TESIS
OLEH:
SAWALUDIN
NIM. G2T1 19 051
PROJEMEN RAKAYASA
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN REKASAYA
PASCASARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
2023
iv
TESIS
Oleh:
SAWALUDIN
PASCASARJANA
2023
v
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui:
Komisi Pembimbing,
Mengetahui:
Prof. Dr. Ir. H. Takdir Saili, M.Si Dr. Abdul Kadir, S.T., M.T
NIP 196902121994031003 NIP 196907102000031002
Menyetujui:
Komisi Penguji,
Komisi Pembimbing,
Materai
Sawaludin
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin atas karunia Allah SWT, atas Rahmat dan
salam semoga tetap tercurah pada junjungan kita Rasullullah Muhammad SAW
kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Abdul Kadir, ST., MT dan Ibu
Dr. Masdiana, ST.,M.T., selaku dosen pembimbing atas segala waktu dan
tenaganya untuk memberikan bimbingan, arahan dan masukan selama ini yang
diberikan kepada penulis hingga selesainya penyusunan tesis ini, Bapak Dr. Ir.
La Ode Muh. Golok Jaya, ST., MT, Bapak Dr. M. Husni Kotta, ST., M. Si, dan Ibu
Dr. Hj. Ilham, ST.,M.Si., sebagai tim penguji yang telah memberikan saran dan
pihak turut memberikan sumbangsih, cinta, doa, dukungan dan semangat. Untuk
4. Bapak dan Ibu dosen serta staf Program Pascasarjana Universitas Halu
diberikan pada penulis pada saat tesis ini masih berbentuk ide maupun
6. Kepala Desa dan Perangkat Desa di Desa Fongkaniwa yang telah bersedia
tua, atas segala kasih sayang, perhatian, keikhlasan, dan doa yang telah
diberikan, sehingga tesis ini dapat selesai dengan baik. Semoga Allah SWT
memberikan Rahmat-Nya berupa nikmat iman dan nikmat kesehatan kepada kita
semua. Amin.
Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
Akhirnya penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pihak yang
Penulis,
Sawaludin
xi
ABSTRAK
ANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN PEMBANGUNAN DAN
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PADA PROGRAM DANA DESA DI
KECAMATAN TONGKUNO
Sawaludin
Pascasarjana Manajemen Rekayasa, Universitas Halu Oleo
e-mail: sawaludinsipil@gmail.com
Tolak ukur sebuah Negara yang maju dapat dilihat dari sejauh mana
perkembangan desa yang ada diwilayahnya, desa yang maju dapat membuat
wilayah kabupaten, kota dan provinsi tempat berdirinya dapat maju. pada tahun
2017 Indonesia mengadopsi pembangunan Nasional Berbasis SDGs dan pada
tahun 2020 Kementerian Desa lewat Permendes Nomor 13 Tahun 2000
mengunakan SDGs Desa sebagai dasar pembangunan terfokus dan
berkelanjutan di desa.
Penelitian ini menggunakan kuesioner yang dilakukan kepada 164
responden sebagai warga masyarakat penerima manfaat program P3MD. Hasil
kuesioner dan data penunjang yang diperoleh dilakukan Analisis Deskriptif,Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas, Analisis Korelasi Speraman Rank dan Uji Tingkat
Keberhasilan.
Berdasarkan hasil uji analisis diketahui persepsi masyarakat terhadap
program sangat puas. Analisis Hipotesis (Ha) diterima, dengan hubungan antara
pelaksanaan pembangunan dengan kualitas hasil pembangunan infrastruktur
pada program P3MD sangat kuat berbanding lurus Dengan pelaksanaan
pembangunan yang berbasis SDGs yang di buktikan dengan nilai IDM tahun
2023 telah meningkat dari desa tertinggal menjadi desa berkembang.
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE IMPACT OF MANAGEMENT OF DEVELOPMENT AND
INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT ON THE VILLAGE FUND PROGRAM IN
TONGKUNO DISTRICT
Sawaludin
Pascasarjana Manajemen Rekayasa, Universitas Halu Oleo
e-mail: sawaludinsipil@gmail.com
The benchmark for a developed country can be seen from the extent to
which the development of villages in its territory, developed villages can make the
districts, cities and provinces where they are located progress. in 2017 Indonesia
adopted SDGs-Based National development and in 2020 the Ministry of Villages
through Permendes Number 13 of 2000 uses Village SDGs as the basis for
focused and sustainable development in villages.
This study used a questionnaire conducted on 164 respondents as
beneficiaries of the P3MD program. The results of the questionnaire and the
supporting data obtained were carried out with descriptive analysis, validity test
and reliability test, spermaman rank correlation analysis and success rate test.
