Anda di halaman 1dari 94

PERANCANGAN APARTEMEN DI KAWASAN

TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)


BINJAI

LAPORAN AKHIR SKRIPSI


RTA 4231 - STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014 / 2015

OLEH:

CHATERINE TINAMBUNAN
110406073

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2015

Universitas Sumatera Utara


PERANCANGAN APARTEMEN DI KAWASAN
TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)
BINJAI

LAPORAN AKHIR SKRIPSI


RTA 4231 - STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 6
SEMESTER B TAHUN AJARAN 2014 / 2015

OLEH :

CHATERINE TINAMBUNAN
110406073

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara


PERANCANGAN APARTEMEN DI KAWASAN
TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD)
BINJAI

LAPORAN AKHIR SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik


Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh :

CHATERINE TINAMBUNAN
110406073

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

PERANCANGAN APARTEMEN DI KAWASAN


TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT (TOD) BINJAI

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yan
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2015

(Chaterine Tinambunan)

Universitas Sumatera Utara


Judul Skripsi :PERANCANGAN APARTEMEN DI
KAWASAN TRANSIT ORIENTED
DEVELOPMENT (TOD) BINJAI

Nama Mahasiswa : Chaterine Tinambunan


Nomor Pokok : 110406073
Program Studi : Arsitektur

Menyetujui

Dosen Pembimbing

Dr. Achmad Delianur Nasution S.T, M.T.,IAI


NIP. 197308281999031002

Ketua Program Studi, Koordinator Skripsi,

Ir. Vinky Rahman, M.T. Ir. Vinky Rahman, M.T.


NIP. 196606221997021001 NIP. 196606221997021001

Tanggal Lulus: Juli 2015

Universitas Sumatera Utara


Tanggal Lulus : Juli 2015
Telah diuji pada

Tanggal: 24 Juli 2015

Panitia Penguji Skripsi


Ketua Komisi Penguji : Dr. Achmad Delianur Nasution, S.T, M.T,IAI
Anggota Komisi Penguji : 1. Beny O.Y Marpaung, ST, MT, PhD
2. Hajar Suwantoro, ST, MT

Universitas Sumatera Utara


SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR
(SHP2A)

Nama : Chaterine Tinambunan


NIM : 110406073
Judul Proyek Tugas Akhir : Perancangan Apartemen di Kawasan
Transit Oriented Development (TOD)
Binjai
Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C C+ D E

Dengan ini mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan :

Waktu
Paraf Koordinator
No. Status Pengumpulan
Pembimbing I RTA - 4231
Laporan

1. Lulus Langsung

2. Lulus Melengkapi

3. Perbaikan Tanpa Sidang


Perbaikan Dengan
4.
Sidang
5. Tidak Lulus

Medan, Juli 2015

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator


Tugas Akhir,

Ir. N. Vinky Rahman, MT Ir. N. Vinky Rahman, MT


NIP: 196606221997021001 NIP: 1966062219970210

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur buat Tuhan Yesus Kristus. Atas kemurahan-Nya
lah saya dapat menyelesaikan segala keseluruhan dari proses penyusunan
Laporan Tugas Akhir ini yang mana sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen Arsitektur, Universitas Sumatera
Utara, yang merupakan kampus tercinta.

Tugas Akhir ini diproses dengan penuh duka dan suka cita yang tidak
bisa dilalui tanpa dukunga, doa, semangat, dan perhatian yang tiada berhenti
mengalir dari kedua orang tua, kedua saudaraku, teman-teman, dan semua orang
yang terlibat dalam proses pengerjaan Tugas Akhir ini.

Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan dan kedalaman hati,


saya menyampaikan rasa hormat sebesar-besarnya kepada Dosen Pembimbing
Tugas Akhir, Bapak DR. Achmad Delianur Nasution, S.T,M.T, yang mana atas
kesediaannya untuk terus membantu, mendorong, memotivasi, pengarahan serta
waktu yang terus diberikan kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
Studio Perancangan Arsitektur 6 ini. Tidak lupa saya ucapkan banyak terima
kasih kepada para penguji bapak Hajar Suwantoro S.T, M.T dan ibu Beny O.Y
Marpaung S.T, M.T. yang memberikan komentar dan kritikan dengan tujuan
untuk membangun tugas akhir ini semakin baik.

 Kepada kedua sosok yang saya banggakan, Bapak saya tercinta


Samuel Tinambunan yang selalu menemani saya begadang dan ikut
tiap membuat tugas maket dan Mama tercinta, Sonta Siahaan yang
selalu menguatkan saya bertahan untuk mengerjakan tugas. Doa dan
dukungan kalian membuat saya kuat.
 Kepada abang dan adik saya, Andreas Martin untuk nasihat yang
tiada henti dan Yan Peterson untuk kekuatannya sebagai
pendodorong kakak yang baik

Universitas Sumatera Utara


 Untuk para sahabat-sahabat seperjuanganku dari semester 1, Trya,
Risma, Hana, Ruth, Christy, Grace yang telah ikut mengukir mimpi
dalam menjalani hidup sebagai mahasiswa arsitektur dengan segala
humor yang tak pernah terpikirkan. Semoga kita terus sukses...!
Untuk teman-temanku tercinta Devi dan Nindya yang terus
mendukung dan menyemangatiku terimakasih sobat !
 Teman-teman inspiratif yang sudah saya anggap sebagai “abang”
Robert, Dana Gunario, Joshua, dan Bepe. Terimakasih buat
pelajarannya dan terimakasih buat kecerewetan kalian.
 Terimakasih buat stambuk 2011 yang menjadi keluarga di kehidupan
perkuliahan saya terutama kelompok PA6. Kalian orang-orang hebat
dengan imajinasi hebat dan selera humor yang luar biasa hebatnya
 Terimakasih buat Khataiia-ku, Winda, Widya, Angel, Nora, Mutik,
Maria, dan Vhani yang terus mendukung dan mendoakanku teman
seperjuangan dalam iman. Aku sudah diakhir. Terimakasih
mendengarkan curhatku di dunia perarsitekturan yang sebenarnya
kalian pun tidak mengerti.
 Dan tidak lupa juga terimakasih kepada semua jenis minuman
caffein, tempat makan yang diambil arus listriknya, serta EXO dan
Brown Eyed Soul yang lagu-lagunya mengalun terus di laptop.
 Untuk adik-adik junior 2012, 2013, dan 2014 semoga kalian akan
menjadi stambuk pionir selanjutnya.

Medan, Juli 2015


Penulis

Chaterine Tinambunan

ii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI .....................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ vi
ABSTRAK .......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................... 2
1.3. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
1.4. Lingkup / Batasan Proyek ................................................................. 3
1.5. Pendekatan Perancangan ................................................................. 4
1.6. Kerangka Berfikir .............................................................................. 4
1.7. Sistematika Laporan .......................................................................... 6
BAB II STUDI LITERATUR .......................................................................... 7
2.1. Pengertian dan Penjelasan Singkat Proyek ..................................... 7
2.1.1. Mebidangro sebagai perwujudan TOD di Indonesia ............ 8
2.2. Pengertian Apartemen ..................................................................... 10
2.3. Prinsip-Prinsip Hemat Energi Pada Bangunan ............................ 13
2.4. Studi Banding Apartemen ............................................................... 14
2.4.1. Pinnacle @ Duxton............................................................. 14
2.4.2. Goodwood Residence Apartment ....................................... 17
BAB III ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN .............................. 19
3.1. Deskripsi Umum Proyek Apartemen Mixed-Use ........................... 19
3.2. Analisa ............................................................................................. 20
3.2.1. Analisa Lokasi .................................................................... 20
3.2.2. Analisa Tapak ..................................................................... 21
3.2.3. Analisa Pengguna Ruang.................................................... 24
3.2.4. Analisa Kebutuhan Ruang .................................................. 25
3.3. Konsep Perancangan ....................................................................... 28

iii

Universitas Sumatera Utara


3.3.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Tapak ................... 28
3.3.2. Konsep Massa Bangunan ................................................... 29
3.3.3. Konsep Fasad Bangunan .................................................... 30
3.3.4. Program Ruang ................................................................... 31
3.3.5. Konsep Unit Hunian ........................................................... 37
3.3.6. Konsep Penerapan Sustainability Energi pada Bangunan .. 39
3.3.7. Konsep Sistem Struktur ...................................................... 41
3.3.8. Konsep Sistem Mekanikal dan Elektrikal .......................... 42
BAB IV HASIL RANCANGAN .................................................................... 44
4.1. Masterplan TOD dan Ground Plan Apartemen ............................. 44
4.2. Denah Apartemen ............................................................................ 45
4.3. Tampak Apartemen ......................................................................... 48
4.4. Potongan Apartemen ....................................................................... 49
4.5. Rencana Pembalokan dan Pondasi Apartemen ............................ 50
4.6. Sistem Mekanikal dan Elektrikal .................................................... 51
4.7. Eksterior Apartemen........................................................................ 52
4.8. Interior Apartemen .......................................................................... 54
BAB V KESIMPULAN .................................................................................. 57
LAMPIRAN ......................................................... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1. Diagram Kerangka Berfikir ....... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2. 1. Massa Apartemen Pinnacle yang Berbentuk Kurva .................15


Gambar 2. 2. Ruang Komunal pada Lantai Dasar ..........................................16
Gambar 2. 3. Fasade Bangunan yang Menunjukkan Konstruksi Modular .....16
Gambar 2. 4. Sunscreen yang Menjadi Ciri Khas Apartemen ........................17
Gambar 2. 5. Pondok-pondok di Tengah Apartemen .....................................18

Gambar 3. 1. Lokasi Site pada Master Plan TOD di Binjai ............................20


Gambar 3. 2. Jalur Sirkulasi pada Site ............................................................21
Gambar 3. 3. Lokasi Site .................................................................................22
Gambar 3. 4. Titik sumber kebisingan yang ada pada site..............................23
Gambar 3. 5. Jalur Pedestrian .........................................................................24
Gambar 3. 6. Konsep Jalur Masuk dan Keluar Apartemen.............................28
Gambar 3. 6. Konsep Bentukan Massa ...........................................................29
Gambar 3. 8. Konsep fasad yang diadaptasi dari bentukan massa..................30
Gambar 3. 9. Perencanaan konsep fasade pada apartemen .............................31
Gambar 3. 10. Gambar denah unit apartemen.................................................38
Gambar 3. 11. Diagram Penyaluran Energi Matahari oleh Solar panel ..........39
Gambar 3. 12. Diagram Penyaluran Harvest Rainwater .................................41

Gambar 4. 1. Masterplan dan Groundplan Apartemen ...................................44


Gambar 4. 2. Denah Lantai Basement Apartemen ..........................................45
Gambar 4. 2. Denah Lantai Dasar Apartemen ................................................45
Gambar 4. 4. Denah Lantai Tipikal Hunian Apartemen .................................46
Gambar 4. 5. Denah Lantai 5 dan 6 Hunian Apartemen .................................47
Gambar 4. 6. Denah Lantai Atap Apartemen ..................................................47
Gambar 4. 7. Tampak Utara dan Selatan Apartemen......................................48
Gambar 4. 8. Tampak Timur dan Barat Apartemen........................................49
Gambar 4. 9. Potongan Apartemen .................................................................49
Gambar 4. 10. Rencana Pembalokan dan Pondasi Apartemen .......................50
Gambar 4. 11. Rencana Sistem Mekanikal dan Elektrikal Apartemen ...........51
Gambar 4. 12. Tampak Apartemen dari Jalan Ikan Paus ................................52
Gambar 4. 13. Tampak Apartemen dari Jalan Lintas Medan-Aceh ................53
Gambar 4. 14. Aksonometri Apartemen .........................................................53
Gambar 4. 14. Tampak Barat pada Apartemen ...............................................53
Gambar 4. 16. Apartemen dari Jalan Ikan Paus .............................................54
Gambar 4. 17. Kamar Utama pada Apartemen ...............................................54
Gambar 4. 18. Ruang Tamu pada Apartemen .................................................55
Gambar 4. 19. Dapur pada apartemen .............................................................55
Gambar 4. 20. Ruang Komunal pada Apartemen ...........................................56

