(ARSITEKTUR HIJAU)
LAPORAN PERANCANGAN
TKA 490-STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh
KHAIRUNNISA
080406078
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
(ARSITEKTUR HIJAU)
LAPORAN PERANCANGAN
TKA 490-STUDIO TUGAS AKHIR
SEMESTER A TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh
KHAIRUNNISA
080406078
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
(ARSITEKTUR HIJAU)
Oleh
KHAIRUNNISA
080406078
Pembimbing I Pembimbing II
(SHP2A)
Nama : KHAIRUNNISA
NIM : 080406078
Judul Proyek Akhir : Pusat Kegiatan Mahasiswa Arsitektur Universitas Sumatera Utara
Tema Proyek Akhir : Arsitektur Hijau
Rekapitulasi Nilai :
Nilai A B+ B C+ C D E
Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.
Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai
pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini,
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
Penulis
Gambar 2.1. Lokasi Site yang Akan Dibangun Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU
................................................................................................................................ 14
Gambar 2.2. Tampak Depan Student Union University Of Central Florida .................... 19
Gambar 2.3. Tampak Depan Student Union University Of Central Florida .................... 20
Gambar 2.4. Denah Keseluruhan Student Union University Of Central Florida ............. 22
Gambar 2.5. Tampak Depan Newcastle University Student Union ................................ 25
Gambar 2.6. Fasilitas Digital Library dan Kantin di Newcastle University Student Union
................................................................................................................................ 26
Gambar 2.7. Terdapat Ruang Komunal Untuk Berdiskusi, Juga Perpustakaan Digital Pada Area
yang Difasilitasi Oleh Banyak Komputer ........................................................................ 26
Gambar 2.8. Student Lounge dan Ruang Diskusi di Newcastle University Student Union
................................................................................................................................ 26
Gambar 2.9. Ruang Rapat Mahasiswa dan Ruang Belajar yang Komunal Maupun Bersifat
Individual di Newcastle University Student Union.......................................................... 27
Gambar 2.10. Di Setiap Sudut Ruangan Terdapat Kursi dan Meja Untuk Mahasiswa Yang Ingin
Menggunakan Waktu Luang Dengan Belajar Ataupun Sekedar Duduk – Duduk ........... 27
Gambar 2.11. Terdapat Café dan Cofee Shop Pada Student Union Yang Memiliki Desain
Interior Yang Sangat Menarik .......................................................................................... 28
Gambar 3.1. Ressort Campuan Ubud, Bali ...................................................................... 35
Gambar 3.2. The Campuan Ubud Bali dilihat Dari Perspektif Mata Burung .................. 37
Gambar 3.3. Main Entrance ............................................................................................. 37
Gambar 3.4. Peta dan Bangunan Nanyang Technological ............................................... 38
Gambar 3.5. Site Plan dan Tampak .................................................................................. 39
Gambar 3.6. Orientasi ...................................................................................................... 39
Gambar 3.7. Efek Kaca Pada Malam hari ........................................................................ 40
Gambar 3.8. Denah Ruang ............................................................................................... 40
Gambar 3.9. Lanscape ...................................................................................................... 41
Gambar 3.10. Perpustakaan Universitas Indonesia .......................................................... 42
Gambar 3.11. Gedung Perpustakaan Pusat U................................................................... 43
Gambar 3.12. Denah Perpustakaan UI ............................................................................. 44
Gambar 3.13. Tampak Depan Perpustakaan UI ............................................................... 44
Gambar 3.14. Area Kalkulasi ........................................................................................... 45
Gambar 3.15. Perpustakaan UI yang Terletak Di Sebelah Danau ................................... 45
Oleh karena itu, perlunya adanya penataan dan perencanaan kembali Warkop
Teknik menjadi “Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU” yang difungsikan sebagai
ruang komunal yang nyaman dan menarik bagi mahasiswa/i teknik usu, dan juga dapat
menyediakan wadah bagi mahasiswa/i teknik untuk melakukan berbagai kegiatan
seperti mengadakan seminar yang berkaitan degan fakultas teknik yang berada di
Universitas Sumatera Utara, menciptakan sebuah ruang baca indoor maupun outdoor
yang dapat memberikan kenyamanan bagi mahasiswa/i yang ingin membaca,
Dengan menyedeiakan “Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU” seperti ini, akan
sangat membantu dalam meningkatkan sosialisasi diantara mahasiswa/i teknik di
Universitas Sumatera Utara dan ini merupakan suatu hal yang sangat baik dan positif.
