FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
SKRIPSI
OLEH
2022
PERANCANGAN PERPUSTAKAAN DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Teknik
OLEH:
TENGKU ZHAFRAN QASHMAL MUFADHALY
180406184
DOSEN PEMBIMBING:
HAJAR SUWANTORO, ST., MT.
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022
PERNYATAAN
PERANCANGAN PERPUSTAKAAN DI KOTA MEDAN
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Hajar Suwantoro.ST,MT
NIP 197902032005011001
Ketua Departemen
NIM : 180406184
Rekapitulasi Nilai :
A B B+ C C+
NIP. 197409102002121009
ABSTRAK
Minat membaca merupakan keinginan yang kuat disertai dengan usaha seseorang
untuk membaca.Indonesia menempati urutan kedua dari bawah dalam hal literasi
dunia, artinya minat baca sangat rendah. . Jenis penelitian yang digunakan adalah
metode studi kasus, yaitu penelitian yang dilakukan di sebuah perpustakaan di
Medan, . Tujuan dari studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara rinci
tentang pentingnya meningkatkan minat baca masyarakat khususnya bagi generasi
muda,pada satuan pendidikan ,dilakukan dengan mengembangkan dan
memanfaatkan perpustakaan, banyak hal yang menjadi faktor penyebab rendahnya
minat baca salah satunya adalah kurangnya motivasi, fasilitas yang minim dan
perkembangan teknologi yang semakin canggih. Agar masyarakat tertarik dan
betah berada di perpustakaan, maka perlu ditingkatkan fasilitas perpustakaan
seperti penataan ruang yang baik, penerangan, ventilasi, penyediaan kantin,
mushola, dan lainnya.
Kata Kunci:Minat baca,Meningkatkan minat baca,perpustakaan.
ABSTRACT
1. Bapak Dr. Imam Faisal Pane ST., MT.(Alm) selaku Ketua Departemen
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara dan Bapak
Mohammad Dolok Lubis, S.T., M.Sc selaku Sekretaris Departemen
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Hajar Suwantoro.ST,MT selaku dosen pembimbing yang dengan
tulus membimbing, mengarahkan, serta memberi masukan dan dukungan
kepada penulis selama proses perancangan dan penulisan skripsi ini.
3. Bapak . Ir. N. Vinky Rahman, MT dan bapak Ahmad Mansuri, ST. IAI.
MT. selaku dosen penguji yang mana sejak sidang 1 hingga sidang 3 telah
memberikan saran serta masukan-masukan yang sangat berarti bagi penulis
untuk menyempurnakan rancangan akhir pada tugas akhir penulis.
4. A
5. B
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan dikarenakan keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun untuk menyempurnakan
skripsi ini kedepannya.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi para
pembaca, bagi penulis lainnya, dan bagi pengembangan ilmu pengetahuan di
Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Univeritas Sumatera Utara.
Penulis,
PERNYATAAN...........................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................iv
ABSTRAK...................................................................................................vii
ABSTRACT...............................................................................................viii
KATA PENGANTAR.................................................................................ix
DAFTAR ISI...............................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................xvii
DAFTAR FOTO.........................................................................................xx
DAFTAR TABEL......................................................................................xxi
DAFTAR DIAGRAM..............................................................................xxiv
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN HASIL RANCANGAN............................................................
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR FOTO
DAFTAR TABEL
DAFTAR DIAGRAM
BAB I
PENDAHULUAN
Minat baca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk
membaca. Seseorang yang mempunyai minat membaca yang kuat akan
diwujudkan dalam kesediaannya untuk mendapat bahan bacaan dan kemudian
membacanya atas kesadarannya sendiri (Farida Rahim 2008:),Kecerdasan
seseorang atau siswa dimulai dengan menumbuhkan minat baca tidak harus
menyelesaikan satu buah buku tetapi membaca majalah pun sudah mulai
membuka niat dan minat baca. Rendahnya minat baca masyarakat adalah masalah
yang sering kali diperbincangkan baik dalam diskusi, seminar, maupun
pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya. masyarakat negara-negara sedang
berkembang masih kental dengan budaya mengobrol dibandingkan dengan
budaya membaca. Hal ini bisa kita lihat misalnya di tempat-tempat umum, ketika
mereka antri untuk sesuatu, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk
mengobrol atau melamun dibandingkan dengan membaca buku. Kesadaran
masyarakat untuk menggunakan waktu yang berharga untuk membaca masih
rendah. (Anna Yulia Blogs, 2011).
Menurut UNESCO Indonesia menjadi urutan kedua dari bawah soal literasi
dunia, artinya minat baca yang sangat rendah. Menurut UNESCO, minat baca
masyarakat Indonesia diposisi yang sangat memprihatinkan , hanya 0,001%.
Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Riset
berbeda bertajuk World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh
Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu,mengatakan Indonesia
menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca, persis berada di
bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Padahal, dari segi penilaian
infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas
negara-negara Eropa. Minimnya minat baca merupakan masalah mendasar yang
memiliki dampak sangat luas bagi kemajuan bangsa Indonesia. Selain itu,
rendahnya minat baca menyebabkan meningkatnya hoaks dan disinformasi.
Sebab, masyarak yang terampil mampu membaca, memahami, mengevaluasi, dan
menyaring informasi,( Gus Ami.2021).
budaya membaca adalah kegiatan positif rutin yang baik dilakukan untuk melatih
otak untuk menyerap segala informasi yang diterima seseorang dalam kondisi dan
waktu tertentu. Sumber bacaan bisa diperoleh dari buku, surat kabar, tabloid,
internet, dan sebagainya. (Rozin.2008),Dan Sekarang di Tahun 2021 dan terutama
daerah Sumatera utara ,Menurut Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB),
menurunnya minat baca di pandemi COVID-19 ini, di mana pembatasan aktivitas
sosial, hingga kurangnya kunjungan ke perpustakaan dan sebagainya untuk
membaca buku,di Indonesia Saat ini Sumut berada pada peringkat 18 di antara
provinsi-Provinsi lainnya.
Kondisi literasi di kota Medan sangat memprihatinkan. Hal tersebut dapat dilihat
dari perbandingan minat baca di kota Medan yang masih sangat rendah, yakni
1:1.000. Keadaan tersebut disebabkan oleh minimnya infrastruktur dan fasilitas di
perpustakaan daerah kota Medan yang kurang memadai,Gemar membaca adalah
membaca dengan senang hati.disini bisa diketahui bahwa perpustakaan menjadi
salah satu tempat seseorang mampu meningkatkan minat bacanya.
Perpustakaan menurut Sulistyo Basuki adalah sebuah ruangan atau gedung yang
digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan
menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual
(Basuki, 2013). Pembudayaan kegemaran membaca dalam hal ini dilakukan
melalui keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat. Pada satuan pendidikan,
dilakukan dengan mengembangkan dan memanfaatkan perpustakaan sebagai
proses pembelajaran, sedangkan pada masyarakat, hal itu dilakukan melalui
penyediaan sarana perpustakaan di tempat-tempat umum yang mudah
dijangkau, murah, dan bermutu. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil riset yang
dilakukan oleh Khaled Al-Nafisah dan Rae’d Abdulgader Al-Shorman yang
menjelaskan bahwa responden siswa memiliki minat baca yang luas, di antaranya
adalah cerita, buku petualangan, buku tentang agama, majalah tentang internet,
acara dunia surat kabar, majalah tentang komputer, majalah tentang kemajuan
baru dalam teknologi, majalah olahraga, minat koran lokal, bagian olahraga koran,
buku tentang internet, majalah gambar, buku tentang komputer, novel, puisi, dan
drama. Di sisi lain, mereka ditemukan tidak menyukai buku-buku tentang
ekonomi (Al-Nafisah & Al-Shorman, 2011).
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian latar belakang, manfaat dan tujuan, masalah perancangan,
metodologi, kerangka berpikir dan sistematika laporan.
LATAR BELAKANG
Menurunnya minat baca warga Indonesia teruma di kota medan
Perpustakaan sebagai sarana meningkatkan Minatbaca warga kota Medan
perpustakaan bisa menjadi hal yang menarik Untuk di kunjungi oleh
masyarakat terutama golongan muda
PERMASALAHAN
Bagaimana Rancangan perpustakaan bisa Meningkatkan minat baca warga kota
medan
Bagaimana Mengajak warga untuk tertarik membaca Keperpustakaan
Bagaimana menerapkan Arsitektur hijau pada Perpustakaan
TUJUAN PERANCANGAN
Mencari solusi Berupa rancangan perpustakaan umum yang dapat menambah
minat baca warga kota Medan
Membuat Rancangan perpustakaan yang menarik untuk di kunjungi
PENGUMPULAN DATA
Data Primer Survei LapanganSurvei DigitalWawancara
Data SekunderStudi LiteraturStudi Banding Fungsi dan Tema
ANALISA
KONSEP PERANCANGAN
DESAIN
Perancangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata perancangan adalah
proses, perbuatan merancang, Perancangan merupakan penentuan proses dan data
yang diperlukan oleh sistem baru. Manfaat tahap perancangan sistem ini
memberikan gambaran rancangan bangun yang lengkap sebagai pedoman bagi
programmer dalam mengembangkan aplikasi. Sesuai dengan komponen sistem
yang dikomputerisasikan, maka yang harus didesain dalam tahap ini mencakup
hardware atau software, database dan aplikasi. Menurut Sommerville dalam buku
Agus Mulyanto ( 2009 : 259 )
Perpustakaan
Kota Medan
Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara merupakan kota terbesar di
kawasan timur pulau Sumatera. Wilayah Kota Medan berbatasan langsung dengan
Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan selatan serta Selat Malaka di
sebelah utara. Sebagian besar wilayah Kota Medan merupakan dataran rendah
dengan ketinggian antara 2,5-37,5 mdpl.
Dapat disimpulkan bahawa Perpustakaan Kota Medan adalah suatu tempat yang
berisi kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, terbuka bagi kalangan
umum baik tua ataupun muda tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras,
agama, mapupun status sosial-ekonomi.
berada di tempat yang tenang dan diatur sedemikian rupa, jika kedua sifat tersebut tidak
mungkin diperoleh secara bersamaan, maka tempat yang mudah dicapai lebih penting
daripada tempat yang tenang.
2.1.5.3. Jl. Timor , Perintis, Kec. Medan Timur, Kota Medan, Sumatera Utara
Dari Tabel perbandingan diatas , point Lokasi yang berada di daerah Jl. Imam
Bonjol No.1, Suka Damai, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara
lebih unggul daripada yang lain , sehingga terpilihlah Lokasi Alternatif I sebagai
Lokasi Site yang akan digunakan .
2.1.6. Pencapaian
Pencapaian Lokasi di Jl. Imam Bonjol No.1, Suka Damai, Kec. Medan Polonia,
Kota Medan, Sumatera Utara,bisa di akses dari jalan Jl. Mustang, Jl. Komodor
Muda Adi Suciptob dan Jl. Imam Bonjol
2.1.7.Pelayanan&utilitas
Jenis Pelayanan Koleksi Perpustakaan Adapun yang data yang berkaitan dengan
koleksi pustaka pada perpustakaan adalah:
Klasifikasi layanan koleksi
Kelompok bahan pustaka anak-anak
Kelompok bahan pustaka remaja
Kelompok bahan pustaka orang dewasa dan profesional
Kelompok bahan pustaka audio visual (elektronik)
Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi)
Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar)
Kelompok bahan pustaka
Kelompok bahan pustaka khusus, seperti lukisan, foto dan
lain-lain Macam-macam koleksi
Buku-buku teks dan referensi
Penerbitan berkala (majalah / koran)
Penerbitan pemerintah (berita negara, peraturan pemerintah,
kebijaksanaan pemerintah dan lain lain)
Laporan penelitian, karya ilmiah
Hasil seminar, konferensi, symposium
Peta / atlas
Karya-karya elektronik (slide, CD, film, piringan hitam,
video disk, microfilm dan sebagainya) Pengelompokan koleksi : Koleksi
umum, koleksi yang dapat dibaca ditempat ataupun dipinjam keluar.
Koleksi referensi, koleksi yang karena sifatnya ataupun substansinya hanya
untuk digunakan ditempat.
Koleksi berkala, koleksi yang selalu mempunyai edisi terbaru secara berkala
seperti majalah, koran, jurnal, buletin dll
2.1.8.Kebutuhan ruang
Barang
4 R. Kontrol 4 7m2 /org 28
Pelayanan Koleksi
Ruang Penerima
Jika arsitektur ingin benar-benar hijau, maka revolusi bentuk dan isi—termasuk
perubahan radikal dalam keseluruhan tampilan arsitektur—sangat penting. Hal ini
hanya dapat terjadi jika mereka yang terlibat dalam seni bangunan menciptakan
bahasa baru yang secara fundamental lebih integratif secara kontekstual, responsif
secara sosial, etis secara fungsional, dan erat secara visual.
arsitektur hijau di abad ke-21 memiliki kewajiban yang sama dengan kebutuhan
psikologis dan fisik penghuninya. Bangunan paling berhasil ketika merespons
berbagai indera—artinya desain yang benar-benar hijau melibatkan sentuhan,
penciuman, dan pendengaran serta penglihatan dalam desain bangunan dan ruang
publik.
2.2.4 Iterpretasi tema
Penerapan arsitektur Hijau pada bangunan adalah dengan pendekatan perencanaan
bangunan yang berusaha untuk meminimalisasi berbagai pengaruh
membahayakan pada kesehatan manusia dan lingkungan. Sebagai pemahaman
dasar dari arsitektur hijau berkelanjutan, elemen-elemen yang terdapat didalamnya
adalah lansekap, interior, yang menjadi satu kesatuan dalam segi arsitekturnya
Arsitektur hijau dapat diterapkan dengan meningkatkan efisiensi pemakaian
energi, air dan pemakaian bahan-bahan yang mereduksi dampak bangunan
terhadap kesehatan. Perancangan Arsitektur hijau meliputi tata letak, konstruksi,
operasi, dan pemeliharaan bangunan.
2.2.5 Terkaitan judul dan tema
Arsitektur terus berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat dan
budaya. Sudah banyak inovasi-inovasi bangunan yang dilakukan. Baik dalam hal
material, cara membangun maupun bentuk dari bangunan itu sendiri. Namun
sayangnya banyak dari bangunan tersebut yang dibuat dengan tanpa
memperhatikan aspek lingkungan untuk jangka Panjang,
Wawancara
Memperoleh data-data mengenai kebutuhan aktivitas dan kebutuhan sarana yang
dibutuhkan dalam sebuah Perpustakaan
b. Metode Sekunder
Memperoleh data penunjang termasuk teori dan informasi
yang dibutuhkan dalam perancangan. Meliputi studi literature
maupun diperoleh dari berbagai media baik cetak, buku, maupun
media elektronik lainnya.
3.2.3 Analisa
Analisa data dilakukan secara kualitatif yaitu menganalisa terhadap
aspek pelaku kegiatan, kebutuhan ruang, penataan ruang dan sirkulasi,
kemudian dianalisa secara kuantitatif yaitu menganalisa terhadap
kapasitas ruang dan besaran ruang serta pendekatan mengenai lokasi dan
tapak. Adapun analisis yang dapat mempengaruhi perancangan ini antara
lain:
a. Analisa Tapak
Analisa tapak digunakan untuk memposisikan dan
menempatkan bangunan untuk menemukan potensi-potensi yang
dapat dikembangkan.
b. Analisa Fungsi
Analisa fungsi berguna untuk menemukan fungsi utama yang
akan dihadirkan pada rancangan ini.
c. Analisa Aktivitas
Analisa aktivitas merupakan proses untuk mengurai aktivitasaktivitas yang akan
dan bisa terjadi dalam bangunan ini.
d. Analisa Ruang
Analisa ruang bergunan untuk membantu menyusun program
ruang serta kebutuhannya yang diperlukan dalam bangunan
museum. Selain itu, studi banding proyek sejenis dapat membantu
menemukan kebutuhan ruang dalam museum.
e. Analisa Struktur
Kebutuhan atas ketahanan dan adaptasi terhadap lingkungannya
menjadi hal yang tak terpisahkan dalam sebuah bangunan.
Persyaratan struktur yang meliputi pondasi, badan bangunan,
hingga atap bangunan dengan mempertimbangkan fungsi,
keamanan, ketahanan, keawetan, dan estetika dalam bangunan.
3.2.4 Konsep
Analisis yang telah dilakukan dapat memunculkan penyelesaian
masalah perancangan dalam bentuk konsep perancangan. Adapun
konsep perancangan yang akan digunakan dalam perancangan kantor
sewa adalah:
a. Konsep Tapak
Penyelesaian atas analisa tapak memperoleh sebuah konsep
tapak yang mampu menentukan zoning, tata ruang luar, orientasi
massa, sirkulasi, dan pencapaian.
b. Konsep Tata Ruang Dalam
Konsep ini bertujuan untuk memberikan pengalaman baru yang
dihadirkan dalam bangunan dengan mempertimbangkan keamanan
dan kenyamanan.
c. Konsep Massa dan Perwajahan
Konsep massa dan perwajahan yang mengisyaratkan sebuah
pesan monumental yang dihadirkan sebagai penghubung antara
masa lalu dan saat ini.
d. Konsep Struktur
Konsep struktur yang memiliki ketahanan dan mampu
beradaptasi dengan lingkungan serta tetap memberikan nilai
estetika tersendiri.
e. Konsep Sistem Utilitas
Penghematan dalam penggunaan air dan utilitas lain menjadi
sesuatu yang didorong untuk dihadirkan dalam bangunan
perpustakaan umum.
dengan pendekatan Arsitektur Hijau”,Lokasi proyek ini berada di Jl. Imam Bonjol No.1,
Suka Damai, Kec. Medan Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara
Lokasi Proyek : Jl. Imam Bonjol No.1, Suka Damai, Kec. Medan Polonia, Kota
Medan, Sumatera Utara
Tema Proyek :Arsitektur Hijau
Luas Site :15.500 m²
KDB :70%
Keadaan Eksisting :Parkiran Ex Bandara Polonia
Status Proyek :Fiktif
Luasan
Lokasi perancangan ini terletak di di : Jl. Imam Bonjol No.1, Suka Damai, Kec. Medan
Polonia, Kota Medan, Sumatera Utara eksisting dari lahan yang ingin di rancang ini
merupakan Tempat Parkiran Ex Bandara Polonia dengan total luas 15.500 m².............................
5 : STT Harapan
Ada dua fungsi Ruang Terbuka Hijau pada kawasan perkotaan yaitu antara lain :
1. Fungsi utama (intrinsik) yaitu sebagai :
- Memberi jaminan pengadaan RTH menjadi bagian dari sistem sirkulasi udara
(paru-paru kota).
- Pengatur iklim mikro agar sistem sirkulasi udara dan air secara alami dapat
berlangsung lancer
- Sebagai peneduh
- Produsen oksigen
- Penyerap air hujan
- Penyedia habitat satwa
- Penyerap polutan media udara, air dan tanah, serta
- Penahan angin.
2. Fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu:
a. Fungsi sosial dan budaya:
- Menggambarkan ekspresi budaya lokal
- Merupakan media komunikasi warga kota
- Tempat rekreasi
- Wadah dan objek pendidikan, penelitian, dan pelatihan dalam mempelajari alam.
Bundaran Polonia
menjadi penghubung 3 jalan utama ,dan
karena bundaran polonia menhungkan ketiga
jalan,maka kemacetan pada bundaran polonia
sangatlah jarang ,lebar jalan pada bundaran
sekitar 12 meter.
Permasalahan
Rekomendasi
Potensi
- Daerah timur laut atau area depan site tidak begitu silau dan panas
Sehingga pemandangan yang menuju bundaran polonia bisa terlihat dengan jelas
- Dikarenakan letak site yang miring sehingga tidak semua bagian bangunan
pada sisi timur dan barat harus menggunakan secondry skin
Masalah
- Sisi timur dan barat menjadi daerah atau sisi yang panas
- Matahari terik dari waktu siang ke sore.
Rekomendasi
Biru: sunyi
Merah muda: tidak
terlalu bising
Merah: bising
- Asal kebisisngan berada pada jalan raya di mana suara kendaraan terdengar
- letak perumahan yang letaknya tidak terlalu jauh maupun dekat dengan site
Tidak begitu meninbulkan kebisingan
- sedangkan sisi selatan ,tenggara dan timur terbilang sunyi karena tidak
adanya kegiatan di sisi tersebut
Rekomendasi
Pencahayaan alami
Dengan pemanfaatan sinar matahari sebagai pencahayaan alami pada ruangan yang
memungkinkan diberi bukaan jendela , di perpustakaan tidak dapat lepas dari
pencahayaan. Hal itu dikarenakan kegiatan di perpustakaan sebagian besar merupakan
kegiatan membaca dan menulis. Maka system pencahayaan di perpustakaan harus cukup,
sebab pencahayaan yang cukup syarat mutlak untuk melakukan kegiatan di dalam
ruangan.
Pencahayaan buatan
Untuk ruang-ruang yang tertutup dan padda ruang-ruang yang bertujuan untuk
menimbulkan suasana ruangan seperti lampu sorot, Klasifikasi Lampu Penerangan
Lampu-lampu penerangan di dalam gedung dikategorikan sebagai berikut:
- Lampu penerangan darurat yaitu lampu penerangan buatan sebagai pengganti bila
lampu penerangan normal terganggu (mati). Lampu ini akan menyala baik dalam keadaan
normal maupun darurat dilengkapi dengan battere.
o Escape lighting yaitu lampu penerangan darurat untuk menjamin kelancaran dan
kemanan evakuasi pada saat terjadi darurat kebakaran.
o Exit lighting yaitu lampu penerangan darurat untuk penunjuk jalan keluar yang aman
pada saat terjadi darurat kebakaran.
Penghawaan alami
Biasanya melalui penghawaan alam dengan cara buka-bukaan, seperti jendela, pintu atau
ventilasi udara yang lainnya, Keuntungannya biaya lebih murah, dan ramah lingkungan
Penghawaan Buatan
5.6.4. Analisis Pembuangan Sumber-sumber utama sampah berasal dari beberapa area
seperti :
Area logistik yaitu dapur Sampah-sampah dikumpulkan menurut jenisnya, yaitu sampah
kering, sampah basah, dan sampah-sampah berbahaya lainnya yang mengandung zat-zat
racun. Kemudian sampah dibuang ke tempat sampah utama untuk diangkut oleh truk
pembuangan sampah
Genset
Untuk kebutuhan listrik pada saat pemadaman listrik, maka genset menyuplai listrik
sebesar 50% dari listrik yang di butuhkan tenaga listrik utama seperti AC, penerangan
umum, pompa, dan lift
UPS
Merupakan baterai kering yang dapat menyuplai tenaga listrik sementara apabila terjadi
pemadaman listrik
Plumbing .
Sistem Keamanan pada bangunan bisa berupa Satuan Keamnan (Satpam), CCTV
BAB VI KONSEP PERANCANGAN
- Skylight
Skylight diterapkan pada massa yang memiliki panjang bangunan yang
lebih tebal agar cahaya matahari dapat masuk ke bagian tengah bangunan
yang tidak mendapati cahaya matahari yang cukup dari luar bangunan.
Adapun ruang di bawah skylight merupakan void yang dapat membuat
suasana di dalam perpustakaan lebih luas.
- Green Roof
- Ventilasi Horizontal
Bukaan-bukaan yang ada diletakkan tegak lurus dengan arah angin untuk
memanfaatkan angin yang berhembus dari barat laut ke timur laut
- Overstek
Melindungi bangunan dari curah hujan dan overstek juga bisa melindungi
rumah dari sinar matahari secara berlebihan., jarak overstek rangka atap
biasanya berkisar sekira 1 meter sampai 1,5 meter.
Mengisi Buku
Datang parkir Pergi keloker
tamu
Luas Luas
Fasilitas Ruang Kapasitas Standar Sumber (m) Total
(m
R.Informasi 4 org 7 m2/org AJMH 28
Main Hall R.Penitipan 400 org 0,07 NDA 51 127
Barang m2/org
R. Duduk 40 org 1,2 NDA 48
m2/org
R.Pelayana R. 4 org 3 m2/org NDA 12
n Koleksi Peminjaman
dan
Pengembalian
R. Baca 0,857 Time Saver 620 6387
m2/org
R. Diskusi 100 org 1,8 Asumsi 180
m2/org A
R. Fotokopi & 20 org 2 m2/org Asumsi 40
Stationary
R. Rak Buku 900000 164 NDA 5487
eks eks/m2
Toilet 12 org 4 m2/org NDA 48
b. Pengelola
:jalur pedestrian
:jalur kendaraan
Denah L.1
Denah L.2
Gambar Zonasi denah lantai 1&2
Ruang public seperti r.membaca,café dan area makan berada di depan menghadap
bundaran polonia
Sedang kan ruang service berada di belakang menghadap parkiran ex bandara polonia
yang berada di belakang
Gambar Zonasi denah lantai 3&4
Dan di lantai 3 ada ruang public dan semi public semsentara di lantai 4 di bagi menjadi
public dan ruang service
Bentuk masa menggikuti bentuk tapak ,dan orientasi bangunan mengikuti arah angin
POMPA
Roof Tank
Saluran
pembuangan
6.7.3 Konsep Listrik
Jaringan listrik pada bangunan menggunakan 2 sumber listrik yaitu dengan
sumber utama yang diambil dari PLN dan sebagai cadangan menggunakan
Genset. Sumber utama arus listrik berasal dari PLN, kemudian dialirkan menuju
ke gardu transformer selanjutnya dialirkan menuju main distribution panel untuk
dialirkan menuju main sub panel hingga akhirnya didistribusikan ke seluruh ruang
dalam banguna
6.7.4 Konsep Pendingin Ruangan
Sistem distribusi pendingin ruangan menggunakan sistem AC sentral. Untuk
mengolah udara dingin, digunakan sebuah mesin yang menggabungkan chiller
dan cooling tower sehingga dapat menghemat penggunaan lahan. Udara dingin
yang sudah diolah didistribusikan menuju ruang AHU per lantai sebelum disebar
ke split duct dan FCU lalu ke ruang-ruangan yang membutuhkan AC. Setelahnya
udara di dalam ruangan pun didistribusikan menuju mesin untuk diolah kembali.