Skripsi
Oleh :
Aprilia Lianjani
NIM: 11140510000219
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia
Hidayatullah Jakarta.
Aprilia Lianjani
ABSTRAK
Aprilia Lianjani
Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam
Mensosialisasikan
Program Smart City.
Perkembangan teknologi membuat pemerintah melirik pemanfaatan teknologi
informasi untuk memberikan pelayanan masyarakat yang lebih maksimal bahkan
optimal. Hal tersebut akhirnya memunculkan ide besar untuk tata kelola masyarakat
termasuk masyarakat perkotaan yang cenderung lebih siap dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan. Ide besar dan langkah kreatif pun muncul dengan hadirnya
istilah Smart City (dikenal dengan kota yang cerdas) atau pun istilah sejenisnya. Kota
Tangerang Selatan merupakan salah satu kota yang telah menerapkan konsep smart
city. Smart city adalah konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu berbagai
hal kegiatan dimasyarakat, terumata dalam mengelola sumber daya yang ada dengan
efisien, serta memberikan kemudahan mengakses informasi kepada masyarakat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut: bagaimana strategi komunikasi Pemerintah Kota Tangerang
Selatan dalam mensosialisasikan program smart city? Dan apa faktor pendukung dan
faktor penghambat serta solusi pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam
mensosialisasikan Program Smart City.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada teori Hafied
Cangara. Bahwa strategi komunikasi meliputi lima tahap yaitu: penelitian,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan. Onong Uchjana Effendy
mengatakan bahwa strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan
komunikasi dengan manajemen komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah di
tetapkan. Dalam ilmu manajemen, strategi terdiri dari tiga tahap, yaitu: perumusan,
implementasi, dan evaluasi.
Penelitian yang digunakan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif berusaha mencari apa yang ada dibalik tindakan, bukan fenomena
luar tetapi fenomena dalam dan lebih menekankan pada makna dan proses daripada
hasil dari suatu aktifitas.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pemerintah Kota Tangerang Selatan
melalui divisi Smart City melakukan sosialisasi dengan melalui lima tahapan yaitu:
tahapan pertama penelitian, meninjau kembali program yang masih bisa berjalan dan
yang sudah tidak bisa. Tahap perencanaan, pemkot tangsel membuat perencanaan
strategi dengan unsur-unsur komunikasi. Tahap pelaksanaan, yaitu menjalankan
strategi yang sudah di rencanakan. Tahap evaluasi dan tahap pelaporan, dilakukakan
setelah proses kegiatan sosialisasi sudah berjalan. Selain itu sosialisasi dengan
memanfaatkan media sosial serta media massa. Mengoptimalkan penggunaan media
sosial yaitu Instagram, twitter dan website. Lalu dengan menggunakan media massa
yaitu melalui surat kabar public dan spanduk.
Kata kunci: Smart city, strategi, sosialisasi, komunikasi, Tangerang Selatan
i
KATA PENGANTAR
salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
menciptakan karya tulis yang besar dan patut di banggakan ini. Setelah melewati
merasa jika skripsi ini pun masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangannya. Skripsi ini di tulis guna memenuhi salah satu persyaratan yang
telah ditentukan dalam menempuh program strata satu (S1)dan meperoleh gelar
motivasi baik secara moral maupun material. Oleh karenanya, peneliti ingin
1. Orang tua saya, Ibu Dewi Haryati Muslim dan Papa Slamet Widodo
Mulyo, yang apabila tanpa dukungan dan kasih sayang mereka saya tidak
2. Dr. H. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
ii
3. Dr, Suparto, M.Ed, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Dr. Roudhonah M.A.
selaku Wakil Dekan II, dan Dr. Suhaimi M.Si selaku Wakil Dekan III,
4. Drs, Masran, MA, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.
Penyiaran Islam.
8. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
9. Ibu Dian Anggraini Annisa, ST.,M.Si dan Bapak Hery Darmawan, ST,
serta tim Divisi Smart City dan seluruh pihak dari Pemerintah Kota
skripsi ini.
10. Kepada Kakak saya, Nova Novianti, dan Adik-adik saya, Danu Saputra
seluruh keluarga besar dari Pihak Ibu maupun Pihak Ayah saya yang telah
iii
11. Eriana, Alya Sukma Waty dan Haddaina yang telah menemani,
12. Suci Ramadhani, Oktarina, Kintan Fanina, Fatimah, Febiana Eka Safitri,
Puspita Desa Handayani, dan Nurul Habibah, yang telah menemani saya
sedari Sekolah Menengah Atas. Menjadi sahabat yang selalu ada ketika
untuk saya.
