SKRIPSI
Oleh
SITI RAHALA NISWAH
11160540000011
SKRIPSI
Oleh
Siti Rahala Niswah
11160540000011
Pembimbing
2021 M/1442 H
LEMBAR PENGESAHAN
Sidang Munaqasyah
Penguji I Penguji II
Dr. Tantan Hermansah, S.Ag., M.Si Prof. Dr. Asep Usman Ismail, M.Ag
NIP.197606172005011006 NIP.196007201991031001
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
ii
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanudin Umar Lubis, Lc., M.A.,
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
iii
9. Dosen-dosen pengajar selama perkuliahan, Prof. Dr. Asep
Usman Ismail, M.Ag., Dicky Andika, M.Si., Dra. Nurul
Hidayati, M.A., Dr. Tantan Hermansah, S.Ag., M.Si.,
Wati Nilamsari, M.Si., Rosita Tandos, S.Ag., M.A.,
M.ComDev., PhD., beserta seluruh Dosen Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang selalu memberikan ilmu yang bermanfaat
selama perkuliahan.
iv
Semoga semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini mendapat balasan baik dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi penulis, pembaca, mahasiswa Program Studi
Pengembangan Masyarakat Islam, lembaga pelatihan kerja
terutama Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Latihan Kerja
Provinsi Banten, serta menjadi referensi bagi peneliti lainnya.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
C. Visi dan Misi UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten ........ 56
D. Struktur Organisasi UPTD Latihan Kerja Provinsi
Banten ................................................................................ 57
E. Program Kerja UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten ...... 59
F. Alamat UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten .................. 63
vii
BAB V ANALISIS ................................................................... 119
A. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Menjahit di
UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten ............................. 119
B. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan
Menjahit di UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten.......... 122
C. Kendala dalam Pelaksanaan Pelatihan Menjahit di
UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten ............................. 123
D. Dampak yang Diperoleh Peserta Pelatihan Menjahit
UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten ............................. 124
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir dari
media berita, mencatat jumlah pengangguran di Indonesia pada
Agustus 2019 naik mencapai 7,05 juta orang. Pada bulan Agustus
2019 tercatat jumlah angkatan kerja sebanyak 133,56 juta orang,
yang terdiri dari 126,51 juta orang bekerja dan 7,05 juta orang
menganggur, oleh karenanya persentase tingkat pengangguran
terbuka (TPT) menjadi 5,28%. Sedangkan pada bulan Agustus
2018 tercatat jumlah angkatan kerja sebanyak 131,01 juta orang,
yang terdiri dari 124,01 juta orang bekerja dan 7 juta orang
menganggur, oleh karenanya persentase tingkat pengangguran
terbuka (TPT) menjadi 5,34% (Purnomo dan Julita S, 2019).
2
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dilansir
oleh media berita, bahwa angka pengangguran di provinsi Banten
pada periode Agustus 2019 paling tinggi se-Indonesia, dengan
tigkat pengangguran terbuka sebesar 8,11%. Pada periode
Agustus 2019, Provinsi Banten memiliki angkatan kerja sebanyak
6,05 juta orang, dengan jumlah orang bekerja sebanyak 5,56 juta
dan jumlah orang menganggur sebanyak 490,8 ribu. Kemudian,
pengangguran di Provinsi Banten didominasi oleh lulusan SMK
dibandingkan jengjang pendidikan lain. (Rifa’i, 2019).
Angkatan Kerja
6,05 Juta
TPT
8,11%
3
mendapatkan pekerjaan, terutama bagi mereka yang hanya
memiliki keahlian minim.
4
Makna pemberdayaan menurut Nasdian (2014: 51) adalah
“membantu” komunitas dengan sumber daya, kesempatan,
keahlian dan pengetahuan agar kapasitas komunitas meningkat
sehingga dapat berpartisipasi untuk menentukan masa depan
warga komunitas. Dengan adanya penyelenggaraan program
pemberdayaan masyarakat, maka hasil dari pemberdayaan nanti
akan berdampak langsung pada masyarakat dan juga pada
perekonomian negara.
5
Oleh karena itu, sebagai bagian dari usaha mengurangi
angka pengangguran, pemerintah menetapkan kebijaksanaan di
bidang ketenagakerjaan, salah satunya dengan menyelanggarakan
program pelatihan kerja. Pelatihan kerja yang dimaksud adalah
program pelatihan berbasis kompetensi (PBK). Program pelatihan
berbasis kompetensi merupakan program kerja nasional milik
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
diselenggarakan langsung oleh Unit Pelaksana Teknis Pusat
(UPTP) Latihan Kerja yang bertanggungjawab langsung kepada
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, atau Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Latihan Kerja yang bertanggung jawab
langsung kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
6
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 pasal 9 berbunyi:
“Pelatihan kerja diselenggarakan dan diarahkan untuk
membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi
kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas, dan
kesejahteraan”. Pelatihan ini juga diperbolehkan untuk para
karyawan atau tenaga kerja perusahaan yang ingin meningkatkan
kemampuannya. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 pasal 11
berbunyi: “Setiap tenaga kerja mempunyai kesempatan untuk
mengikuti pelatihan kerja sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya melalui pelatihan kerja”.
7
pelatihan yang penulis pilih adalah pelatihan menjahit. Judul
skripsi ini adalah “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan
Menjahit di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Latihan Kerja
Provinsi Banten”.
B. Identifikasi Masalah
8
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
9
c. Untuk mengetahui dampak yang diperoleh peserta
setelah mengikuti pelatihan menjahit di UPTD Latihan
Kerja Provinsi Banten.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
1) Penelitian ini sebagai tugas akhir sekaligus
persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana (S1) di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2) Untuk menambah pengetahuan bagi peneliti
khususnya menyangkut pemberdayaan masyarakat
melalui pelatihan kerja, yaitu pelatihan menjahit yang
dilaksanakan di UPTD Latihan Kerja Provinsi
Banten.
3) Untuk memperkaya model-model pemberdayaan
masyarakat, khususnya pada pemberdayaan
masyarakat di bidang ketenagakerjaan dalam upaya
meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan
mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber
informasi dan pengetahuan bagi masyarakat luas, serta
dapat menjadi contoh bagi lembaga lainnya dengan
melihat dan memahami pemberdayaan masyarakat
melalui pelatihan kerja (pelatihan menjahit) dalam upaya
meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan mengurangi
angka pengangguran.
10
F. Tinjauan Kajian Terdahulu
11
Penulis : Diqu Zarobi Alfadia (Pengembangan
Masyarakat Islam, Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta)
12
Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan pelatihan,
faktor pendorong dan penghambat, dan target keberhasilan
dari tujuan pelatihan teknik sepeda motor di Balai Latihan
Kerja Provinsi Jawa Barat. Terdapat perbedaan isi skripsi,
pertama lokasi penelitian Muhammad Iqbal adalah Balai
Latihan Kerja Provinsi Jawa Barat dan lokasi penelitian
penulis adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Latihan Kerja Provinsi Banten. Perbedaan kedua,
Muhammad Iqbal meneliti pelatihan teknik sepeda motor
dan penulis meneliti pelatihan menjahit.
13
Latihan Kerja Provinsi Banten. Perbedaan kedua,
Muhammad Iqbal meneliti pelatihan montir motor dan
penulis meneliti pelatihan menjahit.
14
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
15
Peneliti menggali data secara mendalam dengan
mengedepankan interaksi komunikasi kepada informan
maupun fenomena yang diteliti, kemudian menguraikan fakta
tersebut dalam bentuk kata dan tulisan. Dengan itu peneliti
dapat menyajikan data dan menganalisis data mengenai proses,
kendala dan hasil dari pemberdayaan masyarakat melalui
pelatihan menjahit di UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten.
a. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer
dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau
kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), dan
kejadian atau kegiatan. Data primer yang dikumpulkan
berupa hasil wawancara kepada pengurus atau pelaksana
pelatihan menjahit dan alumni pelatihan menjahit UPTD
Latihan Kerja Provinsi Banten.
b. Data Sekunder
16
yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data
sekunder yang dikumpulkan berupa data dokumen tertulis
seperti arsip, database, surat-surat, gambar atau foto, dan
video yang berkaitan dengan pelaksanaan program PBK.
a. Observasi
17
Pada teknik ini peneliti mengalami kesulitan untuk
mengamati situasi dari proses pelaksanakaan pelatihan
menjahit secara langsung, dikarenakan situasi dan kondisi
pandemi Covid-19 yang sedang, sehingga tidak
memungkinkan pihak UPTD melaksanakan kegiatan
pelatihan selama pandami Covid-19. Maka, peneliti melihat
dan mengamati proses pelaksanaan pelatihan menjahit
melalui gambar dan video, serta mengamati kondisi tempat
pelaksanaan pelatihan menjahit dan lingkungan sekitarnya.
b. Wawancara
18
c. Studi Dokumen
19
4. Teknik Analisis Data
20
setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti
melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh
data yang dianggap kredibel.
21
Salah satu teknik pengujian keabsahan data yang dipakai
dalam penelitian ini adalah triangulasi. Triangulasi dalam
pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data
dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai
waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber,
triangulasi teknik pengumpulan dan triangulasi waktu. Namun,
pada skripsi ini penulis hanya menggunakan triangulasi
sumber data dan triangulasi teknik pengumpulan data.
6. Teknik Penulisan
22
H. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab I merupakan bagian pendahuluan yang terdiri
dari: latar belakang masalah, identifikasi masalah,
batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, metode
penelitian, dan sistematika penulisan.
23
BAB V PEMBAHASAN
Bab V merupakan bagian yang membahas Analisis
Data, yaitu mengaitkan temuan penelitian dengan
teori.
BAB VI KESIMPULAN
Bab VI merupakan bagian yang memaparkan
kesimpulan dan saran.
24
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Pemberdayaan
a. Pengertian Pemberdayaan
25
Makna pemberdayaan adalah “membantu” komunitas
dengan sumber daya, kesempatan, keahian, dan
pengetahuan agar kapasitas komunitas meningkat sehingga
dapat berpartisipasi untuk menentukan masa depan warga
komunitas. Proses pemberdayaan tersebut tidak cukup
hanya dengan retorika bahwa “masyarakat pasti bisa
melakukannya sendiri”. Hal seperti itu memang penting
untuk memberikan motivasi, tetapi itu tidak cukup
(Nasdian, 2014: 51).
26
Menurut Usman seperti yang dikutip oleh Mulyono
(2017: 31), pemberdayaan sebagai suatu proses
pembelajaran masyarakat untuk megembangkan seluruh
potensi agar dapat berperan serta dalam pembangunan.
Sebagai suatu proses pembelajaran, ia adalah suatu proses
peningkatan kemampuan pada seseorang atau kelompok
orang agar dapat memahami dan mengontrol kekuatan-
kekuatan sosial, ekonomi, dan politik sehingga dapat
memperbaiki kedudukannya di tengah-tengah masyarakat.
27
Pemberdayaan masyarakat menurut Vitayala seperti
yang dikutip oleh Zubaedi (2013: 79) adalah upaya
membangun kemampuan (capacity building) masyarakat
dan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang
ada melalui pengembangan kelembagaan, sarana dan
prasarana serta pengembangan tiga-P (pendampingan,
penyuluhan, dan pelayanan). Pendampingan dapat
menggerakkan partisipasi total masyarakat, Penyuluhan
dapat merespons dan memantau perubahan-perubahan yang
terjadi di masyarakat. Pelayanan berfungsi sebagai unsur
pengendali ketepatan distribusi aset sumber daya fisik dan
nonfisik yang diperlukan masyarakat.
28
dapat dilakukan dengan sikap membangkitkan kesadaran,
memotivasi, mendorong, mentrasfer daya. Dengan itu,
masyarakat sadar akan potensi yang dimiliki dan berupaya
untuk mengembangkannya.
b. Tujuan Pemberdayaan
29
pembangunan lebih diarahkan pemenuhan target-target
variabel ekonomi makro. Upaya yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan ini, antara lain berupa pembentukan
usaha kemitraan yang mutualistis antara orang lokal (orang
miskin) dengan orang yang lebih mampu. Kemitraan akan
membuka akses orang miskin terhadap teknologi, pasar,
pengetahuan, modal, manajemen yang lebih baik serta
pergaulan bisnis yang lebih luas (Nasdian, 2014: 76).
30
dengan kemampuan memikirkan, memutuskan serta
melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai
pemecahan masalah yang dihadapi dengan mempergunakan
daya atau kemampuan yang dimiliki.
c. Strategi Pemberdayaan
31
pengetahuan tersebut masyarakat menjadi mengetahui,
mengerti dan bahkan dapat melakukan dan mau melakukan
sesuatu untuk peningkatan kualitas hidup.
d. Tahapan Pemberdayaan
32
penentu program, identifikasi dan masalah, ataupun
pembuatan formula kegiatan atau program
kemasyarakatan tersebut.
2) Tahap Pelaksanaan: anggota masyarakat ikut serta
dalam pelaksanaan program yang telah direncanakan
sebelumnya. Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan
diikuti secara seksama dan cermat. Warga masyarakat
aktif sebagai pelaksana maupun pemanfaat program.
Masyarakat sebagai pelaksana, mereka misalnya
berpartisipasi dalam perumusan prosedur, aturan main
dan mekanisme pelaksanaan program serta aktif
dalam pelaksanaan itu sendiri.
3) Tahap Pelembagaan Program: partisipasi anggota
masyarakat ikut serta merumuskan keberlanjutan atau
pelembagaan program. Langkah partisipasinya,
masyarakat ikut serta dalam merumuskan dan
membuat model-model pendanaan program,
penguatan lembaga-lembaga pengelola program dan
melakukan pengkaderan anggota masyarakat sebagai
penguatan SDM bagi program tersebut.
4) Tahap Monitoring dan Evaluasi: masyarakat ikut serta
mengawasi pelaksanaan program. Pengawasan ini
menjadi penting agar program pemberdayaan tersebut
dapat memiliki kinerja yang baik secara administratif
maupun subtantif. Kinerja administratif artinya tata
pelaksanaan dapat dipertanggungjawabkan dengan
dokumen-dokumen pelaporan yang semestinya
33
berlaku atau sesuai dengan perundang-undangan.
Kinerja subtantif berarti bahwa program dapat
memberikan perubahan nyata baik kemaslahatan
publik.
34
2. Teori Kemiskinan
a. Pengertian Kemiskinan
35
sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk
dapat membayar kebutuhan makanan setara 2.100 kilogram
kalori per orang per hari, serta kebutuhan non-makanan
yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan,
pendidikan, transportasi serta aneka barang dan jasa.
36
terjadi karena akibat dari internal individu atau rumah
tangga yang gagal beradaptasi terhadap lingkungan, atau di
dalam merespons perubahan. Pada saat yang sama, dapat
juga terjadi sebaliknya, yaitu lingkunganlah yang
melahirkan seseorang menjadi miskin.