Tujuan dari perencanaan Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU agar dapat
menciptakan sebuah bangunan yang dapat mewadahi segala bentuk aspek kegiatan
mahasiswa teknik khususnya dalam bidang pendidikan yang dapat mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan pengetahuan mahasiswa/i dalam ilmu pengetahuan
masing-masing jurusan yang ada dengan menyediakan ruang baca dan workshop khusus
bagi mahasiswa teknik Universitas Sumatra Utara, dan menciptakan penataan ruang
yang baik dan ruang terbuka hijau sebagai area pendidikan di luar bangunan
perencanaan.
Dari permasalahan yang telah disebutkan diatas, maka dapat dirumuskan, berikut ini :
1.4 Pendekatan
Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah
perancangan ini adalah:
• Dengan menganalisa data dan melihat korelasi masalah yang satu dengan
yang lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan membahas data
tersebut, sehingga didapat suatu hubungan dengan proses perancangan.
• Dari solusi yang telah diperoleh, maka kita dapat memasuki tahap
selanjutnya yaitu masuk pada konsep perencanaan.
• Dengan menganalisa data dan melihat korelasi masalah yang satu dengan
yang lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan membahas data
tersebut, sehingga didapat suatu hubungan dengan proses perancangan.
• Dari solusi yang telah diperoleh, maka kita dapat memasuki tahap
selanjutnya yaitu masuk pada konsep perencanaan.
Ide/Gagasan
Latar Belakang
Permasalahan
Data
`
B
a
Analisa c
k
Konsep Perancangan
Desain
Bab I. Pendahuluan
Adapun judul dari perencanaan dan perancangan ini adalah “Pusat Kegiatan
Mahasiswa Teknik USU” dengan tema Arsitektur Metafora dan didefenisikan setiap
kata dari judul ini adalah sebagai berikut :
Pusat : Titik utama dari suatu bagian, yang berfungsi sebagai
tempat berkumpul
Kegiatan : Aktifitas dalam suatu pekerjaan
Mahasiswa : Orang yang sedang belajar atau menuntut ilmu di
perguruan tinggi.
Teknik : Pengetahuan dan kepandaian membuat sesuatu yg
berkenaan dng hasil industri (bangunan, mesin), atau cara
membuat sesuatu yang berhubungan dengan seni
USU : Universitas Sumatera Utara, adalah salah satu
namauniversitas yang berada di Indonesia Provinsi Sumatera Utara.
2.2. FASILITAS
1. Kantin:
- Kantin adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum yang dapat
digunakan pengunjungnya untuk makan, baik makanan yang dibawa
sendiri maupun yang dibeli di sana. Biasanya para pembeli harus
mengantri dalam sebuah jalur yang disediakan untuk membeli
makanan.
- Kantin, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, adalah ruang tepat
menjual makanan dan minuman (di sekolah, kantor, asrama, dll).
SUMATERA UTARA
Dapat dipastikan fungsi dan peranan strategis suatu daerah akan banyak
dipengaruhi geografis daerah, baik peran politisnya maupun ekonomisnya. Untuk itulah
kedudukan Kota Medan dilihat secara fisiografi, iklim maupun keberadaan sungai-
sungainya.
Dengan luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari luas keseluruhan
Provinsi Sumatera Utara dengan jumlah penduduk 2.210.743 jiwa (sensus penduduk
tahun 2000), Kota Medan berada pada letak 3º 30' - 3º 43' lintang utara dan 98º 35' - 98º
Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun
Polonia pada tahun 2001 berkisar antara 23,2º C - 24,3º C dan suhu maksimum berkisar
antara 30,8º C - 33,2º C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar
antara 23,3º C - 24,1º C dan suhu maksimum berkisar antara 31,0º C - 33,1º C.
1. Sungai Belawan
2. Sungai Badra
3. Sungai Sikambing
4. Sungai Pulih
5. Sungai Babura
6. Sungai Deli
7. Sungai Sulang-Saling / Sei Kera
Pemanfaatan terbesar dari sungai-sungai ini adalah sebagai saluran pembuangan
air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata
sungai dan juga dapat dipergunakan sebagai jalur transportasi air.
Menurut PETA Master Plan Kotamadya Medan tahun 2005 , terlihat bahwa
daerah Kota Medan terbagi atas :
- Daerah pinggiran Kota Medan , merupakan daearh yang diperuntukkan untuk
kegiatan industri , pergudangan , transportasi serta sebagai daerah pusat rekreasi
dan juga berfungsi sebagai daerah permukiman penduduk .
- Daerah pusat Kota Medan diperuntukkan sebagai daerah pemerintahan ,
perkantoran , perdagangan dan juga sebagai tempat fasilitas sosial bagi masyarakat
luas .