Based on the results of the analysis test, it is known that the public's
perception of the program is very satisfied. Hypothesis analysis (Ha) is accepted,
with the relationship between the implementation of development and the quality
of the results of infrastructure development in the P3MD program very strong in
direct proportion to the implementation of SDGs-based development as
evidenced by the 2023 IDM score which has increased from underdeveloped
villages to developing villages.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Tolak ukur sebuah Negara yang maju dapat dilihat dari sejauh mana
perkembangan desa yang ada diwilayahnya, desa yang maju dapat membuat
wilayah kabupaten, kota dan provinsi tempat berdirinya dapat maju, sehingga
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa atau dikenal dengan undang-undang desa.
Nomor 32 Tahun 2014 mengakui adanya otonomi desa, dan dengan adanya
Negara melalui pengelolaan sumber daya alam (SDA) dan kearifan lokal skala
Karena adanya kewenangan dan tuntutan dari pelaksanaan otonomi desa harus
2015 dengan tujuan akhir mengakhiri kemiskinan, melindungi planet bumi dan
pengganti Millenium Development Goals (MDGs) yang mulai berjalan dari 2015-
2030. (SDGs) memuat 17 tujuan dengan 169 capaian terukur. 17 tujuan ini
diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.. Dua tahun setelah pembangunan
pembangunan Nasional Berbasis SDGs dan pada tahun 2020 Kementerian Desa
terarah pada SDGs, dengan harapan desa mampu memperoleh manfaat yang
3
peningkatan kapasitas dan sumber daya perangkat desa selaku pengelola dana
desa dalam pengelolaan keuangan desa. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena
banyanya realitas bahwa masih banyak desa yang kualitas perangkat desanya
pengelolaan dana desa yang tidak sesuai dengan peruntukkannya. Selain itu
dana desa juga perlu dibekali, masyarakat perlu diberi pemahaman untuk selalu
Peran dan partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk ikut mengawasi
bersama sehingga desa menjadi desa yang berdaya, mandiri, dan sejahtera.
kabupaten Muna memiliki 9 Desa yang penerima dana desa dari pemerintah
dalam menentukan arah kebijakan desa agar pehasil dari pembangunan dan
wilayah Kecamatan Tongkuno tentunya harus memiliki dasar dan tolak ukur
(SDGs)?
Tongkuno adalah:
Tongkuno,
Kecamatan Tongkuno.
ditetapkan, maka akan dilakukan beberapa batasan pada hal-hal berikut ini:
5
2. Tinjauan analisis yang berbasis SDGs dengan mengacu pada hasil IDM
berupa:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
umum kata ini diartikan sebagai usaha untuk mewujudkan kemajuan hidup
yang sering kita temukan di berbagai tempat yang ditulis pada papan peringatan
di tepi-tepi jalan: hati-hati sedang ada pembangunan mall, jembatan, jalan raya,
makna pembangunan pada masyarakat kecil yang unik itu seperti cerita seorang
penduduk miskin di sebuah kota kecil di luar Jakarta. “Saya dulu tinggal di
sebagai suatu proses perencanaan (social plan) yang dilakukan oleh birokrat
menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih sejahtera sehingga terdapat
Tolok ukur pembangunan bukan hanya pendapatan per kapita, namun lebih dari
2016)
terarah dalam suatu tujuan, tepat pada mafaat dan memiliki sasaran yang pasti
pembagunan.
kerusakan lingkungan.
Desa menurut KBBI adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah
Desa), dan juga mendefinisikan bahwa Desa merupakan kelompok di luar kota
yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal- usul yang bersifat
masyarakat.
9
mengartikan bahwa Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan
nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
usul Desa dan kondisi sosial budaya masyarakat setempat. Pembentukan desa
bersandingan, atau pemekaran dari satu Desa menjadi dua Desa atau lebih, atau
pembentukan Desa di luar Desa yang telah ada. Pembentukan Desa tidak
atau pendirian organisasi baru, pembentukan Desa pun harus memenuhi aturan-
aturan yang ada, berikut landasan hukum pembentukan Desa adalah Undang-
Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa dan diatur lebih lanjut dalam PP No
1. Batas usia Desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun terhitung sejak
pembentukan;
5. Memiliki potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia,
6. Batas wilayah Desa yang dinyatakan dalam bentuk peta Desa yang telah
peraturan perundang-undangan.
ada hal lain yang harus dilengkapi juga yaitu unsur-unsur Desa. Dalam hal ini,
tersebut adalah:
kecamatan;
dipilih sendiri oleh penduduk desa yang nantinya akan bertanggung jawab
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan
bagi desa yang ditransfer melalui APBD kabupaten/kota dan digunakan untuk
(DPPKD,2015)
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa yang diatur dan
diurus oleh desa. Menurut Biro Analisa Anggaran dan Pelaksanaan APBN fokus
penting dari penyaluran dana ini lebih terkait pada implementasi pengalokasian
Dana Desa agar bisa sesempurna gagasan para inisiatornya. Skenario awal
Dana Desa ini diberikan dengan mengganti program pemerintah yang dulunya
disebut PNPM, namun dengan berlakunya Dana Desa ini, dapat menutup
desa dengan memperhatikan jumlah penduduk (30%), luas wilayah (20%), dan
yang berbasis desa secara merata dan berkeadilan. Besaran alokasi anggaran
dan di luar dana transfer daerah (on top) secara bertahap. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber
dari APBN, dengan luasnya lingkup kewenangan desa dan dalam rangka
desa. (DBPPKD,2015)
tata kelola yang dibangun di atas prinsip keseimbangan antara lembaga (check
(Sumber : Suhirman,2015)
diperoleh dari beberapa sumber yaitu: pendapatan asli desa, alokasi APBN,
bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota, bantuan
keuangan dari APBD provinsi dan kabupaten/kota, hibah dan sumbangan yang
tidak mengikat dan pendapatan desa lain yang sah. Pengelolaan keuangan desa
Pendapatan dan Belanja (APB) Desa yang ditetapkan dalam peraturan desa oleh
melalui camat,
berikut :
berdasar IDM.
berdasar IDM.
RKP Desa, Kepala Desa dengan dibantu Tim Penyusun RKP Desa
sebagai berikut:
masyarakat Desa.
berikut:
Desa
Desa dengan dibantu Tim Penyusun RKP Desa melampiri daftar kegiatan
prioritas kegiatan yang dibiayai dari Dana Desa harus dibahas dan
Desa dan BPD dalam menyusun Peraturan Desa tentang RKP Desa.
Kepala Desa dan BPD wajib mempedomani peraturan Desa tentang RKP
Bupati / Wali Kota dimaksud, diketahui besaran Dana Desa untuk masing-
dalam RKP Desa. Kepala Desa dilarang secara sepihak mengubah daftar
RKP Desa. Dalam hal Kepala Desa berkeras untuk mengubah rencana
penggunaan Dana Desa yang sudah ditetapkan dalam RKP Desa, maka
Kepala Desa kepada Bupati / Wali Kota harus dipastikan diterima oleh
masyarakat desa;
Kota;
Desa;
25
Desa;
lain
serta perubahan yang berencana serta dilakukan secara sadar oleh suatu
tinggi dari suatu negara berkembang. Oleh karena itu dalam penetapan
Kabupaten/Kota;
dengan kewenanganya;
pembangunan Desa,
berdasarkan:
ada di Desa;
28
yang optimal;
sarana dan prasarana kedepanya dan selalu tepat waktu baik itu
pemerintah yang dilakukan dengan teliti baik itu dilihat dari ketelitian
penyimpangan;
29
mencakup tentang:
memberdayakan masyarakat;
tersebut;
30
dari segi:
lain sebagainya.
tahun 2020 mengeluarkan Peraturan Menteri Desa dengan nomor 13 tahun 2020
yang isinya merupakan prioritas proram penggunaan Dana Desa 2021. Program
berkelanjutan.
dunia baru pada tatanan pembangunan. Sidang umum dihadiri 193 kepala
lingkungan hidup yang sehat air bersih tersedia sangat diperhatikan dalam
perubahan iklim.
kehidupan.
program SDGs berjalan sesuai harapan kesepakatan dunia (no one left
Hal yang sama mulai dilakukan oleh stakeholder lainnya seperti sektor
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti
berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah
daya sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan
tindaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan mendekati sasaran
daya manusia organisasi dan inspirasi yang dimiliki, serta memberikan dampak
maka hasil-hasil tertentu harus dicapai dalam waktu yang telah ditetapkan.
(2008:47)
efektivitas haris dikaji dari berbagai sudut pandang tergantung siapa yang
menilai organisasi itu. Jika diukur dari tingkat nilai jual suatu barang maka
pendekatan yang dapat digunakan, seperti yang dikemukakan oleh Martani dan
1. Produktivitas;
3. Kepuasan kerja;
4. Kemampuan berlaba;
sebagai berikut:
kongktit;
bergantung pada jenis infrastruktur yang dibangun dan tingkat efektivitas dari
masyarakat diantaranya:
1. Aspek sosial
2. Aspek ekonomi
3. Aspek fisik
pemasaran;
1. Perekonomian;
ekonomi.
stabilitas makro ekonomi, dalam hal ini keterkaitan dengan fiskal dan
pasar kredit;
(2008,46), step dari SWOT analisis dapat dilihat pada Gambar 2.3.
SWOT perlu dilakukan karena analisa SWOT untuk mencocokkan “fit” antara
sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan. Pencocokkan yang baik
sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan
merupakan alat bantu yang sangat kuat untuk memperbesar kapabilitas serta
dan ancaman eksternal untuk masa depan agar lebih baik lagi.
tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan mengidentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
sekarang.
Sebelum menyusun matriks SWOT, perlu dibuat dahulu grafik IFAS dan
mencapai pertumbuhan.
konglomerat).
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini
IFAS
Strengths Weaknesses
EFAS
ancaman.
Metode ini dikemukakan oleh Martilla dan James (1997) di artikel mereka
dalam Journal of Marketing. Dalam teknik ini kita terlebih dahulu menentukan
lokasi responden yang akan di jadikan sampling, setelah lokasi di tentukan dan
Kemudian, hasil dari pengisian kuisioner yang berbentuk niali rata-rata tingkat
kepentingan atribut dan kinerja jasa pelayanan akan dianalisis pada table excel
bidang yang spesifik, dimana perbaikan kinerja dapat berdampak pada kepuasan
pelanggan total. Selain itu matriks ini juga menunjukkan bidang atau atribut
prioritasnya. Walaupun demikian batas antara “tingkat kinerja tinggi” dan “tingkat
tingkat (likert) yang terdiri dari sangat penting, penting, cukup penting, kurang
penting dan tidak penting. Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai
berikut:
berikut:
dimana :
n = banyaknya data
R = Xt – Xr (2.2)
dimana:
R = Kisaran
dimana:
R = kisaran
K = banyaknya masyarakat
Data yang digunakan untuk analisis ini adalah hasil kuisioner persepsi
indikator penilaian yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa
𝑋𝑖
𝑇𝑘𝑖 = 𝑌𝑖
𝑥 100% (2.4)
dimana:
merupakan skor rerata penilaian kinerja (𝑋̃ ) dan sumbu tegak (vertikal y) adalah
skor rerata penilaian kepentingan indikator (𝑌̃). Diagram kartesius ini dibagi
menjadi empat yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik (𝑋̿ , 𝑌̿), dimana (𝑋̿ )
penumpang seluruh faktor dan 𝑌̿ adalah rata-rata dari rata-rata skor tingkat
rumusan:
∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖
𝑋̃ = dan 𝑌̃ = (2.5)
𝑛 𝑛
dimana:
N = jumlah responden
∑ 𝑋̃ ∑ 𝑌̃
𝑋̿ = 𝐾 dan 𝑌̿ = 𝐾 (2.6)
47
dimana:
Menganalisis
kemampuan
pemerintah desa Hasil penelitian
Analisis dalam Menggunakan menunjukan proses
implementasi pengelolaan metode kualitatif, pengalokasian dana
kebijakan dana dana desa dan data di analisis desa di kabupaten
Arsal Aras (2018) desa menganalisis secara deskriptif Mamuju Tengah di
di kabupaten pemanfaatan dengan lakukan melalui
Mamuju dana desa pendekatan dalam tahapan
Tengah dalam kualitatif. periode waktu
pelaksanaan setiap tahun.
pembangunan di
desa
50
1. beberapa
kegiatan yang
telah terealisasi
seperti
perbaikan jalan
dengan
pembangunan
paving,
perbaikan
gorong-gorong;
2. SDM dalam
pengelolaan
dana desa
memenuhi
secara kuantitas,
namun dari segi
kualitas masih
diperlukan
pembinaan;
3. dana desa
belum optimal
membantu
permasalahan
ekonomi karena
Mendeskripsikan lebih cenderung
Evaluasi evaluasi memenuhi
Penelitian ini
Pengelolaan pengelolaan pembangunan
berbentuk
Dana Desa di dana desa di insfrastruktur;
Gagarin Putra, analisis
Desa Putren Desa Putren, 4. penyaluran dana
Pratiwi Dwi Karijati deskriptif
Kecamatan Kecamatan desa sudah
(2019) dengan
Sukomoro Sukomoro, dibagi secara
pendekatan
Kabupaten Kabupaten adil dan merata
kualitatif..
Nganjuk. dengan
Nganjuk. memprioritaskan
desa yang
membutuhkan
5. masyarakat
sangat antusias
dalam
berpatisipasi
terhadap
pengelolaan
dana desa
khususnya
dalam
membantu
pelaksanaan
pembangunan
infrastruktur;
6. dana desa yang
disalurkan
sangat
bermanfaat dan
membantu
masyarakat
khususnya bagi
pembangunan
infrastruktur.
51
1. menganalisis 1. pelaksanaan
pelaksanaan program dana
program dana desa di desa
desa di desa Ngabar Siman
Ngabar Siman Ponorogo
Ponorogo, dilakukan
2. menganalisis dengan baik
efektivitas 2. Pelaksanaan
Efektivitas program dana program
program dana desa di desa pemberdayaan
Penelitian ini
desa Ngabar Siman masyarakat di
menggunakan
Iwan Ridhwani di desa ngabar Ponorogo, desa Ngabar
pendekatan
(2020) kecamatan 3. menganalisis berjalan efektif
kualitatif
Siman dampak 3. program dana
Kabupaten program dana desa
Ponorogo desa dalam berdampak
upaya positif dalam
memberdayak upaya
an memberdayaka
masyarakat n masyarakat
desa Ngabar desa Ngabar
Siman Siman
Ponorogo. Ponorogo.
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa
pemanfaatan
dana desa dalam
program kerja
tunai di desa
belum
sepenuhnya
menjadi kegiatan
pemberdayaan
Analysis on the masyarakat,
Penelitian ini
Utilization of Menganalisis karena hanya
menggunakan
Village Funds in pemanfaatan melibatkan tenaga
Umar Nain, pendekatan
Cash for Work Dana Desa kerja di desa pada
Andi Agustang, kualitatif
Program in dalam program tahap
Jumadi.S dengan
Bulukumba padat karya di pelaksanaan.
(2020) analisis
Regency, South Desa. Belum dilakukan
deskriptif
Sulawesi upaya untuk
Indonesia meningkatkan
kemampuan
masyarakat untuk
hidup mandiri,
sehingga ketika
pembangunan
infrastruktur
selesai mereka
berpotensi
kembali
menganggur.
52
Hasil analisis
hierarki proses
menunjukkan
bahwa variabel
SDM tertinggi
terdapat di Dusun
menganalisis Inti Raya. Hasil
perkembangan AHP variabel
dana desa untuk ekonomi daerah
Penelitian ini
pembangunan tertinggi di Suka
menggunakan
infrastruktur dan Makmur. Hasil
metode
Analysis of dusun terbaik AHP
Selly Prima deskriptif
Desweni, rural ditinjau dari menunjukkan
dan
Wahyu Hamidi, infrastructure pembangunan di bahwa variabel
menggunakan
development Desa Bagan infrastruktur
Zainuddin Ahmad, metode AHP
using village Nibung, memiliki paling
Dahlan dan Borda
funds in Bagan Kecamatan tinggi di
Tampubolon
Nibung Village Simpang Kanan, Pematang Lada.
(2022)
Kabupaten Hasil analisis
Rokan Hilir. Borda
menunjukkan
bahwa dusun
dengan peringkat
pembangunan
terbaik adalah
Pematang Lada,
Inti Raya, dan
Suka Makmur.
Hasil penelitian
untuk menemukan
mengetahui bahwa kebijakan
apakah Metode dana desa sudah
Hery Pandapotan Effectiveness of
penggunaan penelitian efektif yang
Silitonga, village fund
dana desa kualitatif yang ditandai dengan
Ruth Tridiyanti policy for
sudah efektif digunakan pendapat
Sianipar, economic
dalam dalam responden yang
Lenny Dermawan development
mengembangka penelitian ini, menyatakan dana
Sembiring, and rural
n ekonomi teknik analisis desa yang
Juan Anastasia infrastructure in
pedesaan dan datanya disalurkan dari
Putri, siantar
pembangunan menggunakan pemerintah cukup
Robert Tua district
infrastruktur di teknik analisis untuk
Siregar simalungun
Kecamatan data deskriptif pembangunan di
(2022) regency
Siantar kualitatif desa, adanya
Kabupaten dana desa sangat
Simalungun. membantu bagi
desa
53
Hasil penelitian
yaitu;
1. Musyawarah
tingkat desa yang
melibatkan
masyarakat dan
toko masyarakat;
2. Setiap Arus Kas
Masuk dan
Keluar dicatat
oleh bendahara,
Metode dan menutup
penelitian pembukuan
yang setiap bulan
digunakan secara teratur;
adalah 3. Tahap
Optimizing the
Penelitian ini observasi, Pelaksanaan
Utilization of
bertujuan untuk wawancara, Pembangunan
Sarifuddin, Village Funds
menganalisis dan Desa melibatkan
Muhlis Madani, for Sustainable
Optimalisasi dokumentasi. masyarakat
Fatmawati Village
pemanfaatan Penelitian ini setempat;
(2022) Development in
dana desa dianalisis 4. Pembangunan
Majene,
dengan infrastruktur desa
Indonesia
menggunakan sangat dirasakan
pendekatan manfaatnya oleh
fenomenologis masyarakat;
. 5. program
peningkatan
kapasitas
aparatur desa
meningkatkan
motivasi dan
kinerja aparatur
desa;
6. Pemberdayaan
masyarakat ada
perwakilan dari
BPD dan LPM
54
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa semua
variabel
menunjukkan
hasil uji F dengan
signifikansi 0,000
Penelitian ini dan nilai korelasi
Tujuan dari data melebihi nilai
menggunakan
penelitian ini korelasi tabel,
metode
adalah untuk variabel uji dapat
penelitian studi
menganalisis dinyatakan valid
kepustakaan,
Evaluation of seberapa besar dengan nilai
sedangkan
community kualitas fisik angket
pengumpulan
Bobby Fandra; satisfaction level dalam pengolahan data
data dilakukan
on the quality of pelaksanaan masyarakat
Mona Foralisa dengan
village road pembangunan menjadi 0,088
Toyfur; infrastruktur
menggali
Hanafiah infrastructure informasi sedangkan nilai
development in jalan di Desa korelasi dari tabel
(2022) terkait
the village fund Sugih Waras, hasil alat
permasalahan
program Muara Telang pengolah angket
yang akan
dan Kuripan sebesar 0,297.
dibahas
Kecamatan Sehingga dapat
melalui karya
Teluk Gelam dikatakan bahwa
tulis ilmiah,
melalui Program Lokasi (X1),
buku, jurnal
Dana Desa. Tenaga Kerja (X2)
dan internet.
dan Kualitas
Bangunan (X3)
berpengaruh
signifikan
terhadap
kepuasan
masyarakat.
penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan saat ini. Hal
ini penting untuk mengetahui ruang lingkup penelitian berdasar ide dan
BAB III
desa yang disalurkan pada masing - masing desa sejak tahun 2015
sosial budaya.
prakarsa masyarakat, hak asal usul dan kearifan lokal desa setempat. Hal
ini penting agar kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kondisi desa,
masyarakat.
terhadap kondisi sarana dan prasarana sebelum dan setelah adanya dana
aspek yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan dari dana desa di
Kecamatan Tongkuno.
berikut:
58
LATAR BELAKANG
Tolak ukur sebuah Negara yang maju dapat dilihat dari sejauh mana perkembangan desa
yang ada diwilayahnya, desa yang maju dapat membuat wilayah kabupaten, kota dan
provinsi tempat berdirinya dapat maju, sehingga mempengaruhi perkembangan Negara
tersebut. Pentingnya pembangunan desa ini mendorong pemerintah Indonesia
menciptakan sebuah Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa atau dikenal
dengan undang-undang desa. Pada tahun 2017 Indonesia mengadopsi pembangunan
Nasional Berbasis SDGs dan pada tahun 2020 Kementerian Desa lewat Permendes
Nomor 13 Tahun 2000 mengunakan SDGs Desa sebagai dasar pembangunan terfokus
dan berkelanjutan di desa
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana kondisi pembangunan infrastruktur desa setalah adanya dana desa di
Kecamatan Tongkuno?
2. Apakah pengelolaan dana desa di Kecamatan Tongkuno sudah sesui dengan
pengelolaan desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs)?
TUJUAN PENELITIAN: I
1. Menganalisa presepsi masyarakat terhadap pembangunan Infrastruktur Desa pada
Program Dana Desa di Kecamatan Tongkuno, N
2. Mengenalisa pengelolaaan dana desa yang berbasis SDGs di Kecamatan Tongkuno.
P
U
MANFAAT PENELITIAN : T
1. Menganalisa presepsi masyarakat terhadap pembangunan Infrastruktur Desa
pada Program Dana Desa di Kecamatan Tongkuno,
2. Mengenalisa pengelolaaan dana desa yang berbasis SDGs di Kecamatan
Tongkuno.
TINJAUAN PUSTAKA :
1. Tinjauan Teori
2. Penelitian Terdahulu
P
R
Metodelogi Penelitian :
O
1. Analisis Deskriptif
S
2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
E
3. Uji Korelasi
S
MULAI
Rumusan Masalah
Tinjauan Pustaka
Pengambilan Data
SELESAI
3.2. Hipotesis
BAB IV
METODE PENELITIAN
ini.
penelitian.
4.3.1 Populasi
N
n= …………………………………………………..… (1)
1+N (e)2
Keterangan :
n = jumlah sampel
277
n= = 163,66
1+277(0.05)2
64
kesimpulannya.
sebagai berikut:
nonparametris
tingkatan. Jarak atau interval antar tingkatan juga tidak harus sama.
analisis kuantitatif.
sebagai berikut:
masyarakat.
pemerintahan.
1) Data Primer
yang akurat.
2) Data Sekunder
parametris.
dan rangking.
Bentuk hipotesis
Komparatif
Deskripsi Komparatif
Macam (lebih dari dua
(satu variabel (Dua Sampel) Asosiatif
Data sampel)
atau satu (Hubungan)
Independ
sampel Related Independen Related
en
Binomial Fisher Exact X2
Cochran Contingency
Nominal Mc Nemar Probability untuk
Q coefficient c
k-
69
X2 dua sampel
2
X satu sampel
sampel
Median Test
Median
Extensi Spearman
Mann-
Sign Test on Rank
Whitney
Friedman Correlasio
Utest
Ordinal Run Test Wilcoxon Two-Way Kruskal n
matched Anova -Wallis
Kolomogorov
pairs One Kendall
Smirnov
Way Tau
Wald-
Anova
woldfowitz
Sumber : Sugiyono, (2015)
orang yang sama ketika mereka diuji ulang dengan tes yang sama
rangking.
korelasi:
Nilai Makna
Keterangan :
RX – RY
n = jumlah sampel
√1
Zhitung = 𝜌/(𝑛−1) ……………………………..………...…….(4)
signifikan
signifikan
BAB V
berikut:
Buton Tengah.
Fongkaniwa
1 2015 271.265.000,-
2 2016 609.819.000,-
3 2017 771.820.000,-
4 2018 721.569.000,-
5 2019 826.798.700,-
6 2020 843.690.000,-
7 2021 733.093.000,-
8 2022 801.319.000,-
Total 5.579.373.700,-
Sumber: APBDes Desa Fongkaniwa Tahun 2015-2022
76
sebagainya.
Kelamin
Jenis Kelamin
Perempuan Laki-laki
48.78% 51.22%
Laki-laki Perempuan
Usia Responden
23.78% 21.95%
7.93%
14.02% 32.32%
12.80% 6.71%
26.22%
34.15%
20.12%
Pekerjaan Responden
1.83% 3.05%
3.05%
10.98% 4.27%
20.12%
54.88%
1.83%
Tidak Bekerja Buruh / Karyawan Honorer
Ibu Rumah Tangga Pedagang Tani
PNS / Pensiunan Wiraswasta
1.83%
1.22% Penghasilan
7.93%
40.85%
48.17%
sebanyak 1,83 %.
Keterlibatan masyarakat
Jumlah Persentase
No dalam penentuan
Responden (%)
prioritas kegiatan
1 Tidak Terlibat 2 1,22%
2 Kurang Terlibat 1 0,61%
3 Terlibat 67 40,85%
4 Sangat Terlibat 94 57,32%
Jumlah 164 100
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
40.85%
57.32%
keterlibatan masyarakat
dalam rapat Jumlah Persentase
No
prapelaksanaan kegiatan Responden (%)
41.46%
57.93%
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
86
aspirasinya.
39.63%
58.54%
sangat Diutamakan.
Bahan/Material Lokal.
89
46.34%
53.66%
Diutamakan.
sebagai berikut:
91
Jumlah Persentase
No Penggunaan Dana
Responden (%)
Penggunaan Dana
0.61% 3.05%
48.78%
47.56%
telah terpenuhi.
47.56%
46.95%
sesuai.
Kegiatan
52.44% 42.68%
sesuai.
jasa.
Pembangunan
40.85%
57.32%
sesuai.
Pembangunan
46.34%
50.61%
terpelihara.
sebagai berikut:
Hasil Pembangunan
Jumlah Persentase
No Infrastruktur Terhadap
Responden (%)
Kehidupan Masyarakat
1 Tidak Menunjang 2 1,22%
2 Kurang Menunjang 4 2,44%
3 Menunjang 70 42,68%
4 Sangat Menunjang 88 53,66%
Jumlah 164 100
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
53.66% 42.68%
masyarakat.
pemberdayaan masyarakatnya
102
(P3MD)
Pendidikan
puas.
44.51%
55.49%
Kesehatan
pelayanan Kesehatan.
Lingkungan
44.51%
48.78%
Akses Terhadap
Infrastruktur Penataan Jumlah Persentase
No
Ruang dan Pekerjaan Responden (%)
Umum
1 Tidak Puas 0 0,00%
2 Kurang Puas 0 0,00%
3 Puas 76 46,34%
4 Sangat Puas 88 53,66%
Jumlah 162 100
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
puas.
46.34%
53.66%
masyarakat desa.
Pemerintahan
43.90%
54.88%
(P3MD)
Pendidikan
Kepuasan Terhadap
Jumlah Persentase
No Infrastruktur Pendidikan
Responden (%)
Dasar
1 Tidak Puas 0 0,00%
2 Kurang Puas 17 10,37%
3 Puas 88 53,66%
4 Sangat Puas 59 35,98%
Jumlah 162 100
Sumber : Analisis Data, 2023
35.98%
53.66%
Kesehatan
Kepuasan Terhadap
Jumlah Persentase
No Infrastruktur
Responden (%)
Kesehatan
1 Tidak Puas 0 0,00%
2 Kurang Puas 7 4,27%
3 Puas 94 57,32%
4 Sangat Puas 63 38,41%
Jumlah 163 100
Sumber: Analisis Data, 2020
38.41%
57.32%
(P3MD).
Lingkungan
tabel berikut:
113
32.32%
58.54%
(P3MD).
114
tabel berikut:
Kepuasan Terhadap
Infrastruktur Penataan Jumlah Persentase
No Ruang dan Pekerjaan Responden (%)
Umum
1 Tidak Puas 0 0,00%
2 Kurang Puas 9 5,49%
3 Puas 92 56,10%
4 Sangat Puas 63 38,41%
Jumlah 162 100
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
38.41%
56.10%
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
Dari diagram diatas diketahui mayoritas responden
Pemerintahan
Kepuasan
Terhadap Jumlah Persentase
No
Infrastruktur Responden (%)
Pemerintahan
1 Tidak Puas 0 0,00%
2 Kurang Puas 9 5,49%
3 Puas 77 46,95%
4 Sangat Puas 78 47,56%
Jumlah 162 100
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
47.56%
46.95%
Pendidikan
.
118
37.80%
57.93%
(P3MD).
Kesehatan
37.80%
57.32%
pembangunan nasional.
Lingkungan
Kualitas
Jumlah Persentase
No Infrastruktur
Responden (%)
Lingkungan
1 Tidak Baik 0 0,00%
2 Kurang Baik 18 10,98%
3 Baik 85 51,83%
4 Sangat Baik 61 37,20%
Jumlah 162 100
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
37.20%
51.83%
(P3MD).
122
di desa.
40.24%
54.27%
Rogers, 1995).I
124
Pemerintahan
39.63%
58.54%
(P3MD).
pengumpulan data.
uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur yang
tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data yang tidak relevan dengan
validitas rendah.
tidak. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan
masing skor item dengan skor total. Skor total adalah penjumlahan
Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka
hitung > r tabel maka instrument valid, namum jika r hitung < r
0.700.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.951 25
Sumber: Analisis Data SPSS, 2023
tabel = 0,1528.
Hasil Uji Korelasi Spearman Rank dapat dilihat pada tabel berikut:
130
Correlations
Kualitas
Pembangunan
Pelaksanaan Infrastruktur
Spearman's rho Pelaksanaan Correlation 1.000 .836**
Coefficient
Sig. (2-tailed) . .000
N 164 164
Kualitas Correlation .836** 1.000
Pembangunan Coefficient
Infrastruktur Sig. (2-tailed) .000 .
N 164 164
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Analisis Data SPSS, 2023
tabel berikut:
Penilaian Jumlah
No Pertanyaan
Responden
1 2 3 4
1 Pertanyaan 1 2 1 67 94 164
2 Pertanyaan 2 0 1 68 95 164
3 Pertanyaan 3 0 3 65 96 164
4 Pertanyaan 4 0 0 76 88 164
5 Pertanyaan 5 1 5 78 80 164
6 Pertanyaan 6 0 9 77 78 164
7 Pertanyaan 7 1 7 70 86 164
8 Pertanyaan 8 1 2 67 94 164
9 Pertanyaan 9 2 3 83 76 164
10 Pertanyaan 10 2 4 70 88 164
11 Pertanyaan 11 0 0 91 73 164
12 Pertanyaan 12 0 0 87 77 164
13 Pertanyaan 13 0 11 80 73 164
14 Pertanyaan 14 0 7 89 68 164
15 Pertanyaan 15 0 2 90 72 164
16 Pertanyaan 16 0 17 88 59 164
17 Pertanyaan 17 0 7 94 63 164
18 Pertanyaan 18 0 15 96 53 164
132
19 Pertanyaan 19 0 9 92 63 164
20 Pertanyaan 20 0 9 77 78 164
21 Pertanyaan 21 0 7 95 62 164
22 Pertanyaan 22 0 8 94 62 164
23 Pertanyaan 23 0 18 85 61 164
24 Pertanyaan 24 0 9 89 66 164
25 Pertanyaan 25 0 3 96 65 164
TOTAL 9 157 2064 1870
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
berikut:
= (9x1)+(157x2)+(2064x3)+(1870x4)x100%
(164x25x4)
= 13995 x 100%
16400
= 85,34 %
Persentase
No Variabel Keberhasilan
(%)
1 Pelaksanaan Pembangunan 87,53
2 Akses Terhadap Hasil Pembangunan 85,46
3 Kepuasan Terhadap Hasil Pembangunan 82,90
4 Kualitas Hasil Pembangunan 83,26
Rata – rata 85,34
Sumber: Sawaludin,dkk,2023
sebesar 83,26 %.
Klasifikasi Status
No Tahun Nilai IDM
Desa
1 2022 Desa Tertinggal 0.5814
2 2023 Desa Berkembang 0.6119
Sumber: IDM Kemendesa, 2023
134
(P3MD).
135
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
sesuai.
0,6119.
136
6.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Boone, Louis E., dan David L. Kurtz 2008. Pengantar Bisnis Kontemporer, buku
1. Jakarta: Salemba Empat.
Bradford, Robert W., Peter Duncan, dan Brian Tarcy. 2007. Simplified Strategic
Slovin. 2010. http://www.docpdf.info/articles/rumus+slovin.com (diakses
15 April 2023)
Budiman, Arief. 1996. Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
David, Fred R. 2002. Manajemen Strategis: Konsep. Edisi Ketujuh. Jakarta: PT.
Prenhallindo.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 113 Tahun 2014
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa. 2014. Jakarta: Kementerian
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Soewito, MD, SH. 2007. Himpunan Peraturan Pemerintah Tentang Desa dan
Kelurahan. Bandung. Nuansa Aulia
Thompson. 2008. Crafting & Executing Strategy; The Quest for Competitive
advantage, sixteenth edition. McGraw-Hill International Edition.
LAMPIRAN 1
Di-
Tempat
Dengan hormat,
kelancaran penelitian ini saya memohon kiranya bapak / ibu saudara (i)
Saya berharap agar dalam menjawab pertanyaan dibawah ini tanpa ada
I. Data Responden
1) Isilah identitas responden / data diri anda dengan benan dan lengkap
pada tempat yang disediakan
2) Setiap nomor dalam kuesioner ini berisi pertanyaan dan empat (4)
jawaban. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan pandangan anda.
3) Beri tanda ceklist pada jawaban yang anda pilih pada semua
pertanyaan dalam kuesioner ini.
LAMPIRAN 2
144
zz