Skripsi
Oleh:
NIM: 11140510000163
2018 M/ 1439 H
ABSTRAK
ii
KATA PENGANTAR
Shalawat beserta salam tidak lupa dihaturkan kepada baginda besar Nabi
telah membawa kita dari zaman kegelapan hingga zaman terang benderang seperti
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sosial (S.Sos). Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih terdapat kekurangan dan keterbatasan ilmu pengetahuan yang
penulis miliki. Namun berkat dorongan, bantuan, dan motivasi dari berbagai
pihak, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Dalam kesempatan ini,
1. Bapak Dr. H. Arief Subhan, M.A., selaku Dekan Fakultas Dakwah dan
iii
4. Ibu Ade Rina Farida, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
8. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Alm. H. M. Paimin dan Ibunda Hj.
9. Sahabat terbaik Muna, Bella, Reza, terimakasih karena selalu ada untuk
10. Sahabat Keep On the Right Path, Siska, Bella, Dhea, Ma’wa, dan Muna
iv
masing dalam mengerjakan tugas kuliah, tempat curhat, tempat bertukar
11. Sahabat sedari kecil terbaik, Betric, Yolan, Indri, Icha, Roni, Romi, Habi,
skripsi.
12. Teman-teman KKN Aswatama, Nisa, Acil, Ratna, Azmi, Suci, Akay,
Mang Hanif, Johan, Ojan, Libya, Tezy, Zehan, Kandar, Fay, dan Imay,
melaksanakan KKN.
Anifai, Bayu, Bakir, Tole, Hadi, Anis, Fenny, Irfan, Febri, Fachry, Icut,
Devi, Zemil, Donny, Riska, Tyas, Chendy, Tiara, Suci, Niken, dan
Mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Untuk semua pihak yang telah
Rahayu A. Delima
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ....................................................................................................................... ii
KATA
PENGANTAR .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
2. Publicity .................................................................................................... 28
3. Lobbying .................................................................................................... 29
4. Fundraising............................................................................................... 30
vi
6. Low Budget High Impact ........................................................................ 34
1. Pengertian Zakat....................................................................................... 35
vii
Brand Awareness ....................................................................................... 68
1. ProductPromotions ............................................................................... 69
2. Publicity .................................................................................................. 73
3. Lobbying ................................................................................................. 97
4. Fundraising .......................................................................................... 103
5. Special Event ........................................................................................ 122
6. Low Budget High Impact .................................................................... 126
B. Peningkatan Brand Awareness di LAZ Al-Azhar ............................... 132
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ..........................................................................................139
B. Saran ....................................................................................................143
LAMPIRAN ........................................................................................................147
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
lembaga zakat milik swasta. Lembaga amil zakat merupakan organisasi yang
masuk dalam kategori LSM atau Lembaga Swadaya Masyarakat. LSM ini
pengembangan masyarakat.
sebagainya. 1 Maka dari itu, dengan melalui lembaga amil zakat, nantinya
dana yang terkumpul akan disalurkan kepada orang yang membutuhkan, atau
1
M. Zen, dkk., Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: Centre For Entrepreneurship Development, 2005),
h. 46.
1
2
sakit, tempat ibadah, dan lain sebagainya untuk dhuafa yang membutuhkan
dengan syariat Islam. 2 Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang
Maka dari itu, hukum zakat adalah wajib atas setiap umat Muslim yang
Hal ini telah diterangkan di dalam Al-Quran, pada Surat At-Taubah 103 pada
berikut ini:
Artinya :
“Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu maka kamu telah
Sesuangguhnya doamu itu (menjadi) ketenangan jiwa bagi mereka. Dan Allah
yang berbunyi:
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Tersedia di (http://pusat.baznas.go.id/wp-content/perpu/Undang-Undang No 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat.pdf) diunduh pada tanggal 12 Februari 2018.
3
Artinya:
Islam untuk dapat meningkatkan daya guna dan hasil guna. Pengelolaan
lembaga yang dibentuk oleh masyarakat yang memiliki tugas dalam membantu
Salah satu LAZ yang ada di Indonesia ialah Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Al-Azhar. LAZ Al-Azhar adalah satuan kerja yang dibentuk oleh Yayasan
dhuafa melalui optimalisasi dana Zakat, Infaq, Sedekah dan dana sosial lain
yang dibenarkan oleh syariat agama & sumber daya yang ada di masyarakat.
profit bagi pengurusnya.4 Dan hal tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat
3
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Tersedia di (http://pusat.baznas.go.id/wp-content/perpu/Undang-Undang No 23 Tahun 2011
tentang Pengelolaan Zakat.pdf) diunduh pada tanggal 12 Februari 2018.
4
Profil Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat. Tersedia di (http://alazharpeduli.com/
profil) diunduh pada tanggal 12 Februari 2018.
4
amil zakat inilah yang menjadi sesuatu yang kompetitif bagi para
pengelolanya. Lembaga amil zakat harus terus bersaing secara positif dengan
mampu
mengelola dana ZISWAF dengan baik. Hal tersebut dilakukan untuk
yang bersangkutan.
haruslah dikenal oleh masyarakat. Karena dengan dikenal dan diingat oleh
Sehingga masyarakat inilah yang nantinya akan menjadi donatur atau muzakki
di LAZ Al-Azhar.
Agar dikenal dan diingat oleh masyarakat, maka suatu perusahaan atau
perusahaan atau lembaga mereka. Seperti yang telah dijelaskan oleh Peter dan
Olson bahwa brand awareness atau kesadaran merek adalah sebuah tujuan
pengambilan keputusan.
5
Dharmawan Lubis, Pengaruh Brand Characteristic terhadap Kepercayaan dan Niat Beli
Konsumen Serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen, JEBvol. 5, no 1 (Maret 2011), h. 4.
5
terjalin
antara lembaga atau perusahaan dengan publiknya untuk dapat
yang disampaikan.7
brand awareness sehingga mampu menarik hati para donatur atau muzakki
memiliki program menarik yang tidak dimiliki oleh lembaga amil zakat lain,
6
Frank, Jefkins. Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2004), h.10.
7
Morissan. Manajemen Public Relations, (Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri, 2008), h. 41.
6
kegiatan
kursus singkat 5 bulan. Selain program, LAZ Al-Azhar telah
memperoleh penghargaan LEPRID pada tahun 2016 dan juga penghargaan dari
Bank Indonesia pada tahun 2018 sebagai LAZ Terbaik se-Pulau Jawa.
apa cara yang dilakukan LAZ Al-Azhar dalam mencapai hasil akhir. Sehingga
B. Identifikasi Masalah
1. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih singkat, terarah, dan tidak melebar ke dalam
hal-hal yang tidak perlu, maka peneliti merasa perlu untuk membatasi
masalah terkait subjek dan objek penelitian. Penelitian ini dibatasi pada
segala aktifitas yang terkait dengan strategi Public Relations di LAZ Al-
Hight Impact.
2. Rumusan Masalah
2. Brand awareness seperti apa yang ingin ditingkatkan oleh LAZ Al-
Azhar?
1. Tujuan Penelitian
Al-Azhar.
2. Manfaat/Kegunaan Penelitian
a. Manfaat Akademis
zakat nasional.
b. Manfaat Praktis
E. Metodologi Penelitian
brand awareness.
2. Paradigma Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
8
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2013), h. 49.
9
Lexy J. Moleng. Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 4.
10
yang lengkap dan tepat dalam penelitian yang diteliti. Berikut beberapa
a. Wawancara Mendalam
masalah tertentu; ini merupakan proses tanya jawab secara lisan, dimana
b. Observasi
10
Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2013), h. 160.
11
Azhar.
c. Dokumentasi
kegiatan perusahaan.
disunting atau diedit. Jika masih ada informasi yang belum lengkap, maka
11
Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik, (Jakarta : PT Bumi Aksara,
2013), h. 143.
12
Nasution. Metodologi Research Penelitian Ilmia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 143.
12
yang digunakan.
bagian analisa atau teori, maka perlu dicek kembali untuk melihat apakah
ada kesalahan atau tidak.13 Jika terdapat hasil wawancara yang tidak layak
a. Reduksi data
memfokuskan pada hal-hal penting yang sesuai dengan tema dan polanya.14
b. Paparan
13
Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, (Jakarta: Rineka Cipta,2010), h. 45.
14
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 92.
13
pengambilan tindakan.15
c. Penarikan Kesimpulan
Zakat Al-Azhar yang beralamat di Jalan Rumah Sakit Fatmawati, No. 27,
RT.08/RW.06, Jakarta Selatan, DKI Jakarta dimulai dari bulan April hingga
F. Tinjauan Pustaka
berkaitan dengan penelitian yang diteliti walaupun arah dan tujuan penelitian
mengoreksi skripsi-skripsi yang telah ada agar tidak terjadi kesamaan judul
15
Miles, Matthew, dan Hubberman, A. Michael, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru, (Jakarta: UI Press, 1992), h. 17.
14
ini dengan penelitian dari Mumpuni Diyah Islamey adalah penelitian dari
lembaga non-profit.
15
merupakan stasiun radio baru dan belum begitu dikenal oleh masyarakat.
tentang strategi Public Relations pada lembaga zakat nasional LAZ Al-
Azhar. Selain itu, penelitian dari Anggi Herlangga juga berisikan tentang
96,7 Hitz FM yang merupakan stasiun radio baru sehingga dapat dikenal
4. Skripsi dari Bill Tesyar Nursallam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jurusan
penelitian Bill Tesyar Nursallam dengan penelitian ini adalah penelitian dari
yang bergelut dalam memasarkan jasa pembiayaan, seperti jual dan beli
kendaraan, mobil bekas Showroom atau Dealer, taksi Blue Bird Group, dan
menerima dana zakat, infaq, sedekah, dan wakaf dari para donatur yang
sasaran.
LAZ Al-Azhar yang berlokasi di di Jalan Rumah Sakit Fatmawati, No. 27,
diinginkan donatur, karena jika donatur merasa puas agar donatur ingin
Public relations berasal dari kata “public”, yaitu sekelompok orang yang
mempunyai
minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal, dan kata
relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik secara lebih
atau perusahaan/lembaga.17
bahwa public relations adalah proses komunikasi yang dilakukan oleh individu
16
Neni Yulianita. Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas Islam
Bandung, 2007), h. 17.
17
Neni Yuliantina, Dasar-dasar Public Relations, h. 27.
18
Rosady Ruslan. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, h. 10.
19
Strategi
Public Relations
1. Product Promotions
2. Publicity
3. Lobbying
artian yang positif. Terdapat beberapa tugas dalam melobi, yaitu (1)
4. Fundraising
19
Scott M. Cultip dan Allen H. Center, Effective Public Relations, revised fifth edition, (USA:
Prentice-Hall Inc), h. 8.
