Anda di halaman 1dari 144

PERFORMA KOMUNIKASI BAGIAN DATA, SISTEM

INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT


DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT
ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA DALAM PELAYANAN PUBLIK
DI ERA DIGITAL

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh:
Nurul Azka
NIM: 11150510000065

KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H / 2020 M
PERFORMA KOMUNIKASI BAGIAN DATA, SISTEM
INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT
ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI ERA
DIGITAL

Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:
Nurul Azka
NIM. 11150510000065

Dosen Pembimbing,

Dr. H. M. Yakub, M.A


NIP. 196210181993031002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
1441 H/ 2020 M

ii
ABSTRAK

Nurul Azka, 11150510000065, Performa Komunikasi Bagian


Data, Sistem Informasi, dan Hubungan Masyarakat
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia dalam Pelayanan
Publik di Era Digital

Dirjen Bimas Islam dibawah naungan Kementerian


Agama Republik Indonesia memiliki tugas dan fungsi melayani,
membimbing, serta memberdayakan masyarakat Islam di seluruh
Indonesia. Di era digital, Dirjen Bimas Islam melayani publik
melalui saluran-saluran digital, seperti instagram, facebook,
twitter, youtube, WhatsApp, dan email. Hal ini dilakukan agar
masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan yang diberikan.
Tentu dibutuhkan performa komunikasi yang baik antar pegawai
supaya tercipta pelayanan yang baik pula di mata masyarakat.
Dari masalah tersebut muncul pertanyaan bagaimana
performa komunikasi yang dilakukan para pegawai Bagian Data,
Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat Dirjen Bimas Islam
Kemenag RI dalam pelayanan publik di era digital?
Metodologi dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif. Dalam memperoleh data dilakukan
wawancara mendalam serta melakukan observasi dan
dokumentasi. Setelah itu dilakukan pencatatan dan analisis.
Penelitian ini menggunakan teori Performa Komunikasi
yang dikemukakan oleh Pacanowsky dan O‟Donnell Trujilo.
Hasil penelitian dan analisis dilakukan dengan menggunakan
semua unsur teori performa komunikatif, antara lain performa
ritual, performa hasrat, performa sosial, performa politis dan
performa enkulturasi.
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa performa komunikasi bagian data, sistem informasi dan
humas dalam pelayanan publik di era digital ini dapat dikatakan
cukup baik. Meskipun masih ada kekurangan, namun hal tersebut
masih dapat diperbaiki demi pelayanan yang lebih baik.

Kata kunci: Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Performa


Komunikasi, Pelayanan Publik, Era Digital

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim,
Assalamualaikum Wa Rahmatulahi Wa Barakatuh
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT. Tuhan semesta alam atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam
semoga tercurah limpahkan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW. Beserta keluarga dan para sahabatnya juga kepada kita
selaku umatnya hingga akhir zaman. Aamiin Allahuma Amiin.
Dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbilalamin, dengan
segala upaya, doa beserta tekad yang kuat akhirnya skripsi yang
berjudul Performa Komunikasi Bagian Data, Sistem Informasi
dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik Indonesia
dalam Pelayanan Publik di Era Digital dapat diselesaikan.
Walaupun dalam proses pembuatannya terdapat beberapa
hambatan yang dihadapi, namun atas izin Allah semua hambatan
tersebut dapat dilewati. Penulis menyadari jika penulisan skripsi
ini masih memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Maka
dari itu, tanpa adanya doa, dukungan, bimbingan, arahan serta
motivasi dari berbagai pihak, penulis tidak akan mampu
meyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu, penulis ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Suparto, M.Ed, Ph.D sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag sebagai Wakil Dekan I
Bidang Akademik, Dr. Sihabudin Nour M.Ag sebagai Wakil

v
Dekan II Bidang Administrasi Umum, dan Drs. Cecep
Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
2. Dra. Armawati Arbi, M.Si, Sebagai Ketua Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam beserta Dr. H. Edi Amin, M.A, Selaku Seketaris
Jurusan.
3. Dosen Pembimbing Skripsi Dr. H. M. Yakub, M.A yang
senantiasa memberikan bimbingan, arahan, kritik dan saran serta
ilmu kepada penulis dalam proses mengerjakan skripsi ini.
4. Seluruh Dosen/ Tenaga Pengajar di Jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu
yang telah memberikan segala bentuk ilmu dan pengalamannya
selama masa perkuliahan.
5. Pimpinan Staf Perpustakaan Pusat dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis atas
pelayanan peminjaman buku dan literature dalam penulisan
skripsi ini.
6. Pimpinan Staf/Karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi atas segala bantuan dan arahan kepada penulis
terkait hal regulasi dan administrasi.
7. Terimakasih kepada keluarga besar, kedua orang tua penulis
Bapak Drs H Awan Affandi, dan Ibu Hj Ade Laela atas kesabaran
mendidik dari kecil, memberikan doa, semangat moril dan materil
kepada penulis serta doa dan dukungan yang telah diberikan.

vi
8. Untuk sahabat seperjuangan semasa kuliah Khilaf Production
Aldieny Nurunnisa, Mutia Drajat, Vina Triani, Sonya Sania, Eka
Sugiarti, Raudhatusshifa, Juliah, Shofia Nurwahidah dan Aisyah
Siregar. Terima kasih selama 5 tahun ini sudah berjuang bersama,
selalu ada disaat suka dan duka, semangat untuk kalian yang
masih berproses. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah
SWT. dan apa yang kita harapkan bisa segera terwujud.
9. Terima kasih kepada Jab, Sipayul, dan Afifah yang telah
menghibur penulis disaat jenuh dalam menyelesaikan skripsi.
10. Terima kasih kepada Hari Subekti S.Sos yang telah memberikan
arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik.
11. Teman-teman seperjuangan KPI 2015, khususnya KPI B atas
semua suka dan duka selama perkuliahan.
12. Teman-teman KKN 161 Api Merah Sipayung, yang telah
bersama-sama melaksanakan pengabdian masyarakat selama
sebulan di Desa Sipayung Kec. Sukajaya, Bogor.
Serta untuk pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu
per-satu, penulis mengucapkan terima kasih atas segala bentuk
bantuan dan kontribusi yang telah diberikan. Penulis berharap
skripsi ini dapat memberikan manfaat dan dapat dijadikan bahan
rujukan untuk penelitian berikutnya yang memiliki tema yang
sama. Akhir kata penulis mengucapkan. Wassalamualaikum wa
rahmatullahi wa barakatuh
Jakarta, 11 Februari 2020

Nurul Azka

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................... i


LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................ ii
ABSTRAK................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................. vii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ........................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................... 9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................ 10
D. Tinjauan Pustaka .............................................................. 11
E. Metodologi Penelitian ...................................................... 13
F. Sistematika Penulisan ...................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................... 18
A. Teori Performa Komunikasi ............................................. 18
B. Konsep Pelayanan Publik................................................. 21
C. Era Digital (Media Baru) ................................................. 23
BAB III GAMBARAN UMUM ................................................ 25
A. Sejarah Ditjen Bimas Islam .............................................. 25
B. Visi dan Misi Ditjen Bimas Islam .................................... 27
C. Tujuan Ditjen Bimas Islam .............................................. 28
D. Struktur Organisasi Ditjen Bimas Islam .......................... 29
E. Tugas dan Fungsi Ditjen Bimas Islam ............................. 29
BAB IV DATA DAN HASIL TEMUAN ................................. 31
A. Performa Komunikasi Bimas Islam ................................. 31

viii
B. 7 Saluran Bimas Islam di Era Digital ............................... 54
BAB V PEMBAHASAN ........................................................... 72
A. Performa Komunikasi Direktorat Jenderal Bimas Islam
Kemenag RI ............................................................................ 72
BAB VI PENUTUP ................................................................... 84
A. Kesimpulan ...................................................................... 84
B. Saran ................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 86
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1 Performa Ritual Bagian Data, Sistem Informasi


dan Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas Islam
Tabel 2 Bentuk Kerja Sama antara Direktorat dengan
Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas
Tabel 3 Performa Politis Bagian Data, Sistem Informasi
dan Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas Islam
Gambar 3.1 Tampilan Struktur Organisasi Ditjen Bimas Islam
Gambar 4.1 Tampilan Petunjuk Teknis (JukNis) Tentang
Bantuan Untuk Majelis Taklim
Gambar 4.2 Tampilan Infografis Tentang Bantuan Untuk
Majelis Taklim
Gambar 4.3 Tampilan Website Bimas Islam
Gambar 4.4 Tampilan Infografis Tipologi Masjid di Indonesia
Gambar 4.5 Tampilan Fanpage Bimas Islam
Gambar 4.6 Tampilan Instagram Bimas Islam
Gambar 4.7 Tampilan Twitter Bimas Islam
Gambar 4.8 Tampilan Youtube Bimas Islam
Gambar 4.9 Tampilan Konsultasi Publik Melalui WhatsApp
Bimas Islam
Gambar 4.10 Tampilan Pelayanan Melalui Email Humas Bimas
Islam

x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang kaya raya,


memiliki beragam budaya, suku, adat, bahasa, dan enam agama
yang diakui oleh Negara yakni; Islam, Kristen Protestan,
Katholik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu. Sesuai dengan
ideologi bangsa Indonesia yakni Pancasila tepatnya pada sila
pertama yang berbunyi: “Ketuhanan Yang Maha Esa”, maka
agama di Indonesia sangat memegang peranan penting dalam
kehidupan masyarakat.
Agama yang paling banyak dianut oleh penduduk di
Negara Republik Indonesia adalah agama Islam. Setiap
penganutnya memiliki kepercayaan bahwa tiada Tuhan selain
Allah Subhanahuwata‟ala dan Nabi Muhammad SAW ialah
utusan Allah. Agama Islam merupakan agama yang Rahmatan lil
Alamin, yang berarti Islam merupakan agama yang membawa
rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. Agama
Islam adalah agama yang benar. Sebuah agama yang telah
mendapatkan jaminan pertolongan dan kemenangan dari Allah
ta‟ala bagi siapa saja yang berpegang teguh dengannya dengan
sebenar-benarnya. Barangsiapa yang menaati perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya, niscaya hidupnya akan tenteram, bahagia
dan tentu sejahtera.

1
2

Manusia merupakan makhluk sosial. Makhuk yang tidak


bisa hidup sendirian. Manusia sejatinya hidup membutuhkan
pertolongan dari orang lain, dan alangkah baiknya kita sebagai
manusia hidup saling tolong menolong. Begitu pula dengan umat
Islam. Hidup dengan saling tolong menolong terutama dalam hal
mewujudkan kebaikan dan ketakwaan, seperti firman Allah pada
surat Al Maidah ayat 2 berikut ini:

ِِّ ‫اْل ِِّْث َوالْعُ ْد َو‬


‫ان ۖ َواتَّ ُقوا‬ ِْ ‫َوتَ َع َاونُوا َعلَى الِْرِّب َوالتَّ ِّْقوىِّ ۖ َوَِّل تَ َع َاونُوا َعلَى‬
َ
ُِّ ‫اللَِّّوَ ۖ إِ َِّّن اللَِّّوَ َش ِد‬
ِ ‫يد الْعِ َق‬
ِّ‫اب‬
“..Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”1
Seorang muslim satu dengan muslim yang lainnya adalah
saudara. Oleh karena itu, sesama muslim tidak boleh saling
menzalimi. Bahkan, sesama muslim harus saling membantu.
Siapa yang membantu kebutuhan saudaranya, maka Allah akan
membantu kebutuhannya, dan barangsiapa yang mau melepaskan
kesusahan seorang muslim, maka ia akan dilepaskan dari
kesusahannya pada hari kiamat. Hal ini tercantum pada Hadits
Bukhari Nomor 2262 yang berbunyi:

1
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemahannya,
(Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2002) h. 142
3

ِّ‫ولِّاللَّ ِو‬
َ ‫َن َِّر ُس‬ ِ ِ
َ ُ‫ِّعْب َدِّاللَّوِّبْ َنِّعُ َم َر َِّرض َيِّاللَّو‬
َّ ‫ِّع ْن ُه َماِّأ‬ َ ‫أَِّ َّن‬
ِّ‫َخوِّالْ ُم ْسلِ ِم َِّل‬ ِ َ َ‫ِّو َسلَّ َمِّق‬
ُ ‫الِّالْ ُم ْسل ُمِّأ‬
ِ ‫صلَّىِّاللَّو‬
َ ‫ِّعلَْيو‬
َُ َ
ِ ‫يظْلِموِّوَلِّيسلِموِّومنِّ َكا َن ِِِّفِّحاج ِةِّأ‬
ُِّ‫َخ ِيوِّ َكا َنِّاللَّو‬ َ َ ْ ََ ُ ُ ْ ُ َ ُ ُ َ
ِ ‫جِّعن‬ ِ ِ ‫ِِفِّح‬
َ ُ‫ِّم ْسل ٍمِّ ُك ْربَةًِّفَ َّر َجِّاللَّو‬
ُِِّّ‫ِّعْنو‬ ُ ْ َ َِّ ‫ِّوَم ْنِّفَ َّر‬
َ ‫اجتو‬ َ َ
ِّ‫اِّستَ َرهُِّاللَّوُِّيَ ْوَم‬ ِ ‫ُكربةً ِِّمنِّالْ ِقيام ِةِّومنِّست ر‬
َ ‫ِّم ْسل ًم‬
ُ ََ َ ْ َ َ َ َ ْ َْ
ِّ‫الْ ِقيَ َام ِة‬
Dari Abdullah ibn Umar radhiyallahu „anhu: Bahwa
Rasulullah bersabda:
”Seorang muslim adalah saudara terhadap muslim lainnya, dia
tidak menganiaya saudaranya dan tidak akan membiarkan
saudaranya dianiaya orang lain. Dan siapa yang memenuhi
kebutuhan saudaranya, maka Allah akan memenuhi
kebutuhannya. Dan siapa yang melapangkan kesusahan seorang
muslim, maka Allah akan melapangkan kesukarannya di hari
kiamat. Dan siapa yang menutupi (aib) seorang muslim maka
Allah akan menutupi (aibnya) pada hari kiamat.”2
Setiap umat Islam sejatinya membutuhkan pertolongan,
bimbingan serta layanan terkait keislaman dalam hidup mereka.

2
Muhammad Fu‟ad Abdul Baqi, Shahih Bukhari Muslim, (Jakarta,
PT Elex Media Komputindo, 2017) h. 974
4

Hal ini dibutuhkan agar umat Islam dapat hidup seimbang antara
dunia dan akhirat. Kementerian Agama Republik Indonesia
memiliki Ditjen Bimas Islam (Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam) yang siap membimbing, melayani, dan
mengembangkan masyarakat Islam di seluruh Indonesia. 3 Ada
beberapa program kehumasan yang akan disosialisasikan oleh
Ditjen Bimas Islam kepada seluruh masyarakat Islam di
Indonesia. Hal ini dilakukan agar terwujudnya masyarakat Islam
yang taat beragama dan sejahtera lahir batin di Indonesia.4
Komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun non
verbal antara pengirim pesan (komunikator) dan penerima pesan
(komunikan) melalui sebuah media dan menimbulkan efek.
Adapun pengirim pesan itu dapat berupa seorang individu,
kelompok, atau organisasi. Dan penerima pesannya dapat berupa
seorang anggota organisasi, kelompok orang dalam suatu
organisai, maupun suatu organisasi secara keselurahan.5
Organisasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
beberapa orang, dan terdiri dari tindakan-tindakan, interaksi, dan
transaksi. Organisasi diciptakan dan dipupuk melalui kontak-
kontak yang terus menerus berubah yang dilakukan orang-orang
antara yang satu dan yang lainnya dan tidak eksis secara terpisah
dari orang-orang yang perilakunya membentuk organisasi

3
https://bimasislam.kemenag.go.id/ diakses pada Kamis, 11 April
2019, 20:14 WIB
4
https://bimasislam.kemenag.go.id/ diakses pada Kamis, 11 April 2019,
20:14 WIB
5
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
2011), h.5
5

tersebut. 6 Organisasi memiliki struktur formal juga struktur


informal, dan organisasi memiliki tujuan umum. Untuk mencapai
tujuannya, organisasi membuat aturan yang dibuat untuk dipatuhi
oleh seluruh anggotanya.
Media baru (era digital) adalah istilah yang di gunakan
dalam kemunculan digital, jaringan internet. Era digital adalah
masa dimana semua manusia dapat saling berkomunikasi
sedemikian dekat walau saling berjauhan. Media baru atau yang
sekarang lebih dikenal dengan media online memiliki
karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet.
Media massa seperti media cetak, televisi, majalah, koran dan
lain-lain kini beralih ke media baru (online). Media baru (online)
kini menjadi alternatif media yang paling mudah mendapat akses
informasi atau berita, karena media online adalah sarana
mendapatkan informasi paling efektif yang ada di era lebih maju
yaitu era teknologi informasi.7
Ditjen Bimas Islam Kemenag RI merupakan suatu
organisasi yang mempunyai tugas yakni membimbing, melayani,
dan mengembangkan masyarakat Islam di seluruh Indonesia.
Demi terlaksananya tugas-tugas tersebut, maka dibutuhkan
komunikasi yang baik. Baik itu komunikasi antar anggota
maupun komunikasi dengan seluruh masyarakat Islam di
Indonesia.

6
R. Wayne Pace dan Don F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan (Bandung: Rosdakarya, 2006), h.11
7
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), h.33
6

Dahulu Ditjen Bimas Islam menggunakan media cetak


seperti tabloid, koran dan lainnya untuk mensosialisasikan
program-program mereka kepada seluruh masyarakat Islam di
Indonesia. Melihat sekarang kita hidup di era digital, era serba
internet, maka Ditjen Bimas Islam memanfaatkan keadaan
tersebut. Kini, Ditjen Bimas Islam telah menggunakan akses
internet serta media sosial (media baru) untuk melayani publik di
seluruh Indonesia. Perbandingan antara melayani publik pada
sebelum dan sesudah era digital ini dirasakan cukup signifikan.
Saat ini, di era serba internet, tentu membuat pelayanan publik
Ditjen Bimas Islam menjadi semakin baik. Adapun perubahan
positif yang dirasakan oleh Ditjen Bimas Islam yaitu
meningkatnya transparansi dan tata kelola organisasi,
meningkatnya produktifitas, akses yang cepat terhadap informasi
yang akurat, dan tentu meningkatnya kualitas layanan kepada
publik.
Penggunaan internet termasuk media sosial dalam hal
pelayanan publik, membawa pengaruh baik terhadap kinerja
Ditjen Bimas Islam. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
kinerja tahun 2015-2018, serta pencapaian-pencapaian yang telah
dicapai oleh Ditjen Bimas Islam. Adapun berikut pencapaian-
pencapaian Ditjen Bimas Islam pada tahun 2015-2018 (era
digital), yakni meningkatnya Indeks Layanan KUA pada tahun
2018, pembangunan 708 Gedung Balai Nikah dan Manasik Haji,
melaksanakan bimbingan bagi 218.633 calon pengantin
sepanjang 2017 dan 2018 melalui program Bimbingan
Perkawinan, membuat aplikasi SIMKAH (Sistem Informasi
7

Manajemen Nikah), meningkatnya penghimpunan zakat nasional,


pendistribusian 595.000 eksemplar Al-Qur‟an mushaf standar
Indonesia, Terjemah dan Juz‟Amma ke seluruh wilayah di tanah
air, mengadakan lomba vlog situs Islam di Nusantara pada tahun
2018 yang diikuti oleh ratusan peserta dan 380 vlog terkumpul
dari seluruh wilayah di Indonesia, hingga membuat Kementerian
Agama meraih penghargaan PNBP (Penerimaan Negara Bukan
Pajak) Awards tahun 2016 dari Kementerian Keuangan untuk
kategori Kementerian/Lembaga dengan PNBP terbesar, yaitu
PNBP Nikah dan Rujuk.8
Tentu semua pencapaian tersebut didapatkan tidak lepas
dari performa komunikasi Ditjen Bimas Islam dalam hal
pelayanan publik. Performa adalah kualitas seseorang dalam
melakukan sebuah aktivitas atau pekerjaan tertentu. 9 Sedangkan
performa komunikasi memiliki arti yaitu kualitas seseorang
dalam berkomunikasi. Performa komunikasi sangatlah
berpengaruh terhadap pencapaian-pencapaian yang ingin dicapai
oleh masing-masing individu/organisasi. Begitupula dengan
Ditjen Bimas Islam. Pencapaian-pencapaian yang telah
didapatkan merupakan pengaruh dari performa komunikasi yang
dilakukan oleh tiap-tiap anggotanya. Pancanowsky dan
O‟Donnell Trujillo (1982) menyatakan bahwa anggota organisasi
melakukan performa komunikasi tertentu yang berakibat pada

8
https://bimasislam.kemenag.go.id/post/info-penting/capaian-kinerja-
tahun-2018-dan-pelaksanaan-program-unggulan-tahun-2019-ditjen-bimas-
islam diakses pada Senin, 1 Juli 2019, 21:20 WIB
9
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-performa/, Kamis,
1 Agustus 2019, 10:13 WIB
8

munculnya budaya organisasi yang unik. Ada beberapa performa


komunikasi dalam budaya organisasi, a) performa ritual yang
terdiri dari empat jenis yaitu: personal, tugas, sosial, dan
organisasi, b) performa hasrat, c) performa sosial, d) performa
politis, e) performa enkulturasi. 10 Kelima performa komunikasi
tersebut dilakukan oleh Ditjen Bimas Islam dalam hal pelayanan
publik, mulai dari sosialisasi tentang aplikasi SIMKAH (Sistem
Informasi Manajemen Nikah), mendaftarkan masjid atau mushola
setempat untuk ditentukan arah kiblatnya, sampai dengan dakwah
Islamiyah melalui konten-konten Islami yang disebarkan melalui
instagram @bimasislam. Tentu di era digital saat ini, Ditjen
Bimas Islam memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada
untuk melayani publik, misal penggunaan website dan media
sosial untuk mempermudah masyarakat Islam di Indonesia
meminta layanan serta bimbingan dari Ditjen Bimas Islam.
Performa komunikasi merupakan bagian dari budaya
organisasi. Budaya organisasi yang positif mampu mengikat
seluruh anggotanya untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
dan tujuan dari organisasinya. Budaya organisasi yang baik, akan
berpengaruh positif pada performa pegawainya, dan performa
pegawai yang baik akan berperan besar dalam keberhasilan
organisasi yang dinaunginya.11 Dalam hal ini, Ditjen Bimas Islam
sudah seharusnya memiliki budaya organisasi yang baik, supaya

10
Agus Rusmana, The Future of Organizational Communication In The
Industrial Era 4.0: Book Chapter Komunikasi Organisasi, (Bandung: Media
Akselerasi, 2019), h. 224.
11
Agus Rusmana, The Future of Organizational Communication In The
Industrial Era 4.0: Book Chapter Komunikasi Organisasi, h. 224.
9

performa tiap-tiap pegawainya menjadi baik pula terutama pada


performa komunikasinya. Hal ini akan berpengaruh terhadap
segala pencapaian yang ingin didapatkan oleh Ditjen Bimas Islam
Kemenag RI khususnya dalam hal pelayanan publik di era digital.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik
untuk meneliti bagaimana performa komunikasi Ditjen Bimas
Islam Kemenag RI dalam pelayanan publik di era digital ini,
maka judul penelitian ini adalah:
“PERFORMA KOMUNIKASI BAGIAN DATA,
SISTEM INFORMASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT
ISLAM KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK
INDONESIA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI ERA
DIGITAL”

B. Fokus dan Pertanyaan Penelitian

1. Fokus Penelitian
Untuk lebih memfokuskan penelitian ini, maka
peneliti memfokuskan pada performa komunikasi bagian
Data, Sistem Informasi dan Hubungan Masyarakat Ditjen
Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI.
2. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian fokus penelitian di atas.
Adapun pertanyaan penelitian yang akan dibahas dalam
penelitian ini adalah:
10

a. Bagaimana performa ritual bagian Data, Sistem


Informasi dan Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas
dalam pelayanan publik di era digital?
b. Bagaimana performa hasrat bagian Data, Sistem
Informasi dan Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas
dalam pelayanan publik di era digital?
c. Bagaimana performa sosial bagian Data, Sistem
Informasi dan Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas
dalam pelayanan publik di era digital?
d. Bagaimana performa politis bagian Data, Sistem
Informasi dan Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas
dalam pelayanan publik di era digital?
e. Bagaimana performa enkulturasi bagian Data, Sistem
Informasi dan Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas
dalam pelayanan publik di era digital?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa
komunikasi bagian Data, Sistem Informasi, dan Hubungan
Masyarakat Ditjen Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia dalam pelayanan
publik di era digital.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi dan sebagai tambahan referensi dalam
11

perkembangan kajian keilmuan, khususnya dalam bidang


ilmu komunikasi.
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan tidak hanya
memiliki manfaat secara akademis, tetapi juga secara
praktis yakni penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
para praktisi komunikasi, terlebih mahasiswa Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
Komunikasi Penyiaran Islam yang ingin mengetahui
lebih dalam mengenai performa komunikasi.

D. Tinjauan Pustaka
Dalam sebuah tinjauan pustaka, peneliti akan mengawali
dengan penelitian sejenis yang berkaitan dan relevan dengan
penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Dengan
demikian, peneliti akan mendapatkan sebuah rujukan
pendukung, pelengkap, pembanding, dan memberikan
gambaran awal mengenai kajian yang terkait dalam penelitian
ini.
Berikut adalah penelitian sejenis yang peneliti
temukan tentang kajian yang sesuai dengan apa yang peneliti
angkat:
1. “Performa Komunikatif Public Relations Politik di Partai
Keadilan Sejahtera (Studi Kasus Pada Masa
Kepemimpinan Sohibul Iman). Skripsi ini ditulis oleh
Hilmiyatillah, mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN
12

Syarif Hidayatullah Jakarta, lulusan pada tahun 2018.


Persamaan penelitian ini yakni sama-sama meneliti
tentang performa komunikasi, sedangkan perbedaan
penelitian ini yakni terdapat pada subjek dan objeknya.
Hilmiyatillah meneliti performa komunikasi politik di
sebuah partai yaitu Partai Keadilan Sosial (PKS),
sedangkan saya meneliti performa komunikasi dalam
pelayanan publik di salah satu Direktorat Jenderal
Kementerian Agama RI yakni Bimbingan Masyarakat
Islam.
2. “Performa Komunikasi Syarikat Islam Dalam Citra Islam
Sosialisme Pasca Reformasi”. Skripsi ini ditulis oleh
Milki Amirus Sholeh, mahasiswa jurusan Komunikasi
Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, lulusan pada tahun 2018.
Persamaan penelitian ini terletak pada teori yang
digunakan yaitu teori performa komunikasi. Namun
skripsi ini memiliki subjek dan objek penelitian yang
berbeda.
3. “Performa Komunikatif Program Religi di TV Komersial:
Analisis Pada Program “Wisata Hati” ANTV”. Tesis ini
ditulis oleh Aries Budiono, mahasiswa Program Studi
Magister Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
lulusan pada tahun 2018. Persamaan penelitian ini adalah
sama-sama membahas tentang performa komunikasi.
Aries Budiono meneliti tentang performa komunikasi
pada program religi di TV Komersial yakni berjudul
13

“Wisata Hati” ANTV, sedangkan saya meneliti performa


komunikasi Dirjen Bimas Islam Kemenag RI dalam
pelayanan publik di era digital.

E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Peneliti berusaha
untuk menggambarkan secara jelas yang terjadi di
lapangan dan kemudian dianalisis untuk mendapatkan
hasil yang digunakan sebagai bahan penelitian.
Pendekatan kualitatif ini menitik beratkan pada data-data
penelitian yang akan dihasilkan melalui pengamatan, dan
wawancara. Dengan jenis penelitiannya bersifat deskriptif,
yakni berusaha memberikan gambaran.
Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada
prinsip-prinsip umum yang ada. Objek analisis dalam
pendekatan kualitatif adalah makna dan gejala-gejala
sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dan
masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh
kategorisasi.12
2. Subjek dan Objek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Bagian Data, Sistem
Informasi dan Hubungan Masyarakat Direktorat

12
Jumroni. Metode-metode Penelitian Komunikasi. (Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006) h. 28
14

Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian


Agama Republik Indonesia.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah performa komunikasi
Bagian Data, Sistem Informasi dan Hubungan
Masyarakat Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data
dimana peneliti dalam mengumpulkan data
mengajukan beberapa pertanyaan kepada yang
diwawancarai (informan). Wawancara digunakan
sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
mendalam. Wawancara merupakan tahap pertama dari
pengumpulan data penelitian. Pada tahap ini peneliti
melakukan wawancara kepada berbagai narasumber,
dimulai dari Kepala Sub Bagian Data, Sistem
Informasi dan Hubungan Masyarakat Dirjen Bimas
Islam sampai dengan masing-masing Kepala Seksi
Sub Direktorat di bawah naungan Ditjen Bimas Islam.
b. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui
pengamatan dan pengindraan dan pencatatan yang
15

13
sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.
Peneliti mengamati langsung objek yang diteliti yakni
dengan cara mengikuti beberapa kegiatan atau acara
pelatihan yang diselenggarakan oleh Dirjen Bimas
Islam Kemenag RI. Observasi dilakukan selama
proses penyusunan penelitian ini berlangsung.
c. Dokumentasi
Pengumpulan data berdasarkan tulisan-tulisan baik
yang dipublikasikan melalui media cetak ataupun
melalui media online. Media cetak yakni berbentuk
catatan, buku, gambar, arsip-arsip milik Bimas Islam,
sedangkan media online yaitu Website Bimas Islam,
Instagram @bimasislam, dan Youtube Ditjen Bimas
Islam TV.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses pencarian dan
pengaturan secara sistematik hasil wawancara, catatan-
catatan, dan bahan-bahan yang dikumpulkan untuk
meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang
dikumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang
ditemukan.14
Adapun metode yang digunakan untuk
menganalisis data adalah analisis deskriptif, dimana

13
M. Burhan Bungin. Penelitian Kualitatif: komunikasi, ekonomi,
kebijakan public dan ilmu social lainnya (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2010) h. 115
14
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik
(Jakarta: Bumi Aksara, 2013) h.210
16

penulis melaporkan data dengan menerangkan dan


memberi gambaran mengenai data yang terkumpul sesuai
fakta kemudian data tersebut disimpulkan. Prinsip pokok
teknik analisis data kualitatif ialah mengolah dan
menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data yang
sistematik, teratur, terstruktur dan mempunyai makna.
Maka dari itu secara ringkas dalam menganalisa
data, penulis melakukan tiga tahapan analisa data yakni
reduksi/analisis data (data reduction), paparan data (data
display) dan penarikan kesimpulan (conclusion). Data
yang diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi,
maupun catatan dilapangan akan diorganisasikan ke
dalam konsep performa komunikasi.
5. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli
2019 sampai Januari 2020. Untuk tempat penelitian
dilaksanakan di Kementerian Agama RI, Jl. M.H Thamrin
No.6 2 1, Kebon Sirih, Menteng, Kota Jakarta Pusat,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10340.

F. Sistematika Penulisan
Agar penelitian ini menghasilkan karya yang sistematis,
maka peneliti menyusunnya sebagai berikut:
BAB I: Dalam bab ini peneliti menguraikan pendahuluan
dan memaparkan tentang latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
17

penelitian, metodologi penelitian, sumber data, metode


pengumpulan data, metode analisis data dan sistematika
penulisan.
BAB II: Pada bagian ini, peneliti menuliskan hal-hal yang
berkaitan dengan teori dan konsep-konsep performa
komunikasi.
BAB III: Bagian ini membahas mengenai gambaran
umum dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
Kementerian Agama RI.
BAB IV: Bab ini merupakan inti dari penelitian yang
akan membahas mengenai data dan temuan penelitian.
BAB V: Peneliti akan menguraikan hasil temuan data
yang dikaitkan dengan latar belakang dan teori.
BAB VI: Pada bagian ini peneliti akan menguraikan
terkait dengan kesimpulan, implikasi dan saran sehingga
memiliki manfaat secara praktis pula.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Teori Performa Komunikasi

1. Definisi Performa Komunikasi


Performa adalah metafora yang menggambarkan
proses simbolik dari pemahaman akan perilaku manusia
dalam sebuah organisasi. 1 Performa juga merupakan
gambaran perilaku manusia dalam kehidupan. Performa
Komunikatif adalah salah satu konsep yang terdapat di
Teori Budaya Organisasi. Teori budaya organisasi
merupakan sebuah teori komunikasi yang mencakup
semua simbol komunikasi (tindakan, rutinitas, dan
percakapan) dan makna yang dilekatkan orang terhadap
simbol tersebut. 2 Menurut Pacanowsky dan O‟Donnell
Trujilo (2008), budaya dalam organisasi diartikan sebagai
cara hidup di dalam organisasi. Misalnya, iklim atau
atmosfer emosional dan psikologis, yang mencakup
semangat kerja karyawan, sikap dan tingkat produktivitas
serta simbol-simbol.
Teori Budaya Organisasi itu sendiri adalah hasil
penelitian dari Clifford Geertz, Michael Pacanowsky,

1
R. Wayne Pace & Don F. Faules, Komunikasi Organisasi Strategi
Meningkatkan Kinerja Perusahaan, (Bandung: Rosdakarya, 2006) h.325.
2
West, Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3, Analisis dan
Aplikasi (Jakarta: Salemba Humanika, 2008), h.325.

18
19

Nick O‟Donnel-Trujillo. Terdapat 3 asumsi yang


mendasari teori budaya organisasi, yaitu:
a. Anggota-anggota organisasi menciptakan dan
mempertahankan perasaan yang dimiliki bersama
mengenai realitas organisasi, yang berakibat pada
pemahaman yang lebih baik mengenai nilai-nilai
sebuah organisasi.
b. Penggunaan dan interpretasi simbol sangat penting
dalam budaya organisasi
c. Budaya bervariasi dalam organisasi organisasi
yang berbeda, dan interpretasi tindakan dalam
budaya ini juga beragam.
Pancanowsky dan O‟Donnell Trujilo menyatakan
bahwa anggota organisasi melakukan sebuah performa
komunikasi tertentu yang berakibat pada munculnya
budaya organisasi yang unik.

2. Lima Performa Komunikasi


Ada 5 (lima) penjabaran mengenai Performa
Komunikasi, yaitu:
a. Performa Ritual
Pada performa ini, akan dijabarkan bagaimana
seseorang melakukan aktivitas hariannya yang terjadi
secara teratur dan berulang. Ritual terdiri atas empat jenis,
yakni 1) Personal, 2) Tugas, 3) Sosial, dan 4) Organisasi.
Ritual personal merupakan rutinitas yang dilakukan
dengan pekerjaan tertentu di tempat kerja setiap hari.
20

Ritual tugas merupakan rutinitas yang dilakukan dengan


pekerjaan tertentu di tempat kerja. Ritual sosial
merupakan rutinitas yang melibatkan hubungan dengan
orang lain di tempat kerja. Ritual organisasi merupakan
rutinitas yang berkaitan dengan organisasi secara
keseluruhan.3
b. Performa Hasrat
Performa Hasrat adalah kisah-kisah mengenai
organisasi yang secara antusias diceritakan oleh para
anggota organisasi kepada orang lain. Sering kali, orang
dalam organisasi menjadi menggebu-gebu dalam bercerita.
c. Performa Sosial
Performa ini merupakan perpanjangan sikap
santun dan kesopanan untuk mendorong kerja sama di
antara anggota organisasi. Pada performa ini pula akan
dibedah tindakan keseharian seseorang dalam
menjalankan aktivitasnya.
d. Performa Politis
Performa Politis merupakan perilaku organisasi
yang mendemonstrasikan kekuasaan atau kontrol.4 Ketika
anggota organisasi terlibat dalam performa politis, berarti
mereka mengomunikasikan keinginan mereka untuk
memengaruhi orang lain.

3
West, Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3, Analisis dan
Aplikasi, h. 326.
4
West, Turner, Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3, Analisis dan
Aplikasi, h.327.
21

e. Performa Enkulturasi
Performa ini dapat berupa sesuatu yang berani
maupun hati-hati dan performa ini mendemostrasikan
kompetensi seorang anggota dalam sebuah organisasi.
Performa ini juga merujuk bagaimana anggota
mendapat pengetahuan dan keahlian untuk dapat menjadi
anggota organisasi yang mampu berkontribusi.

B. Konsep Pelayanan Publik

Pelayanan publik adalah pemberian jasa yang


diberikan oleh suatu organisasi (perusahaan, pemerintah,
swasta) kepada publiknya dengan atau tanpa pembayaran
guna memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan
masyarakat.5
Menurut Undang-Undang Negara Republik Indonesia
Nomor 25 Tahun 2009 Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 ayat
(1) Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administrativ
yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.6

5
Debora Sanur Lindawaty, dkk. Peningkatan Kualitas Pelayanan
Publik di Indonesia. (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2018) hal. 24
6
Kamaruddin Sellang dan Jamaluddin dan Ahmad Mustanir.
STRATEGI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK:
Dimensi, Konsep, Indikator dan Implementasinya (Jawa Timur: Qiara Media,
2019) hal 22.
22

Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah


dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat,
di daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dalam
memberikan pelayanan publik, instansi penyedia pelayanan
publik harus memperhatikan asas pelayanan publik
(Mahmudi, 2010) yaitu:7
1. Transparansi, yaitu pemberian pelayanan publik harus
bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai
serta mudah dimengerti.
2. Akuntabilitas, yaitu pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketenuan
peraturan perundang-undangan.
3. Kondisional, yaitu pemberian pelayanan publik harus
sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan
penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip
efisiensi dan efektivitas.
4. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta masyarakat
dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan
memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan
masyarakat.
5. Tidak diskriminatif (kesamaan hak), yaitu pemberian
pelayanan publik tidak boleh bersifat diskriminatif, dalam

7
Kamaruddin Sellang dan Jamaluddin dan Ahmad Mustanir.
STRATEGI DALAM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK:
Dimensi, Konsep, Indikator dan Implementasinya, hal 24.
23

arti tidak membedakan suku, ras, agama, golongan,


gender, status sosial, dan ekonomi.
6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pemberi dan
penerima pelayanan publik harus memenuhi hak dan
kewajiban masing-masing pihak.

C. Era Digital (Media Baru)

Era digital (media baru) adalah istilah yang di


gunakan dalam kemunculan digital, jaringan internet yang
menggunakan teknologi komputer. Istilah „media baru‟ (new
media) telah digunakan sejak tahun 1960-an dan telah
mencakup seperangkat teknologi komunikasi terapan yang
semakin berkembang dan beragam. Dalam bukunya yang
berjudul Teori Komunikasi Massa, Denis McQuail
menjelaskan bahwa “Media baru adalah berbagai perangkat
teknologi komunikasi yang berbagi ciri yang sama yang mana
selain baru dimungkinkan dengan digitalisasi dan
ketersediaannya yang luas untuk penggunaan pribadi sebagai
alat komunikasi”. Ciri utama dari media baru yang paling
utama adalah kesalingterhubungan, aksesnya terhadap
khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim pesan,
interaktivitasnya, kegunaannya yang beragam sebagai
karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada „dimana-mana‟.8
Media baru kini menjadi alternatif media yang paling
mudah mendapat akses informasi atau berita, karena media

8
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa. (Jakarta: Salemba
Humanika, 2011), h. 43
24

baru adalah sarana mendapatkan informasi paling efektif yang


ada di era lebih maju yaitu era teknologi informasi. 9 Klaim
status paling utama sebagai media baru dan mungkin juga
sebagai media massa adalah internet. Pada awalnya, internet
dimulai sebagai alat komunikasi non-komersial dan
pertukaran data antara profesional, tetapi perkembangan
selanjutnya adalah internet sebagai penyedia barang dan jasa,
dan sebagai alat komunikasi pribadi dan antarpribadi
(Castells, 2011).10
Di era digital seperti ini, manusia lebih memilih media
yang mudah dan cepat diakses untuk mendapatkan informasi,
yakni media online. Menurut Romli (2012:30), Per definisi,
online media (media online) disebut juga cybermedia (media
siber), internet media (media internet), dan new media (media
baru) dapat diartikan sebagai media yang tersaji secara online
di situs web (website) internet. Secara teknis atau fisik, media
online adalah media berbasis telekomunikasi dan multimedia
(komputer dan internet). Termasuk kategori media online
adalah portal, website (situs web, blog), media sosial.11

9
Syarifudin Yunus, Jurnalistik Terapan, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2010), h.33
10
Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa. (Jakarta: Salemba
Humanika, 2011), h. 44
11
Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Online. Panduan Praktis
Mengelola. Media Online. (Bandung : Nuansa Cendikia. 2012). h. 30.
BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Ditjen Bimas Islam

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam


adalah satuan kerja tingkat I di lingkungan Departemen (saat
ini Kementerian) Agama Pusat. Direktur Jenderal dibantu
oleh pejabat eselon II, yaitu satu orang sekretaris dan empat
direktur. Sekretaris yang bertanggung jawab secara
administratif dan fasilitatif ini membawahi empat kepala
bagian dan kepala subbagian. Sedangkan direktur yang
bertanggung jawab dalam urusan teknis membawahi beberapa
kepala subdirektorat dan kepala seksi.1
Dalam sejarahnya “Bimbingan Masyarakat Islam”
telah berdiri sejak lahirnya Kementerian Agama pada 3
Januari 1946, meskipun saat itu belum diwadahi dalam
organisasi Direktorat Jenderal. Dalam perjalanan selanjutnya,
"Bimbingan Masyarakat Islam" diwadahi dalam satu Satuan
Kerja dengan nomenklatur Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan Urusan Haji.
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 1
Tahun 2001, terjadi perubahan struktur Departemen Agama
Pusat, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Urusan Haji mengalami perubahan tata nama menjadi

1
https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/sejarah diakses pada Sabtu,
30 November 2019, 10.00 WIB

25
26

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan


Penyelenggaraan Haji. Tidak banyak pengaruh perubahan
dengan tata nama baru itu bagi kegiatan bimbingan
masyarakat Islam. Pada tahun 2006, tugas Bimbingan
Masyarakat Islam kembali dipisah dengan tugas perhajian.
Mulai saat itulah tugas Bimbingan Masyarakat Islam
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal baru yakni Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam. Dengan struktur baru
ini, diharapkan tugas-tugas yang diemban dapat dilaksanakan
secara lebih fokus. Tugas-tugas itu adalah urusan agama
Islam (selain haji dan pendidikan keagamaan Islam), yakni
Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf.
Dengan wadah struktur itu, Ditjen Bimas Islam
membawahi lima subsatker (sub satuan kerja) tingkat eselon
II, yakni Sekretariat, Direktorat Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah, Direktorat Bina KUA dan Keluarga
Sakinah, Direktorat Penerangan Agama Islam, dan Direktorat
Pemberdayaan Zakat dan Wakaf.
Di tingkat daerah, Ditjen Bimas Islam memiliki
"kepanjangan tangan" pada bidang-bidang (provinsi) dan
seksi-seksi (kabupaten/kota). Pada lapis paling ujung, Ditjen
Bimas Islam memiliki unit pelaksana teknis di tingkat
Kecamatan, yakni Kantor Urusan Agama Kecamatan (KUA)
sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat yang tugas
utamanya melakukan pencatatan nikah dan rujuk.2

2
https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/sejarah diakses pada Sabtu,
30 November 2019, 10.00 WIB
27

B. Visi dan Misi Ditjen Bimas Islam

Visi Bimas Islam adalah: “Terwujudnya masyarakat


Islam Indonesia yang taat beragama dan sejahtera Lahir
Batin". Rumusan visi tersebut secara tegas menunjukkan
bahwa pembangunan masyarakat Islam Indonesia menjadi
fokus utama dalam arah pembangunan Bimas Islam dengan
menitikberatkan kepada masyarakat Islam yang taat beragama
dan sejahtera lahir dan batin.3
Sedangkan Misi Bimas Islam adalah: "Meningkatkan
Kualitas Bimbingan, Layanan Keagamaan, dan
Pemberdayaan Potensi Ekonomi Umat Islam Indonesia".
Misi tersebut disusun dengan mempertimbangkan peran
Bimas Islam sebagai salah satu Instansi pemerintah yang
memiliki fungsi bimbingan, layanan, pemberdayaan, dan
pengembangan.4
Akan tetapi, sejalan dengan arahan Presiden Republik
Indonesia Joko Widodo sebagaimana disampaikan pada
Pidato Kenegaraan di hadapan Sidang Tahunan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada 16 Agustus 2019, Visi
Misi Ditjen Bimas Islam ini serta merta dihapus. Hal ini

3
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, “Rencana
Strategis Bimbingan Masyarakat Islam Tahun 2015-2019”, Desember 2015, h.
37
4
https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/visi-dan-misi, Sabtu, 30
November 2019, 10.45 WIB
28

disebabkan karena kebijakan Presiden yang meniadakan visi


misi di tingkat kementerian.5

C. Tujuan Ditjen Bimas Islam

Tujuan pembangunan Bimas Islam adalah sebagai


berikut:6
1. Meningkatkan kualitas pemahaman dan pengamalan
ajaran agama masyarakat Islam
2. Memenuhi kebutuhan pelayanan kehidupan beragama
masyarakat Islam yang berkualitas dan merata; dan
3. Meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan
potensi zakat dan wakaf guna memberi kontribusi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat Islam.

5
Wawancara dengan Kasubbag Sistem Informasi dan Hubungan
Masyarakat Ditjen Bimas Islam, Sigit Kamseno, pada Selasa, 10 Desember
2019 Sigit mengatakan bahwa pada periode kedua pemerintahannya, Presiden
Joko Widodo menghendaki agar visi misi pemerintah dipusatkan hanya Visi
Misi Presiden, tidak ada lagi visi misi di tingkat Kementerian.
6
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, “Rencana Strategis
Bimbingan Masyarakat Islam Tahun 2015-2019”, Desember 2015, h. 39
29

D. Struktur Organisasi Ditjen Bimas Islam7

1.1 Tampilan Struktur Organisasi Ditjen Bimas


Islam

E. Tugas dan Fungsi Ditjen Bimas Islam

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam


mempunyai tugas yaitu menyelenggarakan perumusan dan
pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat Islam
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.8

7
https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/organisasi diakses pada Sabtu,
30 November 2019, 11.00 WIB
8
https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/tugas-dan-fungsi diakses pada
Sabtu, 30 November 2019, 11.00 WIB
30

Sedangkan fungsi Ditjen Bimas Islam yaitu:9


1. Perumusan kebijakan di bidang bimbingan masyarakat
Islam;
2. Pelaksanaan program bimbingan masyarakat Islam, yang
meliputi urusan agama Islam dan pembinaan Syariah,
bina kantor urusan agama dan keluarga sakinah,
penerangan agama Islam, pemberdayaan zakat, dan
pemberdayaan wakaf;
3. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di
bidang bimbingan masyarakat Islam;
4. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang bimbingan masyarakat Islam; dan
5. Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam.

9
https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/tugas-dan-fungsi diakses pada
Sabtu, 30 November 2019, 11.00 WIB
BAB IV

DATA DAN HASIL TEMUAN

A. Performa Komunikasi Bimas Islam

Seperti yang diketahui, Ditjen Bimas Islam memiliki 1


Sekretariat dan 4 Direktorat. Di bawah naungan Sekretariat
terdapat bagian data, sistem informasi dan hubungan
masyarakat. Bagian inilah yang memiliki tugas untuk
mempublikasi layanan-layanan yang ada di Bimas Islam,
khususnya di era digital. Masing-masing Direktorat
berkoordinasi dengan bagian data, sistem informasi dan
hubungan masyarakat untuk melakukan pelayanan kepada
publik. Secara teknis, keempat Direktorat tersebutlah yang
memiliki wewenang untuk menangani baik itu layanan,
konsultasi ataupun pengaduan dari publik. Secara publikasi,
bagian data, sistem informasi dan hubungan masyarakat lah
yang memiliki wewenang untuk melakukan hal tersebut
karena ketujuh saluran yang disebutkan di atas, dipegang dan
diatur oleh bagian data, sistem informasi dan hubungan
masyarakat. Demi terciptanya layanan yang baik kepada
publik khususnya di era digital, maka butuh performa
komunikasi yang baik pula yang harus dilakukan oleh seluruh
tim Ditjen Bimas Islam.
Dari data yang ditemukan terkait performa
komunikasi bagian data, sistem informasi dan hubungan

31
32

masyarakat, dan masing-masing Direktorat yang ada, peneliti


menjabarkan data yang ditemukan sebagai berikut:
1. Performa Ritual
Dalam performa ritual terbagi menjadi 4. Ritual
personal, tugas, ritual sosial, dan ritual organisasi.
a. Ritual Personal dan Tugas
Ritual personal memiliki pengertian yang
cukup sama dengan ritual tugas. Ritual personal dan
tugas dari bagian data, sistem informasi dan humas,
dapat dikatakan sudah cukup baik. Mulai dari Kepala
Sub Bagian (Kasubbag), admin media sosial, admin
pengelola website sampai dengan pengelola jaringan,
melakukan tugas mereka masing-masing setiap hari
dengan rutin dan teratur. Ritual personal dan tugas
yang dilakukan oleh Bapak Sigit selaku Kasubbag
sistem informasi dan humas yakni merencanakan
kegiatan subbag sistem informasi dan humas,
membagi tugas bawahan, membimbing bawahan
dalam pelaksanaan tugas, memeriksa hasil pekerjaan
bawahan, menyusun konsep kehumasan Ditjen Bimas
Islam, melaksanakan urusan publikasi, menyusun draft
siaran pers, menyusun dan mengkoordinasikan bahan
publikasi cetak dan online, menyusun perjanjian
kinerja, serta mengevaluasi pelaksanaan tugas pada
subbagian data, sistem informasi dan humas. Berbeda
dengan Kasubbag, performa ritual personal/tugas
Zaenuri Sofyan selaku admin dari media sosial yang
33

menjadi saluran publikasi Bimas Islam, mempunyai


tugas melakukan pengecekan berita di website untuk
dipublikasikan lebih lanjut ke media sosial seperti
instagram, fanpage, dan twitter Bimas Islam. Nur
Hidayat Kurniawan selaku admin pengelola website
Bimas Islam memiliki tugas menginput berita, opini
dan info penting ke dalam website Bimas Islam. Ia
juga memiliki tugas untuk menyusun bahan informasi
yang akan dipublikasikan. Bapak Yudi Setiawan
selaku pengembang sistem program dan server Bimas
Islam memiliki tugas yaitu mengecek jaringan pada
aplikasi-aplikasi yang ada di Bimas Islam, serta
mengelola email Bimas Islam. Ia juga memiliki tugas
sebagai admin youtube Bimas Islam. Sebagai admin
youtube, bapak Yudi bertugas untuk mengupload
video-video ke dalam youtube Bimas Islam.
Lain halnya dengan bagian data, sistem informasi,
dan humas, keempat Direktorat yang ada, memiliki
ritual personal dan tugasnya masing-masing. Dalam
setiap Direktorat, peneliti mengambil masing-masing
satu pegawai sebagai sampel untuk dimintai data
terkait performa komunikasi Direktorat mereka selama
bekerja sama dengan bagian data, sistem informasi,
dan humas dalam melayani publik di era digital. Ibu
Nur Rahmawati selaku Kepala Seksi Pengendalian
Mutu Naskah Agama dan Keagamaan Islam dari
Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan
34

Syariah, memiliki tugas yaitu membuat kegiatan untuk


menilai buku, menelaah, dan memberikan penilaian,
kemudian juga memproduksi buku, dan menggulirkan
peraturan seperti mengenai pengelolaan perpustakaan,
standar penilaian buku keagamaan, dan rencana
penyusunan rancangan peraturan menteri Agama
mengenai buku umum keagamaan. Ibu Shinta
Khairunnisa Nurfahmi selaku Kepala Seksi Edukasi
Zakat dan Wakaf dari Direktorat Pemberdayaan Zakat
dan Wakaf, memiliki tugas yaitu mengecek email baik
email pribadi ataupun email pekerjaan, mengecek
editorial plan akun instagram literasi zakat wakaf,
mengecek masuknya surat, membuat laporan, menulis
program kerja yang akan dilaksanakan. Bapak Jajang
Ridwan selaku Kepala Seksi Pengelolaan Sarana dan
Prasarana KUA dari Direktorat Bina KUA dan
Keluarga Sakinah, memiliki tugas yaitu mengelola
sarana dan prasarana KUA, menindaklanjuti dan
mengantisipasi keluhan dari masyarakat, mulai dari
perihal kepemilikan, aset bangunan, lahan dan sarana
penunjang lainnya. Bapak Anggun Budi Santoso
selaku Kepala Seksi Kemitraan Lembaga Dakwah dan
Majelis Taklim dari Direktorat Penerangan Agama
Islam, memiliki tugas yaitu melayani dan melakukan
pembinaan terhadap majelis taklim dan lembaga
keagamaan Islam lainnya di seluruh wilayah republik
Indonesia, merumuskan dan mengkoordinasikan
35

kebijakan-kebijakan, mengeluarkan regulasi,


melaksanakan evaluasi dan laporan, melakukan
sosialisasi kebijakan menteri Agama, mengarahkan
tugas jabatan fungsional umum, serta melaporkan
capaian kegiatan.
b. Ritual Sosial
Ritual sosial dilakukan oleh Bagian Data,
Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas Islam
melalui saluran-saluran media sosial dan melalui event
untuk publik. Ditjen Bimas Islam melakukan ritual
sosial berupa give away dan kuis yang melibatkan
masyarakat atau followers. Give away diadakan di
akun instagram, fanpage dan twitter Bimas Islam,
sedangkan untuk kuis selalu diadakan pada setiap
pameran-pameran dan tak jarang diadakan di
instagram juga.
Give away dan kuis yang diadakan terkait
dengan tugas dan fungsi Ditjen Bimas Islam.
Walaupun antusias publik terhadap kegiatan ini dapat
dikatakan baik, namun dua kegiatan ini dilakukan
secara insidental atau dilakukan hanya pada
kesempatan dan waktu tertentu saja, tidak secara tetap
atau rutin.1
“Ini insidental. Kalau misalnya kita lagi ada
niat pengen naikin followers, kita kasih giveaway.

1
https://kbbi.web.id/insidental, diakses pada 28 januari 2020 Pukul
13:35 WIB
36

Atau kalau misalnya pas lagi ada capaian-capaian


tertentu, kita kasih giveaway. Kuis ga selamanya di
instagram, tapi pada setiap pameran-pameran, kita
selalu ngadain kuis. Dan itu pesertanya luar biasa
antusias.”2.
Ritual sosial lainnya yang dilakukan Bagian
Data, Sistem Informasi dan Humas Bimas Islam ialah
mengadakan lomba-lomba. Setiap Direktorat
mengadakan lomba setiap satu kali dalam setahun.
Akan tetapi, Direktorat Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah tidak memiliki program untuk
lomba, dikarenakan tidak ada kaitannya. Tahun 2019,
Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf telah
mengadakan lomba Kompetisi Video Animasi dan
Blog yang diikuti oleh seluruh masyarakat di wilayah
Indonesia. Begitu pula dengan Direktorat Penerangan
Agama Islam yang mengadakan lomba Video Pendek
Tradisi dan Budaya Islam di Indonesia. Antusias
publik terhadap lomba tersebut cukup baik, terbukti
dengan adanya 386 video pendek yang masuk
mengikuti lomba tersebut. Kegiatan lomba ini
dilakukan supaya masyarakat ikut turut berpartisipasi
dan sadar akan program-program Bimas Islam.

2
Wawancara dengan Kasubbag Sistem Informasi dan Humas, Sigit
Kamseno. Pada tanggal 6 Januari 2020 di Kantor Bimas Islam, Kementerian
Agama
37

Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas Ditjen


Bimas Islam juga membuka ruang media informasi
dan sosialisasi terhadap program-program Bimas Islam
yang melibatkan publik sebagai bentuk ritual sosial
mereka. Hal ini dilakukan dengan mengadakan event
atau pameran. Setiap satu kali dalam sebulan diadakan
event atau pameran. Tercatat pada tahun 2019, Bimas
Islam telah mengadakan 11 event atau pameran untuk
publik, yakni diantaranya:
1) Coaching Clinic Penulisan Naskah Islam
Moderat
2) Bina Moderasi Islam bagi Generasi Milenial
3) Lomba Vlog Bimas Islam
4) Pengembangan Literasi Zakat Wakaf
5) Pameran Bimas Islam Berkarakter Milenial
6) Nitizen Bicara Zakat
7) Pelatihan Jurnalistik & Literasi Informasi
8) Zakat Wakaf for Campus Citizen 4.0
9) Diseminasi Naskah/Buku Moderasi Islam
10) Sosialiasi Seni Budaya Islam
11) Pelatihan Fotografi
12) Pelatihan Video Pendek
13) Pelatihan Fotografi
Kegiatan ini mereka lakukan supaya publik
paham terkait informasi, cakupan layanan, program-
program hingga prestasi yang ada di Bimas Islam.
38

“Jadi masyarakat tahu kalau Kementerian


Agama itu ternyata punya yang namanya Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, dan disitu
punya layanan yang luas untuk masyarakat.”3
c. Ritual Organisasi
Ritual organisasi yang dilakukan Bagian Data,
Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas Islam ialah
dengan rutin melaksanakan evaluasi. Bagian data,
sistem informasi dan humas selalu mengadakan rapat
tahunan. Setiap bulannya juga dilaksanakan rapat
pimpinan pejabat eselon 1, eselon 2, eselon 3 dan
eselon 4. Evaluasi ini dilakukan untuk melihat
perkembangan Bimas Islam. Memantau program apa
yang telah dilaksanakan dan yang belum dilaksanakan,
dan juga kendala apa saja yang terjadi.

3
Wawancara dengan Pengelola Website Bimas Islam, Nur Hidayat
Kurniawan. Pada tanggal 6 Januari 2020 di Kantor Bimas Islam, Kementerian
Agama.
39

Tabel 1
Performa Ritual Bagian Data, Sistem Informasi, dan
Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas Islam

No. Performa Ritual Keterangan


1 Foto pertama
menunjukkan
masyarakat publik
antusias mengikuti kuis
berbasis online yang
diadakan oleh Bagian
Data, Sistem Informasi
dan Humas Ditjen
Bimas Islam pada saat
acara Islamic Book
Fair.
Foto kedua
menunjukkan Kasubbag
Sistem Informasi dan
Humas (sebelah kanan)
sedang memberikan
Al-Quran secara gratis
kepada salah satu
peserta.
40

2 Performa ritual berupa


pengadaan lomba film
pendek dengan tema
“Tradisional dan
Budaya Muslim di
Indonesia”. Berikut
disertakan foto para
pemenang lomba
tersebut.

3 Performa ritual berupa


pengadaan Malam
Penganugerahan Zakat
dan Wakaf 2019.
Dalam acara tersebut
terdapat sesi pemberian
hadiah kepada para
pemenang lomba video
animasi dan blog zakat
& wakaf 2019.
41

4 Foto pertama, Performa


ritual berupa evaluasi
program kerja
kehumasan dan
persiapan membuat
website literasi zakat
wakaf.
Foto kedua, rapat
evaluasi program
kehumasan. Nampak
tenaga Humas banyak
diisi oleh pegawai
milenial.

2. Performa Hasrat
Performa hasrat yang dilakukan oleh Bagian Data,
Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas Islam adalah
bagaimana seluruh program dapat sampai ke publik
dengan baik, dan pelayanan terhadap masyarakat sesuai
dengan peraturan yang ada. Untuk mencapai hal tersebut,
Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas
Islam melakukan sosialisasi attack di media sosial.
Mereka melakukan sosialisasi attack dengan cara
membuat videografis atau infografis, supaya informasi
yang disampaikan bisa diterima secara baik dan benar
oleh publik.
42

“Sosialisasi attack itu misalkan kita ada peraturan


PMA baru nih tentang pernikahan. Kita ada PMA No.20
tahun 2019 itu tentang peraturan dan persyaratan nikah.
Itu kita sosialisasikan, yang bener-bener kemarin kita
lakukan itu yang sosialisasi tentang nikah di luar KUA itu
Rp. 600.000, di dalam KUA itu 0 rupiah. Nah ini banyak
yang disalahgunakan. Makanya kita melakukan
sosialisasi attack dengan cara membuat videografis
tentang biaya nikah dan persyaratannya.”4
Data selanjutnya yaitu kisah menarik yang selalu
tim Bimas Islam antusias ceritakan kepada publik. Kisah-
kisah tersebut beragam, mulai dari kisah para penghulu,
pelayanan pernikahan, perjuangan para penyuluh di
daerah pelosok-pelosok, hingga masalah terkait Islam
rukiyat seperti kalender Islam, pelaksanaan puasa dan
lebaran yang berbeda, sampai fenomena gerhana matahari
cincin. Hal ini dilakukan dengan tujuan mensosialisasikan
program-program Bimas Islam dan sebagai sarana untuk
menyalurkan keinginan publik.

3. Performa Sosial
Performa sosial berkaitan dengan sikap anggota
selama bekerja dan juga kerja sama antar anggota dalam
sebuah organisasi. Performa ini harus dimiliki setiap
instansi supaya tercipta sebuah kerjasama yang baik. Dari

4
Wawancara dengan admin media sosial Bimas Islam, Zaenuri Sofyan.
Pada tanggal 6 Januari 2020 di Kantor Bimas Islam, Kementerian Agama.
43

data yang ditemukan di lapangan, sikap antar anggota tim


Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas Bimas Islam
cenderung kooperatif, saling menutupi kekurangan
masing-masing, saling membantu satu sama lain, dan
saling berkoordinasi demi tercapainya visi misi Ditjen
Bimas Islam. Dalam melakukan pelayanan kepada publik,
Bimas Islam memiliki budaya komunikasi tersendiri.
Setiap informasi layanan yang akan disampaikan kepada
publik, berawal dari sebuah lampiran petunjuk teknis atau
biasa mereka sebut dengan Juknis. Juknis tersebut
merupakan lampiran-lampiran yang berisi tentang
petunjuk teknis informasi atau layanan program Bimas
Islam, mulai dari latar belakang, proses dasar hukum,
pengertian umum, sampai dengan persyaratan dan
prosedur. Pada bagian persyaratan dan prosedur akan
diubah dan disederhanakan oleh tim ke dalam bentuk
infografis ataupun videografis. Hal ini dilakukan supaya
peraturan yang mulanya bersifat digit, birokratis, dengan
bahasa yang baku pemerintahan, bisa menjadi bahasa
yang mudah dipahami oleh publik, sehingga publik akan
mudah menerima layanan informasi yang mereka berikan.
“Yang masyarakat perlu tau syarat dan prosedur
untuk mengajukan bantuan misalnya. Itu sesuai SOP.
SOP-nya sudah ada dalam Juknis. Juknis kita
terjemahkan dalam bentuk infografis atau dalam bentuk
video-video kreatif, contoh misalnya yang syarat daftar
nikah. Ini kan ada juknisnya, ada undang-undangnya, ada
44

di PMA No.20 tahun 2019, tapi kita terjemahkan dalam


bentuk video.”5

4.1 Tampilan Petunjuk Teknis (JukNis) Tentang Bantuan


Untuk Majelis Taklim

5
Wawancara dengan Kasubbag Sistem Informasi, dan Humas, Sigit
Kamseno. Pada tanggal 6 Januari 2020 di Kantor Bimas Islam, Kementerian
Agama.
45

4.2 Tampilan Infografis Tentang Bantuan Untuk Majelis


Taklim

Dalam pembuatan berita, terjalin kerja sama antara


reporter dengan admin media sosial dan admin website.
Bentuk kerja sama yang dilakukan ialah dimulai dengan
reporter meliput kegiatan yang dilaksanakan oleh Bimas
Islam. Reporter membuat berita kemudian berita tersebut
dikirim kepada admin website. Sebelum berita
dipublikasikan, admin website mengedit dan memasukkan
template terlebih dahulu, kemudian dipublikasikan ke
website. Setelah itu, admin media sosial segera
mempublikasikan berita tersebut ke fanpage, instagram,
dan twitter dengan templatenya masing-masing.
46

Setiap Direktorat pun memiliki bentuk kerja sama


dengan bagian data, sistem informasi, dan humas dalam
menyampaikan informasi layanan kepada publik.
Berdasarkan dari data yang diperoleh, peneliti
menjabarkan data yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel 2
Bentuk Kerja Sama antara Direktorat
dengan Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas

No Nama Direktorat Bentuk Kerja Sama

1. Direktorat Urusan Pada awalnya, e-pusbim


Agama Islam dan (perpustakaan Bimas Islam secara
Pembinaan Syariah online) dipegang oleh bagian data,
sistem informasi dan humas, tapi
kini diserahkan kepada subdit
Kepustakaan Islam. Untuk hal-hal
yang berkaitan dengan aplikasi dan
tentang penulisan, Direktorat ini
bersinergi dengan bagian data,
sistem informasi dan humas, dan
juga kerja sama kontribusi dalam
pembuatan konten yang akan
diberikan kepada publik (terakhir
konten mengenai moderasi Islam).
47

2. Direktorat Bagian data, sistem informasi dan


Pemberdayaan Zakat humas meliput serta
Wakaf mempublikasikan berita-berita
terkait dengan program kegiatan
yang diadakan oleh Direktorat ini.
Para anggota dalam Direktorat ini
juga berpartisipasi aktif membantu
bagian data, sistem informasi dan
humas dalam melakukan pelayanan
kepada publik, seperti membantu
saat pameran. Saat pameran
berlangsung, Direktorat ini
berkontribusi tenaga, souvenir, dan
juga koordinasi peserta.
3. Direktorat Kerja sama dengan bagian data,
Penerangan Agama sistem informasi dan humas yaitu
Islam membuat infografis untuk
menginfokan, mengumumkan
kepada publik mengenai layanan-
layanan yang diberikan oleh
Direktorat ini, seperti layanan
bantuan masjid, bantuan untuk
ormas Islam, yayasan dan majelis
taklim. Bagian data, sistem
informasi dan humas juga bekerja
sama dalam pembuatan dan
48

penerbitan berita terkait program


kegiatan yang diadakan oleh
Direktorat ini.
4. Direktorat Bina Kerja sama dengan bagian data
KUA dan Keluarga terkait jumlah yang masuk, baik itu
Sakinah jumlah titik layanan KUA, jumlah
peristiwa pernikahan, sampai
jumlah kepemilikan lahan KUA.
Sedangkan untuk kerja sama
dengan bagian sistem informasi
dan humas, terkait dengan
infrastruktur. Penggunaan aplikasi
SIMKAH juga dikoordinasikan
dengan bagian ini, karena server,
sarana dan prasarana untuk
pemeliharaan aplikasi ini ada di
bagian sistem informasi dan
humas.

Secara keseluruhan, bagian data, sistem informasi


dan humas bekerja sama secara adil dengan masing-
masing Direktorat. Terutama, dalam hal publikasi layanan
informasi kepada publik. Hal ini dilakukan secara adil dan
merata, seluruh Direktorat bekerja sama dalam hal ini.
Begitu pula jika datang masalah dari publik. Setiap ada
keluhan atau konsultasi dari publik, bagian humas pasti
melaporkan terlebih dahulu kepada tim teknis pada
49

Direktorat yang bersangkutan, untuk kemudian


dibicarakan bagaimana solusinya.
“Kalau masalah pernikahan misal ya kita terusin
ke Direktorat Bina KUA, gitu. Kita coba diskusikan ke
mereka, permasalahannya kayak gini lalu dalam masa
tenggang menunggu jawaban, kita berikan template
jawaban dulu ke pemohon. Nah setelah diskusi baru kita
kembalikan lagi ke pemohon. Paling gitu kita sebagai
perantara aja sih sebenernya, karena kan memang tugas
dari sekretariat itu pelayanan. Nah pelayanan publik ada
di kita, untuk yang mengeksekusinya itu ada di teknis, per
direktorat.”6

4. Performa Politis
Bagian data, sistem informasi dan humas memiliki
wewenang untuk melakukan penyebarluasan informasi
kepada publik. Bagian ini berada dibawah naungan
Sekretaris Ditjen Bimas Islam. Dalam hal ini, Sekretaris
Ditjen Bimas Islam yang memegang kuasa penuh untuk
mengontrol penyebarluasan segala layanan informasi
yang akan diberikan kepada publik. Sekretaris memiliki
tanggung jawab secara keseluruhan, akan tetapi pada
masing-masing Direktorat terdapat Kepala Bagian yang
memiliki tanggung jawab pula. Setiap layanan informasi
yang akan diberikan kepada publik berasal dari subdit

6
Wawancara dengan admin media sosial Bimas Islam, Zaenuri Sofyan.
Pada tanggal 6 Januari 2020 di Kantor Bimas Islam, Kementerian Agama.
50

masing-masing Direktorat, yang kemudian diubah ke


dalam bahasa komunikasi kehumasan oleh bagian data,
sistem informasi dan humas untuk disampaikan kepada
publik. Sebagai pemegang kuasa, Sekretaris berhak untuk
mencoret, mencabut, menghapus layanan atau informasi
yang berasal dari subdit masing-masing Direktorat.
Walaupun seperti itu, untuk gaya penyampaian layanan
informasi kepada publik dipegang oleh para pegawai
kreatif yang ada di bagian data, sistem informasi dan
humas. Lain halnya dengan pemegang kuasa atas saluran-
saluran digital yang digunakan Bimas Islam untuk
melayani publik. Dalam hal ini, admin yang memiliki
kuasa untuk mengontrol saluran-saluran tersebut, baik itu
admin media sosial maupun admin pengelola website.
Admin mengontrol atas dasar pengawasan dari pemilik
kuasa secara keselurahan yaitu Sekretaris Ditjen Bimas
Islam.

Tabel 3
Performa Politis Bagian Data, Sistem Informasi dan
Hubungan Masyarakat Ditjen Bimas Islam

No. Pemegang Kuasa Performa Politis Keterangan


1 Sekretaris Ditjen Memegang kuasa Seluruh
Bimas Islam penuh untuk layanan
mengontrol informasi
51

penyebarluasan segala cakupan


layanan informasi Bimas Islam
yang akan diberikan
kepada publik.
Memiliki kuasa untuk
mencoret, mencabut,
menghapus layanan
atau informasi yang
berasal dari subdit
masing-masing
Direktorat.
2 Kepala Bagian Memiliki kuasa atas Seluruh
Data, Sistem perencanaan, layanan
Informasi, dan penyusunan, dan informasi
Hubungan pelaksanaan standar, cakupan
Masyarakat norma, prosedur, dan Bimas Islam
hal lain di bidang
pengelolaan data,
sistem informasi dan
kehumasan.
3 Kepala Sub Memiliki kuasa atas Seluruh
Bagian Sistem perencanaan, layanan
Informasi, dan penyusunan, dan informasi
Hubungan pelaksanaan standar, cakupan
Masyarakat norma, prosedur, dan Bimas Islam
hal lain di bidang
52

sistem informasi dan


kehumasan.
4 Admin Media Memiliki kuasa untuk Seluruh
Sosial mengontrol saluran- layanan
saluran digital yang informasi
digunakan Bimas cakupan
Islam untuk melayani Bimas Islam
publik khususnya
media sosial Bimas
Islam.
5 Admin Website Memiliki kuasa untuk Seluruh
mengontrol website layanan
Bimas Islam yang informasi
digunakan untuk cakupan
melayani publik. Bimas Islam

5. Performa Enkulturasi
Performa enkulturasi berkaitan dengan kontribusi
masing-masing individu dalam sebuah tim dengan segala
kemampuan keahlian dan pengetahuannya di dalam
instansi. Di dalam bagian Data, Sistem Informasi dan
Humas Ditjen Bimas Islam, terdapat admin media sosial
yang berkontribusi melakukan pelayanan, pemantauan
dan konsultasi untuk publik, ada admin website
berkontribusi mengelola website seperti menginput berita,
opini dan info penting. Akan tetapi, dalam pembuatan
53

infografis dan videografis, Bimas Islam masih melibatkan


bantuan dari pekerja lain di luar Bimas Islam.
“Jadi karena kita tidak memiliki keahlian dalam
membuat infografis, jadi kadang kita meminta tolong
kepada rekanan buat bikinin. Jadi ada rekanan, ibaratnya
orang di luar bimas islam lah. Biasanya untuk bikin
infografis, videografis, karena kan kita belum ada ahlinya
disini.“7.
Untuk pembuatan berita, setiap Direktorat
memiliki masing-masing 3 reporter. Bimas Islam juga
meminta bantuan dari rekan-rekan reporter
Muhammadiyah dan NU (Nahdlatul Ulama) untuk
meliput berita yang akan dipublikasikan kepada publik.
Dari data yang ditemukan, para pegawai Bimas Islam
belum mendapatkan pelatihan khusus terkait peningkatan
pengetahuan dan keahlian mereka dalam berkontribusi.
Hingga saat ini, mereka hanya belajar dari pengalaman
saat bekerja saja.

7
Wawancara dengan admin media sosial Bimas Islam, Zaenuri Sofyan.
Pada tanggal 6 Januari 2020 di Kantor Bimas Islam, Kementerian Agama.
54

B. 7 Saluran Bimas Islam di Era Digital

Di era yang digital ini, Bagian Data, Sistem Informasi


dan Humas Ditjen Bimas Islam memanfaatkan kecanggihan
internet untuk mempermudah tugas mereka dalam melayani,
membimbing, memberdayakan dan mengembangkan publik
khususnya masyarakat Islam di Indonesia. Terkait dengan hal
tersebut, peneliti menemukan 7 saluran yang digunakan
Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas
Islam dalam pelayanan publik di era digital. Ada 6 saluran
yang tersambung dengan internet sehingga saluran-saluran ini
dapat dengan mudah diakses kapanpun dan dimanapun oleh
publik, serta satu saluran yang masih erat hubungannya
dengan digitalisasi. Ke-7 saluran tersebut ialah:
1. Website

Gambar 4.3 Tampilan Website Bimas Islam

Ditjen Bimas Islam memiliki website yang bernama


https://bimasislam.kemenag.go.id/. Di halaman utama
55

website tersebut terdapat 16 info publik yang dapat


diakses oleh publik khususnya masyarakat Islam, serta
terdapat kontak Ditjen Bimas Islam lengkap dengan
alamat, nomor telefon, dan peta lokasi. Berikut 16 info
publik yang terdapat di halaman utama website Bimas
Islam:

a. Berita, Opini & Tokoh


1) Berita.8
Berita yang disajikan di dalam website ini
yakni berita seputar kegiatan atau acara yang
diselenggarakan oleh Bimas Islam maupun
Kemenag. Terdapat 2768 berita yang sudah
diterbitkan di website ini, terhitung dari tahun
2014 hingga 2019. Berita pertama diterbitkan
pada Rabu, 15 Januari 2014 pukul 19:35 WIB
dengan judul berita yaitu “Menag: Jangan
Jadikan Agama Pintu Masuk Ciptakan
Disharmoni Sosial”. Sedangkan berita paling
terbaru diterbitkan pada Selasa, 17 Desember
2019 pukul 10:46 WIB dengan judul berita yaitu
“Menengok Pelaksanaan Bimwin (Bimbingan
Perkawinan) di Bumi Paguntaka”. Tentu seiring
berjalannya waktu, penerbitan berita di website
ini pun pasti akan bertambah.

8
https://bimasislam.kemenag.go.id/site/informasi/berita, diakses pada
Selasa, 17 Desember 2019, 10:30 WIB
56

2) Opini.9
Dalam website bimas Islam terdapat laman
opini yang berisi tulisan-tulisan terkait
informasi, layanan, dan program Bimas Islam
dari para ASN di lingkungan Bimas Islam,
penghulu, dan penyuluh. Terdapat 253 opini
yang sudah diterbitkan, terhitung dari tahun
2014 sampai 2019. Opini pertama diterbitkan
pada Rabu, 15 Januari 2014 pukul 19:16 WIB
dengan judul opini yaitu “HAB (Hari Amal
Bakti) Ke-68 Kemenag, Kritik dan Harapan”
yang merupakan opini dari Sekretaris Jenderal
Kementerian Agama, Bahrul Hayat seputar
kritik dan harapan untuk Kemenag. Sedangkan
opini paling terbaru diterbitkan pada Selasa, 26
November 2019 pukul 13:20 WIB dengan judul
opini yaitu “Perpustakaan, Masjid dan Jama‟ah”
yang merupakan opini dari Nasuha Abu Bakar,
MA selaku Penyuluh Agama Islam Kota
Tangerang Selatan. Opini yang beliau
sampaikan seputar hubungan antara
perpustakaan, masjid dan jama‟ah.

9
https://bimasislam.kemenag.go.id/site/informasi/opini, diakses pada
Selasa, 17 Desember 2019, 10:40 WIB
57

3) Tokoh.10
Pada laman tokoh berisi tentang biografi
dan kisah hidup para tokoh Kemenag RI.
Terdapat 49 tokoh yang sudah berbagi kisah dan
pengalaman hidup mereka di laman ini. Tokoh
pertama yang mengisi halaman tokoh ini ialah
Drs. H. Jaja Jaelani, MM. Beliau merupakan
Direktur Pemberdayaan Zakat, Ditjen Bimas
Islam Kemenag. Kisah hidup beliau diangkat
pada Selasa, 18 Maret 2014 pukul 18:04 WIB.
Sedangkan tokoh paling terbaru yang diangkat
kisah hidupnya di laman ini ialah Drs. H.
Mohammad Agus Salim, M. Pd. Beliau
merupakan Direktur Urusan Agama Islam dan
Pembinaan Syariah Ditjen Bimas Islam. Kisah
hidup beliau yang berjudul “Jejak Agus Salim:
Lahir Sebagai Pendidik, Berjalan Sebagai
Organisatoris” diangkat pada Senin, 2 Desember
2019 pukul 11:52 WIB.
b. Seleksi Calon Anggota Baznas Periode 2020-2025
Pada laman ini, terdapat informasi seputar
seleksi calon anggota Baznas periode 2020-2025.
Mulai dari infografis seleksi calon anggota baznas
yang terdiri dari persyaratan, tata cara pendaftaran,
tahapan seleksi dan ketentuan lainnya. Kemudian

10
https://bimasislam.kemenag.go.id/site/profil/tokoh diakses pada
Selasa, 17 Desember 2019, 10:50 WIB
58

terdapat pula laman untuk mendownload formulir


pendaftarannya. Hingga laman untuk pengumuman
pendaftaran calon anggota Baznas.
c. Jadwal Shalat
Pada laman jadwal shalat terdapat dua
informasi yang disajikan, yakni jadwal shalat untuk
seluruh wilayah di Indonesia mulai dari tahun 2009
hingga 2069 dan jadwal imsakiyah (bulan Ramadhan)
untuk seluruh wilayah di Indonesia mulai dari tahun
1436 H/2015 M hingga 1440 H/2019 M.
d. Regulasi & Info Penting
Pada laman ini terdapat lampiran info penting
yang dapat dibuka dan dibaca oleh publik. Mulai dari
info penting seputar Undang-undang, Peraturan
Pemerintah, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden,
Peraturan Menteri Agama, Keputusan Menteri
Agama, kemudian ada pula Press Release, lampiran
mengenai capaian kinerja Ditjen Bimas Islam dan
masih banyak info penting lainnya yang diterbitkan di
laman ini.
e. Info Nikah
Demi terwujudnya kemudahan dalam layanan
pernikahan, Bimas Islam memberikan layanan untuk
pernikahan kepada publik melalui website mereka.
Dalam laman info nikah ini, terdapat beberapa info
penting seputar layanan nikah seperti:
59

1) Dokumen Persyaratan Nikah


Dalam laman ini dijelaskan standar pelayanan
nikah. Mulai dari persyaratan umum, persyaratan
khusus, pendaftaran, bimbingan perkawinan,
pelaksanaan, hingga waktu pelayanan, biaya dan
produk layanan.
2) Prosedur Layanan Nikah
Dalam laman ini dijelaskan secara rinci alur
pelayanan nikah.
3) Prosedur Legalisasi Buku Nikah
Dalam laman ini dijelaskan apa saja persyaratan
dan prosedur jika ingin melegalisasi buku nikah,
serta ada info terkait biaya, waktu dan produk.
4) Prosedur Legalisasi SK Nikah Luar Negeri
Dalam laman ini pun sama, dijelaskan tentang
persyaratan untuk surat keterangan nikah luar
negeri dan surat keterangan khusus, kemudian
prosedur, biaya, produk dan waktu.
f. Info Masjid
Pada laman ini terdapat info terkait data
masjid & data mushalla, dimana publik bisa melihat
nama beserta alamat masjid dan mushalla di seluruh
wilayah di Indonesia. Kemudian terdapat prosedur
bantuan masjid/mushalla. Dalam prosedur tersebut
dijelaskan bagaimana langkah-langkah jika ada
masyarakat yang ingin meminta bantuan
pembangunan atau rehab masjid dan mushalla di
60

sekitar wilayah yang mereka tempati. Lalu ada info


terkait tipologi masjid di Indonesia. Info ini
menjelaskan seputar pengelompokan masjid
berdasarkan jenisnya, seperti misal Masjid Negara
adalah masjid yang ditetapkan oleh pemerintah dan
berkedudukan di ibukota Negara sedangkan Masjid
Agung adalah masjid yang ditetapkan oleh Pemerintah
tingkat Kota/Kabupaten. Terakhir, terdapat info
tentang tuntunan penggunaan pengeras suara di dalam
masjid/mushalla.

4.4 Tampilan Infografis Tipologi Masjid di


Indonesia
61

g. Info Zakat & Wakaf


Pada laman layanan zakat & wakaf ini terdapat
beberapa layanan yakni:
1) Kalkulator zakat
Kalkulator zakat adalah layanan untuk
mempermudah perhitungan jumlah zakat yang
harus ditunaikan oleh setiap umat muslim sesuai
ketetapan syariah.11
2) Data pengumpulan zakat
Pada laman ini terdapat laporan keuangan
Baznas. Mulai dari laporan keuangan tahunan
sampai laporan keuangan bulanan.
3) Tata cara wakaf tanah
Pada laman ini dijelaskan secara rinci
bagaimana tata cara mewakafkan tanah milik
baik perorangan ataupun badan hukum.
4) Tata cara wakaf uang
Pada laman ini dijelaskan secara rinci
bagaimana tata cara mewakafkan uang. Mulai
dari cara mudah sampai alur untuk
mewakafkannya juga dijelaskan.
5) Prosedur Ruislag (tukar guling) tanah wakaf.
Pada laman ini dijelaskan secara rinci
bagaimana prosedur ruislag (tukar guling) tanah
wakaf.

11
https://baznas.go.id/kalkulatorzakat/, Selasa, 17 Desember 2019,
13:15 WIB
62

6) Data tanah wakaf & Grafik Wakaf


Pada laman data tanah wakaf terdapat data
mengenai jumlah tanah wakaf seluruh
Indonesia. Mulai dari jumlah, luas tanah [ha],
hingga yang sudah bersertifikat maupun yang
belum bersertifikat. Pada laman grafik wakaf
terdapat data jumlah dan luas tanah wakaf
seluruh Indonesia yang berbentuk grafik.
h. Konsultasi Syariah
Pada laman ini terdapat layanan untuk mengirim
pertanyaan terkait permasalahan syariah. Terdapat
formulir untuk mengirim pertanyaan konsultasi
syariah yang nantinya pertanyaan tersebut akan
dijawab oleh tim konsultasi syariah Bimas Islam.
Ruang lingkup syariah yang dapat dikonsultasikan
yakni seputar Al-Quran dan Hadist, Aqidah (paham
keagamaan, aliran keagamaan, gerakan keagamaan),
Fiqih (ibadah, muamalah, munakahat, produk halal,
haji, zakat dan wakaf, waris, hisab rukyat), Akhlak
dan Tasawuf, dan Hal umum lainnya. Konsultasi yang
telah terjawab pun dapat dilihat dan dibaca oleh
publik di laman ini. Terdapat pula bimbingan syariah
yang dapat dibaca oleh publik di laman ini.
i. Pustaka Digital
j. Dakwah Islam
Pada laman ini terdapat data mengenai jumlah
penyuluh PNS & Non PNS, budayawan muslim,
63

seniman muslim, penulis muslim, kaligrafer,


mufassir/mufassirah, qari/qari‟ah, hafidz/hafidzah,
guru ngaji, dewan hakim yang ada di seluruh
Indonesia, lengkap dengan data pendidikan, jenis
kelamin hingga usia mereka. Terdapat pula informasi
seputar majelis taklim, lembaga Islam (seni Islam,
LPTQ, dakwah, ormas Islam, sosial keagamaan
Islam), dan radio Islam.
k. Tim Cyber
Laman ini merupakan laman Tim Cyber Anti
Narkoba, Pornografi, dan Radikalisme Ditjen Bimas
Islam Kemenag RI. Pada laman ini terdapat berita-
berita, artikel, infografis, dan audio visual khususnya
seputar anti narkoba, pornografi, dan radikalisme
l. MTQ
Pada laman ini terdapat informasi seputar e-MTQ,
golongan dan cabang MTQ, daftar pemenang MTQ
baik tingkat Nasional maupun Internasional, dan
daftar dewan hakim.
m. Galeri
Pada laman ini terdapat foto-foto dokumentasi
kegiatan atau acara yang telah dilaksanakan oleh
Ditjen Bimas Islam, serta video-video tentang layanan
Bimas Islam maupun video-video hasil lomba yang
telah diselenggarakan oleh Bimas Islam.
64

n. Link Mitra
Pada laman ini terdapat beberapa link mitra
lembaga yang bekerja sama dengan Ditjen Bimas
Islam. Lembaga-lembaga tersebut ialah:
5) Inspektorat Jenderal Kemenag RI
6) Ditjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah)
7) Ditjen Pendis (Pendidikan Islam)
8) LPSE (Lembaga Pengadaan Secara Elektronik)
Kemenag RI
9) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI
10) Kementerian Sosial RI
11) Kementerian Luar Negeri RI
12) Kementerian Dalam Negeri RI
13) Badan Narkotika Nasional (BNN)
14) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT)
15) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)
16) Badan Wakaf Indonesia (BWI)
17) Majelis Ulama Indonesia (MUI)
18) Nahdlatul Ulama (NU)
19) Muhammadiyah
o. Profile
Pada laman profile terdapat info seputar sejarah,
visi dan misi, struktur organisasi, tugas dan fungsi,
pejabat, perjanjian kinerja Ditjen Bimas Islam,
Rencana strategis Bimas Islam tahun 2015-2019, dan
65

SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi


Pemerintah) Ditjen Bimas Islam tahun 2018 & 2019.
p. Pengaduan
Pada laman ini, masyarakat dapat melakukan
pengaduan kepada Bimas Islam. Masyarakat yang
ingin melakukan pengaduan harus mengisi form
pengaduan masyarakat yang sudah disediakan pada
laman tersebut.

2. Fanpage

4.5 Tampilan Fanpage Bimas Islam

Saluran kedua yang digunakan oleh Bimas Islam


ialah fanpage yang bernama “Ditjen Bimbingan
Masyarakat Islam RI” atau untuk menemukan halaman ini
dengan lebih mudah, publik bisa mencari dengan nama
@Ditjen.Bimas.Islam di aplikasi Facebook atau
Messenger. Fanpage ini dibuat pada tanggal 15 September
66

2011 dan memiliki total pengikut sebanyak 23.421 orang,


23.317 orang menyukai fanpage ini, dan 806
persinggahan. Terdapat informasi singkat tentang Ditjen
Bimas Islam, tautan website Bimas Islam serta peta lokasi
Bimas Islam pada fanpage ini. Fanpage ini memiliki nilai
4,2 dari 5 berdasarkan jumlah opini penilaian dari 54
orang.

3. Instagram

4.6 Tampilan Instagram Bimas Islam


Saluran ketiga yang digunakan Bimas Islam untuk
melayani publik yakni ialah instagram. Akun instagram
Bimas Islam bernama @bimasislam. Akun ini memiliki
jumlah pengikut sebanyak 11.400 pengikut dan mengikuti
34 akun instagram lainnya. Terdapat 416 postingan
dengan postingan terbaru pada Jumat, 31 Januari 2020.
Dalam bio akun ini tertulis bahwa akun instagram ini
67

akun resmi Ditjen Bimas Islam Kemenag RI, dan terdapat


pula link website Bimas Islam.

4. Twitter

4.7 Tampilan Twitter Bimas Islam


Saluran keempat yang digunakan oleh Bimas
Islam dalam melayani publik ialah twitter. Bimas Islam
memiliki akun twitter yang bernama @BimasIslam
dengan nama profil yaitu Bimas Islam, Kemenag. Akun
ini berdiri pada bulan Mei 2014. Memiliki persamaan
dengan akun instagramnya, yakni akun twitter ini
merupakan akun resmi Bimas Islam Kemenag dan
terdapat link website Bimas Islam pada bio akun twitter
ini. Terdapat 2.224 tweet atau postingan, 20.800 pengikut,
523 suka, 15 akun diiikuti dan 256 foto dan video pada
akun twiter ini.
68

5. Youtube

4.8 Tampilan Youtube Bimas Islam

Saluran berikutnya yang digunakan oleh Bimas


Islam ialah Youtube. Bimas Islam menggunakan youtube
sebagai sarana untuk memberikan informasi dalam bentuk
video. Nama akun youtube Bimas Islam yang dibuat pada
13 Agustus 2015 ini yaitu “Ditjen Bimas Islam TV”,
dengan jumlah subscribers sebanyak 481 subscribers atau
pengikut. Total video yang diunggah pada akun youtube
ini sebanyak 59 video dengan total jumlah tayangan
sebanyak 68.264x tayangan.
69

6. WhatsApp & Email

4.9 Tampilan Konsultasi Publik Melalui WhatsApp Bimas


Islam

4.10 Tampilan Pelayanan Melalui Email Humas


Bimas Islam
70

Saluran yang berikutnya ialah aplikasi WhatsApp


dan Email. Bimas Islam menggunakan kedua aplikasi ini
untuk pengaduan masyarakat. Apabila ada publik
khususnya masyarakat Islam di Indonesia yang ingin
melakukan pengaduan terhadap kinerja Bimas Islam
selama ini, bisa melalui kontak WhatsApp ataupun melalui
email. Nomor WhatsApp yang digunakan oleh Bimas
Islam yaitu 0811-1890-444 dan email yang digunakan
oleh Bimas Islam yaitu
humasbimasislam@kemenag.go.id.

7. Event-event di era digital


Saluran terakhir yang digunakan oleh Bimas Islam
dalam pelayanan publik di era digital ialah dengan
mengadakan event-event. Dalam hal ini, publik yang
mengikuti event-event tersebut akan secara langsung
mendapatkan layanan ataupun informasi dari Bimas
Islam. Tercatat ada 12 event yang telah diadakan oleh
Bimas Islam pada tahun 2019 ini, tentu event-event
tersebut berhubungan dengan era digitalisasi. Berikut
event-event tersebut ialah:
a. Coaching Clinic Penulisan Naskah Islam Moderat
b. Bina Moderasi Islam bagi Generasi Milenial
c. Lomba Vlog Bimas Islam
d. Pengembangan Literasi Zakat Wakaf
e. Pameran Bimas Islam Berkarakter Milenial
f. Nitizen Bicara Zakat
71

g. Pelatihan Jurnalistik & Literasi Informasi


h. Zakat Wakaf For Campus Citizen 4.0
i. Sosialisasi Seni Budaya Islam
j. Diseminasi Naskah/Buku Moderasi Islam
k. Pelatihan Fotografi
l. Pelatihan Video Pendek
BAB V

PEMBAHASAN

A. Performa Komunikasi Bagian Data, Sistem Informasi


dan Humas Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag
RI

Melayani, membimbing, memberdayakan, serta


mengembangkan masyarakat Islam merupakan tugas dari
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag
RI. Dalam melakukan hal ini tentu dibutuhkan performa atau
kinerja yang baik pada setiap individu di dalam instansi
tersebut. Performa dalam berkomunikasi pun tak kalah
penting dibutuhkan karena hal ini berpengaruh terhadap
kualitas layanan yang akan diberikan kepada publik.
Dibutuhkan kerja sama yang baik pula antara masing-masing
pegawai supaya tercipta pelayanan yang baik kepada publik.
Dalam Ditjen Bimas Islam, bagian data, sistem informasi dan
humas memiliki tugas dan wewenang untuk berkomunikasi
dengan publik yakni dengan cara mempublikasikan segala
layanan dan informasi terkait program-program yang ada di
Ditjen Bimas Islam, melalui saluran-saluran digital yang ada.
Namun untuk secara terknis, masing-masing Direktorat
terkait lah yang memiliki wewenang dan tugas untuk
memberikan pelayanan untuk publik. Keduanya harus
memiliki komunikasi dan koordinasi yang baik dan kuat agar

72
73

tercipta layanan serta bimbingan yang baik, yang akan


dirasakan oleh masyarakat Islam di seluruh Indonesia.
Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab kajian
pustaka, ada lima performa komunikasi yang dikemukakan
oleh Pacanowsky dan O‟Donnell Trujillo, yang mengatakan
bahwa budaya merupakan suatu cara hidup di dalam sebuah
organisasi, yang asumsinya menekankan kepada pandangan
mengenai proses sebuah nilai yang berlaku pada semua
perilaku kerja dalam sebuah organisasi. Hal ini berkaitan erat
dengan peran antar pegawai Direktorat Jenderal Bimas Islam
dalam meningkatkan kinerja mereka, baik pegawai pada
bagian data, sistem informasi dan humas ataupun pegawai
pada masing-masing Direktorat yang ada di bawah naungan
Ditjen Bimas Islam. Kelima performa komunikasi ini akan
membantu dalam melihat bagaimana peran komunikasi dan
interaksi mereka dalam melayani publik di era digital.

1. Performa Ritual
Performa ritual menjelaskan tentang bagaimana
seseorang melakukan aktivitas kesehariannya yang terjadi
secara teratur dan berulang. Dalam performa ini, terdiri
dari empat jenis ritual yakni ritual personal, ritual tugas,
ritual sosial, dan ritual organisasi. Dalam kaitannya
dengan melayani publik di era digital dan hubungan
komunikasi sesama pegawai Ditjen Bimas Islam, ada
beberapa kegiatan rutin yang selalu dilakukan secara
berulang-ulang. Mulai dari kegiatan harian, bulanan,
74

hingga tahunan yang telah terjadwalkan untuk menjadi


sebuah kegiatan rutin, yang kemudian dapat menjadi
upaya untuk membangun performa yang baik diantara
pegawai bagian data, sistem informasi dan humas dengan
pegawai pada masing-masing Direktorat terkait, serta
memaksimalkan kinerja keduanya dalam melayani publik
di era digital.
Seperti performa ritual personal dan tugas yang
dilakukan oleh pegawai Ditjen Bimas Islam. Mulai dari
bagian data, sistem informasi dan humas yakni ada
Kasubbag yang rutin merencanakan kegiatan,
membimbing bawahan, memeriksa hasil pekerjaan
bawahan, melaksanakan urusan publikasi, sampai dengan
mengevaluasi pelaksanaan tugas pada subbagian data, lalu
ada admin media sosial Bimas Islam yang selalu
mengecek berita di website Bimas Islam untuk
dipublikasikan lebih lanjut ke media sosial yang dimiliki
Bimas Islam. Kemudian ada admin website yang rutin
menginput berita, opini dan info penting ke dalam website
Bimas Islam serta menyusun bahan informasi yang akan
dipublikasikan. Hingga pegawai yang bertugas secara
rutin mengecek jaringan pada aplikasi-aplikasi yang ada
di Bimas Islam. Tak lupa performa pegawai pada masing-
masing Direktorat (dalam hal ini peneliti mengambil satu
orang dari masing-masing Direktorat untuk dijadikan
sampel) yang secara keseluruhan bekerja secara rutin
sesuai dengan tugas mereka masing-masing.
75

Pada performa ritual sosial pun peneliti menilai


bahwa Ditjen Bimas Islam telah melakukan kegiatan rutin
yang berhubungan dengan publik, seperti dengan
mengadakan give away di akun media sosial mereka, kuis
pada pameran yang mereka selenggarakan, lomba-lomba
yang tentu dapat diikuti oleh publik seluruh Indonesia,
serta mengadakan event-event bulanan atau tahunan yang
dimana publik dapat ikut serta pada event-event tersebut.
Hal ini dirasa sangat baik karena dengan melakukan
kegiatan yang berkaitan langsung dengan publik, akan
membuat publik mengetahui keberadaan Bimas Islam
termasuk layanan-layanan informasi apa saja yang
diberikan. Begitu pula pada performa ritual organisasi
yang dilakukan oleh Ditjen Bimas Islam, dirasa sudah
cukup baik karena setiap bulan dan tahunnya pasti
mengadakan evaluasi yang bertujuan untuk melihat
perkembangan Bimas Islam.
Peneliti beranggapan bahwa pegawai yang bekerja
sesuai dengan tugasnya masing-masing, komunikasi dan
interaksi secara langsung dengan publik, serta pertemuan-
pertemuan antara masing-masing pegawai dalam sebuah
instansi yang diagendakan secara rutin dan terorganisir,
akan membuat pelayanan kepada publik di era digital ini
berjalan dengan baik.
76

2. Performa Hasrat
Performa hasrat adalah keinginan, harapan, dan
idealisasi masa depan atau cerita yang selalu disampaikan
dan dikomunikasikan seseorang dengan antusias, dalam
menjalankan seluruh aktivitasnya kepada pihak lain di
instansi tempat beraktivitas. Komunikasi tersebut berisi
serta mencerminkan cita-cita dari organisasi itu sendiri,
sehingga penting untuk dikomunikasikan kepada pihak
lain. Performa hasrat dalam konteks pegawai Bagian Data,
Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas Islam dalam
melayani publik di era digital adalah bagaimana seluruh
program dapat sampai kepada publik dengan baik, dan
pelayanan terhadap masyarakat sesuai dengan peraturan
yang ada. Performa hasrat ini juga menjadi cerminan dari
tujuan Ditjen Bimas Islam yakni meningkatkan kualitas
pemahaman dan pengamalan ajaran agama masyarakat
Islam, memenuhi kebutuhan pelayanan kehidupan
beragama masyarakat Islam yang berkualitas dan merata
dan meningkatkan pemanfaatan dan kualitas pengelolaan
potensi zakat dan wakaf guna memberi kontribusi pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat Islam.
Demi mewujudkan harapan serta tujuan tersebut,
Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas
Islam melakukan beberapa upaya, yakni diantaranya
dengan melakukan sosialisasi attack dan menceritakan
atau membagikan kisah-kisah menarik terkait program-
program Bimas Islam kepada publik. Sosialisasi attack
77

yang dilakukan cukup efektif karena hal ini dilakukan


secara terus menerus sehingga membuat publik
mengetahui layanan ataupun informasi Bimas Islam
secara baik dan benar. Kemudian upaya menceritakan
kisah-kisah menarik terkait program-program Bimas
Islam, peneliti menilai hal ini cukup berpengaruh kepada
kualitas layanan Ditjen Bimas Islam kepada publik,
karena dalam hal ini secara tersirat Bagian Data, Sistem
Informasi dan Humas Ditjen Bimas Islam telah
mensosialisasikan program-program mereka dan
menjadikan instansi mereka sebagai sarana untuk
menyalurkan keinginan publik.
Peneliti melihat bahwa performa hasrat yang
terjadi pada Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas
Ditjen Bimas Islam ini dinilai cukup penting, karena
sebagai instansi yang dibutuhkan oleh masyarakat tentu
haruslah mengedepankan kualitas sistem pelayanan.
Dengan adanya harapan-harapan atau keinginan pada
Ditjen Bimas Islam, seharusnya membuat para pegawai
bekerja lebih baik lagi setiap harinya demi memberikan
pelayanan yang terbaik kepada publik.

3. Performa Sosial
Hubungan yang kooperatif, komunikatif, dan
saling memahami antar sesama sangatlah dibutuhkan
dalam sebuah organisasi. Performa ini harus dimiliki
setiap instansi supaya tercipta sebuah kerjasama yang
78

baik. Performa sosial merupakan perpanjangan dari


sebuah sikap sopan santun dan sikap ramah untuk
mendorong kerja sama di antara pegawai Ditjen Bimas
Islam khususnya pada bagian data, sistem informasi dan
humas dengan pegawai pada masing-masing Direktorat di
bawah naungan Ditjen Bimas Islam. Hal ini tentu akan
berpengaruh terhadap kinerja masing-masing pegawai
dalam melayani publik di era digital ini.
Berdasarkan pengamatan peneliti di lapangan, para
pegawai Ditjen Bimas Islam menjalankan tugas dengan
baik, sesuai dengan tugas mereka masing-masing. Lokasi
kerja yang cukup strategis yakni berada dalam satu
ruangan kantor yang sama membuat komunikasi berjalan
cukup lancar. Tak jarang terlihat mereka bertatap muka
secara langsung untuk berkoordinasi khususnya dalam hal
pelayanan publik. Sikap antar pegawai juga cenderung
terlihat kooperatif, saling menutupi kekurangan masing-
masing, saling membantu satu sama lain, dan saling
berkoordinasi. Tentu hal ini dinilai sangat baik karena
dapat menunjang terwujudnya visi, misi, serta tujuan
Ditjen Bimas Islam.
Selain itu, Bagian Data, Sistem Informasi dan
Humas Ditjen Bimas Islam pun memiliki budaya
komunikasi tersendiri dalam menyampaikan layanan
informasi kepada publik. Membuat infografis dan
videografis dari JukNis yang ada merupakan salah satu
bentuk budaya komunikasi Bimas Islam. Perkembangan
79

zaman yang serba digital ini, dimanfaatkan oleh Bimas


Islam untuk memudahkan pelayanan mereka kepada
publik. Infografis dan videografis yang dipublikasikan
kepada publik melalui saluran-saluran digital yang ada,
dirasa akan memudahkan publik untuk mengetahui dan
mendapatkan layanan informasi dari Bimas Islam. Peneliti
menilai hal ini merupakan suatu tindakan yang inovatif
dan kreatif.
Kerja sama yang cukup baik juga terjalin saat
proses pembuatan berita. Antara reporter, admin website
hingga admin media sosial saling bekerja sama untuk
menerbitkan berita yang baik dan benar kepada publik.
Bekerja pada porsinya masing-masing, namun tetap saling
membantu satu sama lain dirasa menjadi aktivitas yang
dapat membuat performa suatu instansi semakin lebih
baik.
Pada masing-masing Direktorat pun terlihat kerja
sama yang cukup baik dengan bagian data, sistem
informasi dan humas. Kontribusi dan komunikasi yang
aktif baik tatap muka secara langsung atau melalui media
sosial WhatsApp, membuat pelayanan publik seharusnya
berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan visi Ditjen
Bimas Islam. Begitu pula dengan penyelesaian masalah
yang terjadi, Ditjen Bimas Islam menyelesaikan dengan
alur yang baik sehingga terjadi kerja sama yang baik pula.
80

4. Performa Politis
Performa politis ialah tindakan
mendemonstrasikan kekuasaan atau kontrol. Dalam
performa ini menentukan kekuatan seseorang untuk
mengkomunikasikan perilaku kekuasaan atau kontrol
kepada anggota lainnya untuk mempengaruhi orang lain.
Suatu organisasi haruslah cerdas dalam menggunakan
performa ini, agar tercapai tujuan dari organisasi tersebut.
Setiap instansi harus memiliki performa ini agar tujuan
dari instansi tersebut akan semakin mudah terwujud.
Dalam Ditjen Bimas Islam, penyebarluasan
informasi dilakukan oleh bagian data, sistem informasi
dan humas. Bagian ini berada di bawah naungan
Sekretaris Ditjen Bimas Islam. Sekretaris inilah yang
memegang kuasa untuk mengontrol penyebarluasan segala
layanan informasi yang akan diberikan kepada publik.
Sekretaris memiliki kuasa untuk memerintah, mencabut
atau menghapus layanan dan informasi yang akan
diberikan kepada publik. Walaupun seperti itu, pada
masing-masing Direktorat dan bagian di bawah naungan
Sekretaris, tetap memiliki Kepala Bagian (Kabag). Dalam
hal ini, Kabag memiliki wewenang pula untuk mengontrol
pegawai dibawahnya. Kabag juga bertanggung jawab atas
kinerja seluruh pegawai dibawahnya. Walaupun
pemegang kuasa penuh ialah Sekretaris, namun para
pegawai bagian data, sistem informasi dan humas lah yang
melakukan tindak penyampaian layanan informasi kepada
81

publik, tentu dengan gaya kreativitas yang mereka bentuk


sendiri. Selain itu, lain halnya dengan pemegang kuasa
untuk mengelola saluran-saluran digital yang digunakan
Bimas Islam untuk melayani publik. Hal ini dipegang,
dikontrol dan dikuasai oleh para admin yang bertugas,
baik admin media sosial ataupun admin website. Tapi
tetap hal ini dilakukan dalam pengawasan Sekretaris
Ditjen Bimas Islam.
Peneliti beranggapan, dalam Ditjen Bimas Islam
ada yang memiliki kuasa untuk mengontrol
penyebarluasan layanan informasi secara keseluruhan,
yakni Sekretaris Ditjen Bimas Islam. Akan tetapi ada juga
Kepala Bagian yang bertanggung jawab dan memiliki
kuasa untuk mengontrol, namun tidak secara keseluruhan,
hanya pada ruang lingkup bagiannya saja. Terakhir ada
admin yang memiliki kontrol juga terhadap saluran-
saluran yang dipegang. Hal ini menunjukkan bahwa pada
Bimas Islam yang memegang kuasa atau kontrol tidak
hanya pada satu pihak saja, namun dibagi rata pada
masing-masing bawahannya. Hal tersebut dirasa cukup
baik karena dengan semakin banyak yang mengontrol,
akan semakin baik tingkat kualitas performa para pegawai
dalam instansi tersebut. Selama apa yang dikontrol sesuai
dengan porsi bagiannya masing-masing.
82

5. Performa Enkulturasi
Performa enkulturasi menekankan pada sebuah
organisasi untuk memberdayakan anggotanya dalam
berdaya dan berkontribusi. Performa ini menambah
keefektifitasan anggota dalam mencapai target organisasi
yang diinginkan. Performa enkulturasi ini berkaitan
dengan kontribusi masing-masing individu dalam sebuah
tim dengan segala kemampuan ilmu dan keahliannya di
dalam sebuah instansi. Dalam konteks kinerja pegawai
Ditjen Bimas Islam, tentu sebelumnya mereka telah
menyeleksi orang-orang yang berkompeten dalam
bidangnya masing-masing. Masing-masing pegawai
ditempatkan pada bagian yang sesuai dengan ilmu dan
kemampuan mereka. Sehingga dalam hal ini, mereka
bekerja dan memberikan kontribusi kepada Bimas Islam
sesuai dengan tugas mereka masing-masing. Walaupun
seperti itu, namun tetap antar pegawai saling membantu
dalam hal pelayanan publik di era digital ini.
Seperti misal pada bagian data, sistem informasi
dan humas Ditjen Bimas Islam, terdapat admin media
sosial yang berkontribusi melakukan pelayanan,
pemantauan dan konsultasi untuk publik, ada admin
website berkontribusi mengelola website seperti
menginput berita, opini dan info penting. Akan tetapi,
dalam pembuatan infografis dan videografis, Bimas Islam
masih melibatkan bantuan dari pekerja lain di luar Bimas
Islam. Hal ini merupakan kekurangan dari Ditjen Bimas
83

Islam, yang peneliti rasa bisa segera diatasi dengan cara


merekrut pegawai-pegawai baru yang berkompeten di
bidang pembuatan infografis atau videografis, supaya
kedepannya Bimas Islam semakin memberikan kualitas
layanan yang lebih baik kepada publik.
Dalam performa enkulturasi ini, peneliti meneliti
tentang kegiatan atau pelatihan yang dilakukan oleh
Bimas Islam untuk meningkatkan kualitas ilmu dan
kontribusi para pegawai Bimas Islam. Dari data yang
ditemukan di lapangan, ternyata para pegawai Bimas
Islam belum mendapatkan pelatihan khusus terkait
peningkatan pengetahuan dan keahlian mereka. Hingga
saat ini, mereka hanya belajar dari pengalaman saat
bekerja saja. Peneliti beranggapan hal semacam ini cukup
merugikan jika tidak dilaksanakan, karena dengan adanya
pelatihan khusus untuk para pegawai akan membuat
kontribusi mereka menjadi lebih baik lagi kedepannya.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka


penulis membuat kesimpulan yaitu untuk mewujudkan
tujuan, visi dan misi dari Ditjen Bimas Islam, para pegawai
Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas Ditjen Bimas
Islam Kemenag RI perlu melakukan performa komunikasi
dalam memberikan pelayanan kepada publik. Pertama,
Performa Ritual yang dilakukan yaitu dengan
mempublikasikan layanan serta informasi kepada masyarakat
Islam seluruh Indonesia sesuai dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang ada hingga melakukan evaluasi untuk
perkembangan layanan yang akan diberikan. Kedua,
Performa Hasrat dengan melakukan sosialisasi attack yakni
dengan cara membuat videografis atau infografis, supaya
informasi yang disampaikan bisa diterima secara baik dan
benar oleh publik. Ketiga, Performa Sosial para pegawai
saling berkoordinasi satu sama lain, dan kooperatif dalam
bekerja sama dalam melayani publik. Keempat, Performa
Politis dengan adanya pihak-pihak yang berwenang untuk
mengontrol segala bentuk layanan atau informasi yang akan
diberikan kepada publik. Kelima, Performa Enkulturasi
belum diterapkan, untuk saat ini ilmu yang ada
dikembangkan melalui pengalaman saat bekerja saja.

84
85

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti


memiliki saran sebagai berikut:
1. Untuk Para Pegawai Ditjen Bimas Islam Kemenag RI
Para pegawai diharapkan dapat selalu menjalin kerja
sama yang baik dalam melayani publik, selalu menerima
keluhan atau permasalahan dari publik serta memberikan
solusi yang terbaik. Meskipun saat ini lebih
memanfaatkan saluran-saluran digital yang ada, namun
tetap harus menjaga pelayanan secara langsung kepada
publik supaya kualitas layanan yang diberikan menjadi
seimbang. Selalu sigap dalam proses melayani publik
khususnya di era digital ini. Diharapkan pula Ditjen
Bimas Islam memberikan edukasi lebih terkait ilmu dan
pengetahuan kepada para pegawai supaya kontribusi
yang diberikan setiap waktunya dapat berkembang
menjadi lebih baik.
2. Saran Akademik
Secara akademis sebaiknya kajian seputar performa
komunikasi terus dikembangkan. Penelitian ini dapat
digunakan untuk meneliti performa komunikasi yang
terjadi pada instansi, organisasi, maupun komunitas lain
sehingga dapat memberikan sumbangsih keilmuan
terhadap cara komunikasi yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Baqi, Muhammad Fu‟ad Abdul. Shahih Bukhari Muslim, Jakarta:


PT Elex Media Komputindo, 2017

Bungin, M. Burhan . Penelitian Kualitatif: komunikasi, ekonomi,


kebijakan public dan ilmu social lainnya. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2010

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja


Grafindo Persada, 2007

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Al-Karim dan


Terjemahannya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2002

Faules, Don F dan R. Wayne Pace. Komunikasi Organisasi


Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung:
Rosdakarya, 2006

Gunawan, Imam. Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik.


Jakarta: Bumi Aksara, 2013

Jumroni. Metode-metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN


Jakarta Press, 2006

Lindawaty, Debora Sanur, dkk. Peningkatan Kualitas Pelayanan


Publik di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia, 2018

Masmuh, Abdullah. Komunikasi Organisasi dalam Perspektif


Teori dan Praktek. Malang: UMM Press, 2008

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba


Humanika, 2011

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi


Aksara, 2011
Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Online. Panduan Praktis
Mengelola. Media Online. Bandung : Nuansa Cendikia.
2012

Rivai, Vheithzal. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004

Rusmana, Agus. The Future of Organizational Communication In


The Industrial Era 4.0: Book Chapter Komunikasi
Organisasi. Bandung: Media Akselerasi, 2019

Sellang, Kamaruddin, dkk. STRATEGI DALAM PENINGKATAN


KUALITAS PELAYANAN PUBLIK: Dimensi, Konsep,
Indikator dan Implementasinya. Jawa Timur: Qiara
Media, 2019

Toha, Miftah . Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo


Persada, 2002

Turner, West. Pengantar Teori Komunikasi, Edisi 3, Analisis dan


Aplikasi. Jakarta: Salemba Humanika, 2008.

Vardiansyah, Dani. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.


Depok: PT Indeks Kelompok Gramedia, 2005

Yunus, Syarifudin. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia


Indonesia,2010

INTERNET

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian performa/
diakses pada Kamis, 1 Agustus 2019, 10:13 WIB

https://bimasislam.kemenag.go.id/ diakses pada Kamis, 11 April


2019

https://bimasislam.kemenag.go.id/post/info-penting/capaian

kinerja-tahun-2018-dan-pelaksanaan-program-unggulan-
tahun-2019-ditjen-bimas-islam diakses pada Senin, 1 Juli
2019

https://risalahmuslim.id/seorang-muslim-adalah-saudara-muslim-
lainnya diakses pada Senin, 1 Juli 2019, 21:20 WIB
https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/sejarah diakses
pada Sabtu, 30 November 2019, 10:00 WIB

https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/visi-dan-misi diakses
pada Sabtu, 30 November 2019, 10:45 WIB

https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/organisasi diakses pada


Sabtu, 30 November 2019, 11:00 WIB

https://bimasislam.kemenag.go.id/profil/tugas-dan-fungsi diakses
pada Sabtu, 30 November 2019, 11:00 WIB

https://bimasislam.kemenag.go.id/site/informasi/berita diakses
pada Selasa, 17 Desember 2019, 10:30 WIB

https://bimasislam.kemenag.go.id/site/informasi/opini
diaksespada Selasa, 17 Desember 2019, 10:40 WIB

https://bimasislam.kemenag.go.id/site/profil/tokoh diakses
padaSelasa, 17 Desember 2019, 10:50 WIB
https://baznas.go.id/kalkulatorzakat/ diakses pada Selasa,
17 Desember 2019, 13:15 WIB
LAMPIRAN

Transkip Wawancara
Nama : H. Sigit Kamseno, S.Sos
Jabatan : Kepala Sub Bagian Sistem Informasi, dan
Hubungan Masyarakat
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 6 Januari 2020 Pukul 10:43 WIB

Tanya: Apa tugas rutin yang anda kerjakan?


Jawab: Merencanakan kegiatan subbag sistem informasi dan
humas sesuai dengan rencana operasional bagian data, sistem
informasi, dan hubungan masyarakat untuk pedoman dan
pelaksanaan tugas. Membagi tugas bawahan sesuai dengan tugas
pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang
diberikan dapat berjalan efektif dan efisien. Membimbing
bawahan dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya agar pekerjaan berjalan tertib dan lancar.
Memeriksa hasil pekerjaan bawahan sesuai dengan prosedur yang
berlaku agar terhindar dari kesalahan. Menyusun konsep
pengembangan sistem informasi dan humas bimas Islam sesuai
dengan ketentuan, kondisi dan kebutuhan organisasi guna
meningkatkan kualitas kinerja dan pelayanan kepada masyarakat.
Melaksanakan evaluasi dan pengembangan sistem informasi
Bimas Islam sesuai dengan kebutuhan dan perkernbangan
teknologi. Menyusun konsep kehumasan Ditjen Bimbingan
Masyarakat Islam sesuai dengan ketentuan, kondisi, dan
kebutuhan organisasi untuk meningkatkan sinergitas Ditjen
Bimas Islam dengan mira-mitra terkait. Melaksanakan urusan
publikasi Ditjen Bimas Islam sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan organisasi sebagai media komunikasi kepada
masyarakat. Menyusun draft siaran pers Ditjen Bimas Islam
sesuai dengan ketentuan sebagai media publikasi atas kebijakan
Ditjen Bimas Islam. Menyusun dan mengoordinasikan bahan
publikasi cetak dan online untuk menyebarluaskan informasi
Bimbingan Masyarakat lslam dan sebagai Image Building
organisasi. Menyusun perjanjian kinerja Kasubbag Sistem
Informasi dan Humas berdasarkan Perjanjian kinerja Kabag Data
SI, dan Humas sebagai acuan dalam pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan. Mengevaluasi pelaksanaan tugas pada subbagian
system informasi dan humas dengan membandingkan antara
realisasi dan target kinerja untuk perbaikan di masa yang akan
datang.

Tanya: Apa kisah-kisah tentang Bimas Islam yang secara


antusias diceritakan oleh tim Bimas Islam kepada publik?
Jawab: kisah penghulu terutama terkait layanan pernikahan.
Terus yang sering kita smpaikan ke masyarakat itu pelayanan
pernikahan itu pasti karena terus menerus. Kemudian perjuangan
para penghulu di daerah pelosok-pelosok. Penyuluh juga. (ini ada
bukunya) Kita pasti antusias bagikan buku tentang penyuluh dan
penghulu di perbatasan kepada masyarakat. Terus bantuan-
bantuan majelis talim, bantuan Al-Quran, bantuan masjid,
bantuan ormas Islam. Itu pasti peminatnya banyak. Kemudian
juga misal terkait Islam rukiyat. Kalender Islam, kenapa lebaran
ga bareng, puasa ga bareng, kemarin itu yang masalah waktu ada
gerhana matahari cincin, itu juga kita antusias.

Tanya: Bentuk budaya komunikasi apa yang dilakukan antar


anggota supaya pelayanan publik berjalan dengan lancar
sebagaimana mestinya sesuai SOP misal? Ada bentuk
budaya-budaya khusus ngga dalam komunikasinya?
Jawab: Jadi ini, contohnya ada JukNis. Juknis ini kita
terjemahkan dalam bentuk infografis. Kalau masyarakat kan
pusing baca begini (lampiran-lampiran), maka kita sederhanakan
dalam bentuk infografis. Dalam kalimat yang sederhana dan
singkat tapi sesuai dengan apa yang ada di dalam ketentuan ini.
Karna masyarakat ga mesti tau tentang juknis ini, ini pegangan
internal, tetapi pada bagian persyaratan dan prosedur, masyarakat
harus tau. Itu bentuk transparansi kita kepada masyarakat. Jadi
cukup masyarakat taunya bagian itu aja. Apa yang jadi bagian
mereka untuk tau. Bagaimana nanti proses dasar hukumnya, latar
belakangnya, terus pengertian umum, kan masyarakat gaperlu
tau. Yang masyarakat perlu tau syarat dan prosedur untuk
mengajukan bantuan misalnya. Itu sesuai SOP. SOPnya sudah
ada dalam Juknis. Juknis kita terjemahkan dalam bentuk
infografis atau dalam bentuk video-video kreatif, contoh misalnya
yang syarat daftar nikah. Ini kan ada juknisnya, ada undang-
undangnya, ada di PMA No.20 tahun 2019, tapi kita terjemahkan
dalam bentuk video. Ini cara kita berupaya untuk menerjemahkan
peraturan yang sifatnya digit, birokratis, dengan bahasa-bahasa
baku pemerintahan, ke dalam bahasa yang mudah dipahami
masyarakat atau publik. Masyarakat kan suka sesuatu yang
simple dan visual. Jadi kita bikin video yang cukup cuma 1
menit, karena psikologis orang kayaknya agak males nonton
video yang lebih dari 1 menit, yang penting substansinya dapet.

Tanya: Siapa yang memiliki kuasa untuk mengontrol segala


layanan atau informasi yang akan diberikan kepada public?
Bagaimana alur komunikasi yang diberikan?
Jawab: Ini pak sekretaris. Jadi alur layanan informasi itu asalnya
dari subdit, subdit terkait di Bimas Islam di masing-masing
direktorat. Diterjemahkan ke dalam bahasa komunikasi
kehumasan kepada masyarakat oleh bagian data, system
informasi dan humas. HDI ini nanti dibawah tanggung jawab
sekretaris. Jadi kuasa penuh untuk penyebarluasan informasi itu
sebenarnya di sekertaris. Di struktur tuh di sekretaris kan ada
bagian hdi, disitu ada kabag. Nah kepala bagian yang
bertanggung jawab, tetapi secara keseluruhan tanggung jawab ada
di sekretaris. Pelakasana teknis itu ada kasubbag humas seperti
saya, nanti dibawahnya ada temen-temen staff. Jadi tanggung
jawab penuh ada di sekretaris. Kalau pak sekretaris mengatakan
ini dicoret, ini dicabut, ini dihapus, ini di take down, kita lakukan.
Tapi gaya kreatif, pemilihan kata, pemilihan media komunikasi,
video, infografis, sticker segala macem, itu sepenuhnya ada di
temen-temen yang di bawah, anak-anak kreatif yang ada di
bagian HDI.

Tanya: Apakah ada reward atau punishment kepada tim


kalau kerja bagus atau buruk?
Jawab: Ini kan PNS, bukan swasta. Punishment tentu kan sesuai
dengan ketentuan yang ada di undang-undang tentang ASN.
Kalau misalkan dia melakukan hal di luar ketentuan, dia akan
kena hukuman selayaknya pegawai yang ada di instansi
pemerintah. Itu baku. Jadi ga kayak di swasta, ini dikasih
punishment seperti apa, suruh push up misalkan, dikelitikin,
dijitak misalnya, gaada. Jadi misalnya bisa juga karna kesalahan
yang sangat fatal, dikasih teguran lisan. Kemudian kalau lebih
berat lagi, teguran tertulis. Lebih berat lagi, dikasih namnya
pernyataan tidak puas dari pimpinan pada si staff yang
melakukan kesalahan. Lebih berat lagi, maka dia dikenai
hukuman penundaan kenaikan golongan 1 tahun lebih lama.
Parah lagi, misalnya dia punishment-nya adalah penurunan 1
golongan, misalnya dari III C ke III D. kalau dia melakukan
penyimpangan pelanggaran undang-undang dan dianggap luar
biasanya penyimpangannya, dia bisa dicopot jabatannya.
Dinonjobkan. Ga dikasih pekerjaan. Lebih parah dari itu, dia
dipecat. Jadi itu semua ada ketentuannya sesuai dengan undang-
undang ASN. Itu untuk yang punishment. Kalau untuk reward,
pernah. Contohnya saya. Seharusnya kasubbag humas data dan
system informasi kayak saya yah yang merupakan eselon IV,
minimal golongannya itu adalah III C. tapi saya waktu masih III
D, diangkat jadi eselon IV. Itu reward namanya. Padahal dari III
D ke III C itu butuh 4 tahun. Akhirnya karna masih golongan III
D, langsung diangkat jadi eselon IV maka golongannya
diakselerasi, ditingkatkan jadi III C, atas prestasi yang dilakukan
di pegawai. Itu namanya reward. Pegawai-pegawai yang
dianggap cakap, dia akan dikasih reward, diangkat jadi pejabat
meskipun umurnya masih muda atau golongannya masih
sebetulnya belum cukup tapi akhirnya dipertahankan. Karena
eselon IV itu minimal golongannya itu III C, atau satu golongan
di bawahnya, dengan syarat satu tahun setelah menjabat,
golongan dia dinaikkan.

Tanya: Apakah ada evaluasi tahunan? Apa guna evaluasi


tersebut? Bagaimana alur evaluasi tersebut? Dimana
diadakan evaluasi tersebut?
Jawab: Ada. Selalu kita ada rapat. Kemarin barusan rapat hari
kamis kalau gasalah. Itu rapat tahunan untuk evaluasi kehumasan,
data dan system informasi. Setiap bulan juga ada rapat pimpinan
pejabat eselon 3 , eselon 4, eselon 2 sama eselon 1. Itu tiap bulan
di senin pertama dan itu dievaluasi terus supaya perkembangan
Bimas Islam bisa dimonitor. Jadi nanti perkembangannya bisa
dilanjut, dimonitor, program apa yang sudah berjalan dan apa
yang belum. Kendalanya apa, kenapa yang ini sudah dijalankan
duluan, tapi yang ini tidak. Itu hasil dari evaluasi. Kalau alur itu
kan dia ada undangan rapat biasanya. Dilaksanakannya di ruang
rapat. Ruang rapatnya disini banyak, ada di lantai 6, lantai 3,
lantai 4, di lantai 7 juga ada.
Tanya: Untuk giveaway dan kuis di instagram diadakannya
setiap kapan?
Jawab: Ini insidental. Kalau misalnya kita lagi ada niat pengen
naikin followers, kita kasih giveaway. Atau kalau misalnya pas
lagi ada capaian-capaian tertentu, kita kasih giveaway. Kuis ga
selamanya di instagram, tapi pada setiap pameran-pameran, kita
selalu ngadain kuis. Dan itu pesertanya luar biasa antusias. Di
Islamic book fair kita udah 4 kali ngadain pameran dan itu
pengunjungnya sampai ribuan orang yang ke stand Bimas Islam
aja. Karna Islamic book fair kan orang beli buku, Bimas kasih
gratis, makanya rame. Trus kita kasih kuis. Hadiahnya bagus.
Ada tumblr, payung, buku, Al-Quran gratis, Al-Quran braille dan
segala macem.

Tanya: Paling sering giveaway dan quiz tentang apa?


Jawab: Tentu yang ada kaitan dengan tugas dan fungsi ditjen
Bimas Islam. Kalau untuk giveaway diliat dari yang komen saja.
Nama, alamat, tinggal dimana, gitu. Kalau kuis hampir semua
udah pernah kita lakukan. Jadi gaada yang paling sering, karena
dibagi merata. 4 direktorat masing-masing harus kebagian. Saya
selalu berfikir bahwa 4 direktorat itu harus kebagian porsi yang
adil, baik dalam penyiaran, layanan, pemberitaan, segala macem.
Makanya di bulletin itu selalu kalau misalkan ada 16 berita,
dibagi supaya tiap direktorat terbagi rata. Soalnya kita juga
pengen masyarakat punya gambaran utuh tentang Bimas Islam.
Tanya: Dan hadiahnya apa?
Jawab: Ada kaos, t-shirt, ada botol tumblr, ada souvenir lain
kayak peci segala macem, ada buku, al-quran

Tanya: Kalau mengadakan lomba itu biasanya berapa kali


dalam sebulan atau setahun? Biasanya lombanya tentang
apa? Bagaimana antusias dari publik? Mengapa diadakan
lomba tersebut?
Jawab: Karna insidental itu ga nentu ya. Kalau setahun ini bisa
4-5 kali yang terkait dengan kuis, karna itu di pameran. Pameran
itu setahun bisa 4 kali. Kalau setiap Direktorat itu ada lomba
setahun sekali. Ada Direktorat yang punya program untuk lomba
1x itu di tingkat nasional. Minimal setahun sekali ya. Ada yang
satu Direktorat gaada sama sekali karena gaada program untuk
lomba. Gaada kaitannya, misalnya urusan agama Islam dan
pembinaan syariah kan ga perlu ada kuisnya. Tapi kalau lomba
video pendek, mtq, terus kuis zakat wakaf, itu ada. Tergantung
inisiatif dari pejabat masing-masing. Kalau disitu banyak pejabat
muda, biasanya ada quiznya. Karena mereka berfikirnya supaya
masyarakat bisa berpasrtisipasi dalam program-program
pemerintah. Kalau gaada yang berinisatif yang susah. Antusiasme
dari publik banyak, kita pernah bikin lomba video pendek tentang
seni budaya Islam di Indonesia, yang ikut 386 video pendek.
Terus terakhir video pendek tentang zakat wakaf. Jumlahnya lihat
di berita website Bimas Islam ya. Disitu ada jumlah peserta yang
ikut. Itu menunjukkan antusiasme masyarakat. Dan itu yang ikut
dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh sampai Papua.
Pemenangnya juga dari berbagai daerah. Kenapa diadakan lomba
tersebut, karena kita pengen masyarakat itu turut berpartisipasi
dan aware terhadap program Bimas Islam. Kalau kita yang
produksi video, kan perspektifnya cuma dari kita. Tapi kalau
masyarakat juga turut terlibat, gayanya, caranya, sentuhannya, itu
kan bisa dari berbagai macam perspektif. Kemudian di publish di
internet. Akhirnya gelombang kampanyenya jadi banyak, gitu.
Kita bisa bikin 386 video pendek tentang Bimas Islam hanya
dengan 1x lomba. Coba bayangkan kalau kita bikin pengadaan
video, itu mahal. Jadi prinsipnya itu saya selalu bilang ke temen-
temen di direktorat, kalau untuk penyampaian sosialisasi,
publikasi coba pakai prinsip low cost, high impact. Jadi anggaran
sedikit, tapi dampaknya besar. Jadi itu prinsip efektif dan
efisiennya dapet.
Transkip Wawancara
Nama : Zaenuri Sofyan
Jabatan : Admin Media Sosial Bimas Islam
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 30 Desember 2019 Pukul 10.15 WIB

Tanya: Apa aktifitas yang dilakukan secara rutin setiap hari


dalam hal melayani publik khususnya pada masing2 kanal
tersebut?
Jawab: melakukan pengecekan berita di website, guna berita
tersebut di share ke medsos. Selalu dimulai dari website dulu
karena sumber awalnya untuk publikasi itu dari website. Reporter
bikin berita, ngasih beritanya ke admin website, dari admin
website dipublish. Nah tiap-tiap admin, admin instagram,
facebook, twitter, yang ngecek publikasi ini. Ketika sudah
dipublish, ambil datanya, share kesini deh (instagram, twitter,
facebook). Soalnya yang empat kanal (youtube, whatsapp, email,
event-event) ini gaterlalu aktif kan, beda-beda. Instagram, twitter,
facebook sama youtube biasanya buat sosialisasi dan publikasi.
Kalo website, whatsapp dan email kebanyakan buat pelayanan
pengaduan.
Tanya: Tema event apa yang paling sering atau rutin
diadakan?
Jawab: Tema tentang ke-Bimas Islam-an sih. Kan ke-Bimas
Islam-an banyak tuh. Ada tentang pernikahan, terus publikasi
tentang program, tapi secara garis besar tentang ke-Bimas Islam-
an.

Tanya: Apa layanan dan informasi yang paling sering


diberikan melalui kanal tersebut?
Jawab: Layanan konsultasi 24 jam selama 7 hari untuk
keseluruhan kanal layanan yang diberikan. Layanan konsultasi
biasanya masuk ke whatsapp dumas (pengaduan masyarakat), di
luar dari instagram. Kalau untuk konsultasi biasanya dari medsos
kita larikan ke whatsapp.

Tanya: Tapi kanal yang paling sering dipakai itu yang di


socmed tadi ya?
Jawab: Iya, instagram, facebook, twitter

Tanya: Kalau youtube bagaimana?


Jawab: Kalau youtube untuk konsultasi gabisa ya karena kan dia
satu arah. Jadi paling youtube untuk sosialisasi dan publikasi aja
sih.

Tanya: Apa aktifitas (secara teratur dan berulang) yang


dilakukan tim Bimas Islam yang melibatkan hubungan
dengan publik melalui kanal yang ada?
Jawab: Melakukan aktivitas Give Away atau kuis yang
melibatkan masyarakat/followers

Tanya: Giveawaynya diadakan di kanal apa saja?


Jawab: Nah kalau give awaynya diadakan di tiga kanal media
sosial, ada instagram, facebook, twitter.

Tanya: Kalau untuk balas-balasin komen itu sering ga sih


kak?
Jawab: Iya, biasanya di ketiga kanal yang di medsos tadi. Karena
yang paling aktif interaksinya ya di ketiga kanal itu.

Tanya: Kalau untuk konsultasi itu sistemnya seperti apa?


Jawab: Konsultasi di Whatsapp itu biasanya dari masyarakat
yang hubungin, masyarakat melakukan pengaduan, nah dari
pengaduan itu nanti kita kaji sama tim unit teknis. Kalau
pengaduannya tentang KUA atau tentang pernikahan, kita terusin
ke direktorat bina kua. Atau tentang rekomendasi bantuan masjid,
kita teruskan ke kemasjidan. Biasanya sih gitu.

Tanya: Apa rutinitas yang dilakukan Bimas Islam yang


berkaitan dengan pelayanan publik melalui kanal yang ada
secara keseluruhan?
Jawab: Membuka ruang media informasi dan sosialisasi thd
program Bimas Islam yang melibatkan masyarakat. Ruang media
informasi itu maksudnya kita ngadain event-event baik itu
kegiatan atau pameran.
Tanya: Biasanya jangka waktunya berapa lama untuk
mengadakan event kak?
Jawab: Kalau misalkan untuk ruang publikasi itu biasanya
sebulan sekali sih yang udah pasti. Tiap bulannya pasti ada
kegiatan atau pameran.

Tanya: Apa harapan/keinginan yang diinginkan oleh team


Bimas Islam selama melayani publik melalui kanal yang ada?
Jawab: Harapannya agar seluruh program dapat sampai ke
masyarakat dengan baik, dan pelayanan terhadap masyarakat
sesuai dengan peraturan yang ada

Tanya: Apa yang dilakukan tim Bimas Islam dalam


mencapai harapan atau keinginan tersebut?
Jawab: Melakukan sosialisasi attack di medsos. Sosialisasi attack
itu misalkan kita ada peraturan PMA baru nih tentang pernikahan.
Kita ada PMA No.20 tahun 2019 itu tentang peraturan dan
persyaratan nikah. Itu kita sosialisasikan, yang bener-bener
kemarin kita lakukan itu yang sosialisasi tentang nikah di luar
KUA itu Rp. 600.000, di dalam KUA itu 0 rupiah. Nah ini
banyak yang disalahgunakan. Makanya kita melakukan
sosialisasi attack dengan cara membuat videografis tentang biaya
nikah dan persyaratannya.
Tanya: Selama menjadi admin pasti ada keluh kesah atau
cerita menarik yang dirasakan, bisa diceritakan apa saja
kisah tersebut?
Jawab: Sedihnya itu dikatain-katain. Biasanya di instagram,
dikata-katain segala macem. Terus saya juga pernah dipanggil
Dirjen, karena waktu itu di whatsapp ada pengaduan tentang
pungli di pendaftaran nikah itu dimintain lebih dari Rp. 600.000.
Dalam konsultasi di whatsapp itu jadi saya dikira ngebela orang
KUA. Saya bilangnya bahwa tidak terjadi pungli dan uang yang
diminta itu ternyata memang atas kesediaan dari si pemohon.
Gitu. Saya disalah-salahin deh tuh sebagai admin walaupun orang
gatau kan adminnya siapa sedangkan pak Dirjen tau adminnya
siapa, gitu sih. Sedihnya juga banyak yang nanya pergi haji ke
bimas islam, cek kloter misalnya. Padahal kita tidak menangani
haji. Nah kalau misalnya yang lucu-lucunya, yaitulah tingkah
laku netizen aja. Misal komen-komen di infografis biasanya.
Kadang kan kalo misalkan kita ngepost biaya nikah atau
persyaratan nikah ada yang komen lucu-lucu kan, kadang bikin
refreshment otak aja sih

Tanya: Kalau di kanal lainnya kak bagaimana? Kalau tadi


kan di instagram ya?
Jawab: Iya kalau di kanal lainnya sih kebanyakan monoton.
Email kan kita buat tek tok kan doang antar instansi biasanya.
Kalau misalnya dari dalam negeri minta akses buat ke server itu
emailnya ke kita. Kalau website itu kan cuma sebagai publikasi,
ada sih di website itu kolom pengaduan tapi kalau pengaduan itu
tidak masuk ke kita tapi ke ortala (organisasi tata laksana dan
kepegawaian), karena kan memang sesuai tugas dan fungsi untuk
pengaduan masyarakat itu adanya di ortala tapi kalau untuk
digitalisasi itu ke kita.

Tanya: Apa kisah-kisah tentang Bimas Islam yang secara


antusias diceritakan oleh tim Bimas Islam kepada publik?
Jawab: Penyuluhan, itu yang antusias sih. Biasanya penyuluh-
penyuluh yang ada di pelosok tuh kita antusias ceritakan, terus
tentang keseriusan kita dalam membangun birokrasi. Semuanya
berbasis digital seperti SIMKAH biasanya kita antusias
publikasikan terus tuh. Kita kan bagian system informasi dan
data, humasnya itu ya tentang ke-Bimas Islam-an, seperti tentang
kartu nikah kita sosialisasikan, kita angkat terus. Kita bagi-bagiin
Quran, juz amma, itu kita sosialisakan terus. Biasanya itu sih
yang kita angkat terus

Tanya: Bagaimana bentuk kerja sama yang dilakukan tim


Bimas Islam dalam melayani publik khususnya melalui
kanal-kanal yang ada?
Jawab: Koordinasi beban kerja. Kalau untuk bentuk kerja
samanya itu di Instagram, Facebook, Twitter, Youtube biasanya
setiap ada berita pertama kan masuk dari reporter. Reporter kita
meliput kegiatan misalkan contoh meliput daerah binaan bimas
islam. Nah reporter datang kesana, bikin berita, kemudian
beritanya dikirim ke admin website. Dari admin website itu
diedit. Jadi kan tadi dari reporter itu bahan mentah, nanti diedit
sama admin websitenya. Dari admin websitenya itu masukin
template baru deh dipublish. Publish pertamanya sih pasti ke
Facebook dulu. Jadi setiap admin ini kan punya template masing-
masing menyesuaikan dengan bentuk dari medsosnya. Gitu aja
sih sebenernya. Reporter bikin berita, edit dikit baru publish. Nah
biasanya abis Facebook itu ke Twitter, itu kan hampir sama
templatenya nah yang berbeda itu instagram. Biasanya admin
instagram ini ngerangkum dari keseluruhan berita, dirangkum
jadi berita intinya aja lalu dipublish ke Instagram.

Tanya: Apa kanal yang paling sering digunakan? Bagaimana


proses kerja sama antar anggota?
Jawab: Website Bimas Islam, tampungan berita disitu semua.
koordinasi sesuai tugas dan fungsi (sudah dijelaskan di atas)

Tanya: Bagaimana sikap antar anggota satu sama lain selama


bekerja sama untuk melayani publik di era digital?
Jawab: Kalau misalkan antar admin sih kooperatif aja, baik-baik
aja. Kayak mas iwan kan dia admin website tuh. Paling kalo
misalkan ada berita ya dia ngabarin. “cuy berita cuy, angkat ke
medsos.”, gitu. Sikapnya gaada yang aneh-aneh. Paling antar
reporter kali ya pernah ngasih berita setengah doang. Tergantung
mood juga sih, mereka ngasih berita mentah ya kita yang ngedit.
Walau harusnya kan mereka.

Tanya: Bagaimana tim Bimas Islam dalam mengatasi


masalah saat berproses melayani publik?
Jawab: Inget kata menteri Lukman Hakim Syaifuddin,
mengelola medsos itu ndak boleh baper, hehe. Jadi biasanya
dalam proses melayani public ini kita menemukan aduan atau
suatu masalah ibaratnya kesalahan yang ada di bawah lah nah
yang ada di kemenag atau dimana, biasanya dari tim bimas islam
ini entah itu tim humas, data dan informasi biasanya nerusin dulu
tuh ke tim teknis. Kalau masalah pernikahan misal ya kita terusin
ke direktorat bina kua, gitu. Kita coba diskusikan ke mereka,
permasalahannya kayak gini lalu dalam masa tenggang
menunggu jawaban, kita berikan template jawaban dulu ke
pemohon. Nah setelah diskusi baru kita kembalikan lagi ke
pemohon. Paling gitu kita sebagai perantara aja sih sebenernya,
karena kan memang tugas dari secretariat itu pelayanan. Nah
pelayanan publik ada di kita, untuk yang mengeksekusinya itu
ada di teknis, per direktorat.

Tanya: Siapa yang memiliki kuasa untuk mengontrol segala


layanan atau informasi yang akan diberikan kepada publik?
Jawab: Menteri secara garis besar. Tapi kalau khusus di bimas
islam yang punya kuasa untuk mengontrol ya pak KaBag sih.
Kepala bagian humas, itu yang paling tinggi lah disini yang
punya kuasa untuk mengontrol. Nah dibawahnya pak KaBag ada
KasubBag, itu yang terkhusus humas.

Tanya: Bagaimana alur komunikasi yang diberikan?


Jawab: Kalau secara garis besar Kementerian Agama ya dengan
melalui rapat antar eselon 1. Kalau khusus di Bimas Islam ya
paling lewat Whatsapp atau rapat internal.
Tanya: Siapa yang memiliki kuasa untuk mengontrol kanal-
kanal yang digunakan dalam hal pelayanan publik tsb?
Jawab: Yang memiliki kontrol antar kanal itu admin atas dasar
pengawasan dari pemilik kuasa.
Tanya: Apa kontribusi masing2 anggota dalam hal melayani
publik di kanal2 yang ada? (contoh: siapa yang membuat
poster, siapa yang mengedit video, dll)

Jawab: Selama ini, admin tiap kanal medsos hanya melakukan


pelayanan dan pemantauan dan konsultasi, dalam produksi tidak
sepenuhnya admin yang mengerjakan masih melibatkan diluar
admin. Jadi karena kita tidak memiliki keahlian dalam membuat
infografis, jadi kadang kita meminta tolong kepada rekanan buat
bikinin. Jadi ada rekanan, ibaratnya orang di luar Bimas Islam
lah. Biasanya untuk bikin infografis, videografis, karena kan kita
belum ada ahlinya disini. Kadang reporter kita juga ngambil dari
NU, dari temen-temen Muhammadiyah untuk ngeliput.

Tanya: Tapi Bimas Islam sendiri mempunyai reporter?


Jawab: Ada, kalo di humas ini ada 4. Kalo di Direktorat KUA itu
ada 3 reporter, zakat wakaf itu ada 3, penais ada 3. Rata-rata ada
3 sih

Tanya: Selain admin dan reporter, kontribusi apa lagi yang


diberikan oleh para anggota tim Bimas Islam?
Jawab: Kalo dari tim itu kan ada reporter kan, admin terus sama
rekanan dari luar. Kalo dari tim Bimas Islam mah admin dan
reporter aja paling

Tanya: Apakah ada pelatihan khusus untuk para anggota


tersebut terkait peningkatan pengetahuan dan keahlian yang
mereka punya?
Jawab: Sampai saat ini baru learning by doing aja
Transkip Wawancara
Nama : Nur Hidayat Kurniawan
Jabatan : Penyusun Bahan Informasi, Admin Website
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 6 Januari 2020 Pukul 11.15 WIB

Tanya: Siapa saja yang bisa menulis opini?


Jawab: Yang pasti ASN dilingkungan Ditjen Bimas Islam.
Kemudian penghulu, penyuluh dan yang berkaitan dengan Ditjen
Bimas Islam.

Tanya: Kalau temanya sendiri?


Jawab: Biasanya opini tuh terkait informasi, layanan, program
Bimas Islam. Yang pasting hal-hal yang positif

Tanya: Kenapa laman pustaka digital gabisa dibuka?


Jawab: Nah kalau laman pustaka digital itu kita punya subdit
sendiri yaitu subdit pustaka Bimas Islam. Seharusnya bisa dibuka,
tapi mungkin secara teknisnya lagi pengembangan atau bisa juga
karna jaringan
Tanya: Kalau untuk event berapa kali dalam setahun?
Jawab: Kalau di bagian hdi itu kita sekitar 8 kegiatan tahun
2019. Itu baru bagian hdi. Tapi kalau secara keseluruhannya
mungkin bisa ratusan. Bisa sampe 400 kegiatan.

Tanya: 400 kegiatan itu apa saja bentuk kegiatannya?


Jawab: Begini, setiap eselon 4 disini kan punya kegitan masing-
masing. Kalau di totalin bisa sampe ratusan. Kepala bagian itu
kan eselon 3 nah bagian hdi aja punya 8 kegiatan. Sedangkan di
secretariat itu ada 5 eselon 3. Kita paling minimnya masing2
eselon ada 8, 10 sampai 20 kegiatan. Begitu juga di Direktorat,
punya eselon 3 nya masing-masing nah itu kegiatannya juga
banyak.

Tanya: Nah itu mereka adakan kegiatan untuk publik atau


gimana?
Jawab: Tergantung tema kegiatannya. Misalkan kita bikin
pelatihan video pendek buat penghulu dan penyuluh berarti kan
khusus, tapi kalau kita bikin pelatihan informasi buat generasi
milenial berarti buat publik, kalau kita buat pelatihan video
pendek untuk generasi milenial berarti umum, tapi kalau kita
bikin final asesi data tingkat pusat dan daerah itu kan berarti
internal, hanya kita. Jadi tergantung tema dari kegiatan.
Pokoknya setiap direktorat pasti mengadakan kegiatan untuk
masyarakat.
Tanya: Kalau misal untuk event penyuluh penghulu itu
kerjasama dengan Direktorat Penais & Bina KUA seperti
apa?
Jawab: Kita sih berkoordinasi dengan mereka. Karena kan salah
satu penyuluh dan penghulunya ada di direktorat penais dan bina
kua. nanti kita koordinasinya melalui bidang-bidang yang ada di
kanwil untuk menghadirkan pesertanya.

Tanya: Untuk mengadakan event itu bagaimana


prosedurnya?
Jawab: Yang pasti kan dalam menyusun kegiatan kita gabisa
dadakan karena kan tergantung susunan anggaran. Nah itu di
tahun sebelumnya kita sudah membuat rencana kerja. Kita mau
buat kegiatan apa, dan sasarannya siapa. Jadi di tahun-tahun
sebelumnya sudah disusun sesuai dengan tugas dan fungsi dari
masing-masing unit eselon 4 atau eselon 3.

Tanya: Secara umum event itu tujuannya apa?


Jawab: Yang pasti supaya masyarakat itu paham terkait
informasi, layanan yang ada di Bimas Islam, terus cakupan
layanannya apa saja sama programnya Bimas Islam itu apa saja,
prestasinya Bimas Islam itu apa. Jadi masyarakat tahu kalau
kementerian agama itu ternyata punya yang namanya Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, dan disitu punya layanan
yang luas untuk masyarakat. Seperti itu sih

Tanya: Antusiasnya bagaimana?


Jawab: Kalau dari kegiatan yang kita buat sih antusiasnya bagus
ya, karena kan kalo kita bikin acara kayak misal kemarin
pelatihan video pendek untuk generasi milenial itu kita bikin
pendaftarannya tidak sampai seminggu untuk kuota sekitar 60
orang tapi yang masuk daftar ada sekitar 500 orang. Jadi banyak
sebenernya banyak peminatnya. Kalau untuk pameran-pameran
pun termasuk rame ya pameran kementerian agama Bimas Islam.

Tanya: Kalau pameran diadakan berapa kali setahun?


Jawab: Yang pasti kita tiap 2 tahun itu ada pameran mtq
nasional, kemudian selang seling tiap setahun sekali ada pameran
stq nasional. Nah diantara itu mungkin kita tergantung
anggarannya. Kebetulan kita masih bisa ikut pameran Islamic
book fair. Nanti kita ikut pameran dari kominfo atau dari
kementerian lain yang memang bersinggungan dengan fungsi
atau layanan dari Bimas Islam.
Transkip Wawancara
Nama : Yudi Setiawan
Jabatan : Pengembang Sistem Program, PIC Server Bimas
Islam, Admin Youtube Bimas Islam
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 6 Januari 2020 Pukul 11:35 WIB

Tanya: Apa pekerjaan tugas rutin anda?


Jawab: Kalo tiap hari yang pasti rutin itu ngecek jaringannya
nyala atau ngga. Aplikasi-aplikasi yang ada di Bimas Islam nyala
atau ngga. Mengelola email juga

Tanya: Email untuk pengaduan masyarakat ya pak?


Jawab: Kalo kita sih emailnya isinya apa nanti kita teruskan,
tergantung isinya sih.

Tanya: Apa kendala atau masalah yang biasa terjadi?


Jawab: Kalo kendala jaringan itu biasanya ya ngga nyambung.
Kalo ngga nyambung paling kita liat dulu darimana, apakah dari
kabel atau dari jaringannya. Kalau dari jaringannya ya kita
sampaikan kesana. Karena kan disini kita jaringan dari SekJen.
Tanya: Solusinya apa?
Jawab: Solusinya dilihat dari masalahnya dulu. Kalau hanya
seputar kabel ya kita coba perbaiki sendiri, tapi kalau sudah ke
jaringan, kita gabisa apa-apa juga karena jaringan ada disana. Jadi
nunggu darisana aja.

Tanya: Selama menjadi admin youtube, apa tugas yang anda


kerjakan?
Jawab: Sejauh ini hanya seputar upload aja. Kalau untuk
penyebaran di socmed yang lain itu tugas staff yang lain.
Biasanya dari video youtube itu di cut-cut jadi kecil ya nah itu
saya yang lakukan, setelah itu saya kasih ke staff yang berwenang
untuk menguploadnya di socmed lain

Tanya: Apa harapan anda buat Bimas Islam kedepannya?


Jawab: Harapannya mudah-mudahan kedepannya Bimas Islam
itu khususnya bagian data, humas dan system informasi itu bisa
menyalurkan keinginan masyarakat.

Tanya: Bagaimana sikap antar anggota selama bekerja?


Jawab: Kita ini kan tim ya. Selama kita terbentuk di bagian data
humas dan system informasi itu kerjasamanya bagus.
Alhamdulillah gaada masalah juga, kita saling menutupi
kekurangan masing-masing. Misal mas yang A gabisa ya coba
saya bantu kalau saya bisa mah. Saling membackup lah
istilahnya.
Transkip Wawancara
Nama : Hj. Nur Rahmawati, S.S., M.Si
Jabatan : Kepala Seksi Pengendalian Mutu Naskah Agama
dan Keagamaan Islam Subdirektorat
Kepustakaan Islam Direktorat Urusan Agama
Islam dan Pembinaan Syariah
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 6 Januari 2020 Pukul 12:15 WIB

Tanya: Apa tugas rutin yang anda lakukan?


Jawab: Kita tuh menilai buku tapi ada tim nya khusus, kita hanya
mengkoordinasikan kepada pakar, kita juga buat kegiatan
semacam itu untuk menilai buku, menelaah, dan memberikan
scoring (penilaian), jadi apakah buku ini direkomendasikan untuk
masyarakat, dapat nilai skornya ada a b c. Cuma saya lupa
kategori a b c nya itu apa saja. Kita tidak menjudge bahwa buku
ini gaboleh loh, kita tidak punya wewenang kesitu. Seandainya
ada masyarakat ataupun pihak lain yang meminta kami untuk
menelaah atau menilai suatu buku, itu akan kita lakukan. Jadi
wewenang kami disitu aja, pengendalian mutu aja, tidak
mengendalikan ini gaboleh , tidak sampai kesana karna ada
kejaksaan yang lebih berwenang kea rah situ. Kita juga
memproduksi buku, bukunya sudah ada 4 buku. Buku fiqh gaul,
fiqh disabilitas, buku moderasi Islam dan buku pemetaan. Buku
fiqh yang pertama itu orang Bimas yang buat, karna dia juga rajin
memproduksi buku lain yang sejenis di tempat lain, jadi kami
piker itu layak untuk kita cetak, dan satu lagi buku disabilitas itu
sebelumnya sudah dicetak oleh PBNU dan animo masyarakat
sangat besar dan kebetulan juga cetakannya habis di PBNU jadi
kami produksi. Kemudian mengenai moderasi islam itu hasil dari
disiminasi para penyuluh di beberapa daerah yang kami datangi.
Pemetaakan perpustakaan di masjid itu hasil kami sendiri dan
dibantu oleh Ikatan Alumni Ilmu Jurusan Keperpustakaan. Trus
ada kegiatan-kegiatan lain yang saya agak-agak lupa. Kita juga
mau menggulirkan peraturan. Pertama sih sudah ada SK Dirjen
mengenai pengelolaan perpustakaan, yang kedua SK mengenai
penilaian, standar penilaian buku keagamaan, yang ketiga kita
baru mau lagi tahun kemarin kita full membahas mengenai
rencana penyusunan rancangan peraturan menteri agama
mengenai buku umum keagamaan. Jadi kita undang semua eselon
1 yang ada di kementerian agama, jadi semua agama ikut disitu
gacuma Islam.

Tanya: Apakah pernah mengadakan event untuk public?


Jawab: Kita tuh lebih bersifat internal aja sih. Kalau kegiatan
yang mengundang orang gitu ada kerja sama kita dengan LPBKI
MUI. LPBKI MUI itu Lembaga Penilaian Buku Keagamaan
Islam. Di MUI ada lembaga khusus yang memang beririsan
banget dengan subdit kepustakaan, khususnya dalam bidang
penilaian. Kami juga dalam tim itu memanfaatkan tenaga dari
LPBKI MUI.
Tanya: Itukan kalau kerjasama dengan pihak luar ya, kalau
event atas inisiatif dari Direktorat ini sendiri ada tidak?
Jawab: Mungkin bisa dibiliang gaada, kita lebih menyerahkan ke
bagian yang khususnya kan ada di bagian HDI. Jadi kita serahkan
aja kesana. Kita karna subdit baru jadi kita lebih fokus ke internal
dulu , termasuk dengan stakeholder kita sendiri. Untuk yang lain-
lainnya mungkin tahun lalu , tahun 2018 pernah mengadakan
bedah buku, itu aja sih. Bedah buku itu kita mengundang banyak
pihak disitu. Bukan cuma stakeholder kita tapi ya termasuk
mahasiswa dan lainnya, lebih bersifat umum. Cuma itu aja.
Tahun 2019 kita gaada.

Tanya: Tapi untuk tahun 2020 akan diadakan atau


bagaimana?
Jawab: Ya insyaaAllah kita mau ada lomba essay untuk
millennial. Sebenernya tahun lalu juga ada kegiatan-kegiatan
serupa cuman kami ubah karena mengingat urgensinya. Kita
lebih membutuhkan pembahasan mengenai PMA. Tentang istilah
buku keagamaan aja baru, setelah kita rapat berapa kali baru
keluar itu istilah itu. Kan sudah ada PMA buku pendidikan
keagamaan, kita bukan. Kalo itu kan kita gabisa masuk. Ditjen
agama lain juga mengeluhkan hal yang sama, katanya apa dasar
hukum kita untuk membuat buku ataupun menilai buku
pengendalian buku yang di luar pendidikan, di luar kurikulum.
Akhirnya kita sepakat judulnya buku umum keagamaan. Kita
anggaran kan ga banyak juga. Tahun lalu anggaran lebih fokus ke
itu aja dulu, karena untuk dasar berpijak kita kan based on data,
based on regulasi kan kalau mau membuat suatu program. Jadi
tahun ini insyaaAllah kalau jadi, lomba essay.

Tanya: Hubungan kerja sama dengan humas data informasi


seperti apa?
Jawab: Kontribusi kami tuh ke konten sih. Jadi kami diminta
untuk mengisi terakhir sih mengenai moderasi Islam. Sebelumnya
juga ada. Kita juga banyak bertanya, karena bagian sana lebih
dulu dalam bidang penulisan, kami kan baru subditnya, tahun
2017 sedangkan data kan sudah lama. Jadi kami banyak bertanya
mengenai penulisan-penulisan dan penyelenggaraan kegiatan
yang sifatnya lebih keluar seperti launching-launching kayak gitu
kayak gitu, tapi kami belum sempat lakukan sih

Tanya: Bentuk kerja sama nya seperti apa?


Jawab: Kita tuh lebih ini aja, bagian data sudah menyerahkan e-
pusbim, studynya e-pusbim itu kan perpustakaan bimas islam
secara online itu tadinya mengelola dari data, tapi kemudian
setelah ada subdit ini , bagian data menyerahkan. Jadi kerjasama
nya gitu aja. Diserahkan ke kita, tapi kita tetep kesana karena
kaitannya dengan aplikasi , disana kan tempatnya aplikasi , jadi
kesitu tetep bersinergi terkait dengan aplikasi dan juga penulisan

Tanya: Sikap antar anggota bagaimana?


Jawab: Cukup bai
Transkip Wawancara
Nama : Anggun Budi Santoso S.E
Jabatan : Kepala Seksi Kemitraan Umat Ormas Islam
Subdit Kemitraan Umat Ormas Islam Direktorat
Penerangan Agama Islam
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 6 Januari 2020 Pukul 12:36 WIB

Tanya: Apa pekerjaan tugas rutin yang anda lakukan?


Jawab: Bertugas untuk melayani dan melakukan pembinaan
terhadap majelis taklim dan lembaga keagamaan Islam lainnya di
seluruh wilayah Republik Indonesia. Ada beberapa kegiatan yang
kita lakukan di subdit kemitraan ini, antara lain bantuan bagi
ormas Islam dan lembaga dakwah yang berjumlah sebanyak 17
M. kemudian bantuan majelis talim yang berjumlah 1 M. jadi kita
memberikan bantuan operasional kepada ormas Islam yang ada di
Indonesia, pada lembaga dakwah yang ada di Indonesia serta
majelis talim yang ada di Indonesia. Kita juga melakukan dialog
kepada seluruh ormas Islam yang ada di Indonesia, jadi setiap
tahun tuh kita kumpulin ormas-ormas di seluruh Indonesia kita
melakukan dialog masalah-masalah issu aktual apapun, apa yang
terjadi di Negara kita ini. Ada juga kita melakukan rapat
koordinasi seluruh majelis talim di Indonesia ini. Jadi kita
kumpulkan seluruh majelis talim di Indonesia ini, kita rapat kita
dialog, kita merumuskan apa yang bisa kita buat melalui majelis
talim untuk Negara kita ini. Trus ada beberapa kegiatan-kegiatan
kecil ya yang menunjang pokok-pokoknya ya intinya kita bisa
melakukan apa melalui ormas islam, dan lembaga dakwah di
Indonesia ini serta majelis talim untuk kemajuan Negara kita. Itu
intinya tugas dari subdit saya ini.

Tanya: Biasanya berapa kali dalam setahun mengadakan


lomba? Lalu antusias dari publik bagaimana?
Jawab: Kalau untuk mtq dua tahun sekali biasanya di tahun
genap. Terus ada lagi namanya stq, di tahun ganjil. Jadi selang
seling. Disini kan ada beberapa mtq ya. Waktu itu mtq di batam,
mtq di ntb, mtq di Bengkulu. Antusiasnya mereka bagus.
Kadang-kadang mereka nonton, kan ada beberapa cabang disitu
misal ada tilawah dewasa, anak-anak dan remaja, dan itu dibuka
secara umum. Biasanya mereka nonton, trus kita siarkan dan bisa
juga distreaming di youtube.

Tanya: Apa layanan yang sering diberikan dan


dikoordinasikan dgn bagian data, sistem informasi dan
humas?
Jawab: Bantuan ormas islam, lembaga keagamaan Islam lainnya
serta ke majelis talim. Bantuan kita komunikasikan, kita
koordinasikan ke subdit hdi itu biar kita informasikan ke
masyarakat bahwa di subdit kemitraan ada yang namanya
bantuan ormas islam dan lembaga keagamaan islam lainnya serta
majelis talim. Disini loh bisa kita buat proposal ditujukan ke
Ditjen Bimas Islam bahwa disini ada bantuan untuk ormas Islam,
yayasan, dan majelis talim. Kerjasamanya ke bagian data dalam
bentuk menginfokan, mengumumkan ke masyarakat bahwa disini
ada bantuan. Terus selama ini yang dilakukan subdit hdi yaitu
membuat infografis.

Tanya: Kalau untuk event atau kegiatan?


Jawab: Kita melakukan kerjasama dalam bentuk pembuatan
berita. Jadi kita kasih beritanya apa, kita beri info acaranya apa
misal dialog ormas Islam, isinya apa, tujuannya apa, terus
pembicaranya siapa, terus siapa pesertanya. Kita undang juga
bagian hdi nya untuk melihat bagaimana proses dialog tersebut.
terus setelah itu subdit hdi menerbitkan berita.

Tanya: Bagaimana sikap antar anggota?


Jawab: Kita harus saling kerjasama ya. Kita bersikap baik,
bersikap kooperatif, saling bantu membantu. Saling berkoordinasi
untuk satu tujuan menunjang visi misi ditjen Bimas Islam

Tanya: Apa kendala yang biasa terjadi? Solusinya?


Jawab: Mungkin masalahnya kadang-kadang beritanya suka
yang telat keluar terus juga ada juga beberapa pegawai yang
sering keluar terus jadi ngetik beritanya agak lama. Solusinya
mungkin koordinasi ya
Transkip Wawancara
Nama : Sinta Khairunnisa Nov Afni, S.SI
Jabatan : Kepala Seksi Edukasi Zakat dan Wakaf
Subdirektorat Edukasi, Inovasi, dan Kerja Sama
Zakat dan Wakaf Direktorat Pemberdayaan Zakat
Dan Wakaf
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 6 Januari 2020 Pukul 12:50 WIB

Tanya: Apa pekerjaan tugas rutin yang anda lakukan?


Jawab: Kerjaan setiap hari yang pertama aku cek email, email
apa ajasih email pribadi atau email apa pokoknya cek email trus
biasanya tuh kayak ngecek.. jadi kan kita lagi ngelola akun
instagram literasi zakat wakaf kan, nah biasanya tuh kayak
ngecek editorial plainnya gitu. Jadi dari timnya tuh ngasih
editorial plain selama seminggu , gitu trus dicek. Terus biasanya
saya sih ngecek-ngecek surat, ada atau ngga surat yang masuk
atau gimana terus abis itu ngecek kerjaan, kalo awal tahun kan
lagi sibuk bikin laporan segala macem. Terus kalau misalkan itu
nulis gitu program-program apa yang mau kita laksanakan. Kita
liat jadwalnya terus ngecek mana yang kita lakukan dulu.
Misalkan apa terus koordinasi-koordinasi gitu sih biasanya
Tanya: Kemarin ngadain event literasi zakat wakaf ya?
Jawab: Iya betul. Ada kompetisi lomba video dan malam
penganugerahan zakat wakaf

Tanya: Untuk mengadakan event seperti itu berapa kali?


Jawab: Kalo event, kompetisi kemarin memang itu sekali
setahun tapi untuk tahun ini juga ga diadakan lagi. Cuma untuk
event-event kecil lainnya kita pasti ada kan. Misal kita ada acara
di kampus, tahun kemarin di uin kan. Nah tahun ini rencana di
Jakarta dan itu sebelumnya juga didahuluin oleh event lomba
karya tulis juga gitu. Terus juga tahun 2020 ini ada roadshow
literasi zakat wakaf di sepuluh kota. Jadi tahun ini lumayan
banyak sih eventnya.

Tanya: Tujuan diadakan event tersebut secara garis besar?


Jawab: Kalau dari kita memang kita lebih untuk mengenalkan,
memberikan edukasi mengenai zakat dan wakaf terutama untuk
generasi muda, ya bisa dibilang generasi millennial dan generasi
di bawahnya. Kenapa begitu? Karena dalam undang-undang itu
pemerintah mempunyai amanat untuk memberikan edukasi
kepada masyarakat. Itu yang kita lakukan baik lewat event offline
atau melalui social media. Gitu sih tujuannya memberikan
edukasi kepada masyarakat supaya lebih aware terhadap zakat
dan wakaf. Menunaikan kewajiban zakat lalu berwakaf

Tanya: Kerja sama dengan bagian HDI terkait layanan apa?


Jawab: Kalo bagian data itu kan dia ngelola website ya.
Biasanya tuh kayak misalkan kita ada event, kita minta tolong
buat diliput atau misalkan buat ngenaikin berita kita, terus juga
dari banyak event kemarin kita minta bagian data buat bantu dari
segi publikasinya. Kalo misalkan bagian data ini kan kalo di kita
ini kan humas, data, dan system informasi ya jadi itu digabung
gitu, tapi kalo aku tuh lebih sering ke humas sih sebenernya. Kalo
humas ya gitu, publikasi acara kita, kita minta dinaikin beritanya,
trus misal kita ada event apa kayak kemarin kan kita ada
kompetisi, minta bagian humas tuh buat ngeshare terus ngebantu-
bantu naikin progress lombanya, gitu-gitu sih.

Tanya: Bentu kerja sama yang dilakukan?


Jawab: Bentu kerja samanya kayak misalkan mereka ngadain
pameran-pameran gitu dan kita tuh selalu partisipasi aktif dan
bisa dibilang direktorat kita tuh yang bisa dibilang lumayan aktif
kerja sama dengan bagian data dari segi pameran ya. Kita udah
beberapa kali pameran yang mereka ikutin, kita juga ikut
memberikan kontribusi tenaga, souvenir, segala macem terus juga
karena ini bagian edukasi, juga sering koordinasi soal peserta ya
karna kadang bagian data tuh suka minta peserta dari blogger dan
kebetulan aku bolgger juga trus juga tergabung dalam beberapa
komunitas. Jadi kita suka kasih peserta dari blogger yang bisa
ngikutin. Terus kalo dengan bagian subdit ini lumayan intens sih
kerjasamanya sama humas data dan SI
Tanya: Bagaimana sikap antar anggota?
Jawab: Sangat kooperatif. Kita tuh kayak udah kerja sama aja ,
kayak udah klik aja kerja samanya jadi saling backup aja jadinya,
misalkan kayak pameran, ketika kita ikut pameran di mereka, kita
ngasih souvenir segala macem, tapi syaratnya kan peserta
pameran tuh harus follow akun social media kita. Jadi
kerjasamanya udah terjalin dengan baik sih. Terus buat
pemberitaan-pemberitaan juga cepet gitu. “tolong dong dibantu
ini kita ada event ini tolong dibantu” hmm udah cepet aja gitu
karna intens juga. Mereka juga kadang minta bantuan ke kita, gitu
sih jadi lumayan baik

Tanya: Apa kendala atau masalah yang biasanya terjadi?


Jawab: Kendala mungkin karna masing-masing mempunyai
program kerja masing-masing gitu. Jadi kadang ketika kita
meminta bantuan untuk misalnya meliput atau menjadi moderator
di acara kami, tiba-tiba tidak bisa karena sibuk yang luar
biasanya. Kadang kendalanya itu aja sih. Memang kan masing-
masing punya tugas masing-masing ya. Kalo kita juga selain
edukasi kan bagian kerjasama inovasi di subdit ini jadi ngga
semua bersinggungan sama humas. Jadi ketika waktunya ga
cocok ya begitu jadinya. Selainnya sih gaada ya kalo personal.
Transkip Wawancara
Nama : H. Jajang Ridwan, S.Ag., M.A.
Jabatan : Kepala Seksi Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Kantor Urusan Agama Subdirektorat Mutu,
Sarana, Prasarana, dan Sistem Informasi KUA
Direktorat Bina Kantor Urusan Agama dan
Keluarga Sakinah
Alamat : Kantor Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia, Jalan M.H Thamrin No.6, Jakarta
10340
Waktu : Senin, 6 Januari 2020 Pukul 13.20 WIB

Tanya: Apa tugas rutin yang anda kerjakan?


Jawab: Setiap hari sesuai dengan foksi nya kami itu adalah
mengelola sarana dan prasarana. Dalam hal ini tentunya ada
sesuatu hal yang di luar kebiasaan, misalkan sekarang ini kan
cuaca ya mendadak ada informasi seperti di Maluku utara, “pak
kua saya habis nih hari ini separo diterjang ombak”, nah itu
menjadi berita progress kami selaku kasie pengelola sarpras
untuk menindaklanjuti, mengantisipasinya gitu ya. Mulai dari
kepemilikannya, aset dari bangunan, lahan, dan juga sarana
penunjang lainnya. Terus kemarin juga kan situasi lagi banjir gitu
kan, kita tanya juga identifikasi KUA mana yang banjir gitu kan
mereka melapor juga, yang jelas layanan di masyarakat seperti
ketersediaan buku nikah jangan sampai tersendat gitu. Jadi misal
dia ada di Jakarta, mereka harus segera komunikasi ke pusat
karena ada stok, kalo di daerah, dia koordinasi dengan daerah
terdekat gitu ya untuk mengantisipasi atau menanggulangi terkait
dengan pemenuhan dokumen nikah itu.

Tanya: Kerja sama dengan bagian data terkait apa?


Jawab: Ya kalo dengan data itu terkait dengan jumlah ya. Jumlah
yang suka simpang siur terkait dengan titik layanan KUA sendiri.
Karna kadang temen-temen ya ada di daerah sendiri suka ada
rolling pejabatnya ataupun SDM nya manakala sekarang lagi
penataan regulasi yang baru, structural di bawah itu, yang senior
itu tidak mewariskan data real gitu kan. Nah itu yang sering kita
verifikasi penguatan dengan bagian data. Kan jumlah kua seluruh
Indonesia itu ada 5.945 kua. Kenapa simpang siurnya? karena
tidak semua kua itu yang tersebar di seluruh Indonesia itu
mempunyai pembangunan fisik yang bisa diliat gitu. Ada yang
kua sdmnya belum ada, gitu kan tapi udah definitive. Sdmnya
gaada, bangunannya gaada, nah itu ditanggungjawab oleh kua
yang terdekat. Jadi kadang kua yang satu membawahi dua kua.
Hal-hal seperti itu yang butuh koordinasi terus dengan bagian
data itu sendiri. Yang kita progress itu terkait dengan peristiwa
nikah, karena peristiwa nikah itu kita kan by aplikasi ya yang
SIMKAH itu. Nah itu jumlah nikah yang di kantor berapa, yang
di rumah berapa, terutama yang sekarang ini kan kita lagi
mengawasi perkawinan anak. Ada ga yang berani nih kua itu
dibawah umur menikahkan, gitu. Tapi Alhamdulillah selama ini
andai kata ada, itu kesalahan bukan di kua karena prosesnya itu
sudah dilalui, dalam pengertian bahwa dia mendaftarkan di
bawah usia betul, tapi persyaratannya dia udah ditetapkan dari
peradilan agama, gitu. Jadi kalo tanpa keterangan, kua gaakan
berani mencatatkan seperti itu. Banyak hal di bagian data sendiri
kan dari mulai peristiwa nikah itu sendiri, titik layanan kua, terus
kepemilikan lahan kua. jadi kua yang milik kementerian agama
berapa, yang dari hibah berapa, yang numpang tanah pemda
ataupun pemerintah daerah itu berapa, tanah keraton berapa, yang
tanah wakaf berapa, terus yang sewa berapa gitu ya.

Tanya: Kalau untuk kerja sama dengan bagian humas


bagaimana?
Jawab: Ya dengan humas itu yang jelas infrastrukturnya ya,
karena semua terkait dengan server segala macem itu di temen-
temen hdi gitu kan. Mereka ini langsung koordinasi juga dengan
sekjen di bagian pinmas terkait dengan server induk Bimas Islam
dan kementerian agama, terutama mungkin terkait penamaan
binwitnya segala macemnya kapasitasnya itu, karena disini ada
layanan yang tidak bisa diri sendiri tapi terintegrasi itu
membutuhkan volume yang lebih besar, contoh seperti simkah
kita bekerjasamanya dengan dukcapil. Jadi dalam kunci
pengimputan di simkah itu adalah lewat NIK. Terus juga
menanggulangi penyimpangan-penyimpangan juga dalam
setoran, kita juga kerja sama dengan kementerian keuangan ya.
Jadi simkah ini kerjasamanya dengan dukcapil dan kementerian
keuangan. Hal ini dikerjasamakan ya dengan secara internal di
Bimas Islam ya dengan temen-temen di bagian hdi itu. Karena di
hdi ada sarana dan prasarana sendiri untuk maintenance aplikasi
itu sendiri

Tanya: Bagaimana sikap antar anggota?


Jawab: Ya fine-fine saja saya kira dengan temen-temen biasa
gitu ya. Kita membangun dinamika kerja, jadi kita tidak bisa
merasa benar di suatu instansi sendiri kan. Kita sebagai aparat
pemerintah gitu ya, kita gaakan selamanya disitu. Bisa terjadi
rolling, dan itu kalau ga dibangun komunikasi yang nyaman,
komunikatif ya itu akan terputus informasi dan layanan yang
maksimal yang akan disuguhkan ke masyarakat, seperti itu.

Tanya: Pernah ada kendala atau masalah mungkin pak?


Jawab: Ya paling kita bukan masalah dengan temen-temen gitu,
tapi masalah alat kita sendiri ya. Tiba-tiba ada keluhan ini kok
gabisa diakses simkah segala macem gitu, misal ada eror gitu ya.
Kita langsung Tanya ke bagian hdi, dan langsung ditelusuri apa
bagian jaringannya, atau apanya atau di sekjen segala macem.
Seperti itulah keluhan macem-macem selama ini. Kalau
komunikasi Alhamdulillah lancar.
DOKUMENTASI

Foto peneliti bersama para informan


Foto peneliti saat melakukan observasi

Anda mungkin juga menyukai