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tabel kebutuhan ruang dalam apartemen ................................... 28


Tabel 3. 2 Tabel kebutuhan ruang fasilitas hunian ....................................... 34
Tabel 3. 3 Tabel kebutuhan ruang fasilitas penunjang ................................. 36
Tabel 3. 4 Tabel kebutuhan ruang fasilitas pengelola ................................... 37

vi

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Transportasi yang menjadi kebutuhan manusia dewasa ini, menjadi salah


satu penyebab berkurangnya kualitas lingkungan hidup. Manusia yang hidup di
perkotaan sangat bergantung kepada transportasi terutama kendaraan pribadi
untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain walau dengan jarak yang bisa
ditempuh dengan berjalan kaki. Meningkatnya jumlah kendaraan mengakibatkan
permasalahan baru yaitu, kemacetan. Waktu serta kualitas kerja para pekerja yang
umumnya tinggal di kota menjadi berkurang.Untuk itu negara-negara di seluruh
dunia berusaha mengurangi masalah ini. Negara-negara maju mulai menerapkan
sistem Transit Oriented Development (TOD). Sistem ini mengatur perpindahan
moda trasnportasi manusia secara teratur dari moda terbesar hingga terkecil. Dari
diterapkan TOD ini diharapkan jumlah kendaraan mulai berkurang dan
produktivitas manusia dalam menjalani aktivitasnya lebih besar. Dengan adanya
konsep TOD ini, lahan-lahan untuk ruang terbuka hijau lebih diutamakan.
Indonesia pun sudah merencanakan TOD ini, Sumatera Utara contohnya, sudah
merencanakan proyek Mebidangro, yaitu Medan Binjai Serdang Tanah Karo
sebagai kota-kota yang akan menerapkan sistem TOD ini. Stasiun Binjai menjadi
pusat dimulainya TOD Binjai. Disekitar Stasiun Binjai ini akan dibangun
bangunan mixed-use berupa gedung kantor, shopping mall, hotel transit serta
stasiun mixed-use yang juga menjadi penunjang perekonomian Kota Binjai.

Melihat kedepan masyarakat kota pun akan menjadi sibuk dengan kegiatan
perekonomiannya. Berada ditengah kota yang sibuk, masyarakat membutuhkan
sebuah hunian praktis dan berada dekat moda transportasi utama. Apartemen
Binjai ini merupakan apartemen yang berada diseberang Stasiun Binjai dan hanya
membutuhkan waktu beberapa menit berjalan kaki menuju Stasiun Kereta Binjai.
Apartemen ini nantinya akan banyak dihuni oleh masyarakat yang bekerja di
kawasan stasiun Binjai maupun masyarakat Binjai yang bekerja di pusat Kota
Medan. Apartemen ini merupakan apartemen mixed-use dengan mencampurkan
masyarakat dengan status sosial yang berbeda-beda sehingga setiap lapisan
masyarakat dapat berbaur dan menghasilkan inovasi nilai sosial masyarakat.
Apartemen ini diharapkan memenuhi kehidupan masyarakat yang sibuk dan
sangat membutuhkan hunian nyaman untuk beristirahat dan berkeluarga. Ruang
komunal hijau yang terbuka dan berada di sepanjang apartemen memberikan
ruang sosialisasi tanpa batas kepada para penghuninya.

Kata Kunci : Apartemen, Transit Oriented Development, Mebidangro,


Binjai, Stasiun Binjai,

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Nowdays, the need of transport to be one of the causes of reduced quality


of the environment. People living in urban, transport mainly relies heavily on
private vehicles to move from one place to another even though the distance that
can be traveled on foot. The increasing number of vehicles results in new
problems, that is, congestion. Time and quality of work that have the workers who
generally live in the city into reduced. Some countries around the world trying to
reduce this problem. Developed countries started applying the system Transit
Oriented Development (TOD). This system controls human trasnportasi modal
transfer regularly from largest to smallest mode. Of applied TOD is expected to
begin to decrease the number of vehicles and human productivity in undergoing
greater activity. With the TOD concept, the land for green open spaces are
preferred. Indonesia had already planned this TOD, North Sumatra for example,
are already planning Mebidangro project, namely Medan Binjai Serdang Karo as
the cities that will implement this TOD system. Binjai station became the center
of the commencement of TOD Binjai. Around the station will be built buildings
Binjai mix used in the form of office buildings, shopping malls, hotels and mixed-
use transit station which is also the major economic activities Binjai.

Look to the future, urban community will be busy with economic


activities. At the center of a busy city, people need a practical housing and is close
to major transportation modes. Binjai apartment is an apartment which is located
opposite the station Binjai and only takes a few minutes walk to the Train Station
Binjai. These apartments will be inhabited by people who work in the area of the
station nor society of Binjai who work in the center of Medan. This apartment is
an apartment with a mixed-use community mixing with the social status of
different so every layer of society can mingle and generate social value
innovation. These apartments are expected to meet the people's lives are busy and
in desperate need of shelter comfortable place to rest and have a family. Green
communal spaces are open and are in all apartments provide socialization space
without limits to the occupants.

Keywords: apartment, Transit Oriented Development, Mebidangro, Binjai


Station,

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Transportasi yang menjadi kebutuhan manusia dewasa ini, menjadi salah


satu penyebab berkurangnya kualitas lingkungan hidup. Manusia yang hidup di
perkotaan sangat bergantung kepada transportasi terutama kendaraan pribadi
untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain walau dengan jarak yang bisa
ditempuh dengan berjalan kaki. Meningkatnya jumlah kendaraan mengakibatkan
permasalahan baru yaitu, kemacetan. Waktu serta kualitas kerja para pekerja yang
umumnya tinggal di kota menjadi berkurang.Untuk itu negara-negara di seluruh
dunia berusaha mengurangi masalah ini. Negara-negara maju mulai menerapkan
sistem Transit Oriented Development (TOD). Sistem ini mengatur perpindahan
moda trasnportasi manusia secara teratur dari moda terbesar hingga terkecil. Dari
diterapkan TOD ini diharapkan jumlah kendaraan mulai berkurang dan
produktivitas manusia dalam menjalani aktivitasnya lebih besar. Dengan adanya
konsep TOD ini, lahan-lahan untuk ruang terbuka hijau lebih diutamakan.
Indonesia pun sudah merencanakan TOD ini, Sumatera Utara contohnya, sudah
merencanakan proyek Mebidangro, yaitu Medan Binjai Serdang Tanah Karo
sebagai kota-kota yang akan menerapkan sistem TOD ini. Stasiun Binjai menjadi
pusat dimulainya TOD Binjai. Disekitar Stasiun Binjai ini akan dibangun
bangunan mixed-use berupa gedung kantor, shopping mall, hotel transit serta
stasiun mixed-use yang juga menjadi penunjang perekonomian Kota Binjai.

Melihat kedepan masyarakat kota pun akan menjadi sibuk dengan kegiatan
perekonomiannya. Berada ditengah kota yang sibuk, masyarakat membutuhkan
sebuah hunian praktis dan berada dekat moda transportasi utama. Apartemen
Binjai ini merupakan apartemen yang berada diseberang Stasiun Binjai dan hanya
membutuhkan waktu beberapa menit berjalan kaki menuju Stasiun Kereta Binjai.
Apartemen ini nantinya akan banyak dihuni oleh masyarakat yang bekerja di
kawasan stasiun Binjai maupun masyarakat Binjai yang bekerja di pusat Kota
Medan. Apartemen ini merupakan apartemen mixed-use dengan mencampurkan
masyarakat dengan status sosial yang berbeda-beda sehingga setiap lapisan
masyarakat dapat berbaur dan menghasilkan inovasi nilai sosial masyarakat.
Apartemen ini diharapkan memenuhi kehidupan masyarakat yang sibuk dan
sangat membutuhkan hunian nyaman untuk beristirahat dan berkeluarga. Ruang
komunal hijau yang terbuka dan berada di sepanjang apartemen memberikan
ruang sosialisasi tanpa batas kepada para penghuninya.

Kata Kunci : Apartemen, Transit Oriented Development, Mebidangro,


Binjai, Stasiun Binjai,

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Nowdays, the need of transport to be one of the causes of reduced quality


of the environment. People living in urban, transport mainly relies heavily on
private vehicles to move from one place to another even though the distance that
can be traveled on foot. The increasing number of vehicles results in new
problems, that is, congestion. Time and quality of work that have the workers who
generally live in the city into reduced. Some countries around the world trying to
reduce this problem. Developed countries started applying the system Transit
Oriented Development (TOD). This system controls human trasnportasi modal
transfer regularly from largest to smallest mode. Of applied TOD is expected to
begin to decrease the number of vehicles and human productivity in undergoing
greater activity. With the TOD concept, the land for green open spaces are
preferred. Indonesia had already planned this TOD, North Sumatra for example,
are already planning Mebidangro project, namely Medan Binjai Serdang Karo as
the cities that will implement this TOD system. Binjai station became the center
of the commencement of TOD Binjai. Around the station will be built buildings
Binjai mix used in the form of office buildings, shopping malls, hotels and mixed-
use transit station which is also the major economic activities Binjai.

Look to the future, urban community will be busy with economic


activities. At the center of a busy city, people need a practical housing and is close
to major transportation modes. Binjai apartment is an apartment which is located
opposite the station Binjai and only takes a few minutes walk to the Train Station
Binjai. These apartments will be inhabited by people who work in the area of the
station nor society of Binjai who work in the center of Medan. This apartment is
an apartment with a mixed-use community mixing with the social status of
different so every layer of society can mingle and generate social value
innovation. These apartments are expected to meet the people's lives are busy and
in desperate need of shelter comfortable place to rest and have a family. Green
communal spaces are open and are in all apartments provide socialization space
without limits to the occupants.

Keywords: apartment, Transit Oriented Development, Mebidangro, Binjai


Station,

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kepadatan
penduduknya dengan berada ditingkat keempat. Angka kepadatan penduduk yang
terus meningkat ini sama dengan meningkatnya jumlah kendaraan sebagai
kebutuhan masyarakat untuk bertransportasi. Dengan adanya transportasi,
masyarakat berpikir dapat dengan cepat sampai ditempat tujuan, sehingga
masyarakat berlomba untuk memperbanyak kendaraan pribadinya yang membuat
semakin banyak jumlah kendaraan pribadi di Indonesia.

Banyaknya kendaraan bermotor mengakibatkan makin meningkatnya


polusi. Asap kendaraan bermotor menghasilkan banyak gas yang berbahaya bagi
tubuh manusia. Selain asap tersebut kemacetan menjadi masalah yang timbul
akibat dari banyaknya kendaraan bermotor. Dalam hal ini negara-negara di dunia
kemudian mulai berusaha mengurangi jumlah kendaraan bermotor dengan
memperhatikan kebutuhan manusia yaitu, efisiensi waktu dan tenaga serta dapat
mengurangi polusi untuk menyelamatkan bumi. Kendaraan bermotor yang
terlampau banyak juga mengakibatkan kemacetan lalu lintas. Kemacetan ini
sangat banyak merugikan, dimana efisiensi waktu dalam bekerja yang berkurang
karena waktu yang juga berkurang akibat kemacetan, tenaga serta pemikiran yang
lelah akibat kemacetan lalu lintas.

