Anda di halaman 1dari 140

PUBLIC RELATIONS MIX STARBUCKS COFFEE

PASARAYA GRANDE JAKARTA SELATAN


DALAM MENARIK MINAT DAN
MEMPERTAHANKAN KONSUMEN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

Fauziyah Dita Effendy

NIM. 11170510000234

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN


ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU
KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
PUBLIC RELATIONS MIX STARBUCKS COFFEE
PASARAYA GRANDE JAKARTA SELATAN DALAM
MENARIK MINAT DAN MEMPERTAHANKAN
KONSUMEN
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:
Fauziyah Dita Effendy
NIM: 11170510000234

Pembimbing

Dr. H. M. Yakub, M.A


NIP. 1962101811993031002

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
1441 H/2021 M

ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
PUBLIC RELATIONS MIX STARBUCKS COFFEE
PASARAYA GRANDE JAKARTA SELATAN DALAM
MENARIK MINAT DAN MEMPERTAHANKAN
KONSUMEN merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semua sumber yang saya
gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika
kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya
atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, 11 April 2020

(Fauziyah Dita Effendy)

iv
ABSTRAK

Fauziyah Dita Effendy : 11170510000234


“Public Relations Mix Starbucks Coffee Pasaraya Grande
Jakarta Selatan dalam Menarik Minat dan
Mempertahankan Konsumen”
Banyaknya Coffee Shop yang berada di kawasan Jakarta,
khusunya Jakarta Selatan memperlihatkan persaingan yang
sangat ketat pada industry kopi. Saat ini, kopi merupakan salah
satu daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Sebagai salah satu
coffee shop terkenal, ketatnya persaingan mengharuskan
Starbucks Coffee mampu bersaing dalam mempertahankan
konsumen dan menarik minat konsumen dengan melakukan
kegiatan Marketing Public Relations.
Sesuai dengan konteks permasalahan diatas, maka tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui strategi apa yang
digunakan oleh Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan dalam menarik minat dan mempertahankan konsumen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kualitatif deskriptif. Hasil dari metode tersebut berupa
sebuah ungkapan lisan dan tulisan serta dokumen yang menjadi
pendukung yang diamati secara langsung melalui proses
wawancara dan buku sebagai rujukan penulis dalam kelengkapan
data. Penelitian ini penulis ingin mengetahui strategi apa yang
digunakan oleh Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan dalam menarik minat dan mempertahankan konsumen.
Hasil dari penelitian ini bahwa kegiatan Marketing Public
Relations yang dilakukan Starbucks Coffee telah berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Untuk tetap eksis,
Starbucks harus mempertahankan pelayanan yang berbeda
dengan coffee shop lain dan terus konsisten terhadap strategi
dalam kegiatan Marketing Public Relations.
Kata Kunci: Strategi, Marketing Public Relations,
Mempertahankan Konsumen

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan


seluruh alam semesta dengan segala kehendah dan nikmatnya,
nikmat iman, nikmat sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini sampai akhir. Sholawat dan juga salam tak lupa
dihaturkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi besar
Muhammad SAW yang telah menuntun umat dan menjadi
panutan dari zaman kegelapan hingga terang benderang.

Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang


diperkuliahan, sehingga kini penulis berhasil dalam
menyelesaikan penelitian dalam penyusunan skripsi yang
berjudul “Public Relations Mix Starbucks Coffee Pasaraya
Grande Jakarta Selatan dalam Menarik Minat dan
Mempertahankan Konsumen”. Skripsi ini disusun untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan skripsi ini,


penulis masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik dan
saran sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan penyusunan
karya ilmiah yang selanjutnya.

Dalam proses penulisan skripsi ini banyak sekali


hambatan dan juga rintangan yang dilalui. Namun berkat
dukungan serta doa banyak pihak skripsi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

vi
1. Prof. Dr. Amany Burhanuddin Lubis, LC, M.A. selaku
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag. selaku Wakil
Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabbudin Noor, M.Ag
Sebagai Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dr.
Cecep Castrawijaya, MA sebagai Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dr. H. Edi
Amin, M.A selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Prof. Andi M. Faisal Bakti, M.A,Ph.D selaku Dosen
Pembimbing Akademik (PA) yang telah membimbing dan
memberikan arahan kepada penulis selama melakukan studi.
5. Dr. H. M. Yakub, M.A, selaku Dosen Pembimbing yang telah
sabar dan berusaha selalu ada dalam memberikan arahan,
kritik serta saran yang sangat membangun dalam proses
pembuatan dan penyelesaian skripsi ini dengan baik. Semoga
beliau selalu diberikan kesehatan, keberkahan yang
melimpah serta rejeki dunia akhirat. Aamiin.
6. Seluruh Staff dan Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
berperan penting dalam proses perkuliahan, memberikan

vii
ilmu serta wawasan dan pengalaman yang mempermudah
pada masa studi.
7. Pimpinan, Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
8. Seluruh Partners Starbucks Coffee Pasaraya Grande yang
telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dan telah
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada kedua orang tua penulis, Bapak Muhammad
Taufikkurrohman dan Ibu Fetty Kurniadianti yang telah
mendidik, memberikan semangat serta selalu mendoakan
anak-anaknya. Semoga bapak dan ibu selalu diberikan
kesehatan, keberkahan, rejeki dan panjang umur sehingga
dapat melihat saya yang berhasil berada diposisi ini.
10. Teman-teman Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ)
Komunikasi dan Penyiaran Islam tahun 2017, 2018, dan 2019
yang telah memberikan wadah organisasi diluar proses
perkuliahan di kelas.
11. Teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Angkatan 2017 yang telah mewarnai hari-hari selama
berkuliah di kampus tercinta.
12. Teman-teman Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) D
2017 yang telah membantu serta bekerja sama dalam proses
perkuliahan di dalam kelas.
13. Teman-teman Basket Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi yang telah menjadikan penulis sehat jasmani
selama berkuliah.

viii
14. Teman-teman KKN EUFORTUNITY 56 UIN Jakarta yang
telah bekerjasama dalam proses pengabdian masyarakat
meski dilakukan di rumah masing-masing. Terimakasih atas
kerjasamanya dalam menyusun laporan meski hanya sempat
bertatap muka satu kali.
15. Teman seperjuangan Bhineka Tunggal Ika, Annis, Hazri,
Alda, Nima, Humay, Aulia, Nirwana, Izma, Tya, Nuni yang
telah setia menemani selama di kampus dari awal perkuliahan
hingga sekarang. Terima kasih atas canda dan tawa, nasihat,
dukungan serta doa kalian dalam proses penyelesaian skripsi
penulis.
16. Teruntuk Sahabat Till Jannah, Herika Tuzzara, Maesa Rani
Cahyani, dan Ni Wayan Wahyuni yang telah menghibur
dikala stress, yang selalu menemani dan tidak pernah
meninggalkan, sebagai tempat cerita dikala suntuk dalam
keseharian penulis.
17. Putra Persada Nadeak, seseorang yang sangat spesial sebagai
tempat berkeluh kesah, bertukar pikiran, memberi saran dan
semangat. Terimakasih selalu mendukung, mendoakan serta
menemani dalam proses pengerjaan skripsi penulis.
18. Teruntuk semua pihak yang telah memberikan kontribusi
serta doa selama penulis berada dalam masa studi yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT
memberikan keberkahan dunia dan akhirat kepada kalian
semua. Aamiin.

Penulis juga menyadari bahwa dalam proses penelitian


skripsi ini masih cukup jauh dari kata sempurna. Maka dengan

ix
penuh kerendahan hati penulis senantiasa menerima kritik serta
saran demi suatu perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua


orang serta dapat dijadikan sebagai acuan untuk penulis lain
dalam proses penelitian yang akan dilakukan.

Jakarta, April 2021

Fauziyah Dita Effendy

NIM: 11170510000234

x
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................. v

KATA PENGANTAR ............................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................... xiv

DAFTAR TABEL .................................................................... xv

DAFTAR BAGAN .................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ........................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................... 9

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ............ 10

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................... 10

E. Tinjauan Pustaka ............................................................ 11

F. Metodologi Penelitian .................................................... 14

1. Paradigma Penelitian .................................................. 14

2. Pendekatan Penelitian ................................................. 14

3. Metode Penelitian ....................................................... 15

4. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................... 16

5. Subjek dan Objek Penelitian ....................................... 16

6. Teknik Pengumpulan Data .......................................... 16

7. Teknik Analisis Data .................................................. 18

xi
G. Sistematika Penulisan ................................................. 19

BAB II LANDASAN TEORI ................................................... 21

A. Teori Bauran Public Relations P.E.N.C.I.L.S (Thomas L.


Harris) .................................................................................. 21

B. Public Relations ............................................................. 24

C. Marketing ................................................................... 32

D. Marketing Public Relations ........................................ 36

E. Minat Beli Konsumen .................................................... 41

BAB III GAMBARAN UMUM ................................................ 45

A. Sejarah Singkat Starbucks Coffee Indonesia ............... 45

B. Visi dan Misi Starbucks Coffee................................... 49

C. Evolusi dari Starbucks Logo ....................................... 50

D. Struktur Organisasi PT. Sari Coffee Indonesia ............ 53

E. Struktur Organisasi Starbucks Coffee Pasaraya Grande .. 57

F. Produk Starbucks Coffee Indonesia ................................ 59

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN....................... 62

A. Strategi Public Relations Starbucks Coffee Pasaraya


Grande dalam Menarik Minat dan Mempertahankan
Konsumen.. ........................................................................... 62

B. Tahapan Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta


Selatan dalam Melakukan Strategi Marketing Public
Relations ............................................................................... 72

BAB V PEMBAHASAN .......................................................... 79

xii
A. Strategi Public Relations Starbucks Coffee Pasaraya
Grande dalam Menarik Minat dan Mempertahankan
Konsumen.. ........................................................................... 79

B. Tahapan Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta


Selatan dalam Melakukan Strategi Marketing Public
Relations ............................................................................... 86

BAB VI PENUTUP .................................................................. 90

A. Kesimpulan ................................................................ 90

B. Saran .......................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 93

LAMPIRAN ............................................................................. 98

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Starbucks Coffee Tahun 1971-1987 .............. 50


Gambar 3.2 Logo Starbucks Coffee Tahun 1987-1992 .............. 51
Gambar 3.3 Logo Starbucks Coffee 1992-2011 ......................... 51
Gambar 3.4 Logo Starbucks Coffee 2011-Sekarang .................. 52
Gambar 3.5 Transformasi Logo Starbucks ................................ 52
Gambar 3.6 Transformasi Logo Starbucks ................................ 53
Gambar 4.1 Contoh Kerjasama Starbucks Coffee dengan E-
commerce…………………………………………………........70
Gambar 4.2 Contoh Kerjasama Starbucks Coffee dengan E-
commerce ................................................................................. 70
Gambar 4.3 Tampilan Promosi Produk Baru di Instagram
Starbucks Coffee Indonesia....................................................... 72
Gambar 4.4 Contoh Promo Starbucks Coffee di Line ................ 74
Gambar 4.5 Contoh Promo Starbucks Coffee dengan Tema
Tumbler Day ............................................................................ 74
Gambar 4.6 Akun Resmi Instagram Starbucks Coffee ............... 76
Gambar 4.7 Contoh Kegiatan Sosial Starbucks Coffee .............. 78
Gambar 4.8 Contoh Kegiatan Sosial Starbucks Coffee .............. 78

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Sejarah Starbucks Coffee Indonesia .......................... 49

xv
DAFTAR BAGAN

Bagan 3. 1 Struktur Organisasi PT. Sari Coffee Indonesia


(Starbucks Indonesia) ............................................................... 56
Bagan 3. 2 Struktur Organisasi Starbucks Coffee Pasaraya Grande
................................................................................................. 57

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejak berabad-abad lalu kopi telah dimanfaatkan


sebagai bahan dasar minuman, kini minuman kopi semakin
popular di seluruh dunia. Kopi sebagai salah satu minuman
yang digemari baik pada acara resmi maupun santai, dapat
dijadikan berbagai macam variasi hidangan maupun
dijadikan berbagai bahan campuran olahan. Kegemaran
masyarakat dunia dalam mengkonsumsi minuman kopi
salah satunya dibuktikan oleh tingginya tingkat konsumsi
berkapita di beberapa negara. Berdasarkan statistik kopi,
negara-negara pengimpor kopi memiliki tingkat konsumsi
laju perkapita jauh di atas Indonesia, yaitu Finlandia (10.56
kg/tahun), Norwegia (9.55 kg/tahun), Denmark (9.36
kg/tahun), Belanda (8.76 kg/tahun), Belgia dan Luxemburg
(8.46 kg/tahun), Swedia (8.24 kg/tahun), Austria (8.14
kg/tahun), Prancis (6.9 kg/tahun). Sedangkan konsumsi
kopi di Indonesia selama delapan tahun meningkat dengan
laju pertumbuhan 4.73 persen pertahun, sedangkan
konsumsi perkapita menunjukkan pertumbuhan sebesar
3.24 persen.1
Kopi menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi
masyarakat, karena gaya hidup serta dampak positif yang

1
Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia, 1999 dalam Wahyudin, Dkk. Jurnal
Manajemen dan Agribisnis, Vol. 1 No. 1 April 2003 : 55-68.

1
2

ditimbulkan dari secangkir kopi itu sendiri. Persaingan


antara Coffeeshop atau kedai kopi antara yang satu dengan
yang lain akan semakin ketat karena diiringi oleh naiknya
permintaan konsumen/masyarakat akan kopi. Nilai lebih
yang dimiliki oleh masing-masing kedai kopi berasal dari
sebuah rasa minuman itu sendiri.
Industri bisnis di bidang Coffee Shop pada saat ini
memang mempunyai prospek cukup baik. Hal ini
mendorong para wiraswasta untuk membuka usaha-usaha
baru yang sekaligus mengakibatkan adanya persaingan
antara Coffee Shop menjadi semakin ketat. Setiap Coffee
Shop pasti akan berusaha untuk memberikan nilai tambah
yang berbeda dalam setiap produk dan jasa serta pelayanan
yang mereka berikan kepada para konsumennya.
Starbucks Coffee adalah salah satu kedai kopi
terbesar di dunia yang memiliki ribuan gerai yang ada di
seluruh penjuru dunia. Di Indonesia sendiri Starbucks
Coffee berdiri pada tahun 2002 dan sudah menjadi bagian
dari masyarakat Indonesia. Adanya industri bisnis seperti
Starbucks Coffee sangat disambut baik oleh konsumen
karena memberikan suasana dan pengalaman baru dalam
menikmati kopi. Starbucks Coffee melakukan beberapa
bentuk komunikasi pemasaran dalam menawarkan produk
yang dimilikinya kepada para konsumen. Starbucks Coffee
selalu mengedepankan kualitas produk dan pelayanannya
terutama dalam hal mempromosikan produknya.
3

Generasi milenial rupanya lebih banyak


menghabiskan uang untuk menikmati secangkir kopi.
Berdasarkan survei dari Acorns MoneyMatters, 41% dari
2.000 milenial mengaku menghabiskan uang lebih banyak
untuk minum kopi. Oleh karena itu hal inilah generasi
milenial disebut generasi kopi. 2 Saat itu, Starbucks Coffee
merupakan “tempat wajib” bagi kalangan anak muda.
Starbucks Coffee merupakan kedai kopi yang berasal dari
Seattle, Washington – Amerika Serikat, yang kemudian
membuka banyak cabang di seluruh penjuru dunia dan saat
ini Starbucks Coffee merupakan coffee shop paling sukses
di dunia, dan membuka cabang di 61 negara.
Saat ini perkembangan dunia usaha tidak pernah
lepas dari sebuah persaingan, lalu menuntut perusahaan
untuk kreatif dan berinovasi agar dapat terus bertahan.
Kedai Kopi (Coffee Shop) adalah salah satu bisnis di bidang
barang dan jasa berupa minuman, makanan, dan juga
pelayanan. Dengan banyaknya kedai kopi yang
bermunculan pada saat ini maka membuat persaingan bisnis
diantara kedai kopi menjadi semakin tinggi. Karena itu,
Starbucks Coffee perlu menerapkan program marketing
yang tepat untuk dapat menarik minat konsumen dan
mempertahankan konsumen agar mampu bertahan di bisnis
ini. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan
seorang Public Relations dalam mengelola citra dengan

