Anda di halaman 1dari 109

ANALISIS PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM MENDUKUNG

PROMOSI PERPUSTAKAAN MAN 1 KENDARI DI MASA PANDEMI


COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Program Strata Satu (S1) Perpustakaan Dan Ilmu Informasi (S.S.I)
Pada Jurusan Perpustakaan Dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Halu Oleo

OLEH

TRI MULIANI

C1F1 17 058

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
ABSTRAK
TRI MULIANI (C1f117058) “Analisis Pemanfaatan Media Sosial Dalam
Mendukung Promosi Per pustakaan Man 1 Kendari di Masa Pandemi Covid-19”
Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Halu Oleo Pembimbing : (1) Dr. Sumadi Dilla., M.Si (2)
Hasriani Amin S, Sos, M, Si.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan
Media sosial dalam mendukung Promosi perpustakaan Man 1 Kendari di Masa
Pandemi Covid-19. Teknik analisis data menggunakan pendekatan kualitatif
dengan menggunakan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini bertempat di
Madrasah Aliya Negeri 1 Kendari Informan penelitian ini berjumlah 2 orang
pustakawan dan 3 siswa.
Berdasarkan hasil peneltian yang telah dilakukan oleh penulis, maka
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pemanfaatan media sosial dalam
mendukung promosi perpustakaan bahwa Youtube memberikan efek positif,
karena adanya Fitur pesan ini dapat mempermudah komunikasi. Walaupun
penggunaan whatsapp di perpustakaan masih sangat sederhana, yakni masih
menggunakan pesan singkat atas nama pribadi pustakawan. Dari segi layanan
perpustakaan tidak semua layanan yang dilakukan dalam media sosial seperti
layanan koleksi perpustakaan hal ini disebakan pihak perpustakaan belum
menyediakan buku berbentuk pdf sehingga para siswa yg mengingikan tersebut
tidak dikirimkan jadi petugas perpustakaan mengirimkan gambar buku agar
diketahui bahwa perpustakaan memiliki buku fisiknya. sedangkan Facebook
belum efektif digunakan karena akun milik perpustakaan tidak diketahui oleh
lingkungan sekolah walaupun sudah di sebarkan melalui grup Whatsapp.
Kata Kunci: Promosi Perpustakaan, media Sosial.

v
ABSTRACT
TRI MULIANI (C1f117058) "Analysis of the Use of Social Media in
Supporting the Promotion of the Man 1 Kendari Library during the Covid-19
Pandemic" Library and Information Science Study Program, Faculty of Social
and Political Sciences, University of Halu Oleo. Sumadi Dilla., M.Si (2) Hasriani
Amin S, Sos, M, Si.
The purpose of this study was to find out how to use social media to
support the promotion of the Man 1 Kendari library during the Covid-19
Pandemic. The data analysis technique used a qualitative approach using
descriptive methods. The location of this research is Madrasah Aliya Negeri 1
Kendari. The informants of this research are 2 librarians and 3 students.
Based on the results of the research that has been carried out by the
author, the author can draw the conclusion that the use of social media in
supporting library promotions that Youtube has a positive effect, because this
message feature can facilitate communication. Although the use of WhatsApp in
the library is still very simple, namely still using short messages on behalf of the
librarian's personal name. In terms of library services, not all services are carried
out on social media, such as library collection services, this is because the library
has not provided pdf books so that students who want them are not sent, so the
librarian sends pictures of books so that it is known that the library has the
physical book. while Facebook has not been effectively used because the library's
account is not known by the school environment even though it has been
distributed through the Whatsapp group.
Keywords: Library Promotion, Social media.

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, dimana berkat

limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat melakukan Penelitian

dan menyelesaikan penulisan Skripsi ini yang berjudul “Analisis Pemanfaatan

Media Sosial dalam Mendukung Promosi Perpustakaan di Masa Pandemi covid-

19”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Perpustakaan dan Ilmu

Informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo.

Ucapan terima kasih penulis khusus sampaikan kepada kedua orang tua

tercinta Ayah La Tani dan Lili Suharti Ahmad yang senantiasa memberikan do'a,

kasih sayang, yang dengan sabar membesarkan, mengajar, mendidik, menuntun

serta mendengarkan segalah keluh kesah penulis dan selalu memberikan

semangat ketika penulis tidak percaya diri menjadi rumah untuk setiap

kepulangan, terima kasih juga terhadap kakak saya Yeyen Saifa Dan adik Saya

Widya Utami Ningsi yang selalu mendukung dan memberikan saya semangat,

Serta kedua pembimbing tercinta, Bapak Dr. Summadi Dilla., S. Sos., M.Si. selaku

Dosen Pembimbing I, dan Ibu Hasriany Amin, S. Sos., M. Si selaku Dosen

Pembimbing II yang bukan hanya menjadi pembimbing tetapi juga sebagai orang

tua dan pemberi semangat yang telah sabar menuntun, membimbing dan

memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini dengan baik.

vii
Penghargaan dan ungkapan terima kasi secara khusus penulis sampaikan

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Zamrun F, S.Si., M.Si., M.Sc, selaku

Rektor Universitas Halu Oleo Kendari karena telah kesempatan untuk

menyelesaikan Study Sastra Satu di Universitas Halu Oleo.

2. Bapak Dr. La Tarifu, S.Pd., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari yang telah

memberikan izin Penelitian.

3. Bapak Dr. Sumadi Dilla, S.Sos., M.Si, selaku ketua Jurusan Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu

Oleo Kendari yang telah memudahkan penulis dalam mengurus

berkas untuk melakukan Penelitian.

4. Bapak Asrul Jaya, S.Sos., M.Si, selaku Ketua Prodi Perpustakaan dan

Ilmu Informasi yang telah banyak membantu dalam memberikan

informasi mengenai ilmu perpustakaan dan telah memudahkan urusan

dalam Penelitian.

5. Ibu Dr. Zulfiah Larisu., M.Si selaku dosen penguji yang telah

menguji dan memberikan saran serta arahan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Ibu Dr. Rivi Hamdayani, S.S., M.Si, selaku dosen penguji yang telah

menguji dan memberikan saran serta arahan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

viii
7. Ibu Wa ode Lusianai, S. IP., M.Si selaku dosen penguji yang telah

menguji dan memberikan saran serta arahan dalam menyelesaikan

skripsi ini..

8. Seluruh Dosen pada Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi

Perpustakaan dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Halu Oleo Kendari yang dari awal sampai akhir

semester dengan sabar serta penuh perhatian mengajar dan

membimbing kami selama di perkuliahan.

9. Seluruh Staf Jurusan Ilmu Komunikasi Program Studi Perpustakaan

dan Ilmu Informasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Halu Oleo Kendari yang selalu membantu dan memudahkan urusan

penulis selama di perkuliahan.

10. Terimah kasi kepada sekolah sudah menerimah penulis dalam

melakukan penelitian dan pengambilan data di sekolah MAN 1

Kendari untuk menyelesaikan tugas akhir.

11. Terimah kasi kepada kepala dan staf perpustakaan MAN 1 Kendari

yang telah banyak membantu saya dalam melakukan penelitian untuk

meyelesaikan tugas akhir.

12. Terimah kasih kepada diri sendiri yang telah sabar melewati proses

ini, dan telah sampai pada tahap penyelesaian tugas akhir penulisan

skripsi yang membanggakan dan selalu semangat.

13. Sahabatku Wa Ode Nur Afni Jusmaniar, Novi, Sao Ilma Putri,

Salmina, Babe Ariani dan semua yang tidak bisa saya sebutkan satu

ix
14. persatu yang selalu membantu dan memberikan semangat motivasi

kepada penulis.

15. Teman-teman kerabat angkatan 2017 Prodi Perpustakaan dan Ilmu

Informasi yang telah membantu dan memberikan motivasi kepada

penulis.

Akhir kata penulis menyadari kekurangan-kekurangan yang ada dalam

setiap langkah dan penyusunan skripsi ini. Karena itu penulis menerima segala

bentuk kritik dan saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga segala

sifat, ucapan, sikap dan tingkah laku penulis tidak meninggalkan aib, kebencian,

serta kedengkian dari berbagai pihak. Adapun jika terdapat kesalahan yang

sengaja ataupun tidak sengaja penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya,

semoga kebaikan yang dicurahkan kepada penulis mendapatkan balasan yang

setimpal dari Allah SWT.

Wasalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatu,

Kendari, 2022

Penulis

Tri Muliani

x
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN..........................................................................
ABSTRAK..........................................................................................................i
ABSTRACT...................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR......................................................................................iii
DAFTAR ISI....................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ix
DAFTAR TABEL..............................................................................................x

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................5
1.5 Sistematika Penulisan......................................................................6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka.............................................................................8


2.1.1 Konsep Media Sosial...................................................8
2.1.2 Konsep Promosi .......................................................12
2.1.3 Promosi Perpustakaan.................................................15
2.1.4 Perpustakaan Sekolah.................................................22
2.1.5 Masa Pandemi Covid-19.............................................25
2.1.6. Teori AIDA................................................................25
2.1.7 Penelitian Terdahulu....................................................27
2.2 Kerangka Pikir...............................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian.............................................................................32


3.2 Subjek dan Informan Penelitian......................................................32

xi
3.3 Teknik Penentuan Informan............................................................32
3.4 Jenis dan Sumber Data....................................................................33
3.5 Teknik Pengumpulan Data..............................................................34
3.6 Teknik Analisis Data.......................................................................35
3.7 Desain Operasional.........................................................................36
3.8 Konseptualisasi...............................................................................37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian.............................................................................39


4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian...................................39
4.1.2 Sejarah singkat Perpustakaan MAN 1
Kendari.............................................................................39
4.1.3 Karakteristik Informan..........................................................53
4.1.4 Analisis Pemanfaatan Media Sosial Dalam Mendukung
Promosi Perpustakaan MAN 1 Kendari di Masa
Panndemi Covid-19...........................................................54
4.1.4.1. Pemanfaatan Whatsapp Promosi layanan
Perpustakaan.........................................................56
4.1.4.2. Pemanfaatan Whatsapp Promosi Koleksi
Perpustakaan.........................................................59
4.1.4.3. Pemanfaatan Youtube Promosi Layanan
Perpustakaan.........................................................61
4.1.4.4. Pemanfaatan Youtube Promosi Koleksi
Perpustakaan.........................................................65
4.1.4.5. Pemanfaatan Facebook Promosi layanan
& Koleksi Perpustakaan.........................................67
4.2 Pembahasan....................................................................................70

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan..........................................................................................74
5.2 saran.....................................................................................................75

xii
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................76

LAMPIRAN

xiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 WhatsappPerpustakaan MAN 1 Kendari...........................................61

Gambar 4.2 Youtube Perpustakaan MAN 1 Kendari............................................64

Gambar 4.3 Pemanfaatan Media Youtube oleh Perpustakaan MAN 1


Kendari..................................................................................................................67

Gambar 4.4 Facebook Perpustakaan MAN 1 Kendari...........................................7

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu........................................................................27
Tabel 3.1 Tabel Desain Operasional Penelitian...............................................37
Tabel 4.1 Jam Operasional Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari...........52
Tabel 4.2 Data Pengunjung Perpustakaan Pada Saat Normal dan Pandemi
Covid-19 di Perpustakan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari...................................52

xv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, kebutuhan informasi sudah menjadi sesuatu

yang sangat mendasar bagi setiap manusia, dalam melakukan aktifitas keseharian

di dalam rumah ataupun di luar rumah. Mencari informasi-informasi yang kita

dapatkan dari sumber yang terpercaya misalkan saja perpustakaan, pusat

informasi, dan lembaga-lembaga yang bertanggung jawab akan informasi

tersebut.

Informasi merupakan kebutuhan yang sudah menjadi sesuatu yang sangat

mendasar bagi setiap manusia dalam melakukan aktifitas sehari-harinya. Apalagi

di masa Pandemi Covid-19 saat ini mengalami masa sulit dalam menjalani

kehidupan aktifitas, rutinitas, dan efetifitas yang dilakukan bagi setiap orang.

yang pertama kali bermula di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei, China. merupakan

virus jenis baru yang hingga saat ini telah mewabah hampir semua negara, tak

terkecuali Indonesia. Pada awal Bulan Maret tahun 2020, Negara Indonesia

pertama kali mengkonfirmasi kasus COVID-19. pandemi covid-19 menjadikan

sebuah tantangan pustakawan sekolah, perpustakaan jangan sampai kehilangan

perannya yaitu sebagai pusat sumber belajar dan pusat penyedia informasi.

Maraknya penyebaran Covid-19 telah menyebarkan teradinya perubahan

sosial di masyarakat. Perubahan terjadi pada cara berkomunikasi, cara

berperilaku, dan cara berfikir manusia. Manusia dituntut terbiasa dan bisa.

1
Perubahan sosial ini terjadi karena pandemi covid-19 ini. Sejalan dengan

perkembangan teknologi komunikasi melalui digitalisasi tanpa kita sadari sudah

merekalisasikannya. Dalam hal ini kegiatan belajar mengajar tetap masih berjalan

dengan sistem jarak jauh dalam jaringan (Daring). Banyak mahasiswa dan siswa

yang melakukan kegiatan belajar dan mengajar melalui online atau dilakukan di

rumah masing-masing untuk menghindari penularan virus. Seiring itu pula,

perpustakaan sekolah tetaplah menjadi sumber informasi dan sumber belajar

sesuai dengan fungsi perpustakaan sekolah yaitu sebagai jantung sekolah. Sebagai

jantung sekolah perpustakaan sekolah harus bisa mendistribusikan informasi ke

seluruh warga sekolah. Perpustakaan harus tetap menjadi garda depan dalam

memberikan informasi-informasi bermanfaat kepada warga sekolah ataupun

kepada masyarakat namun, kita juga harus dapat memilih mana informasi yang

benar dan mana informasi yang salah, hal ini dilakukan agar kita tidak mudah

mempercayai informasi yang tidak benar baik untuk diri sendiri maupun

membagikan informasi melalui media sosial untuk orang lain

Menurut data dari UNESCO, Lembaga internasional di bidang

perpustakaan yaitu IFLA (International Federation of Library Associations and

Institutions) telah mengeluarkan pedoman bagi perpustakaan seluruh dunia untuk

bisa memberikan layanan selama masa pandemi berlangsung (IFLA, 2020). Jelas

setiap keputusan untuk membatasi layanan atau menutup perpustakaan adalah

keputusan yang sulit dan perlu diambil setelah penilaian risiko relatif. Untuk

mengembangkan dan memajukan dengan cara Promosi .

2
Promosi perpustakaan adalah aktivitas yang dilakukan oleh perpustakaan

yaitu untuk meningkatkan pengunjung pada suatu perpustakaan, meningkatkan

koleksi-koleksi yang dipinjam serta meningkatkan pemanfaatan fasilitas-fasilitas

yang ada di perpustakaan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara mulai

dari manual seperti menyebar brosur, komunikasi secara langsung antara

pustakawan dengan pengunjung, bedah buku, pameran buku sampai dengan

promosi melalui media sosial seperti facebook, twitter whatsApp, ataupun bahkan

membuat instagram untuk mempromosikan perpustakaan..

Melalui media sosial, Institusi dapat berkomunikasi dengan pelanggan atau

user dengan lebih mudah dan cepat. Informasi dapat disampaikan dengan cara

yang mudah dan tepat sasaran. Perpustakaan merupakan salah satu institusi yang

mulai memanfaatkan media sosial untuk berkomunikasi dengan penggunaanya.

Pentingnya promosi bagi suatu perpustakaan dikarenakan saat ini semakin banyak

pusat informasi komersil bermunculan. Kemunculan lembaga-lembaga tersebut

dapat menjadi saingan bagi perpustakaan sebagai penyedia informasi. Selain itu

media seperti televisi, majalah, surat kabar, dan bahankan internet semakin ramai.

Semua itu dapat mempengaruhi para pemustaka untuk tidak menggunakan

perpustakaan.

Penutupan layanan perpustakaan mengakibatkan pemanfaatan layanan

beralih fungsi dari manual, semi online menjadi full daring. Mengutamakan

proses pelayanan digital dan menutup semua akses yang memungkinkan

terjadinya perkumpulan dan keramaian dihentikan secara serentak kepada

perpustakaan. Oleh sebab itu, perpustakaan sekolah MAN 1 kendari seharusnya

3
dapat mengambil peluang untuk mempromosikan perpustakaannya melalui media

sosial dan mampu mengajak siswa untuk berkunjung ke perpustakaan,

memanfaatkan koleksi buku yang dimiliki perpustakaan, perpustakaan harus bisa

memberikan layanan kepada para siswa agar dapat menambah wawasan dan

informasi yang didapatkan lebih banyak. .

Berdasarkan hasil observasi dan wawacara sementara dengan salah satu

pustakawan, diketahui bahwa perpustakaan MAN 1 Kendari menggunakan

Beberapa Media sosial yaitu Facebook, Youtube dan WhatsApp namun,

kurangnya dimanfaatkan sebagai media promosi dalam mendapatkan jumlah

peminat kunjungan perpustakaan. Hal ini tidak diiringi dengan konsisten dalam

dimanfaatkan .Kurangnya pemanfaatan bahan perpustakaan dikarenakan siswa

berkunjung ke perpustakaan hanya untuk menggunakan jaringan internet / Wifi

Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Analisis Pemanfaatan Media Sosial dalam Mendukung Promosi

Perpustakaan MAN 1 kendari Di Masa Pandemi Covid-19 ”

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, Bagaimana pemanfaatan media

sosial dalam mendukung promosi perpustakaan di Man 1 Kendari dalam masa

pandemi Covid-19?

4
1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui pemanfaatan media sosial dalam mendukung promosi

perpustakaan Man 1 Kendari di Masa Pandemi covid-19.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan Penelitan diatas , maka diharapkan manfaat penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis : Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan

pengetahuan penulis, khususnya di bidang ilmu perpustakaan dan

informasi terutama mengenai pemanfaatan media sosial dalam

mendukung promosi perpustakaan di sekolah. Selain itu juga hasil

penelitian ini dapat di jadikan sebagai sarana untuk menyusun kebijakan

tertentu dalam usaha pengembangan dan peningkatan perpustakaan

sekolah.

2. Manfaat Praktis :

a. Bagi pengelola, Diharapkan mampu membantu pustakawan dalam

menentukan media sosial yang tepat untuk digunakan dan

dimanfaatkan untuk promosi perpustakaan dan memberikan informasi

terbaru pada masa pandemi COVID-19 bagi pembaca.

b. Bagi sekolah, Dengan adanya penggunaan media sosial secara

optimal dapat mendukung perpustakaan memberikan layanan yang

terbaik kepada pemustaka.

5
c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan minat

untuk berkunjung keperpustakaan pada masa pandemi covid-19.

3. Manfaat Metodologis:

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan tambahan informasi atau

sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk memahami penulisan lebih jelas proposal ini maka materi-materi

yang tertera pada laporan penelitian dikelompokan menjadi beberapa sub bab

dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada Bab ini penulis membahas tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian , manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pikir

Pada bab ini penulis membahas tentang teori yang berupa konsep-konsep,

pengertian dan definisi yang diperoleh dari kutipan buku dan jurnal yang

berkaitan dengan penyusunan proposal penelitian serta beberapa literature

yang berhubungan dengan penelitian

Bab III Metode Penelitian

Pada Bab ini Penulis berisikan lokasi peneltian, subjek dan informasi

penelitian jenis dan sumber data, Teknik pengumpulan data dan Teknik

Analisa data.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

6
Pada bagian hasil dan pembahasan di uraikan data yang di peroleh dalam

penelitian ini, terdiri atas gambaran umum lokasi penelitian, analisis

pemanafaatan media sosial dalam mendukung promosi perpustakaan MAN 1

Kendari di Masa Pandemi Covid-19,

Bab V Kesimpulan dan saran

Pada bagian kesimpulan dan saran dikemukakan kesimpulan dari hasil

penelitian ini serta saran yang didasarkan pada kesimpulan dari penelitian

7
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Tinjauan pustaka

2.1.1 Konsep Media Sosial

Media sosial adalah sebuah media, online, dengan cara penggunaannya

bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog,

jejaring sosial, wiki forum dan dunia virtual. Pendapat lain mengatakan bahwa

media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media

sosil menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi

dialog interaktif. King (2015) menjelaskan ada beberapa jenis media sosial yang

dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan.

Jenis-jenis media sosial dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Facebook adalah website jaringan sosial dimana para pengguna dapat

bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah untuk

melakukan hubungan dan berinteraksi dengan orang lain. Orang juga

dapat menambahkan teman-teman mereka, mengirim pesan, dan

memperbaharui profil peribadi agar orang lain dapat melihat tentang

dirinya serta, mengirim teks serta foto maupun video. Sampai saat ini

facebook masih menjadi media sosial yang digandrungi oleh kaum

milenial.

Facebook memiliki berbagai kelebihan diantaranya yaitu:

8
a. Kemampuan membangun jaringan suatu kelompok lebih cepat dan

informatif

b. Layanan jaringan/network yang bisa disorting sesuai degan posisi

kita dari awal start pembuatan akun disesuaikan berdasarkan

negara. Sehingga mempermudah menemukan teman.

c. Layanan grup di Facebook lebih terfokus. Dimana membentuk

suatu komunitas online seperti testimonial wall to wall, foto, forum

diskusi dan lain sebagainya.

d. Layanan selling. Artinya sebagai tempat menawarkan barang

kepada user facebook.

e. Layanan status update, kapan saja dan dimana saja yang terpenting

dalam keaadan online.

f. Layanan mobile acces yaitu layanan untuk mobile dengan feature

untuk mengirim sebuah pesan/informasi

g. Layanan chat (saling mengomentari dan menanggapi) informasi

dengan pengguna Facebook yang sedan online.

Kekurangan yang dimiliki Facebook yaitu:

a. Mengurangi produktivitas seseorang. Ketika menggunakan

facebook dalam waktu lama tanpa kontrol, maka produktivitas

akan menurun dan pengguna terus bersenang-senang

menggunakan facebook.

b. Sangat adiktif. Facebook dibuat sangat adiktif seperti halnya

narkoba, pengguna perlu mengontrol waktu, mematikan

9
notifikasi agar tidak sering membuka. Konten yang dihadirkan

memang related dengan pengguna sehingga pengguna akan

terus melihatnya.

c. Lalai dalam tugas sekolah. Karena produtivitas yang menurun

banyak siswa yang lalai dalam tugasnya dan leih suka bermain-

main dengan facebook.

d. Lalai dalam pekerjaan. Tak hanya soal tugas sekolah, dalam hal

pekerjaan facebook jufa sangat mengganggu. Kita tahu bahwa

karyawan lebih sibuk dengan smarthhone dan sosial medianya

ketimbang teman disampingnya.

e. Merasa tidak percaya diri. Karena kesempurnaan foto

seseorang membuat pengguna terkadang merasa tidak percaya

diri. Merasa teman-teman atau artis yang mereka ikuti terlihat

lebih cantik dan keren ketimbang dirinya sendiri.

f. Penyebaran hoax yang terlalu mudah. Facebook sering kali

digunakan untuk menyebarluaskan berita-berita buruk dan hoax

yang tidak berdasar. Pengguna perlu melakukan filter agar

tidak salah dalam mendapatkan informasi. Jangan sampai

kesalahan informasi membuat kegaduhan, perpecahan, dan

konflik sosial.

2. Youtube merupakan layanan video berbagi disediakan oleh Google bagi

para penggunaannya untuk membuat, menonton dan berbagi klik video

secara gratis. Youtube merupakan wujud dari pergerseran teknologi

10
internet (world wide web) dari “ read only web” ke “ read write web”,

yakni dari keadaanya ketika internet hanya menyediakan sumber bacaan

bagi penggunaanya ke keadaan keitka internet mennyediakan saran bagi

penggunaanya untuk membuat dan membagikan sumber bacaaan bagi

pengguna yang lain pergeseran tersebut menyebabkan youtube menjadi

salah saru media sosail praktid dan mudah diakses, sehingga saat ii

youtube merupakan situs paling populer dan ditonton oleh ribuan orang

tiap harinya.

Kekurangan dan kelebihan Youtube yaitu :

a. Potensial yaitu Youtube merupakan situs paling popular didunia

internet saat ini yang mampu memberikan pengaruh pada pendidikan

b. Praktis yaitu Youtube mudah digunakan dan dapat diikuti oleh semua

kalangan termasuk siswa dan guru.

c. YInformative yaitu youtube memberikan informasi tentang

perkembangan ilmu pendidikan, teknologi, kebudayaan, dll

d. Interaktif yaitu Youtube memfasilitasi kita untuk berdiskusi atapun

melakukan tanya jawab bahkan mereview sebuah video

pembelajaran.

e. Shearable yaitu Youtube memiliki fasilitas link HTML, Embed kode

video pembelajaran yang dapat di share di jejaring sosial seperti

facebook, twitter dan juga blog/website.

f. Ekonomis yaitu Youtube gratis untuk semua kalangan.keunggulan

youtube untuk membantu pembelajaran sangatlah praktis dengan

11
memberikan informasi ilmu yang lebih serta dapat diakses secara

gratis.

3. WhatsApp merupakan suatu aplikasi pesanan ringkas berdsarkan internet

yang di perkanalkan pada 24 februari tahun 2009 oleh dua bekas pekerja

yahoo inc. Yakni Brian Acton dan Jan Koum. Yang telah membangunkan

aplikasi WhatsApp merupakan aplilkasi yang mampu untuk menjadi

medium manusia masa kini berkomunikasi selain sebagai medium

menybarkan informasi. WhatsApp adalah media sosial terkini yang sama

populernya dengan facebook. Aplikasi ini sangat digandrungi kaum

milenial, aplikasi ini bisa mengirim teks, video, foto, file pdf, Ms. Word,

ppt dll.

Penggunaan WhatsApp tentu tak jauh dari kelebihan dan kekurangan.

Adapun kelebihan yakni:

a. Tidak memerlukan uan untuk memasang aplikasi Whatsapp di

telefon pintar dan biasanya percuma.

b. Mengirim pesan, gambar, video, audio dan pesan suaara dengan

mudah tanpa memerlukan kos yang tinggi

c. Berkomunikasi dengan 50 orang lebih dalam grup

d. Hanya tinggal menyimpan nomor kontak untuk memuali chat

dengan orang lain

e. Penggunaan data cenderung minim atau kecil dibandingkan dengan

aplikasi-aplikasi lainnya.

f. Akses semua layanan gratis

12
g. Fitur semua layanan gratis

h. Fitur grub bagus dan memudahkan untuk diskusi

i. Fitur keamanan tinggi

j. Terdapat fitur tambahan yang sangat membantu

Adapun kekurangan dalam WhatsApp yaitu:

a. Emoticon yang kurang menarik

b. Sering minta untuk melakukan update

c. Tidak adanya fitur scroll ke percakapan yang belum terbaca

d. Banyak menghabiskan ruang penyimpanan di handphone

e. Tidak adanya filter dan report

f. Fitur teruskan WhatsApp tidak memiliki batasan.

Media sosial dan perkembangan media telah mengambil bentuk yang

menandingi media-media konvensional atau tradisional, seperti televisi, radio,

atau media cetak. Keunggulan itu dapat terjadi karena media sosial tidak

membutuhkan tenaga kerja yang banyak, modal yang besar, dan tidak terikat oleh

fasilitas infrastruktur produksi yang massif seperti kantor, gedung dan perangkat

peliputan yang lain.

Pengguna media sosial bahan bisa aktif, mengambil peran dan independen

dalam menentukan konten-konten dalam media sosial kapanpun dan dimanapun.

User media sosial bebas untuk mengedit seperti mengurangi dan menambahkan,

menyebarkan, serta memodifikasi baik tulisan, gambar, video, grafis, maupun

berbagai bentuk konten yang lain.

13
1. Tujuan Media Sosial Untuk Perpustakaan

Menurut Taylor dan Francis (2014), menyebutkan bahwa tujuan

perpustakaan menggunakan media sosial yaitu:

1. Untuk mempromosikan kegiatan.

2. Untuk mempromosikan layanan perpustakaan

3. Untuk mempromosikan sumber informasi/ koleksi yang ada di

perpustakaan.

4. Untuk meng-update renovasi perpustakaan

5. Untuk mempromosikan pengadaan baru

6. Untuk mempromosikan panduan perpustakaan, panduan pameran

7. Untuk menghubungkan dengan mahasiswa baru dengan universitas

8. Untuk bergabung dengan komunitas akademik

9. Untuk terhubung dengan komunitas yang lebih luas

10. Untuk terhubung dengan pembelajar jarak jauh

11. Sebagai alat layanan pelanggan yang dapat menampung complain, saran,

permintaan dan umpan balik.

12. Untuk menandai informasi dengan subjek khusus.

13. Untuk terhubung dengan pelajar potensial.

14. Sebagai alat pembelajaran yang mendukung literasi informasi, teknologi

dan tips menulis ( bukan berbasis perpustakaan )

15. Untuk mendukung mata pelajaran.

16. Sebagai alat penelitian untuk mencari dokumen dan studi resmi.

14
Beberapa yang terlihat diatas bahwa promosi masih menjadi tujuan utama

penggunaan media sosial di perpustakaan.

2. Manfaat Media sosial untuk Perpustakaan

Sedangkan Menurut Kurniasih (2016) Manfaat media sosial oleh

perpustakaan antara lain:

1. Dapat meraih target audien yang lebih luas dengan biaya yang murah.

2. Meningkatkan interaksi dengan masyarakat.

3. Dapat meningkatkan pengguna perpustakaan melalui kegiatan promosi di

media sosial.

4. Dapat meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak sehingga layanan

perpustakaan dapat lebih kuat.

5. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam membangun perpustakaan

yang lebih baik.

6. Menghemat waktu dan biaya penyebaran informasi.

7. Memberikan akses layanan perpustakaan yang lebih luas dan cepat.

8. Mendapatkan umpan balik secara langsung lebih cepat.

Membantu dalam meningkatkan citra perpustakaan/ menjaga reputasi

perpustakaan.

2.1.2 Konsep Promosi

Promosi secara umum, promosi merujuk pada peningkatan pangkat atau

posisi karyawan dalam struktur hierarki perusahaan. Sedangkan dalam pemasaran,

15
promosi adalah suatu tindakan memajukan pertumbuhan atau perkembangan

sesuatu, baik itu produk, merek, ataupun perusahaan.

Dalam pemasaran, pengertian promosi adalah suatu akitivitas komunikasi

yang dilakukan oleh seseorang atau suatu perusahaan dengan masyarakat luas,

dimana tujuannya adalah untuk memperkenalkan sesuatu (barang/ jasa/ merek/

perusahaan) kepada masyarakat dan sekaligus mempengaruhi masyarakat luas

agar membeli dan menggunakan produk tersebut. Dengan kata lain, promosi

adalah kegiatan pemasaran yang umum dilakukan tenaga pemasar untuk

memberikan informasi suatu produk dan mendorong konsumen agar melakukan

pembelian barang atau jasa.

Staton (1996: 138) mendefinisikan promosi sebagai usaha dalam bidang

informasi, himbauan (Persuation = bujukan) dan komunikasi, sedangkan menurut

Swastha ( 1999: 237) mendefinisikan promosi sebagai arus informasi atau kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Saladin (2002: 123) mengatakan promosi adalah suatu komunikasi

informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk mengubah sikap dan tingkah

laku pembeli yang sebelumnya tidak mengenal menjadi kenal sehingga membeli

dan mengingat produk tersebut.

1. Jenis- jenis Promosi

Adapun lima jenis promosi menurut Kotler dan Armstrong (2008:117)

yaitu:

16
a. Periklanan (adversiting)

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:151) tujuan periklanan adalah tugas

komunikasi tertentu yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama

periode waktu yang dicapai dengan pemirsa sasaran tertentu selama

periode waktu tertentu. Tujuan dari periklanan itu bisa digolongkan

berdasarkan tujuan utama yaitu menginformasikan, membujuk atau

mengingatkan. Periklanan. Periklanan yang informatif sering digunakan

ketika perusahaan mencoba untuk memperkenalkan kategori produk baru.

Dalam hal ini, tujuannya adalah membangun permintaan utama beberapa

periklanan persuasi atau periklanan yang membujuk menjadi periklanan

yang komparatif, dimana perusahaan secara langsung atau tidak langsung

membandingkan mereknya dengan competitor. Dan yang terakhir,

periklanan pengingat pennting bagi produk yang dewasa. Periklanan

pengingat membantu memelihara hubungan pelanggan dan membuat

konsumen terus memikirkan produk tersebut.

b. Promosi penjualan ( Sales Promotion )

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:206) banyak sarana yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan promosi penjualan yaitu :

1. Alat promosi konsumen

Meliputi sampel produk, kupon, pengembalian tunai, harga

khusus, barang khusus iklan. Undian, serta permainan

2. Alat promosi dagang

17
Membujuk penjual perantara untuk menjual merek. Memberikan

ruang rak. Mempromosikan merek itu dalam iklan. Dan pada

akhirnya menawarkannya kepada konsumen. Beberapa alat

promosi dagang yang biasanya digunakan oleh produsen adalah

kontes, diskon langsung dari harga resmi, barang-barang gratis

yang berupa kemasan ekstra yang ditujukan kepada penjual

perantara yang membeli kuantitas tertentu.

3. Alat promosi bisnis

Alat promosi penjualan yang diguankan untuk menghasilkan

arahan bisnis, mendorong pembelian, menghargai pelanggan, dan

memotivasi wiraniaga. Disini perusahaan memfokuskan diri pada

dua alat tambahan promosi bisnis utama yaitu konvensi dan

pameran dagang. Perusahaan yang menjual produk mereka

memperlihatkan produk mereka di pameran dagang.

c. Hubungan masyarakat (Public relation)

Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan

publisitas yang diinginkan membangun citra perusahaan yang baik, dan

menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian yang tidak

menyenangkan. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:169) departemen

hubungan masyarakat bisa melaksanakan satu atau semua fungsi berikut:

1. Hubungan pers : menciptakan dan menempatkan informasi

berharga di media berita untuk menarik perhatian pada seseorang,

produk atau jasa

18
2. Publisitas produk: mempublikasikan produk tertentu

3. Kegiatan masyarakat: membangun dan mempertahankan hubungan

nasional dan komunitas lokal

4. Melobi: membangun dan mempertahankan hubungan dengan

pembuat peraturan

5. Hubungan investor : mempertahankan hubungan dengan pemegang

saham dan pihak lainnya dalam komunitas keuangan

6. Pengembangan: hubungan masyarakt dengan donor atau anggota

organisasi untuk mendapatkan dukungan financial

d. Penjualan personal (personal selling)

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:182) penjualan personal adalah

salah satu profesi yang paling tua didunia. Orang-orang melakukan

penjualan mendapat banyak sebutan yaitu wiraniaga, manajer distrik,

account executivei, agen, konsultan penjualan, dll.

e. Pemasaran langsung (Direct marketing)

Menurut kotler dan Armstrong (2008:222) terdapat dua manfaat dari

pemasaran langsung dari pihak pembeli maupun pihak penjual. Bagi

pembeli, pemasaran langsung bersifat, menyenangkan, mudah dan pribadi.

Pembeli bisnis bisa belajar mengenai produk dan jasa tanpa terikat waktu

dengan si wiraniaga. Pemasaran langsung bersifat interaktif dan segera,

dimana pembeli dapat berinteraksi dengan penjual melalui telepon atau di

situs Web penjual untuk menciptkan informasi yang tepat. Bagi penjual,

pemasaran langsung merupakan sarana yang kuat untuk membangun

19
hubungan pelanggan. Dengan menggunkan database pemasaran, pemasar

mampu untuk menargetkan kelompok individual kecil dan

mempromosikan produk mereka secara pribadi. Selain itu pemasaran

langsung juga menawarkan alternative biaya yang rendah, efisien dan

cepat untuk menjangkau pasar dari si penjual.

2.1.3 Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan ialah wadah dan tempat untuk pertukaran informasi

antara organisasi dan konsumen dengan tujuan pokok menginformasikan hal-hal

yang berkaitan dengan produk atau jasa yang tersedia dan juga membujuk

pemustaka agar bereaksi kepada produk atau jasa tersebut, harapan yang

diinginkan dari adanya promosi ini yakni tumbuhnya minat dan kesadaran seorang

bahkan sampai tindakan untuk memanfaatkan dari yang dipromosikan (Qalyubi,

2003:2006). Sedangkan Sulistyo Basuki (1993: 286), menyatakan promosi

perpustakaan merupakan usaha pelayanan untuk memperkenalkan semua kegiatan

di perpustakaan dengan tujuan khalayak umum mengetahuinya

Sedangkan menurut Ajay Kumar Sharma, promosi perpustakaan adalah cara

perpustakaan untuk menginformasikan segala kegiatan perpustakaan yang

diperuntukkan unuk pengguna sehingga perpustakaan mendapatkan beberapa

manfaat seperti peningkatan penggunaan, peningkatan nilai dalam organisasi

pendidikan dan mengubah persepi.

Menurut Anas, promosi perpustakaan adalah salah satu cara yang mempunyai

peranan untuk memperkenalkan perpustakaan, mengajari, pemakai perpustakaan,

20
untuk menarik lebih banyak pemakai dan meningkatkan pelayanan pengguna

suatu perpustakaan.

Dari berbagai pendapat tentang pengertian promosi dapat disimpulkan bahwa

promosi perpustakaan merupakan sebuah kagiatan perpustakaan dalam

memperkenalkan perpustakaan kepada masyakat luas sehingga pengguna akan

menjadi tahu berbagai dari fasilitas dan pelayanan yang dimiliki perpustakaan,

sehingga pengguna akan tertasik untuk memanfaatkan perpustakaan.Segala

aktifitas Promosi adalah bentuk dari komunikasi pemasaran. Kurangnya

komunikasi yang efektif tentang perpustakaan seperti koleksi, jasa/ layanan yang

diberikan kegiatan yang diadakan , dapat mengakibatkan salah pengertian, tidak

adanya minat banyak pihak terhadap perpustakaan. Pentingnya komunikasi

berbagai pihak dimaksudkan untuk menumbuhkan minat terhadap perpustakaan.

Kesalahpahaman tentang perpustakaan akan timbul karena ketidak-ahlian dalam

penyampaian pesan kepada permustaka.

1. Tujuan Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan merupakan aktivitas memperkenalkan perpustakaan

dari segi fasilitas, koleksi, jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh

setiap pemakai perpustakaan. jasa dan fasilitas yang disediakan perpustakaan

harus senantiasa aktif dipromosikan sampai semua kelompok sasaran menyadari

peran utama perpustakaan, yaitu sebagai mitra dalam pembelajaran dan

merupakan pintu gerbang untuk membuka semua jenis sumber informasi. Tentu

saja bentuk promosinya juga harus disesuaikan dengan berbagai kelompok

21
sasaran yang berbeda-beda juga. Selain itu tujuan promosi perpustakaan antara

lain menginformasikan, mempengerahui, membujuk, dan meningkatkan pemakai

perpustakaan.

A. Menginformasikan

Sebagai tujuan utama dari kegiatan promosi dilakukan adalah

menginformasikan seluruh aspek dan pembinaan perpustakaan yang

berhubungan dengan pemakai perpustakaan dengan sebaik-baiknya, antara

lain:

1. Buku-buku baru, informasi baru, isu-isu metakhir.

2. Memperkenalkan cara pengguna perpustakaan.

3. Menyampaikan dan memberitahukan perubahan peraturan pengguna

perpustakaan.

4. Menjelaskan isi dan kegunaan alat bantu perpustakaan.

5. Menginformasikan seluruh jasa apa saja yang disediakan oleh

perpustakaan kepada pemakai perpustakaan beserta fasilitas dan

kemudahan cara mendapatkan jasa perpustakaan.

6. Menghilangkan kelakuan atau ketidak mengertian.

B. Mempengaruhi dan membujuk pemakai

Sebagai alternatif kedua dari tujuan promosi yang akan dilakukan oleh

perpustakaan adalah mempengaruhi dan membujuk pemakai agar mau

menggunakan jasa perpustakaan yang telah disediakan dalam berbagai bentuk dan

produk perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pemakai.

22
C. Mengingatkan

Sebagai alternatif terakhir dari tujuan promosi jasa perpustakaan adalah

mengingatkan kembali kepada pemakai perpustakaan akan keberadaan

perpustakaan dan jenis jasa yang dilayankan kepada pemakai guna memenuhi

kebutuhan.

Tujuan promosi perpustakaan perpustakaan yang dilakukan berkaitan erat

dengan upaya bagaimana pemakai jasa perpustakaa, calon permakai dapat

mengenal jasa perpustakaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin

dan pada akhirnya menggunakan dan selalu mau menggunakan dan ingat jasa-

jasa perpustakaan tersebut (Hernandono, 2005: 7-10).

2. Fungsi Promosi Perpustakaan

Promosi sangat berfungsi bagi sebuah perpustakaan, karena dengan

promosi kita dapat memajukan sebuah perpustakaan dan mengenalkannya kepada

seluruh masyarakat pengguna. Adapun fungsi promosi perpustakaan yang

dinyatakan oleh (Firdaus, 2015:11-12) antara lain:

1. Memberi Informasi

Memberi Kegiatan promosi dapat berfungsi sebaai pemberi informasi

kepada masyakat luas/ pencari informasi tersebut tentang bidang ilmu.

Promosi tersebut dapat memberi informasi lebih banyak.

2. Membujuk atau Merayu

23
Membujuk atau merayu pencari informasi dan mempengaruhi promosi

berfungsi sebagai alat informasi, juga dapaat berfungsi sebagai alat untuk

membujuk dan mempengaruhi calon pencari informasi promosi yang menarik,

penyajiannya biasanya dalam bentuk yang menarik.

3. Menciptakan Kesan

Dengan sebuah promosi pencari informasi akan mempunyai kesan tertentu

terhadap produk yang ditawarkan. Untuk itu perpustakaan sebagai promosi

berusaha untuk menciptakan suatu kesan bagi yang mencari informasi dan

mempengaruhinya untuk mencari informasi ke perpustakaan.

4. Sebagai alat komunikasi

Dalam melaksanakan kegiatan promosi, perpustakaan secara tidak lansung

telah berkomunikasi dengan luas. Dimana perpustakaan memberikan informasi

tanggapan tentang sumber ilmu yang ditawarkan kepada pengguna perpustakaan

atau pencari informasi dan masyarakat memberi tanggapan melalui buku atau

sumber informasi yang disajikan di perpustakaan tersebut (Suharto, 2001:27-28).

3. Sarana Promosi Perpustakaan

Sarana promosi perpustakaan dapat berupa bentuk tercetak, kegiatan

pameran, lomba, maupun wisata perpustakaan.

a. Brosur, merupakan salah satu bentuk media promosi berupa kertas cetakan

yang mengandung informasi suatu barang atau jasa yang akan ditawarkan

kepada konsumen. Harapan barang atau jasa yang ditawarkan dapat dibeli

24
atau dimanfaatkan oleh konsumen. Informasi penting yang terdapat dalam

brosur melipusti petunjuk umum tentang perpustakaan, informasi tentang

koleksi perpustakaan, daftar bacaan yang menarik, petunjuk tentang

subjek-subjek tertentu, dan jenis layanan perpustakaan.

b. Poster, Merupakan media promosi yang biasanya berupa kertas berukuran

A-3(double folio), A-2 (dua kali A-3).Dasae ide pembuatan poster adalah

menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna secara efektif, mudah,

dan murah. Hal-hal lain yang perlu di perhatikan dalam membuat poster,

antara lain sebaiknya poster mempunyai tema spesifik, mengaitkan dengan

peristiwa yang sedang hangat atau sedang berlangsung, memilih gambar

yang menarik, gambar lebih luas dari tulisan, memilih kata-kata singkat

yang aktif, menggunakan huruf yang indah dan menarik, jika mungkin

menggunakan kertas berumutu tinggu, dan menempatkan poster di tempat

yang strategi.

c. New Letter, suatu media yang dapat digunakan untuk memberi informasi

khusus kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita berita atau

artikel singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal.

d. Pembatas buku, suatu media berupa kertas atau benda yang digunakan

untuk memberi tanda pembatas pada halaman-halaman sebuah buku.

Pembatas buku dapat digunakan sebagai promosi karena kertas yang

dibuat dari karton diberi gambar, logo, dan kata-kata mutiara yang

mengajak agar orang mau datang ke perpustakaan.

25
e. Buku panduan, sebuah media berupa buku kecil yang diterbitkan oleh

perpustakaan yang memuat informasi segala sesuatu mengenai

perpustakaan, mulai dari sejarah dan latar belakang pendirian

perpustakaan, misi dan visi serta tujuan lembaga itu didirikan.

f. Kalender perpustakaan, merupakan media yang berlaku satu tahun

sehingga perlu diperhitungkan bahwa informasi yang disajikan harus

bertahan lama, minimal satu tahun. Hal yang perlu disampaikan dalam

kalender adalah nama, alamat perpustakaan, logo perpustakaan, dan dapat

pula disisipkan kalimat yang mendorong orang untuk datang ke

perpustakaan (Hartono, 2016:209-210)

2.1.4 Perpustakaan Sekolah

1. Pengertian Perpustakaan

Perpustakaan berasal dari kata pustaka, artinya buku atau kita. Dalam Bahasa

inggris perpustakaan disebut liberary, dalam Bahasa belanda disebut bibliotheek.

Dari sebutan tersebut pembaca dapat menduga adanya akar kata yang sama. Akar

kata liberary adalah liber (Bahasa latin) artinya buku, sedangkan akar kata

bibliotheek adalah yang artinya buku (Yunani). Dengan demikian, istilah

perpustakaan selalu dikaitkan dengan buku atau dengan kitab. Tidaklah

diherankan bila definisi perpustakaan pun selalu mengacu pada buku dengan

segala aspeknya. Sebagai contoh, definisi perpustakaan yang muncul dari konsep

keterkaitan perpustakaan dengan buku mengatakan bahwa, perpustakaan adalah

sebuah ruangan bagian atau sub bagian dari sebuah Gedung ataupun Gedung itu

26
sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut tata

susunan tertentu serta di gunakan untuk anggota perpustakaan.

Definisi lain mengacu pada kumpulan buku atau akomodasi fisik tempat buku

dikumpul susunkan untuk keperluan bacaan, studi, kenyamanan ataupun

kesenangan.Jadi dalam ancangan tempat ini, konsep perpustakaan mengacu pada

bentuk fisik tempat penyimpanan buku (dalam arti luas) maupun sebagai

kumpulan buku yang disusun untuk keperluan pembaca.

Menurut Prof. Sulistyo Basuki (2003: 5) “Perpustakaan diartikan sebuah

ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku terbitan lainnya

yang biasanya disimpan berdasarkan tata susunan tertentu yang dipakai pembaca

bukan untuk dijual”. Sedangkan menurut Sutarno NS (2006 : 11), “Perpustakaan

adalah suatu ruangan, bagian dari Gedung/bangunan, atau Gedung tersendiri, yang

berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemikian rupa, sehingga

mudah untuk dicari dan dipergunakan sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah

suatu unit kerja dari suatu badan yang mengelola bahan pustaka, baik berupa buku

maupun bukan buku yang disusun secara sistematis menurut aturan tertentu

sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pengguna

perpustakaan.

2. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang

kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu

27
tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan (UU No. 2 Tahun 1989), sarana penunjang proses kegiatan belajar

mengajar dinamakan “sumbre daya pendidikan”. Pada pasal 35 di sebutkan bahwa

“ setiap satuan pendidikan jalur pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh

pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar” . Pada

penjelasan selanjutnya dinyatakan antara lain: “pendidikan tidak mungkin

terselanggara dengan baik bila para tenaga kependidikan maupun siswa tidak

didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan

belajar mengajar yang bersangkutan.

Daryono ( 2018) mengemukakan bahwa perpustakaan dapat pula diartikan

sebagai tempat kumulan buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan

sebagai media belajar siswa. Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang ada

dilingkungan sekolah, maka secara umum perpustakaan sekolah adalah suatu unit

kegiatan yang berada di linkungan sekolah yang di kelola secara profesional untuk

memberikan informasi kepada penggunaanya.

Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat mendidik dirinya secara

berkesinambungan, dan dapat menumbuhkan minat baca. Perpustakaan sekolah

sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:

a. Perpustakaan sekolah Merupakan Sumber belajar di linkungan sekolah.

b. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran.

c. Perpustakaan sekolah merupakan sumber untuk menunjang kualitas

pendidikan dan pengajaran,

28
d. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan

siswa dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca,

menulis, berpikir dan berkommunikasi.

Menurut beberapa para ahli diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa

perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada di lingkungan sekolah.

Perpustakaan sekolah merupakan pusat terkumpulnya berbagai bahan pustaka

untuk menambah wawasan, informasi, dan untuk mendukung berlangsungnya

kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

2.1.5 Masa Pandemi Covid-19

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pandemi adalah wabah

yang berjangkitan serempak dimana-mana atau meliputi geografi yang luas.

Artinya Virus Corona telah diakui menyebar luas hampir ke seluruh dunia.

Sedangkan menurut WHO (world Health Organization) Pandemi sebagai situasi

ketika populasi seluruh dunia ada kemungkinan akan terkena infeksi dan

berpotensi sebagaian dari mereka jatuh sakit.

Dari pendapat diatas disimpulkan bahwa pandemi Covid-19 adalah wabah

virus atau penyakit yang menyebar dengan luas keseluruh wilayah maupun

negara-negara seluruh dunia dengan cepat dan dapat mudah menular.

Memungkinan akan terkena infeksi serta akan jatuh sakit.

2.1.6 Model AIDA

29
Dalam kegiatan promosi membutuhkan sebuah konsep yang dapat

membantu perpustakaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan, salah satunya

dengan menggunakan elemen AIDA ( Attention Interest, Desire, Action,). Qalyubi

(2003) mengungkapkan bahwa terdapat beberapa unsur tingkatan dalam

pengenalan produk kepada khalyak seperti Attention atau Perhatian, Interest atau

Ketertarikan, Desire atau Keinginan, dan Action atau tindakan. Kotler dan Keller

(2015) menjadi ketertarikan minat dan mengambil tindakan. Konsep AIDA ini

sebagai alat promosi yang dapat Menarik perhatian, mendorong minat,

membangkitkan keinginan dan menghasilkan tindakan menurut Kotler dalam

Steffenie (2013) menjalskan bahwa:

“Pesan yang efektif harus mengandung pesan yang ideal yaitu : Ideally
The Message should gain attention hold interest, arouse desirem and elicit action
(AIDA) model “
ungkapan tersebut menjelaskan bahwa pesan yang efektif memenuhi

karakteris harus menimbulkan perhatian (Attention) sebuah informasi memenuhi

karakteristik haru menarik perhatian sasaranya, baik pembaca, pendengar atau

permirsa. Untuk itu sangat diperlukan gambar atau tulisan yang menyolok, sera

kata-kata yanng mengandung janji yang memberikan keistimewaan.

Menimbulkan minat (Interes ). Maksudnya informasi yang disampaikan harus

dapat mennimbulkan perasaan ingin tahu lebih jauh sehingga konsumen mau

melihat atau membaca. Menimbulkan keinginan (Desire) kebutuhan atau

keinginan untuk memiliki, Memakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan.

Membuat tindakan (Action ), Upaya yang telah dilakukan untuk membujuk

konsumen agar segera melakukan tindakan, selanjutnya apabila konsumen puas

30
dengan promosi yang dilakukan maka akan terjadi pembelian terhadap produk

yang ditawarkan.

Dengan menggunakan konsep AIDA dapat melihat bagiamana kepuasan

pengguna dari promosi-promosi yang telah diadakan perpustakaan dan bagaiman

sebuah perpustakaan menyampaikan informasi atau pesan yang baik kepada

pengguna, sehingg dapat menimbulkan Attention, (Perhatian), interest

(ketertarikan), Desire (Keinginan), Action ( tindakan) terhadap promosi yang

telah disampaikan perpustakaan.

2.1.7 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama, Tahun
No Hasil Persamaan Perbedaan
dan Judul

1. Humaida Penelitian ini. Persamaan Perbedaan dengan


(2017) Menggunakan penelitian saat ini penelitian saat ini
Pengaruh metode deskriptif adalah membahas adalah
Promosi kuantitatif dengan tentang menggunakan
Perpustakaan menggunakan bagaimana deskriptif
melalui Media analisis linear pemanfaatan kualitatif yakni
Sosial sederhana sebagai media sosial dengan teknik
Terhadap alat statistik dengan sebagai media observasi,
Pemanfaatan dibantu software promosi wawancara, dan
perpustakaan SPSS ver. 16. perpustakaan dokumentasi.
di Menunjukan bahwa karena media penelitian ini
perpustakaan promosi sosial dapat membahas
kementrian perpustakaan mempermudah promosi
Perindustrian melalui media komunikasi perpustakaan
RI. sosial terhadap sesama melalui media
pemanfaatan penggunanya. sosial di Masa
perpustakaan Yaitu Pandemi Covid-
adalah tinggi dan memberikan 19 dan

31
promosi layanan informasi dilaksanakan di
perpustakaan pada MAN 1 Kendari
melalui media pemustakanya
sosial sangat
mempengaruhi
terhadap
pemanfaatan
perpustakaan bagi
pengunjung
perpustakaan
kementerian
perindustrian RI.

2. Diva Thea Menggunakan jenis Yaitu Perbedaan dengan


Theodra Ismail penelitian menggunakan penelitian ini
(2021) deskriptif dengan metode penelitian adalah
Analisis pendekatan deskriptif dengan mempromosikan
Elemen AIDA kualitatif. pendekatan perpustakaan
pada Media Menunjukan kualitatif. Dengan MAN 1 Kendari
sosial bahwasanya upaya menggunakan dengan melalui
Instagram promosi yang Model AIDA media sosial
Sebagai Media dilakukan Dinas sebagai teori seperti Facebook,
Promosi Arsip dan pendukung WhatsApp dan
Perpustakaan perpustakaan penelitian ini Youtube. Ini
di Dinas Arsip Kabupaten yang akan tertuju penutupan
dan Bandung melalui penyebarluasan layanan
Perpustakaan media sosial informasi yang perpustakaan di
Kabupaten Instagram disampaikan Masa Pandemi
Bandung @disarpus_kab. melalui media Covid-19
Bandung dapat sosial yang mengakitbatkan
dikatakan kurang digunakan oleh pemanfaatan
memenuhi elemen perpustakaan layanan beralih
AIDA yakni fungsi dari
attention. manual, semi
Kurangnya online menjadi
pemilihan konten full Daring.
layout dan desain
grafis dalam
unggahan yang
terdapat pada akun

32
instagram
@disarpus_Kab.ba
ndung.

3. M. Abdul . Penelitian ini Persamaan Penelitian ini


Malik Zuhri, menggunakan Penelitian saat ini membahas
Lydia kualitatif dengan menggunakan tentang
Christiani pendekatan studi kualitatif yakni pemanfaatan
2019 kasus. Teknik dengan teknik media sosial yang
Pemanfaatan pengolahan dan observasi, digunakan oleh
Media Sosial analisis data wawancara, dan perpustakaan
Instagram menggunakan dokumentasi. seperti Whatsapp,
Sebagai Media model analisis data Penelitian ini facebook dan
Promosi Miles and membahas Youtube sebagai
library Based Huberman, yaitu tentang media promosi
Commnunity ( reduksi data, pemanfaatan perpustakaan
Studi Kasus penyajian data, dan media sosial MAN 1 Kendari
Komunitas penarikan dalam di masa Pandemi
Perpustakaan kesimpulan. Hasil mendukung Covid-19.
Jalanan Solo penulisan skripsi promosi
@ Koperjas) ini, disimpulkan perpustakaan
bahwa dengan tujuan
pemanfaatan Media untuk dapat
Sosial Instagram mengatahui
Merupakan layanan yang ada
Langkah yang tepat dan dapat
sebagai media memanfaatkan
promosi Library fasilitas
Based Community perpustakaan
oleh Komunitas secara efektif dan
perpustakaan efisien.
Jalanan Solo.

2.2 Kerangka Pikir

Dalam kegiatan promosi membutuhkan sebuah konsep yang dapat membantuk

perpustakaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan, Adapun teori yang tepat

dalam penelitian ini yang dapat diamati dengan menggunakan pendekatan Teori

33
Yang dapat diamati dengan menggunakan teori AIDA yang dikemukakan oleh

Kotler dan Keller (2009: 186). AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) yang

merupakan satu pesan yang harus mendapatkan perhatian, menjadi ketertarikan

minat dan mengambil tindakan. Kotler dan Keller (2015) mengungkapkan AIDA

ini sebagai alat promosi yang dapat menarik perhatian, mendorong minat,

membangkitkan keinginan dan menghasilkan tindakan. Menurut Keller (2007)

AIDA terdiri dari :

1. Attention ( Perhatian)

Dalam Mempromosikan Produk atau jasa, iklan harus menarik

perhatian khalayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa.

2. Interest (Minat)

Setelah perhatian dari sasaran, selanjutnya penyedia jasa atau

produk harus memikirkan bagaiman caranya agar sasaran dapat lebih

berminat dan merasa ingin tahu jauh terkait promosi yang menarik

perhatian. Untuk itu, sasaran perlu di rangsang agar lebih berminat dan

mengikuti pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata

yang bersifat mengajak orang untuk tahu lebih lanjut.

3. Desire (Keinginan)

Apabila sasaran telah memiliki minat untuk mengingikan produk

atau jasa dipromosikan, maka promosi tersebut berhasil untuk menarik

sasaran agar menggunakan produk dan jasa tersebut. Keinginan sasaran

untuk memiliki, memakai, menikmati atau melakukan sesuatu harus

dibangkitkan dengan kalimat-kalimat tertentu.

34
4. Action (Tindakan)

Pada poin ini, penyedia jasa atau produk harus dapat membujuk

konsumen agar sesegera mungkin untuk memutuskan tindakan pengguna

produk atau jasa yang dipromosikan dalam hal ini perlunya pemilihan kata

perintah yang tepat agar pada promsi dilihat dan didengarkan oleh sasaran.

Dengan demekian sasaran tidak akan ragu dalam mengambil keputusan

untuk menggunakan produk atau yang ditawarkan.

Adapun dalam Penelitian ini bertujuan untuk pemanfaatan media sosial

dalam mendukung promosi perpustakaan MAN 1 Kendari di Masa Pandemi

Covid.19. yang hanya akan tertuju kepada penyebarluasan informasi yang di

sampaikan melaui pesan media sosial yang digunakan oleh perpustakaan agar

dapat mengetahui layanan yang ada dan dapat memanfaatkan fasislitas

perpustakaan secara efektif dan efisien. Dengan adanya promosi perpustakaan

dapat meningkatkan minat kunjungan untuk datang ke perpustakaan.

35
Berikut Bagan Kerangka Pikir Peneliti

Gambar 2.3 : Bagan Kerangka Pikir

Bagan 2.1. Kerangka Pikir

Analisis pemanfaatan Media Sosial dalam mendukung promosi


perpustakaan Man 1 Kendari di Masa Pandemi Covid-19

Media sosial
1. WhatsApp
2. Youtube
3. Facebook

Promosi perpustakaan

1. Koleksi
2. Pelayanan

Model AIDA

(Attention, Interest, Desire, Action)

Kotler & Keller (2007)

Sumber: Modifikasi Penulis, 2022

36
BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di perpustakaan sekolah MAN 1 kendari provinsi

sulawesi tenggara. alasan peneliti untuk pengambilan lokasi penelitian ini

mengingat bahwa media sosial saat ini banyak diminati karena media sosial

memiliki fitur untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan pengguna

lainnya. sehingga perpustakaan dapat memanfaatkannya sebagai media promosi,

dengan melakukan menyebarluaskan informasi untuk memenuhi kebutuhan siswa

MAN 1 Kendari di Masa Pandemi Covid.19.

1.2 Subjek dan Informan Penelitian

1.2.1 Subjek penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah pengguna perpustakaan yang

ada di Man 1 kendari.

1.2.2 Informan Penelitian

Adapun informan dalam penelitian ini ialah berjumlah 6 orang

yang terdiri dari 3 staf perpustakaan dan 3 orang pemustaka. jumlah

informan di tetapkan secara di sengaja oleh peneliti.

1.3 Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

Purposive sampling ( secara di sengaja ) yaitu dengan cara orang tertentu yang

mewakili subyek penelitian. Dalam penelitian ini penentuan informan ditetapkan

37
segaja yakni, informannya adalah pustakawan dan pemustaka. Dengan alasan

bahwa yang bersangkutan mengetahui dan memahami betul inti permasalahan.

1.4 Jenis dan Sumber Data

1.4.1 Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kualitatif. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh berdasarkan pada

bahan informasi atau temuan objek yang diteliti mengenai keadaan

yang ada di lapangan dalam penelitian ini adalah peniliti menggunakan

data kualitatif yaitu data yang berdasarkan atas segala informasi dan

keterangan yang diberikan oleh informan yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti.

1.4.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini meliputi:

1. Data Primer, yakni, data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber

pertama dilokasi penelitian tanpa melalui perantara, jenis data ini seperti

informasi yang diperoleh secara langsung dari informan yaitu: para

pustakawan dan pemustaka yang berada di Perpustakaan MAN 1 Kendari.

2. Data Sekunder, yakni data yang di peroleh peneliti tidak secara langsung

dari lapangan, hal ini dapat berupa data yang diperoleh dengan cara

membaca, mempelajari, dan memahami melalui media lain yang

bersumber dari Media Sosial, catatan dalam bentuk buku-buku, dan jurnal

perpustakaan yang mendukung penelitian ini.

38
1.5 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dalam rangka memperoleh data yang

lengkap dan akurat sehingga dapat memberi gambaran dan informasi yang terkait

dengan penelitian ini. Metode yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data

adalah metode penelitian lapangan (field research) Penelitian lapangan adalah

suatu metode yang digunakan dalam mengumpulkan data yakni, dalam metode ini

penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui:

1. Observasi

Observasi merupakan teknik pengumpulan data mempunyai ciri

yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Teknik

pengumpulan data dengan observasi biasanya bila penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam

dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar, Sugiyono (2005:

166). Observasi yang dilakukan oleh penulis secara sengaja perlu

sehubungan dengan masalah penelitian.

2. Wawancara

Esterberg (sugiyono, 2010:217), menyatakan bahwa wawancara

adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu, jadi dengan teknik ini peneliti melakukan

wawancara langsung atau bertatap muka terhadap responden agar

menjawab pertanyaan-pertanyaan lisan maupun tulisan yang berkaitan

dengan masalah yang akan di teliti, dengan tujuan mendapatkan data

39
yang semaksimal mungkin untuk dapat dijadikan dalam pengambilan

kesimpulan oleh peneliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu sejumlah fakta dan data yang tersimpan dalam

bentuk surat, catatan harian, laporan, foto dan sebagainya. Teknik

dokumentasi akan peneliti lakukan sebagai pelengkap dari teknik

observasi dan wawancara.

3.6 Teknik Analisi Data

Menurut Sugiyono (Iskandar, 2008: 221), analisis data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil

pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan dalam unit-unit,

melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan

mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami

oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisi data yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu

mendeskripsikan data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambara, dan bukan

angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan, dokumen dan

sebagainya. Kemudian dideskripsikan sehinggga dapat memberikan kejelasan

terhadap kenyataan atau realitaas. Tehnik analisi data yang digunakan sudah jelas,

sehingga memudahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan

dalam proposal. Aktivitas dalam analisis data yaitu :

40
e. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan. Pengabstrakan, dan tranformasi data “kasar” yang

muncul dari catatan lapangan. Reduksi dilakukan sejak pengumpulan

data, dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema,

menulis memo, dan lain sebagainya, dengan maksud menyisihkan data

atau informasi yang tidak releven, kemudian data tersebut diverivikasi.

f. Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan kegiatan akhir

penelitian kualitatif. Peneliti harus sampai pada kesimpulan dan

melakukan verifikasi, baik dari segi maupun kebenaran kesimpulan yang

disepakati oleh tempat penelitian itu dilaksanakan.

3.7 Desain Operasional Penelitian

Desain operasional merupakan defini yang berdasarkan atas sifat-sifat

variabel yang diamati defini operasional mencakup hal-hal yang penting dalam

penelitian yang memberikan penjelasan. Definisi operasional bersifat spesifik,

rinci, tegas dan pasti yang menggambarkan karakteristik variabel-variabel dan

hal-hal yang dianggap penting berikut matrix desain operasional.

41
Tabel. 3.1 Tabel Desain Operasional Penelitian

Unit Analisis Struktur Kerangka Analisis Teknik

Pengumpulan Data

1. Media sosial 1. whatsApp - Observasi


youtube
2. Promosi - Wawancara
Facebook
perpustakaan - Dokumentasi
2. Koleksi
Pelayanan

3.8 Konseptualisasi

Konseptualisasi adalah pembentukan konsep dengan beritik tolak

pada gejala-gejala pengamatan, proses secara individual, kemudian

merumuskannya ke dalam bentuk konsep. Konseptualisasi dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. WhatsApp adalah aplikasi chatting yang memungkinkan penggunaannya

untuk berbagi file dan gambar, serta melakukan panggilan suara dan

video call secara gratis.WhatsApp juga dapat dimanfaatkan sebagai alat

promosi yang efektif namun sifatnya personal. Dalam hal ini Melalui

WhatsApp, perpustakaan MAN 1 Kendari dapat menyampaikan

informasi terkini tentang perpustakaan. Berita terbaru dan kondisi terkini

masuk dalam WhatsApp.

42
2. Youtube, adalah salah satu layanan berbagi video di internet yang paling

populer saat ini. Youtube menjadi mesin pencari terbesar kedua dunia

setelah google. Maka memilih video sebagai alat promosi merupakan

pilihan yang bijak. Perpustakaan MAN 1 Kendari juga memilih Youtube

sebagai sarana promosi dan komunikasi dengan para pengguna. Melalui

Youtube, perpustakaan MAN 1 kendari dapat memanfaatkan untuk

membagi informasi mengenai sekilas informasi mengenai perpustakaan,

suatu kegiatan, layanan terbaru dan lain sebagainya.

3. Facebook, adalah sarana yang digunakan perpustakaan dalam

menyebarluaskan, membagikan dan menerima informasi baik itu

bermanfaat untuk para pengguna akun media sosial facebook maupun

perpustakaan. Dalam Hal ini Perpustakaan MAN 1 kendari pun harus

memiliki facebook dan mampu menampilkan produk dan layanan serta

dapat menjalin komunikasi dengan para pemustaka.

4. Koleksi, dalam penelitian ini perpustakaan Madrasah Aliyah Negeri 1

Kendari dapat dikelompokkan pada beberapa jenis, yaitu buku paket,

buku penunjang, buku cerita/novel, kamus, dan buku referensi, buku

paket merupakan bahan koleksi yang cukup banyak karena disesuaikan

dengan jumlah mata pelajaran yang di pelajari siswa di dalam kelas.

5. Layanan, merupakan penerapan yg dilakukan oleh perpustakaan, dalam

Hal ini memanfaatkan layanan perpustakaan MAN 1 Kendari tanpa

harus datang ke perpustakaan, seperti penyediaan koleksi, layanan

sirkulasi, referensi penyelenggaraan kegiatan secara online.

43
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Adapun Gambaran umum Lokasi penelitian yaitu sebagai berikut:

4.1.2 Sejarah Singkat Perpustakaan MAN 1 Kendari

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari merupakan madrasah yang cukup maju

dengan lahan yang cukup luas, bangunan permanen yang cukup lengkap dan

jumlah siswa, guru, dan tenaga administrasi yang cukup. Hal tersebut disebabkan,

keberadaaan madrasah sudah cukup lama sejak berdirinya tahun 1972 dengan

nama PGAN 6 tahun kemudian beralih fungsi sebagai Madrasah Aliyah negeri

tahun 1990, juga status model pada tahun 1998, yang berfungsi sebagai

percontohan, pusat sumber belajar, dan pemberdayaan madrasah yang ada di

sekitarnya. Mulai tahun ajaran 2012/2013, telah berganti status dari MAN Model

menjadi MAN Unggulan.

Pada tahun 2013 MAN 1 Kendari, telah membangun gedung yang di

peruntukan khusus perpustakaan madrasah, Gedung tersebut terletak antara

gedung kantor dengan ruangan kelas. Gedung tersebut terdiri atas empat ruangan,

dan masing-masing ruangan digunakan untuk ruangan petugas perpustakaan,

ruangan petugas perpustakaan, ruangan koleksi dan ruangan baca, ruangan

referensi dan ruangan toilet. Ruangan perpustakaan digedung baru ini

dimanfaatkan untuk ruangan kelas. Tahun 2015 disempurnakan dengan Nama

44
Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari. dan sampai saat ini perpustakaan

tersebut telah dipimpin oleh kepala perpustakaan yaitu Muzrin Imu, S.Pd., M.Pd.

1. Visi dan misi Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari

a. Visi Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

“ Menjadi Perpustakaan Madrasah Sebagai pusat sumber ilmu

pengetahuan dan informasi”

b. Misi Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

1. Perpustakaan Madrasah Sebagai Tempat Rekreasi Ilmiah.

2. Perpustakaan Madrasah Sebagai pusat belajar.

3. Perpustakaan Madrasah sebagai Pusat layanan Informasi berdasarkan

perkembangan ilmu pengetahuan.

c. Fungsi Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

1. Pusat sumber belajar

2. Pusat kegiatan literasi informasi

3. Pusat penelitian

4. Pusat kegiatan baca membaca

5. Tempat kegiatan kreatif, imajinatif, inspiratif dan menyenangkan

d. Tujuan perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

Perpustakaaan sekolah menengah atas/ Madra4. sah alyah Negeri 1

Kendari Bertujuan mengembangkan dan Meningkatkan minat baca,

literasi informasi, bakat dan kecerdasan (intelektual, emosional dan

spiritual) ketenagaan, layanan dan promosi perpustakaan yang terintegrasi

dengan kurikulum.

45
3. Struktur Organisasi Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari

Pelaksanaan suatu organisasi akan lebih mudah jika dibentuk suatu

struktur organisasi. Struktur organisasi adalah kerangka hubungan antar satuan

yang didalamnya terdapat pejabat, tugas, wewenang dan tanggung jawab, yang

masing-masing memiliki peranan tertentu dalam kesatuan yang utuh.

Setiap perpustakaan, baik kecil maupun besar, perlu diatur dan ditata baik,

sehingga pelaksanaan kegiatan kerjanya dapat berjalan dengan efesien dan efektif.

Pengetahuan tentang seluk beluk susunan, pelaksanaan, dan teknik

kepustakawanan disebut organisasi dan administrasi perpustakaan. Semua kepala

perpustakaan dan kepala unit kerja dalam perpustakaan perlu memiliki

pengetahuan dan keterampilan bidang organisasi dan administrasi perpustakaan

sehingga dapat melaksanakan tugas pimpinan dengan baik. Struktur organisasi

mikro adalah penegasan dan penggambaran tentang maca, kedudukan, linkup,

system, dan kewenangan secara hierarki dari unit kerja yang tercakup dalam unit

kerja perpustakaan Darul ‘ilmi MAN 1 Kendari.

Struktur organisasi dilakukan untuk memberi wadah, tujuan, misi, tugas

pokok dan fungsi, yang diselenggarakn agar memungkinkan berlangsung secara

terus menerus, maka harus dikembangkan agar memungkinkan berlakunya

fungsionalisasi yang menjadi landasan peningkatan efesiensi dan efektifitas

organisasi. Fungsionalisasi memerlukan orang-orang yang harus berkerja sama

tersebut atau secara fungsional bertanggung jawab atas suatu bidang dalam

46
organisasi yang memerlukan kerja sama dengan pemegang tanggung jawab

bidang lain.

Bagan 4.1

Struktur Organisasi Perpustakaan Darul ‘Ilmi Man 1 Kendari

KEPALA MAN 1 KENDARI

La Tangkalalo, S. Pd., M. Pd.

KEPALA PERPUSTAKAAN

Muzrin Imu, S.Pd., M.Pd.

UNIT LAYANAN TEKNIS

1. Arsyi, A.Md.
2. Tarfan Hisa, S.Pd

UNIT TATA USAHA UNIT LAYANAN PEMBACA

1. Hartini, S.Pd. 1. Wa Nur Kaydan, S.sos


2. Hamriani 2. Dwi Widiyanti

4. Tugas dan Fungsi Pengelola Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari

Tugas Kepala Perpustakaan disebutkan pada papan potensi MAN 1

Kendari bahwa Kepala Perpustakaan Membantu Kepala Madrasah dalam

Kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

47
a. Perencanaan buku-buku/ bahan pustaka/ media elektorinika

b. Penyusunan pelayanan perpustakaan

c. Perencanaan pengembangan perpustakaan

d. Pemeliharaan dan perbaikan buku-buku, bahan pustaka, dan media

elektronika

e. Inventarisasi dan pengadiministrasian buku-buku, bahan pustaka, dan

media

f. Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya,

serta masyarakat.

g. Penyimpanan buku-buku, bahan pustaka, dan media elektronika

h. Menyusun tata tertib perpustakaan

i. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

a. Bidang Layanan:

1. Melakukan pendataan pengunjung/Pembaca bahan pustaka di

perpustakaan

2. Melayani prosess peminjaman dan pengembalian buku/referensi

perpustakaan Madrasah

3. Melaksanakan pembuatan grafik pengunjung/ pembaca

4. Melaksanakan proses peringatan, tagihan dan denda/ sanksi bahan

pustaka

5. Melaksanakan proses penggunaan koleksi Non Books Materialis

6. Melaksanakan proses layanan baca majalah/surat kabar

7. Melaksanakan proses penetaan kembali bahan pustaka di rak

48
8. Mengadakan pembinaan minat baca kepada peserta didik

9. Memberikan bantuan informasi dan publikasi bahan pustaka kepada

semua pihak

10. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

b. Bidang Tata Usaha/ Administrasi:

1. Melaksanakan administrasi umum perpustakaan madrasah

2. Melayani pembuatan kaertu anggota, bebas pustaka, dan aneka brosur

perpustakaan

3. Melaksanakan pembuatan blanko perpustakaan

4. Menyelesaikan urusan surat menyura hingga sampai pada

pengirimannya

5. Menyelesaikan urusan keuangan, mencangkup pencatatan pemasukan,

pengeluaran dan pertanggung jawabannya

6. Menyelesaikan urusan personalia perpustakaan madrasah

7. Mengelola perlengkapan perpustakaan madrasah, meliputi pengadaan,

pemeliharaan, penyaluran, invetarisasi, dan penghapusan bahan

perpustakaan madrasah

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

5. Tata Tertib Pengguna/ Pengunjung Perpustakaan “Darul ‘Ilmi MAN 1

Kendari

1. Perpustakaan madrasah buka pada:

a. Hari Senin s/d jum’at mulai pukul 07.00s s/d 15.00 wita dan pukul

19.00 s/d 21.30 wita.

49
b. Hari Sabtu mulai pukul 07.00 s/d 15.00 wita.

2. Setiap pengunjung harus memasuki ruangan perpustakaan dalam kondisi

tertib, tenang dan tidak membuat kegaduhan.

3. Setiap siswa tidak diperkenankan membawa tas dalam ruangan

perpustakaan.

4. Setiap pengunjung harus berpakaian rapi dan tidak menggunakan sepatu di

dalam ruang perpustakaan.

5. Setiap pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan/minuman ke

dalam ruang perpustakaan.

6. Setiap pengunjung tidak diperkenankan berbaring/ tidur diruang baca atau

di ruang layanan.

7. Setiap siswa diwajibkan memiliki kartu perpustakaan (grartis) dan tidak

diperbolehkan meminjam buku apabila kartu tidak dilengkapi foto atau

dengan menggunakan kartu orang lain.

8. Bagi siswa yang kartu perpustakaannya rusak/ hilang diwajibkan

mengambil kartu perpustakaan baru dan akan dikenakan sanksi/ denda Rp.

5.000,- (lima ribu rupiah ) kartu.

9. Setiap peminjam hanya diperbolehkan meminjam buku maksimal 3 (tiga)

eksamplar dan wajib mengembalikan maksimal 5 (lima ) hari setelah

peminjaman.

10. Setiap peminjam yang terlambat mengembalikan buku pinjaman akan

dikenakan sanksi/ denda sebesar Rp. 2.000,- ( dua ribu rupiah ) Perhari/

buku.

50
11. Bagi siswa yang akan meminjam buku untuk dipakai di kelas wajib

mensertakan surat keterangan yang ditandatangani oleh guru mata

pelajaran yang bersangkutan.

12. Bagi guru yang memberi tugas kepada siswa untuk belajar/ membaca di

perpustakaan secara kolektif di haruskan untuk mendapingi siswanya

tersebut.

13. Buku yang rusak/ hilang akibat perbuatan peminjam/ pemakai wajib

diganti atau dibayar sesuai harga buku yang rusak/ hilang tersebut.

14. Peminjaman dan pengembalian buku tidak dilayani setelah bel

pembelajaran berakhir.

15. Setiap pengunjung wajib menjaga kebersihan dan kenyamanan ruang/

linkungan perpustakaan.

16. Setiap pengunjung atau pengguna perpustakaan diwajibkan untuk

mematuhi tata tertib yang berlaku.

6. Program Kerja Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari

Rencana Kerja perpustakaan sekolah yang tertuang dalam prgogram kerja

perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan

sekolah, tujuan istitusi, viri dan misi sekolah. Hal ini disadari oleh kepentingan

bersama untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang efektif dan

efesien.

1. Merencanakan program perpustakaan

a. Merencanakan program pengembangan

b. Merencanakan pengembangan sarpas

51
c. Merencanakan progra SDM

d. Merencanakan anggaran

e. Merencanakan program promosi perpustakaan

2. Melaksanakan program perpustakaan

a. Melaksanakan program pengembangan koleksi

b. Melaksanakan pengembangan sarpas

c. Merealisasikan anggaran

d. Menginventarisasi buku perpustakaan

e. Mengawasi peminjaman buku

f. Mengoptimalkan penyusunan buku sesuai sistem klasifikasi

g. Mendata pengunjung/ pengguna perpustakaan dalam bentuk grafik

3. Mengevaluasi program perpustakaan

a. Mengevaluasi program pengembangan koleksi

b. Mengevaluasi pengembangan sarpras

c. Mengevaluasi anggaran

d. Mengevaluasi buku/ koleksi perpustakaan

e. Mengevaluasi keluar masuknya buku/koleksi dari peminjaman

4. Mengembangkan koleksi perpustakaan

a. Menyusun pengembangan koleksi

b. Melakukan survey kebutuhan koleksi pengguna perpustakaan

c. Menyeleksi koleksi sesuai dengan kebijakan pengembangan koleksi

d. Mengkoordinasikan pemilihan bahan perpustakaan bekerja sama

denagan guru/tenaga pendidik

52
e. Memilih koleksi yang beragam untuk memenuhi kebutuhan guru/tenaga

pendidik

f. Memilih koleksi yang beragam untuk memenuhi kebutuhan kurikulum

g. Melakukan pengadaan bahan perpustakaan

7. Sarana dan Prasarana Perpustakaan Darul ‘Ilmi Man 1 Kendari

Sarana dan Prasarana Perpustakaan sangat berperan penting dalam

penentuan situasi dan kondisi perpustakaan. Sarana dan Prasana perpustakaan

adalah semua peralatan dan perlengkapan pokok dan penunjang agar perpustakaan

dapat berjalan dengan baik sutarno, (2003, 110).

Adapun yang dimaksud sarana dan prasarana dalam hal ini yaitu

gedung/ruangan, perabot, perlengkapan/ peralatan dan berbagai fasilitas lainnya

untuk menunjang pelaksanaan berbagai tugas dan fungsi yang ada di perpustakaan

Darul’ilmi MAN 1 Kendari Sebagai barikut:

1. Tanah

Yang dikuasai Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari adalah

seluas 480 Meter persegi.

2. Bangunan

Gedung Perpustakaan Darul ‘ilmi MAN 1 Kendari memiliki luas

bangunan 240 meter persegi.

3. Koleksi Bahan Pustaka

Koleksi perpustakaan MAN 1 Kendari memiliki koleksi bahan

pustaka sekitar 11. 706 buku penunjang/ pengayaan, 622 buku bacaan

53
fiksi, 3.515 buku referensi, 17. 221 buah buku pelajaran/ buku paket

koleksi dari berbagai bidang ilmu, sehingga total koleksi perpustakaan

MAN 1 Kendari berjumlah 33.064 koleksi.

4. Fasilitas Perpustakaan Darul’ Ilmi MAN 1 Kendari

Fasilitas yang menunjang kegiatan pembelajaran agar terciptanya

proses pembelajaran yang menyenangkan maka perpustakaan MAN 1

menyediakan fasilitas penunjang pembelajaran.

Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari juga sedang

mengembangkan pelayanan bagi pembaca terutama dari kalangan siswa

degnan melengkapi rak buku sebanyak 16 buah, meja baca sebanyak 6

buah, rak surat kabar, kipas angin, dan AC masing-masing berjumlah 1

buah dan komputer berjumlah 3 buah. Fasilitas hotspot Internet juga telah

tersedia untuk melengkapi pelayanannya.

8. Layanan Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari

Jenis layanan Yang digunakan oleh Perpustakaan MAN 1 Kendari yaitu

sebagai berikut:

a. Layanan sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan layanan peminjaman/ Pengembalian

koleksi perpustakaan. Layanan sirkulasi ada di semua jenis perpustakaan.

Layanan peminjaman koleksi merupakan layanan yang memungkinkan

pengguna perpustakaan untuk meminjam koleksi yang tersedia di

perpustakaan untuk di baca ditempat, di fotokopy, dan di bawa pulang

dalam waktu beberapa hari.

54
Layanan ini di berikan kepada para pemustaka dalam peminjaman

maupun pengembalian koleksi perpustakaan untuk memanfaatkan koleksi

perpustakaan, maka pengguna terlebih dahulu harus menjadi anggota

perpustakaan.

b. Layanan referensi

Layanan referensi merupakan pelayanan pemberian bantuan

kepada pengguna perpustakaan untuk menemukan informasi dengan cara

menjawab pertanyaan menggunakan koleksi referensi, erta memberikan

bimbingan untuk menemukan memakai koleksi perpustakaan.

c. Layanan Pembuatan kartu anggota diwajibkan bagi siswa/siswi baru

menjadi anggota perpustakaan.

d. Layanan Audio Visual

Audio Visual secara harfiah yaitu pandang dan dengar, namun

dalam pengertiannya Audio Visual Media informasi berupa film, tape dan

bahan elektronik lainnya yang menggunakan media pendengaran dan

visual. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan

unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik

karena meliputi suara dan gambar.

Media Audio Visual di Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari

sudah ada dan berjalan baik. Bisa digunakan untuk ruang diskusi,

Digunakan untuk menyampaikan untuk persan pembelajaran. Adanya

Audio Visual memungkinkan Pemustaka untuk dapat menerima pesan

55
pembelajaran melalui pendengaran, sendankan unsur visual memungkina

menciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.

e. Layanan Internet

Layanan internet ini dilakukan dengan cara menyediakan ruang dan sarana

layanan audio visual berupa koleksi bentuk mikro, foto, video, televisi dan

radio. Pemutaran film, slide atau film strip dapat dilakukan pada jam- jam

tertentu dengan materi film cerita, film ilmu pengetahuan maupun film

dokumenter. Lebih luas lagi perpustakaan dapat menyediakan layanan

multimedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai, kehususnya akses

terhadap koleksi digital elektorinik seperti kaset dan CD, DVD yang ada di

perpustakaan untuk mendengarkan musik ataupun meningkatkan kemampuan

bahasa asing, penulusuran inforasi melalui internet, dan lain-lain layanan ini

diharapkan menjadi sarana rekereasi dan hiburan bagi pengunjung

perpustakaan.

Sistem layanan Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari adalah sistem

layanan terbuka yang dimana para pemustaka dapat secara langsung mencari

bahan pustaka yang diinginkan sesuai dengan kebutuhannya. Biasanya bapk dan

ibu guru siswa/siswa datang membaca pada jam istirahat.

9. Jam Operasional Perpustakaan Darul’ Ilmi MAN 1 Kendari


Adapun jam operasional Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari dibuka

setiap hari senin-sabtu . untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

56
Tabel. 4.1.
Jam Operasional Perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari

Hari Jam

Senin- Kamis 07.00 – 15.00 wita & 19.00 - 21.30 wita

Istirahat 12.00- 13.00 Wita

Jum’at 07.00 – 15.00 wita & 19.00 - 21.30 wita

Sabtu 07.00 – 15.00 Wita

Istirahat 12.00- 13.00 Wita

Sumber Data : Perpustakaan Darul’Ilmi Man 1 Kendari

Berikut ini merupakan rekapitulasi data pengunjung tahun 2020 pada

bagian koleksi:

10. Data Kunjungan Perpustakaan Darul ‘Ilmi Man 1 Kendari

Data Pengunjung Perpustakaan Pada Saat Normal dan Pandemi Covid-19

di Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

Tabel 4.2. Data Kunjungan Perpustakaan Darul’ Ilmi MAN 1 Kendari

Bulan
Bulan Bulan April- Bulan
Pengunjung juli-
januari- Desember Januari- Jumlah
perpustakaan desember
maret 2020 2020 Maret 2021
2019
Normal 152 68 - - 220

Pandemi - - - 95 95

Sumber Data : Perpustakaan Darul’Ilmi Man 1 Kendari

57
11. Sumber Dana Perpustakaan Darul’ Ilmi MAN 1 Kendari

Anggaran Perpustakaan sangatlah penting, kita telah mengetahui bahwa

begitu banyak kegiatan di perpustakaan yang memerlukan anggaran untuk

kelancaran kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan. Sumber dan perpustakaan

Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari yaitu:

1.) Sekolah/ Madrasah Menjamin tersedianya anggaran perpustakaan setiap

tahun sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran sekolah di luar belanja

pegawai dan pe meliharaaan serta perawatan gedung.

2.) Sumber anggaran perpustakaan MAN 1 Kendari berasal dari Anggaran

Pedapatan dan Belanja Daerah (APBD) yaitu anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN) atau yayasan dan atau donasi yang tidak

mengikat, termasuk dana dari tanggung jawab sosial korporasi.

12. Jenis Media yang digunakan di perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1

Kendari

1. Facebook

2. Whatsaap

3. Zoom

4. Gmail

4.1.3 Karakteristik Informan

Informan dalam penelitian ini berjumlah 5 orang. Kepala perpustakaan Darul

‘Ilmi MAN 1 Kendari Berusia 53 tahun dan telah menjabat ± 5 tahun, seorang staf

perpustakaan yang berusia 31 tahun dan telah berkerja ± 3 tahun, serta 3 orang

58
siswa kelas 11 dan 12 yang berusia 16 dan 17 tahun yang sering berkunjung di

perpustakaan Darul ‘Ilmi MAN 1 Kendari. Adapun yang menjadi infoman di

perpustakaan tersebut adalah sebagai berikut:

1) Muzrin Imul, S.Pd., M.Pd, Selaku Kepala Perpustakaan Darul’Imi MAN 1

Kendari.

2) Arsyi, A.md, Sebagai staf perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

3) Azzahra Ramadani, Siswa yang berkunjung di Perpustakaan Darul’Ilmi

Man 1 Kendari.

4) Tarfan Hisa, S.Pd sebagai staf perpustakaan Darul’Imli Man 1 Kendari.

5) Suci Eka Pratiwi, Siswa yang berkujung di perpustakaan Darul’Ilmi MAN

1 Kendari

6) Azzahra Zahrani Kifli, Siswa yang berkunjung di Perpustakaan Darul’Ilmi

MAN 1 Kendari.

4.1.4 Pemanfaatan Media Sosial Dalam Mendukung Promosi

Perpustakaan MAN 1 Kendari di Masa Pandemi Covid-19

Untuk mengetahui Analisis Pemanfaatan media sosial Dalam mendukung

Promosi Perpustakaan MAN 1 Kendari di masa Pandemi Covid-19, Peneliti telah

mendapatkan data dengan menggunakan metode Kualitatif yaitu dengan

Mengobservasi dan Wawancara yang dilakukan dengan petugas perpustakaan &

siswa sebagai informan penelitian, kemudian penulis mendeskripsikan dan

membahas tentang hasil temuan yang ditemukan terkait dengan Media sosial yang

digunakan oleh perpustakaan MAN 1 Kendari. Media sosial kerap dijadikan alat

atau media untuk melakukan komunikasi khususnya untuk melakukan promosi.

59
Contohnya media sosial yaitu Twitter, Instagam, facebook, whatsoap . Media

sosial mudah untuk digunakan dan cepat, perpustakaan bisa menjangkau

penggunaanya dalam waktu yang cepat dan efesien. Media sosial dapat menjadi

media bagi pustakawan untuk berpikir inovatif menjadi media bagi pustakawan

untuk berpikir inovatif (out of the box), dan pengontrolan yang mudah terhadap

konten di media sosial oleh admin yang telah ditunjuk. Kemudahan komunikasi

antara perpustakaan dan pengguna merupakan kekuatan utama dari media sosial.

Kelemahan media sosial adalah keterbatasan pada desain, dimana dalam

meggunakan media sosial pengguna harus mengikuti template yang tersedia,

keterbatasan informasi yang dimasukan, Namun banyak kesempatan yang bisa

diambil dari media sosial. Sebagian besar kegiatan promosi di Perpustakaan

Darul’Ilmi MAN 1 kendari adalah untuk mempromosikan koleksi, acara yang

diadakan oleh perpustakaan dan juga himbauan atau pengunguman seputar

layanan perpustakaan. Penekanan dari kegiatan promosi secara tradisional adalah

para pengguna diharapkan akan memanfaatkan perpustakaan. Berbeda dengan

konsep promosi modern. Yang lebih diutamakan adalah bagaimana perpustakaan

tersebut bisa menyesuaikan dengan gaya hidup dan kebutuhan pengguna hal ini

dapat memberikan dampak pada minat pemustaka untuk memanfaatkan

perpustakaan. (Matthews, 2009).

Perpustakaan MAN 1 Kendari telah aktif melakukan promosi layanan

perpustakaan secara online kepada pemustaka/siswa melalui media sosial. Seperti

Facebook, Youtube, & Whatsapp. hal ini di sebabkan karena Para siswa MAN 1

Kendari lebih banyak menggunakan media tersebut di bandingkan media sosial

60
lainnya Berdasarkan hal tersebut, adapun indikator Analisis pemanfaatan media

sosial dalam mendukung promosi perpustakaan MAN 1 Kendari di masa Pandemi

Covid-19 akan membahas 3 hal yaitu: promosi koleksi dan promosi layanan

perpustakaan dalam bentuk media sosial Whatsapp,Youtube,dan facebook.

4.1.4.1 Pemanfaatan Whatsapp promosi layanan perpustakaan

Setelah adanya masa tanggap covid-19 yang membuat perpustakaan harus

menutup layanan fisiknya. Hal tersebut kepala perpustakaan MAN 1 Kendari

mengatakan, selama masa pandemi ini pihaknya tidak mebuka layanan

perpustakaan, namun Arsyi, A.md, selaku staf perpustakaan tetap ditugaskan

untuk mengelola koleksi bahan pustaka, sehingga situasi normal sudah berlaku

para siswa dapat memanfaatkan pelayanan perpustakaan dengan kondisi ruangan

dan koleksi yang bersih dan nyaman.

Dengan mengalihkan ke layanan online sehingga menyebabkan beberapa

perubahan aktivitas pada sosial media. Perubahan layanan perpustakaan MAN 1

Kendari selama masa pandemi Covid-19. Perubahan yang paling banyak

dilakukan adalah pemanfaatan media sosial Whatsapp, facebook dan Youtube.

untuk memberitahukan layanan-layanan mereka dan paling terkini adalah untuk

berinteraksi dengan pengguna mereka. Seperti yang dikatakan oleh kepala

perpustakaan Darul’ilmi MAN 1 Kendari yaitu sebagai berikut:

”Sejauh ini menjangkau, semenjak ada layanan online ini mereka


tertarik untuk memanfaatkannnya dalam waktu yang singkat, media yang
mereka gunakan mungkin mampu untuk menjangkau kita, paling gampang
kan mode komunikasi saat ini melalui media sosial yang ada di handphone
mereka, mereka bisa mengirimkan pertanyaan lewat whatsapp langsung

61
dari genggaman mereka saat itu juga, kalau petugas perpustakaan online
langsung di jawab dan langsung mendapatkan jawabannya jadi secara
kualitas kita menjangkau.”( Wawancara: Muzrin. 29 oktober 2021).
Hal serupa juga disampaikan oleh salah satu staf perpustakaan MAN 1

kendari yaitu:

“perpustakaan Darul’ilmi MAN 1 Kendari memiliki akun facebook


dan tidak menggunakannya untuk promosi, tapi kami memanfaatkan
WhatsaApp untuk membagikan informasi kalau ada kegiatan-kegiatan dan
koleksi terbaru. dengan membuatkan grup whatsapp perpustakaan agar
siswa-siswa mudah mendapatkan informasi baik tentang perpustakaan
ataupun pendidikan, kami hanya memanfaatkan whatsapp sebagai media
komunikasi dan informasi kami ke warga sekolah membuatkan grup
perpustakaan Man 1 Kendari “ (wawancara : Arsyi, 30 oktober 2021)
Dari pernyataan tersebut peneliti dapat mengetahui bahwa ternyata

pemanfaatan media sosial pada pelayanan Perpustakaan MAN 1 Kendari adalah

Menggunakan media sosial untuk menjangkau pengunjung yang sebagian besar

merupakan warga sekolah MAN 1 Kendari yang memang banyak menggunakan

facebook, Whatsapp, dan youtube sebagai media sosialnya. media sosial sebagai

media perantara layanan anggota perpustakaan membuat pengguna mereka lebih

mudah berinteraksi atau bertanya kepada pustakawan karena mendapatkan

informasi langsung dari pelayanan tersebut.

Hal berbeda yang dikatakan oleh seorang pemustaka yang berkunjung di

perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari yaitu sebagai berikut:

“saya tidak mengetahui perpustakaan memiliki akun facebook dan


lebih sering menggunakan Whatsapp. biasanya saya langsung ke
perpustakaan, tapi karena perpustakaan mempunyai Whatsapp jadi untuk
mendapatkan informasi sangatlah mudah.“.( Wawancara: Azzahra, 30
oktober 2021)

62
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa ternyata Perubahan

yang terjadi merupakan perbuhan positif yang dapat dilihat masing-masing sosial

media milik perpustakaan yang lebih aktif membagikan informasi seputar layanan

ataupun membuat inovasi program-program baru dengan memanfaatkan media

sosial.

Adanya pemanfaatan media sosial Whatsapp promosi layanan maka terdapat

pula uraian proses layanan informasi perpustakaan melalui whatsapp, dari

wawancara dengan Bapak ( Tarfan Hisa, S.Pd) mengungkapkan bahwa:

“yang dilakukan oleh Perpustakaan Darul’ilmi MAN 1 Kendari adalah


sebagai proses pengiriman informasi, pemanfaatan whatsapp biasanya
digunakan untuk menyebarkan berita seperti brosur pelatihan-pelatihan atau
lomba-lomba yang dilakukan untuk sekolah biasanya akan disampaikan di
grup whatsapp Perpustakaan MAN 1 Kendari. Respon saya jika ada berita
tentang pelatihan yang dikirim ke grup maka akan saya lihat dulu berita
tersebut ditujukan untuk siapa kemudian jika dipilih untuk mewakilkan
menghadiri pelatihan tersebut maka akan menunggu instruksi dari atasan apa
yang harus dilakukan atau di persiapkan dalam acara pelatihan tersebut.”
(Hasil Wawancara 30 oktober 2021)
Berdasarkan pernyataan yang di ungkapkan oleh staf perustakaan (Tarfan hisa

S.Pd), menggambarkan bahwa pemanfaatan Whatsapp dalam layanan informasi

yaitu dikirim lewat satu orang yang kemudian akan disebarkan kepada petugas

perpustakaan dan anggota lainnya yaitu berupa berita kegiatan yang dikirim ke

dalam grup seperti brosur-brosur, pelatihan, lomba dan lain sebagainya.

Dari hasil Pengamatan peneliti, di Perpustakaan MAN 1 Kendari dalam

Analisis pemanfaatan Whatsapp promosi layanan informasi sudah di terapkan.

Selama masa pandemi covid-19 salah satu perubahan yang terjadi di perpustakaan

MAN 1 kendari yakni layanan secara online. WhatsApp sebagai sarana

63
komunikasi antara pemustaka dengan pustakawan memberikan efek positif,

karena adanya fitur pesan ini dapat mempermudah mendapatkan suatu informasi

yang berkaitan tentang perpustakaan ataupun di luar perpustakaan. namun

penggunaan whatsapp di perpustakaan masih sangat sederhana, yakni masih

menggunakan pesan singkat atas nama pribadi pustakawan.

4.1.4.2 Pemanfaatan Whatsapp promosi koleksi perpustakaan

Whatsapp sebagai salah satu aplikasi yang digunakan di perpustakaan Man 1

Kendari tidak hanya digunakan sebagai pengiriman informasi tetapi juga

digunakan sebagai pengiriman dokumen, gambar, video dan file kegiatan yang

dilakukan perpustakaan. Seperti yang dikatakan oleh petugas perpustakaan Ibu

(Arsyi, A.md) yaitu sebagai berikut.:

“karena whatsapp merupakan salah satu aplikasi media sosial yang sangat
aman dan mudah digunakan untuk melakukan pelayanan bahan perpustakaan
yang nantinya bisa dinikmati oleh siswa secara langsung. Namun tidak semua
layanan di terapkan. Seperti koleksi referensi, koleksi ini jika untuk dipinjam
perlu adanya penanggung jawab dari gurunya sehingga pelajar dapat
membawanya diluar perpustakaan. jadi kalau salah satu siswa menanyakan
tentang koleksi lain kami hanya mengirimkan buku dalam bentuk gambar”. (
Wawancara: Arsyi, 30 oktober 2021)
Dari hasil wawancara tersebut hal yang dibenarkan oleh Kepala perpustakaan

(Muzrin Imu, S.Pd., M.Pd.), dalam wawancara tersebut informan mengatakan

bahwa:

“dengan adanya whatsapp Perpustakaan Man 1 kendari dapat memudahkan


sekolah untuk mendapatkan informasi selama masa pandemi covid-19, namun
untuk layanan koleksi perpustakaan belum dilakukan secara maksimal. Seperti
buku yang diminta para siswa tidak ada dalam bentuk pdf. kami belum
menyediakan koleksi seperti itu, Karena kami belum menerima atau
berkejasama dengan suatu instansi walaupun sudah ada perencanaan dan
persetujuan dari pihak tersebut ”

64
Hal serupa juga dikatakan oleh salah satu siswa yang sering berkunjung

perpustakaan MAN 1 Kendari yaitu:

“saya jarang menggunakan facebook dan lebih sering menggunakan


Whatsapp menurut saya sudah tercapainya tujuannya karena saya sekarang
lebih tahu akan pentingnya perpustakaan sebagai tempat belajar dan
memperoleh ilmu pengetahuan. sekarang saya sering mendapatkan informasi-
informasi dari pihak perputakaan melalui whatsApp” .( Wawancara: suci, 30
oktober 2021)
Berdasarkan hasil wawancara oleh ibu Arsyi, A.Md dan bapak Muzrin

Imu, S.Pd, M.Pd dan salah satu pengunjung perpustakaan. tersebut dapat

mengetahui bahwa pemanfaatan Whatsapp untuk melakukan pelayanan bahan

perpustakaan yang nantinya bisa dinikmati oleh siswa secara langsung. Petugas

perpustakaan. Namun, kendala yang terjadi seperti buku yang diminta para siswa

tidak ada dalam bentuk pdf. Sehingga petugas perpustakaan mengirimkan buku

dalam bentuk gambar agar siswa dapat mengetahui kalau perpustakaan memiliki

buku fisiknya dan dapat berkunjung di perpustakaan tersebut.

Adapun gambar media sosial whatsApp milik perpustakaan MAN 1 Kendari.

Seperti dalam gambar berikut:

65
Gambar: 4.1 WhatsApp Grup Perpustakaan Man 1 Kendari

Gambar 4.1 Media Sosial Whatsapp Perpustakaan Man 1 Kendari


(Sumber Data: Data Sekunder yang diunduh penulis, 29 Oktober 2021)
Berdasarkan gambar 4.1 menjelaskan bahwa dimana perpustakaan MAN 1

Kendari kemudian memanfaatkan media sosial Whatsapp sebagai pelayanan

untuk memenuhi kebutuhan informasi sumber pembelajaran bagi warga sekolah.

Pelaksanaan kegiatan perpustakaan harus tetap terlaksana meskipun dimasa

pandemi. Pemanfaatan Whatsapp ditengah-tengah pelayanan perpustakaan

memberikan efek positif, karena adanya fitur pesan ini dapat mempermudah

komunikasi dan proses sumber pembelajaran bagi sekolah.

4.1.4.3 Pemanfaatan Youtube promosi layanan Perpustakaan

perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari dalam memrpomosikan

perpustakaannya adalah menggunakan Youtube. Yang membedakan youtube

dengan media sosial lainnya adalah menginformasikan kegiatan maupun layanan

dari perpustakaan MAN 1 Kendari berbentuk video yang sudah terdokumentasi.

Seperti yang dikatakan oleh petugas perpustakaan Ibu (Arsyi, A.md) yaitu:

66
“Youtube sangat populer digunakan saat ini, maka pihak perpustakaan
memanfaatkan Youtube sebagai media Promosi Perpustakaan MAN 1
Kendari. membuatkan video online berupa dokumentasi tentang Perpustakaan
MAN 1 Kendari.”( Wawancara: Ibu Arsyi, 29 oktober 2021).
Dari uraian hasil wawancara dengan petugas perputakaan ibu Arsyi, A.md,

dibenarkan oleh Bapak Muzrin, S.Pd., M.Pd selaku kepala perpustakaan tentang

media sosial yang dimanfaatkan oleh Perpustakaan MAN 1 Kendari berdasarkan

wawancara dengan kepala perpustakaan mengungkapkan bahwa:

“Meskipun perpustakaan MAN 1 Kendari belum memiliki website, kami


menggunakan video online seperti Youtube yang berisi tentang informasi
seputar perpustakaan yang nantinya akan disebarkan melalui whatsapp.
Walaupun yg nantinya akan disimpan dalam website sekolah MAN 1 Kendari
agar lebih mudah mencari video tersebut. Pemanfaatan video online ini
mampu membantu meningkatkan pengunjung dan juga mampu
mengefektifitaskan sarana prasarana yang ada pada perpustakaan sehingga
perpustakaan dapat berfungsi sesuai dengan manfaat dan fungsinya”. (
Wawancara: Muzrin. 29 oktober 2021).
Berdasarkan wawancara dari beberapa inorman dapat disimpulkan bahwa

salah satu bentuk dalam mempromosikan perpustakaan MAN 1 Kendari yang

mendukung dan efektif serta sesuai dengan perkembangan zaman sekarang adalah

media sosial Youtube. Meskipun perpustakaan tersebut belum memiliki Website.

Namun, perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan sebagai media informasi

efektif tanpa membutuhkan anggaran dan sumber daya yang banyak.

Dari uraian wawancara dengan beberapa informan, berbeda dengan petugas

perpustakaan Bapak (Tarfan Hisa, S.Pd) mengenai proses pemanfaatan youtube

terhadap layanan promosi perpustakaan mengungkapkan bahwa:

“ Youtube sebagai sarana promosi yang sangat cocok digunakan oleh


lembaga maupun perpustakaan, dengan adanya youtube ini sangat terbantu
untuk berinteraksi dengan pengguna. Interaksi yang dilakukan dengan cara
berkomunikasi. Youtube menyediakan beberapa fitur like dan comment.

67
Dengan begitu, kita bisa melihat dan membalas jika ada pemustaka yang
menyukai atau mengomentari video Perpustakaan Man 1 Kendari. Namun,
kekurangan dari youtube perpustakaan ini yaitu belum mempunyai channel
resmi perpustakaan Man 1 kendari jadi video ini sementara di unggah di akun
channel ku ” ( Wawancara: Tarfan. 29 oktober 2021).
Dari hasil wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa pemanfaatan

youtube promosi layanan perpustakaan yaitu dengan adanya youtube pustakawan

dapat berinteraksi dengan pengguna. Interaksi yang dilakukan dengan

menyediakan beberapa fitur di youtube dengan adanya fitur ini pustakawan dapat

melihat dan membalas pesan jika ada pemustaka yang menyukai atau

mengomentari Video Perpustakaan MAN 1 Kendari. Namun, kendala dari

youtube perpustakaan adalah belum mempunyai channel resmi perpustakaan Man

1 kendari sehingga Video tersebut di upload di akun channel milik pustakawan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, terhadap pemanfaatan media sosial

Youtube promosi layanan perpustakaan Man 1 kendari bahwa sudah diterapkan

dan sudah dibenarkan oleh beberapa informan penelitian Youtube sebagai sarana

promosi yang sangat cocok digunakan oleh lembaga maupun perpustakaan,

namun kendalanya adalah belum memiliki akun channel resmi perpustakaan Man

1 kendari

Adapun gambar media sosial Youtube milik perpustakaan MAN 1 Kendari.

Seperti dalam gambar berikut:

68
Gambar: 4.2 Youtube Perpustakaan MAN 1 Kendari

Gambar: 4.2 Pemanfaatan media Youtube oleh Perpustakaan MAN 1


Kendari Gambar 4.2 Media sosial Youtube Perpustakaan MAN 1 Kendari
(sumber Data: Data Sekunder yang di Unduh penulis, 29 Oktober 2021

https://youtu.be/NFXixkFlZFA )

Berdasarkan Gambar 4.2 menjelaskan Pemanfaatan media sosial melalui

youtube di Perpustakaan MAN 1 Kendari digunakan dalam menyebarkan hasil

dokumentasi untuk berbagai aktivitas/ kegiatan maupun informasi sebuah layanan

sekaligus mempromosikan perpustakaan agar dikenal, diketahui, dan

dimanfaatkan oleh warga sekolah. Perpustakaan MAN 1 Kendari memanfaatkan

youtube juga untuk berbagi informasi semua layanan yang tersedia di

perpustakaan kepada khalayak khususnya pemustaka MAN 1 Kendari.

69
4.1.4.4 Pemanfaatan Youtube promosi koleksi Perpustakaan

Youtube menjadi salah satu pilihan jejaring sosial dari layanan yang

diberikan perpustakaan, dan juga sebagai media promosi untuk dapat menarik

perhatian pemustaka agar dapat mengenal dan tetap dapat membaca. Sebagaimana

yang diakatakan oleh perpustakaan MAN 1 Kendari bahwa:

“ Benar adanya Video mengenai profil perpustakaan MAN 1 Kendari, kita


mendokumentasikan ruangan-ruangan koleksi, seperti buku baru atau fasilitas-
fasilitas dan layanan yang bisa digunakan oleh para siswa” (” ( Wawancara:
Ibu Arsyi. 29 oktober 2021).
Hal ini juga dikatakan oleh salah satu siswa yang berkunjung di perpustakaan :

“Biasanya saya menonton youtube untuk menonton video-video yang


saya sukai dan menonton hal-hal yang bermanfaat dan lainnya. seperti video
profil perpustakaan Man 1 Kendari menurut saya ini sangat efektif sehingga
saya bisa mencari informasi mengenai seputar perpustakaan.” ”(wawancara:
Suci, 30 oktober 2021).
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan, peneliti dapat

menyimpulkan pemanfaatan Youtube promosi koleksi ternyata adanya kesuksesan

dengan mendokumentasikan dan meng upload video perpustakaan melalui

youtube, dan sangat efektif sehingga siswa bisa mencari informasi mengenai

seputar perpustakaan.

Dari beberapa pernyataan diatas, hal berbeda yang dikatakan oleh salah satu

siswa yang berkunjung (Azzahra rahmadani kelas 11) di perpustakaan Man 1

Kendari mengatakan bahwa:

“ saya ke perpustakaan untuk mengejakan tugas kadang juga melalui


youtube lebih memudahkan dan membantu saya dalam mengerjakan tugas-
tugas pelajaran, namun saya tidak mengetahui adanya video perpustakaan

70
sekolah, jika ada, saya tertarik untuk menontonya” .” (Wawancara: Azzahra,
30 oktober 2021)
Berdasarkan pernyataan diatas dapat diketahui pemanfaatan youtube

promosi koleksi bahwa selain youtube dapat memberikan kemudahan kepada

pengguna untuk mencari informasi yang diinginkan dan membantu dalam

mengejakan tugas pelajaran namun, siswa tersebut tidak mengetahui adanya

youtube perpustakaan MAN 1 kendari.

Dengan menggunakan Youtube, perpustakaan MAN 1 Kendari juga

mendokumentasikan menunjukan kegiatan perpustakaan, ruangan, fasilitas serta

koleksi yang ada di perpustakaan MAN 1 kendari. Adapun contoh gambar

youtube perpustakaan Man 1 Kendari sebagai berikut:

Gambar: 4.3 Youtube Perpustakaan MAN 1 Kendari

Gambar: 4.3 Sekeliling dan koleksi perpustakaan Gambar 4.2 Media


sosial Youtube Perpustakaan MAN 1 Kendari (sumber Data: Data Sekunder yang
di Unduh penulis, 29 Oktober 2021 https://youtu.be/NFXixkFlZFA )

71
Berdasarkan Gambar 4.3 menjelaskan Pemanfaatan media sosial melalui

youtube di Perpustakaan MAN 1 Kendari dengan mengupload video yang

memperlihatkan sekeliling dan koleksi perpustakaan, salah satunya koleksi

referensi agama islam. perpustakaan telah menunjukan produk perpustakaan, hal

ini betujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna tentang perpustakaan

yang nyaman dengan demikian diharapkan pengguna akan tertarik datang ke

perpustakaan Man 1 Kendari.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti yang diungkapkan oleh pengelola

perpustakaan Ibu (Arsyi A.md) dan) dan beberapa informan penelitian lainnya.

dapat menyimpulkan bahwa proses pemanfaatan Youtube promosi koleksi

perpustakaan sudah di terapkan. memberikan kemudahan untuk mencari informasi

mengenai perpustakaan dan menunjukan koleksi perpustakaan hal ini bertujuan

gambaran kepada pengguna perpustakaan yang nyaman namun salah satu siswa

tidak mengetahui adanya youtube perpustakaan MAN 1 kendari.

4.1.4.5 Pemanfaatan Facebook promosi layanan & koleksi perpustakaan

Perpustakaan MAN 1 Kendari merupakan salah satu perpustakaan sekolah

yang menggunakan media sosial online facebook, Youtube, dan Whatsapp.

sebagai media promosinya. Seperti yang dikatakan oleh kepala perpustakaan

Darul’ilmi MAN 1 Kendari yaitu sebagai berikut:

“Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari mempunyai akun media sosial


namun jarang digunakan seperti facebook. facebook sudah dibuat sejak lama
pada tahun 2015. salah satu sarana media sosial untuk memperkenalkan.
sedangkan whatsapp adalah sebagai sarana untuk berbagi Media informasi
antar guru dan siswa melalui grup dengan adanya media sosial hal ini sangat di
perlukan dalam pengembangan minat baca . untuk mengunggah informasi

72
dengan waktu pada jam 9 sampai jam 1 siang. ” ( Wawancara: Muzrin Imul, 30
oktober 2021)
Hal tersebut dibenarkan oleh petugas perpustakaan ibu (Arsyi) A.md

mengungkapkan bahwa:

“Benar adanya kami memiliki akun facebook khusus perpustakaan Man 1


kendari namun, akun ini sudah lama tidak digunakan lagi sampai saat ini
karena masih banyak kekurangan seperti membuat konten-konten yang
menarik dan memposting di facebook itu perlu adanya ke ahlian desain grafis.
Sayangnya pustakawan belum memiliki pengetahuan tersebut.” ( Wawancara:
Ibu Arsyi, 29 oktober 2021).
Berdasarkan pernyataan dari beberapa informan tersebut peneliti dapat

mengetahui bahwa penggunaan media sosial facebook khusus Perpustakaan Man

1 Kendari sudah dibuat sejak lama pada tahun 2015. salah satu sarana media

sosial untuk memperkenalkan. Namun akun tersebut sudah lama tidak digunakan

lagi dikarenakan belum ada pustakawan yang memiliki keahlian desain grafis

untuk membuat konten-konten yang menarik.

Seperti yang diungkapkan informan salah satu siswa Azzahra Zahrani Kifli,

Siswa yang berkunjung di Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari. Mengatakan

bahwa:

“saya menyukai Facebook, bagi saya facebook sebagai media hiburan


melihat postingan-postingan yang menarik dan memposting status yang saya
inginkan namun, saya tidak mengetahui perpustakaan sekolah memiliki akun
facebook jika ada saya ingin melihat apa saja yang di posting di facebook
perpustakaan Man 1 kendari”
Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa informan diatas dapat

disimpulkan bahwa pemanfaatan facebook promosi layanan & Koleksi belum

diterapkan karena facebook tersebut sudah lama tidak digunakan lagi dan

kekurangan dari akun facebook perpustakaan MAN 1 kendari yaitu belum ada

73
pustakawan yang memiliki keahlian untuk membuat konten-konten yang menarik

untuk di unggah di facebook, sehigga para siswa tidak mengetahui adanya akun

resmi perpustakaan MAN 1 kendari

Adapun gambar media sosial whatsApp & Facebook milik perpustakaan MAN

1 Kendari. Seperti dalam gambar berikut:

Gambar: 4.1 facebook Perpustakaan MAN 1 Kendari

Gambar 4.2 Media Sosial Facebook Milik Perpustakaan MAN 1 Kendari


(sumber Data: Data Sekunder yang di unduh Penulis, 29 Oktober 2021
https://www.facebook.com/perpus.darulilmi )
Berdasarkan gambar 4.1 menjelaskan bahwa Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1

kendari memilki akun facebook, akun facebook perpustakaan telah dibuat pada

tahun 2015 dan digunakan kembali pada tanggal 24 mei 2021. namun telah

diketahui bahwa akun facebook kurang update dibandingkan dengan Whatsapp

sehingga warga sekolah tidak mengetahui adanya akun facebook milik

perpustakaan MAN 1 Kendari dengan demikian manfaat yang dirasakan dari

74
kegiatan promosi Perpustakaan MAN 1 Kendari dari cakupan keseluruhan

kategori pengguna belum diilustrasikan.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari.

Berdasarkan data yang telah terkumpul pada hasil wawancara yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka hasil pembahasan mengenai Analisis Pemanfaatan

Media Sosial dalam Mendukung Promosi Perpustakaan MAN 1 Kendari di Masa

Pendemi Covid-19 adalah diuraikan sebagai berikut ini:.

Sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini

menjadi acuan untuk menelaah rumusan masalah adalah dengan menggunakan

konsep AIDA yang dikemukakan oleh kotler dan keller (2009:186). Dengan

menggunakan konsep AIDA dapat dilihat bagaimana kepuasan pengguna dari

promosi-promosi yang telah diadakan perpustakaan dan bagaimana sebuah

perpustakaan menyampaikan informasi atau pesan yang baik kepada pengguna,

sehingga dapat menimbulkan perhatian, menjadi ketertarikan, minat dan

mengambil tindakan terhadap promosi yang telah disampaikan.

Dimasa pandemi covid-19 jika dikaitkan dengan penelitian ini diuraikan

melalui pemanfaatan media sosial. Hal utama yang menjadikan promosi

perpustakaan berjalan dengan maksimal. Dalam menaati prokes covid-19

Aktivitas promosi perpustakaan MAN 1 Kendari yaitu mengadakan sosialisasi,

mengumumkan adanya koleksi terbaru melalui kegiatan tertentu di lingkungan

MAN 1 Kendari, mendokumentasikan perpustakaan melalui Youtube,

75
mengadakan lomba akreditasi perpustakaan di perpustakaan MAN 1 Kendari, dan

menampilkan hasil karya siswa seperti mading, poster dan puisi di perpustakaan

MAN 1 Kendari. dengan menerapkan pemanfaatan media sosial dalam bentuk

layanan dan koleksi perpustakaan sehingga dengan mudah datang dan berkunjung

ke perpustakaan terpenuhi. dengan keberadaan perpustakaan dilingkungan sekolah

seperti halnya MAN 1 kendari merupakan sumber pembelajaran serta sumber

intelektual yang sangat penting bagi civitas akademika, terutama dalam proses

belajar mengajar siswa dan guru. Perpustakaan MAN 1 Kendari merupakan

perpustakaan yang sudah memenuhi standar perpustakaan sekolah. telah

mendapatkan akreditasi oleh perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan

Perpustakaan memiliki jumlah koleksi ± 33.064 koleksi. Namun pemanfaatan

media sosial dalam mendukung promosi perpustakaan di Man 1 Kendari belum

berjalan dengan baik. Karena menggunakan media sosial tidak dilakukan secara

rutin dalam layanan dan koleksi perpustakaan. Sehingga ketidak tahuan siswa

terhadap media sosial perpustakaan sangat sedikit.

Indikator dalam penelitian ini ada dua aspek yaitu berdasarkan layanan

perpustakaan dan koleksi perpustakaan melalui 3 media sosial seperti whatsapp,

Youtube dan facebook dimasa pandemi Covid-19. Yang meliputi Attention (

Perhatian), Interest (Minat), Desire (Keinginan), Action (Tindakan).

1. pemanfaatan WhatsApp promosi layanan & Koleksi Perpustakaan


perhatian (Attention) terhadap pesan yang disampaikan oleh pengelola agar

pengguna tertarik (Interest) terhadap apa yang disampaikan. koleksi

perpustakaan merupakan unsur utama dalam penyelenggaraan layanan

76
perpustakaan. dalam penelitian ini berdasarkan pelayanan perpustakaan di

masa pandemi perpustakaan MAN 1 Kendari memanfaatkan media sosial

Whatsapp dan telah membuat perubahan yang terjadi merupakan perubahan

positif, karena adanya fitur pesan ini sudah menarik perhatian (Attention)

dan memiliki keinginan ( Desire) untuk datang ke perpustakaan. Namun

penggunaan Whatsapp di perpustakaan masih sangat sederhana, yakni masih

menggunakan pesan singkat atas nama pribadi pustakawan. Sedangkan

layanan koleksi terjadi kendala seperti buku yang keinginan (desire) para

siswa untuk memiliki buku tidak ada dalam bentuk pdf sehingga

pustakawan mengambil tindakan (action) hanya mengirimkan sebuah

gambar buku agar diketahui kalau perpustakaan memiliki buku fisiknya dan

dapat berkunjung di perpustakaan tersebut.

2. Pemanfaatan Youtube Promosi layanan & koleksi perpustakaan

Ketertarikan (Interest), dimana penyampaian pesan yang disampaikan

pengelola memberikan kesan (attention) baik sehingga menarik minat

(interest) pengguna. Hal tersebut dibuktikan dari respon pengguna berupa

like dan komentar. Dalam penelitian ini, untuk menarik minat pengunjung

agar dapat memanfaatkan perpustakaan MAN 1 Kendari berupaya

memberikan informasi dengan menggunakan media sosial Youtube yang

dilengkapi dengan caption/ judul, like & komentar agar pemustaka dapat

menarik minat (Interest) dan memiliki keinginan (desire) pengguna untuk

mencari tahu lebih dalam mengenai informasi tentang perpustakaan MAN 1

Kendari. Namun perpustakaan MAN 1 Kendari kekurangannya adalah

77
belum memiliki akun channel resmi perpustakaan Man 1 Kendari sehingga

siswa tidak mengambil tindakan (action) dan tidak mengetahui adanya

youtube perpustakaan Man 1 Kendari

3. Pemanfaatan facebook promosi layanan & koleksi perpustakaan

salah satu media sosial Facebook Perpustakaan MAN 1 Kendari sudah

dibuat sejak lama pada tahun 2015. Salah satu sarana media sosial untuk

memperkenalkan. Namun akun tersebut sudah lama tidak digunakan lagi

karena seorang pustakawan telah lalai dengan tugasnya yang telah

melupakan password (sandi) akun facebook milik perpustakaan MAN 1

Kendari, hal ini disebabkan salah satu pustakawan telah melupakan sandi

dan email Facebook tersebut. belum ada pustakawan yang memiliki

keterampilan untuk membuat konten-konten yang menarik dan di unggah di

facebook, dan sampai saat ini berdasarkan wawancara 2 dari 3 informan,

yakni azzahra & suci mengungkapkan bahwa jarang menggunakan facebook

dan lebih sering menggunakan youtube atau instagam. Dan akhirnya

sekolah pun tidak mengetahui adanya akun facebook milik perpustakaan

MAN 1 Kendari.

Meskipun salah satu informan yakni Azzhara, yang berkunjung di

perpustakaan mengungkapkan keputusan nya untuk mengunjungi dan

memanfaatkan fasilitas didasari karena kebutuhan bukan berdasarkan

promosi yang ada pada media sosial yang digunakan oleh perpustakaan

MAN 1 Kendari.

78
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang Analisis Pemanfaatan Media Sosial

dalam Mendukung Promosi Perpustakaan MAN 1 Kendari di Masa Pandemi

Covid-19. Maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa pemanfaatan media

sosial whatsApp, Youtube dan Facebook telah digunakan dan di terapkan di

perpustakaan Darul’ilmi MAN 1 Kendari megacu pada teori AIDA Yaitu:

Perhatian (Attention), terhadap pesan yang disampaikan oleh pengelola

melalui Youtube. Hal tersebut dibuktikan dari adanya respon berupa like dan

Komentar pada video perpustakaan di Youtube.

Ketertarikan (Interest), dimana penyampaian pesan yang disampaikan

pengelola pengguna. Hal tersebut dibuktikan dari respon pengguna berupa like &

Komentar. Berupaya memberikan informasi agar tertarik untuk berkunjung.

Keinginan (desire), suatu tindakan pengguna yang ingin mengetahui lebih

dalam pesan yang disampaikan pengelola. Melalui Whatsapp, siswa mengingikan

buku dalam bentuk PDF, Namun perpustakaan tersebut tidak menyediakannya.

Tindakan (Action), tindakan yang dilakukan siwa berkunjung ke perpustakaan

karena kebutuhan bukan berdasarkan promosi melalui media sosial. Meskipun

Facebook belum efektif karena pustakawan tidak memiliki kompeten untuk

promosi perpustakaan.

79
5.2 Saran

Berdasarakan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan beberapa saran yaitu

sebagai berikut:

1. Sebaiknya pengelolaan media sosial oleh perpustakaan harus terencana

dengan baik. Dan untuk selaku amdin media sosial, perlu mengikuti seminar

atau tuntunan kegiatan promosi melalui media sosial. Sehingga pengaturan

akun media sosial perpustakaan Darul Ilmi MAN 1 Kendari lebih baik.

2. sebaiknya pustakawan harus mampu mempergunakan media sosial dengan

optimal, perlu memahami karakteristik dari masing-masing media sosial dan

melakukan promosi melalui media sosial.

3. Hal penting yang harus disadari oleh perpustakaan, bahwa media sosial

membawa pengaruh komunikasi yang lebih terbuka antara perpustakaan dan

pengguna lebih kritis, perpustakaan diharapkan dapat memberi lebih cepat

dari pelayanaan offline. Dengan penggunaan media sosial perpustakaan lebih

dekat pengguna media sosial dan dapat memberikan layanan terbaiknya.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perubahan dan perhatian

terhadap peningkatan perpustakaan MAN 1 Kendari sehingga perpustakaan

dapat mengoptimalkan kinerja dalam meningkatkan pemanfaatan media

sosial dalam melakukan promosi perpustakaan .

5. Penelitian ini dapat menjadi koreksi pustakawan dan dapat dijadikan sebagai

bahan evaluasi mengenai Analisis Pemanfaatan Media Sosial dalam

mendukung promosi Perpustakaan MAN 1 Kendari di Masa Pandemi Covid-

19

80
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Hartono, SS. 2016. Manajemen perpustakaan Sekolah : Menuju Perpustakaan
Modern dan Profesional. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Mita. 2021. Pengaruh pemasaran Jasa Informasi Terhadap Pemanfaatan
layanan.Jln. Budaya gawa: Pustaka Taman Ilmu
Perpustakaan Nasional RI. 2012. Standar Nasional Perpustakaan Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah. Jakarta :Perpusnas Press
Prastowo Andi, 2012. Manajemen Perpustakaan Sekolah profesional. Yogyakarta:
DIVA Press
Wiyono, Edi Dkk. 2020. Perpustakaan Khusus vs COVID-19 Inovasi dan kreasi
layanan pada masa pandemi. Jakarta: Perpusnas Press
Mustafa, B. (2010). Promosi Jasa Perpustakaan. Jakarta: Universitas
Terbuka.

JURNAL

Abd. Kadir M.2016 “Pengelolan Perpustakaan Madrasah Aliyah di Kota


Kendari”. Vol 4 No.1. Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan
Agama Makassar. [22/2/2021]

Abid, Nuskhan. 2017. Peluang dan Tantangan Pelayanan Perpustakaan Berbasis


Media Sosial: Perspektif pustakawan Stain Kudus. Vol. 5, No 1. Jawa
tengah: STAIN Kudus

Abubakar, Ananda. 2020.“Pemahaman Kebhinekaan Siswa Madrasah aliyah di


Kota Kendari”. Vol 6 No 2.Makassar: Balai Penelitian dan Pengembangan
Agama Makassar.

Budiman. Dkk. 2019. “Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Promosi


Perpusda Kabupaten Belitung Timur” Jurnal Ranah Ilmu Komunikasi
Vol 3 No. 1 Belitung: Universitas Andalas. [24/1/2021]

81
Ismail, Theodora Thea Diva. 2021. Analisis Elemen AIDA Padda Media Sosial
Instagram Sebagai Media Promosi Perpustakaan Di dinas Arsip dan
Perpustakaan Kabupaten Bandung. Vol 12, Issue 1, 2021, page 37-47.
Bandung: Universitas Islam Nusantara

Suharso,Putut. Dkk.. 2020 Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi dalam


Menghadapi Pandemi Covid-19. Vol 4 No 2.Semarang:Universitas
Dipenogoro [7/2/2021]

Sukarno, Giyan Lukckty. 2017. “Promosi Perpustakaan melalui Media Sosialdi


Perpustakaan Sma Negeri 2 Metro” Vol 24 No.4 Lampung: perpusnas
metro Di akses pada [30/1/2021]

Zuhri, Malik M. Abdul & Lydia Christiani. (2018). Pemanfaatan Media Sosial
Instagram Sebagai media promosi Library Based Comunity (Studi Kasus
Komunitas Perpustakaan Jalanan Solo @koperjas). Vol 7, No 2.
Semarang:UniversitasDipenogoro.

IFLA. (2020). COVID-19 and the Global Library Field. Den Haag: IFLA (The
International Federation of Library Associations and Institutions).

SKRIPSI

Hartono, H. (2017). Strategi Pengembangan Perpustakaan Digital Dalam


Membangun Aksesibilitas Informasi: Sebuah kajian teoritis pada
Perpustakaan Perguruan Tinggi Islam di Indonesia. .

Humaidah. “Pengaruh Promosi Perpustakaan Melalui MediaSosialTerhadap


Pemanfaatan Perpustakaan Diperpustakaan KementerianRI“.Skripsi
S1Fakultas adab Dan Humaniora, UIN, 2017.[19/1/2021]

Malaji, Adin AMD. (2020). Pandemi COVID-19,Bagaimana Peran


Perpustakaan?.Melaluidiakses[7/2/2021

Musrifa. 2008. “Persepsi Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN 1) Kendari


Terhadap Perpustakaan. Kendari: Universitas Halu Oleo

82
Mustinda, Sonia. (2010). Promosi Perpustakaan Yang dilakukan di
Perpustakaaan Kementerian Nasional RI [7/2/2021]

Perpustakaan Nasional. (2007). Undang-Unda ng Republik Indonesia Nomor 43


Tahun 2007 tentang Perpustakaan. Jakarta: Perpustakaan Nasional

Yenianti, Ifonila. 2019. “Promosi Perpustakaan Melalui Media Sosial di


Perpustakaan IAIN Salatiga” Journal of Library and InformationScience
Vol 3 No. 2 Jawa Tengah: IAIN Salatiga di akses pada [30/1/2021]

83
LAMPIRAN

84
LAMPIRAN 1

Pedoman Wawancara

Analisis Pemanfaatan Media Sosial Dalam Mendukung Promosi Perpustakaan


Madrasah Aliya Negeri 1 Kendari di Masa Pandemi Covid-19

1. Identitas Informan
Nama :
Jenis Kelamin:
Umur:
Jabatan :
alamat :
2. Profil Perpustakaan MAN 1 Kendari
1. Apa nama akun media sosial yang digunakan oleh Perpustakaan Man 1
Kendari?
Jawab:

2. Apa saja Koleksi di Perpustakaan Man 1 Kendari?


Jawab:

3. Kapan waktu kunjungan di perpustakaan Man 1 kendari?


Jawab:

4. Bagaimana kemudahan memperoleh informasi koleksi


perpustakaan?
Jawab:

85
5. Bagaimana Ketersediaan Sumber pustaka untuk mendukung Proses
belajar Mengajar?
Jawab:

6. Bagaimana Ketersediaan Jumlah Koleksi pustaka dengan jumlah


siswa?
Jawab:

7. Apakah ketersediaan saran pendukung promosi (internet) sebagai


sumber informasi?
Jawab:
3. Pemanfaatan media sosial dalam mendukung Promosi
1. Mengapa memilih Media sosial dalam mendukung promosi?
Jawab:

2. Sejak kapan memanfaatkan media sosial sebagai media promosi?


Jawab :

3. Apa tujuan memilih media sosial untuk mempromosikan perpustakaan


Man 1 Kendari?
Jawab:

4. Siapa yang mengelola Media Sosial Perpustakaan MAN 1 Kendari?


Jawab:

5. Bagaimana Memanfaatkan Media sosial untuk promosi


Perpustakaan Man 1 kendari?
a. Hal apa saja yang dipromosikan ?

86
b. Apa saja target dalam memanfaatkan media sosial sebagai media
promosi perpustakaan?
c. Siapa saja sasaran dari promosi tersebut?
6. Apakah didalam Promosi Perpustakaan menjelaskan pentingnya
meningkatkan minat baca ?
Jawab:

7. Adakah waktu khusus untuk mengunggah informasi?


Jawab:

8. Adakah kerjasama dengan organisasi lain mengenai promosi ? kalau


ada, kerja sama seperti apa?
Jawab:

9. Adakah anggaran Promosi melalui media sosial ?


Jawab:

10. Pendapat anda tentang Facebook dan Whatsaap?


Jawab:

11. Sejak kapan Facebook dan Whatsaap Perpustakaan MAN 1 Kendari


di buat?
Jawab:

12. Informasi apa saja yang ada di Facebook dan whatsaap Perpustakaan?
Jawab:

87
13. Adakah kendala dalam menggunakan Facebook dan Whatsaap?
Jawab:

14. Apakah facebook Perpustakaan mengunggah foto yang menunjukan


sekeliling/ ruangan perpustakaan?
Jawab:
4. pemanfaatan Media Sosial sebagai Media Promosi
1. Apakah Facebok menggunakan fitur komentar, like atau tag sehingga
dapat berinteraksi dengan pengguna?
Jawab:

2. Bagaiman tingkat efektivitas kegiatan promosi perpustakaan?


Jawab:

3. Adakah kendala Melalui Media Sosial ? kalau ada, Kendala seperti


apa? Dan bagaimana cara mengatasi nya?
a. Jaringan internet
b. Anggaran
c. Pengguna
d. Lainnya
Jawab:

88
LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara bersama Kepala Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

89
Wawancara bersama Staf Perpustakaan

Dokumentasi Mengarahkan pengunjung Mengisi daftar pengunjung online

melalui aplikasi Slim 9.0

90
Wawancara bersama Siswi yang berkunjung ke Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1

Kendari

91
Gambar grup WhatsApp Perpustakaan MAN 1 Kendari

92
Gambar Pembagian Informasi Menggunakan Aplikasi WhatsApp

Akun Facebook Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

93
Youtube Perpustakaan Darul’Ilmi MAN 1 Kendari

94

Anda mungkin juga menyukai