37
b. Karakteristik atau Ciri-Ciri Orang Miskin
38
pasar baik dunia industri maupun dunia usaha.
Sebenarnya tipe ini cukup mudah untuk diberdayakan
karena sudah memiliki kemauan yang kuat, tinggal
memberikan keterampilan sesuai dengan yang
diinginkan, sekaligus disesuaikan dengan kebutuhan
pasar, baik dunia usaha maupun dunia industri
(DUDI).
3) Seseorang memiliki kemampuan dan memiliki
kemauan, tetapi merasa dirinya sudah cukup, tipe
karakteristik ini adalah seseorang yang memiliki
kemampuan serta kemauan dalam melaksanakan
kegiatan atau aktivitas, tetapi karena merasa sudah
cukup untuk kehidupan sehari-hari sehingga tidak
mau berusaha keras lebih keras atau berjuang untuk
lebih maju dan berkembang. Dengan kata lain, apa
yang dimiliki (mensyukuri apapun yang telah dicapai)
atau dengan istilah Jawa “nrimo”.
4) Seseorang memiliki kemampuan dan memiliki
kemauan akan tetapi tidak memiliki peluang kerja.
Tipe karakteristik ini pada dasarnya adalah seseorang
yang sudah memiliki kemampuan serta kemauan,
akan tetapi kemampuan dan kemauan yang dimilki
tidak sesuai dengan permintaan atau kebutuhan pasar
tempat orang tersebut berada, sehingga mereka
menjadi pengangguran dan sekaligus miskin.
39
Adapaun ciri-ciri penduduk miskin menurut Suharto seperti
yang dikutip oleh Mulyono (2017: 11), sebagai berikut:
c. Penyebab Kemiskinan
40
1) Kemiskinan Alamiah
Kemiskinan ini timbul akibat kelangkaan sumber-
sumber daya alam, kondisi tanah yang tandus, tidak
ada perairan dan kelangkaan prasarana.
2) Kemiskinan Buatan
Kemiskinan ini timbul akibat munculnya
kelembagaan (sering kali akibat modernisasi atau
pembangunan itu sendiri) yang membuat anggota
masyarakat tidak dapat menguasai sumber daya,
sarana, dan fasilitas ekonomi yang ada secara merata
(atau disebut juga dengan kemiskinan struktural).
41
Ketiga penyebab kemiskinan ini bermuara pada teori
lingkaran setan kemiskinan (vicious circle of poverty).
Adanya keterbelakangan, ketidaksempurnaan pasar, dan
kurangnya modal menyebabkan rendahnya produktivitas.
Rendahnya produktivitas mengakibatkan rendahnya
pendapatan yang mereka terima. Logika berpikir ini
dikemukakan oleh Ragnar Nurkse yang dikutip oleh
Mulyono (2017: 18), mengatakan; “negara miskin itu
miskin karena dia miskin”, seperti gambar berikut:
Ketidaksempurnaan pasar,
Keterbelakangan,
Ketertinggalan
Kekurangan Modal
42
1) Program Berbasis Bantuan Sosial: Karakteristik
klaster satu berupa program bantuan sosial, yaitu
bersifat pemenuhan hak dasar untuk individu dan
rumah tangga miskin yang meliputi bantuan pangan,
pendidikan, kesehatan, papan, sanitasi, dan air bersih.
Ciri lain dari kelompok program ini adalah
mekanisme pelaksanaan kegiatan yang bersifat
langsung dan manfaatnya dapat dirasakan langsung
oleh penerima manfaat.
2) Program Berbasis Pemberdayaan Masyarakat:
Karakteristik klaster dua berupa pemberdayaan
masyarakat, yaitu menitikberatkan pada penguatan
kapasitas masyarakat dengan mengembangkan
berbagai skema program berdasarkan sektor tertentu
yang dibutuhkan oleh masyarakat di suatu daerah
baik di pedesaan maupun perkotaan.
3) Program Berbasis Usaha Kecil Mikro: Karakteristik
klaster tiga ini memberikan akses yang luas dalam
usaha kecil dan mikro, memperluas produksi dan
pemasaran hasil produksi rumah tangga dan industri
kecil dengan pemberian kredit usaha rakyat (KUR).
Selain memberikan modal usaha bagi usaha kecil,
program ini juga memberikan pelatihan dan
pendampingan untuk meningkatkan keterampilan dan
manajemen usaha kepada pelaku usaha kecil dan
mikro.
43
3. Teori Pelatihan
a. Pengertian Pelatihan
44
menurut Mangkunegara seperti yang dikutip oleh
Sugiharto, etc., (2015: 3), pelatihan merupakan istilah yang
berhubungan dengan usaha-usaha berencana yang
diselenggarakan untuk mencapai penguasaan skill,
pengetahuan dan sikap-sikap pengawas atau anggota
organisasi.
45
3) Lamanya Pelatihan: lamanya masa pelaksanaan
pelatihan berdasarkan pertimbangan tentang:
46
Maka dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah
suatu cara atau upaya memberikan bantuan seseorang atau
kelompok untuk mengembangkan keahlian, untuk
mengembangkan pengetahuan, dan untuk mengembangkan
sikap yang dilakukan oleh tenaga pelatih profesional.
Bantuan yang diberikan dapat berupa pengarahan,
bimbingan, fasilitas, penyampaian informasi, latihan
keterampilan, dan lain sebagainya. Dengan tujuan agar
manusia atau kelompok tersebut mengalami perubahan,
baik perubahan dari segi kemampuan maupun segi
kehidupan sosialnya dari yang sebelumnya tidak mampu
menjadi mampu atau dari yang sebelumnya lemah menjadi
kuat.
b. Tujuan Pelatihan
47
Hamalik (2005:14-17) juga berpandangan bahwa
tujuan pelatihan dapat dilihat dari segi kelembagaan
pendidikan dan pelatihan, lembaga diklat itu sendiri
bertujuan untuk mempersiapkan tenaga yang berkualitas
yang mampu mendukung pelaksanaan program departemen
atau non departemen bersangkutan. Tujuan diklat adalah
mengusahakan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap tenaga program. Kemudian dari segi jenis pekerjaan
dan jenis pelatihan, berdasarkan jenis pekerjaan maka dapat
ditentukan jenis pelatihannya dan masing-masing memiliki
tujuan tertentu. Misalnya tujuan pelatihan pada beberapa
jenis pelatihan di bawah ini:
48
Menurut Moekijat seperti yang dikutip oleh
Sugiharto, etc., (2015: 6) mengemukakan bahwa tujuan
umum pelatihan ialah: untuk mengembangkan keahlian,
untuk mengembangkan pengetahuan, dan untuk
mengembangkan sikap. Sedangkan menurut Sudjana seperti
yang dikutip oleh Sugiharto, etc., (2015: 7) menjelaskan
bahwa pengaruh (outcome atau impact) merupakan tujuan
akhir pendidikan non formal (di dalamnya termasuk
pelatihan), yang antara lain meliputi perubahan taraf hidup
dan kemampuan untuk membelajarkan orang lain
berdasarkan hasil belajar yang telah dimiliki dan dirasakan
manfaatnya oleh peserta pelatihan, maka manfaat dapat
diidentikkan dengan pengaruh tersebut. Lebih jauh Sudjana
menguraikan bahwa perubahan taraf hidup lulusan ditandai
antara lain dengan perolehan pekerjaan, perolehan atau
peningkatan pendapatan dan penampilan diri.
c. Model Pelatihan
49
organisasi, dan diselenggrakan di luar organisasi atau
perusahaan.
2) Apprentice Training: Latihan ini bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan arus pegawai baru yang tetap
dan serba bisa. Prosedur latihan dalam kelas. Praktik
kerja lapangan berlangsung dalam jangka waktu
lama, dengan pengawasan terus-menerus.
3) Vestibule Training (Off The Job Training): Latihan
diselenggarakan dalam suatu ruangan khusus yang
berada di luar tempat kerja biasa, yang meniru
kondisi-kondisi kerja sesungguhnya. Tujuannya untuk
melatih tenaga kerja secara tepat, misalnya karena
perluasan pekerjaan. Materi latihan dititikberatkan
pada metode kerja teknik produksi dan kebiasaan
kerja.
4) On The Job Training (Latihan sambil Bekerja):
Tujuannya untuk memberikan kecapakan yang
diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai dengan
tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut, dan
sebagai alat untuk kenaikan jabatan. Kegiatannya
terdiri dari membaca materi, praktek rotasi, kursus
khusus, penugasan, dan lain-lain. Diperlukan
pelatihan yang cakap untuk memberikan instruksi,
menggunakan situasi pekerjaan sebagai tempat
memberikan pelajaran.
5) Pre Employment Training (Pelatihan sebelum
Penempatan): Bertujuan mempersiapkan tenaga kerja
50
sebelum ditempatkan atau ditugaskan pada suatu
organisasi untuk memberikan latar belakang
intelektual, mengembangkan seni berpikir dan
menggunakan akal. Materi lebih luas dan bersifat
teoritik. Pelatihan diselenggarakan oleh lembaga
pendidikan di luar organisasi perusahaan.
6) Induction Training (Latihan Penempatan): Bertujuan
untuk melengkapi tenaga baru dengan keterangan-
keterangan yang diperlukan agar memiliki
pengetahuan, tentang praktek dan prosedur yang
berlaku di lingkungan organsasi/perusahaan tersebut,
seperti: kebijakan, peraturan, kesejahteraan sosial,
dan hal-hal yang diberikan oleh atasan dan rekan
sekerja.
7) Supervisory Training (Latihan Pengawas): Bertujuan
untuk mengembangkan keterampilan sebagai
pengawas. Kepada peserta diberikan informasi
tentang teori dan penerapan praktis mengenai teknik-
teknik pengawasan serta latihan tenaga kerja lainnya.
8) Understudy Training: Pelatihan ini bertujuan untuk
menyiapkan tenaga kerja yang cakap dalam jenis
pekerjaan tertentu dengan cara bekerja langsung
dalam pekerjaan bersangkutan, memberikan
pelayanan sebagai seorang asisten/pembantu.
9) Sistem Kemagangan (Internship Training): Sistem ini
bertujuan menyiapkan tenaga yang terdidik dan
terlatih dengan cara menempatkan tenaga yang
51
sedang disiapkan itu sebagai tenaga kerja pada suatu
lembaga/perusahaan selama jangka waktu tertentu
dengan bimbingan tenaga ahli dari Balai Latihan dan
staf para organisasi atau perusahaan tersebut. Peserta
seyogianya telah menempuh pendidikan di kampus.
B. Kerangka Berpikir
Masalah Solusi
Provinsi Banten Merupakan Pemberdayaan Masyarakat Melalui
Daerah Dengan Pengangguran Pelatihan Menjahit di UPTD
Terbanyak di Indonesia Latihan Kerja Provinsi Banten
Tujuan
Meningkatkan kualitas dan kompetensi
masyarakat dalam keahlian dan keterampilan
menjahit serta menekan angka pengangguran
melalui pelatihan menjahit.
52
BAB III
GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN
53
A. Sejarah UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
54
berdasarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2018
menjadi UPTD Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Banten.
Tahun 1985
KLK (Kursus Latihan Kerja)
Kementerian Tenaga Kerja
Tahun 1997
BLKI (Balai Latihan Kerja Industri)
Kementerian Tenaga Kerja
Tahun 2001
UPTDiklat Kerja Kabupaten Tangerang
Tahun 2008
UPT Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kabupaten Tangerang
Tahun 2009
Balai Latihan Kerja Industri Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten
Tahun 2019
UPTD Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Provinsi Banten
55
B. Tugas dan Fungsi UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
56
3. Menghasilkan tenaga kerja terampil berkualitas, berjiwa
wirausaha, mandiri, berbudaya, bermaterialitas dan beretika
serta berwawasan lingkungan dan mampu bersaing
ditingkat nasional.
4. Meningkatkan kemampuan dibidang teknologi terapan yang
berdayaguna bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
57
umum, dan kepegawaian, keuangan, evaluasi, dan
pelaporan di UPTD Latihan Kerja.
58
c. Mengajarkan pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dengan bertanggungjawab pada satu bidang
spesialisasi di jurusan kejuruan dengan memperhatikan
serta mengedepankan keselamatan kerja.
d. Memberikan konsultasi dan nasihat atau motivasi, serta
rekomendasi karir kepada peserta pelatihan.
e. Membuat evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan
pelatihan.
f. Merencanakan pelaksanaan uji kompetensi kerja.
g. Melaksanakan uji kompetensi kerja.
h. Melaksanakan kegiatan evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan uji kompetensi kerja.
59
di dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap serta
kualitas produktivitas agar mampu bersaing di dunia kerja
guna meningkatkan kesejahteraannya. Adapun kebutuhannya
dipersiapkan untuk mengisi kebutuhan lapangan kerja yang
tersedia atau usaha mandiri.
60
5) Program Pelatihan Mandiri/Swadana/Kerja Sama,
yakni pelatihan atas permintaan masyarakat yang
biayanya ditanggung secara mandiri oleh peserta
pelatihan atau pihak ke III melalui perjanjian.
b. Program Pelatihan
1) LAS
a) Las SMAW
b) Las GMAW
c) Las GTAW
2) Manufacture
a) Mesin Produksi
b) CNC (Computer Numeric Control)
c) Autocad Manufacture
3) Otomotif
a) Sepeda Motor
b) Mobil Bensin
4) Furniture
a) Autocad Gambar Bangunan
5) Teknik Informasi Komunikasi (TIK)
a) Operator Komputer
b) Design Grafis
c) Animasi
6) Listrik
a) Instalasi Tenaga
b) Instalasi Penerangan
c) Otomasi Industri
d) Teknisi Audio Video/Elektronikas
61
7) Kecantikan
a) Kecantikan Rambut
b) Kecantikan Kulit
8) Menjahit
a) Menjahit
c. Alur Pelatihan
1) Daftar ke UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten Jl.
Raya Serpong Km.12 Kota Tengerang Selatan atau
daftar online melalui website UPTD Latihan Kerja
Provinsi Banten.
2) Tes seleksi pelatihan (tes tulis dan tes wawancara).
3) Pengumuman kelulusan melalui akun media sosial
UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten.
4) Pelatihan dengan instruktur.
5) Mendapatkan sertifikat.
d. Persyaratan Pelatihan
1) Memiliki ijazah minimal SMP sederajat.
2) Berusia minimal 17 tahun maksimal 35 tahun.
3) Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Provinsi
Banten.
e. Waktu Pelatihan
Masa pelatihan 30 Hari/240 JP (1 Tahun 5 Angkatan),
waktu pelatihan hari Senin s/d Jum’at (07.30–15.15),
dan jumlah peserta 16 orang/kelas.
62
f. Fasilitas Pelatihan
1) Modul Pelatihan
2) Alat Tulis Kantor
3) Seragam Pelatihan
4) Makan Siang
5) Sertifikat
6) Info Loker
63
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN
64
Sedangkan program pelatihan berbasis kompetensi
dilaksanakan di lembaga latihan kerja dengan kurikulum berbasis
kompetensi, untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja yang
bersertifikasi sesuai bidangnya agar mampu bersaing di dunia
kerja dan dapat meningkatkan kesejahteraan. Adapun
kebutuhannya dipersiapkan untuk mengisi kebutuhan lapangan
kerja yang tersedia atau usaha mandiri. Namun pada tahun 2019
program pelatihan berbasis masyarakat ditiadakan, sehingga saat
ini program unggulan UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten fokus
pada program pelatihan berbasis kompetensi.
“...tahun lalu itu kita ada programnya dua, ada PBK dan ada
pelatihan berbasis masyarakat...tidak dianggarkan, artinya
tidak kita programkan untuk tahun ini, tahun depan juga
karena dulu kenapa kita lakukan berbasis masyarakat, karena
antusias masyarakat dulu kurang untuk datang ke sini...kalo di
BLK yang lain lain masih, kalo di kita udah g ada, 2019 udah
g ada” (wawancara dengan Akhmad Subhan Syafa’at, 2020).
65
“Pada dasarnya program PBK adalah program kerja
nasional dalam membangun SDM Indonesia yang berdaya
saing, dilaksanakan baik oleh Kemenakertrans melalui Balai
Besar Pengembangan Latihan Kerja/Balai Latihan Kerja (di
bawah kewanangan kemenakertrans RI) atau oleh daerah
(provinsi/kota/kabupaten)...dan disesuaikan dengan potensi
wilayah masing-masing” (wawancara dengan Yogie
Noegraha, 2020).
1. Tahap Perencanaan
66
kebutuhan perusahaan oleh pelaku usaha. Kebutuhan yang
dimaksud adalah kebutuhan dalam keahlian atau
keterampilan karyawan perusahaan. Dengan itu pengurus
UPTD dapat menyusun pelatihan-pelatihan sesuai
kebutuhan pasar (dunia usaha), sehingga nanti para alumni
punya tujuan untuk bekerja di beberapa perusahaan Banten.
67
bahan untuk memperbaiki atau meningkatkan pelatihan
yang ada ataupun kurikulumnya. Oleh sebab itu jumlah
pelatihan yang dibuka setiap tahun berbeda-beda karena ada
beberapa pelatihan yang tidak dilaksanakan untuk
sementara waktu, tidak dilaksanakan bukan berarti
pelatihan tersebut dihapuskan. Misalnya, apabila dalam
forum komunikasi industri tidak ada permintaan atau
kurangnya minat pelaku usaha pada bidang pelatihan
menjahit, maka target peserta pelatihan menjahit hanya
sedikit (sesuai dengan permintaan pelaku usaha).
68
Tabel 2. Program Pelatihan UPTD Latihan Kerja
Provinsi Banten
69
bergerak dibidang tekstil. Ketiga, kurangnya minat alumni
untuk bekerja di perusahaan, biasanya mereka lebih
memilih buka usaha di rumah. Kembali lagi pada konsep
dasar latihan kerja yang diselenggarakan, yaitu memenuhi
kebutuhan pasar (dunia usaha) dan potensi wilayah Banten.
70
dengan tujuan ingin bekerja di pabrik tekstil. Ada juga yang
hanya ingin atau menambah pengetahuan dan keterampilan
menjahit saja.
71
c. Menyiapkan Tenaga Pelatih
72
adalah pegawai negeri di sini, kecuali instrukturnya,
kejuruannya ada beberapa juga yang gak ada
instrukturnya kita ambil dari luar” (wawancara dengan
Juniati, 2020).
73
miliknya sebelum direkrut menjadi instruktur menjahit di
UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten.
74
Sebelum digunakan dalam pelatihan, semua peralatan
dipastikan lengkap dan berfungsi dengan baik.
75
2019 program pelatihan menjahit memiliki target peserta
sebanyak 32 orang dalam satu tahun, kemudian 32 orang
tersebut dibagi 16 orang, karena peserta dalam satu kelas
hanya16 orang, sehingga hasilnya adalah 2. Artinya
pelatihan menjahit membuka 2 paket pada tahun 2019.
76
Tabel 3. Rencana Pelatihan UPTD Latihan Kerja
Provinsi Banten Tahun 2018
Jumlah Waktu
No Nama Kejuruan Paket
Siswa Pelaksanaan
77
Tabel 4. Rencana Pelatihan UPTD Latihan Kerja
Provinsi Banten Tahun 2019
Jumlah Waktu
No Nama Kejuruan Paket
Siswa Pelaksanaan
78
orang )
Sumber: Dokumen UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
Persyaratan Pelatihan
79
Sumber: Dokumen UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
80
seluruh calon peserta pelatihan dari berbagai program
pelatihan dalam satu angkatan. Setelah tes tulis selesai,
calon peserta diarahkan ke workshop sesuai program
pelatihan yang dipilih untuk menjalani tes wawancara.
81
Selesai, selanjutnya adalah menetapkan hasil seleksi,
di mana pihak UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
mengadakan rapat terlebih dahulu untuk menilai hasil tes
tertulis dan wawancara, agar dapat menentukan pendaftar
yang masuk kualifikasi. Peserta yang diikutsertakan untuk
mengikuti pelatihan sebanyak 16 peserta untuk satu paket,
namun biasanya pengurus menyimpan 4 sampai 5 nama
peserta lainnya untuk dijadikan cadangan. Peserta cadangan
dapat berkesempatan mengikuti pelatihan apabila salah satu
atau beberapa dari 16 peserta pelatihan ada yang tidak dapat
mengikuti pelatihan atau berhenti mengikuti pelatihan.
Kemudian jika hasil seleksi sudah ditetapkan, maka hasil
seleksi diumumkan melalui website dan media sosial UPTD
Latihan Kerja Provinsi Banten.
2. Tahap Pelaksanaan
82
Materi belajar dalam kelas mulai disampaikan di hari
kedua sampai akhir. Materi praktek lebih banyak daripada
materi teori, dengan persentase 30% teori dan 70% praktek.
Instruktur juga memberikan motivasi dan mengajarkan
kedisiplinan pada peserta. Materi yang disampikan
instruktur mengacu pada kurikulum yang sudah ditetapkan
sesuai dengan kualifikasi yang ingin di capai. Seperti yang
sudah disampaikan bahwa kurikulum yang digunakan
adalah kurikulum berstandar nasional atau disebut dengan
SKKNI.
83
Petugas apel dipilih oleh ketua instruktur UPTD Latihan
Kerja Provinsi Banten secara bergantian. Pembina upacara
dan pembaca do’a dari pihak instruktur, sedangkan
pemimpin upacara, komandan barisan kejuruan, dan
pembacaan janji siswa dari pihak peserta. Kegiatan apel
sebagai sarana penyampaian motivasi dan pengetahuan
ketenagakerjaan, sekaligus sebagai media untuk
mendisiplinkan peserta pelatihan.
84
Tabel 5. Nominatif Peserta Pelatihan Menjahit Angkatan I Tahun 2018
TEMPAT/
NO NAMA PESERTA TGL.LAHIR PENDIDIKAN ALAMAT
Poris gaga RT. -4/-1 Kel. Poris Gaga Kec. Batu
1 Deri Rahmana Tasikmalaya, 23 Desember 1997 SMA / 2016
Ceper Kota Tangerang
Kp. Pabuaran RT. 03/01 Kel. Manis Jaya Kec.
2 Eka Dewi Miranti Aprilia Magetan, 12 April 1998 SMA / 2016
Jatiuwung Kota Tangerang
Cilenggang RT. 07/03 Kel. Cilenggang Kec.
3 Eky Almas Oktaviani Tangerang, 28 Oktober 1995 S1 / 2017
Serpong Kota Tangerang Selatan
Kp. Tugu No. 28 RT. 02/13 Kel. Bugel Kec.
4 Fadillah Hayati Tangerang, 08 November 1998 SMK / 2017
Karawaci Kota Tangerang
Griya Asri Blok B-8 / 18 RT. 53/07 Kel. Jelupang
5 Fitri Andini Tangerang, 10 Januari 1999 SMK / 2017
Kec. Serpong Utara Kota Tangerang Selatan
Kp. Sepatan Masjid RT. 03/02 Kel. Pondok Jaya
6 Kurniawati Tangerang, 20 Agustus 1994 SMA / 2013
Kec. Sepatan Kabupaten Tangerang
Warung mangga RT. 02/02 Kel. Panunggangan
7 Maya Sari Cirebon, 12 Desember 1995 SMK / 2013
Kec. Pinang Kota Tangerang
Kp. Setu RT. 15/04 Kel. Setu Kec. Setu Kota
8 Muhammad Fazri Tangerang, 19 Februari 1999 SMA / 2017
Tangerang Selatan
Jl. Kavling Pemda I No. 5 RT. 06/05 Kel.
9 Nafisatul Khairiyah Tangerang, 06 September 1995 SMA / 2013
Panunggangan Barat Kec. Cibodas kota Tangerang
Pondok Pakulonan RT. 02/04 Kel. Pakualam Kec.
10 Nuning Aristawidyastuti Wirasaba, 15 Januari 1979 SMA / 1997
Serpong Utara Kota Tangerang Selatan
Prm. Daon Indah Prima BLK.A-5/16 RT.04/06 Kel.
11 Rini Ambarwati Tangerang, 14 Februari 1998 SMK / 2015
Daon Kec. Rajeg Kabupaten Tangerang
85
Jl. Masjid RT. 06/05 Kel. Pondok Kacang Barat
12 Sahroni Tangerang, 20 November 1994 SMK / 2012
Kec. Pondok Aren Kota Tangerang Selatan
Kp. Pasirandu RT. 03/03 Kel. Kadu Kec. Curug
13 Siti Munawaroh Tangerang, 01 April 1998 SMK / 2016
Kabupaten Tangerang
Kp. Pabuaran RT. 02/01 Kel. Paku jaya Kec.
14 Siti Salsabila Jakarta, 25 Agustus 1997 SMK / 2015
Serpong Utara Kota Tangerang Selatan
Link. Nancang Masjid RT. 05/03 Kel. Karundang
15 Suadah Serang, 17 Oktober 1995 SMK / 2014
Kec. Cipocok Jaya Kota Serang
Jl. Delima II Blok D-1/15 Bumi Asri RT. 01/17
16 Uswah Ulya Tangerang, 02 November 1999 SMK / 2017
Kel. Kutabumi Kec. Pasar Kemis Kota Tangerang
Sumber: Dokumen UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
TEMPAT/
NO NAMA PESERTA PENDIDIKAN ALAMAT
TGL.LAHIR
Kp. Cirarab Curug RT. 02/04 Kel. Palasari Kec.
1 Ahmad Junaidi Tangerang,02 Oktober 1989 SMK / 2005
Legok Kabupaten Tangerang
Kp. Katapura RT. 06/03 Kel. Tambiluk Kec. Petir
2 Edi Setiawan Serang,17 November 1992 SMK / 2010
Kabupaten Tangerang
Cimone RT. 05/09 Kel. Cimone Kec. Karawaci
3 Ega Rizki Ananda Tangerang,09 Oktober 1997 SMA / 2015
Kota Tangerang
Kp. Rancagong RT. 02/01 Kel. Rancagong Kec.
4 Haerul Anwar Tangerang,12 Maret 1989 SMK / 2009
Legok Kabupaten Tangerang
Taman Adiyasa Blok P . 13/13 RT. 06/07 Kel.
5 Hijja A’Biyani Jakarta,24 Mei 1995 SMA / 2014
Cikuya Kec. Solear Kabupaten Tangerang
86
Kp. Sepatan Sulang RT. 05/04 Kel. Sepatan Kec.
6 Irham Mahfud Tangerang,02 Januari 1994 SMK / 2012
Sepatan Kabupaten Tangerang
Kp. Lebak Sawo RT. 12/05 Kel. Sindanglaya Kec.
7 Moh. Rijal Lebak,23 April 2000 SMK / 2018
Cinangka Kabupaten Serang
Jl. MH Thamrin RT. 06/02 Kel. Cikokol Kec.
8 Riri Apriliyanti Tangerang,04 April 1999 SMK / 2018
Tangerang Kota Tangerang
Kp. Ciledug RT. 01/03 Kel. Perigi Baru Kec.
9 Rizal Syaiful Akbar Tangerang,16 Januari 2000 SMK / 2017
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan
Kp. Pos Bitung RT. 02/04 Kel. Kadu Kec. Curug
10 Samsiyah Tangerang,09 September 1995 SMK / 2015
Kabupaten Tangerang
Kp. Ciledug RT. 02/03 Kel. Perigi Baru Kec.
11 Septiansyah Tangerang,09 September 1998 SMK / 2017
Pondok Aren Kota Tangerang Selatan
Kp. Dumpit RT. 03/07 Kel. Gandasari Kec.
12 Sigit Nur Alfian Tangerang,03 Oktober 1994 SMK / 2013
Jatiuwung Kota Tangerang
Kamurang Atas RT. 05/01 Kel. Pakualam Kec.
13 Siti Nurlita Tangerang,06 Januari 1983 SMK / 1999
Serpong Utara Kota Tangerang Selatan
Kp. Wadas RT. 04/01 Kel. Sindangsari Kec. Petir
14 Sri Wahyuni Serang,22 Maret 1995 S1 / 2017
Kabupaten Serang
Perum Rajeg Asri Blok E – 07 / 18 RT. 15/02
15 Suci Magfiroh Jakarta,02 Mei 1997 SMK / 2015
Kel. Rajeg Kac. Rajeg Kabupaten Tangerang
Kp. Babakan RT. 04/03 Kel. Babakan Kec. Setu
16 Weni Amiroh Rohmah Tangerang,16 November 1985 SMK / 2004
Kota Tangerang Selatan
Sumber: Dokumen UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
87
Tabel 7. Nominatif Peserta Pelatihan Menjahit Angkatan I Tahun 2019
TEMPAT/
NO NAMA PESERTA PENDIDIKAN ALAMAT
TGL.LAHIR
Poris Gaga Baru RT. 004/001 Kel. Poris Gaga
1 Ade Yulia Tangerang, 06 Juli 1999 MAN / 2017
Baru Kec. Batu Ceper Kota Tangerang
Kp. Buaran RT. 003/001 Kel. Pakujaya Kec.
2 Ayu Wulandari Pemalang, 13 September 2001 SMK / 2019
Serpong Utara Kota Tangerang Selatan
Kp. Lebak RT. 004/002 Kel. Karet Kec. Sepatan
3 Cahyaning Maslakhah Malang, 25 Juni 1998 SMK / 2016
Kabupaten Tangerang Provinsi Banten
Ciujung Damai Blok D1 No.15 RT.003/002 Kel.
4 Dinda Kornelia Vinadani Purworejo, 09 Desember 1999 SMA / 2018
Kendayakan Kec. Kragilan Kab Serang
Griya Merpati Mas Blok C37 No.16 RT.007/005
5 Hentina Awalia Fitriani Lampung, 11 Februari 2006 S1 / 2018
Kel. Gembor Kec. Periuk Kota Tangerang
Komp. Puspitek Blok 1 A4 RT.012/006 Kel. Setu
6 Iva Puspita Banda Aceh, 14 Maret 1983 S1 / 2009
Kec. Setu Kota Tangerang Selatan
Kp. Ranca Buaya RT. 005/002 Kel. Ancol Pasir
7 Lusi Maharani Tangerang, 15 Desember 1999 SMP / 2016
Kota Tangerang
Kp. Ledug RT.001/006 Kel. Keroncong Kec.
8 Muhammad Rafi Ruslan Tangerang, 29 Oktober 1999 MAN / 2017
Jatiuwung Kota Tangerang
Link Kaliwadas RT005/006 Kel. Lopang Kec.
9 Putri Arni Jakarta, 07 September 1995 SMK / 2013
Serang Kota Serang
Kp. Babakan Sepur RT001/004 Kel. Jatimulya
10 Reni Apriyani Lebak, 16 April 1996 SMK / 2014
Kec. Rangkabitung Kota Tangerang
Jl. GN. Tambora Raya K. 39 C / 8 RT. 004/002
11 Rizka Fitriani Bekasi, 8 Oktober 1999 SMK / 2017
Kunciran Indah Kec. Pinang Kota TangeranG
88
Kp. Baru Babakan RT.007/003 Kel. Babakan Kec.
12 Sarwiti Karbui Tangerang, 21 Januari 1995 SMK / 2013
Tangerang Kota Tangerang
Kp. Cigoer Timur RT.003/003 Kel. Nyapah Kec.
13 Selawati Serang, 22 Desember 2000 SMK / 2019
Walantaka Kota Tangerang
Komplek Sitanala RT.001/013 Kel. Karang Sari
14 Yani Ananda Tangerang, 30 Nopember 1996 SMA / 2015
Kec. Neglasari Kota Tangerang
Yoga Parsaulian Kp. Gardu RT003/001 Kel. Buaran Kec. Serpong
15 Tangerang, 26 Maret 1996 SMA / 2013
Tampubolon Kota Tangerang Selatan
Kp. Ciater Barat RT.001/001 Kel. Ciater
16 Yuyun Ernawati Bogor, 18 Juli 1979 SMK
Kec.Serpong Kota Tangerang Selatan
Sumber: Dokumen UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
TEMPAT/
NO NAMA PESERTA PENDIDIKAN ALAMAT
TGL.LAHIR
Kp. Pagedangan RT. 04/01 Kel. Cicalengka Kec.
1 Ardian Saputra Tangerang, 30 September 1999 SMK / 2018
Pagedangan Kabupaten Tangerang
Kp. Silabu tegal RT.04/02 Kel. Silabu Kec.
2 Elis Safitri Cilegon, 01 Desember 2000 SMK / 2019
Kragilan Kabupaten Serang
Kp. Situ Gadung RT. 001/002 Kel. Situ gadung
3 Fisonia Grendys Tangerang, 04 Januari 2002 SMK / 2019
Kec. Pagedangan Kabupaten Tangerang
Rajeg asri C-08/13 RT.03/01 Kel. Rajeg Kec.
4 Indit Yuliani Tangerang, 21 Juli 1998 SMK / 2016
Rajeg kabupaten Tangerang
Persada raya blok I.3 No. 25 RT.08/08 Kel.
5 Kavivah Sivaur Rahmah Tangerang, 10 Maret 2001 MA / 2018
Gembor Kec. Periuk Kota Tangerang
89
Link. Rumanuju baru RT.02/09 Kel. Citangkil
6 Lina Hartati Cilegon, 15 November 2001 MA / 2019
Kec. Citangkil Kota Cilegon
Jl. Suka mulya RT. 01/08 Kel. Serua Indah Kec.
7 Nining Nurafriyani Tasikmalaya, 10 Juli 1992 MTS / 2008
Ciputat Kota Tangerang Selatan
Bukit permai blok J No. 18 RT.03/15 Kel. Serang
8 Nur Alfiyatullailah Serang, 29 April 1998 D3 / 2019
Kec. Serang Kota Serang
Jl. Parkit 6 E-12/18 RT.10/10 Kel.Kuta baru Kec.
9 Purwanti Tappilina, 03 Agustus 2000 SMK / 2018
Pasarkemis Kabupaten Tangerang
Jl. Pinang No. 12 RT.02/02 Kel. Pamulang Timur
10 Putri Intan Sukmawati Bojonegoro, 27 Januari 2000 SMA / 2017
Kec. Pamulang Kota Tangerang Selatan
Jl. Panglima polim RT.01/02 Kel. Poris Plawad
11 Ristian Utami Tangerang, 01 November 1989 D3 / 2011
Utara Kec. Cipondoh Kota Tangerang
Wrung Manggah RT.02/01 Kel. Panunggangan
12 Siti Nur Khodijah Tangerang, 14 November 2001 SMK / 2019
Kec. Pinang Kota Tangerang
Kp. Cisonggom RT.04/01 Kel. Parungsari Kec.
13 Syihabuddin Lebak, 26 April 1996 SMK / 2015
Sajira Kabupaten Lebak
Kp. Panyandungan RT.07/01 Kel. Binong Kec.
14 Tatang Sutarya Lebak, 25 Maret 1997 SMA / 2016
Maja Kabupaten Lebak
Kp. Kebon RT.02/01 Kel. Rancaiyuh Kec.
15 Tedi Hardiansyah Tangerang, 11 September 1999 SMK / 2017
Panongan Kabupetan Tangerang
Kp. Cipicung RT.01/05 Kel. Kariyasari Kec.
16 Zaenal Firdaus Pandeglang, 02 Februari 2001 SMK / 2019
Cikedal Kabupaten Tangerang
Sumber: Dokumen UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
90
Tabel 9. Kurikulum Pelatihan Menjahit UPTD Latihan Kerja
Provinsi Banten
JAM PELATIHAN
NO UNIT KOMPETENSI KODE UNIT PENGE KETE
JUMLAH
TAHUAN RAMPILAN
91
Program pelatihan menjahit memiliki 3 ruang (kelas)
dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu; ruang pertama
adalah ruangan untuk materi, ruang kedua adalah ruangan
untuk praktek, dan ruang ketiga adalah ruangan untuk
penyimpanan inventaris mesin sekaligus penyimpanan hasil
karya jahitan para peserta.
92
Gambar 11. Ruangan Pelatihan Menjahit
Keterangan: ruang teori, ruang praktek, ruang penyimpanan
93
“ada yang begitu, dari orang yang gak mampu. Pernah
kejadian nih, dia ke sini ya karna emang pengen
pelatihan tapi memang daya tangkapnya lemah banget,
lulusan SMA, tapi ya dia daya tangkap yah. Mau kita
ajarin cara yang mudah cara yang pelan-pelan tapi
tetep gak ngudeng anaknya, itu ada yang kaya gitu.
Lebih saya kasih privat kalo saya, jadi ketika anak-anak
istirahat dia saya panggil, dia saya ajarin khusus”
(wawancara dengan Mega Putri, 2020).
94
rekan kerja dan berani mengutarakan ide atau
gagasannya dalam berkelompok.
95
menjadi tenaga kerja yang disiplin, dan berakhlak
baik pada pimpinan maupun sesama pekerja.
Semua ini dilatih langsung oleh TNI, di
lingkungan UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten.
96
b. Penilaian
97
misal ujian dia gak lulus dalam 3 jam tapi penguasaan
materi dia selama 1 bulan cukup 70%, ya berarti kan
bisa dinyatakan lulus” (wawancara dengan Mega Putri,
2020).
c. Penerbitan Sertifikat
98
Adapun peserta yang tidak mendapat sertifikat
pelatihan adalah peserta yang berhenti saat pelatihan
berlangsung, peserta yang tidak disiplin (jarang masuk dan
tidak serius dalam belajar), dan peserta dengan nilai ujian
rendah atau kualifikasi kompetensi rendah (tidak mencapai
target rencana dalam kurikulum).Sertifikat diterbitkan
setelah masa pelatihan selesai, selain itu peserta juga
diberikan uang saku sebesar Rp 300.000, sebagai bantuan
untuk modal usaha atau kerja.
“...kalo udah selesai itu nanti kita kasih uang saku, uang
sakunya itu 300...biasanya diberikannya ketika waktu
ngambil sertifikat kita kasih, anggaplah uang untuk cari
peluang kerja gitu yah ke sana ke sini” (wawancara
dengan Yogie Noegraha, 2020).
99
Prinsip dari uji kompetensi tidak semata-mata hanya
pemberian sertifikat kompetensi, tetapi lebih jauh dari itu.
Sertifikasi kompetensi merupakan penjaminan dan
pemeliharaan kompetensi kerja yang tunduk pada kaidah-
kaidah sistem penjaminan mutu yang berlaku secara
internasional. Biasanya peserta yang lebih diutamakan
mengikuti UJK adalah peserta dengan bidang pelatihan atau
keahlian yang sering dibutuhkan perusahaan-perusahaan,
mengingat tidak sedikit perusahaan yang mempunyai
standar kompetensi kepegawaian atau ketenagakerjaan
cukup tinggi dan mengakui sertifikat kompetensi sebagai
jaminan mutu kompetensi.
100
3. Tahap Evaluasi
101
alumni yang hasilnya bekerja di perusahaan mitra, pengurus
UPTD memiliki data mereka karena pihak perusahaan dan
UPTD masih menjalin komunikasi perkembangan kinerja
alumni. Hal seperti ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi
kualitas alumni, baik dari segi kinerja maupun sikap mereka.
102
Perlu diingat bahwa UPTD Latihan Kerja Provinsi
Banten merupakan lembaga pelatihan warisan dari Kementrian
Tenaga Kerja dan Transmigasi, yang kemudian diserahkan ke
Provinsi, di mana sumber daya manusianya pun warisan dari
Kemnakertrans yang masa baktinya akan habis di tahun 2022.
Oleh karena itu, sudah ada beberapa instruktur yang pensiun,
namun belum ada penggantinya. Keterbatasan instruktur di
pelatihan menjahit menjadi salah satu alasan mengapa target
sasaran (masyarakat) untuk pelatihan ini tidak banyak,
sehingga biasanya dalam satu tahun UPTD hanya membuka
dua paket pelatihan.
103
dengan kerapihan dan kebersihan ruangan (kelas). Hal ini
dikuatkan dengan kehadiran instruktur non ASN ke workshop
hanya pada saat ada jadwal pelatihan saja, mengingatinstruktur
non ASN merupakan pegawai swasta yang tidak punya
tanggung jawab untuk masuk kantor setiap hari kerja seperti
pegawai negeri (ASN) pada umumnya.
104
mendaftar dan dengan berbagai macam motivasi mereka,
instruktur harus lebih pintar memilih mana yang lebih
membutuhkan dan harus diprioritaskan.
105
4. Fasiltas Asrama
106
“Cuma ya itu kembali lagi, kita ngeliat jarak. Kalo dia
datang dari Cilegon mau kursusnya di sini, kejauhan gak.
Kalo yang sebelumnya jauh-jauh itu mereka nginep di sini,
di sini asrama ada tapi kan, maksudnya itu dadakan
sebenernya belom pantas lah jadi asrama...karena apa, di
pertengahan dia gak bisa dateng lagi ke sini gituloh, karna
jauh...sama kadang nerima siswa juga liat-liat
asramannya, asrama ceweknya kapasitas berapa, jurusan
kan gak cuma menjait.” (wawancara dengan Mega Putri,
2020).
107
hanya satu kontak. Penulis juga berusaha untuk meminta kontak
alumni pelatihan menjahit lainnya kepada narasumber (alumni)
yang sudah diwawancara. Kesulitan lain pun dialami, yaitu ada
beberapa alumni yang tidak berkenan untuk diwawancara karena
suatu alasan. Dengan keterbatasan dan kendala yang dihadapai,
akhirnya penulis dapat mengumpulkan data dari hasil wawancara
beberapa alumni pelatihan menjahit tahun 2018 dan 2019.
108
Peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang mereka
dapatkan seperti: mengetahui jenis-jenis mesin jahit,
mengetahui peralatan menjahit dan fungsinya, mengetahui
jenis bahan, mampu mengukur badan, mampu memotong
bahan dengan benar, mampu membuat pola pakaian ataupun
tas, mampu mengoperasikan beberapa mesin jahit, sampai
akhirnya mereka mampu menjahit suatu pakaian. Banyak dari
mereka yang merasakan adanya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan, dari yang sebelumnya tidak mampu menjahit
sampai mampu menjahit.
109
2. Mendapatkan Pekerjaan
110
“Kalo saya sebelum mengikuti pelatihan ini saya sebagai
mahasiswi. Sekarang di konveksi ka, kerjanya menjahit
samping celana, kofeksi baju baby namanya Mery
Konveks” (wawancara dengan Putri Arni, 2021).
Yang Yang
No Nama Perusahaan Kejuruan
Tes Lulus Tes
1 PT. Dharma Polyplast 117 44 Semua Jurusan
2 PT. Dharma Polymetal 61 32 Semua Jurusan
3 PT. Hema Medhajaya 35 19 Semua Jurusan
4 PT. Putra Mustika Prima 15 9 Teknik Sepeda Motor
5 PT. Selindo Sejahtera 14 7 Mesin, Las, Listrik
6 PT. Softex Indonesia 144 65 Semua Jurusan
111
PT. Indonesia Teijin Film
7 126 43 Listrik, Otomasi Industri
Solutions
8 PT. Roda Prima Lancar 210 121 Mesin, Las, CNC
9 PT. Azet Surya Lestari 17 11 Listrik, Las, Mesin
10 PT. Sarana Bangun Prima 4 2 Manufacture, Las, Tenaga
11 PT. H&K Manufacturing 15 1 Las, Mesin
12 PT. Trisinar Indophatama 28 12 Mesin, CNC
13 PT. Pacinesia Chemical 29 8 Mesin, Listrik
14 PT. Nihon Pandu Dayatama 12 4 Listrik, Mesin
15 PT. Indo Taichen Tex 5 2 Las
16 PT. Indonesia Polyurethane 7 3 Mesin
17 PT. Indo Tirta Abadi 122 42 Semua Jurusan
18 PT. Multi Unggul Teknik 4 2 Las
19 PT. Alam Lestari Unggul 35 12 Las, Mesin
20 PT. Darta Prima Sinergi 50 23 Semua Jurusan
21 PT. Genindo Berkat Utama 22 5 Komputer dan Listrik
PT. Pacinesia Chemical Teknik Pendingin, Las,
22 29 11
Industry Tekmek
PT. Indonesia Teijin Film
23 17 5 Mesin CNC
Solutions
24 PT. Indo Tirta Abadi 15 12 Semua Kejuruan
25 PT. Tifico 19 5 Mesin Produksi
26 PT. Sierad Produce 33 5 Otomasi Industri dan Listrik
27 PT. Seelindo Sejahtera 11 2 TIK dan Autocad Civil
28 PT. Presindo Central 21 9 CNC, Otomasi Industri
29 PT. Kukdong Perdana Mulia 28 14 Las dan Mesin Produksi
CNC, Autocad Manufacture,
30 PT. Belina Tbk 37 23
Mesin Produksi
31 PT. Ines 4 1 Las Argon
PT. Ace Hardware Indonesia Autocad civil, Listrik &
32 32 6
Tbk (Kawan Lama Group) Furniture
Las, Mesin, CNC dan
33 PT. HTP Metal Works 55 30
Listrik
112
PT. Indofood Sukses
34 11 4 Las, Listrik, Mesin
Makmur
PT. Sumber Daya dan
35 9 2 Las Listrik
Mandiri
36 PT. Chinta Baskara 15 2 Mesin Produksi
Mesin Produksi dan
37 PT. Galih Sekar Sakti 17 4
Komputer
38 PT. Arlinda Putra 16 10 Semua Jurusan
39 PT. Urecel Indonesia 29 8 Menjahit, Listrik dan Mesin
Jumlah 1470 620
Yang Yang
No Nama Perusahaan Kejuruan
Tes Lulus Tes
1 PT. Arlinda Putra 30 15 Semua Jurusan
PT. ACE Hardware
2 18 8 Listrik dan Las
Indonesia
3 PT. Serasi Maharaya 8 4 Listrik
Mesin Produksi, CNC,
4 PT. JS Utama 18 10
Otomasi
5 PT. Urecel Indonesia 4 2 CNC
6 PT. Softex Indonesia 82 44 Semua Kejuruan
PT. Indonesia Teijin Film Mesin Produksi dan
7 35 8
Indonesia Listrik
Mesin Produksi, Las,
8 PT. HTP Metal Works 55 30
Listrik
Mesin, Las, CNC,
9 PT. Roda Prima Lancar 255 200
Otomotif
Listrik dan Mesin
10 PT. Galih Sekar Sakti 17 4
Produksi
11 PT. Bika Parama Cipta 17 8 Menjahit dan Furnitur
113
PT. Talkindo Selaksa
12 6 3 Otomasi dan Listrik
Anugrah
PT. Sinar Quality
13 13 7 Las, Mesin, Otomotif
Internusa
PT. Genindo Berkat
14 8 4 Listrik dan Komputer
Utama
PT. Mentari Metal
15 20 10 Las
Pratama
16 PT. Premiera Nusantara 10 5 Las dan Mesin
PT. Cenerico Sukses
17 8 4 Las, CNC, Mesin
Sentosa
18 PT. Kohlerindo Prima 4 2 Mesin, Listrik, Otomotif
PT. Panelindo Graha
19 10 6 Las, Mesin
Nusantara
PT. Yontomo Sukses
20 8 5 Las, Mesin, Listrik
Abadi
21 PT. Supra Teratai Metal 6 2 Las dan Listrik
PT. Multi Hidrachrome
22 15 8 CNC dan Komputer
Industri
23 PT. Indo Tirta Abadi 20 10 Semua Kejuruan
PT. Suma Global
24 10 5 Mesin, Listrik
Teknindo
25 PT. Phooje Corner 10 4 Kecantikan
26 PT. Modena Indonesia 20 10 Listrik
27 PT. Prakarsa Langgeng 9 6 Las dan Autocad
28 PT. Star Jaya Lestari 12 8 Las
29 PT. Guna Diesel 6 3 Mesin
30 PT. Presindo Central 15 6 Multimedia
PT. Andala Valvo
31 10 5 CNC
Flokontrol
PT. Mega Ligterindo
32 46 15 Las dan Komputer
Internusa
33 PT. Kobe Boga Utama 24 12 Las dan Mesin
PT. Wahana Makmur
34 61 40 Otomotif
Sejati
PT. Keramindo Megah
35 18 4 Listrik dan Otomasi
Pertiwi
114
36 SS Solution 10 6 Listrik
PT. Cipta Cahaya
37 29 15 Listrik dan Otomasi
Nusantara
PT. Sinar Masanda
38 10 6 Mesin dan Autocad
Industri
39 PT. Hema Medhajaya 12 2 Autocad
40 PT. Aneka Komkar Utama 15 2 Autocad
41 PT. Heksa Mandiri Utama 8 1 Las
42 PT. Loka Ganda Artha 15 6 Las dan Komputer
43 PT. Bina Sahabat Sejati 20 6 Las dan Mesin
44 PT. Multi Welindo 14 6 Las
Jumlah 1040 563
Sumber: Dokumen UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
3. Meningkatkan Penghasilan
115
Dengan begitu, mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari baik kebutuhan untuk diri sendiri maupun
kebutuhan keluarga.
116
4. • Irham Mahfud (Angkatan • Pekerja home industry • Karyawan PT. Agung
2 2018) • Rp1.500.000,- Pelita Industrindo
• 27 Tahun/Menikah: 1 (designer sepatu)
anak • Rp6.000.000,-
• Karyawan PT. Agung
Pelita Industrindo
(designer sepatu)
5. • Cahyaning Maslakhah • Buruh pabrik • Guru (mengajar privat),
(Angkatan 1 2019) • Rp4.000.000,- kuliah
• 21 Tahun/Lajang • Rp1.000.000,-
• Guru privat, kuliah
6. • Putri Arni (Angkatan 1 • Tidak bekerja (kuliah) • Karyawan Mery
2019) • Tidak ada penghasilan Konveksi (menjahit),
• 25 Tahun/Lajang kuliah
• Karyawan Mery • Rp2.200.000,- (50% gaji
Konveksi (menjahit), pokok)
kuliah
7. • Selawati (Angkatan 1 • Pelatih Extrakurikuler • Karyawan PT Nikomas
2019) • Rp200.000,- Gemilang (menjahit)
• 20 Tahun/Lajang • Rp4.200.000,-
• Karyawan PT. Nikomas
Gemilang (menjahit
sepatu)
8. • Dinda Kornelia Vinadani • Guru TPA • Guru Ngaji
(Angkatan 2019) • -tidak ada jawaban • -tidak ada jawaban
• 21 Tahun/ Lajang
• Guru TPA (mengajar)
9. • Nur Alfiyatullailah • Tidak bekerja (kuliah) • Konsultasn di PUPR
(Angkatan 2 Tahun 2019) • Tidak ada penghasilan (Pekerjaan Umum dan
• 22 Tahun/Lajang Perumahan Rakyat)
• Konsultan di PUPR • Rp2.500.000,-
(Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat)
10. • Kavivah Sifaur Rahmah • Tidak bekerja (baru lulus • Karyawan PT. Dynaplast
(Angkatan 2 2019) sekolah) Jatake (operator
• 19 Tahun/Lajang • Tidak ada penghasilan produksi), karyawan
• Karyawan PT. Dynaplast menjahit (tambahan)
Jatake (operator produksi) • Operator produksi:
117
Rp 3.000.000
Menjahit: Rp 300.000 s/d
Rp 400.000 (tidak penuh
gaji pokok)
Keterangan: Penghasilan dihitung per-bulan
Sumber: Hasil wawancara penulis
118
BAB V
ANALISIS
119
Hal ini sejalan dengan konsep Mulyono (2017: 87), bahwa
orang miskin yang menganggur dan berusia produktif berpotensi
menjadi garapan utama dalam pemberdayaan masyarakat,
mengingat ketidakberdayaan mereka akan menentukan masa
depan atau masa tuanya. Bila mereka dalam usia produktif
berdaya maka di hari tuanya kelak akan senantiasa memiliki
kehidupan yang lebih baik. Begitupun sebaliknya bila di usia
produktif mereka tidak berdaya, tentu saja masa depan mereka
akan suram (walaupun masih ada sebagian kecil masyarakat yang
barangkali tidak relevan dengan kondisi tersebut).
120
Pelatihan atau pembelajaran menjahit dilakukan di dalam
ruangan (kelas), sehingga pelatihan ini merupakan model
pelatihan off the job training. Menurut konsep Hamalik (2005:
20-22) bahwa Vestibule Training (Off The Job Training)
merupakan latihan yang diselenggarakan dalam suatu ruangan
khusus yang berada di luar tempat kerja biasa, yang meniru
kondisi-kondisi kerja sesungguhnya.
121
B. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan
Menjahit di UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
122
C. Kendala dalam Pelaksanaan Pelatihan Menjahit di UPTD
Latihan Kerja Provinsi Banten
123
➢ Evaluasi untuk UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
1. Silabus
2. Modul
3. Kontak para alumni
124
pelatihan mendapat pekerjaan di perusahaan sepatu dengan
penghasilan Rp6.000.000,-. Jika melihat garis kemiskinan pada
Maret 2020 sebesar Rp454.652,- perkapita perbulan, maka
keluarga Irham Mahfud bukan termasuk kategori keluarga
miskin, karena penghasilannya perbulan di atas garis kemiskinan.
125
mencari pekerjaan, sehingga mereka dapat mandiri, baik mandiri
dalam berpikir, bertindak, memutuskan keputusan, dan
menyelesaikan masalah.
126
memotivasi dan membangkitkan kesadaran akan kemampuan
yang dimiliki agar mereka berupaya untuk mengembangkannya,
sehingga kemampuan tersebut dapat membawa dan merubah
mereka kepada kondisi yang lebih baik. Salah satu upaya terakhir
yang diberikan UPTD adalah memberikan bantuan uang sebesar
Rp300.000,- pada saat pemberian sertifikat pelatihan, sebagai
bentuk dorongan (motivasi) supaya mereka semangat untuk
mencari pekerjaan atau membangun usaha mandiri dengan sedikit
modal yang diberikan tersebut.
127
Mendapat pekerjaan berkat keterampilan yang dimiliki
merupakan sebuah tujuan dari pelatihan yang dilaksanakan
UPTD, namun bila hal itu tidak terjadi bukanlah sebuah
kegagalan untuk UPTD. Apabila ada alumni yang tidak bekerja
setelah mengikuti pelatihan, bukan berarti pelatihan yang selama
ini diikuti dan keterampilan yang dimiliki tidaklah berguna. Perlu
dicatat bahwa mungkin keterampilan menjahit yang mereka
miliki belum membawa mereka ke dunia pekerjaan, tetapi paling
tidak keterampilan tersebut berguna untuk kebutuhan internal
mereka.
128
kesejahteraan. Keberhasilan pemberdayaan juga dilihat mulai dari
hasil transformasi daya atau kemampuan selama proses
pemberdayaan berlangsung, yaitu berupa kemampuan metodologi
dan praktik menjahit.
129
BAB VI
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
130
peralatan pelatihan dan kebersihan kelas kurang baik akibat
kurangnya rasa memiliki peralatan dari instruktur non ASN,
apalagi kehadirannya ke tempat pelatihan jarang hanya di
masa pelatihan saja.
131
B. Saran
132
DAFTAR PUSTAKA
133
Santosa, Imam. (2018). Pengembangan Masyarakat Berbasis
Sumber Daya Lokal. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Sarosa, Samiaji. (2012). Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar.
Jakarta: Indeks.
Siagian, Sondang P. (2008). Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Bumi Aksara.
Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan
Masyarakat. Bandung: Refika Aditama.
Sugiharto, etc,. (2015). Manajemen Pelatihan Penyuluhan.
Tangerang Selatan: UIN Jakarta Press.
Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Zubaedi. (2013). Pengembangan Masyarakat: Wacana dan
Praktik. (Edisi Pertama). Jakarta: Kencana.
Purnomo, Herdaru dan Lidya Julita S. (2019). Di Agustus 2019,
Jumlah Orang Menganggur Naik Jadi 7,05 Juta. Jakarta:
CNBC Indonesia.
Berita Online:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191105121442-4-
112741/di-agustus-2019-jumlah-orang-menganggur-naik-
jadi-705-juta
Rifa’i, Bahtiar. (2019), Pengangguran di Banten Tertinggi se-
Indonesia, Ini Sebabnya. Serang: detikfinance.
Berita Online:
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-
4772807/pengangguran-di-banten-tertinggi-se-indonesia-
ini-sebabnya
134
LAMPIRAN
135
B. Lampiran 2: Transkip Wawancara
136
Kemudian 2008 itu ada pemekaran, pemekaran Tangerang
Selatan, waktu itu kronologisnya kurang lebih Tangsel itu
tidak, pada saat itu tidak membutuhkan BLK. Akhirnya kita
diminta pergi dari sini ke Kabupaten karena ini, ini wilayah
Tangsel. Akhirnya BLKI sini, manajemen sini mengajukan ke
provinsi agar BLK tetep ada di sini dan wilayah yang lebih
tinggi adalah provinsi kan, makanya kita mengajukan ke
provinsi, bahwa ambilah BLK ini jadi provinsi agar kami tetap
ada di sini. Akhirnya dengan surat menyurat dan secara
administrasi, akhirnya jadilah, waktu itu masih BLKI Provinsi
Banten, nah itu 2008 sampai sekarang.
3. Apa yang dilakukan UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
sebagai upaya pemberdayaan masyarakat?
Ya itu tadi, sesuai dengan tupoksi lembaga kita, bahwa kita
ingin mencerdaskan putra putri Banten dengan keterampilan
kerja atau namanya skill mereka gitu kan, karena tantangan ke
depan kan lebih kompetitif, karena memang ingin bekerja,
melamar kerja ke perusahaan gitu kan, kan harus punya dasar.
Putra putri kita itu harus punya dasar untuk bersaing di dunia
kerja, makanya itu diadain pelatihan kerja.
4. Menurut bapak, apakah PBK merupakan salah satu
bentuk upaya pemberdayaan masyarakat?
Iyah termasuk itu justru itu lebih ini lagi, karena dia fokusnya,
kita apalagi nanti kompetensi ya. Sampai sekarang kan,
perusahaan itu pekerja-pekerjanya itu harus bersertifikasi,
tidak hanya punya ijazah SMP atau SMA lah SMK atau
Sarjana. Maka di sini juga ada kegiatan-kegiatan pelatihan
137
yang endingnya nanti diuji, uji kompetensi. Ada lembaga yang
berwenang lah, LSP di bawah naungan BNSP.
Tahun lalu itu kita ada programnya dua, ada PBK dan ada
pelatihan berbasis masyarakat. Dulu saya pernah
melaksanakan waktu itu di Balaraja, pelatihan berbasis
masyarakat itu kita langsung terjun ke masyarakatnya, ya
jemput bola kita datang ke masyarakatnya kita tanya
kelurahannya atau ketua pemudanya atau karang tarunanya,
mereka nanti yang mencarikan peserta, nanti mereka yang
menentukannya. Nanti kita datang tinggal ke sana bawa
peralatan yang mobile, artinya yang bisa kita bawa kita latih di
sana. Kita instrukturnya, itu namanya berbasis masyarakat,
atau bahasa biasanya masyarakat butuh apasih di situ.
5. Sebagai salah satu upaya pemberdayaan masyarakat, apa
tujuan dari PBK?
Jadi kita untuk melatih putra putri Banten yang memang dia
mempunyai keinginan, minat dalam rangka keterampilan kerja
gitu, karena disini kan banyak beberapa kejuruan. Jadi intinya
bahwa maksud didirikannya ada balai latihan kerja untuk
memberdayakan masyarakat provinsi Banten, terutama
alumni-alumni SMK, SMA yang memang dia tidak ada
kesempatan, belum punya kesempatan untuk kuliah atau apa,
atau mereka ingin langsung kerja mereka dilatih di sini.
6. Apa kendala yang dialami dalam pelaksanaan PBK?
Kendalanya itu kita, karena ini apa namanya, antusiasme dari
masyarakat yang cukup tinggi sedangkan kuota yang ada di
kita terbatas seterbentuk anggaran. Kalo masalah peralatan,
138
kan kita membuat program itu kan sesuai dengan peralatan
yang ada di kita yah, terutama dari anggaran, anggaran dalam
arti apa namanya, untuk peserta. Peserta kita hanya, misalnya
dari ribuan yang mendaftar, satu tahun itu eh satu angkatan itu
kan kita 250-an.
7. Menurut bapak, apakah pemberdayaan masyarakat
melalui PBK dapat mengurangi angka pengangguran?
Itu pasti, apa namanya merubah ya, merubah taraf hidup
masyarakat yang tadinya misalnya orang itu misalnya tidak
punya keahlian, terus dilatih ya bisa ahli lah, bisa untuk
mengerjakan sesuatu. Seperti di kita kan ada seperti
perbengkelan, las segala macam, nah mereka walaupun
mereka tidak apa namanya, tidak di perusahaan mereka bisa
berwirausaha mandiri. Nah berarti kan dia bisa mendapatkan
income ya.
Contoh, ada pelatihan menjahit, selesai menjahit mereka bisa
buka praktek sendiri di rumah, terima jahit atau vermak seperti
itu. Itu yang sebenarnya tepat sasaran sepertinya di situ. Iya,
mereka berpikirnya mindset nya salah, pasti di perusahaan, ga
juga. Banyak yang seperti itu sebenarnya, cuma kita terrecord
tidak terdaftar. Kalo dari perusahaan kita biasanya kita ada
monitoring ke perusahaan kan, di mana alumni kita nih berapa
orang yang kerja gini gini.
139
Informan : Juniati, ST (Kepala Seksi Pelatihan UPTD
Latihan Kerja Provinsi Banten)
Waktu : 8 Desember 2020 (14.08 s/d selesai)
140
pengumumannya melalui website juga, melalui mading kita
lewat sosial media kita. Nah nanti setelah pengumuman ya
baru kita penyelenggaraan.
2. Siapa dan berapa jumlah tenaga pelatih dalam satu
pelatihan?
Kita tiap angkatan itu kita cuma satu kejuruan itu cuma 16
orang, satu kelas itu. Instrukturnya kadang satu kadang dua
tergantung gitu, tetapi kita tidak melebihi dari 16 orang karena
itu standar yang ditetapkan oleh Kemnaker kita, tetapi itu
standar itu ko dari jamanan kalo saya gak salah ya. Satu
instruktur itu paling bisa mengawasi sebenarnya itu maksimal
8 orang untuk menghasilkan peserta anak didiknya untuk
kompeten, sehingga kita melatih paling banyak 16 orang, 2
instruktur.
3. Bagaimana cara mendapatkan instruktur pelatihan yang
kompeten?
Instruktur itu kita kan memang ada instruktur yang diangkat
oleh pegawai negeri, jadi memang formasi dari provinsi
memang dia adalah pegawai negeri di sini, kecuali
instrukturnya kejuruannya ada beberapa juga yang gak ada
instrukturnya kita ambil dari luar. Kita ngerekrutnya mereka
yang memang udah pernah ngajar punya keahlian
keterampilan sesuai dengan bidangnya, terus dia punya
kompetensi punya sertifikasi gitu-gitu harus ada standarnya
juga. Rata-rata kita ngambil dengan BLK-BLK yang udah ada
juga, oh dia udah pernah ngajar di sana atau manager-manager
perusahaan yang punya training. Mereka instruktur juga itu
141
dilatih gak langsung pegawai negeri, seperti pegawai langsung
diangkat jadi instruktur, tidak.
4. Apa kurikulum yang digunakan dalam pelatihan?
Kita kurikulum itu udah standar berdasarkan standar SKKNI,
Standar Kompetensi Kerja Nasional. Iya dari Kementrian
Tenaga Kerja kan udah ada tuh standar kurikulum pelatihan,
kejuruan apa aja ada. Udah ada dari sana nanti kita salur,
seperti apa nih yang kita butuhkan kan di sini fleksibel juga.
Paket kita cuma untuk 200 jam ya kita, duduk bersama
instruktur standar seperti apa yang mau bentuk untuk anak-
anak, oh iya kita sampe di keahlian ini aja gitu, kan masing-
masing kejuruan ada tingkatannya, nah tingkatan mana yang
mau kita ambil. Dan disesuaikan dengan peralatan yang ada di
kita, kita tidak bisa salur juga ke seluruh standar di sana kan
alat kita gak ada, gak bisa juga kan jadi ada beberapa yang kita
saring.
5. Apakah ada materi soft skill?
Ada, 07.15 apel dulu kan bareng-bareng semua kejuruan
selama satu gelombang itu. Tiap hari dari senin sampe hari
jum’at. Kenapa kita bikin tiap hari, karena kita mau merubah
perilaku anak, soft skill nya. Mereka punya mental pekerja
dulu, yang dari biasanya mungkin bangun jam 8 atau 9 nah
kalo ikut pelatihan jam 7 harus udah siap, ikut pelatihan dulu
eh ikut apel dulu 07.15 mereka belajar baris berbaris.
Tujuannya untuk apa, ya untuk disiplinnya itu, karena yang
dibutuhkan industri itu bukan keahliannya aja tapi disiplinnya
dulu mentalnya dulu kita siapkan. Tiap hari kita apel, ngasih
142
pengarahan ke anak-anak memberikan motivasi memberikan
pengetahuan-pengetahuan umum tentang bagaimana
berperilaku karena itu yang agak susah membentuk orang gitu.
Nah kita juga makanya, pelatihan kita di sini sebelum masuk
ke bengkel itu kita ada pelatihan fisik mental disiplin, FMD
dulu namanya, kita pake istilah FMD (Fisik Mental Disiplin).
Pelatihan baris-berbaris dari TNI kita ambil untuk merubah
disiplin dulu ini biar punya fisik bagus dulu nih mentalnya
bagus dulu, keterampilan ngikut nanti. Gak lama, Cuma satu
hari full dari pagi sampe sore, hari pertama.
Nah hari keduanya kita outbound di sini di sekitar sini. Di
sekitar aula, kita kan ada yang indoor ada yang outdoor, ya
outdoornya seputar sini aja cukup. Jangan bayangan, eh jangan
bayangkan bahwa outbound itu harus suatu lapangan yang
punya itu, ya engga. Outputnya apa yang kita inginkan dari
outbound itu, nah output kita yang pertama adalah bukan
kepemimpinannya yang kita itu, yang kita bangun adalah kerja
samanya dulu. Jadi outbound yang kita ambil outbound yang
standar untuk kerja sama tim bukan leadershipnya. Jadi ada
memang tim khusus untuk outbound gitu.
6. Apa kendala yang dialami dalam pelaksanaan pelatihan
menjahit?
Kendalanya yang pasti kita dianaknya itu yah, di pesertanya
disiplinnya. Yang kedua itu instruktur kita makin kurang,
kendala paling besar. Ya itu tadi saya bilang, disiplin anaknya
terus yang kendala yang kedua ya instruktur kita makin
berkurang, yang ketiga apa yah fasilitas sih cukup banyak.
143
Misalnya nih peserta yang daftar kemarin misalnya udah
seribu, kita butuh cuma 200. Kita udah saring bagus-bagus
nerima 200, kan dia gratis yah. Ada 600 orang 800 orang yang
tidak kita terima ngantri, terus dia ikut latihan di sini cuma
sekedar, waduh kan gedek gak, nah itu yang paling kita gedek.
Ada aja, ada aja yang bikin kendala gitu. Itu kalo dia milih
kejuruannya gak pas, kita udah wanti-wanti tau-tau dia ngotot,
tau-tau dia di situ bukan fashionnya gitu. Tapi ya
Alhamdulillah sih di sini dari awal kita udah push mereka, dan
hampir tiap hari dikasih nasehat. Itu apel itu kan instruktur
pejabat tiap hari gantian, memberikan pengarahan ke mereka,
ya itu tadi kita memotivasi.
Ya paling repot mereka yang jauh paling yah, misalnya dia di
serang dia itu, biaya hidup mereka susah terus diasramahkan
ke sini, terus pulang dulu, misalnya cari ongkos susah, pulang,
hari senin belum datang, hari selasa belum datang. Nah gitu
tuh yang paling kadang, tinggal udah jauh gitu. Kan makan
malem tetep dia harus makan pagi dia harus sarapan, walaupun
siang ya dia dapat makan kan dari sini.
7. Apakah UPTD sudah berhasil mencapai tujuan?
Kalo keberhasilan dari pihak BLK ya berhasil dong, kita
Alhamdulillah berometernya apa. Peserta latihannya ikut uji
kompetensi, Alhamdulillah rata-rata disertifikasi oleh LSP,
kan baromaternya gitu. 80% atau dari 1000 orang dilatih tahun
2019 kemarin 700 orang diterima, berarti 70% kan
keberhasilannya, jadi itu tergantung anaknya aja.
144
Informan : Yogie Noegraha, SE. M.Si (Seksi Pengembangan
dan Pemasaran UPTD Latihan Kerja Provinsi
Banten)
Waktu : 12 Oktober 2020 (13.43 s/d selesai)
145
setiap angkatan paling dipenuhi itu desain grafis, TIK itu ada
terus, tapi kita bicarakan permintaan pasar. Secara gak
langsung merangkap kebutuhan masyarakat, tapi yang paling
utama sih sebetulnya karna basis supply and demand,
menangkap kebutuhan pasar kerja yang utama, kita harus tau
dulu nih. Kalo pelatihan mah, masyarakat pelatihan apa aja
mao kan masyarakat gitu yah, mao aja kan yang penting gratis
apalagi ada uang saku, siapa yang gak mao gitu.
3. Bagaiman proses kerja sama dengan perusahaan di
wilayah Banten?
Dari tahun sebelumnya. Jadi pertama kali tahun 80-an, ini kan
program nasional. Jadi kita dulu malahan kerja samanya gak di
dalam negri, jadi beberapa mesin yang peninggalan tahun 80
ini adalah bantuan dari Austria. Nah dari sana, ini mulut ke
mulut sempat keputus di era ketika kerja sama luar negri ini
selesai, bahkan pernah ngalamin katanya BLK itu sampe nyari
siswa, itu sampe 2015 katanya jemput bola lah istilahnya.
Nah Alhamdulillah 2016 mulai terbuka melalui media sosial
bahkan kita punya web sendiri, daftar dulu melalui online bisa,
itu kita pake. Nah begitupun perusahaan-perusahaan mungkin
tadinya mulut ke mulut, sekarang kan sudah dibuka tuh kita di
medsos, di youtube ada kemudian kita juga punya instagram,
nah itu juga menstimulan lumayan Alhamdulillah banyak
perusahaan yang kepo. Nah yang luar biasanya lagi bahkan
banyak alumni-alumni sini yang sudah punya perusahaan
sendiri, gitu yang bikin kita seneng.
146
4. Apakah UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten
bekerjasama dengan pihak lain selain perusahaan?
Dengan Kabupaten Kota, contoh dengan Tangerang Selatan.
Tangerang Selatan sampai saat ini belum punya BLK, program
latihan kerjanya sudah ada jadi numpang latihan di kita
istilahnya, biaya dari mereka hanya fasilitas tempat di kita.
Kita sediakan ruang buat mereka, misal dia minta pelatihan
motor, nanti kita carikan dari 5 angkatan ini waktunya kapan
yang kosong, bulan puasa bulan puasa itu anak-anak mao,
kerjasama dengan Kabupaten Kota ya. Buat pelatihan
masyarakat di situ gitu di Kabupaten Kota melalui Dinas atau
penanggung jawab terkait di daerah masing-masing.
5. Bagaimana tindakan yang dilakukan jika ada alumni yang
belum mendapat kesempatan kerja?
Sebetulnya mereka bisa usaha mandiri, saya beberapa kali juga
kasih stimulan ke mereka memang tapi opset yah karna untuk
mendanai itu gak di dinas tenaga kerja. Contoh, orang Cikupa,
yang satu juruan mesin yang, satu juruan LAS, yang satu
jurusan motor, tiga tiganya ikut tes Dharma Polimetal ada
yang keterima ada yang gak kerterima. ‘pak ada lagi gak kita
gak keterima’ ‘kenapa gak gini gini gini’ saya bilang, balik
lagi ke sini ‘pak kita buka service motor’ di Cikupa. Jadi gini,
pelatihan di sini itu untuk bekerja, padahal yang bener itu
pelatihan di sini itu untuk memiliki ilmu mau dipake bekerja
silahkan mau buka usaha sendiri ya silahkan, gitu point is nya
kan sebetulnya.
147
6. Apa kendala yang dialami dalam pelaksanaan pelatihan
menjahit?
Sampai saat ini sih kami ini terus terang target kami
sebetulnya di UPTD ini hanya melatih manusia, kendala yang
dihadapai SDM, SDM kami sendiri. Saya review, BLK ini
adalah warisan dari kementrian, waktu era otonomi diserahkan
ke kabupaten kota kemudian kita kelola di kabupaten kota,
kabupaten kota ternyata merasa tidak mampu diserahkan ke
provinsi. Isinya adalah orang-orang warisan dari kementrian
juga yang masa baktinya di tahun 2022 ini habis, jadi mesin
bagus tempat udah enak yang ngelatihnya gak ada. Bukan
tanpa usaha, per-2012 kita sudah majukan untuk ada
regenerasi, baru dipenuhi satu kali tahun 2015 ada 8 instruktur
baru. Dan tapi memang ada peraturan lain, peraturan Mentri
Ketenagakerjaan Nomer 8 Tahun 2017 boleh dari swasta,
boleh. Ada 2 kejuruan kita dari swasta, tapi statusnya jadi
narasumber, itu kecantikan rambut kulit sama menjahit dari
swasta. Ada bedanya, kalo kita angkat jadi pegawai di sini
perawatan mesinnya dia merasa memiliki itu lebih fokus
memelihara peralatan sarana prasarana, lain dengan yang kita
ambil dari luar.
Perusahaan itu sering komplain kaya begini ‘gini gini’, ada nih
gini saya sampaikan, mungkin yah karna ini udah adat betawi
gitu yah cara ngejawab ke orang tua kan kadang-kadang beda-
beda kan, ke temen itu kadang-kadang disamain. Nah hal-hal
seperti ini menurut saya memang harus ditanamkan bukan
hanya di sini, mereka kan sekolah sebelumnya pasti atau
148
lingkungan sekitar juga harusnya mendukung ya kan, tapi kita
akan terima juga lah itu jadi PR buat kita gimana caranya gitu.
7. Menurut bapak, apakah pemberdayaan masyarakat ini
berhasil?
Berhasil atau tidak sebenernya jawaban yang relatif yah. Tapi
gini deh, perbandingannya kan sekarang jumlah penganggur
dengan jumlah pekerja jauh, tetapi ukurannya mungkin begini
kalo kami bisa agak sedikit bangganya. Lulusan alumni BLK
ini misal satu angkatan dari 2019 lalu yah, dari 900 yang
dilatih 600 ini berhasil ditempatkan hampir 78%lah kita
berhasil, ya cukup bangga juga lah kita.
149
Informan : Mega Putri, SKM (Instruktur Pelatihan
Menjahit UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten)
Waktu : 18 Desember 2020 (12.10 s/d selesai)
150
2. Berapa jumlah instruktur di pelatihan menjahit?
Di kejuruan menjahit yah, hanya satu.
3. Berapa lama masa pelatihan menjahit? Dengan masa
pelatihan tersebut, apakah cukup untuk melahirkan
manusia yang berkompetensi?
240 JP, Jam Pelajaran, 1 bulan setengah. Ada juga yang 3
bulan, 3 bulan berarti 360 JP. Kalo menjahit sih idealnya 240,
kalo menjahit yah.
Sebenernya kurang lama ya mba, kita kan di sini pelatihan
hanya 240 JP, hanya 1 bulan setengah. Kalo menurut saya
pribadi itu sebenernya masih kurang buat mereka, tapi kalo
untuk basicnya aja mereka bisa jait, mereka bisa berani
berspekulasi buka jaitan di rumah terima obras. Sebenernya
sudah cukup, tergantung penerimaan si siswa juga dengan 240
JP ini, kalo orangnya sigap daya tangkapnya cerdas itu cukup,
tapi kalo bagi yang daya tangkapnya lemah itu kurang. Tapi
bisa dibilang hanya sedikit lah, dari 16 orang itu paling yah
yang lemot-lemot satu dua tiga, satu dua lah.
4. Apa saja materi yang diberikan kepada peserta?
Hari pertama kita masih briefing, perkenalan. Hari kedua
sudah mulai masuk materi, materi itu biasa disampaikan
kurang lebih 3 minggu, setelah itu sampe dengan akhir kita
lebih banyak praktek kalo menjahit. Praktek 70%, materi
hanya 30%, kita lebih banyak prakteknya.
5. Apakah ada materi soft skill?
Motivasi di kelas, secara gak langsung aja. Motivasi kadang
kita liat yah mana anak yang pede menjahit, mana anak yang
151
takut, mana anak yang merasa pede banget kan itu beda-beda
yah sifat di kelas. Kalo motivasi kita secara gak langsung aja,
mana yang kira-kira pendekatan kita yang butuh kita motivasi,
mana yang engga, mana yang udah pinter, mana yang belom
gitu. Kalo soft skill lebih ke itu yah, kalo saya lebih
pengenalan aja.
6. Apa sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan pelatihan menjahit?
Mesin lah pasti, alat-alat, ruangan yang nyaman, meja yang
besar yang panjang-panjang, banyak, perintilan. Lebih banyak
intensnya di dalam kelas, kalo di luar saya paling cuman
nyuruh mereka cari referensi model sekarang. Jadi misal
kadang saya suka kasih PR bikin makalah seputar fashion
terbaru saya bilang gitu, ya itu paling itu bahan yang mereka
searching di luar. Jadi saya suka minta ‘trendingnya fashion
sekarang siapa desainer yang kamu suka siapa, tolong bikin
makalah itu, kumpulkan’ gitu. Jadi biar wawasan mereka juga
terbuka gitu jangan hanya taunya kita tukang jait, tapi kita gak
tau fashion di luar trendingnya lagi apa, gitu sih paling. Berati
kan itu prasarana yang mereka harus googling di luar, di luar
jam belajarnya.
7. Apa kendala yang dialami dalam proses pelatihan?
Gak ada kendala besar, kendala karakteristik siswa aja yang
musti kita kuasain, terus teknik kita mengajar yang jangan
monoton kita juga harus cari terbaru, terus kita juga harus rajin
walaupun kita udah instruktur kita punya pengalaman. Kalo
ngajar ya outputnya ya instruktur siswa, instruktur siswa gitu,
152
siswanya bisa nangkep kita nyampeinnya mudah dia juga
mudah nerimanya.
Kadang PR yah, buat saya dia awal rajin nih, tapi ketika dia
punya problem rumah yang bikin dia gak konsen ngejait, yang
tadinya jaitannya bagus jadi miring-miring. Akhirnya kita kan
musti pendekatan, ‘kamu lagi ada masalah apa? ko tumben
kamu jaitannya lagi gak rapi?’ gitu ya, nanti akhirnya ‘oh iyah
bu, soalnya saya ada panggilan interview kerja’ bla bla bla.
Kan itu membuat pecah mood dia lagi belajar di kita, karna dia
ada interview nih, sementara dia terikat sama kita harus satu
bulan setengah di sini. Itu buat kita PR sebagai instruktur yah,
kita bisa mempertahankan dia gak, atau harus kita. Dari awal
kita udah bilang ‘kalo ada panggilan kerja pada saat kamu
pelatihan di BLK berarti kamu siap gak harus memilih di sini’
gitu, itu dari awal kita. Kalo kendala sih pasti kalo ngajar ada
aja, dari siswa, ada aja.
8. Bagaimana proses pemberian sertifikat?
Kalo dinyataan lulus ikut pelatihan di sini terima sertifikat dari
UPTD. Itu instruktur yang nilai, kita kan ada nilai kaya bagi
rapot. Jadi selama pelatihan dia 240 JP kita bikin nilai untuk
laporan ke kantor, nilai prakteknya berapa, nilai teorinya
berapa, terus kemampuan skillnya berapa itu kita laporkan.
Daftar nilai itu yang menjadi pacuan lulusnya atau tidaknya
selama si siswa melakukan pelatihan di sini.
Kalo menjahit, saya ada ujiannya. Jadi misal di minggu
terakhir pelatihan itu ujian membuat kemeja durasi saya kasih
3 jam, itu mereka harus selesai. Cuman, kembali lagi banyak
153
faktor pendukung kan, misal ujian dia gak lulus dalam 3 jam,
tapi penguasaan materi dia selama 1 bulan cukup 70%, ya
berarti kan bisa dinyatakan lulus. Kalo udah dinyatakan lulus
dapat sertifikat dari UPTD, itu biasa dari instruktur, si A nilai
poinnya 170 misal, nah itu dinyatakan dia lulus ujian.
Kalo yang SKKNI itu dari UJK (uji kompetensi), itu yang
manggil asesor BNSP itu. Dan tergantung paket, nah paket
yang mengatur kantor, jadi ada paket UJK nya gak, ‘angkatan
ini ada paket UJK gak’, bisa ada bisa enggak. Kalo gak ada
berarti hanya dapet sertifikat pelatihan. Biasanya 1 minggu
setelah belajar BLK selesai, baru UJK. Selangnya 1 minggu, 1
minggu itu dipersiapkan buat mempersiapkan alat bahan
latihan mereka, pra UJK disebutnya. Jadi kita udah latihan
sebelumnya, bahkan kadang kalo saya 2 minggu sebelumnya
saya mantepin latihannya.
9. Menurut ibu, apakah pemberdayaan masyarakat ini dapat
memperbaiki ekonomi?
Mereka yang punya pemikiran mau kursus menjahit itu antara
dua, mereka pengen berwirausaha mencari penghasilan sendiri
tanpa terikat dengan perusahaan, kedua mereka
mempersiapkan diri buat bersaing, bersaingnya di industri.
Kalo dibilang meningkatkan taraf hidup, tergantung si anaknya
setelah diberikan pelatihan ini dia berani gak di luar buka
jaitan, kalo yang mau berwirausaha. Kalo dia berani spekulasi
buka jaitan otomatis ekonomi masuk dong, tapi kalo si anak
gak berani spekulasi dia bisa cari jalan lain, jalan lain apa, dia
ikut tes di pabrik, pabrik garmen.
154
Improvisasi: Berapa banyak alumni yang bekerja di
perusahaan mitra dengan alumni yang membuka usaha
mandiri?
Karna survey kualifikasi mereka setelah lulus di sini itu
adanya di pemasaran, pemasaran kantor bagian pemasaran,
saya gak tau detailnya berapa banyak mereka yang diarahkan
ke pabrik karna kan yang mengurusi rekrutmen ada bagiannya
sendiri, kalo kita kan di sini hanya mengajar yah. Tapi kalo
saya lihat dari garis besar aja fifty fifty sih, ada yang
berwirausaha, ada yang dia kerja di butik, ada juga yang
mereka larinya ke garman PT, fifty fifty sih.
155
Informan : Nana Murdiana, ST (Ketua Instruktur
Pelatihan UPTD Latihan Kerja Provinsi Banten)
Waktu : 28 Desember 2020 (12.37 s/d selesai)
156
Yang membuat fleksibel itu sesuai jadwal pimpinan, karna
yang mengatur jadwal itu pimpinan, dia banyak pertimbangan
lah instruktur ada apa engga, instruktur nanti lagi ada kegiatan
apa engga gitu kan. Kalo misalkan gini ada contoh kasus lagi,
kita udah targetkan 12 paket udah mengadakan seleksi, tapi
ternyata yang bisa dilaksanakan 10 paket, 2 paketnya tuh
dipending nanti diadakan lagi gelombang selanjutnya gitu.
Dipending itu karna siswanya, gak ada peminatnya, gak ada,
gak ada pendaftar. Kita tunggu sampe batas akhir pendaftaran
ternyata gak ada yang daftar, trus minimal itu kan boleh kita
buka 12 orang, di bawah 12 orang itu kita pending.
2. Mengapa pelatihan menjahit tidak membuka banyak
paket (kelas) dalam setahun?
Gak banyak dibuka, pertama instrukturnya gak ada, artinya
gak ada itu gak ada yang PNSnya. Instruktur pelatihan
menjahit pegawai sini, di sini tercatatnya sebagai toolman,
cuman di lapangan realisasinya dia sebagai pengajar,
anggaplah pengajar dari luar. Memang dia tidak lebih tau,
mereka taunya tuh datang seleksi, ngajar udah pulang kalo
instruktur dari luar taunya seperti itu aja. Itu yang kita
keluhkan biasanya instruktur yang dari luar, untuk
perawatannya kan tidak ada karna kan dia tidak stay loh dia
datang ke sini cuma pada saat ngajar pelatihan aja kan. Kalo
kita kan pegawai sini kan ada gak ada pelatihan harus masuk,
ada jadwalnya ada kewajibannya tiap hari masuk beres-beres
workshop lah atau apalah gitu loh. Kalo yang mereka engga,
ada ke sini tuh pada saat ada pelatihannya aja, makanya
157
kadang workshopnya berantakan tidak terawat gitu. Karna
mereka kan sistemnya honor, kalo gak ada pelatihan ya
mereka gak dapet honor.
Trus permintaan pasarnya memang agak kurang, peminatnya
sebenernya sih kalo saya coba asumsi yah kalo 4 paket pun
dibuka dalam satu tahun peminatnya cukup, ada nanti terisi
gituloh. Cuma sekarang itu anggaran kita dipangkas, contoh
sekarang ini kan kita tahun 2020 sebelum ada corona kan
hampir 1.200 paket kita dalam satu tahun, karna kita tuh bagi-
bagi, bagi-bagi itu artinya kita banyak pertimbangan.
Contohnya kenapa ada yang banyak ada yang sedikit, dilihat
dari peminat pesertanya, kedua peminat usernya atau
perusahannya gitu. Dari menjahit ini emang dari segi, kita lihat
dari seginya bagian penempatan kerja jarang, itu tadi karna
mereka targetnya mungkin bukan kerja di pabrik tapi mereka
home industri mandiri di rumah. Kalo saya logikanya di sini
kan, tekstil sedikit yah maksudnya yang indeks tekstilnya gitu
yah, jadi dilihat dari lingkungan kerja, targetnya nih di daerah
Banten ada gak sih, makanya sedikit.
3. Bagaimana proses pelaksanaan apel pagi?
Dulunya setiap hari, setiap pagi jam 7, bareng-bareng semua.
Awalnya terpisah dulu sempet terpisah, pegawai-pegawai
karna kan ada sesuatu yang siswa gak perlu tau siswa-siswa.
Nanti dibagi jadwalnya nanti, satu instruktur untuk jaga siswa
jadi pembinanya, siswa nanti kita bikin jadwal piketnya gitu.
Nah kemaren-kemaren sebelum 2019 itu saya kasih saran ‘ok
kita gabung aja yuk, apelnya bersama-sama, nanti Senin sama
158
Jum’at saja’ gitu. Senin itu semuanya si pegawai juga ikut
gabung sama kita, Jum’at juga Jum’at biasanya abis apel ada
senam. Apel dulu kemudian senam, kita pake instruktur senam
juga dari luar.
Berarti apel itu yang dari 2019 dua hari, tahun sebelumnya tiap
hari. yang jadi pembinanya instruktur, saya buatkan jadwalnya
misalkan hari ini instruktur otomotif namanya si ini, kemudian
petugasnya siapa, peserta otomotif. Apelnya biasanya baris,
kemudian ada petugasnya kan, ada komandannya, ada
pembaca do’a, ada pembaca janji siswa.
4. Bagaimana proses pelaksanaan outbound management
training (OMT) ?
Misalnya 200 jam pelatihan itu 25 hari efektif, 2 harinya tuh
diambil untuk itu. Pertama outbound, tapi outboundnya
mungkin di situ kita nyebutnya bukan outbound yah, karakter
yah character building. Jadi outboundnya, outbound internal
kita aja di dalem gak mesti ke gunung, jadi cuma mereka harus
berani berlatih, nanti itu dari luar juga instrukturnya. Digabung
semua jurusan satu gelombang, seru-seruan ngegame. Apa sih
fungsinya, pertama mereka mengenal lingkungan mengenal
rekan orang-orang di sebelahnya kan, trus mereka berani
meluapkan gagasan idenya, kurang lebih seperti outbound lah
cuma bedanya kita di sini. Full satu hari, itu instrukturnya
langsung dari Badan Diklat Provinsi yang spesialis outbound.
Kemudian ada dua, kalo kita nyebutnya OMT (outbound
management training) kalo di silabus kita yah OMT,
kemudian ada satu lagi FMD (fisik mental disiplin) itu yang
159
ngelatih bapak TNI. OMT itu kekompakan, keberanian
gitukan, percaya diri. Tapi kalo FMD itu disiplin, tepat waktu,
bagaimana sih kamu disiplin di dunia kerja nanti seperti apa,
nant itu bapak TNI yang ngelatih fisik mental disiplinkan,
bagaimana fisiknya mereka nanti dilatih lari-lari gitukan.
5. Apakah semua peserta dapat mengikuti UJK?
Tidak, tidak semua. Ini contohnya ini yang diUJKkan sekitar
272 dari 656 yang kita latih, emang gak mesti diUJKkan,
sebenernya sih gak wajib karna kan ada menyangkut anggaran.
Biasanya tahun lalu itu 240 jam pelatihan dan gak mesti, nanti
itu tergantung pimpinan jurusan apa aja. Biasanya yang
diUJKkan itu yang bener-bener nanti sering dipanggil
perusahaan karna legalitasnya mereka lebih diminta, lebih
diutamakan. Contoh kalo misalkan kecantikan jarang ya, kan
biasanya perusahaan itu karna mereka udah punya standar, dan
standar mereka mengakui sertifikat UJK, mengakui
maksudnya diakui ada harganyalah. Tapi kan ngapain kita
diadakan UJK misalkan contoh menjahit, tapi dia kerjanya
hanya mandiri di rumah, UJK itu setifikat itu tidak berguna
gituloh makanya kita perjelas yang mana sih yang berguna
gituloh UJK nya. UJK kan mahal ini, UJK ini mahal kalo kita
pribadi pake uang sendiri bisa sampe 7 juta, 5 juta, kalo yang
ini tuh free dibiayain sama Provinsi Banten.
6. Bagaimana proses penempatan alumni UPTD Latihan
Kerja Provinsi Banten ke perusahaan?
Kita lihat dulu, sebenernya tupoksi penempatan itu bukan di
Balai lagi bukan di Latker lagi, itu di Dinas ada divisi
160
tersendiri sebenernya. Cuma karna terbiasa dulu itu BLK
sepaket, dilatih ditempatkan, dilatih ditempatkan, seperti itu di
mana-mana BLK di seluruh Indonesia biasanya sepaket itu.
Nah namanya kalo di balai besar atau yang di BLK-BLK
daerah yang menerapkan dilatih ditempatkan sepaket namanya
Kios 3in1, contohnya BBPLK Serang yang kita terdekat saja
di sini, itu punya kementiran punya dan dia itu melatih seluruh
Indonesia, ada sistemnya boarding di sana. Jadi mereka itu
sepaket, maksudnya instansinya itu BLK itu sepaket dilatih
ditempatkan, tapi kalo di sini tidak.
Karna kita gak enak kasihan, kemudian sudah terbiasa BLK
seperti itu. Akhirnya di telegram kita punya grup. Contohnya
pak Otong ngasih linknya grup telegram, saya share ke grup
alumni saya WA ‘hey kalian yang udah pernah mengikuti
seleksi pelatihan ini gabung di grup ini untuk info loker’ gitu.
Sistemnya seperti apa, biasanya perusahaan datang ke sini
secara resmi bersurat bahwa kami perusahaan A bergerak di
bidang ini di bidang ini membutuhkan karyawan untuk jabatan
ini-ini kualifikasi ini dan ini, nanti besurat ke pak Otong.
Kemudian di pak Otong dipoto dishare ke grup telegram ‘ini
ada perusahaan mencari calon tenaga kerja kualifikasi ini
jurusan ini ini, background pendidikannya ini umurya ini,
syarat-syaratnya jelas ‘yang berminat silahkan email ke sini
silahkan datang ke sini’ gitu loh. Jadi kita hanya fasilitator aja,
kita tidak menekankan ke perusahaan, karna kewenangan itu
perusahaan yang punya, kita hanya merekomendasikan.
161
Informan : Eky Almas Oktaviani (Angkatan 1, 2018)
Usia/Status : 25 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Karyawan Hush Puppies (admin ecommerce)
Waktu : 8 Februari 2021 (19.28 s/d selesai)
162
6. Apa hasil/perubahan yang Anda dapat setelah mengikuti
pelatihan?
Jadi bisa menjahit, jelas lah ya, cuma happy aja bisa menjahit.
Ternyata jahit itu gak semudah yang dibayangkan, jadi bisa
lebih menghargai para penjahit sih.
7. Apa pekerjaan Anda sebelum mengikuti pelatihan? Dan
apa pekerjaan Anda saat ini?
Sebelum masuk BLKI aku kerja di bank dan sekarang aku
kerja di Retail Fashio bagian penjualan online e-commerce,
kamu tau brand Hush Puppies gak, aku kerja di brand itu divisi
e-commerce, mencakup admin juga.
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Mungkin kalo memang niat tujuannya mendapatkan pekerjaan
di bidang menjahit sih iya banget, karena rata-rata perusahaan
melihat dari sertifikat juga sih.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Waduh sensitive nih, lebih besar setelah mengikuti pelatihan
sih, atau kamu kira-kira aja, maaf ya. Pastinya karena kita
nambah skill dan lebih pede untuk melamar pekerjaan.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Sangat membantu sih, alesannya ya sama seperti pertanyaan
sebelumnya.
163
Informan : Sahroni (Angkatan 1, 2018)
Usia/Status : 26 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Barberman, menjahit
Waktu : 10 Februari 2021 (21.03 s/d selesai)
164
6. Apa hasil/perubahan yang Anda dapat setelah mengikuti
pelatihan?
Mampu praktekkan apa yang sudah saya pelajari, jadi di
rumah kan ada mesin jahit jadi saya bisa membuat kaya
masker, kaya pouch atau membuat keset, atau bisa menjahit
baju-baju yang sobek atau baju-baju yang sudah kegedean
dikecilkan.
7. Apa pekerjaan Anda sebelum mengikuti pelatihan? Dan
apa pekerjaan Anda saat ini?
Saya ini usaha bergerak di bidang jasa, jadi saya mendapatkan
uang, mendapatkan pekerjaan, yaitu waktu itu saya ini menjadi
seorang barberman di barbershop. Sekarang profesi saya ini
saya masih menjadi freeance barberman. Paling sih bantu ibu
untuk membuat keset dan dijual. Blom ada waktu untuk kerja
sifting gitu blom lulus kuliah.
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Pasti ka, soalnya kan keterampilan sangat dibutuhkan
diperusahaan konveksi, tapi saya blom pernah coba ngelamar
di konveksi.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Saya blom bisa menjawab karena memang saya belum
mengikuti pekerjaan yang memang itu pekerjaannya sebagai
penjahit. Nah kalo pendapatan perbulan dari hasil jahit bantu
ibu yang tau ibu yah kira-kira 500 ribuan, buat tambahan saja
ka. Kalo yang perbulan 2 jutaan sampe 3 juta.
165
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Membantu sekali karena menambah wawasan saya tentang
menjahit dan mampu mempraktekan di rumah maupun di
tempat konveksi bila saya melamar di konveksi.
166
Informan : Deri Rahmana (Angkatan 1, 2018)
Usia/Status : 23 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Pekerja Seni (ngamen)
Waktu : 10 Februari 2021 (09.08 s/d selesai)
167
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
9 dari 10. Gaji mah gak tentu, tapi bisa lah DP motor mah. 3
jutaan lah perbulan. Tapi gak nentu juga sih, tergantung
jobnya di mana.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Gak juga, gak tertarik kerja jahit.
168
Informan : Irham Mahfud (Angkatan 2, 2018)
Usia/Status : 27 Tahun/Menikah
Pekerjaan : Karyawan PT Agung Pelita Industrindo
(Designer sepatu)
Waktu : 30 Januari 2021 (11.26 s/d selesai)
169
7. Apa pekerjaan Anda sebelum mengikuti pelatihan? Dan
apa pekerjaan Anda saat ini?
Pekerja home industri. Sekarang kerja di PT Agung Pelita
Industrindo Serpong, bagian desain untuk sepatu aja.
Improvisasi: Kapan dan dari mana mendapat info
lowongan kerja di PT Agung Pelita Industrindo?
Kerja di sini setelah dari pelatihan di UPTD. Kalo untuk yang
sekarang dari rekan pelatihan.
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Alhmadulillah lebih mudah dan lebih percaya diri.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Sebelum 1,5 juta, sekarang 6 juta.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Sangat membantu karna pelatihan ini menggali dan menambah
kemampuan atau skill baru dalam diri kita, dan juga pelatihan
menjahit ini selain bisa bekerja di industri atau perusahaan-
perusahaan tekstil, bisa juga membuka usaha sendiri di rumah
dan itu lebih menjamin.
170
Informan : Cahyaning Maslakhah (Angkatan 1, 2019)
Usia/Status : 21 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Guru (mengajar privat)
Waktu : 30 Januari 2021 (11.08 s/d selesai)
171
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Mungkin saja, tapi setelah dari pelatihan saya tidak bekerja
dalam bidang menjahit. Saya tidak membuka jasa hanya untuk
diri sendiri dan kerabat, mungkin sesudah lulus kuliah baru
bisa membuka jasa.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Pendapatan sebelumnya sekitar 4 juta, sekarang sekitar 1 juta.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Mungkin bisa begitu nanti, tapi tidak untuk saat ini.
172
Informan : Putri Arni (Angkatan 1, 2019)
Usia/Status : 25 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Karyawan Mery Konfeksi (menjahit)
Waktu : 29 Januari 2021 (20.58 s/d selesai)
173
7. Apa pekerjaan Anda sebelum mengikuti pelatihan? Dan
apa pekerjaan Anda saat ini?
Kalo saya sebelum mengikuti pelatihan ini saya sebagai
mahasiswi. Sekarang di konveksi ka, kerjanya menjahit
samping celana, kofeksi baju baby namanya Mery Konveksi.
Improvisasi: Dari mana mendapat info lowongan kerja di
konveksi?
Dari grup loker angkatan kami ka.
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Tentu saja.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Sebelumnya saya masih kuliah, sekarang kuliah sambil kerja
dikarnakan tidak full hanya 50% dari gaji pokok, sebulan 2,2
juta.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Tentu daja membantu dan memperbaiki ekonomi saya.
174
Informan : Selawati (Angkatan 1, 2019)
Usia/Status : 20 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Karyawan PT Nikomas Gemilang (menjahit
sepatu)
Waktu : 30 Januari 2021 (11.26 s/d selesai)
175
Pertanyaan Improvisasi: Kapan mulai kerja di PT
Nikomas Gemilang? Dan dari mana info lowongan kerja
tersebut?
Tahun 2019, lulus UPTD langsung kerja. Dapat info loker di
luar info loker UPTD.
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Iya lebih mudah karena kita mempunyai atau keterampilan
menjahit.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Sebelum 200 ribu, sesudah kerja 4,2 juta.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Iyah betul sekali sangat membantu.
176
Informan : Dinda Kornelia Vinadani(Angkatan 1, 2019)
Usia/Status : 21 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Guru TPA (mengajar)
Waktu : 31 Januari 2021 (10.28 s/d selesai)
177
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
-Tidak ada jawaban.
178
Informan : Nur Alfiyatullailah ( Angkatan 2, 2019)
Usia/Status : 22 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Konsultan di PUPR (Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat)
Waktu : 29 Januari 2021 (20.26 s/d selesai)
179
berapa minggu gitukan. Karna awal-awal kan kita belajar
dasar teknik dasarnya, trus sampe suruh bikin pola belajar
pola. Trus dikasih waktu bikin baju itu cuma kalo gak salah 10
hari apa 2 minggu yah aku lupa.
6. Apa hasil/perubahan yang Anda dapat setelah mengikuti
pelatihan?
Ya hasilnya kita dapat mengenal mesin jahit itu kaya gimana,
trus bisa bisalah untuk dasar menjahit itu, bisa. Trus bikin pola
badan kita sendiri itu gimana, bikin pola orang lain itu gimana.
7. Apa pekerjaan Anda sebelum mengikuti pelatihan? Dan
apa pekerjaan Anda saat ini?
Saya mahasiswa, jadi kerjaannya masih ya masih kuliah gitu.
Kalo sekarang di konsultan di program PUPR. Kalo saya
emang dari awal ikut pelatihan itu pengen punya skill tapi
untuk diri saya sendiri gitu, tidak untuk sengaja-sengaja untuk
mencari uang gitu.
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Kebetulan saya ikut menjahit itu tujuannya tujuan awal bukan
untuk bekerja menjait jujur, karna saya kuliah jurusan elektro
sangat jauh untuk menjait, kecuali kalo saya kuliah di jurusan
desain atau gimana gitu yah yang mengenai fashion juga.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Pendapatan sebelum mengikuti pelatihan kan ya masih
tanggungan orang tua, tapi untuk saat ini Alhamdulillah udah
180
kerja jadi, tapi tidak berkaitan dengan menjait itu
pekerjaannya, gaji pokok 2,5 juta.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Tidak, karna emang dari awal saya tidak, tujuan awal saya
tidak untuk mencari uang dari pelatihan ini, tapi karna saya
pengen bisa, saya pengen punya skill. Jadi kalo misalkan ada
apa-apa dalam lingkungan saya mengenai baju, misal kaya
orang tua saya pengen potong baju apa gimana setidaknya
saya bisa.
181
Informan : Kavivah Sivaur Rahmah(Angkatan 2, 2019)
Usia/Status : 19 Tahun/Lajang
Pekerjaan : Karyawan PT. Dynaplast Jatake (operator
produksi)
Waktu : 29 Januari 2021 (16.20 s/d selesai)
182
8. Dengan bekal keterampilan menjahit yang Anda miliki,
apakah lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan?
Agak terlalu susah untuk mencarinya, sekalinya dapat
terkendala jam kerja yang panjang.
9. Berapa pendapatan Anda sebelum mengikuti pelatihan?
Dan berapa pendapatan Anda saat ini?
Tidak ada sebelum mengikuti pelatihan, sesudah pelatihan 3
juta. Kalo jait mah aku paling 300 400 ribu karna kan ga full,
selagi adawaktu senggang aja.
10. Menurut Anda, apakah program pelatihan kerja ini
membantu dan memperbaiki perekonomian Anda?
Alhamdulillah sedikit terbantu dengan skill jahit yang saya
punya.
183
C. Lampiran 3: Surat-Surat
184
185
186
187
188