2
http://majalahkartini.co.id/berita/serba-serbi/disebut-generasi-kopi-inilah-
fakta-generasi-millenial
4

membangun kesan positif terhadap suatu produk melalui


proses pengelolaan merek. Hal utama yang menjadi sorotan
identitas sekaligus sebagai asset sebuah perusahaan adalah
merek (Brand).
Sebuah kedai kopi harus memiliki program
marketing yang benar dalam melaksanakan orientasi
konsumen, karena konsumen menjadi salah satu kunci
keberhasilan dalam dunia bisnis dan perusahaan yang
merupakan tumpuan dari kinerja hasil penjualan. Kehadiran
gerai-gerai kopi modern atau Coffeeshop dengan tawaran
berbagai menu minuman kopi dan kenyamanannya tentu
semakin mengakrabkan kopi dengan masyarakat dan
mengangkat citra kopi itu sendiri.
Strategi pada hakikatnya adalah perpaduan antara
planning (perencanaan) dan management (manajemen)
untuk mencapai tujuan. Strategi tidak hanya berfungsi
sebagai jalan yang hanya memberikan arah saja, melainkan
harus mampu menunjukkan taktik operasionalnya. 3 Strategi
juga bagian penting untuk perusahaan dalam upaya
meningkatkan penjualan produknya untuk mencapai target
penjualan, dengan tujuan pokok yaitu untuk meningkatkan
sesuatu menjadi lebih banyak, lebih tinggi, lebih bermutu,
lebih laku dan sebagainya. 4 Oleh sebab itu agar dapat

3
Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007), h. 32.
4
Angel Beatrux Dengah, Efektifitas Implementasi Strategi Pemasaran
Hubungan Masyarakat Pada Perusahaan Asuransi di Kota Manado, Jurnal
EMBA vol. 1 no 4 (Desember 2013), h. 3.
5

mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan strategi


diterapkan oleh seorang Public Relations.
Public Relations adalah kegiatan komunikasi
yang dilakukan dengan terencana, baik kegiatan internal
maupun eksternal sehingga dapat terjalin antara perusahaan
dengan publiknya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.5
Bagian kehumasan atau Public Relations merupakan suatu
lembaga yang bertugas menjalin dan menjaga hubungan
baik dengan public internal, eksternal dan stakeholder
perusahaan. Seorang Public Relations membutuhkan
strategi komunikasi yang tepat agar terciptanya suatu
tujuan, oleh sebab itu Public Relations dalam sebuah
perusahaan juga bertugas untuk mendapatkan perhatian
khalayak, menarik minat khalayak, membangun keinginan
khalayak dan mengarahkan tindakan khalayak agar tetap
sesuai dengan pesan yang disampaikan. Public Relaions
secara terus menerus membangun dan mempertahankan
hubungan baik antara organisasi dan masyarakat. 6 Public
Relations juga merupakan sebuah solusi bagi perusahaan
atau lembaga untuk membangun sebuah citra yang positif
di masyarakat, membangun opini publik, dan mampu
mengelola perbincangan di dalam masyarakat.
Di dalam Islam, seorang Public Relations juga
menjadi perhatian yang cukup besar. Persoalan pertama

5
Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2004), h. 10.
6
Rosady Ruslan, Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi Konsepsi
dan Apliksi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 16.
6

dari seorang Public Relation yaitu komunikasi, pembawa


pesan atau kabar kepada khalayak ramai. Hal ini
mengakibatkan kepercayaan publik terhadap sebuah
perusahaan ditentukan oleh PR. Dengan kata lain, PR
berperan menjalin kerja sama lembaga dan publik serta
berperan menjaga kepercayaan konsumen di dalamnya. Hal
ini tercermin dalam QS Al – Maidah ayat 2 sebagai berikut:
‫ٱْلثإ ِم‬
ِ ‫علاى إ‬ ۟ ُ‫علاى إٱل ِب ِر اوٱلت َّ إق او ٰى ۖ او اَل ت ا اع ااون‬
‫وا ا‬ ‫وا ا‬۟ ُ‫اوت ا اع ااون‬

ِ ‫شدِيد ُ إٱل ِعقاا‬


‫ب‬ َّ ‫ٱَّلل ۖ ِإ َّن‬
‫ٱَّللا ا‬ ‫وا َّ ا‬ ۟ ُ‫او إٱلعُد ٰ اإو ِن ۚ اوٱتَّق‬
“Dan tolong – menolong lah kamu dalam
kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwa lah
kamu kepada Allah. Sesungguhnya siksa Allah sangat
berat.”
Ayat di atas menyuruh umat manusia untuk saling
tolong menolong, yaitu bekerjasama dalam hal kebaikan.
Public Relation memiliki peran bekerja sama dengan
sebuah perusahaan dalam menciptakan suatu kebaikan.
Oleh karena itu, ayat di atas dapat dijadikan landasan
peranan dan fungsi Public Relation yang berfungsi sebagai
jembatan hubungan atau komunikasi antara masyarakat
dengan perusahaan dan bertugas untuk mendapatkan
perhatian dari masyarakat, menarik minat masyarakat dan
7

mempengaruhi masyarakat agar bertindak sesuai dengan isi


pesan yang disampaikan.7
Dengan tugas tersebut, seorang Public Relations
perlu memiliki strategi untuk mengkomunikasikan sebuah
pesan kepada customer atau publik yang menjadi
sasarannya agar tujuan untuk menarik khalayak dapat
tersapaikan dengan baik melalui kegiatan Public Relations
yang di dukung oleh berbagai media. Penjelasan mengenai
Public Relations ini tergambar di dalam Al-Qur’an surah
Al-Maidah ayat 67 sebagai berikut:
‫س إو ُل با ِل إغ اما ٰٓ ا ُ إن ِز ال اِلايإكا ِم إن َّربِكا اۗوا إِن لَّ إم ت ا إفعا إل فا اما‬ َّ ‫ٰيٰٓاايُّ اها‬
ُ ‫الر‬
‫اس ا َِّن َهّٰللاا اَل يا إهدِى إالقا إو اَم إال ٰك ِف ِريإنا‬ ۗ ِ َّ‫ص ُمكا ِمنا الن‬ ِ ‫بالَّ إغتا ِرسٰ لات اهٗ اۗوَهّٰللاُ يا إع‬
“Wahai Rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan
Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau lakukan (apa yang
diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari
(gangguan) manusia. Sungguh, Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang-orang kafir.”
Dari ayat di atas dapat kita artikan tugas dari
seorang Public Relations yaiut menyebarkan informasi
yang berkaitan dengan perusahaan, menyampaikan
perintah dari pimpinan kepada karyawan ataupun informasi
yang dapat disampaikan kepada para khalayak, karena
Public Relations itu sendiri mempunyai sebuah tujuan

7
Morissan, Manajemen Public Relations, (Jakarta: Fajar Pratama Mansiri,
2008), h. 41.
8

untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra


yang baik dari suatu organisasi atau perusahaan kepada
publik yang disesuaikan dengan kondisi-kondisi publik
yang bersangkutan dan memperbaikinya jika citra
perusahaan tersebut menurun atau rusak.8
Dalam setiap kompetisi, Marketing Public
Relations sangat penting dan menjadi hal yang tidak bisa
diabaikan di era sekarang ini. Dalam perkembangan
aktivitas terakhir ini, Marketing Public Relations cukup
efektif dan efisien dalam penyebaran pesan atau informasi.
Selain itu, Marketing Public Relations mengandung
kekuatan membujuk (persuasive approach) dan sekaligus
membidik masyarakat atau publiknya. 9 Karena pada
hakikatnya seorang Public Relations dapat juga diartikan
sebagai alat komunikasi persuasif yang dapat dipakai oleh
orang untuk mempengaruhi orang lain dan insitusi lain
dalam rangka membantu mereka mancapai tujuan. 10
Peran Public Relations antara lain adalah
mempertahankan dan meningkatkan image positif
perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.
Dalam kasus penelitian ini, bagaimana Public Relations
Starbucks Coffee mampu dan dapat mengkokohkan brand

8
Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: Pusat Penerbit
Universitas, 2007), h. 42.
9
Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah, Public Relations 2.0: Teori dan Praktik
Public Relations di Era Cyber, (Jakarta; Gramata Publicshing, 2011), h. 84.
10
John Vivian, Teori Komunikasi Massa edisi ke-8, cetakan ke-1, (Jakarta:
Kencana, 2008), h. 234.
9

image perusahaan mereka, dan dapat bersaing dengan kedai


kopi lain. Tidak hanya itu, mereka juga harus turut
mengembangkan kreativitas konsep kegiatan-kegiatan
perusahaan baik internal maupun eksternal untuk mencari
peluang dalam membangun sumber daya manusia dan juga
untuk meningkatkan penjualan.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul “Public Relations Mix Starbucks Coffee
Pasaraya Grande Dalam Menarik Minat dan
Mempertahankan Konsumen”

B. Identifikasi Masalah

Dengan latar belakang yang sudah diuraikan diatas,


maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Tingkat konsumsi masyarakat terhadap kopi
membuat persaingan di industri Coffee shop
semakin meningkat, hal ini terlihat dengan
banyak berdirinya Coffee shop dari merek lain.
2. Tersedianya banyak pilihan gerai kopi lain di
Pasaraya Grande mempengaruhi loyalitas
pelanggan Starbucks Coffee.
3. Harga Starbucks Coffee yang cukup tinggi
namun tetap diminati oleh para konsumen.
10

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak


meluasnya pembahasan masalah, maka dilakukan
pembatasan masalah. Penelitian ini difokuskan pada
Strategi Marketing Public Relations Starbucks Coffee
Dalam Menarik Minat dan Mempertahankan
Konsumen.
2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka


penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
a. Bagaimana strategi marketing public relations
yang dilakukan Starbucks Coffee Pasaraya
Grande Jakarta Selatan dalam menarik minat
dan mempertahankan konsumen?
b. Apa saja tahapan Starbucks Coffee Pasaraya
Grande Jakarta Selatan dalam melakukan
strategi marketing public relations?

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

Sesuai dengan Pembatasan dan Rumusan Masalah


di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
A. Untuk mengetahui strategi marketing public
relations Starbucks Coffee Pasaraya Grande
11

Jakarta Selatan dalam menarik minat dan


mempertahankan konsumen.
B. Untuk mengetahui hasil yang di dapat Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan dalam
melaksanakan strategi marketing public
relations.
2. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

A. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan


menjadi acuan dalam upaya pengembangan wawasan
akademis terutama di bidang strategi marketing public
relations.
B. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi Fakultas Ilmu


Dakwah dan Ilmu Komunikasi dalam hal penelitian
strategi marketing public relations, serta menjadi
pertimbangan praktisi perusahaan upaya peningkatan
strategi marketing public relations.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan hasil-


hasil penelitian yang sebelumnya sudah ada dan menjadi
inspirasi bagi peneliti. Maka langkah awal peneliti yaitu
dengan menelaah terlebih dahulu dari beberapa peneliti
sebelumnya yang berkaitan atau hampir sama dengan
12

penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Agar terhindar dari


kesamaan judul pada karya-karya sebelumnya, seperti:
No. Penelitian Terdahulu Persamaan Perbedaan
Muhammad Yoga Persamaan dari Perbedaan dari

Baskara, Judul skripsi penelitian ini adalah penelitian ini


menggunakan teori adalah ranah lokasi
“Strategi Marketing
bauran dan penelitian yang
Public Relations menggunakan dilakukan
1. Starbucks Reserve metode penelitian Muhammad Yoga
kualitatif. Baskara mengenai
Plaza Senayan Dalam
Customers
Mengimplementasikan Commitment melalui
Customers Experience Bar di
Commitment” starbucks Coffee.

Abdul Rouf, Judul Persamaan dalam Perbedaan dalam


skripsi “Strategi penelitian ini adalah penelitian ini
Public Relations PT. strategi public terletak pada subjek
Generasi Mutiara relations. penelitiannya, pada
Bangsa dalam penelitian ini Abdul
Mempromosikan Rouf menitik
2.
Produk Halal (Studi beratkan pada
Pada Carl’s Junior strategi public
Bintaro Jaya relations PT.
Xchange)” Generasi Mutiara
Bangsa dalam
mempromosikan
13

produk halal,
sedangkan subjek
penelitian milik
penulis menitik
beratkan pada
strategi marketing
public relations
starbucks coffee
dalam menarik
minat dan
mempertahankan
konsumen.
Mudillah, Judul skripsi Persamaan dalam Perbedaan dalam
“Strategi Marketing penelitian ini penelitian ini adalah
Public Relations terletak pada upaya Mudillah meneliti
Jenahara public relations strategi Marketing

mengatur strategi Public Relations


Dalam Memasarkan
untuk memasarkan dalam busana
Busana Muslim”
3. muslim sedangkan
produk dan
penelitian yang penelitian milik

dipakai penulis dalam

menggunakan tipe sebuah kedai kopi.

penelitian
deskriptif.
14

F. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian
Paradigma disebut juga sebagai perspektif, menurut
Beeker perspektif adalah seperangkat gagasan yang
melukiskan karakter situasi yang memungkinkan
pengabilan tindakan, suatu spesifikasi jenis-jenis
tindakan yang layak dan masuk akal dilakukan
seseorang sekaligus standar nilai yang memungkinkan
orang dapat dinilai. 11
Penelitian ini menggunakan paradigma
kontruktivisme untuk mengetahui strategi yang
dilakukan Public Relations dalam menarik minat dan
mempertahankan konsumen. Menurut Patton, para
peneliti konstruktivis mempelajari beragam realita
yang terkonstruksi oleh individu dan implikasi dari
konstruksi tersebut bagi kehidupan mereka dengan
yang lain.
2. Pendekatan Penelitian
Terkait dengan penelitian ini, penulis
menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif. 12 Untuk
menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan
dalam penelitian.

11
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana,
2006), h. 50.
12
Mohammad Kasiran. Metode Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Malang:
UIN-Maliki Press, 2010), h.175.
15

Bogdan dan Taylor mendefinisikan metode


penelitian kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati (Moleong, 1991:3).33 Penelitian
Kualitatif digunakan untuk memahami, mencari makna
dibalik data, untuk menemukan kebenaran, baik
kebenaran empirik sensual, empirik logik dan empirik
etik.13
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode penelitian studi kasus. Dalam
pelaksanaan pengumpulan data dalam studi kasus,
penulis melakukan pengumpulan data dengan
wawancara dan observasi langsung.
Tujuan penelitian studi kasus yaitu menjelaskan
fenomena yang terjadi dengan melakukan wawancara
kepada key-informan dan informan yang dibutuhkan
dalam penelitian ini. Metode wawancara yang
dilakukan penulis akan membentuk analisis yang
mendalam mengenai Strategi Marketing Public
Relations dala Menarik Minat dan Mempertahankan
Konsumen Starbucks Coffee. Dengan wawancara yang
mendalam, maka hasil yang akan didapatkan lebih

13
Mohammad Kasiran. Metode Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Malang: UIN-
Maliki Press, 2010), h.177.
16

akurat karena hasil wawancara akan dijabarkan secara


deskriptif.

4. Waktu dan Tempat Penelitian


Peneliti melakukan penelitian pada bulan
Desember 2020 sampai dengan selesai. Dilakukan di
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan
berlokasi di Pasaraya Blok M Ground Fl, Jalan.
Iskandarsyah II No.2, RT.3/RW.1, Melawai,
Kebayoran Baru, South Jakarta City, Jakarta 12160.

5. Subjek dan Objek Penelitian


a. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Starbucks
Coffee yang di dalamnya terdapat Pimpinan, karyawan
atau staff yang dapat dijadikan sumber informasi dalam
penelitian ini. Assistant Manager Area, Staff yang
bertugas dan Pengunjung Starbucks / Customer Baru.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah sesuatu yang ingin
diketahui atau yang ingin diteliti dari subjek penelitian.
Objek dalam penelitian ini adalah Strategi Marketing
Public Relations Starbucks Coffee Dalam Menarik
Minat dan Mempertahankan Konsumen.

6. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data adalah bagian penting yang
memiliki beberapa teknik. Teknik di bawah ini
dilakukan bertujuan agar peneliti mendapatkan data
17

yang lengkap dan tepat untuk penelitian ini. Berikut


beberapa teknik dari pengumpulan data yang
digunakan:
a. Observasi
Observasi merupakan metode pertama yang
digunakan dalam melakukan penelitian ini.
Teknik observasi atau pengamatan yang
peneliti gunakan adalah bersifat langsung
dengan mengamati objek yang diteliti. 14 Yakni
bentuk strategi marketing public relations
starbucks coffee dengan cara mengamati
langsung kegiatan yang dilakukan starbucks
coffee dalam menarik minat dan
mempertahankan konsumen.
b. Wawancara Mendalam (dept interview)
Wawancara ini dilakukan peneliti secara
langsung dengan orang-orang yang dianggap
perlu dan mewakili dalam penelitian ini. Seperti
Store Manager, District Manager, dan Assistant
Manager Starbucks Coffee Pasaraya Grande.
Wawancara ini bertujuan untuk menggali
keterangan yang mendalam seputar topik yang
terkait dalam permasalahan ini dan memperluas
informasi yang telah diperoleh.