20
mata publik.
5. Special Event
tersebut. Low budget high impact berarti dengan mengeluarkan dana yang
H. Sistematika Penulisan
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi tentang pendahuluan yang membahas tentang latar
penelitian ini.
Dalam bab ini berisi tentang uraian mengenai teori-teori yang relevan yang
akan digunakan sebagai dasar pemikiran dan memberikan arah dalam melakukan
penelitian dan definisi konsep (pengertian strategi, public relations, strategi public
Dalam bab ini berisi tentang profil atau gambaran umum dari Lembaga Amil
Zakat (LAZ) Al-Azhar, seperti sejarah, visi dan misi, makna logo, karakter
lembaga,
program-program, dan struktur organisasi LAZ Al-Azhar yang akan
Bab ini merupakan inti dari penelitian ini karena di dalamnya berisikan
BAB V: PENUTUP
Bab ini merupakan bagian terakhir dan pada bagian ini penulis akan
memberikan kesimpulan dan juga saran mengenai penelitian yang telah dilakukan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir. Dalam hal ini, hasil akhir
fungsi strategi, diantaranya:2 (1) sebuah rencana atau tindakan yang diinginkan
secara sadar, (2) sebuah cara untuk mengecoh lawan atau kompetitor, (3) sebuah
pola dalam suatu rangkaian tindakan, (4) sebuah posisi atau cara menempatkan
organisasi dalam suatu lingkungan, (5) sebuah perspektif atau cara yang
merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh organisasi atau lembaga dalam
mencapai misi atau hasil akhir yang diinginkan oleh organisasi atau lembaga
tersebut.
B. Public Relations
Public relations berasal dari bahasa Inggris, yakni kata “public” dan
1
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006), h. 2.
2
Sandra Oliver, Strategi Public Relations, h. 2.
22
23
“publik”, yaitu sekelompok orang yang mempunyai minat dan perhatian yang
bahasa
Indonesia berarti hubungan-hubungan. Dalam public relations, kata
“relation” ditambahkan huruf “s” sehingga menjadi kata “relations”, yang berarti
adalah dalam arti yang jamak pula. Maka dapat disebutkan bahwa kegiatan dalam
public relations tidak hanya dalam satu macam hubungan, melainkan ada
ini berarti seorang public relations harus mempunyai dan mampu menampilkan
Seni berkomunikasi inilah yang nantinya akan menarik minat publik dan
menarik kepercayaan publik terhadap segala hal yang berkaitan dengan seseorang
3
Neni Yuliantina, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbitan Universitas Islam
Bandung, 2007), h. 17,
4
Neni Yuliantina, Dasar-dasar Public Relations, h. 20.
5
Neni Yuliantina, Dasar-dasar Public Relations, h. 27.
24
bahwa
peranan public relations dibagi menjadi empat kategori, yaitu:6
timbal balik tersebut, maka akan tercipta rasa saling percaya, saling
6
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2002), h. 21-23
25
citra baik dari suatu lembaga/perusahaan. Selain itu, public relations juga
26
menurun/rusak.7
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari
1. Product Promotions
menyebarluaskan pesan tentang suatu produk sehingga produk ini dapat diingat
7
Neni Yuliantina, Dasar-dasar Public Relations, h. 42.
8
Scott M. Cultip dan Allen H. Center, Effective Public Relations, revised fifth edition, (USA:
Prentice-Hall Inc), h. 8.
9
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group,
2011), h. 458.
27
Tujuan promosi dapat dilihat melalui dua sudut pandang, yakni tujuan
utama dan tujuan khusus promosi. Tujuan utama promosi ada tiga, yaitu:
dari masyarakat.
Selain fungsi utama promosi, juga terdapat fungsi khusus promosi, yaitu:10
banyak informasi mengenai suatu produk atau jasa dari perusahaan tertentu.
10
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, h. 505-506.
28
perusahaan atau produk tertentu. Hal ini dimaksudkan agar pelanggan tetap
2. Publicity
(2011), bahwa fungsi dan tugas public relations salah satunya ialah
media tentang kegiatan organisasi atau lembaga yang harus diketahui oleh
11
Elvinaro Ardianto, Handbook of Public Relations: Pengantar Komprehensif, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 261.
29
pure
publicity, free publicity, tie-in publicity, dan paid publicity:13
a. Pure Publicity, yaitu publisitas yang dilakukan dengan cara alamiah atau
b. Free Publicity, yaitu publisitas yang dilakukan seseorang secara bebas tanpa
mengeluarkan uang untuk membeli media. Dalam hal ini, misalnya seorang
bekerja. Selain itu, penggunaan sosial media juga merupakan cara yang
memanfaatkan kejadian dan tempat luar biasa. Dalam hal ini, misalnya
kejadian bencana alam untuk menarik simpati dari khalayak bahwa public
membayar program atau rubrik yang dijual oleh media massa. Dalam hal
12
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, h. 458.
13
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, h. 462-463.
30
3. Lobbying
kegiatan melobi ini merupakan kegiatan yang sangat membantu bagi public
branding biasa.14
melobi.
14
Salim Kartono, Lima Jurus Sukses Berbisnis Retail di Modern Market, (Jakarta: Transmedia
Pustaka, 2007), h. 148.
15
Scott M. Cultip dan Allen H. Center, Effective Public Relations, revised fifth edition, h. 10.
31
4. Fundraising
bergantung
pada sejauh mana organisasi tersebut dapat menghimpun dan
organisasi/lembaga tersebut.
mengenai sejauh mana penggunaan dana yang sudah terkumpul. Selain itu,
Fundraising berasal dari gabungan kata dalam bahasa Inggris, yakni kata
“fund” dan “raising”. Kata “fund” berarti dana, biaya, sedangkan kata
16
Institut Manajemen Zakat, Manajemen Zakat Gaya BUMN: Praktik Pengelolaan Zakat Baitul
Maal Pupuk Kujang, (Ciputat: Divisi Publikasi Institut Manajemen Zakat, 2006), h. 31.
17
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, (Jakarta:
Kencana Prenamedia Group, 2008), h. 90.
18
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, h. 89.
32
Menurut Purwanto (2009), fundraising adalah kegiatan yang dilakukan
seorang amil harus melakukan fundraising dengan baik agar program yang
secara langsung. Kegiatan ini dilakukan melalui proses interaksi dan daya
19
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta: Teras,
2009), h. 12.
20
Aprizal, Skripsi Sarjana: “Strategi Fundraising dalam Meningkatkan Penerimaan Dana Zakat
pada Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2015), h.
26.
33
donasi. Contoh dari metode direct fundraising ini misalnya melalui direct
yang kuat, tanpa diarahkan untuk melakukan transaksi donasi pada saat itu
event, menjalin relasi, melalui referensi dari orang yang dikenal, ataupun
ini, muzakki dapat dengan langsung menyalurkan zakatnya, dan metode ini
ialah muzakki bisa saja akan merasa jenuh karena mendengarkan amil
akan mendapatkan informasi yang lebih luas mengenai kegiatan apa saja yang
21
Aprizal, Skripsi Sarjana: “Strategi Fundraising dalam Meningkatkan Penerimaan Dana Zakat
pada Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat”, h. 27.
34
5. Special Event
Special event atau kegiatan khusus biasanya dilakukan oleh lembaga atau
event ini, sebuah perusahaan atau lembaga dapat dengan mudah melakukan
Low Budget High Impact berasal dari bahasa Inggris, yakni kata “low”,
22
Nova Firsan, Crisis Public Relations: Bagaimana Public Relations Menangani Krisis
Perusahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 124.
35
Berdasarkan penjelasan di atas, low budget high impact dapat diartikan
atau biaya yang sedikit, namun dapat menghasilkan dampak dan pengaruh
yang besar.
didirikan untuk mencapai tujuan yang bersifat non-bisnis atau tidak mencari
dana. Dana yang besar hanya boleh digunakan untuk menjalankan program-
menggunakan metode low cost high impact diharapkan walaupun dana yang
23
Jenu Widjaja Tanjung, Stop Promotions, Start Communications, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo Kelompok Gramedia, 2013), hlm. 10.
24
Morissan, Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, h. 89.
36
1. Pengertian Zakat
Pengertian zakat menurut bahasa berasal dari bahasa arab yaitu Al-
Zakat. Jika di tinjau dari segi bahasa, zakat memiliki makna suci, tumbuh,
berkah dan terpuji. Menurut istilah, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang
merupakan titipan dan amanah dari Allah SWT dan penggunaannya harus
bahwa zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang
tertentu.27
2. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur
pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum zakat adalah wajib
25
Nurul Isnaini Lutfiana, Evaluasi Penghimpunan dan Penyaluaran Dana Zakat, (Malang: 2009),
h. 20.
26
Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia,
(Jakarta: Prenada Media Group, 2006), h. 15.
27
Lili Bariadi, Muhammad Zen, dan M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, (Jakarta: CV. Pustaka Amri,
2005), h. 4.
37
atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.28 Di dalam Al-
Artinya : Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
(QS. At-Taubah:103).
perantara antara muzakki dan mustahik. Karena, dengan adanya LAZ ini maka
akan mempermudah penyaluran dan penerimaan dana zakat agar tepat sasaran
dan menyeluruh.
Di dalam Lembaga Amil Zakat (LAZ), terdapat peran penting dari Amil
Zakat itu sendiri. Amil Zakat adalah petugas yang ditunjuk oleh pemerintah
28
Lili Bariadi, Muhammad Zen, dan M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, h. 5.
29
Kementerian Agama RI Direktorat Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia,
(Jakarta: Kementerian Agama RI, 2012), h. 59.
38
Walaupun
LAZ merupakan organisasi non-profit, petugas amil zakat berhak
mendapatkan upah yang wajar dan pantas, tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil. Yang dimaksud dengan upah dengan ukuran yang wajar ialah yang
sesuai dengan kesepakatan bersama dan tidak ditentukan oleh amil itu sendiri.
berhak mendapatkan upah dari zakat, karena fungsi amil zakat yang cukup
Fungsi tersebut tidaklah mudah, para amil zakat harus teliti, agar tidak
ada mustahik yang tidak menerima zakat. Karena kemungkinan ada mustahik
kesengsaraan hidupnya kepada orang lain. Selain itu, seorang amil zakat
muslim, (2) seorang mukalaf (dewasa) yang sehat akal dan pikirannya, (3)
seorang yang jujur, (4) seorang yang memahami seluk beluk zakat (mulai dari
30
M. Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 96.
31
M. Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia, h.
96.
32
M. Ali Hasan, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di Indonesia, h.
97.
39
Zakat
(LAZ), sebuah lembaga haruslah memenuhi beberapa standar sebagai
berikut: (1) LAZ merupakan lembaga pengelola zakat yang dibentuk oleh
Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri. (4) Siap melakukan
pengelolaan zakat.
dipenuhi, diantaranya:33
peraturan perundang-undangan.
33
Kementerian Agama RI Direktorat Pemberdayaan Zakat, Standarisasi Amil Zakat di Indonesia,
h. 61-62..
40
syariat.
melaksanakan kegiatannya.
laba/keuntungan.
h. Bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala. Dalam hal ini, LAZ
terakhir.
34
Yusuf Wibisono, Mengelola Zakat Indonesia, (Jakarta: Prenamedia Group, 2015, h. 100.
41
tahun terakhir.
a. Rekomendasi BAZNAS;
sebagai badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM bagi yayasan
35
https://www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/16/01/08/o0m8gd9-kemenag-terbitkan-
aturan-baru-untuk-laz
36
http://baznas.banyuasinkab.go.id/wp-content/uploads/sites/253/2017/09/KMA-NO.-333-THN-
2015-PEMBERIAN-IZIN-LAZ.pdf.pdf
42
e.
Surat pernyataan sebagai pengawas syari'at di atas meterai yang
bersangkutan
tahun.
3 (tiga) provinsi yang mencakup: (1) nama program, (2) lokasi program,
(3) jumlah penerima manfaat, (4) jumlah zakat yang disalurkan, (5)
43
keluaran (output), (6) hasil (outcome), (7) manfaat (benefit), dan (8)
melampirkan:
a. Rekomendasi BAZNAS;
badan hukum dari Kementerian Hukum dan HAM bagi yayasan atau
1 (satu) anggota;
bersangkutan;
dana sosial keagamaan lainnya minimal 20 puluh milyar rupiah per tahun.
program, (3) jumlah penerima manfaat, (4) jumlah zakat yang disalurkan,
(5) keluaran (output), (6) hasil (outcome), (7) manfaat (benefit), dan (8)
kepala
kantor wilayah dengan melampirkan:
a. Rekomendasi BAZNAS;
1 (satu) anggota;
bersangkutan;
(tiga) kecamatan yang mencakup: (1) nama program, (2) lokasi program,
(3) jumlah penerima manfaat, (4) jumlah zakat yang disalurkan, (5)
keluaran (output), (6) hasil (outcome), (7) manfaat (benefit), dan (8)
6. Perbedaan Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
37
http://pusat.baznas.go.id/wp-content/perpu/Perbaznas1.pdf
47
F. Brand Awareness
nirlaba, organisasi penyedia barang maupun jasa, dan organisasi lokal, regional
maupun global.
Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah tanda
a. Untuk memberikan makna unik pada suatu produk atau perusahaan agar
38
Fandy Tjiptono, Manajemen dan Strategi Merek, (Yogyakarta: C.V. Andi Offset, 2011), h. 3.
39
Fandy Tjiptono, Manajemen dan Strategi Merek, h. 43.
48
sangat
berperan dalam kesuksesan suatu barang atau jasa. Dengan adanya merek,
maka masyarakat dapat membedakan perbedaan karakter produk atau jasa yang
Istilah kesadaran berasal dari bahasa Latin yaitu “concentia” yang artinya
“mengerti dengan”. Kesadaran berasal dari kata dasar “sadar” yang artinya
penting dalam memahami realitas dan bagaimana cara bertindak atau menyikapi
mengenali, mengingat kembali suatu merek sebagai bagian dari kategori produk
produk, pertimbangan kelompok, serta bentuk dan kekuatan merek pada citra dari
40
Bambang Yuniarto, Membangun Kesadaran Warga Negara dalam Pelestarian Lingkungan,
(Yogyakarta: CV Budi Utama, 2013), h. 16-17.
41
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, Strategi Menaklukan Pasar: Melalui Riset
Ekuitas dan Perilaku Merek, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 54-55.
49
merek tersebut.42
awareness. Apabila brand awareness dalam benak konsumen tinggi, maka akan
merek lainnya.
beberapa cara agar brand awareness dapat dicapai dan diperbaiki, yaitu:43
a. Pesan yang disampaikan haruslah mudah diingat dan tampil beda. Selain
tingkatan brand awareness dari yang terendah hingga yang tertinggi, yaitu:44
42
Rini Dwiastuti, Metode Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, (Malang: UB Press, 2017), h. 89.
43
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Tony Sitinjak, Strategi Menaklukan Pasar: Melalui Riset
Ekuitas dan Perilaku Merek, h. 57.
50
adanya bantuan.
44
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman, Brand Equity Ten: Strategi Memimpin
Pasar, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 6-7.
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Profil
LAZ Al-Azhar1
Lembaga Zakat Al Azhar) adalah satuan kerja yang dibentuk oleh Yayasan
dhuafa melalui optimalisasi dana Zakat, Infaq, Sedekah dan dana sosial lain
yang dibenarkan oleh syariat agama & sumber daya yang ada di masyarakat
Lembaga Amil Zakat Al Azhar Peduli Ummat dibentuk oleh Badan Pengurus
tahun 2004, pada saat terjadinya Tsunami di Aceh. Pada saat Tsunami di
Aceh ini merupakan aksi pertama yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar,
kemudian pada tahun 2004 ini pula LAZ Al-Azhar mendaparkan SK dari
1
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, (Jakarta: LAZ Al-
Azhar, 2016), h. 2.
51
52
Ketua Badan Pengurus YPI Al-Azhar. YPI Al-Azhar memiliki beberapa unit,
yaitu Unit Pendidikan, Unit Dakwah dan Sosial, dan Unit Bisnis. LAZ Al-
bawah
Unit Dakwah dan Sosial terdapat Direktorat Dakwah dan Sosial,
kemudian di bawah Direktorat Dakwah dan Sosial itu adalah Al-Azhar Peduli
Ummat. Al-Azhar Peduli Ummat membawa 3 unit, yakni LAZ, Wakaf, dan
BMT (Baitul Maal dan Tanwil atau Koperasi Simpan Pinjam). Dalam AL-
Pada tahun 2004 hingga 2016, LAZ Al-Azhar masih belum memiliki
visi dan misi yang tertata dan terstruktur. Visi dan misi yang dilakukan dalam
Nomor 240 tahun 2016 pada tanggal 23 Mei 2016, barulah LAZ Al-Azhar
memiliki visi dan misi yang tertata dan terstruktur seperti yang ada pada
Berikut merupakan visi dan misi Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-
Azhar, yaitu:4
Visi: “Menjadi Lembaga Amil Zakat yang terpercaya dalam pengelolaan dana
2
Sumber Data Manager Funding Public LAZ Al-Azhar Mei 2018.
3
Sumber Data Manager Funding Public LAZ Al-Azhar Mei 2018.
4
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 2.
53
Misi:
dan manajemen dalam lembaga ini harus dilakukan oleh Sumber Daya
pemberdayaan masyarakat.6
pelaksanaan program.
5
Sumber Data Kadiv. Fundraising, Communication, & Partnership LAZ Al-Azhar Mei 2018.
6
Sumber Data Kadiv. Fundraising, Communication, & Partnership LAZ Al-Azhar Mei 2018.
54
Zakat Al-Azhar, Lembaga Amil Zakat Nasional, Logo Kubah dan menara
umat manusia.
dan misi YPI Al-Azhar, yaitu menuju lembaga dakwah dan pendidikan
yang bebas dari pengaruh aliran dan golongan serta berkiprah untuk
7
Identitas Logo Al-Azhar. Tersedia di (http://www.al-azhar.or.id/index.php/tentang-
kami/identitas/logo) diunduh pada tanggal 15 Mei 2018 pukul 19.20 WIB.
55
dalam memegang prinsip dan tetap berada dalam koridor akidah dan
Lembaga Amil Zakat Al-Azhar adalah satuan kerja yang dibentuk oleh
9. Tulisan ZAKAT yang lebih besar diantara tulisan yang lain sebagai
8
Profil LAZ Al-Azhar. Tersedua di (http://alazharpeduli.com/profil) diunduh pada tanggal 15
Mei 2018 pukul 20.00 WIB.
56
Al Azhar memiliki budaya lembaga yang berfungsi sebagai jatidiri dan spirit
kerja
yang terangkum dalam 5 (lima) sikap yang disebut UMMAT:9
U : UNIVERSAL
Melayani sepenuh hati pada seluruh aspek kehidupan umat manusia yang
berlaku di setiap tempat dan masa sebagai implementasi nilai-nilai Islam yang
M : MANFAAT
M : MARTABAT
A : AMANAH
T : TABLIGH
9
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 2.
57
terletak di bawah Direktorat Dakwah dan Sosial serta dibawahi oleh lima
divisi.
No. Jabatan Nama
Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie,
1. Ketua Pembina YPI Al-Azhar
SH
2. Ketua Pengurus YPI Al-Azhar Drs. Sobirin HS.
3. Ketua Pengawas YPI Al-Azhar Muhammad Suhadi, S.Kom.
4. Kepala Sekretariat Drs. H. Ono Ruhiana, M.Pd.
Kepala Direktorat Pendidikan Dasar
5. Drs. Nuri Muhammadi, M.M.
dan Menengah
6. Kepala Direktorat Dakwah dan Sosial Drs. H. Zainul Arifin
Kepala Direktorat Pendidikan,
7. Dr. M. Dja'far HS, M.M
Pelatihan, dan Pengembangan
Tabel 3.1 Struktur Organisasi YPI Al-Azhar
10
Pengurus Yayasan YPI Al-Azhar. Tersedia di (http://www.al-azhar.or.id/index.php/tentang-
kami/pengurus-yayasan) diunduh pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 11.30 WIB.
11
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Sustainable Prosperity Plan LAZ Al-Azhar 2017, h. 7.
58
Partnership dan bawahi oleh jajaran staff yang ada dalam Divisi Fundraising,
12
Tayangan “Kata Amil” LAZ Al-Azhar. Tersedia di
(https://www.youtube.com/watch?v=eZT6wlmoopc) diunduh pada tanggal 20 Mei 2018 pukul
13.00 WIB.
59
pelayanan dan kenyamanan yang prima bagi para muzakki, dan berusaha
hubungan).
media LAZ Al-Azhar, serta dituntut untuk bekerja cepat dan cermat dalam
ini dilakukan dengan cara mengubah ide menjadi karya edukasi untuk bisa
diantaranya:
Masyarakat (Dasamas).13
13
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Sustainable Prosperity Plan LAZ Al-Azhar 2017,
(Jakarta: LAZ Al-Azhar, 2016), h. 2.
60
a. Zakat Pride15
lebih baik. Program ini meliputi: (1) beasiswa pendidikan (SPP dan
UN) selama setahun, (2) bimbingan belajar dan motivasi spiritual, (3)
sekolah.
hanya itu saja, dalam Zakat Pride juga terdapat program Layanan
14
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Sustainable Prosperity Plan LAZ Al-Azhar 2017, h. 2.
15
Profil Program Zakat Pride LAZ Al-Azhar. Tersedia di (alazharpeduli.com/zakat-pride)
diunduh pada tanggal 18 Mei 2018 pukul 19.00 WIB.
61
lengkap dan islami secara gratis khusus bagi jenazah yang berasal dari
layanan pengobatan.
b. Indonesia Gemilang
kematian bayi dan ibu hami, dan desa pengawal nilai-nilai toleransi
beragama.17
Otomotif.18
17
Profil Program Indonesia Gemilang. Tersedia di (http://alazharpeduli.com/indonesia-
gemilang) diunduh pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 14.20 WIB).
18
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Sustainable Prosperity Plan LAZ Al-Azhar 2017, h. 12.
19
Profil Program Rumah Gemilang LAZ Al-Azhar. Tersedia di
(http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/) diunduh pada tanggal 17 Mei 2018 pukul
20.10 WIB.
63
a. Sejuta Berdaya
makan dan asupan gizi yang cukup, membenahi rumah tinggal sehingga
lebih layak dan sehat, terpenuhinya biaya untuk sekolah bagi anak-anak
telah terkumpul.21
b. Konservasi Lingkungan
masyarakat.22
c. Infralink
pesantren, sekolah, saung ilmu, majelis taklim. Selain itu, juga terdapat
posyandu desa.24
a. Formula
22
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 52.
23
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 52.
24
Profil Program Infralink. Tersedia di (http://alazharpeduli.com/infralink) diunduh pada tanggal
18 Mei 2018 pukul 17.50 WIB.
65
b. Recovery Indonesia
pasca bencana secara psikis, fisik, dan ekonomi. Selain itu, terdapat
c. Volunter Network27
25
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Sustainable Prosperity Plan LAZ Al-Azhar 2017, h. 17.
26
Profil Program Formula dan Recovery Indonesia. Tersedia di
http://alazharpeduli.com/formula) diunduh pada tanggal 18 Mei 2018 pukul 18.30 WIB.
27
Profil Program Volunter Network. Tersedia di (http://alazharpeduli.com/volunter-network)
diunduh pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 15.00 WIB.
66
Pelaporan (Prima).
akhir dari program ini bukan hanya memberikan santunan sesaat kepada
untuk panti atau asrama yatim. Penerima manfaat adalah yatim dan yatim
piatu dhuafa untuk jenjang sekolah SD dan SMP baik laki-laki ataupun
28
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 17.
67
Islam yang ditujukan kepada seluruh sumber daya insani. Program ini
29
Profil Kajian Ekonomi Islam. Tersedia di (http://alazharpeduli.com/kajian-ekonomi-islam)
diunduh pada tanggal 20 Mei 2018 pukul 14.20 WIB.
BAB IV
A. Strategi
Public Relations LAZ Al-Azhar Peduli Ummat dalam
partnership ini saling bersinergi, seperti dalam hal edukasi mengenai ZISWAF
(zakat, infaq, sedekah, dan wakaf), pengumpulan dana zakat, hingga pelaporan
dana zakat.
promotion, publicity, lobbying, fundraising, special event, dan low budget high
impact:
1
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
68
69
1. Product Promotions
Al-Azhar:
“PR harus mampu membuat calon muzakki dan donatur kita ini
paham terkait program-program di LAZ Al-Azhar. PR memiliki
peran penting dalam hal kerjasama dengan coorporate, media
komunikasi, dan sebagainya. PR disini berperan juga dalam
menjembatani antara amil dengan muzakki, dan antara muzakki
dengan penerima manfaat (mustahiq).”2
2
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
70
muzakki di LAZ Al-Azhar. Hal ini seperti yang telah disampaikan oleh
Azhar :
memberdayakan masyarakat
3
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
71
merupakan bukti bahwa dana yang diberikan oleh donatur dan muzakki
pernah berdonasi akan merasa terharu dan bangga karena dana yang
4
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
72
ini:
Ekspresi tersebut tidak hanya terlihat dalam media cetak LAZ Al-
bentuk rasa syukur dan terima kasih dari mustahiq atau penerima dana
tersebut terselip doa dan harapan mereka kepada para muzakki atau
2. Publicity
media untuk menciptakan daya tarik kepada publik.5 Tugas PR tidak hanya
LAZ Al-Azhar juga harus mampu melakukan publisitas agar lembaga amil
zakat ini dikenal positif oleh masyarakat. Pubilitas dapat dilakukan melalui
empat cara, yakni pure publicity, free publicity, tie-in publicity, dan paid
publicity.
a. Pure Publicity
alamiah atau natural. Pure publicity yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar
10.000 takjil gratis perhari selama Ramadhan. Hal ini dilakukan untuk
Sinta Avia, yang sedang berbagi takjil di sekitar Jalan Rumah Sakit
5
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, h. 458.
75
Al-Azhar saja, tetapi juga dilakukan oleh Direktur Eksekutif LAZ Al-
Azhar saja yang melakukan hal tersebut, beberapa staff dan karyawan
b. Free Publicity
merupakan penjelasan dari free publicity yang dilakukan oleh LAZ Al-
Azhar :
Muljawan yang digelar oleh LAZ Al-Azhar dan FEB UIN Jakarta
6
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2005), h. 54.
7
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
82
@lazalazhar. Hal ini seperti yang telah dijelaskan oleh Sinta Avia
10
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
84
ini:
LAZ Al-Azhar :
85
telah dijelaskan oleh Sinta Avia selaku Public Relations LAZ Al-
Azhar:
11
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
87
Twitter yang dikelola oleh LAZ Al-Azhar pada bulan Januari hingga
berikut :
Azhar:
12
Wawancara pribadi dengan Anggriansyah Munggaran. Jakarta, 14 Mei 2018.
13
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
90
c. Tie-in Publicity
manusia. Oleh karena itu, kejadian luar biasa merupakan saat yang tepat
Bencana agar ke Desa Selengen dan Desa Salut, Nusa Tenggara Barat
bersih yang sudah terjadi selama 2 bulan terakhir. Seperti yang terlihat
Contoh lain ialah pada Jumat 1 Juni 2018 lalu, Tim Formula
berupa beras, mie instan, dan gula pasir pada 200 rumah bagi warga
d. Paid Publicity
ialah media cetak berupa banner, baliho, dan spanduk. Hal ini seperti
yang telah disampaikan oleh Sinta Avia selaku Public Relations LAZ
Al-Azhar :
maka biaya yang digunakan untuk membeli media massa juga harus
14
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
93
Fatmawati:
15
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
94
kebahagiaan dari Sinta Avia selaku public relations LAZ Al-Azhar juga
atau publisitas.
16
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
95
17
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
18
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
96
3. Lobbying
konsumen yang sulit ditembus dengan strategi branding biasa.19 LAZ Al-
menggali informasi dari sumber yang harus diketahui oleh perusahaan, (2)
perusahaan/lembaga
19
Salim Kartono, Lima Jurus Sukses Berbisnis Retail di Modern Market, (Jakarta: Transmedia
Pustaka, 2007), h. 148.
20
Scott M. Cultip dan Allen H. Center, Effective Public Relations, revised fifth edition, h. 10.
98
“Dalam hal melobi ini, kita tidak bisa langsung nembak begini
“Pak, karyawan bapak harus berzakat dan donasi di LAZ Al-
21
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
22
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
99
Azhar ya.” Kan nggak begitu, dan kalau kita ngomongnya begitu
ya pasti mereka nolak mentah-mentah.”23
LAZ Al-Azhar:
Rayuan tersebut harus bersifat positif dan tidak boleh keluar jalur
perusahaan yang sedang dilobi. Hal ini disampaikan oleh Sinta Avia
“Kita edukasi mereka bahwa zakat dari lembaga itu benefit atau
keuntungannya banyak banget daripada zakat ke masjid atau ke
kaum dhuafa langsung. Karena kalau di Masjid itu penerimanya
itu-itu aja dan ruang lingkupnya kecil gitu, sedangkan kalau zakat
lewat LAZ Nasional itu bisa jadi pengurang pajak. Misalnya
karyawan mereka ada wajib pajak, dengan karyawan mereka
membayar zakat ke LAZNas dan menunjukkan kwitansi yang
dikeluarkan oleh LAZNas tersebut itu bisa mengurangi pajak
yang karyawan mereka harus bayarkan, gitu.”25
23
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
24
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
25
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
100
26
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
101
lembaga.
dalam Sub Bab “Low Budget High Impact”. Setelah pihak perusahaan
sponsorship.
27
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
28
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
102
d. Memperoleh sponsorship
4. Fundraising
“Di divisi kita, funding public ini ada 3 tim, yaitu funding public
internal, external, dan satisfaction unit.”30
29
April Purwanto, Manajemen Fundraising Bagi Organisasi Pengelola Zakat, (Jakarta: Teras,
2009), h. 12.
30
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
104
melakukan transaksi donasi pada saat itu juga. Contoh dari metode
31
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
32
Aprizal, Skripsi Sarjana: “Strategi Fundraising dalam Meningkatkan Penerimaan Dana Zakat
pada Lembaga Amil Zakat Al-Azhar Peduli Ummat”, h. 27.
106
“Yang kedua, ada funding public external, nah ini yang ngurusin
masyarakat di luar Al-Azhar secara keseluruhan, misalnya dari
masyarakatnya hingga masjid-masjid di perkantoran, masjid-
masjid reguler, mall-mall.”33
Azhar:
33
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
109
Bell Park, AEON Mall Jakarta Center, AEON Mall BSD City,
melakukan transaksi donasi pada saat itu juga. Contoh dari metode
2018 lalu:
“Ketika kita udah tau nih harta dari calon donatur kita ini
masuk ke kategori merah, kuning, atau hijau melalui kegiatan
Tamarasya tadi. Yang kita cari yang pasti hartanya yang
kategori hijau ya, yang sudah pasti halal. Setelah menemukan
35
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
113
haram jika tidak dikeluarkan untuk hak orang lain. Dengan begitu,
LAZ Al-Azhar.
c. Satisfaction Unit
LAZ Al-Azhar:
satisfaction unit ini, maka Sahabat Al-Azhar akan merasa dihargai, dan
1) I-Base
38
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, (Jakarta: LAZ Al-
Azhar, 2016), h. 22.
39
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
40
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 22.
115
saja yang merupakan tuan rumahnya, tetapi para donatur yang biasa
kopi khas Desa Gemilang binaan LAZ Al-Azhar dari Desa Pelakat,
41
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
42
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 23.
43
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 23.
116
sedekah, dan wakaf). Hal ini terlihat dalam gambar berikut ini:
46
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 25.
118
47
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
119
Al-Azhar:
48
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
120
2) E-baba
49
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
121
perlengkapan Haji dan Umrah. Selain itu ada Baba Serve, yaitu
situs pelayanan jasa Islami dari lahir hingga akhir hayat seperti jasa
5. Special Event
a. Punakawan Show
yang lengkap dengan pesan moral. Acara ini digelar oleh LAZ Al-
diberikan dalam acara Punakawan Show yang sudah digelar sejak tahun
2014 silam. Acara ini selalu dibanjiri oleh pengunjung yang tertarik
50
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
51
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 24.
123
berikut:
dengan Gareng)” yang diadakan pada 2016 lalu. Dalam tema ini
dan Bagong. Suatu hari Gareng yang merupakan anak tertua meraih
kesuksesan yang luar biasa dan menjadi kaya raya. Sementara kedua
dan seolah melupakan mereka. Semar yang dikenal sebagai tokoh yang
Setelah dinasihati, ternyata sifat sombong yang muncul dari diri Gareng
Padahal disetiap harta yang kita miliki terdapat hak orang lain yang
harus dikeluarkan.52
52
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016, h. 24.
125
b. IG Talks
yang telah dijelaskan oleh Sinta Avia selaku Public Relations LAZ Al-
Azhar:
tersebut:
53
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
126
melalui optimalisasi dana Zakat, Infaq, Sedekah dan dana sosial lain yang
dibenarkan oleh syariat agama & sumber daya yang ada di masyarakat.
127
jika dana yang dikeluarkan untuk keperluan strategi public relations yang
“Kita ada strategi Low Cost High Impact, yaitu gimana caranya kita
ngeluarin biaya sedikit, tapi impact-nya tuh besar. Karena kan kita itu
lembaga non-profit ya, jadi biaya yang dikeluarkan juga harus
minim.”54
Azhar melakukan hal-hal seperti (1) pendekatan melalui isu yang beredar,
(2) pendekatan melalui pemanfaatan promosi program pihak lain, dan (3)
54
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
128
beredar baik di media sosial ataupun di media massa. Contoh berita yang
sedang beredar pada saat itu adalah kasus penipuan Travel Umrah Abu
Tours yang melibatkan puluhan ribu jamaah Umrah, salah satunya adalah
Daeng Taddang (83) dan istrinya yang bernama Daeng Lenteng (50)
uang sebesar 17 juta rupiah pada Agustus 2017 lalu. Namun mereka tidak
lampiran.
55
Wawancara pribadi dengan Anggriansyah Munggaran. Jakarta, 14 Mei 2018.
129
Trans 7 dan dapat ditonton oleh masyarakat, seperti pada gambar berikut
ini :
130
untuk Daeng Taddang dan isteri. Selain itu, di akhir acara, terdapat
tulisan ucapan terima kasih dari Hitam Putih untuk LAZ Al-Azhar.
“Kita melihat bahwa iklan di televisi itu mahal, tapi kita juga lihat
bahwa kita „kan punya Halal Community seperti Halal Fashions,
Halal Foods, Halal Tourism, Halal Pharmacy. Semua restoran
binaan kita rata-rata memiliki televisi, nah kita harus memasang
tayangan mengenai LAZ Al-Azhar di media yang ada dalam
Halal Community dan restauran binaan kita tadi. Tidak hanya
media televisi saja, kita juga berupaya bagaimana caranya agar
memanfaatkan aplikasi yang sudah terkenal dan banyak
digunakan oleh masyarakat, misalnya Aplikasi BNI. Dengan
adanya aplikasi BNI, kita cukup bekerjasama dengan BNI tanpa
harus membuat aplikasi berbasis zakat. Intinya, kita cukup
memanfaatkan media mereka dan tentunya dengan berbagai
kerjasama. Pemanfaatan ini dilakukan supaya kita bisa ada
dimana-mana tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.”
131
Sistem barter adalah kegiatan tukar menukar barang ataupun jasa yang
yang telah ada kesepakatan barter. Hal ini telah dijelaskan oleh Sinta
56
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 14 Mei 2018.
57
Wawancara pribadi dengan Dikalustian Rizkiputra. Jakarta, 14 Mei 2018.
132
barter berupa booth gratis yang diberikan salah satu Mall untuk LAZ
Al-Azhar dengan event yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar untuk Mall
tersebut. Seperti yang telah dijelaskan oleh Sinta Avia selaku Public
“Jadi misalnya ada Mall yang pengen kita barter event supaya kita
punya booth disana tetapi tidak dipungut biaya, kita bikin acara
talkshow disana supaya mall tersebut juga ada event. Jadi
barternya itu berupa event, bukan berupa bayar uang sewa booth
gitu. Dari event itu sebenarnya juga ada keuntungan juga buat kita
untuk promosiin LAZ Al-Azhar.”
booth di suatu Mall, pihak LAZ Al-Azhar juga dapat melakukan event
dan di dalam event tersebut juga terdapat unsur promosi dan publisitas
IGTalks.
lembaga pendidikan dan tempat beribadah saja. Namun, saat ini masyarakat
sudah lebih mengenal LAZ Al-Azhar. Karena adanya kegiatan event yang
ini terlihat dari adanya peningkatan jumlah donatur dan muzakki. Pada
bulan Januari 2018 hingga Juni 2018, jumlah donatur sudah mencapai
25.920 orang. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sinta Avia selaku
beberapa public figure yang menunaikan zakat dan qurbannya setiap tahun
zakatnya di LAZ Al-Azhar, misalnya pada tanggal 14 Juni 2018 dan pada
58
Wawancara pribadi dengan Sinta Avia. Jakarta, 20 Juni 2018.
134
ini:
135
One, David Eric Burke juga pernah menyalurkan zakatnya di LAZ Al-
6.733.332.952 rupiah.
3.254.646.252 rupiah. Selain itu, pada bulan Januari 2018, LAZ Al-Azhar
sebesar dua ratus lima belas juta rupiah. Sedangkan pada bulan Maret 2018,
137
2018.
a. Bank
138
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
a. Product Promotions
b. Publicity
Azhar melalui empat cara, yakni pure publicity, free publicity, tie-in
publicity, dan paid publicity. Pure publicity adalah kegiatan publisitas yang
139
140
pembicara pada suatu acara. Selain itu, tie-in publicity (publisitas dengan
dengan mendistribusikan air bersih pada 2 Juni 2018 lalu. Yang terakhir
ialah paid publicity (publisitas dengan membeli media massa). LAZ Al-
pada hari biasa dan 1000 lembar pada bulan Ramadhan. Selain itu juga
menggunakan iklan bracket motor pada kendaraan para amil di LAZ Al-
Azhar.
c. Lobbying
target market atau CSR. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menggali
biaya. Jika HRD setuju, maka LAZ Al-Azhar akan memperoleh sponsorship
d. Fundraising
e. Special Event
beredar agar nama LAZ Al-Azhar dapat masuk ke televisi, seperti pada
dengan pihak lain. Misalnya muncul di majalah atau tempat iklan Halal
dengannya. Selain itu, LAZ Al-Azhar juga melalukan sistem barter kepada
jika membuka gerai zakat di mall-mall yang telah sepakat untuk barter.
menunaikan zakat dan qurbannya setiap tahun di LAZ Al-Azhar, selain itu
juga adanya peningkatan jumlah donatur pada Januari 2018 hingga Juni
CSR/Sponsorship.
B. Saran
selama ini agar pencapaian sebelumnya dapat bertahan atau meningkat, dan
itu, tingkatkan pelayanan baik berupa fasilitas, sarana, atau program agar tidak
Buku
Bariadi, Lili, Muhammad Zen, dkk, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: CV. Pustaka
Amri, 2005.
Cultip M. Scott, Allen H. Center, dkk., Effective Public Relations, revised fifth
edition, USA: Prentice-Hall Inc.
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman, Brand Equity Ten: Strategi
Memimpin Pasar, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Gunawan, Imam, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik, Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013.
Hasan, Ali, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di
Indonesia, Jakarta: Prenada Media Group, 2006.
Hasan, M. Ali, Zakat dan Infak: Salah Satu Solusi Mengatasi Problema Sosial di
Indonesia, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008.
Kartono, Salim, Lima Jurus Sukses Berbisnis Retail di Modern Market, Jakarta:
Transmedia Pustaka, 2007.
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Annual Report LAZ Al-Azhar 2016,
Jakarta: LAZ Al-Azhar, 2016.
144
145
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar, Sustainable Prosperity Plan LAZ Al-Azhar
2017, Jakarta: LAZ Al-Azhar, 2014.
Liliweri, Alo, Komunikasi Serba Ada Serba Makna, Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2011.
Lubis,
Dharmawan, Pengaruh Brand Characteristic terhadap Kepercayaan dan
Niat Beli Konsumen Serta Dampaknya pada Loyalitas Konsumen, JEBvol.
5, no 1 (Maret 2011), h. 4.
Miles, Matthew, dan Hubberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang
Metode-Metode Baru, Jakarta: UI Press, 1992.
Tjiptono, Fandy, Manajemen dan Strategi Merek, Yogyakarta: C.V. Andi Offset,
2011.
Zen, M., dkk,. Zakat dan Wirausaha, Jakarta: Centre For Entrepreneurship
Development, 2005.
Karya Ilmiah
Internet
http://alazharpeduli.com/volunter-network
http://alazharpeduli.com/zakat-pride
http://indonesiagemilang.com/2015/08/05/membangun-indonesia-dari-desa/
http://pusat.baznas.go.id/wp-content/perpu/Perbaznas1.pdf
http://pusat.baznas.go.id/wp-content/perpu/Undang-Undang No 23 Tahun
2011 tentang Pengelolaan Zakat.pdf
http://rumahgemilang.com/profil/sejarah-singkat/
http://www.al-azhar.or.id/index.php/tentang-kami/identitas/logo
https://www.youtube.com/watch?v=eZT6wlmoopc
Referensi Lain
Adalah Lembaga Amil Zakat Al Azhar yang memberikan hadiah 2 paket umrah
untuk Daeng Taddang dan Daeng Lenteng. Mereka tak kuasa menahan rasa
bahagia dan bersujud sebagai tanda rasa syukur. Sigit mengatakan sosok Daeng
Taddang sangat inspiratif. Di tengah keterbatasan ia tetap bersemangat untuk
menabung demi mencapai cita-citanya umrah ke tanah suci. “Insyaallah kami
membawa amanah dari para dermawan di luar sana supaya bisa mewujudkan cita-
citanya pergi ke tanah suci. Semoga Allah meridai usaha kita semua”, kata
Direktur Eksekutif Lembaga Amil Zakat Al Azhar Sigit Iko Sugondo dalam
keterangannya, Rabu (18/). Daeng Taddang mengaku sangat bahagia mendapat
hadiah perjalanan umrah ini. Rusli anak dari Daeng Taddang dan Daeng Lenteng
juga mengaku dari tahun 1972 mengayuh becak dan 10 tahun menabung akhirnya
kini orang tuanya bisa beribadah ke tanah suci.
“Alhamdulillah hari ini doa bapak saya terkabulkan. Dan buat donatur terima
kasih atas bantuannya kepada orang tua saya. Semoga bantuan ini bisa dibalas
kebaikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, ujar Rusli.
Artikel 2
Bagi muzakki yang ingin berdonasi dan berkonsultasi seputar zakat namun
terjebak kesibukan dan tidak bisa datang ke gerai zakat, Rian juga menawarkan
solusi berupa layanan Zakat Home Service. “Tinggal telepon ke kantor dan Tim
kami siap menjemput donasi para muzakki di rumah atau kantor yang berada di
wilayah Jabodetabek berapapun jumlah donasinya,” tutur Rian.
Artikel 4
“Mulanya, suatu hari Bagong (diperankan oleh komedian Jabrik) merasa gundah
gulana karena melihat sang Paman Togog (diperankan oleh komedian Choki)
diam-diam menaruh hati pada seorang wanita yang akan dinikahi Bagong
bernama Hasanah. Hal itu Bagong ketahui ketika membaca status sosial media
Paman Togog yang kerap kali memuji Hasanah,” kata Sigit Iko dalam rilis yang
diterima Republika.co.id, Selasa (20/6).
Melihat saudaranya sedang sedih, Gareng (diperankan oleh komedian Farly) dan
Petruk (diperankan oleh Manajer Komunikasi LAZ Al Azhar Sigit TP) mencoba
menghibur. Namun berbagai usaha sudah dilakukan tetap, kesedihan Bagong
tidak bisa hilang. Hingga akhirnya datanglah Semar untuk membantu
memberikan solusi kepada anaknya itu dengan mendatangkan langsung Paman
Togog. Semar langsung menanyakan kepada Togog kenapa sampai hati merebut
wanita yang akan segera menikah dengan keponakannya sendiri yaitu Bagong.
Merasa difitnah, Togog pun langsung naik pitam dan menanyakan kepada
Bagong apa buktinya. Bagong menjawab bahwa status di sosial media sang
paman belakangan ini selalu memuji-muji Hasanah dan itu membuat Bagong
merasa dibakar api cemburu yang luar biasa. Mendengar hal itu, Togog pun
terkejut. Ternyata telah terjadi kesalahpahaman. Hasanah yang dimaksud Togog
di setiap status sosial medianya bukan wanita idaman hati Bagong, melainkan
Hasanah program BNI Syariah yang gaungnya sudah terkenal hingga seluruh
kayangan.
Kegemilangan program BNI Syariah itu dituangkan dalam 7 Magnificent of
Hasanah menjadi tema besar dalam milad kali ini, yaitu 7 pencapaian BNI Syariah
selama 7 tahun berkarya. “Akhirnya mereka pun kembali rukun dan damai. Aksi
para wayang ini pun berhasil menghibur ribuan pasang mata yang hadir,” tutur
Sigit.
Selain
menampilkan Punakawan Show, dalam acara yang diselenggarakan oleh
LAZ Al Azhar ini ada juga santunan 700 anak yatim binaan LAZ Al Azhar.
Pengumpulan dana wakaf dari seluruh cabang BNI Syariah di Indonesia untuk
wakaf bus senilai Rp 750 juta dengan Nadzhir Yayasan Pesantren Al Azhar juga
menjadi salah satu acara yang menarik. Pengumpulan wakaf ini dilakukan dengan
cara live streaming dan di antara cabang ditayangkan hasil pengumpulan
wakafnya, sehingga masing – masing cabang akan berlomba untuk
mengumpulkan wakaf terbanyak.
Menurut Anwar Anshori dari Bank Indonesia dengan penghargaan ini Laz Al
Azhar menjadi contoh bagi lembaga zakat lainnya.
"Sistem yang sudah sangat baik dari Laz Al Azhar ini bagus untuk dikembangkan
di lembaga zakat lain di daerah. Ini bisa menjai role model lembaga ziswaf"
katanya di Zakat Day Laz Al Azhar, Rabu (6/6/2018)
Menanggapi hal itu Ketua Umum YPI Al Azha, Sobirin ini merupakan prestasi
membanggakan bagi Laz Al Azhar.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh artis kondang Haykal Kamil yang
merupakan Duta Pengentasan Kemiskinan LAZ Al Azhar. Haykal yang hadir
sekaligus mewakili kakaknya Zaskia Adya Mecca sesama Duta LAZ Al Azhar
yang saat itu berhalangan hadir mengaku senang bersinergi dalam mengentaskan
kemiskinan di Indonesia. “Saya dulu pernah belajar di sekolah Al Azhar. Kini
setelah lulus saya berpikir mau berkontribusi apa untuk Al Azhar dan masyarakat,
akhirnya saya putuskan untuk ikut bergabung menjadi duta LAZ Al Azhar dalam
mengentaskan kemiskinan di Indonesia,” ujar Haykal. Dalam acara tersebut juga
dilakukan pencanangan program nasional “Bersama Mengentaskan Kemiskinan”
yang mengajak seluruh elemen masyarakat baik dari unsur akademisi, korporasi,
komunitas maupun elemen pemerintah untuk dapat bersatu padu menyatukan
semangat untuk bersama mengentaskan kemiskinan di Indonesia yang dibuka oleh
Ketua Umum YPI Al Azhar, Bapak H.M Suhadi dan dihadiri oleh para mitra
kerja, mitra relawan, mitra program dan pelaku zakat.
Artikel 7
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menerbitkan regulasi baru mengenai
pemberian izin lembaga amil zakat (LAZ). Peraturan ini tercantum dalam
Keputusan Mentri Agama (KMA) Nomor 333 Tahun 2015 yang ditandatangani 6
November 2015 lalu.
Jaja mengatakan, regulasi ini merupakan salah satu cara untuk memperkuat dan
menunjukkan keseriusan dalam pengelolaan zakat. "Jadi zakat tidak bisa dimain-
mainkan lagi. Kalau ingin mengelola zakat hendaknya amanah dan serius," ujar
dia kepada Republika beberapa waktu lalu.
Hingga saat ini, kata Jaja, telah ada lima lembaga zakat yang mengajukan
perizinan. Empat di antaranya, telah mendapatkan Surat Keputusan (SK). Menurut
Jaja, regulasi ini akan berlaku mulai 26 November 2016. Ia mengimbau agar
lembaga zakat yang belum mempunyai legalitas segera mengajukan izin.
Menanggapi banyaknya lembaga zakat berskala kecil yang muncul masjid-masjid
dengan penghimpunan dana minim dan tidak memenuhi syarat, Jaja mengatakan,
"Itukan berarti ilegal. Agar legalitasnya bisa dipertanggungjawabkan segera
mendaftar," kata dia.
Pendapat ini juga mendapat dukungan dari Ketua Umum Forum Zakat (FOZ) Nur
Efendi. Menurut dia, banyaknya lembaga amil zakat yang belum terdaftar justru
menjadi evaluasi baik bagi Kemenag, BAZNAS maupun LAZ.
"Bisa jadi mereka tidak mendaftar itu karena tidak tahu. Itu yang harus
diperhatikan. Jadi sebelum men-judge mereka ilegal, harus dipastikan mereka
mengerti registrasinya. Kan selama ini dari sisi sosialisasi masih minim," ujar
CEO Rumah Zakat ini.
Menurut Efendi, perlu ada tahapan sebelum menyatakan lembaga tersebut ilegal,
misalnya dengan sosialisasi, surat teguran, hingga penindakan. Selain menjadi
UPZ, ia juga menyarankan lembaga-lembaga tersebut juga dapat bermitra dengan
Laznas. Dengan adanya KMA, jumlah batasan minimum lebih kecil daripada
yang ditentukan Baznas. Jumlah ini juga tidak harus terpenuhi selama pengajuan,
namun dapat berupa kesanggupan. Apabila Laz tidak mampu memenuhi jumlah
yang telah ditentukan, lembaga ini bisa diturunkan skalanya. Adapun aturan yang
masih mengganjal bagi Efendi antara lain pembatasan jumlah jaringan yang bisa
dibuka oleh Laznas. Selama ini, Laznas hanya boleh membuka satu jaringan di
ibukota provinsi, sementara Baznas dapat membuka hingga kabupaten/kota.
Rumah Zakat sendiri sudah mendapat SK Menteri Agama sebagai Lembaga Amil
Zakat Nasional (Laznas) pada Senin (4/1). Nur Efendi berharap RZ semakin
berkomitmen menjadi mitra pemerintah dan Baznas untuk menghimpun dan
mengelola dana zakat, infak, sedekah serta dana sosial lainnya. Selain itu Ia juga
berharap RZ dengan gerakan dan kampanyenya, yakni "Sharing Happiness" bisa
mengajak sebanyak-banyaknya masyarakat agar lebih peduli dan senang berbagi.
Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) yang memisahkan diri dari struktur Lembaga
Kemanusiaan PKPU juga mendapatkan SK yang sama. Direktur Utama IZI
Wildhan Dewayana menyebut, lahirnya IZI adalah upaya mengoptimalkan
pengelolaan dan pelayanan zakat sesuai dengan UU Zakat No 23 Tahun 2011.
"IZI akan mengembangkan aktivitas pengelolaan zakat dan semua hal yang
melekat padanya yang sebelumnya telah dikelola oleh PKPU selama 16 tahun,"
kata Wildhan.
Dirjen Bimas Islam Kemenag Prof Machasin berpesan agar Lembaga Zakat
Nasional yang telah mendapatkan surat izin dapat menjadi lembaga zakat yang
amanah dan dapat mencapai standar penghimpunan zakat senilai minimal Rp 50
miliar dalam satu tahun. "Kami ucapkan selamat atas keluarnya surat keputusan
menteri agama sebagai lembaga amil zakat nasional dan tentunya lembaga zakat
yang telah mendapatkan izin ini dapat amanah," ujar Machasin.
Lampiran 1
Hasil Wawancara
Narasumber : Sinta Avia
Jabatan : Public Relations – Islamic Finance Partnership
Waktu : Senin, 14 Mei 2018
Tempat : Kantor Operasional Lembaga Amil Zakat Al-Azhar
Jalan Rumah Sakit Fatmawati, No. 27, RT.08/RW.06,
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Peneliti : Rahayu Aletif Delima
Asal Kampus : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi : Strategi Public Relations Lembaga Amil Zakat Al-
Azhar Peduli Ummat dalam Meningkatkan Brand
Awareness (Studi Kasus: Kantor Operasional LAZ Al
Azhar Peduli Ummat Jalan Rumah Sakit Fatmawati
No. 27, RT.08/RW.06, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Hasil Wawancara :
10. Selain slogan, kegiatan promosi apalagi yang dilakukan oleh LAZ Al-
Azhar agar dikenal oleh masyarakat?
“Kegiatan promosi kita lebih ke edukasi, karena kita bukan lembaga non-
profit.
Selain edukasi, kita juga menggunakan beberapa media cetak kayak
spanduk, banner, baliho. Kalau kamu lewat sepanjang jalan Fatmawati ini
pasti ada kan nama kita. Di mall-mall Jabodetabek juga ada. Karena kita
lembaga non-profit, jadinya kita lebih ke barter sama mall-mall itu karena
kita dibebaskan uang sewa. Misalnya saya sebagai PR barter dalam mengisi
acara dan menjadi MC di suatu Mall. Kita buka booth disana tetapi pihak
mall minta kita untuk mengisi acara atau event. Kita punya acara IGTalks
(Indonesia Gemilang Talkshow). Jadi kita bikin acara talkshow disana supaya
mall tersebut juga ada event. Jadi barternya itu berupa event, bukan berupa
bayar uang sewa booth gitu. Dari event itu sebenarnya juga ada keuntungan
juga buat kita untuk promosiin LAZ Al-Azhar. Sebenarnya kita ngadain
event itu juga ngeluarin biaya juga, tapi kita lebih memilih ngeluarin biaya
buat edukasi daripada buat sewa booth. Karena kita juga nanti bakal di audit
kan keuangannya jadi harus jelas kemana uang kita, apakah buat edukasi atau
buat apa gitu.”
15. Selain seminar, kegiatan sosialisasi apa lagi yang dilakukan agar LAZ
Al-Azhar agar lebih dikenal oleh masyarakat? Apakah ada kegiatan
festival atau event tertentu?
“Iya. misalnya saya sebagai PR barter dalam mengisi acara dan menjadi MC
di suatu Mall. Kita buka booth disana tetapi pihak mall minta kita untuk
mengisi acara atau event. Kita punya acara IGTalks (Indonesia Gemilang
Talkshow), yaitu talkshow tentang ZIS, keuangan syariah, kehidupan Islami,
dan sebagainya. Jadi misalnya ada Mall yang pengen kita barter event supaya
kita punya booth disana tetapi tidak dipungut biaya, kita bikin acara talkshow
disana supaya mall tersebut juga ada event. Jadi barternya itu berupa event,
bukan berupa bayar uang sewa booth gitu. Dari event itu sebenarnya juga ada
keuntungan juga buat kita untuk promosiin LAZ Al-Azhar. Apalagi dalam
bulan Ramadhan ini, kita punya event Al-Azhar Zakat’s Day, dimana seluruh
masyarakat Al-Azhar seperti sekolah, universitas, pengurus, walu murid, itu
serentak pada tanggal yang kita tentukan serentak di satu hari itu untuk
menunaikan zakatnya di LAZ Al-Azhar, gitu. Kita juga punya event
Punakawan Show, yaitu hiburan komedi yang menyelipkan dakwah
mengenai kewajiban zakat.”
16. Metode fundraising apa yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar? Secara
langsung atau tidak langsung?
“Fundraising bisa dilakukan lewat edukasi tadi, dan jangan memaksa lho ya.
Kita bisa mengajak langsung tetapi bukan memaksa, kita kasih edukasi pelan-
pelan dan yang penting masuk ke awareness mereka. Selain itu, kita juga ada
metode fundraising melalui email blast, yaitu bagiannya Satisfaction Unit dan
Telemarketing. Itu kita rutin me-email blast menginformasikan mengenai
hasil pengelolaan donasi. Selain itu, dalam email tersebut kita juga
menawarkan program-program yang sedang berkembang. Misalnya pada saat
ada bencana alam, prestasi anak didik RGI, dan sebagainya.”
18. Selain metode membayar zakat langsung, apakah ada metode lain atau
e-commerce?
“Selain bank dan Tokopedia, kita juga bekerja sama dengan e-Baba yang
merupakan e-commerce baru. Karena e-Baba itu e-commerce baru dan belum
berkembang, jadi belum seefektif Tokopedia, sih.”
3. Apa yang membuat di era sekarang ini masih banyak masyarakat yang
belum peduli dan sadar tentang kewajiban berzakat dan menolong
sesama?
“Ada dua faktor. Pertama karena kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai pengelola zakat. Masih banyak masyarakat yang menganggap
bahwa pengelola zakat itu adalah panitia masjid. Kedua, karena kurangnya
pengetahuan masyarakat mengenai manfaat berzakat.
8. Apa
strategi yang dilakukan oleh public relations dalam memecahkan
suatu masalah atau krisis?
“Pertama, PR bertugas untuk menjaga reputasi suatu lembaga atau
perusahaan. Terkadang pasti ada human errors yang mampu menodai
reputasi lembaga. Muzakki dan donatur di LAZ Al-Azhar rata-rata
merupakan orang-orang yang kritis dan high end (kelas menengah ke atas)
dan mereka sangat kritis, cerdas, dan jenius. Ketika ada masalah, cara yang
paling mudah dan sering dilakukan ialah adanya komunikasi yang baik. Yang
salah kita akui salah, dan yang benar kita akui benar. Jangan pernah
membenarkan yang salah. Selama dikomunikasikan dengan baik, perlahan
masalah akan cepat selesai, baik itu masalah internal maupun masalah
eksternal. Yang kedua, dalam problem solving jangan pernah mencari siapa
yang benar dan siapa yang salah, tetapi tujuan akhirnya ialah bagaimana
mendapatkan solusi dari masalah tersebut. Misalnya kita sedang
memproduksi suatu materi atau event, dan memerlukan anggaran yang besar
hingga milyaran rupiah. Anggaran tersebut digunakan untuk membuat
katalog, banner, dan brosur. Secara prosedur kan harus melalui approval atau
persetujuan dahulu. Sedangkan terkadang acara dilapangan itu harus segera di
accept. Nah, ini merupakan tugas PR untuk menjadi komunikator dalam
mengkomunikasikan alasan mengapa tidak melalui approval terlebih dahulu.
PR harus mampu menjelaskan dan mengkomunikasikan alasan dan jawaban
dari masalah yang terjadi supaya dapat baik kembali seperti semula. Intinya,
selama komunikasi selalu kita jaga maka tidak akan ada masalah yang besar.”
11. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari sosial media tersebut?
“Memang betul bahwa sosial media mampu membangun awareness
masyarakat, tetapi kita juga butuh action dalam pengumpulan dana zakat.
Menggunakan sosial media hanya mendapatkan 1 : 100 antara actions dan
awareness. Misalnya ada 100 netizen yang aware terhadap zakat dari
postingan kita di sosial media, tetapi mungkin hanya ada 1 netizen yang
action atau membayar zakat langsung.”
3. Apa yang membuat di era sekarang ini masih banyak masyarakat yang
belum peduli dan sadar tentang kewajiban berzakat dan menolong
sesama?
“Alasan yang pertama ialah kurangnya edukasi tentang zakat. Masyarakat
sekarang ini hanya mengetahui zakat hanya seputar zakat fitrah, yaitu zakat
yang dikeluarkan pada saat bulan Ramadhan. Masih banyak masyarakat yang
belum memahami bahwa zakat itu ternyata juga ada zakat Maal (zakat
pertanian, pertambangan, profesi, dan sebagainya). Nah, edukasi inilah yang
belum diterima baik oleh masyarakat. Alasan kedua ialah kurangnya edukasi
tentang perbedaan zakat, infaq, dan sedekah. Masih banyak masyarakat yang
mengira bahwa anak yatim juga menerima zakat, padahal jika dilihat dari
status “yatim”-nya, mereka tidak menerima zakat. Yang menerima zakat itu
diantaranya yaitu fakir, miskin, musafir, riqab, muallaf, amil, gharimin,
fisabilillah, dan ibnus sabil. Jika dilihat dari status, yatim menerimanya infaq.
Kecuali jika dilihat dari sisi keluarganya yang fakir atau miskin, barulah
yatim boleh menerima zakat. Nah, hal-hal seperti ini „kan harus diedukasikan
ke masyarakat. Alasan ketiga ialah kurangnya dukungan dari pemerintah, dan
pemerintah lebih meninggikan pajak daripada zakat. Padahal jika dilihat dari
hukum Islam, pajak hukumnya sunnah, sedangkan zakat hukumnya wajib.”
5. Apa saja tugas yang dilakukan oleh public relations di LAZ Al-Azhar?
“PR harus mampu membuat calon muzakki dan donatur kita ini paham terkait
program-program di LAZ Al-Azhar. PR memiliki peran penting dalam hal
kerjasama
dengan coorporate, media komunikasi, dan sebagainya. PR disini
berperan juga dalam menjembatani antara amil dengan muzakki, dan antara
muzakki dengan penerima manfaat (mustahiq).”
11. Apa saja kekurangan dan kelebihan dari sosial media tersebut?
“Kelebihannya adalah saat ini masyarakat lebih memilih media yang
fleksibel. Contohnya masyarakat lebih suka menonton di Youtube daripada di
Televisi. Nah, ini jadi kesempatan kita untuk menggunakan Youtube atau
sosial media lain untuk mem-posting konten-konten yang bagus atau video-
video singkat. Kekurangannya, di sosial media masih banyaknya masyarakat
yang belum interest terhadap postingan kegiatan kemanusiaan. Kalau kita
posting, paling yang nge-like itu-itu aja. Followers kita juga masih dalam
ruang lingkup LAZ Al-Azhar aja.”
13. Selain seminar, kegiatan sosialisasi apa lagi yang dilakukan agar LAZ
Al-Azhar agar lebih dikenal oleh masyarakat? Apakah ada kegiatan
festival
atau event tertentu?
“Salah satunya kita punya Event Purnakawan Show, yaitu hiburan komedi
yang berisikan dakwah dan edukasi mengenai ZIS. LAZ Al-Azhar merupakan
satu-satunya lembaga yang memiliki Event Purnakawan Show. Pertunjukan
ini dimainkan oleh Direktur Al-Azhar, Amil LAZ Al-Azhar, dan selebritis-
selebritis Indonesia. Event Purnakawan Show pernah dipertunjukkan di mall-
mall, salah satunya Mall Bintaro Exchange, Jakarta Selatan.”
14. Apakah LAZ Al-Azhar menggunakan media massa sebagai alat untuk
publisitas? Jika iya, media massa apa saja yang digunakan? Apa saja
kelebihan dan kekurangan dari masing-masing media massa yang
digunakan?
“Dulu kita mencetak spanduk di hari biasa paling banyak 300 lembar dan
paling sedikit 150 lembar. Kecuali ada moment Ramadhan bisa sampe 500
lembar, bahkan bisa 1000. Menurut saya, spanduk ini kurang efektif karena
tidak bertahan lama dipajangnya. Misalnya hari ini dipasang, besok sudah
dicopot oleh satpol PP. Padahal harga spanduk itu kira-kira 70 ribu
rupiah/lembar. Solusinya adalah, saat ini kita lagi nurunin jumlah spanduk
menjadi 100 lembar, dan kita lagi gencar-gencarnya memasang iklan bracket
di motor milik kalangan internal. Iklan bracket di motor ini lebih efektif,
karena bisa dilihat oleh masyarakat langsung di jalan raya, apalagi kalau lagi
macet gitu „kan. Selain itu, bracket ini tidak ada yang berani nyopot. Saat ini
iklan di bracket motor udah terpasang sebanyak 10 motor, dan ini lumayan
efektif. Bulan Ramadhan ini akan kita tambah menjadi 20 motor. Biayanya
sekitar 900 ribu rupiah per motor. Selain itu, kita juga membuat majalah,
namanya Warta Al-Azhar. Majalah ini kita cetak setiap 2 bulan sekali,
kemudian dibagikan ke donatur-donatur tetap kita. Ini merupakan bentuk
laporan kita ke donatur, mau donaturnya membaca atau engga, ini udah
menjadi kewajiban kita untuk menyebarkan majalah kita tadi. Isinya bukan
cuma berita aja, tetapi ada laporan-laporan perkembangan program juga di
dalamnya, sehingga mereka tahu dana yang sudah terkumpul ada berapa.”
17. Selain metode membayar zakat langsung, apakah ada metode lain?
“Kita baru bekerja sama dengan Tokopedia dan eBaba. Kita udah pernah
kirim proposal ke Bukalapak, Shoppe, dan sebagainya tetapi belum ada
respon. Saya salut dengan Tokopedia, padahal Tokopedia itu pemiliknya
adalah orang Nasrani. Tetapi mereka merangkul semua lembaga-lembaga
zakat dan biayanya gratis. Ada kesepakatan juga, yaitu data donatur harus ke-
input di kita juga, karena kita juga harus tahu dan kita juga yang mem-follow
up. Dan Alhamdulillah sekarang banyak masyarakat yang berdonasi lewat
Tokopedia. Artinya masyarakat sekarang ini sudah lebih memilih kemudahan
transaksi
lewat digital daripada tunai.”
Peneliti, Narasumber,
Lampiran 5
Data Donatur Februari 2018
Data Donatur Maret 2018
Lampiran 6
LAZ
Al-Azhar (Anggriansyah Munggaran) pada 14 Mei 2018
B. Foto Bersama Public Relations LAZ Al-Azhar (Sinta Avia) pada 14 Mei 2018
C. Foto Bersama Manager Funding Public LAZ Al-Azhar (Dikalustian
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 8
Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 29, dan Pasal 34 ayat (1)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
Dengan . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-2-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
6. Mustahik . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-3-
Pasal 2
Pasal 3 . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-4-
Pasal 3
Pasal 4
BAB II . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-5-
BAB II
BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 5
Pasal 6
Pasal 7
d. pelaporan . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-6-
Bagian Kedua
Keanggotaan
Pasal 8
Pasal 9 . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-7-
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12 . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-8-
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Bagian Ketiga
BAZNAS Provinsi
dan BAZNAS Kabupaten/Kota
Pasal 15
(1) Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan zakat
pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota
dibentuk BAZNAS provinsi dan BAZNAS
kabupaten/kota.
(2) BAZNAS . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
-9-
Pasal 16
Bagian Keempat . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 10 -
Bagian Keempat
Lembaga Amil Zakat
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19 . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 11 -
Pasal 19
Pasal 20
BAB III
PENGUMPULAN, PENDISTRIBUSIAN,
PENDAYAGUNAAN, DAN PELAPORAN
Bagian Kesatu
Pengumpulan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23 . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 12 -
Pasal 23
Pasal 24
Bagian Kedua
Pendistribusian
Pasal 25
Pasal 26
Bagian Ketiga
Pendayagunaan
Pasal 27
(1) Zakat dapat didayagunakan untuk usaha
produktif dalam rangka penanganan fakir miskin
dan peningkatan kualitas umat.
(2) Pendayagunaan . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 13 -
Bagian Keempat
Pengelolaan Infak, Sedekah,
dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya
Pasal 28
(1) Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga
dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial
keagamaan lainnya.
(2) Pendistribusian dan pendayagunaan infak,
sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai
dengan peruntukkan yang diikrarkan oleh
pemberi.
(3) Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial
keagamaan lainnya harus dicatat dalam
pembukuan tersendiri.
Bagian Kelima
Pelaporan
Pasal 29
(1) BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan
laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak,
sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya
kepada BAZNAS provinsi dan pemerintah daerah
secara berkala.
(2) BAZNAS . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 14 -
BAB IV
PEMBIAYAAN
Pasal 30
Pasal 31
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 15 -
Pasal 32
LAZ dapat menggunakan Hak Amil untuk membiayai
kegiatan operasional.
Pasal 33
BAB V
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 34
(3) Pembinaan . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 16 -
BAB VI
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 35
BAB VII . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 17 -
BAB VII
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 36
BAB VIII
LARANGAN
Pasal 37
Pasal 38
BAB IX . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 18 -
BAB IX
KETENTUAN PIDANA
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
(2) Tindak . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 19 -
BAB X
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 43
BAB XI . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 20 -
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 44
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Agar . . .
www.djpp.kemenkumham.go.id
- 21 -
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 25 November 2011
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 25 November 2011
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
www.djpp.kemenkumham.go.id
Lampiran 10
PENJELASAN
ATAS
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2011
TENTANG
PENGELOLAAN ZAKAT
I. UMUM
Untuk .
..
www.djpp.kemenkumham.go.id
-2-
Pasal 2
Huruf
Huruf b
Yang dimaksud dengan asas “amanah” adalah pengelola zakat
harus dapat dipercaya.
Huruf c
Yang dimaksud dengan asas “kemanfaatan” adalah pengelolaan
zakat dilakukan untuk memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi mustahik.
Huruf d
Yang dimaksud dengan asas “keadilan” adalah pengelolaan
zakat dalam pendistribusiannya dilakukan secara adil.
Huruf e
Yang dimaksud dengan asas “kepastian hukum” adalah dalam
pengelolaan zakat terdapat jaminan kepastian hukum bagi
mustahik dan muzaki.
-3-
Huruf f
Yang dimaksud dengan asas “terintegrasi” adalah pengelolaan
zakat dilaksanakan secara hierarkis dalam upaya meningkatkan
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
Huruf g
Yang dimaksud dengan asas “akuntabilitas” adalah pengelolaan
zakat dapat dipertanggungjawabkan dan diakses oleh
masyarakat.
Huruf i
Yang dimaksud dengan “rikaz” adalah harta temuan.
Ayat (3)
Yang dimaksud dengan “badan usaha” adalah badan usaha
yang dimiliki umat Islam yang meliputi badan usaha yang tidak
berbadan hukum seperti firma dan yang berbadan hukum
seperti perseroan terbatas.
Pasal 7
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan “pihak terkait” antara lain kementerian,
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau lembaga luar negeri.
Pasal 15
Ayat (1)
Di Provinsi Aceh, penyebutan BAZNAS provinsi atau BAZNAS
kabupaten/kota dapat menggunakan istilah baitul mal.
Pasal 16
Ayat (1)
Yang dimaksud “tempat lainnya” antara lain masjid dan majelis
taklim.
Pasal 27
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan “usaha produktif” adalah usaha yang
mampu meningkatkan pendapatan, taraf hidup, dan
kesejahteraan masyarakat.
Yang dimaksud dengan “peningkatan kualitas umat” adalah
peningkatan sumber daya manusia.
Ayat (2)
Kebutuhan dasar mustahik meliputi kebutuhan pangan,
sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan.
www.djpp.kemenkumham.go.id
SURAT KETERANGAN
Menerangkan bahwa:
NIM : 11140510000163
Adalah benar telah mengadakan wawancara untuk bahan penelitian skripsi yang
berjudul “Strategi Public Relations Lembaga Amil Zakat Al-Azhar dalam
Meningkatkan Brand Awareness (Studi Kasus: Kantor Operasional LAZ Al-
Azhar Jalan Rumah Sakit Fatmawati No. 27, RT.08/RW.06, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta)”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi diatas.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Dikalustian Rizkiputra
SURAT KETERANGAN
Menerangkan bahwa:
NIM : 11140510000163
Adalah benar telah mengadakan wawancara untuk bahan penelitian skripsi yang
berjudul “Strategi Public Relations Lembaga Amil Zakat Al-Azhar dalam
Meningkatkan Brand Awareness (Studi Kasus: Kantor Operasional LAZ Al-
Azhar Jalan Rumah Sakit Fatmawati No. 27, RT.08/RW.06, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta)”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi diatas.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Anggriansyah Munggaran
SURAT KETERANGAN
LAZ Al-Azhar
Menerangkan bahwa:
NIM : 11140510000163
Adalah benar telah mengadakan wawancara untuk bahan penelitian skripsi yang
berjudul “Strategi Public Relations Lembaga Amil Zakat Al-Azhar dalam
Meningkatkan Brand Awareness (Studi Kasus: Kantor Operasional LAZ Al-
Azhar Jalan Rumah Sakit Fatmawati No. 27, RT.08/RW.06, Jakarta Selatan, DKI
Jakarta)”.
Dengan tujuan untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi diatas.
Demikianlah surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Sinta Avia