Maka dengan demikian terlihatlah jelas bahwa Kotamadya Medan memiliki suatu
konsep “ Multiple Nuclei ” , dimana berdasarkan tingkat perkembangannya ,
Kotamadya Medan dapat dibagi atas tiga bagian yaitu :
1. Daerah Pusat
2. Daerah Transisi
3. Daerah Pinggiran .
Daerah pinggiran merupakan daerah yang produktif, terutama bagi kegiatan
industri perdagangantransportasi , rekreasi dan pergudangan . Hal tersebut karena
membutuhkan lahan yang cukup luas dan pada daerah pinggiran lahan masih cukup
tersediah . Perkembangan wilayah dan struktur Kota :
1. Wilayah Kotamadya Medan secara umum terbagi atas tiga bagian , yaitu
Kotamadya Medan Utara (KMU) , Kotamadya Medan Tengah (KMT) , dan
Kota Madya Medan Selatan (KMS) .
2. Modal dan strategi pengembangan diarahkan menjadi lima wilayah
pengembangan dan pembangunan (WPP) yang dilayani oleh satu pusat
pengembangan dan empat sub pusat pengembangan .
3. Pengembangan secara linier dibatasi , serta pengembangan intensif kearah
Barat , Timur dan Utara dilakukan secara terkendali , sedangkan kearah
selatan sampai tingkat minimal .
4. Pengembangan kearah Utara dengan unsur daya tarik jalan tol Medan –
Belawan dengan penekanan kegiatan komersil industri skala besar .
5. Pengembangan WPP dan fungsi kegiatannya adalah sebagai berikut :
Medan Timur
Medan Perjuangan
Perumahan, industri terbatas
Medan Area , terminal barang ,
4. 560, 47
C Medan Denai perdagangan orientasi
konsumen .
Medan Tembung
Medan Amplas
Medan Baru
Medan Kota
Medan Barat
Medan Selayang
Sesudah kekuatan Republik Indonesia dipulihkan kembali pada tahun 1950, maka
pertumbuhan penduduk kota Medan semakin pesat, sehingga sejak tanggal 14
Nopember 1951, oleh Gubernur Kepala Daerah propinsi Sumatera Utara (dengan
mendahului Pemerintah Pusat) dengan keputusan No. 66/III/PSU dan kemudian disusul
pula oleh maklumat Walikota Madya Medan No. 21 tanggal 29 Nopember 1951, kota
Medan diperluas. Sejak tahun 1950, banyak penduduk yang berurbanisasi ke Medan
karena itu penduduk Medan berkembang dari semenjak terjadinya perluasan kota, maka
dengan sendirinya kampung – kampung berkembang secara cepat setelah mengalami
perluasan dan dengan pertambahan penduduk yang luar biasa. Dengan keputusan
Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara dan maklumat Walikota Medan, kota Medan
diperluas menjadi 5.130 ha dan dibagi atas 4 kecamatan, yaitu:
Pada hakekatnya perencanaan (tata ruang) kota adalah proses untuk menentukan
tindakan di masa depan yang sesuai melalui suatu urutan (tahapan) pilihan-pilihan.
Dengan demikian, perencanaan (planning) mempunyai dua pengertian yang tidak
terpisahkan, yaitu sebagai produk (keadaan akhir yang di kehendaki) dan sebagai
manajemen (pola pengarahan dalam pencapaian pembangunan). Saat ini Kotamadya
Medan sedang dan akan berkembang dalam rangka mengimbangi percepatan
pembangunan industri di daerah Kotamadya Medan sebagai zona industri. Pemda
Kotamadya Medan tengah mengupayakan peningkatan kemampuan lahan (land
capability) yang saat ini “kurang produktif” menjadi produktif. Dengan cara menata
kembali kawasan tersebut agar didapatkan nilai tambah yang lebih memadai dan sesuai
dengan potensi serta nilai ekonomi yang dimilikinya. Dengan kata lain, upaya
peningkatan kemampuan lahan tersebut dimaksudkan agar lahan dapat dimanfaatkan
sesuai dengan The Highest Use dari potensi yang dimiliki. Salah satu produk penataan
ruang kota adalah rencanan pemanfaatan ruang kota yang merupakan rencana alokasi
penggunaan lahan atau rencana peruntukan tanah yang menetapkan bidang-bidang tanah
tertentu untuk melakukan jenis kegiatan tertentu. Misalnya, ada bidang-bidang tanah
yang diperuntukan bagi perumahan, pertokoan, dan industri, ada pula bidang-bidang
tanah yang diperuntukan untuk jalan raya, jalan kereta api, dan perpipaan.
RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) Kota Medan Tahun 2005 menitik
beratkan perencanaan pada kegiatan dengan mempertimbangkan kembali bentuk Kota
Medan saat ini karena itu kebijakan pokok pengembangan ruang adalah :
a. Menitik beratkan kemampuan lahan kawasan kota sesuai dengan potensi nilai
ekonomi yang dimiliki dengan prinsip sebagai berikut
1) Mengupayakan pertumbuhan Kota Medan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
serta mempertimbangkan rencana studi / program yang ada.
2) Mengupayakan penyediaan sarana dan prasarana terlengkap mungkin dan
menjadi Kota Mandiri.
Wilayah Kota Medan secara umum terbagi atas 3 (tiga) bagian, yaitu Kotamadya
Medan bagian Utara (KMU), Kotamadya Medan bagian Tengah (KMT), dan
Kotamadya Medan bagian Selatan (KMS). Model dan strategi pengembangan diarahkan
menjadi 5 wilayah pengembangan
Perumahan, Perdagangan
WPP-B Kec. Medan Deli 2.084.33 (Pasar Induk Sekunder)
dan Perkebunan
Jumlah 4560.47
Jumlah 3.767.08
KOTAMADYA
JUMLAH 26.510
MEDAN
Kota Medan sebagai pusat pemerintahan Propinsi Sumatera Utara berperan juga
sebagai pusat perekonomian yang memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap
pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Propinsi Sumatera Utara.
Perkembangan PDRB Kota Medan dapat dilihat dari PDRB tahun 1999 yang berjumlah
Rp. 10,705 Miliar (harga berlaku) dan harga konstan sebesar Rp. 4,999 Miliar selalu
meningkat dibanding tahun – tahun sebelumnya. Perkembangan PDRB Kota Medan
dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.
Tabel Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Medan
Lokasi dipilih berdasarkan kondisi eksisting yang sudah ada, dikarnakan kondisi
eksisting yang berada dekat dengan fakultas teknik Universitas Sumatra Utara dan
sehingga dapat lebih berfungsi dalam perencanaan pusat kegiatan fakultas teknik USU,
kondisi site juga sangat strategis yang berada di tengah area kampus USU sehingga
dapat lebih dikenal sebagai ikon fakultas teknik USU.
2.4.2. Kriteria Pemilihan Lokasi
- Luas minimal 2 ha
Dalam Perencanaan pusat kegiatan fakultas teknik USU ini, lokasi perencanaan
merupakan salah satu faktor yang sangat penting agar bangunan ini dapat berfungsi
dengan baik dan tepat guna. Adapun pertimbangan-pertimbangan yang harus
diperhatikan dalam menentukan lokasi perencanaan adalah sebagai berikut :
1. Pencapaian
Pencapaian ke lokasi harus dapat dicapai dengan mudah dan cepat, baik
dengankenderaan pribadi, maupun pejalan kaki.Sehingga sedapat mungkin
lokasi berada pada wilayah yang mudah dijangkau dari segala arah. Hal ini juga
berhubungan dengan kemudahan pencapaian oleh mobil pemadam kebakaran
untuk dapat mencapai bangunan apabila terjadi kebakaran dalam bangunan.
Mudahnya pencapaian ke lokasi bangunan diharapkan agar kegiatan pada
bangunan nantinya dapat berjalan dengan lancar dan dapat terus berkelanjutan.
2. Keadaan Lingkungan
Keadaan lingkungan tapak sangat penting dalam perencanaan ini, diupayakan
lingkungan tidak terlalu padat dengan aktifitas urban dan dalam kawaasan
T. MESIN
• Lokasi :
• Luas Lahan :
• Fasilitas pendukung : Gedung perkuliahan
T. SIPIL
• Lokasi :
• Luas Lahan :
• Fasilitas pendukung : Gedung perkuliahan
c. Lokasi C
T. ARSITEKTUR
Dari ketiga alternatif lokasi yang ada, maka setiap lokasi akan dinilai berdasarkan
kriteria yang sudah disebutkan diatas :
39 40 45
2.5.2 Pengertian
2.6. Sejarah
Sejarah Teknik USU
Pembentukan Fakultas Teknik USU diawali dengan keluarnya Surat Keputusan
Pembentukan Fakultas TEknik USU diawali dengan keluarnya Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Sumatera Utara pada tanggal 18 januari 1958, No.
5/XII/PSU tentang pembentukan suatu Panitia Teknisi Pembentukan Fakultas
Teknik di Sumatera Utara dengan tugas menyelidiki kemungkinan-kemungkinan
pendirian sebuah Fakultas Teknik di Sumatera Utara yang hasilnya akan
Visi :
Fakultas Teknik USU sebagai pusat pendidikan keteknikan yang unggul dan
memiliki daya saing dalam dunia internasional.
Misi :
Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat
selaras dengan cita-cita pendirian USU yang bertujuan meningkatkan kualitas
pendidikan dan membina masyarakat ilmiah yang sehat serta meningkatkan peranan
USU alam membina masyarakat pedesaan, melalui peningkatan ilmu pengetahuan
dan teknologi sesuai dengan sumber daya manusia yang tersedia.
Pimpinan:
Dekan : Prof. Dr. Ir. Bustami Syam, M.S.M.E.
Pembantu Dekan I : Dr. Ir. Turmuzi, MS
Tabel 2.5 jumlah mahasiswa teknik USU S1 dan Pascasarjana (sumber: olah data)
Student Union di University Of Melbourne ini juga merupakan salah satu contoh
ruang komunal mahasiswa yang diminati oleh para mahasiswa. Hal ini juga
disebabkan tersedianya fasilitas-fasilitas yang menarik berupa kantin,retail,area
print dan fotokopi,area baca,area diskusi bagi mahasiswa dan pusat kegiatan
lainnya yang sesuai dan mampu memenuhi kebutuhan para mahasiswa.
Pasadena City College mulai didirikan pada tahun 1924 sebagai Pasadena Junior
College. Di tahun1954, Pasadena Junior college bergabung dengan Junir College
lainnya, John Muir College, dan menjadi sekolah yang lebih lengkap: Pasadena City
College. Di tahun 1966, dewan menyetujui adanya pembangunan Pasadena Area Junior
College District, yang saat ini dikenal dengan nama Pasadena Area Community College
District.
Lokasi Pasadena City College
Pasadena City College (sering juga dikenal dengan sebutan PCC) adalah komunitas
perguruan tinggi yang terletar di Colorado Boulevard di Pasadena, California, Amerika
Serikat. Lokasinya Berada di dekat Robinson Stadium.
Fasilitas Bangunan
Pasadena City College ini memiliki beberapa fasilitas yang masih dalam tahap renovasi.
Beberapa fasilitas yang ada diantaranya :
- Campus Center : berfungsi sebagai fasilitas yang menyediakan pelayanan
akademik. Di dalamnya terdapat fasilitas seperti : industrial technologi, arts
building (berfungsi sebagai fasilitas yang menampung kegiatan seni dan
departemen music di perguruan tinggi ini.
- Athletic field : salah satu fasilitas yang ada di athletic field ini adalah lapangan
bola yang juga digunakan untuk pertandingan oleh sekolah-sekolah disekitarnya.
- Parking structure : adalah salah satu fasilitas yang selesai direnovasi pada tahun
2007. Fasilitas ini memberikan pelayanan penunjang sebagai area parkir.
Fasilitas pendukung
Pada tahun 2003 dewan menyetujui pembangunan Art Building ini untuk
meningkatkan fasilitas yang ada di PCC dengan biaya sekitar 150 juta dolar
amerika. Arts building ini memiliki fungsi utama untuk mewadahi kegiatan-
kegiatan seni dan music yang ada di sana. Ruang-ruang yang ada di dalamnya
antara lain:
No. Fasilitas Ruang Luas Fungsi
Gambar 2.12 : Fasilitas digital library dan kantin di Newcastle University Students
Union
Gambar 2.14 : Ruang rapat dan ruang belajar yang komunal maupun
bersifat individual di Newcastle University Students Union
2. Memanfaatkan energi matahari yang terpancar dalam bentuk energi thermal sebagai
sumber listrik dengan menggunakan alat Photovoltaic yang diletakkan di atas atap.
Sedangkan atap dibuat miring dari atas ke bawah menuju dinding timur-barat atau
sejalur dengan arah peredaran matahari untuk mendapatkan sinar matahari yang
maksimal.
4. Menggunakan Sunscreen pada jendela yang secara otomatis dapat mengatur intensitas
cahaya dan energi panas yang berlebihan masuk ke dalam ruangan.
5. Mengecat interior bangunan dengan warna cerah tapi tidak menyilaukan, yang bertujuan
untuk meningkatkan intensitas cahaya.
2. Menggunakan sistem air pump dan cros ventilation untuk mendistribusikan udara yang
bersih dan sejuk ke dalam ruangan.
3. Menggunakan tumbuhan dan air sebagai pengatur iklim. Misalnya dengan membuat
kolam air di sekitar bangunan.
4. Menggunakan jendela dan atap yang sebagian bisa dibuka dan ditutup untuk
mendapatkan cahaya dan penghawaan yang sesuai kebutuhan.
2. Luas permukaan dasar bangunan yang kecil, yaitu pertimbangan mendesain bangunan
secara vertikal.
Lokasi : Kampus ini terletak di Distrik Nanyang Jurong, bagian barat daya
Singapura. Universitas seluas 200 ha ini terletak sekitar 25 km dari
pusat kota Singapore
Arsitek : Kenzo Tange, lahir di kota Imabari - Jepang Selatan, Pada tanggal 4
September 1913
Pendidikan Arsitektur :
• Tahun 1935 - 1938 di Universitas Tokyo untuk jenjang Sarjana (S1)
ORIENTASI
Orientasi bangunan yang utama adalah saling berhadapan antara bentuk
lengkung yang bersinggungan tersebut. Pada plaza yang berada diantara 2 bentuk
tersebut didisain suatu kolam merupakan lambang/logo dari NTU Sebagai tanda
Gambar 3.7:Orientasi
FISIKA BANGUNAN
Fisika bangunan dari bangunan ini sudah diperhitungkan, hal ini dapat dilihat
dari tampilan bangunan yang banyak menggunakan material kaca sehingga
bagian dalam bangunan mendapatkan pancaran sinar matahari yang maksimal
sehingga mampu memberikan penghematan dalam hal pemakaian energi listrik
Dengan tampilan tersebut memiliki konsekuensi, yakni dalam hal perencaan tata
udara/suhu di dalam bangunan menggunakan alat pendingin berupa AC atau
memakai energi alam adanya bukaan kaca.
FASADE/TAMPILAN
Disain tampak/tampilan dari bangunan terbuat dari kaca curtain wall. Hal ini
dalakukan dengan maksud agar cahaya dapat masuk kedalam ruangan lebih
optimal dan selain itu juga supaya pada saat malam hari cahaya lampu yang ada
di dalam dalam memancar keluar
Dengan bentuk bangunan yang seperti itu memiliki beberapa konsekuensi dalam
hal tata ruang yang berada didalam, diantaranya:
• Penataan atau penggunaan fungsi ruang tidak optimal
• Dengan penataan ruang yang tidak optimal juga membuat terjadinya sirkulasi
antar ruangan yang kurang teratur
Lantai plaza dari keramik motif kasar dengan perpaduan elemen air yang
berfungsi untuk mengurangi pantulan panas yang dihasilkan dari efek dinding
bangunan yang berupa kaca.
Elemen air selain dapat memantulkan sinar lampu juga dapat mereduksi panas
matahari dan mengeluarkan kelambaban udara di sekitarnya.
PETA INDONESIA
PETA SUMATRA
Site utama Pusat Kegiatan Mahasiswa Teknik USU ini berbatasan dengan:
• utara, site berbatasan dengan :Fakultas Kedokteran Gigi.
• selatan, site berbatasan dengan :Lapangan Teknik Arsiktektur
• Timur, site berbatasan dengan :Pusat Komunikasi USU
• Barat, site berbatasan dengan :Gedung Teknik Arsitektur USU.
Sirkulasi di luar
bangunan
Sirkulasi di
dalam
bangunan
Sirkulasi pejalan
kaki
Vegetasi din sekitar site cukup banyak sehingga area ini tidak terasa begitu panas
pada siang hari, tetapi tetap perlu penambahan vegetasi di sepanjang jalan guna
menambah area hijau serta mengurangi kebisingan dan polusi dari kendaraan yang
lewat.
a) Matahari
Sisi timur site sangat baik dalam menerima sinar matahari pagi, sehingga
perlu diperhatikan bukaan dalam perancangan fasade. Sedangkan pada sisi
barat yang akan menerima sinar matahari sore harus mempertimbangkan
kondisi fasade sebagai shadiing pada bangunan. Perancangan harus tanggap
terhadap keduanya.
b) Curah Hujan
Kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata berkisar antara 84 -
85%. Sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 104,3 mm. Hari
hujan di Kota Medan pada tahun 2001 rata-rata per bulan 19 hari dengan
rata-rata curah hujan per bulannya 226,0 mm (menurut Stasiun Sampali) dan
299,5 mm pada Stasiun Polonia.
• Ruang
Karyawan Melayani pembeli
karyawan
dan pengunjung,
• Dapur
menyajikan
• Kasir
makanan dan
• Gudang
minuman,
• Toilet
membersihkan dan
merawat .
• Ruang
Pengunjung Memesan
makan/min
makanan dan
um
minuman,
• Ruang
transaksi
wastafel
pembayaran,
• Toilet
duduk menikmati
• Kasir
makan dan
minum, cuci
• Ruang
Coffe shop Pengelola Mengatur
makan
pemasukan dan
• Ruang
pengeluaran
pengelola
barang
• Ruang
karyawan
• Toilet
• Ruang
Karyawan Melayani pembeli
karyawan
dan pengunjung,
• Dapur
menyajikan
• Kasir
makanan dan
• Gudang
minuman,
• Toilet
membersihkan dan
merawat .
• Ruang
Pengunjung Memesan
makan/min
makanan dan
um
minuman,
• Ruang
transaksi
wastafel
pembayaran,
• Toilet
duduk menikmati
• Kasir
makan dan
minum, cuci
tangan.
• Ruang
Karyawan Melayani
karyawan
pengunjung,
• Ruang baca
merwat dan
• Gudang
membersihkan,
• Toilet
• Ruang baca
Pengunjung Berdiskusi,
• Ruang
membaca, duduk –
administrasi
duduk, meminjam
• Toilet
buku,
Fasilitas • kios
Retail / stand Penjual Menjual produk,
Pendukung penjualan
souvenir. melayani pembeli,
• kasir
merawat.
• Area
Pengunjung / Melihat – lihat,
display
pembeli berbelanja /
• Kasir
membeli.
• R. UKM
UKM Mahasiswa/i Pusat informasi
( Unit Kerja antar mahasiswa,
Mahasiswa ) sebagai tempat
diskusi,
karyawan Mengontrol,
merawat,
membersihkan
• R.
Gallery pengelola Mengontrol,
pengelola
administrasi,
• R. gallery
merawat.
Mengadakan
seminar, dll
• ATM
ATM Center pengunjung Mengambil uang,
menunggu.
• R. Genset
R. Genset mekanik Mengontrol,
merawat,
memperbaiki.
• R.Panel
R.Panel mekanik Mengontrol,
merawat,
memperbaiki.
• R. fotocopy
R. fotocopy / pengelola Mengontrol,
/ print
print merawat,
memperbaiki.
• R. Klinik
R. Klinik Dokter Mengontrol,
memeriksa pasien,
Pasien Menunggu,
mendapatkan
perawatan,
diobati, istirahat.
a. Segitiga. Bentuk yang dapat menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah
satu sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkan berdiri
pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi yang
tepat pada suatu keseimbangan atau menjadi tidak stabil dan cenderung jatuh ke
salah satu sisinya.
b. Bujur sangkar. Bentuk yang menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk
ini merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu.
c. Lingkaran. Bentuk yang terpusat. Berarah kedalam dan pada umumnya bersifat
stabil dan dengan sendirinya menjadi pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah
lingkaran pada suatu bidang akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros.
Menempatkan garis lurus atau bentuk-bentuk bersudut lainnya atau unsur menurut
arah kelilingnya dapat menimbulkan perasaan gerak putar yang kuat.
b. Sirkulasi T- Turn
Pola sirkulasi ini berakhir dengan jalan buntu dan memiliki tempat untuk
kenderaan berputar namun tidak dapat digunakan untuk kenderaan besar seperti bus,
truk dan pemadam kebakaran.
4. Pola Sirkulasi
Ada beberapa macam pola sirkulasi, yaitu :
Struktur
Pada umumnya terdapat lima golongan bentuk struktur, yaitu:
a. Struktur Massa, Padat dan Solid
Merupakan struktur yang terdiri dari batu-batu yang ditumpuk dengan bentuk
bangunan yang stabil dan statis. Struktur massa kecuali sebagai pemikul, juga
berfungsi sebagai penutup ruang dan pelindung terhadap iklim yang sempurna.
b. Struktur Lipatan
Merupakan bentuk yang terjadi dari lipatan bidang-bidang datar dimana
kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. Bentuk
lipatan mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk
yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama. Pada struktur ini,
harus diperhatikan struktur lipatannya, tinggi lipatan, tebal bidang datar lipatan,
bidang pengaku, rusuk lipatan harus kaku dan bertumpuan kokoh. Untuk bentuk
lipatan terbuka, sudut lipatan harus lebih kecil dari 400 untuk mendapatkan
deformasi yang kecil. Sedangkan untuk lipatan tertutup sudutnya lebih bebas
dan tidak terikat.
c. Struktur Cangkang
Merupakan plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh
lebih kecil dari pada bentangnya. Gaya yang diterima struktur cangkang
disalurkan merata melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang
diserap oleh bentuk strukturnya. Dengan demikian tidak terdapat gaya lintang
dan momen lentur. Struktur cangkang terbagi kedalam beberapa bagian, yaitu:
• Struktur Cangkang Tebal
• Struktur Cangkang Tipis
• Struktur Membran
• Struktur Pneumatic
- Pondasi Menerus
Pondasi menerus dipasang dibawah seluruh panjang dinding bangunan,
dengan kedalaman 0,80 – 1,20 M dari permukaan tanah asli.
- Pondasi Plat
Merupakan pondasi yang dibuat berupa palt tebal dengan perkuatan
balok-balok dari beton kedap air.
4.3.7. Utilitas
Menurut Dwi Tanggoro, utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas
bangunan yang digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan,
kesehatan, kemudahan komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.
a. Lingkup Elektrikal, meliputi: instalasi listrik penerangan, listrik tenaga, sistem
induk listrik, sistem telepon, sistem tata suara, fire alarm sistem, sistem kontrol
peralatan.
b. Lingkup Mekanikal, meliputi: plumbing dan sanitasi, pompa sistem air bersih,
sistem AC, fire protection system, sistem transportasi dalam bangunan, instalasi
genset emergency.
Sistem Drainase
Merupakan saluran pembuangan yang sangat penting dalam tapak. Genangan air
yang tidak terencana menyebabkan efek visual yang kurang baik. Pengadaan saluran air
pada tapak yang dirancang sangat mutlak dipikirkan, agar air buangan dapat mengalir
menuju saluran pembuangan kota. Air yang mengalir di permukaan tanah berasal dari
buangan air hujan dan buangan air sisa kegiatan manusia. Saluran pembuangan terdiri
dari :
- Saluran pembuangan air di atas tanah (open channels)
- Saluran pembuangan air di dalam tanah (subsurface strom drains)
Saluran pembuangan di atas tanah dapat dibuat dengan tertutup ataupun terbuka,
sedangkan saluran air dalam tanah umumnya tertutup.
Sistem Sanitasi
2. Ramp
Ramp adalah sistem transportasi yang dapat dilalui oleh kursi roda, kereta
makanan, tempat tidur dorong dan sebagainya, tidak membutuhkan listrik
dan dapat digunakan dalam keadaan darurat. Ramp pada koridor masih dapat
digunakan dengan kemiringan maksimal 5°.
KONSEP
: Entrance
: Parkir pengunjung
: Loading dock
- Jalur masuk entrance digunanakan di dalam site yang menghadap ke barat. Jalur
keluar masuk sengaja dibuat di daerah ini untuk mengurangi resiko kemacetan.
- Drop off untuk loading dock digunakan di Jl. Perpustakaan ini untuk
mempermudah proses bongkar muat dan agar tidak tercampur dengan akses
pengunjung.
: Massa Bangunan
: Parkir Pengunjung
: Kantor IKM
: Lapangan Olahraga
Lantai 2
:
Gudang
:
Void
:
Area makan
:
Cofee Bar
Bangunan B lantai 1
: Area baca
: R. IKM
: R. Audiovisual
Bangunan B lantai 2
: R. Baca
: Void
: Gallery
: R. IKM
:
Ruan
g
Ganti
Atlet
:
Lapa
ngan
Olahr
aga
:
Tribu
n
peno
nton
Arsitektur Hijau
Green Architecture atau sering disebut sebagai Arsitektur
Hijau adalah arsitektur yang minim mengonsumsi sumber
daya alam, ternasuk energi, air, dan material, serta minim
Penerapan elemen hijau menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
tanaman semaksimal Arsitektur hijau adalah suatu pendekatan perencanaan
mungkin. Contoh: vertical bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai
garden pada fasad, pengaruh membahayakan pada kesehatan manusia dan
penggunaan kaca pada fasad lingkungan.
untuk meminimalisir
pemakaian lampu pada siang
hari, penggunaan ventilasi
HASIL PERANCANGAN
D.K. Ching, Francis, Arsitektur Bentuk, Ruang dan Susunannya, Penerbit Erlangga, Jakarta
De Chiara, Yoseph, Time Saver Standarts for Building Types, Mc.Graw Hill Book Company.
New York
Hakim, Rustam, 2012, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap, Bumi Aksara, Jakarta
Harris, Charles W dan Nicholas T. Dines, 1998, Time Saver Standarts for Landscape
http://basepro.wix.com/properti?_escaped_fragment_=to-rent
http://ndyteen.blogspot.com/2012/07/arsitektur-metafora-metaphor.html
http://gsky.com/green-walls/pro/cad-spec/
Neufert, Ernst, (1996), Data Arsitek Jilid I Edisi 33, Terjemahan Sunarto Tjahjadi, Jakarta :
Erlangga