreenship,apabilamenggunakansistem

pendinginnonwatercooled,makatolokukurinimenjaditidakberlaku.Halinisistempend

inginyangadadiGedungRSUSUmenggunakanAC central dan tidak

menggunakancooling tower.

Alternatiflainselaintolokukurdiatasyaitu100%kebutuhanirigasi

tidakbersumberdarisumber air primergedung(PDAMdanairtanah).

Berdasarkanketentuantersebut,gedung jugatidakmemperolehpoindikarenakan

untukkebutuhanairirigasi,termasukuntukkebutuhanpenyiramantamanyang adadi

tapakgedungmasih menggunakan airyang bersumber dari PDAM.

Tolokukurkeduayaitumenggunakanairdaurulang dengankapasitas yang

cukup untuk kebutuhan flushing WC dan tolok ukur ketiga adalah

mempunyaisistemdaurulangyang keluarannyasetaradenganstandarairbersih sesuai

Permenkes No.416 Tahun 1990tentang Syarat-syaratdan Pengawasan Kualitas Air

untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Universitas Sumatera Utara


Padakondisieksisting diGedungRSUSU,penggunaandaurulang air,

sepertiairbekaskondensasiAC,airbekaswudhu ataupun airhujan belum diterapkan

digedung, sehinggauntuk kriteriaini tidak bisadilakukan kajian.

4.4.3.6. Air Minum

Padakriteriaairminum terdapat1(satu)tolokukuryang bernilai1(satu)

poin,yaitumenggunakansistemfiltrasidisetiapdapuryang menghasilkanair

minumyangsesuai denganPermenkesNo.492Tahun2010tentang Persyaratan

Kualitas Air Minum.

Pada kondisieksistingdiGedungRS USU,sudah mampu menerapkan

sistemfiltrasidisetiapdapuryang menghasilkanair minumyangsesuai tolokukur ini,

sehinggagedungmemperoleh1 (satu) poin.

4.4.3.7. PenguranganPenggunaanSumur Dalam

Padakriteriainiterdapatsatutolokukuryang bernilaimaksimal2(dua)

poin,yaitukonsumsiairyangmenggunakandeepwell≤20% konsumsiairsecara

keseluruhan.

Berdasarkan wawancara dengan DirekturSarpras Medik & Pelayanan

Penunjang RS USU,gedung menggunakanairdeepwell(sumurdalam) namun hanya

10% saja (≤20%).Olehkarenaitu, untuk kriteriainigedungmemperoleh poin

maksimalyaitu 2 (dua) poin.

Universitas Sumatera Utara


4.4.3.8. EfisiensiAirKeran

Padakriteriaefisiensiairkeranterdapat1(satu)tolokukuryang bernilai

maksimal 2 (dua) poin,yaitu tersedianya≥50%dari total unit keranairdengan fitur

auto stop padaareapublik.

Padakondisieksisting diGedungRSUSU,keranairyang tersediadi gedung

seluruhnyamenggunakanfiturautostop, sehinggauntuktolokukur ini,

gedungmemperoleh 2 (dua) poin.

Setelah dianalisisdari hasilperhitungan dalamkategoriKonservasiair

(WAC),ada 5(lima)kriteriamemenuhitolokukuryang telahditetapkan,

sehinggapoinyang diperolehyaitusebesar7(tujuh)poindenganrinciansebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel4.14. Ringkasan KonservasiAir(WAC)

Memenuhi Poin
No Kriteria Ya Tidak
WAC Adanyasub‐meterkonsumsiairpadasistemareapublik,area
1 komersildan utilitasbangunan. -  0
WAC Adanya standar prosedur operasi dan
pelaksanaannya
2
mengenaipemeliharaan
danpemeriksaansistemplambing 1
 -
WAC Untukgedungdengankonsumsiair20%diatasSNI,setiap
3 penurunan10%mendapat1 poin -  0
WAC Menunjukkanbuktilaboratorium6bulanterakhirdariair

4 sumberprimeryangsesuaidengankriteriaairbersih  - 1
WAC Menggunakanairdaurulangdengankapasitasyangcukup
5 untukkebutuhanmakeupwatercoolingtower.Tolok Ukur
inihanyaberlaku bagigedungyangmenggunakan cooling -  0
100% kebutuhanirigasi tidakbersumberdari sumber air

primer gedung(PDAMdanairtanah) -  0
Menggunakanairdaurulangdengankapasitasyangcukup

untukkebutuhanflushingWC,sesuaidenganstandarWHO -  0
Mempunyaisistemairdaurulangyangkeluarannyasetara

denganstandarairbersihsesuaiPermenkesNo.416tahun
-  0
WAC Menggunakansistemfiltrasiyangmenghasilkanairminu
m
6
yangsesuaidenganPermenkes No.492tahun2010tentang
 - 1
WAC P
Konsumsit air
K yang
lit menggunakan
Ai Mi i deep
i ldiwelltimaksimum
d

7 ≤20%darikonsumsiair secarakeseluruhan  - 2
WAC ≥50% dari total unit keran air pada area publik

8 menggunakanfiturautostop  - 2

4.4.4. Siklus danSumberDaya Material

Dalam kategori siklus dan sumber daya material, terdapat 5 (lima)

kriteriayangmemilikitotal nilai maksimum sebesar 12 poin.

Universitas Sumatera Utara


4.4.4.1. PenggunaanNon ODS

Tolok ukurdalam kriteria ini menginstruksikan untuk tidak

menggunakanbahanperusakozonpada seluruhsistempendingingedung. Sementara

kondisididalamGedungRSUSU,hampir semua ruangan

menggunakanpendinginruangan yaitujenisACcentralyaitu jenis pendingin udara

yang memiliki sistem AC dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu

lokasi yang kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah/lokasi (satu

outdoor dengan beberapa indoor).

Gambar 4.5.AC Central yangDigunakan diGedungRS USU

Berbeda dengan AC Split lainnya seperti panasonic, Midea, LG, dll yang

merupakan pendingan yang memilikijenisR-22masukkedalamkriteria HCFC-

22yang peredarannyasudah tidakdiizinkan oleh

MenteriLingkunganHidup.NilaiODP (Ozone DepletingPotential) dari R-

22inisebesar 0,05,sedangkanyang

Universitas Sumatera Utara


dipersyaratkan,nilaiODPharusnol(tidakmengandungbahanperusakozon). Karena

nilai ODP AC Central bernilai 0 (nol) dan non CFC, Oleh karenaitu, untuk

kriteriaini,gedung memperoleh 2 (dua) poin.

4.4.4.2. PembelanjaanMaterial

Dalamkriteria initerdapat1(satu)tolokukur denganberbagaialternatif

penilaian,diantaranya:adanyadokumen-dokumenyang menjelaskanpembelanjaan

material sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan olehGreenship.

Berdasarkan wawancaradengan pihakDirekturSarpras Medik &

Pelayanan Penunjang RS USU,materialyang

digunakanadalahmateriallokaldenganbeberapayang bersertifikat SNI.Adapun

presentasenyaterhadapkeseluruhanmaterial bangunanyaitu :

a) 80% Produksi regional

b) 30%Bersertifikat SNI/ ISO/ ecolabel

c) 5%Material yang dapat didaur ulang

d) 10% Material bekas

e) 2% Material terbarukan

f) 30% Material pre fabrikasi

g) 100% Kayu bersertifikasi

h) 2,5% Lampu non merkuri

i) Insulasi non styrene

j) Plafont non asbestos

k) Produk Kayu komposit & agrifiber berimisi formaldehyde rendah

Universitas Sumatera Utara


l) Produk cat &karper beremisi VOC rendah

Dari pengamatan diketahuisebagian besar material gedung menggunakan

beton,elemenkaca,dankeramik.Dindingluargedung menggunakanbeton, dan juga

di beberapa tempat menggunakan kaca,adabagian dari dinding betonyang

dicat.Sedangkanuntukdinding bagiandalamgedung,diarealobby

maupunkoridor,menggunakanbetonyang sebagian dindingnyadiberikeramik dan

sebagiannyalagihanyadicatputih saja. Sementaradinding-dinding

didalamruangankerjatidakdiberikeramik.Untuk

lantai,hampirseluruhmaterialpenutuplantaidi dalamgedung menggunakan

keramik.Untukareaatapgedung menggunakanatapcorbeton danlysaght.

Tidakdiketahuiapakahsewaktudidesainatapiniada kemungkinanakanmenjadi

greenroofatau roofgardenyangdapatmenguntungkangedunguntukmenyerap

airhujanyang turun.Karenadenganadanyaroofgardendiyakinisetelahroof

gardenmenyerapairhujan,maka saatmataharibersinar, tanamanakankembali

bernafasdanmengembalikanairtersebutkeatmosfer.Beberapa persen airakan

tetapditanahuntukpertumbuhantanaman,sedangkansisanya akanmasukke

saluranairsecara perlahan,dimanahalininantinyadapattidakmemberatkan sistem

saluranair. Namun kondisieksistinggedung RS USUsaatini,kenyataannyaareaatap

tidakdimanfaatkan sedemikian rupa.Namunupayayang

baikditunjukkandenganpenggunaanlampuyang didominasitidakmengandung

merkuri yaitulampumerkPhillipsdan plafondberupagypsum(tidak mengandung

asbestos).Dengandemikian,dikarenakandokumen-dokumenyang dimaksud

jugatersedia,makauntuk kriteria inigedung memperoleh 3 (tiga) poin.

Universitas Sumatera Utara


4.4.4.3. ManajemenLimbah

Dalamkriteriaini,terdapat4(empat)tolokukur,yang masing-masing

bernilai1(satu)poin.Tolokukur pertamayaituadanyaStandar ProsedurOperasi,

Pelatihan danLaporan untukmengumpulkan dan memilah sampah berdasarkan

jenisorganikdananorganikdalam6bulanterakhir. Berdasarkanwawancara dengan

pihak Direktur Sarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS USU, pengumpulan dan

pemilahan sampahberdasarkanjenisnyasudahditerapkansehinggalaporanyang

dimaksud tersedia. Selama inisampah yang berasal dari gedung dikumpulkan di

tempattertentu(baksampah)yang kemudian sampah-sampahtersebutdiangkut oleh

petugaskebersihanUSUke tempatpenampungansementara(TPS). Selain

itu,tempatpembuangansampahdisekitar gedungjugadibedakan antarasampah

organikdan sampah anorganik yang merupakan tolak ukur yang kedua. Pihak

Rumah Sakit juga melakukan kerjasama dengan badan resmi pengolahan limbah

organik dan anorganik untuk melakukan pengolahan sampah secara mandiri yang

memiliki prinsip 3R (Reduce, Reusu, Recycle), yang tentunya hal ini masuk dalam

kategori yang ke 3.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.6.Tempat Sampah yangdigunakan dilingkunganRS USU

Sedangkantolokukur keempatyaituadanya

upayapengurangansampahkemasanyang terbuatdariStyrofoamdannon-food

gradeplastictidakdapatdipenuhikarenaberdasarkanwawancara,upayatersebut belum

diterapkan padagedung. Olehkarenaitu, untuk kriteriaini,gedung memperoleh 3

(tiga) poin.

4.4.4.4. ManajemenLimbahBeresiko

Dalamkriteriainiterdapatsatutolokukuryangbernilai2(dua)poin,

yaituadanyaStandarProsedur Operasi,Pelatihan danLaporanManajemen

Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Berdasarkan

wawancara denganDirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS

USU,baikstandar maupun laporan

yangdikehendakiGreenshiptidakadasehinggauntukkriteria ini,GedungRS USU

tidak memperolehpoin.

Universitas Sumatera Utara


4.4.4.5. ManajemenBarangBekas

Dalamkriteriainiterdapat1(satu)tolokukuryang bernilai1(satu)poin,

yaituadanyaStandarProsedurOperasi,danlaporanpenyaluranbarangbekas

yangmasihdapatdimanfaatkankembali.Berdasarkanwawancara denganpihak

DirekturSarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS USU,standardanlaporanyang

dikehendaki Greenship tidak ada sehinggauntuk kriteria inigedungtidak

memperolehpoin.

Setelah dianalisis dari hasil perhitungan dalam kategori Siklus dan

SumberMaterial(MRC),seluruhkriteriatidakmemenuhitolokukuryang telah

ditetapkan,sehinggaGedung RSUSUmemperoleh8 poin,denganrincian sebagai

berikut (Tabel 4.15) :

Universitas Sumatera Utara


Tabel4.15. Ringkasan Siklus dan SumberMaterial(MRC)

Memenuhi Poin
No Kriteria Ya Tidak
MRC Menggunakan seluruh sistem pendingin ruangan dengan

1 bahanrefrigerantyangmemilikiODP=0(nonCFCdan  - 2
MRC HCFC)
DaftarMaterial yangRamahLingkungan
2
a. 80%Produksiregionalberdasarkantotalpembelanjaan
materialkeseluruhan.

b. 30% BersertifikatSNI/ISO/ecolabelberdasarkantotal
pembelanjaanmaterialkeseluruhan.
c. 5% Material yang dapat didaur ulang (recycle)

berdasarkantotalpembelanjaanmaterialkeseluruha
n.
Adanyadokumenyangmenjelaskanpembelanjaanmaterial
sesuaidengankebijakandiatas(minimal3)  - 3
MRC AdanyaStandarProsedurOperasi,PelatihandanLaporan

3 untuk mengumpulkan dan memilah sampah


berdasarkan jenisorganikdananorganikdalam  - 1
Jika telah melakukan pemilahan organik dan
anorganik,
melakukan pengolahan
 - 1
Jika htelah ikmelakukan di pemilahan
i t b k jorganikd dan
anorganik,
melakukan pengolahansampah anorganiksecaramandiri
ataubekerjasamadengan badanresmipengolahan limbah 1
 -
Adanyaupayapengurangansampahkemasanyangterbuat
daristyrofoamdannon‐foodgradeplastic -  0
Adanya upayapenanganansampahdari
kegiatanrenovasike
-  0
pihak ketiga minimal 10% dari total anggaran renovasi
MRC AdanyaStandarProsedurOperasi,PelatihandanLaporan

4 manajemen pengelolaan limbah B3 antara lain: lampu,


batere,tintaprinterdankemasan bekasbahanpembersih -  0
MRC AdanyaStandarProsedurOperasidanlaporanpenyaluran

5 barang bekas yang masih dapat dimanfaatkan kembali


berupafurniture,elektronik,dansukucadangmelaluidona
0
si ataupasarbarangbekasdalam 6bulanterakhiruntuk - 

Universitas Sumatera Utara


4.4.5. Kenyamanan danKesehatanDalamRuang

Dalam kategorikenyamanan dan kesehatan dalam ruang, terdapat

delapan kriteriayangmemiliki total nilai maksimum sebesar 20 poin.

4.4.5.1. Introduksi Udara Di LuarRuang

Dalamkriteriainiterdapat1(satu)tolokukuryang bernilai2(dua)poin,

yaitudesainruanganmenunjukkanadanyapotensiintroduksiudara luarminimal

sesuaidenganSNI 03-6572-2001atauASHRAE62.1-2007.Tujuankriteriaini

adalahuntukmenjagadanmeningkatkankualitasudara dalamruang dengan

melakukanintroduksiudara luar sesuaidengankebutuhanlajuventilasiuntuk

kesehatan parapenghunigedung.

Berdasarkanstandardi bawahini,untukkategorifungsigedung sebagai

kantor, kebutuhan laju udaraventilasi minimumadalah (Tabel 4.16) :

Tabel4.16.Kebutuhan Laju UdaraVentilasiMinimumpadaFasilitasKantor

LajuUdaraLuar Densitas
No KategoriRuang (per100m2)
1 Ruangkerja 2,5 5
2 Arearesepsionis 2,5 30
3 Telepon/entridata 2,5 60
4 Mainentrylobbies 2,5 10
Sumber:ASHRAE62.1-2007

Universitas Sumatera Utara


Pengukuranyang dilakukandalamgedungyaitudenganmengukur

densitasatau tingkatkepadatan dalam ruang. Gedung RS USU memilikiruang

kerjayangberbeda-bedaukurannya. Seperti pada tabel 4.17 di bawah ini :

Tabel4.17. Tingkat Kepadatan dalamRuang

Luas Jumlah

Lantai Ruanga Ruangan Penggun


1 Ruang Loby Utama 360 35
Ruang Rawat Jalan 22,5 8
Ruang UGD 20 6
2 Ruang Rawat Inap 1 72 10
Ruang Rawat Inap 2 72 5
Ruang Rawat Inap 3 72 8
3 Ruang Tunggu ICU 45 9
4 Ruang Rapat Kantor 90 13
Ruang Administrasi 350 25
Ruang Direktur 20 6
Keterangan:

*)memenuhistandar

Gambar 4.7. Suasana dalamRuangKerja

BerdasarkanpengamatandibeberaparuangkerjaGedungR S USU,

kapasitasruangdengan ukuran≤20m2,rata-ratapenghuniperruangnyaadalah1-

Universitas Sumatera Utara


3orang,sedangkanuntukkapasitasruangdenganukuran100-300m2,rata-rata

penghuni per ruangnyaadalah > 15 orang.