Negara-negara maju kemudian mencanangkan sistem transit oriented


development (TOD). TOD merupakan suatu kawasan mix-used dimana kita dapat
berjalan kaki dengan radius ±600m dari pusat pemberhentian transit dan area inti
komersial. Perumahan mix-used, retail, kantor, RTH, dan area public dari TOD
merupakan kawasan yang mendukung keadaan untuk berjalan kaki, dimana

1
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


masyakarat dan pekerja sekitar merasa nyaman untuk berpindah tempat baik
menggunakan, sepeda, jalan kaki, maupun mobil.

Jika melihat konsep TOD maka bertempat tinggal di lokasi yang dekat
dengan stasiun kereta api yang menjadi moda utama transportasi merupakan hal
yang menguntungkan bagi masyarakat. Masyarakat dapat berjalan kaki menuju
stasiun yang membuat pengeluaran untuk bahan bakar kendaraan lebih hemat
serta efisiensi waktu yang lebih cepat. Akan tetapi, lahan untuk tempat tinggal di
sekitar stasiun dibatasi untuk pembangunan fungsi lain yang menunjang konsep
TOD sehingga permukiman yang tepat untuk kawasan ini adalah hunian vertikal
berupa apartemen yang dapat menampung banyak keluarga. Konsep hunian dalam
bentuk apartemen ini sudah lama dikembangkan di Indonesia akan tetapi
permasalahan sosial seperti kurang mengenalnya antar penghuni apartemen
menjadi permasalahan utama dalam kehidupan apartemen sehingga dibutuhkan
ruang yang dapat membuat para penghuninya tertarik untuk berinteraksi antar
sesama penghuni apartemen.

1.2. Maksud dan Tujuan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan pada sub-bab Latar Belakang, proyek


ini direncanakan dan dikonsepkan dengan maksud sebagai konsep pembangunan
apartemen mixed use bagi masyarakat kota Binjai. Berdasarkan maksud tersebut,
maka tujuan dari proyek ini adalah :

1. Menciptakan konsep perancangan apartemen yang berada dekat dengan


transit utama kota Binjai, yaitu Stasiun Kereta Api Binjai.
2. Merancang hunian apartemen yang menciptakan ruang sosialisasi bagi
seluruh penghuninya.
3. Menciptakan konsep hunian apartemen yang sustainable.

2
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


1.3. Rumusan Masalah

Dari penelaahan Latar Belakang dan penelusuran maksud dan tujuan dari
proyek ini, adapun permasalahan-permasalahan dari berbagai aspek yang
menyangkut proyek ini adalah sebagai berikut :

 Bagaimana merancang hunian yang nyaman untuk tinggal, beristirahat dan


berkumpul bagi para penghuni apartemen.
 Bagaimana cara merancang ruang sosial atau ruang komunal dalam hunian
apartemen sehingga penghuni apartemen tertarik untuk bersosialisasi di
ruang terebut.
 Bagaimana merancang konsep hunian apartemen yang berkonsep
sustainable.

1.4. Lingkup / Batasan Proyek

Permasalahan perancangan dan perencanaan apartemen mixed-use ini agar


dapat ditangani dengan jelas, dalam pembahasan dan perencanaan ini diadakannya
batasan-batasanan berikut:

1. Hunian ini dikhususkan untuk kisaran jumlah keluarga modern (Keluarga


Berencana) yang dicanangkan oleh Pemerintah sehingga jumlah kamar untuk
keluarga besar tidak dimasukkan.

2. Hunian ini direncanakan untuk proyek TOD sehingga memakai peraturan


yang diatur untuk kawasan TOD sehingga standar apartemen yang belum
diberlakukan untuk TOD tidak dapat dibandingkan dengan apartemen ini.

3
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


1.5. Pendekatan Perancangan

Pendekatan yang ada dalam perancangan ini menggunakan beberapa


metoda sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Metoda yang digunakan dengan cara mempelajari permasalahan yang ada


pada perancangan dengan menggunakan pemecahan masalah, pengambilan teori,
penggunaan data berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan,
kontekstual, dan mendukung dalam proses perancangan.

b. Studi Banding

Metoda yang digunakan untuk melakukan perbandingan terhadap


pendekatan masalah, pendekatan pemecahan masalah, dan perbandingan kasus
yang memiliki kesamaan isu ataupun tema yang diambil dari berbagai sumber
seperti buku, internet, majalah, dan lainnya.

c. Survey Lapangan

Metoda menganalisis dan survey lapangan secara langsung.

1.6. Kerangka Berfikir

4
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


JUDUL PROYEK dan TEMA
Judul proyek: Perancagan Apartemen di Kawasan Transit Oriented
Development (TOD) Binjai

LATAR BELAKANG KASUS


 Pengembangan kawasan transit oriented development
di Binjai.
 Kebutuhan masyrakat akan tempat tinggal yang dekat
dengan moda transportasi utama.
 Kebutuhan masyarakat akan ruang sosialisasi di
kawasan tempat tinggal mereka

MAKSUD DAN TUJUAN


 Menciptakan konsep perancangan apartemen yang berada dekat dengan transit utama kota Binjai, yaitu Stasiun
Kereta Api Binjai .
 Merancang hunian apartemen yang menciptakan ruang sosialisasi bagi seluruh penghuninya.
 Menciptakan konsep hunian apartemen yang sustainable.

PERMASALAHAN
 Bagaimana merancang hunian yang nyaman untuk tinggal, beristirahat dan berkumpul bagi para penghuni
apartemen
 Bagaimana cara merancang ruang sosial atau ruang komunal dalam hunian apartemen sehingga penghuni
apartemen tertarik untuk bersosialisasi di ruang terebut.
 Bagaimana merancang konsep hunian apartemen yang berkonsep sustainable.

PENGUMPULAN
DATA
 Studi literature
 Studi banding
 Survey lapangan

ANALISA
 Analisa lokasi
 Analisa tapa
 Analissa penggunaan ruang
 Anlisa kebutuhan ruang

KONSEP PERANCANGAN

DESAIN

Gambar 1. 1. Diagram Kerangka Berfikir


Sumber : penulis, 2015

5
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


1.7. Sistematika Laporan

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang kajian latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan


masalah, lingkup/batasan proyek, pendekatan, kerangka berfikir dan sistematika
laporan

BAB II STUDI LITERATUR

Berisi tentang pengertian dan penjelasan singkat proyek, pengertian


apartemen, prinsip-prinsip hemat energi, serta studi banding proyek sejenis.

BAB III ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang deskripsi proyek, kajian analisis terhadap lokasi, tapak,


pengguna ruang dan kebutuhan ruang. Bab ini juga berisi tentang konsep yang
akan dipakai, meliputi konsep perencangan tapak, konsep massa bangunan,
konsep fasad, program ruang, konsep unit hunian, konsep perapan sustainability,
konsep sistem struktur, dan konsep sistem mekanikal dan elektrikal

BAB IV HASIL PERANCANGAN

Berisi gambar hasil perancangan dan penjelasannya yang berupa gambar


kerja serta 3D visualisasi dari eksterior dan interior.

LAMPIRAN

Berisi gambar hasil perancangan yang berupa gambar kerja serta 3D


visualisasi dari eksterior dan interior .

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses


perencanaan dan perancangan kasus proyek.

6
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


BAB II
STUDI LITERATUR

Universitas Sumatera Utara


BAB II
STUDI LITERATUR

2.1. Pengertian dan Penjelasan Singkat Proyek

Dalam proyek ini, penulis mendapat isu perancangan apartemen di


kawasan transit oriented development (TOD) Binjai yaitu dimana dengan jarak
sekitar ±600m (sesuai dengan kondisi alam kawasan TOD) para penghuni
apartemen dapat langsung mencapai pusat transportasi atau stasiun kereta dengan
hanya berjalan kaki. Berdasarkan hal tersebut perancang ditugaskan untuk
mengkaji dan merancang konsep apartemen yang tepat dan kontekstual terhadap
isi tersebut sehingga penulis mengangkat judul proyek “Perancangan Apartemen
di Kawasan Transit Oriented Developmeny (TOD) Binjai”, yang mempunyai
pengertian :

 Perancangan : Proses, cara atau perbuatan


merancang, mengatur segala sesuatu1.
 Apartemen : Suatu ruang atau rangkaian ruang
yang dilengkapi dengan fasilitas serta
perlengkapan rumah tangga dan
digunakan sebagai tempat tinggal2.
 Mixed-Used : Suatu bangunan yang
mengakomodasi beberapa fungsi
sekaligus, umumnya fasilitas

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hak Cipta Pusat Bahasa (Pusba), http://kbbi.web.id
2
Harris, 1975; 20
Chaterine Tinambunan | 110406073 7

Universitas Sumatera Utara


komersial yang meliputi mall,
perkantoran, restoran, apartemen, dll3
 Kawasan : Daerah tertentu yang mempunyai ciri
tertentu, seperti tempat tinggal,
pertokoan, industri, dll4.
 Transit Oriented Development : Suatu kawasan mixed-use dimna kita
dapat berjalan kaki dengan radius
±600m (sesuai dengan kondisi
keadaaan lingkungan negara TOD)
dari pusat pemberhentian transit dan
area inti komersial5.
 Binjai : Salah satu kota di provinsi Sumatera
Utara yang termasuk dalam proyek
pembangunan Mebidang6.

Berdasarkan penelaahan pengertian dari tiap kata-kata pada Judul Proyek


tersebut, penulis menetapkan bahwa Perancangan Apartemen di Kawasan Transit
Oriented Development (TOD) di Binjai adalah sebuah konsep perancangan
apartemen di daerah pemberhentian transit yaitu stasiun di Binjai, Sumatera Utara.

2.1.1. Mebidangro sebagai perwujudan TOD di Indonesia


Melihat banyaknya manfaat dari pengembangan konsep kota TOD, maka
banyak negara maju maupun berkembang termasuk Indonesia mulai menerapkan
perancangan kota TOD ini dimulai dari Jabodetabek, Metropolitan Bandung Raya,

3
https://wiraland.wordpress.com
4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Hak Cipta Pusat Bahasa (Pusba), http://kbbi.web.id
5
Calthorpe, Peter, “The Next American Metropolis: Ecology, Comunity and American Dream”.
Princeton Architectural Press; 1993
6
http:wikipedia.org
Chaterine Tinambunan | 110406073 8

Universitas Sumatera Utara


Mebidangro, Gerbang Kartasusila serta Sarbagita7. Selain menertibkan
pertumbuhan kendaraan bermotor perencaan kota transit ini juga mengambil
peluang peningkatan kualitas ekonominya. Pembangunan kota-kota ini diawali
dengan perbaikan dan peningkatan sarana dan transportasi, seperti pembangunan
jalan tol, perbaikan jalur kerta api, pengembangan MRT dan BRT.

Untuk Mebidangro sendiri, penyusunan rencana tata ruang kawasan


didasarkan pada Kepmen Kimpraswil No. 327/KPTSM/M/2002. Dalam Rencana
Tata Ruang Kawasan (RTRK) Mebidangro, kawasan yang ditetapkan sebagai
Pusat Kegiatan Nasional terdiri dari 44 kecamatan yang meliputi 21 kecamatan di
Kota Medan, 5 kecamatan di Kota Binjai, 14 kecamatan di Kabupaten Deli
Serdang dan 4 kecamatan di Kabupaten Karo.

