SKRIPSI
Oleh:
(1110051000070)
JAKARTA
2017 M
1
PERAN PUBLIC RELATIONS DALAM MEMBANGUN CURRENT IMAGE
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA, CEMPAKA PUTIH
Skripsi
DiajukankepadaFakultasIlmuDakwahdanIlmuKomunikasi
untukMemenuhiPersyaratanMemperoleh
GelarSarjanaKomunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Pembimbing,
Rubiyannah
NIP. 197308221998032001
i
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
Hidayatullah Jakarta.
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
Jakarta, 17 Oktober2017
Peran public relations tersebut dilakukan oleh rumah sakit Islam Jakarta
demi mempertahankan citra perusahaan sebagai rumah sakit yang islami, modern
dan profesional. Penelitian ini menggunakan paradigm konstruktivis. Paradigma
konstruktivis yaitu paradigma yang hamper merupakan anti tesis dari paham yang
meletakan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau
ilmu pengetahuan. Peneliti berusaha mengandalkan sebanyak mungkin pandangan
partisipan tentang situasi yang tengah diteliti. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif, dengan jenis deskriptif. Mendefinisikan metodologi sebagai
mekanisme penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, baik
itu tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati oleh peneliti.
Kata kunci:Peran, Public Relations, Current Image, Rumah sakit Islam Jakarta
i
KATA PENGANTAR
sekalian alam yang menyeru sekalian hati hamba-Nya untuk selalu turut serta
kata yang tepat untuk mendeskripsikan segalanya selain rasa syukur atas
Muhammad SAW, serta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa
kebaikan kepada umatnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang
benderang.
akhirnya penulis bias dengan sabar mengentaskan karya ini sebagai tongkat
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis membuka dengan lebar kritik dan saran
para pembaca. Penulisan karya ini juga tidak terlepas dari bantuan banyak pihak.
1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Dra. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang Administrasi dan
Keuangan, dan Dr. Suhaemi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
ii
2. Drs. Masran, MA selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam
dan Fita Fathurokhmah, SS, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
ilmu-ilmu lain yang sangat ekat di dalam kepala dan hati penulis.
dimasa perkuliahan
5. Terimakasih kepada seluruh dosen dan staff Tata Usaha (TU) Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
7. Untuk orang yang paling berharga dan tercinta Ayahanda Haryanto dan
semangat, doa dan semua hal yang berbentuk materi ataupun tidak yang
Semoga kalian selalu bangga dengan ananda. Teriring doa, cinta dan kasih
sayang yang tak pernah putus untukmu Bapak dan Ibuku tersayang.
iii
Menjadi orang-orang pemberi kekuatan magis ketika kehidupan tidak
Ahmad Fauzan, Rifki Saefullah, zaeni Abdillah, Desti, Vera ananda, Utari
11. Terimakasih kepada keluarga besar BEC (Barudak Ebhel Community) yang
12. Terimakasih kepada seluruh pengurus HMJ KPI 2011-2012 dan DEMA
13. Serta pihak-pihak yang telah membantu peneliti dalam skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan, namun tidak mengurangi rasa hormat dan terimakasih
iv
Pada kesempatan ini, penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu
Penulis dalam pembuatan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan. Semoga Allah
SWT membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan kepada penulis. Amin..
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah .............................................. 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ..................................................... 9
1. Tujuan Penelitian .................................................................... 9
2. Manfaat Penelitian .................................................................. 10
D. Tinjauan Pustaka........................................................................... 11
E. Metodologi Penelitian................................................................... 12
F. Sistematika Penulisan ................................................................... 15
vi
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta ............................ 49
B. Visi dan Misi Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih .......... 53
C. Falsafah Rumah Sakit Islam Jakarta ............................................. 53
D. Tujuan Rumah Sakit Islam Jakarta ............................................... 53
E. LOGO Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih..................... 54
F. Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih 55
G. Tugas dan fungsi Public Relations Rumah Sakit Islam
Jakarta, Cempaka Putih ................................................................ 56
H. Layanan dan Fasilitas Rumah Sakit Islam Jakarta,
Cempaka Putih .............................................................................. 57
vii
BAB I
PENDAHULUAN
dapat saja dijual untuk satu kali kepada seseorang pembeli, akan tetapi sebuah
dukungan publik, agar dapat tercapainya citra positif bagi suatu perusahaan
1
2
Selain itu, public relations juga sebagai ujung tombak dalam program atau
kegiatan yang dilakukan rumah sakit, baik itu kegiatan yang bersifat
of communications.1
suatu kelembagaan dan bukan suatu fungsi atau bagian yang berdiri sendiri.
1
Amie Primarni, Introductions to Public Relations, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2007),
h. 26
3
tersebut.2
Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam public
efektif. Dalam kaitan dengan komunikasi yang efektif, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah:3
3. Saluran apa apa yang paling sesuai dengan sifat publik yang dituju.
melibatkan banyak orang, alat dan sumber daya. Semakin canggih dan
yang dimana terja dihubungan, kerjasama dan interaksi yang beragam dan
kesehatan yang layak masih sangat jauh dari harapan hal ini dikarenakan
kesehatan rumah sakit di Tanah Air. Contohnya saja yang baru-baru ini
terjadi, kasus rumah sakit yang diduga lakukan malpraktek terhadap pasien
2
F. Rachmadi, Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994), h. 7.
3
F. Rachmadi, Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994), h.7.
4
pelayanan yang rumit, pasien rawat inap dan jalan yang terlantar karena
minimnya dana atau biaya pengobatan dan perawatan, dan berbagai macam
terhadap pasien di rumah sakit, ada hal lain yang tidak bisa dipungkiri yaitu
persaingan lembaga kesehatan rumah sakit yang semakin pesat di era modern
saat ini. Tercatat di Badan Pusat Statistik jumlah rumah sakit Provinsi DKI
Jakarta terhitung dari tahun 2013 sebanyak 150 unit rumah sakit yang terdiri
dari 91 unit rumah sakit umum dan 59 unit rumah sakit khusus yang berada di
Dari beberapa kasus yang terjadi di rumah sakit yang bersangkutan baik
pepatah yang mengatakan bahwa “Pelanggan adalah pohon harta yang selalu
penuhrendah hati”.Djajendra.
5
bahwa mereka sendiri bisa saja pada posisi yang salah, karena pada dasarnya
customer adalah orang yang bermasalah dan dengan masalahnya datang untuk
mereka bisa menjadikan dua hal yaitu kemunduran atau kemajuan rumah
sakit. Perlu dilihat kembali bahwa setiap organisasi seperti rumah sakit
mempunya itu tujuan untuk tumbuh dan berkembang. Bukan hanya passive
survive tapi juga ekspansi secara terus menerus. Pada perspektif ini customer
Salah satu aspek penting dalam Public Relations ini adalah dimulai
kredibilitas serta akan mendukung dalam meraih citra positif bagi rumah sakit
tersebut.
6
reputasi dan citra merupakan aset yang paling utama dan tak ternilai
berlaku bagi citra dan reputasi yang melekat di perusahaan atau Instansi.5
mampu membuat publik itu menjadi suka atau benci suatu hal. Oleh karena
itu peran public relation untuk menciptakan opini yang kuat sehingga
4
F. Rachmadi, Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994), h. 24.
5
Syarifuddin dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: ANDI, 2016), h. 162.
7
(competitor).6
dan prestasi yang baik adalah hal yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan
orang lain memahami pesan yang disampaikan. Citra yang baik akan
yang mudah, dibutuhkan strategi khusus untuk membangun dan menjaga citra
perusahaan.
dalam menjaga reputasi demi kemajuan perusahaannya. Dalam hal ini, citra
perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, bukan hanya
Citra perusahaan ini terbentuk dari berbagai macam hal, antara lain
6
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2003), h. 80.
8
Citra dan reputasi yang baik tidak dapat dibeli, melainkan didapat.
Perusahaan tidak dapat tumbuh dengan sendirinya, maka yang tidak boleh
dapat berupa niat baik atau dukungan dari para pegawai, peraturan
terkadang tidak tampak nyata, suatu badan atau bisnis tidak akan mampu
bertahan
oleh Public Relations Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih dalam
opini publik guna terciptanya Current Image bagi Rumah Sakit Islam
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah titik akhir yang akan dicapai dalam sebuah
a. Tujuan Umum
8
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), hal. 90
10
b. Tujuan Khusus
perusahaan.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Akademis
b. Secara Praktis
D. Tinjauan Pustaka
yang akan dilakukan oleh peneliti. Peneliti menemukan hasil penelitian dari
lakukan memfokuskan pada peran public relations secara luas pada obyek
yang ditelitinya.
“Peran Media Relations PT. Bank Muamalat, tbk Dalam Membangun Citra
memfokuskan para peran media relations melalui media massa pada Bank
Muamalat.
E. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Cempaka Putih.
9
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2003), h. 12
10
ElvinaroArdianto, MetodePenelitianuntuk Public Relations KuantitatifdanKualitatif,
(Bandung: SimbiosaRekatama Media, 2014), h. 27.
13
2017.
digunakan adalah data ordinal, yaitu data yang berbentuk rangkaiaan atau
a. Data Primer
sebagai berikut :
1) Observasi
11
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), h. 116
12
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada,2003), h.29
14
sedang ditelitinya.”13
2) Interview Wawancara
b. Data Sekunder
1) Dokumentasi
13
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada,2003), h. 221
14
Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Galia Indonesia,1998), h.234
15
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), h.143.
16
Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial, (Jakarta:
Salemba Humanika, 2012), h. 143.
15
kebenarannya.
d. Analisis Data
F. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I: PENDAHULUAN
Jakarta Cempaka Putih serta logo dan struktur Rumah Sakit Islam
BAB V : PENUTUP
uraian penting yang penulis berikan dari hasil penelitian ini akan
LANDASAN TEORITIS
A. Peran
1. Pengertian Peran
Peranan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi
kehidupan masyarakat.
17
Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006),
h.47
18
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) cet-44, h.212
19
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015) cet-44,h. 213
17
18
b. Peran adalah suatu konsep ikhwal apa yang dapat dilakukan oleh
masyrakat dan ketidakjelasan antara peran yang satu dan yang lainnya.
B. Public Relations
20
F. Rachmadi, Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1994) cet-3, h. 6.
19
pemerintahan.
dan citra yang baik (good image) antara lembaga dan publiknya.21
organization with the public interest, and plans and executes a program
gabungan berbagai ilmu dan termasuk ilmu sosial, misalnya ilmu politik,
perusahaan.24
publiknya.25
mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu organisasi baik secara
luas.
23
Syarifuddin dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: ANDI, 2016), h. 9.
24
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public
Relation di Era Cyber, (Jakarta: Gramedia Publishing, 2011), h. 1-2.
25
Maria Assumpta Rumanti OSF, Dasar Dasar Public Relations Teori dan Praktik,
(Jakarta: PT Grasindo, 2002), h. 8-9.
21
serta komunikasi dan gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, dan
saling pengertian dan persesuaian antara kedua belah pihak, satu sama
atau perusahaan.
a. Pengertian Umum
b. Pengertian Khusus
teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (maria,
2002).
lembaga/organisasi.28
28
F. Rachmadi, Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama,1994) cet-3, h. 21.
23
publiknya).29
Untuk mencapai tujuan dari fungsi dan tugas tersebut, perlu diupayakan
(publik).
29
F. Rachmadi, Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama,1994) cet-3, h. 21.
30
Rosady Roslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2007) cet-8, h. 19.
24
belah pihak.
yan diwakilinya.
31
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktek Public
Relations di Era Cyber, (Jakarta: Gramedia Publishing, 2011), h.28-29.
25
publiknya.
dan makmur.
meningkatkan citra yang baik, memperbaiki citra jika citra menurun atau
kelompok sosial ekstren dan intrennya serta dari lingkup social pada
umumnya.32
sesuai dengan apa yang menjadi tugasnya. Peran yang dijalankan Public
32
John Tondowidjojo, Dasar dan Arah Public Relations, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), h.61
26
produk atau jasa dan melihat bagaimana kinerja karyawan agar bisa
33
David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
1995), h. 99-101.
34
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber, (Jakarta : Gramedia Publishing, 2011). h. 50-52
27
organisasi bersangkutan.
mendengar apa yang diinginkan oleh publiknya. Dipihak lain, dia juga
pihak.
fasilitator)
35
Syarifuddin dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: ANDI, 2016), h. 107.
36
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007) cet-8, h. 20.
28
relations ini merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksud
professional.
organization.
37
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007) cet-8, h. 22.
29
apa aja yg dibutuhkan oleh publik, siapa saja yang masuk kedalam
38
John Tondowidjojo, Dasar dan Arah Public Relations, (Jakarta: PT Grasindo,
2004),h.133.
39
Soleh Soemirat & Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010) cet-7, h. 90.
30
dituntut mempunyai ide yang kreatif agar publik tertarik dengan apa
apakah tujuan sudah tercapai apa belum. Ini adalah tahap terakhir
selanjutnya.
40
Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2010) cet-7, h.91.
31
atau jasa yang dihasilkan, sehingga publik akan terus tertarik dan
komponen sasaran yang dituju ke pada para stakeholder dan publik yang
a. Strategy of publicity
b. Strategy of Persuation
c. Strategy of Image
41
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007) cet-8, h. 135
42
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2008), h. 5.
33
yakni:43
secara konstruktif.
itu untuk mengubah sikap, misalnya mengubah sikap dari anti menjadi
43
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi,(Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007) cet-8, h. 138.
34
relations yang hanya berfokus pada teori dan tidak tidak ditindaklanjutin
akan sikap tindak dan persepsi mereka. Jika strategi penggarapan itu
menguntungkan.45
44
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0 Teori dan Praktik Public
Relations di Era Cyber (Jakarta: Gramedia Publishing, 2010), h. 155.
45
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007) cet-8, h. 134.
35
persuasive kepada publik luar dengan jujur, berdasarkan fakta, dan harus
46
F. Rachmadi, Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta:PT Gramedia Pustaka
Utama,1994) cet-4, h. 53.
47
Onong Uchjana Effendy, Human Relations dan Public Relations, (Bandung:
MandarMaju, 1993) cet-8, h.150.
48
Amie Primarni, Introduction to Public Relations, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2007),
hal. 77.
36
berbagai pihak.
hubungan baik dengan para pers dan para opinion leader, (7) Bagaimana
dan tidak biasa.Karena sifat yang ramah merupakan salah satu syarat
49
Amie Primarni, Introduction to Public Relations, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2007),
hal. 76.
37
di lembaga/perusahaanitu.50
C. CITRA
1. Pengertian Citra
tetapi wujudnya bisa dirasakan dari hasil penilaian baik atau buruk dari
seseorang atau individu tentnag sesuatu yang muncul sebagai hasil dari
50
Amie Primarni, Introduction to Public Relations, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia, 2007),
h. 76.
51
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2007) cet-8, h. 76.
52
Syarifuddin S. Gassing dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: ANDI, 2016),
hal. 156.
53
Elvinaro Ardianto, Handbook of Public Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2011), h. 62.
38
seseorang.
seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada
memahaminya dan apa yang mereka sukai atau yang tidak disukai dari
tersebut atau sebaliknya citra bisa diterima relatif sama pada setiap
2. Jenis-jenis Citra
cenderung sangat positif dan bahkan terlalu positif, dilihat dari apa
54
Elvinaro Ardianto, Handbook of Public Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media,
2011), h. 62.
55
M.Linggar Anggoro, Teori dan Profesi Kehumasan; serta aplikasinya di Indonesia,
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) cet-8, h. 59.
39
sehingga kita pun percaya bahwa orang lain juga beranggapan dan
memiliki pandangan yang tidak kalah hebatnya atas diri kita. Tetapi
jika kita meneliti dengan mendalam citra ini maka akan terungkap
bahwa citra bayangan ini hampir selalu tidak tepat, atau tidak
dan organisasi.
tidak memadai.
suatu citra berlaku yang tidak fair. Citra jenis ini ditentukan oleh
mereka mempercayainya.
berbeda dari citra yang berlaku. Oleh karena itu, salah satu tugas
terhadapnya,
yang memadai.
perusahaan ini terbentuk dari banyak hal. Hal-hal positif yang dapat
56
M.LinggarAnggoro, Teori dan Profesi Kehumasan; serta aplikasinya di
Indonesia,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) cet-8, h. 62.
41
atau persepsi.
57
M.LinggarAnggoro, Teori dan Profesi Kehumasan; serta aplikasinya di
Indonesia,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) cet-8, h. 67.
58
M.LinggarAnggoro, Teori dan Profesi Kehumasan; serta aplikasinya di
Indonesia,(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008) cet-8, h. 68.
42
lambat untuk membentuk suatu opini publik yang lebih kuat. Maka citra
bentuk orang perorangan, benda atau organisasi. Citra yang baik dan
Kedua, menjadi prisai selama masa kritis. Ketiga, menjadi daya tarik
4. Citra Perusahaan
59
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi,(Jakarta: PT
RajaGrafindoPersada, 2007) cet-8, h.75.
60
Elvinaro Ardianto, Handbook ofPublic Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media,2011), h.63.
43
atau masyarakat.
mantap, (2) Menjadi prisai selama masa krisis, (3) Menjadi daya tarik
Menurut Siswanto Sutojo (2004: 42), ada tiga jenis citra yang
produk sejenis yang beredar di pasaran. (3) Citra murah meriah, yaitu
61
Elvinaro Ardianto, Handbook ofPublic Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media,2011), h.65.
44
diri dari dalam. Karena, citra perusahaan menjadi salah satu pegangan
62
Elvinaro Ardianto, Handbook ofPublic Relations, (Bandung: Simbiosa Rekatama
Media,2011), h.65.
63
Sholeh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation,(Bandumg:
PT.Remaja Rosdakarya, 2005), h. 115-116
45
Gambar 2.1
KOGNISI
PERSEPSI SIKAP
Stimulus Respon
MOTIVASI
Rangsang Perilaku
64
Sholeh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relation,(Bandumg:
PTRemaja Rosdakarya, 2005), h. 115.
46
Gambar 2.2
Citra publik
terhadap
perusahaan
65
Elvinaro Ardianto, HandBookOf Public Relations, (Bandung: SimbiosaRekatama Media,
2011), h. 67.
66
Sholeh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar PublicRelation,(Bandung:
PTRemaja Rosdakarya, 2010) cet-7, h. 115
47
input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau
kognisi-motivasi-sikap.67
Jika rangsang ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan. Hal ini
tersebut.
Lipman.68
67
Sholeh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-DasarPublicRelation,(Bandung:
PTRemaja Rosdakarya, 2010) cet-7, h. 115
68
Sholeh Sumirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-DasarPublicRelation,(Bandung:
PTRemaja Rosdakarya, 2010) cet-7, h. 115
48
69
ElvinaroArdianto, HandBookOf Public Relations, (Bandung: SimbiosaRekatama Media,
2011), hal. 68
BAB III
CEMPAKA PUTIH
Islam dan Dr.H. Kusnandi yang juga sebagai salah seorang tokoh
maka tanggal 18 april 1967 berdasarkan akte nomer 36 tahun 1967 dengan
pembangunan rumah sakit. Salah satu upaya pencairan dana adalah melalui
70
http://www.rsij.co.id/sejarah. Artikel diakses pada tanggal 24 Juli 2017, pukul 22.00
WIB.
49
50
Selain dari NOVIB, pada saat itu mendapatkan dari berbagai pihak
di antaranya dari jasa para pengusaha muslim dan pemerintah DKI Jakarta
Jakarta. Terlebih lagi setelah diperoleh tanah seluas kurang lebih 7 (Tujuh)
hektar yang terletak di daerah Cempaka Putih. Dalam hal alokasi tanah di
daerah tersebut Bapak Gubernur DKI Jakarta Letnan Jendral (Purn) Ali
selanjutnya.
SCCFA akan memberikan bantuan sebesar 75% dari biaya yang dibutuhkan
melelahkan, akhirnya pada tahun 1971 tepatnya pada tanggal 23 Juni 1971,
Rumah Sakit Islam Jakarta berdiri denan kokoh yang diresmikan oleh
Presiden Soeharto. Pada saat itu Rumah Sakit Islam Jakarta memiliki
Pada tahun 1972 Rumah Sakit Islam Jakarta mendapatkan bantuan dari
Dengan manajemen yang ketat, pada tahun 1975 Rumah Sakit Islam
Jakarta ternyata memperoleh surplus dana. Atas peran Bapak Fahmi Chotib,
51
empat buah gedung perawatan. Pada tahun inilah istilah Zaal diubah
kamar Rontgen dan laboratorium. Pada tahun 1981 dibangun lagi ruang
tersebut mendapat dukungan dari Pemerintah Saudi Arabia. Pada tahun ini
untuk Intensif Care Unit (ICU) dengan kapasitas 8 tempat tidur yang
pada tahun 1986/1987 memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 250 tempat
tidur untuk perawatan kelas III, yang berarti 50% total kapasitas tempat
tidur di Rumah Sakit Islam Jakarta. Hal ini menunjukan wujud fungsi sosial
52
Rumah Sakit Islam Jakarta sebagai amal usaha Muhammadiyah yang selalu
Pada tanggal 23 Juni 2001 Rumah Sakit Islam Jakarta telah mampu
menyediakan 466 tempat tidur didukung 1.444 orang tenaga medis, perawat,
dan non medis serta berbagai peralatan canggih. Rumah Sakit Islam Jakarta
perawat dan non medis, penambahan fasilitas rawat jalan spesialis dan sub
dan Gubernur DKI Jakarta Ir. Joko Widodo. Dengan Fasilitas sebagai
berikut:
3. Lantai III : Ruang rawat inap Kebidanan, Rawat inap kelas 2 dan 3.
Cesaria.
Unit.
6. Lantai VI : Kamar Operasi (OK), High Care Unit (HCU) dan Ruang
Pemulihan.
53
1. Visi
2. Misi
amal shaleh kepada Allah SWT dan menjadikannya sebagai sarana ibadah.
71
http://www.rsij.co.id/visi. Artikel diakses pada tanggal 24 Juli 2017, pukul 22.00 WIB.
72
http://www.rsij.co.id/misi. Artikel diakses pada tanggal 24 Juli 2017, pukul 22.00 WIB.
73
http://www.rsij.co.id/Tujuan. Artikel diakses pada tanggal 24 Juli 2017, pukul 22.00 WIB
54
Gambar 3.1
74
http://www.rsij.co.id/Logo. Artikel diakses pada tanggal 24 Juli 2017, pukul 22.00 WIB
55
Gambar 3.2
Cempaka Putih
DIREKTUR UTAMA
BADAN KOORDINASI
KOMITE-KOMITE
PENDIDIKAN
SATUAN PEMERIKSA
INFORMASI
Rekam Medis
Cempaka Putih.
Sakit Islam Jakarta, kegiatan dasar dari Public Relations itu sendiri yaitu
menerima keluhan atau masalah yang sedang dihadapi. Tugas dan fungsi
Public Relations Rumah Sakit Islam Jakarta adalah harus pandai dalam
yang dihadapi oleh pelanggan, tamu atau pasien dengan cara memberikan
pelayanan yang prima dan membina hubungan baik dengan nasabah, klien
pelanggan. Dalam dunia bisnis tugas Public Relations yang paling utama
1. Layananan :
(a,b,c) , kelas 3a
75
http://www.rsij.co.id/fasilitasdanlayanan. Artikel diakses pada tanggal 24 Juli 2017,
pukul 22.00 WIB
58
2. Fasilitas :
3. Pelayanan :
organ yang lebih baik. Oleh sebab itu di Rumah Sakit Islam Jakarta
b. Layanan Rohani
Pada bab ini peneliti akan menganalisis peran public relations Rumah
Sakit Islam Jakarta, Cempaka putih dalam membentuk citra perusahaan. Public
relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan
umum dan pribadi, yang dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling
pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada hubungan dan diduga
akan ada kaitannya, dengan cara menilai opini publik, dengan tujuan sedapat
kerja sama yang lebih produktif dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang
lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.