Dengandemikian, untukkebutuhan lajuudara ventilasiminimumdalam

kriteria introduksiudaraluar dapatdikatakanmemenuhipersyaratan

sehinggamemperoleh 1 (satu) poin.

4.4.5.2. PengendalianAsapRokok

Tolokukurdalamkriteriainiyaitumemasangtanda“DilarangMerokok di

SeluruhArea Gedung” dantidakmenyediakanarea khususuntukmerokokdi dalam

gedung.

Gambar 4.8. TandaLarangan MerokokdiGedungRS USU

Berdasarkanpengamatandanwawancara yangdilakukan,pada

kenyataannyaGedungRSUSUmenerapkan peraturan-peraturantentang

laranganmerokokhanya pada beberapaarea saja didalamgedung.Halini

dibuktikandenganadanyarambu-rambudilarang merokokdibeberaparuangan

kerjasajadandidalamtransportasivertikal(lift),sedangkanruangan khusus

Universitas Sumatera Utara


merokokdidalammaupun diluar gedungtidaktersedia,sehingga tolokukur ini

dianggap hanyamemenuhisatu tolok ukur saja dan memperoleh 1 (satu)poin.

4.4.5.3. PemantauanCO2danCO

Pemantauankadarkarbondioksida (CO2) dalamruangditandaidengan

adanyainstalansi sensorgaskarbondioksidapadaruangan-ruangandengan

kepadatantinggi(sensordiletakkan 1,5 m diatas lantai dekatreturn air grille),

sedangkanpemantauankadarmonoksida(CO)dilakukanpadaruang parkir tertutup.

Kondisi eksistingsaat initidak tersedia sensor karbondioksida dalam area

GedungRS USUdantidakmenyediakanparkirtertutup,sehingga untukkriteria

initidak memperoleh poin.

4.4.5.4. PolusiFisik danKimiawi

Pengukurandalamkriteria inidilakukandenganmengukur kualitas udara

dalamruangyang apabilasudahsesuaidenganKeputusanMenteriKesehatanRI

No.1405/Menkes/SK/XI/2002tentang PersyaratanKesehatanLingkunganKerja

Perkantoran danIndustri,makagedungakan memperoleh 6 (enam)poin.

Berdasarkan wawancara dengan pihakbagian peralatan GedungRS

USU,gedung belumpernahmelakukanujikualitasudara terkaitdebu,pertukaran

udara,dangaspencemaryang diisyaratkan dalamGreenshipsehinggauntuk

kriteriainitidak memperoleh poin.

4.4.5.5. Polusi Biologis

Universitas Sumatera Utara


Terdapat2(dua)tolokukurdalamkriteriainiyang bernilaimaksimal3

(tiga)poin. Pertama, pembersihanfilter,coilpendingin danalatbantuVAC

(VentilationandAir Conditioning)sesuaidenganjadwalperawatanberkala. Tujuannya

sebagaipencegahan terbentuknya lumut dan jamursebagai tempat

berkembangnya mikroorganisme.Berdasarkanwawancara denganpihakbagian

peralatanGedungRSUSU, pembersihanfilter,coilpendingindan alatbantu

VACdilaksanakansetiapsebulan sekali.Olehkarena itu,untuktolokukur ini,

gedungmemperoleh 1(satu) poin.

Tolokukur keduayaitumelakukanpengukuranjumlah bakteridengan

jumlahmaksimalkuman700koloni/m3 udaradanbebaskumanpatogenpada ruangan.

Untuk tolok ukur ini tidak memperoleh poin karena gedung belum pernah

melakukan pengukuran.

4.4.5.6. KenyamananVisual

Kenyamanan visual dalam suatu ruangandapatdiketahuidengan

mengetahuikondisipencahayaan.Olehkarenaituperludilakukanpengukuran

padabeberapatitik sampeldi setiap lantai.

Berikutadalahhasilpengukuran tingkat pencahayaan(iluminasi)yang

dilakukanpadahariSelasa,21September 2016pada pukul(10.00– 12.00) WIB (Tabel

4.18).

Universitas Sumatera Utara


Tabel4.18. HasilPengukuran Pencahayaan

Ruangan PengukuranPencahayaan(Lux)
Lantai Pagi (10.00 – 12.00)
1 Ruang Loby Utama 66,7
Ruang Rawat Jalan 78,9
Ruang UGD 89,8
2 Ruang Rawat Inap 1 96,3
Ruang Rawat Inap 2 96,8
Ruang Rawat Inap 3 97,9
3 Ruang Tunggu ICU 86,3
4 Ruang Rapat Kantor 100,7
Ruang Administrasi 108,6
Ruang Direktur 95,7
NilaiRata-rataPencahayaandiGedungRSUSU 91,7

Universitas Sumatera Utara


BerdasarkanSNI 03-6197-2000Tabel1,tingkatpencahayaanrata-

rata yangdiperbolehkan untuk Perkantoranyaituantara150 -350 lux.

Sementara itu, untuk kondisi pencahayaan pada Gedung RSUSU

setelahdilakukanpengukurandenganmenggunakanalatFour inOne,diperoleh

nilairata-rata

pencahayaandibawahstandaryangtelahditentukan,yaitu91,7lux. Dengan

demikian,untukkriteriainigedungtidakmemperoleh poin.

4.4.5.7. TingkatKebisingan

Tolokukur dalamkriteriatingkatkebisinganditetapkandengantingkat

kebisingansesuaidenganSNI 03-6386-2000.Berdasarkanhasilpengukurandi

beberapatitiksampeldisetiaplantai,diperolehhasilrata-rata61,89dBdengan

hasildetail sebagai berikut (Tabel 4.19):

Tabel4.19. HasilPengukuranKebisingan

Ruangan PengukuranKebisingan(dB)
Lantai Pagi (10.00 – 12.00)
1 Ruang Loby Utama 68,9
Ruang Rawat Jalan 62,4
Ruang UGD 57,9
2 Ruang Rawat Inap 1 61,5
Ruang Rawat Inap 2 62,4
Ruang Rawat Inap 3 63,4
3 Ruang Tunggu ICU 61,0
4 Ruang Rapat Kantor 61,6
Ruang Administrasi 61,1
Ruang Direktur 58,7
NilaiRata-rataKebisingandiGedungRSUSU 61,89

Universitas Sumatera Utara


BerdasarkanKeputusanMenteriLingkunganHidupNo.48Tahun199

6, ditetapkantingkatkebisinganuntukperkantoranyaitusebesar65dB

(<65dB).Olehkarenaitu,untukkriteriatingkatkebisingan,GedungRSUSUme

mperoleh1(satu)poin.

4.4.5.8. Survey Pengguna Gedung

Apabilagedungtelahmengadakansurveykenyamananpenggunag

edung terkait suhuudara, tingkat pencahayaan ruang, tingkat

kebisingan, kebersihan gedung

dankeberadaanhamadenganjumlahrespondenminimalsebanyak30% dari

totalpenggunagedung, makagedungakan memperoleh 1(satu)poin.

BerdasarkanwawancaradenganbeberapapenggunaGedung

RSUSU,kegiatan survey

tersebutbelumpernahdilakukansehinggagedungtidakmemperolehpoin

untuk kriteriaini.

Setelah dianalisis dari hasilperhitungan dalam kategori

kenyamanan dan kesehatandalamruang

(IHC),beberapakriteriamemenuhitolokukuryang telah

ditetapkan,sehinggapoinyang diperolehyaitusebesar4poindenganrincian

sebagai berikut (Tabel 4.20) :

Universitas Sumatera Utara


Tabel4.20.Ringkasan Kenyamanan dan
KesehatandalamRuang(IHC)

Memenuhi Poin
No Kriteria Ya Tidak
IHC Kualitasudararuanganmenunjukanadanyaintroduksiudar
a
1  - 1
IHC Memasang tanda “Dilarang Merokok Di Seluruh Area

2 Gedung”dantidakmenyediakanbangunan/areakhususdi  - 1
IHC Ruangan‐ruangan dengan kepadatan tinggi
3 (sepertiballroom/ruangserbaguna,ruangrapatumum,ruan
gkerja -  0
Ruangparkirtertutupdidalamgedungdilengkapidengan

instalasisensorgaskarbonmonoksida(CO)yangmemiliki -  0
sehinggakonsentrasiCOdidalamruangantidaklebihdari
23ppm.Sensordiletakkan50cmdiataslantaidekatexhaust
IHC ill
Pengukurankualitas udara dalamruangdilakukansecara

4 randomdengantitiksampelpadalobiutama,ruangkerja
atauruanganyangdisewatenant.Pengukuran dilakukan
minimal1titiksampelper1000m2 ataujumlahmaksimal 0
penilaiansampeladalah25titikuntuksatu gedung. - 
IHC Pembersihan filter, coil pendingin dan alat bantu VAC

5 (Ventilationand AirConditioning)sesuai dengan jadwal


perawatan berkalauntukmencegahterbentuknya
1
lumutdan jamursebagaitempatberkembangnya  -
Melakukan pengukuran jumlah bakteri dengan jumlah
3

maksimalkuman 700koloni/m3udaradanbebaskuman
patogenpadaruanganyangditentukan GBCINDONESIA
(berdasarkan KeputusanMenteriKesehatanRI -  0
IHC Hasil pengukuran menunjukkan tingkat
pencahayaan
6 -  0
IHC Hasilpengukuran menunjukkantingkat
bunyidiruangkerja
7
sesuai dengan SNI 03‐6386‐2000 tentang Spesifikasi  - 1
IHC Mengadakansurveikenyamananpenggunagedungantara
8 lainmeliputisuhuudara,tingkatpencahayaan ruang,
kenyamanansuara,kebersihangedungdankeberadaanha
0
ma pengganggu(pest - 

Universitas Sumatera Utara


4.4.6. ManajemenLingkunganBangunan

Dalam kategorimanajemen lingkungan bangunan, terdapat 5 (lima)

kriteriayangmemilikitotal nilai maksimum sebesar 13 poin.

1. Inovasi

2. Kebijakan Pemilik Proyek dan Desain

3. Tim Pemeliharaan dan Operasional RamahLingkungan

4. Kontrak Green

5. Operasional, Pemeliharaan, dan Pelatihan

etelahdianalisis,diperolehhasilbahwa darisemuakriteria

dantolok ukuryangsudah

diterapkan,kondisieksistingmanajemenlingkunganbangunan pada

GedungRSUSUbelumada penerapannya.Padasebagiankriteria bisa

dilakukankajianapabilagedung

akandidaftarkanuntukdinilai.Olehkarenaitu,

untukkategorimanajemenlingkunganbangunan,Gedung RSUSUtidak

memperoleh poin,dengan rincian sebagai berikut (Tabel 4.21) :

Universitas Sumatera Utara


Tabel4.21.Ringkasan Manajemen Lingkungan Bangunan (BEM)

Memenuhi Poin
No Kriteria Ya Tidak
BEM Aplikasiinovasidenganmeningkatkankualitasbangunan

1 secarakuantitatif,contoh:ASD4,EEC1,WAC3,danIHC
-  0
4 sehingga terjadi peningkatan efisiensi melebihi batas
Aplikasiinovasidenganmelakukanpendekatanmanajeme
n

sepertimendorong perubahanperilaku,contohASD2dan
-  0
BEM ASD8d MRC2 3d 4 hi t j di i k t
TersedianyadokumenDesignIntentdanOwner'sProject
2 Requirementberikutperubahan‐perubahannyayangterjadi -  0
TersedianyadokumenAsBuiltDrawing,spesifikasiteknis
danmanualuntukoperasionaldanpemeliharaan peralatan
(genset,transportasi dalamgedung,ACdancoolingtower)
berikutperubahan-perubahannya 0
yangterjadiselamamasa revitalisasidanoperasional. - 
BEM Adanya satu struktur yang terintegrasi di dalam
struktur
3 -  0
operasional dan pemeliharaan gedung yang bertugas
Minimal terlibat seorang Greenship Profesional
dalam
-  0
BEM Untukbangunanyangdipakaisendiri,memilikiSPOdan
4 Training yang mencakup upaya‐upaya untuk memenuhi
kriteria‐kriteria dalam GREENSHIP untuk Gedung 0
- 
BEM Adanyajadwalberkalaminimumtiap6bulandanprogram

5 pelatihandalampengoperasian danpemeliharaanuntuk
tapak,energi, air,material danHSES (Health Safety -  0
Adanyabukti pelaksanaanpelatihanuntuktapak,
energi,air,
-  0
materialdanprogramHSESberikutdenganevaluasidari

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengukuran di lapangan dan analisis penilaian kriteria green building

berdasarkan perangkat penilaian Greenship untuk Gedung Terbangun yang telah

dilakukan pada Gedung Rumah Sakit (RS USU), maka dapat di simpulkan sebagai

berikut:

1. Gedung RS USU memenuhi enam syarat kelayakan bangunan, diantaranya:

luasminimum gedung, kesesuaian gedung terhadapRTRW,

memilikidokumenlingkungan,AMDAL,dan/atauUKL-UPL,

Kesesuaiangedungterhadapstandaraksesibilitasdifabel, kesesuaiangedung terhadap

standar keselamatan untuk kebakaran dan ketahanan gempa.

2. Gedung RS USUmemenuhi sebagian prasyarat dari setiap kategori Greenship,

diantaranya: untuk Kategori TepatGuna Lahanmemenuhi satu dari dua prasyarat,

kategori Efisiensi dan Konservasi Energi telah memenuhi satu dari dua prasyarat,

kategori Efisiensi dan Konservasi Air telah memenuhi satu dari dua prasyarat,untuk

kategori Sumber dan Siklus Material telah memenuhi satu dari tiga prasyarat yang

ada, dan kategori Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang telah memenuhi satu

dari dua prasyarat.

3. Dari 41 kriteria yang ada dalam kategori Greenship, Gedung RS USU memperoleh

total poin sebesar 48 poin dari 117 poin maksimal, sehinggabisa dikatakan bangunan

Greenmenurut Greenship. Adapun untuk poin 48 termasuk dalam peringkat

Perunggu.

Universitas Sumatera Utara


5.2. Saran

Kedepannya agar RS USU dapat memperoleh poin lebih sehingga mampu

mencapai peringkat emas bahkan platinum, ada beberapa saran yang dapat

dilakukan,yaitu dengan memperhatikan beberapa Kriteria dalam Greenship untuk Gedung

Terbangun, dimana RS USU banyak kehilangan poin pada beberapa kriteria tersebut,

diantaranya yaitu :

1. Tepat Guna Lahan memperoleh 9 poin dari 16 poin

2. Efisiensi dan Konservasi Energi memperoleh 20 poin dari 36 poin

3. Konservasi Air hanya memperoleh 7 poin dari 20

4. Sumber dan Siklus Material memperoleh 8 poin dari 12

5. Kesehatan dan Kenyamanan dalam Ruang hanya memperoleh 4 poin dari 20, dan

terakhir

6. Manajemen Lingkungan Bangunan Tidak memperoleh poin sama sekali, dari dari 16

yang di berikan.

5.3. Rekomendasi

Berikut ini ada beberapa rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi pihak

yang berkaitan, terutama bagi pihak Direktur Sarpras Medik & Pelayanan Penunjang RS

USUguna memperoleh poin dari tolok ukur yang belum memperoleh poin sehingga dapat

mencapai peringkat yang terdapat dalam Greenship. Namun, sebelum melakukan usaha

perbaikan terhadap gedung untuk memenuhi tolok ukur yang tertera dalam kriteria kredit

Greenship, gedung wajib memenuhi seluruh syarat kelayakan gedung dan kriteria

prasyarat dari tiap kategori Greenship terlebih dahulu, seperti :

Universitas Sumatera Utara


1. Melengkapi Syarat Kelayakan Bangunan

Dari enam syarat kelayakan bangunan, Rumah Sakit telah menerapkan seluruh syarat

yang ada, hanya saja terdapat 1 syarat yang di rasakan oleh peneliti belum lengkap, walau

pada beberapa bagian sudah terpenuhi, yaitu pada kriteria kesesuaian gedung terhadap

standar aksesibilitas difabel, tidak terdapat rambu atau penunjuk arah yang dapat di lihat

oleh keluarga atau pasien difabel yang menggunakan gedung, kedepannya sesegera

mungkin untuk mengupayakan desain khusus untuk para difabel karena kondisi saat ini

beberapa bagian gedung tidak menunjukkan desain yang mudah diakses oleh para difabel.

Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya jalur khusus difabel untuk menuju pintu masuk

utama gedung yang bagi orang normal saja harus menaiki anak tangga terlebih dahulu.

2. Tersedia Surat Pernyataan Yang Memuat Komitmen Manajemen

Prasyarat yang ditentukan dalam Greenship untuk Gedung Terbangun berjumlah

10 (sepuluh) prasyarat yang mewakili 6 (enam) kategori green building-Greenship. Dari

jumlah tersebut, terdapat7 (tujuh)yang dapat dipenuhi Gedung RS USU. Sedangkan 3

(tiga) lainnya yang berkaitan dengan wajibnya tersedia surat pernyataan yang memuat

komitmen manajemen puncak belum diterapkan oleh pihak manajemen gedung. Surat-

surat penyataaan yang dimaksud diantaranya terdapat pada tabel 5.1 berikut :

Tabel 5.1. Surat Pernyataan yang Wajib Dilengkapi Gedung RS USU Sebelum
Melakukan Penilaian Kriteria Kredit
Kategori Surat Pernyataan yang Mencakup:
Adanya audit energi, target penghematan dan action plan berjangka waktu oleh
EEC tim energi
Adanya audit energi, target penghematan dan action plan berjangka waktu oleh
WAC tim konservasi air
1. Memprioritaskan pembelanjaan material ramah lingkungan dalam setiap
kegiatan renovasi seperti menggunakan material lokal, material bersertifikat
SNI/ ISO/ ecolabel, material recycle, reuse, renewable, pre-fabrikasi, non-
MRC asbestos, dan sebagainya
2. Pengelolaan dan pemilahan sampah dilakukan berdasarkan jenisnya (sampah
organik, anorganik maupun sampah yang mengandung B3)

Universitas Sumatera Utara


Selain wajib menyertakan surat-surat pernyataan di atas, Gedung RS USU juga

diwajibkan melakukan kampanye yang mendukung surat pernyataan dalam kategori

ASD, EEC, WAC, MRC dan IHC dengan memasang kampanye tertulis di setiap lantai

berupa stiker ataupun poster guna mendorong perilaku pengguna gedung dalam

mewujudkan gedung yang ramah lingkungan seperti memasang:

1. Poster ajakan untuk tidak membawa kendaraan bermotor pribadi pada hari

tertentu dalam seminggu

2. Poster ajakan menghemat energi dan air

3. Stiker pada tempat sampah yang membedakan antara sampah organik dan

sampah anorganik

4. Stiker atau poster ajakan untuk membuang sampah pada tempatnya

5. Stiker dan poster larangan merokok

3. Kriteria yang Memungkinkan Gedung Memperoleh Poin

Menurut analisis dan pengamatan yang telah dilakukan pada Gedung RS USU,

ada tolok ukur yang seharusnya dapat menyumbangkan poin tanpa melakukan renovasi

yang berarti. Namun poin tersebut gagal diperoleh dikarenakan perilaku pengguna

gedung yang tidak menyadari tindakan mereka dapat mempengaruhi kondisi eksisting

gedung yang bisa saja dikatakan sudah menerapkan desain gedung green. Poin yang

dimaksud dapat diperoleh dari kategori EEC yang memuat poin tertinggi dibanding lima

kategori lainnya, yaitu 36 poin.

Diamati dari desain Gedung RS USU, terdapat dinding bangunan berupa kaca di

beberapa bagiannya terutama pada lantai 4 gedung, yang dapat difungsikan untuk

menghemat penggunaan energi listrik, terutama dari segi pencahayaan dari lampu.

Namun berdasarkan hasil pengamatan di ruangan-ruangan kerja, kaca-kaca tersebut

Universitas Sumatera Utara


ditutupi oleh tirai sehingga menyulitkan sinar matahari menembus ruangan dan

menyebabkan lampu tetap dinyalakan pada jam kerja oleh penggunanya, baik itu pada

hari cerah maupun tidak.

Gambar 5.1. Desain dan Pencahayaan di Gedung RS USU


Selain itu, terdapat banyak bukaan pada koridor lantai 1 hingga lantai 4,

khususnya pada sisi tengah bangunan yang dapat melancarkan sirkulasi udara

disepanjang koridor bangunan sehingga penggunaan AC dan lampu tidak dibutuhkan

pada bagian ini.

Gambar 5.2. Pencahayaan Buatan dan Alami Pada Siang Hari di Beberapa Ruangan
dan Koridor

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

BadanStandarisasi Nasional. 2000. SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada


Sistem Pencahayaan. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-6196-2000 tentang Prosedur Audit Energi Pada
Pembangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03‐6386‐2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan
Waktu Dengung dalam Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03‐6572‐2001 tentang Tata Cara Ventilasi dan
Sistem Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional,
Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 03-2453-2002 tentang Tata Cara Perencanaan
Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan. Badan Standarisasi Nasional,
Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2004. SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas
Penerangan di Tempat Kerja. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2005. SNI 03‐7065‐2005 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Sistem Plambing. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. SNI 03-6390-2011 tentang Konservasi Energi pada
Sistem Tata Udara Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi pada
Sistem Pencahayaan. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03-6196-2000 tentang Prosedur Audit Energi Pada
Pembangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2000. SNI 03‐6386‐2000 tentang Spesifikasi Tingkat Bunyi dan
Waktu Dengung dalam Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi
Nasional, Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2001. SNI 03‐6572‐2001 tentang Tata Cara Ventilasi dan
Sistem Pengkondisian Udara pada Bangunan Gedung. Badan Standarisasi Nasional,
Jakarta.
Darmanto, Dedy. 2013. Penilaian Kriteria Green Building pada Gedung Rektorat ITS.
Skripsi Program Studi Teknik Sipil. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

Universitas Sumatera Utara


Darmanto, Dedy dan Wiguna, I Putu Artama. 2013. Penilaian Kriteria Green Building pada
Gedung Rektorat ITS. [Online]. Jurnal Teknik Pomits Vol. 2 (2), 5 halaman.
Tersedia:
Ervianto, Wulfram I. 2012. Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau: Perencanaan,
Pengadaan, Konstruksi & Operasi. Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Firmansyah, Rudi. 2015. Studi Ruang Terbuka Hijau Sebagai Wadah Aktivitas Sosial
Mahasiswa. Studi Kasus: Taman Biro Pusat Administrasi USU. Skripsi Program
Studi Teknik Arsitektur. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Ervianto. I, Wulfram. 2010. Studi Penerapan Green Building pada Industri Konstruksi di
Daerah Istimewa Yogyakarta. [Online]. Jurnal Penelitian dan Pengembangan
Pemerintah Provinsi DIY Vol. II (2), 10 halaman.
Tersedia:https://www.academia.edu/4839115/Studi_Penerapan_Green_Building_Pada
_Industri_Konstruksi_di_Daerah_Istimewa_YogyakartaDiakses pada tanggal 19
Maret 2014.
Green Building Council Indonesia. 2010. Panduan Penerapan Perangkat Penilaian
Bangunan Hijau GREENSHIP Versi 1.0. Jakarta: Green Building Council Indonesia.
Tersedia.
Green Building Council Indonesia. 2011. Greenship Rating Tools untuk Gedung Terbangun
Versi 1.0. Jakarta: Green Building Council Indonesia. Tersedia:
http://www.gbcindonesia.org/2012-08-01-03-25-31/2012-08-02-03-43-34/summary.
Diakses pada tanggal 8 Maret 2014.
Green Building Council Indonesia (2012). Greenship untuk Gedung Baru Versi 1.1.Jakarta:
Green Building Council Indonesia. Tersedia: http://www.gbcindonesia.org/2012-08-
01-03-25-31/2012-08-02-03-43-34/summary. Diakses pada tanggal 8 Maret 2014.
Green Building Council Indonesia. 2015. Home – About GBC Indonesia. Tersedia:
http://www.gbcindonesia.org/ . Diakses selama tahun 2015.
Hardjono, R.D. 2009. Pengelolaan Gedung Perkantoran Dengan Konsep Green Building di
Surabaya. Skripsi Program Studi Manajemen. Surabaya: Universitas Kristen Petra.
Http://www.portalgaruda.org/download_article.php?article=89247&val=4186. Diakses pada
tanggal 8 Maret 2014.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: Kep-48/MENLH/11/1996 tentang Baku
Tingkat Kebisingan

Universitas Sumatera Utara


Komalasari, Rahayu Indah. 2014. Kajian Green Building Gedung Pascasarjana B
Universitas Diponegoro Semarang. Thesis Program Magister Ilmu Lingkungan.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Komalasari, Rahayu Indah., Purwanto, dan Suharyono. 2013. Kajian Green Building
Berdasarkan Kriteria Tepat Guna Lahan (Appropriate Site Development) pada
Gedung Pascasarjana B Universitas Diponegoro Semarang. [Online]. Prosiding
Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 7 halaman.
Tersedia: eprints.undip.ac.id/40696/1/065-Rahayu_Indah_Komalasari.pdf‎. Diakses
pada tanggal 14 April 2014.
Kriss, Jacob. 2014. What is green building?. Tersedia: http://www.usgbc.org/articles/what-
green-building. Diakses pada tanggal 18 November 2014.
Laboratorium Survei dan Geopasial Fakultas Teknik USU. Peta Kampus Universitas
Sumatera Utara. Medan: Laboratorium Survei dan Geopasial Fakultas Teknik USU.
Pedoman Pelaksanaan Konservasi Energi dan Pengawasannya di Lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional
Peraturan Daerah Kota Medan No. 13 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Medan Tahun 2011-
2031
Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 38 Tahun 2012 tentang Bangunan Gedung
Hijau
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 08 Tahun 2010 tentang Kriteria dan
Sertifikasi Bangunan Ramah Lingkungan
Peraturan Menteri Pekerja Umum No. 30/ PRT/ M/ 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas
dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau
(RTH) Pasal 2.3.1 tentang Kriteria Vegetasi untuk Pekarangan
Pratiwi, Widhi AK., Hermana, Joni. 2013. Analisis Pengurangan Emisi CO2 Melalui
Manajemen Penggunaan Listrik dan Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau di Gedung
Perkantoran Pemerintah Kota Surabaya. [Online]. Jurnal Teknik Pomits Vo. 2 (3), 4
halaman. Tersedia:
http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/viewFile/5181/1543. Diakses pada
tanggal 6 September 2015.
Team. 2007. ASHRAE 62.1-2007 Ventilation for Acceptable Indoor Air Quality. ASHRAE,
USA.

Universitas Sumatera Utara


UI Green Metric. 2015. Overall Ranking 2014. Tersedia: http://greenmetric.ui.ac.id/overall-
ranking/ . Diakses pada tanggal 18 April 2015.
Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
USAID Indonesia. 2014. Panduan Penghematan Energi di Gedung Pemerintah. Jakarta:
USAID Indonesia. Tersedia: http://www.iced.or.id/wp-
content/uploads/2015/11/Panduan-Penghematan-Energi-di-Gedung-Pemerintah.pdf.
Diakses pada tanggal 15 Juni 2015.
Wakhidah, Friskarindi Noor., Utomo, Christiono. 2014. Pengukuran Kesesuaian Kriteria
Green Building Pada Gedung Magister Manajemen Teknologi ITS. [Online].Jurnal
Teknik Pomits Vol. 3 (2), 4 halaman.
Tersedia:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/6984/0. Diakses pada
tanggal 4November 2014.
World Resources Institute. 2005. World Resource 2005: The Wealth of the Poor-Managing
Ecosystems to Fight Poverty. Washington: World Resource Institute. Tersedia:
http://pdf.wri.org/wrr05_full_hires.pdf. Diakses pada tanggal 8 Maret 2014.
Yin, P.D. 2002. Studi Kasus Desain dan Metode. Jakarta: Rajawali Press
Yudelson, Jerry. 2007. Green Building A to Z; Understanding The Language of Green
Building. New Society Publisher, Canada.
Yudelson, Jerry. 2008. The Green Building Revolution. Washington: Island Press.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai