PENYANDANG DISABILITAS
DI YAYASAN SAYAP IBU CABANG JAKARTA
Skripsi
Oleh :
i
KATA PENGANTAR
ii
5. Bapak Muhtadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan waktu, pikiran dan tenaganya dalam membimbing penulisan
skripsi ini.
6. Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta yang telah menerima penulis untuk
melakukan penelitian skripsi, Bapak Sudarno, S.Pd selaku pembimbing
penelitian di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, Anak-anak asuh Yayasan
Sayap Ibu Cabang Jakarta-unit Cirendeu, Ibu Esti selaku Pelatih Lukis
anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta (dalam program
Pengembangan Minat dan Bakat), Kak Egar dan Kak Aji selaku Pelatih
Musik anak-anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta (dalam program
Pengembangan Minat dan Bakat).
7. Seluruh karyawan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Pimpinan
dan segenap karyawan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, serta Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Keluarga besar Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) angkatan 2010:
Desia Cahya Ningrum, Lilis Yunengsih (Nhe), Nurul, Mia, Anisa, Badzlia
(Zill), Nurhandayani (Nunung), Vivih, Sri Rahmayani (Enci), Resa (Eca),
Yulia (Yusi), Maya, Salamah, Tiflah, Iqbal, Irfan, Rendy, Fikri, Anfal,
Taufik, Arya, Viqih, Ade, Wawan, Ujang, Heri, Givano, Adit. Terima
kasih atas kebersamaannya, kerjasamanya, kenangan/pengalaman yang
terjadi bersama-sama. Semoga ilmu yang kita dapat bersama bermanfaat,
sukses untuk kita dan semoga tetap terjaga sillaturahim kita.
Hanya dengan doa dan harapan yang bisa penulis berikan kepada semua
pihak yang telah berperan besar bagi penulis selama penulis melakukan studi di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, hingga penulis dapat menggapai jenjang Strata I.
Dan penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Tetapi
semoga masih banyak juga dari skripsi ini yang bisa menjadi manfaat bagi yang
membacanya.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
A. Pengembangan .............................................................................. 21
1. Pengertian Pengembangan ........................................................ 21
2. Tahapan Pengembangan ............................................................ 23
iv
3. Tujuan Pengembangan .............................................................. 24
B. Minat ............................................................................................. 24
1. Pengertian Minat ....................................................................... 24
2. Ciri-ciri Minat ........................................................................... 26
3. Macam-macam Minat ............................................................... 26
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat ................ 27
C. Bakat ............................................................................................. 29
1. Pengertian Bakat ....................................................................... 29
2. Macam-macam Bakat ............................................................... 32
D. Anak-Anak Penyandang Disabilitas ............................................... 32
1. Pengertian Disabilitas ............................................................... 32
2. Macam-macam Disabilitas ........................................................ 33
3. Jenis-jenis Disabilitas ................................................................ 36
E. Pengembangan Minat dan Bakat .................................................... 37
1. Pengertian Pengembangan Minat dan Bakat ............................. 37
2. Faktor-faktor Pengembangan Minat dan Bakat .......................... 37
3. Mengembangkan Minat dan Bakat ............................................ 38
F. Minat dan Bakat dalam Seni Lukis dan Seni Musik ....................... 41
1. Seni Lukis ................................................................................. 41
2. Seni Musik ................................................................................ 41
v
BAB IV: TEMUAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN .............. 57
A. Kesimpulan ................................................................................... 91
B. Saran ............................................................................................. 92
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
kehidupan anak-anak tentu dipengaruhi oleh banyak hal yang ada pada hidup
mereka, baik dari diri mereka sendiri dan juga lingkungan mereka. Karena setiap
anak yang terlahir ke dunia ini tidak pernah tahu akan terlahir dari orangtua atau
keluarga dengan kondisi yang seperti apa. Mereka juga tidak tahu akan terlahir
dengan tubuh yang lengkap sempurna atau dengan kondisi tubuh yang
proses. Terkadang diantara anak-anak sudah ada yang dapat mengetahui atau
menyadari keadaan hidupnya baik secara fisik/psikis atau status keluarga sejak
usia dini. Namun ada juga yang baru mengetahui atau menyadarinya ketika
beranjak dewasa.
Terlepas dari berbagai masalah yang menyangkut anak-anak. Baik itu dari
permasalahan fisik, status keluarga, status sosial, dan lainnya. Namun setiap anak-
anak yang terlahir ke dunia ini, harus mendapatkan hak-hak mereka. Salah
satunya hak untuk mendapatkan pendidikan, baik itu di dalam dan atau di luar
lembaga pendidikan. Karena pendidikan itu salah satu hal yang dapat mendukung
anak-anak mendapatkan banyak ilmu pengetahuan baik secara teori dan juga
2003 pasal 1 butir 1, pendidikan adalah: “usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
Pendidikan juga tidak terbatas hanya untuk anak-anak tertentu saja. Misalnya
hanya untuk anak-anak yang normal secara fisik, terlahir dari keluarga yang kaya,
adalah hak setiap anak-anak. Semua anak-anak berhak mendapatkannya, baik itu
anak-anak yang terlahir dengan fisik yang normal atau “istimewa”, terlahir dari
keluarga yang kaya atau sederhana, terlahir dengan orangtua yang lengkap atau
tidak lengkap karena perceraian dan atau karena kematian (yatim piatu), termasuk
mereka anak-anak yang tinggal bukan dengan keluarga kandung mereka. Karena
dengan pendidikan juga dapat membentuk karakter anak. Di mana karakter adalah
nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata
berkehidupan baik ,dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam
mengajar. Melalui pendidikan itu juga lahir minat serta bakat pada diri anak-anak.
Dari hal itu juga kemudian tumbuh minat serta bakat mereka terhadap sesuatu
1
Anas Salahudin dan Irwanto Alkrienciehie, Pendidikan Karakter (Pendidikan Berbasis Agama dan Budaya
Bangsa) ( Bandung: Pustaka Setia, 2013), h. 41
2
Ibid, h.42
3
yang menurut mereka sesuai dengan keinginan hati dan kemampuan mereka untuk
melakukannya.
adalah dengan mengembangkan apa yang menjadi minat serta bakat mereka.
Karena setiap anak yang terlahir ke dunia ini memiliki karakter yang berbeda-
beda, walaupun mereka terlahir dari orangtua yang sama. Tetapi karakter yang
mereka miliki mempengaruhi minat serta bakat mereka terhadap suatu bidang.
Minat dan bakat yang dimiliki oleh anak-anak tidak dapat dipaksakan sesuai
dengan keinginan orang dewasa. Karena suatu hal yang dipaksakan, akan sulit
dikendalikan karena tidak sesuai dengan keinginan hati dan atau kemampuan diri.
Menciptakan manusia yang berkualitas, dengan bekal yang matang sejak usia
anak-anak merupakan salah satu proses untuk menentukan masa depan. Karena,
Masa depan adalah sekuens (evolusi atau revolusi) dari kehidupan kemarin dan
hari ini. Sehingga kondisi zaman yang akan hadir pada masa depan dapat kita
Karena sesungguhnya kesuksesan itu dapat diraih oleh setiap orang. Bahkan
tidak berpihak hanya pada mereka yang memiliki fisik atau psikis yang normal.
diberikan oleh Allah. Masih ada hal-hal yang dapat diubah oleh manusia itu
3
Hayadin, Peta Masa Depanku (Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Sosial, 2005), h. 13
4
dan layak untuk mendapatkan hak mereka di segala aspek kehidupan. Walaupun
tentu akan tetap berbeda dengan anak-anak lainnya dengan kondisi yang normal.
Salah satu yayasan yang juga menangani masalah anak-anak tersebut yakni
Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta. Yayasan ini menjadi tempat tinggal untuk
anak-anak terlantar dan juga yang sebagai penyandang disabilitas. Yayasan ini
berdiri atas rasa keprihatinan dan kepedulian terhadap banyaknya kasus mengenai
anak-anak terlantar. Di mana kasus tersebut terjadi karena berbagai faktor seperti
kehamilan dan kelahiran yang tidak diinginkan oleh suatu pasangan. Entah hal
tersebut terjadi karena hubungan bebas atau kehamilan di luar nikah, atau juga
karena kondisi fisik anak yang kurang sempurna; faktor ekonomi keluarga; karena
menjadi orangtua tunggal, dan faktor lainnya. Sehingga mereka yang seharusnya
Sedangkan dilain kisah, banyak pasangan suami istri yang sudah menikah cukup
Oleh karena itu Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta berusaha untuk menjadi
wadah bagi anak-anak terlantar dan juga disabilitas, menjadi rumah untuk mereka
4
Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Sudarno (salah satu pengurus yang membimbing dan mendampingi
mahasiswa/i dalam melakukan penelitian) di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta Kebayoran Baru Jakarta Selatan tgl: 02
September 2016, pkl: 10.30 – 11.30 WIB.
5
tinggal dan tumbuh sebagaimana anak-anak. Tumbuh dengan baik serta dapat
belajar banyak hal, terutama bagaimana belajar untuk mampu mengurus diri
sendiri. Karena untuk anak-anak disabilitas, bisa mengurus diri sendiri adalah
yang tinggal di panti tersebut tidak jauh berbeda dengan kegiatan sehari-hari
layaknya anak-anak tinggal di rumah biasa. Hanya saja lebih terstruktur dari segi
kegiatan dan waktunya. Mereka juga yang sudah memasuki masa belajar di
sekolah. Mereka belajar di sekolah atau instansi pendidikan di luar yayasan. Ada
yang sekolah di sekolah umum (inklusi) dan juga ada yang di sekolah ‘luar biasa’.
rutinitas yang biasa dilakukan. Karena yang diutamakan oleh yayasan ini adalah
matang untuk masa depan mereka. Karena dengan kondisi mereka, baik itu dari
segi fisik yang “istimewa” dan juga status mereka. Mereka harus memiliki bekal
ilmu pengetahuan yang matang, agar mereka dapat mandiri dan mencapai masa
depan yang cemerlang. Alangkah kasihannya mereka, bila dengan kondisi mereka
tersebut. Mereka juga kurang akan ilmu pengetahuan, karena tidak dibekali
Bukan hanya ilmu pengetahuan saja yang dibutuhkan oleh anak-anak untuk
5
Hasil wawancara peneliti dengan Bpk. Sudarno (salah satu pengurus yang membimbing dan mendampingi
mahasiswa/i dalam melakukan penelitian) di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta Kebayoran Baru Jakarta Selatan tgl: 02
September 2016, pkl: 10.30 – 11.30 WIB.
6
membekali keterampilan yang sesuai dengan minat bakat anak-anak adalah agar
mereka bisa menguasai keterampilan tersebut sesuai dengan apa yang mereka
sukai dan mereka mampu untuk melakukannya. Ini merupakan salah satu bentuk
Satu bagian penting dari pengembangan diri adalah harga diri atau rasa
kebanggaan diri. Orang dengan rasa harga diri yang tinggi, umumnya memiliki
sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Mereka yang puas dengan diri mereka
Oleh karena itu di sini peneliti tertarik untuk mengangkat hal tersebut sebagai
bahan penelitian. Karena bagi peneliti, untuk menjadikan anak-anak generasi yang
terampil tidak bisa dengan paksaan. Baik itu untuk anak-anak yang normal atau
atau minat untuk melakukannya sesuai dengan kemampuan atau bakat yang
Cabang Jakarta”.
B. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini lebih terfokus pada apa yang ingin diteliti.
Maka peneliti membatasi masalah yakni pada proses yang dilakukan oleh
6
Brent D. Ruben Dan Lea P. Stewart, Komunikasi Dan Perilaku Manusia (Jakarta: PT. Rajagrafindo, 2014), h.
251.
7
Yayasan Sayap Ibu Jakarta dalam pengembangan minat bakat pada anak-anak
disabilitas yang memiliki minat bakat pada bidang kesenian khususnya seni musik
dan melukis.
C. Rumusan Masalah
ini yaitu:
pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu
selama mengikuti pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni
b. Objek dari penelitian ini adalah program pengembangan minat dan bakat
pada bidang seni lukis dan musik yang dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu
Cabang Jakarta.
E. Tujuan Penelitian
Dari batasan masalah dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
F. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan penilaian atau koreksi bagi Yayasan Sayap Ibu Cabang
menyukai dan berbakat dalam bidang seni musik dan melukis yang telah
Bahwa mengembangkan minat bakat bagi anak-anak adalah suatu hal yang
memiliki bekal keterampilan sesuai dengan apa yang anak-anak sukai dan
3. Bagi penulis yakni sebagai salah satu bahan untuk lebih meningkatkan
ilmiah.
sebagai salah satu referensi atau perbandingan bagi mereka yang akan
5. Sebagai salah satu bentuk karya ilmiah yang akan menjadi tambahan
G. Metodologi Penelitian
teoritik berbagai metode, kelebihan dan kekurangannya, yang dalam karya ilmiah
a. Metode Penelitian
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, di mana peneliti adalah sebagai
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
Dengan melihat dari beberapa pengertian oleh para ahli dan juga
lapangan. Peneliti merasa lebih bisa menguasai proses yang ada pada metode
kuantitatif.
7
Sedarmayanti dan Syarifudin Hidayat, Metodologi Penelitian (Bandung: Cv. Mandar Maju, 2011) cet. I, h. 25
8
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2014) cet.IX, h. 1
9
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007) edisi revisi cet. ke
23, h. 4.
11
Lokasi dalam penelitian ini yakni di Yayasan Sayap Ibu yang berada di dua
tempat yaitu Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta di Jln. Barito II/55 Kebayoran
Baru Jakarta dan Yayasan Sayap Ibu – Cabang Jakarta Unit Cirendeu di Jln.
Cirendeu). Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta yang berada di Jalan Barito
merupakan pusat dari panti cabang Jakarta dan semua data anak-anak di
Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta berada di alamat ini. Sedangkan unit
Cirendeu merupakan tempat tinggal atau wisma bagi anak laki-laki yang
berusia dari 10 (sepuluh) tahun ke atas. Anak-anak yang menjadi subjek dari
penelitian ini adalah mereka anak-anak yang tinggal di unit Cirendeu. Karena
memang fokus dari program pengembangan yang dilakukan pada saat ini
adalah mereka. Kemudian, untuk waktu penelitian yang telah dilakukan yaitu
ini, yaitu:
1. Observasi
mengetahui dan memahami apa yang ada di Yayasan Sayap Ibu Cabang
program pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan seni
2. Wawancara
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
anak yang berada di unit/wisma Cirendeu, serta dengan pelatih lukis dan
10
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 64
11
Ibid, h. 72
13
Tabel 1
Rancangan Informan
METODE
STATUS INFORMASI YANG
NO INFORMAN JUMLAH PENGUMPULAN
INFORMAN DICARI
DATA
Kepala Tumbuh
Kembang Anak
YSI cabang Gambaran Yayasan, latar
Wawancara bebas
Jakarta / belakang program
1 Bpk. Sudarno 1 terstruktur,
Koordinator pengembangan, kegiatan anak-
dokumentasi
program anak di Yayasan, dll.
Pengembangan
Minat dan Bakat
Gambaran dari kegiatan
pelatihan musik, materi dan
metode yang digunakan dalam Wawancara bebas
Kak Egar dan
2 Pelatih Musik pelaksanaan pelatihan musik, 2 terstruktur,
Kak Aji
hambatan dan tantangan dalam dokumentasi
melatih anak dalam belajar seni
musik, dll.
Metode dan materi yang
digunakan dalam belajar seni Wawancara bebas
3 Ibu Esti Pelatih Lukis lukis, hambatan serta tantangan 1 terstruktur,
dalam melatih anak-anak dokumentasi
belajar seni lukis, dll.
Data pribadi yang mereka
ketahui, seperti: usia, jenjang
pendidikan, alamat sekolah,
hobi, minat serta bakat;
Anak-anak Anak-anak yang penilaian terhadap program
Wawancara bebas
YSI cabang mengikuti program pengembangan minat dan
4 8 terstruktur,
Jakarta-unit Pengembangan bakat pada seni lukis dan seni
dokumentasi
Cirendeu Minat dan Bakat musik yang mereka rasakan,
hambatan serta tantangan
selama mengikuti program
pengembangan minat dan
bakat, dll.
14
3. Dokumentasi
dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, laporan kerja, notulen, catatan
d. Sumber Data
lain).
lain)13.
12
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2012) cet. ke 12, h.
100-101
13
Sedarmayanti dan Hidayat, Metodologi Penelitian, h. 73
15
e. Analisa Data
14
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 88-89
16
Gambar 115
H. Tinjauan Pustaka
15
Ibid, h. 100
17
Mizan Amanah. Dengan penulis yaitu Nurdiana Ratna Sari (107054002332), yang
Woodwork di Yayasan Wisma Chesire Jakarta Selatan. Dengan penulis yaitu Mia
yang dilakukan oleh Yayasan Wisma Chesire Jakarta Selatan pada kelompok
mengenai pemberdayaan yang dilakukan oleh Yayasan Wahana Bina Karya pada
kesamaan yang fatal. Karena dalam penulisan penelitian ini, walaupun sama-sama
18
pengembangan “minat dan bakat”, subjeknya adalah anak-anak dan tidak berfokus
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam skripsi ini terdiri dari 5 bab. Di mana dengan
setiap bagian penulisan berdasarkan bab yang berisi sub materi yang akan dibahas
dan juga memudahkan untuk para calon penulis karya ilmiah untuk menjadi bahan
pembahasan mengenai Minat dan Bakat dalam Seni Lukis dan Seni
Saran.
20
J. Teknik Penulisan
bersumber dari buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan
oleh CeQDA (Center For Quality Development And Assurance) . Dengan tim
penulis yaitu: Hamid Nasuhi, Ismatu Ropi, Oman Fathurahman, M., Syairozi
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Pengembangan
1. Pengertian Pengembangan
sebenarnya mencakup banyak aspek. Jika ditinjau dari berbagai sudut pandang
disiplin ilmu yang mencakup bidang ekonomi, sosial budaya, psikologi dan
politik. Namun semuanya akan selalu menuju kepada proses perubahan aspek
kehidupan manusia, baik individu atau kelompok, menuju ke arah yang lebih
positif16. Menurut arti kata, pengembangan adalah suatu proses, cara atau
minat dan bakat yang ada pada diri anak-anak. Agar minat dan bakat yang ada
pada anak-anak dapat tersalurkan dengan baik dan bermanfaat kelak bagi
kehidupan mereka.
diri individu itu sendiri maupun lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendekatan
empat P, yaitu pribadi (person), proses, press (dorongan), dan produk. Keempat P
ini saling berkaitan satu sama lain dan sering disebut perumusan dari kreativitas.
Keterkaitan ini yaitu ”pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam proses kreatif,
16
Elly Irawan, Pengembangan Masyarakat, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1995), h.3
17
Definisi pengembangan, artikel diakses pada 10 November 2016 dari sumber: http://www.artikata.com/arti-
367883-pengembangan.html
22
produk kreatif18. Hal tersebut merujuk pada beberapa teori berikut ini, yaitu:
Menurut Carl Rogers (1902- 1987) terdapat tiga kondisi dari pribadi
konsep-konsep.
kekurangan19.
dari diri individu sendiri maupun lingkungan. Suatu dorongan yang ada
dalam diri mereka pasti ada dan bersifat internal. Untuk itu perlu adanya
18
Jamila K.A. Muhammad, Special Education for Special Children (Panduan Pendidikan Khusus Anak-anak
dengan Ketunaan dan Learning Disabilities) (Jakarta : Hikmah, 2007), h. 20
19
Ibid, h. 34
20
Ibid, h. 38
23
dan bakat21.
(1994) mengatakan bahwa terdapat suatu hubungan yang erat antara tahap-
2. Tahapan Pengembangan
Mead, perkembangan diri terdiri dari dua tahap umum yang Mead sebut tahap
bersifat elementer yang memungkinkan anak-anak melihat diri mereka sendiri dari
orangtua mereka. Tahap ini ditandai dengan keaslian dan spontanitas pada
21
Ibid, h. 39
22
Ibid, h. 40
24
pengambilan peran dan sikap orang lain secara umum (generalized others), yaitu
masyarakat umumnya23.
3. Tujuan Pengembangan
sendiri. Maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengembangan itu sendiri adalah
untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Dan dalam penelitian ini, tujuan dari
dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta ialah untuk kemandirian serta
B. Minat
1. Pengertian Minat
yang tinggi terhadap sesuatu: gairah, keinginan. Selain itu, minat juga berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
kehendak hasrat (1) fungsi yang terlibat dalam perbuatan yang disadari, (2)
diartikan juga sebagai suatu keinginan untuk memposisikan diri pada pencapaian
23
Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial
Lainnya (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 87
24
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 151
25
Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi (Jakarta : Grasindo, 1999), h. 540
26
Munandir, Program Bimbingan Karir di Sekolah (Jakarta : Depdikbud, 1996), h. 146
25
melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat berhubungan dengan nilai-nilai yang
spesifik, lebih jauh lagi minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan
kegiatan yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu
unsur senang amat kuat didalamnya. Untuk bisa menyenangi sesuatu bisa spontan
yang mendorong anak untuk melakukan apa yang ia inginkan bila ia bebas
dianggap sebagai sesuatu yang dipilih anak untuk menunjukkan eksistensi dirinya.
Mengetahui minat anak bisa dilakukan sejak dini dengan mengamati kebiasaan
pandangan mengenai minat, yaitu suatu ketertarikan terhadap sesuatu yang dapat
27
H. Surya, Kiat Mengajak Anak Belajar dan Berprestasi (Jakarta : Gramedia, 2003), h. 6
28
Tim Pustaka Familia, Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya (Yogyakarta: Kanisius, 2006).
h. 127
29
Ibid., h. 129-130
30
Ibid., h. 137
26
dipengaruhi oleh keadaan sekitar baik lingkungan ataupun orang serta dapat
bersifat sementara.
2. Ciri-ciri Minat
Beberapa ciri-ciri minat yang ada pada diri masing-masing individu adalah
sebagai berikut :
kemudian
menunjukkan bahwa anak lebih menyukai suatu hal daripada hal lain.
3. Macam-macam Minat
macam yaitu:
a. Minat Primitif atau Biologis yaitu minat yang timbul dari kebutuhan
31
Slameto, Belajar dan Faktor Mempengaruhinya (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 180
27
yaitu kebutuhan untuk belajar saja tidak didasarkan pada minat yang
b. Minat Kultural atau Sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan
serba berkelas32.
1. Faktor Intern
32
H.C Witherington, Psikologi Pendidikan. Penerjemah M. Bukhari (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 125
28
anak, maka minat yang timbul pun akan rendah. jika begitu akan
timbul kebosanan, anak tidak bergairah dan bisa jadi anak tidak
matang untuk menerima karena jika anak yang belajar itu sudah
ada kesiapan, maka hasil minat itupun akan lebih baik dari pada
2. Faktor ekstern
cara orang tua mendidik, seperti mendidik anak tidak baik jika terlalu
29
dimanja dan juga tidak baik jika mendidik terlalu keras. Suasana
C. Bakat
1. Pengertian Bakat
Bakat adalah suatu anugerah yang diberikan pada setiap anak, tidak
pandang apakah berkulit hitam, putih, sawo matang, kuning langsat. Kaya atau
miskin, dari keluarga berpendidikan ataupun tidak. Setiap anak adalah khusus dan
unik. Bakat adalah keajaiban yang tersimpan secara genetik, yang akan muncul
bersinar dan mencapai potensinya yang maksimal bila dikembangkan dengan cara
dilahirkan jenius. Demikian pula sebaliknya, bakat atau talenta itu akan tinggal
diam, layaknya harta karun yang tak pernah ditemukan, bahkan mungkin tidak
yang punya kesempatan dan posisi paling strategis dalam penemuan bakat sedini
merupakan potensi yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut
33
Andyda Meliala, Anak Ajaib: Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda Melalui Kecerdasan
Majemuk (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 1
30
“Inherent” dalam diri seseorang, dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur
otak. Secara genetis struktur otak memang telah terbentuk sejak lahir, tetapi
dengan anak manusia itu34. Bakat adalah suatu benih dari suatu sifat yang baru
akan tampak nyata jika bakat tersebut mendapat kesempatan atau kemungkinan
untuk berkembang35.
atau oleh dasar dan ajar atau dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Manusia
lahir telah membawa benih- benih tertentu, benih- benih baru bisa tumbuh
mengusahakan agar benih- benih yang baik dapat berkembang sampai batas
maksimum dan perkembangan benih-benih yang buruk dapat direm dan ditekan
sekuat mungkin sehingga benih yang buruk itu tidak dapat tumbuh36. Karena
bakat akan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah
Artinya, bahwa semakin seseorang dapat mencapai kematangan fisik dan mental,
maka bakatnya juga akan mengalami perkembangan. Selain itu, lingkungan juga
34
Conny R. Semiawan, Perspektif Pendidikan Anak Berbakat, (Jakarta: Grasindo, 1997), h. 11
35
Soegarda Poerbakawatja, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali, 1989), h. 38
36
Mustaqim,dkk., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), h. 36
31
pendidikan yang baik akan menunjang perkembangan bakat-bakat yang ada pada
bahwa orang yang memiliki kecerdasan matematis (logic smart) sebagai orang
yang pintar atau menganggap orang yang memiliki nilai akademis tinggi yang
akan meraih kesuksesan hidup. Namun survei membuktikan bahwa mereka yang
dulunya terkenal nakal dan bandel di kelas, justru pada saat bekerja bisa sukses
dan menjadi pemimpin atas orang-orang yang dikenal rajin dan pandai di kelas.
Mereka yang nakal dan bandel itu bukanlah bodoh, tetapi mereka memang tidak
kecerdasan yang lain. Terkadang orang lupa bahwa setiap individu memiliki
kemampuan untuk menangkap situasi baru, serta kemampuan untuk belajar dari
serta tuntutan yang diajukan oleh kehidupan kita. Bukan tergantung pada nilai IQ,
adalah suatu anugerah yang dimiliki oleh setiap orang, di mana bakat tersebut
dapat berkembang namun bisa menjadi sesuatu yang hanya dimiliki oleh
seseorang namun tidak dapat digunakan secara lebih apabila tidak dilakukan
pengembangan.
37
Ismail Kusmayadi, Membongkar Kecerdasan Anak (Mendeteksi Bakat, dan Potensi Anak Sejak Dini) (Jakarta:
Gudang Ilmu, 2011), h. 21-23
32
2. Macam-macam Bakat
bakat kreatif, bakat akademis, bakat keterampilan dan bakat sosial. Setiap individu
memiliki salah satu atau semua jenis bakat tersebut pada taraf yang berlainan38.
mengklasifikasikan jenis- jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi
maupun yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu: bakat intelektual umum,
bakat akademik khusus, bakat berpikir kreatif- produktif, bakat dalam salah satu
1. Pengertian Disabilitas
orang yang normal sebagai akibat dari “impairment” (yaitu suatu kehilangan atau
keadaan abnormalitas dari psikis, fisiologis atau fisik baik struktur maupun
dalam kehidupan normal di dalam masyarakat dan tingkat yang sama dengan yang
38
Connie Eales, Mendidik Anak Berbakat. Penerjemah A. Supratiknya (Yogyakarta: Kanisius, 1986). h. 15
39
Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 23
40
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak (Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1995). h. 177
41
Colin Barnes dan Geof Mercer, Disabilitas: Sebuah Pengantar. Penerjemah Siti Napsiyah, dkk., (Jakarta: PIC
UIN Jakarta, 2007), h. 105
33
2. Macam-macam Disabilitas
kajian anak luar biasa. Yang mana itu juga berhubungan dengan psikologis
perkembangan anak:
1. Anak Tunanetra
diri anak (erat hubungannya dengan keadaan semasa anak masi dalam
2. Anak Tunarungu
3. Anak Tunagrahita
43
Ibid, h. 93-97
44
Ibid, h. 103-116
35
4. Anak Tunadaksa
dialami pada usia yang lebih besar menunjukkan efek yang lebih kecil
besar45.
dengan adanya Rumah Sakit khusus untuk orang-orang cacat, adanya Sekolah-
yang cacat tersebut. Dengan penanganan yang lebih baik ini, diharapkan anak-
45
Ibid, h. 121-128
36
anak tersebut akan dapat berdiri sendiri kelak dikemudian hari dan tidak selalu
3. Jenis-jenis Disabilitas
Disabilitas memiliki beberapa jenis dan bisa terjadi selama masa hidup
fisik salah satu anggota tubuh bahkan lebih atau kemampuan motorik
bawah rata-rata. Akan tetapi tidak hanya itu saja, disabilitas mental
46
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, h. 178
37
bakat anak, baik yang sudah tampak maupun yang belum tampak48.
47
“Jenis-jenis Disabilitas,” artikel diakses pada 28 November 2016 dari
http://bisamandiri.com/blog/2015/01/macam-macam-disabilitas-atau-gangguan-fungsi/
48
Utami Munandar, Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat (Jakarta : Rineka Cipta, 1999), h. 30
38
c. Lingkungan anak.
psikologis49.
Menghargai dan mendukung apa yang menjadi minat anak adalah salah
satu bentuk cara yang baik untuk anak. Selama apa yang diminati oleh anak itu
adalah suatu yang positif, maka sangat perlu untuk mendukungnya agar anak
khusus. Namun jika media tidak tersedia atau tidak mampu untuk mengikuti
yang sama. Untuk mengembangkan minat anak, butuh waktu khusus untuk
melakukan kegiatan yang diminatinya. Dalam waktu khusus tersebut, anak tidak
49
Sunarto dan Ny. B. Agung Hartono, Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 122
39
keberhasilan anak di bidang tertentu. Cara yang tepat untuk mengetahui minat dan
bakat adalah dengan melihat bidang atau pelajaran mana yang disenangi anak dan
anak mudah untuk mempelajarinya. Minat dan bakat tidak dibawa sejak lahir
tetapi justru diperoleh dari lingkungan dan pembelajaran. Oleh karena itu, minat
dan bakat tidak dapat lepas dari kesempatan anak untuk mengalami sendiri suatu
bidang tertentu. Minat ini biasanya berhubungan dengan trend yang sangat
bergantung pada kondisi saat itu. Bakat adalah kemampuan bawaan yang bila
menjadi ability. Minat bisa ditumbuhkan. Minat adalah sesuatu yang berharga.
Terkadang keliru memahami bahwa sebenarnya antara minat dan bakat berbeda.
Jika ingin melihat potensi anak, maka anak dapat mengikuti tes bakat. Sedangkan
jika ingin mengetahui bidang apa yang disukai oleh anak, maka yang diikuti
berusaha memperoleh pengalaman baru adalah tujuan penting yang tidak boleh
diabaikan oleh orangtua atau guru. Sebenarnya alam ini penuh dengan hal-hal
yang menarik perhatian terhapa hal-hal yang apabila anak-anak dapat ditolong
sempurna dan lebih bahagia. Apabila, baik orangtua atau guru ingin menolong
50
Tim Pustaka Familia, Warna-warni Kecerdasan Anak dan Pendampingannya, h. 132-133
51
Ibid, h. 134-135
40
haruslah mereka lebih dulu menjelaskan pentingnya hal itu dan bagaimana agar ia
temannya.
6. Tidak menuntut anak terlalu tinggi tanpa melihat kemampuan dan minat
anak.
mengekspresikan diri.
52
Imaduddin Ismail, Pengembangan Kemampuan Belajar Pada Anak-anak. Penerjemah Zakiah Daradjat
(Jakarta: Bulan Bintang, 1980), h. 46-47
41
9. Puji setiap hasil yang diperoleh, beri semangat bahwa semakin lama
10. Ajak refreshing bila anak merasa suntuk dengan kegiatannya yang
banyak.
tetap utuh sebagai anak- anak dan biarkan proses yang membuatnya
1. Seni Lukis
mereka dan memperhatikan rincian kecil yang kebanyakan orang lain mungkin
yang besar54.
2. Seni Musik
Seni musik adalah bagian dari bidang studi kesenian. Melalui belajar seni
musik, maka secara tidak langsung anak dibimbing ke arah perkembangan sosial
dan emosional. Musik adalah suatu bentuk kesenian yang dapat mengeluarkan
53
Connie M. Eales, Perilaku Anak Usia Dini (Yogyakarta : Kanisius, 2003), h. 18-19
54
May lwin, dkk., Cara mengembangkan berbagai komponen kecerdasan (how to multiply your child’s
intelligence) (Yogyakarta: Indeks, 2008), h. 73
42
aneka perasaan dan gelora jiwa melalui suara. Bentuk kesenian itu dapat
jam, dll.
dan psikologis. Peran faktor genetik relatif tidak dapat diubah, tetapi
faktor biologis dan psikologis anak dapat dibentuk sejak anak masih di
mengandung.
sosial.
55
Teguh Wartono, dkk., Pengantar Pendidikan Seni Musik (Yogyakarta: Kanisius, 1984), h. 3 & 13
43
belajar musik56.
mengingat ritme dan terlibat dengan musik secara emosional. Musik adalah
bahasa internasional, bahasa dunia. Hampir setiap orang mampu menikmati musik
tanpa harus mengerti arti dari kata-kata sebuah lagu. Howard Gardner sang pakar
pertama kali berkembang dalam diri seorang anak. sebelum dilahirkan seorang
seperti suara denyut jantung dan suara ibu serta suara dari luar yang disaring
melalui rahim ibu. Setiap anak memiliki kecerdasan musik yang perlu
matematika, bahasa, kecerdasan social dan emosional; musik memiliki efek terapi
meliala, 2004)57.
56
Monty P. Satiadarma dan Roswiyani P. Zahra. Cerdas Dengan Musik (Jakarta: Puspa Swara, 2004), h. 29-34
57
Andyda Meliala, Anak Ajaib: Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda Melalui Kecerdasan
Majemuk (Yogyakarta: ANDI, 2004), h. 60
44
58
Ibid, h. 62-63
45
BAB III
GAMBARAN UMUM
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dimana lokasi tersebut berada atau berdekatan
Yayasan Sayap Ibu adalah sebuah Yayasan yang berdiri atas dasar rasa
tersebut juga memalsukan alamat tempat tinggal mereka. Nama Yayasan Sayap
Ibu diambil dari bahasa Belanda “onder moeder’s vleugels” yang artinya adalah
“di bawah sayap Ibu”, yang menggambarkan betapa besar tekad seorang ibu
dalam melindungi anaknya. Seperti induk ayam yang dalam melindungi anak-
Pemda Jakarta. Didirikanlah Panti Asuhan untuk merawat, sambil mencari solusi
waktu itu belum ada UU tentang Kesejahteraan Anak sebagai acuan pelakanaan
(Anggaran Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) yang disusun sesuai
Pengurus sebagian besar terdiri dari para relawan sosial yang silih berganti
setiap lima tahun sekali, dalam kurun waktu 7 windu (56 tahun) dengan bantuan
menjadi lembaga sosial non Pemerintah yang pola pelayanannya holistik, terpadu
dan berkesinambungan. Dalam hal ini peranan Ny. J.S. Nasution yang masuk
dalam jajaran Pengurus dari tahun 1908 – 2009 tidak terpisahkan dari rangkaian
sejarah perkembangan Yayasan Sayap Ibu pada tahun 2011 ini Yayasan Sayap Ibu
Yayasan oleh Departemen Kehakiman dan HAM, maka Yayasan Sayap Ibu yang
Sayap Ibu pada waktu ini telah berkeluarga dengan beberapa anak, menjadi
inilah yang kemudian mendorong beberapa ibu antara lain: Ny. Sutomo,
nama Yayasan Sayap Ibu (YSI). Yayasan Sayap Ibu didirikan pada
Tanggal 30 September 1955 oleh ibu Hj. Sulistina Sutomo, istri dari Bung
Tomo yang pada waktu itu menjabat sebagai Menteri Sosial. Lembaga ini
keluarga angkat. Untuk kegiatan saat itu dana dibantu oleh Women
dalamnya.
59
Ciptaningsih Utaryo. “sejarah singkat Yayasan Sayap Ibu,” artikel diakses pada 08 November 2016 dari
http://www.yayasansayapibu.org/indonesian/sejarah-2/
48
pada tahun 1968 ini. Namun berkat tekad kuat para Ibu, terutama Ibu J.S
berkembang besar.
• Tahun 1976, sebagai akibat banyaknya adopsi anak oleh Warga Negara
Asing yang dilakukan hanya dengan akte notaris saja sehingga jual beli
anak semakin marak, maka Gurbernur DKI Jakarta Alm. Bapak Ali
WNA yang menentukan bahwa Notaris tidak boleh membuat Akte adopsi
dan Mahkamah Agung dengan Surat Edaran No.2 tahun 1979 yang
Prosedur Pengangkatan Anak WNI oleh WNA dan anak WNA oleh WNI.
• Tahun 1978, Ny. J.S. Nasution, sebagai Ketua Yayasan Sayap Ibu Pusat
dengan Ketua Ny. Moch. Said dan Yayasan Sayap Ibu Cabang Yogyakarta
harus dirawat di Yayasan Sayap Ibu, gedung Yayasan Sayap Ibu di jalan
lantai. Dan hingga saat ini merupakan tempat perawatan anak Balita
Anak), ada 5 (lima) organisasi salah satunya adalah Yayasan Sayap Ibu.
• Hingga saat ini, Yayasan Sayap Ibu terus konsisten dalam menjalankan
VISI dan MISInya demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih
baik60.
Visi dan Misi dari Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta yaitu:
Visi : Bahwa anak adalah amanah yang berhak akan perawatan dan perlindungan
60
“Sejarah Yayasan Sayap Ibu.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari http://sayapibujakarta.org/sejarah/
50
4. Terlantar.
D. Struktur Kepengurusan
Agustus 2004
terdiri dari 2 (dua) bagan yaitu struktur organisasi dan struktur karyawan. Berikut
61
“Visi dan Misi.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari http://sayapibujakarta.org/visi-misi/
51
Gambar 2
KETUA UMUM
TAS MENTENG
HUMAS/DANA KEPERAWATAN
WADAS
PEGEMBANGAN
PANTI
Gambar 3
KEPALA
BADAN
PELAKSANA
Ka. Tumbuh
Ka. Panti
Kembang
Ibu.
antaranya yaitu:
Penitipan ini bersifat sementara, yakni antara 3 hingga 4 bulan saja dan
selama masa penitipan orang tua atau penitip wajib mengunjungi anaknya.
Biaya penitipan ditanggung oleh orang tua atau penanggung jawab anak
sembarang tempat, tidak mempunyai orang tua dan keluarga, dan atau
(lima) tahun dan belum mempunyai anak atau hanya mempunyai 1 (satu)
g. Konsultasi Keluarga
Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta juga melakukan kegiatan di luar panti yang
sifatnya tidak rutin atau suatu waktu tertentu saja. Yaitu seperti:
berbagi dengan para korban banjir, kebakaran dan keluarga miskin; mengadakan
yang tidak sedikit. Dana tersebut antara lain bersumber dari: sumbangan spontan
masyarakat dalam bentuk uang maupun barang atau bahan makanan; subsidi dari
Departemen Sosial, Yayasan Dharmais dan Dinas Sosial DKI Jakarta; serta
laporan anggaran tahunan, sumbangan dana, dan lain-lain. Yang mana YSI cabang
Jakarta memiliki Tim Auditor yang khusus untuk menangani mengenai laporan
Kemudian juga untuk alokasi dana yang masuk ke YSI cabang Jakarta
serta saat ini sedang dialokasikan juga untuk merenovasi rumah wakaf yang
sumbangan dana dan atau barang yang masuk ke YSI cabang Jakarta, terkadang
jumlahnya berlebih dan untuk kebutuhan utama anak-anak di YSI cabang Jakarta
sudah terpenuhi. Sedangkan untuk para karyawan yang bekerja di YSI cabang
Jakarta, hak yang mereka dapat seperti gaji bulanan yakni didapat dari alokasi
dana yang masuk ke YSI. Di mana dana tersebut sudah dikelola sesuai dengan
baik untuk anak-anak asuh yang ada di YSI cabang Jakarta dan juga untuk anak-
62
Katalog/brosur Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta
63
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 22 Maret 2017
56
Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta berada pada 3 (tiga) tempat/wilayah, yaitu:
BAB IV
Yayasan Sayap Ibu berdiri atas dasar kemanusiaan yang fokus untuk
Tiap-tiap cabang dari Yayasan Sayap Ibu memiliki fokus program yang
berbeda-beda. Seperti Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta fokus pada anak-
anak terlantar dan disabilitas. Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta ini menampung
anak-anak yang terlantar karena berbagai kasus, seperti ditinggal atau dibuang
oleh orangtuanya, dititipkan oleh orangtuanya atau kasus orangtua tunggal yang
tidak mau merawat anaknya kemudian diberikan kepada pihak YSI cabang
tidak bisa diterima oleh orangtua atau keluarganya, serta kasus penelantaran yang
lainnya.
Anak-anak yang berada di Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, yang sudah
masih tetap bisa merasakan kehidupan dunia luar yayasan selama mengikuti
kegiatan di sekolahnya. Di YSI cabang Jakarta juga memiliki TAS (Taman Anak
Sejahtera). Taman anak untuk anak usia di bawah 7 (tujuh tahun) atau usia
58
sendiri didirikan bukan hanya untuk anak yang ditinggal di YSI cabang Jakarta
saja, tetapi juga untuk anak-anak di luar yayasan atau masyarakat umum.
Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta juga melayani adopsi anak. Baik itu
adopsi anak yang berada di YSI cabang Jakarta atau hanya sebagai perantara
untuk proses adopsi yang mengharuskan proses adopsi anak itu melalui suatu
yayasan. Kemudian Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta dipilih untuk menjadi
perantaranya. Biasanya anak-anak yang diadopsi adalah anak-anak usia bayi atau
batita (bawah tiga tahun). Kebanyakan juga pada anak-anak dengan kondisi fisik
disabilitas, beberapa anak yang telah diadopsi oleh WNA (Warga Negara Asing),
untuk dibawa ke negara asal dari pengadopsi tersebut. Karena beberapa negara
khusus. Beberapa kasus penyandang disabilitas yang ada di YSI cabang Jakarta
Karena anak-anak yang biasa diadopsi adalah anak-anak usia bayi atau
batita. Beberapa di antara anak-anak yang tidak diadopsi atau belum diadopsi,
sudah ada yang berusia remaja. Dengan peraturan baru beberapa tahun lalu yang
mana seperti YSI Cabang Jakarta, sebelum ada peraturan baru tersebut. Hanya
Setelah mereka berusia lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Maka mereka akan
Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta memiliki 2 (dua) unit tempat yaitu YSI
unit Cirendeu dan YSI unit Menteng Wadas. Untuk YSI unit Cirendeu adalah
wisma untuk anak laki-laki berusia di atas 10 (sepuluh) tahun, sedangkan YSI unit
Menteng Wadas fokus pada program kemasyarakatan. Yayasan Sayap Ibu unit
Cirendeu adalah tempat tinggal untuk anak laki-laki berusia di atas 10 (sepuluh)
tahun, yang nantinya akan menjadi wisma. Karena untuk rumah tinggal YSI unit
Cirendeu merupakan rumah wakaf, yang memang kondisinya seperti rumah pada
umumnya atau tidak terlihat seperti rumah yayasan. Sehingga kelak YSI Cabang
bukan hanya anak laki-laki, adapula anak perempuan. Namun untuk anak
perempuan yang di atas 10 (sepuluh) tahun tetap tinggal di YSI Cabang Jakarta
yang berada di daerah Barito. Karena untuk anak perempuan di atas 10 (sepuluh)
tahun bisa berbagi kamar dengan para perawat perempuan yang menetap di YSI
Cabang Jakarta. Di mana anak-anak perempuan tersebut juga bisa ikut serta
Jakarta di Barito tidak bisa tetap menetap di sana karena keterbatasan kamar untuk
menampung mereka. Maka dengan adanya rumah wakaf tersebut, memang sudah
60
dikhususkan untuk mereka tinggal dan berkegiatan sehari-hari. Namun untuk hal-
hal yang menyangkut data mereka atau lainnya, tetap harus melalui YSI Cabang
Jakarta di Barito.
cabang Jakarta. Di mana pada usia anak-anak, mereka dibekali untuk bisa
bagaimana mengenali diri mereka sendiri, kemudian mengurus diri mereka sendiri
sekolah. Ini diterapkan pada anak menginjak usia taman kanak-kanak hingga
sekolah dasar. Tetapi YSI cabang Jakarta juga berpikir bagaimana caranya supaya
anak-anak bisa berkembang lebih dari hanya sekedar mengurus diri mereka
sendiri.
Anak-anak di YSI cabang Jakarta yang saat ini berusia remaja didominasi
oleh anak laki-laki. Yaitu mereka yang tinggal di YSI cabang Jakarta-unit
Cirendeu. Mereka sudah lebih banyak mengurus segala keperluan mereka sendiri
yang berhubungan dengan kegiatan mereka sehari-hari. Dengan usia mereka yang
sudah remaja dan juga mereka penyandang disabilitas. Mereka harus lebih
memiliki bekal hidup untuk selanjutnya. Karena dengan keadaan yang mereka
alami, mereka harus mempunyai sesuatu yang dapat mereka pergunakan untuk
bisa terus melanjutkan hidup. Mampu bertahan dan bisa maju bahkan melebihi
Oleh karena itu salah satu tujuan dari adanya pengembangan yang
dilakukan oleh YSI cabang Jakarta untuk anak-anak usia remaja itu adalah
61
mengembangkan minat atau hobi semata. Tetapi juga bisa menjadi “alternatif”
untuk hidup mereka. Karena pengembangan yang saat ini dilakukan oleh YSI
dan bakat.
berkembang bukan hanya untuk perkembangan kecerdasan otak saja, tetapi juga
dari segi kemampuan atau skill. Bahkan sekarang juga sudah banyak sekolah yang
di mana dalam kegiatan belajar mengajarnya tidak harus selalu anak-anak hanya
duduk di dalam kelas, mendengarkan guru dan melihat papan tulis. Tetapi
dengan apa yang disukai oleh anak-anak berdasarkan kemampuan atau bakat yang
mereka miliki.
hidup mereka. Maka menerapkan satu hal yang sama pada setiap anak, belum
tentu bisa dilakukan oleh anak. Hal inilah merupakan salah satu yang kemudian
mengapa pengembangan yang dilakukan oleh YSI cabang Jakarta saat ini adalah
yang mereka sukai dan juga sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Walaupun
beberapa di antaranya hanya ikut serta saja dalam pengembangan tersebut. Karena
62
anak tersebut belum fokus terhadap apa yang disukai dan juga bakat yang
sebenarnya dimiliki.
Sesuai yang dijelaskan oleh informan dari YSI cabang Jakarta mengenai
keterampilan tangan atau kerajinan tangan yang banyak dilakukan oleh Yayasan-
“sebenarnya kami dari pihak yayasan, ada pemikiran kearah situ juga. Tapi untuk
saat ini belum bisa dilaksanakan. Karena kami, pihak yayasan lebih melihat kepada
kondisi anak. Anak maunya dibidang apa, sukanya dibidang apa. Coba kita ikuti.
Oleh karena itu, kami coba dulu dengan melakukan pengembangan pada minat dan
bakat. Yang mana saat ini fokus pada minat dan bakat pada bidang seni lukis dan
musik. Karena memang ternyata beberapa diantara anak asuh kami, ada yang
berbakat dalam bidang seni tersebut.
Kami mendukung apa pun yang disukai anak-anak dan dilakukan oleh anak-anak,
selama itu baik atau positif dan tidak menggangu sekolah mereka. Karena kami
pihak yayasan sangat menekankan pada anak-anak bahwa pendidikan adalah
nomor satu. Walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik/mental, tetapi jika
mereka memiliki ilmu. Itu dapat membantu untuk kehidupan mereka64.”
di luar sana. Merupakan sebuah rencana masa mendatang yang ingin juga
dilakukan oleh pihak YSI cabang Jakarta untuk anak-anak asuhnya. Namun hal
tersebut juga harus melihat kepada kondisi anak-anak asuh. Karena bagaimanapun
pihak YSI cabang Jakarta akan tetap mendukung segala kegiatan yang dilakukan
anak-anak, selama kegiatan tersebut positif dan tidak menganggu aktivitas sekolah
anak-anak. Karena pihak YSI cabang Jakarta ingin anak-anak asuhnya menjadi
anak-anak yang memiliki bekal ilmu yang cukup untuk kehidupan mereka.
yang mana itu memang melekat pada diri anak-anak. Artinya anak-anak diarahkan
64
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 02 September 2016.
63
melakukan suatu kegiatan pada bidang yang mereka sukai/minati dan juga sesuai
Sedangkan untuk visi dan misinya, sebagaimana yang dikatakan oleh Pak Sudarno:
“visi dari pengembangan minat dan bakat adalah memberikan pelayanan kepada
anak dan aplikasi nyata terhadap minat dan bakat yang ada pada anak-anak.
Kemudian untuk misinya adalah mengembangkan kegiatan kelompok anak-anak,
untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antar anak dalam kelompok yang
sama”67.
Jadi visi dan misi dari program pengembangan minat dan bakat adalah sebagai
salah satu bentuk pelayanan kepada anak dengan memberikan wadah atau tempat untuk
anak-anak mengaplikasikan minat dan bakat mereka secara nyata. Serta dengan
pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan musik, khususnya pada seni musik
yakni untuk menumbuhkan kerja sama kelompok atau rasa kebersamaan dalam suatu
kelompok dalam bentuk band musik. Masing-masing memiliki keterbatasan fisik, tetapi
masing-masing anak juga memiliki kelebihan yang dapat ditunjukkan melalui seni lukis
dan musik. Dan dapat saling melengkapi satu sama lain, terutama dalam seni musik.
dahulu mengikuti tes. Yang mana tes tersebut adalah mengenai minat dan bakat.
65
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016
66
Ibid.
67
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 22 Maret 2017
64
Agar lebih mudah juga untuk menentukan bidang apa yang akan diterapkan pada
anak-anak.
“alternatif”. Karena untuk saat ini, fokus pada anak-anak yang mengikuti program
Cirendeu. Karena usia mereka sudah remaja, jenjang pendidikan sudah semakin
tinggi, serta mereka adalah seorang anak laki-laki. Pak Sudarno pernah bercerita
Beliau bercerita:
“dulu, kira-kira beberapa tahun lalu. Ada peraturan yang diterapkan pada yayasan-
yayasan. Di mana anak-anak yang tinggal di yayasan dan sudah berusia 10
(sepuluh) tahun. Harus dipindah ke yayasan lain yang memang khusus menampung
anak-anak pada usia dari 10 (sepuluh) tahun. Tapi peraturan tersebut sudah
dihapuskan beberapa tahun lalu, belum lama juga. Di mana anak-anak yang tinggal
di yayasan ketika sudah menginjak usia 10 (sepuluh) tahun, masih bisa tetap
tinggal di yayasan yang sama. Sampai anak tersebut diadopsi atau sampai anak
tersebut dewasa dan memilih kehidupannya sendiri.
Nah untuk di YSI cabang Jakarta ini, karena keterbatasan ruang atau kamar untuk
menampung anak-anak yang sudah berusia 10 (sepuluh) tahun atau lebih, dan
khususnya anak laki-laki. Maka untuk mereka, pihak yayasan menyediakan tempat
tinggal yaitu biasa disebut panti atau unit Cirendeu. Jadi emang khusus buat anak
laki-lakinya saja. Kalau untuk anak perempuannya, yang sudah berusia 10
(sepuluh) tahun atau lebih. Tetap tinggal di YSI panti Barito, karna untuk anak-
anak perempuannya bisa tinggal sekamar dengan para perawat dan juga bisa bantu
para perawat untuk mengasuh anak-anak usia batita atau balita68.”
“rata-rata anak yang sudah diadopsi dari sini adalah anak-anak usia batita sampai
balita. Bahkan pernah ada juga yang mengadopsi anak bayi yang kira-kira baru 2
bulan sejak ditemukan dan kemudian diserahkan kepada pihak YSI cabang Jakarta.
Tapi biasanya kami memberi waktu kepada orang yang akan mengadopsi, untuk
menunggu anak tersebut hingga usia 6 (enam) bulan. Karena untuk melihat
perkembangan pertumbuhan bayi tersebut. Apakah ada kelainan atau kekurangan
pada diri anak tersebut. Sehingga nantinya tidak ada penyesalan. Karena biasanya
kami mengamati tumbuh kembang anak sejak bayi, yang kemudian mengevaluasi
keadaan anak tersebut seperti apa. Jadi kondisi anak bisa diketahui secara pasti.
Lalu kalau ada yang akan mengadopsi, pihak YSI bisa menjelaskan dengan
keadaan anak yang sebenarnya.
Jadi anak-anak yang sekarang tinggal di panti/unit Cirendeu adalah anak-anak yang
belum teradopsi. Dan kalaupun sampai nanti mereka belum teradopsi. Pihak YSI
cabang Jakarta akan tetap bertanggung jawab atas mereka. Mereka masih boleh
68
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 02 September 2016.
65
tinggal di yayasan ini atau memilih tempat tinggal sendiri. Tapi tetap berhubungan
dengan yayasan ini. Tidak apa-apa… kami pihak yayasan akan terbuka selalu
untuk mereka. Makanya kami pihak yayasan ingin membekali mereka dengan ilmu
akademis dan juga keterampilan yang mereka suka atau minati69.”
pengembangan yang dilakukan saat ini memang belum untuk keseluruhan anak
asuh yang berada di YSI cabang Jakarta. Kembali lagi bahwa pihak YSI cabang
Jakarta harus melihat pada kondisi anak-anak dari berbagai hal tentang anak-anak
asuhnya. Oleh karena itu program pengembangan yang dilakukan saat ini baru
pada pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis dan musik. Karena
melihat dari bagaimana anak menyukai bidang seni tersebut dan juga karena
memang ada yang berbakat pada bidang seni tersebut. Baik salah satu, ataupun
mungkin keduanya.
ditanya mengenai minat, bakat serta cita-cita. Diantara mereka memang ada yang
berminat dan juga berbakat dalam dunia seni lukis, hingga bercita-cita menjadi
seorang designer/design grafis. Kemudian yang lainnya, ada yang hanya berminat
saja dan ada juga yang memiliki bakat pada salah satu bidang seni tersebut. Tetapi
tidak bercita-cita untuk menjadi profesional dalam salah satu bidang seni tersebut.
Rata-rata dari mereka lebih menyukai dunia olahraga seperti sepak bola. Karena
memang rata-rata anak laki-laki menyukai yang namanya dunia olahraga. Tetapi
69
Ibid.
66
C. Pengembangan Minat dan Bakat Dalam Seni Lukis dan Seni Musik
Pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik, adalah
merupakan bidang seni yang saat ini difokuskan kepada anak-anak terutama anak-
anak yang berada di Wisma Cirendeu. Tetapi di masa mendatang tidak menutup
kemungkinan untuk lebih mengeksplorasi potensi anak dalam minat dan bakatnya
dalam bidang seni lainnya atau di luar bidang seni. Seperti kegiatan belajar
YSI cabang Jakarta untuk mengisi waktu luang mereka. Di antara anak-anak
tersebut memang ada yang memiliki bakat dalam bidang ini. Hal tersebut terlihat
dari hasil gambar yang dibuat. Kemudian untuk seni musik, menjadi salah satu
kebersamaan antar anak, karena berada pada satu kelompok kegiatan seperti band
“pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis dan musik ini berdasarkan
penilaian, salah satunya penilaian dari salah seorang guru di sekolah. Yang
melihat bahwa ada anak dari YSI cabang Jakarta ini yang berbakat dalam seni
lukis dan juga musik. Lalu guru tersebut juga menyampaikan pendapatnya, agar
pihak YSI mempertimbangkan bakat anak tersebut. Supaya tidak terbatas hanya
bisa mempelajari di sekolah saja.
Salah satu anak yang berbakat dalam bidang seni lukis adalah Vikri. Dia sudah
kelas 1 (satu) SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) jurusan Multimedia. Dan
sebelum Vikri itu masuk sekolah multimedia. Dia terlebih dulu ikut tes salah
satunya tes minat bakat. Karena tadinya dia tidak mau masuk SMK. Maunya
masuk sekolah yang khusus ada pelajaran melukis atau menggambar. Tapi kami
pihak yayasan kemudian memberi gambaran, kemudian ada psikolog juga yang
membantu, termasuk untuk tes minat bakat. Bahwa di SMK pun bisa
menyalurkan kesukaannya dalam menggambar/melukis. Dan akhirnya Vikri mau
untuk mendaftar di SMK dan memilih jurusan multimedia. Kebetulan memang
dia keterima. Dan dari situ juga, dia baru tau. Kalau dengan multimedia dia juga
bisa menggambar/melukis/mendesain sesuatu. Bahkan jauh lebih modern71.”
70
Wawancara Pribadi dengan anak-anak. Jakarta, 23 Oktober 2016.
71
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 21 September 2016.
67
beberapa hal perencanaan dibuat oleh pihak yayasan seperti yang dikatakan oleh
bakat.
dibutuhkan.
bidang seni lukis dan seni musik. Seperti yang beliau katakan:
“untuk durasi waktu latihan biasa dilakukan selama 2 (dua) jam, metode yang
dilakukan diantaranya: menyederhanakan materi dengan kesesuaian kemampuan
anak dan bahan/materinya adalah berupa teori terlebih dahulu kemudian
disesuaikan dengan kemampuan anak dengan pengamatan dari pelatih72.”
72
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016.
68
“setelah beberapa kali latihan, kemudian dilakukan evaluasi seperti untuk seni
lukis, anak sudah dapat menghasilkan berapa karya lukis yang lebih baik dari
sebelum pelatihan. Sedangkan untuk musik, dalam beberapa latihan sudah
menguasai berapa lagu, saat penampilan di panggung sudah dapat menampilkan
berapa lagu, dan mandiri dalam penampilan di panggung73.”
yang dilakukan oleh pihak YSI cabang Jakarta. Di antaranya berikut ini seperti
yang telah dirangkum dari hasil wawancara dengan Pak Sudarno, yaitu:
a. Mengamati anak, dalam hal minat dan bakat yang ada pada anak dan
dengan pelatih, serta durasi dalam setiap pertemuan tidak terlalu lama.
Agar anak-anak tidak bosan, karena masih bisa diulang kembali pada
pertemuan berikutnya.
73
Wawancara Pribadi dengan Bapak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016.
69
dilakukan. Terutama dari masing-masing pelatih bidang seni. Seperti beberapa hal
a. Perencanaan
tersebut adalah bernama Ibu Esti Lestarini. Beliau adalah seorang pelukis,
bagaimana beliau bisa menjadi pelatih lukis untuk anak-anak YSI cabang
Ibu Esti selain seorang pelukis dan wirausaha, beliau juga pernah
selama 6 (enam) bulan. Namun beliau sudah lama berhenti menjadi guru
les lukis. Yaitu dengan beliau yang mengunjungi tempat sang murid atau
melukis beliau, yang merupakan orang Perancis juga. Jadi orangtua dari
murid beliau tersebut adalah ibunya berasal dari Vietnam dan ayahnya
Tetapi lebih kepada melihat kondisi anak, serta kondisi beliau yang
menggambar/melukis.
74
Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016
71
tahukan sedikit strateginya agar mungkin bisa diterapkan juga oleh pihak
pengembangan minat dan bakat khususnya dalam seni lukis. Serta strategi
75
Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016.
72
b. Pelaksanaan
pertemuan
menggambar/melukis.
lainnya
Sesuai materi yang akan diberikan pada setiap pertemuan, biasanya anak-
anak akan dijelaskan dulu apa yang akan kita lakukan pada saat itu. Lalu
diperkenalkan pada material atau alat dan bahan yang akan digunakan,
cara menggunakan material. Pada pertemuan-pertemuan pertama anak-
anak diperkenalkan dengan dasar-dasar seni lukis, seperti mengenal garis,
warna bentuk-bentuk sederhana. Tahap selanjutnya adalah
mempraktekkan pengetahuan tersebut berulang-ulang. Misalnya
membuat garis lengkung, lurus, lingkaran, kotak-kotak, dsb. Tujuannya
untuk membuat anak terbiasa dengan alat-alat dan agar anak-anak
memiliki kebebasan dalam mengeskpresikan perasaan dan pikirannya
dalam menggambar/melukis nantinya. Setelah anak-anak mulai terbiasa.
Anak-anak bisa mengenal teknik-teknik seni lukis lainnya yang mudah
74
menggambar/melukis yaitu seperti pensil, crayon, cat air, lempengan plastik tebal
c. Evaluasi
Untuk evaluasi belajar melukis yang diajarkan oleh Ibu Esti. Beliau
berkata:
“evaluasi terhadap anak-anak biasanya saya lakukan saat itu juga, ketika
selesai berkegiatan. Biasanya saya akan mengajak mereka mengamati
karya-karya pada hari itu yang biasanya lebih dari satu, dan mengajak
mereka untuk ikut mengamati bersama kekurangan dan kelebihan-
kelebihan pada masing-masing karya. Masing-masing membandingkan
karyanya yang pertama dan yang kedua atau ketiga, bukan
membandingkan dengan karya anak lainnya. Selain itu saya juga
membuat semacam kesimpulan atau analisa kecil tentang kemampuan
setiap anak. hal ini menjadi semacam pegangan bagi saya untuk
melakukan kegiatan berikutnya agar lebih sesuai dengan kemampuan
masing-masing anak78.”
hari yang sama, setelah anak-anak selesai belajar. Yaitu dengan cara
mengajak anak-anak mengamati hasil karya mereka yang lebih dari satu
atau analisa kecil tentang kemampuan setiap anak. Hal tersebut menjadi
menyukai seni lukis, tetapi tidak terlalu berbakat. Tetapi tetap semangat
anak. Dan beberapa yang berbakat dalam bidang seni lukis. Berusaha
pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis yang telah dilakukan,
telah bermanfaat bagi salah seorang anak yang bernama Vikri Firdaus
untuk memutuskan sekolah tingkat atas yang kemudian dia memilih SMK
menggambarnya yang kini bisa dilakukan dengan komputer. Dan dia juga
terjadwal.
76
minat dan bakat pada seni lukis dapat terus mengalami peningkatan
dilakukan bersama dan diwaktu yang sama. Bukan hanya antara pelatih dan anak-
anak, tetapi juga dengan pihak yayasan. Terutama yang berperan besar dalam
a. Perencanaan
dan bakat. Untuk seni musik cenderung anak-anak mungkin tidak terbiasa.
Namun segala hal yang berhubungan dengan dunia musik, biasanya pasti
disukai. Baik itu dari segi lagu, bernyanyi, memainkan alat musik, dan
sebagainya. Dari usia anak-anak hingga usia tua pun memiliki ketertarikan
tersendiri dalam seni musik. Hal inilah yang kemudian mudah untuk bisa
minat dan bakat dalam seni musik. Karena kebanyakan anak laki-laki juga
sepakbola atau futsal yang juga mendominasi kegiatan anak laki-laki. Baik
Kak Egar dan Aji Kurnia atau Kak Aji. Kak Egar adalah anak dari salah
satu staf/karyawan YSI cabang Jakarta. Yang pada saat akan diadakan
musik. Karena Kak Egar sendiri juga memiliki band musik bersama
dengan Kak Aji. Oleh karena itu, saat tawaran tersebut datang kepadanya.
Kemudian Kak Egar mengajak Kak Aji untuk turut serta. Dan Kak Aji pun
Kak Egar adalah seorang guru muda di salah satu sekolah kejuruan
mahasiswa dan baru menamatkan kuliahnya pada akhir tahun 2016. Baik
Kak Egar dan juga Kak Aji, memilik pendapat masing-masing mengenai
pengembangan minat dan bakat yang dilakukan oleh YSI cabang Jakarta.
hal yang dilakukan oleh para pengajar dan juga anak-anak. beberapa hal
untuk menentukan lagu yang akan dimainkan. Atau juga para pengajar
musik yang akan mereka mainkan. Sebelumnya para pelatih melakukan uji
79
Wawancara pribadi dengan Kak Egar. Jakarta, 16 Desember 2016
80
Wawancara pribadi dengan Kak Aji. Jakarta, 19 Desember 2016
79
untuk bisa belajar memainkan alat musik lainnya. Tetapi fokus tetap pada
b. Pelaksanaan
dalam seni musik lebih terjadwal. Karena jarak dan waktu yang mudah
lebih menyesuaikan dengan kondisi anak, misalnya seperti saat masa anak-
seminggu sekali dan dihari libur sekolah mereka yaitu hari Minggu.
Namun setelah masa ujian sekolah selesai, baru akan kembali latihan
(satu) atau 2 (dua) lagu dalam satu pertemuan. Lagu yang akan
81
Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 23 Oktober 2016
80
Tempur.
c. Evaluasi
itu lagu baru ataupun yang sudah lama pernah diajarkan dengan tujuan
Sama halnya dengan pengembangan minat dan bakat pada seni lukis.
Beberapa hal yang dapat dievaluasi mengenai pengembangan minat dan bakat
82
Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 16 Desember dan 19 Desember 2016
83
Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 16 Desember dan 19 Desember 2016
81
bersama-sama melakukannya.
Dalam setiap hal yang dilakukan, pasti menemukan suatu hambatan serta
tantangan, dan hal tersebut tidak memilih hanya pada orang-orang tertentu saja.
Sekalipun kegiatan yang dilakukan oleh orang dengan fisik yang normal atau
mental yang stabil. Maka tentu kegiatan pengembangan yang dilakukan oleh
Cirendeu. Juga menemukan hambatan serta tantangan, baik itu dari para
merasakan hambatan serta tantangan yang lebih. Karena fokus mereka ada pada 2
anak-anak, baik itu seni lukis dan juga seni musik. Tidak merata semua anak
tersebut memiliki tingkat minat dan bakat yang sama. Sehingga tentu tingkat
hambatan serta tantangan yang mereka rasakan pun berbeda. Sebagaimana para
82
pengajarnya pun pasti bisa merasakannya juga. Seperti ketika anak-anak ditanya
mengenai apa yang mereka ketahui mengenai kegiatan pengembangan minat dan
bakat dalam seni lukis dan seni musik yang mereka lakukan. Seorang anak
“agar anak-anak mempunyai kegiatan-kegiatan jika ada hari yang bolong atau
libur.”
jawaban temannya yang sudah menjawab. Dan hal tersebut dapat dimaklumi,
karena melihat kondisi mereka. Yang terkadang sulit bisa diajak berkomunikasi
memang tidak seperti mereka yang berbakat. Seperti yang dikatakan oleh
84
Wawancara pribadi dengan anak-anak . Cirendeu, 17 Desember 2016
83
menyampaikan secara tepat kepada anak-anak dan juga sulit bagi anak-
anak memahami secara jelas maksud dari pertanyaan yang diajukan oleh
anak masih tetap bersedia memperhatikan dengan cara mereka sendiri dan
kepada peneliti:
“hambatan yang berarti tidak ada, kecuali bahwa waktu dan jarak tempuh
yayasan yang lumayan jauh dari kediaman saya (dengan bis sekitar 1,5
jam). Kalau yang berkaitan dengan anak-anak, hambatannya adalah
seperti perbedaan kapabilitas dan perkembangan mental yang kadang
jauh antara satu anak dengan anak lainnya. Dan dengan dicampurnya
anak berkebutuhan khusus dengan yang tidak, sehingga kurang kondusif
bagi anak yang tidak berkebutuhan khusus86.”
cabang Jakarta, kecuali usia batita dan balita. Namun untuk fokus pada
kegiatan pengembangan minat dan bakat seni lukis dan seni musik yaitu
85
Wawancara pribadi dengan anak-anak . Cirendeu, 17 Desember 2016
86
Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016
84
anak yang memiliki keistimewaan fisik serta mental seperti bibir sumbing,
besar dirasakan oleh anak-anak. Karena gerakan yang mereka lakukan juga
lebih banyak dan berbeda-beda sesuai dengan alat musik yang dimainkan.
musik mereka. Agar tercipta nada yang sesuai dengan lagu yang
diinginkan.
“karena anaknya luar biasa, jadi kita (para pelatih) perlakukannya harus
luar biasa juga87.”
87
Wawancara pribadi dengan Kak Egar. Jakarta, 16 Desember 2016
88
Wawancara pribadi dengan Kak Aji. Jakarta, 19 Desember 2016
85
musik. Atau terkadang para pelatih berbagi tugas, salah satu berada di area
depan panggung. Untuk memberi instruksi atau kode, yang tujuannya juga
mengingatkan anak bila ada bagian yang terlupa. Kode tersebut biasanya
berupa isyarat tangan. Dan ada juga yang kemudian salah satu pelatih ikut
belum bisa menampilkan permainan musik yang sesuai dengan lagu yang
dibawakan89.
belajar seni musik, seperti yang dikatakan oleh Joni, M. Rizki Akbar, serta
Elang Mulia:
Namun paling tidak mereka bertiga telah mewakili jawaban dari teman-
terasa, mereka masih tetap semangat setiap hari Minggu untuk melakukan
latihan bermusik.
89
Wawancara pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji. Jakarta, 23 Oktober 2016
90
Wawancara pribadi dengan anak-anak. Cirendeu, 17 Desember 2016
86
Sejauh ini hasil yang sudah dicapai oleh anak-anak dari pengembangan
minat dan bakat dalam seni lukis dan seni musik yang mereka lakukan. Juga
dirasakan oleh pihak YSI cabang Jakarta seperti Pak Sudarno yang
menyampaikan penilaiannya:
Ibu Esti, Kak Egar dan juga Kak Aji pun merasakan hasil pencapaian
91
Wawancara pribadi dengan Pak Sudarno. Jakarta, 13 Desember 2016
87
Ibu Esti juga menyampaikan saran atau masukan untuk pihak YSI cabang
Jakarta:
“selain itu saya mempunyai saran yang mungkin dapat diterapkan oleh yayasan
agar minat dan bakat seni lukis anak dapat berkembang. 1.untuk anak-anak yang
sudah diketahui memiliki minat dalam seni lukis, sebaiknya memiliki alat-alat
pribadi yang dapat mereka gunakan kapanpun mereka mau berekspresi. 2.beri
ruang dan kebebasan mereka untuk berekspresi. Selain disediakan waktu untuk
berkarya, juga alangkah baiknya disediakan ruangan khusus untuk melukis yang
tidak akan mengganggu atau diganggu oleh anak-anak lain, dan tidak menjadi
masalah bila menyebabkan kotor (kena debu, kena dinding, dsb). 3.beri semacam
reward atau hadiah bila mereka berkarya dan karyanya serius dan tuntas
maksudnya bukan “bagus” dalam kacamata kita. 4.ajak melihat pameran-pameran
lukisan/seni rupa sehingga wawasan dan kepekaan mereka bertambah dan dapat
merangsang minat dan kreatifitasnya. 5.jangan mengkritik, tetapi diskusikan
karya mereka dengan menekankan pada hal-hal seperti; ide karya tersebut, cara
mereka menggambar/melukis, dsb. Jauhi kritikan karena bisa membuat anak
mogok berkarya92.”
Sedangkan untuk Kak Egar dan Kak Aji, masing-masing penilaian dari
“hasil pengembangan yaitu anak-anak menjadi lebih mengerti tentang seni musik
dan mau belajar sendiri walaupun tanpa diarahkan oleh pengajar, sehingga dalam
proses pembelajaran menjadi tidak terlalu sulit94.”
pencapaian yang telah mereka rasakan, seperti yang dikatakan oleh Jaya, Oki,
“senang bisa diliat orang lain dan dibanggakan. Seneng bisa mengikuti di acara
dan di luar acara.”
“seneng bisa tau campuran warna. Seneng bisa main alat musik.”
“seneng bisa belajar melukis, sama seneng bisa belajar atau main musik.”
“lumayan bisa mengikuti cara melukis. Lumayan bisa mengikuti cara menghafal
teks atau lagu95.”
92
Wawancara pribadi dengan Ibu Esti. Jakarta, 16 Desember 2016
93
Wawancara pribadi dengan Kak Egar. Jakarta, 16 Desember 2016
94
Wawancara pribadi dengan Kak Aji. Jakarta, 19 Desember 2016
88
penelitian dengan berbagai informasi yang didapat di lapangan. Baik itu dari hasil
antaranya yaitu:
positif.
b. Dalam diri setiap anak pasti terdapat minat dan bakat dalam diri
mereka.
95
Wawancara pribadi dengan anak-anak. Cirendeu, 17 Desember 2016
89
Kreatif. Oleh Carl Rogers, bahwa tiga kondisi dari pribadi yang
banyak kekurangan.
berkurang atau hilang dari diri seseorang apabila tidak diasah atau
yang menjadi minat dan bakat mereka, yang sekarang ini mungkin
suatu bentuk hasil yang baik yang telah anak-anak lakukan dari
memberi pujian atau reward atas hasil yang sudah dicapai anak,
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengembangan minat dan bakat pada seni lukis dan seni musik.
seni lukis dan seni musik. Karena bidang seni tersebut yang saat ini
sesuai dengan minat dan bakat anak-anak. Dan karena manfaat dari
kedua bidang tersebut, agar anak-anak lebih percaya diri dengan minat
dan bakat yang mereka miliki dengan dimulai dari seni lukis dan seni
musik, serta bisa menjadi “alternatif” untuk mereka saat nanti sudah
bakat pada seni lukis dan seni musik adalah anak-anak YSI cabang
Akbar, Jaya P. Nursafa, Mardi, Oki Pradipta, Vikri Firdaus A., Elang
menjadi lebih percaya diri dan merasa bangga karena hasil karya
B. Saran
1. Untuk pihak Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta agar lebih lagi
oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, baik yang ditujukan pada
lebih baik dan manfaat bagi anak-anak asuhnya dan juga masyarakat
umum.
DAFTAR PUSTAKA
1. Referensi Buku
Dani. Anakku Hebat! Kiat-Kiat Jitu Memaksimalkan Potensi Anak Sejak Dini.
Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka, 2010.
Eales, Connie M.. Perilaku Anak Usia Dini. Yogyakarta: Kanisius, 2003.
Hayadin. Peta Masa Depanku. Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Sosial, 2005.
Meliala, Andyda. Anak Ajaib: Temukan Dan Kembangkan Keajaiban Anak Anda
Melalui Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Andi, 2004.
Ruben, Brent D Dan Stewart, Lea P. Komunikasi Dan Perilaku Manusia. Jakarta:
PT. Rajagrafindo, 2014.
Salahudin, Anas Dan Alkrienciehie, Irwanto. Pendidikan Karakter (Pendidikan
Berbasis Agama Dan Budaya Bangsa. Bandung: Pustaka Setia, 2013.
Santrock, John W.. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga, 2007.
Somantri, T. Sutjihati. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Pt. Refika Aditama,
2006.
Suyanto, Bagong. Masalah Sosial Anak. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010.
Syah, Muhibbin. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Tim Pustaka Familia. Warna-Warni Kecerdasan Anak Dan Pendampingannya.
Yogyakarta: Kanisius, 2006.
Walgito, Bimo. Teori-Teori Psikologi Sosial. Yogyakarta: Cv. Andi Offset, 2011.
2. Sumber Internet
“Sejarah Yayasan Sayap Ibu.” artikel diakses pada 08 November 2016 dari
http://sayapibujakarta.org/sejarah/
Utaryo, Ciptaningsih. “sejarah singkat Yayasan Sayap Ibu,” artikel diakses pada
08 November 2016 dari
http://www.yayasansayapibu.org/indonesian/sejarah-2/
3. Sumber Wawancara
Wawancara Pribadi dengan Pelatih Musik (Kak Egar dan Kak Aji) dan Anak-anak
Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta, Ciputat 23 Oktober 2016
Wawancara Pribadi dengan Pak Sudarno, Jakarta 03 Nopember 2016
Wawancara Pribadi dengan Pak Sudarno, Jakarta 13 Desember 2016
Wawancara Pribadi dengan Kak Egar dan Kak Aji, Jakarta 18 Januari 2017
Nama :
Pekerjaan :
No. Kontak :
Pertanyaan
1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan yang dilakukan oleh Yayasan
Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta kepada anak-anak disabilitas yang
diasuh?
2. Apa tujuan dari pengembangan minat dan bakat yang dilakukan Yayasan
Sayap Ibu cabang Jakarta?
3. Apa yang melatar belakangi Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta melakukan
pengembangan minat dan bakat?
8. Sejauh ini, bagaimana hasil dari pengembangan minat dan bakat dalam
seni lukis dan seni musik pada anak-anak penyandang disabilitas yang
telah dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu cabang Jakarta?
Pedoman Wawancara untuk Anak-anak
Nama :
Usia :
Kelas/Sekolah :
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat yang
dilakukan Yayasan Sayap Ibu (YSI) cabang Jakarta untuk kamu dan
teman-teman?
2. Apa yang kamu ketahui dari proses pengembangan minat dan bakat yang
dilakukan YSI cabang Jakarta untuk kamu dan teman-teman?
3. Bagaimana kamu dan teman-teman dapat ikut dalam pengembangan minat
dan bakat?
4. Durasi waktu latihan untuk seni lukis?
5. Durasi waktu latihan untuk seni musik?
6. Materi apa yang pernah dipelajari dalam latihan seni lukis?
7. Materi apa yang biasa dipelajari dalam latihan musik?
8. Bidang apa yang kamu minati/sukai?
9. Menurut kamu, apa bakat yang kamu miliki?
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis?
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam seni musik?
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
kegiatan pengembangan minat dan bakat dalam seni lukis?
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam seni musik?
Pedoman Wawancara untuk Pelatih Lukis
Nama :
Pekerjaan :
No. Kontak :
Pertanyaan
1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang
dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta untuk anak-anak
yang ada di yayasan tersebut?
Nama :
Pekerjaan :
No. Kontak :
Pertanyaan
8. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang
dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu (YSI) Cabang Jakarta untuk anak-anak
yang ada di yayasan tersebut?
12. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni
musik pada anak-anak?
14. Menurut Anda, bagaimana hasil dari pelatihan pengembangan minat dan
bakat dalam bidang seni musik yang sudah Anda lakukan kepada anak-
anak Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?
Transkip Hasil Wawancara
Pertanyaan
10. Apa tujuan dari pengembangan minat dan bakat dilakukan Yayasan Sayap
Ibu cabang Jakarta?
Jawab: Tujuannya agar anak-anak lebih bereksplorasi sesuai potensi
masing-masing, selain dalam hal akademik. Dan juga sebagai alternatif
saat nanti mereka telah lulus sekolah menengah atas/sederajat. Mereka
memiliki kemampuan/keterampilan sebagai bekal hidup mereka nanti.
11. Apa yang melatar belakangi Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta
melakukan pengembangan minat dan bakat?
13. Bagaimana strategi mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni
musik?
Jawab: hal serupa seperti strategi pada seni lukis
15. Apa saja hambatan dan tantangan selama melakukan pengembangan minat
dan bakat dalam bidang seni melukis dan seni musik pada anak-anak
disabilitas?
Jawab: yaitu menyesuaikan waktu atau jadwal latihan dengan waktu
sekolah, kesesuaian waktu anak-anak dengan pelatih, kemampuan yang
tidak merata karena jenis disabilitas yang berbeda-beda.
16. Sejauh ini, bagaimana hasil dari pengembangan minat dan bakat dalam
seni lukis dan seni musik pada anak-anak penyandang disabilitas yang
dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta?
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: tidak tahu
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
Jawab: bola/futsal
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: susah untuk menggambar pemandangan alam, manusia, dll
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: tidak dapat mengikutinya dan sulit menghafalnya
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: senang bisa belajar melukis
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: senang bisa belajar/bermain musik
Lembar Pertanyaan Penelitian
Nama : Jaya
Usia : 16 tahun
Kelas/Sekolah : 2/SMPN 240
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: karena bisa untuk kedewasaan, bisa mengurus sendiri
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
Jawab: melukis
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: masih susah melukis yang bagus
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: susah bermain bass
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: bisa diliat orang lain dan dibanggakan
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: bisa mengikuti di acara dan di luar acara
Lembar Pertanyaan Penelitian
Nama : Joni
Usia : 15 Tahun
Kelas/Sekolah : 2 SMP / SMPN 240`
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: tidak tahu
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: lumayan susah melukis
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: lumayan susah bernyanyi/menghafal teks/lagu
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: lumayan bisa mengikuti cara melukis
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: lumayan bisa mengikuti cara menghafal teks/lagu
Lembar Pertanyaan Penelitian
Nama : Mardi
Usia : 9 tahun
Kelas/Sekolah : 2/MI. Al-Hidayah
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: tidak tahu
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
Jawab: olahraga
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: susah menggambar lukisan
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: susah bermain drum
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: bisa tau campuran warna
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: senang bisa main alat musik
Lembar Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: tidak tahu
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
Jawab: futsal
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: susah melukis gambar
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: susah memainkan lagu seperti lagu Ayah
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: senang
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: senang bisa latihan
Lembar Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: tidak tahu
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
Jawab: bermain bola
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: lukis gambar
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: bermain drum
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: bisa tahu campuran warna
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: senang bisa main alat musik
Lembar Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: tidak tahu
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
Jawab: sepak bola
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: susah gambar rumah, lilin, ikan
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: susah main drum dan gitar
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: senang bisa cara menggambar
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: senang bisa main musik drum dan gitar
Lembar Pertanyaan Penelitian
Nama : Vikri
Usia : 15 tahun
Kelas/Sekolah : 1/SMK Multimedia
Pertanyaan
1. Apa yang kamu ketahui tentang pengembangan minat dan bakat dalam
bidang seni lukis dan seni musik yang dilakukan Yayasan Sayap Ibu untuk
kamu dan teman-teman?
Jawab: tidak tahu
10. Menurut kamu, bidang apa yang sesuai dengan bakat kamu?
Jawab: desain grafis
11. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: waktu latihan masih kurang
12. Apa hambatan dan tantangan yang kamu rasakan selama mengikuti
pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: susah bermain gitar
13. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni lukis?
Jawab: senang karena sesuai dengan kesukaan menggambar
14. Apa hasil yang sudah kamu dapat atau kamu rasakan selama mengikuti
proses pengembangan minat dan bakat dalam bidang seni musik?
Jawab: senang bisa main gitar
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
Nama : Esti Lestarini
Pekerjaan : Pelukis, wirausaha furniture dan kerajinan kayu
No. Kontak : 087882817918, 0218094725
Pertanyaan
1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang
dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta untuk anak-anak yang
ada di yayasan tersebut?
Jawab: Saya tidak banyak tahu tentang program pengembangan minat dan
bakan YSI, kecuali bahwa beberapa anak mengikuti kegiatan les renang di
luar yayasan, dan belajar melukis di dalam gedung yayasan.
Narasumber
Pekerjaan : Guru
Pertanyaan
1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang
dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta untuk anak-anak yang
ada di Yayasan tersebut?
Jawab: Upaya yang dilakukan yaitu untuk melihat potensi dari anak asuh
mereka apakah mampu mengimbangi bahkan melewati kemampuan anak-
anak normal di usia mereka
juga
harapan
Transkip Hasil Wawancara
Narasumber
Nama : Aji Kurnia
Pekerjaan : Freelance
No. Kontak : 0856-8163-750
Pertanyaan
1. Apa yang Anda ketahui mengenai pengembangan minat dan bakat yang
dilakukan oleh Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta untuk anak-anak yang
ada di yayasan tersebut?
Jawab: Pengembangan minat dan bakat di bidang seni musik ini
merupakan salah satu dari beberapa pengembangan yang diajarkan di
Yayasan Sayap Ibu itu sendiri. Dengan tujuan untuk melatih sinkronisasi
otak dan tubuh anak dalam bermusik.
Bukti peresmian berdirinya Yayasan Sayap Ibu dan papan nama yayasan pada
dinding di ruang bagian depan yayasan
Perubahan gedung Yayasan Sayap Ibu Cabang Jakarta sejak tahun 1955-1975,
1975-185 dan 10 Desember 1986
Kamar anak laki-laki (Anyelir) dan kamar anak perempuan (Dahlia)
Ruang Klinik
Piagam kenang-kenangan Bantuan Program Sosial Bank Indonesia dan salah satu
bentuk sumbangan berupa sembako (dari Sekolah Dasar/SD Tarakanita)
Taman Anak Sejahtera (TAS)
Lukisan hasil karya Vikri Firdaus A. yang dibuat berdasarkan contoh foto
Anak-anak saat tampil di panggung pada HUT Yayasan Sayap Ibu tahun 2016 dan
didampingi oleh Ibu Yanti (Ibu pengurus unit/wisma Cirendeu).
Kedua pelatih musik (Kak Egar (posisi duduk) dan Kak Aji (berdiri dengan
memegang gitar/bass) saat tampil bersama anak-anak.
Anak-anak bersama Pak Sudarno