yang harmonis antara satu badan dengan publiknya terutama di rumah sakit Islam
pasien dan masyrakat sekitar. Usaha untuk memberikan atau menanamkan kesan
sehingga akan timbul opini publik yang menguntungkan dan menciptakan Image
bagi rumah sakit Islam Jakarta tersebut. Dengan ini Public Relation dapat
mewujudkan hal-hal yang positif tentang apa yang telah direncanakan dan
dilaksanakan.
61
62
strategi itu, serta dimaksudkan agar tujuan bersama dapat tercapai dengan
baik dan tidak terjadi penyimpangan dengan apa yang telah dirancangkan.
humas rumah sakit islam harus dapat menjalin hubungan dengan Instansi
76
Wawancara dengan Endang (Ka.Humas dan Pencitraan RSIJ), 31 Agustus 2017, pukul
10.00 WIB
63
Dalam hal ini, rumah sakit Islam Jakarta sangat terbuka dalam hal
yang baik. Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini
berharga karena apabila masyarakat atau pasien puas mereka akan terus
atau pasien merasa tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih
77
Wawancara dengan Endang (Ka.Humas dan Pencitraan RSIJ), 31 Agustus 2017, pukul
10.00 WIB.
64
َم ْن َكا َن: صلَّى اهللُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم قَ َال ِ َّ َع ْن أَِِب ُىَريْ َرَة َر ِضي اهللُ َعْنوُ أ
َ َن َر ُس ْوَل اهلل َ
ِ ومن َكا َن ي ؤِمن بِاهللِ واْلي وم،اآلخ ِر فَ لْي ُقل خيرا أًو لِيصمت ِ ي ْؤِمن بِاهللِ والْي وِم
َْ َ ُ ُْ ْ ََ ْ ُ ْ َ ْ َْ ْ َ َْ َ ُ ُ
ِ
اآلخ ِر فَ ْليُ ْك ِرْم َوَم ْن َكا َن يُ ْؤِم ُن بِاهللِ َوالْيَ ْوِم،ُاآلخ ِر فَ ْليُ ْك ِرْم َج َاره ِ
] [رواه البخاري ومسلم. ُضْي َفو َ
“Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah
SAW bersabda: Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir
hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada
Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan
barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka
hendaklah dia memuliakan tamunya (Riwayat Bukhori dan
Muslim.”
pelayanan keperawatan.78
caranya agar timbul Image positif bagi rumah sakit Islam Jakarta, yaitu
78
https://klinis.wordpress.com/2007/12/28/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan-rumah-
sakit/ Diakses pada tanggal 15 Septermber jam 20.00 WIB
65
penyembuhan.
dan pengalaman baik dari orang lain maupun diri sendiri sehingga
meskipun dengan harga yang tinggi. Pasien akan tetap setia menggunakan
pasien dengan cepat diterima oleh penyedia jasa terutama perawat dalam
79
Wawancara dengan Endang (Ka. Humas dan Pencitraan RSIJ), 31 Agustus 2017, pukul
10.00 WIB
80
Wawancara dengan Yuni Warastuti, (Bag. Pemasaran RSIJ), 30 Agustus 2017, pukul
14.00 WIB.
67
baik itu kepada Intra rumah sakit dan atau ekstra rumah sakit. Dalam
pendekatan persuasif sangat perlu di lakukan agar humas tau sejauh mana
lain yaitu:
dikompromikan.
akan diraih. Akan tetapi, tidak semua keuntungan masa depan dapat
menciptakan gairah kerja yang ada pada diri pegawai, guna untuk
masyarakat dikembangkan.
konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka
panjang.
rumah sakit.
yang juga termasuk dalam suatu organisasi. Public relations ditunjang dengan
keyakinan bahwa sepak terjang setiap organisasi itu ditentukan oleh relation
dependency dari semua kelompok sosial pada umunya. Jika suatu manajemen
82
Wawancara dengan Endang, (Ka.Bag Humas dan Pencitraan RSIJ), 31 Agustus 2017,
pukul 10.00 WIB
72
kebijaksanaan.
lembaga (corporate image) agar mencapai tujuan akhir dari suatu aktivitas
dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk relations arti
muhammadiyah ini rumah sakit islam khususnya jangan sampai orang masih
ada yang beranggapan kumuh begitu menciptakan opini publik, dan satu hal
dalam membangun opini public itu bagaimana rumah sakit Islam ini sudah
lebih bagus. Tahapan ini telah dilakukan survey bahwa rumah sakit Islam
83
Amie Primarni, Introduction to Public Relations, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia, 2007),
hal. 15
73
Jakarta ini jauh lebih baik dari 10 tahun sebelumnya. Terus ada lagi
bagaimana cara menciptakan opini publik yaitu pejabat pemerintah yang data
menjadi narasumber harus menceritakan rumah sakit Islam. Bahwa kita harus
satu kata rumah sakit islam ini dilihat dari segi visi misi semuanya harus
sama.”84
masalah.
organisasi yaitu rumah sakit Islam Jakarta yang mendasar dan menyampaikan
pada manajemen juga kepada semua pihak yang terkait dalam menciptakan
pengetahuan yang jelas dan lengkap dan perlu diinformasikan secara jujur,
jelas dan objektif agar opini public terhadap rumah sakit Islam berdampak
positif.
Islam Jakarta, yang menjadi tantangan buat kami yaitu rumah Islamnya ini
yang dimana nilai valuenya unlimited dilihat dari fasilitas dan bangunan yang
islami sehingga dapat membuat nyaman para pasien. Dari hasil survey rumah
sakit jakarta jauh lebih baik dari 10 tahun yang lalu bahkan semua fasilitas
84
Wawancara dengan Endang (Ka. Humas dan Pencitraan RSIJ), 31 Agustus 2017, pukul
10.00 WIB
74
yang kita miliki sudah lengkap dan aksesnya sangat mudah dijangkau
sehingga dari situlah terciptanya opini publik yang positif bagi rumah sakit
cukup membuat opini yang positif dari publik untuk rumah sakit Islam,
bahkan program tampilan rumah sakit di dalam sudah sangat baik dengan
sakit itu berupa TV, radio dan website sudah menjadi jembatan dalam
sistem dalam tata cara hidup manusia jugga harus berhubungan dengan
yang baik peningkatan hubungan ini memerlukan komunikasi yang baik pula.
relations). Perangkat dari semua tahap kegiatan dan usaha itu disebut bidang
kegiatan.
85
Wawancara dengan Endang, (Ka.Humas dan Pencitraan RSIJ), 31 Agustus 2017, pukul
10.00 WIB
75
langsung denga para rekanan. Boleh dikatakan ini merupakan salah satu
kepada rumah sakit Islam Jakarta. Seperti yang dikatakan oleh Jamaludiin:
“Ya harapan kami sebagai masyarakat tentu ingin yang terbaik, baik
itu bagi masyarakat maupun bagi rumah sakit, ya sejauh ini sosialisasi yang
tersebut dan selalu memberikan informasi yang continue tentang fasilitas dan
“Hal senada juga dikatan oleh Amelia “pihak rumah sakit Islam
Jakarta sangat membantu kami dalam hal kesehatan. Baik itu menjaga
86
Jhon Tandowidjojo, Dasar dan Arah Public Relations, (Jakarta: PT Grasindo, 2004),
Cet.III hal. 38
87
Wawancara dengan Jamaluddin, tanggal 2 September 2017, jam 13.00 WIB
76
masyarakat”.88
organisasi atau perusahaan agar terjalin kedekatan emosional yang baik dari
masyarakat sekitar
ada kegiatan di dalam masyarakat pihak rumah sakit selalu ikut berpartisipasi
Jakarta sangat merasa puas dengan apa yang telah diberikan oleh pihak rumah
sakit kepada masyarakat sekitar melalui humas rumah sakit Islam Jakarta.
Tentu hal ini sangat menjadi nilai plus bagi rumah sakit Islam Jakarta terhadap
88
Wawancara dengan Amalia, tanggal 2 September 2017, jam 13.30 WIB
89
Wawancara dengan waluyo, tanggal 2 September 2017, jam 14.00 WIB
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesimpulan yang dapat ditarik oleh peneliti pada Peran Public Relations
analisis terhadap pengaruh yang kuat dari lingkungan, apa efek dan
77
78
disekitar rumah sakit Islam Jakarta sangat merasa puas dengan apa yang
telah diberikan oleh pihak rumah sakit kepada masyarakat sekitar melalui
humas rumah sakit Islam Jakarta. Tentu hal ini sangat menjadi nilai plus
B. Saran
1. Untuk strategi humas rumah sakit Islam Jakarta, selain hanya sosialisasi
Jakarta bagi di kalangan muda atau orang tua. dan mencoba membuat
masyarakat Jakarta saja) bahwa rumah sakit Islam itu baik dari segi
sebagainya.
79
hanya media yang dimiliki Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih
tetapi juga bias bekerjasama dengan media lain. Dan lebih banyak
lebih efektif dan efisien dilihat oleh publik, melihat letak RSIJ,
umum.
DAFTAR PUSTAKA
Amin Nurdin dan Ahmad Abrori, Mengerti Sosiologi, Jakarta: UIN Jakarta Press,
2006.
OSF, Maria Assumpta Rumanti, Dasar Dasar Public Relations Teori dan Praktik,
Jakarta: PT Grasindo, 2002.
Rachmadi, F., Public Relations: Dalam Teori dan Praktek, Jakarta:PT Gramedia
Pustaka Utama, 1994.
80
81
Wahidin Saputra & Rulli Nasrullah, Public Relation 2.0 Teori dan Praktik Public
Relation di Era Cyber, (Jakarta: Gramedia Publishing, 2011.
Sumber Lain :
https://klinis.wordpress.com/2007/12/28/kepuasan-pasien-terhadap-pelayanan-
rumah-sakit/ Diakses pada tanggal 15 September jam 20.00 WIB
Putih
kita selalu terbuka dalam hal memberikan informasi kepada eksternal, tapi
Yuni Warastuti
Waktu wawancara : 10.00 WIB
Tempat wawancara : Kantor Humas dan Pencitraan Rumah Sakit Islam Jakarta,
Cempaka Putih
Pada umumnya semua peran humas itu sama agar tidak terjadi bloking antara
UKS yang ada di sekolah, bahkan preman-preman kami dekati, tujuannya agar
terbangun trust. Trust itu bisa dibangun dengan tidak hanya memberikan suatu
ingin membangun hubungan baik dengan mereka, kita tidak hanya diam di
yang ada di sekitar sini dengan rumah sakit ini. Goalnya adalah bagaimana
rumah sakit islam Jakarta ini menjadi tuan rumah, jangan sampai penduduk
cempaka putih khususnya kalau sakit berobatnya nyebrang ke tempat lain. Jadi
akan menjadi tantangan, mana yang akan jadi peluang. Dari analisis swot
itulah kita akan merancang strateginya. Data basenya kita dapatkan dengan
Evaluasinya adalah dengan ketika kita mengadakan kegiatan mau atau tidak
dengan respon yang baik. Tingkat kepedulian masyarakat juga tinggi terhadap
kita.
Cara kita membina masyarakat dengan cara kita undang para pejabat-pejabat
masyarakat seperti RT, RW, Lurah dan seterusnya untuk kita kenalkan
fasilitas-fasilitas yang ada di rumah sakit jadi kaya semacam tour hospital gitu.
Dalam menciptakan opini publik, kita harus bias mengetahui bahwa kita
adalah amal usaha muhammadiyah ini rumah sakit islam khususnya jangan
sampai orang masih ada yang beranggapan kumuh begitu menciptakan opini
publik, dan satu hal dalam membangun opini public itu bagaimana rumah
sakit Islam ini sudah lebih bagus. Tahapan ini telah dilakukan survey bahwa
rumah sakit Islam Jakarta ini jauh lebih baik dari 10 tahun sebelumnya. Terus
ada lagi bagaimana cara menciptakan opini publik yaitu pejabat pemerintah
yang data mnejadi narasumber harus menceritakan rumah sakit Islam. Bahwa
kita harus satu kata rumah sakit Islam ini dilihat dari segi visi misi semuanya
harus sama
5. Apakah fungsi dan strategi PR RSIJ saat ini sudah cukup dalam
Untuk fungsi dan strategi yang kita jalankan untuk citra perusahaan sudah
berjalan cukup baik ditambah dengan adanya fasilitas televise yang ada di
rumah sakit ini sehingga bisa dinikmati dan disaksikan oleh pasien dan
RSIJ.
6. Program apa saja yang dilakukan PR atau humas RSIJ untuk publik
yang datang kerumah sakit. Jika pelayanan rumah sakit tidak memuaskan
seperti parkir, ruangan pelayanan, ruangan rawat inap dan toilet, kami pihak
rumah sakit menerima betul saran atau keluhan dari masyarakat yang sifatnya
menjadikan rumah sakit islam Jakarta akan lebih baik lagi kedepannya.
yang ada didalam organisasi tersebut menjadi satu sistem informasi yang
terpadu karena Kita selalu memberi informasi kepada pihak luar berdasarkan
fakta agar nama baik rumah sakit selalu terjaga, dalam artian pihak eksternal
merugikan rumah sakit. Seperti mal praktek, pasien sebagai uji coba dokter
baru. Nah itu yang kita luruskan bahwa rumah sakit Islam Jakarta ini tidak
seperti yang mereka dengar diberita. Dokter yang baru bekerja di rumah sakit
ini harus di training dulu selama tiga bulan, seperti halnya assistensi. Mereka
Endang Suhaendi
Yuni Warastuti (Bag.Pemasaran) Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih
Endang Suhendi (Ka. Humas dan Pencitraan) Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih
Ruang studio TV dan Radio RSIJ Cempaka Putih