Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)
Oleh:
Deby Novia
NIM. 1112051100006
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1437 H
i
i
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Deby Novia
ii
iii
ABSTRAK
Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change, yaitu
sebagai institusi pelopor perubahan. Dalam menjalankan paradigmanya media
massa berperan sebagai institusi pencerahan masyarakat (media edukasi), media
informasi, media hiburan, serta sebagai kontrol sosial. Setiap orang membutuhkan
informasi sebagai bagian dari tuntutan kehidupannya, penunjang kegiatannya, dan
pemenuhan kebutuhannya tidak terkecuali orang-orang yang tinggal di pedesaan.
Namun, desa-desa di Indonesia tidak memiliki tingkat perkembangan yang sama.
Semakin jauh desa dari ibukota kabupaten atau kecamatan semakin tinggi tingkat
kesulitannya. Termasuk desa yang diteliti yaitu Desa Girimakmur, Kecamatan
Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Berdasarkan latar belakang tersebut timbul pertanyaan penelitian. Apakah
siaran berita televisi efektif dalam memberikan informasi bagi masyarakat
pedesaan? Apa saja faktor-faktor yang menilai efektivitas siaran berita televisi?
Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis menggunakan teori di
antaranya adalah teori uses and effects, konsep efektivitas, dan efek kehadiran
media massa. Efektivitas sendiri merupakan gambaran tingkat keberhasilan atau
keunggulan dalam mencapai sasaran yang lebih ditetapkan dan adanya keterkaitan
antara nilai-nilai yang bervariasi. Sedangkan teori uses and effects menjelaskan
tentang perkiraan tentang hasil penggunaan media massa itu sendiri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan paradigma
positivisme. Metode penelitian ini menggunakan metode survey sebagai salah satu
turunan dari pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan
simple random samplingn dengan rumus slovin. Pengumpulan data menggunakan
instrumen berbentuk kuesioner. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan
rumus paired sample t-test dengan membandingkan dua kondisi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siaran berita televisi tidak efektif
sebagai sumber informasi bagi Warga Desa Girimakmur, Kecamatan
Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal tersebut dibuktikan dari hasil
perhitungan paired sample t-test thitung< ttabel = -14,379 < 1,980. Berdasarkan
wawancara, faktor-faktor efektivitas itu sendiri dinilai dari isi berita dan gaya
bahasa.
Kata Kunci: Efektivitas, Informasi, Televisi, Desa, Teori Uses and Effects
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Efektivitas Siaran
Berita Televisi sebagai Sumber Informasi bagi Masyarakat Pedesaan (Studi pada
Warga Desa Girimakmur, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa
Barat)”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Sosial (S.Sos). Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini
masih terdapat banyak kekhilafan, kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan
yang penulis miliki. Namun berkat adanya semangat, bantuan dan dorongan dari
berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Dalam kesempatan
ini penulis ingin berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M. Ag.
2. Wakil Dekan I Bidang Akademik FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
Suparto, M. Ed, Ph. D, Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum FIDIK
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Hj. Roudhonah M. Ag, dan Wakil
Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerjasama FIDIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Suhaimi, M.Si
3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Kholis
Ridho, M. Si dan Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik FIDIK UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, MA.
4. Dosen Pembimbing Skripsi, Ir.Noor Bekti Negoro, S.E, M. Si yang telah
begitu sabar membimbing penulis menyelesaikan skripsi di tengah
kesibukannya yang padat.
5. Dosen Pembimbing Akademik, Siti Nurbaya, M. Si yang telah memberikan
bimbingan untuk memilih judul skripsi.
6. Segenap bapak dan ibu dosen FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang
telah mentransformasikan ilmu, sehingga penulis mampu menyelesaikan studi
maupun penulisan skripsi ini.
v
7. Pimpinan dan para petugas perpustakaan FIDIK dan Perpustakaan Utama
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Ibunda Yati Parida dan Ayahanda Dodi Rukanda yang tidak pernah berhenti
memberikan do’a dan dukungan secara moril dan materil untuk penulisan
skripsi ini.
9. Keluarga besar Aki Iad Madria dan keluarga besar (Alm) Abah Rohim
dengan motivasi kalian akhirnya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
10. Kakak-kakak yang telah membantu memberikan semangat, do’a dan
dukungan saat penulisan skripsi ini.
11. Mochhammad Syarief, teman berbagi suka dan duka yang rela mendengarkan
penulis berkeluh kesah serta banyak membantu penulis selama penulisan
skripsi ini.
12. Rista Dwi Septiani, Hana Futari, dan Corrie Prestita Ishaya yang telah
berbagi tawa dan canda di sela-sela sulitnya penulisan skripsi ini.
13. Adlina Septyadini, Bara Tracy Lovita, dan Endah Setyaningsih yang karena
kesuksesannya mampu membuat penulis sesegera mungkin cepat
menyelesaikan skripsi ini.
14. Jurnalistik A 2012 yang telah bersama-sama selama empat tahun berbagi ilmu
dan canda tawa.
15. KKN Koempoel Desi, Melin, Fivi, Anes, Sarah, Sari, Devi, Fajrul, Wahyu,
Zuki, Fatur, Rido, dan Arif terima kasih karena telah menjadi teman baru bagi
penulis selama melaksanakan KKN.
16. HMI Komfakda Cabang Ciputat yang telah memberikan pengalaman luar
biasa selama penulis menjadi kader.
vi
Demikian sebagai pengantar dalam penelitian ini, dengan penuh harapan
penulis senantiasa berdoa untuk keberkahan ilmu yang telah peulis dapati dan
semoga penelitian ini bermanfaat bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT semua amal baik dikembalikan, semoga
Allah SWT membalas jasa segala dukungan yang diberikan kepada penulis
dengan balasan yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca pada umumnya.
Amin ya Robbal’lamin...
Deby Novia
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................. iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ..................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 7
D. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 9
E. Sistematika Penulisan.................................................................. 10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Efektivitas ...................................................................... 12
B. Efek Kehadiran Media Massa ..................................................... 17
C. Media Massa ............................................................................... 21
D. Sejarah Televisi Dan Perkembangannya ..................................... 24
E. Pengertian Berita ......................................................................... 31
F. Sumber Informasi ........................................................................ 35
G. Masyarakat Pedesaan .................................................................. 38
H. Teori Uses And Gratifications..................................................... 39
I. Teori Uses And Effects ................................................................. 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian .................................................................. 42
B. Pendekatan Penelitian ................................................................. 42
C. Metode Penelitian ....................................................................... 43
D. Ruang Lingkup Penelitian........................................................... 44
viii
E. Populasi Dan Sampel .................................................................. 45
F. Variabel Penelitian ...................................................................... 47
G. Macam Dan Sumber Data ........................................................... 49
H. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 50
I. Uji Instrumen ............................................................................... 51
J. Teknik Analisis Data.................................................................... 53
K. Hipotesis Penelitian .................................................................... 56
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Terbentuknya Desa Girimakmur..................................... 57
B. Kondisi Umum Desa Girimakmur ............................................... 58
C. Isu Strategis Yang Dihadapi Desa ............................................... 67
D. Visi Dan Misi Desa Girimakmur................................................. 67
E. Profil Liputan 6 Petang ............................................................... 69
F. Profil Seputar Indonesia .............................................................. 71
BAB V HASIL DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Responden .................................................................. 74
B. Analisis Data .............................................................................. 77
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 94
B. Saran .......................................................................................... 95
ix
DAFTAR TABEL
x
Tabel 29. Hasil Uji Homogenitas ............................................................ 87
Tabel 30. Hasil paired sample t-test ........................................................ 88
Tabel 31. Rekapitulasi Data Angket ........................................................ 89
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Televisi merupakan salah satu media massa yang paling efektif dalam hal
memanfaatkan satu dari empat fungsi televisi. Ada yang hanya memanfaatkan
fungsi kontrol dan edukasi, ada yang hanya memanfaatkan fungsi hiburan.
pada sektor industri dan perdagangan. Komunitas kota dan desa dibedakan
berpegang pada hal yang suci-sekuler. 1 Masyarakat dengan kondisi ini hanya
1
Paulus Wirotomo dkk, Sistem Sosial Indonesia, (Jakarta: UI Press, 2012), h.231.
1
2
memiliki struktur sosial dan budaya sendiri sehingga dapat disebut otonom;
sehari-hari dan darimana struktur sosial budaya muncul dan berkembang; (4)
Semakin jauh desa dari ibukota kabupaten atau kecamatan semakin tinggi
tingkat kesulitannya. 3 Salah satu desa yang akan peneliti jadikan subjek
perkembangan desa ini terbilang cukup sulit. Desa tersebut berdiri tanggal 11
Agustus 2011 dan ditetapkan oleh Peraturan Daerah No. 14 Tahun 2011
dikarenakan jumlah penduduk yang terlalu padat dan juga wilayah yang
terlalu luas.
2
Paulus Wirotomo dkk, Sistem Sosial Indonesia, (Jakarta: UI Press, 2012), h.232.
3
Paulus Wirotomo dkk, Sistem Sosial Indonesia, (Jakarta: UI Press, 2012), h.232.
3
Berdasarkan hasil sensus pada Mei 2016, total jumlah penduduk di desa
dan jumlah penduduk pria 2.239 penduduk. Wilayah desa tersebut berada di
tanam seperti padi, jagung, umbi-umbian, serta berbagai macam sayur dan
buah. Penduduknya juga memiliki lahan ternak seperti ternak ayam, kambing,
buruh tani dan juga buruh lepas, sedangkan sisanya merupakan ibu rumah
Sekolah Dasar (SD) namun ada juga beberapa penduduk yang melanjutkan ke
dan juga jenjang perguruan tinggi, hal tersebut dikarenakan akses jalan
terdekat yang ada di desa tesebut hanyalah SMP 2 Malangbong dan juga
beberapa sekolah dasar, sedangkan akses jalan ke SMA cukup jauh sehingga
Meskipun desa tersebut cukup jauh dari akses keramaian seperti ibukota
massa. Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent of change,
yaitu sebagai institusi pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media
4
Peraturan Desa Girimakmur No. 01 Tahun 2015.
5
Peraturan Desa Girimakmur No. 01 Tahun 2015.
4
6
Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995),
h.8.
5
disentuhnya. Namun, setidaknya yang utama adalah sebagai data dan fakta
mungkin akan terjadi pada masa yang akan datang. Nyatanya, informasi itu
banyak fungsinya. Tidak terbatas pada salah satu bidang atau aspek saja,
Karena kebutuhan kognitif berkaitan erat dengan kognitif atau pola pikir
seseorang. Sikap bisa berubah karena adanya terpaan informasi yang terus
bertambah. Perubahan ini hanya bisa terjadi apabila jumlah informasi yang
menerpanya, atau yang dibacanya, cukup banyak dan dalam waktu yang
cukup lama 8.
7
Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995),
h.13.
8
Pawit M Yusup, Pedoman Praktis Mencari Informasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995),
h.5.
6
1. Batasan Masalah
memberikan batasan dalam karya ini. Dalam penelitian ini hanya akan
2. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
bertujuan untuk:
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
penerapan teori uses and gratifications dan teori uses and effects
b. Manfaat Praktis
D. Tinjauan Pustaka
Meskipun Peneliti menggunakan tema yang sama dengan dua judul skripsi
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
BAB VI PENUTUP
LANDASAN TEORI
A. Konsep Efektivitas
Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil
atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah popular
jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Di mana makin
dalam mencapai sasaran yang lebih ditetapkan dan adanya keterkaitan antara
banyak 10.
efektivitas dapat dikaji dari berbagai sudut pandang dan tergantung pada
diperhatikan untuk tercapainya suatu tujuan bagi media massa antara lain 11:
9
Hidayat, Efektivitas Dalam Kinerja Karyawan, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press,
1986), h. 30.
10
Soewarno Handayaningrat, Sistem birokrasi Pemerintahan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
1985), h. 53.
11
Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Televisi, (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 16-19.
12
13
1. Accuracy (Akurasi)
Semua unsur dan materi berita harus terlebih dahulu di lakukan check
and re-check. 12
jelas. Di sini akan timbul masalah lain, yaitu berita yang ditulis menjadi
12
Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Televisi, (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 16.
13
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
35.
14
Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Televisi, (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 17.
14
wartawan harus melaporkan secara tepat dan akurat atas sebuah fakta.
wartawan. Berita hanya melaporkan fakta dan opini orang lain. Kendati
demikian, opini yang diucapkan orang lain sudah memiliki nilai berita
serta kebenaran akan fakta, data, dan informasi sering kali terabaikan. Di
satu sisi, pekerja selalu dituntut memberi laporan yang bersifat segera
2. Balance (Berimbang)
15
Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Televisi, (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 17.
16
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
35.
15
both sides merupakan suatu keharusan. Jika tidak, berita tersebut akan
kehilangan kredibilitasnya. 17
kegagalannya.
jurnalistik.
kebijakan pemerintah.
e. Terlalu banyak berita luar negeri yang tidak ada berita relevansinya
pedesaan.
17
Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Televisi, (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 18.
18
Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Televisi, (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 18.
16
3. Clarity (Jelas)
itu artinya pesan tersebut tidak jelas. Pemirsa hanya mempunyai satu
tidak berhasil. 19
kabar yang dibacanya untuk membaca ulang berita yang kurang jelas.
Sebaliknya, hal ini sama sekali tidak dapat dilakukan oleh seorang
berita yang disiarkan di media massa milik pemerintah ini selalu yang
19
Hasan Asy’ari Oramahi, Jurnalistik Televisi, (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 19.
17
yaitu efek kognitif, efek afektif dan efek konatif yang sering disebut juga efek
behavioral.
makna 20. Gambaran tersebut lazim disebut dengan citra. Media massa
yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti, yang tadinya bingung
menjadi lebih jelas 21. Contohnya, seorang suami yang menonton iklan
20
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi), (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1999),
h. 223.
21
Onong Ucjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2003), h.
318.
18
kabar atau majalah, mendengarkan radio, menonton acara televisi atau film
a. Suasana Emosional
khalayak pada stimuli itu. Dapat dikatakan bahwa respon khalayak pada
film, sandiwara televis, atau surat kabar akan dipengaruhi oleh suasana
22
Onong Ucjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2003), h.
319.
23
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi), (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1999),
h. 234.
19
b. Skema Kognitif
penjahat. 24
c. Suasana Terpaan
menontonnya sendirian disebuah rumah tua, ketika hujan lebat, dan tiang-
tiang rumah berderik. Begitu pula reaksi orang lain pada saat menonton
d. Predisposisi Individual
Sebaliknya orang periang akan lebih terhibur oleh adegan lucu. Misalnya,
panti asuhan.
24
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi), (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1999),
h. 234.
20
e. Identifikasi Khalayak
dirinya dalam posisi tokoh. Ia ikut merasakan apa yang dirasakan tokoh.
Karena itu, ketika tokoh identifikasi itu kalah, ia juga kecewa, ketika tokoh
seorang tokoh dalam televisi atau film sebagai lawan kita. Yang terjadi
sekarang ialah disidentifikasi. Dalam posisi ini kita gembira bila tokoh
dengan tokoh yang disajikan, makin besar intensitas emosional pada diri
Efek konatif tidak langsung timbul sebagai akibat dari terpaan media
massa, melainkan didahului oleh efek kognitif dan efek afektif. Dengan
perkataan lain, timbulnya efek konatif setelah muncul efek kognitif dan
25
Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi), (Bandung:Remaja Rosdakarya, 1999),
h. 234.
26
Onong Ucjana, Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi, (Bandung:Citra Aditya Bakti, 2003), h.
319.
21
beranak banyak.
C. Media Massa
resmi sebagai alat komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada
komunikasi yang bekerja dalam berbagai skala, mulai dari skala terbatas
skala yang sangat luas. Istilah media massa mengacu kepada sejumlah
media yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan tetap
dipergunakan hingga saat ini, seperti surat kabar, majalah, film, radio,
Media massa kini tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat
beragam hiburan dan informasi terbaru tentang berbagai hal yang terjadi
27
Morissan, Andy Corry dan Farid Hamid, Teori Komunikasi Massa (Media, Budaya dan
Masyarakat) (Bogor:Ghalia Indonesia, 2002), h. 1.
22
yang belum menikmati media massa mungkin hanya bagi masyarakat suku
terasing saja.
kita bicara media cetak, bisa berarti surat kabar, tabloid atau majalah. Bila
kita bicara media elektronik, bisa berarti radio, televisi dan internet.
media massa hanya berbentuk media cetak, kini muncul media elektronik,
ingin mencapai tingkat dari itu, perlu ada lembaga atau orang-orang yang
28
Mondary, Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. 12.
29
Mondary, Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. 84.
23
Fungsi hiburan media massa tampak jelas dari isi medianya, yang
mencakup berita, laporan, foto, dan artikel mengenai gaya hidup, cerita
30
Mondary, Pemahaman Teori Dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2008), h. 85.
31
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
35.
24
film cerita alias sinetron, musik pop, drama, komedi situasi, dan banyak
oleh para ilmuwan akhir abad 19 dengan dasar penelitian yang dilakukan
oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Hertz, serta penemuan Marconi
32
Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknis Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga, 2010),
h.17.
25
Indonesia. Sampai saat ini ada 11 stasiun televisi nasional yang sedang
Asia, bidang broadcasting ini dipelopori oleh jepang pada tahun 1953,
Filipina tahun yang sama, Muangthai tahun 1955, Indonesia dan RRC
tahun 1962, Singapura tahun 1963 dan disusul oleh negara Malaysia 35.
33
Drs. Elvinaro Ardianto dkk, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2007), h.135.
34
Onong Uchjana Effendy, Televisi Siaran Teori dan Praktek, (Jakarta: Mandar Maju, 1993),
h.54.
35
Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.5.
26
2. Pengertian Televisi
yang diketemukan dengan karakternya yang spesifik yaitu audio visual 36.
dunia 37.
gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.
3. Fungsi Televisi
Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar
4. Karakteristik Televisi
a. Audiovisual
36
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005).
37
Wawan Kuswandi, Komunikasi Massa sebuah analisis Media Televisi, (Jakarta: Rineka Cipta:
1996).
27
Ada dua tahap yang dilakukan dalam proses berfikir dalam gambar.
sedemikian rupa.
5. Program Televisi
Program televisi dibuat dan disajikan agar audiens tertarik dan akhirnya
audiens. Program acara yang selalu mengikuti trend, menarik, dan dikemas
dalam nuansa yang berbeda dengan stasiun televisi lain menjadi pilihan
1. Program Informasi
38
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008)
28
b. Berita Lunak atau Soft News adalah segala informasi yang penting
show.
2. Program Hiburan
39
Morissan, M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio dan Televisi,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008)
29
6. Program Siaran
program yang menarik dan memiliki nilai jual kepada pemasang iklan,
dari produksinya.
40
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005).
30
televisi meliputi41:
a. News Reporting: Laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang
media massa.
dijual perusahaan.
dengan music.
41
Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi: Menjadi Reporter Profesional, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005).
31
sejumlah uang.
E. Pengertian Berita
sangatlah sulit. Belum ada batasan yang begitu memuaskan yang dapat
London, Tom Clarke, mengatakan bahwa pada mulanya menurut suatu kisah
yang diakui tidak dapat diuji kebenarannya, kata news (berita) berasal dari
suatu singkatan north, east, west, dan south. Dengan singkatan tersebut
Clarke ingin menggambarkan betapa berita sebagai suatu hal yang dapat
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia karangan Drs. Suharso dan Dra.
Ana Retnoningsih disebutkan bahwa berita itu sama artinya dengan kabar,
42
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
25.
32
William Maulsby: Berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak
1940)
Eric Hepwood: Berita adalah laporan pertama dari kejadian penting yang
Pain Dealer)
Curtis Dougall: Berita adalah apa saja yang menarik hati orang dan berita
43
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
26.
33
disampaikan atau dimuat dalam media massa agar diketahui atau menjadi
c. Penting;
e. Immediate: segera
44
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
27.
45
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
31.
34
memiliki nilai berita atau tidak, berita harus mempunyai unsur sebagai
berikut 46:
b. Besaran (magnitute):Sesuatu yang besar dari segi jumlah, nilai, atau angka
yang besar hitungannya sehingga pasti menjadi sesuatu yang berarti dan
kejadiannya belum lama, hal ini menjadi aktual dan masih hangat
46
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
31.
35
a. Berita Politik
b. Berita Ekonomi
d. Berita Kriminal
e. Berita Kecelakaan
h. Berita Olahraga
i. Berita Perang
F. Sumber Informasi
memiliki pengertian yang sangat luas bukan hanya ada dalam teknologi.
teknologi itu sendiri informasi juga berkembang dengan pesat, karena itu
47
Sedia Willing Barus, Jurnalistik (Petunjuk Teknis Menulis Berita), (Jakarta:Erlangga, 2010), h.
41-49.
48
Engkos Kosasih, Cerdas Berbahasa Indonesia, (Jakarta:Erlangga, 2006).
36
Secara Etimologi, Kata informasi ini berasal dari kata bahasa Perancis
kuno informacion (tahun 1387) mengambil istilah dari bahasa Latin yaitu
informationem yang berarti “konsep, ide atau garis besar,”. Informasi ini
ucapan) yang terdiri dari order sekuens dari simbol, atau makna yang
ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau
berdasarkan gelombang. 50
49
Engkos Kosasih, Cerdas Berbahasa Indonesia, (Jakarta:Erlangga, 2006).
50
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi Publisher, 2005).
37
sebuah berita dapat juga dikatakan sebagai informasi. Lain halnya dalam
instruksi.
Dari pengertian lainnya informasi adalah data yang telah diberi makna.
membuat informasi dari data yang ada didalamnya. Laporan laba rugi dan
digunakan oleh siapa saja yang membutuhkannya dan pada akhrinya Sifat
seseorang. 51
Sumber informasi adalah data. Data itu berupa fakta kenyataan yang
suatu tindakan yang lain yang akan menimbulkan sejumlah data kembali.
Data tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu
51
Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Andi Publisher, 2005)
38
G. Masyarakat Pedesaan
pembagian atas dua kelompok yang saling bertentangan yaitu desa dan kota.
kegiatan utama di bidang pertanian, berorientasi pada nilai, norma, dan adat
padat, kompleks, memiliki kegiatan ekonomi utama pada sektor industri dan
kekerabatan impersonal, terisolasi atau tidak, serta berpegang pada hal yang
suci-sekuler. 52
memiliki struktur sosial dan budaya sendiri sehingga dapat disebut otonom;
sehari-hari dan darimana struktur sosial budaya muncul dan berkembang; (4)
52
Paulus Wirotomo dkk, Sistem Sosial Indonesia, (Jakarta: UI Press, 2012), h.231.
53
Paulus Wirotomo dkk, Sistem Sosial Indonesia, (Jakarta: UI Press, 2012), h.232.
39
memiliki tingkat perkembangan yang sama. Semakin jauh desa dari ibukota
masih diragukan adanya satu atau beberapa model uses and gratifications,
gratifications yaitu:
c. Harapan-harapan terhadap
f. Pemenuhan kebutuhan
54
Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin, S.Sos.M.Si, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), cet ke-6, h.290.
40
b. Berbagai kombinasi antara ekstra dan intra individu, dan juga dengan
yang menghasilkan
memengaruhi pula
dalam masyarakat
55
Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin, S.Sos.M.Si, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), cet ke-6, h.291.
41
Teori uses and effects pertama kali dikemukakan oleh Sven Windahl
(1979) teori ini merupakan sintesis antara pendekatan uses and gratification
dan teori tradisional mengenai efek. Konsep use merupakan bagian yang
menyebabkan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu
arti. Ini dapat bererati exposure yang semata mata menunjuk pada tindakan
proses yang lebih kompleks dimana isi terkait harapan harapan tertentu untuk
dapat dipenuhi. 56
56
Prof.Dr.H.M.Burhan Bungin, S.Sos.M.Si, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), cet ke-6, h.291
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Paradigma Penelitian
suatu pandangan bahwa ilmu hanya dapat diperoleh melalui fenomena yang
empiris, dapat diamati dan dapat diukur serta diujikan dengan metode ilmiah.
Dalam buku Severin dan Tankard, tujuan dari postpositivis adalah untuk
melihat hubungan antara ilmu sosial dan ilmu fisik). Paradigma ini
B. Pendekatan Penelitian
data harus bebas dari pendapat pribadi peneliti sehingga menjaga keobjektifan
menolak sebuah teori atau hipotesis penelitian. Dalam penelitian ini metode
riset yang digunakan adalah metode survei. Penelitian metode survei adalah
57
Apriadi Tamburaka, Agenda Setting Media Massa, (Jakarta: Raja Grafindo, 2012), Cet. Ke-1,
h.27
58
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup,
2009), Cet. Ke-3, h.55
42
43
C. Metode Penelitian
seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program tercapai atau
menjelaskan sebab dari sebuah fenomena dan apa pengaruhnya. Sifat dalam
metode survey eksplanatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah sifat
assosiatif dan komparatif. Karena penelitian ini tidak hanya mencari minat
informasi.
59
Sofian Effendi danTukiran, Metode Penelitian Survei, (Jakarta: LP3ES, 2012), h. 3.
44
Ruang lingkup penelitian mencakup dua objek kajian, adapun antara lain
yaitu:
sumber informasi yang relevan dengan objek yang diteliti, yakni warga
1. Populasi Penelitian
diteliti 60.
2. Sampel Penelitian
sampling, artinya sebuah sampel yang diambil dari tiap unit penelitian atau
60
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder),
(Jakarta: Raja Grafindo), hal 74.
61
Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder),
(Jakarta: Raja Grafindo), h. 74
62
Masri Singarimbun dan sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta:LP3ES, 2011), h. 155.
46
ɳ = N
1+Ne2
Keterangan:
N = Jumlah populasi
berikut:
ɳ= 4.297
1+4.297 (0,1)2
ɳ= 4.297
1+42,97
ɳ= 4.297
43,97
ɳ = 97,725 mendekati 98
F. Variabel Penelitian
pedesaan.
yaitu:
a. Variabel Independen
variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain, yang
pada umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu.
1. Accuracy (Akurat)
2. Balance (Berimbang)
3. Clarity (Jelas)
63
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
57.
48
b. Variabel Dependen
sub variabel:
1. Accuracy
2. Balance
3. Clarity
Untuk mendapat data yang akurat, peneliti menggunakan dua sumber data
1. Data Primer
Data primer adalah yang langsung diperoleh dari sumber data pertama
penelitian atau objek penelitian 65. Yang menjadi data primer peneliti
daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar
dengan permintaan.
orang.
2. Data Sekunder
Data dan sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan 67.
65
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
122.
66
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi
Kedua), (Yogyakarta: Erlangga, 2009), h. 100.
67
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
122.
50
penelitian.
1. Observasi
selain seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit. Oleh karena itu,
2. Angket
secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden 69. Setelah
68
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
133.
69
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
123.
51
3. Dokumentasi
I. Uji instrumen
1. Uji Validitas
Validitas alat ukur adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur
ukur haruslah memiliki akurasi yang baik terutama apabila alat ukur
data yang akan diteliti 71. Suatu Instrumen dikatakan valid apabila
70
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif,(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
144.
71
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
97-98
72
Rony Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis(seri umum no. 5), (Jakarta:
Penerbit PPM, 2004), h. 152.
52
Keterangan:
N = banyaknya responden
ΣXY = jumlah hasil perkalian skor tiap item dengan skor total
responden
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketepatan atau tingkat presisi suatu ukuran atau alat
pengukur. Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat
dipercaya, jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur
tersebut stabil, dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Suatu alat ukur
data. Jika alat ukur dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur
73
Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia, 2013), h. 133-134.
53
waktu yang berbeda, suatu kuesioner dikatakan realible atau handal jika
berkali-kali. Jika hasil dari cronbach alpha > 0,60 maka data tersebut
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
informasi bagi masyarakat pedesaan dilakukan dengan cara skala likert, yaitu
74
R. Gunawan Sudarmanto, Analisis Regresi Linear Berganda dengan SPSS, (Yogyakarta:Graha
Ilmu, 2005), h. 89.
75
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariante dengan Program SPSS.,(Semarang: BP. UNDP,
2003), h. 41-42.
54
akibat penggunaan skala 1-5 dengan dimensi mutu tercermin dalam daftar
standar deviasi.
Mean merupakan nilai rata-rata dari beberapa data. Mean ini dapat
diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai dari data yang ada,
Rumus 76 : x = ∑fixi
∑fi
76
Pasaribu Amudi, Pengantar Statistik, (Jakarta:Ghalia Indonesia), hal 71.
55
Keterangan:
x = rata-rata
xi = pengamatan
fi = jumlah pengamatan
𝑛𝑛
2. Standar Deviasi
SD = √∑𝑥𝑥2
𝑁𝑁
Keterangan:
SD = Standar Deviasi
N = Jumlah Individu
Jika tinggi (T) = 𝑥𝑥 + SD atau hasil yang didapat berada diatas standar
deviasi.
Jika sedang (S) = 𝑥𝑥 atau hasil yang didapat berada diantara standar nilai
standar deviasi.
77
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005) h.
179.
56
K. Hipotesis Penelitian
ada hubungan antara variabel X dan variabel Y yang diteliti, atau variabel
H0 : µD ≤ 0
H1 : µD ≥ 0
masyarakat pedesaan)
pedesaan)
78
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005), h.
80.
BAB IV
GAMBARAN UMUM
Agustus 2011. Desa Girimakmur memiliki arti yaitu Giri adalah pegunungan
Dengan luas wilayah sebesar 248 hektar, jumlah penduduk sebanyak 4.297
jiwa, dan jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 1.327 KK yang terdiri dari
57
58
1. Tofografi
kebutuhan sebagai sarana air bersih dan mengairi sawah adalah Mata Air
dan Cikupa.
59
4. Keadaan Sosial
a. Kependudukan
berjumlah 1292 KK, pada tahun 2015 berjumlah 1307 KK, sedangkan
pada tahun 2016 berjumlah 1325 KK, Jumlah KK dalam kurun waktu
b. Kesehatan
tabel 8.
c. Pendidikan
Diploma, Hingga lulusan sekolah serta jumlah guru, murid, dan sarana
pendidikan dapat dilihat pada tabel 9, tabel 10, tabel 11, dan tabel 12.
61
d. Kesejahteraan Sosial
e. Ketenagakerjaan
sebab hampir semua desa memiliki kondisi yang sama. Hal ini
nonformal seperti buruh. Jumlah tenaga kerja dapat dilihat pada tabel
14.
volly dan sepakbola. Data klub olahraga dan sarana olahraga dapat
g. Kebudayaan
karsa, dan karya manusia 79. Tapi, budaya yang dimaksudkan disini
h. Tempat Peribadatan
5. Keadaan Ekonomi
79
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi, (Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi UI), 1964.
65
Sumber pendapatan desa selain dari hal diatas adalah dari tanah
4. Transportasi perhubungan
garut.
7. Air bersih
8. Air limbah
Air limbah yang dihasilkan dari limbah rumah tangga seperti cuci,
9. Energi
10. Musim
atau belum dapat diselesaikan dan memiliki dampak jangka panjang bagi
1. Visi
girimakmur serta keinginan yang harus terjadi di masa depa. Selain faktor
tersebut, visi dan misi ini disesuaikan dengan visi dan misi pemerintah
visi dan misi sebagai berikut “Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
2. Misi
yang harmonis.
merelay Berita Daerah pada tahun 1990-1993, maka SCTV membuat Liputan
Mei 1996. Saat itu, jam tayang acara tersebut adalah pada pukul 18:30 WIB
(hingga 2 Oktober 2005) dan pertama kali dibawakan oleh Riza Primadi.
Pagi pada pukul 06:00-08:00 WIB (120 menit) dan Liputan 6 Siang pada
pukul 12:00-12:30 WIB. Liputan 6 hadir dalam bahasa Inggris dengan nama
News Watch yang mulai ditayangkan pada tanggal 12 Maret 1997 setelah
studio baru, di Jl. Gatot Subroto No. 21, Jakarta. Studio ini digunakan hingga
program khusus hukum dan kriminal Buser (singkatan dari BUru dan
setelah Liputan 6 Siang. Program khusus Usaha Anda pada awalnya menjadi
segmen terakhir pada Liputan 6 Petang, tetapi ditayangkan setiap Sabtu dan
pukul 12:35 WIB, sejak tahun 2013 hingga saat ini ditayangkan setiap
Minggu dini hari pukul 01:00 WIB. Program khusus dokumenter Potret
ditayangkan setiap Minggu pukul 12:35 WIB, sejak tahun 2013 hingga saat
penyelenggaraan perdana SCTV Awards pada tahun 2001 hingga saat ini.
Perubahan format kedua Liputan 6 pada bulan Oktober 2005 dan perubahan
format ketiga pada bulan Juli 2007. Jam tayang Liputan 6 Pagi dimajukan
menjadi pukul 05:00-06:30 WIB (90 menit), sedangkan jam tayang Liputan 6
(termasuk Usaha Anda pada hari Sabtu dan Minggu), Liputan 6 Malam,
Buser, Sigi Investigasi, dan Potret tetap seperti biasa. Pada bulan Februari
Selatan.
Peluncuran logo baru Liputan 6, Jam tayang seluruh program tetap seperti
biasa. Kemudian, pada tahun 2010, terdapat perubahan jam tayang untuk
Liputan 6 Pagi yang dimajukan pada pukul 04:30-06:00 WIB. Pada tahun
2013, terdapat perubahan jam tayang untuk tiga program khusus. Buser
71
ditayangkan setiap Selasa dini hari pukul 01:30 WIB dan setiap Rabu-Sabtu
dini hari pukul 01:00 WIB (setelah Liputan 6 Malam). Sigi Investigasi
ditayangkan setiap Minggu dini hari pukul 01:00 WIB dan Potret ditayangkan
RCTI. Dengan konsep yang lebih tegas dan menarik membuat program ini
Seputar Indonesia mengambil konsep dari acara Seputar Jakarta yang juga
berita yang ada di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan sekitarnya
yaitu kota Jakarta Pusat, kota Jakarta Barat, kota Jakarta Selatan, kota Jakarta
Utara dan kota Jakarta Timur. Dengan durasi hanya 15-menit. Setelah itu,
Tunarungu. Hal itu terbukti pada sudut kanan bawah, terdapat pemandu berita
Buletin Siang adalah program berita tengah hari pertama yang diproduksi
24 Agustus 1993 yang tepatnya sehari sebelum RCTI berulang tahun yang ke-
menjadi program berita dengan rating tertinggi pada tengah hari di Indonesia.
bersimultan oleh SCTV yang waktu itu masih bergabung dengan RCTI.
berpisah dari RCTI. Mulai 10 Februari 2009, program Buletin Siang sudah
dipandu oleh Helmi Johannes saat itu merupakan adaptasi dari program CNN
bersimultan oleh SCTV memulai oleh Buletin Pagi sebelum SCTV mampu
terfavorit pada Panasonic Gobel Awards 2015 sebagai program berita dan
juga mendapat penghargaan sebagai acara televisi dan acara berita terbaik
versi Panasonic Gobel Awards dari sejak pada tahun 1997 sampai dengan
2002 dan kembali sejak pada tahun 2007 sampai dengan sekarang.
BAB V
A. Deskripsi Responden
usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan terakhir. Karena peneliti ingin
mencari perbedaan dari tingkat usia, jenis kelamin, pekerjaan dan latar
74
75
1 PNS/TNI/POLISI 12 12%
3 Wiraswasta 10 10%
4 Buruh 14 14%
5 Pelajar/Mahasiswa 8 8%
B. Analisis Data
1. Uji Validitas
dalam kuesioner memenuhi syarat sah atau tidak untuk dijadikan data
itu valid. Berikut rumus uji validitas Pearson Product Moment 80:
80
Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan perbandingan perhitungan
manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013), h. 48.
79
Alpha Cronbach.
81
memiliki rentang nilai antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau dalam
bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus menghitung nilai reliabilitas
berikut 81:
Televisi (X)
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
81
Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan perbandingan perhitungan
manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana Prenada Media Grup, 2013), h. 58.
82
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.896 19
(Y)
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
83
N %
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.895 19
3. Uji Normalitas
normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji normal
84
probability plot yaitu dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu
a. Jika data menyebar di sekitar garis normal dan mengkuti arah garais
b. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak
gambar berikut:
dapat dilihat bahwa penyebaran data berada di sekitar garis diagonal dan
mengikuti garis diagonal, hal ini menunjukan bahwa model regresi telah
Untuk lebih meyakinkan hasil uji grafik, pada uji normalitas ini juga
Sebelum Sesudah
N 98 98
Terlihat pada tabel nilai signifikansi 0,162>0,05 dan 0,087>0,05. Hal ini
4. Uji Homogenitas
diteliti mempunyai varian yang sama. Hasil perhitungan ini, dapat dilihat
pada tabel:
Sesudah
Levene
4.175 23 61 .000
hitungan manual.
Langkah pengujian:
H0 : µ D ≤ 0
H1 : µ D ≥ 0
masyarakat pedesaan)
b. Menentukan alpha
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Std. Std. Error Sig. (2-
Mean Deviation Mean Lower Upper T df tailed)
Pair Sebelum
1 menonton siaran
berita TV - -
12.280 1.240 -20.299 -15.375 -14.379 97 .000
Sesudah 17.837
menonton siaran
berita TV
X Y D D2
64 70 -6 36
62 62 0 0
63 71 -8 64
67 67 0 0
65 71 -6 36
69 72 -3 9
54 73 -19 361
63 72 -9 81
61 72 -11 121
62 72 -10 100
60 71 -11 121
62 72 -10 100
62 71 -9 81
61 72 -11 121
40 72 -32 1024
71 73 -2 4
90
X Y D D2
43 83 -40 1600
66 83 -17 289
62 68 -6 36
68 84 -16 256
62 72 -10 100
60 72 -12 144
73 77 -4 16
79 77 2 4
70 70 0 0
61 69 -8 64
62 68 -6 36
72 77 -5 25
72 77 -5 25
40 55 -15 225
50 73 -23 529
48 73 -25 625
48 73 -25 625
58 66 -8 64
66 69 -3 9
59 91 -32 1024
63 73 -10 100
49 80 -31 961
61 79 -18 324
55 71 -16 256
52 72 -20 400
61 60 1 1
62 66 -4 16
48 76 -28 784
50 73 -23 529
48 80 -32 1024
62 82 -20 400
59 82 -23 529
59 81 -22 484
59 81 -22 484
48 75 -27 729
44 79 -35 1225
53 75 -22 484
40 60 -20 400
52 69 -17 289
40 69 -29 841
91
X Y D D2
50 77 -27 729
50 75 -25 625
50 75 -25 625
68 82 -14 196
51 75 -24 576
53 66 -13 169
52 68 -16 256
43 72 -29 841
46 72 -26 676
46 72 -26 676
46 72 -26 676
30 67 -37 1369
42 69 -27 729
42 70 -28 784
42 68 -26 676
41 70 -29 841
41 70 -29 841
46 76 -30 900
44 50 -6 36
47 63 -16 256
45 82 -37 1369
46 81 -35 1225
46 82 -36 1296
46 82 -36 1296
46 79 -33 1089
38 89 -51 2601
47 70 -23 529
85 86 -1 1
71 79 -8 64
73 78 -5 25
73 78 -5 25
61 79 -18 324
64 83 -19 361
76 76 0 0
65 68 -3 9
68 70 -2 4
68 68 0 0
38 89 -51 2601
47 70 -23 529
47 86 -39 1521
92
X Y D D2
73 87 -14 196
61 68 -7 49
-1748 45806
S= 1 45806 – (-1748)2
97 98
S= 12,279976
12,279976
√98
d. Menentukan ttabel
ttabel= 1,980
e. Kesimpulan
Karena nilai thitung sebesar -14,379 nilai ini menunjukkan bahwa nilai
1. Isi berita
2. Gaya Bahasa
saat menonton.
82
Lihat Lampiran Wawancara.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
masyarakat pedesaan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian yang
94
95
B. Saran
manapun.
2. Bahasa yang digunakan pada siaran berita televisi juga harus dipahami
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Citra
Aditya Bakti, 2003.
Kountur, Ronny. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta:
Penerbit PPM, 2007.
96
Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif (Analisi Isi dan Analisis Data
Sekunder), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010.
Sugiarto, dan Dergibson Siagian. Metode Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000.
Tamburaka, Apriadi. Agenda Setting Media Massa, Jakarta: Raja Grafindo, 2012.
Tukiran, dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2013.
Oleh:
Deby Novia
1112051100006
Konsentrasi Jurnalistik
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2016
PERMOHONAN UNTUK MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Jakarta angkatan 2012. Saya akan melakukan penelitian skripsi dengan judul
Bapak/Ibu dalam mengisi kuesioner ini sangat saya hargai dan sebelumnya saya
Hormat Saya,
(Deby Novia)
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi saya dan tidak ada paksaan dari
pihak manapun. Jawaban yang saya berikan juga akan dijaga kerahasiaannya serta
saya diberi kesempatan untuk bertanya pada hal-hal yang belum dimengerti.
menyenangkan bagi saya, maka peneliti memberikan hak kepada saya untuk
penelitian ini.
Responden,
(.................................)
Kuesioner Penelitian
A. Data Demografi
Petunjuk Pengisian
□ Laki-Laki □ Perempuan
4. Pekerjaan:
Petunjuk Pengisian
berita televisi yang sudah dibatasi yaitu siaran berita televisi Seputar
secara objektif dengan memberi tanda check list (√) pada salah satu
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
CS = Cukup Setuju
TS = Tidak Setuju
terlewatkan.