14. Teman seperjuangan Skripsi, Rofi dan Puput yang sudah mau berjuang
bersama peneliti.
15. Fiqih Dwi Adam, yang selalu ada disaat peneliti sedang kesusahaan, selalu
Halim Badran, sebagai sosok abang yang selalu baik kepada peneliti.
16. Teman-Teman dari KPI E Angkatan 2014 yang selalu menjadi teman
17. Seluruh Keluarga Besar KPI angkatan 2014 beserta Kakak-kakak senior
18. Keluarga Besar KKN PETA 165 sera Keluarga Besar Desa Cinangneng
iv
20. Keluarga Besar HMI Komfakda yang sudah memberikan banyak pelajaran
berharga.
21. Keluarga Besar Komunias Jurnalis TV, yang sudah pernah menjadi
ini.
Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Demikianlah pengantar yang dapat peneliti sampaikan, akhir kata peneliti mohon
Peneliti
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK
..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... vi
C. Rumusan Masalah...........................................................................................5
B. Sosialisasi .......................................................................................................40
vi
B. Visi dan Misi Kota Tangerang Selatan........................................................ 50
A. Kesimpulan .................................................................................................... 92
B. Saran............................................................................................................... 95
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dan dorongan agar hidup menjadi lebih baik. Manusia terdorong untuk
dan langkah kreatif pun muncul dengan hadirnya istilah Smart City
Smart City adalah konsep kota cerdas yang dirancang guna membantu
1
Jurnal Strategi dan Bisnis. Strategi Pembangunan Smart City dan Tantangannya Bagi
Masyarakat Kota. Vol. 4, No. 2. Oktober. 2015.
1
2
tersebut.
mengendalikan berbagai sumber daya yang ada di dalam kota dengan lebih
City.
2
https//www.smartcity.wg.ugm.ac.id/?p=5958 diakses pada tanggal 6 Maret 2018 Pukul
16.34 WIB
3
https://www.tangerangselatankota.go.id Diakses pada tanggal 6 Maret 2018 Pukul 23.18
WIB
3
dan kota yang sudah memiliki prestasi bisa berbagi dengan kami semua
kemajuan teknologi saat ini hampir tidak ada persoalan pelayanan yang
tak tersentuh oleh teknologi. Sebab itu, saya berharap agar konsep Smart
dari 25 kota yang mengikuti program 100 percepatan Smart City ditahun
Selatan Smart City. Karena harus menjadi percontohan, maka dari itu
4
https://m.metrotvnews.com/news/daerah/5b2MqdMN-airin-klaim-tangerang-selatan-
kota-smart-city Diakses pada tanggal 4 Maret 2018 Pukul 13.20 WIB
5
https://regional.kompas.com/read/2016/09/02/14012471/airin.kabupaten.kota.yang.berha
sil.terapkan.smart.city.bisa.berbagi Diakses pada tanggal 4 Maret 2018 Pukul 13.22 WIB
4
Smart City kepada masyarakat. Maka dari itu peranan seluruh elemen staff
atau organisasi.6
penghambat.7
6
Rosadi Ruslan, Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsepsi dan Aplikasi, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2002) h.74
7
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2007) h. 35
5
B.
Batasan Masalah
maka peneliti membatasi masalah agar ruang lingkup pada penelitian kali
ini fokus, terarah dan tidak meluas. Adapun batasan masalahnya adalah
C. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
E. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari
mencari apa yang ada dibalik tindakan, bukan fenomena luar tetapi
fenomena dalam dan lebih menekankan pada makna dan proses daripada
8
Lexy, J. Moeloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2001), h. 3.
7
2. Paradigma Penelitian
9
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h. 116.
10
Burhan Bungin, Analisis Data Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Grafindo Persada)
h.39
11
Dedy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 6.
8
4. Tempat Penelitian
pengumpulan data:
a) Observasi
di selidiki.14
b) Wawancara
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
14
Moh. Nazin, Metode penelitian, (Bandung: Ghalia Indonesia, 1999), h. 234
10
Oleh karena itu secara ringkas dalam meganalisa data penulis akan
reduksi data (data reduction), paparan data (data display) dan penarikan
15
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Alfabeta, 2010), h.