Kawasan Mebidangro mempunyai kedudukan yang strategis terhadap


pengembangan Segitiga Ekonomi Regional Indonesia –Thailand – Singapore.
Kawasan Mebidangro merupakan kawasan yang strategi karena akan menjadi
pusat pemerintahan Sumatera Utara, pusat industri, perdagangan dan jasa, serta
kawasan yang padat perukimannya. Posisinya yang strategis menjadi perhatian
dalam pengembangan kawasan Mebidangro ke depan. Kebijakan dalam Penataan
Ruang Kawasan Perkotaan Mebidangro meliputi

 Pengembangan dan pemantapan fungsi Kawasan Perkotaan Mebidangro


sebagai pusat perekonomian nasional yang produktif dan efisien serta
mampu bersaing secara internasional terutama kerja sama ekonomi
subregional Segitiga Ekonomi Regional Indonesia –Thailand – Singapore.
 Peningkatan aksespelayanan ke pusat-pusat kegiatan perkotaan
Mebidangro sebagai pembentuk struktur ruang perkotaandan pengembang
wilayah Sumatera bagian Utara

7
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/459751-pemerintah-fokus-pembangunan-transportasi-di-
enam-kota-ini diakses pada 10 Juli 2015 pada pukul 12.00
Chaterine Tinambunan | 110406073 9

Universitas Sumatera Utara


 Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan transportasi,
energi, telekomunikasi, sumber daya air, serta prasarana perkotaan
Mebidangro yang merata
 Peningkatan fungsi, kuantitas, dan kualitas RTH dan kawasan lindung
lainnya di kawasan Perkotaan Mebidangro.

2.2. Pengertian Apartemen

Dewasa ini apartemen sudah menjadi hal umum di kawasan perkotaan.


Dengan lokasi yang strategi dekat dengan kantor ataupun tempat hiburan dan
pusat perbelanjaan, kemudahan dalam merawat bangunan, serta fasilitas-fasilitas
yang diberikan oleh pengembang, apartemen menjadi hal yang sangat diincar oleh
mereka yang hidup ditengah perkotaan dan sibuk bekerja.

Apartemen adalah suatu ruang atau rangkaian ruang yang dilengkapi


dengan fasilitas serta perlengkapan rumah tangga dan digunakan sebagai tempat
tinggal. (Harris; 1975; 20). Menurut buku Site Planning (1984 : 252), apartemen
didefinisikan sebagai “....several dwelling units share a common (usually an
indoor) access and are enclosed by a common structural envelope...”, yang berarti
beberapa unit hunian yang saling berbagi akses yang sama dan dilingkupi oleh
struktur kulit bangunan yang sama. Menurut Time Saver Standard (1983) satu unit
apartemen setidaknya terdiri dari kamar tidur, kamar mandi, runag tamu, dapur
dan ruang santai.
Apartemen pertama kali di perkenalkan di Indonesia pada tahun 1974
dengan terbangunnya apartemen Ratu Plaza di Jakarta dengan jumlah 54 unit
apartemen. Apartemen Ratu Plaza merupakan apartemen yang mix-used dengan
pusat perbelanjaan. Apartemen ini mengincar kaum menengah ke atas. Kemudian
diikuti oleh apartemen Taman Rasuna yang berada di jalan Taman Rasuna Said di
kawasan Kuningan Jakarta Selatan. Kawasan Kuningan merupakan kawasan yang
banyak dikelilingi oleh gedung perkantoran sehingga apartemen ini banyak dihuni
oleh pekerja. Kemudian beberapa tahun kemudian kita bisa melihat Jakarta sudah

Chaterine Tinambunan | 110406073 10

Universitas Sumatera Utara


banyak didirikan apartemen dengan berbagai fasilitas. Di Sumatera Utara sendiri
sudah berdiri apartemen Cambridge dan saat ini sudah mulai berkembang banyak.

Gedung perkantoran yang umumnya berada di kota membuat masyarakat


banyak berdatangan ke kota sehingga permintaan akan hunian meningkat. Akan
tetapi, lahan yang berada di kota tidak cukup untuk memenuhi permintaan rumah
bagi tiap-tiap masyarakat sehingga apartemen merupakan pilihan yang tepat untuk
memenuhi permintaan akan hunian. Masyarakat kota kemudian melihat
kemudahan dan efisiensi hunian vertikal ini, selain dapat menjadi tempat tinggal
hunian ini juga dekat dengan tempat mereka bekerja.

Perkembangan apartemen yang semakin banyak, pengembang mulai


bersaing menjadikan apartemen tidak lagi mempunyai fungsi sebagai tempat
tinggal saja melainkan juga sebagai penanda strata sosial. Semakin lengkap
fasilitas yang diberikan apartemen, semakin mewah apartemen tersebut. Tidak
jarang suatu apartemen juga digabungkan dengan mall sehingga penghuni
apartemen mudah memenuhi kebutuhan sehari- hari dan tidak perlu berjalan jauh
untuk berbelanja. Inilah alasan mengapa apartemen sekarang umumnya dihuni
oleh masyarakat menengah ke atas yang menginginkan kemudahan dalam
mewujudkan kebutuhannya.

Apartemen dapat dibedakan berdasarkan pengelompokannya yaitu

 Berdasarkan tingkat perekonomian penghuninya:


- Apartemen golongan bawah
- Apartemen golongan menengah
- Apartemen golongan mewah

Perbedaan apartemen ini terletak pada ukuran ruang unit hunian dan fasilitas
yang disediakan oleh apartemen tersebut.

 Berdasarkan Tinggi dan Besar Bangunan

Chaterine Tinambunan | 110406073 11

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan kategori jenis dan besar bangunan (Akmal, 2007) Apartemen terdiri
atas :
- High-rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas lebih dari
sepuluh lantai. Dilengkapi area parkir bawah tanah, sistem keamanan dan servis
penuh. Struktur apartemen lebih komplek sehingga desain unit apartemen
cenderung standar. Jenis ini banyak dibangun di pusatkota.
- Mid-Rise Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri dari tujuh sampai
dengan sepuluh lantai. Jenisapartemen ini lebih sering dibangun dikota satelit.
- Low-Rise Apartemen. Apartemen dengan ketinggian kurang dari tujuh
lantai dan menggunakan tangga sebagaialat transportasi vertikal. Biasanya untuk
golongan menengah ke bawah.
- Walked-Up Apartemen. Bangunan apartemen yang terdiri atas tiga lantai
sampai dengan enam lantai. Apartemenini kadang-kadang memiliki lift, tetapi bisa
juga tidak. Jenis apartemen ini disukai olehkeluarga yang besar (keluarga inti
ditambaha dengan orang tua). Gedung apartemen hanya terdiri dari dua atau tiga
unit apartemen
- Garden Apartemen. Bangunan apartemen dua sampai empat lantai.
Apartemen ini memiliki halaman dan taman disekitar bangunan. Apartemen ini
sangat cocok untuk keluarga inti yang memiliki anak kecil karena anak-anak dapat
mudah mencapai ke taman. Biasanya untuk golongan menengah ke atas.
 Berdasarkan bentuk massa bangunan
- Slab
Bangunan pada apartemen ini berbentuk seperti kotak pipih dan menggunakan
koridor sebagai penghubung ruang, yang terdiri dari:
a. Double loaded corridor
b. Single loaded coridor
c. Skip stop plan
d. Terrace plan
- Tower

Chaterine Tinambunan | 110406073 12

Universitas Sumatera Utara


Apartemen ini biasanya mempunyai ketinggian di atas 20 lantai. Sistem
sirkuasinya menggunakan core
- Varian
Massa apartemen ini berbentuk gabungan massa slab dengan podium dan
tower dengan podium.

2.3. Prinsip-Prinsip Hemat Energi Pada Bangunan

Berdasarkan buku Inovasi Model Desain Rusunawa Sederhana Hemat


Energi oleh Ir. E.B. Handoko Sutanto, MT, pertimbangan desain bangunan hemat
energi secara umum unutk bangunan apartemen dan rumah susun di Indonesia,
yaitu:

 Merekayasa terbentuknya iklim mikro yang nyaman dengan mendesain


open space dan ruang terbuka hijau –semaksimal mungkin.
 Mendesain konfigurasi massa bangunan dalam komposisi dan bentuk yang
tidak kompleks, agar komposisi massa dan bentuk bangunan tidak
menghalangi dalam upaya penerimaan energi matahari serta penghawaan
alami, mempermudah dan menyederhanakan pengaturan orientasi massa
dan desain bidang bukaan pada bangunan dan meminimalisir heat transfer
 Mengatur orientasi bangunan untuk menghindari panas matahari langsung,
dengan mendesain arah memanjang yaitu massa bangunan dominan ke
Utara/Selatan
 Mengutamakan desain massa yang “ramping”
 Mengatur organisasi ruang (mengatur zoning ruangan)
 Mengatur agar penghawaan alami dapat berlangsung secara efektif,
pengaturan arah dan dimensi serta perlindungan bukaan dan
mengupayakan terjadinya cross ventilation.
 Mendesain agar sekat antar ruangan dalam unit tidak rapat sampai plafon,
agar aliran udara dan transmisi cahaya antar ruang masih dapat
berlangsung dengan baik
Chaterine Tinambunan | 110406073 13

Universitas Sumatera Utara


 Menggunakan atau merekayasa bahan bangunan agar semaksimal
mungkin dapat menahan/mereduksi matahari ke dalam ruangan.

Berdasarkan prinsip-prinsip desain diatas, pertimbangan desain bangunan


untuk menghemat energi pada apartemen yaitu:
 Merekayasa bidang-bidang dominan untuk upaya pengumpulan energi
melalui solar panel, harvesting/water collecting
 Merekaya terbentuk iklim mikro dengan mendesain open space dan ruang
terbuka hijau pada apartemen
 Mengatur orientasi bangunan yang memanjang dominan ke Utara dan
Selatan
 Menggunakan sunshading untuk mengatur pencahayaan pada bidang
massa bangunan yang menghadap Barat
 Menggunakan penutup bidang bukaan yang bernilai transparansi baik
untuk memaksimalkan perolehan cahaya matahari
 Mengutamkan desain massa yang ramping

2.4. Studi Banding Apartemen

2.4.1. Pinnacle @ Duxton


Apartemen Pinneacle berlokasi di Singapore dan dirancang oleh ARC
Studio Architecture + Urbanism. Apartemen yang selesai pada tahun 2009, ini
memiliki 1.848 unit apartemen dengan tinggi 50 lantai. Jika melihatnya secara
langsung apartemen ini terlihat sangat besar dan padat. Konsep apartemen ini
adalah “jalan-jalan di langit”. Bangunan ini jika dilihat dari atas akan membentuk
sebuah kurva yang tiap-tiap towernya saling terhubung melalui ruang terbuka
hijau pada roof top. Apartemen ini meyediakan ruang terbuka publik yang
terintegrasi dengan dua taman linier.

Chaterine Tinambunan | 110406073 14

Universitas Sumatera Utara


Apartemen ini terletak dekat dengan dua stasiun kereta api serta
pemberhentian bus yang berada tepat di depannya. Pinnacle ini menciptakan
masyarakat yang walkable, beragam, terhubung, sejahtera dalam model urbanisme
yang berkelanjutan. Mulai dari keberagaman perekonomian, sosial bahkan
politik. Pinnacle mengatur sirkulasi pejalan kaki dan sirkulasi kendaraan dengan
baik. Tata letak linier blok memungkinkan kendaraan dapat langsung ke parkiran.

Gambar 2. 1. Massa Apartemen Pinnacle yang Berbentuk Kurva

(Sumber : ctbuh.org)

Selain itu terkenal dengan ciri khas sky gardennya, apartemen ini
mempunyai berbagai fasilitas seperti taman bermain anak, pusat kebugaran, serta
ruang-ruang beragam lainnya yang beragam, keratif dan tidak biasa untuk
memenuhi ruang interaksi masyarakat. Sky garden atau ruang terbuka publik
apartemen ini berada di lantai 26 dan 50 menghubungkan tujuh tower blok
apartemen, yang menciptakan ciri khas apartemen ini. Skygarden ini bertujuan
sebagai perpanjangan dari lingkungan hidup masyarakat Apartemen ini juga
mempunyai fasilitas seperti retail, food court, pusat pe ndidikan, penitipan anak
dan dua pusat komunitas.

