Oleh
BUNGA NUR MAWADDAH NASUTION
NIM: 109054000001
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
BUNGA NUR MAWADDAH NASUTION
109054000001
Menyetujui,
LEMBAR PERNYATAAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT sebagai pagar penjaga
nikmatNya, Zat yang maha mengenggam segala sesuatu yang ada dan
tersembunyi di balik jagad semesta alam, zat yang maha meliputi segala sesuatu
yang terfikir maupun yang tidak terfikir. Shalawat serta salam semoga senantiasa
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya dan
bagi seluruh umat Islam yang terlena maupun terjaga atas sunahnya.
Alhamdulillahi rabbilalamin, penulis mengucapkan rasa syukur kepada
Allah SWT atas segala rahmat dan ridha-NYA, sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan. Karena tanpa rahmat dan ridha-Nya tidaklah mungkin penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Dengan penuh kesadaran dan kerendahan hati, selesainya skripsi ini tidak
lepas dari bantuan, bimbingan, doa dan partisipasi dari berbagai pihak. Penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Wati Nilamsari, M.Si dan Hudri, M.Ag, selaku Ketua dan Sekertaris
Jurusan pengembangan Masyarakat Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Tantan Hermansah, M.Si sebagai Dosen Pembimbing penulis yang
telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya untuk
ii
Ibu Sari Nurlita beserta Pengurus Bank Sampah Melati Bersih BPI,
atas informasi, bantuan, kebijakan dan sarannya sehingga penelitian
dapat dilakukan dengan baik.
iii
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ...i
KATA PENGANTAR ...ii
DAFTAR ISI ..v
DAFTAR TABEL ..viii
2. Modus-Modus Pemberdayaan .. 26
3. Metode-Metode Pemberdayaan 38
4. Kelembagaan 41
B. Sampah dan Pengolahannya ..... 42
1. Pengertian Sampah ... 42
2. Pengolongan Sampah ... 43
3. Penjelasan Konsep 3R dalam Pengolahan Sampah . 46
BAB III TEMUAN PENELITIAN PROFIL BANK SAMPAH MELATI
BERSIH DAN PROFIL NASABAH .... 49
A. Profil Bank sampah Melati Bersih .... 49
1. Sejarah Bank Sampah Melati Bersih .... 49
2. Visi dan Misi .... 50
3. Struktur Organisasi ... 51
4. Program Kegiatan yang dilaksanakan di Bank Sampah Melati Bersih. 52
5. Sumber Dana dan Kerja Sama .. 55
B. Profil Nasabah RW 09 dan 13 ... 55
1. Nasabah RW 09 ..... 55
2. Nasabah RW 13 ......... 58
.
C. Pemberdayaan/Praktek ...... 68
vi
vii
DAFTAR TABEL
viii
BAB I
PENDAHULUAN
terjadinya kerusakan tersebut. Oleh karena itu, ajaran Islam secara tegas mengajak
manusia melestarikan bumi dan sekaligus secara tegas melarang manusia
membuat kerusakan di bumi. Namun sayangnya sebagian besar masyarakat belum
cukup menyadari dampak akibat kerusakan lingkungan.
Pencemaran lingkungan yang terjadi di suatu negara, akan berdampak pula
pada negara lain bahkan dunia. Untuk itu selalu diperlukan kerja sama yang baik
antara negara-negara di dunia untuk menangani masalah lingkungan. Kerusakan
hutan di Indonesia tidak hanya berpengaruh terhadap keadaan iklim di Indonesia,
akan tetapi berakibat pula terhadap perubahan iklim global (dunia secara
menyeluruh).
Permasalahan lingkungan hidup cukup kompleks. Penebangan hutan yang
menyebabkan banjir, pencemaran terhadap air oleh limbah-limbah industri,
pembuangan sampah ke dalam sungai (termasuk sampah rumah tangga),
pencemaran terhadap tanah, dan sebagainya, merupakan ancaman bagi kehidupan
manusia.
Ancaman banjir setiap musim hujan di berbagai belahan dunia termasuk di
Indonesia, adalah akibat dari perbuatan manusia sendiri yang menebang hutan
untuk mengejar keuntungan sesaat. Berbagai wilayah di Indonesia setiap musim
hujan dilanda banjir dan tanah longsor, baik kota maupun luar kota. Penataan
ruang kota yang kurang memperhatikan dampak lingkungan, serta kehancuran
hutan-hutan di daerah tangkapan air, menjadi penyebab utama banjir di Jakarta.
Penanggulangan banjir seperti di Jakarta dan kota-kota lainnya, tidak
hanya diperlukan penataan di dalam kota seperti pembuatan saluran pembuangan
air dan tempat penampungan air, akan tetapi daerah tangkapan air hujan di daerah
hulu sungai perlu di tata kembali, hutan-hutan yang rusak perlu direhabilitasi.
Sampah yang selama ini menghiasi lingkungan telah membentuk imajinasi
sebagian besar orang dalam melihat sampah. Oleh sebab itu, sampah selalu
diposisikan di belakang rumah, dibakar atau dibuang di sungai. Pemerintah
dengan berbagai kebijakan belum mampu mengubah pandangan sebagian besar
orang terhadap sampah, hal ini tercermin pada slogan hanya orang sembarangan
yang buang sampah sembarangan. Harapan pemerintah mampu mengubah pola
perilaku masyarakatnya terhadap sampah, dalam hal ini bertujuan mengatasi
permasalahan demam berdarah dari arah pencegahan. Pada kenyataannya, pola
perilaku orang membuang sampah pada tempatnya dianggap sama dengan orang
membuang sampah sembarangan karena dirasa tidak ada timbal balik yang
signifikan pada dirinya, sehingga upaya pemerintah ini belum bisa mengubah
pandangan masyarkat terhadap sampah.
Padahal pesatnya pembangunan perkotaan tidak hanya menimbulkan
dampak positif bagi berkembangnya kota tersebut, tetapi juga menimbulkan
dampak negatif yang dapat mengganggu kesehatan dan lingkungan. Kebersihan
kota merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan dan kemajuan suatu
pembangunan kota. Salah satu permasalahan tersebut yang tidak kunjung selesai
adalah masalah sampah. Hal ini diakibatkan oleh suatu metode pengelolaan
sampah yang masih didominasi sistem kumpul sampah, diangkut, lalu dibuang ke
lahan tertentu. Secara singkat sering disebut sistem kumpul-angkut buang.
mereka.5 Artinya ialah mendorong mereka untuk menentukan sendiri apa yang
harus ia lakukan dalam kaitan dengan upaya mengatasi permasalahan yang ia
hadapi sehingga mereka mempunyai kesadaran penuh dalam membentuk masa
depannya.
Melalui pendidikan, masyarakat dibekali pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang diperlukan, sehingga masyarakat menjadi tahu, mengerti, dapat
melakukan dan mau melakukan sesuatu untuk peningkatan kualitas hidup.
Perubahan ini apabila dipadukan dengan sumber daya alam yang tersedia, akan
melahirkan perilaku baru yang disebut partisipasi. Partisipasi ini akan merangsang
masyarakat untuk lebih aktif dan kreatif melaksanakan pembangunan yang terarah
dan berencana terutama untuk meningkatkan pendapatan income generating, serta
membuka lapangan kerja baru employment generating untuk perbaikan kualitas
hidup masyarakat.6
Maka, pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin
dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki
kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti
memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata
pencaharian,
berpartisipasi
dalam
kegiatan
sosial,
dan
mandiri
dalam
banyak orang berlomba menjadi penabung di Bank Sampah, tak terkecuali anakanak usia dini9
Jika diasumsikan bahwa produksi sampah 0,5 kg-0,8 kg per orang per hari,
maka jumlah sampah yang terkumpul setiap harinya sangat besar. Dari total
sampah yang diproduksi itu, yang berhasil dibuang di tempat pembuangan akhir
(TPA) hanya 60%-70%. Sisanya dibakar, ditanam, bahkan dibuang ke sungai oleh
masyarakat. Pengelolaan seperti ini harus diubah sehingga menjadi lebih ramah
lingkungan. Karena itulah, adanya lembaga Bank Sampah menjadi penting untuk
mengubah perilaku masyarakat terhadap sampah.
Bank Sampah Melati Bersih adalah suatu institusi yang didirikan dengan
tujuan mengurangi jumlah sampah buangan dengan mekanisme menabung
sampah yang masih memiliki nilai ekonomi sehingga mampu mengubah image
sampah yang notabennya negatif menjelma menjadi barang bernilai ekonomis.
Bank Sampah ini bekerja layaknya seperti bank yang melakukan setoran,
penarikan dan tabungan. Pengkonversian tabungan sampah menjadi tabungan
uang merupakan suatu bentuk perubahan yang ditawarkan oleh Bank Sampah.
Perubahan yang dilakukan Bank Sampah tidak seutuhnya karena faktor
ekonomi saja, melainkan peningkatan kesadaran lingkungan terhadap masyarakat.
Aspek pemberdayaan sangat kentara dalam proses kerja Bank Sampah. Peran aktif
masyarakat dalam pengkondisian lingkungan diperlukan agar tercipta keselarasan
hidup.
Artikel
diakses pada tanggal 25
februari
http://poetoetego.blogspot.com/2011/03/bank-sampah-jogja.html
2013
dari
Ada dua kegiatan penting yang diberikan oleh Bank Sampah Melati Bersih
yaitu
meningkatkan
pengetahuan
(knowledge)
dan
keterampilan
(skill).
10
Untuk menghindari meluasnya pembahasan peneliti membatasi konsepkonsep yang tercantum dalam judul
yang sistematis, terarah,
Agar penulisan skripsi ini menjadi terstruktur dan tidak melebar kepada
pembahasan lainnya, peneliti merumuskan masalah ini sebagai berikut:
11
1. Tujuan
a. Untuk mengetahui Implementasi Praktek Pemberdayaan yang
dilakukan oleh Bank Sampah.
b. Untuk mengetahui Dampak dari Pemberdayaan Masyarakat: Studi
Kasus Bank Sampah
2. Manfaat
Bersih
dalam
menjalankan
aktivitas
pemberdayaan
D. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
12
b. Sumber Data
10
13
Kerja
Pengurus
Bank
Sampah,
Laporan
Harian
14
15
1. Observasi
16
2. Wawancara
17
tentang
kegiatan
lembaga
dalam
pemberdayaan
Wawancara tersebut
e. Analisa Data
Analisis
data
menurut
Moleong
adalah
proses
mengelompokkan,
memberi
kode
mengkategorikanya.13
13
dan
18
analisa
f. Keabsahan Data
19
20
E. Tinjauan Pustaka
: Nurapiah (2009)
Isi Pokok
21
Isi Pokok
menjadi
icon
Tangerang
Selatan.
Dalam
22
F. Sistematika Penulisan
BAB I
: PENDAHULUAN
BAB II
: LANDASAN TEORI
23
Profil
Nasabah RW 09 dan 13
BAB IV
BAB V
: Penutup
Bab ini
berisi
berdasarkan hasil
singkat
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pemberdayaan (Empowerment)
1. Pengertian Pemberdayaan (Empowerment)
Pemberdayaan adalah suatu cara dimana rakyat, organisasi, dan
komunitas diarahkan agar mampu menguasai (atau berkuasa atas)
kehidupannya.
Pemberdayaan
menunjuk
pada
kemampuan
orang,
khususnya kelompok rentan dan lemah, untuk (a) memiliki akses terhadap
sumber-sumber
produktif
yang
memungkinkan
mereka
dapat
meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasajasa yang mereka perlukan, dan (b) berpartisipasi dalam proses
pembangunan dan keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka.
Pemberdayaan adalah sebuah proses dan tujuan. Sebagai proses,
pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan
atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individuindividu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka
pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki
kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun
sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi,
24
25
26
yang memungkinkan
dalam
proses
pembangunan
dan
keputusan-
27
Terminasi
Sumber: Adi, h.181
Tahapan tersebut bukanlah sebuah tahapan yang kaku dan hierarkis
antara satu tahap lainnya, melainkan tahapan yang fleksibel, sesuai dengan
panah yang ada disebelah kiri, yang menunjukkan bahwa apabila satu
tahapan telah terlewati, masih membuka kemungkinan untuk kembali ke
tahapan sebelumnya, penjelasan tentang tahapan tersebut akan diuraikan
sebagai berikut:
Pertama: Tahap Persiapan. Tahapan persiapan ini sekurangkurangnya terdiri dari dua hal, yakni penyiapan petugas dan penyiapan
lapangan. Penyiapan petugas dilakukan untuk menyamakan persepsi
mengenai konsep yang akan dilaksanakan dalam program pemberdayaan
28
29
rumusan program mereka dalam format yang layak untuk diajukan kepada
penyandang dana.
Kelima:
Tahap
pelaksanaan
program
atau
kegiatan
atau
menganggu
tahap
pelaksanaan
program
atau
kegiatan
pemberdayaan masyarakat.
Keenam: Tahap evaluasi. Evaluasi atau pengawasan yang paling
tepat digunakan dalam program pemberdayaan masyarakat adalah evaluasi
internal, yakni evaluasi yang dilakukan oleh warga masyarakat sendiri.
Evaluasi dapat dilakukan pada input, proses dan juga pada hasil.
Ketujuh:
tahap
terminasi,
yakni
tahap
pemutusan
atau
Pemutusan
hubungan dengan komunitas sasaran ini sebaiknya dilakukan secara pelanpelan, bertahap, tidak secara langsung ditinggalkan begitu saja oleh
change agent, sehingga dapat dipastikan ketika agen perubah keluar dari
komunitas tersebut, keadaan sudah jauh berubah dan komunitas sasaran
sudah relatif mandiri.3
b. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat
30
dalam
sebuah
jejaring
maupun
forum
konsultasi
31
32
JIM IFE
1. Improvement vs Transformation
Proses pembangunan masyarakat adalah Sarana dan tujuan menjadi hal yang
adanya proses perubahan. Perubahan penting dalam proses pemberdayaan
yang
dimaksud
dapat
merupakan masyarakat.
Proses
yang
harus
33
perubahan
terencana.sebagai
terencana,
pada
keterlibatan
ini
tidak
akan
perubahan
umumnya
yang dipisahkan,
jika
kita
menerima
adanya target atas perubahan yang dapat mengubah tujuan, maka proses
diharapkan. Dilihat dari target atas pemberdayaan
masyarakat
lebih
yang
memiliki
dari
sekedar
dalam
beberapa
segi
2. Integritas Sosial
lokal
atau
departemen
pencapaian
melalui
struktur
tujuan,
karena
melibatkan
sosial
yang
masyarakat
itu
sendiri.
baru
Keterlibatan ini tak akan tercapai tanpa
harus
menjadi
proses
pengambilan
keputusan
dilangsungkan oleh mereka sendiri.
diusahakan
dapat
dilakukan
untuk
Setiap masyarakat berbeda-beda, ia
masyarakat
sendiri
yang
memiliki
karakteristik
budaya,
34
sensitive
dalam
berkaitan
dengan
3. Peningkatan Kesadaran
yang
sederhana
mengenai
akan
menunjukkan
tingkat
orang-orang
menerima
penindasan
prakarsa,
kreative,
dan
legitimasi dari struktur dan wacana yang
perubahan
yang
penindasan bersifat dibawah sadar.
kesadaran
mungkin
umumnya
perubahan
tersebut
waktu mendatang, karena kondisi sosial,
35
dominan
masyarakat
menentukan
apa
sendiri
yang
menjadi masyarakat
sendirilah
yang
harus
dilakukan
untuk
4. Kerja sama
akan
ada
masyarakat
yang
untuk
bentuk
program-program
bagian
pembangunan
masyarakat
dari
sifat
dasar
manusia,
yang
kompetisi
itu
menyenagkan
dan
ada
tanpa
memperhatikan
5. Langkah Pengembangan
Proses tersebut tidak dapat dipaksakan
menyadari
program
bahwa
pembangunan
berjalan
dengan baik,
tidak
dapat memulainya
dan
untuk
mendorong
dilakukan secara seragam, justru karena proses tersebut harus berjalan sesuai
masing-masing komunitas mempunyai dengan langkah masyarakat yang tidak
kondisi dan permasalahan yang berbeda. mungkin
menjadi
langkah
yang
36
6. Perdamaian
pembangunan
dan
Tanpa
Kekerasan
dengan
Struktur
yang
mengabadikan
ketimpangan,
kemiskinan,
dan
dan
praktik
penindasan.
konsensus
mencari
Konsensus
merupakan
kekerasan
dan
influsivitas.
37
Konsensus
berarti
bahwa
kelompok/masyarakat
berkomitmen
terbaik
mereka
semua
masyarakat
pribumi
tersebut
dapat
melangsungkan
struktur
masyarakat
modal
interaksi
sosial
sosial,
dalam
mereka
untuk
saling
38
dan
aksi
Meningkatkan
rasa
ketergantungan
untuk
sosial.
saling
bisa
3. Metode-metode Pemberdayaan
Partisipasi Sebagai Faktor Penting Dalam Pemberdayaan Masyarakat
Pengertian Partisipasi menurut Uphoff dan Cohen (1979) yaitu,
menekankan pada rakyat memiliki peran dalam pembuatan keputusan.7
Partisipasi memiliki pengertian bahwa setiap program bukan dirancang
oleh orang luar kemudian masyarakat diminta ikut melaksanakannya,
tetapi program tersebut dirancang oleh masyarakat dengan difasilitasi oleh
orang luar.8
Sebagaimana diketahui, pemberdayaan pada dasarnya merupakan
proses perubahan, dan salah satu bentuk perubahan yang diharapkan
6
39
40
informasi
mengenai
kondisi,
kebutuhan,
dan
sikap
masyarakatnya, tanpa kehadirannya, program pembangunan serta proyekproyek akan gagal, alasan kedua adalah bahwa masyarakat akan lebih
mempercayai proyek atau program pembangunan jika merasa dilibatkan
dalam proses persiapan dan perencanannya, karena mereka akan
mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan akan mempunyai rasa
memiliki terhadap proyek tersebut. Alasan ketiga yang mendorong adanya
partisipasi umum karena timbul anggapan bahwa merupakan suatu hak
demokrasi bila masyarakat dilibatkan dalam pembangunan masyarakat
mereka sendiri.
Mengingat pengelolaan lingkungan tujuan akhirnya adalah untuk
kepentingan masyarakat secara luas, maka unsur masyarakat menjadi titik
sentral yang harus mendapat perhatian utama dalam setiap kebijakan.
Dengan demikian masyarakat merupakan titik sentral dalam kebijaksanaan
pengelolaan lingkungan, sehingga pengelolaan terpadu dengan keterlibatan
masyarakat menjadi penting. Wujud keterlibatan tersebut dalam bentuk
peningkatan keberdayaan masyarakat agar mampu berperan serta dalam
pengambilan keputusan demi kepentingan umum untuk pelestarian
9
41
42
10
43
mikroorganisme,
dengan
demikian
pengelolaanya
44
13
diperlukan
proses
untuk
memusnahkannya,
seperti
45
baik
kualitas
maupun
kualitasnya,
sangat
banyak
penduduk,
semakin
banyak
pula
14
46
kegiatan
konstruksi
dan
pembaharuan
47
barang-barang
bisa
diperbaiki).
5) Membeli produk atau barang yang tahan lama.
b. Reuse (Memakai dan memanfaatkan kembali barang-barang yang
sudah tidak terpakai menjadi sesuatu yang baru)
1) Sampah rumah tangga yang bisa digunakan untuk dimanfaatkan
seperti: koran bekas, kardus bekas susu, kaleng susu, wadah sabun
lulur, dsb. Barang-barang tersebut dapat dimanfaatkan sebaik
48
BAB III
TEMUAN PENELITAN PROFIL BANK SAMPAH MELATI
BERSIH DI RW 09 dan 13
49
50
Wawancara penulis dengan Ibu Sari Nurlita, pada hari Senen,tanggal 24 juli
2013, pukul 16:00, di sekertariat Bank Sampah Melati Bersih BPI, Pamulang
Tangerang Selatan.
51
Misi
3. Struktur Organisasi
Susunan organisasi merupakan elemen yang penting untuk
mencapai tujuan bersama. Di mana dalam struktur itu ada sebuah
mekanisme kepengurusan yang disusun atau dibangun secara teratur untuk
mencapai tujuan bersama. Karena aspek ini akan menjadi dasar dari bagian
dan mekanisme tugas dan tanggung jawab para pengurus yang terlibat,
selanjutnya akan berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas program.
52
Susunan Pengurus
Penasehat
Pelindung
Ketua
: Sari Nurlita
Sekertaris
: Endah Prabowo
Bendahara
: Sumaryati Untung
Pengawas
: Bapak Toban
Pemasaran
4. Program Kegiatan
Ada dua kegiatan penting yang akan diberikan yaitu meningkatkan
pengetahuan
(knowledge)
dan
keterampilan
(skill).
Peningkatan
53
54
Nasabah/Anggota
Pendaftaran
Penimbangan
peningkatan
keterampilan
dilaksanakan
dengan
bahan
plastik
olahan
sampah
akan
diberikan
melalui
55
teknik
merajut/menyulam/menjahit.
Tidak
menutup
2012
5
Wawancara Pribadi dengan Ibu Sari Nurlita, Hari Senen, tanggal 26 Agustus
2013, pukul 16.00, di rumah Ibu Sari, di Blok f 1/2, Pamulang-Tangerang Selatan
56
No
Nama Nasabah
Rek
004 Bu Casti
006
L/P
Usia
Pekerjaan
Mulai
Bergabung
10-sep-12
Bu Titi
10-sep-12
007
Bu Joni Auri
10-sep-12
009
Bu Hinoto
10-sep-12
017
Bu Johni
10-sep-12
025
Bp Joko
62 th Wiraswasta
13-sep-12
027
Bp Harto
58 th Wiraswasta
13-sep-12
029
Nanda/krng taruna
24 th Mahasiswa
13-sep-12
030
Mba asih
37 th Pembantu
Tangga
10
034
Bu Asrul
54 th Guru
24-sep-12
11
035
Bu Ina Ifa
27-sep-12
12
041
Bu Sisca
04-oct-12
13
042
Rahman
20 th Pelajar
04-oct-12
14
046
Bu Soni
11-oct-12
Rumah 17-sep-12
Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul
15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B2/12, Pamulang Tangerang Selatan
57
15
048
Fuad Rizal
22 th Mahasiswa
15-oct-12
16
052
Bu Fahri
18-oct-12
17
053
Bu Agung
29-oct-12
18
056
Mba Sri
35 th Pembantu
Tangga
19
057
Bu May
20
062
Nenek Farida
60 th Pembantu
Tangga
21
063
Bu Sri
45 th PNS
08-nov-12
22
065
Bu Yose
56 th Pensiunan
08-nov-12
23
069
Bu Eni
19-nov-12
24
071
Bu wati hamid
03-dec-12
25
072
Bu Ayu
06-dec-12
26
073
Bu Ani
06-dec-12
27
075
Bu Lia
06-dec-12
28
078
Bu Nur
17-dec-12
29
084
Bu Rini Wawan
24-dec-12
30
085
Bu Thufa
27-dec-12
31
088
Mba Yati
35 th Pembantu
Tangga
Rumah 03-jan-13
32
091
Bu Ida Budi
57 th Pensiunan
14-jan-13
33
092
Bu Ruth
17 jan-13
34
099
Bu Ana Sukarya
07-feb-13
35
100
Bu Yuli
07-feb-13
36
106
Bu Siti
25-feb-13
37
110
Bu Vivi
29-apr-13
38
112
Bu Nengah
02-mei-13
39
113
Bu Evi
02-mei-13
40
114
Bu Edi
06-mei-13
41
115
Bu Djayus
09-mei-13
42
118
Bp Okti
54 th PNS
12-mei-13
Rumah 05-nov-12
05-nov-12
Rumah 08-Nov-12
58
2. Nasabah RW 13
Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 13 terdiri dari 4 RT
dengan jumlah penduduk 160 KK.7
Berdasarkan data yang didapat dari pengurus Bank Sampah
Melati Bersih masyarakat yang menjadi nasabah Bank Sampah di
RW 13 sebanyak 80 orang. Berikut tabel data nasabah RW 13
Periode sept 2012 - agustus 2013 di perumahan Bukit Pamulang
Indah yang sudah penulis buat, sebagai berikut
Tabel 2 Data Nasabah RW 13 Periode Sept 2012 Agustus 2013
No
No
Nama Nasabah
Rek
003 Bp Bambang Budi
005
L/P
Usia
Pekerjaan
Mulai
Bergabung
10-sep-12
56 th Pensiunan
Bu Sugino
008
Bu Reni
010
Ferdi
011
Bu Narto
012
Bp Bambang Sulis
53 th Karyawan
10-sep-12
013
Bu Nunik
40 th Karyawan
10-sep-12
014
Bp Susilo
54 th Karyawan
10-sep-12
015
Bu Tarhadi
10
016
Bu Nining/Aura
11
018
Bu Sari
12
019
Bu Nungki
55 th Dosen
13
020
Bu Untung R
10-sep-12
Wawancara Pribadi dengan Ibu Sari Nurlita, Hari Senen, tanggal 26 Agustus
2013, pukul 16.00, di rumah Ibu Sari, di Blok f 1/2, Pamulang-Tangerang Selatan
59
14
021
Bu Saodah
15
022
Bu Harmen
16
023
Bu Toban
17
024
Mba Samiyem
18
028
Bu Dirman Sekar
19
031
Mba Mun
20
032
Mba Eni
21
033
Bu Yanti Zul
52 th Karyawan
22
036
Bu Sri
23
037
Bu Yanti Yulianti
24
038
Bu Nunung
50 th Guru
01-oct-12
25
039
Bu Sigit
56 th Pensiunan
04-oct-12
26
040
Bu Budiyanto
27
043
Bu Ita
28
044
Bu Safri
29
045
Bu Rahmat
30
047
Atim
22 th Mahasiswa
31
049
Bu Priatna
32
050
Bu Yanti Cahyo
56 th Pensiunan
18-oct-12
33
051
Bu Eva
53 th PNS
18-oct-12
34
054
Bu Rusdi
35
055
Bu Maya Hendra
36
058
Bu Dirman H
37
059
Bu Ning Sri
38
060
Bu Tin
39
061
Mba Tati
40
064
Bu Krisna
50 th PNS
20-sep-12
15-oct-12
08-nov-12
60
41
066
Arya
38 th Karyawan
42
067
Bu Ami
43
068
Bu Devi
44
070
Bu Pujadi
45
074
Bu Anna Thamrin
46
076
Bu Heni
47
077
Bu Teti
48
079
Bu lia A
49
080
Bu Hj. Husni
50
081
Bu Yetty
51
082
Bu Widi
52
083
Bu Hj. Rini K
53
086
Bu Winarso
54
087
Bu Eka
55
089
Bu Themy
56
090
Bu Syahrial
57
093
Mba Yuti
58
094
Bu Tuti
59
095
Syaiful
32 th Wiraswasta
60
096
Bu Sita
61
097
Bu Allen
62
098
Bu Firhan
63
101
Bu Zahra
64
102
Bu Renny
65
103
Bu Manesa
66
104
Bu Anto
67
105
Bu Linda
68
107
Eyang Topo
69
108
Resminda
70
109
Fadli
08-nov-12
13-dec-12
22-jan-13
11-mar-13
30 th Karyawan
11-mar-13
61
71
111
Bu Diyan
53 th PNS
02-mei-13
72
116
Bp Gani
78 th Pensiunan
09-mei-13
73
117
Ramadhan
18 th Pelajar
13-mei-13
74
119
Bu Mia
75
120
Bu Yuli
76
121
Bu Sri
77
122
Bu Neneng
78
123
Bu Untoro
79
124
Rafli
11 th Pelajar
80
026
22-apr-13
-
13-sep-12
No
Rek
004
Nama Nasabah
L/P
K1
K2
Bu Casti
006
Bu Titi
007
Bu Joni Auri
009
Bu Hinoto
017
Bu Jonni
025
Bp Joko
027
Bp Harto
029
Nanda/krng taruna
030
Mba Asih
10
034
Bu Asrul
11
035
Bu Ina Ifa
K3
62
12
041
Bu Sisca
13
042
Rahman
14
046
Bu Soni
15
048
Fuad Rizal
16
052
Bu Fahri
17
053
Bu Agung
18
056
Mba Sri
19
057
Bu May
20
062
Nenek Farida
21
063
Bu Sri
22
065
Bu Yose
23
069
Bu Eni
24
071
Bu Wati Hamid
25
072
Bu Ayu
26
073
Bu Ani
27
075
Bu Lia
28
078
Bu Nur
29
084
Bu Rini Wawan
30
085
Bu Thufa
31
088
Mba Yati
32
091
bu Ida Budi
33
092
Bu Ruth
34
099
Bu Ana Sukarya
35
100
Bu Yuli
36
106
Bu Siti
37
110
Bu Vivi
38
112
Bu Nengah
39
113
Bu Evi
40
114
Bu Edi
41
115
Bu Djayus
63
42
118
Bp Okti
No
Rek
003
Nama Nasabah
L/P
K1
K2
K3
Bp Bambang
005
Bu Sugiono
008
Bu Reni H
010
Ferdi
011
Bu Narto
012
Bp Bambang Sulis
013
Bu Nunik
014
Bp Susilo
015
Bu Tarhadi
10
016
Bu Nining/Aura
11
018
Bu Sari
12
019
Bu Nungki
13
020
Bu Untung R
14
021
Bu Saodah
15
022
Bu Harmen
16
023
Bu Toban
17
024
Mba Samiyem
18
026
19
028
Bu Dirman Sekar
20
031
Mba Mun
21
032
Mba Eni
64
22
033
Bu Yanti Zul
23
036
Bu Sri
24
037
Bu Yanti Yulianti
25
038
Bu Nunung
26
039
Bu Sigit
27
040
Bu Budiyanto
28
043
Bu Ita
29
044
Bu Safri
30
045
Bu Rahmat
31
047
Atim
32
049
Bu Priatna
33
050
Bu Yanti Cahyo
34
051
Bu Eva
35
054
Bu Rusdi
36
055
Bu Maya Hendra
37
058
Bu Dirman Hebring
38
059
Bu Ning Sri
39
060
Bu Tin
40
061
Mba Tati
41
064
Bu Krisna
42
066
Arya
43
067
Bu Ami
44
068
Bu Devi
45
070
Bu Pujadi
46
074
Bu Anna Thamrin
47
076
Bu Heni
48
077
Bu Teti
49
079
Bu Lia A
50
080
Bu Hj. Husni
51
081
Bu Yetty
65
52
082
Bu Widi
53
083
54
086
Bu Winarso
55
087
Bu Eka
56
089
Bu Themy
57
090
Bu Syahrial
58
093
Mba Yuti
59
094
Bu Tuti
60
095
Syaiful
61
096
Bu Sita
62
097
Bu Allen
63
098
Bu Firhan
64
101
Bu Zahra
65
102
Bu Renny
66
103
Bu Manesa
67
104
Bu Anto
68
105
Bu Linda
69
107
Eyang Topo
70
108
Resminda
71
109
Fadli
72
111
Bu Diyan
73
116
Bp Gani
74
117
Ramadhan
75
119
Bu Mia
76
120
Bu Yuli
77
121
Bu Sri
78
122
Bu Neneng
79
123
Bu Untoro
80
124
Rafli
66
lembaga
masyarakat/Kelompok
pemerintah
dan/atau
swasta.
Warga
Masyarakat/Lembaga
terlebih
dahulu
67
68
bencana,
bantuan
pemeliharaan/penghijauan
69
nasabah, setelah itu sampah yang sudah disetorkan dibawa oleh pihak
pengepul ke lapak nya di akasia pamulang.
Sampah yang tidak bisa ditimbang seperti bungkus kopi, sunglit, molto,
rinso, kantong kresek, bisa di manfaatkan menjadi kerajinan tangan, seperti
tempat pensil, tas, sarung aqua galon dll.
BAB IV
ANALISA HASIL TEMUAN PENELITIAN
merusak
sampah
yang
selama
ini
banyak
dilakukan
dengan
70
71
limbah. Disaat musim hujan tiba, sungai tidak bisa menahan air sungai yang deras
dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah dan sangat tidak sanggup menahan
tekanan air tadi lalu mencari daratan baru, yang akhirnya meluap kepermukaan
dan akan menyebabkan banjir.
Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup belum
optimal bahkan cenderung banyak masyarakat yang mengabaikannya. Sehingga
hal ini banyak menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor. Bahkan
lingkungan yang buruk juga menimbulkan berbagai macam penyakit di
masyarakat seperti Demam Berdarah (DB), Chikungunya dan lain-lain. Untuk itu
Bank Sampah Melati Bersih membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah
rumah tangga melalui pemahaman berwawasan lingkungan kepada masyarakat
agar mereka tau dan peduli terhadap pengelolaan lingkungan hidup.
Bank Sampah Melati Bersih Berlokasi di Perumahan Bukit Pamulang
Indah RW 09 dan 13, Pamulang, Tangerang Selatan ini bertujuan agar masyarakat
mau memilah sampah organik dan anorganik sehingga bisa dimanfaatkan dan
tidak membuangnya lagi di sungai guna Mengurangi resiko banjir. di lingkungan
perumahan bukit pamulang indah sekaligus mengajarkan masyarakat untuk
mencintai lingkungan sekitar.
Bank Sampah adalah wadah tempat mengumpulkan sampah anorganik yang
biasanya dibuang ke tempat sampah, sekarang di setor ke bank sampah menjadi
nilai ekonomis1
Wawancara pribadi dengan Ibu Ruth selaku Nasabah bank sampah, hari Selasa
27 Agustus 2013, pukul 16.50, di Perum BPI Blok F1/2, Pamulang Tangerang Selata
72
73
sehingga
memanfaatkan sampah
muncullah
dengan
ide
masyarakat
membangun
untuk
bisa
Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada
hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,
Pamulang Tangerang Selatan
3
74
Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada
hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,
Pamulang Tangerang Selatan
5
Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada
hari senin 26 Agustus 2013, pukul 17.15 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,
Pamulang Tangerang Selatan
75
dahulu,
sehingga
Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada
hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,
Pamulang Tangerang Selatan
76
Jenis
Air kemasan gelas/botol bersih
PE Plastik
Tembaga
Kaleng Almunium
Kertas Semen/HVS/SWL/Koran
Kardus Jelek/Basah
Kardus Bersih
Besi
Kaleng
Aki
Kabin/Seng
Boncos
Emberan
Karpet Talang/Karpet Plastik
Majalah
VCD/Kristal
Botol Beling
Impact
Nasabah
2.500
850
25.000
7.000
1.000
500
900
2.300
1.300
5.000
2.200
400
1.500
500
800
2.000
150
500
Lapak
3.000
1.000
30.000
8.000
1.200
700
1.100
3.000
1.800
6.000
2.700
500
2.500
600
1.000
2.500
200
800
77
Melati Bersih adalah Bapak Djoni selaku ketua RW 09 dan Bapak Marah
Indra Selaku Ketua RW 13 yang bertugas untuk:
7
8
78
yaitu seksi Koordinator nasabah oleh Ibu Iwuk Johni dan Ibu Sarmini Budi
yang bertugas untuk mengatur kegiatan Bank Sampah pada saat
penimbangan berlangsung sampai selesai. Seksi pengawas oleh Ibu Toban
79
10
80
11
Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul
15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B2/12, Pamulang Tangerang Selatan
12
Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada
hari senin 26 Agustus 2013, pukul 16.30 di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,
Pamulang Tangerang Selatan
81
kegiatan
Bank
Sampah
Melati
Bersih
berbasis
tetapi
setidaknya
mereka
mau
belajar
memilah
dan
13
82
pengurus
dan
pengepullah
yang melakukan
proses
14
Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni, hari Selasa 27 Agustus 2013, pukul
15.30, di rumah Ibu Djoni, di Perum BPI Blok B2/12, Pamulang Tangerang Selatan
83
84
85
lingkungan. Pihak Bank Sampah pun juga memberikan laporan harian data
penimbangan sampah ke pihak yayasan Bunga Melati Indonesia, sebagai
pemantauan terhadap progress kegiatan Bank Sampah di perumahan Bukit
Pamulang
Indah.
Pengertian
evaluasi
adalah
pengidentifikasian
16
86
87
untuk pengurus bank sampah melati bersih juga spanduk bank sampah yang
digunakan setiap penimbangan.
a. Kesadaran (Partisipasi)
Partisipasi adalah alat dan juga tujuan untuk terlaksana nya setiap
program yang ada di masyarakat, karena tanpa adanya pastiripasi
masyarakat, program kegiatan tidak akan berjalan dalam jangka waktu
yang lama.
Dengan adanya partisipasi dari masyarakat dalam sebuah program
pemberdayaan, maka tidak mustahil untuk mewujudkan warga yang
berdikari, karena tujuan akhir dari sebuah program pemberdayaan adalah
keberlanjutan, proses belajar sosial serta perubahan sikap dan perilaku atau
nilai. Keberlanjutan disini tidak hanya dalam tatanan bagaimana warga
dapat mandiri secara individu namun mereka mandiri secara komunitas,
kemandirian tersebut tidak akan berjalan lancar tanpa adanya intervensi
dari berbagai pihak luar.
Dampak Bank Sampah terhadap kebersihan lingkungan menjadi
bentuk tindakan dan pemikiran yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah
cita-cita bersama menjaga kebersihan lingkungan dan menjadikan
lingkungan sehat dan bersih di perumahan Bukit Pamulang Indah.
Lingkungan di perumahan Bukit Pamulang Indah saat ini menjadi lebih
bersih tidak terlihat ada sampah anorganik yang berserakan di pinggirpinggir jalan.
88
Wawancara pribadi dengan Ibu Ruth selaku Nasabah bank sampah, hari Selasa
27 Agustus 2013, pukul 16.50, di Perum BPI Blok F1/2, Pamulang Tangerang Selatan
89
ini sebagai media bagi warga perumahan Bukit Pamulang Indah dalam
melakukan partisipasinya sebagai wujud dari pemberdayaan masyarakat,
dan Bank Sampah setidaknya telah berhasil menciptakan proses belajar
masyarakat tentang arti pentingnya kita manusia sebagai khalifah di muka
bumi untuk berinteraksi dengan lingkungan kita melalui pemeliharaan dan
pelestarian lingkungan dan yang terpenting dari hasil sebuah program
pemberdayaan dalam kasus ini adalah kegiatan bank sampah bukanlah
hasil materill yang diinginkan, melainkan proses belajar masyarakatnya
dengan tujuan perubahan sikap dan perilaku masyarakat terhadap
lingkungannya sendiri.
Tadinya daerah perumahan bukit pamulang indah sering banjir,
karena sampah di sungai meluap, tapi dengan adanya bank sampah, sungai
sekarang jadi bersih ngga ada yang buang sampahnya di sungai lagi
Masyarakat diharapkan bisa terus belajar untuk memanfaatkan sampah
Hadirnya Bank Sampah diharapkan mampu menjadi alternatif pengolahan
sampah yang praktis dengan harapan lain mengubah kacamata masyarakat
pada umumnya untuk lebih memberdayakan sampah demi keberlanjutan
ekosistem lingkungan. Keselarasan dari semua pihak antara lingkungan
dan masyarakat menjadi tonggak dari lestarinya lingkungan hidup.
Masyarakat dapat menyebut keselaraan ini dengan sampah dari manusia,
untuk manusia dan keberlangsungan lingkungan hidup.
c. Kontribusi Ekonomi
Bank sampah juga meminimalisasi sampah di lingkungan sehingga
bermanfaat bagi warga karena ada nilai ekonomi di dalamnya yang
90
K1
: Rp 200.000 -
Rp111.000
K2 : Rp 110.000 - Rp 81.000
K3 : Rp 80.000 - Rp 5.000
Berikut tabel data nasabah sesuai dengan pendapatan per-bulan yang sudah
di jumlahkan sesuai dengan klustenya sebagai berikut.
Tabel 6 Data Nasabah Sesuai dengan Pendapatan Per-Bulan
RW 09
RW 13
K1
K2
K3
K1
K2
K3
1 Nasabah 41 Nasabah
- 1 Nasabah 79 Nasabah
Sumber: Company Laporan Data Nasabah September 2012 Agustus
2013
91
19
Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita selaku Ketua Bank Sampah pada
hari senin 7 Oktober 2013, pukul 16.30 di di rumah Ibu sari, di Perum BPI Blok F1/2,
Pamulang Tangerang Selatan
92
rumah tangga yang selama ini di buang begitu saja kemudian diangkut
oleh Dinas Kebersihan. Sampah yang tidak bisa terangkut oleh lapak bisa
menjadi suatu produk yang diolah dan menghasilkan kerajinan tangan
yang kreatif dan unik-unik.
Bagi pengepul ini sudah bermakna karena tadinya kondisi di wilayah
masyarakat RW 09 dan 13 perumahan Bukit Pamulang Indah sering
terkena banjir ketika musim hujan tiba dikarenakan dataran yang terlalu
rendah juga masyarakat yang membuang sampah rumah tangga nya di
aliran sungai.
Tadinya saya hanya pemulung biasa yang kemudian diangkat oleh
pak Bambang ketua yayasan bunga melati untuk menjadi lapak atau
pengepul20
Awalnya pengepul atau lapak ini adalah seorang pemulung yang
kemudian diangkat oleh yayasan Bunga Melati Indonesia untuk membuka
lapak sendiri dan akhirnya sampai sekarang menjadi penadah untuk bank
sampah di perumahan bukit pamulang indah, bermodalkan gerobak
sampah Pak Muhammad Sait atau yang sering disapa Pak De ini
mengangkut sampah-sampah nasabah yang sudah ditimbang ke lapak nya
di jl. Akasia pamulang, namun kendala datang saat sampah tidak bisa
terangkut karena Pak De hanya menggunakan gerobak sampah yang
ternyata kapasitas sampah lebih banyak. Setelah mencari jalan keluar dan
solusi bersama-sama dengan pengurus, Pak De mencoba melakukan
20
93
21
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menyimpulkan :
1. Bentuk partisipasi dalam kegiatan Bank Sampah yang dilakukan Bank
Sampah Melati Bersih telah memberikan pengaruh yang baik dan positif
terhadap partisipasi warga sebagai wujud tanggung jawab terhadap
lingkungannya sendiri
2. Bank Sampah Melati Bersih telah berhasil membangun kepercayaan,
potensi, kreatifitas serta partisipasi warga Bukit Pamulang Indah dalam
Kegiatan Bank Sampah dengan pengaruh-pengaruh yang dirasakan oleh
warga.
B. Saran
1. Perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah setempat untuk
mengembangkan lebih lanjut kegiatan Bank Sampah ini sebagai salah satu
solusi dalam penanganan masalah sampah di Tangerang Selatan.
2. Agar Bank Sampah Melati Bersih lebih giat lagi dalam kegiatan Bank
Sampah,
terus
melakukan
sosialisasi
kepada
warga
mengenai
94
95
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku dan Skripsi
Adi, Rukminto, Isbandi. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat
dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, 2003.
Bahar, Yul. Teknologi Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Jakarta: PT.
Waca Utama Pramesti, 1986.
Center for Quality Development and Assurance (CEQDA) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan
Disertasi UIN Jakarta. Jakarta:CEQDA, 2007
Departemen Kesehatan, Pembuangan Sampah. Jakarta: Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan, Depkes, 1997.
Djohani, Rianingsih, dkk. Berperan Bersama Berperan Setara. Bandung:
Driya Media, 1996.
Diana, Perencanaan Sosial Negara Berkembang, Yogyakarta: Gajah
Mada University Press,1991.
Hikmat, Harry. Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Bandung: Humaniora
Utama Press, 2004.
Ife, Jim & Frank. Community Development: Alternatif Pengembangan
Masyarakat Di Era Globalisasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.
Masriah dan Mujahid, Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan
Malang: Universitas Negeri Malang, 2011
Meleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2008.
Midgley, James. Pembangunan Sosial Perspektif Pembangunan dalam
Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama
Islam, 2005.
Nurapiah. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengelolaan Sampah
Terpadu 3R (Reduce, Reuse dan Recycle) berbasis Masyarakat Di
Perumahan Mustika Tigaraksa Tangerang". Skripsi Mahasiswi S1
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan
96
97
Artikel
diakses
pada 1
februari
2013 dari
http://isroi.com/2009/03/26/merubah-paradigma-masyarakat-tentangsampah/
98
Artikel
diakses
pada 22
http://ruslijagatutama.com/3R.html
januari
Artikel
diakses
pada 22
januari
http://madanitec.com/knowledge/pengertian-sampah/
2013
dari
2013
dari
Artikel
diakses
pada 22
januari
2013 dari
http://green.kompasiana.com/polusi/2012/07/08/sampah-organik-dan-nonorganik-469693.html
Artikel
diakses
pada 25
februari
2013
http://poetoetego.blogspot.com/2011/03/bank-sampah-jogja.html
dari
Artikel
dari
diakses
pada
27
Agustus
http://banksampahmelatibersih.blogspot.com/
D. Wawancara Pribadi
1. Tanggal 26 Agustus 2013
Wawancara pribadi dengan Ibu Sari Nurlita
Wawancara pribadi dengan Bapak Mohammad Sa'id
2. Tanggal 27 Agustus 2013
Wawancara pribadi dengan Ibu Djoni
Wawancara pribadi dengan Ibu Asih
Wawancara pribadi dengan Ibu Ruth
2013
Profil Informan
Nama
: Sari Nurlita
: 43 tahun
Waktu
: 26 Agustus 2013
yang
mau
dulu,
oleh
8. Adakah prestasi yang didapat bank sampah? dan adakah tamu yang pernah
datang mengunjungi bank sampah di perumahan bukit pamulang indah?
Belum ada prestasi atau penghargaan untuk bank sampah melati bersih
tapi kalau kunjungan dari dinas kebersihan pernah, untuk mendukung
kegiatan bank sampah
9. Sampai saat ini sudah berapa anggota yang ikut berpartisipasi dalam
kegiatan bank sampah ? masih adakah KK yang belum ikut berpartisipasi
dalam kegiatan bank sampah ?
Alhamdulillah uang hasil penimbangan dari bulan September 2012Agustus 2013 selama 82x ada Rp 14.232.575 dengan jumlah nasabah
122 orang, Perumahan Bukit Pamulang Indah RW 09 terdiri dari 3 RT
dengan jumlah penduduk 120 KK, kalau RW 13 terdiri dari 3 RT
dengan jumlah 160 KK lumayan banyak sie yang ikut berpartisipasi
jadi nasabah di bank sampah, tapi memang ada yang belum ikut
berpartisipasi karena memang di RW 09 rata-rata yang tinggal orang
pensiunan jadi jumlah sampah yang dihasilkan ngga terlalu banyak,
makanya kebanyakan ngga ikut jadi nasabah. Meskipun masih ada
yang belum ikut berpartisipasi karena memang ngga ada sampah yang
mau ditimbang tapi ngga apa2 yang penting perilaku masyarakat
sekarang ngga buang sampah di lingkungan sekitar lagi.
10. Kerajinan apa yang sudah dibuat oleh bank sampah dalam melakukan daur
ulang sampah kering?
Kalau kerajinan baru berupa bahan-bahan dari bungkus kopi, minuman
saset, kantong kresek, koran, sunglit dsb membuat bunga dari bungkus
minuman saset, membuat tas dari bungkus kopi, membuat sarung aqua
gallon dari bungkus kopi, yang belajar juga ibu-ibu yang ada waktu
kosong atau luang saja supaya mereka ngga bosen di rumah.
11. Kalau boleh saya tau bu, uang hasil dari tabungan sampah kemaren
Profil Informan
Nama
: Djoni
: 57 Tahun
Waktu
: 26 Agustus 2013
8. Adakah prestasi yang didapat bank sampah ? dan adakah tamu yang
pernah datang mengunjungi bank sampah di perumahan bukit pamulang
indah ?
Kalau prestasi sie belum ya, tapi yang terpenting daerah kita
lingkungan nya bersih aja dulu itu yang paling penting
9. Sampai saat ini sudah berapa anggota yang ikut berpartisipasi dalam
kegiatan bank sampah ? masih adakah KK yang belum ikut berpartisipasi
dalam kegiatan bank sampah ?
Masyarakat yang tinggal di RW 09 terdiri dari dari 3 RT, dengan
jumlah 120 KK, namun yang ikut serta menjadi nasabah di RW 09
hanya 42 nasabah, tidak terlalu banyak karena rata-rata masyarakat
yang tinggal di RW 09 adalah pensiunan yang hanya tinggal berdua
dengan istri dan pembantu, anak-anaknya sudah berumah tangga dan
mempunyai rumah sendiri sehingga jumlah sampah yang diperoleh
tidak terlampau banyak.
Profil Informan
Nama
: Muhammad Sa'id
: 49 Tahun
Waktu
: 26 Agustus 2013
masyarakat
setelah
Profil Informan
Nama
: Ibu Ruth
: 48 tahun
Waktu
: 27 Agustus 2013
masyarakat
setelah
Secara umum belum terlalu berdampak luas, tapi untuk saya pribadi
sebagai nasabah ada perubahan perilaku yang tadinya membuang
sampah secara acak, sekarang sudah bisa memilah mana yang bernilai
ekonomis untuk disetorkan dan ditabung ke bank sampah.
Profil Informan
Nama
: Asih
: 37 tahun
Waktu
: 27 Agustus 2013
masyarakat
setelah