14
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja
Rosda Karya, 2005), h. 25.
18

c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data
dengan cara mengalir atau mengambil data-data
dari catatan, dokumentasi, administrasi yang
sesuai dengan masalah yang diteliti. Dalam hal
ini dokumentasi diperoleh dari perusahaan yang
diteliti berupa hasil wawancara dan foto
kegiatan perusahaan.15

7. Teknik Analisis Data


Setelah mengamati dan mendapatan berbagai data
yang dibutuhkan, selanjutnya adalah melakukan
analisis data, dimana proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan serta dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,
menjabarkan unit-unit, menyusun ke dalam pola,
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari
serta membuat kesimpulan sehingga mudah dipahai
oleh diri sendiri, kelompok, maupun orang lain.
Analisis data ini dilakukan secara bersamaan
dengan proses pengumpulan data berlangsung, yang
artinya, kegiatan tersebut dapat dilakukan selama dan
sesudah pengumpulan data. Data yang diperoleh dari
hasil wawancara, observasi, dokumentasi. Data-data

15
Nasution, Metodologi Research Penelitian Ilmiah, (Jakarta: Bumi Aksara,
2003), h. 143.
19

yang sudah terkumpul kemudian di analisis


menggunakan teknik triangulasi.
Teknik triangulasi merupakan teknik yang
menggabungkan ketiga hasil data sementara dari
dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik
triangulasi lebih mengutamakan efektivitas proses dan
hasil yang diinginkan. Triangulasi juga dapat dilakukan
dengan pemahaman informan tentang hal-hal yang
diinformasikan informan kepada peneliti.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan ini, maka


penulis membagi sistematika penulisan ke dalam lima bab
yang mana rinciannya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi


masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah,
tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu,
metodologi penelitian, tinjauan pustaka, serta sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan menguraikan landasan teori yang digunakan


dalam penelitian ini yaitu, teori bauran public relations,
pengertian public relations, tujuan public relations, peran
dan fungsi public relations, pengertian marketing,
20

keterkaitan public relations dan marketing, konsepsi


marketing public relations, strategi marketing public
relations, kegiatan marketing public relations.

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi tentang sejarah, visi misi, dan struktur dari
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Dalam bab ini membahas tentang bentuk strategi marketing


public relations starbucks coffee dalam menarik minat dan
mempertahankan konsumen.

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini berisi uraian yang mengaitkan latar belakang, teori,


dan rumusan teori penelitian.

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Bab ini penulis akan menjelaskan kesimpulan yang diambil


dari uraian materi di atas, serta meminta kritik dan saran
agar kedepannya lebih baik.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Bauran Public Relations P.E.N.C.I.L.S (Thomas


L. Harris)

Merujuk dari pendapat Philip Kotler yang


menampilkan gagasan mengenai megamarketing, yang
kemudian dikembangkan oleh Thomas L
Harris dalam bukunya Marketer’s Guide to Public
Relations, yang melahirkan Marketing Public
Relations. Dari pendapat kedua pakar tersebut
dikembangkan lagi secara terperinci peranan bauran
PR (Public Relations Mix) menjadi PENCILS.
Public Relations Mix yang biasa disebut dengan
bauran Public Relations atau bisa disingkat menjadi
PENCILS, merupakan sebuah strategi PR dalam
melaksanakan tugas, peran dan fungsinya sesuai pada
jalurnya dan didalam konsep ini memiliki komponen-
komponen yang saling berhubungan dengan praktek
kerja PR.
Bauran Public Relations merupakan konsep
penggabungan saluran komunikasi perusahaan atau
lembaga yang bertujuan untuk penyampaian pesan
kepada publik eksternal agar tercapai hubungan
komunikasi yang baik dan menguntungkan perusahaan
atau lembaga. Bauran pencils menurut Ruslan jika

21
22

dijabarkan dalam korelasi komponen utama peranan


Public Relations sebagai berikut :16
1. Publications (Publikasi dan publisitas) yaitu
menyelenggarakan publikasi atau
menyebarluaskan informasi menggunakan
berbagai media tentang aktivitas atau kegiatan
perusahaan atau organisasi yang pantas untuk
diketahui oleh publik. Sesudah itu,
menghasilkan publisitas untuk memperoleh
tanggapan positif secara lebih luas dari
masyarakat.
2. Event (Penyusunan program acara), menyusun
peristiwa tertentu atau khusus (special event)
yang dipilih dalam jangka waktu, tempat, dan
objek tertentu yang khusus dan sifatnya
mempengaruhi publik.
3. News (Menciptakan berita), yaitu berupaya
menciptakan berita melalui press release, news
letter dan bulletin, dan lain-lain yang biasanya
mengacu pada penulisan 5W + 1H (What, Who,
When, Where, Why, dan How). Untuk itu seorang
Public Relations Officer (PRO) mau tidak mau
harus mempunyai kemampuan untuk menulis
khususnya dalam menciptakan publisitas.

16
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 13-15.
23

4. Community involvement yaitu mengadakan


kontak sosial dengan kelompok masyarakat
tertentu untuk menjaga hubungan baik
(community reltions) dengan pihak organisasi
atau lembaga yang diwakilinya.
5. Inform or image ialah memberitahukan sesuatu
kepada publik atau menarik perhatian, melalui
logo yang menarik perhatian sehingga
diharapkan dapat memperoleh tanggapan berupa
citra positif dari suatu proses “nothing” menjadi
“something”.
6. Lobbying and negotiation, merupakan
kemampuan untuk melobi dan bernegosiasi
melalui pendekatan persuasif agar semua
terencana, ide maupun gagasan mencapai
kesepakatan (deal) atau memperoleh dukungan
dari individu dan lembaga yang berpengaruh
sehingga timbul saling menguntungkan (win-win
solution).
7. Social Responsbility yaitu aspek tanggung jawab
sosial, PR tidak hanya memikirkan keuntungan
materi bagi lembaga atau organisasi yang
diwakilinya, tetapi juga kepedulian terhadap
masyarakat untuk mencapai sukses dalam
memperoleh simpati atau empati dari
khalayaknya.
24

B. Public Relations

1. Pengertian Public Relations

Public Relations jika diartikan secara


universal ialah “public” yang mempunyai arti
sekelompok orang yang mempunyai minat dan
perhatian yang sama terhadap suatu hal. Sedangkan
istilah “relations” dalam bahasa Indonesia ialah
berarti “hubungan-hubungan” dalam artian
menyangkut banyak hubungan. 17
Sedangkan pengertian Public Relations
secara terminologi ialah sebagai berikut :
a. Definisi Public Relations menurut Frank
Jefkins yaitu semua bentuk komunikasi yang
terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar,
antara suatu organisasi dengan semua
khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-
tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.18
b. Definisi Public Relations menurut Dr. Rex
Harlow yaitu fungsi manajemen khas yang
mendukung pembinaan dan membangun upaya
saling menguntungkan melalui komunikasi,
pengertian, penerimaan, dan kerja sama yang

17
Neni Yulianita, Dasar-Dasar Public Relations, (Bandung: P2U-LPPM
UNISBA, 2007), h.21.
18
Frank Jefkins, Public Relations, (Jakarta: Erlangga, 2002), h.9.
25

baik antara suatu organisasi dengan


publiknya.19 Dengan demikian dapat
disimpulkan Public Relations menurut Dr. Rex
Harlow sebagai fasilitator atau menghubungkan
publik atau pihak-pihak yang mempunyai
kepentingan dalam suatu instansi atau
perusahaan. Serta untuk mengembangkan
hubungan yang positif dengan masyarakat.
c. Definisi Public Relations menurut British
Institute of Public Relations (IPR), adalah
segala bentuk cara untuk memelihara niat baik
(good will) dan saling pengertian antara
organisasi dengan khalayak yang dilaksanakan
secara terencana dan berkelanjutan. 20 Yang
dimaksud dengan cara atau upaya yang
dilakukan secara terencana dan berkelanjutan
yaitu bagaimana dari kegiatan PR diorganisir
sebagai sebuah susunan program terpadu yang
berlangsung secara kontinuitas agar organisasi
tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak
yang memiliki kepentingan.
2. Tujuan Public Relations

Tujuan merupakan suatu hal yang ingin


dicapai oleh sebuah perusahaan atau organisasi

19
Rosady Ruslan, Kiat dan strategi kampanye public relations, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2005, h.8.
20
Frank Jefkins, Public Relations (Jakarta: Erlangga, 2002), h.9.
26

tertentu. Tujuan yang dimaksud disini yaitu


merupakan sesuatu yang mengarahkan pada
kegiatan public relations, sehingga tidak salah
sasaran. Tujuan utama dari Public Relations yaitu
memengaruhi perilaku orang secara individu
maupun kelompok saat saling berhubungan,
melalui dialog dengan semua golongan, serta
persepsi, sikap dan juga opininya terhadap suatu
kesuksesan sebuah perusahaan.
Dalam realita praktik Public Relations di
suatu perusahaan, tujuan utama dari seorang Public
Relations adalah sebagai berikut:
a. Menciptakan pemahaman antara
organisasi dengan publiknya. Lewat
kegiatan komunikasi yang diharapkan
terjadi kondisi kecukupan informasi
antara organisasi dengan publiknya.
Kecukupan informasi merupakan dasar
untuk mencegah suatu kesalah pahaman
persepsi yang merupakan kesalahan
mendasar dalam kegiatan komunikasi.
b. Membangun citra korporat. Citra yang
dibangun dari semua komponen
organisasi seperti perilaku karyawan,
tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan ataupun pengalaman
konsumen yang memuaskan atau tidak
27

memuaskan tentang pelayanan


perusahaan. Sebuah citra positif adalah
langkah penting menggapai reputasi di
mata khalayak.
c. Citra korporat melalui program CSR.
Pengintegrasian kepedulian terhadap
masalah sosial dan lingkungan ke dalam
opera bisnis perusahaan dan interaksi
sukarela antara suatu perusahaan dan
stakeholdernya.
d. Membentuk opini yang favourable.
Opini ini merupakan ekspresi publik
mengenai presepsi dan sikapnya
terhadap perusahaan. Terdapat tiga jenis
opini, yaitu opini positif (mendukung),
negatif (menentang) dan netral.
e. Membentuk goodwill dan kerjasama.
Goodwill dan kerjasama dapat terpenuhi
karena ada inisiatif yang dilakukan
berulang-ulang oleh public relations
perusahaan untuk menanamkan saling
pengertian dan kepercayaan terhadap
publiknya. Kemudian diikuti tindakan
28

nyata perusahaan untuk komitmen


mewujudkan kepentingan publik. 21

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari


Public Relations adalah untuk menciptakan citra
yang baik, mempertahankan serta memelihara dan
memperbaiki jika citra dalam organisasi tersebut
menurun maupun rusak.
3. Peran dan Fungsi Public Relations

Menurut Rosady Ruslan, peranan Public


Relations dalam suatu lembaga atau organisasi
dapat dibagi menjadi empat peran, yakni: 22
a. Sebagai komunikator atau penghubung antara
organisasi atau lembaga yang diwakili dengan
publiknya.
b. Membina relationship, yaitu berupaya
membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan publiknya.
c. Peranan back up management, yaitu sebagai
pendukung dalam fungsi manajemen organisasi
atau perusahaan.
d. Membentuk corporate image, yang artinya
peranan Public Relations berupaya

21
Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi media
Public Relations Korporat, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 6-20.
22
Rosady Ruslan, Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations, (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2005), h.10.
29

menciptakan citra bagi organisasi atau


lembaganya.

Public Relations dikatakan akan berfungsi


jika dia mampu melakukan semua tugas dan
kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak
dalam menunjang tujuan perusahaan dan menjamin
kepentingan publik.23

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam


bukunya yang berjudul “Hubungan Masyarakat”
mengemukakan empat fungsi dari Public Relations,
sebagai berikut:
a. Menunjang kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan organisasi.

b. Membina suatu hubungan yang harmonis antara


organisasi dengan publiknya, baik publik
eksternal maupun internal.
c. Menggunakan komunikasi dua arah timbal
balik dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada public dan menyalurkan
opini public kepada organisasi.
d. Melayani publik menasehati pimpinan
organisasi demi kepentingan umum.

23
Rachmat Kriyantono, Public Relations Writing: Teknik Produksi Media
Public Relations dan Pulisitas Korporat, (Jakarta: Kencana, 2012), h.21.
30

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan


bahwa fungsi Public Relations adalah untuk
memberikan persepsi yang baik terhadap
perusahaan, lembaga, organisasi, dan juga
masyarakat. Menciptakan suatu opini yang baik
serta memelihara citra baik bagi sebuah perusahaan.

4. Strategi Public Relations

Cutlip, Center dan Broom, menyatakan ada


empat langkah dalam proses perencanaan Strategi
Public Relations, yaitu:24
a. Defining the problem (or opportunity) /
research
Langkah pertama ini mencakup
penyelidikan dan memantau
pengetahuan, opini, sikap, maupun
perilaku pihak-pihak yang terkait
dengan, dan dipengaruhi oleh, tindakan
dan kebijakan organisasi. Pada dasarnya
ini adalah fungsi inteligen organisasi.
Fungsi ini menyediakan dasar untuk
semua langkah dalam proses pemecahan
masalah dengan menentukan “What’s
happening now?”
b. Planning and programming

24
Scott M. Cutlip. Allen H. Center. Glen M. Broom, Effective Public Relations,
alih bahasa Tri Wibowo, (Jakarta: Kencana, 2006), Edisi Kesembilan, h. 320.
31

Informasi yang dikumpulkan dalam


langkah pertama digunakan untuk
membuat keputusan tentang program
publik, strategi tujuan, tindakan dan
komunikasi, taktik dan sasaran.
Langkah ini akan mempertimbangkan
temuan dari langkah dalam membuat
kebijakan dan program organisasi.
Langkah kedua akan menjawab
pertanyaan“Base on what we have
learned about the situation, what we
change or do, and say?”

c. Take action and communicating

Langkah ketiga yaitu mengaplikasikan


program aksi dan komunikasi yang
didesain dalam rangka mencapai tujuan
program. Dan pertanyaan dalam
langkah ini adalah “who should do and
say it, and when, where and how?”

d. Evaluating the program


Langkah yang terakhir dalam proses ini
yaitu melakukan penilaian atau
persiapan, implementasi, dan hasil dari
program diimplementasikan, dan
didasarkan pada evaluasi atas umpan
balik tentang bagaimana program itu
32

berhasil atau tidak. Program tersebut


akan dilanjutkan atau dihentikan setelah
menjawab pertanyaan“How are we
doing, or how did we do?”

C. Marketing

1. Pengertian Marketing

Marketing dalam bahasa Indonesia berarti


pemasaran. Kata dasar dari pemasaran itu sendiri
yaitu pasar. Dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia arti dari kata kasar adalah tempat orang
berjual beli. 25 Arti pemasaran dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI) adalah (1) proses, cara,
perbuatan memasarkan suatu barang dagangan (2)
perihal menyebarluaskan ke tengah-tengah
masyarakat (3) cara penawaran dan penjualan
produk atau jasa melalui teknologi siaran televisi
atau telepon.26
Menurut Kotler dan Armstrong, pemasaran
merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang
membuat individu maupun kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan

25
W.J.S Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta Timur: PT
Balai Pustaka, 2014), Cet, ke-12, h. 846.
26
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi Online/Daring (dalam
jaringan), http://kbbi.web.id/pasar, diakses pada tanggal 17 November 2020 pkl
21.00
33

nilai dengan orang lain. 27 Sedangkan menurut M.


Suyanto, pemasaran merupakan proses bekerja
dengan pasar untuk mewujudkan transaksi
potensial guna memuaskan kebutuhan dan
keinginan manusia. 28
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa pemasaran adalah kegiatan terencana yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan manusia dalam rangka memperoleh
keuntungan.
2. Keterkaitan Public Relations dan Marketing

Beberapa tahun terakhir, pemasaran lebih


personal karena kemudahan teknologi dan media
baru yang secara cepat menjangkau konsumen
massal. Pada sisi lain, gaya penekanan dan sentuhan
personal lebih menekankan pada aspek emosi
kemanusiaan dan spiritualitis yang selain
memanjakan, juga memuliakan konsumen.
Fenomena ini menempatkan akademisi atau praktisi
pemasaran dan kehumasan menjadi semakin erat,
bahkan saat tertentu sulit membedakan kedua

27
Philip Kotler dan Gery Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta:
Erlangga, 1997), Ed-8, Terjemah Damos Sihombing, h. 7.
28
M. suyanto, Marketing Strategy Top Brand Indonesia, (Yogyakarta: Andi
Offset, 2007), h. 12.
34

profesi ini karena batasannya yang hampir kabur


dan bidang garapan yang hampir sama. 29
Rhenald Kasali berpendapat bahwa:30

“Pemasaran bergerak pada sektor pelayanan


dan kepuasan konsumen untuk memperoleh
laba. Sedangkan PR dibutuhkan karena
bergerak dalam sektor citra. Sehingga
masyarakat mempunyai kesan yang baik
terhadap perusahaan, dan perusahaan
memperoleh laba”.
Thomas L. Harris mengelompokkan bahwa
terdapat lima macam model keterkaitan antara
kedua tersebut (Public Relations dan
Marketing):31

a. Separate but equal functions (fungsi yang


terpisah tapi sejajar); pemasaran dan
kehumasan sebagai bidang yang terpisah namun
masing-masing menjalankan fungsinya secara
sederajat.

29
Hifni Alifahmi, Marketing Communication Orchestra, (Bandung: Examedia
Publishing, 2008), h.
30
Rhenald Kasali, Manajemen Public Relations; Konsep & Aplikasinya di
Indonesia, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 2003), h.28.
31
Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations: How Today’s
Top Companies are Using The New PR to Gain a Competitive Edge, (Canada:
John Wiley & Sons, Inc, 1991), h. 35.
35

b. Equal but overlapping functions (fungsi yang


sejajar tapi saling tumpang tindih); pemasaran
dan kehumasan menjalankan fungsinya masing-
masing secara setara dan terdapat titik
persinggungan dan koordinasi fungsi keduanya,
yakni sama-sama membangun citra positif.
c. Marketing as the dominants functions
(pemasaran sebagai fungsi dominan);
pemasaran korporat lebih doinan dan
mengkoordinasikan fungsi kehumasan dalam
memperkuat citra perusahaan.
d. Public Relations as the dominants functions
(Public Relations sebagai fungsi dominan);
kehumasan justru lebih dominan dan
mengkoordinasikan fungsi korporat dan
produk.
e. Marketing and Public Relations as the same
functions (pemasaran dan Public Relations
melakukan fungsi yang sama); yaitu
berkomunikasi dengan publik dan pasar mulai
dari segmentasi pasar/khalayak, pemetaan
persepsi atau citra, menetapkan sasaran,
merumuskan strategi dan program hingga
evaluasinya.
36

D. Marketing Public Relations

1. Konsepsi Marketing Public Relations

Marketing Public Relations menurut


Thomas L. Harris lewat bukunya yang berjudul The
Marketer’s Guide to Public Relations, yang ditulis
kembali oleh Ludwig dalam bukunya yang berjudul
Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations,
mengatakan32:
”Marketing Public Relations is the process
of planning, executing and evaluating
programs, that encourage purchase and
customers satisfication through credible
communication of information and
impression that identify companies and
their product with the needs, wants,
concerns and interests of consumers”.
“Marketing Public Relations adalah sebuah
proses perencanaan, pelaksanaan dan
pengevaluasian program yang merangsang
penjualan dan kepuasan pelanggan melalui
pengkomunikasian informasi yang kredibel
dan kesan-kesan yang dapat
menghubungkan perusahaan dan produk

32
Thomas L. Harris, The Marketer’s Guide to Public Relations: How Today’s
Top Companies are Using The New PR to Gain a Competitive Edge, (Canada:
John Wiley & Sons, Inc, 1991), h. 12.
37

dengan kebutuhan, keinginan serta minat


konsumen).”
Secara umum Marketing Public Relations
adalah suatu proses perencanaan, pelaksanaan, dan
pengevaluasian program-program yang dapat
merangsang pembelian dan kepuasan konsumen
melalui pengkomunikasian informasi yang dapat
dipercaya dan melalui kesan-kesan yang positif
yang doitimbulkan dan berkaitan dengan identitas
perusahaan atau produknya tersebut yang sesuai
dengan kebutuhan, keinginan, perhatian serta
kepentingan bagi para konsumennya. 33
Menurut Soemirat dan Ardianto, masuknya
bidang Public Relations ke dalam Marketing karena
meningkatnya kebutuhan dan juga minat
konsumen, harga semakin kompetitif, perlu
memperluas distribusi dan banyaknya promosi dari
produk atau jasa sejenis. 34
Dari pengertian di atas dan dari penjelasan
para ahli, dapat disimpulkan bahwa marketing
Public Relations yaitu menjalankan suatu kegiatan
terencana yang dapat merangsang penjualan dan
pelanggan serta dapat meningkatkan kesadaran

33
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2006), h. 245.
34
Soleh Soemirat, Elvinaro Ardianto, Dasar-dasar Public Relations, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 153-154.
38

konsumen dan dapat membangun kepercayaan


konsumen di tengah keadaan harga yang semakin
kompetitif.
2. Strategi Marketing Public Relations

Strategi pemasaran merupakan suatu cara


yang ditempuh sebuah perusahaan untuk
merealisasikan misi, tujuan, sasaran yang telah
ditentukan dengan cara menjaga dan
mengupayakan adanya keserasian antara berbagai
tujuan yang ingin dicapai, kemampuan yang
dimiliki serta peluang dan ancaman yang dihadapi
di pasar produknya. 35
Dalam buku Manajemen Humas &
Komunikasi, menurut Rosady Ruslan, secara garis
besar terdapat Three Ways Strategy untuk
melaksanakan program dan mencapai tujuan, yaitu:
pertama bahwa Public Relations merupakan
potensi untuk menyandang suatu taktil pull strategy
(menarik), yang kedua yaitu power (kekuatan)
sebagai penyandang, push strategy (untuk
mendorong) dalam hal pemasaran. Dan taktik yang
ketiga, pass strategy sebagai upaya mempengaruhi

35
Gunawan, Adisaputro. Manajemen Pemasaran Analisis untuk Perancangan
Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2010), h. 18.
39

atau menciptakan opini publik yang


menguntungkan. 36

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan


bahwa Pull strategy pada Public Relations memiliki
dan harus mengembangkan kekuatan untuk
menarik perhatian publik. Push strategy pada
Public Relations memiliki kekutan untuk
mendorong pemasaran. Pass strategy pada Public
Relations memiliki kekuatan untuk mempengaruhi
dan menciptakan opini publik yang
menguntungkan.

3. Kegiatan Marketing Public Relations

Menurut Kotler dan Keller (2007), terdapat


tujuh hal utama yang digunakan dalam aktivitas
marketing Public Relations, yaitu37:
a. Publications (Publikasi)
Perusahaan mempercayakan perluasan
produk berdasarkan dari publikasi
materi untuk mempengaruhi dan
menarik pembeli yang dituju. Yang
termasuk di dalamnya membuat laporan

36
Rosady Ruslan, Manajemen Public Relations & Media Komunikasi, (Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada, 2016), h. 246.
37
Lina Sinatra Wijaya. Krismiyati, Identifying Marketing Public Relations
Strategies Implemented in
Private Universities for Increasing Student Intake in Central Java – Indonesia,
Vol – IV 2013, hal. 45.
40

tahunan, brosur, artikel, koran


perusahaan, majalah dan materi
audiovisual.
b. Identity Media
Perusahaan perlu membuat identitas
yang bisa dikenal oleh masyarakat
dengan mudah. Misalnya seperti logo
perusahaan, alat tulis, brosur, formulir
perusahaan.

c. Events

Perusahaan dapat menarik perhatian


mengenai produk baru ataupun kegiatan
perusahaan dengan cara mengadakan
acara khusus seperti wawancara,
seminar, pameran, dan ulang tahun dari
barang tersebut agar dapat menjangkau
masyarakat luas.

d. News (Berita)

Salah satu tugas utama Public Relations


adalah untuk membuat atau menemukan
acara yang sesuai dengan perusahaan,
produknya, orang-orangnya, atau
pegawainya, dan membuat media
tertarik untuk memuat berita press
release dan hadir dalam konferensi pers.
41

e. Speeches (Pidato)

Semakin tinggi kebutuhan perusahaan


untuk dapat menjawab setiap keperluan
masyarakat dengan menjawab
pertanyaan dari media atau dengan
memberikan pengarahan di asosiasi
penjualan dan di meeting yang bertujuan
untuk membicarakan soal penjualan
dapat membangun citra perusahaan.

f. Public-Service Activities (Berperan


serta dalam aktivitas sosial) Perusahaan
dapat membangun image yang positif
dengan cara menyumbang uang atau
waktu dalam hal-hal yang positif.
g. Sponsorship (pensponsoran)

Perusahaan dapat memasarkan barang


mereka dengan mensponsori acara
olahraga atau acara kebudayaan yang
bermanfaat bagi kelangsungan
perusahaannya.

E. Minat Beli Konsumen

1. Pengertian Minat Beli Konsumen


Minat beli konsumen ialah kecenderungan
suatu konsumen untuk membeli suatu merek atau
mengambil tindakan yang berhubungan dengan
42

pembelian yang diukur dengan tingkat


kemungkinan konsumen melakukan pembelian.
Kotler dan Keller menyatakan bahwa minat
pembelian merupakan perilaku konsumen yang
muncul sebagai respon terhadap objek yang
menunjukkan keinginan seseorang untuk
melakukan suatu pembelian. 38
Minat pembelian dapat kita artikan sebagai
rasa tertarik yang menimbulkan suatu dorongan
untuk membeli produk tertentu. Seseorang
mempunyai keinginan untuk membeli akan
menunjukkan perhatian dan rasa tertarik terhadap
suatu produk tersebut. Minat membeli ini akan
diikuti dengan suatu tindakan berupa perilaku
membeli. 39 Minat beli konsumen juga merupakan
suatu inisiatif responden dalam mengambil
keputusan untuk membeli.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan
bahwa minat pembelian merupakan perilaku
seseorang terhadap sesuatu yang disertai dengan
perasaan senang terhadap barang tersebut,
kemudian muncul minat individu yang

38
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 164.
39
Devonalita Agusli dan Yohanes Sondang Kunto, “Analisa Pengaruh Dimensi
Ekuitas Merek Terhadap Minat Beli Konsumen Midtown Hotel Surabaya”
dalam CENDIKIA, (Surabaya: Universitas Kristen Petra), Vol. 1, No. 2, (2013),
h. 3.
43

menimbulkan keinginan sehingga timbul perasaan


ingin memiliki dan membeli barang tersebut.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Pembelian Konsumen
Faktor yang mempengaruhi minat membeli
berhubungan dengan perasaan emosi, bila
seseorang merasa senang dan puas dalam membeli
suatu barang atau jasa maka hal itu akan
memperkuat minat membeli, kegagalan biasanya
akan menghilangkan minat. Tidak ada pembelian
yang terjadi jika konsumen menyadari kebutuhan
dan keinginannya.40
Selanjutnya konsumen akan mencari atau
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin
tentang produk yang dia inginkan. Informasi-
informasi yang telah diperoleh digabungkan
dengan informasi yang telah dimiliki sebelumnya.
Semua input berupa informasi tersebut membawa
konsumen ke tahap di mana dia mengevaluasi
setiap pilihan dan mendapatkan keputusan terbaik
yang memuaskan dari perspektif dirinya sendiri.
Tahapan terakhir ada tahap di mana konsumen
memutuskan untuk membeli atau tidak membeli
produk.

40
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 168.
44

Faktor lain yang dapat mempengaruhi minat


pembelian konsumen dalam buku Perilaku
Konsumen diantaranya adalah:
a. Lingkungan
Lingkungan di sekitar dapat
mempengaruhi minat pembelian
konsumen dalam pemilihan suatu
produk tertentu.
b. Stimulus Pemasaran
Stimulus Pemasaran berupaya
menstimulus konsumen sehingga dapat
menarik minat pembelian konsumen.41

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan


bahwa faktor lain yang mempengaruhi minat
pembelian konsumen yaitu faktor lingkungan yang
dapat mempengaruhi dalam pemilihan suatu
produk tertentu dan faktor stimulus pemasaran
dalam upaya menstimulus konsumen untuk
menarik minat konsumen untuk melakukan suatu
pembelian.

41
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen dalam Persaingan Bisnis
Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2017), h. 172.
BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Starbucks Coffee Indonesia

Starbucks ialah perusahaan kedai kopi terbesar di


dunia yang berasal dari Amerika Serikat. Sebuah kedai
kopi yang pertama kali didirikan di Seattle, USA. Sebuah
kedai kopi yang dikenal sebagai tempat bersantai dan
tempat untuk bersosialisasi bagi masyarakat urban
Amerika Serikat. Nama Starbucks sendiri diambil dari
salah satu karakter dalam novel terkenal berjudul Moby
Dick dengan logo yang berupa putri duyung berekor dua
yang biasa disebut Siren. Dengan membawa misi to inspire
and nurture the human spirit – one person, one cup, and
one neightborhood at a time (menginspirasi dan
memelihara jiwa manusia satu orang, satu cangkir, dan satu
lingkungan pada satu waktu) membuat Starbucks tumbuh
menjadi perusahaan kopi terbesar di dunia. Sistem
marketing dari Starbucks sendiri memang sudah tidak
diragukan lagi dengan mengingat keunikan konsep dari
Starbucks serta cita rasa dari secangkir kopi yang
ditawarkan mampu menjadikan Starbucks sebagai coffee
shop yang paling diminati masyarakat dunia. Terbukti

45
46

dengan banyaknya kedai Starbucks yang mencapai lebih


dari 17 ribu kedai di seluruh penjuru dunia. 42
Starbucks dimulai sejak tahun 1971, awal mula
perusahaan ini didirikan oleh tiga orang akademis yaitu
Jerry Baldwin seorang guru bahasa inggris, Zev Siegel
guru sejarah, dan Gordon Bowker yang membuka suatu
toko yaitu Starbucks Coffee, Tea and Spice di Pikes Place
Market, Seattle. Pada awalnya Starbucks Coffee hanya
menjual biji kopi dan kopi giling. Pada satu dekade
kemudian, yaitu pada tahun 1982, Howard Schultz mulai
bergabung dan memegang peran sebagai Direktur
Operasional Ritel dan Pemasaran. 43
Pada tahun 1985 Howard Schultz membuka
jaringan II Giomale. Dan selanjutnya pada tahun 1987
Schultz membeli perusahaan Starbucks dengan dukungan
para investor local. Store Starbucks pertama yang menjual
minuman espresso dibuka di Vancouver dan Chicago pada
tahun 1987. Sejak saat itu kedai Starbucks Coffee mulai
berkembang pesat di Amerika. Pada tahun 1996 Starbucks
Coffee melakukan ekspansi ke Asia. Dan kedai pertama
Starbucks di Asia terletak di Tokyo, Jepang. Sejak saat itu

42
Starbucks Company Profile, The Starbucks Story, diakses pada
https://www.starbucks.com/abous-us/company-information/starbucks-
company-profile pada tanggal 29 Januari 2021 Pukul 16.00 WIB.
43
Ottencoffee, “Mengintip Sejarah Singkat Starbucks”, diakses dari
https://majalah.ottencoffee.co.id/mengintip-sejarah-singkat-starbucks/ pada
tanggal 1 Februari 2021 Pukul 12.24 WIB.
47

Starbucks Coffee berkembang pesat dengan membuka


cabang toko retail hampir di seluruh dunia.
Tidak hanya berdiri sendiri sebagai kedai kopi,
namun Starbucks juga membuka kedai kopi di tempat-
tempat yang cukup strategis seperti di mall, bandara, rumah
sakit, maupun hotel berbintang. Hingga saat ini (2021) total
kedai kopi Starbucks Coffee yang tersebar di seluruh dunia
mencapai 20.336 kedai di 61 negara. Dan terdapat 326
kedai kopi Starbucks Coffee di Indonesia. 44
Starbucks Coffee masuk ke Indonesia pada tahun
2002. Di Indonesia gerai Starbucks Coffee dijalankan oleh
PT. Sari Coffee Indonesia yang merupakan anak
perusahaan dari PT. Mitra Adi Perkasa. Pada tanggal 17
Mei 2002, Starbucks Coffee membuka kedai pertamanya
yang berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat. Sejak saat
itu, perkembangan pasar Starbucks Coffee di Indonesia
mulai melaju pesat. Starbucks Coffee mulai membuka
kedai-kedai baru di kota-kota besar Indonesia, seperti
Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Semarang. 45
PT. Sari Coffee Indonesia terus berusaha untuk
mengembangkan Starbucks Coffee di Indonesia dengan
membuka cabang baru di kota-kota besar yang ada di

44
Starbucks Company Profile, The Starbucks Story. Diakses pada
http://www.starbucks.com/about-us/our-heritage pada tanggal 1 Februari 2021
pada pukul 12.49 WIB.
45
Outstory, “Sejarah Starbucks Waralaba Penjual Kopi Terbesar di Dunia”,
diakses pada https://ourstory.id/sejarah-starbucks-waralaba-penjual-kopi-
terbesar-di-dunia/ pada tanggal 1 Februari 2021 pada pukul 14.00 WIB.
48

Indonesia. Starbucks Coffee adalah salah satu dari


perusahaan-perusahaan roaster-retail kopi terbesar yang
diperdagangkan secara umum di dunia. Komitmen
Starbucks terhadap kopi yang bermutu dan pelayanan
customer jauh melebihi perusahaan kopi lain di dunia.
Sebagai sebuah perusahaan global, Starbucks
Coffee ialah brand yang kuat di benak para konsumennya
dan sudah masuk ke tahap top op mind. Namun, agar tetap
menjadi pilihan utama bagi konsumen dan menjaga
konsumen untuk tetap menjadi pelanggan Starbucks, unsur
pembaruan harus dilakukan. Beberapa outlet Starbucks
Coffee Indonesia di ubah total dengan menampilkan
suasana yang cozy dan ruang minum yang lebih luas.
Timeline for Starbucks Coffee® Indonesia
2002 Starbucks open its first store in Plaza Indonesia, Jakarta
and its first flagship in Plaza Senayan, Jakarta. The first
store in Surabaya was also opened at Tunjungan Plaza 4.
2003 Starbucks opened its first airport store in Indonesia at the
Soekarno-Hatta Airport, Cengkareng and the first Bali
store at Hard Rock Hotel Bali.
2004 Starbucks opened its first 24-hour store in Skyline
Building Thamrin. As part of its commitment to continue
to innovate, Starbucks introduced WiFi to the store for the
first time. Starbucks also opened its first store in Sumatra
at Sun Plaza Medan and conducted the first Coffee
Ambassador
Competition.
2005 Starbucks opened its first drive-thru store in Southeast
Asia at KM 19 Cikampek.
2006 Starbucks conducted the 2nd Coffee Ambassador
Competition and opened its store in Margo City Depok and
Botani Square Bogor.
49

2002 Starbucks open its first store in Plaza Indonesia, Jakarta


and its first flagship in Plaza Senayan, Jakarta. The first
store in Surabaya was also opened at Tunjungan Plaza 4.
2007 Starbucks opened its fourth store in Surabaya, which is at
Tunjungan Plaza 3 and the fourth store in Bandung at Mal
Paris van Java Mal. The first store in Yogyakarta was also
opened at the Ambarukmo Plaza. The second drive-thru
service was opened at KM 13.5, Serpong.
2008 At the beginning of January, Starbucks opened its 61st
store at Pacific Place.
2009 Starbucks opened its Terminal 3 – Soekarno Hatta Airport
store and the first store in Balikpapan.
2010 Starbucks opened its store at the Juanda International
Airport, Surabaya and added one more city, which is
Semarang. Starbucks opened its 90th store at Sogo Central
Park.
2011 Starbucks opened its fifth drive-thru store at Rest Area KM
97. Batam became the 9th city for Starbucks with the store
located at Mega Mall Batam and then followed by
Makassar as the 10th city with the first store located at
Mall Ratu Indah. Starbucks opened the 100th store at the
University of Indonesia and opened the 111th store on 11-
11-11 at UOB Plaza, Jakarta.
2012 Starbucks entered its 11th city with the opening of
Starbucks Solo Paragon in Solo and then followed by the
12th city with the first store in Palembang at the
Palembang Indah Mall.
Tabel 3. 1 Sejarah Starbucks Coffee Indonesia

B. Visi dan Misi Starbucks Coffee

a. Misi
To inspire and nurture the human spirit— one person,
one cup and one neighborhood at a time.
b. Visi
With our partners, our coffee and our customers at our
core, we live these values:
50

- Creating a culture of warmth and belonging, where


everyone is welcome.
- Acting with courage, challenging the status quo and
finding new ways to grow our company and each
other.
- Being present, connecting with transparency,
dignity and respect.
- Delivering our very best in all we do, holding
ourselves accountable for result.

C. Evolusi dari Starbucks Logo

Pada awal mula Terry Heckler merancang sebuah


logo Starbucks dengan rancangan logo bergaya seperti
abad ke 16, yaitu menampilkan gambar seorang putri
duyung berbuntut dua, dimana gambar tersebut dilingkari
oleh nama Starbucks Coffee, Tea and Spice.
Berikut merupakan logo Starbucks dari tahun
1971-1987.

Gambar 3. 1 Logo Starbucks Coffee Tahun 1971-1987

Sumber: Anonymous
51

Terry Heckler mencoba merancang kembali suatu


rancangan yang didasarkan atas gabungan dari logo kedua
perusahaan. Dengan tetap mempertahankan gambar
Starbucks Coffee. Hanya saja gambar ini dibuat menjadi
lebih kontemporer dengan merubah warna dasar coklat
menjadi hijau.
Berikut merupakan logo Starbucks dari tahun
1987-1992.

Gambar 3. 2 Logo Starbucks Coffee Tahun 1987-1992

Sumber: Anonymous
Pada tahun 1992, akhirnya pihak Starbucks sedikit
merubah kembali logonya, dengan menghilangkan sedikit
gambar bagian perut dan siren.

Gambar 3. 3 Logo Starbucks Coffee 1992-2011

Sumber: Anonymous
52

Pada tanggal 5 Januari 2011, pihak Starbucks


Coffee mengumumkan akan mengubah kembali logo
perusahaannya. Dari yang awalnya mencantumkan kata
“Starbucks Coffee” berubah hanya akan menjadi gambar
sosok perempuan saja (Siren).

Gambar 3. 4 Logo Starbucks Coffee 2011-Sekarang

Sumber: www.starbucks.co.id

Gambar 3. 5 Transformasi Logo Starbucks

Sumber: Google
53

Gambar 3. 6 Transformasi Logo Starbucks

Sumber: Google
D. Struktur Organisasi PT. Sari Coffee Indonesia

Fungsi dari struktur organisasi ialah untuk


membagi tugas, wewenang dan tanggung jawab pada
setiap posisi jabatan secara jelas, sehingga dapat menjalin
kerja sama pada setiap anggota organisasi tersebut.
Pembagian tugas tersebut juga dimaksudkan untuk
menghindari ketimpangan pekerjaan.
Dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan
tugas dan masing-masing jabatan dari struktur organisasi
PT. Sari Coffee Indonesia yang juga merupakan pengelola
seluruh manajemen Starbucks yang ada di Indonesia. 46
1. President Director PT. Sari Coffee Indonesia
a. Memberikan bimbingan dan arahan pada
masing-masing bagian dengan tujuan
pelaksanaan tugas masing-masing
bawahan.

46
Arsip Perusahaan Starbucks Coffee Indonesia
54

b. Sebagai penentu utama keputusan intern


perusahaan yang mengarah pada seluruh
kebijakan strategi dan pengembangan
usaha.
c. Menetapkan tugas tanggung jawab serta
otoritas kepada setiap pejabat yang berada
di bawah pimpinannya.
d. Mengawasi berbagai kegiatan
perusahaannya dengan tujuan untuk
perkembangan usaha.
2. Corporate Secretary and Laws
Mengatur seluruh tanggung jawab
mengenai usaha dan seluruh permasalahan
yang berkaitan dengan legalisasi usaha.
3. Human Resources Development Head
a. Memiliki wewenang yang berkaitan dengan
program kepegawaian.
b. Memiliki tanggung jawab dalam
mengawasi bagian-bagian yang berada di
bawahnya, yaitu: Training Development
Manager, Employment Manager, Human
Resources Administration.
4. Accounting Head
Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk
mengawasi dan mengatur keuangan perusahaan
dan membuat laporan keuangan setiap
bulannya. Accounting Head memiliki tanggung
55

jawab langsung kepada direktur perusahaan.


Bagian ini membawahi Accounting Manager,
Finance Manager.
5. General Relations Head
Bertanggung jawab atas kegiatan yang
berhubungan langsung dengan publik dan hal
umum lainnya. Bagian ini membawahi bagian
Public Relations dan Communications
Manager.
6. Marketing and Promotion Head
Memiliki tanggung jawab atas seluruh
kegiatan publisitas dan pemasaran perusahaan
serta melaksanakan pengembangan produk
berdasarkan survey pasar. Bagian ini
membawahi Marketing and Communication
Manager yang juga membawahi Operational
Manager, yang bertanggung jawab atas seluruh
retail yang ada di bawahnya. Operational
Manager selanjutnya membawahi beberapa
District Manager. Setiap laporan atas retail
yang dibawahinya akan langsung dilaporkan
kepaada Marketing Communications Manager.
7. Information and Technologies
Bagian ini bertanggung jawab atas
kebutuhan dan pengembangan IT perusahaan
dan tiap retail. Bagian ini membawahi IT
Corporate Manager, IT Retail Manager.
56

8. Project and Property Head


Bagian ini bertanggung jawab atas
penyediaan dan pemeliharaan property atau
sarana dan prasarana pembangunan retail.
Bagian ini membawahi Maintainance
Manager, Retail Design Manager, dan
Property Manager.
Berikut merupakan struktur organisasi dari PT. Sari
Coffee Indonesia:

President Director

Vice President
Director

Marketing and General Relation Accounting Head Corporate


Managing Director Finance Director
Promotion Head Head Secretary

General Manager Marketing & Accounting General Manager


Operational Communication Public Relations Manager HRD & GA
Manager

Plant Engineering Plan Engineering


and Maintainance Operational and Maintainance
Manager Finance Manager
Dept Dept

Production
Department

Production Planing
and Inventory Dept

Quality Assurance

Bagan 3. 1 Struktur Organisasi PT. Sari Coffee Indonesia


(Starbucks Indonesia)

Sumber: Data dari HR Starbucks Indonesia


57

E. Struktur Organisasi Starbucks Coffee Pasaraya


Grande

Starbucks Coffee Pasaraya Grande merupakan


salah satu retail store Starbucks Coffee Indonesia yang
berada di Jakarta Selatan. Retail store adalah cabang-
cabang toko atau gerai yang dimiliki Starbucks di
Indonesia. Setiap retail store Starbucks dikelola oleh
seorang store manager, di bawah store manager terdapat
assistant store manager, kemudian supervisor dan di lini
paling bawah terdapat barista full time dan part-time.

Store Manager

Assisant Store Manager

Supervisor

Barista Part Time Barista

Bagan 3. 2 Struktur Organisasi Starbucks Coffee Pasaraya


Grande

Sumber: Dokumentasi Perusahaan

Berikut masing-masing tugas dan tanggung jawab


Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan:
1. Store Manager
Store Manager ialah yang bertanggung jawab
atas keberhasilan store. Store Manager
menetapkan standar untuk keberhasilan store,
58

membuat partner development sebagai


prioritas, mengharapkan kembali keuntungan
yang nyata dari investasi yang ditanamkan.
Adapan peranan dari Store Manager ialah
sebagai berikut:
 Memberikan leadership dan visi,
menetapkan ekspetasi untuk standar
operasional. Mengkomunikasikan dan
membagi visi dengan seluruh partner.
 Menciptakan lingkungan kerja yang
memberi kesempatan kepada partner
untuk mencapai visi perusahaan.
 Memberikan reward atas hasil dan
pencapaian.
2. Supervisor
Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan
operasional shift nya, meliputi inventory
produk, kelengkapan peralatan, mengatur jam
istirahat partner, menangani complain
customer, dan berperan juga sebagai barista
trainer.
3. Barista
Bertugas memberikan pelayanan terbaik
kepada pelanggan dengan sigap dan cekatan
dalam menyajikan minuman dan produk yang
lain, menjaga kebersihan serta kenyamanan di
dalam lingkungan gerai Starbucks dan
59

memberikan pengetahuan tentang produk


terutama kopi, informasi dan promo-promo
yang ada.

F. Produk Starbucks Coffee Indonesia

1. Coffee dan Espresso Classic


a. Espresso : inti sari dari kopi jenis Espresso Roast
yang digunakan diseluruh minuman yang disajikan
di kedai Starbucks Coffee.
b. Café Americano : minuman yang memiliki
komposisi berisi espresso yang ditambah dengan
air panas.
c. Café Latte : kopi klasik dengan komposisi espresso
yang dicampur dengan susu panas dengan sedikit
busanya. Terdapat beberapa pilihan tambahan rasa
yaitu vanilla, caramel, hazelnut, dan raspberry.
d. Cappucino : menu yang biasanya dipesan oleh para
peminum kopi yang baru ingin mencoba.
Komposisinya yaitu espresso dan susu panas
beserta busanya, namun tidak seperti cafe latte busa
susu pada minuman cappuccino lebih banyak.
e. Cafe Mocha : menu minuman yang komposisinya
terdiri dari espresso, coklat, susu panas dengan
topping whipped cream.
f. Caramel Macchiato : salah satu menu minuman
favorit yang banyak dipesan di Starbucks Coffee.
60

Komposisinya ada espresso, susu panas/dingin,


sirup vanilla dengan topping saus caramel.
g. Brewed Coffee : kopi hitam yang disiapkan secara
khusus setiap harinya dengan varian jenis kopi yang
berbeda-beda. Tujuannya ialah untuk
memperkenalkan jenis-jenis biji kopi yang ada di
Starbucks Coffee.
2. Cold Beverages
Minuman dingin yang dikenal di Starbucks Coffee
biasa disebut dengan sebutan Frappucino. Frappucino
adalah minuman ice blend yang memiliki rasa kopi,
coklat, the ataupun jus. Jus yang dimaksud bukan jus
buah segar, melainkan berupa sirup dari ekstrak buah.
Varian dari frappucino yaitu Javachip Frappucino,
Mocha Frappucino, Greentea Frappucino, Caramel
Frappucino, Vanilla Coffee Frappucino, Mango
Passion Fruit Frappucino dan masih banyak lagi varian
lainnya.
3. The World of Tazo Tea
Selain minuman kopi, coklat dan jus. Starbucks Coffee
juga menyediakan berbagai macam pilihan teh. Menu
teh yang ada di Starbucks Coffee bernama Tazo Tea.
Menu teh disini berupa teh celup yang siap seduh.
Varian jenis dari Tazo Tea berupa Chai Tazo Tea,
English Breakfast Tea, Passion Tea, Zen Tea, Mint
Blend, Earl Grey, Chamomile Blend dan Vanilla
Roibons Tea.
61

4. Makanan Ringan, Starbucks juga menyediakan seperti


Croissant, Sandwich, Cake, dan Cookies.
5. Coffee Beans (biji kopi) ukuran 250 gr dan 1 kg.
6. Merchandise, seperti Tumbler, Tote bag, Gantungan
kunci.
BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Strategi Public Relations Starbucks Coffee Pasaraya


Grande dalam Menarik Minat dan Mempertahankan
Konsumen

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan


melalui wawancara secara langsung dengan Supervisor
dan Barista Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan. Terdapat upaya-upaya yang dilakukan oleh
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan dalam
membuat strategi untuk menarik minat dan
mempertahankan konsumennya.
Ada beberapa strategi yang digunakan Starbucks
Coffee demi menarik minat dan mempertahankan
konsumen Starbucks Coffee Pasaraya Grande, diantaranya:
1. Melakukan Pendekatan Dengan Pelanggan
Starbucks Coffee Pasaraya Grande pada
awalnya dengan melakukan pendekatan serta
menjalin komunikasi dengan para konsumen
yang datang. Melakukan pendekatan dan
menjalin komunikasi agar terjalin hubungan
yang baik antara barista dan konsumen. Yang
bertujuan agar mengetahui apa yang diinginkan
oleh konsumen.
“yang membedakan Starbucks
dengan Coffee shop lain itu koneksi

62
63

kita sama customer, biasanya pada


saat barista connect ke customer
setelah membuat minuman, barista
memberikan minuman dan
memanggil nama customer tersebut
dan disitu biasanya saat kita
mendekatkan diri kepada para
customer. Disini kita diajarkan
untuk menjadi diri kita sendiri dan
untuk berbicara dengan customer
juga tidak terlalu menggunakan
bahasa yang formal, jadi
komunikasi yang terjalin antara
barista dan customer lebih dalam
dan leluasa. Dan di setiap shift
Supervisor selalu melakukan
briefing untuk me-remind barista
tentang promo dan target toko, nah
caranya saat operational ya dengan
cara melakukan daily activity
kita”47

47
Wawancara Penelitian dengan Bapak Timothy selaku Barista Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Februari 2021
64

2. Mengkomunikasikan Informasi Terkait Produk


Dalam penyebaran informasi, Starbucks Coffee
Pasaraya Grande melakukan dengan dua
pendekatan yaitu dengan melakukan sosialisasi
produk kepada para pelanggan dan melalui
media sosial. Starbucks Coffee Pasaraya
Grande melakukan sosialisasi produknya
kepada pelanggan melalui brosur atau banner
dan menawarkan langsung. Sedangkan dengan
media, Starbucks Coffee Pasaraya Grande
menggunakan beberapa media seperti Brosur,
Banner, Website, Instagram, Line dan Twitter,
namun untuk saat ini Starbucks Coffee lebih
aktif melalui media Instagram dan Line.
Starbucks Coffee memanfaatkan media sosial
untuk mempublikasikan produk mereka kepada
khalayak. Tidak hanya sekedar
mempublikasikan produk secara sembarang
tetapi publikasi dikemas dengan tampilan yang
menarik. Hal ini dilakukan agar khalayak
tertarik untuk melihat produk dari Starbucks.
Seperti yang dikatakan Putra selaku Konsumen
Starbucks, sering melihat Instagram dan Line
Starbucks untuk melihat ada promo atau
program apa yang diadakan Starbucks hari ini.
“Kalau untuk promo ya, kadang
saya liat dulu di Instagram atau
65

Line ada promo apa untuk hari ini.


Karena saya bisa dibilang sering ke
Starbucks jadi itu menguntungkan
banget sih, karena kadang
potongannya juga lumayan yang
dikasih Starbucks.”48
Menurut Pak Falah Abadi selaku Supervisor,
mensosialisasikan produk melalui media
memiliki keterkaitan dan tidak bisa dipisahkan,
dimana saat mensosialisasikan sebuah produk
kepada pelanggan, maka secara langsung
mereka akan mencari tahu dan menelusuri
Social Media dari Starbucks Coffee. Dari hal
tersebut Starbucks Coffee Pasaraya Grande
memilih dua jalur media dalam penyebaran
informasi dan mensosialisasikan produk.
“untuk media, biasanya untuk
mengkomunikasikan terkait produk
Starbucks kita lakukan lewat media
sosial untuk marketingnya. Pertama
yang paling besar impactnya itu di
media instagram karena jaman
millennial seperti ini pasti banyak
yang bermain media Instagram.
Kedua, melalui media Line,

48
Wawancara Penelitian dengan Putra Persada selaku Konsumen Starbucks
Coffee, pada Selasa, 23 Februari 2021
66

Starbucks sendiri membuat official


account, semua orang bisa
mengetahui informasi Starbucks
juga melalui Line Starbucks
Coffee."49
3. Mengevaluasi Tahapan Strategi yang
Digunakan
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan terus melakukan evaluasi terhadap apa
yang sudah dilewati dan untuk mengetahui
kelemahan dan kekurangan dari tahapan
strategi yang telah digunakan, apakah semua
langkah-langkah yang diambil berjalan dengan
efektif. Tahapan evaluasi disini lebih
menekankan kepada mencakup menganalisa
kondisi dari dalam dan luar perusahaan, seperti
fasilitas yang dibutuhkan oleh karyawan,
fasilitas yang dibutuhkan oleh konsumen, dan
proses penyebaran informasi. Dengan
melakukan proses evaluasi, Starbucks Coffee
Pasaraya Grande dapat merumuskan strategi
yang akan digunakan Starbucks untuk
kedepannya, dan dapat meminimalisir
kesalahan yang berulang. Tujuan utama dari

49
Wawancara Penelitian dengan Bapak Falah Abadi selaku Supervisor
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Februari
2021
67

evaluasi ialah untuk mengukur keefektifitasan


strategi secara keseluruhan. Ini juga menjadi
acuan perencanaan untuk masa mendatang.
“setiap kita melakukan kegiatan
pastinya kita selalu melakukan
evaluasi. Evaluasi ini dilakukan
untuk kita tahu, apakah yang kita
lakukan sudah tepat, bagaimana
respon dari konsumen kita, positif
atau negatif tanggapannya. Sejauh
ini strategi yang sudah coba kita
lakukan berjalan dengan cukup
efektif, bahkan dari dulu sampai
sekarang Starbucks memiliki brand
sendiri, banyak pelanggan yang
masih setia untuk datang ke
Starbucks Coffee sampai saat ini.
Jadi kita selalu mengoreksi apa saja
kekurangan dari Starbucks Coffee,
apa strategi yang kita gunakan
sudah tepat dan efektif atau belum
dan juga apa yang sebenarnya
pelanggan butuhkan dari Starbucks
68

Coffee yang tidak akan mereka


dapatkan dari Coffee shop lain.”50
4. Melakukan Kerjasama dengan E-commerce
Selain melakukan publikasi di media sosial,
untuk memperluas pemasaran Starbucks Coffee
melakukan kerja sama dengan para e-commerce
yang memiliki jangkauan yang lebih luas
seperti Line, Telkomsel, BCA, Grab, dan Gojek.
Tujuan yang di harapkan oleh Starbucks Coffee
ialah untuk mempermudah konsumen
mengetahui informasi mengenai program dan
event-event yang sedang diadakan oleh
Starbucks Coffee dan mempermudah konsumen
dalam pemesanan secara online.
“pada saat pandemic seperti ini,
konsumen yang datang ke Starbucks
Coffee juga pasti berkurang, jadi
makanya kita menggunakan
Delivery seperti melalui aplikasi
Grab, Gojek dan juga bekerja sama
dengan beberapa E-commerce
seperti Line, Telkomsel dan BCA.
Untuk di Line biasanya kita lebih ke
informasi mengenai promo atau

50
Wawancara Penelitian dengan Bapak Falah Abadi selaku Supervisor
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Februari
2021
69

event dari Starbucks Coffee.


Kadang kita juga mengadakan atau
memberikan promo untuk pengguna
Telkomsel dan BCA. Menurut saya
hal ini cukup efektif ya dalam
kondisi seperti ini, hasil
penjualanan kita juga tidak terlalu
menurun akibat pandemic ini.
Konsumen yang tetap ingin
menikmati menu Starbucks Coffee
bisa langsung pesan melalui
aplikasi Gojek dan Grab dan bisa
melihat promo terlebih dahulu juga
di Official Account kita di Line.”51

51
Wawancara Penelitian dengan Bapak Abiedzar selaku Barista Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 25 Februari 2021
70

Gambar 4. 1 Contoh Kerjasama Starbucks Coffee dengan E-commerce

Gambar 4. 2 Contoh Kerjasama Starbucks Coffee dengan E-commerce

5. Melakukan Promosi Terhadap Produk Baru


Untuk mempengaruhi konsumen agar tertarik
membeli, Starbucks Coffee mengeluarkan
produk baru dengan melihat keinginan dari
konsumen. Menentukan produk dimulai dari
hal yang paling diminati oleh konsumen
Starbucks Coffee. Sebelum dikenalkan kepada
para konsumen, Starbucks Coffee selalu
mengadakan store meeting terlebih dahulu
untuk menentukan rasa, harga dan apakah akan
banyak diminati para konsumen Starbucks
Coffee. Barista memperkenalkan suatu produk
71

atau produk baru kepada konsumen dan


membuat pemahaman mengenai produk,
sehingga konsumen tersebut kemudian akan
mencoba dan membelinya.
“jadi kita setiap session itu pasti
ada minuman baru gitu ya, dan
untuk promosi produk baru kita
pasti menggunakan banner sama
kalo di bar itu terdapat menunya
juga dan nanti customer pasti
langsung lihat menu baru kita dan
pasti nanya-nanya juga ke kita
mengenai menu barunya. Tapi
sebelum kita mengeluarkan produk
baru itu, biasanya kita mengadakan
store meeting mengenai product
tersebut, jadi bagaimana cara kita
menawarkan kita harus tau terlebih
dahulu mengenai produknya apa,
kebanyakan sih dari makanan dan
minuman baru kita harus tau
terlebih dahulu mengenai rasa,
nama, dan preference.”52

52
Wawancara Penelitian dengan Bapak Abiedzar selaku Barista Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 25 Februari 2021
72

Gambar 4. 3 Tampilan Promosi Produk Baru di Instagram Starbucks


Coffee Indonesia

B. Tahapan Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta


Selatan dalam Melakukan Strategi Marketing Public
Relations

1. Melakukan Planning and Programming


Tahap ini, seorang Public Relations Starbucks
Coffee menyusun poin-poin yang akan dijadikan
strategi dalam melaksanakan program berdasarkan
data dan fakta yang ada. Dalam membuat strategi
untuk memasarkan makanan dan minuman
Starbucks Coffee.
2. Menarik Perhatian Publik
Starbucks Coffee menarik perhatian publik agar
tercapai tujuan dan dapat meningkatkan jumlah
penjualan. Untuk menarik perhatian dan minat
73

konsumen, Starbucks Coffee biasa melakukannya


dengan promosi melalui media sosial.
Memaksimalkan dengan membangun hubungan
yang positif dengan konsumen Starbucks Coffee
secara online untuk menanam kesetiaan dan
membangun kepercayaan.
“untuk membina hubungan baik
dengan konsumen Starbucks
biasanya kita lakukan lewat diskon,
Starbucks sering mengadakan
promo melalui media Line, Grab
dan Gojek. Untuk menjaga
hubungan baik dengan customers
juga kita membuat beberapa event.
Misalnya seperti tumblr day atau
melalui Starbucks card untuk
menarik minat konsumen juga agar
tertarik untuk membeli produk
kita.”53

53
Wawancara Penelitian dengan Bapak Timothy selaku Barista Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Februari 2021
74

Gambar 4. 4 Contoh Promo Starbucks Coffee di Line

Gambar 4. 5 Contoh Promo Starbucks Coffee dengan Tema Tumbler Day

3. Mendorong Berhasilnya Pemasaran


Starbucks Coffee memiliki startegi Marketing
Public Relations yang bersifat persuasif. Untuk
memasarkan produk makanan dan minuman dari
Starbucks tersebut, Starbucks Coffee kembali
memanfaatkan media sosial sebagai alat publikasi.
Beberapa publikasi yang dilakukan Starbucks
Coffee tidak hanya sekedar mempublikasikan
produk makanan dan minuman secara sembarangan
tetapi publikasi tersebut dikemas dengan tampilan
yang menarik. Selanjutnya juga menyelenggarakan
75

promosi berupa potongan harga di tanggal special


atau hari-hari besar.
“yang pasti karena media utama
yang kita gunakan adalah media
sosial jadi kita selalu ngepush
setiap ada produk baru, promo itu
melalui media sosial lewat foto atau
video yang berkaitan dengan
produk Starbucks Coffee. Kita buat
semenarik mungkin, paling sering
kita gunain Instagram dan Line.
Karena emang lagi booming kedua
media tersebut untuk menjadi media
promosi. Konsumen atau calon
konsumen dari Starbucks sendiri
jadi tau apakah ada makanan atau
minuman baru dari Starbucks,
promo dan event. Kalau mereka
suka, tertarik dan ingin membeli,
akan memengaruhi sama hasil
penjualanan kita.”54

54
Wawancara Penelitian dengan Bapak Falah Abadi selaku Supervisor
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Februari
2021
76

Gambar 4. 6 Akun Resmi Instagram Starbucks Coffee

4. Mempengaruhi atau Membujuk Khalayak


Kegiatan sosialisasi atau berpartisipasi dalam
kegiatan kemasyarakatan merupakan salah satu
taktik yang cukup efektif digunakan dalam
memengaruhi konsumen yang bertujuan untuk
memasarkan produk dan menarik minat konsumen
tersebut. Hal ini bisa mendapatkan citra positif dari
publik. Citra positif merupakan hal yang penting
dalam suatu perusahaan, karena citra perusahaan
bisa menjadi salah satu faktor utama yang
memengaruhi keberhasilan sebuah perusahaan.
Dalam mendapatkan dan menjaga citra brand yang
dimiliki oleh Starbucks Coffee di media sosial ialah
dengan memperhatikan semua konten yang akan
dipost seperti kualitas foto atau tulisan yang
77

berkaitan dengan produk Starbucks Coffee. Selain


itu, citra positif Starbucks Coffee yang didapatkan
dengan mempertahankan kualitas produk dari
Starbucks Coffee itu sendiri. Karena dengan
menjaga citra dari sebuah produk akan
mempengaruhi citra dan reputasi dari brand
tersebut.
“kita suka mengadakan program
seperti kegiatan sosial, seperti
contohnya pada saat kemarin PSBB
kita ada bagi-bagi minuman ke para
ojek online, bagi-bagi masker untuk
memperingati hari Anak Nasional
dan memberikan minuman dan
makanan kepada para tenaga
medis. Starbucks Coffee mendapat
respon yang baik. Hal seperti itu
juga bisa kita gunakan agar
mendapat citra yang baik dari
konsumen untuk perusahaan.”55

55
Wawancara Penelitian dengan Bapak Timothy selaku Barista Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan, pada Minggu, 21 Februari 2021
78

Gambar 4. 7 Contoh Kegiatan Sosial Starbucks Coffee

Gambar 4. 8 Contoh Kegiatan Sosial Starbucks Coffee


BAB V

PEMBAHASAN

A. Strategi Public Relations Starbucks Coffee Pasaraya


Grande dalam Menarik Minat dan Mempertahankan
Konsumen

Strategi Public Relations adalah suatu bagian


terpenting dalam sebuah kesuksesan berdirinya suatu
perusahaan. Strategi adalah salah satu cara yang digunakan
suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai apa saja
yang menjadi tujuan dari suatu perusahaan tersebut.
Menurut Djanid dua fungsi public relations yang dikutip
oleh Frida Kusumastuti yaitu fungsi konstruktif dan fungsi
korektif public relations. Fungsi konstruktif yaitu public
relations menjadi garda terdepan perusahaan dalam
mencapai berbagai tujuan, seperti tujuan marketing,
produksi, personalia, dan lain sebagainya. Sedangkan
fungsi korektif ialah public relations berperan sebagai
jembatan yang mampu menyelesaikan permasalahan
dengan tujuan menciptakan opini yang positif ke publik
dan citra yang baik dari masyarakat terhadap perusahaan.56
Dari data penelitian yang telah didapatkan, peneliti
memperoleh keterkaitan antara hasil wawancara dengan
teori yang dipakai oleh peneliti sebagai sebuah acuan.
Peneliti memakai teori dari Thomas L. Harris yang

56
Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002),
h. 35.

79
80

menggunakan teori PENCILS sebagai acuan peneliti


dalam melakukan penelitian serta pertanyaan penelitian
agar penelitian lebih terstruktur. Terdapat tujuh langkah
dijelaskan sebagai berikut:
1. Publications (Publikasi dan publisitas)
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan mempercayai media sosial dan website-
nya sebagai alat untuk melakukan publikasi
atau publisitas guna menarik perhatian dan
minat masyarakat serta melakukan promosi.
Dilihat dari keaktifan Starbucks di media sosial
instagram dan line, dapat dikatakan bahwa
pilihan media sosial instagram dan line
Starbucks sebagai alat publikasinya merupakan
hal yang tepat agar semua orang dapat dengan
mudah melihat dan mengetahui Starbucks
Coffee seperti apa sehingga tertarik untuk
datang ke Starbucks Coffee.
Branding yang dilakukan oleh Starbucks
Coffee Pasaraya Grande melalui media sosial
dan websitenya ialah dengan cara terus aktif
dan update dalam mempublikasikan sebuah
acara maupun kegiatan yang sedang diadakan.
Selain itu, Starbucks Coffee juga memberikan
informasi-informasi mengenai minuman dan
makanan dengan desain khas dari Starbucks
Coffee. Usaha yang dilakukan Starbucks Coffee
81

sudah berjalan dengan baik dengan penggunaan


media sosial yang dimiliki Starbucks, karena
media sosial merupakan salah satu platform
yang mudah diakses oleh siapapun sehingga
tujuan publikasi yang dilakukan oleh Starbucks
sudah tepat.
2. Event
Kegiatan event yang dilakukan oleh
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan bertujuan untuk memperkenalkan serta
memperluas brand dari Starbucks agar dapat
terus mempertahankan dan menarik minat
konsumen. Memperkenalkan perusahaan
kepada publik yang dibangun oleh Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan ialah
melalui website, media cetak, media sosial, dan
billboard di jalan-jalan utama, terutama
dilakukan pada saat opening toko baru. Selain
itu Starbucks juga melakukannya dengan cara
Customers Service Commitment, Barista dapat
memberikan sebuah informasi mengenai
produk Starbucks, misalnya seperti promo.
3. News (Menciptakan berita)
Salah satu tugas dari Marketing Public
Relations merupakan untuk membuat atau
mencari cara yang sesuai dan membuat media
tertarik untuk memuat berita tentang
82

perusahaan tersebut. Starbucks Coffee sudah


melakukan pemberitaan di sebuah berita di
media online, sehingga membuat Starbucks
sangat dikenal oleh kalangan masyarakat.
Upaya yang telah dilakukan oleh Starbucks
Coffee untuk memperkenalkan Starbucks
kepada masyarakat luas sudah tepat
dikarenakan media memiliki kekuatan
tersendiri untuk mempublikasikan atau
menyebarluaskan suatu informasi. sehingga
Starbucks Coffee semakin dikenal oleh
masyarakat luas.
4. Community Involvement
Agar perusahaan dapat diterima oleh
masyarakat luas, perusahaan harus melibatkan
masyarakat agar memberikan tanggapan positif
terhadap perusahaan. Maka upaya yang
dilakukan oleh Starbucks Coffee Pasaraya
Grande Jakarta Selatan ialah melakukan
pendekatan dengan cara Customers Service
Commitment dan dengan sampling berkala.
Customers Service Commitment ialah
bagaimana cara Partners Starbucks dalam
memperlakukan pelanggannya dengan baik.
Hal itu berlaku di setiap saat ketika operasional
berlangsung. Akan tetapi yang menjadi titik
temu antara konsumen dengan barista adalah
83

ketika konsumen ingin memesan langsung.


Melalui hal tersebut, konsumen Starbucks
merasa diperlakukan special sehingga terjalin
suatu pendekatan yang baik antara barista
dengan konsumen. Upaya yang dilakukan
Starbucks Coffee tersebut merupakan salah satu
cara dari Starbucks Coffee untuk memberikan
service lebih kepada konsumen sehingga
konsumen akan tertarik untuk datang kembali.
5. Inform or Image
Agar Starbucks Coffee mendapat tanggapan
yang positif dari konsumen, pihak Starbucks
Coffee Pasaraya Grande berupaya tetap
melakukan komunikasi yang baik kepada setiap
konsumen dengan selalu memberikan
informasi yang update mengenai produk
terbaru hingga diskon atau promo yang tersedia
melalui website resmi Starbucks Coffee,
instagram dan line Starbucks Coffee.
Harapannya dengan melakukan cara seperti itu
dapat memberikan pandangan yang baik
terhadap konsumen yang telah membeli produk
Starbucks Coffee sehingga konsumen merasa
lebih dihargai oleh pihak Starbucks Coffee.
Yang ingin ditekankan oleh pihak Starbucks
Coffee yaitu kepuasan konsumen. Segala
sesuatu yang berkaitan dengan mengacu pada
84

kepuasan dan kebutuhan konsumen, karena


konsumen akan merasa lebih dihargai dan
diberikan perhatian lebih oleh pihak Starbucks
Coffee. Dengan adanya hal tersebut akan
memungkinkan untuk meningkatkan jumlah
penjualan.
6. Lobbying and Negotiation
Dalam hal ini Starbucks Coffee berusaha
untuk meyakinkan kepada calon konsumen
bahwa harga yang ditawarkan oleh Starbucks
Coffee tersebut masih terjangkau untuk para
konsumen yang datang ke Starbucks Coffee
Pasaraya Grande, hal tersebut menjadi salah
satu faktor yang membuat konsumen menjadi
loyal kepada Starbucks Coffee, selain dari segi
rasa yang enak dan beda dari coffee shop lain
harga pun terjangkau. Hal tersebut dapat
diterima oleh konsumen, karena pelayanan
yang diberikan oleh Starbucks Coffee harus
tepat pada sasaran sehingga Starbucks Coffee
harus benar-benar paham apa yang dibutuhkan
konsumen. Agar upaya yang dilakukan
membuahkan hasil dan tidak sia-sia.
7. Social Responsibility
Dalam hal ini kegiatan Social
Responsibility yang dilakukan oleh Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan dalam
85

melakukan pendekatan sosial terhadap


masyarakat sekitar ialah melakukan kegiatan
bagi-bagi makanan dan minuman kepada para
ojek online dan tenaga medis di masa pandemic
saat ini.
Kegiatan Marketing Public Relations yang telah
dilaukan oleh Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan terbukti efektif dalam mempertahankan dan
menarik minat konsumen. Hal tersebut dapat dilihat dari
pengunjung Starbucks Coffee Pasaraya Grande yang selalu
ramai. Dan konsumen yang datang juga sering mengikuti
kegiatan, program maupun promo yang diadakan oleh
Starbucks Coffee. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan
dari Marketing Public Relations Starbucks Coffee, yaitu
sebagai manajemen yang membantu pemasaran dan
membangun, membina dan mempertahankan loyalitas
pelanggan bagi perusahaan.
Starbucks Coffee yang merupakan salah satu
perusahaan yang bergerak dibidang makanan dan
minuman selalu ingin meningkatkan pelayanan
komunikasi yang efektif untuk para konsumen agar dapat
memenuhi kebutuhan, keinginan, serta kepentingan
konsumen dalam berkomunikasi, sehingga Starbucks dapat
mempertahankan pelayanan yang terbaik. Starbucks
Coffee Pasaraya Grande terus berusaha memberikan segala
yang terbaik dimulai dari segi pelayanan maupun fasilitas.
86

Dan juga dalam menu kopi, makanan dan minuman


lainnya.
B. Tahapan Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan dalam Melakukan Strategi Marketing Public
Relations

Adapun hasil penelitian dalam Strategi Marketing


Public Relations dalam menarik minat dan
mempertahankan konsumen, terdapat beberapa tahapan
yang dilakukan Starbucks Coffee Pasaraya Grande dalam
melakukan strategi Marketing Public Relations, yaitu:
1. Menarik Perhatian Publik
Pada tahap ini dilakukan komunikasi timbal
balik dua arah yang didasari informasi dan
pesan-pesan yang dapat dipercaya, sehingga
Starbucks Coffee berharap dapat menciptakan
suatu kesan yang positif terhadap Starbucks.
Upaya yang dilakukan untuk dapat menarik
perhatian konsumen ialah melalui komunikasi
timbal balik dua arah yang didasari dengan
pemberian informasi yang dapat dipercaya
sehingga konsumen tertarik untuk mengikuti
program-program yang dijalankan oleh
Starbucks Coffee Pasaraya Grande yang sesuai
dengan kebutuham, keinginan, kepentingan dan
minat konsumen. Misal dengan melakukan
Special Event.
87

Special event yang dilakukan oleh


Starbucks Coffee Indonesia yaitu berupa
Calender event (regular event) yang selalu rutin
dilaksanakan pada bulan tertentu setiap tahun.
Setiap tahunnya Starbucks Coffee Indonesia
memiliki tema holiday season pada setiap bulan
Desember. Starbucks Coffee memberikan
Limited Planner dengan cara mengumpulkan
30 star, jadi dalam setiap pembelian minuman
apa saja dengan menggunakan Starbucks Card
akan mendapatkan satu star. Biasanya periode
event ini dumulai dari tanggal 6 November
hingga 31 Desember.
2. Mendorong Berhasilnya Pemasaran
Upaya yang dilakukan oleh Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan ialah
memasarkan produk makanan dan
minumannya dengan memanfaatkan media
sosial sebagai alat publikasi yang dikemas
dengan tampilan yang menarik. Selain itu,
Starbucks Coffee Pasaraya Grande memasarkan
program loyalty Credit Card BCA, Starbucks
Card dan LINE melalui saluran distribusi yang
efektif agar dapat menarik minat konsumennya
untuk datang dan tetap berbelanja di Starbucks
Coffee.
88

Publikasi yang dilakukan oleh Marketing


Public Relations Starbucks Coffee ialah dengan
menggunakan media sosial seperti twitter,
facebook, LINE, dan instgram. Selain itu,
dengan cara membuat spot iklan yang
menginformasikan tentang promosi yang bisa
didapatkan dengan menggunakan Credit Card
BCA, Starbucks Card, dan LINE. Publikasi
dilakukan juga melalui media website pribadi
milik Starbucks Coffee Indonesia, publikasi
melalui E-mail terutama untuk program
Starbucks Card untuk konsumen yang sudah
mendaftarkan emailnya dan membuat alat
pendukung program seperti standing banner
yang dipasang diseluruh gerai Starbucks
Coffee. Hal ini membuat konsumen tertarik dan
merasa diuntungkan dengan banyaknya
potongan harga yang diberikan Starbucks.
Publikasi juga dilakukan melalui pendekatan
langsung berupa informasi yang disampaikan
oleh Barista Starbucks Coffee Pasaraya Grande
kepada konsumen yang datang.
3. Mempengaruhi atau Membujuk Khalayak
Upaya yang dilakukan Starbucks Coffee
dalam mempengaruhi atau menciptakan opini
publik yang menguntungkan dengan melalui
berbagai kegiatan dan partisipasi dalam
89

kegiatan masyarakat. Starbucks Coffee


Indonesia mengadakan kontak sosial dengan
kelompok masyarakat tertentu. Misal dengan
membagikan makanan dan minuman kepada
para ojek online dan tenaga medis. Selain itu
dengan melakukan Community Relations yaitu
dengan melakukan kegiatan Coffee Class yaitu
kegiatan sharing informasi mengenai kopi yang
ada di Starbucks kepada para pecinta kopi. Hal
ini bertujuan untuk bertukar ilmu mengenai
kopi, jadi konsumen tidak hanya sekedar suka
minum kopi, tetapi juga mengert tentang kopi
yang mereka konsumsi. Coffee Class ini
biasanya dilakukan oleh Coffee Mastar di
masing-masing gerai Starbucks pada hari Rabu
di jam yang sudah ditentukan. Di Starbucks
Coffee Pasaraya Grande sendiri biasanya
dilakukan pada pukul 16.00 sore, karena situasi
pada jam itu tidak terlalu ramai pengunjung jadi
tidak mengganggu operasional.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan


pada bab-bab sebelumnya mengenai Strategi Marketing
Public Relations Starbucks Coffee Pasaraya Grande
Jakarta Selatan dalam Menarik Minat dan
Mempertahankan Konsumen maka peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan Marketing Public Relations Starbucks
Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan dalam
menarik minat dan mempertahankan konsumen
sudah sesuai dengan 7 konsep kegiatan
Marketing Public Relations yaitu PENCILS hal
tersebut terbukti efektif dalam
mempertahankan konsumen dan menarik minat
di Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta
Selatan. Karena dapat dilihat dari Starbucks
Coffee yang selalu ramai diminati pengunjung
dan tidak pernah sepi. Model PENCILS juga
sesuai dengan perencanaan suatu kegiatan
Marketing Public Relations yang efektif dan
dapat diterapkan dalam keseluruhan
perencanaan. Karena dengan adanya sebuah
strategi yang digunakan tersebut dapat
memperkuat Starbucks Coffee sendiri,

90
91

tujuannya agar kegiatan mempertahankan dan


menarik minat konsumen menjadi efektif,
melakukan branding, serta kegiatan yang
menyangkut operasional kerja dari Starbucks
Coffee sendiri. Hal ini sejalan dengan tujuan
dari Marketing Public Relations itu sendiri,
yaitu sebagai manajemen yang membantu
pemasaran dan membangun serta membina dan
menarik minat juga mempertahankan loyalitas
konsumen bagi perusahaan.
2. Tahapan yang dilakukan Starbucks Coffee
Pasaraya Grande Jakarta Selatan dalam
Melakukan Strategi Marketing Public Relations
ialah menarik perhatian publik dengan
melakukan komunikasi timbal balik dua arah
yang didasari dengan pemberian informasi yang
dapat dipercaya sehingga konsumen tertarik
untuk mengikuti program-program yang
dijalankan oleh Starbucks Coffee Pasaraya
Grande. Mendorong berhasilnya pemasaran
dengan memasarkan produk makanan dan
minuman melalui media sosial Starbucks
Coffee dan memasarkan program loyalty yang
ada. Yang terakhir mempengaruhi dan
membujuk khalayak dengan melakukan
kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan
masyarakat.
92

B. Saran

Penulis menyarankan berdasarkan hasil temuan


penelitian yang diperoleh dilapangan guna membantu
Starbucks Coffee Pasaraya Grande Jakarta Selatan dalam
Menarik Minat dan Mempertahankan konsumen. Adapun
saran yang ingin disampaikan penulis sebagai berikut:
1. Penulis berharap agar Starbucks Coffee
Pasaraya Grande Jakarta Selatan dapat
mempertahankan performa dalam melayani
konsumen sehingga dapat terus menjaga dan
mempertahankan konsumen yang sudah ada
sekaligus menarik konsumen baru.
2. Penulis berharap agar Starbucks Coffee
Pasaraya Grande senantiasa terus membuat
strategi-strategi baru dalam Marketing Public
Relations yang berbeda serta menarik guna
menjaga dan mempertahankan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku
Adisaputro, Gunawan. 2010. Manajemen Pemasaran
Analisis untuk Perancangan Strategi Pemasaran,
(Yogyakarta: UPP STIM YKPN)

Alfahmi, Hifni. 2008. Marketing Communications


Orchestra. (Bandung: Examedia Publishing)

Cutlip, Scott. M., Center, Allen H., & Broom, Glenn M.


2007. Effective Public Relations: Edisi ke Sembilan,
alih bahasa Tri Wibowo. (Jakarta: Kencana)

Cutlip, Scott. M., Center, Allen H., & Broom, Glenn M.


2006. Effective Public Relations: Edisi ke Sembilan,
alih bahasa Tri Wibowo. (Jakarta: Kencana)

Effendi, Onong Uchjana. 2007. Ilmu Komunikasi Teori dan


Praktek. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya)

Harris, Thomas. L. 1991. The Marketers Guide to Public


Relations: How Today’s Top Companies are Using The
New PR to Gain Competitive Edge. (Canada: John
Wiley & Sons, Inc)

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. (Jakarta: Erlangga)

Jefkins, Frank. 2002. Public Relations (edisi ke-5).


(Jakarta: Erlangga)

93
94

Kasali, Rhenald. 2003. Manajemen Public Relations;


Konsep & Aplikasinya di Indonesia. (Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti)

Kasiran, Mohammad. 2010. Metode Penelitian Kualitatif-


Kuantitatif. (Malang: UINMaliki Press)

Kotler, Philip & Armstrong, Gery. 1997. Prinsip-prinsip


Pemasaran, Ed-8, Terjemah Damos Sihombing.
(Jakarta: Erlangga)

Kriyantono, Rachmat. 2012. PR Writing: Teknik Produksi


media Public Relations dan Publisitas korporat.
(Jakarta: Kencana)

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset


Komunikasi. (Jakarta: Kencana)

Kusumastuti, F. (2002). Dasar-Dasar Humas. Jakarta:


Ghalia Indonesia.

Morissan. Manajemen Public Relations. 2008. (Jakarta: PT


Fajar Interpratama Mandiri)

Nasution. 2003. Metodologi Research Penelitian Ilmiah.


(Jakarta: Bumi Aksara)

Poerdarminta, W.J.S. 2014. Kamus Umum Bahasa


Indonesia. (Jakarta Timur: PT Balai Pustaka)
95

Priansa, Donni Juni. 2017. Perilaku Konsumen dalam


Persaingan Bisnis Kontemporer. (Bandung: Alfabeta)

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Metode Penelitian Komunikasi.


(Bandung: PT Remaja Rosda Karya)

Ruslan, Rosady. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public


Relations. (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada)

Ruslan, Rosady. 1998. Manajemen Humas & Manajemen


Komunikasi Konsepsi dan Aplikasi. (Jakarta: Raja
Grafindo Persada)

Ruslan, Rosady. 2016. Manajemen Public Relations &


Media Komunikasi. (Jakarta: PT Grafindo Persada)

Saputra, Wahidin. & Nasrullah, Rulli. 2011. Public


Relations 2.0 Teori dan Praktik Publlic Relations di
Era Cyber. (Jakarta: Gramata Publishing)

Soemirat, Sholeh., & Adianto, E. 2007. Dasar-dasar


Public Relations. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Suyanto, M. 2007. Marketing Strategy Top Brand


Indonesia. (Yogyakarta: Andi Offset)

Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. (Jakarta:


Kencana)
Yulianita, Neni. 2007. Dasar-Dasar Public Relations.
(Bandung: P2U-LPPM Unisba)
96

B. Jurnal
Agusli, Devonalita & Kunto, Yohanes Sondang. Vol.
1 No. 2 2013. Analisa Pengaruh Dimensi Ekuitas
Merek Terhadap Minat Beli Konsumen Midtown
Hotel Surabaya.

Dengah, Angel Beatrux. 2013. Efektifitas


Implementasi Strategi Pemasaran Hubungan
Masyarakat Pada Perusahaan Asuransi di Kota
Manado, Jurnal EMBA.

Jurnal Manjemen Agribisnis, Vol. 1 No. 1 April 2003: 55


– 68. Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi
Konsumsi Kopi dan Analisis Pemetaan Beberapa
Merek Kopi dan Implikasinya Pada Pemasaran Kopi.
Bogor.

Wijaya, Lina Sinatra, Krismiyati. 2013. Identifying


Marketing Public Relations Strategies Implemented in
Private Universities for Increasing Student Intake in
Central Java – Indonesia.

C. Website

http://majalahkartini.co.id/berita/serba-serbi/disebut-
generasi-kopi-inilah-faktagenerasi-millenial. Diakses
pada 9 Oktober 2020 pukul 12.30
97

https://majalah.ottencoffee.co.id/mengintip-sejarah-
singkat-starbucks/ Diakses pada 1 Februari 2021 Pukul
12.24
https://ourstory.id/sejarah-starbucks-waralaba-penjual-
kopi-terbesar-di-dunia/ Diakses pada 1 Februari 2021
Pukul 14.00
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi
Online/Daring (dalam jaringan), diakses pada 15
November 2020 pukul 00.38 dari
http://kbbi.web.id/pasar
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus Versi
Online/Daring (dalam jaringan), diakses pada 17
November 2020 pukul 21.00 dari
http://kbbi.web.id/pasar
Starbucks Company Profile, The Starbucks Story, diakses
pada 29 Januari 2021 Pukul 16.00 dari
https://www.starbucks.com/about-us/company-
information/starbucks-company-profile
Starbucks Company Profile, The Starbucks Story, diakses
pada 1 Februari 2021 Pukul 12.49 dari
http://www.starbucks.com/about-us/our-heritage
98

LAMPIRAN
99

Lampiran 1

TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Fauziyah Dita Effendy
Narasumber : Falah Abadi
Jabatan : Supervisor
Hari/Tanggal : Minggu, 21 Februari 2021
Waktu : 19.00-20.00 WIB
Tempat Wawancara : Starbucks Coffee Pasaraya Grande
No Pertanyaan Jawaban
Apa saja keunggulan dan Kalo keunggulan yang
kelemahan yang dimiliki pasti dari brand kita yak
Starbucks Coffee? Apa saja arena seperti yang kita
keuntungan yang dimiliki tau bahwa Starbucks
serta risiko yang didapat oleh sudah punya nama
Starbucks dalam bersaing sendiri. Selain itu
dengan coffee shop lain? keunggulan yang kita
miliki yaitu desain dari
1.
Starbucksnya sendiri ya,
konsumen yang datang
kesini dari yang hanya
sekedar ngobrol-ngobrol
sampai mengerjakan
tugas merasa nyaman
berada disini. Kalo
dalam segi bersaing ya
100

kita tetap bersaing aja


secara produk dan juga
servicenya. Memberikan
pelayanan sebaik
mungkin agar konsumen
yang datang menjadi
nyaman. Bersaing tetap
bersaing secara normal
saja tidak ada merasa
tersaingi. Yang pertama
karna brand imagenya
sudah besar dan kalo kita
kan walaupun brand luar
tetap membantu
pertanian kopi di
Indonesia juga.
Bagaimana strategi yang Kalau untuk strategi
dilakukan Starbucks dalam sendiri Starbucks
menarik minat dan mungkin lebih fokus ke
mempertahankan konsumen? promo, promo-promo
yang diberikan melalui
2.
kerjasama dengan
beberapa E-commerce
seperti Line, Telkomsel,
BCA maupun melalui
media sosial Starbucks
101

sendiri. Apalagi pada


masa pandemi saat ini
kan konsumen yang
datang ke Starbucks juga
berkurang, jadi makanya
kita menggunakan
Delivery seperti melalui
aplikasi Gojek dan Grab.
Taktik apa yang dilakukan Taktik dari Starbucks
untuk mengimplementasikan sendiri sih lebih kaya
strategi dalam kegiatan mendekatkan diri kepada
Marketing Public Relations para konsumen ya, salah
yang bertujuan untuk menarik satu contohnya pada saat
minat dan mempertahankan special event yang kita
konsumen? lakukan yaitu berupa
Calender Event yang
selalu kita adakan rutin
3.
pada bulan tertentu
setiap tahunnya. Terus
juga dengan melakukan
kegiatan Coffee Class
yang merupakan salah
satu kegiatan sharing
informasi mengenai kopi
yang ada di Starbucks
kepada para pecinta kopi.
102

Jadi konsumen yang


datang ke Starbucks
tidak hanya sekedar suka
minum kopi, tetapi
konsumen juga mengerti
tentang kopi yang
mereka konsumsi.
Kegiatan Coffee Class
ini biasanya dilakukan
oleh Coffee Mastar
disetiap gerai Starbucks
pada hari Rabu pada jam
yang telah ditentukan. Di
Pasaraya sendiri biasa
dilakukan jam 4 sore.
Hambatan apa yang dihadapi Kalo hambatan ya tadi ya
oleh Starbucks Coffee dalam dimasa pandemi saat ini
menjalankan kegiatan pengunjung jadi
Strategi Marketing Public berkurang. Makanya
Relations dalam menarik Starbucks sendiri
4. minat dan mempertahankan mencari solusi dari
konsumen? masalah tersebut. Seperti
dengan memberikan
banyak promo. Untuk di
Line biasanya kita lebih
ke informasi mengenai
103

promo atau event dari


Starbucks Coffee.
Kadang kita juga
mengadakan atau
memberikan promo
untuk pengguna
Telkomsel dan BCA.
Menurut saya ini
merupakan salah satu
solusi ya dan cukup
efektif dalam kondisi
seperti ini, hasil
penjualanan kita juga
tidak terlalu menurun
akibat pandemic ini.
Konsumen yang tetap
ingin menikmati menu
Starbucks Coffee juga
bisa langsung pesan
melalui aplikasi Gojek
dan Grab dan bisa
melihat promo terlebih
dahulu.
Bagaimana evaluasi yang Setiap kita melalukan
5. telah dilakukan oleh kegiatan pastinya kita
Marketing Public Relations selalu melakukan atau
104

Starbucks Coffee dalam mengadakan evaluasi.


menarik minat dan Evaluasi ini dilakukan
mempertahankan konsumen? untuk kita tahu apakah
yang kita lakukan sudah
tepat, bagaimana respon
dari konsumen kita,
positif atau negative
tanggapannya. Sejauh ini
strategi yang sudah coba
kita lakukan berjalan
dengan cukup efektif,
bahkan dari dulu sampai
sekarang Starbucks
memiliki brand sendiri
banyak pelanggan yang
masih setia untuk datang
ke Starbucks Coffee
sampai saat ini. Jadi kita
selalu mengoreksi apa
saja kekurangan dari
Starbucks Coffee, apa
strategi yang kita
gunakan sudah tepat dan
efektif atau belum dan
juga apa yang
sebenarnya pelanggan
105

butuhkan dari Starbucks


Coffee yang tidak akan
mereka dapatkan dari
coffee shop lain.
106

TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Fauziyah Dita Effendy
Narasumber : Timothy
Jabatan : Barista
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Februari 2021
Waktu : 11.00-12.00 WIB
Tempat Wawancara : Starbucks Coffee Pasaraya Grande
No Pertanyaan Jawaban
Apakah ada event atau cara Yang membedakan kita
Starbucks Coffee untuk dengan coffee shop lain itu
mendekatkan diri dengan koneksi kita dengan
para konsumen? customer, jadi di Starbucks
itu kita dibiarin untuk jadi
diri kita sendiri dan untuk
berbicara dengan customer
juga tidak terlalu formal
jadi komunikasi yang
1.
terjalin antara barista dan
customer lebih dalam dan
leluasa. Biasanya setelah
membuat minuman,
barista memberikan
minuman dengan
memanggil nama customer
tersebut dan disitu
biasanya saat kita
107

mendekatkan diri kepada


para customer.
Melalui media apa Pertama yang paling besar
Starbucks Coffee impactnya itu di
melakukan pemberitaan Instagram, karena kan
dan kenapa media tersebut jaman-jaman sekarang gini
yang dipilih oleh Starbucks kan tidak ada yang tidak
untuk melakukan main Instargram. Kedua
pemberitaan? dari Line jadi Starbucks
bikin official account. Dan
semua orang dapat tau
semua info maupun promo
dari media tersebut.
2.
Starbucks juga sering
melakukan pemberitaan di
website Starbucks sendiri.
Hal ini kita lakukan agar
penyebarluasan
informasinya dapat
dilakukan semaksimal
mungkin sehingga
branding yang dilakukan
oleh Starbucks sampai ke
masyarakat.
Bagaimana Starbucks Kita suka mengadakan
3.
Coffee melakukan program seperti kegiatan
108

pendekatan kepada sosial, seperti contohnya


masyarakat dan apa reaksi pada saat kemarin PSBB
dari masyarakat sekitar? ya kita ada bagi-bagi
minuman ke para ojek
online, bagi-bagi masker
pas saat memperingati hari
Anak Nasional dan kita
juga memberikan
minuman dan makanan
kepada para tenaga medis.
Untuk responnya
Starbucks sendiri
mendapat respon yang
baik. Hal seperti itu juga
bisa kita gunakan agar
mendapatkan citra yang
baik dari konsumen untuk
perusahaan.
Bagaimana cara Starbucks Untuk mendapatkan
Coffee dalam melakukan tanggapan yang positif
inform or image dalam dari konsumen maupun
mempertahankan orang sekitar baik yang
4.
konsumen dan kenapa hal sudah berlangganan
tersebut dilakukan? dengan Starbucks Coffee
yaitu dengan cara kita rutin
memberikan update-an
109

terbaru berupa menu


makanan dan minuman
atau promo-promo yang
lagi ada di Starbucks
melalui media sosial. Hal
tersebut kita lakukan agar
konsumen merasa
dihormati dan diberikan
perhatian lebih dari pihak
Starbucks.
Bagaimana cara Starbucks Untuk itu kita ada langkah-
dalam menangani feedback langkahnya ya buat
yang buruk dari pelanggan? menghandle complain dari
customer. Yang pasti
pertama kita minta maaf
sama customer, setelah itu
kita dengarkan problem
5. dari costumernya ini apa,
terus kita cari solusi dari
masalah tersebut dan
setelah selesai kita pastiin
bahwa customer tersebut
sudah puas untuk
pelayanan dari kita, setelah
itu pastikan untuk selalu
110

bilang terima kasih di


akhir.
111

TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Fauziyah Dita Effendy
Narasumber : Abiedzar Ghifari
Jabatan : Barista
Hari/Tanggal : Kamis, 25 Februari 2021
Waktu : 12.00-13.00 WIB
Tempat Wawancara : Starbucks Coffee Pasaraya Grande
No Pertanyaan Jawaban
Bagaimana cara Starbucks Biasanya dalam
Coffee melakukan mempromosikan Starbucks
publikasi dalam Coffee kita menggunakan
mempertahankan dan berbagai macam media,
menarik minat konsumen? seperti Line, Instagram,
website yang kita buat
1. khusus untuk Starbucks
Coffee, dan Twitter.
Sehingga semua orang yang
mau melihat dan tau
informasi mengenai
Starbucks dapat lebih
mudah.
Bagaimana cara Starbucks Jadi kita setiap session itu
dalam memperkenalkan pasti ada minuman baru
2. produk dan pelayanannya gitu ya, dan untuk
kepada setiap pelanggan? memperkenalkan produk
baru kita yang pasti kita
112

menggunakan banner sama


kalo di bar itu terdapat
menunya juga dan nanti
customer pasti langsung
lihat menu baru kita dan
pasti nanya-nanya juga ke
kita mengenai produk baru
tersebut. Tapi sebelum kita
mengeluarkan produk baru
itu, biasanya kita
mengadakan store meeting
mengenai produk baru
tersebut, jadi bagaimana
cara kita menawarkan kita
harus tau terlebih dahulu
mengenai produknya apa,
kebanyakan sih dari
makanan dan minuman
baru kita harus tau terlebih
dahulu mengenai rasa,
nama, dan preference.
Bagaimana cara Starbucks Biasanya sih mulai dari
Coffee dalam melibatkan promo ya, promo-promo
3. program serta menjaga yang memanjakan
hubungan baik dengan customer. Untuk membina
pelanggannya? hubungan baik biasanya
113

melalui promo tersebut,


Starbucks sering
mengadakan promo melalui
media Line, Grab dan
Gojek. Untuk menjaga
hubungan baik dengan
customers juga kita
membuat beberapa event.
Misalnya seperti tumblr day
atau melalui Starbucks card
untuk menarik minat
konsumen juga agar tertarik
membeli produk kita.
Bagaimana cara Starbucks Yang pertama kita harus tau
Coffee dalam melakukan terlebih dahulu ya
lobby and negotiations mengenai produk yang
mengenai harga dan akan kita tawarkan, setelah
kualitas dalam itu baru kita cari tahu
mempertahankan dan preference ke customers
4. menarik minat konsumen? nya itu apa misalkan lagi
Apakah konsumen dapat siang hari lagi mau
menerima hal tersebut? berangkat kerja pasti kita
tawarinnya mau kopi atau
yang non coffee. Untuk
harga yang pasti ada harga
ada kualitas ya, Starbucks
114

sendiri yang pasti


memberikan kualitas
minuman dan makanan
yang terbaik dengan harga
yang kita berikan. Kita juga
mementingkan
kenyamanan dari
konsumen sehingga
konsumen pun tidak berat
hati untuk datang kembali
memberi produk kita.
Siapa target pasar dari Target pasar Starbucks itu
kegiatan Marketing Public dari kalangan menengah
Relations Starbucks keatas mulai dari yang anak
Coffee dalam menarik muda hingga orang dewasa.
5.
minat dan Mereka yang benar-benar
mempertahankan ingin minum kopi, benar-
konsumen? benar ingin santai
menikmati kopi.
115

TRANSKIP WAWANCARA
Pewawancara : Fauziyah Dita Effendy
Narasumber : Putra Persada
Jabatan : Konsumen
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Februari 2021
Waktu : 14.00-15.00 WIB
Tempat Wawancara : Starbucks Coffee Pasaraya Grande
No. Pertanyaan Jawaban
Mengapa anda datang ke Yang pertama karena
Coffe Shop Starbucks? tempatnya nyaman sih
dan kopinya ya rasanya
bedalah dari kopi-kopi
yang lain. Sebenarnya sih
ya kalau menurut saya,
saya datang ke Starbucks
1. ini bukan cuman karena
kopinya saja tapi memang
suasana Starbucks itu
coffee shop yang paling
pas saja untuk minum
kopi sambil santai
disbanding coffee shop
lain.
Seberapa lama biasanya Kalau untuk berapa lama
2. anda menghabiskan waktu tergantng ya, maksudnya
di Starbucks Coffee? kalau lagi ada tugas atau
116

kerjaan mungkin bisa


lama sekitar 3-4 jam.
Wifi-an gratis juga kan
jadinya makin betah
berada disini.
Seberapa sering anda ke Ga tentu sih, mungkin
Starbucks Coffee dalam dalam satu minggu bisa 3-
3. satu minggu? 4 kali. Kadang juga Cuma
beli minum aja terus
langsung pergi lagi.
Apakah anda sering Ga sering sih ya, mungkin
mengikuti program- beberapa kali aja. Kaya
program yang ada di Starbucks kan suka
Starbucks Coffee? ngadain tumblr day atau
4. Starbucks card. Karena
suka dapat promo dari
program tersebut jadi
sempat beberapa kali saya
ikut tapi tidak sering.
Apa social media Starbucks Untuk social media yang
yang kamu ikuti? saya ikuti itu Line dan
Instagram sih ya, karena
5.
Starbucks sering ngasih
promo kedua social media
tersebut.
117

Terkait promo yang Kalau untuk promo ya,


diberikan Starbucks, kadang saya liat dulu di
apakah kamu sering Instagram atau Line ada
menggunakan promo untuk promo apa untuk hari ini.
membeli produk Karena saya bisa dibilang
6. Starbucks? sering ke Starbucks jadi
itu menguntungkan
banget sih, karena kadang
potongannya juga
lumayan yang dikasih
Starbucks.
Dapat informasi darimana Paling sering yang saya
mengenai promo atau event bilang itu sih di
yang diadakan oleh Instagram, karena disana
Starbucks Coffee? kita isa tau hari ini ada
promo apa aja. Bisa
7. cashback, bisa beli dua
dapat potongan harga.
Nah terkadang di Line kita
dapat voucher dan bisa
dipakai juga di
Starbucksnya.
118

Lampiran 2
119
120
121

Lampiran 3
Dokumentasi

Dokumentasi dengan Supervisor Starbucks Coffee Pasaraya


Grande Jakarta Selatan
122

Dokumentasi dengan Barista Starbucks Coffee Pasaraya Grande


Jakarta Selatan
123

Dokumentasi dengan Barista Starbucks Coffee Pasaraya Grande


Jakarta Selatan
124

Dokumentasi dengan Barista Starbucks Coffee Pasaraya Grande


Jakarta Selatan

Anda mungkin juga menyukai