89.
11
berikut.
1. “Strategi Komunikasi PT. Arminareka Perdana Dalam
program Haji Plus dan Umrah, maka peneliti meneliti tentang Strategi
aplikasi pelayanan berbasis online yang diberi nama Sesuai dengan tag
Smart City.
MUI untuk membuat fatwa bahwa Ormas Gafatar beraliran sesat dan
penelitian.
Kota Salatiga”. Ditulis oleh Anita Indah V. Fakultas Ilmu Sosial dan
G. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
16
Oman Faturahman dkk, Pedoman Penluisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis dan
Disertasi (Jakarta: CEQDA (Center Fir Quality Development and Assurance) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2007)
14
Bab V : Penutup
LANDASAN TEORI
A. Strategi Komunikasi
1. Strategi
a. Pengertian Strategi
suatu garis besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang
1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi
ketiga, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) h.1092
2
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Prinsip Dinamika Pemasaran, (Yogyakarta: JJ.
Learning, 2000), Edisi Pertama, Cet. Pertama, h. 1
3
Abu Ahmad, et, All., Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 1997) h. 11
14
15
tidak lagi terbatas pada konsep atau seni seorang jenderal di masa
4
George Steiner dan John Minner, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga, tt) h. 70
5
Lawrence R. Jauch dan William F. Glueck, Strategi Management and Business Policy,
dialihbahasakan oleh Murad, AR. Henry Sitanggang dan Herman Wibowo, Manajemen Strategis dan
Kebijakan Perusahaan, Edisi Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 1995), Cet. Ke 3, h. 12
16
kebahagiaan”.6
mencapai misinya.7
acuan maka setiap proses akan berjalan sesuai dengan strategi yang
6
Syarif Umam, Strategi Pembangunan Indonesia dan Pembangunan dalam Islam, (Jakarta:
FIma Djakarta, Tanpa Tahun), cet. Ke-1, h. 6
7
Sandra Oliver, Strategi Pulic Relations (Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007) h. 2
8
Onong Uchjana Efendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2007) h. 32
17
1. Perumusan Strategi
2. Implementasi Strategi
komitmen dan kerja sama dari seluruh unit, tingkat dan organisasi.
3. Evaluasi Strategi
dasar strategi.
9
Fred R. FDavid, Manajemen Strategi dan Konsep, h. 5
19
ingin diraih.
2. Komunikasi
a. Pengertian Komunikasi
10
Fred R. david, Manajemen Strategi Konsep, h. 3
11
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2008), h. 46
20
mana.
pendapat mayoritas.
12
Wahyu Ilahi, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010) h. 4
21
dikatakan berhasil.13
sebagai berikut:
a. Komunikator
13
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),
Cet Ke. 7, h. 10
22
b. Message (Pesan)
abstrak, seorang komunikan tidak akan tahu apa yang ada didalam
sendiri.
14
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007) Cet. Ke 1, h. 45
15
Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), h. 23
16
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 45
23
c. Channel (saluran)
tersampaikan.
e. Effect (hasil)
dan tingkah laku orang, seseorang atau tidak dengan yang kita
17
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2007), h. 18
18
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 46
19
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998) h. 24
24
c. Media Komunikasi
a. Buku
b. Koran
mendalam.
20
Roudhonah, Ilmu Komunikasi, h. 46
25
c. Brosur
lain.
d. Spanduk
e. Advertising
f. Radio
g. Televisi
h. Internet
3. Strategi Komunikasi
21
John Vivian, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.
262
27
22
Alo Liliweri, Komunikasi: Serba Ada Serba Makna, (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group), 2011) h. 240
23
Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi (Bandung: Alumni, 1981), h. 84
28
diinginkan.24
24
Muhammad Arni, Komunikasi Organisasi. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004) Cet. Ke 6, h. 65
25
H. Hafield Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo,
2013) h. 61
26
H. Hafield Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 72-73
29
massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-
nilai budaya.27
utama, yaitu:
a. To secure understanding
b. To establish acceptance
c. To motivate action.
27
Onong Uchjan Effendy, Dinamika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004)
h. 28
28
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
ROsdakarya, 2007) h, 32
30
a. Penelitian (Research)
29
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, (Malang:
Bayumedia, (Publishing, 2005) h. 4
31
mencapai tujuannya.
b. Perencanaan (Plan)
30
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 72
31
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, h. 5
32
c. Pelaksanaa (Execute)
32
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 72
33
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 73
33
d. Evaluasi (Measure)
e. Pelaporan (Report)
komunikator.
berikut:35
34
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 73
35
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 35
35
univeristas.
mereka.
36
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 35-36
37
dan audio-visual.
kekurangan.
seorang komunikator.
B. Sosialiasasi
37
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, h. 36-39
38
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka , 2002) Cet ke-2, h.1085
39
Damsar, Pengantar Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),
h. 60
41
orang lain.
dijalankannya, serta peran yang tidak harus dijalankan oleh orang lain.41
dilihat bahwa sosialisasi adalah proses yang diikuti secara aktif oleh dua
40
Kamanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fak Ekonomi UI,
2002) Edisi ke-2, h.23
41
Dwi Narwoko-Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar, (Jakarta: Prenada Media, 2005),
h. 56
42
massa.42
mempengaruhi orientasi kita, konsep diri, emosi, sikap dan perilaku kita
a. Keluarga
42
Dwi Narwoko-Bagong Suyanto, Sosiologi Teks Pengantar, h. 56
43
James M. Henselin, Sosiologi: Dengan Pendekatan Membumi, (Jakarta: Erlangga, 2007), h.
74
43
b. Lingkungan hunian
c. Agama
d. Sekolah
e. Kelompok sebaya
f. Tempat kerja
g. Media massa44
C. Smart City
para peneliti baik dari kalangan Pendidikan atau komersil berlomba terus
dapat di definisikan secara luas, dapat dikatakan tidak ada definisi yang
bahwa Smart City adalah suatu area geografis, dimana TIK, logistic,
44
James M. Henselin, Sosiologi: Dengan Pendekatan Membumi, h. 77-79
44
infrastruktur kota, kualitas hidup dan tatakelola kota yang baik. Sebuah
kota yang smart dalam GSCM adalah kota yang dapat mengelola
lebih efektif dan efisien, sehingga warganya dapat hidup nyaman dan
berkelanjutan.
berkembanganya smart city semakin banyak pula vendor, para peneliti dan
BAB III
GAMBARAN UMUM
resmi memisahkan diri sejak tahun 2008 dari kabupaten Tangerang, dan
potensi daerah. Luas wilayah dan jumlah penduduk Kabupaten Tangerang yang
45
46
kesejahteraan masyarakat.
Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang.
Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok.
Depok.
3 Batas-batas
4 Wilayah
Pemerintahan
- Kecamatan 7 Kecamatan
- Kelurahan 54 Kelurahan
Sumber :
Serpong Setu
Utara 10,06%
12,12%
Serpong
Pondok Aren 16,33%
20,30%
Pamulang
Ciputat
18,22%
Timur
10,48%
Ciputat
12,49%
menurut Kecamatan
48
Tabel 3.2. Banyaknya kelurahan, Rukun Warga, dan Rukun Tetangga menurut
No. Kecamatan Kelurahan Rukun Rukun
Tetangga Warga
(RT) (RW)
1 Setu 6 40 195
dan restoran; jasa-jasa; dan bank, persewaan dan jasa perusahaan, yang
listrik, gas, dan air bersih; dan konstruksi) memberikan kontribusi 8,76, dan
49
Tangerang Selatan memiliki jenis industry kerajinan, yaitu kerajinan
kayu berjumlah 165 unit, anyaman 28 unit, gerabah 1 unit, kain 293 unit dan
makanan 164 unit. Selain itu industry kerajinan tersebut juga tedapat tujuh
terdapat di tanah milik pemerintah daerah adalah sebanyak 6 unit, yaitu pasar
Ciputat, pasar Ciputat Permai, Pasar Jombang, pasar Bintaro Sektor 2, pasar
Gedung Hijau. Secara total, luas lahan yang ditempati oleh pasar-pasar
tersebut adalah 25.721 m2 dengan 1.966 kios, 865 los dan 1.795 pedagang
kaki lima.
50
yang ada serta tantangan ke depan, dan memperhitungkan peluang yang dimiliki,
Berdaya saing.
Lingkungan.
D.
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Tangerang SelatanTabel
NO SKPD
1 Sekretariat Daerah
2 Sekretariat DPRD
3 Dinas Pendidikan
4 Dinas Kesehatan
10 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
16 Inspektorat
21 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan
32 Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Daerah
33 Kecamatan Serpong
35 Kecamatan Ciputat
38 Kecamatan Pamulang
39 Kecamatan Setu
56
1. HM. Shaleh MT, Pejabat Wali Kota (24 Januari 2009 – 18 Juli 2010)
2. H. Eutik Suarta, S.H. Pejabat Wali Kota (18 Juli 2010 – 24 Januari 2011)
3. Hidayat Djohari, Pejabat Wali Kota (24 Januari 2011 – 20 April 2011)
4. Airin Rachmi Diany, Sebagai Wali Kota dan Benyamin Davnie sebagai
1
DDA Tangerang Selatan 2015-2017 diberikan oleh Sekretaris Daerah Tangerang Selatan
BAB IV
ANALISIS
Gagasan Smart City di Tangerang Selatan muncul di tahun 2012 saat Airin
Rachmi Diany menjadi walikota pada periode pertama. Program Smart City
pemilihan di tahun 2015. Pada tahun 2016, dibentuk Tim Percepatan Pelaksana
Smart City yang berada di bawah naungan Dinas Perhubungan Komunikasi dan
Komunikasi dan Infromasi. Maka untuk mewujudkan program Smart City yang
sesuai dengan visi misi kota Tangerang Selatan, maka dibentuklah Seksi
Kerjasama Smart City yang berada di bawah Bidang Smart City, Statistik, dan
Dalam strukturnya, Seksi Smart City memiliki Tugas Pokok dan Fungsi
sebagai berikut:
pengembangan dan kerjasama smart city, pengolahan data dan statistik serta
1
Wawancara Pribadi dengan Staff Pelaksana Seksi Pengembangan SDM Teknologi
Informasi Komunikasi dan Kerjasama Smart City, Hery Darmawan, Tangerang Selatan, 2 Mei
2018.
57
58
Elektronik;
Elektronik;
Secara Elektronik;
Pemerintah Daerah;
Elektronik;
o) pelaksanaan tugas lain dari atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.
City;
Officer;
mengikuti kegiatan Assesment Gerakan Menuju 100 Smart City yang diadakan
memilih Kota/Kabupaten yang layak dan teruji untuk pengembangan Smart City.
2
Peraturan Walikota Tangerang Selatan Nomor 59 Tahun 2016.
61
lulus ujian Assesment Gerakan 100 Smart City. Dengan terpilihnya, maka Kota
Informasi. Salah satu isi MoU adalah Pembentukan Dewan Smart City,
Pembentukan
Tim Pelaksana Smart City, BimTek Smart City, FGD (Focus Group
Discuccion) tentang Smart City, lalu akan ada inovasi-inovasi dari daerah masing-
kegiatan Assesment Gerakan 100 Smart City yang diadakan oleh Kementrian
Komunikasi dan Informasi. Terkait hal ini, Pemerintah Kota Tangerang Selatan
ada di Kota Tangerang Selatan ikut serta dalam mewujudkan kota yang Cerdas di
Tangerang Selatan.
penelitian ini.
bahwa “Proses Strategi manajemen pada dasarnya meliputi tiga langkah utama,
Kota Tangerang Selatan dalam mensosialisasikan program smart city terdiri dari
1) Penelitian
program Smart City yang memungkinkan masih bisa dilakukan dan yang
Suprastruktur.
daya anggaran, dan sumber daya tata kelola dan tata pamong.
city.
1. Smart Governance
pintar, dimana komponen tata kelola ini umumnya menyoroti tata kelola
secara pintar, yaitu tata kelola pemerintahan yang mampu mengubah pola-
perbaikan.
tata kelola pemerintahan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, namun
dalam tiga unsur dalam tata kelola, yaitu pelayanan (service), birokrasi
2. Smart Branding
karena di dalam era informasi seperti saat ini, sebuah kota tidak lagi harus
masyarakat, baik dari dalam maupun luar daerah, serta pelaku bisnis dan
yang ingin dicapai adalah peningkatan brand value daerah yang akan
masyarakat.
daerah dengan penataan wajah kota dan pemasaran potensi daerah baik
berikut:
Branding)
lain-lain.
(Business Branding)
place daerah.
dan lain-lain.
Branding)
lain.
3. Smart Economy
Dimensi ketiga dalam Smart City adalah smart economy atau tata
(empowerment).
4. Smart Living
Smart living menjadi salah satu dimensi dalam Smart City untuk
hidup ini dapat dinilai dari tiga elemen, yaitu kelayakan pola hidup,
(recreational).
daerah.
5. Smart Society
yang banyak membahas tentang manusia sebagai unsur utama sebuah kota.
menuju ekosistem sosio- teknis di mana dimensi fisik dan virtual dari
warga terjalin dengan semakin kuat dan tanpa sekat dengan mediasi
teknologi.
75
dan interaktif dengan digital Literacy yang tinggi. Sasaran dari smart
berikut:
lain-lain.
disable.
77
c. Mewujudkan Sistem Keamanan Masyarakat (Security)
of Thing (IoT).
6. Smart Environment
warga. Ide dasar dari smart environment di dalam Smart City adalah untuk
boleh hilang dengan lahirnya ide tentang Smart City yang menjadikan
pencemaran tinggi.
79
(industrial).
publik (public).
(Energy)
lain.
80
7. Smart Regional
kesiapan daerah pintar (Smart Region Readiness) dan Smart Region itu
suatu daerah sebagai Smart Region dibagi kedalam 4 (empat) tingkat yaitu
Region dengan baik pada berbagai aspek dengan dukungan readiness yang
Smart Region daerah pada berbagai elemen, dimensi, dan aspek Smart City
Tangerang Selatan.
Dinas Komunikasi dan Informasi, tetapi seluruh Dinas, OPD dan Lembaga
terkait yang berhubungan dengan Program Smart City. Setiap Dinas yang
memiliki elemen Smart City maupun program Smart City yang sudah di
2) Perencanaan
a. Komunikator
b. Pesan
5
Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang Bisnis, h. 5
6
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 72
83
Selatan.8
c. Media
d. Sasaran
e. Efek
Selatan.
3) Pelaksanaan
sasaran.10
9
Hafied Changara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Raja Grafindo, 1998) h. 24
10
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 73
86
4) Evaluasi
Pengembangan SDM TIK Smart City sebagai tim yang dibentuk untuk
Selatan yang terkait dengan Program Smart City harus membuat rencana
kegiatan, program yang akan dibuat serta Road Map untuk melaksanakan
setiap Dinas, OPD dan Lembaga terkait yang ada di Kota Tangerang
Selatan, maka setiap Dinas, OPD dan Lembaga terkait harus memberikan
5) Pelaporan
Pelaporan ialah tindakan terakhir dari kegiatan strategi
dalam laporan itu diperoleh hasil positif dan berhasil, maka bisa
Smart City adalah dengan pelaporan Per-4 bulan. Jadi setiap agenda yang
dilakukan.
11
H. Hafied Cangara, Perencanaan dan Strategi Komunikasi, h. 73
90
smart city.
A. Kesimpulan
a. Penelitian
smart city yang masih bisa berjalan dengan yang sudah tidak bisa
berjalan.
data atau hasil penelitian tersebut berupa buku Tinjauan Blue Print
b. Perencanaan
92
93
efeknya.
c. Pelaksanaan
d. Evaluasi
e. Pelaporan
per-4 bulan.
1. Pendukung
dibidangnya
media.
2. Penghambat
B. Saran
lainnya.
Kerjasama smart city bisa bekerja sama dengan para aktivisis dari
Dukungan dari tiap OPD dan ASN sangat penting untuk kemajuan kota
Tangerang Selatan. OPD dan ASN seharusnya lebih aktif untuk ikut dalam
sosialisasi program smart city akan menambah banyak ilmu. Selain bisa
mengetahui setiap manfaat TIK pun bisa menjadi langkah mudah dalam
Anees,
Bambang Q. Elvinaro, Ardianto. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung.
PT. Rema Rosdakarya.
Arni, Muhammad. 2004. Komunikasi Organisasi. Jakarta. Bumi Aksara.
Bungin, Burhan. 2011. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT. Grafindo
Persada.
Cangara, Hafied. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta. Raja Grafindo.
Cangara, Hafied. 2013. Perencanaan dan Strategi Komunikasi, Jakarta. PT Raja
Grafindo.
Damsar, 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan, Jakarta. Kencana Prenada Media
Group.
Dwi Narwoko, Dwi-Bagong Suyanto, 2005. Sosiologi Teks Pengantar, Jakarta.
Prenada Media.
Gunawan, Imam. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik . Jakarta.
Bumi Aksara.
Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi Research, Yogyakarta. Andi Offset.
Hariadi, Bambang. 2005. Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan Perang
Bisnis, Malang. Bayumedia.
Ilahi, Wahyu. 2010. Komunikasi Dakwah. Bandung. PT. Remaja Rosdakaryah.
J. Moeloeng, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja
Rosdakarya
Liliweri, Alo. 2010. Komunikasi: Serba Ada Serba Makna. Jakarta. Kencana Prenada
Media Group.
M. Henselin, James. 2007. Sosiologi: Dengan Pendekatan Membumi, Jakarta.
Erlangga.
Mulyana, Deddy. 2008. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung. Remaja
Rosdakarya.
97
98
Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa, Jakarta. Kencana Prenada Media
Group.
Situs Internet
Jurnal
Jurnal Strategi dan Bisnis. 2015. Strategi Pembangunan Smart City dan
Tantangannya Bagi Masyarakat Kota. Vol. 4, No. 2.
Sumber Tambahan
SK Rektor No. 507, Pedoman Penluisan Karya Ilmiah, Skripsi, Tesis dan Disertasi
(Jakarta: CEQDA (Center Fir Quality Development and Assurance) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017)
Laporan Akhir Kajian Penilaian dan Penyusunan Blueprint Kota Cerdas Kota
Tangerang Selatan
DDA Tangerang Selatan 2015-2017 diberikan oleh Sekretaris Daerah Tangerang
Selatan
Transkrip Wawancara 1
Jabatan : Kepala Seksi Pengembangan SDM TIK dan Kerjasama Smart City
10. Bagaimana Alur dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi yang
dilakukan dalam mensosialisasikan program smart city?
“Semua Alur dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi semuanya dilakukan ke
ASN dan Masyarakat”
Keterangan : Wawancara mendalam terkait program Kerja Smart City dan bentuk
sosialisasinya
1. Di dalam buku Tinjauan Smart City, ada tiga elemen yang menjadi dasar
program smart City, apa maksudnya itu?
“Tiga Elemen itu kan ada Struktur, Infrastuktur dan Suprastruktur. Di buku
dlihat itu ada bentuk gambarnya yang seperti tiang-tiang itu. Maksudnya
adalah, tiga elemen tersebut sebagai pondasi kita untuk menjalankan program
smart city”.
4. Bisa kita jabarkan pak satu persatu dari keenam dimensi tersebut?
“Bisa, apa yang tidak dipahami?”
5. Pertama kan ada smart Governance, maksudnya itu seperti apa pak?
“Itu lebih kearah tata pamong, atau tata kelola. Jadi sekarang kita sedang
berusaha untuk menjadikan semua aplikasi yang dibuat oleh OPD itu melalui
satu pintu, yaitu pintu Dinas Kominfo. Biar lebih tertata rapi dan semuanya
bisa bersatu. Karena saat ini, banyak OPD yang membuat perangkat sendiri,
sehingga Tangerang Selatan memiliki 77 Aplikasi”
6. Yang kedua ada Smart Branding, saya mau tanya pak, memangnya apa
yang bisa di Branding oleh Tangerang selatan pak?
“Ada dong, itu ada Situ Tandon, Ciater. Jadi begini, karena Tangsel itu kota
yang letaknya diapit oleh banyak kota lain. Sehingga Tangsel ini bisa disebut
sebagai kota huni, karena orang yang ingin tinggal di Jakarta tapi tidak ada
tempat, bisa tinggal di Tangsel yang daerahnya bersebelahan. Jadi yang bisa
di branding adalah kota huni yang nyaman”
13. Lalu untuk masalah sosialisasi, masih dilakukan dengan diadakan seminar-
seminar ya pak?
“Untuk sosialisasi, kami lebih banyak dengan seminar, karena baru berjalan di
awal tahun 2018 ini. Kami adakan di sekolah, di kantor dengan materi seperti
penggunaan internet yang sehat.”
Foto Pribadi peneliti sedang melakukan wawancara dengan Pihak Pemerintah Kota
Tangerang Selatan.
Foto dengan Pak Hery, selaku staff Pelaksana Smart City di Meeting Room Dinas
Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Tangerang Selatan