Anda di halaman 1dari 138

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN PELECEHAN SEKSUAL

DI TAMAN KANAK - KANAK JAKARTA INTERNATIONAL SCHOOL

(JIS) PADA SURAT KABAR MEDIA INDONESIA

Skripsi
Diajukan Ke Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

YUSUF NURDIAN

NIM : 108051100068

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/2014 M
LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam tulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 06 Januari 2015

Yusuf Nurdian
ABSTRAK

Yusuf Nurdian (108051100068)


Judul: Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-
Kanak Jakarta International School (JIS) Pada Surat Kabar Media Indonesia.
Kasus Pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta
International School (JIS) menjadi bahan sorotan seluruh masyarakat Indonesia.
Kasus pelecehan seksual tersebut telah menelan lebih dari satu korban, ditambah lagi
kasus tersebut terjadi di tempat yang seharusnya steril dari tindakan pelecehan
seksual dan bisa dibilang lingkungan kedua bagi anak, selain lingkungan keluarga.
Kasus tersebut kini telah menjadi pekerjaan rumah bagi pihak kepolisian dan
pemerintah, khususnya Kemendikbud dalam menjalankan sistem pendidikan di
Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana
Framing Media Indonesia dalam pemberitaan pelecehan seksual yang terjadi di taman
kanak-kanak Jakarta International School (JIS)? Bagaimana konstruksi Media
Indonesia dalam pemberitaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-
kanak Jakarta International School (JIS)? dan Bagaimana kecenderungan Media
Indonesia terhadap pemberitaan pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak
Jakarta International School (JIS)?
Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian konstruktivis dengan
analisis data kualitatif, dimana tahapan-tahapanya melalui proses pengaturan,
pengurutan dan pengelompokkan data yang didapat dari transkrip wawancara, dan
bahan-bahan materi, serta referensi yang ada di lapangan. Dan jenis metode penelitian
yang digunakan ialah analisis framing model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki
yang menggunakan empat perangkat analisis, yaitu Sintaksis (headline, lead, kutipan,
latar, dan penutup), Skrip (5W+1H), Tematik (detail, bentuk kalimat, koherensi),
Retoris (leksikon, idiom, grafis).
Frame Surat kabar Media Indonesia tentang kasus pelecehan seksual yang
terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) lebih menekankan
terhadap korban dan juga tentang psikologis korban di masa depan serta sebuah saran
terhadap pihak kepolisian dan pemerintah, khususnya Kemendikbud dalam
menjalankan sistem pendidikan di Indonesia
Hasil penelitian menunjukan bahwa Media Indonesia lebih cenderung
membela pihak korban kekerasan JIS serta berisi saran untuk pemerintah, khususnya
Kemendikbud dan pihak kepolisian untuk menanggapi dengan tegas kasus pelecehan
seksual tersebut dengan segera menutup TK JIS dan menindak tegas pelaku sesuai
dengan hukum yang berlaku, agar kasus yang sama tidak terulang kembali
dikemudian hari.
Kata kunci: Kasus Pelecehan seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International
School, Media Indonesia, dan Framing.

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim, segala puji dan ungkapan syukur kita

panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena atas limpahan karunia serta perkenan-

Nya, penulis dapat menempuh jenjang pendidikan hingga saat ini dan dapat

menyelesaikan karya ilmiah sebagai syarat mencapai gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S.Kom.I)

Shalawat beserta salam senantiasa tertuju kepada Nabi Muhammad

Rasulullah SAW, insan teladan sepanjang zaman yang senantiasa memberikan

inspirasi hebat untuk umatnya. Atas pengorbanannya, umat manusia dapat

membedakan antara yang hak dan batil.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang penulis susun demi memenuhi

salah satu syarat dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1) pada Program Studi

Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penyelesaian skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, M.A, yang senantiasa

meluangkan waktunya, serta telah memberikan semangat dan saran yang

bermanfaat kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

ii
2. Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Suparto M. Ed, Ph. D, Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, Drs. Jumroni M. Si, serta Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan, Dr. H. Sunandar Ibdu Nur, M. Ag.

3. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Bapak Kholis Ridho M. Si, beserta Sekretaris

Konsentrasi Jurnalistik, Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M. A, yang telah

membantu dan mengarahkan penulis dalam pengerjaan skripsi ini.

4. Dosen pembimbing Ibu Ade Rina Farida M. Si, yang telah bersedia

meluangkan waktu nya dan tidak letih-letihnya membimbing penulis dalam

menulis skripsi, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi atas ilmu berharga yang telah diberikan kepada penulis selama

perkuliahan.

6. Segenap staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

dan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Kedua orang tua tercinta, Ibu Yayah dan Bapak Nandang Sulaeman. Alm,

atas kasih sayang, doa, motivasi, dan materi yang telah mereka berikan,

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh keluarga besar dari : Bapak Asep Sudrajat, Bapak M Ikhsanudin,

Bapak Asep Yasin Nursolah, Bapak Fahrudin, Bapak Herman Budi Susanto,

yang telah memberikan dukungan moral ataupun materi sehingga penulis

bisa terus semangat tanpa kenal rasa lelah.

iii
9. Jajaran Redaksi Surat Kabar Media Indonesia khususnya Ibu Fatna selaku

redaksi dan asisten redaksi Ibu Retno atas bantuan yang telah diberikan

kepada penulis dalam proses penelitian ini.

10. Teman-teman seperjuangan di Jurnalistik yaitu, Zubair, Ahmad Nurhidayat,

M. Yamin, M. Yusuf, Reza Maulana, Abda Aulia Iksha, Syamsul Muarif,

dan teman-teman lainnya yang telah meluangkan waktu bersama sehinnga

penulis tidak merasa jenuh dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman di Cilangkap Yaitu Rama Bdhon, Rendi, Balung, Apres,

Daud, Rina Cileng Dkk, Carrol Dkk, Lydi Gembyor Dkk, Ibeng, dan

specialnya untuk teman special Fera Andriani serta teman-teman lainnya

yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang terlibat dalam membantu

menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Semua pihak yang telah berjasa dalam proses penelitian yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan

ketulusan semua pihak yang telah banyak membantu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan dan masih

jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, peneliti

mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk skripsi ini. Semoga

skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak demi kemaslahatan

bersama. Atas segala perhatian, penulis ucapkan terima kasih.

Ciputat, 06 Januari 2015

Penulis

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... v

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Batasan dan Perumusan Masalah ............................................ 9

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .............................. 10

D. Tinjauan Pustaka .................................................................... 11

E. Metodologi Penelitian ……………………………………….. 14

F. Sistematika Penulisan ............................................................. 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Massa …………………………………………………. 18

1. Definisi Media Massa ……………………………………. 18

2. Fungsi Media Massa ……………………………………... 20

3. Etika Media Massa ……………………………………..... 21

4. Media Massa Cetak …………………………………..….. 25

5. Konstruksi Realitas Oleh Media Massa ……………….… 27

6. Proses Konstruksi Sosial Media Massa …………………. 29

B. Konseptualisasi Berita ……………………………………….. 30

1. Definisi Berita …………………………………………..... 30

v
2. Unsur Berita ……………………………………………… 33

3. Kategori Berita …………………………………………… 34

C. Informasi ……………………………………………………... 36

D. Pelecehan Seksual ……………………………………………. 38

E. Framing ………………………………………………………. 45

BAB III GAMBARAN UMUM

A. Profil Harian Media Indonesia .............................................. 54

1. Sejarah Harian Media Imdonesia .................................. 54

2. Visi dan Misi Harian Media Indonesia .......................... 59

B. Kebijakan Redaksional Media Indonesia .............................. 60

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Berita Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta

International School (JIS) Pada Media Indonesia ………….. 63

B. Analisis Data Berita Pelecehan Seksual Yang Terjadi Di

Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS)

Pada Surat Kabar Media Indonesia …………………………. 67

C. Kecenderungan Keberpihakan Harian Media Indonesia ....... 115

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 116

B. Saran ...................................................................................... 117

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Pengurus Harian Media Indonesia ..................................... 57

Tabel 2 Rangkaian berita pelecehan seksual yang terjadi di taman

kanak-kanak Jakarta International School (JIS) pada surat kabar

Media Indonesia ……………………….…………………………………. 64

Tabel 3 Analisis Framing Berita 1 ................................................................ 77

Tabel 4 Analisis Framing Berita 2 ................................................................ 92

Tabel 5 Analisis Framing Berita 3 ................................................................ 109

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemahaman informasi pada era globalisasi sangat berpengaruh

terhadap kemajuan sebuah negara termasuk pola pikir masyarakat yang

hidup didalamnya. Dalam pembentukan pola pikir masyarakat di suatu

negara sangat dipengaruhi oleh sebuah informasi yang telah didapatnya.

Informasi yang didapat bisa dengan mudah diserap oleh khlayak jika dibantu

dengan sebuah media pendukung untuk proses penyebaran informasi

tersebut. Penyampaian informasi tersebut dapat disebarluaskan ke seluruh

pelosok negeri melalui media yang digunakan, baik itu media cetak, maupun

media elektronik. Dalam penyampaiannya media masa memiliki cara-cara

khusus agar informasi tersebut bisa sampai ke masyarakat dengan tepat

sasaran.

Setiap media memiliki peluang yang berbeda dalam memandang serta

mengkontruksi suatu pemberitaan atau informasi, sehingga ada

kemungkinan peristiwa yang sama bisa berbeda dalam penyajiannya sesuai

dengan sudut pandang wartawan darimana menilai suatu peristiwa tersebut,

bahkan sangat mungkin dalam penyajiannya dirasuki oleh ideologi dan

kepentingan tertentu. Sehingga informasi tersebut dapat berubah makna

ketika sampai di masyarakat. Informasi adalah pesan (ucapan atau ekpresi)

atau kumpulan pesan yang terdiri dari order sekuans dari simbol atau makna

1
2

yang dapat ditaksirkan dari pesan atau kumpulan pesan informasi dapat

direkam atau ditransmisikan.1

Informasi adalah pesan atau kabar yang terkandung dalam sebuah

berita atau tulisan yang dipubliskan atau disiarkan oleh media. 2 Informasi

sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi

kehidupan manusia. Dalam melakukan kegiatan dan aktifitas sehari-hari

manusia tidak bisa lepas dari yang namanya informasi, selain itu informasi

juga sangat berguna dan bermanfaat dalam rangka memberikan pencerahan

bagi peradaban kehidupan manusia ke arah hidup yang lebih baik. Dalam

menyebarkan sebuah informasi tentu saja diperlukan adanya sarana atau

media informasi agar memudahkan informasi tersebut diterima oleh

khalayak umum dengan tepat sasaran.

Media massa pada dasarnya adalah media diskusi publik tentang suatu

masalah yang melibatkan tiga pihak, yaitu wartawan, sumber berita, dan

khalayak. Ketiga pihak itu mendasarkan keterlibatannya pada peran sosial

masing-masing dan hubungan diantara mereka terbentuk melalui operasional

teks yang mereka konstruksi.3

Media massa mampu mempengaruhi persepsi khalayak tentang apa

yang dianggap penting. Dengan memilih isu tertentu dan mengabaikan isu

yang lain, media membentuk citra atau gambaran dunia seseorang seperti

yang disajikan di dalam media massa. Penonjolan-penonjolan tentang


1
http://id.m.wikipedia.org/wiki/informasi. siakses tanggal 13 mei 2014
2
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.58
3
Eriyanto, Analisis Framing : Kontruksi,Idiologi,dan Politik Media (Yogyakarta:Lkis.2002),h.102.
3

sesuatu, baik dalam hal pemilihan narasumber, banyaknya ruang dalam

rubrik, dan frekuensi pemuatan, semuanya akan membuat khalayak

menganggap hal itu penting.

Media berperan mendefinisikan bagaimana realitas seharusnya

dipahami, bagaimana realitas itu dijelaskan dengan cara tertentu kepada

khalayak. Pendefinisian tersebut bukan hanya pada peristiwa, melainkan

juga aktor-aktor sosial. Diantara berbagai fungsi dari media dalam

mendefinisikan realitas, Fungsi pertama dalam ideologi adalah media

sebagai mekanisme integrasi sosial. Media di sini berfungsi untuk menjaga

nilai-nilai kelompok, dan mengontrol bagaimana nilai-nilai kelompok itu

dijalankan.4

Media massa sebagai bentuk nyata dari pers, memiliki kecenderungan

dalam menyampaikan suatu informasi. Kecenderungan tersebut disebabkan

karena faktor-faktor yang mempengaruhi media tersebut. Media massa

dalam menyampaikan dan memberikan informasi selalu memiliki “gaya”

tersendiri. Bagaimana media massa dalam menuliskan atau memaparkan

suatu peristiwa, informasi atau berita dengan “bahasanya” sendiri. Bahasa di

sini yang dimaksudkan adalah bagaimana media massa dalam melihat suatu

peristiwa. Dalam melihat suatu peristiwa, media massa selalu melakukan

konstruksi realitas, maksudnya adalah upaya dalam menyusun beberapa

peristiwa, keadaan secara sistematis menjadi sesuatu yang bermakna.

Berbagai kepentingan baik bisnis maupun politik sangat mempengaruhi

4
Eriyanto, Op. Cit. h. 122
4

dalam membingkai suatu peristiwa tertentu, sehingga suatu peristiwa akan

dibingkai sedemikian rupa agar menarik perhatian masyarakat, sebagai

contoh pemberitaan mengenai pemberitaan sex, politik, dan lain sebagainya.

Media cetak merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat di

samping media elektronik dan media online. Di tengah dinamika masyarakat

yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan

dengan kedua pesaingnya itu, yakni media elektronik dan media online.

Meskipun demikian, bukan berarti media massa tertua ini sudah tidak

mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang di bawanya. Ada

keunggulan dari media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media

cetak bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci.

Sementara itu, untuk media elektronik dan media online, mereka lebih

mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga, tidak jarang informasi yang

disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.

Media massa cetak menurut kamus jurnalistik adalah media masa yang

dicetak dalam kertas, dari segi format dan ukuran kertasnya media masa

cetak secara terperinci dibagi menjadi (1) Koran atau surat kabar (ukuran

kertas broadsheet atau ½ plano), (2) tabloid ½ broadsheet, (3) majalah (½

tabloid atau kertas ukuran polio/kuarto), (4) buku ½ majalah) newsletter

(folio/kuarto jumlah lazim halaman 4-8) dan, (6) bulletin ( ½ majalah jumlah

halaman lazimnya 4-8). Isi media pada umumnya terbagi dalam tiga bagian

atau tiga jenis tulisan: berita, opini, feature.5

5
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.85
5

Media cetak, dalam hal ini surat kabar, merupakan media yang isi

pesannya banyak memuat berita-berita yang bersifat informatif. Surat kabar

atau koran (dari bahasa Belanda: Krant, dari bahasa Perancis courant) atau

surat kabar adalah suatu penerbitan yang ringan dan mudah dibuang,

biasanya dicetak pada kertas berbiaya rendah yang disebut kertas koran,

yang berisi berita-berita terkini dalam berbagai topik, topiknya bisa berupa

event politik, kriminalitas, olahraga, tajuk rencana, cuaca. Surat kabar juga

biasa berisi karikatur yang biasanya dijadikan bahan sindiran lewat gambar

berkenaan dengan masalah-masalah tertentu, komik, Teka-Teki Silang

(TTS), dan hiburan lainnya. Ada juga surat kabar yang dikembangkan untuk

bidang-bidang tertentu, misalnya berita untuk politik, properti, industri

tertentu, penggemar olahraga tertentu, penggemar seni atau partisipan

kegiatan tertentu.

Dalam pandangan kaum konstruksionis, berita yang kita baca pada

dasarnya adalah hasil dari konstruksi kerja jurnalistik, bukan kaedah baku

jurnalistik, semua proses konstruksi (mulai dari memilih fakta, sumber,

pemakaian kata, gambar, sampai penyuntingan) memberi andil bagaimana

realitas tersebut hadir dihadapan khalayak.6 Berkaitan dengan proses

menjadi berita, tentunya akan terdapat upaya-upaya untuk membuat, dan

memproses sampai dengan disajikan kepada khalayak. Proses untuk sampai

pada khalayak, maka ada proses yang disebut “framing”. Framing adalah

6
Eriyanto, Analisis Framing : Kontruksi,Idiologi,dan Politik Media (Yogyakarta:Lkis.2002),h.102.
6

pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang

digunakan wartawan untuk menyeleksi isu dan menulis berita.7

Dari sekian banyak topik pemberitaan yang bisa diberitakan di media

cetak ada salah satu pemberitaan yang sedang hangat dibicarakan, yaitu

tentang pelecehan seksual pada anak di bawah umur. Saat ini tidak sedikit

berita yang menampilkan pemberitaan tentang seksualitas, namun sayangnya

pemberitaan yang disajikan media bukanlah pemberitaan yang bisa

menempatkan seksual dijadikan sebagai pembelajaran positif, melainkan

bisa memberikan contoh negatif untuk masyarakat.

Misalnya banyak pemberitaan tentang praktek kekerasan seksualitas

terhadap anak di bawah umur, sehingga menjadi acuan bagi para pelaku

kekerasan seksual untuk meniru apa yang telah diberitakan di media. Secara

tidak langsung media di sini menjadi contoh untuk para pelaku kekerasan

seksual dalam menjalankan praktek kekerasannya yang dilakukan terhadap

korbannya. Maka dari itu pentingnya sebuah pembingkaian berita (framing),

agar maksud dari pemberitaan tersebut bisa sampai dengan tepat sasaran

kepada khalayak umum dan tidak menjadi salah pemahaman.

Dikarenakan belakangan ini beredar pemberitaan tentang kasus

pelecehan seksual yang terjadi pada anak di bawah umur. Penulis tertarik

untuk meneliti tentang pemberitaan kasus tersebut. Pemberitaan tentang

kasus seperti ini sangat menarik, karena berhubungan dengan berbagai

macam aspek di kehidupan, yaitu dari sisi moral, psikologis, edukasi, hukum

7
Nugroho Bimo,Eriyanto dan Frans Surdiasis, Politik Media Mengemas berita. Yogyakarta;
Institut Study Arus Informasi. 1999. h. 20
7

dan lain-lain. Karena berita ini mengandung banyak aspek, jadi sangat

menarik untuk dibahas mengenai bagaimana masing-masing media yang ada

di Indonesia mengemas sebuah pemberitaan, agar tidak terjadi salah

pemahaman informasi, khususnya di Surat Kabar Media Indonesia.

Pada kesempatan kali ini, peneliti akan membahas tentang pemberitan

pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS). Hampir seluruh media memberitakan kasus pelecehan seksual

di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) termasuk Surat

Kabar Media Indonesia. Pada kali ini peneliti memilih Media Indonesia

sebagai objek penelitian, karena setelah penulis teliti Media Indonesia lebih

mengikuti perkembangan kasus JIS dibandingkan dengan surat kabar

lainnya. Jika dilihat dari pemberitaannya hampir setiap edisi yang

diterbitkan Media Indonesia ikut memberitakan tentang kasus kekerasan

seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School

(JIS).

Setiap surat kabar memiliki cara tersediri dalam membingkai sebuah

pemberitaan termasuk Surat Kabar Media Indonesia. Untuk itu penulis ingin

mengetahui bagaimana Surat Kabar Media Indonesia membingkai

pemberitaannya, memframe pemberitaannya dan mengetahui kecenderungan

pemberitaan yang diberitakan oleh Media Indonesia sebelum beritanya

disampaikan kepada khalayak.

Meskipun berita-berita yang dimuat dalam masing-masing surat kabar

relatif sama, namun tentu memiliki perbedaan dalam hal framing atau
8

pembingkaian berita. Framing merupakan metode penyajian realitas, dimana

kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara total, melainkan

dibelokkan secara halus dengan memberikan penonjolan terhadap aspek

tertentu, dan menggunakan istilah-istilah yang mempunyai konotasi tertentu,

serta dengan menggunakan bantuan foto, karikatur dan alat ilustrasi

lainnya.8

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas penulis mengambil judul

Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-

Kanak Jakarta International School (JIS) Pada Surat Kabar Media

Indonesia.

8
Rachmat Kriyantono. Tekni Praktis Riset Komunikasi :Disertasi Contoh Praktis Riset Media,
Public Relatoins,Advertising,Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasyaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group,3007), cet ke-2, h. 251.
9

B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Untuk memudahkan dalam penyusunan, penulis membatasi

masalah yang akan diteliti. Penulis hanya meneliti pemberitaan

pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International School

(JIS) yang dimuat pada Surat Kabar Media Indonesia pada edisi 19, 20

dan 22 April 2014.

2. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan penulisan dan agar penulisannya lebih terarah

maka penulis merumuskan masalah terlebih dahulu. Adapun rumusan

masalahnya yaitu:

1) Bagaimana frame pemberitaan Surat Kabar Media Indonesia

tentang pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak

Jakarta Internasional School (JIS).

2) Bagaimana Surat Kabar Media Indonesia mengkontruksi

pemberitaan tentang pelecehan seksual di taman kanak-kanak

Jakarta Internasional School (JIS).

3) Bagaimana kecenderungan Surat Kabar Media Indonesia

mengenai pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS).


10

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

2.1 Tujuan Penelitian

Setelah mengetahui rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian yang dilakukan penulis yaitu:

1) Untuk mengetahui frame pemberitaan surat kabar Media Indonesia

tentang pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS).

2) Mengetahui bagaimana surat kabar Media Indonesia

mengkontruksi pemberitaan tentang pelecehan seksual di taman

kanak-kanak Jakarta International School (JIS).

3) Mengetahui kecenderungan Surat Kabar Media Indonesia

mengenai pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS) dalam memberitakan

pemberitaanya.

2.2 Manfaat Penelitian

1) Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapakan bisa menjadi bahan referensi untuk

penelitian serupa dalam bidang komunikasi, khususnya dalam

penelitian analisis framing. Serta bisa dijadikan referensi data yang

dapat digunakan oleh mahasiswa di Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah, Khususnya Mahasiswa

Jurnalistik.
11

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan serta ilmu

pengetahuan bagi kalangan pelajar ataupun masyarakat, khusunya

tentang Framing suatu media. Agar tidak terjadi kesalahpahaman

dalam menyimak sebuah informasi dari media.

D. Tinjauan Pustaka

Untuk memudahkan penulis dalam menulis hasil penelitian penulis

melakukan tinjauan terhadap hasil tulisan-tulisan yang ada di Perpustakaan

Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ditemukan skripsi dengan

menggunakan analisis yang sama, yaitu analisis framing model Zhongdang

Pan dan Kosicki, diantaranya:

1. Skripsi karya Oki Oktanianto, mahasiswa Ilmu dakwah dan ilmu

Komunikasi, jurusan Jurnalistik yang lulus tahun 2012 dengan judul "

Analisis Framing Berita Pemilukada Banten 2011 pada Surat Kabar

Radar Banten dan Tangsel Pos". Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

frame pemberitaan Pemilukada Banten 2011 pada Surat Kabar Radar

Banten dan Tangsel Pos, kecenderungan pemberitaannya, serta

perbedaan frame antara Radar Banten dan Tangsel Pos dalam

pemberitaan kampanye Pemilukada Banten 2011. Dengan

menggunakan menggunakan analisis Framing model zhongdang Pan

dan Gerald M Kosicki, terdapat kesamaan dengan penelitian terlebih

dahulu, yakni dari pengambilan model analisnya. Selain itu ada


12

perbedaannya dengan penelitian terdahulu, penelitian terdahulu

dilakukan pada Surat Kabar Radar Banten dan Tangsel Pos. Sedangkan

penelitian yang sekarang dilakukan pada surat kabar Media Indonesia.

2. Skripsi karya Reza Fadilah, mahasiswa Ilmu Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi, jurusan Jurnalistik yang lulus tahun 2013 dengan judul

Kontruksi Berita Kekerasan Densus 88 Kepada Terduga Teroris di Poso

(Analisis Framing pada Harian Republika), penelitiannya untuk

mengetahui bagaimana kontuksi, framing, pembingkaian pemberitaan

kekerasan densus 88 kepada terduga teroris di poso. Terdapat

persamaan dengan skripsi terdahulu yaitu sama-sama menggunakan

Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M kosicki, dan memiliki

perbedaan yaitu mengguanakan surat kabar yang tidak sama yaitu surat

kabar Republika dan peneliti sekarang menggunakan surat kabar Media

Indonesia. Selain itu juga memiliki perbedaan lain, yakni perbedaannya

pada skripsi terdahulu meneliti tentang kekerasan, sedangkan penelitian

ini membahas mengenai pelecehan seksual.

3. Skripsi karya Dian Nurmalasari, mahasiswa Universitas Sultan Agung

Tirtayasa Serang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Konsentrasi

Jurnalistik yang lulus pada tahun 2011, yang berjudul "Citra Seksual

Perempuan Dalam Surat Kabar (Analisis Framing Pada Rubrik "Nah Ini

Dia" di Harian Umum Pos Kota Pada Periode 2010), skripsi ini

bertujuan untuk mengetahui bagimana citra seksual perempuan pada

surat kabar hubungannya dengan cara wartawan dalam menyusun fakta,


13

mengisahkannya, menuliskannya dan menekankan pemberitaan dalam

Harian Umum Pos Kota. Ada kemiripan yaitu sama-sama menggunakan

model zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki, dalam pembahasan

seksual. Perbedaannya yaitu dari surat kabar yang diteliti, pada skripsi

terdahulu melakukan penelitian pada Surat Kabar Harian Umum Pos

Kota, sedangkan yang sekarang pada Surat Kabar Media Indonesia.

4. Skripsi karya Febyanti Junaedi, mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran

Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang lulus tahun 2009 dengan

judul “Konstruksi Realitas pada Media Cetak: Analisis Framing

Pemberitaan Insiden Monas di Koran Tempo dan Republika Edisi Juni

2008”. Skripsi ini mengangkat masalah tentang kasus insiden monas

yang melibatkan aksi anarkis yang dilakukan oleh Front Pembela Islam

(FPI). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana seleksi dan

penekanan isu, serta proses framing yang dilakukan oleh koran Tempo

dan Republika. Penelitian ini menggunakan analisis framing model

Robert N. Entman dengan mengoperasionalkan empat konsep framing,

yaitu Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnose Couses

(memperkirakan penyebab masalah), Make Moral Judgement (membuat

pilihan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan

penyelesaiannya). Dalam penelitian ini terdapat perbedaan, yakni dalam

penelitian terdahulu dengan menggunakan dua media masa, sedangkan

penelitian yang sekarang hanya dengan mengunakan satu media masa

yang diteliti.
14

E. Metodologi Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif. Dalam penelitian ini hanya akan membahas tentang

bagaimana frame dan kecenderungan surat kabar Media Indonesia

dalam mengonstruksi realitas suatu peristiwa menjadi sebuah berita

mengenai Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta

International School (TK JIS).

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Surat Kabar Media Indonesia,

sedangkan objek penelitian ini adalah berita-berita mengenai Pelecehan

Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS).

3. Teknik Pengumpulan Data

a) Analisis Teks

Dalam penelitian ini, penulis menganalisis teks berita yang

terdapat pada surat kabar Media Indonesia, edisi 19, 20, dan 22

April 2014.

b) Wawancara

Wawancara adalah menggali informasi, komentar, opini, data

atau fakta tentang suatu masalah atau peristiwa dengan

mengajukan pertanyaan kepada narasumber atau orang yang di

wawancarai (interviewe). Hampir semua wartawan yang meliput


15

berita melakukan wawancara, misalnya dengan saksi mata atau

korban untuk mengumpulkan fakta atau data.9 Penulis melakukan

wawancara dengan Redaktur Pelaksana dan Reporter surat kabar

Media Indonesia. Wawancara dilakukan untuk menggali data-data

sekaligus dalam upaya menghimpun data yang akurat untuk proses

penelitian yang berkaitan dengan berita pelecehan seksual di taman

kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Wawancara ini

juga merupakan cara yang penulis gunakan dalam rangka

mengumpulkan data dengan tanya jawab sepihak yang dikerjakan

secara sistematis dan berlandaskan kepada tujuan penelitian.

Penulis melakukan wawancara bebas terpimpin, yaitu

pernyataan yang diajukan tidak hanya berpedoman pada

sistematika pernyataan yang telah disediakan, data-data yang

diperoleh dalam teknis ini adalah dengan cara tanya jawab secara

lisan dan bertatap muka langsung dan narasumber dapat menjawab

dengan bebas dan terbuka.

c) Dokumentasi

Selain melakukan observasi teks dan wawancara, penulis

juga akan menghimpun data-data, literatur, dan kepustakaan yang

ada kaitannya dengan permasalahan yang akan diteliti.

9
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.138
16

4. Teknik Analisis Data

Berangkat dari permasalahan di atas, penelitian ini akan

menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki.

Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame adalah suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti

kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu)

ke dalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna,

yaitu bagaimana seseorang memaknai peristiwa dapat dilihat dari

perangkat tanda yang dimunculkan ke dalam teks.

Zhongdang Pan dan Gerald Kosicki mengoperasionalkan empat

struktur sebagai perangkat framing, yaitu sintaksis, skrip, tematik, dan

retoris. Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang

dapat menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan atau

kecondongan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati

dari keempat struktur tersebut.

5. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) karya Hamid

Nasuhi dkk yang diterbitkan oleh CEQDA (Centre for Quality

Development and Assurance) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.
17

F. Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka, metodelogi penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Kajian Teori

Bagian ini menjelaskan tentang media massa, surat kabar,

informasi, berita, pelecehan seksual, dan konstruksi yang

digunakan oleh media, khususnya tentang framing.

BAB III : Gambaran Umum

Bagian ini menjelaskan tentang profil subjek penelitian

seperti: sejarah dan perkembangan visi dan misi surat kabar

Media Indonesia, sirkulasi dan segmentasi pembaca, serta

struktur redaksional surat kabar Media Indonesia.

BAB IV : Analisis Temuan Data

Bagian ini menjelaskan tentang hasil temuan di lapangaan,

dan bagaimana frame pemberitaan surat kabar Media Indonesia,

serta bagaimana kontruksi pemberitaan di surat kabar Media

Indonesia.

BAB V : Penutup

Bagian ini berisi kesimpulan dan saran penulis atas hasil

penelitian yang dilakukan.


BAB II

KAJIAN TEORI

A. Media Massa

1. Definisi Media Massa

Media Massa kini sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

masyarakat, karena media massa baik cetak maupun elektronik sudah

menjadi kebutuhan hidup masyarakat di dunia. Rasa ingin tahu terhadap

apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar merupakan sifat dasar yang

dimiliki oleh setiap individu di muka bumi ini, dari dasar inilah rasa

ingin tahu tersebut kemudian berlanjut hingga peristiwa yang berada

dibelahan dunia. Informasi-informasi yang ada dibelahan dunia bisa

dengan mudah kita dapatkan berkat adanya media massa karena media

masa sendiri merupakan sarana atau wadah untuk menyampaikan

sebuah informasi.

Pada era informasi saat ini rasa ingin tahu tersebut dapat dipenuhi

dengan mudah diberbagai media massa, sehingga rasa penasaran

terhadap perkembangan dunia bisa terobati dengan informasi dari media

tersebut. Bahkan tidak sedikit media massa dijadikan sebagai alat untuk

kerja sama dalam memperoleh uang secara tidak langsung sebagai alat

untuk bisnis, tergantung dari fungsi media masa itu sendiri mau

dijadikan sebagai apa.

18
19

Menurut kamus jurnalistik media massa adalah saluran, sarana,

atau alat yang digunakan dalam proses komunikasi masa, yakni

komunikasi yang diarahkan kepada orang banyak (channel of mass

communication).10 Media masa memiliki karakteristik: disebarluaskan

kepada khalayak (publisitas) pesan atau isinya, bersifat umum

(universalitas) tetap atau berkala (periodesitas) berkesinambungan

(kontinuitas), dan berisi hal-hal baru (aktualitas) yang termasuk media

masa adalah surat kabar, majalah, televisi, radio, film sebagai the big

five of mass media (lima besar media masa), dan internet (cyber media,

media online).11

Masyarakat memanfaatkan media massa untuk berbagai

keperluan, sesuai dengan fungsi media massa. Para pengkaji sosiologi

media menunjukkan bagaimana masyarakat sebenarnya memiliki

ketergantungan pada media untuk memperoleh informasi tentang

peristiwa yang terjadi di dunia.

Pengertian media massa secara umum adalah media informasi

yang terkait dengan masyarakat digunakan untuk berhubungan dengan

khalayak umum, dikelola secara profesional yang bertujuan mencari

keuntungan. Menurut pendapat Kurt Lang dan Gladsy Engel Lang,

media massa memaksakan perhatian terhadap isu-isu tertentu. Media

massa membangun citra publik tentang figur-figur politik. Media massa

10
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.85
11
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.85
20

dapat berupa surat kabar, video, CD room, komputer, TV, radio dan lain

sebagainya.12

Berbagai jenis media massa apapun bentuknya, baik itu media

masa cetak ataupun elektronik sangat berpengaruh bagi dunia. Media

massa memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Para

pengkaji sosiologi media menunjukan bagaimana masyarakat

sebenarnya memiliki ketergantungan pada media untuk memperoleh

informasi tentang apa yang terjadi di dunia.

2. Fungsi Media Massa

Karakteristik manusia diberbagai belahan dunia beranekaragam

semuanya, hal itu tergantung dari lingkungan pembentuk masyarakat itu

sendiri, selain dari faktor lingkungan banyak faktor faktor lain yang

membedakan karakteristik manusia. Walaupun banyak faktor yang

mempengaruhi tetap pada intinya yang sangat mempengaruhi yaitu

faktor lingkungan. Jika membicarakan faktor lingkungan pasti kita tidak

lepas dari interaksi sesama individu itu sendiri dan intinya kembali lagi

kepada komunikasi yang didapat oleh individu tersebut. Komunikasi

yang diapat dari berbagai sumber yang diberitakan dari macam-macam

media. Banyak manfaat dari media sendiri dalam menyampaikan

informasi untuk khalayak, dimana dengan menyebarnya informasi yang

didapat dari media bisa membentuk kontruksi sosial dari masyarakat

tersebut.

12
Lynn H Turner, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi, (Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika,2008), h.41
21

Menurut Denis McQuail media merupakan kekuatan sosial

kultural yang hadir di tengah-tengah masyarakat memiliki fungsi

sebagai berikut: issue intensifier, diminisher, conflict resolution.13

Media berfungsi sebagai issue intensifier, peranan media disini

media berpotensi memunculkan isu atau konflik, dan dapat

mempertajamnya. Dengan posisinya sebagai intensifier, media dapat

mem-blow up realita menjadi isu, sehingga dimensi isu menjadi

transparan. Selanjutnya media berfungsi sebagi konflik diminisher.

maksudnya disini media dapat meneggelamkan suatu isu atau konflik.

secara sengaja, media juga dapat meniadakan isu tersebut, terutama

apabila menyangkut kepentingan media yang bersangkutan, entah

kepentingan ideologis atau lainnya. Media berfungsi sebagai pengarah

conflict resolution. Media menjadi mediator dengan menampilkan isu

dari berbagai perspektif serta mengarahkan pihak yang bertikai pada

penyelesaian konflik. Yang terakhir media masa bisa berfungsi sebagai

pembentuk opini publik, disini media membentuk sendiri opini publik

untuk kepentingan tertentu.

3. Etika Media Massa

Etika berasal dari bahasa latin, yaitu ‘ethic’, dan dalam bahasa

gerik ‘ethikos’, yang diartikan sebagai a body of moral principles or

values). ‘Ethic’ berarti kebiasaan, habit, atau custom.14 Etika adalah

13
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi Sosial, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010) h.
198-199.
14
Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa,
(Jakarta: tooftolenk manshurzikri) h.3
22

sebuah studi tentang formasi nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip benar

dan salah. Dalam kaitannya dengan jurnalistik, etika merupakan

perspektif moral yang diacu dalam mengambil keputusan peliputan dan

pemuatan fakta menjadi berita.

Etika terbagi menjadi dua, yakni substantif dan operasional.

Substantif merupakan wilayah moral personal untuk mendahulukan

kepentingan umum daripada kepentingan pribadi, sedangkan

operasional adalah wilayah teknis berupa panduan mengenai tata cara

meliput dan memuat sebuah peristiwa. Konsep terkini dari etika

jurnalisme adalah mendahulukan pelayanan kemanusiaan lebih besar

daripada kehendak pribadi. Jurnalis profesional mempercayai bahwa

tujuan jurnalisme adalah untuk menyajikan kebenaran. Oleh karena itu,

sejumlah prinsip etis harus dipakai seperti akurasi, objektif, natral, dan

sebagainya.15

Demikian halnya dengan etika ilmu komunikasi, menjadi domain

pengetahuan yang digunakan untuk melakukan kajian terhadap perilaku

dan hasil kerja pelaku profesi bidang komunikasi. Jadi etika komunikasi

berbicara masalah kajian profesi komunikasi dengan berlandaskan pada

nilai sosial, teori normatif, nilai filsafat etika, dan standar moral profesi

sebagai perangkat analisis.

15
Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa,
(Jakarta: tooftolenk manshurzikri) h.3
23

Kode Etik adalah peraturan moral, atau pedoman dari tingkah

laku yang membantu aksi personal dalam situasi khusus.16 Dalam

konteks jurnalistik, kode etik memegang peranan yang sangat penting

dalam dunia pers. Sebagai pedoman nilai-nilai profesi kewartawanan,

Kode Etik Jurnalistik (KEJ) wajib dipahami dan dilaksanakan oleh

waratwan. Penataan dan pelaksanaan KEJ juga merupakan wujud dari

profesionalisme pers. Menurut Sukardi, terdapat perbedaan yang sangat

jelas antara kode etik dengan hukum.

Walaupun memiliki kesamaan terhimpun dalam peraturan yang

tertulis, kode etik mempunyai beberapa karakteristik yang berbeda

dengan hukum. Dalam hal tersebut terdapat empat perbedaan, yaitu

soal sanksi, ruang lingkup, daya laku, atau daya jangkau, prosedur

pembuatannya, formalitas dan sikap batiniah. Keberadaan kode etik

sangat bermanfaat dalam hal melindungi keberadaan seorang

profesional di bidangnya, melindungi masyarakat dari malpraktik oleh

praktisi, mendorong persaingan sehat antar praktisi, mencegah

kecurangan antar rekan profesi, mencegah manuipulasi informasi oleh

narasumber.,

Di sisi lain, sebagaimana tercantum dalam preambule kode etik

jurnalistik (KEJ) tahun 2006, kode etik dibuat sebagai pertimbangan

bahwa dalam melaksanakan fungsi, hak, kewajiban dan peranannya,

16
Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa,
(Jakarta: Tooftolenk Manshurzikri) h.3
24

media massa harus menghormati hak asasi publik audiesnya.17 Oleh

karena itu, media dituntut profesional dan terbuka untuk dikontrol oleh

masyarakat. Salah satu cara menjamin kemerdekaan pers dan

memenuhi hak publik untuk memperoleh informasi yang benar,

wartawan Indonesia memerlukan landasan moral dan etika profesi

sebagai pedoman operasional dalam menjaga kepercayaan publik dan

menegakkan integritas serta profesionalisme. Atas dasar itu, wartawan

Indonesia menetapkan dan menaati KEJ sebagai panduan dalam

menjalankan profesinya. KEJ sebagai perwujudan tanggung jawab

sosial memiliki dua dimensi, yakni profesionalitas dan moralitas.18

Profesionalitas merupakan salah satu dasar utama dalam

pekerjaan seorang wartawan. Tanpa adanya profesionalitas, tidak

mungkin pers menghasilkan karya yang sesuai dengan fungsi dan

peranan pers. Oleh karena itu KEJ menghargai sekali profesionalitas

dan menempatkan profesionalitas sebagai bagian yang sangat penting

dari harkat martabat seorang wartawan.

Asas profesionalitas ini antara lain tercermin dari pers harus

membuat dan menyiarkan berita yang akurat, pers harus menghasilkan

berita yang factual, wartawan tidak melakukan plagiat, wartawan harus

dapat menunjukan identitas kepada narasumber, kecuali dalam kasus

investigative, pers selalu menguji (cek and ricek) informasi yang ada,

17
Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa,
(Jakarta: Tooftolenk Manshurzikri) h.5
18
Manshur Zikri, Pengertian dan Signifikansi Etika dalam Media dan Komunikasi Massa,
(Jakarta: Tooftolenk Manshurzikri) h.5
25

pers tidak mencampurkan fakta clan opini yang menghakimi. pers

menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the

record, pers segara mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang

tidak akurat dengan permohonan maaf.

Selanjutnya moralitas, KEJ menjadi moral dan sebagai salah satu

pilar bagi wartawan ketika menjalankan profesinya. Hanya jika

memiliki moralitas yang tinggi ketika menjalankan tugas, pers dapat

pula menjaga moralitas masyarakat dan bangsa. Asas moralitas ini

dalam KEJ antara lain tercermin dari:19

Pers tidak beritikad buruk. pers menghormati hak-hak pribadi

atau privasi orang lain, pers menghormati pengalaman traumatik

narasumber, pers tidak membuat berita cabul dan sadis, pers tidak

menyebut identitas korban dan pelaku kejahatan, wartawan tidak

menerima suap, wartawan tidak menyalahgunakan profesi, wartawan

segera minta maaf terhadap pembuatan dan penyiaran berita yang tidak

akurat atau keliru, pers tidak menulis dan menyiarkan berita

berdasarkan diskriminasi SARA, jender dan bahasa, pers tidak

merendahkan orang miskin dan orang cacat, baik jiwa maupun fisik

4. Media Massa Cetak

Media masa cetak menurut kamus jurnalistik adalah media masa

yang dicetak dalam kertas, dari segi format dan ukuran kertasnya media

masa cetak secara terperinci dibagi menjadi (1) Koran atau surat kabar

19
https://bincangmedia.wordpress.com/tag/etika-media-etika-media-massa/
26

(ukuran kertas broadsheet atau ½ plano). (2) tabloid ½ broadsheet (3)

majalah (½ tabloid atau kertas ukuran polio/kuarto) (4) buku ½

majalah) newsletter (folio/kuarto jumlah lazim halaman 4-8) dan (6)

bulletin (setengah majalah jumlah halaman lazimnya 4-8). Isi media

pada umumnya terbagi dalam tiga bagian atau tiga jenis tulisan: berita,

opini, feature.20

Media cetak merupakan media tertua yang ada di dunia. Media

cetak berawal dari media yang disebut dengan Acta diurnal dan Acta

senates dikerajaan Romawi, kemudian berkembang pesat setelah

Johannes Guttenberg menemukan mesin cetak, hingga kini sudah

beragam bentuknya, seperti surat kabar (koran), tabloid, dan majalah.21

Seiring dengan perkembangan zaman media massa saat ini

berkembang begitu pesat, sehingga masyarakat luas dapat memilih

informasi dari media sesuai dengan selera yang dibutuhkan. Berita

disampaikan melalui salah satu bentuk media massa, salah satu

contohnya yaitu surat kabar, biasanya surat kabar memiliki ciri

diantaranya yaitu Publisitas, Periodik, Universal Aktual.22

Publisitas. Berita atau informasi disebarluaskan ke segenap lapisan

masyarakat, dengan tidak memandang pendidikan, pangkat, agama,

maupun aliran politik. Sasaran pembacanya dari kalangan rendah

sampai kalangan tinggi. Periodik. Surat kabar terbit dalam waktu yang

20
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.85
21
Mondry,Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia,
2008),cet.1 h.13
22
Lasa, Pengelolaan Terbitan Berkala, h. 98-100.
27

tetap atau periodik, tiap hari, seminggu sekali dan lain sebagainya.

Universal yaitu penyajikan informasi dari berbagai bidang tidak hanya

satu bidang saja yang diberitakan. Misalnya, dalam bidang pendidikan,

politik, ekonomi, kebudayaan, pertanian, hiburan, dan lain sebagainya.

Berita juga harus Aktual dimana sebuah peristiwa yang diberitakan

sedang dalam pembicaraan masyarakat atau baru saja terjadi. Suatu

peristiwa yang semakin cepat diketahui masyarakat akan

menyenangkan pembaca dan menaikan kualitas berita itu sendiri.

5. Konstruksi Realitas Oleh Media Massa

Sebuah pekerjaan media massa adalah menceritakan suatu

peristiwa-peristiwa, maka kesibukan utama media massa ialah

mengkonstruksikan berbagai realitas yang akan disiarkan. Media

menyusun realitas dari berbagai peristiwa yang terjadi hingga menjadi

cerita atau wacana yang bermakna. Pembuatan berita di media massa

pada dasarnya adalah penyusunan realitas yang dikonstruksikan dalam

bentuk wacana yang bermakna.23 Dalam penjelasan paradigma

konstruktivis, realitas merupakan konstruksi sosial yang diciptakan oleh

individu. Namun demikian, kebenaran suatu realitas sosial bersifat

berlaku sesuai konteks spesifik yang dinilai relevan oleh pelaku sosial.

Manusia dalam banyak hal memiliki kebebasan untuk bertindak di

luar batas kontrol struktur dan pranata sosialnya, dimana individu

berasal. Manusia secara aktif dan kreatif megembangkan dirinya

23
Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Jakarta:Granit, 2004), h. 11.
28

melalui respon-respon terhadap stimulus dalam dunia kognitifnya. Oleh

karena itu, paradigma definisi sosial lebih tertarik terhadap apa yang

ada dalam pemikiran manusia tentang proses sosial. Dalam proses

sosial individu manusia dipandang sebagai pencipta realitas sosial yang

relatif bebas di dalam realitas sosialnya.

Ide dasar semua teori dalam paradigma definisi sosial sebenarnya

berpandangan bahwa manusia adalah aktor yang kreatif dari sealitas

sosialnya. Artinya, tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh

norma-norma, kebiasaan, niali-nilai, dan sebagainya yang semuanya itu

tercakup dalam fakta sosial, yakni tindakan yang tergambarkan struktur

dan pranata sosial.24

Realitas itu bersifat subjektif, karena dihadirkan oleh konsep

subjektif wartawan. Realitas tercipta dari konstruksi, sudut pandang

tertentu dari wartawan.25 Dalam pandangan konstruksionis media bukan

sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang mengkonstruksi

realitas, lengkap dengan pandangan bias dan pemihakannya.

Dalam mengkontruksi sebuah berita analisis framing termasuk ke

dalam paradigma kontruksionis yang mempunyai posisi dan pandangan

sendiri terhadap media, wartawan, dan teks berita. Paradigma

kontruksionis merupakan fakta berupa kenyataan itu sendiri, namun

bukan sesuatu yang terberi, melainkan ada dalam benak wartawan yang

24
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 11
25
AlexSobur, Analisis Teks Media ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 ), h. 21-22.
29

melihat fakta tersebut sehingga dibentuk menjadi sebuah berita.26

Konsep konstruksionisme diperkenalkan oleh sosiolog interpretatif,

Peter L. Berger. Bersama Thomas Luckman, ia banyak menulis karya

dan menghasilkan tesis mengenai konstruksi sosial atas realitas.

Dimana selalu dikatakan fakta merupakan konstruksi atas realitas,

kebenaran suatu fakta bersifat relatif, dan berlaku sesuai konteks

tertentu.27

6. Proses Konstruksi Sosial Media Massa

Proses konstruksi sosial media massa melalui berbagai tahapan

diantaranya tahap menyiapkan materi konstruksi, tahap sebaran

konstruksi, tahap pembentukan konstruksi, tahap konfirmasi.28

Tahap menyiapkan materi konstruksi masing-masing media

memiliki desk yang berbeda, sesuai dengan kebutuhan dan visi suatu

media. Isu-isu penting setiap hari menjadi fokus media massa untuk

dijadikan sebagai sumber berita. Setelah materi diasiapkan selanjutnya

ke tahap sebaran konstruksi dimana pilihan-pilihan wilayah sebaran

adalah strategi lain dalam sebaran konstruksi media berdasarkan pada

segmentasi media masing-msaing. Pilihan sumber informasi juga dapat

dipilih berdasarkan pemetaan kekuasaan sosial informasi itu di

masyarakat. Setelah penyebaran kontruksi selanjutnya kontruksi yang di

hasilkan masuk ketahap selanjutnya pembentukan konstruksi realitas.

26
Eriyanto, Analisis framing: konstruksi, ideologi, dan politik media, (Yogyakarta:Lkis.2002),h.
19
27
Eriyanto, Analisis framing: konstruksi, ideologi, dan politik media, (Yogyakarta:Lkis.2002),h.
20
28
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Prenada Media Group), h. 206-207.
30

Tahap ini terbagi atas dua yaitu tahap pembentukan konstruksi realitas

dan pembentukan konstruksi citra. Selanjutnya ke tahap terakhir yaitu

tahap konfirmasi yaitu tahapan ketika media massa maupun pembaca

dan pemirsa memberi argumentasi dan akuntabilitas terhadap

pilihannya untuk terlibat dalam pembentukan konstruksi.

B. Konseptualisasi Berita

1. Definisi Berita

Berita (news) yaitu laporan peristiwa yang dimuat atau disiarkan

di media masa berupa fakta atau gagasan, terdiri dari unsur 5W+1H dan

mengandung nilai-nilai berita atau nilai jurnalistik.29 Struktur penulisan

berita terdiri dari empat bagian diantaranya headline (judul berita),

dateline (waktu atau nama tempat berita diperoleh) lead (teras berita)

dan news body (tubuh atau isi berita). Namun kadang-kadang

dimasukan satu lagi ditempatkan di bawah judul, yakni catcher atau eye

chaching sebagai penarik minat baca si pembaca, biasanya kutipan dari

isi berita atau kutipan isi pembicaraan narasumber yang paling

menarik.30

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa berita adalah jalan cerita

tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya

mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan cerita. Jalan cerita tanpa

peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita. 31

29
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.18
30
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.18
31
Teba, sudrman, Jurnalistik Baru. Kalam Indonesia. Jakarta 2005
31

Peristiwa yang diberitakan tergantung pada beberapa hal yang

menjadi menarik untuk diberitakan berita harus aktualitas, sebuah

kejadian yang baru terjadi bisa membuat berita itu menarik khalayak.

Jarak (dekat atau jauhnya) peristiwa dari khalayak (pembaca,

pendengar, penonton) itu penting. Penting tidaknya orang atau figur

yang diberitakan, keluarbiasaan peristiwa biasanya menentukan kualitas

berita bagus atau tidak untuk dibaca. Selain itu berita harus memiliki

tujuan akibat yang mungkin ditimbulkan berita itu penting untuk

membuat berita jadi menarik. Selain itu masih banyak lagi diantaranya,

ketegangan dalam peristiwa, konflik dalam peristiwa, perilaku seks,

kemajuan-kemajuan yang diberitakan, emosi yang ditibulan peristiwa,

dan humor yang terkandung dalam peristiwa.

Dilihat dari segi sifat kejadiannya berita berita dibedakan antara

berita yang terduga seperti perayaan hari nasional dan berita yang tak

terduga seperti ledakan bom, kebakaran, kecelakaan lalu lintas. Dilihat

dari segi cakupan isinya, berita dapat terbagi pada berita politik,

ekonomi, sosial, budaya, keamanan, pendidikan, hukum, seni, agama,

militer, laporan ilmu pengetahuan dan teknologi, olah raga, dan

sebagainya. Dari bentuk penyajiannya seperti berita langsung

(spontnews) berita komprehensif (comprehensive news).32 Berita harus

memiliki unsur berita, yakni 5W+1H (what, who, where, when, why,

how).

32
Teba, sudrman,.Jurnalistik Baru. Kalam Indonesia. Jakarta 2005. h. 56
32

Berita berasal dari bahasa Inggris yaitu new (baru), jadi berita

merupakan peristiwa-peristiwa atau hal yang baru terjadi. Berita adalah

hasil akhir dari proses kompleks dengan menyortir (memilah-milih) dan

menentukan peristiwa dan tema dalam satu kategori tertentu. 33 Menurut

Sumadiria, berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide

terbaru yang benar dan menarik atau penting bagi sebagian besar

khalayak dewasa ataupun yang sudah lanjut usia. Dengan adanya

fenomena tersebut melalui media berkala seperti surat kabar, radio,

televisi, atau media on line di internet.34 Sedangkan menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI), definisi berita adalah cerita atau

keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat, laporan,

pemberitahuan, pengumuman.35 Bisa dikatakan berita yaitu suatu

informasi tentang peristiwa atau kejadian.

Seorang pembuat berita harus menjaga objektivitas dalam

pemberitaannya. Penulis berita hanya menyiarkan berita apa adanya.

Jika materi berita itu berasal dari dua pihak yang berlawanan, harus

dijaga keseimbangan informasi dari kedua belah pihak yang berlawanan

tersebut. Penulis berita tidak memberi kesimpulan atas dasar

pendapatnya sendiri. Dalam menulis berita, penulis harus membedakan

fakta, interpretasi, dan opini. Unsur-unsur berita terdiri dari: aktual,

33
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:LkiS, 2002),
h. 102
34
Sumadiria, Jurnalistik Indonesia (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2005), h.65 .
35
Departemen Pendididkan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai
Pustaka, 2001), h.140
33

jarak, terkenal, keluarbiasaan, akibat, ketegangan, pertentangan, seks,

kemajuan, human interest, emosi, dan humor.36

Setiap wartawan memiliki kemampuan dalam mengungkap

peristiwa melalui media massa sebagai wadah penyebaran informasi.

Melalui pengemasan fakta, penggambaran fakta, pemilihan angle,

penambahan gambar, maka berita yang ditulis wartawan menjadi

menarik. Berita secara singkat bisa dikatakan sebagai jalan cerita

sebuah peristiwa. Hal ini berarti suatu berita setidaknya mengandung

dua hal, yakni peristiwa dan jalan ceritanya.

Berita juga dapat dipahami sebagai sebuah peristiwa yang ditulis

melalui item-item dengan penyusunan secara logis serta sistematis

menurut kriteria, dari paling penting, penting, kurang penting, dan tidak

penting. 37

2. Unsur Berita.

Segala yang didapat di lapangan dan sedang dipersiapkan untuk

dilaporkan, belum dapat disebut berita. Wartawan yang menyaksikan

peristiwa belum tentu telah menemukan peristiwa. Wartawan harus

dapat memahami proses yang terjadi, karena sebuah peristiwa patut

diangkat menjadi sebuah berita, jika memang memiliki nilai berita.

Unsur nilai berita antara lain kebermaknaan (significance), besaran

36
Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), h. 46-
48.
37
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Jakarta: Kalam Indonesia, 2005), h. 55-62.
34

(magnitude), kebaruan (timeliness), kedekatan (proximity),

kemasyhuran (prominence). (Conflict) 38

Kebermaknaan (Significance) kejadian yang dapat mempengaruhi

kehidupan orang banyak atau pembaca. Besaran (Magnitude) kejadian

yang menyangkut angka-angka berarti bagi orang banyak. Kebaruan

(Timeliness) suatu kejadian yang menyangkut peristiwa yang baru

terjadi. Kedekatan (Proximity) suatu kejadian yang berada dekat

pembaca. Kedekatan itu bisa secara georafis atau emosional.

Kemasyhuran (Prominence) suatu kejadian yang memberi sentuhan

rasa kepada para pembaca. Mengungkap peristiwa orang terkenal, figur

publik, atau masyarakat biasa dalam peristiwa luar biasa. Conflict

perang perkelahian, pergulatan dalam bidang politik, bisnis, olahraga,

bahkan cinta, sangat menarik minat pembaca. Dalam bahasa klise:

berita baik adalah berita buruk.39

3. Kategori Berita

Proses kerja dan produksi berita adalah sebuah konstruksi.

Sebagai sebuah konstruksi ia menentukan mana yang layak dan mana

yang disebut berita atau tidak selain nilai berita, prinsip lain dalam

proses produksi berita yakni kategori berita. Secara umum seperti yang

dicatat Gaye Tuchman, wartawan menggunakan lima kategori berita.

Kategori tersebut digunakan untuk membedakan isi berita dan kategori

38
Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan (Yogyakarata: C.V. Andi Offset,
2005), h.18.
39
Suranto, Hanif. Menjadi Wartawan Lokal, (Jakarta: Lembaga studi Pers Pembangunan.
2002),h.10
35

subjek peristiwa yang menjadi berita kelima kategori berita tersebut

Hard news, Soft news, Spot news, Developing news, Continuing news.40

Hard news. Berita mengenai peristiwa yang terjadi pada saat itu.

Kategori berita ini sangat dibatasi oleh waktu dan aktualisasi. Semakin

cepat diberitakan semakin baik. Bahkan ukuran keberhasilan dari

kategori ini adalah kecepatannya. Soft news. Kategori ini adalah hal-hal

yang berhubungan dengan kisah manusiawi (Human Interest). Pada

jenis berita ini tidak dibatasi oleh waktu dan dapat diberitakan kapan

saja. Spot news. Spot news adalah sub klasifikasi dan kategori yang

bersifat hard news. Dalam spot news, peristiwa yang diliput tidak bisa

direncanakan. Developing news. Developing news adalah sub klasifikasi

dari hard news yang umumnya berhubungan dengan peristiwa yang

tidak terduga seperti spot news. Tetapi dalam developing news

dimasukan elemen lain, seperti peristiwa yang diberitakan adalah

bagian dari rangkaian berita yang akan diteruskan keesokan hari atau

dalam berita selanjutnya. Continuing news. Continuing news adalah sub

klasifikasi lain dari hard news. Dalam contining news peristiwa-

peristiwa yang bisa diprediksi dan direncanakan.41

40
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.110
41
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h.110
36

C. Informasi

Informasi adalah pesan (ucapan atau ekspresi) atau kumpulan pesan

yang terdiri dari order sekuens dari symbol, atau makna yang dapat

ditafsirkan dari pesan atau kumpulan pesan. Informasi dapat direkam atau

ditransmisikan.42 Hal ini dapat dicatat sebagai tanda-tanda, atau sebagai

sinyal berdasarkan gelombang. Informasi adalah jenis acara yang

mempengaruhi suatu negara dari sistem dinamis. Para konsep memiliki

banyak arti lain dalam konteks yang berbeda. Informasi bisa dikatakan

sebagai pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau

instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada

konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep seperti arti,

pengetahuan, negentropy, persepsi, stimulus, komunikasi, kebenaran,

representasi, dan rangsangan mental. 43

Simbol berasal dari kata symballo yang berasal dari bahasa Yunani.

Symballo, artinya “melempar bersama-sama”, melempar atau meletakkan

bersama-sama dalam satu ide atau konsep objek yang kelihatan, sehingga

objek tersebut mewakili gagasan.44 Simbol dapat menghantarkan seseorang

ke dalam gagasan atau konsep masa depan maupun masa lalu. Simbol adalah

gambar, bentuk, atau benda yang mewakili suatu gagasan, benda, ataupun

jumlah sesuatu. Meskipun simbol bukanlah nilai itu sendiri, namun simbol

sangatlah dibutuhkan untuk kepentingan penghayatan akan nilai-nilai yang

diwakilinya. Simbol dapat digunakan untuk keperluan apa saja. Semisal


42
Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008
43
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Jakarta: Kalam Indonesia, 2005).
44
(Inggris) Online Etymology Dictionary: symbol
37

ilmu pengetahuan, kehidupan sosial, juga keagamaan. Bentuk simbol tidak

hanya berupa benda kasat mata, namun juga melalui gerakan dan ucapan.

Simbol juga dijadikan sebagai salah satu infrastruktur bahasa yang dikenal

dengan bahasa simbol.45

Secara Epistimolog Kata informasi berasal dari kata Perancis kuno

informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem

yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda

dari informare yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang

dikomunikasikan”.46 Informasi merupakan fungsi penting untuk membantu

mengurangi rasa cemas seseorang. Menurut Notoatmodjo (2008) bahwa

semakin banyak informasi dapat memengaruhi atau menambah pengetahuan

seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya

seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Para Yunani kuno kata untuk form adalah μορφή (morphe; cf. morph) dan

juga εἶδος (eidos) "ide, bentuk, set", kata yang terakhir ini biasa digunakan

dalam pengertian teknis filosofis oleh Plato (dan kemudian Aristoteles)

untuk menunjukkan identitas yang ideal atau esensi dari sesuatu (lihat teori

bentuk). "Eidos" juga dapat dikaitkan dengan pikiran, proposisi atau bahkan

konsep.47

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu

atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses

komunikasi, pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga


45
(Inggris) Online Etymology Dictionary: symbol
46
(Inggris) Online Etymology Dictionary: Information
47
(Inggris) Online Etymology Dictionary: Information
38

dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta

seringkali dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer,

informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan.

Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai pengetahuan

yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, instruksi dan alirannya.

D. Pelecehan Seksual

Seksual dalam bahasa inggris sex diartikan dengan jenis kelamin. Jenis

kelamin disini lebih dikenal dengan persoalan hubungan (persetubuhan)

antara laki-laki dan perempuan. Marzuki Umar Sa’abah dalam buku

“perlindungan terhadap kekerasan seksual” mengatakan, membahas masalah

seksualitas manusia ternyata tidak sederhana yang dibayangkan atau tidak

seperti yang dipahami masyarakat kebanyakan. Pembahasan seksualitas

telah dikebiri pada masalah nafsu dan keturunan, seolah-olah cuma hanya

ada dua katagori yang termasuk dari seksualiatas.48

Pelecehan seksual adalah perilaku pendekatan-pendekatan yang terkait

dengan seks yang tidak diinginkan, termasuk permintaan untuk melakukan

seks, dan perilaku lainnya yang secara verbal ataupun fisik merujuk pada

seks. Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja baik tempat umum seperti

bis, pasar, sekolah, kantor, maupun di tempat pribadi seperti rumah.

Walaupun secara umum wanita sering mendapat sorotan sebagai korban

pelecehan seksual, namun pelecehan seksual dapat menimpa siapa saja.

Korban pelecehan seksual bisa jadi adalah laki-laki ataupun perempuan.


48
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 1
39

Korban bisa jadi adalah lawan jenis dari pelaku pelecehan ataupun berjenis

kelamin yang sama. Pelaku pelecehan seksual bisa siapa saja terlepas dari

jenis kelamin, umur, pendidikan, nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama, warga

negara, latar belakang, maupun status sosial.49

Pelecehan seksual terhadap anak adalah suatu bentuk penyiksaan anak,

dimana orang dewasa atau remaja yang lebih tua menggunakan anak untuk

rangsangan seksual.50 Bentuk pelecehan seksual anak termasuk meminta

atau menekan seorang anak untuk melakukan aktivitas seksual (terlepas dari

hasilnya), memberikan paparan yang tidak senonoh dari alat kelamin untuk

anak, menampilkan pornografi untuk anak, melakukan hubungan seksual

terhadap anak-anak, kontak fisik dengan alat kelamin anak (kecuali dalam

konteks non-seksual tertentu seperti pemeriksaan medis), melihat alat

kelamin anak tanpa kontak fisik (kecuali dalam konteks non-seksual, seperti

pemeriksaan medis), atau menggunakan anak untuk memproduksi

pornografi anak.51

Efek kekerasan seksual terhadap anak antara lain depresi, gangguan

stres pascatrauma, kegelisahan, kecenderungan untuk menjadi korban lebih

lanjut pada masa dewasa, dan dan cedera fisik untuk anak diantara masalah

lainnya. Pelecehan seksual oleh anggota keluarga adalah bentuk inses, dan

49
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 1
50
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 2
51
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 3
40

dapat menghasilkan dampak yang lebih serius dan trauma psikologis jangka

panjang, terutama dalam kasus inses orangtua.

Berdasarkan hukum, "pelecehan seksual anak" merupakan istilah

umum yang menggambarkan tindak kriminal dan sipil, dimana orang

dewasa terlibat dalam aktivitas seksual dengan anak di bawah umur atau

eksploitasi anak di bawah umur untuk tujuan kepuasan seksual. Asosiasi

Psikiater Amerika menyatakan bahwa "anak-anak tidak bisa menyetujui

aktivitas seksual dengan orang dewasa", dan mengutuk tindakan seperti itu

oleh orang dewasa. "Seorang dewasa yang terlibat dalam aktivitas seksual

dengan anak adalah melakukan tindak pidana dan tidak bermoral yang tidak

pernah bisa dianggap normal atau perilaku yang dapat diterima secara

sosial.52 Pelecehan seksual memiliki dampak untuk korbannya, yakni:

1. Kerusakan Psikologi

Pelecehan seksual anak dapat mengakibatkan kerugian, baik

jangka pendek dan jangka panjang, termasuk psikopatologi dikemudian

hari. Dampak psikologis, emosional, fisik, dan sosialnya meliputi

depresi, gangguan stres pascatrauma, kegelisahan, gangguan makan,

rasa rendah diri yang buruk, gangguan identitas pribadi dan

kegelisahan; gangguan psikologis yang umum seperti, somatisasi, sakit

saraf, sakit kronis, perubahan perilaku seksual, kegiatan belajar, dan

penyalahgunaan obat terlarang, serta perilaku menyakiti diri sendiri,

kekejaman terhadap hewan, kriminalitas ketika dewasa dan bunuh

52
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 5
41

diri.53 Pola karakter yang spesifik dari gejala-gejalanya belum

teridentifikasi namun sudah jelas anak korban pelecehan seksual

mengalami kerusakan psikologis.

2. Kerusakan Fisik

Cedera

Kerusakan jenis ini tergantung pada umur dan ukuran anak, dan

tingkat kekuatan yang digunakan, pelecehan seksual anak dapat

menyebabkan luka internal dan pendarahan. Pada kasus yang parah,

kerusakan organ internal dapat terjadi dan dalam beberapa kasus dapat

menyebabkan kematian. Herman-Giddens dan lainnya menemukan

enam hal tertentu dan enam kasus kemungkinan kematian akibat

pelecehan seksual anak di Carolina Utara antara tahun 1985 dan 1994.
54
Para korban berkisar diusia dari dua bulan sampai sepuluh tahun.

Penyebab kematian termasuk trauma pada alat kelamin atau dubur dan

mutilasi seksual.

Infeksi

Pelecehan seksual pada anak dapat menyebabkan infeksi dan penyakit

menular seksual. Tergantung pada umur anak, karena kurangnya cairan

vagina yang cukup, kemungkinan infeksi lebih tinggi.

Kerusakan neurologis

53
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 6
54
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 7
42

Penelitian telah menunjukkan bahwa stres traumatis, termasuk

stres yang disebabkan oleh pelecehan seksual menyebabkan perubahan

penting dalam fungsi dan perkembangan otak. Berbagai penelitian

menunjukkan bahwa pelecehan seksual anak yang parah mungkin

memiliki efek yang merusak pada perkembangan otak. 55

Pedofilia merupakan salah satu faktor penyebab, sebagai diagnosa

medis, pedofilia didefinisikan sebagai gangguan kejiwaan pada orang

dewasa atau remaja yang telah mulai dewasa (pribadi dengan usia 16

atau lebih tua), biasanya ditandai dengan suatu kepentingan seksual

primer atau eksklusif pada anak prapuber (umumnya usia 13 tahun atau

lebih muda, walaupun pubertas dapat bervariasi). Anak harus minimal

lima tahun lebih muda dalam kasus pedofilia remaja (16 atau lebih tua)

baru dapat diklasifikasikan sebagai pedofilia.56

Kata pedofilia berasal dari bahasa Yunani: paidophilia

(παιδοφιλια) pais (παις, "anak-anak") dan philia (φιλια, "cinta yang

bersahabat" atau "persahabatan", meskipun ini arti harfiah telah diubah

terhadap daya tarik seksual pada zaman modern, berdasarkan gelar

"cinta anak" atau "kekasih anak," oleh pedofil yang menggunakan

simbol dan kode untuk mengidentifikasi preferensi mereka. Klasifikasi

Penyakit Internasional (ICD) mendefinisikan pedofilia sebagai

"gangguan kepribadian dewasa dan perilaku", dimana ada pilihan

55
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 7
56
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 8
43

seksual untuk anak-anak pada usia pubertas atau pada masa prapubertas

awal. Istilah ini memiliki berbagai definisi seperti yang ditemukan

dalam psikiatri, psikologi, bahasa setempat, dan penegakan hukum.57

Menurut Diagnostik dan Statistik Manual Gangguan Jiwa (DSM),

pedofilia adalah parafilia, dimana seseorang memiliki hubungan yang

kuat dan berulang terhadap dorongan seksual dan fantasi anak-anak

prapuber dan dimana perasaan mereka memiliki salah satu peran atau

yang menyebabkan penderitaan atau kesulitan interpersonal. Pada saat

ini rancangan DSM-5 mengusulkan untuk menambahkan hebefilia

dengan kriteria diagnostik, dan akibatnya untuk mengubah nama untuk

gangguan pedohebefilik. Meskipun gangguan ini (pedofilia) sebagian

besar didokumentasikan pada pria, ada juga wanita yang menunjukkan

gangguan tersebut, dan peneliti berasumsi perkiraan yang ada lebih

rendah dari jumlah sebenarnya pada pedofil perempuan. Tidak ada obat

untuk pedofilia yang telah dikembangkan. Namun demikian, terapi

tertentu yang dapat mengurangi kejadian seseorang untuk melakukan

pelecehan seksual terhadap anak. Di Amerika Serikat, menurut Kansas

v. Hendricks, pelanggar seks yang didiagnosis dengan gangguan mental

tertentu, terutama pedofilia, bisa dikenakan pada komitmen sipil yang

tidak terbatas, di bawah undang-undang berbagai negara bagian

57
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 8-9
44

(umumnya disebut hukum SVP dan Undang-Undang Perlindungan dan

Keselamatan Anak Adam Walsh pada tahun 2006).58

Dalam penggunaan populer, pedofilia berarti kepentingan seksual

pada anak-anak atau tindakan pelecehan seksual terhadap anak, sering

disebut kelakuan pedofilia. Misalnya, The American Heritage

Stedman's Medical Dictionary menyatakan, Pedofilia adalah tindakan

atau fantasi pada dari pihak orang dewasa yang terlibat dalam aktivitas

seksual dengan anak atau anak-anak. Aplikasi umum juga digunakan

meluas ke minat seksual dan pelecehan seksual terhadap anak-anak di

bawah umur atau remaja pascapubertas di bawah umur.59 Para peneliti

merekomendasikan bahwa tidak tepat menggunakan dihindari. Arena

orang yang melakukan pelecehan seksual anak umumnya menunjukkan

gangguan tersebut, tetapi beberapa pelaku tidak memenuhi standar

diagnosa klinis untuk pedofilia, dan standar diagnosis klinis berkaitan

dengan masa prapubertas. Selain itu, tidak semua pedofil benar-benar

melakukan pelecehan tersebut.

Pedofilia pertama kali secara resmi diakui dan disebut pada akhir

abad ke-19. Sebuah jumlah yang signifikan di daerah penelitian telah

terjadi sejak tahun 1980-an. Saat ini, penyebab pasti dari pedofilia

belum ditetapkan secara meyakinkan. Penelitian menunjukkan bahwa

pedofilia mungkin berkorelasi dengan beberapa kelainan neurologis

58
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 10-11
59
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 12
45

yang berbeda, dan sering bersamaan dengan adanya gangguan

kepribadian lainnya dan patologi psikologis. Dalam konteks psikologi

forensik dan penegakan hukum, berbagai tipologi telah disarankan

untuk mengkategorikan pedofil menurut perilaku dan motivasinya.60

E. Framing

Secara sederhana, framing adalah membingkai sebuah peristiwa, atau

dengan kata lain framing digunakan untuk mengetahui bagaimana perspektif

atau cara pandang yang digunakan wartawan atau media massa ketika

menyeleksi isu dan menulis berita. Framing merupakan metode penyajian

realitas, dimana kebenaran tentang suatu kejadian tidak diingkari secara

total, melainkan dibelokkan secara halus dengan memberikan penonjolan

pada aspek tertentu. Penonjolan aspek-aspek tertentu dari isu berkaitan

dengan penulisan fakta.61 Ketika aspek tertentu dari suatu peristiwa dipilih

dan bagaimana aspek tersebut ditulis. Hal ini sangat berkaitan dengan

pamakaian diksi atau kata, kalimat, gambar atau foto, dan citra tertentu

untuk ditampilkan kepada khalayak. Analisis framing digunakan untuk

mengkaji pembingkaian realitas (peristiwa, individu, kelompok, dan

lainnya) yang dilakukan oleh media massa. Pembingkaian tersebut

merupakan proses konstruksi yang berarti realitas dimaknai dan

direkonstruksi dengan cara dan makna tertentu. Akibatnya, hanya bagian

tertentu saja yang lebih bermakna, lebih diperhatikan, dianggap penting, dan

60
Ebooks, online, Seksualitas: Pelecehan Seksual Terhadap Anak, Pedofilia, (Jakarta: General
Books, 2011), h. 13
61
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 100
46

lebih mengena dalam pikiran khalayak. Dalam praktik, analisis framing

banyak digunakan untuk melihat frame surat kabar, sehingga dapat dilihat

bahwa masing-masing surat kabar sebenarnya memiliki kebijakan politis

tersendiri.

Framing bukan hanya berkaitan dengan skema individu (wartawan)

persoalan pembingkaian berhubungan dengan proses produksi berita,

kerangka kerja, dan rutinitas organisasi. Bagaimana peristiwa dibingkai,,

mengapa peristiwa dipahami dalam kerangka tertentu atau bingkai tertentu.

Wartawan hidup dan bekerja dalam satu institusi yang mempunyai pola

kerja, kebiasaan, aturan, norma, etika, dan rutinitas tersendiri. Semua

element produksi berita tersebut mempengaruhi bagaimana peristiwa

dipahami secara umum sebagai bagian dari komunitas tertentu, ia akan

menyerap nilai-nilai yang ada dalam komunitasnya.62

Menurut fishman dalam buku Eriyanto, ada dua kecenderungan studi

bagaiman proses berita dilihat, pandangan pertama sering disebut sebagai

pandangan seleksi berita (selectivity of news).63 Dalam bentuknya yang

umum pandangan ini seringkali disebut teori gate keeper. Intinya proses

produksi berita adalah proses seleksi dari wartawan di lapangan yang akan

memilih mana yang penting mana yang tidak, peristiwa yang diberitakan

dan mana yang tidak. Setelah berita itu masuk ketangan redaktur akan

diseleksi lagi dan akan menenkankan bagaimana yang perlu dikurangi dan

bagaimana yang perlu ditambahi. Pandangan ini mengandaikan seolah-olah

62
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 99
63
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 100
47

ada realitas yang benar-benar real yang ada di luar diri wartawan. Realitas

ini yang akan diseleksi oleh wartawan untuk dibentuk dalam sebuah berita.

Pendekatan kedua adalah pendekatan pembentukan berita dalam perspektif

ini, peristiwa itu bukan diseleksi, melainkan sebalikanya. Dibentuk

wartawanlah untuk membentuk peristiwa mana yang disebut berita mana

yang tidak.

Peristiwa dan realitas bukanlah diseleksi melainkan dikreasi oleh

wartawan. Eriyanto “analisis framing” mengatakan, berita dihasilkan dari

pengetahuan dan pikiran, bukan karena ada objektif yang ada di luar,

melainkan karena orang mengorganisasikan dunia yang abstrak ini menjadi

dunia koheren dan beraturan serta mempunyai makna.64

Tahap yang paling penting dalam penulisan berita adalah bagaimana

wartawan mempersepsikan peristiwa atau fakta yang akan diliput. Kenapa

suatu peristiwa disebut berita sementara peristiwa yang lain tidak? Ini semua

melibatkan konsepsi wartawan yang menentukan peristiwa dan tema-tema

tertentu dalam satu kategori tertentu. Seperti yang dikatakan Mac Dow Mac

Dougall dalam buku eriyanto, setiap hari ada jutaan peristiwa di dunia ini

semuanya secara potensial dapat menjadi berita. Peristiwa-peristiwa tidak

serta meta menjadi berita karena batasan yang disediakan dan dihitung mana

berita dan mana bukan berita.

Adapun sejarah framing menurut Alex Sobur” munurutnya, frame

dimaknai sebagai struktur konseptual atau perangkat kepercayaan yang

64
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 103
48

mengorganisasikan pandangan politik. Kebijakan dan wacana, serta

menyediakan kategori-kategori standar untuk mengekspresikan realitas.65

Perkembangan selanjutnya framing dibahas lebih jauh oleh Erving Gavman

pada tahun 1974 seperti yang dikutip Alex Sobur yang mengendalikan frame

sebagai kepingan-kepingan perilaku (Strips Of Behavior) yang membimbing

individu dalam membaca realitas.

Ditambahkan oleh Goffman mengenai konsep framing secara

sosiologis konsep framing analis (analis pembingkaian) memelihara

kelangsungan kebiasaan kita mengklasifikasi, mengorganisasi, dan

menginterprstasi secara aktif pengalaman-pengalaman hidup kita untuk

dapat memenuhinya. Skema interprestasi tersebut yang memungkinkan

individu dapat melokalisasi merasakan, mengidentifikasi, dan memberi label

terhadap peristiwa-peristiwa serta informasi.

Analisis framing adalah bagian dari analisis isi yang melakukan

penilaian tentang wacana persaingan antar kelompok yang muncul atau

tampak di media. Dikenal konsep bingkai, yaitu gagasan sentral yang

terorganisasi dan dapat dianalisis melalui dua turunannya, yaitu simbol

berupa framing device dan reasoning device.66 Framing device menunjuk

pada penyebutan istilah tertentu yang menunjukkan “julukan” pada suatu

wacana, sedangkan reasoning device merujuk pada analisis sebab akibat.

Didalamnya terdapat beberapa “turunan”, yaitu metafora, perumpamaan atau

penggadaian. Catchphrases merupakan slogan-slogan yang harus dikerjakan.

65
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 161
66
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 101
49

Exemplar mengaitkan bingkai dengan contoh, teori atau pengalaman masa

silam. Depiction adalah ”musuh yang harus dilawan bersama”, dan visual

image adalah gambar-gambar yang mendukung bingkai secara keseluruhan.

Pada instrument penalaran, Roots memperlihatkan analisis sebab-akibat,

Appeals to principles merupakan premis atau klaim moral, dan

Consequences merupakan kesimpulan logika penalaran.67

Dalam analisis framing merupakan analisis bagaimana media

membingkai sebuah berita. Dalam analisis ini yang ditekankan adalah

bagaimana berita dibingkai. Sisi mana yang ditekankan dan pada sisi mana

yang hendak dilupakan. Framing berkaitan dengan bagaimana realitas dan

disajikan kepada khalayak. Dari devinisi ini sudah tergambar mengenai efek

framing. Sebuah realitas bisa jadi dibingkai dan dimaknai secara berbeda

oleh media. Bahkan pemaknaan itu bisa jadi akan sangat berbeda.

Peristiwa yang sama dapat menghasilkan berita dan pada akhirnya

realitas yang berbeda ketika peristiwa tersebut dibingkai dengan cara yang

berbeda. Dalam proses framing pada akhirnya akan membawa efek, karena

sebuah realitas bisa jadi dibingkai dan dimaknai berbeda oleh media, bahkan

pemaknaan itu bisa jadi akan sangat berbeda. Realitas sosial yang kompleks

penuh dimensi dan tidak beraturan, disajikan dalam berita sebagai suatu

yang sederhana, beraturan dan memenuhi logika tertentu.

67
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 100-101
50

Berdasarkan penyederhanaan atas kompleksnya realitas yang disajikan

media, menimbulkan efek framing, yaitu:68 Pertama, framing yang

dilakukan akan menonjolkan aspek tertentu dan mengaburkan aspek lain.

Framing umunya ditandai dengan menonjolkan aspek tertentu dari realitas,

akibatnya aspek lain yang tidak mendapat perhatian yang memadai. Kedua,

framing yang dilakukan oleh media akan menampilkan sisi tertentu dan

melupakan sisi yang lain. Dengan menampilkan sisi tertentu dalam berita

ada sisi lain yang terlupakan, menyebabkan aspek lain yang penting dalam

memahami realitas tidak mendapat liputan dalam berita. Framing yang

dilakukan media akan menampilkan actor tertentu dan menyembunyikan

actor yang lain. Efek yang segera terlihat dalam pemberitaan yang

memfokuskan pada satu pihak, menyebabkan pihak lain yang mungkin

relevan dalam pemberitaan menjadi tersembunyi.

Studi tentang analisa framing sebagai variabel terikat telah mencoba

peran dan beberapa faktor dalam mempengaruhi kreasi dan modifikasi

framing. Pada tingkat media, seorang wartawan melakukan analisa framing

dari sebuah isu yang dapat dipengaruhi beberapa variabel organisasi atau

sosiokultur, serta sifat individu dan variable idioligis. Pada tinggkat

audience (penerima berita), framing sebagai variabel terikat lebih banyak

diterapan sebagai hasil langsung dari media masa membaingkai sebuah isu.

Model framing yang diperkenalkan oleh Zhongdang Pan dan Gerald

M. Kosicki ini adalah model yang paling populer dan banyak dipakai. Bagi

68
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 142-151
51

Pan dan Kosick, analisis framing ini dapat menjadi salah satu alternatif

dalam menganalisis teks media di samping analisis isi kuantitatif.

Framing didefinisikan sebagai proses membuat suatu pesan lebih

menonjol, menempatkan informasi lebih daripada yang lain sehingga

khalayak lebih tertuju pada pesan tersebut.

Menurut Pan dan Kosicki, ada dua konsepsi dari framing yang saling

berkaitan, pertama adalah konsepsi psikologi, dan kedua adalah konsepsi

sosiologis.69 Framing dalam konsepsi psikologis lebih menekankan

bagaimana seseorang memproses informasi dalam dirinya, atau berkaitan

dengan struktur dan proses kognitif seseorang dalam mengolah sejumlah

informasi dan ditunjukkan dalam skema tertentu. Sedangkan framing dalam

konsepsi sosiologis lebih melihat pada proses internal seseorang, bagaimana

individu secara kognitif menafsirkan suatu peristiwa dalam cara pandang

tertentu, maka pandangan sosiologis lebih melihat konstruksi sosial atas

realitas. Frame di sini dipahami sebagai proses bagaimana seseorang

mengklasifikasikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan pengalaman

sosialnya untuk mengerti dirinya dan realitas luar dirinya. Frame di sini

berfungsi untuk membuat suatu realitas menjadi teridentifikasi karena sudah

ditandai dengan label tertentu.

69
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 252
52

Dalam model analisis framing Zhondang dan Kosicki memiliki

perangkat analisis yang terdiri dari empat strutur besar, yaitu sintaksis, skrip,

tematik, dan retoris.70

Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun

peristiwa, peryataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam

bentuk umum susunan berita. Hal ini dapat diamati dari bagan berita (lead

yang digunakan, latar, headline, kutipan yang diambil, dan sebagainya).

Pada intinya dari sintaksis diamati, bagaimana wartawan memahami

peristiwa yang dapat dilihat dari cara menyusun fakta ke dalam bentuk

umum berita. Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan

atau meceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat

bagaimana strategi cara bercerita atau bertutur yang digunakan oleh

wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam bentuk berita.

Tematik berkaitan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan

pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan

antar kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan. Pada bahasan

struktur ini akan melihat bagaimana pemahaman itu diwujudkan dalam

bentuk yang lebih kecil. Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan

menekankan arti tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat

bagaimana wartawan memakai pilihan kata, idiom, grafik, dan gambar yang

70
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 254
53

dipakai bukan hanya mendukung tulisan, melainkan juga menekankan arti

tertentu kepada khalayak.71

Keempat dimensi struktural tersebut membentuk semacam tema yang

mempertautkan elemen-elemen semantik narasi berita dalam suatu koherensi

global. Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame yang

berfungsi sebagai pusat organisasi ide. Frame merupakan suatu ide yang

dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita kutipan

sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu ke dalam teks

secara keseluruhan.

71
Eriyanto, Analisis Framing, Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, h. 255-256
BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Harian Media Indonesia

1. Sejarah Harian Media Indonesia

Pendiri Media Indonesia (MI) pertama kali oleh Teuku Yousli

Syah pada tanggal 19 Januari 1970.72 Tahun 1976 meningkat menjadi 8

halaman, tetapi setelah ada peraturan mengenai SIUPP (UU No.

21/1982) Media Indonesia menghadapi persoalan manajemen yang

cukup berat. Sebagaimana dimaklumi, ketentuan tentang SIUPP ini

mengharuskan penerbitan pers harus didukung dengan modal yang

kuat.73 Sebagai surat kabar umum pada masa itu, Media Indonesia

berkantor di Jl. MT. Haryono, Jakarta, disitulah sejarah panjang Media

Indonesia berawal. Lembaga yang menerbitkan Media Indonesia adalah

Yayasan Warta Indonesia.

Surya Paloh pada awalnya dikenal sebagai pengusaha, bukan

wartawan. Bisnis pertamanya adalah katering di bawah bendera PT.

Indocater. Latar belakang politiknya adalah Golkar dengan menjadi

anggota MPR dari partai ini setelah pemilu 1997 sekaligus menjadi

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Ia juga menjadi

salah seorang pendiri FKPPI (Forum Putra Putri Purnawirawan ABRI).

Surya Paloh adalah anak seorang polisi di Sumaters Utara, bersama

72
Wawancara asisten redaksi Media Indonesia, 25 November 2013
73
Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Jakarta:Granit, 2004), h. 132.

54
55

tokoh lain seperti Bambang Trihatmojo, salah seorang putra mantan

Presiden Suharto. Perkenalan dengan pemilik PT. Bimantara itu

menyebabkan ia menjadi dekat dengan keluarga Cendana, sehingga

bisnisnya termasuk bisnis medianya semakin kuat.

Ia mulai masuk ke dunia pers dengan mendirikan PT. Surya

Persindo dengan koran pertamanya Prioritas tahun 1985. Pada awalnya

harian ini mendapat bantuan teknis dari harian Sinar Harapan”. Akan

tetapi dengan berjalannya waktu, ia dapat berdiri sendiri, termasuk

“membajak” dua redaktur senior yaitu, Panda Nababan SH (Wakil

Pemimpin Redaksi) dan Derek Manangka SH (Redaksi Pelaksana).

Prioritas berkembang sejalan deregulasi industri pers (SIUPP) dan

kebolehan mencetak warna, serta kedekatan Surya Paloh dengan elit

politik.

Kemudian menyusul pemberangusan Prioritas, Surya Paloh

bermaksud menerbitkan harian Realitas tetapi SIUPP-nya tak kunjung

diberikan oleh Departemen Penerangan hingga lima tahun lebih.

Dengan kesadaran untuk terus maju, pada tahun 1988 Teuku Yousli

Syah selaku pendiri Media Indonesia bergandeng tangan dengan Surya

Paloh, mantan pimpinan surat kabar Prioritas. Dengan kerjasama ini,

dua kekuatan bersatu: kekuatan pengalaman bergandeng dengan

kekuatan modal dan semangat. Maka pada tahun tersebut lahirlah

Media Indonesia dengan manajemen baru di bawah PT. Citra Media

Nusa Purnama. Surya Paloh sebagai Direktur Utama sedangkan Teuku


56

Yousli Syah sebagai Pemimpin Umum, dan Pemimpin Perusahaan

dipegang oleh Lestary Luhur. Sementara itu, markas usaha dan redaksi

dipindahkan ke Jl. Gondandia Lama No. 46, Jakarta.74

Awal tahun 1995, bertepatan dengan usianya ke 25 Media

Indonesia menempati kantor barunya di Komplek Delta Kedoya, Jl.

Pilar Mas Raya Kav.A-D, Kedoya Selatan, Jakarta Barat. Di gedung

baru ini semua kegiatan di bawah satu atap, Redaksi, Usaha,

Percetakan, Pusat Dokumentasi, Perpustakaan, Iklan, Sirkulasi dan

Distribusi serta fasilitas penunjang karyawan. Sejarah panjang serta

motto "PembawaSuara Rakyat" yang dimiliki oleh Media Indonesia

bukan menjadi motto kosong dan sia-sia, tetapi menjadi spirit pegangan

sampai kapan pun.

Sejak Media Indonesia ditangani oleh tim manajemen baru di

bawah payung PT Citra Media Nusa Purnama, banyak pertanyaan

tentang apa yang menjadi visi harian ini dalam industri pers nasional.

Prioritas dengan Media Indonesia memang ada "benang merah", yaitu

dalam karakter kebangsaannya.

Tahun 1997, Djafar H. Assegaff yang baru menyelesaikan

tugasnya sebagai Duta Besar di Vietnam dan sebagai wartawan yang

pernah memimpin beberapa harian dan majalah, serta menjabat sebagai

Wakil Pemimpin Umum LKBN Antara, oleh Surya Paloh dipercayai

untuk memimpin harian Media Indonesia sebagai Pemimpin Redaksi.

74
Pusat Dokumentasi (PUSDOK) Media Indonesia, 25 November 2013
57

Saat ini Djafar H. Assegaff dipercaya sebagai Corporate Advisor. Para

pimpinan Media Indonesia saat ini adalah : Direktur Utama dijabat oleh

Lestari Moerdijat, Direktur Pemberitaan dijabat oleh Usman Kansong

dan di bidang usaha dipimpin oleh Alexander Stefanus selaku Direktur

Pengembangan Bisnis.

Tabel 1

Struktur Kepengurusan Harian Media Indonesia

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah Msi (Alm)

Direktur Utama: Lestari Moerdijat

Direktur Pemberitaan: Usman Kansong

Direktur Pengembangan
Alexander Stefanus
Bisnis:

Saur Hutabarat (Ketua)


Dewan Redaksi Media Andy F. Noya
Group: Bambang Eka Wijaya

Djadjat Sudradjat

Elman Saragih
Redaktur Senior:
Laurens Tato

Kepala Divisi Pemberitaan: Kleden Suban


58

Kepala Divisi Content


Gaudensius Suhandi
Enrichment:

Deputi Kepala Divisi


Abdul Khohar
Pemberitaan:

Sekretaris Redaksi: Teguh Nirwahyudi

Ade Alawi
Asisten Kepala Divisi
Fitriana Siregar
Pemberitaan:
Haryo Prasetyo

Asisten
S Kepala Divisi Foto: Hariyanto

S
Agus Mulyawan

Anton Kustedja
Redaktur:
Cri Qanon Ria Dewi

Eko Rahmawanto

Sumber: Perpustakaan Media Indonesia

Surya Paloh sebagai penerbit Harian Umum Media Indonesia,

tetap gigih berjuang untuk mempertahankan kebebasan pers. Wujud

kegigihan ini ditunjukkan dengan mengajukan kasus penutupan Harian

Prioritas kepengadilan, bahkan menuntut Menteri Penerangan untuk

mencabut Peraturan Menteri No.01/84 yang dirasakan membelenggu

kebebasan pers di tanah air.


59

2. Visi Misi Harian Media Indonesia75

Media Indonesia memiliki visi dan misi harian, yakni visi harian

Media Indonesia ialah menjadi surat kabar yang independen, inovatif,

terpercaya dan berpengaruh. Uraian visi tersebut sebagai berikut:

1) Independen, yaitu menjaga sikap non partisipan, dimana karyawan

yang menjadi pengurus partai politik menolak segala bentuk

pemberitaan yang dapat mempengaruhi objektivitas.

2) Inovatif, yaitu terus menerus menyempurnakan, dan

mengembangkan kemampuan teknologi dan sumber daya manusia,

serta secara terus menerus mengembangkan rubrik, halaman dan

penyempurnaan perwajahan.

3) Lugas, yaitu menggunakan bahasa yang terang dan langsung.

4) Terpercaya, yaitu selalu melakukan check and recheck, meliputi

berita dari dua pihak yang seimbang dan selalu melakukan

investigasi, serta pendalaman.

5) Paling berpengaruh, yaitu dibaca oleh para pengamat keputusan,

meningkatkan kualitas editorial yang dapat mempengaruhi

pengambil keputusan, serta membangun kemampuan antisipatif.

Sedangkan misi harian Media Indonesia ialah sebagai berikut :

1) Menyajikan informasi terpercaya secara nasional dan regional yang

berpengaruh bagi pengambil keputusan.

2) Mempertajam isi yang relevan untuk pengembangan pasar.

75
Pusdok PT. Citra Media Nusa Purnama (Media Indonesia Client), 01 Desember 2013
60

3) Membangun sumber daya manusia dan manajemen yang efektif,

unggul dan mampu mengembangkan perusahaan penerbitan yang

menguntungkan

B. Kebijakan Redaksional Media Indonesia

Para pemangku kepentingan dalam produk berita suatu media massa

yaitu pemimpin redaksi, dewan redaksi, redaktur pelaksana, sekretaris

redaksi, staf redaksi, redaktur desk hingga wartawan mempunyai peran

penting bagaimana suatu berita dapat di ekpose dengan kadar kualitas

jurnalisme yang baik.76

Kebijakan redaksional merupakan dasar pertimbangan suatu lembaga

media massa untuk menyiarkan atau tidaknya suatu berita.77 Warren Breed

dalam artikel “social control in the newsroom” mengamati bahwa penerbit

surat kabar, sebagai pemilik atau representasi pemilik, memiliki hak untuk

menetapkan dan memberlakukan kebijakan surat kabar. Yang dimaksud

Breed sebagai kebijakan adalah orientasi yang diperlihatkan oleh surat kabar

dalam editorialnya, kolom beritanya, dan berita utamanya berkenaan dengan

kejadian atau permasalahan tertentu. Pandangan (surat kabar) tidak akan

menimbulkan pembohongan melainkan penghilangan, pemilihan diferensial,

dan penempatan preferensial, seperti menampilkan di halaman depan berita

76
Aceng Abdullah, Press Relation :Kiat berhubungan dengan Media Massa, Bandung : Remaja
Rosda Karya, 2000, h. 20
77
Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru, (Jakarta: Penerbit Kalam Indonesia, 2005), h. 150.
61

yang pro kebijakan, mengubur berita yang anti kebijakan, dan sebagainya.78

Kebijakan Redaksional Media Indonesia tidak lepas dari system kerja dan

rapat yang setiap harinya mereka lakukan. Hal ini menjadi sandaran untuk

sebuah informasi, peristiwa atau kejadian yang akan dibuat menjadi berita.

Berikut adalah bagan Alur Kerja dan Alur Rapat pada Media Indonesia:79

Gambar 1

ALUR KERJA

PUBLISH
G MICO
P M
REDAKTUR K
R
O
S
CETAK BAHASA ARTISTIK R
A
N

PERISET
GRAFIS

FOTO
ALUR RAPAT

RAPAT RAPAT
RAPAT BUDGETING
KOMPARTEMEN EVALUASI EDITORIAL
PK.12.00 PK.14.00

RAPAT RAPAT
PROYEKSI CHEKING
PK.09.00 PK.14.30

78
Warner J. Severindan James Tankard, Teori Komunikasi, (Jakarta: Prenada Media Group, 2007),
h.401 402.
79
Data Resmi Harian Media Indonesia, 01 Desember 2013
62

Dari pemaparan sejarah Media Indonesia di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa faktor ekonomi dan politik sangat mewarnai harian

itu. Namun, Media Indonesia pada saat itu sangat menjunjung tinggi proses

konsumsi teks oleh khalayak sangat multikultur atau beragam.


BAB IV

TEMUAN DAN HASIL ANALISIS

A. Berita Pelecehan Seksual Di Taman Kanak-Kanak Jakarta

International School (JIS) Pada Media Indonesia

Surat kabar Media Indonesia merupakan surat kabar yang berideologi

keberagaman.80 Sebagai harian nasional, Media Indonesia tidak lepas dalam

memberitakan seputar peristiwa dan isu yang terjadi di Indonesia. Apapun

bentuk peristiwa yang terjadi di belahan bumi Indonesia yang bisa dijadikan

berita, tidak terkecuali dengan peristiwa tentang pelecehan seksual yang

terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS), Media

Indonesia turut memberitakan peristiwa tersebut. Sebagai salah satu media

massa yang memberitakan pemberitaan beragam, tentunya Media Indonesia

memiliki perspektif tersendiri dalam menggambarkan pelecehan seksual

yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Dalam

pemberitaan kaidah jurnalistik, diantaranya unsur 5W+1H, piramida terbalik

dan lain sebagainya tetap diperhatikan untuk menunjukan bahwa Media

Indonesia merupakan media yang sesuai dengan kaidah media.

Dalam memberitakan peristiwa pemberitaan tersebut Media Indonesia

mengangkatnya ke dalam berita dengan waktu yang berurutan, sesuai

dengan kejadian yang telah diberitakan, terutama yang menyangkut kasus

JIS. Berikut ini adalah rangkaian berita peristiwa pelecehan seksual di taman

80
Wawancara redakturMedia Indonesia, 17 November 2014

63
64

kanak-kanak Jakarta International School (JIS) pada surat kabar Media

Indonesia.

Tabel 2

Rangkaian berita pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS) pada surat kabar Media Indonesia

No. Edisi Judul Berita Hlm Penulis

Kemendikbud 08 Nelly
1 Rabu, 19 April 2014
Tutup TK JIS Marlianti

Kasus JIS 03 Nelly


2 Kamis, 20April 2014
Kejahatan Dahsyat Marlianti

Izin TK 02 Nelly

3 Sabtu, 22April 2014 ResmiDicabut, JIS Marlianti

Pasrah

Rangkaian berita tersebut disajikan diberbagai halaman yang berbeda,

yaitu antara headline dan sampai halaman delapan. Hal ini mengindikasikan

adanya penekanan tertentu pada peristiwa pemberitaan pelecehan seksual. di

taman kanak-kanak Jakarta International School (TK JIS).

Berita pertama yang ditulis Media Indonesia berjudul ‘Kemendikbud

Tutup JIS’, terbit pada Rabu, 19 April 2014. Jika dilihat dari judul berita di

atas dapat diperkirakan bahawa Media Indonesia menyetujui pemerintah


65

untuk segera menutup JIS, karena bisa dilihat dengan penekanan kata

“tutup” yang ditulis tanpa ragu oleh Media Indonesia dalam menyebarkan

pemberitaannya kepada pembaca. Penekanan kata ini menunjukan ketegasan

dalam penulisan. Apalagi setelah diperkuat dengan menulis kutipan

langsung dari Kemendikbud “Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal

dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawad menegaskan

TK tersebut ditutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan di

Kemendikbud. “Tidak ada toleransi bagi sekolah yang tidak mengantongi

izin Kemendikbud, termasuk JIS, kita tutup sementara”.81

Bentuk kertik Media Indonesia terhadap pemberitaan kekerasan di JIS

terus berlanjut dengan judul ‘Kasus JIS Kekerasan yang Dahsyat’ pada

Kamis, 20 April 2014. Dari judul berita tersebut ada pesan yang

disampaikan kepada pembaca, bahwa kasus yang terjadi di JIS bukan kasus

sembarangan perlu ditindak lanjuti sampai tuntas terutama untuk pihak

kepolisian agar lebih serius dalam menangani kasus ini. Dari judul yang

ditulis Media Indonesia menujukan keritikan kepada pihak kepolisian agar

tegas dalam menangani kasus JIS ini. Hal ini dapat dilihat dari kutipan yang

terdapat dalam pemberitaan terebut ‘Oleh karena itu, ia berharap pihak

kepolisian bisa secara jeli menemukan benang merah yang akan

mengungkap kasus lainnya’.82

Pada edisi selanjutnya Media Indonesia kembali memberikan

tanggapan terhadap pemberitaan kasus JIS tersebut kali ini dengan judul

81
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
82
Kasus JIS Kejahatan Kahsyat, Media Indonesia, 20 April 2014, hal 3, paragraf 3
66

‘Izin TK Resmi Dicabut, JIS Pasrah’ pada edisi Selasa,22 April 2014. Dari

judul yang ditulis Media Indonesia kali ini, Media Indonesia memberikan

tanggapan terhadap JIS yang tidak bisa berbuat apa-apa dengan hasil

keputusan yang diambil oleh Kemendikbud. Hal tersebut dapat dilihat dari

kata-kata yang dilontarkan oleh Carr menolak mengomentari perihal

penutupan TK JIS oleh Kemendikbud lantaran ketahuan belum memiliki

izin. “Kita fokus pada kasus anak dahulu. Soal penutupan TK, kami akan

berbicara dengan Kemendikbud untuk mencari jalan yang terbaik”.83

Jika dilihat dari beberapa pemberitaan yang diberitakan oleh Media

Indonesia secara tiga hari berturut-turut, pemberitaan yang diberitakan

Media Indonesia lebih condong terhadap keritikan yang dilontarkan untuk

pemerintah, khususnya Kemendikbud dalam menyikapi kasus yang terjadi di

taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Selain itu, Media

Indonesia lebih sering memberitakan pemberitaan yang cenderung membela

korban pelecehan seksual TK JIS. Hal ini membuktikan Media Indonesia

termasuk sebagai media yang netral.

Netral dalam arti saat memberitakan pemberitaannya Media Indonesia

tidak terpengaruh oleh kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan

lain-lain yang dapat merugikan pihak lain demi kepentingan Media

Indonesia sendiri. Oleh karena itu, Media Indonesia menulis kasus

pemberitaan pelecehan seksual yang terjadi di JIS dengan transparan, apa

adanya tanpa ada pengaruh politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang dapat

83
Izin TK Resmi Dicabut JIS Pasrah, Media Indonesia, 22 April 2014, hal 2, paragraf 7
67

menimbulkan perbedaan pemberitaan sesuai dengan fakta yang terdapat di

lapangan.

B. Analisis Data Berita Pelecehan Seksual Yang Terjadi Di Taman Kanak-

Kanak Jakarta International School (TK JIS) Pada Surat Kabar Media

Indonesia

Analisis berita pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS) pada surat kabar Media Indonesia ini

dilakukan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan riset peneliti. Yaitu,

makna yang muncul dari hubungan antar kalimat, hubungan antar proposisi

yang membangun makna tertentu dalam suatu bangunan teks.84

B.1.Frame 1: Kemendikbud Tutup TK JIS

Media Indonesia edisi Sabtu, 19 April 2014mengangkat berita yang

berisi keritik kepada pemerintah, khususnya bentuk keritikian kepada

Kemendagri yang harus cepat tanggap dan bertindak tegas dalam menangani

penutupan Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (TK JIS).

Keritikan tersebut bisa dilihat dari cara Media Indonesia hanya

memberitakan kutipan-kutipan yang mendukung agar kasus JIS segera

ditangani termasuk dalam hal percepatan penutupan TK JIS. Seperti kutipan

yang diambil dari pengacara korban, Andi Asrun serta pengacara lainnya,

yakni OC Kaligis, dan penegasan dari Kepala Polda Metro Jaya Irjen Dwi

84
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005),
hal. 164.
68

Priyatno, yang disampaikan secara langsung oleh Kepala Bidang Humas

Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto.

B.1. 1.Sintaksis

Dalam sebuah berita harus terdapat struktur sintaksis. Struktur

sintaksis yaitu bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih.85

Adapun elemennya sebagai berikut:

a. Headline

Pada bagian headline berita pelecehan seksual di taman

kanak-kanak Jakarta Internasional School (JIS) yang

dipublikasikan oleh Media Indonesia mewakili isi berita. Petikan

headline tersebut adalah ‘Kemendikbud Tutup TK JIS.’ Secara

sintaksis headline dari isi berita tersebut diterangkan kembali

dalam beberapa paragraf, berikut penjelasannya:

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal

(PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK

tersebut ditutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan

perizinan di Kemendikbud.

b. Lead

Dilihat dari analisis sintaksis, harian Media Indonesia

memandang kasus pelecehan seksual yang terjadi di taman

kanak-kanak Jakarta International School (JIS) kurang ditanggapi

secara tegas oleh pemerintah, khususnya Kemendikbud. Hal ini

85
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
69

dapat dilihat dari adanya kutipan-kutipan yang ditulis di berita

tersebut mengenai ketidaksetujuan terhadap keputusan

Kemendikbud. Seperti yang tertulis di bawah ini:

“Seharusnya ditutup seterusnya, atau paling enggak


beberapa tahun. Jangan hanya sementara sampai masalah
perizinan selesai”, ujarnya. Ia juga menilai langkah
penutupan yang dilakukan oleh Kemendikbud terlambat.
Seharusnya, Kemendikbud langsung menutup TK itu ketika
diketahui tidak memiliki izin.
Disisi lain, orang tua korban kekerasan seksual berencana
menggugat pengelola JIS. “Pasti akan kita gugat dengan
mempersiapkan surat gugatannya,” kata pengacara orang
tua korban kekerasan seksual, OC Kaligis.86

Jenis lead di atas termasuk ke dalam jenis lead deskriptif, yakni

lead yang biasanya menciptakan gambaran tantang suatu

kejadian. Model ini menggambarkan kejadian sedemikian rupa

dan detail, sehingga pembaca merasa dekat dengan kejadian.

Pada lead berita Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikdud) menutup pengoperasian taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS), Jakarta Selatan karena tidak

memiliki izin. Melalui lead berita tersebut Media Indonesia

hendak menyampaikan, bahwa pemerintah dan elemen negara

harus segera menutup taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS) selamanya bukan untuk sementara. Lead seperti di

86
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
70

atas sebagai pendahuluan sebelum menyampaikan bagaimana

proses penutupan taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS) tersebut.

c. Latar

Latar yang disampaikan Media Indonesia adalah pada

bagian ‘TK tersebut ditutup sampai pihak pengelola JIS

menyelesaikan perizinan di Kemendikbud’. Hal tersebut tertulis

sebagai berikut:

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal

(PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK

tersebut ditutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan

perizinan di Kemendikbud. “Tidak ada toleransi bagi sekolah

yang tidak mengantongi izin Kemendikbud, termasuk JIS, kita

tutup sementara. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan

kepada pihak JIS untuk mengurus perizinan,”ujarnya.87

d. Kutipan

Pada berita ini terdapat beberapa kutipan langsung yang

terkait dengan pemberitaan penutupan TK JIS, diantaranya

adalah kutipan sebagai berikut:

Pengacara korban pelecehan seksual JIS, Andi Asrun:

87
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
71

“Seharusnya ditutup seterusnya, atau paling enggak


beberapa tahun. Jangan hanya sementara sampai masalah
paerizinan selesai,” ujarnya.88
Salah satu petugas keamanan JIS:

“Kami tidak tahu dan dilarang memberikan komentar,” ujar


salah satu petugas keamanan JIS.89
Pengacaara orang tua korban pelecehan seksual JIS, Oce Kaligis:

“Pasti akan kita gugat dengan mempersiapkan surat


gugatannya,” kata pengacara orangtua korban kekerasan
seksual, OC Kaligis.90
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi

Rikwanto:

“Kapolda sangat beratensi, minta penyidik fokus


menangani kasus kekerasan seksual itu,” kata Kepala
Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi
Rikwanto di Jakarta.
“Sementara kita masih fokus terhadap tiga orang untuk
pendalaman,” ujar Rikwanto.91
e. Pernyataan

Kutipan pernyataan yang mendukung gagasan pokok harian

Media Indonesia berada dalam beberapa penggalan teks berita

berikut ini:

Sementara itu, pengacara murid yang menjadi korban

kekerasan seksual di TK tersebut, Andi Asrun, berpendapat

88
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
89
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
90
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
91
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
72

seharusnya TK JIS ditutup seterusnya. Soalnya, terjadinya kasus

kekerasan seksual terhadap muridnya membuktikan pengelola

JIS lalai dalam pengamanan sekolah. Selain itu, yang dialami

kliennya merupakan bentuk tindak kriminalitas.

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa kasus kekerasan

yang terjadi di JIS itu kesalahan pihak JIS yang telah lalai dalam

melakukan pengawasan, oleh sebab itu pemeritah harus menutup

JIS untuk selamanya. Secara tidak langsung peneliti mengkeritik

pemerintah agar untuk melakukan tindakan tegas yaitu menutup

JIS untuk selamanya.

B.1. 2. Skrip

Dari analisis skrip peneliti menemukan unsur 5W+1H yang

terdapat dalam berita tersebut. What yang berbicara tentang peristiwa

apa yang terjadi, yaitu tentang ditutupnya taman kanak-kanak Jakarta

International School (JIS) untuk sementara oleh Kemendikbud.

Kemudian why yang berbicarakan mengapa terjadi penutupan

sementara. Selanjutnya unsur who tentang siapa yang berkomentar

atas ditutupnya TK JIS dan siapa yang menutupnya. Lalu unsur where

yang menceritakan dimana kejadian itu terjadi yaitu di tempat

masing-masing narasumber. When yang menjelakan kapan penutupan

TK JIS tersebut dilaksanakan yaitu setelah mengetahui bahwa TK JIS

tidak memiliki surat izin hari Kamis, 17 April 2014. Dan How

mengenai bagaimana proses terjadinya penutupan tersebut yaitu


73

prosesnya ditutup setelah mengetahui jika pihak JIS tidak memiliki

izin resmi.

B.1. 3. Tematik

a. Detail

Detail merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang eksplisit. Sikap

yang Tematik dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak

perlu disampaikan secara terbuka, tetapi detail bagaimana yang

dikembangkan dan diberitakan. Detail merupakan elemen yang

berhubungan dengan kontrol informasi yang disampaikan

seseorang.

Detail pertama yaitu Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia

Freyani Hawad menegaskan TK tersebut ditutup sampai pihak

pengelola JIS menyelesaikan perizinan di Kemendikbud.

Detail kedua. Sementara itu, pengacara murid yang menjadi

korban kekerasan seksual di TK tersebut, Andi Asrun,

berpendapat seharusnya TK JIS ditutup seterusnya. Soalnya,

terjadinya kasus kekerasan seksual terhadap muridnya

membuktikan pengelola JIS lalai dalam pengamanan sekolah.

Selain itu, yang dialami klientnya merupakan bentuk tindak

kriminalitas.
74

Melalui kedua detail tersebut, judul dengan isi berita

terlihat sebagai media pengiring opini publik bahwa

Kemendikbud kurang tegas dalam menanggapi kasus kekerasan

yang terjadi di Taman Kanak-Kanak Jakarta International School.

Karena terlihat dari dua detail yang bertolak belakang dengan

keputusan Kemendikbud.

b. Koherensi

Dalam berita ini ada pertalian antara paragraf satu, dua,

tiga, empat, dan lima. Paragraf satu, yaitu lead berita yang

berbicara tentang penutupan TK JIS yang tidak memiliki izin.

Kemudian paragraf dua sampai dengan paragraf lima berisi

tentang pernyataan dari Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini

Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia

Freyani Hawad tentang penjelasan penutupan TK JIS.

Selanjutnya pada paragraf enam sampai dengan paragraf

terakhir bersinergi dengan paragraf sebelumnya yaitu pada

paragraf ini berisi mengenai tanggapan dari tokoh yang terkait di

dalam kasus tersebut diantaranya orang tua korban yang diwakili

pengacaranya, Oce Kaligis, wakil dari JIS yaitu petugas

keamanan, dan dari pihak yang berwenang menanggapi kasus ini.

c. Bentuk Kalimat

Dalam penulisan berita ini Media Indonesia menggunakan

bentuk kalimat deduktif dengan teras berita yang berbicara


75

tentang penutupan TK JIS oleh kemendikbud karena tidak

memiliki izin. Kemudian disusul dengan penjelasan-penjelasan

yang dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdud)

menutup pengoperasian taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS), Jakarta Selatan karena tidak memiliki izin. Dirjen

Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI)

Kemendikbud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK tersebut

ditutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan di

Kemendikbud. “Tidak ada toleransi bagi sekolah yang tidak

mengantongi izin Kemendikbud, termasuk JIS, kita tutup

sementara. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada

pihak JIS untuk mengurus perizinan,” ujarnya.92

Dari kalimat yang digunakan dalam penulisan berita ini

Media Indonesia sering menggunakan kalimat aktif yang diawali

dengan awalan me-, seperti: menutup, memiliki, mengantongi,

mengurus. Bentuk kalimat tersebut mengindikasikan bahwa

Media Indonesia menjelaskan terhadap penekanan kata yang

berarti JIS harus memiliki izin, dan ketika tidak memiliki izin

maka harus ditutup sesegera mungkin selamanya.

92
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
76

B.1. 4. Retoris

Unsur retoris merupakan gaya penulisan berita oleh wartawan

untuk menonjolkan atau menekankan sebuah makna dalam berita.

Dapat dilihat dari teras berita berikut:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdud)


menutup pengoperasian taman kanak-kanak Jakarta International
School (JIS) Jakarta Selatan karena tidak memiliki izin. Dirjen
Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI)
Kemendikbud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK tersebut
ditutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan di
Kemendikbud. “Tidak ada toleransi bagi sekolah yang tidak
mengantongi izin Kemendikbud, termasuk JIS, kita tutup
sementara. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada
pihak JIS untuk mengurus perizinan,” ujarnya.93

Penggalan paragraf berita di atas membuat makna tersendiri agar

terbentuk opini pada pembaca yaitu alasan ditutupnya TK JIS, selain

karena ada kekerasan seksual terjadi didalamnya ternyata TK JIS juga

tidak memiliki izin, secara tidak langsung ingin memberitahukan

bahwa kesalahan JIS sangatlah fatal, jadi sepantasnya untuk ditutup

secara permanen atau selamanya.

a. Leksikon

Pemilihan kata berfungsi untuk menguatkan ide yang akan

ditonjolkan. Dalam hal ini Media Indonesia menggunakan jenis

kata-kata yang lazim ditemukan dalam istilah sehari-hari. Tidak

ada kata-kata yang sulit untuk dimengerti oleh khalayak, hal ini
93
Kemendikbud Tutup TK JIS, Media Iindonesia, 19 April 2014, hal, 8, paragraf 2
77

berarti Media Indonesia bertujuan untuk mempermudah pembaca

dalam memaknai isi berita tersebut.

Tabel 3

Framing Edisi 24 Juli 2013

“Kemendikbud Tutup TK JIS”

Frame 1: Penutupan TK JIS

Struktur Variabel

Sintaksis Headline :
Kemendikbud Tutup TK JIS

 Judul yang akan diuraikan pada paragraf selanjutnya

Lead :

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdud) menutup

pengoperasian taman kanak-kanak Jakarta International School (TK

JIS) Jakarta Selatan karena tidak memiliki izin.

 Jenis lead di atas termasuk ke dalam jenis lead deskriptif, yakni

lead yang biasanya menciptakan gambaran tantang suatu kejadian.

Lead berita ini mengiring pemahaman pembaca bahwa TK JIS

telah Ditutup oleh Kemendikbud.


78

Latar Informasi:

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal

(PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK

tersebut ditutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan

di Kemendikbud. “Tidak ada toleransi bagi sekolah yang tidak

mengantongi izin Kemendikbud, termasuk JIS, kita tutup sementara.

Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada pihak JIS untuk

mengurus perizinan,”ujarnya.

 Latar informasi tersebut menjelaskan alasan Kemendikbud

menutup taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS)

karena tidak memiliki izin.

Kutipan :

“Seharusnya ditutup seterusnya, atau paling enggak beberapa tahun.

Jangan hanya sementara sampai masalah paerizinan selesai,” ujarnya.

 Kutipan tersebut sebagai bentuk tanggapan dari Kemendagri

terhadap kasus kekerasan di JIS

“Kami tidak tahu dan dilarang memberikan komentar,” ujar salah satu

petugas keamanan JIS.

 Kutipan tersebut sebagai bentuk tanggapan dari JIS yang

memang tidak mau terbuka terhadap pihak luar dan

membuktikan bahwa ada yang disembunyikan kepada publik.

“Pasti akan kita gugat dengan mempersiapkan surat gugatannya”, kata

pengacara orang tua korban kekerasan seksual, OC Kaligis.


79

 Kutipan tersebut sebagai bentuk ketidakpuasan korban

terhadap keputusan Kemendikbud atas hasil keputusan.

“Kapolda sangat beratensi, minta penyidik fokus menangani kasus

kekerasan seksual itu,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya

Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta,

“Sementara kita masih fokus terhadap tiga orang untuk pendalaman,”

ujar Rikwanto.

 Dua kutipan yang tersebut sebagai bentuk dari tanggapan pihak

kepolisian terhadap hasil keputusan yang diputuskan oleh

Kemendikbud.

Sumber:

Pengacara korban pelecehan seksual JIS, Andi Asrun

Salah satu petugas keamanan JIS

Pengacaara orang tua korban pelecehan seksual JIS, Oce Kaligis

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi

Rikwanto

Pernyataan :

Sementara itu, pengacara murid yang menjadi korban kekerasan

seksual di TK tersebut, Andi Asrun, berpendapat seharusnya TK JIS

ditutup seterusnya. Soalnya, terjadinya kasus kekerasan seksual

terhadap muridnya membuktikan pengelola JIS lalai dalam

pengamanan sekolah. Selain itu, yang dialami klientnya merupakan


80

bentuk tindak kriminalitas.

 Pernyataan tersebut untuk menjelaskan tentang ketidakpuasan

keluarga korban tentang hasil keputusan yang diambil

Kemendikbud mengenai penutupan TK JIS.

Penutup :

Ia menuturkan, Kapolda juga meminta penyidik segera menahan dan

mencari pelaku lain, jika sudah menemukan dua alat bukti dugaan

keterlibatannya. “Sementara kita masih fokus terhadap tiga orang

untuk pendalaman,” ujar Rikwanto.

 Berita ditutup dengan sebuah kutipan yang diambil dari Kepala

Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi

Rikwanto hal ini sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan

pihak kepolisian terhadap kasus ini agar segera tuntas.

Pelecehan seksual di TK JIS pada Media Indonesia disampaikan dengan teras

berita yang menginginkan Kemendikbud harus bersikap tegas dalam menangani

kasus kejahatan yang terjadi di TK JIS yang mengakibatkan ditutupnya sementara

TK JIS.

Skrip Who:
Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal

(PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawad, pengacara murid

korban pelecehan yaitu Andi Asrun, pengacara orang tua korban

kekerasan seksual, OC Kaligis, Kepala Bidang Humas Polda Metro


81

Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto.

What :
Penutupan sementara TK JIS oleh Kemendikbud

When :
Kamis, 17 April 2014

Where :
TK JIS, Polda Metro Jaya

Why :
Penyebab ditutupnya TK JIS oleh Kemendikbud karena tidak

memiliki izin.

How :

1. TK JIS ditutup sampai pihak JIS menyelesaikan perizinan ke

Kemendikbud.

2. Pihak korban dan pengacaranya akan menggugat pihak JIS dengan

mempersiapkan surat gugatannya.

Unsur 5W+1H pada berita ini lengkap, karena berita kasus pelecehan seksual

yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (TK JIS) terlihat

layaknya berita netral, namun dibeberapa sisi pesan dari isi berita tersebut

meniginkan Kemendikbud agar menutup selamanya TK JIS.

Tematik Detail :

Detail yang disampaikan oleh Media Indonesia pada berita ini yaitu

pada kutipan Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan

Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawad tentang TK


82

tersebut ditutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan

di Kemendikbud. Dan kutipan yang diambil dari pengacara korban

dan pengacara orang tua korban yaitu Andi Asrun dan Oce Kaligis.

Koherensi :

Lead berita yang mengatakan bahwa Kemendikbud menutup TK JIS.

 Koherensi penjelas yang menguatkan ide pada lead tersebut adalah

kutipan langsung Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal

dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani

Hawadtentang penjelasan penutupan TK JIS.

Bentuk Kalimat :

Dalam penulisan berita ini Media Indonesia menggunakan bentuk

kalimat deduktif dengan teras berita yang berbicara mengenai

penutupan TK JIS oleh kemendikbud karena tidak Memiliki izin.

Kemudian disusul dengan penjelasan-penjelasan yang dijelaskan di

dalam kalimat selanjutnya dan disertai dengan kutipan-kutipan

langsung dari pihak yang terkait. Media Indonesia sering

menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan awalan me-, dan di-

yang cukup berimbang.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdud) menutup pengoperasian

taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) Jakarta Selatan karena tidak

memiliki izin. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal

(PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK tersebut ditutup


83

sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan di Kemendikbud. “Tidak ada

toleransi bagi sekolah yang tidak mengantongi izin Kemendikbud, termasuk JIS,

kita tutup sementara. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada pihak

JIS untuk mengurus perizinan,” ujarnya.

Retoris Leksikon:

Dalam hal ini Media Indonesia, khususnya wartawan menggunakan

jenis kata-kata yang lazim ditemukan dalam istilah sehari-hari. Tidak

ada kata-kata yang sulit untuk dimengerti oleh khalayak, hal ini berarti

Media Indonesia bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam

memaknai isi berita tersebut. Namun dalam setiap berita pasti terdapat

kata penegasan diantaranya kata “toleransi’ dalam kalimat tersebut

kata toleransi berarti menekankan kepada pembaca bahwa kesalahan

JIS sangat fatal.

Wartawan pada berita ini ingin menonjolkan ide bahwa pemerintah, khususnya

Kemendikbud harus bersikap tegas dalam menanggapi penutupan sementara TK

JIS. Ide yang ingin disampaikan wartawan adalah secara tidak langsung

menginginkan pemerintah, khususnya Kemdndikbud agar menutup TK JIS untuk

selamanya.

B.2. Frame2: Kasus JIS Kejahatan Dahsyat

Jika pada edisi sebelunya Media Indonesia mengkeritik terhadap

Kemendikbud lain halnya dengan pemberitaan pada edisi Minggu, 20 April


84

2014 kali ini Media Indonesia beberisi keritikan terhadap kepolisian yang

menangani kasus kekerasan di taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS). Pada edisi kali ini berisi keritikan terhadap kepolisian untuk

lebih progresip dalam menindaklanjuti kasus tersebut. Keritikan tersebut

bisa dilihat dari banyaknya kutipan kutipan langsung dari pihak terkait yang

dilontarkan untuk kepolisian yaitu Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri

Amriel, Komisioner Komisi Perlindunan Anak Indonesia (KPAI) Susanto.

B.2. 1.Sintaksis

Dalam sebuah berita harus terdapat struktur sintaksis. Struktur

sintaksis yaitu bagaimana kalimat (bentuk dan susunan) yang dipilih.

Adapun elemennya sebagai berikut:

a. Headline

Pada bagian headline berita pelecehan seksual di taman

kanak-kanak Jakarta Internasional School (JIS) yang

dipublikasikan oleh Media Indonesia mewakili isi berita.

Petikan headline tersebut adalah ‘Kasus JIS Kejahatan Dahsyat’

Secara sintaksis headline dari isi berita tersebut diterangkan

kembali dalam beberapa paragraf yang mengacu pada

penjelasan headline, berikut penjelasannya:

Pihak kepolisian didesak lebih progresif dalam menangani

kasus pelecehan seksual yang menimpa siswa di taman kanak-

kanak Jakarta International School (JIS). Kejahatan tersebut


85

tidak boleh ditangani dengan pidana umum yang biasa dipakai

untuk kasus pelecehan seksual.

“Ini kasus kejahatan yang dahsyat, yang menakutkan yang

terjadi pada anak-anak secara seksual jadi harus ada langkah

berani dan progresif dari pihak kepolisian,” cetusnya.94

b. Lead

Pada lead “Pihak kepolisian didesak lebih progresif dalam

menangani kasus pelecehan seksual yang menimpa siswa di

taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS).

Kejahatan tersebut tidak boleh ditangani dengan pidana umum

yang biasa dipakai untuk kasus pelecehan seksual. Dilihat dari

analisis sintaksis, harian Media Indonesia memandang kasus

pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta

International School (JIS) kurang ditangani secara serius oleh

pihak kepolisisan. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan yang

ditulis oleh penulis di paragraph penjelas isi lead tersebut

sebagai berikut:

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel

mengungkapkan hal itu, di Jakarta, kemarin. Menurut Reza,

kepolisian harus bisa mengubah cara pandang mereka terhadap

kasus itu. Pasalnya, pelecehan seksual terjadi pada anak-anak di

tempat yang seharusnya steril dari tindak kejahatan. “Ini kasus

94
Kasus JIS Kejahatan Kahsyat, Media Indonesia, 20 April 2014, hal 3, paragraf 3
86

kejahatan yang dahsyat, yang menakutkan yang terjadi pada

anak-anak secara seksual jadi harus ada langkah berani dan

progresif dari pihak kepolisian,” cetusnya.95

Jenis lead di atas termasuk ke dalam jenis lead deskriptif,

yakni lead yang biasanya menciptakan gambaran tantang suatu

kejadian. Model ini menggambarkan kejadian sedemikian rupa

dan detail, sehingga pembaca merasa dekat dengan kejadian.

c. Latar

Latar yang disampaikan Media Indonesia ‘kepolisian harus

bisa mengubah cara pandang mereka terhadap kasus itu.

Pasalnya, pelecehan seksual terjadi pada anak-anak di tempat

yang seharusnya steril dari tindak kejahatan’. Sebagaimana

terdapat dalam paragraf sebagai berikut:

‘Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel


mengungkapkan hal itu, di Jakarta, kemarin. Menurut
Reza, kepolisian harus bisa mengubah cara pandang
mereka terhadap kasus itu. Pasalnya, pelecehan seksual
terjadi pada anak-anak di tempat yang seharusnya steril
dari tindak kejahatan’.
d. Kutipan

Pada berita ini terdapat beberapa kutipan langsung yang

terkait dengan pemberitaan ‘Kasus JIS Kejahatan Dahsyat’

diantaranya adalah kutipan sebagai berikut:

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel:

95
Kasus JIS Kejahatan Kahsyat, Media Indonesia, 20 April 2014, hal 3, paragraf 3
87

“Ini kasus kejahatan yang dahsyat, yang menakutkan yang


terjadi pada anak-anak secara seksual jadi harus ada
langkah berani dan progresif dari pihak kepolisian”,
cetusnya.

“Ini bisa menjadi bukti bahwa mereka bukan pedofilia.


Saya meyakini ada hal lain yang mendorong pelaku
melakukan kekerasan seksual tersebut”, terangnya.

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

Susanto:

“Ketiga, jika hasil audit kelayakan dari Kemendikbud


menyatakan JIS tidak memenuhi prasyarat, Dirjen
PAUDNI (Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan
Informal) akan merekomendasikan kepada Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan untuk menutup JIS”.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris

Besar Heru Pranoto:

“Enggak ada. Semua lokasi perkara masih di-police line.


Enggak benar informasi itu”.
e. Pernyataan

Kutipan pernyataan yang mendukung gagasan pokok

harian Media Indonesia berada dalam beberapa penggalan teks

berita berikut ini:

‘Reza mengatakan sejauh ini korban yang melaporkan


baru satu, tapi itu tidak menutup kemungkinan adanya
korban lain. Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisian
bisa secara jeli menemukan benang merah yang akan
mengungkap kasus lainnya’.
88

Dari kutipan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa peneliti

atau penulis memandang kasus kekerasan seksual yang terjadi di

taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) tersebut

kurang ditanggapi secara serius oleh pihak kepolisian dan pihak

kepolisian sediri masih lalai dalam mengungkap kasus tersebut.

B.2. 2.Skrip

Dari analisis skrip peneliti menemukan unsur 5W+1H dalam

berita tersebut. What yang berbicara tentang peristiwa apa yang

terjadi, yaitu tentang kekerasan yang terjadi di TK JIS merupakan

kekerasan dahsyat. Kemudian why yang membicarakan mengapa

kekerasan tersebut termasuk kekerasan yang dahsyat. Selanjutnya

unsur who tentang siapa yang harus bertanggung jawab untuk

mengungkap kasus itu. Lalu unsur where yang menceritakan dimana

kejadian itu terjadi yaitu di Jakarta. When yang menjelakan kapan

peristiwa tersebut. Dan How mengenai bagaimana proses penilaian

kasus tersebut.

B.2. 3. Tematik

a. Detail

Detail merupakan strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang eksplisit. Sikap

yang Tematik dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak

perlu disampaikan secara terbuka, tetapi detail bagaimana yang

dikembangkan dan diberitakan. Detail merupakan elemen yang


89

berhubungan dengan kontrol informasi yang disampaikan

seseorang.

Detail pertama “Komisioner Komisi Perlindungan Anak

Indonesia (KPAI), Susanto mengatakan pihaknya mendesak

kepolisian untuk menindak tegas para pelaku dan menyelidiki

kemungkinan dugaan korban lain dalam kasus dugaan pelecehan

seksual di TK JIS”.

Detail kedua “Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia

Freyani Hawadi menyatakan telah menutup sementara TK JIS

sampai pihak pengelola merampungkan urusan perizinan.”

Dari kedua detail tersebut peneliti bisa melihat bahwa

detail tersebut menunjukan keritikan untuk pihak kepolisian dan

saling mendukung antara pihak Kemendikbud dan KPAI agar

pihak kepolisian bertindak cepat terhadap kasus yang luar biasa.

b. Koherensi

Dalam penggalan berita ini ada pertalian antara paragraf

satu, dua, tiga, empat, lima, enam, dan tujuh. Paragraf satu, yaitu

lead berita yang berbicara tentang pihak kepolisian yang harus

lebih progresif dalam menangani masalah kasus kekerasan di TK

JIS, sementara dari paragraf dua sampai ke tujuh yaitu tentang

penjelasan alasan mengapa pihak kepolisian harus lebih progresif

dalam hal penanganan kasus ini menujukan adanya

kesinambungan dalam berita tersebut.


90

Sedangkan pada paragraf lainya, yaitu paragraf delapan

hingga paragraf sebelas mencakup tentang solusi yang

disampaikan kepada pihak kepolisian dalam menanggapi kasus

tersebut. Pada kalimat selanjutnya yaitu sebelas, dua belas, dan

tiga belas yaitu tentang pembelaan pihak kepolisian atas dugaan

kurang progresif dalam penanganan kasus ini. Secara

keseluruhan disini berita Media Indonesia edisi Minggu, 20 April

2014 sudah berkesinambungan dari awal sampai akhir paragraf.

c. Bentuk Kalimat

Dalam penulisan berita ini Media Indonesia menggunakan

bentuk kalimat deduktif dengan teras berita yang berbicara

tentang pihak kepolisian harus lebih progresif dalam menangani

kasus kekerasan di taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS). Setelah itu, disusul dengan penjelasan-penjelasan

yang dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya.

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel

mengungkapkan hal itu di Jakarta, kemarin. Menurut Reza,

kepolisian harus dapat mengubah cara pandang mereka terhadap

kasus itu. Pasalnya, pelecehan seksual terjadi pada anak-anak di

tempat yang seharusnya steril dari tindak kejahatan. “Ini kasus

kejahatan yang dahsyat, yang menakutkan yang terjadi pada


91

anak-anak secara seksual jadi harus ada langkah berani dan

progresif dari pihak kepolisian,” cetusnya.96

Dari kalimat yang digunakan dalam penulisan berita ini

Media Indonesia sering menggunakan kalimat aktif yang diawali

dengan awalan me-, seperti: mengungkapkan dan mengubah.

Bentuk kalimat tersebut mengindikasikan bahwa Media

Indonesia menjelaskan terhadap penekanan kata yang berarti

pihak kepolisian harus segera meningkatkan cara kerjanya dalam

menangani kasus kekerasan di taman kanak-kanak Jakarta

International School (JIS).

B. 2. 4. Retoris

Unsur retoris merupakan gaya penulisan berita oleh wartawan

untuk menonjolkan atau menekankan sebuah makna dalam berita.

Dapat dilihat dari teras berita berikut:

Pihak kepolisian didesak lebih progresif dalam menangani kasus

pelecehan seksual yang menimpa siswa di taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS). Kejahatan tersebut tidak boleh

ditangani dengan pidana umum yang biasa digunakan untuk kasus

pelecehan seksual.

Dari penggalan paragraf diatas dapat dibuat makna tersendiri,

yaitu keritikan kepada pihak kepolisian agar lebih progresif lagi

dalam menangani kasus seksual yang menimpa siswa di taman

96
Kasus JIS Kejahatan Kahsyat, Media Indonesia, 20 April 2014, hal 3, paragraf 3
92

kanak-kanak Jakarta International School (JIS). Secara tidak

langsung memaksa pihak kepolisian agar bertidak cepat dan tidak

menyepelekan kasus pelecehan seksual tersebut.

a. Leksikon

Pemilihan kata berfungsi untuk menguatkan ide yang akan

ditonjolkan. Dalam hal ini Media Indonesia menggunakan jenis

kata-kata yang lazim ditemukan dalam istilah sehari-hari, ada

satu kata yang menjadi makna penegasan terhadap pihak

kepolisian, yaitu kata “progresif”.

Tabel 4

Framing Edisi 20April 2014

“Kasus JIS Kejahatan Dahsyat”

Frame 1: Kasus JIS bukan kasus biasa, kepolisian harus tangani lebih

Progresif

Struktur Variabel

Sintaksis Headline :
Kasus JIS Kejahatan Dahsyat

 Judul yang akan diuraikan pada paragraf selanjutnya

Lead :
Pihak kepolisian didesak lebih progresif dalam menangani

kasus pelecehan seksual yang menimpa siswa taman kanak-


93

kanak Jakarta International School (JIS). Kejahatan tersebut

tidak boleh ditangani dengan pidana umum yang biasa

digunakan untuk kasus pelecehan seksual.

 Jenis lead di atas termasuk ke dalam jenis lead deskriptif,

yakni lead yang biasanya menciptakan gambaran tantang

suatu kejadian. Model ini menggambarkan kejadian

sedemikian rupa dan detail, sehingga pembaca merasa

dekat dengan kejadian. Jenis lead di atas bisa membentuk

arti, yaitu kekerasan seksual yang terjadi di JIS bukan

kasus kekerasan biasa.

Latar Informasi

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel

mengungkapkan hal itu, di Jakarta kemarin. Menurut Reza,

kepolisian harus dapat mengubah cara pandang mereka

terhadap kasus itu. Pasalnya, pelecehan seksual terjadi pada

anak-anak di tempat yang seharusnya steril dari tindakan

kejahatan.

 Latar tersebut menjelaskan bahwa kekerasan yang terjadi

berada di tempat yang seharusnya tidak pantas terjadi, hal

tersebut menunjukan bahwa kasus ini merupakan kasus

yang serius.
94

Kutipan :

“Ini kasus kejahatan yang dahsyat, yang menakutkan yang

terjadi pada anak-anak secara seksual, jadi harus ada langkah

berani dan progresif dari pihak kepolisian,”cetusnya.

“Ini bisa menjadi bukti bahwa mereka bukan pedofilia. Saya

meyakini ada hal lain yang mendorong pelaku melakukan

kekerasan seksual tersebut,” terangnya.

 Kutipan langsung tersebut adalah bentuk tanggapan

langsung terhadap pihak terkait yang bermakna penekanan

bahwa kasus JIS adalah kasus yang luar biasa.

Sumber

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel

Kutipan:

“Ketiga, jika hasil audit kelayakan dari Kemendikbud

menyatakan JIS tidak memenuhi prasyarat, Dirjen PAUDNI

(Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal) akan

merekomendasikan kepada Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan untuk menutup JIS”.

 Kutipan langsung tersebut mengandung makna bahwa

TK JIS sedang diproses terlebih dahulu sebelum

ditutup.
95

Sumber:

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

Susanto

Kutipan:

“Enggak ada. Semua lokasi perkara masih di-police line.

Enggak benar informasi itu”.

 Kutipan langsung tersebut mengandung makna bahwa

pihak kepolisian menampik tentang beredarnya isu

terhadap pihak kepolisian yang tidak menangani serius

kasus JIS ini.

Sumber:

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya

Komisaris Besar Heru Pranoto

Pernyataan :

Reza mengatakan sejauh ini korban yang melaporkan baru

satu, tapi itu tidak menutup kemungkinan adanya korban lain.

Oleh karena itu, ia berharap pihak kepolisian bisa secara jeli

menemukan benang merah yang akan mengungkap kasus

lainnya.

 Pernyartaan tersebut mengandung makna peneliti atau

penulis memandang kasus kekerasan seksual yang terjadi

di JIS tersebut kurang ditanggapi secara serius oleh pihak

kepolisian dan pihak kepolisian sediri masih lalai dalam


96

mengungkap kasus tersebut.

Penutup :

Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi

menyatakan telah menutup sementara TK JIS sampai pihak

pengelola merampungkan urusan perizinan.

 Berita ditutup dengan pernyataan dari Dirjen PAUDNI

Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi tentang penutupan

sementara TK JIS, yang bermakna bahwa Kemenendikbud

menanggapi kasus ini.

Pemberitaan Media Indonesia edisi Minggu, 20 April 2014 yang berisikan

keritikan terhadap kepolisian menangani kasus kekerasan di TK JIS. Dalam

hal ini kepolisian diminta menindaklanjuti kasus kekerasan tersebut sampai

tuntas.

Skrip Who:
Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

SusantoDirektur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya

Komisaris Besar Heru Pranoto

What :
Pelecehan seksual JIS bukan kasus biasa

When :
Sabtu, 19 April 2014
97

Where :
Jakarta
Why :
Terjadi kepada anak-anak di tempat yang semestinya steril
dari kejahatan
How :
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)
Susanto bersama Kemendikbud telah menyepakati tiga hal
terkait kasus JIS.

Unsur 5W+1H pada berita ini lengkap, karena berita kekerasan yang terjadi

di JIS terlihat layaknya berita netral, namun dibeberapa sisi pesan dari isi

berita tersebut mengiginkan pihak kepolisian agar lebih serius dalam

menangani kasus ini.


]

Tematik Detail :

Detail yang disampaikan oleh Media Indonesia pada berita ini

ialah “Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia

(KPAI) Susanto mengatakan pihaknya mendesak kepolisian

untuk menindak tegas para pelaku dan menyelidiki

kemungkinan dugaan korban lain dalam kasus dugaan

pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS)”.

“Dirjen PAUDNI Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi

menyatakan telah menutup sementara TK JIS sampai pihak

pengelola merampungkan urusan perizinan”.


98

Koherensi :

Lead berita yang berbicara tentang pihak kepolisian yang

harus lebih progresif dalam menangani masalah kasus

kekerasan di JIS yang mengatakan supaya pemerintah tidak

takut menindak ormas anarkistis.

 Koherensi penjelas yang menguatkan ide pada lead

tersebut adalah kutipan langsung Ahli Psikologi Forensik

Reza Indragiri Amriel mengungkapkan hal itu di Jakarta

kemarin. Menurut Reza, kepolisian harus bisa mengubah

cara pandang mereka terhadap kasus itu. Pasalnya,

pelecehan seksual terjadi pada anak-anak di tempat yang

seharusnya steril dari tindakan kejahatan. “Ini kasus

kejahatan dahsyat, yang menakutkan yang terjadi pada

anak-anak secara seksual jadi harus ada langkah berani

dan progresif dari pihak kepolisian,” cetusnya.

Bentuk Kalimat :

Dalam penulisan berita ini Media Indonesia menggunakan

bentuk kalimat deduktif dengan teras berita pihak kepolisisan

didesak oleh Kemendikbud dan KPAI untuk lebih serius

dalam menangani masalah tersebut. Kemudian disusul dengan

uraian dari beberapa pernyataan narasumber yang ucapannya

secara langsung diucapkan untuk pihak kepolisian.


99

Kemendikbud dan KPAI mendesak pihak kepolisian agar menangani kasus

kekerasan seksual yang terjadi di JIS ini ditangani dengan serius, karena

kasus tersebut bukan kasus yang biasa tetapi kasus yang luar biasa.

Retoris Leksikon

Peneliti menemukan kata-kata yang lazim ditemukan dalam

istilah sehari-hari. Seperti: progresif, benang merah.

Menunjukan bahwa Media Indonesia ingin memberikan

informasi kepada pembaca agar lebih mudah dalam

memahami isi berita.

Idiom

Progresif

 Ke arah kemajuan, perbaikan dari yang sekarang.

Benang merah

 Topik pembahasan.

Wartawan pada berita ini ingin menonjolkan ide bahwa pihak kepolisian

harus lebih meningkatkan lagi kemampuannya dalam menangani kasus

kekerasan seksual di JIS agar tidak terjadi lagi kasus yang sama di masa

yang akan datang.


100

B.3. Frame3: Izin TK Resmi Dicabut, JIS Pasrah

Media Indonesia pada edisi kali ini Selasa, 22 April 2014 kembali

menanggapi kasus kekerasan yang terjadi di JIS, pada kali ini Media

Indonesia kembali ikut menanggapi tentang ditutupnya TK JIS secara resmi.

Pada keritikan tersebut Media Indonesia terlihat lebih cenderung setuju

terhadap keputusan Kemendagri, hal ini dapat dilihat dari isi berita tidak

terdapat petikan petikan langsung yang kontra dengan hasil keputusan

Kemendagri tidak seperti pada pemberitaan sebelumnya.

B.3. 1. Sintaksis

Dalam sebuah berita harus terdapat struktur sintaksis. Struktur

sintaksis yaitu bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih.

Adapun elemennya sebagai berikut:

a. Headline

Pada bagian headline berita pelecehan seksual di taman

kanak-kanak Jakarta Internasional School (JIS) yang

dipublikasikan oleh Media Indonesia mewakili isi berita.

Petikan headline tersebut adalah ‘Izin TK Resmi Dicabut JIS

Pasrah’. Secara sintaksis headline dari isi berita tersebut

diterangkan kembali dalam beberapa paragraf, berikut

penjelasannya:

Kemendikbud secara resmi akhirnya mencabut izin

operasional pengajaran untuk Taman Kanak-Kanak (TK) atau

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Jakarta International


101

School (JIS), karena kasus kekerasan seksual terhadap murid

sekolah itu. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non formal, dan

Informal (PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi,

menegaskan hal itu di Jakarta kemarin.

Disisi lain, pihak JIS menolak disebut enggan bekerja

sama dan terbuka untuk menuntaskan kasus kekerasan seksual

yang menimpa salah satu siswa TK-nya. “Komunitas JIS sendiri

justru marah dan sedih akan peristiwa (pelecehan seksual) itu.

Kami bersimpati kepada keluarga korban. Kesedihan mendalam

dirasakan seluruh pengurus, guru, serta siswa kami,” ujar

Kepala Sekolah TK JIS Timothy Carr, di Jakarta, kemarin.

Dari kedua paragraf di atas jika dikaitkan dengan judul

berita, kalimat di atas sangat mewakili penjelasan judul berita

tersebut, kalimat pertama menjelaskan tentang izin resmi

dicabut, dan kalimat kedua tentang pasrahnya pihak taman

kanak-kanak Jakarta International School (JIS) akan dicabutnya

izin tersebut.

b. Lead

Dilihat dari analisis sintaksis, harian Media Indonesia

memandang kasus pelecehan seksual yang terjadi di taman

kanak-kanak Jakarta International School (JIS) dengan judul

berita ‘izin resmi dicabut JIS pasrah’ menunjukan bahwa Media

Indonesia setuju atas keputusan yang dilakukan kemendikbud


102

dalam menangani kasus ini, hal ini bisa dilihat dari isi berita

dimana di dalamnya tidak terdapat kalimat-kalimat yang kontra

dengan keputusan yang diambil Kemendikbud.

Jika dilihat dari lead berita tersebut pemberitaan kali ini

sesuai dengan isi berita, dapat dilihat dari kutipan penjelasan

pada kalimat berikutnya, sebagai berikut:

“Untuk JIS, kami berkeputusan bahwa PAUD JIS harus


ditutup. Keputusan ini mulai berlaku Selasa, 22 April
2014,” ungkap Lydia.97

Kutipan di atas menunjukan penjelasan tentang isi lead

“Kemendikbud secara resmi akhirnya mencabut izin operasional

pengajaran untuk taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan

anak usia dini (PAUD) di Jakarta International School (JIS)

karena kasus kekerasan seksual terhadap murid sekolah itu.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

(PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi menegaskan

hal tersebut di Jakarta, kemarin”.

c. Latar

Latar yang disampaikan Media Indonesia adalah pada

bagian ‘PAUD JIS telah berdiri sejak 1993, tetapi belum

memiliki izin.” Hal tersebut sebagaimana tertulis dalam paragraf

sebagai berikut:

97
Izin TK Resmi Dicabut JIS Pasrah, Media Indonesia, 22 April 2014, hal 2, paragraf 7
103

Ia mengemukakan berdasarkan hasil investigasi pihaknya,

PAUD JIS telah berdiri sejak 1993, tetapi belum memiliki izin.

d. Kutipan

Pada berita ini terdapat beberapa kutipan langsung yang

terkait dengan pemberitaan penutupan JIS, diantaranya adalah

kutipan sebagai berikut:

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal

(PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi:

“Untuk JIS, kami berkeputusan bahwa PAUD JIS harus


ditutup. Keputusan ini mulai berlaku Selasa, 22 April
2014,” ungkap Lydia.

Kepala Sekolah TK JIS Timothy Carr:

“Komunitas JIS sendiri justru marah dan sedih akan


peristiwa (pelecehan seksual) itu. Kami bersimpati kepada
keluarga korban. Kesedihan mendalam dirasakan seluruh
pengurus, guru, serta siswa kami,” ujar Kepala Sekolah
TK JIS Timothy Carr, di Jakarta, kemarin.
e. Pernyataan

Kutipan pernyataan yang mendukung gagasan pokok

harian Media Indonesia berada dalam beberapa penggalan teks

berita berikut ini:

Ia mengemukakan berdasarkan hasil investigasi pihaknya,

PAUD JIS telah berdiri sejak 1993, tetapi belum memiliki izin.

Peneliti dapat mengambil kesimpulan dalam menulis

pemberitaannya, yaitu pencabutan izin resmi taman kanak-


104

kanak Jakarta International School (JIS),, selain dari kekerasan

seksual yang terjadi ternyata tidak memiliki izin resmi.

B.3. 2. Skrip

Dari analisis skrip peneliti menemukan unsur 5W+1H dalam

berita tersebut. What yang berbicara tentang peristiwa apa yang

terjadi, yaitu tentang ditutupnya TK JIS oleh Kemendikbud karena

tidak memiliki izin resmi. Kemudian why yang berbicarakan

mengapa terjadi penutupan. Selanjutnya unsur who tentang siapa

yang menjadi objek berita yaitu Kemendikbud, KPAI dan pihak JIS.

Lalu unsur where yang menceritakan dimana kejadian itu terjadi

yaitu di tempat masing narasumber. When yang menjelakan kapan

penutupan TK tersebut dilaksanakan, yaitu setelah melakukan rapat

untuk penutupan TK JIS Selasa, 22 April 2014. Dan How mengenai

bagaimana proses terjadinya penutupan tersebut yaitu proses

pengumuman hasil keputusan.

B.3. 3. Tematik

a. Detail

Detail adalah strategi bagaimana wartawan

mengekspresikan sikapnya dengan cara yang eksplisit. Sikap

yang tematik dikembangkan oleh wartawan kadangkala tidak

perlu disampaikan secara terbuka, tetapi detail bagaimana yang

dikembangkan dan diberitakan. Detail merupakan elemen yang


105

berhubungan dengan kontrol informasi yang disampaikan oleh

seseorang.

Detail pertama: Pencabutan izin itu diputuskan setelah

rapat tertutup bersama dengan Kemendikbud, Dirjen PAUDNI,

Dirjen Pendidikan Dasar, Dirjen Pendidikan Menengah, Irjen

Kemendikbud, dan pejabat eselon terkait lainnya.

Dari detail tersebut bisa membentuk opini publik bahwa

proses yang dilakukan oleh Kemendikbud tidak semata-mata

dilakukan begitu saja, akan tetapi sudah melalui proses

pengambilan keputusan melalui rapat dari berbagai pihak yang

berwenang dan terkait dalam kasus tersebut.

b. Koherensi

Dalam penggalan berita ini ada pertalian antara paragraf

satu, dua, tiga, empat, dan lima. Paragraf satu, yaitu lead berita

yang berbicara tentang penutupan resmi JIS yang tidak memiliki

izin. Kemudian paragraf dua sampai dengan paragraf lima berisi

tentang pernyataan yang menunjukan pertalian yaitu berupa

pernyataan penjelas dari paragraf pertama.

Pada paragraf ke enam sampai selesai menjelaskan tentang

pihak dari JIS yang tidak merespon atas penutupan JIS yang

tidak memiliki izin ditambah lagi dengan kasus yang menimpa

anak muridnya.
106

Dari dua penjelasan tersebut dilihat dari koherensi pada

berita sudah berkesinambungan, karena masing-masing paragraf

mengacu pada sebuah penjelasan terhadap judul berita yaitu

‘Izin TK Resmi Dicabut, JIS Pasrah’.

c. Bentuk Kalimat

Dalam penulisan berita ini Media Indonesia menggunakan

bentuk kalimat deduktif dengan teras berita yang berbicara

tentang penutupan JIS oleh Kemendikbud, karena tidak

memiliki izin. Kemudian disusul dengan penjelasan-penjelasan

yang dipaparkan pada kalimat selanjutnya.

“Untuk JIS, kami berkeputusan bahwa PAUD JIS harus


ditutup. Keputusan ini mulai berlaku Selasa, 22 April
2014,” ungkap Lydia.

Masalah pendidikan murid PAUD JIS yang saat ini sudah

mengikuti pelajaran masih dapat diselesaikan hingga

berakhirnya tahun ajaran 2013/2014.

Ia mengemukakan berdasarkan hasil investigasi pihaknya,

PAUD JIS telah berdiri sejak 1993, tetapi belum memiliki

izin.Selain itu dalam pemilihan imbuhan Media Indonesia

menggunakan kalimat aktif hal ini dapat dilihat dari cara

penulisan pada kalimat yang digunakan. Dalam penulisan berita

ini Media Indonesia sering menggunakan kalimat aktif yang

diawali dengan awalan me-, di- seperti: ditutup, memiliki.

Bentuk kalimat tersebut mengindikasikan bahwa Media


107

Indonesia menjelaskan terhadap penekanan kata yang bermakna

JIS tidak boleh menolak, karena tidak sesuai dengan peraturan

yang diberlakukan.

B. 3. 4. Retoris

Unsur retoris merupakan gaya penulisan berita oleh wartawan

untuk menonjolkan atau menekankan sebuah makna dalam berita.

Dapat dilihat dari teras berita berikut:

Di sisi lain, pihak JIS menolak disebut enggan bekerja sama dan

terbuka untuk menuntaskan kasus kekerasan seksual yang menimpa

salah satu siswa TK-nya.

Dari penggalan berita tersebut memiliki makna tersendiri, agar

terbentuk opini publik bahwa pihak taman kanak-kanak Jakarta

International School (JIS) telah salah dan tidak bisa diajak bekerja

sama dalam menyelesaikan kasus yang terjadi dilembaganya sendiri.

a. Leksikon

Pemilihan kata berfungsi untuk menguatkan ide yang akan

ditonjolkan. Dalam hal ini Media Indonesia menggunakan jenis

kata-kata yang lazim ditemukan dalam istilah sehari-hari. Tidak

ada kata-kata yang sulit dimengerti oleh khalayak, hal ini berarti

Media Indonesia bertujuan untuk mempermudah pembaca

dalam memaknai isi berita tersebut.


108

b. Gambar

Terdapat gambar suasana pintu gerbang JIS, hal ini untuk

memperkuat penjelasan tentang penutupan JIS secara resmi.

Dari gambar dapat dilihat mengenai situasi di depan pintu

gerbang taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS)

yang terlihat kosong dan tertutup rapat, hanya terlihat beberapa

petugas keamanan yang sedang bertugas.

c. Idiom

Idiom atau biasa juga disebut dengan ungkapan, ialah

gabungan kata yang membentuk arti baru yang tidak

berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Peneliti

menemukan kata ‘enggan’ pada paragraf keenam dalam berita

tersebut. Enggan sendiri memiliki arti tidak mau tahu. Berikut

penggalan teksnya:
109

Disisi lain, pihak JIS menolak disebut enggan bekerja

sama dan terbuka untuk menuntaskan kasus kekerasan seksual

yang menimpa salah satu siswa TK-nya.

Kata enggan yang dikeluarkan oleh pihak JIS mengartikan

bahwa pihaknya tidak mau sama sekali untuk mengomentari

masalah ditututpnya TK tersebut.

Tabel 5

Framing Edisi 24 Juli 2013

“Izin TK Resmi Dicabut, JIS Pasrah”

Frame 1: Penutupan Resmi TK JIS oleh Kemendikbud

Struktur Variabel

Sintaksis Headline :

Izin TK Resmi Dicabut, JIS Pasrah

 Judul yang akan diuraikan pada paragraf selanjutnya.

Lead :

“Kemendikbud secara resmi akhirnya mencabut izin operasional

pengajaran untuk taman kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak

usia dini (PAUD) di Jakarta International School (JIS), karena

kasus kekerasan seksual terhadap murid sekolah itu. Dirjen

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI)

Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi, menegaskan hal itu di


110

Jakarta, kemarin.”

 Jenis lead di atas termasuk ke dalam jenis lead deskriptif, yakni

lead yang biasanya menciptakan gambaran tantang suatu

kejadian. Lead berita ini mengiring pemahaman pembaca

bahwa TK JIS telah dicabut karena tidak memiliki izin resmi.

Latar Informasi

Ia mengemukakan berdasarkan hasil investigasi pihaknya, PAUD

JIS telah berdiri sejak 1993, tetapi belum memiliki izin.

 Latar informasi tersebut menjelaskan alasan mengapa JIS


ditutup.

Kutipan :

1. “Untuk JIS, kami berkeputusan bahwa PAUD JIS harus

ditutup. Keputusan ini mulai berlaku Selasa, 22 April

2014,” ungkap Lydia.

2. “Komunitas JIS sendiri justru marah dan sedih akan

peristiwa (pelecehan seksual) tersebut. Kami bersimpati

kepada keluarga korban. Kesedihan mendalam dirasakan

seluruh pengurus, guru, serta siswa kami,” ujar Kepala

Sekolah TK JIS Timothy Carr di Jakarta, kemarin.

 Kutipan langsung pertama tersebut adalah bentuk tindakan

Kemendikbud atas terjadinya kekerasan yang terjadi di JIS.

 Kutipan langsung kedua adalah bentuk dari parahnya pihak JIS

atas keputusan yang diambil Kemendikbud.


111

Sumber

1. Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan

Informal (PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi

2. Kepala Sekolah TK JIS Timothy Carr

Pernyataan :

Ia mengemukakan berdasarkan hasil investigasi pihaknya, PAUD

JIS telah berdiri sejak 1993, tetapi belum memiliki izin.

 Pernyataan tersebut untuk menjelaskan tentang alasan

Kemendikbud menutup JIS.

Penutup :

Carr menolak mengomentari perihal penutupan JIS oleh

Kemendikbud lantaran ketahuan belum memiliki izin. “Kita fokus

pada kasus anak dahulu. Soal penutupan TK, kami akan berbicara

dengan Kemendikbud untuk mencari jalan yang terbaik”.

Berita ditutup dengan pernyataan dari pihak JIS ini menjelaskan

bahwa pihak JIS tidak mau sama sekali mengomentari keputusan

yang telah diambil Kemendikbud tas ditutupnya JIS.

Berita kasus kekerasan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS) pada edisi Selasa, 22 April 2014 disampaikan Media Indonesia

dengan teras berita Kemendikbud menutup TK JIS dikarenakan tidak memiliki

izin resmi dari pemerintah.


112

Skrip Who:

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal


(PAUDNI) Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi, Kepala Sekolah
TK JIS Timothy carr.

What :

Ditutupnya TK JIS oleh Kemendikbud.

When :

Selasa, 22 April 2014 (Penutupan Resmi TK JIS)

Where :

Jakarta, TK JIS

Why :

Karena TK JIS tidak memiliki izin resmi dari Kemendikbud.

How :

Penutupan TK JIS oleh kemendikbud setelah adanya rapat yang

dilakukan oleh Kemendikbud dan KPAI pada Minggu, tanggal 22

April 2014

Unsur 5W+1H pada berita ini lengkap, karena berita kasus pelecehan seksual

yang terjadi di JIS, layaknya berita netral padahal pada beberapa sisi

pemberitaan Media Indonesia yang mengandung pesan untuk pemerintah,

khusunya Kemendikbud dan Kepolisian agar lebih serius dalam menangani

kasus ini.
113

Tematik Detail :

Detail yang disampaikan oleh Media Indonesia pada berita ini ialah

terdapat pada penggalan paragraf “Pencabutan izin itu diputuskan

setelah rapat tertutup bersama dengan Kemendikbud, Dirjen

PAUDNI, Dirjen Pendidikan Dasar, Dirjen Pendidikan Menengah,

Irjen Kemendikbud, dan pejabat eselon terkait lainnya”.

Koherensi :

Lead berita yang mengatakan penutupan resmi JIS oleh


Kemendikbud
 Koherensi penjelas yang menguatkan ide pada lead berita

yang berbicara tentang penutupan resmi JIS yang tidak

memiliki izin terdapat pada paragraf lainya dan diperkuat

oleh kutipan langsung dari Dirjen Pendidikan Anak Usia

Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud,

Lydia Freyani Hawadi.

Bentuk Kalimat :

Dalam penulisan berita ini Media Indonesia menggunakan bentuk

kalimat deduktif dengan teras berita yang berbicara tentang

ditutupnya JIS oleh Kemendikbud. Yang kemudian dijelaskan pada

paragraf berikutnya, seperti kutipan dari Dirjen Pendidikan Anak

Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud,

Lydia Freyani Hawadi menjelaskan atau memperkuat kalimat yang


114

ada pada teras berita tersebut menunjukan ini kalimat deduktif.

Selain itu, dalam pemilihan imbuhan Media Indonesia

menggunakan kalimat aktif dengan ditandai. Dari kalimat yang

digunakan dalam penulisan berita ini Media Indonesia sering

menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan awalan me-, di-

seperti: ditutup, memiliki. Bentuk kalimat tersebut

mengindikasikan bahwa Media Indonesia menjelaskan terhadap

penekanan kata yang berarti JIS tidak boleh menolak karena tidak

sesuai dengan peraturan yang diberlakukan.

Retoris Leksikon

Dalam hal ini Media Indonesia menggunakan jenis kata-kata yang

lazim ditemukan dalam istilah sehari-hari. Tidak ada kata-kata

yang sulit untuk dimengerti oleh khalayak, hal ini berarti Media

Indonesia bertujuan untuk mempermudah pembaca dalam

memaknai isi berita tersebut.

Idiom

Gamang

 Takut, khawatir, resah, gelisah


115

Gambar

 Terdapat gambar suasana pintu gerbang Jakarta International

School (JIS) hal ini untuk memperkuat penjelasan tentang

penutupan JIS secara resmi. Dari gambar bisa dilihat situasi di

depan gerbang masuk JIS yang terlihat kosong dan tertutup

rapat, hanya terlihat beberapa petugas keamanan.

C. Kecenderungan Keberpihakan Media Indonesia

Seperti yang telah dipaparkan, menurut pandangan konstruksionis

media bukanlah sekedar saluran yang bebas, ia juga subjek yang

menkonstruksi realitas, lengkap dengan pandangan, bias, dan pemihakannya.

Disini media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan

realitas. Pandangan semacam ini menolak argumen yang menyatakan bahwa

media seolah-olah sebagai tempat saluran bebas. Berita yang kita baca

bukan hanya menggambarkan realitas, dan bukan hanya menunjukan

pendapat sumber berita, melainkan juga konstruksi dari media itu sendiri.98

Media Indonesia dikenal dengan ideologi Jurnalistik beragamnya,

yaitu media yang memiliki karakteristik teoritis yang berideologikan

pluralisme, berkomitmen pada perbedaan, berpihak pada minoritas, sensitif

gender, mengedepankan jurnalisme damai. Oleh karena itu pada

pemberitaan pelecehan seksual di taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS), ada beberapa bagian berita baik secara langsung maupun

98
Agus Sudibyo, Politik Media dan Pertarungan Wacana, (Yogyakarta: LKIS, 2001), hal. 11.
116

implisit, realitas pun menjadi kabur karena aspek-aspek tertentu disajikan

lebih menonjol. Hal ini membuat pemahaman khalayak tidak objektif.

Dalam tiga berita tentang pelecehan seksual di taman kanak-kanak

Jakarta International School (JIS), selama bulan April 2014, Media

Indonesia berupaya melakukan penekanan seleksi isu tentang pemberitaan

tersebut. Dari keseluruhan judul terlihat bagaimana Media Indonesia

mengkonstruksi maknanya seakan Kemendikbud dan pihak yang berwajib

kurang tegas dalam menanggapi masalah tersebut.

Gagasan atau ide utama isi berita menjadi prioritas peneliti dengan

menggunakan analisis framing. Kelengkapan unsur 5W+1H, kutipan

langsung, pemilihan narasumber yang sesuai dibidangnya, bahkan beberapa

berbeda pandangan mengenai pelecehan tersebut. Namun hal itu tetap

memperlihatkan bahwa Media Indonesia berusaha untuk mempengaruhi

pemeritah agar lebih serius dalam menangani kasus tersebut, terutama

Kemendikbud.

Model dari tiga struktur analisis framing oleh Zhongdang Pan dan

Gerald M. Kosicki menunjukan bagaimana wartawan Media Indonesia

menceritakan fakta berdasarkan skema berita, kesesuaian fakta dengan unsur

berita, lalu detail isi yang membawa pesan berita hingga pemilihan kata,

idiom dimunculkan. Model framing tersebut memperlihatkan bagaimana

Media Indonesia mengkonstruksi berita pelecehan seksual di taman kanak-

kanak Jakarta International School (JIS) melalui ideologi keberagamannya.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald

M. Kosicki dengan menggunakan metodologi kualitatif, terkait pemberitaan

pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International

School (JIS) pada Media Indonesia edisi 19-22 Juli 2014 dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

Konstruksi Media Indonesia dalam pemberitaan pelecehan seksual

yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS)

seringkali menggunakan judul berita yang cenderung membela korban

pelecehan seksual JIS. Hal ini membuktikan Media Indonesia termasuk

sebagai media yang netral. Netral dalam arti saat memberitakan

pemberitaannya Media Indonesia tidak terpengaruh oleh kepentingan politik,

ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain yang dapat merugikan pihak lain demi

kepentingan Media Indonesia sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari judul:

Kemendikbud Tutup TK JIS, Kasus JIS Kejahatan Dahsyat, Izin TK Resmi

Dicabut, JIS Pasrah. Dari semua judul yang disajikan ide besar

pemberitaannya yaitu tindakan pemerintah terhadap kasus yang terjadi di

taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS).

Frame Media Indonesia mengenai pemberitaan pelecehan seksual yang

terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) lebih tertuju

116
117

kepada tindakan tegas yang harus dilakukan pemerintah, terutama

Kemendikbud dan pihak kepolisian dalam menangani kasus tersebut.

Kecenderungan Media Indonesia dalam pemberitaan pelecehan seksual

yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta International School (JIS) dapat

dilihat dari isi berita, pemilihan kata, dan pengungkapan kata yang

terkandung dalam setiap kalimat. Media Indonesia lebih cenderung terhadap

korban pelecehan dan juga pemberian saran terhadap pemerintah dalam

menindaklanjuti kasus yang terjadi di taman kanak-kanak Jakarta

International School (JIS). Dalam pembahasannya Media Indonesia

cenderung menulis kutipan narasumber yang kurang begitu puas dengan

tindakan yang dilakukan oleh Kemendikbud.

B. Saran

1. Media massa yang merupakan institusi penyalur informasi sudah

seharusnya bersifat objektif dan berimbang dalam menyajikan berita.

Jangan karena ideologi yang diusung membuat media massa terjebak

dalam perspektif tertentu sebuah isu. Dalam menyajikan sebuah

pemberitaan Media Indonesia harus tetap objektif dan berimbang,

komitmennya terhadap pluralisme dan keberagamannya harus

dikesampingkan, agar khalayak tidak mengkonsumsi fakta yang

diwarnai dengan subjektivitas institusi tersebut. Pada intinya Media

Indonesia dalam memberitakan pemberitannya harus tetap netral sesuai

dengan kaidah kode etik jurnalistik.


118

2. Proses terbentuknya sebuah berita dengan melalui alur tertentu yang

berbeda-beda dalam sebuah institusi media massa. Peran wartawan dan

kebijakan pengelola sebuah kantor berita menentukan hasil akhir berita

yang publikasikan. Bagi seorang wartawan seharusnya tetap berpegang

kepada prinsip-prinsip jurnalistik yang otentik yaitu, netral, objektif,

jujur dan teoritis. Dan bagi institusi media massa, tentu saja menjadi

fungsi utama kontrol prinsip tersebut.

3. Upaya untuk mendapatkan berita yang imbang dari sebuah isu, ada

baiknya khalayak membaca berita dari sumber berita yang lain, agar

tidak sama-sama terjebak dalam satu perspektif tertentu.


DAFTAR PUSTAKA

AlexSobur, Analisis Teks Media ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 ), h. 21-
22.

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Prenada Media Group,
2008), h. 11

Departemen Pendididkan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


(Jakarta:Balai Pustaka, 2001), h.140

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan (Yogyakarata: C.V. Andi
Offset, 2005), h. 18.

Eriyanto, Analisis Framing : Kontruksi, Idiologi, dan Politik Media


(Yogyakarta:Lkis.2002),h. 19-20.

Eriyanto, Analisis Framing : Kontruksi, Idiologi, dan Politik Media


(Yogyakarta:Lkis.2002),h. 102.

Eriyanto, Op. Cit. h. 122

Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Jakarta:Granit, 2004),
h. 11.

Lasa, Pengelolaan Terbitan Berkala, h. 98-100.

Lynn H Turner, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi, (Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika,2008), h.41

Mondry,Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Penerbit Ghalia


Indonesia, 2008),cet.1 h.13

Nugroho Bimo,Eriyanto dan Frans Surdiasis, Politik Media Mengemas berita.

Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi Sosial (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,


2010) h. 198-199.

Pemasyaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,3007), cet ke-2, h. 25

Rachmat Kriyantono. Tekni Praktis Riset Komunikasi :Disertasi Contoh Praktis


Riset Media, Public Relatoins, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi

Sumadiria, Jurnalistik Indonesia (Bandung : Simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 65

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media


2008. h.58

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media


2008 h.85

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media


2008 h.138

Teba, sudrman. Jurnalistik Baru. Kalam Indonesia. Jakarta 2005

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2000), h. 46-48.

Yogyakarta; Institut Study Arus Informasi. 1999. h. 20

(Inggris) Online Etymology Dictionary: Information


8 MEGAPOLITAN SABTU, 19 APRIL 2014

LINTAS BERITA
Gugatan Penyerobotan Tanah Ditolak
MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Bogor menolak gugatan ke-
luarga ahli waris M Noer bin Yakoeb, atas kasus sengketa tanah
seluas 11.160 meter persegi di Jalan Gunung Gede I Dalam, Ke-
lurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah.
Dalam sidang pembacaan putusan pada Rabu (16/4), majelis ha-
kim yang diketuai Widya Irfani memenangkan dua tergugat yang
semula dituding menyerobot tanah itu dengan cara manipulasi
surat, yakni Saiman Ermawan dan Thetrin Meliana. Hakim menge-
sampingkan semua alat bukti berupa dokumen-dokumen terkait
kepemilikan tanah serta keterangan para saksi. Termasuk kete-
rangan beberapa saksi tergugat yang mendukung penggugat.
Atas putusan itu, keluarga ahli waris bersama kuasa hukum
kecewa. Roby Anugrah Marpaung selaku kuasa hukum ahli war-
is menyatakan akan mengajukan banding. “Kami banding. Kami
ingin mengoreksi putusan majelis hakim,” katanya.(DD/J-4)

Rumah Mewah di Pondok Indah Dirampok


KAWANAN perampok menyatroni rumah mewah di Jalan Seko-
lah Duta Raya, Nomor 6, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Jakarta
Selatan, kemarin siang. Pelaku yang diperkirakan berjumlah tiga
orang mendatangi lokasi dengan modus berpura-pura sebagai
petugas pengukur taman.
Mereka berhasil masuk ke rumah Yajid Adam dan diterima
oleh pekerja rumah tangga bernama Parni, 25. Parni tidak
berkutik kala ditodong dengan senjata tajam dan menuruti
ANTARA/ZABUR KARURU
permintaan pelaku. Korban kemudian dikurung di kamar
BERAWAN: Awan mendung menutupi langit di kawasan Monas, Jakarta, kemarin. BMKG memprediksi hingga 20 April, prospek cuaca Jakarta berawan dan berpotensi hujan belakang rumah.
terutama sore dan malam hari. Seusai melumpuhkan korban, pelaku lalu membongkar
brankas di kamar utama yang berisi US$18 ribu, 2 jam tangan,
komputer tablet, tiga sertifikat, dua buku pemilikan kendaraan
JAKARTA SELATAN bermotor (BPKB), sejumlah perhiasan, dan paspor. Kasubag Hu-
mas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Aswin saat dimintai
konfirmasi membenarkan peristiwa itu. (Gol/J-4)

Kemendikbud Tutup TK JIS Pembebasan Lahan Tol Segera Rampung


GUBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan pembebasan

K
EMENTRIAN Pendi- untuk mengurus perizinan,” “Mereka tidak punya izin un- Ia juga menilai langkah Metro Jaya, Kamis (17/4). lahan untuk kelanjutan pengerjaan akses tol Priok bisa selesai da-
dikan dan Kebudayaan ujarnya, Kamis (17/4). tuk TK,” ujarnya. penutupan yang dilakukan Terkait dengan kasus itu, Ke- lam satu bulan ke depan. Hal itu dikatakan Jokowi saat meninjau
(Kemendikdud) menu- Meski demikian, ia tetap Kemendikbud terlambat. Se- pala Polda Metro Jaya Irjen Dwi proyek pembangunan tol di Jalan Jampea, Koja, Tanjung Priok,
tup pengoperasian Taman mempertimbangkan aspek Tutup selamanya harusnya, Kemendikbud lang- Priyatno meminta pe nyidik Jakarta Utara, Rabu (16/4), sekaligus lokasi yang pembebasan
Kanak-Kanak Jakarta Interna- pendidikan murid sehingga Sementara itu, pengacara sung menutup TK itu ketika di- segera menyelesaikan kasus lahannya belum rampung.
tional School (TK JIS) Jakarta Kemendikbud hanya melibur- murid yang menjadi korban ketahui tidak memiliki izin. dugaan kekerasan seksual “Saya mengerti belum selesainya pengerjaan menyebabkan
Selatan karena tidak memiliki kan sementara murid TK itu kekerasan seksual di TK terse- Soal penutupan TK oleh tersebut. “Kapolda sangat ber- kemacetan. Wali kota sudah menjanjikan bulan depan ram-
izin. hingga masalah perizinan but, Andi Asrun, berpendapat Kemendikbud, pihak JIS tidak atensi, minta penyidik fokus pung. Termasuk pembebasan lahan selama ini jadi kendala,”
Dirjen Pendidikan Anak selesai. seharusnya TK JIS ditutup se- mau berkomentar. Kepala menangani kasus kekerasan katanya.Pengerjaan seluruh akses tol itu masih terkendala 45
Usia Dini Nonformal dan Menurutnya, penutupan terusnya. Soalnya, terjadinya sekolah, guru, bahkan petugas seksual itu,” kata Kepala Bi- bidang lahan yang belum dibebaskan. Dari jumlah itu, di wila-
Informal (PAUDNI) Kemendik- sementara sekolah itu tidak kasus kekerasan seksual ter- keamanan tutup mulut. “Kami dang Humas Polda Metro Jaya yah Kecamatan Cilincing terdapt 11 rumah belum dibebaskan.
bud Lydia Freyani Hawad berdampak banyak terhadap hadap muridnya membukti- tidak tahu dan dilarang mem- Komisaris Besar Polisi Rik- Sementara itu, di Kecamatan Koja terdapat 34 bidang tanah.
menegaskan TK tersebut di- pendidikan siswa karena su- kan pengelola JIS lalai dalam berikan komentar,” ujar salah wanto di Jakarta, Kamis. Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono menjelaskan, di
tutup sampai pihak pengelola dah memasuki akhir tahun pengamanan sekolah. Selain satu petugas keamanan JIS. Ia menuturkan, Kapolda Kalibaru, Cilincing, tanah akan dibebaskan dengan harga Rp1,9
JIS menyelesaikan perizinan ajaran. “Kami memberikan itu, yang dialami kliennya Di sisi lain, orangtua kor- juga meminta penyidik segera juta per meter persegi. (Ths/J-4)
di Kemendikbud. “Tidak ada waktu satu minggu untuk merupakan bentuk tindak ban kekerasan seksual be- menahan dan mencari pelaku
toleransi bagi sekolah yang mengurus semuanya. Kalau kriminalitas. rencana menggugat pengelola lain jika sudah menemukan
tidak mengantongi izin Ke- sudah selesai, sekolah akan “Seharusnya ditutup sete- JIS. “Pasti akan kita gugat dua alat bukti dugaan keter- KOTA BEKASI
mendikbud, termasuk JIS, dibuka kembali,” terangnya. rusnya, atau paling enggak dengan mempersiapkan surat libatannya. “Sementara kita
kita tutup sementara. Hal ini
dilakukan untuk memberi
Sebelumnya, Lidya menya-
takan JIS hanya mempunyai
beberapa tahun. Jangan hanya
sementara sampai masalah
gugatannya,” kata pengacara
orangtua korban kekerasan
masih fokus terhadap tiga o-
rang untuk pendalaman,” ujar Libur Panjang, Penumpang
kesempatan kepada pihak JIS izin untuk sekolah dasar (SD). perizinan selesai,” ujarnya. seksual, OC Kaligis, di Polda Rikwanto. (Nel/Ant/J-4)
Padati Terminal Bekasi
KOTA TANGERANG PENUMPUKAN penumpang tersedia cukup untuk meng-
terjadi di Terminal Bus Kota angkut seluruh penumpang.
Bekasi, Jawa Barat, kemarin, “Ini masih normal, Lebaran
Napi LP Pemuda Bentrok, Lima Luka karena banyak warga meman-
faatkan libur panjang akhir
saja masih bisa kami atasi,”
jelasnya.
LIMA penghuni Lembaga Pe- gas dengan kekuatan lebih dan napi tidak diperkenankan pekan untuk berlibur ke luar Alasan lain tidak ditambah-
masyarakatan (LP) Pemuda besar masuk kembali ke LP, keluar dari sel. kota. nya armada bus, lanjut Umar,
Tangerang, Banten, terluka sehingga perkelahian dapat Ia mengungkapkan bentrok Kepala Unit Pengendali Ope- ialah fanatisme penumpang
dan dilarikan ke Rumah Sa- diatasi. “Saya lihat ada lima bermula dari adanya tuduhan rasional Terminal Bus Bekasi dalam memilih bus. Meskipun
kit Umum Daerah (RSUD) orang yang luka-luka akibat pencurian ponsel yang dilon- Umar Setiono mengatakan pe- sudah diberi bus tambahan,
Tangerang akibat bentrok bentrokan itu. Dan mereka tarkan salah seorang napi ningkatan jumlah penumpang penumpang tetap memilih
antarpenghuni, kemarin. dilarikan ke RSUD Tangerang penghuni blok B terhadap terjadi pada jurusan tertentu, bus favorit mereka. “Kami
Berdasarkan informasi, be- untuk dirtawat,” katanya. warga binaan di blok D. Kala antara lain tujuan Priangan pernah menambah bus dari
trok yang terjadi, kemarin, Kepala Bidang Humas Polda itu, pihak LP tengah melaku- Timur, yaitu Pangandaran, Mayasari dengan tarif tidak
pukul 11.15 WIB itu diawali Metro Jaya Komisaris Besar kan kegiatan rutin sehingga Garut, dan Tasikmalaya. Se- jauh berbeda. Namun, pe-
percekcokan antara napi di Rikwanto membenarkan ra- pintu blok B, C, dan D harus lain itu, lonjakan penumpang numpang tetap memilih bus
Blok B dan D yang berlanjut tusan personel Polri dan TNI dibuka. Tudingan itu menim- terjadi pada tujuan beberapa utama,” katanya.
adu fisik dan saling serang di diterjunkan ke LP yang ber- bulkan perdebatan disusul daerah di Jawa Tengah. Sementara itu, arus lalu
antara mereka. Petugas Polres ada di Jalan Pemuda Raya, saling serang. “Memang terjadi lonjakan lintas di ruas tol Jakarta-
Metro Tangerang yang datang Tangerang, itu untuk meng- Empat napi terluka, yaitu penumpang sebesar 50% jika Cikampek, kemarin, padat
ke lokasi untuk menghentikan hentikan bentrok antarnapi. Renold Dianosa, Alex, Ace, dibandingkan dengan hari sejak pagi karena warga Ja-
bentrok diserang oleh para “Ada 260 personel dari Polda dan Renhard. Seorang petugas biasa. Ini kan long weekend. karta banyak yang bepergian
narapidana (napi). “Polisi (Metro Jaya), polres, polsek, LP bernama Sukarno Ali juga Banyak line bus yang kosong, ke daerah untuk menikmati
MI/RAMDANI sempat masuk, tapi beberapa serta TNI,” katanya. terluka. “Sukarno terluka di khususnya untuk tujuan Tasik- libur libur panjang. Petu-
PENDANGKALAN SUNGAI: Pemulung mengais rezeki di saat kemudian keluar ka- Untuk mencegah terulang- kepala dan dirawat di Poli- malaya,” katanya. gas Sentra Komunikasi Tol
antara tumpukan sampah yang memenuhi tepi Kanal Banjir rena dilempari batu oleh para nya insiden serupa, seluruh klinik LP Pemuda. Sementara Meski demikian, pengelola Jakarta-Cikampek, Dirman,
Barat di kawasan Tomang, Jakarta, kemarin. Sampah yang napi,” kata Dedi Purnomo, petugas keamanan melokal- itu, empat korban narapidana Terminal Bus Kota Bekasi mengatakan pertambahan
dibuang sembarangan itu merupakan penyebab terjadinya warga di sekitar LP. isasi tempat kejadian perkara. dibawa ke RSUD Tangerang,” tidak menyiapkan bus tamba- volume kendaran terjadi sejak
pendangkalan dan penyempitan aliran sungai. Tidak lama kemudian, petu- Setiap blok LP pun dikunci jelasnya. (SM/Gol/J-4) han, karena yakin bus yang dini hari. (Gan/Gol/J-4)

KOTA DEPOK

Lahan Makam di Depok Hampir Habis


DINAS Kebersihan dan Perta- luarganya meninggal di Kota ngatakan kebutuhan lahan sisa sekitar 4 ha sampai 7 ha.
manan Kota Depok tidak lagi Depok, sebaiknya jenazah permakaman sangat men- Setiap jenazah, lanjutnya,
melayani pemakaman baru di dibawa ke kampung masing- desak, tapi sangat sulit men- membutuhkan lahan 1 x 1,25
Tempat Permakaman Umum masing dan dimakamkan di dapat lahan di Kota Depok. meter. Jika dikalikan 420 jena-
(TPU) Kali Mulya I, Sukma sana,” katanya, kemarin. Untuk mengatasinya, selain zah, tanah yang dibutuhkan
Jaya, karena lahan makan Selain TPU Kali Mulya I, TPU mengimbau warga Depok di- 1.575 meter per tahun. “Ber-
di sana sudah habis. Warga lainnya juga sudah hampir makamkan di kampung hala- arti lahan akan habis pada
Depok yang meninggal dunia penuh, antara lain TPU Kali man masing-masing, ia juga 2016,” katanya.
disarankan dimakamkan di Mulya II seluas 2,3 ha, Kali menganjurkan penumpangan Oka juga meminta setiap
kampung halaman. Mulya III dengan luas 3,2 ha, jenazah baru pada makam kecamatan menyediakan area
Sekretaris Dinas Kebersih- Cimpeaun (1 ha), Pasir Putih lama. permakaman umum mengi-
an dan Pertamanan Kota (1 ha), dan TPU Pondok Petir Ia memperkirakan lahan ngat tingkat pertumbuhan
Depok Oka Barmara Soebae- dengan luas lahan 600 meter permakaman umum di Kota penduduk di Kota Depok
darahman mengatakan TPU persegi. Depok hanya mampu me- semakin tinggi dan tidak se- MI/ANGGA YUNIAR

Kali Mulya I saat ini sudah Mantan pengawas Inspek- nampung jenazah hingga banding dengan ketersediaan LENGANG: Suasana jalan lengang di Jalan MH Thamrin, Jakarta, kemarin. Libur Paskah yang bertepatan
penuh. “Bagi warga yang ke- torat Kota Depok itu me- 2016, karena lahan yang ter- lahan permakaman.(KG/J-4) dengan libur panjang dimanfaatkan warga Jakarta untuk berekreasi ke luar kota.
MINGGU, 20 APRIL 2014 UMUM 3

Kebakaran Cipayung
Diduga Disengaja
ENAM rumah semipermanen tidak cukup untuk dilewati truk
yang dijadikan warung remang- pemadam kebakaran.
remang di Jalan Kramat Duri RT Belum diketahui secara pasti
04/02, Bambu Apus, Cipayung, penyebab kebakaran. Menurut
Jakarta Timur, ludes dilalap api. salah satu warga yang enggan
Insiden yang terjadi kemarin disebut namanya, peristiwa itu
pukul 05.20 WIB itu juga me- terjadi bukan karena hubungan
renggut tiga korban jiwa. arus pendek listrik, melainkan
Korban tewas ialah Tika, 25, disengaja. Beberapa hari sebe-
Yeni, 21, dan Dede alias Ade, 27. lumnya sempat terjadi keribu-
Mereka ditemukan meringkuk tan karena para pemilik warung
dalam kondisi tubuh hangus menolak memberikan upeti
terbakar di dalam kamar mandi Rp10 ribu per hari kepada ke-
warung remang-remang milik lompok dari ormas tertentu.
Pak Kumis itu. Adapula dua Penolakan pemberian upeti
korban luka bakar, yakni Darti, itu membuat ormas berang dan
30, dan Anggi, 20. berujung baku hantam. “Kursi
“Kami temukan ketiga kor- dan meja dirusak. Orang-orang
ban sudah meninggal dunia itu (ormas) bawa golok. Tidak
akibat terbakar,” ujar Kepala mungkin dari listrik, sebab
Seksi Operasional Suku Dinas api sangat cepat membesar,”
Pemadam Kebakaran dan Pe- jelas dia.
nanggulangan Bencana (PKPB) Secara terpisah, Kapolres Ja-
Jakarta Timur Moelyanto. karta Timur Kombes Mulyadi
MI/ANGGA YUNIAR Ketiga korban yang bekerja di Kaharni mengatakan pihaknya
PKL MONAS: Pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, kemarin. Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) memprotes salah satu warung, jelas Moely- sudah meminta Puslabfor Polri
dan akan melayangkan somasi terkait kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang melarang pengunjung Monas membeli barang dagangan dari PKL dengan mengenakan denda anto, tewas karena tengah tidur. untuk menyelidiki penyebab
Rp20 juta kepada pembeli. Mereka diduga panik dan tidak kebakaran. “Kita pasang police
sempat menyelamatkan diri se- line dan ambil barang bukti
hingga memilih bersembunyi di seperti sisa bekas kebakaran
kamar mandi. dan botol minuman. Kami juga
Kebakaran itu baru bisa di- mendalami kaitan kebakaran

Kasus JIS Kejahatan Dahsyat padamkan 1 jam kemudian lan-


taran lebar jalan menuju lokasi
dengan peristiwa (keributan)
sebelumnya.” (Gol/X-8)

Bisa saja kejadian serupa juga telah terjadi karena pelaku yang satu su- but sesuai fungsinya masing- Dirjen PAUDNI Kemendik-
dah berkeluarga dan memiliki masing. bud Lydia Freyani Hawadi
di sekolah lain, tetapi korban dan orangtua anak, sedangkan pelaku lain- Kedua, KPAI meminta Ke- menyatakan telah menutup
korban tidak melapor. nya memiliki pacar. mendikbud melakukan in- sementara TK JIS sampai
“Ini bisa menjadi bukti bah- vestigasi secara sistemik. pihak pengelola merampung-
wa mereka bukan paedofilia. Investigasi secara sistemik kan urusan perizinan.
NELLY MARLIANTI anak-anak di tempat yang se- Saya meyakini ada hal lain sangat diperlukan karena ka-
harusnya steril dari tindak yang mendorong pelaku me- sus pelecehan seksual terha- Bantah raib

P
IHAK kepolisian dide- kejahatan. lakukan kekerasan seksual dap siswa TK JIS merupakan Pada kesempatan yang lain,
sak lebih progresif “Ini kasus kejahatan yang tersebut,” terangnya. pelanggaran serius dan tidak Polda Metro Jaya membantah
dalam menangani ka- dahsyat, yang menakutkan Komisioner Komisi Perlin- boleh terulang. dugaan penghilangan barang
sus pelecehan seksual yang terjadi pada anak-anak dungan Anak Indonesia (KPAI) Di samping itu, kata Susan- bukti di yayasan pendidikan
yang menimpa siswa Taman secara seksual jadi harus ada Susanto mengatakan pihaknya to, bisa saja kejahatan serupa JIS.
Kanak-Kanak (TK) Jakarta In- langkah berani dan progresif mendesak kepolisian untuk terjadi di sekolah lain, tetapi Sebelumnya beredar kabar
ternational School (JIS). Keja- dari pihak kepolisian,” cetus- menindak tegas para pelaku korban ataupun orangtua kor- bahwa pihak JIS telah mereno-
hatan tersebut tidak boleh di- nya. dan menyelidiki kemungkin- ban tidak melaporkan. vasi toilet di lokasi perkara
tangani dengan pidana umum Reza mengatakan sejauh ini an dugaan korban lain dalam “Ketiga, jika hasil audit ke- serta mengganti petugas ke-
yang biasa dipakai untuk korban yang melaporkan baru kasus dugaan pelecehan sek- layakan dari Kemendikbud bersihan di sana.
kasus pelecehan seksual. satu, tapi itu tidak menutup sual di TK Jakarta Internatio- menyatakan JIS tidak meme- “Enggak ada. Semua lokasi
Ahli Psikologi Forensik Reza kemungkinan adanya kor- nal School (JIS). nuhi prasyarat, Dirjen PAUDNI perkara masih di-police line.
Indragiri Amriel mengung- ban lain. Oleh karena itu, ia Komisioner Komisi Perlin- (Pendidikan Anak Usia Dini Enggak benar informasi itu,”
kapkan hal itu, di Jakarta, berharap pihak kepolisian dungan Anak Indonesia (KPAI) Nonformal dan Informal) cetus Direktur Reserse Krimi- MI/ATET DWI PRAMADIA

kemarin. Menurut Reza, ke- bisa secara jeli menemukan Susanto menyatakan pihaknya akan merekomendasikan ke- nal Umum Polda Metro Jaya OLAH TKP KEBAKARAN: Tim dari Pusat Laboratorium Forensik Polri
polisian harus bisa mengu- benang merah yang akan bersama Kemendikbud telah pada Menteri Pendidikan dan Komisaris Besar Heru Pranoto, melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran di rumah
bah cara pandang mereka mengungkap kasus lainnya. menyepakati tiga hal terkait Kebudayaan untuk menutup kemarin. (Vei/Gol/E-1) semipermanen yang dijadikan warung remang-remang di kawasan
terhadap kasus itu. Pasalnya, Lebih lanjut Reza meyakini kasus JIS. Pertama, keduanya JIS,” ungkap Susanto kepada Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, kemarin. Kebakaran tersebut
pelecehan seksual terjadi pada para pelaku bukan paedofilia terus mendalami kasus terse- Media Indonesia, kemarin. nelly@mediaindonesia.com merenggut tiga korban jiwa.

UN di Surabaya Bisa Diulang Rusia Tambah Kekuatan Militer


BADAN Standar Nasional Pen- siswa. (FSGI) Retno Listyarti meng- KEKUATAN militer Rusia dekat daerah per- Di sisi lain, sehari setelah tercapai kesepa-
didikan (BSNP) terus berkoor- Ada 20 lembar kunci ja- imbau penanganan kasus batasan dengan Ukraina semakin ditingkatkan. katan internasional yang melibatkan Ukraina,
dinasi dengan Inspektorat waban yang diperoleh R se-
Jika terbukti, siswa yang tersebut tidak mengorbankan Juru bicara Kremlin atau pemerintah Rusia AS, Rusia, dan Uni Eropa (UE) di Jenewa, Swiss,
Jenderal Kemendikbud diban- suai dengan 20 paket soal terkait bisa dikenai sanksi anak didik. mengatakan pengerahan kekuatan militer me- kelompok separatis pro-Rusia menyatakan
tu kepolisian untuk menelu- yang diujikan. Di bagian atas dan pemberi kunci jawaban “Mereka memang salah, reka merupakan bentuk respons atas ketidak- tidak akan mengakhiri pendudukan gedung-
suri dugaan kebocoran kunci lembar jawaban itu tertera tetapi mereka juga korban stabilan di Ukraina. gedung milik pemerintah Ukraina.
jawaban ujian nasional (UN) kode soal dan siswa bisa me- akan dibidik dengan delik da lam sistem UN yang me- “Kami ... memiliki pasukan (militer) di wi- Para pemimpin kelompok bersenjata yang
di Surabaya, Jawa Timur. nyesuaikan dengan naskah pidana. mang sangat tak adil dan layah yang berbatasan dengan Ukraina. Be- menguasai sejumlah gedung dan lokasi di Do-
“Hasilnya akan dibahas soal yang diterimanya. membuat stres peserta didik,” berapa dari pasukan itu telah ditempatkan di netsk tersebut semakin berniat kuat untuk me-
di pleno BSNP. Kami juga Anggota BSNP Tengku Ram- tapi terbatas hanya di sekolah tuturnya. sana secara permanen. Pasukan lain memang laksanakan referendum sebagaimana Krimea
akan menelaah lebih lanjut li Zakaria mengatakan, jika terkait. Tidak mungkin di- Kalau para siswa itu terbuk- untuk memperkuat sebagai tanggapan atas apa yang telah bergabung dengan Rusia.
bersama Puspendik (Pusat nanti terbukti ada kebocoran, ulang dalam skala luas,’’ ujar ti bersalah, Retno meminta yang terjadi di Ukraina,” kata Dmitry Peskov, Terkait dengan kelompok seperatis pro-Ru-
Penilaian Pendidikan) Ke- siswa yang terkait bisa dike- Tengku Ramli. pemerintah menyikapinya juru bicara Presiden Rusia Vladimir Putin, ke- sia, Rusia menyatakan tidak memiliki kendali
mendikbud,” kata Ketua BSNP nai sanksi. Adapun pemberi Pengamat pendidikan yang dengan arif. Mereka tak perlu pada stasiun televisi Rossiya 1. terhadap kelompok ‘kecil para pria berbaju hi-
Edy Tri Baskoro di Jakarta, kunci jawaban akan dibidik juga dosen Universitas Para- langsung dinyatakan tidak lu- “Saya mohon maaf, ini (Ukraina) telah ada jau’. Padahal, kelompok pro-Rusia itu memiliki
kemarin. dengan delik pidana. madina Jakarta M Abduh lus, tapi cukup diberi kesem- kudeta militer sehingga secara alamiah, negara peralatan tempur dan senjata otomatis.
Dugaan kebocoran kunci Indonesia Corruption Watch Zen menilai kasus di Sura- patan mengulang. mana pun akan mengambil tindakan waspada Di lain pihak, Gedung Putih menyampaikan
jawaban terungkap pada hari meminta agar UN diulang jika baya menunjukkan adanya “Semoga kejadian ini men- khusus terkait dengan bidang keamanan,” keinginan Presiden AS Barack Obama, ke-
ketiga pelaksanaan UN, Rabu memang benar telah terjadi indikasi UN memang benar jadi momentum revitalisasi kata dia. marin. Obama menyatakan Kremlin memiliki
(16/4). Polisi telah memeriksa kebocoran kunci jawaban. Na- bocor dan ia mengusulkan UN. Jadikan UN hanya seba- Peskov mengatakan, sebagai negara berdaul- pengaruh terhadap kelompok separatis pro-Ru-
15 pelajar, termasuk R yang mun, menurut Tengku Ramli, nilai UN dianulir. “Tentunya gai pemetaan. Karena jika UN at, Rusia bebas mengerahkan pasukan militer sia di wilayah barat Ukraina. Karena itu, Rusia
menjadi saksi kunci. R yang hal itu tidak bisa serta-merta jika itu pengakuan para siswa, menjadi penentu kelulusan di mana pun dalam wilayah mereka tanpa didesak meminta kelompok separatis menin-
sempat menghilang diketa- dilakukan. kuat diduga ada kebocoran,” apalagi tiket masuk PTN, ke- ada batasan. Dia juga membantah tuduhan ggalkan gedung pemerintah yang diduduki.
hui membeli kunci jawaban “Kita akan selisik dulu. Jika tandasnya. curangan secara sistemik dan bahwa militer Rusia telah mengintervensi dan Obama juga mengancam Rusia dengan sanksi
itu dari seseorang kemudian benar terbukti terjadi kebo- Secara terpisah, Sekjen Fe- masif akan terus ada,” pung- terlibat dalam sejumlah peristiwa di Ukraina. lebih berat jika mereka tidak melaksanakan
disebarluaskan ke sejumlah coran, mungkin saja diulang, derasi Serikat Guru Indonesia kas Retno. (Bay/X-8) “Tuduhan itu sangat salah,” ucapnya. kesepakatan Jenewa. (Reuters/AP/*/I-3)

Penyelam jelaskan hal tersebut setelah


beberapa jam kapten kapal
Sewol Lee Joon-seok, 69, resmi
jendela kaca kabin kapal Sewol
agar bisa keluar.
Kepada para wartawan,
Lee Joon-seok telah ditangkap.
Penangkapan dilakukan sete-
lah pihak berwenang menda-
Temukan ditangkap dan ditetapkan se-
bagi tersangka. Sebagaimana
pe tugas penjaga pantai me-
nambahkan pihaknya tidak
pat laporan resmi dari sejum-
lah saksi.

Tiga Mayat diberitakan sebelumnya, kapal


feri yang membawa 476 pe-
numpang dan sebagian besar
mendeteksi adanya suara pada
lambung kapal Sewol yang
tenggelam. Tak hanya itu,
Lee termasuk kapten kapal
Korsel yang pertama kali tidak
memegang kemudi saat kapal
di Kabin pelajar itu tenggelam pada
Rabu (16/4).
upaya pencarian korban yang
melibatkan ratusan anggota
tenggelam dalam perjalanan
sejauh 400 km menuju Pulau

Kapal Sebanyak 174 penumpang


bisa diselamatkan, sedangkan
270 lainnya masih dinyatakan
angkatan laut, tim penjaga
pantai, dan tim penyelam itu
terkendala ombak besar.
Jeju yang ditempuh selama
13,5 jam.
Kemudi kapal justru dise-
PARA penyelam terus dike- hilang dan nasib mereka be- Di sisi lain, saat ini investi- rahkan Lee kepada awak kapal
rahkan untuk mencari korban lum jelas. Tim penyelamat me- gasi terhadap kapal Sewol di- juniornya yang belum berpe-
kapal feri Sewol yang teng- laporkan jumlah korban yang fokuskan kepada awak kapal, ngalaman. Dari keterangan
gelam dalam perjalanan dari tewas tercatat 32 orang. penyimpanan barang kargo, sejumlah saksi, dia melakukan
Pelabuhan Incheon menuju Para penyelam mengaku dan kerusakan pada struk- lima kesalahan termasuk pe-
Pulau Jeju di Korea Selatan melihat beberapa mayat yang tur kapal kendati sebelum langgaran tugas dan undang-
(Korsel). Kemarin, mereka tersangkut di kabin yang saat ber layar, kapal Sewol telah undang maritim.
menemukan tiga mayat yang itu dipenuhi anak-anak. Para AP/AHN YOUNG-JOON
di nyatakan aman dan lolos Terkait dengan tuduhan me-
tersangkut di jendela kabin pelajar tersebut diduga kuat FERI SEWOL: Seorang kerabat penumpang menangis saat menunggu kabar keluarganya yang menjadi pemeriksaan. lalaikan tugas, Lee tak mau
kapal tersebut. terperangkap dalam kabin dan korban tenggelam feri Sewol di Pelabuhan Jindo, Korea Selatan, kemarin. Para penyelam terus Kantor berita Korsel Yonhap berkomentar. Dia hanya memo-
Penjaga pantai Korsel men- tidak mampu memecahkan dikerahkan untuk mencari korban yang hilang. melaporkan, kemarin, kapten hon maaf. (Reuters/*/I-3)
2 SELEKTA SELASA, 22 APRIL 2014

Yudhoyono
Tetap Fokus
Jalankan
Tugas
PRESIDEN Susilo Bambang Yudho-
yono tetap fokus menjalankan tu-
gas pemerintahan dan memegang
kendali kabinet yang dipimpin-
nya. Yudhoyono juga membantah
dirinya sudah berkemas mengelu-
arkan barang-barang pribadi dari
Istana Presiden.
Hal itu disampaikan Staf Khu-
sus Presiden Bidang Komunikasi
Politik Daniel Sparringa dan Juru
Bicara Kepresidenan Julian Aldrin
Pasha saat menanggapi pem-
beritaan Media Indonesia, Senin
(21/4), ‘Presiden Yudhoyono Mulai
Berkemas’, di Jakarta kemarin.
“Presiden sepenuhnya percaya
bahwa enam bulan waktu tersisa
sangat berharga untuk mewu-
judkan target kabinet,” ungkap
Daniel.
Ia meyakini Presiden akan
MI/ANGGA YUNIAR
meninggalkan Kantor Presiden
BERSIAGA: Petugas keamanan bersiaga di dengan penuh syukur setelah
gerbang Jakarta International School (JIS) di bekerja keras selama dua periode
Pondok Indah, Jaksel, kemarin. Kemendikbud dan mewariskan prestasi pemba-

Parpol
akhirnya mencabut izin operasional pengajaran ngunan.
untuk TK atau pendidikan anak usia dini
(PAUD) di sekolah itu.
Presiden memberi ruang
lebih luas bagi menteri-
Izin TK Resmi
Emoh
menterinya untuk mengurus
agenda politik partai, tetapi

Dicabut, dengan catatan tidak


melupakan tugas utama
mereka.
JIS Pasrah
Edukasi Kemendikbud secara resmi akhirnya mencabut
izin operasional pengajaran untuk taman
kanak-kanak (TK) atau pendidikan anak usia
Di tempat terpisah, Julian me-
nambahkan, hingga saat ini belum
ada inventaris pribadi Yudhoyono
yang dipindahkan ke kediaman

Pemilih
dini (PAUD) di Jakarta International School di Cikeas secara besar-besaran.
(JIS) karena kasus kekerasan seksual terhadap Masuknya truk ke dalam istana
murid sekolah itu. Dirjen Pendidikan Anak negara, menurut dia, mungkin
Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) digunakan untuk aktivitas Sek-
Kemendikbud, Lydia Freyani Hawadi, mene- retariat Kepresidenan, Istana
gaskan hal itu di Jakarta, kemarin. Negara, dan Istana Merdeka.
Sistem proporsional terbuka ikut Pencabutan izin itu diputuskan setelah rapat Pihak kepresidenan, tambah
tertutup bersama dengan Mendikbud, Dirjen Julian, mengakui agenda peme-
mendorong suburnya politik uang. PAUDNI, Dirjen Pendidikan Dasar, Dirjen Pen- rintahan di lingkungan Istana
didikan Menengah, Irjen Kemendikbud, dan Negara dan Kantor Presiden
SITI RETNO WULANDARI masyarakat yang belum terlalu pejabat eselon terkait lainnya. mulai lowong pascapemilu le-
melek untuk memilih wakil me- “Untuk JIS, kami berkeputusan bahwa PAUD gislatif. Presiden memberikan

S
EJUMLAH calon anggota reka di parlemen. JIS harus ditutup. Keputusan ini mulai berlaku ruang politik yang lebih luas
legislatif petahana yang “Masyarakat hanya melihat Selasa 22 April 2014,” ungkap Lydia. bagi menteri-menterinya untuk
namanya kerap disebut caleg yang mampu menjanjikan Masalah pendidikan murid PAUD JIS yang mengurus agenda politik partai
dalam kasus tindak pi- sejumlah uang dan yang na- saat ini sudah mengikuti pelajaran masih dapat masing-masing.
dana korupsi ditengarai terpilih manya kerap mereka dengar,” diselesaikan hingga berakhirnya tahun ajaran “Namun dengan catatan, para
lagi pada Pemilu 2014. Mereka tuturnya. 2013/2014. menteri tidak melupakan tugas
akan melenggang kembali ke Lima caleg petahana DPR Ia mengemukakan berdasarkan hasil inves- utama sebagai menteri atau jabat-
Senayan. daerah pemilihan (dapil) Nusa tigasi pihaknya, PAUD JIS telah berdiri sejak an publik lainnya,” ungkapnya.
Hal itu membuktikan partai Tenggara Timur 2 berpotensi merebut dua kursi DPR,” ujar lator uji kendara di Korlantas 1993, tetapi belum memiliki izin. Di sisi lain, pengamat politik
politik gagal melaksanakan kembali duduk di lembaga legis- Ansor. Polri. Oleh saksi AKB Thedy Di sisi lain, pihak JIS menolak disebut enggan dan kebijakan publik dari Uni-
fungsinya dalam mendidik ma- latif pada Pemilu 2014. Nama Setya Novanto dan Rismawan, Herman disebut bekerja sama dan terbuka untuk menuntaskan versitas Indonesia, Andrinof Cha-
syarakat untuk mendorong mun- Pasalnya, hingga kemarin, Herman Herry beberapa kali menerima uang untuk memper- kasus kekerasan seksual yang menimpa salah niago, mengatakan kendurnya
culnya politisi yang bersih. perolehan suara lima caleg disangkutkan dengan sejumlah lancar proyek simulator. satu siswa TK-nya. “Komunitas JIS sendiri jus- semangat kerja pemerintahan
“Parpol tidak mengoptimal- tersebut jauh melampaui caleg kasus. Bahkan, Indonesia Cor- tru marah dan sedih akan peristiwa (pelecehan Presiden Yudhoyono menjelang
kan fungsi pendidikan politik, lainnya. Dengan lolosnya lima ruption Watch (ICW) pernah Suburkan politik uang seksual) itu. Kami bersimpati kepada keluarga pemerintahan berakhir dise-
mempromosikan kader yang caleg tersebut, dapil NTT 2 me- memasukkan keduanya di daf- Direktur Eksekutif Indikator korban. Kesedihan mendalam dirasakan selu- babkan para menterinya lebih
berkualitas untuk hadir dalam nyisakan dua kursi lagi. tar 36 caleg bermasalah. Politik Burhanuddin Muhtadi ruh pengurus, guru, serta siswa kami,” ujar fokus pada urusan partai masing-
panggung publik. Jadi, ma- Lima caleg tersebut yakni Dalam kasus suap penam- mengatakan dua sistem ikut Kepala Sekolah TK JIS Timothy Carr, di Jakarta, masing untuk mencari posisi pada
syarakat cenderung mencari Fary Djemy Francis (Gerindra), bahan dana PON di Pengadil- mendorong maraknya politik kemarin. pemerintahan mendatang.
pilihan ekonomis yang menyu- Jefri Riwu Kore (Demokrat), an Tipikor Pekanbaru, Setya uang. Pertama, kata dia, sistem Carr menolak mengomentari perihal pe- “Hal itu konsekuensi dari koali-
guhkan sejumlah uang,” kata Setya Novanto (Golkar), Herman Novanto yang menjabat Ketua proporsional terbuka. nutupan TK JIS oleh Kemendikbud lantaran si yang dibangun dalam pemerin-
peneliti Pusat Studi Hukum Herry (PDIP), dan Saleh Husin Fraksi Golkar di DPR RI disebut “Kedua, di dapil dengan jum- ketahuan belum memiliki izin. “Kita fokus pada tahan Yudhoyono,” ujarnya.
dan Kebijakan (PSHK) Ronald (Hanura). tersangkut permintaan ‘dana lah kursi yang lebih banyak kasus anak dahulu. Soal penutupan TK, kami Andrinof berharap dalam pe-
Rofiandri saat dihubungi, tadi Pengurus DPD Partai Golkar gondrong’ sebesar US$1,7 juta. untuk diperebutkan marak akan berbicara dengan Kemendikbud untuk merintahan berikutnya ada pem-
malam. NTT Muhammad Ansor me- Dana itu sebagai fee sebesar 6% terjadi money politics ketimbang mencari jalan yang terbaik.” batasan bagi para menteri dari
Menurut dia, sistem pemilu ngatakan Setya Novanto telah dari total anggaran penambah- dapil yang kursinya sedikit,” Menko Kesra Agung Laksono menginstruk- kalangan politikus. Hal senada
lebih mengedepankan faktor mengumpulkan 70 ribu suara. an dana PON sebesar Rp290 paparnya di Jakarta, kemarin. sikan agar sistem keamanan di TK JIS diaudit. disampaikan pengamat politik
popularitas dan modal untuk “Suara ini merupakan hasil miliar ke APBN. (Nur/PO/X-5) (Bay/Tlc/X-6) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
mendulang suara. Hal terse- penghitungan sesuai formulir Adapun Herman Herry per- Indonesia (LIPI) Indria Samego.
but diperparah dengan kondisi C1, dan Golkar juga berpeluang nah disebut dalam kasus simu- wulan@mediaindonesia.com Berita Terkait Hlm 15 (Mad/Che/AI/X-7)

Selamat Terbang di
Ruang Roda Pesawat
S
EORANG remaja berusia kebingungan di area parkir pesa-
16 tahun memanjat pagar wat sebelum akhirnya ditangkap
pembatas bandara internasio- petugas.
nal Mineta di San Jose, California, “Anak itu beruntung masih
AS, pagi sekitar pukul 05.00 waktu hidup. Ini keajaiban,” tukas juru bi-
setempat. Remaja itu kemudian cara Biro Investigasi Federal (FBI)
menyusup ke ruang roda pesawat di Honolulu Tom Simon. Ia tidak
Hawaiian Airlines nomor pener- mengerti bagaimana cara remaja
bangan 45 (HA45). Pesawat tersebut yang identitasnya hingga berita ini
dalam persiapan terbang melintasi diturunkan masih dirahasiakan,
Samudra Pasifik menuju Bandara mampu bertahan dalam udara
Maui Kahalui, Honolulu, Hawai. yang diperkirakan minus 80 dera-
Pesawat itu kemudian men- jat celsius. AP/THE MAUI NEWS, CHRIS SUGIDONO

darat dengan mulus di Maui pada Pakar penerbangan Jeff Wise REMAJA NEKAT: Remaja usia 16 tahun, yang terbang dari California ke Hawaii dengan bersem-
Minggu pukul 10.30 waktu setem- menggambarkan suhu di ruang bunyi di ruang roda pesawat, dibawa menuju ambulans di Bandara Kahului, Minggu (20/4).
pat (kemarin hari WIB) setelah roda pada ketinggian tersebut
menempuh perjalanan selama 5,5 seperti berada di puncak gunung ritas untuk diinterogasi setelah se- kesehatan anak, yang sangat ber- itu bisa menerobos keamanan dan pertama. Berdasarkan data Otori-
jam dengan ketinggian di atas 38 tertinggi dunia, Everest. “Antara belumnya ditahan di Bandara Maui. untung selamat,” tukas juru bicara menyusup ke pesawat. tas Penerbangan Sipil AS (Federal
ribu kaki. penipisan oksigen dan dingin, Tindakannya menyusup ke HA45 se- Hawaiian Airlines Alison Croyle. Simon menegaskan remaja ter- Aviation Administration/FAA) dalam
Remaja itu masih pingsan hingga harapan hidup dapat dihitung da- betulnya terekam kamera keaman- Pada bagian lain, juru bicara sebut tidak akan dihukum, tetapi kurun waktu 1947-1993, dari 96
sekitar satu jam kemudian. Ketika lam menit,” kata Wise. an di Bandara San Jose. Menurut bandara di San Jose, Rosemary disalurkan ke badan perlindungan kasus, ada lima penumpang gelap
sadar, remaja tersebut melom- Simon, alasan remaja tersebut nekat Barnes, menyatakan pihaknya be- anak. Berdasarkan hasil tes medis, yang selamat ketika berada di ruang
pat turun ke landasan pacu. Saat Tidak dihukum menyusup ke roda pesawat setelah kerja sama dengan FBI dan Badan remaja tersebut tidak mengalami roda dalam penerbangan dengan
itulah otoritas Maui menemukan Tom Simon menyatakan remaja ribut dengan keluarganya. Keamanan Transportasi untuk persoalan kesehatan. ketinggian mencapai sekitar 39 ribu
dirinya yang sedang berkeliaran pria tersebut dibawa ke kantor oto- “Perhatian utama kami sekarang menginvestigasi mengapa remaja Keajaiban itu bukan peristiwa kaki. (AP/BBC/LA Times/Kid/X-4)

Anda mungkin juga menyukai