Chaterine Tinambunan | 110406073 15

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2. 2. Ruang Komunal pada Lantai Dasar

(Sumber : ctbuh.org)

Bangunan apartemen ini terbuat dari beton pra-fabrikasi yang dikirim dan
disatukan ditempat yang dikenal, beton pra-fabrikasi ini dikenal sebagai bahan
sustainable. Penghuni apartemen diberikan sebuah fasad apartemen yang tidak
terduga. Dengan aplikasi sederhana dan cat yang terjangkau, fasada apartemen ini
berbentuk kotak-kotak dengan adanya jendela, kotak tanaman, dan balkon yang
tidak tersusun teratur sehingga menciptakan visual yang menarik dan mengurangi
rasa dari massa bangunan yang besar,

Gambar 2. 3. Fasade Bangunan yang Menunjukkan Konstruksi Modular

(Sumber : ctbuh.org)

Chaterine Tinambunan | 110406073 16

Universitas Sumatera Utara


2.4.2. Goodwood Residence Apartment
Apartemen ini dirancang oleh studio arsitek tenama Singapore, WOHA
yang sering mendapat penghargaan atas karyanya yang green design dan
sustainable. Tidak hanya merancang di Singapore, WOHA juga meranacang
bangunan-bangunan sustainable di luar Singapore seperti Indonesia, Bangkok
hingga China. Semua karya-karyanya tidak terlepas dari konsep gren design
dengan ciri khas banyaknya taman pada bangunan. Apartemen ini berlokasi di
Singapore dan mempunyai 210 unit apartemen. Apartemen ini mengelilingi
sebuah taman tengah sebagai koneksi visual. Bangunan ini terdiri dari dua blok
yang berbentuk L dan terdiri dari 12 lantai di lahan 2,5 hektar.

Fasade apartemen ditutupi oleh sunscreens yang terbuat dari aluminium fin
yang dapat naik-turun yang berorientasi 45o dari utara-selatan untuk
menyesuaikan cahaya yang masuk maupun privasi pemiliknya. Fasade ini
terinspirasi dari pola pakaian Asia dan tipikal perumahan bambu kolonial. Pada
lantai dasarnya didesain seperti landasan yang menghasilkan sebuah koneksi kuat
ke luar apartemen dengan langit-langit yang tinggi, jendela sorong yang
menghadap ke kolam., Total 1700m2 vertikal garden, termasuk diantaranya
tanaman untuk di tangga luar, tanaman di kolam-kolam serta pepohonan yang
ditaman membuat apartemen ini memiliki dekoratif alami.

Gambar 2. 4. Sunscreen yang Menjadi Ciri Khas Apartemen

(Sumber : www.dezeen.com)

Chaterine Tinambunan | 110406073 17

Universitas Sumatera Utara


Pada lantai kedua dan ketiga, 15 unit apartemennya terlihat seperti rumah
pohon yang terhubung ke pondok-pondok luar, dimana kanopi-kanopinya
dinaikkan. Penghuninya dapat berkumpul dan bersantai ditengah-tengah puncak
kanopi pohon. Mereka bertindak sebagai ruang transisi yang menyenangkan
antara alam dan block perumahan yang seragam.

Gambar 2. 5. Pondok-pondok di Tengah Apartemen

(Sumber : www.dezeen.com)

Konsep-konsep green desain yang dipakai apartemen ini yaitu dengan


adanya ruang terbuka hijau, hampir 80% area dari apartemen ini dibuat untuk
lansekap dan fasilitas ruang komunal. Prinsip desain sustainable lainnya yaitu
mengurangi penggunaan air dengan harvest rainwater, irrigation water run-off and
air bawah tanah untuk mengairi tanaman pada lansekap.

Dari studi banding apartemen diatas dapat kita lihat usaha arsitek untuk
menciptakan ruang interaksi antara sesama penghuni apartemen dengan
menyediakan ruang terbuka hijau. Selain hal itu arsitek-arsitek tersbut
menerapkan konsep sustainable pada bangunan. Kedua hal ini dapat menjadi
contoh yang dapat diterapkan pada rancangan apartemen yang dirancang oleh
penulis.

Chaterine Tinambunan | 110406073 18

Universitas Sumatera Utara


BAB III
ANALISA DAN KONSEP
PERANCANGAN

Universitas Sumatera Utara


BAB III
ANALISA DAN KONSEP PERANCANGAN

3.1. Deskripsi Umum Proyek Apartemen Mixed-Use

Sesuai buku Master Plan Kawasan Transit Oriented Develpoment (TOD)


Binjai tugas PA 6 Kelompok Empat, hunian masyarakat merupakan apartemen
yang terletak dekat stasiun dengan luas area 787 m2.

Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah :

1. Judul proyek : Perancangan apartemen mixed-use di kawasan

transit oriented development (TOD) di Binjai.

2. Fungsi : Apartemen, Hunian

3. Lokasi Proyek : Jalan Lintas Medan - Aceh


Batas Site :
 Utara : Retail- Retail
 Selatan : SPBU
 Timur : Perumahan Penduduk
 Barat : Sekolah
4. Luas Lahan : 787 m2

5. Status Proyek : Fiktif

6. Karakteristik site : Site merupakan kawasan pengembangan kota

transit yang berada di dekat stasiun kereta api dan

terminal Binjai.

7. Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Medan


19
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


3.2. Analisa

Pada tahap analisa ini, perancang menganalisa berdasarkan buku


Masterplan Perancangan Kawasan Transit Oriented Development (TOD) di Binjai
Tugas PA 5 Kelompok Empat serta mengaitkannya terhadap eksisting yang sudah
ada diluar masterplan.

3.2.1. Analisa Lokasi

Gambar 3. 1. Lokasi Site pada Master Plan TOD di Binjai


(Sumber :Buku Masterplan TOD Binjai Kelompok Empat)

Apartemen ini berlokasi di Binjai Timur yang cukup padat penduduk.


Kondisi di sekitas lokasi, yaitu :
 Berada tepat di samping RTH kota Binjai dan Sekolah Dasar
 Berada di kawasan TOD dengan berada dekat dengan stasiun dan terminal
Binjai
 Terletak di Jalan lintas Sumatra, sehingga lokasi sangat strategis dengan
lalu lintas yang tidak padat pada jam-jam tertentu.
20
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


3.2.2. Analisa Tapak
a. Analisa Sirkulasi

Gambar 3. 2. Jalur Sirkulasi pada Site


(Sumber :Buku Masterplan TOD Binjai Kelompok Empat)

Melihat pada Gambar 3.2 di atas, tapak berada di samping jalan raya
utama yaitu Jalan Lintas Medan-Aceh dan pada utara (Jalan Ikan Paus) site
berorientasi pada stasiun yang merupakan inti dari site. Sehingga terbentuklah 2
jalur pintu masuk utama dan keluar yaitu dari Jalan Ikan Paus dan Jalan Lintas
Medan-Aceh agar memudahkan penghuni apartemen maupun pengunjung
langsung mengakses apartemen ini.

Proyek ini merupakan proyek yang berada di kawasan transit TOD


sehingga mengutamakan pejalan kaki maupun pengguna sepeda, dengan
pedestrian yang sudah direncanakan baik para penghuni ataupun pengunjung
fasilitas mixed-us apartemen dapat dengan mudah datang ke apartemen.

b. Analisa View

- Analisa View Ke Dalam

Keberadaan lokasi site yang dilalui jalan lintas Sumatera serta berada di
lokasi TOD yang nantinya akan banyak didatangi orang membuat apartemen ini
akan banyak dilihat orang. Dari analisa dapat kita sadari bahwa tampak pada

21
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


apartemen ini harus dibuat menarik untuk menarik perhatian masyarakat yang
datang maupun melalui apartemen ini

Gambar 3. 3. Lokasi Site


(Sumber :Buku Masterplan TOD Binjai Kelompok Empat)

- Analisa View Ke Luar

Pada site lokasi proyek apartemen ini pada bagian barat berbatasan dengan
sekolah serta ruang terbuka hijau untuk kawasan TOD ini, adanya SPBU yang
menjadi view keluar apartemen menjadikan view bagi penghuni sangat tidak
menarik.

c. Analisa Kebisingan

22
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3. 4. Titik sumber kebisingan yang ada pada site
(Sumber :Buku Masterplan TOD Binjai Kelompok Empat)

Seperti yang digambarkan pada Gambar 3.4 lokasi site yang berada di inti
TOD, dikelilingi oleh jalan lintas Medan-Aceh sehingga pada site sering dilalui
oleh truk dan bus , adanya stasiun kereta dan terminal serta sekolah yang berada di
samping site menjadikan tingkat kebisingan pada site tinggi. Asal-asal kebisingan
ini berasal dari suara kendaraan, suara kereta api yang lewat dan suara keributan
anak-anak sekolah pada jam pagi hingga siang.

d. Analisa Pedestrian

Proyek ini merupakan proyek yang berada di kawasan transit TOD


sehingga mengutamakan pejalan kaki maupun pengguna sepeda, dengan
pedestrian yang sudah direncanakan baik para penghuni ataupun pengunjung
fasilitas mixed-use apartemen dapat dengan mudah datang ke apartemen.

23
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3. 5. Jalur Pedestrian
(Sumber :Buku Masterplan TOD Binjai Kelompok Empat)

Pada Gambar 3.5 kita bisa melihat adanya RTH disamping apartemen
sehingga dapat memacu ketertarikan para pengunjung apartemen untuk berjalan
kaki menuju site. Jalan-jalan pedestrian juga sudah diatur dalam buku Masterplan
Master Plan Kawasan Transit Oriented Develpoment (TOD) Binjai tugas PA 6
Kelompok Empat.

3.2.3. Analisa Pengguna Ruang


Dalam apartemen mixed-use ini terdapat beberapa pelaku kegiatan beserta
dengan alur kegiatannnya, sebagai berikut:

1. Penghuni

Penggunan utama dari apartemen mixed-use ini adalah para penghuni


apartemen. Penghuni apartemen ini adalah masyarakat kota yang bekerja sama
halnya dengan mereka yang tinggal di perumahan sehingga aktivitasnya sama
dengan masyarakat yang tinggal di perumahan. Penghuni ini apartemen ini
rencananya akan dihuni oleh keluarga, baik yang sudah mempunyai anak maupun
baru menikah dan juga single, yang nantinya akan menghuni apartemen studio.

2. Manager (pengelola)

Manager (pengelola) bangunan adalah penanggung jawab dari


keberlangsungan segala sistem yang ada pada apartemen ini mulai dari pelayanan

24
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


hingga keadaan sistem bangunan. Tiap-tiap hal tersebut dibantu oleh staf-staf
yang mempunyai divisi sendiri sesuai dengan skill dan pengalaman mereka.

3. Staff (per divisi)

Staff bekerja sesuai dengan divisi yang mereka pegang masing-masing


yang telah diatur sesuai dengan skill mereka. Tiap-tiap divisi ini mempunyai
kepala divisi sendiri yang mengontrol bawahannya. Divisi ini bekerja melayani
penghuni apartemen, menangani sistem bangunan hingga ke perawatan bangunan
dan menjadi resepsionis.

4. Masyarakat umum/Pengunjung

Mayarakat dalam hal ini ditujukan untuk pengunjung yang datang dan
menikmati fasilitas mixed-use yang disediakan oleh apartemen. Pengunjung dapat
dengan bebas menikmati fasilitas mixed-use tapi tidak dengan fasilitas khusus
yang diberikan untuk penghuni apartemen sehingga kenyamanan para penghuni
apartemen tetap terjaga.

3.2.4. Analisa Kebutuhan Ruang


Kebutuhan ruang berdasarkan aktivitas yang diwadahi:

No. Fungsi Aktivitas Kebutuhan Karakter Ruang


Ruang
1. Fungsi Utama Tidur, Ruang Tidur Private, Rutin
Hunian Mandi, Buang Air, KM/wc Private, Rutin
Menyiapkan Dapur/Pantry Nonfromal,
Makanan Ruang Makan Bersih
Makan, Ruang Tamu Semiprivate,
Bertamu Intim
Semiprivate,

25
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Intim

2. Fungsi
Pendukung
Minimarket Ruang Rekreatif, Publik
Minimarket,
Gudang Private
Restoran / Cafe Dapur Private
Gudang Private,
Layanan Ruang Saji Nonformal
Perbelanjaan Ruang Makan Publik,
Nonformal
Publik,
Nonformal
Retail Ruang Barang Publik
Kasir Publik
Fitness/Gym Ruang Fitness Publik
Ruang Publik
Layanan Administasi
Olahraga KM/WC Private
Loker Publik
Jogging Track Jogging Track Publik
Daycare Ruang Bermain Publik, Rekreatif
Anak
Layanan Ruang Istirahat Private, Disiplin
Penitipan Ruang Belajar Publik, Disiplin
Anak Ruang Publik
Administrasi
KM/WC Private

26
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


3 Fungsi Koordinasi Ruang Private, Disiplin,
Pelengkap Pengelolaan Manager Formal
Ruang Asisten Private, Disiplin,
Manager Formal
Ruang Semiprivate,
Sekretaris Disiplin, Formal
Ruang Rapat
Marketing Ruang Private, Disiplin,
Banguunan Manager Formal
Private, Disiplin,
Ruang Staff Formal
Semiprivate,
Ruang Rapat Disiplin, Formal
Keuangan Ruang Private, Disiplin,
Manager Formal
Private, Disiplin,
Ruang Staff Formal

Operasional Ruang manager Private, Disiplin,


Bangunan Ruang Staff Formal
Ruang Service
Cleaning
Service Service
Gudang
Mekanikal R. Keamanan Service
Elektrikal Ruang Trafo Service
Ruang Genset Service
Ruang Chiller Service
Ruang GWT Service

27
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Ruang Pompa Service

Tabel 3. 1 Tabel kebutuhan ruang dalam apartemen


Seperti pada Tabel 3.1 dapat kita lihat bahwa pembagian fasilitas terbagi
atas 3 yaitu fasilitas hunian, fasilitas pendukung dan fasilitas pelengkap. Fasilitas-
fasilitas ini kemudian terbagi atas beberapa ruang yang dibutuhkan oleh tiap-tiap
orang yang menggunakan apartemen.

3.3. Konsep Perancangan

3.3.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Tapak


Seperti yang sudah dianalisa bahwa site ini berada di pengembangan
kawasan TOD yang berarti semua fungsi dapat terhubung secara cepat walau
hanya dengan berjalan kaki. Pembagian kawasan bermula dari letak stasiun
sebagai inti dari pengembangan ini. Site ini juga berada di dua jalan utama
kawasan yaitu Jalan Lintas Medan-Aceh dan Jalan Ikan Paus yang menuju
stasiun.

Gambar 3. 6. Konsep Jalur Masuk dan Keluar Apartemen


(Sumber :Buku Masterplan TOD Binjai Kelompok Empat)

28
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Seperti yang ditunjukan pada gambar 3.6 tanda panah hijau menunjukkan
jalur masuk dan keluar kendaraan dan tanda panah merah menunjukkan alur
pejalan kaki. Jalur utama masuk kendaraan berada di Jalan Lintas Medan Aceh.
Pada bangunan bagian ini akan diberikan 2 jalur masuk menuju basemen, karena
panjangnya bangunan dan 3 pintu masuk menuju apartemen.

Sedangkan untuk Jalan Ikan Paus ini lebih diutamakan digunakan oleh
pedestrian, sehingga pada sekeliling apartemen tidak diberikan dinding pembatas
sehingga semua orang yang mengunjungi kawasan TOD Binjai ini dapat dengan
bebas menikmati fasilitas apartemen dengan berjalan kaki dari Jalan Ikan Kakap
hingga menuju stasiun.

Pada site terdapat RTH, yang dapat dilihat sebagai keuntungan karena
potensi masyarakat untuk mengunjungi fasilitas mixed-use yang diberikan oleh
apartemen sangat banyak. Oleh karena itu, pada bangunan yang bersampingan
dengan site diberikan jalur masuk menuju fasilitas mixed-use apartemen.

Untuk jalur masuk penghuni sama dengan jalur masuk pengunjung


apartemen akan tetapi dibedakan ketika sudah masuk lobby lift penghuni. Lobby
lift penghuni lebih dibuat private dan terjamin keamanannya.

3.3.2. Konsep Massa Bangunan

Gambar 3. 7. Konsep Bentukan Massa

29
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Pada gambar 3.7 merupakan konsep bentukan massa dari apartemen ini.
Konsep ini beradaptasi dari lahan site yang makin lama makin sempit menuju
Jalan Ikan Kakap. Dan bentukan maju mundur untuk memaksimalkan cahaya
yang masuk pada bangunan dan mendapatkan view bagi semua penghuni.

3.3.3. Konsep Fasad Bangunan

Gambar 3. 8. Konsep fasad yang diadaptasi dari bentukan massa

Untuk memanfaatkan cahaya matahari secara maksimal maka fasad


bangunan diutamakan menghadap utara dan selatan seperti pada gambar 3.8
diatas. Selain itu pada bagian utara dan selatan ini direncakan peletakan kamar
dengan ventilasi dan bukaan yang besar sehingga udara dan cahaya dapat masuk
masksimal sehingga pemakain lampu maupun AC dapat berkurang.

. Untuk ruang jemur yang memerlukan angin dan panas matahari, ruang
jemur ditutupi oleh kisi-kisi yang bisa juga menjadi sunshading. Kisi-kisi ini
terbuat dari aluminium fin.sehingga angin dan panas dapat masuk dengan
kuantitas yang banyak dan juga menutupi kesemrawutan pakaian yang dijemur
dan menjadikannya sebagai fasad yang indah.

30
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Pada bagian barat bersebelahan dengan RTH, sehingga pada bagian ini
juga dijadikan sebagai hunian, akan tetapi untuk mengurangi pencahayaan yang
masuk ke dalam hunian apartemen maka, pada bagian barat ditambahkan sun
shading

Gambar 3. 9. Perencanaan konsep fasade pada apartemen

Gambar 3.9 diatas merupakan gambar tampak yang menghadap stasiun.


Pada apartemen ini view serta pencahayaan merupakan bagian penting sehingga
pada kamar diberikan view yang full. Penutup ruang service cuci jemur juga dapat
kita lihat sebagai bagian dari fasade.

3.3.4. Program Ruang


Dari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan, program ruang yang
dibutuhkan dalam apartemen Binjai Park Apartmen, yaitu sebagai berikut:

1. Unit Hunian:

Kelompok Ruang Luas (m2)


Ruang
Tipe Studio Ruang Tidur Utama 12
KM/WC 4,5
Dapur+R.Makan 6
Ruang Cuci Jemur 4,5
31
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Ruang Duduk 7
Total Luas 34
Total Luas 35 Unit 1.190
2 Kamar Type A Ruang Tidur Utama 16,5
KM/WC 4
Ruang Tidur Anak 11,5
KM/WC 4
Dapur 15
Ruang Makan 7
Ruang Tamu/Keluarga 8
Ruang Cuci Jemur 3,75
Balkon 6
Total Luas 76
Total Luas 19 Unit 1.444
2 Kamar Type B Ruang Tidur Utama 15
Ruang Tidur Anak 9,5
KM/WC 4,5
Dapur 3,75
Ruang Makan 3,75
Ruang Tamu/Keluarga 8,5
Ruang Cuci Jemur 4,5
Balkon 6
Total Luas 60
Total Luas 180 Unit 10.800
3 Kamar Type A Ruang Tidur Utama 16,25
KM Utama 4,5
Ruang Tidur Anak 9,5
Ruang Tidur Anak 9,5

32
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


KM/WC 5,5
Dapur 6,85
Ruang Makan 8
Ruang Tamu/Keluarga 15,75
Ruang Cuci Jemur 5,25
Balkon 6
Total Luas 86
Total Luas 21 Unit 1.806
3 Kamar Type B Ruang Tidur Utama 15,75
KM Utama 4,5
Ruang Tidur Anak 9,5
Ruang Tidur Anak 9,5
KM/WC 4
Dapur 8
Ruang Makan 7,5
Ruang Tamu/Keluarga 8
Ruang Cuci Jemur 5,25
Balkon 6
Total Luas 78
Total Luas 85 Unit 6.630
3 Kamar Type C Ruang Tidur Utama 15,75
KM Utama 4,5
Ruang Tidur Anak 9,5
Ruang Tidur Anak 9,5
KM/WC 4
Dapur 8
Ruang Makan 7,5
Ruang Tamu/Keluarga 8

33
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Ruang Cuci Jemur 5,25
Total Luas 72
Total Luas 14 Unit 1.008
Sirkulasi pada tiap unit lantai 897
Total Sirkulasi 6.279
Total Keseluruhan 20.721
Tabel 3. 2 Tabel kebutuhan ruang fasilitas hunian

2. Fasilitas Penunjang

Fasilitas Indoor Entrance dan Lobby


Hall 104
Lounge Area 72
Sirkulasi 40
Total Luas 216
Restoran/cafe 2 unit
Dapur 16,25
Ruang Saji 16,25
Ruang Makan 52
Sirkulasi 36
Total Luas 241
Restoran FastFood

Dapur 68,5
Ruang Saji 24
Ruang Makan 134
Toilet/Lavatory 22
Sirkulasi 3
Total Luas 251,5

34
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Mini Market

Ruang Display 440


Kasir 80
Total Luas 520
Fitness Center
Ruang Fitness 200
Ruang Tunggu 25
Ruang Administrasi 12
Loker 10
Ruang Ganti/Toilet 50
Total Luas 297
Retail

Ruang Display 20
Kasir 2
Sirkulasi 8
Total Luas 30
Total Luas Unit 500
Daycare
Ruang Bermain 140
Ruang Kreatifitas 76
Ruang Istirahat 35
R.Sirkulasi 30
Toilet 24
Total Luas 305
Drugstore
Ruang Display 58
Kasir 4
Sirkulasi 10
35
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Galery Atm
Mesin ATM 8
Sirkulasi 400
Total Luas 600

Fasilitas Outdoor Jogging Track 1.120


Ruang Komunal 1.584
Total 2704
Total Keseluruhan 3304
Tabel 3. 3 Tabel kebutuhan ruang fasilitas penunjang

3. Fasilitas Pengelolaan :

Kelompok Ruang Ruang Luas


Pengelola Ruang Manager 32
Ruang Asisten Manager 20
Ruang Sales dan 14
Marketing
Ruang Keuangan 14
Ruang Staff 62,75
Ruang Front Office 15
Ruang Keamanan 14
Pantry 8
Toilet 30
Sirkulasi 72
Total Luas 281,75
Service Gudang 64
Toilet 80
Sirkulasi 18
36
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Ruang Ganti Pegawai 78
Ruang Pegawai Service 60
Total Luas 300
Mek & Elektrikal Ruang Enginnering 36
Ruang GWT 64
Ruang Pompa 64
Ruang Trafo 48
Ruang Panel 48
Ruang Chiller 42
Ruang Bank Batery 36
Total Luas 338
Total Keseluruhan 920
Tabel 3. 4 Tabel kebutuhan ruang fasilitas pengelola

Total seluruh kebutuhan ruang pada bangunan yaitu :

Fasilitas Luas (m2)

Fasilitas Hunian 20.721

Fasilitas Penunjang 5.635

Fasilitas Pengelolaan 920

Total Keseluruhan 27.276

3.3.5. Konsep Unit Hunian


Apartemen ini mempunyai 5 jenis tipe hunian:

a. Type Studio (34 m2)


b. Type 2 Bed (76 m2)
c. Type 2 Bed (60m2)
d. Type 2 Bed (86 m2)
37
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


e. Type 2 Bed (78 m2)
f. Type 2 Bed (72 m2)

Gambar 3. 10. Gambar denah unit apartemen


(Sumber : data pribadi)

Seperti yang terlihat pada gambar 3.10 unit apartemen ini dibuat untuk
pekerja dengan rentan usia yang masih orang tua muda ataupun pasangan yang

38
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


baru menikah sehingga kamar-kamar yang dibuat pada tiap unit hanya berjumlah
dua dan tiga. Unit apartemen ini tidak telalu banyak sekat. Apartemen ini
dirancang seefisien mungkin ruangnya sehingga tidak membebankan saat
membersihkan ruang karena asumsi bahwa penghuni yang sibuk bekerja yang
harus berangkat pagi hari dan pulang di sore hari yang memberi kelelahan saat
membersihkan apartemen.

3.3.6. Konsep Penerapan Sustainability Energi pada Bangunan


Indonesia merupakan negara tropis dengan pasokan energi matahari yang
banyak serta curah hujan yang tinggi. Pada jalan-jalan di Kota Binjai sendiri
sudah memakai solar panel untuk lampu-lampu jalan. Apartemen inipun tidak
ketinggalan untuk mengolah energi-energi alam yang ada. Selain pasokan listrik
dari PLN, apartemen ini juga menggunakan pasokan energi listrik yang berasal
dari energi matahari yang ditangkap oleh solar panel. Solar panel ini nantinya
akan diletakkan dilantai atap .

Gambar 3. 11. Diagram Penyaluran Energi Matahari oleh Solar panel


(Sumber : spiresolarsystems.com)

Pada gambar 3.7 sinar matahari yang ditangkap oleh solar panel akan
disalurkan ke baterai yang berada diruang baterai kemudian masuk ke dalam
ruang panel dan didistribusikan ke panel-panel distribusi. Untuk lampu yang
menggunakan solar panel ini merupakan lampu kamar mandi serta lampu-lampu

39
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


kecil yang ada pada koridor apartemen karena efisiensi lampu solar panel hanya 5
jam. Berikut perhitungan kebutuhan solar panel pada bangunan :

Kebutuhan daya pada apartemen:

1. Lampu Dapur dan Ruang Makan (15Watt) = 5.310 Watt

2. Lampu Ruang Cuci (7 watt) = 2.474 Watt

3. Lampu Kamar Mandi (5 Watt) = 2.370 Watt

4. Lampu Koridor (7Watt) = 13.034 Watt

Dengan Total Keseluruhan 23.188 watt yang untuk mengantisipasi


kekosongan baterai atau sebagai inventer menambahkan 20% dari total
keseluruhan sehingga jumlah kebutuhannya 27.862 watt. Untuk mendapatkan
perhitungan jumlah solar panel yang dibutuhkan kita harus mengetahui berapa
jumlah baterai yang diperlukan dengan memakai baterai berdaya 65AH 12V maka
didapat jumlah baterai yang diperlukan yaitu 36 baterai yang bisa menghasilkan
28.080 watt. Pada apartemen ini digunakan solar panel dengan 240wp. Efisiensi
penyinaran matahari di Indonesia yaitu 5 jam sehingga, 1 solar panel bisa
menghasilkan 1200 watt. Dari sini dapat kita simpulkan bahwa jumlah solar panel
yang dibutuhkan yaitu 24 panel.

Untuk air hujan, konsep yang dipakai adalah harvest rainwater. Dimana
air hujan yang terkumpul dapat kita olah kembali, untuk apartemen ini, hasil dari
harvest rainwater dipakai sebagai water flush toilet, dan sebagai pembersih lantai
gedung.

40
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3. 12. Diagram Penyaluran Harvest Rainwater
Sumber : diehardindian.com

Seperti pada gambar 3.8 ai hujan yang turun ke pipa-pipa yang disediakan
dari lantai atas bangunan akan ditampung di tank filtrasi kemudian setelah
difiltrasi air tesebut akan masuk ke dalam tangki yang sudah terkumpul air bersih
dan disalurkan ke tangki atas yang kemudian akan mendistribusikannya melalui
shaft-shaft apartemen.

3.3.7. Konsep Sistem Struktur

41
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


Bangunan apartemen ini memiliki system frame rigid yang terdiri dari
kolom vertical dan balok horizontal. Bangunan apartemen mix-used ini memiliki
8lantai serta 3 basement. Secara keseluruhan bangunan ini menggunakan kolom
baja WF. Bentangan kolom sepanjang 6 meter dan 8 meter. Dengan panjang
bangunan 280 meter, maka bangunan ini memiliki 6 titik garis dilatasi yang
menggunakan dilatasi kolom setiap 48 meter panjangnya. Dinding basementnya
merupakan dinding penahan tanah.

3.3.8. Konsep Sistem Mekanikal dan Elektrikal

- Konsep penyediaan air bersih

Untuk air bersih, sumber air berasal dari PDAM yang kemudian masuk
dalam GWT lalu dipompa ke tangki yang berada di lantai atas apartemen
kemudian di salurkan ke shaft plumbing dan kemudian disalurkan ke shaft tiap
unit.

- Konsep pembuangan

Pembuangan limbah cairan rumah tangga pada apartemen dibagi tiga yaitu limbah
dari kitchen sink, limbah bekas air mandi dan limbah bekas dari toilet yang
masing-masing masuk ke pipanya dan ke shaft air kotor lalu disalurkan ke bak
kontrol maupun bak lemak yang kemudian masuk ke septick tank lalu ke riol kota.

- Konsep pembuangan sampah

Sampah rumah tangga berada di ruang service per unit yang berupa trash chute,
sampah-sampah ini dipisahkan menurut jenis yang dilakukan sendiri oleh
penghuni setelah masuk ke shaft sampah, sampah ini akan meluncur ke bawah
menuju penampungan akhir.

42
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


- Konsep sistem pengudaraan

Sistem pengudaraan untuk unit apartemen di usahakan semaksimal mungkin


untuk menggunakan pengudaraan alami dengan besarnya jendela akan tetapi
untuk mengantisipasi kenyamanan penghuni pada unit hunian diberikan fasilitas
AC yang menggunakan sistem split sehingga penghuni sendiri yang mengatur
suhu dalam ruang. Akan tetapi unutk lantai dasar yang merupakan zona publik
digunakan sistem terpusat dimana pengelola sendiri yang mengatur suhu dalam
ruang.

- Konsep Instalasi Listrik

Listrik pada apartemen berasal dari PLN sebagai pasokan utama, dan jika terjadi
pemadaman listrik maka sebagai cadangan menggunakan generator.

- Konsep Pencahayaan

Apartemen ini menerapkan banyaknya penerapan cahaya alami sehingga tidak


menghabiskan pasokan energi listrik terlalu banyak. Dan untuk lampu pada pada
apartemen ini dibantu dengan menggunakan solar panel.

- Konsep Penanggulangan Kebakaran

Sistem penanggulangan kebakaran pada apartemen ini terdiri dari:

o Penempatan tangga kebakaran yang mudah diakses

o Pengadaaan hidran yang mudah dijangkai semua bangunan

o Adanya sprinkler pada tiap-tiap unit apartemen

43
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL RANCANGAN

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL RANCANGAN

4.1. Masterplan TOD dan Ground Plan Apartemen

Gambar 4. 1. Masterplan dan Groundplan Apartemen

Pada gambar 4.1 dapat kita lihat letak apartemen yang berada di sebrang
stasiun dan berbatasan langsung dengan ruang terbuka hijau yang cukup besar dan
ini dapat dijadikan suatu keuntungan bagi pengelola apartemen untuk menjadikan
apartemen ini mixed-use. Jalur masuk pada apartemen berada pada Jalan Lintas
Medan-Aceh dan Jalan Ikan Paus. Pada denah lantai dasar ini dapat kita lihat
fungsi pada lantai ini merupakan fungsi publik yang dapat diakses oleh non
penghuni atau masyarakat sekitar. Apartemen ini tidak menggunakan dinding
pembatas sehingga dapat diakses oleh semua pejalan kaki dengan mudah.

Chaterine Tinambunan | 110406073 44

Universitas Sumatera Utara


4.2. Denah Apartemen

Gambar 4. 2. Denah Lantai Basement Apartemen

Seperti pada gambar 4.2 lahan parkir pada lantai basement berjumlah 374
dengan perkiraan semua penghuni menggunakan mobil. Untuk parkir untuk
pengunjung tidak disediakan dengan asumsi bahwa pengunjung fasilitas mixed-
use pada lantai dasar dapat berjalan kaki menuju apartemen ini dikarenakan
kawasan TOD yang menerapkan lebih banyak pejalan kaki dan penggunaan
kendaraan umum, serta penggunaan utama kereta. Parkiran sepeda motor
diletakkan pada lantai basemen satu.

Gambar 4. 3. Denah Lantai Dasar Apartemen

Seperti pada gambar 4.2 lantai dasar bangunan di tempatkan sebagai


fasilitas publik dimana terdapat retail-retail yang mengarah ke Jalan Ikan Paus
dengan menyamakan fungsi bangunan yang berada di depan apartemen yang
Chaterine Tinambunan | 110406073 45

Universitas Sumatera Utara


merupakan jajaran bangunan retail. Sehingga pengunjung pada kawasan TOD
Binjai ini dapat menikmati suasana window shopping yang berawal dari jalan Ikan
Kakap hingga menuju stasiun sehingga tidak membuat para pengguna stasiun
kelelahan dan bosan untuk berjalan kaki.

Pada lantai dasar ini juga difasilitasi dengan caffe, restoran dan ada juga
fasilitas outdoor cafe yang berada di Jalan Lintas Medan Aceh sehingga
menambah kesan menarik untuk berjalan kaki mengelilingi kawasan TOD Binjai
ini. Selain fasilitas tersebut pada apartemen juga terdapat daycare dimana para
penghuni yang diasumsikan merupakan pekerja dapat menitipkan anaknya tanpa
perlu jauh-jauh menuju suatu tempat dengan kendaraan cukup dengan turun ke
lantai dasar. Fasilitas fitness centre serta apotik juga bisa kita dapatkan di lantai
dasar apartemen.

Gambar 4. 4. Denah Lantai Tipikal Hunian Apartemen

Seperti pada gambar 4.3 kita bisa melihat pada denah lantai dasar ini
terdapat 6 jenit unit hunian. Unit studi diletakkan pada bagian barat dengan
berhadapan dengan unit hunian 3 kamar tipe c seluruh unit diletakkan campuran
sehingga tidak adanya pengelompokan status sosial. Unit tipikal ini berada dari
lantai dua hingga lantai empat dan dilanjutkkan kembali dari lantai tujuh hingga
ke lantai delapan Unit hunian sengaja diletakkan dengan hunian yang berhadap-
hadapan sehingga tiap tetangga unit dapat bertegur sapa ketika memasuki unit
layaknya berada di perumahan. Seluruh apartemen terhubung sehingga
menghasilkan massa yang panjang sehingga untuk berkunjung ke unit lain dengan
tingkatan yang sama tidak memerlukan lift hanya dengan berjalan saja.

Chaterine Tinambunan | 110406073 46

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4. 5. Denah Lantai 5 dan 6 Hunian Apartemen

Pada lantai lima dan lantai enam seperti gambar 4.5 terdapat ruang
komunal yang panjang, ruang komunal ini disebut terrace center. Kebutuhan
manusia akan sosialisasi sangat penting. Untuk itu ruang komunal ini dibuat
sepanjang apartemen tanpa terputus sehingga menciptakan taman di tengah
apartemen,. Dimana bentukan dari ruang komunal ini seperti layaknya teras dan
dimiliki oleh semua penghuni. Dengan penambahan tanaman serta pepohonan
disepanjang ruang komunal ini, ruang komunal ini dapat juga menjadi penarik
para penghuni untuk dapat menanam tanaman dan saling merawat tanaman disini.
Pada lantai enam terdapat void sehingga penghuni di lantai 6 dapat melihat situasi
dan memandang ke lantai lima yang berada dibawahnya.

Gambar 4. 6. Denah Lantai Atap Apartemen

Apartemen ini menyediakan fasilitas jogging track pada lantai atapnya


dengan panjang bangunan yang panjang, para penghuni dapat berlari di sepanjang
lantai atap apartemen ini. Pada lantai atap apartemen ini juga ditanami pepohonan
Chaterine Tinambunan | 110406073 47

Universitas Sumatera Utara


dan tanaman lain sehingga membuatnya para penghuni yang menggunakannya
seperti berlari di taman seperti yang tampak pada gambar 4.5 di atas.

4.3. Tampak Apartemen

Gambar 4. 7. Tampak Utara dan Selatan Apartemen

Dengan memikirkan cahaya yang baik serta pengudaraan maka apartemen


ini mengambil bagian utara dan selatan sebagai tampak utama seperti yng tampak
pada gambar 4.7 diatas. View tampak utara merupakan kawasan TOD dengan
stasiun, hotel serta retail yang berjejer di sepanjang Jalan Ikan Paus. View selatan
menampakkan Jalan Lintas Medan-Aceh serta Binjai Super Mall yang berada di
depannya. Dengan view yang bagus terssebut maka unit apartemen diberikan
bukaan yang lebar untuk menikmati view yang ada serta pengudaraan yang baik
karena berada pada bagian utara dan selatan yang tidak terlalu banyak mendapat
terik panas matahari.

Chaterine Tinambunan | 110406073 48

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4. 8. Tampak Timur dan Barat Apartemen

Seperti pada gambar 4.8 tampak barat memakai sunshading. Bagian barat
bangunan ini sangat disayangkan jika tidak digunakan sebagai unit hunian dengan
pemandangan ruang terbuka hijau di bawahnya. Sunshading yang dipakai pada
tampak barat ini menggunakan sunshading sehingga jumlah cahaya yang
menyinari unit apartemen tidak terlalu banyak.

4.4. Potongan Apartemen

Gambar 4. 9. Potongan Apartemen

Pada gambar 4.9 merupakan gambar potongan dari apartemen ini dimana
gambar paling atas menunjukkan potongan melintang horizontal yang
menampakkan potongan tiap-tiap kamar sedangkan gambar bawah adalah
potongan melintang dari utara ke selatan yang menampakkan potongan kamar,
tangga darurat serta koridor yang menghubungkan antar blok apartemen.
Chaterine Tinambunan | 110406073 49

Universitas Sumatera Utara


4.5. Rencana Pembalokan dan Pondasi Apartemen

Gambar 4. 10. Rencana Pembalokan dan Pondasi Apartemen

Chaterine Tinambunan | 110406073 50

Universitas Sumatera Utara


Pada gambar 4.10 diatas terdapat renana pembalokan dimana balok induk
35x70 cm pada bentang 8 meter dan 25x50 cm pada bentang 6 meter sedangkan
balok anak pada bentang 8 meter 25x50 dan untuk bentag 6 meter balok anak
berukuran 20x40. Untuk pondasinya bangunan apartemen ini menggunakan
pondasi tiang pancang dengan pile 6 dan 4.

4.6. Sistem Mekanikal dan Elektrikal

Gambar 4. 11. Rencana Sistem Mekanikal dan Elektrikal Apartemen

Chaterine Tinambunan | 110406073 51

Universitas Sumatera Utara


Pada gambar 4.11 terdapat rencana elektrikal, telekomunikasi, konsep
distribusi air besir, konsep pengudaraan, konsep sistem pembuangan air rumah
tangga serta konsep sprinkler.

4.7. Eksterior Apartemen

Gambar 4. 12. Tampak Apartemen dari Jalan Ikan Paus

Pada gambar 4.12 dapat kita lihat tampak perspektif dari Jalan Ikan Paus
yang di depannya berbatasan dengan retail berderet di sepanjang Jalan Ikan Paus.
Pada gambar ini juga tampak bentukan fasad yang maju mundur dan mendekap
terrace center atau ruang komunal pada apartemen ini.

Chaterine Tinambunan | 110406073 52

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4. 13. Tampak Apartemen dari Jalan Lintas Medan-Aceh

Pada tampak selatan yaitu tampak yang dilihat dari Jalan Lintas Medan-
Aceh bisa kita lihat persamaannya dengan tampak utara dimana diantara blok-
blok terlihat sebuah taman.

Gambar 4. 14. Aksonometri Apartemen

Pada aksonometri yang terlihat pada gambar 4.14 di atas dapat kita lihat
kpada bagian barat apartemen besebelahan dengan ruang terbuka hijau kawasan
TOD Binjai ini. Dan adanya SPBU di antara blok apartemen.

Gambar 4. 15. Tampak Barat pada Apartemen


Chaterine Tinambunan | 110406073 53

Universitas Sumatera Utara


Seperti yang terlihat pada gambar 4.14 apartemen pada bagian barat
bersebelahan dengan RTH TOD Binjai, pada bagian ini lantai dasar difungsikan
sebagai restoran foodcourt. Pada unit hunian juga tampak ditutupi dengan
sunshading.

Gambar 4. 16. Apartemen dari Jalan Ikan Paus

Pada gambar 4.16 bisa kita lihat retail serta jalan pedestrian untuk pejalan
kaki, pejalan kaki dapat dengan bebas berjalan disekitar apartemen dan
berbelanja di lantai dasar apartemen.

4.8. Interior Apartemen

Gambar 4. 17. Kamar Utama pada Apartemen

Chaterine Tinambunan | 110406073 54

Universitas Sumatera Utara


Kamar utama pada hunian apartemen ini dilengkapi dengan balkon
sehingga pada tiap kamar utama diberikan pintu kaca geser serta kaca yang
setinggi lantai ke plafon sehingga pencahayaan alami lebih banyak dan tidak
banyak memakai penggunaan lampu ketika siang hari seperti pada gambar 4.17.

Gambar 4. 18. Ruang Tamu pada Apartemen

Pada gambar 4.18 dapat terlihat dapur, ruang makan serta ruang keluarga
yang digabung. Ruang-runag praktis yang dibutuhkan oleh orang-orang pekerja
yang tidak perlu waktu lama untuk membersihkan rumah dan tidak banyak sekat,
sehingga para pekerja yang membutuhkan waktu cepat dipagi hari dan pulang
dengan keadaan lelah tidak perlu banyak membersihkan ruang.

Gambar 4. 19. Dapur pada apartemen

Chaterine Tinambunan | 110406073 55

Universitas Sumatera Utara


Pada gambar 4.19 dapat kita lihat pada dapur terdapat dinding yang
diberikan kaca ini untuk pencahayaan alami. Ruang jemur sendiri berada di luar
dapur dengan ditutupi sunshading aluminium fin cahaya masih dapat masuk
sehingga tidak banyak memerlukan banyak lampu

Gambar 4. 20. Ruang Komunal pada Apartemen

Ruang komunal seperti yang terlihat pada gambar 4.20 dapat kita lihat
ruang ini panjang, dan ditanami pepohonan serta adanya penambahan lebar ruang
sehingga bias menampung banyak aktivitas serta orang yang berkumpul di
dalamnya ruang-ruang komunal ini saling terhubung anatar ruang komunal lain.

Chaterine Tinambunan | 110406073 56

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KESIMPULAN

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan dari penulisan laporan ini adalah berupa kebehasilan


perancangan pembuatan apartemen sebagai hunian yang berada pada kawasan
TOD Binjai. Pada perancangan apartemen yang sesuai dengan lingkungan di
kawasan TOD, perancang menggunakan bangunan konsep mixed-use sehingga
pada lantai dasar juga dapat dipakai oleh publik serta pedestrian yang nyaman
ketika mengunjungi fasilitas tersebut dan tidak membatasinya dengan tembok
pembatas sehingga nyaman dikunjungi. Fasilitas tambahan yang terdapat pada
apartemen ini, yaitu restoran fast food dengan luas 251 m2 , retail dengan luasan
keseluruhan 500 m2, caffe dan resto dengan luas 241 m2, fitness center dengan
luas 297 m2, minimarket dengan luas 520 m2, dan daycare dengan luas 305 m2.
Untuk menambah kenyamanan para penghuni, apartemen ini juga memberikan
fasilitas parkir untuk tiap-tiap penghuni dengan kapastitas 375 parkir mobil dan
212 untuk parkir motor. Sebagai ruang untuk tempat berkumpulnya atau bersantai
dengan para penghuni yang lain apartemen ini memberikan ruang komunal
dengan luas 1.584 m2 serta fasilitas jogging track pada lantai rooftop dengan luas
1.120 m2 yang hanya dapat digunakan oleh para penguhuni apartemen Pada
bangunan apartemen ini juga menggunakan konsep sustainable seperti
penggunaan sunshadding, solar panel serta harvest rainwater yang memanfaatkan
energi alam.

57
Chaterine Tinambunan | 110406073

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA
Calthrope, Peter. The Next American Metropolis. New York ; Princeton
Architectural Press, Inc, 1993
De Chiara, Joseph. Callender, John (1983) Time Saver Standards for Building
Types second edition, McGraw-Hill Book Co-Singapore, Singapore
M. Harris, Cyrill, Ph-D (2005) Dictionary of Architecture and Construction,
McGraw-Hill Professional Publishing
Sutanto, E.B. Handoko; Rusunawa Sederhana Hemat Energi, Masalah Seminar
Nasional: Konsep, Desain dan Strategi Membangun Rusnami Hemat Energi di
Jawa dan di luar Jawa, 2008

http://www.ecomobility.org/fileadmin/template/project_templates/ecomobility/file
s/Publications/Case_stories_EcoMobility_Curitiba_PDF_print.pd diakses pada 14
Juli 2015

http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/459751-pemerintah-fokus-pembangunan-
transportasi-di-enam-kota-ini diakses pada 10 Juli 2015

http://ctod.org diakses pada 12 Juli 2015

http://www.waspadamedan.com/index.php?option=com_content&view=article&i
d=41914:mebidangro-motor-penggerak-pembangunan-
daerah&catid=59:opini&Itemid=215 diakses pada 14 Juli 2015

http://www.ctbuh.org/TallBuildings/FeaturedTallBuildings/ThePinnacleDuxtonSi
ngapore/tabid/2283/language/en-US/Default.aspx diakses pada 15 Juli 2015

http://www.dezeen.com/2014/02/26/goodwood-residence-apartments-by-woha-
connect-to-raised-outdoor-cabins/ diakses pada 15 Juli 2015

Chaterine Tinambunan | 110406073


71

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
58

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
59

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
60

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
61

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
62

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
63

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
64

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
65

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
66

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
67

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
68

Universitas Sumatera Utara


Chaterine Tinambunan | 110406073
69

Universitas Sumatera Utara


MAKET

Chaterine Tinambunan | 110406073


70

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai