Anda di halaman 1dari 155

ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DIGITALISASI

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH


(Studi Analisis Tentang Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten
Malang)

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Politik


Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Peminatan Metode Ilmu
Politik

Oleh :
Alif Kamal Hafiz
NIM. 135120500111026

PEMINATAN METODE ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
ii
iii
iv
v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Dengan ini, Penulis persembahkan skripsi dari hasil jerih payah dan upaya
penulis dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai mahasiswa. Persembahan
ini dikhususkan kepada Orang Tua Penulis, beserta kedua adik Penulis yang
senantiasa memberikan dorongan dan motivasi berlebih sehingga Penulis sampai
pada tahap ini. Tidak lupa, Penulis juga berpesan kepada pembaca bahwa jadilah
manusia yang selalu memberikan manfaat bagi manusia lainnya. Terima Kasih…”
vi

“Sebaik-baik manusia adalah yang


paling bermanfaat bagi manusia”
(HR. Ahmad. ath-Thabrani, ad-Daruqutni).
vii

KATA PENGANTAR

Bissmillahrirrahmanirrahim…

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Dengan mengucap Puji Sukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T. atas

segala rahmat, berkah dan karunia-Nya sehimgga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul: ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

DIGITALISASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (Studi

Analisis Tentang Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang).

Tak lupa Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad

SAW., yang berkat atas pejuangan beliau yang membimbing manusia dari zaman

kegelapan menuju zaman yang terang benderan melalui pengajaran tauhid dan

nikmat ke-Islaman yang disampaikan. Semoga kita manusia selalu diberikan

syafaat dari beliau hingga hari akhir nanti. Aamiin…

Skripsi ini berfokus kepada bagaimana Implementasi Kebijakan yang

dijalankan oleh kepanjangan tangan pemerintah pusat yang berada di daerah

dalam mengimplementasikan kebijakan secara menyeluruh. Yang mana

implementasi kebijakan adalah faktor kunci dari berhasil atau tidaknya sebuah

kebijakan itu diterima oleh masyarakat.

Sehubungan dengan telah diselesaikannya skripsi ini, maka tidak lupa pula

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar – besarnya kepada:

1. Kedua Orang Tua penulis yang selalu memberikan dorongan dan motivasi

berlebih kepada penulis baik secara moril maupun materil yang tak terhingga,

sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi.


viii

2. Kedua adik penulis Fatur dan Fira yang selalu mengingatkan penulis untuk

segera menyelesaikan skripsi dan kembali dari tanah perantauan.

3. Bapak Dr. Drs. Hilmy Mochtar, MS dan Bapak H.B. Habibi Subandi, S.Sos.,

MA selaku dosen Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping yang

telah memberikan kritik maupun saran selama proses pengerjaan skripsi

hingga akhirnya dapat terselesaikan.

4. Bapak Dr. Drs. Moch. Fauzie Said, MS dan Bapak Tri Hendra Wahyudi,

S.IP., M.IP. selaku anggota Tim Penguji dalam Ujian Komperhensif penulis,

yang memberikan arahan dan perbaikan untuk menyempurnakan skripsi

penulis.

5. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Brawijaya yang telah dengan sukarela memberikan

ilmunya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

6. Staf Administrasi Program Studi Ilmu Politik dan Staf Administrasi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan proses administrasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi.

7. PIC Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang yang telah memberikan izin

penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Seluruh Informan Mas Diyan, Ibu Ani dan Ibu Nur yang telah menyempatkan

waktunya untuk memberikan informasi dan data yang diperlukan oleh penulis

dalam menyelesaikan skripsi.


ix

9. Sahabat/i Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Pancasila yang

secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam berfikir dan

berdialektika sehingga terselesaikannya skripsi ini. Salam Pergerakan!

10. Teman tak ternilai, Rezha, Ridwan, Dinda, Adib, Yayan, Mas Anang dan Giri

yang senantiasa menjadi teman berdiskusi dan bertukar gagasan sehingga

terbentuklah skripsi ini.

11. Kalian manusia – manusia langka, Hendra, Feny dan Deny yang selalu

memberikan hiburan tersendiri dalam proses penyelesaian skripsi ini. Ayo ke

Blitar!

12. Pengurus Sociomusica Choir tahun 2014/2015 yang telah memberikan kesan

tersendiri selama penulis berproses dalam paduan suara FISIP.

13. Sagita Desiana yang telah memberikan motivasi dengan caranya sendiri

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

14. Seluruh teman – teman Program Studi Ilmu Politik FISIP Universitas

Brawijaya.

15. And… the last but not least kepada diri penulis sendiri yang mau dan mampu

diajak bekerjasama dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih adanya beberapa cela atau kekurangan dalam

penulisan skipsi ini. Namun, penulis berharap kepada siapapun yang rela

meluangkan waktunya untuk membaca skripsi ini mampu memberikan manfaat

baik langsung maupun tidak langsung kepada para pembaca.


x

Terakhir, untuk menyempurnakan semuanya penulis sangat berharap adanya

kritik maupun saran yang membangun nantinya. Kurang lebihnya mohon

dimaafkan. Terima kasih…

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Malang, Mei 2018

Penulis
xi

ABSTRAK

Alif Kamal Hafiz, Program Sarjana, Program Studi Ilmu Politik, Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya Malang, 2018,
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DIGITALISASI USAHA
MIKRO KECIL DAN MENENGAH (Studi Analisis Tentang Program
Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang). Tim Pembimbing: Dr. Drs.
Hilmy Mochtar, MS dan H. B. Habibie Subandi, S.Sos., MA.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu penunjang dalam
membangun dan meningkatkan kualitas ekonomi, baik secara lokal maupun
nasional. Perkembangan UMKM berperan sangat penting khususnya dalam
mengurangi dampak kemiskinan dan tingkat pengangguran. Kabupaten Malang
sendiri memiliki jumlah UMKM terbesar kedua se-Jawa Timur, dengan potensi
yang besar tersebut Kabupaten Malang mampu mengurangi tingkat pengangguran
dengan semakin bertambahnya jumlah UMKM di Kabupaten Malang dari tahun
ke tahun. Untuk semakin meningkatkan kualitas UMKM yang dimiliki oleh
Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang mendapatkan program Rumah
Kreatif BUMN yakni program penggunaan teknologi informasi untuk
meningkatkan Kualitas UMKM yang ada. Teori yang digunakan untuk melakukan
analisis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teori Implementasi
Kebijakan Merilee S. Grindle yang berguna untuk mengetahui dampak dari
program yang dirasakan oleh pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Malang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penjabaran secara
deskriptif menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi
dan studi dokumentasi. Dengan teknik penentuan informan berdasarkan purposive
sampling. Teknik analisis dalam penelitian ini adalah dengan cara melakukan
reduksi data yang telah diperoleh dan selanjutnya melakukan penyajian data yang
telah direduksi dan terakhir adalah menarik kesimpulan dari data yang telah
ditampilkan. Hasil dari penelitian ini adalah pelaku UMKM di Kabupaten Malang
merasakan manfaat dari program tersebut untuk meningkatkan kualitas UMKM
yang ada. Dengan adanya pelatihan dan penyedian tempat yang memadai
membuat para pelaku UMKM memiliki motivasi lebih dalam meningkatkan
kualitas produk UMKM yang dimiliki. Namun, disisi lain masih ada juga pelaku
UMKM yang merasa masih sulit untuk beradaptasi dengan munculnya era
digitaliasi dewasa ini. Dan itu adalah tantangan bagi program ini dan pemerintah
daerah Kabupaten Malang agar semakin giat dan lebih massif dalam membantu
para pelaku UMKM yang ada di Kabupaten Malang.

Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah,


Digitalisasi.
xii

ABSTRACT

Alif Kamal Hafiz, Graduate Program, Department of Political Science,


Faculty of Social and Political Sciences, University of Brawijaya, 2018
ANALYSIS OF POLICY IMPLEMENTATION DIGITALIZED MICRO
SMALL AND MEDIUM (Study Analysis of House Program Creative SOEs
in Malang). Team Supervisor: Dr. Drs. Hilmy Mochtar, MS and H. B.
Habibie Subandi, S.Sos., MA.

Micro Small and Medium Enterprises (MSMEs) is one of supporting in


developing and improving economic quality, both locally and nationally. The
development of MSMEs plays a very important role, especially in reducing the
impact of poverty and the unemployment rate. Malang regency itself has the
second largest number of SMEs in East Java, with the great potential of Malang
regency able to reduce unemployment rate with the increasing number of SMEs in
Malang regency from year to year.To further improve the quality of SMEs owned
by the District of Malang become one of the areas that get the SOE Creative
Home program program using information technology to improve the quality of
existing SMEs. The theory used to perform analysis in this research is to use the
theory of Policy Implementation Merilee S. Grindle which is useful to know the
impact of the program perceived by the perpetrators of MSMEs in Malang
Regency. This research uses qualitative research method with descriptive
description through data collecting technique through interview, observation and
documentary study. With the technique of determining the informant based on
purposive sampling. Analytical techniques in this study is to do the reduction of
data that has been obtained and then do the presentation of data that has been
reduced and the last is to draw conclusions from the data that has been
displayed.With the training and the provision of an adequate place among the
MSMEs have more motivation in improving product quality MSMEs
owned.However, on the other hand there are also perpetrators of MSMEs who feel
it is still difficult to adapt to the emergence of the era of digitaliasi today. And it is
a challenge for Malang Regency to be more active and more massive in helping
the perpetrators of MSMEs in Malang Regency.

Keyword: Policy Implementation, Small and Medium Micro Enterprise,


Digitalization.
xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i


HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
ABSTRACT .......................................................................................................... xii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi
DAFTAR BAGAN ............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN ................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 9
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 11
2.1 Tinjauan Teoritis ......................................................................................... 11
2.1.1 Kebijakan Publik ................................................................................... 11
2.1.2 Implementasi Kebijakan ....................................................................... 16
2.2 Tinjauan Konseptual .................................................................................... 26
2.2.1 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) ....................................... 26
2.2.2 UMKM Digital...................................................................................... 27
2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 28
2.4 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 33
3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian .............................................................. 33
xiv

3.2 Fokus Penelitian .......................................................................................... 35


3.3 Lokasi dan Obyek Penelitian ....................................................................... 35
3.4 Teknik Penentuan Informan ........................................................................ 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 37
3.5.1 Wawancara ............................................................................................ 37
3.5.2 Observasi............................................................................................... 38
3.5.3 Studi Dokumentasi ................................................................................ 38
3.6 Teknik Analisis Data ................................................................................... 39
3.7 Uji Keabsahan Data ..................................................................................... 43
BAB IV GAMBARAN UMUM .......................................................................... 45
4.1 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Malang................ 45
4.1.1 Fasilitas ................................................................................................. 47
4.1.2 Tupoksi ................................................................................................. 47
4.2 Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang ................................................. 51
4.2.1 Makna Logo Rumah Kreatif BUMN .................................................... 53
4.2.2 Logo Rumah Kreatif BUMN ................................................................ 55
4.2.3 Desain dan Fungsi Ruangan .................................................................. 55
4.2.4 Proses Listing RKB ............................................................................... 61
4.2.5 Penerapan Standard RKB ..................................................................... 62
4.2.6 Daftar Kebutuhan RKB......................................................................... 64
4.2.7 Flow Petugas RKB ................................................................................ 65
4.2.8 Standard Petugas RKB .......................................................................... 66
4.2.9 Data UMKM Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang .................... 67
BAB V IMPLEMENTASI PROGRAM RUMAH KREATIF BADAN
USAHA MILIK NEGARA ................................................................................. 69
5.1 Implementasi Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang ....... 69
5.1.1 Flow Proses Rumah Kreatif BUMN ..................................................... 74
5.2 Variabel Isi Kebijakan ................................................................................. 80
5.2.1 Kepentingan Program ........................................................................... 80
5.2.2 Jenis dan Manfaat yang Diterima Oleh Pelaku UKM........................... 82
5.2.3 Perubahan atau Dampak yang Diterima Oleh Pelaku UKM ................ 83
xv

5.2.4 Ketepatan Program................................................................................ 85


5.2.5 Menyebutkan Implementornya Dengan Rinci ...................................... 87
5.2.6 Sumber Daya yang Dimiliki ................................................................. 88
5.3 Variabel Lingkungan Kebijakan .................................................................. 88
5.3.1 Kekuasaan, Kepentingan dan Strategi Aktor yang Terlibat dalam
Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang ................................ 89
5.3.2 Karakteristik Lembaga dan Penguasa ................................................... 91
5.3.3 Kepatuhan dan Daya Tanggap Implementor Kebijakan ....................... 93
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 96
6.1 Kesimpulan .................................................................................................. 96
6.2 Saran ............................................................................................................ 97
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... xxi
LAMPIRAN .............................................................................................................
xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..............................................................................28


xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Derajat Kebijakan Menurut Dr. Riant Nugroho...................................17

Bagan 4.1 Jumlah UMKM di RKB Kabupaten Malang........................................67


xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Model Implementasi Kebijakan Grindle....................................23

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran...........................................................................31

Gambar 4.1 Tampilan Depan RKB Kabupaten Malang........................................52

Gambar 4.2 Logo Rumah Kreatif BUMN.............................................................54

Gambar 4.3 Tampilan Potrait Logo Rumah Kreatif BUMN.................................55

Gambar 4.4 Tampilan Landscape Logo Rumah Kreatif BUMN...........................55

Gambar 4.5 Zona Registrasi dan Analisa UKM di RKB Kab. Malang.................56

Gambar 4.6 Zona Konsultasi dan Quality Control di RKB Kab. Malang.............57

Gambar 4.7 Zona Belajar dan Berbagi di RKB Kab. Malang...............................58

Gambar 4.8 Zona Belajar Sendiri di RKB Kab. Malang.......................................59

Gambar 4.9 Zona Showcase UKM di RKB Kab. Malang.....................................60

Gambar 4.10 Zona Digitalisasi dan e-commerce di RKB Kab. Malang................60

Gambar 4.11 Proses Listing di Rumah Kreatif BUMN.........................................61

Gambar 4.12 Alternatif Tampilan Depan Rumah Kreatif BUMN.........................62

Gambar 4.13 Standard Layout Rumah Kreatif BUMN.................................63

Gambar 4.14 Daftar Kebutuhan Rumah Kreatif BUMN.......................................64

Gambar 4.15 Flow Petugas Rumah Kreatif BUMN..............................................65

Gambar 5.1 Lokasi RKB Kab. Malang..................................................................70

Gambar 5.2 Tampilan Dalam RKB Kab. Malang..................................................71

Gambar 5.3 Flow Proses Rumah Kreatif BUMN..................................................73

Gambar 5.4 Blanja.com Sebagai e-commerce BUMN..........................................75

Gambar 5.5 Listing Blanja.com.............................................................................76


xix

Gambar 5.6 Operasional Rumah Kreatif BUMN dengan Peran blanja.com…….76

Gambar 5.7 Flow Rumah Kreatif BUMN..............................................................77

Gambar 5.8 Pelatihan yang Dilakukan di RKB Kab. Malang...............................83


xx

DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN

AEC : ASEAN Economic Community

ASEAN : Association of South East Asia Nations

BUMN : Badan Usaha Milik Negara

e-commerce : Aktifitas perdagangan secara elektronik

Flow Proccess : Proses Alur

Grand Strategy: Strategi Raya

Handcraft : Kerajinan Tangan

Home Industry : Industri Rumahan

Listing : Daftar

Marketing : Pemasaran

MEA : Masyarakat Ekonomi ASEAN

Perpres : Peraturan Presiden

RKB : Rumah Kreatif BUMN

RPJMD : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

UKM : Usaha Kecil Menengah

UMKM : Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Upload : Unggah
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau yang lebih dikenal dengan istilah

UMKM telah berhasil memberikan sumbangan yang signifikan terhadap

perkembangan perekonomian di Indonesia.1 Gerak UMKM amat vital untuk

menciptakan pertumbuhan dan lapangan pekerjaan, UMKM dapat dengan mudah

beradaptasi dengan pasang surut dan arah permintaan pasar.

Sebelum membahas lebih jauh tentang UMKM, ada baiknya untuk memahami

istilah mengenai UMKM. Menurut data dari Undang – Undang Nomor 20 Tahun

2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah, secara pengertian UMKM

menurut Undang – Undang tersebut dibedakan berdasarkan jenisnya yang

dijabarkan sebagai berikut2:

“Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan


dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha
Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

1
Rachma Fitriati. 2015. Menguak Daya Saing Umkm Industri Kreatif: Sebuah Riset Tindakan
Berbasis Soft System Methodology. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Hlm. viii.
2
Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil Dan Menengah.
2

Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri


sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang
ini”.

Secara umum UMKM dalam perekonomian nasional memiliki peran: (1)

sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi, (2) penyedia lapangan kerja

terbesar, (3) pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan

pemberdayaan masyarakat, (4) pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta (5)

kontribusinya terhadap neraca pembayaran.3

UMKM juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan lebih cepat

dibandingkan dengan sektor usaha lainnya, serta cukup terdisersivikasi dan

memberikan kontribusi penting dalam ekspor dan perdagangan.Dalam kaitannya

dengan pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN

Economic Community (AEC) yang telah dimulai pada tahun 2015,4 maka

perdagangan di ASEAN memasuki masa baru. Di ASEAN akan terjadi

perdagangan bebas dengan penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN

dan aliran tenaga kerja antar masing – masing anggota. Kondisi ini, mau tidak

3
Mohamad Nor Saragih. 2007. Strategi Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Sebagai Refleksi Pembelajaran Krisis Ekonomi Indonesia.Jurnal Ekonomi Modernisasi, Volume
3, Nomor 3, Oktober 2007. Fakultas Ekonomi-Universitas Kanjuruhan Malang. Hlm. 224.
4
Loc. Cit. Rachma Fitriati. 2015. Menguak Daya Saing Umkm Industri Kreatif: Sebuah Riset
Tindakan Berbasis Soft System Methodology. Hlm. viii.
3

mau memaksa para pelaku UMKM di Indonesia untuk siap dan berani bersaing

menghadapi produk – produk asing yang masuk ke pasar Indonesia.

Kendati pasar bebas 2015 ini memudahkan pelaku UMKM di Indonesia untuk

melakukan aktivitas ekspor maupun impor barang anggota negara ASEAN

lainnya, namun sebagai pelaku bisnis, UMKM juga harus meningkatkan daya

saing produk agar tidak kalah dengan barang – barang impor dari negara – negara

anggota ASEAN lainnya.5

Kondisi tersebut memaksa persaingan yang ketat bukan lagi secara domestik,

tapi sudah merambah hingga tingkat Regional Asia Tenggara. Sesama negara

ASEAN akan berebut menjadi produsen untuk memperkuat ekonomi negaranya

masing – masing. Akan ada produsen dan juga pasar yang akan menentukan

kelangsungan kegiatan ekonomi tersebut. Sektor Koperasi dan UMKM yang

paling penting untuk dikembangkan dalam menghadapi MEA itu yang terkait

dengan industri kreatif dan inovatif, handcraft, home industry dan teknologi

informasi.

Promosi adalah hal yang penting untuk dilakukan jika produk dan usaha yang

dimiliki masih cenderung baru. Dengan promosi, kita bisa menyampaikan

informasi mengenai produk dan usaha yang dimiliki kepada konsumen.6 Merk dan

Brand produk UMKM akan lebih dikenal melalui promosi yang tentunya

menyesuaikan dengan budget atau anggaran usaha yang dimiliki.Branding

mempunyai kata dasar Brand, yang biasanya diasumsikan sebagai Logo suatu

5
Ibid.
6
Daru Redono. 2013. Simple Promotion Dan Branding Untuk Usaha Kecil Menengah. Malang:
Universitas Brawijaya Press. Hlm. 2.
4

produk, jasa, instansi dan lainnya,7 namun tidak hanya itu, Logo sebagai

visualisasi usaha yang dimiliki adalah hal yang dibutuhkan untuk membangun

Brand.

Hafsah menyatakan permasalahan internal Usaha Kecil dan Menegah (UKM)

meliputi8: (a) rendahnya profesionalisme tenaga pengelola usaha UKM, (b)

keterbatasan permodalan dan kurangnya akses terhadap perbankan dan pasar, (c)

kemampuan penguasaan teknologi yang rendah. Sedangkan permasalahan

eksternal yaitu (a) iklim usaha yangkurang menguntungkan bagi pengembangan

usaha kecil, (b) kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana mestinya,

(c) kurangnya dukungan, (d) masih kurangnya pembinaan bimbingan manajemen

dan peningkatakan kualitas sumber daya manusia.

Terlebih pasca disahkannya, Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah yang memberikan wewenang lebih besar bagi Kepala

Daerah mulai dari level Provinsi hingga Kabupaten/Kota untuk meningkatkan

daya saing pada daerahnya masing – masing. Perhatian Presiden terhadap

Ekonomi Kreatif melalui Program Kerja Nawacita tergambar dengan pengesahan

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

Kreatif9 dan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi

Kreatif. Hal ini merupakan Grand Strategy Indonesia dengan posisinya yang

sangat strategis, yang memiliki kepentingan besar terhadap pembangunan politik

7
Ibid.
8
Sulistyo. 2010. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah dengan Basis Ekonomi Kerakyatan
Di Kabupaten Malang. Jurnal Ekonomi Modernisasi. Volume 6. Nomor. 1. Februari 2010.
Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan Malang. Hlm. 59.
9
Ibid. Hlm. ix
5

dan ekonomi ini dengan daya tarik potensi sumber daya ekonomi kreatif yang

melimpah.10

Salah satu model pembangunan yang mempertimbangkan keragaman kondisi

dan pelaku usaha adalah model pembangunan berdasarkan potensi kompetensi inti

daerah atau One Village One Product (OVOP).11 OVOP dikembangkan pertama

kali pada tahun 1979 oleh Morihiko Hiramatsu, Gubernur Perfektur Oita. Konsep

ini merupakan wujud dari pelaksanaan program pengembangan kompetensi inti

industri daerah, yaitu sebagai suatu pendekatan pengembangan potensi daerah

(regional development) di suatu wilayah dalam mendorong pengembangan suatu

produk kelas global, yang unik atau khas daerah dengan memanfaatkan sumber

daya dan budaya lokal.

Kabupaten Malang melalui Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6

Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Tahun 2016 – 2021 menyatakan bahwa UMKM merupakan menjadi salah satu

fokus layanan urusan wajib Kabupaten Malang. Berdasarkan data yang diperoleh

dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Malang

dari tahun 2011 – 2015 terus mengalami peningkatan secara kuantitas. Tercatat

menurut data yang didapat dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Provinsi Jawa Timur UKM di Kabupaten Malang pada tahun 2014

menempati urutan kedua dalam jumlah UKM yaitu sebanyak 414.516 dengan

10
Ibid.
11
Ibid. Hlm. 8
6

didominasi oleh sektor pertanian dan perdagangan, hotel dan restoran12 dan

mengalami peningkatan di tahun 2015 yakni sebanyak 416.669.13

Sementara itu, di Kabupaten Malang melalui Kementerian Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang melalui program kemitraan Kementerian BUMN dimana

kementerian BUMN diharuskan untuk menunjuk salah satu badan usaha yang

dimiliki untuk melakukan kerjasama di tiap – tiap daerah, di Kabupaten Malang

sendiri program kemitraan BUMN ini diambil alih oleh PT. Telekomunikasi

Indonesia (PT. Telkom) yang melakukan kerjasama dengan Dinas Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah Kabupaten Malang dalam meningkatkan kualitas dan

kuantitas UMKM melalui Program Rumah Kreatif BUMN.

Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang ini sendiri telah ada

sejak 1 Maret 2017, bertempat di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Menurut

Lisa Purwati, selaku Asisten Manajer Telkom Malang mengatakan Saat ini PT.

Telkom Malang mendukung program Kementerian BUMN. Sinergi BUMN hadir

untuk negeri yakni melalui pembinaan Usaha Kecil Menegah (UKM) melaui

Rumah Kreatif BUMN (RKB) Kabupaten Malang.14

Lisa menjelaskan, RKB tersebut mendampingi dan mendorong para pelaku

UKM dalam menjawab dan menghadapi pengembangan usaha UKM dalam

peningkatan kompetensi, pemasaran hingga permodalan. Untuk Malang Raya

khususnya ada dua tenaga fasilitator di RKB yang siap membantu dan membina

12
Tanpa Nama. Jumlah UMKM di Provinsi Jawa Timur Menurut Sektor dan Kabupaten/Kota.
Diakses tanggal 21 Mei 2017 pukul 21.00.
13
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021.
14
Tanpa Tahun. Rumah Kreatif Untuk UKM. Diakses dari:http://www.malangpost.net/malang-
raya/rumah-kreatif-untuk-UKM. Diakses tanggal 22 November 2017 Pukul 14.20.
7

UMKM, yang bertempat di Jalan Raya Pakis No. 69 Kecamatan Pakis Kabupaten

Malang.

Menurut Lisa RKB Kabupaten Malang dengan pengelolaan di bawah Telkom

terus merangkul temen-teman UMKM. Selama dua bulan kita sudah bisa

merangkul 96 UMKM. Dengan 46 UMKM yang merupakan penerima talangan

dana lewat Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Telkom tahap 1

yang dikucurkan pada bulan Maret. Total dana yang dikeluarkan saat peminjaman

TW1 sebanyak Rp 1,2 M.15

Bantuan dana via Program PKBL tersebut dikeluarkan tiap 3 bulan sekali.16

Tidak semua UMKM akan mendapatkan dana, tetapi melalui tahap evaluasi dari

Tim Community Development Center (CDC) Telkom. Dalam program tersebut

diharapkan dapat membantu pelaku UKM untuk melakukan digitalisasi produk

dan proses usaha sperti e-commerce.

Terakhir, Lisa menjelaskan UKM sangat mempunyai peran penting terhadap

pertumbuhan dan perekonomian nasional. Sehingga saat terpaan krisis terjadi,

sektor tersebut akan tetap berdiri. Output dari program tersebut dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi hingga menanggapi ketatnya pesaingan dari luar. Dengan

tujuan meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian Indonesia.

Seperti yang dijelaskan juga oleh ibu Ani Tri selaku Kepala Seksi

Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi Bisni Dinas Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah Kabupaten malang, beliau mengatakan bahwa sebenarnya

yang melatar belakangi pendirian kampung Usaha Kecil Menengah Digital ini

15
Ibid.
16
Ibid.
8

adalah masih sulitnya mencari pasar dalam memasarkan produk – produk UKM

yang ada di Kabupaten Malang ini. Beliau mangatakan bahwa dulu itu, UKM di

kabupaten malang itu pintar produksi tetapi mengalami kesulitan dalam akses

pemasaran, jadi jika menggunakan cara konvensional jangkauan pasarnya sempit.

Akhirnya muncul program Rumah Kreatif BUMN yang ditawarkan oleh PT.

Telkom untuk melakukan kerja sama dalam melakukan pemasaran produk

UMKM melalui online untuk memperluas jangkauan pasar.

Peneliti mencoba untuk mengkaji bagaimana implementasi dari Program

Rumah Kreatif BUMN yang ada di Kabupaten Malang ini dengan teori

Implementasi Kebijakan Menurut Merilee S. Grindle yang berfokus kepada

bagaimana dampak dan perubahan yang ditimbulkan kepada sasaran kebijakan.

Karena implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses

kebijakan publik. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar

mempunyai dampak atau tujuan yang diinginkan.

Kaitan Implementasi Kebijakan Publik ini dengan Program Studi Ilmu Politik

adalah terletak pada bagaimana kekuasaan, kepentingan serta aktor yang terlibat

dalam Implementasi Kebijakan ini, selain itu adanya faktor yang berhubungan

dengan Karakteristik Lembaga dan Penguasa menjadi tolak ukur tersendiri dalam

Implementasi Kebijakan pada Skripsi ini. Terakhir berkaitan dengan Kepatuhan

dan Daya Tanggap juga menjadi variable penting mengenai kaitan Kebijakan

Publik dengan Program Studi Ilmu Politik.

Berangkat dari latar belakang tersebut, penulis berfikir perlu untuk

mengangkat isu tersebut sebagai tema karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi
9

dengan judul “ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN DIGITALISASI

USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (Studi Analisis Tentang

Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang)”. Mengingat hal ini

penting untuk diteliti karena UMKM merupakan salah satu pilar pembangunan

kemandirian ekonomi baik di tingkat regional maupun di tingkat nasional yang

nantinya berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, ditemukan permasalahan

yang akan mendasari penelitian serta akan menjadi pisau analisis untuk

mendapatkan hasil studi yang komperhensif, yaitu mengenai bagaimana

implementasi program Rumah Kreatif BUMN oleh PT. Telkom di Kabupaten

Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam penelitian “ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

DIGITALISASI USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (Studi

Analisis Tentang ProgramRumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang)”

peneliti memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program

Rumah Kreatif BUMN oleh PT. Telkom di Kabupaten Malang.


10

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan bagi Prodi Ilmu

Politik khususnya dalam studi Implementasi Kebijakan Publik, mengingat studi

ini sangat penting untuk dinikmati oleh civitasakademik Program Studi Ilmu

Politik Universitas Brawijaya, penelitian ini juga bermanfaat bagi perkembangan

ilmu pengetahuan dalam mengetahui sejauh mana peran relasi aktor

dalammerumuskan analisis kebijakan mengenai program yang diterapkan oleh

PT. Telkom Malang Raya khususnya mengenai analisis kebijakan program

Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu menjadi masukan terhadap Pemerintah

Kabupaten Malang khusunya menjadi rekomendasi dalam perumusan,

perencanaan, pembuatan dan evaluasi berhubungan dengan implementasi program

yang diterapkan PT Telkom Malang Raya mengenai program Rumah Kreatif

BUMN.
11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

Tinjauan teoritis menampilkan teori – teori yang relevan dengan permasalahan

penelitian yang dikaji, penelitian terdahulu dan alur berfikir.17 Bagian ini disebut

juga sebagai bagian teorisasi atau logical construct.18Disini berisikan tentang

uraian tentang abstraksi teori yang dihasilkan dari penalaran silogisma dengan

mensintesiskan antara premis mayor dengan premis minor. Abstraksi teorisasi

atau penalaran ini menunjukkan hubungan antar variabel.

2.1.1 Kebijakan Publik

Kajian mengenai kebijakan dalam arti yang luas merupakan usaha pengadaan

informasi yang diperlukan untuk menunjang proses pengambilan kebijakan atau

perumusan kebijakan telah ada sejak manusia mengenal organisasi dan

mengetahui arti keputusan.19

Secara harfiah, ilmu kebijakan merupakan terjemahan langsung dari kata

policy science.20 Istilah kebijaksanaan atau kebijakan yang diterjemahkan dari

kata policy memang biasanya dikaitkan dengan keputusan pemerintah karena

pemerintahlah yang mempunyai wewenang atau kekuasaan untuk mengarahkan

masyarakat dan bertanggung jawab melayani kepentingan umum.21

17
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Pedoman Penyusunan
Skripsi Tahun Akademik 2013/2014. Hlm. 30
18
Ibid. Hlm. 28
19
Said Zainal Abidin. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika. Edisi. 2. Hlm. 4
20
Ibid. Hlm. 3
21
Ibid.
12

Perbedaan makna antara kata kebijaksanaan atau kebijakan tidaklah menjadi

persoalan selama diartikan sebagai keputusan pemerintah yang relatif bersifat

umum. Perbedaan kata kebijaksanaan dengan kebijakan berasal dari keinginan

untuk membedakan istilah policy sebagai keputusan pemerintah yang bersifat

umum dan berlaku untuk seluruh anggota masyarakat dengan istilah discretion

yang dapat diartikan sebagai “ilah” atau keputusan yang bersifat kasuistis untuk

sesuatu hal pada suatu waktu tertentu.22

Pakar Perancis, Lemieux merumuskan kebijakan publik adalah sebagai berikut23:

“The product of activities aimed at the resolution of public


problems in environment by political actors whose
relationship are stuctured. The entire process evolves over
time”.

Dengan arti: Produk – produk aktivitas yang dimaksudkan untuk memecahkan

masalah – masalah publik yang terjadi di lingkungan tertentu yang dilakukan oleh

aktor – aktor politik yang hubungannya terstruktur. Keseluruhan proses aktivitas

itu berlangsung sepanjang waktu.

A. Ciri – Ciri Umum Kebijakan

Ciri adalah keterangan yang menunjukan sifat khusus dari sesuatu.24 Orang

mengenal sesuatu berdasarkan keterangan tersebut. Demikian pula dengan

kebijakan. Tanpa mengetahui sifat khusus atau ciri – ciri dari kebijakan sulit untuk

membedakan antara kebijakan dengan keputusan biasa dalam birokrasi

pemerintahan. Karena kebijakan adalah sebuah keputusan, tetapi tidak semua

keputusan adalah sebuah kebijakan.Kebijakan publik itu pada hakikatnya

22
Ibid. Hlm. 4
23
Solichin Abdul Wahab. 2015. ANALISIS KEBIJAKAN: Dari Formulasi ke Penyusunan Model –
Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hlm. 15
24
Op. Cit. Said Zainal Abidin. Hlm. 22
13

merupakan sebuah aktivitas yang khas (a unique activity) dalam artian ia

mempunyai ciri – ciri tertentu yang agaknya tidak dimiliki oleh kebijakan jenis

lain.25

James Anderson dan kawan – kawan melihat kebijakan publik dalam

hubungan dengan strategi pokok kehidupan suatu negara atau Garis Besar Haluan

Negara (GBHN). Ia menyebutkan bahwa kebijakan publik Amerika sebagai

kebijakan ekonomi Amerika, kebiijakan publik Saudi Arabia sebagai kebijakan

perminyakan, kebijakan publik Eropa Barat sebagai kebijakan pertanian Eropa

Barat dan sebagainya. Menurutnya,26sekalipun tujuan dari tindakan pemerintah

tidak mudah untuk dirumuskan dan tidak selalu sama, secara umum kebijakan

publiknya selalu menunjukan ciri tertentu dari berbagai kegiatan pemerintah.

Menurut Anderson dan kawan – kawan ciri – ciri dari kebijakan adalah sebagai

berikut27:

1. Public policy is purposive, goal-oriented behavior rather than random or

chance behavior. Setiap kebijakan harus ada tujuannya. Artinya,

pembuatan suatu kebijakan tidak boleh sekedar asal buat atau karena

kebetulan ada kesempatan membuatnya. Tanpa ada tujuan tidak perlu ada

kebijakan.

2. Public policy consist of courses of action rather than separate, discrete

decision or actions performed by governtment officials. Artinya, suatu

kebijakan tidak berdiri sendiri, terpisah dari kebijakan yang lain. Namun,

25
Solichin Abdul Wahab. Op. Cit. Hlm. 18
26
Said Zainal Abidin. Op. Cit. Hlm. 22
27
Ibid.
14

ia berkaitan dengan berbagai kebijakan dalam masyarakat dan berorientasi

pada implementasi, interpretasi dan penegakan hukum.

3. Policy is what government do not what they say will do or what they

intend to do. Kebijakan adalah apa yang dilakukan oleh pemerintah, bukan

apa yang masih ingin atau dikehendaki untuk dilakukan pemerintah.

4. Public policy may either negative or positive. Kebijakan dapat berbentuk

negatif atau melarang dan juga dapat berupa pengarahan untuk

melaksanakan atau menganjurkan.

5. Public policy is based on law and is authoritative. Kebijaksanaan harus

berdasarkan hukum, sehingga mempunyai kewenangan untuk memaksa

masyarakat mengikutinya.

Hakikat kebijakan publik sebagai jenis tindakan yang mengarah pada tujuan

tersebut, akan dapat kita pahami dengan lebih baik lagi, apabila kebijakan itu kita

perinci lebih lanjut ke dalam beberapa kategori berikut ini28:

1. Policy demands (tuntutan kebijakan),

2. Policy decisions(keputusan kebijakan),

3. Policy statements(pernyataan kebijakan),

4. Policy outputs(keluaran kebijakan) dan

5. Policy outcomes(hasil akhir kebijakan).

28
Solichin Abdul Wahab. Op. Cit. Hlm. 24
15

Masing – masing tindakan tersebut akan dibahas secara ringkas dalam uaraian

sebagai berikut:

1. Policy demands (tuntutan kebijakan)

Yang dimaksud disini ialah tuntutan atau desakan yang ditunjukan pada

pejabat – pejabat pemerintah yang dilakukan oleh aktor – aktor lain, baik swasta

ataupun kalangan dalam pemerintah sendiri, dalam sistem politik untuk

melakukan tindakan tertentu atau sebaliknya, untuk tidak berbuat sesuatu terhadap

masalah tertentu, atau sebaliknya, untuk tidak berbuat sesuatu terhadap masalah

tertentu.

2. Policy decisions (keputusan kebijakan)

Yang dimaksud disini ialah keputusan – keputusan yang dibuat oleh para

pejabat pemerintah untuk memberikan arah terhadap pelaksanaan kebijakan

publik. Dalam hubungan ini, termasuk di dalamnya keputusan – keputusan untuk

menciptakan statuta (ketentuan – ketentuan dasar), mengeluarkan perintah –

perintah eksekutif (Keputusan Presiden), ketetapan – ketetapan, mencanangkan

peraturan – peraturan administratif.

3. Policy statements (pernyataan kebijakan)

Yang dimaksud disini ialah pernyataan resmi atau artikulasi (penjelasan)

mengenai kebijakan publik tertentu. Termasuk ketetapan – ketetapan MPR,

Keputusan Presiden atau Dekrit Presiden, peraturan – peraturan administratif,

keputusan – keputusan peradilan, maupun pernyataan – pernyataan dan pidato –

pidato resmi para pejabat pemerintah yang menunjukkan hasrat dan tujuan

pemerintah, serta apa yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan tujuan tersebut.
16

4. Policy outputs (keluaran kebijakan)

Ini merupakan wujud kebijakan publik yang agaknya paling kongkret.

Artinya, ia dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat, karena menyangkut hal –

hal yang dilakukan guna merealisasikan apa yang telah digariskan dalam

keputusan – keputusan dan pernyataan – pernyataan kebijakan29.

5. Policy outcomes (hasil akhir kebijakan)

Yang dimaksud disini adalah akibat – akibat atau dampak (langsung) yang

benar – benar dirasakan oleh masyarakat, baik yang diharapkan (intended)

maupun yang tidak diharapkan (unintended), sebagai konsekuensi logis dari

adanya tindakan atau tidak adanya tindakan pemerintah dalam bidang – bidang

atau masalah – masalah tertentu yang ada di masyarakat.

2.1.2 Implementasi Kebijakan

Dalam studi di negara – negara maju ketika sebuah institusionalisasi

masyarakat sudah mapan, keberhasilan sebuah implementasi kebijakan sebagian

besar berasal dari sebuah perencanaan dan perumusan kebijakan yang sangat baik.

Hal ini berbanding terbalik dengan keadaan di negara – negara berkembang

dimana masih banyak berkembangnya konteks politik domestik di tiap tiap

daerah, konflik laten, institusionalisasi politik yang tidak matang, ditambah

dengan munculnya arus globalisasi yang cepat membuat negara – negara

berkembang harus lebih menyandarkan keberhasilan sebuah kebijakan pada sisi

implementasi.

29
Ibid. Hlm. 39
17

Bagan 2.1

Derajat Kebijakan Menurut Dr. Riant Nugroho

Derajat Kebijakan

Kontrol
Perencanaan
Implementasi

Sumber: Riant Nugroho. 2014. Kebijakan Publik di Negara – Negara


Berkembang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm. 213.

Menurut Dr. Riant Nugroho implementasi kebijakan memiliki peran penting

dalam menentukan keberhasilan sebuah kebijakan. Dengan penjabaran pembuatan

atau perumusan kebijakan berkontribusi sebesar 20% dari total keberhasilan, 60%

akan menjadi implementasi kebijakan, 20% akan menjadi kontrol kebijakan.30 Dr.

Riant Nugroho juga membandingkan antara kebijakan publik dengan kebijakan

korporasi dimana kebijakan publik memiliki lebih banyak rintangan.

Pertama, kebijakan publik berjalan di area yang relatif tidak terbatas, area

publik; sedangkan korporasi adalah area terbatas (bahkan untuk perusahaan

multinasional). Area kebijakan publik yang sangat luas membuatnya sulit. Kedua,

pemerintah sebagai pengimplementasi utama kebijakan menghadapi fakta bahwa

30
Riant Nugroho. 2014. Kebijakan Publik di Negara – Negara Berkembang. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Hlm. 214
18

mereka tidak dapat mengatur orang agar dapat langsung mengimplementasikan

kebijakan, seperti kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Teori Implementasi yang dimiliki

oleh Merilee S. Grindle dalam melakukan analisis program “Rumah Kreatif

BUMN” guna menjawab rumusan masalah yang ada dalam penelitian skripsi ini

dengan pertimbangan bahwa penggunaan teori ini sesuai dengan apa yang terjadi

di lapangan saat peneliti melakukan penelitian yakni peneliti mencoba untuk

mengetahui bagaimana implementasi program Rumah Kreatif BUMN ini berjalan

dan dampaknya kepada pelaku UKM peserta program Rumah Kreatif BUMN di

Kabupaten Malang.

Merilee S. Grindle31 menjelaskan bahwa mplementasi kebjakan adalah

“implementation - a general process of administrative action that can be

investigated at specific program level”. Merilee S. Grindle32 mencatat bahwa

keberhasilan implementasi kebijakan tergantung pada isi kebijakan dan konteks

implementasinya, yang disebut sebagai “derajat kemampuan implementasi”.

Dalam hal isi, terkait dengan kepentingan publik yang berusaha dipengaruhi oleh

kebijakan; jenis keuntungan yang dihasilkan; derajat perubahan yang dimaksud,

posisi pembuat kebijakan dan pengimplementasi kebijakan; serta sumber daya

yang dihasilkan. Dalam hal konteks, ada tiga variabel utama yang harus

diperhatikan dalam proses implementasi kebijakan: Pertama, kekuatan dan

kepentingan aktor yang terlibat, Kedua, karakter institusi dan Ketiga, tingkat

kepatuhan.
31
Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan Publik. Bandung: Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI)
Bandung bekerjasama dengan Puslit KP2W Lembaga Penelitian Unpad. Hlm. 25
32
Ibid. Hlm. 221.
19

Jelasnya Grindle berdasarkan kerangka berpikirnya yang dilandasi dari

penelitian yang dilakukan khususnya di negara – negara berkembang ia

berpendapat bahwa keberhasilan implementasi kebijakan itu ditentukan oleh

derajat implementability dari kebijakan tersebut, yaitu: content dan context.33

Content of Policy mencakup:

1. Interest Affect

2. Type of Benefits

3. Extend of change envisioned

4. Site of decision making

5. Program implementor

6. Resources commited

Context of Policy mencakup:

1. Power, interest, and strategies of actors involves

2. Institution and regime characteristics

3. Compliance and responsiviness

33
Ibid. Hlm. 33
20

Gambar 2.1

Model Implementasi Kebijakan Grindle

Permasalahan

Agenda
Kebijaka
n

Tahap – tahap
Putusan

Karakteristik
Kebijakan

Arena
Konflik

Publik Birokrasi

Menolak/ Menolak/
Menerapkan Menerapkan

Pembuat kebijakan Sumber Daya yang Pembuat kebijakan


menilai dan memobilisasi dibutuhkan: menilai dan memobilisasi
sumber daya untuk Politik, sumber daya untuk
mempertahankan Keuangan, mempertahankan
reformasi Manajemen, reformasi
Teknik

Beberapa hasil
potensial

Sumber: Riant Nugroho. 2012. Public Policy. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo. Hlm. 224.
21

Dengan pengertian sebagai berikut:

a. Content of Policy (Isi Kebijakan)

Adalah hal hal yang berkaitan langsung dengan kebijakan itu sendiri (faktor

internal) yang terbagi dalam 5 (lima) bagian yang diantaranya adalah 1) Interest

Affect (Kepentingan Program), yang akan dijabarkan sebagai berikut

1. Interest Affect (Kepentingan Program)

Dalam poin ini Grindle berpendapat bahwa implementasi program ditentukan

oleh berbagai kepentingan yang dapat memengaruhi sebuah program atau

kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dan sejauh mana kepentingan tersebut

dapat memengaruhi sebuah kebijakan.

2. Type of Benefits (Jenis manfaat yang diberikan)

Menurut Grindle kebijakan yang telah dirancang oleh pemerintah harus

memberikan manfaat atau dampak kepada sasaran program. Yang mana dengan

diterimanya kebijakan tersebut oleh masyarakat maka dapat dianggap bahwa

kebijakan tersebut berhasil atau nilainya positif.

3. Extend of change envisioned (Perubahan atau Dampak yang diberikan)

Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah harus memiliki target dan tolak

ukur bagaimana kebijakan tersebut dapat memberikan perubahan kepada sasaran

kebijakan.
22

4. Site of decision making (Ketepatan program)

Pada saat merumuskan sebuah kebijakan, penyusun kebijakan harus

memperhatikan langkah – langkahnya agar kebijakan yang diberikan dapat

sesusai atau dirasa tepat kepada sasaran kebijakan.

5. Program implementor (Pelaksana kebijakan)

Kebijakan yang akan dilaksanakan menurut Grindle harus diimbangi dengan

pelaksana program yang sudah diberikan pengetahuan dan sumber daya yang

memadai untuk mempermudah dalam mencapai sasaran kebijakan yang ingin

dituju.

6. Resources commited (Sumber Daya yang dimiliki)

Pada dasarnya kebijakan itu harus memiliki sumber daya yang memadai, baik

sumber daya alam, maupun sumber daya manusia yang dimiliki. Hal tersebut

menurut Grindle adalah tidak lain untuk meningkankan efektifitas sebuah

kebijakan.

b. Context of Policy (Lingkungan Kebijakan)

1. Power, interest, and strategies of actors involves (Kekuasaan, Kepentingan dan

Strategi aktor kebijakan)

Ketiga faktor tersebut, baik kekuasaan, kepentingan dan strategi yang dimilki

oleh aktor menurut Grindle mampu mempengaruhi kebijakan yang akan

dilakukan. Aktor tersebut harus mampu mengakomodir kepentingan –

kepentingan yang ada baik berupa kepentingan politik, ekonomi bahkan hingga

sosial-budaya, pada tahap inilah penentu diterima atau tidaknya sebuah kebijakan

yang akan diberikan kepada masyarakat.


23

2. Institution and regime characteristics (Karakteristik lembaga dan penguasa)

Kebijakan yang akan diberikan kepada masyarakat akan diterima apabila

lembaga dan penguasa yang memegang peran tersebut memiliki nilai – nilai yang

ada dan mampu diterima oleh masyarakat

3. Compliance and responsiviness (Kepatuhan dan daya tanggap implementor

kebijakan)

Kebijakan yang telah dibuat dengan perhitungan yang matang menurut

Grindle mampu diterima dengan baik apabila terdapat kepatuhan dan daya

tanggap yang baik dari pihak implementor agar kebijakan tersebut dapat berjalan

sebagaimana mestinya.

B. Pemetaan dan Pemilihan Model yang Lebih Disukai

Gambar 2.1

Peta Model Implementasi


top-downer
Kuadran 1 1 Kuadran 2
5 3
7
8
2

Mekanisme 4
Mekanisme
Pasar Pasti
9 6
Kuadran 3 Kuadran 4

Bottom-upper
Catatan:
1. Donald Van Meter & Carl Van Horn
2. Danel Mazmanian & Paul A. Sabatier
3. Brian W. Hogwood & Lewis A. Gunn
4. Malcolm Goggin, Ann Bowman, dan James Lester
5. Merilee S. Grindle
6. Richard Elmoore, M. Lipsky, Bennny Hejrn dan David
O’Porter
7. George Edward III
8. Robert T. Nakamura & Franks Smallwood
9. Jaringan

Sumber: Riant Nugroho. 2012. Public Policy. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo. Hlm. 229.
24

Pemetaan ini menurut Riant Nugroho adalah untuk mempermudah peneliti

dalam melakukan atau menentukan alur kebijakan yang diterapkan di lapangan.

Dia memetakan model – model dalam matriks “top-bottomers” dengan “bottom-

upper” dan model implementasi yang didasarkan pada penegakan (perintah dan

kontrol) dengan mekanisme pasar (insentif ekonomi).

Temuan Michael Hill dan Peter Hupe dalam pembahasan teori-meta

komperhensif mencatat bahwa tidak ada model tunggal untuk dipertimbangkan

sebagai yang terbaik diantara yang lainnya untuk memandu implementasi

kebijakan negara – negara berkembang; karena tidak ada pertandingan maupun

persaingan di antara model – model tersebut.

Oleh karena itu, isu yang lebih relevan adalah tentang ketepatan implementasi

terhadap kandungan isi kebijakan dan konteks kebijakan. Maka dari itu,

pengimplementasian kebijakan dapat memilih model yang cocok dalam kuadran

yang tersedia.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teori implementasi yang dimiliki

oleh Merilee S. Grindle dengan rasionalisasi kesesuaian dengan data yang

diterima di tempat penelitian dimana kebijakan ini dimaksudkan untuk membantu

kinerja dari pemerintah berdasarkan mekanisme pasar. Sebagai contoh adanya

penggunaan teknologi digital dalam program ini yang bertujuan untuk

membangun jaringan di pasar global adalah salah satu bentuk penyesuaian dengan

mekanisme pasar yang dewasa ini memang sangat diperlukan.

Selain itu, alasan penulis menggunakan teori implementasi Grindle ini adalah

karena peneliti ingin memfokuskan sejauh mana implementasi program Rumah


25

Kreatif BUMN ini dapat berjalan, apa manfaat yang diterima oleh penerima

kebijakan dalam hal ini pelaku UMKM di Kabupaten Malang.

Keunikan yang terdapat dalam teori ini juga menjadi alasan peneliti

menggunakan teori Implementasi menurut Grindle ini sebagai pisau analisis,

keunikan tersebut adalah Grindle mencoba untuk memfokuskannya pada

pemahamannya yang lebih komperhensif akan konten dan konteks kebijakan itu

sendiri. Khususnya mengenai implementor kebijakan, mereka yang menjadi

sasaran implementasi kebijakan dan kemungkinan kemungkinan konflik yang

terjadi dalam proses pengimplementasian program tersebut serta terakhir adalah

mengenai pendayagunaan sumber daya yang dimiliki.

C. Fungsi Implementasi Kebijakan

Menurut Solichin Abdul Wahab dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Analisis Kebijakan Publik menyatakan bahwa fungsi implementasi kebijakan

publik adalah untuk membentuk suatu hubungan yang memungkinkan tujuan –

tujuan ataupun sasaran – sasaran kebijakan publik diwujudkan sebagai sebagai

“outcome” (hasil akhir kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.

Oleh karena itu, fungsi kebijakan publik bisa disebut juga sebagai “policy

delivery system” (sistem penyampaian/penerusan kebijakan publik) yang biasanya

terdiri dari cara – cara atau sarana – sarana tertentu yang dirancang atau didesain

secara khusus serta diarahkan menuju tercapainya tujuan – tujuan atau sasaran –

sasaran yang hendak dicapai.

Sementara Grindle berpendapat bahwa fungsi atau tugas Implementasi adalah

membentuk suatu kaitan (linkage) yang memudahkan tujuan – tujuan kebijakan


26

bisa direalisasikan sebagai dampak dari suatu kegiatan pemerintah.34 Oleh karena

itu, tugas Implementasi mencakup terbentuknya “a policy delivery system”

dimana sarana – sarana tertentu dirancang dan dijalankan dengan harapan sampai

pada tujuan – tujuan yang diinginkan.

2.2 Tinjauan Konseptual

Bagian ini berisikan tentang konsep – konsep utama/kunci yang mendasari

penelitian dan diberikan penjelasan tentang definisi, variabel – variabel pada

konsep tersebut.35 Fungsi definisi konsep ini juga untuk membatasi jangkauan

penelitian dan supaya tidak muncul perbedaan penelitian seandainya definisi tidak

diberikan.36 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua tinjauan konseptual

yaitu dalam memberikan penjelasan tentang definisi Usaha Kecil Mikro; dan

Menengah dan Usaha Kecil Menengah Digital.

2.2.1 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

Setiap negara memiliki definisi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang

berbeda.37 Sebagai contoh, di Australia, sebuah usaha dikategorikan sebagai usaha

mikro, kecl dan menengah jika memiliki tenaga kerja masin – masing sebanyak

kurang dari sampai dengan lima orang, antara enam sampai dengan dua puluh

orang dan diatas dua puluh orang.38 Sedangkan di Amerika, UKM adalah entitas

bisnis yang memiliki jumlah tenaga kerja di bawah 500 orang. Di Jepang UKM

34
Budi, Winarno. 2014. KEBIJAKAN PUBLIK: Teori, Proses dan Studi Kasus (Edisi & Revisi
Terbaru). Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service. Hlm. 149.
35
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Loc. Cit. Hlm. 28
36
Ibid.
37
Karya Bersama: FE Ubaya dan Forda UKM Jawa Timut. 2007. Kewirausahaan UKM:
Pemikiran dan Pengalaman. Yogyakarta: Graha Ilmu. Hlm. 7.
38
Ibid. Hlm. 8.
27

adalah entitas bisnis yang nilai investasinya kurang dari ¥ 300 Juta. Sedangkan, di

Malaysia batasan nilai investasi untuk UKM adalah kurang dari sampai dengan

RM 2,5 Juta.

Definisi UKM yang ada di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali definisi,

definisi tersebut disesuaikan dengan institusi yang ada. Contohnya, definisi UKM

menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah39

“Entitas bisnis yang memiliki tenaga kerja kurang dari 100


orang, dengan rincian kategori sebagai berikut: usaha rumah
tangga dan mikro terdiri dari satu sampai dengan empat tenaga
kerja, usaha kecil terdiri dari lima sampai dengan 19 orang,
usaha menengah dari 20 sampai dengan 99 orang dan uusaha
besar memiliki tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih.”

2.2.2 UMKM Digital

Kampung Usaha Kecil Menengah (UKM) Digital adalah Pemanfaatan

teknologi Informasi secara komprehensif dan integratif untuk mendukung proses

bisnis yang berjalan di Sentra UKM atau UKM yang terpusat di suatu lokasi

tertentu dalam rangka mewujudkan Jutaan UKM yang Maju, Mandiri, dan

Modern.40

Inisiasi Kampung UKM Digital ini merupakan bagian dari program BAGUS

Indonesia (Bina Aspirasi Gerakan Sejuta UKM Seluruh Indonesia) dan

merupakan wujud bakti PT Telekomunikasi Indonesia untuk membantu UKM

Indonesia dalam rangka modernisasi dan peningkatan kompetensi UKM melalui

39
Ibid.
40
Tanpa Judul. Tanpa Tahun. Diakses dari:https://www.kampungUKMdigital.com/page/about-us.
Diakses tanggal 10 April 2017 pukul 20.10.
28

Information and Communication Technology (ICT).41 Melalui ICT diharapkan

UKM juga mampu untuk memiliki daya saing dalam tingkat global dan turut serta

berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

2.3 Penelitian Terdahulu

Berfungsi untuk menggambarkan dari formulasi rumusan masalah, penelitian

sebelumnya dan dasar teoritis sehingga dapat dipahami alur dari penelitian yang

akan dilakukan.42

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Nama Judul Metode Teori Hasil


Sulistyo Pengembang Metode Ekonomi Dari hasil data
an Usaha Penelitian Kerakyatan dilapangan
Kecil Dan Eksploratif ternyata
Menengah diekripsi aspek
dengan Basis kinerja
Ekonomi manajemen,
Kerakyatan aspek kinerja
di Kabupaten pemasaran,
Malang aspek kinerja
pengelolaan
usaha rata-rata
masih
memprihatinkan
Henny Perencanaan Metode Perencanaan Keputusan
Puspitasari Pengembang Kualitatif Pembanguna strategis
an Industri n Daerah (strategic
Kecil dan decision)
Menengah yang diperoleh
Menuju dari hasil
Ekonomi analisis

41
Ibid.
42
Loc.Cit. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Pedoman
Penyusunan Skripsi Tahun Akademik 2013/2014. Hlm.
29

Nama Judul Metode Teori Hasil


Kreatif SWOT
menghasilkan
beberapa pilihan
strategis.
Sumber : Diolah oleh penulis (2017)

Pada penelitian pertama adalah berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Sulistyo

dengan judul “Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah dengan Basis Ekonomi

Kerakyatan di Kabupaten Malang” yang menghasilkan kesimpulan bahwa dalam

penelitian ini terdapat banyak aspek yang masih kurang diperhatikan dalam

melindungi dan mensejahterkan para pekerja UKM. Kesamaan dalam penelitian

yang akan dilakukan peneliti saat ini dengan penelitian terdahulu adalah adanya

kesamaan mengenai lokasi penelitian yaitu sama – sama melakukan penelitian di

Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur.

Sedangkan, perbedaan penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah terdapat

pada penggunaan landasan teori. Jika penelitian terdahulu menggunakan teori

Ekonomi Kerakyatan dalam membahas UKM disini peneliti akan menggunakan

teori Analisis Kebijakan Publik untuk mengetahui sejauh mana peran pemerintah

khususnya di tingkat lokal dalam melindungi dan mensejahterakan pelaku UKM

melalui program “Rumah Kreatif BUMN”.

Penelitian kedua adalah berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Henny

Puspitasari dengan judul “Perencanaan Pengembangan Industri Kecil

danMenengah Menuju Ekonomi Kreatif” yang menghasilkan sebuah kesimpulan

Keputusan strategis (strategic decision) yang diperoleh dari hasil analisis SWOT

menghasilkanbeberapa pilihan strategis. Kesamaan antara penelitian yang akan


30

dilakukan peneliti saat ini dengan penelitian sebelumnya adalah menggunakan

metode kualitatif dalam membahas UKM.

Sedangkan, perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan penelitian

peneliti saat ini dengan penelitian sebelumnya adalah terdapat pada perbedaan

penggunaan landasan teori sebagai landasan berfikir peneliti. Penelitian

sebelumnya memfokuskan penelitiannya pada bagaimana upaya pemerintah

dalam menganalisis pembangunan terhadap UMKM sedangkan penelitian ini

hanya berfokus kepada analisis program pemerintah di tingkat lokal dan

mengetahui hubungan yang terjadi antara stakeholder yang ada di tingkat lokal.
31

2.4 Kerangka Pemikiran

Merupakan penggambaran dari formulasi rumusan masalah, penelitian

sebelumnya dan dasar teoritis sehingga dapat dipahami alur dari penelitian yang

akan dilakukan.

Gambar 2.2

Gambar Kerangka Pemikiran

Latar Belakang

Sumber Daya Pemodalan Kualitas Produk Kurangnya


UMKM di yang Kurang yang Masih Jangkauan Pasar
Kabupaten Malang Dibawah Standar

Implementasi menurut Grindle:


A. Isi Kebijakan
1. Interest Affect (Kepentingan
Program),
2. Type of Benefits (Jenis manfaat
yang diberikan),
Peraturan Menteri BUMN Program Rumah 3. Extend of change envisioned
Nomor 9 Tahun 2015 Kreatif BUMN (Perubahan atau Dampak yang
tentang Program Kemitraan diberikan)
(RKB)
dan Bina Lingkungan
4. Site of decision making (Ketepatan
program),
5. Program implementor (Pelaksana
kebijakan),
6. Resources commited (Sumber Daya
yang dimiliki).
B. Lingkungan Kebijakan
Implementasi Program 1. Power, interest, and strategies of
Rumah Kreatif BUMN actors involves (Kekuasaan,
(RKB) di Kabupaten Kepentingan dan Strategi aktor
Malang kebijakan),
2. Institution and regime
characteristics (Karakteristik
lembaga dan penguasa),
3. Compliance and responsiviness
(Kepatuhan dan daya tanggap
implementor kebijakan).

Memperluas Peningkatan Digitalisasi Mempermudah


Jangkauan Kualitas Produk UMKM di Akses
UMKM Kabupaten Malang Permodalan
Pasar

Tujuan atau Dampak

Sumber: Diolah oleh penulis (2017).


32

Kerangka berfikir ini adalah gambaran atau pola alur berfikir peneliti dalam

melakukan penelitian. Dimulai dari berdasarkan analis dari data yang diperoleh

peneliti bahwa kebijakan program “Rumah Kreatif BUMN” adalah merupakan

inisasi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia

dengan melalui PT. Telekomunikasi Indonesia untuk menciptakan UKM yang

unggul dan berdaya saing kuat di era digitalisasi dewasa ini.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba untuk menekankan bagaimana peran

dan fungsi dari para stakeholder yang antara lain adalah PT Telkom Indonesia

Malang Raya selaku penanggung jawab di tingkat lokal yang merupakan lanjutan

dari pemerintah pusat dengan lembaga – lembaga lain yang nantinya ikut serta

dalam merumuskan dan membuat kebijakan mengenai “Rumah Kreatif BUMN”.

Selain itu melalui alur berfikir tersebut peneliti juga berharap dapat

menemukan bagaimana implementasi kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah

lokal di Kabupaten Malang yang bertujuan untuk pembangunan dan pengelolaan

serta tujuan yang ingin dicapai melalui program “Rumah Kreatif BUMN (RKB)”

di Kabupaten Malang.
33

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian

Seorang peneliti harus memilih dan menentukan metode penelitian yang tepat

dan mungkin dilaksanakan (feasible) guna mencapai tujuan penelitiannya. Karena

itu, seorang peneliti perlu mengenal berbagai metode ilmiah dan karakteristiknya.

Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu

masalah. Fungsi penelitian adalah mencarikan penjelasan dan jawaban terhadap

permasalahan serta memberikan alternatif bagi kemungkinan yang dapat

digunakan untuk memecahkan masalah.43

Dalam penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan menggunakan

model pendekatan deskriptif karena dianggap sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai oleh peneliti. Metode kualitatif yang dimaksud adalah upaya untuk

menganalisis atau memberikan penjabaran melalui kata – kata berdasarkan data

yang diperoleh pada saat penelitian, sedangkan deskriptif disini adalah

menekankan pada peneliti dalam mengolah data yang berupa angka dan diubah

menjadi data berupa kata – kata.

Dalam hal ini tujuan yang peneliti capai adalah untuk mendapatkan jawaban

dari rumusan masalah yang ada, dimana dalam rumusan masalah tersebut peneliti

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana implemtasi program Rumah Kreatif

BUMN di Kabupaten Malang. Crasswell mendefinisikan penelitian kualitatif yang

43
Saifuddin Azwar. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hlm. 1.
34

kurang bertumpu pada sumber – sumber informasi, tetapi membawa ide – ide

yang sama44:

“Qualitative research is an inqury process of understanding


based on distinct methodological traditions of inquiry that
explore a social or human problem. The researcher builds a
complex, holistic picture analyses word, report detailed views of
informants, and conducts the study in a natural setting.”

Craswell menekankan suatu gambaran yang “kompleks dan holistik”, suatu

rujukan pada suatu naratif yang kompleks yang mengajak pembaca kedalam

dimensi jamak dari sebuah masalah atau isu dan menyajikannya dalam semua

kompleksitasnya.

Penelitian kualitatif identik dengan penjabaran data yang deskriptif. Data yang

dikumpulkan lebih mengambil bentuk kata – kata atau gambar daripada angka –

angka. Hasil penelitian tertulis berisi kutipan – kutipan dari data untuk

mengilustrasikan dan menyediakan bukti presentasi.45 Data tersebut mencakup

transkrip wawancara, catatan lapangan, fotografi, videotape, dokumen pribadi,

memo dan rekaman – rekaman resmi lainnya. Penelitian ini mencoba untuk

menganalisis data dengan segala kekayaannya sedapat dan sedekat mungkin

dengan bentuk rekaman dan transkripnya.

Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan

yang deskriptif adalah upaya yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan jawaban

dari rumusan masalah dan data – data yang diperoleh di lapangan. Karena data

44
Emzir. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Hlm. 1
45
Ibid. Hlm. 3
35

yang diperoleh dilapangan adalah dokumentasi penelitian dalam bentuk kata –

kata maupun gambar.

3.2 Fokus Penelitian

Fokus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program

Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang. Dalam pengelolaan tersebut

berdasarkan model kebijakan yang akan dijalankan termasuk peran dan strategi

yang dijalankan oleh Kementerian BUMN melalui Telkom Indonesia dalam

mewujudkan Digitalisasi UMKM serta untuk mengetahui bagaimana tujuan yang

diharapkan atas dibangunnya Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang.

3.3 Lokasi dan Obyek Penelitian

Lokasi penelitian skripsi ini berada di Rumah Kreatif BUMN Kabupaten

Malang Jl Raya Pakis Kembar No. 69 Atas Pakisjajar, Kecamatan Pakis,

KabupatenMalang, Jawa Timur 65154. Pemilihan lokasi tersebut bertujuan untuk

mendapatkan data yang mendetil dan terperinci dalam mengetahui rencana

program yang akan dilakukan oleh aktor pembuat kebijakandalam merumuskan

dan menyusun kebijakan berkaitan dengan program Rumah Kreatif BUMN

(RKB) yang ada di Kabupaten Malang. Sedangkan untuk objek yang akan dikaji

dalam penelitian ini adalah program “Rumah Kreatif BUMN” Kabupaten Malang.

3.4 Teknik Penentuan Informan

Informan dalam penelitian ini adalah para pembuat kebijakan baik itu dari

pihak pemerintah, swasta, lsm hingga masyarakat umum dalam menentukkan

strategi atau upaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui fokus


36

analisis kebijakan. Penelitian ini menggunakan teknik prosedur pendekatan

purposive sampling dimana peneliti atas dasar rasional tertentu memilih

responden tertentu untuk dijadikan informan dalam pengambilan data. Prosedur

purposive sampling adalah salah satu strategi menentukan informan yang paling

umum di dalam penelitian kualitatif, yaitu menentukan kelompok peserta yang

menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah

penelitian.46 Dalam hal ini peneliti memilih informan yang dianggap mengetahui

permasalahan dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang memiliki

kebenaran dan pengalaman yang mendalam.

Peneliti menetapkan informan yang dikelompokkan dalam kategori informan

kunci, informan utama dan informan tambahan guna mendukung proses

penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa informan

sebagaimana yang tercantum berikut ini:

1. Informan Kunci (Key Informan) adalah Diyan Purnama selaku Pendamping

Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang.

2. Sedangkan informan utama adalah Ani Tri Susilowati selaku Kepala Seksi

Pengembangan Sumber Daya dan Informasi Bisnis Dinas Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah Kabupaten Malang.

3. Informan tambahan adalah Nur Asiyanis selaku pelaku UKM peserta Rumah

Kreatif BUMN Kabupaten Malang.

46
M. Burhan Bungin. 2007.Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan
ilmu Lainnya. Surabaya: Kencana Prenada Media Group. Hlm. 107.
37

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dalam suatu penelitian ada dua jenis sumber

data, yaitu data primer dan data sekunder.47 Adapun penjelasan mengenai jenis

data sebagai berikut:

1. Data primer

Merupakan data yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya melalui

wawancara maupun observasi. Sumber tersebut diperoleh melalui informan yang

telah ditentukan dan secara langsung berhubungan dengan obyek penelitian.

Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui wawancara dengan para

informan yang telah disebutkan sebelumnya.

2. Data sekunder

Secara definisi, data sekunder merupakan data yang tidak secara langsung

berhubungan dengan informan yang diteliti serta merupakan data pendukung

bagi penelitian yang dilakukan. Data sekunder meliputi: dokumen – dokumen,

arsip, catatan dan laporan dari berbagai pihak yang mendukung penelitian ini.

3.5.1 Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang

yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan

pertanyaan – pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu.48 Dalam penelitian ini

peneliti melakukan wawancara secara langsung kepada semua informan, baik

informan kunci, informan utama maupun informan tambahan.

47
Loc.Cit. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Pedoman
Penyusunan Skripsi Tahun Akademik 2013/2014.Hlm 9
48
Loc. Cit. Deddy Mulyana. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paraadigma Baru Ilmu
Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Hlm. 180
38

3.5.2 Observasi

Pelaksanaan penelitian sosial selalu di mulai dari tahapan eksplorasi atau

observasi secara umum terhadap calon objek penelitian. Tahapan ini dilkakukan

untuk memeroleh transparansi tentang apa sebenarnya yang harus dilakukan

apabila objek tersebut benar – benar dijadikan sasaran penelitian.49 Tahapan ini

sangat bermanfaat bagi sebuah keputusan, jadi atau tidaknya sebuah penelitian

dilakukan. Namun, hal yang terpenting adalah observasi umum ini harus

bermanfaat untuk kegiatan pada tahap – tahap berikutnya.

Observasi yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mengamati proses

implementasi yang terjadi di RKB Kabupaten Malang yang diantaranya adalah

mengamati pelatihan dan pendampingan yang dilakukan oleh pendamping yang

ada di RKB Kabupaten Malang. Hasil observasi tersebut kemudian peneliti

mengkajinya lebih lanjut disesuaikan dengan teori yang peneliti gunakan.

3.5.3 Studi Dokumentasi

Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan data yang

digunakan dalam metodelogi penelitian sosial.50 Pada intinya metode dokumenter

adalah metode yang digunakan untuk menelusuri data historis.51 Sebagian besar

data yang tersedia adalah berbentuk surat – surat, catatan harian, cenderamata,

laporan dan sebagainya. Selain macam – macam bahan dokumenter tersebut,

dokumenter dibagi menjadi dua.52 yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.

49
M. Burhan Bungin. Loc. Cit. Hlm. 138
50
Ibid. Hlm. 124
51
Ibid.
52
Ibid. Hlm. 125
39

3.5.3.1 Dokumen Pribadi

Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis

tentang tindakan, pengalaman dan kepercayaannya. Dokumen pribadi dapat

berupa buku harian, surat – surat pribadi dan otobiografi.

3.5.3.2. Dokumen Resmi

Dokumen resmi terbagi atas dokumen interen dan eksteren.53 Dokumen

interen dapat berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan lembaga untuk

lapanggan sendiri seperti risalah atau laporan rapat, keputusan pimpinan kantor,

konvensi atau kebiasaan – kebiasaan yang berlangsung disuatu lembaga dan

sebagainya.

Dokumen eksteren berupa bahan – bahan informasi yang dikeluarkan suatu

lembaga seperti majalah, buletin, berita – berita yang disiarkan ke media massa,

pengumuman atau pemberitahuan. Kebiasaan suatu lembaga untuk menggunakan

dokumen eksteren ini sebagai media kontak soslal dengan dunia luar. Oleh karena

itu, peneliti dapat menggunakan dokumen eksteren ini sebagai bahan untuk

menelaah suatu kebijakan atau kepemimpinan lembaga tersebut.

3.6 Teknik Analisis Data

Dilihat dari tujuan analisis, maka ada dua hal yang ingin dicapai dalam

analisis kualitatif, yaitu54: (1) menganalisis proses berlangsungnya suatu

fenomena sosial dan memperoleh suatu gambaran yang tuntas terhadap proses

53
Ibid. Hlm. 126
54
Ibid. Hlm. 161
40

tersebut; dan (2) menganalisis makna yang ada di balik informasi, data dan proses

suatu fenomena sosial itu.

Analisis data dalam penelitian kualitatif sebenarnya telah dilakukan sebelum

memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.

Nasution55 menyatakan “Analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan

masalah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung terus sampai penulisan

hasil penelitian”. Analisis data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya

sampai jika mungkin, teori yang “grounded”. Dalam kenyataannya, analisis data

kualitatif berlangsung selama proses pengumpulan data daripada setelah selesai

pengumpulan data.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis data kualitiatif

melalui penggunaan penjabaran secara deskriptif dalam mengolah data dam

gambar yang diperoleh oleh peneliti. Proses analisis data dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari wawancara,

pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,

dokumen resmi, gambar, foto dan sebagainya.56

Analisis data kualitatif menurut Bogdan & Bilken adalah upaya yang

dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah –

milahnya menjadi satuan data yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari

55
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
Hlm. 245.
56 Lexy J. Moleong. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hlm. 247.
41

dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan

memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain.57

Pada peneltian ini peneliti menggunakan analisis data dengan menggunakan

Model Miles dan Huberman yakni analisis data yang dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data pada

periode tertentu. Miles dan Huberman58 mengemukakan bahwa aktivitas dalam

analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus –

menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Yang dimaksud dalam

aktivitas dalam analisis data adalah data reduction, data display dan conclution

drawing/verification.

Alasan penelliti menggunakan teknik analisis ini adalah peneliti mencoba

untuk mengumpulkan data sebanyak – banyaknya yang kemudian dilakukan

proses reduksi data atau memilah data – data yang diperlukan sehuingga dapat

menjawab rumusan masalah yang telah disebutkan sebelumnya. Dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Data Reduction (Data Reduksi)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal – hal yang pokok,

memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya.59 Dengan

demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan

mencarinya bila diperlukan.

57
Ibid. Hlm. 248.
58
Loc. Cit. Sugiyono. 2011. Hlm. 246.
59
Ibid. 247.
42

Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan,

keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru,

dalam melakukan reduksi data dapat dilakukan melalui berdiskusi dengan teman

atau orang yang dipandang ahli.

2. Data Display (Penyajian Data)

Setelah melakukan reduksi data, maka langkah selanjutnya dalam penelitian

kualitatif ini adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajiann

data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori,

flowchart dan sejenisnya.60 Dalam hal ini Miles dan Huberman61 menyatakan “the

most frequent form of display data for qualitative research data in the past has

been narratuve text”. Yang artinya adalah data yang sering ditampilkan dalam

penelitian kualitatif adalah data yang bersifat naratif.

Dalam prakteknya fenomena sosial bersifat kompleks dan dinamis sehingga

apa yang ditemukan pada saat memasuki lapangan dan setelah berlangsung agak

lamadi lapangan akan mengalami perkembangan data.62 Untuk itu peneliti harus

menguji apa yang telah ditemukan pada saat memasuki lapangan yang masih

bersifat hipotetik itu berkembang atau tidak.

3. Conclution Drawing / Verification (Penarikan Kesimpulan / Verifikasi)

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman

adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti – bukti

yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi
60
Ibid. Hlm. 249.
61
Ibid.
62
Ibid. Hlm. 250.
43

apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti –

bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.63 Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran

suatu obyek yang sebelumnya masih belum jelas atau gelap sehingga setelah

diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif.

3.7 Uji Keabsahan Data

Setelah melakukan teknik analisis data yang telah dijabarkan sebelumnya,

perlu kiranya peneliti melakukan uji keabsahan data untuk mendapatkan hasil

penelitian yang maksimal. Menurut Sugiyono setidaknya ada empat bentuk dalam

melakukan uji keabsahan data yang diantaranya adalah64: (a) uji kredibilitas data

(validitas data); (b) uji dependabilitas (reabilitas data); (c) uji transferabilitas data

(validitas eksternal / generalisasi); (d) uji konfirmabilitas (objektifitas).

Namun, dari keempat bentuk tersebut yang paling utama adalah mengenai uji

kredibilitas data. Untuk menguji kredibilitas data itu sendiri setidaknya dapat

dilakukan melalui tujuh teknik. Yaitu65: (a) perpanjangan pengamatan; (b)

meningkatkan ketekunan; (c) triangulasi; (d) diskusi dengan teman sejawat; (e)

member check; (f) analisis kasus negatif dan (g) menggunakan bahan referensi.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik triangulasi dalam

melakukan uji keabsahan data. Menurut Moleong triangulasi merupakan teknik

63
Ibid. Hlm. 253.
64
Andi Prastowo. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Hlm. 265.
65
Ibid.
44

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data

tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding pada data

tersebut.66 Lebih tepatnya penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber

dalam melakukan uji keabsahan data. Dalam hal ini, triangulasi sumber adalah

suatu teknik pengecekan kredibilitas data yang dilakukan dengan memeriksa data

yang didapatkan melalui beberapa sumber.67

Triangulasi yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik triangulasi sumber dimana teknik ini dilakukan dengan cara

membandingkan sumber informasi berdasarkan hasil wawancara dengan

narasumber secara langsung. Prosesnya adalah dengan memberikan beberapa poin

pertanyaan yang sama kepada narasumber yang berbeda dengan tujuan untuk

menemukan kesamaan atau bahkan perbedaan dengan kejadian yang terjadi di

lapangan.

66
Ibid. Hlm. 269.
67
Ibid.
45

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1 Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Malang

Implementasi Otonomi Daerah di Indonesia yang secara efektif mulai

diberlakukan sejak tanggal 1 Januari 2001 telah mendorong Manajemen

Pembangunan Daerah yang berorientasi pada Tata Pemerintahan yang baik (Good

Governance) dalam kerangka menciptakan nilai Kesejahteraan Sosial dan

Ekonomi yang lebih baik bagi masyarakat setempat.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah sebagai salah satu

Dinas Teknis yang mengelola dan memanfaatkan seluruh kekuatan potensi

ekonomi di wilayah Kabupaten Malang baik yang berupa potensi Sumberdaya

Alam, Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya lainnya melalui

pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk menjadi

kekuatan ekonomi riil yang dapat tumbuh dan berkembang, serta mampu

memberikan pelayanan yang sebaik - baiknya kepada masyarakat khususnya

pelaku ekonomi.

Dasar Hukum dibentuknya Dinas Koperasi dan UMKM antara lain:

1. Undang - undang RI Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian;

2. Undang - undang RI Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan

Penjabarannya;

3. Undang - undang RI Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;
46

4. Undang - undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah;

6. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Perangkat Daerah;

7. Keputusan Bupati Malang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat

Daerah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Selain itu, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Malang

memiliki tujuan dan sasaran dalam mengembangkan unit usaha koperasi dan

usaha mikro kecil dan menengah yang ada di Kabupaten Malang, tujuan tersebut

diantaranya adalah: (1) Meningkatkan supremasi hukum di bidang Koperasi dan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (2) Menumbuh kembangkan kelembagaan,

menajemen usaha Koperasi dan Usaha, Mikro Kecil dan Menengah, (3)

Meningkatkan peranan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, (4)

Meningkatkan ketrampilan, teknologi proses dan jaringan distribusi serta

menyediakan fasilitasi,konsultasi dan informasi bagi Koperasi, Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah untuk memperluas akses pasar,

Selanjutnya, (5) Meningkatkan Akses Permodalan Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah terhadap pemanfaatan sumber daya produktif, (6)

Berkembangnya sistem ekonomi kerakyatan melalui Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah yang bertumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, (7)

Menghasilkan pola kerjasama kemitraan yang strategis dan saling menguntungkan


47

antara Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Pemerintah, Swasta,

BUMN / BUMD / Perbankan maupun Lembaga Keuangan lainnya dan (8)

Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan bagi Koperasi,Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah.

Sedangkan untuk sasaran dari pemberdayaan dari Dinas Koperasi dan Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Malang adalah: (1) Meningkatkan

Produktifitas dan nilai eksport produk usaha Kecil dan Menengah, (2)

Berkembangnya usaha Mikro di pedesaan dan/atau di daerah tertinggal dan

kantong-kantong kemiskinan, (3) Meningkatkan kuaalitas Kelembagaan dan

Organisasi Koperasi sesuai dengan Jatidiri Koperasi, (4) Kenaikan Omset dan

Pendapatan Koperasi, (5) Kenaikkan jumlah KSP / USP yang berpredikat sehat

dan (6) Kenaikkan jumlah koperasi aktif yang melakukan Rapat Anggota

Tahunan.

4.1.1 Fasilitas

Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 19 Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum Daerah dan dalam rangka Pelayanan kepada Koperasi dan

UMKM di Kabupaten Malang, Dinas Koperasi dan UMKM menerapkan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK - BLUD).

4.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Pemertintah Kabupaten Malang melalui Peraturan Daerah Kabupaten Malang

Nomor 1 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah dan Keputusan Bupati Nomor 15 Tahun 2008 Tentang Organisasi


48

Perangkat Daerah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Kabupaten Malang terdiri dari:

1. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

2. Sekretariat terdiri dari :

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

- Sub Bagian Keuangan

- Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

3. Bidang Bina Kelembagaan Koperasi, terdiri dari :

- Seksi Organisasi dan Hukum

- Seksi Pengendalian dan Pengawasan

- Seksi Penyuluhan dan Pengembangan SDM

4. Bidang Bina Usaha Koperasi, terdiri dari :

- Seksi Pertanian, Perkebunan dan Kelautan

- Seksi Perdagangan, Industri dan Pertambangan

- Seksi Peternakan dan Perikanan

5. Bidang Fasilitasi Pembiayaan terdiri dari :

- Seksi Pembiayaan Jasa Keuangan dan Penjaminan

- Seksi Pengembangan dan Pengendalian Simpan Pinjam

- Seksi Permodalan

6. Bidang Bina Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terdiri dari:

- Seksi Pengembangan Kewirausahaan

- Seksi Pengembangan Jaringan Kerjasama

- Seksi Pengembangan Informasi Bisnis


49

7. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD )

8. Kelompok Jabatan Fungsional..

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Malang

mempunyai Tugas :

1. Melaksanakan urusan Pemerintahan bidang Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah Berdasarkan azas Otonomi dan Tugas Pembantuan.

2. Melaksanakan tugas - tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang

tugasnya.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kabupaten Malang

menyelenggarakan fungsi - fungsi sebagai berikut:

- Pengumpulan, Pengelolaan dan Pengendalian data yang berbentuk data

base serta analisa data untuk penyusunan program kegiatan

- Perencanaan strategis pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah

- Perumusan kebijakan teknis bidang koperasi dan usaha mikro, kecil dan

menengah

- Penyelenggaraan urusan Pemerintah dan pelayanan umum bidang koperasi

dan usaha mikro, kecil dan menengah

- Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang Koperasi dan Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah

- Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan pelaporan

penyelenggaraan bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah


50

- Pelaksanaan Standar pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan bidang

koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah

- Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah

- Pembinaan UPTD

- Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan dilingkungan Dinas

Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

- Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan di bidang koperasai,

usaha mikro, kecil dan menengah

- Pembinaan kepada masyarakat tentang koperasi dan usaha mikro, kecil

dan menengah

- Pelaksanaan kerjasama dengan Lembaga Pemerintah dan Lembaga lainnya

- Pelaksanaan bimbingan teknis bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah.
51

4.2 Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang

BUMN sebagai agent of development telah mengembangkan beberapa insiatif

untuk meningkatkan kualitas UKM, antara lain Bank Mandiri dengan program

Wirausaha Muda Mandiri, Bank BNI dengan Kampoeng BNI Nusantara, Bank

BRI dengan program Teras BRI dan Telkom Indonesia dengan 2 juta UKM

teregister melalui pogram Kampung UKM Digital di seluruh Indonesia.68

Sebagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan, khususnya bagi para

pelaku usaha mikro kecil dan menengah, Kementerian BUMN bersama

perusahaan milik negara membangun Rumah Kreatif BUMN (disingkat RKB)

sebagai rumah bersama untuk berkumpul, belajar dan membina para pelaku UKM

menjadi UKM Indonesia yang berkualitas.

Tempat informasi RKB nasional berisikan informasi lokasi, dimana proses

pembinaan dan data tentang sebaran Rumah Kreatif BUMN nasional. Selain itu,

di tempat ini tersedia informasi terkini terkait program BUMN Hadir untuk

Negeri yang telah dilaksanakan. Informasi di tempat ini dapat digunakan oleh

Pelaku UKM dalam pengembangan usahanya melalui sharingknowledge dan

berbagi informasi peluang usaha di masing masing daerah.Dan Labuan Bajo,

surga Indonesia di Flores, habitat Komodo dan fauna unik lainnya terpilih sebagai

lokasi pelopor Rumah Kreatif BUMN yang nantinya tersedia di tiap kota /

kabupaten di Indonesia.69

68
Rumah Kreatif BUMN. Tentang RKB. Diakses dari: http://rkb.id/about. Diakses tanggal 24
november 2017 pukul 11.55.
69
Tanpa Nama. Tentang RKB. Diakses dari: http://rkb.id/about. Diakses tanggal 1 November 2017
pukul 11.30
52

RKB Kabupaten Malang sendiri terletak di jalan Raya Pakis Kembar No. 69

Atas Pakisjajar, Kecamatan Pakis. Kabupaten Malang, Jawa Timur 65154. Yakni

tergabung dengan kantor pelayanan milik PT. Telkom yang ada di daerah

tersebut. RKB di Kabupaten Malang ini sendiri diresmikan sejak tanggal 1 Maret

2017.70 RKB akan mendampingi dan mendorong para pelaku UKM dalam

menjawab tantangan utama pengembangan usaha UKM dalam hal Peningkatan

kompetensi, Peningkatkan Akses Pemasaran dan Kemudahkan akses Permodalan.

Gambar 4.1

Tampilan Depan RKB Kabupaten Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis (2018)

RKB adalah merupakan wadah bagi langkah kolaborasi BUMN dalam

membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan bagi UKM untuk

meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UKM itu sendiri.71 Rumah Kreatif

70
Lokasi Rumah Kreatif BUMN 2018. Diakses dari: http://rkb.id/lokasi. Diakses tanggal 13 Maret
2018. Pukul 20.00
71
Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN2017. Hlm. 6
53

BUMN akan diperankan sebagai pusat data dan informasi serta sebagai pusat

edukasi, pengembangan dan digitalisasi UKM. Tujuan utama dari Rumah Kreatif

BUMN adalah peningkatan kapasitas dan kapabilitas UKM sehingga dapat

terwujud UKM Indonesia yang berkualitas.

Lokasi yang digunakan sebagai Rumah Kreatif BUMN akan memanfaatkan

lokasi kantor cabang pendamping yang ada di Kabupaten atau Kota yang terkait

seperti lokasi dari RKB di Kabupaten Malang ini yang menempati Kantor Cabang

milik PT. Telkom yang ada di Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Adapun

tugas dari BUMN – BUMN pendamping dari Rumah Kreatif BUMN ini,

diantaranya adalah:

1) Membangun dan mengelola Rumah Kreatif BUMN

2) Menyediakan dana operasional Rumah Kreatif BUMN

3) Menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM)

4) Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana pendukung Rumah Kreatif BUMN

termasuk didalamnya layanan connectivity untuk mendukung implementasi

digitalisasi bisnis dari UKM.

4.2.1 Makna Logo Rumah Kreatif BUMN

Logo Rumah Kreatif BUMN mencerminkan semangat Kementerian BUMN dan

Perusahaan BUMN untuk membangun UKM Indonesia berkualitas yang

dijabarkan sebagai berikut:


54

Gambar 4.2

Logo Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
13

Keterangan:

Pilar ke Atas : Tekad menembus pasar global melalui pemanfaatan bisnis

online

Pita Warna Warni : Harmoni dan keberagaman design / karya UKM Indonesia

Siluet : Saling belajar dan saling mendukung antara BUMN

dengan pelaku UKM

Font Kreatif : Kreatifitas dan fleksibelitas BUMN untuk mendotong

kemampuan UKM Indonesia

Pita Miring ke Kanan : Peningkatan dan pengembangan produk berkualitas

Rumah : Kekokohan UKM dalam bingkai penopang perekonomian

Indonesia
55

Pita ke Kanan Datar : Tekad membangun UKM Indonesia berkualitas

4.2.2 Logo Rumah Kreatif BUMN

Logo Rumah Kreatif BUMN mencerminkan semangat Kementerian BUMN dan

Perusahaan BUMN untuk membangun UKM Indonesia berkualitas yang

dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 4.3

Tampilan Potrait Logo Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
14.

Gambar 4.4

Tampilan Landscape Logo Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
14.

4.2.3 Desain dan Fungsi Ruangan

Fasilitas – fasilitas yang ada di dalam Rumah Kreatif yang ada di Kabupaten

Malang ini dapat mengakomodasi flow proses (yang akan dijelaskan di sub-bab
56

selanjutnya) yang dilakukan. Rumah Kreatif BUMN didesain dengan terbagi

menjadi beberapa zona, diantaranya:

Zona 1: Registrasi dan Analisa UKM

Gambar 4.5

Zona Registrasi dan Analisa UKM di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis. 2017.

Dalam ruangan ini para pelaku UKM melakukan registrasi terlebih dahulu

sebelum melakukan input data dan didaftarkan menjadi anggota di RKB

Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Selain melakukan registrasi, pelaku UKM

juga diharuskan untuk melakukan analisa produk UKM. Proses analisa tersebut

dilakukan oleh petugas yang ada di RKB ini.

Saat melakukan registrasi di RKB Kabupaten Malang ini pelaku UKM

diberikan kemudahan dalam mengaksesnya. Baik itu dilakukan secara online,

maupun dilakukan secara offline. Jika pelaku UKM memilih untuk melakukan

registrasi secara online pertama mereka harus mengunjungi situs RKB.id dan

mengikuti langkah lanjutan yang ada di web tersebut. Data yang harus dimasukan
57

berupa profiling UKM, Kompetensi UKM dan data produk UKM. Untuk daftar

secara offline para pelaku UKM diharuskan datang ke RKB Kabupaten Malang.

Zona 2: Konsultasi dan Quality Control

Gambar 4.6

Zona Konsultasi dan Quality Control di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis. 2017.

Pada zona ini, pelaku UKM akan didampingi para ahli dalam pengembangan

usaha untuk meningkatkan kualitas produk, standarisasi bahan baku, standarisasi

produksi, bimbingan pengembangan produk baru, packaging, branding, quality

control dan bimbingan pendanaan.

Data UKM yang telah terkumpul di RKB Kabupaten Malang ini selanjutnya

akan dilakukan analisa data disesuaikan dengan kategori UKM, deskripsi produk

dan jenis produk yang akan dipasarkan di RKB ini. Sebagai perbandingan, jika

pelaku UKM dikategorikan kedalam kompetensi medium-high para pelaku UKM

akan diberikan bimbingan mengenai bagaimana cara untuk mengembangkan

produknya, hingga bimbingan pendanaan.


58

Sedangkan, untuk pelaku UKM dengan kategori kompetensi low-medium akan

diberikan pelatihan sesuai dengan modul yang tersedia di RKB Kab. Malang ini,

selain itu diadakan sharing baik berupa pelatihan maupun diskusi dan saling

bertukar informasi antar pelaku UKM sesama anggota RKB.

Zona 3: Belajar dan Berbagi

Gambar 4.7

Zona Belajar dan Berbagi di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis. 2017.

Di zona ini pelaku UKM mendapatkan dan melakukan berbagai macam

kegiatan mulai dari diskusi hingga pelatihan – pelatihan yang diberikan oleh para

petugas RKB di Kabupaten Malang ini untuk meningkatkan kualitas dari produk –

produk UKM yang dimiliki.

Untuk para pelaku UKM dalam zona ini diberikan pelatihan berupa

pengetahuan bisnis dan keuangan, hal – hal yang berkaitan dengan segmentasi

produk dan target pasar, bagaimana cara proses produksi yang baik, mengetahui
59

cara dalam memasarkan produknya, hingga cara untuk mendapatkan akses ke

permodalan.

Zona 4: Belajar Sendiri

Gambar 4.8

Zona Belajar Sendiri di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis. 2017.

Pada zona atau bagian ini adalah tempat dimana pelaku UKM diberikan akses

untuk melakukan upload produk mereka secara mandiri melalui PC/Komputer

yang telah disediakan di ruang RKB Kabupaten Malang ini. Selain itu manfaat

dari zona belajar sendiri ini adalah para pelaku UKM diberikan kemudahan dalam

mengakses ke dalam dunia digital karena adanya fasilitas koneksi internet yang

memadai.

Selanjutnya, pelaku UKM diberikan akses untuk membaca modul sesuai

dengan kebutuhan. Selain itu, pelaku UKM dapat melakukan pencarian dan

diskusi dengan menggunakan fasilitas yang tersedia di RKB Kabupaten Malang

ini.
60

Zona 5: Showcase UKM

Gambar 4.9

Zona Showcase UKM di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis. 2017.

Pada zona ini pelaku UKM diberikan tempat untuk melakukan pameran dalam

memamerkan hasil karyanya. Hasil karya tersebut diantaranya adalah berbagai

macam produk olahan baik makanan maupun minuman, hingga produk – produk

kreatif seperti hasil kerajinan tangan berupa tas, dompet, bantal dan lainnya.

Zona 6: Digitalisasi dan e-commerce

Gambar 4.10

Zona Digitalisasi dan e-commerce di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis. 2017.


61

Pada zona ini para pelaku UKM diberikan pemeringkatan oleh petugas yang

ada di RKB Kabupaten Malang ini yang bertujuan untuk menemukan UKM –

UKM unggulan di daerah Kabupaten Malang ini. Selain itu, dalam ruangan ini

pelaku UKM diberikan pengetahuan mengenai digitalisasi berupa foto digital

produk, deskripsi, spesifikasi dan standarisasi produk. Pelaku UKM juga

diberikan akses dalam melakukan e-commerce di situs blanja.com yakni berupa

bimbingan registrasi dan penggunaan di situs blanja.com, bimbingan untuk

melakukan upload produk di situs blanja.com dan bimbingan marketing digital.

4.2.4 Proses Listing RKB

Gambar 4.11

Proses Listing di Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
22.

UKM akan mendapatkan pendampingan proses listing yang terdiri dari 5

(lima) tahap, yaitu:

1. Pendaftaran di website www.RKB.id

UKM akan dibimbing untuk mengisi profiling, data kompetensi dan data

produk.

2. PembinaanUKM

UKM akan diberikan pembinaan dan pendampingan berupa pelatihan,

sharing, konsultasi dan quality control untuk pengembangan usaha dan

peningkatankualitasproduk.
62

3. Upload data ke Intermediery Portal

Produk – produk UKM hasil konsultasi dan quality control akan di-upload ke

intermediary portal.

4. Seleksi UKM

Selanjutnya, tim expert akan melakukan seleksi UKM yang telah memiliki

kualitas produk yang baik.

5. Listing Blanja.com

UKM – UKM terpilih akan secara otomatis listing di website blanja.com.

Sehingga nantinya hanya UKM-UKM Indonesia yang berkualitas yang akan

listing di blanja.com.

4.2.5 Penerapan Standard RKB

Bangunan Rumah Kreatif BUMN memiliki ciri khas dengan ambience

perpaduan sesuai ciri khas masing – masing BUMN dengan pilihan berikut:

Gambar 4.12

Alternatif Tampilan Depan Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
14.
63

Adapun standard bangunan untuk masing – masing zona yang ada di Rumah

Kreatif BUMN adalah sebagai berikut:

Gambar 4.13

Standard Layout Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
26.

KETERANGAN:

Zona 1: Registrasi

Zona 2: Analisa UKM

Zona 3: Konsultasi dan Quality Control

Zona 4: Belajar dan Berbagi

Zona 5: Belajar Sendiri

Zona 6: Showcase UKM

Zona 7: Digitalisasi dan e-commerce


64

4.2.6 Daftar Kebutuhan RKB

Gambar 4.14

Daftar Kebutuhan Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
28.

Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun Rumah Kreatif BUMN

adalah Rp350Juta – Rp.450Juta. Namun, biaya ini dapat bervariasi sesuai dengan

lokasi pengiriman barang.


65

4.2.7 Flow Petugas RKB

Dalam implementasi petugas Rumah Kreatif BUMN akan melakukan proses

sebagai berikut:

Gambar 4.15

Flow Petugas Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN 2017. Hlm.
29.

Melalui gambar tersebut pelaku UKM dapat melakukan kunjungan langsung

ke Rumah Kreatif BUMN (RKB) yang ada di Kabupaten Malang. Jika pelakuk

UKM mengalami kesulitan dalam memahami alurnya, mereka akan dapat

langsung melakukan konsultasi dengan para pendamping yang tersedia di RKB


66

untuk selanjutnya dapat diberikan pelatihan dan bimbingan lanjutan dalam

meningkatkan kualitas produk UKMnya.

4.2.8 Standard Petugas RKB

Dalam implementasi Rumah Kreatif BUMN dibutuhkan petugas dengan standar

berikut:

a. Jumlah petugas sebanyak 2 – 4 orang,

b. Fungsi petugas terdiri dari supervisor, admin dan support,

c. Pendidikan minimal S1 (disarankan Jurusan Ekonomi Manajemen dan Teknik)

d. Tugas:

i. Pendataan dan analisa kondisi UKM

ii. Menjaga/merawat segala fasilitas yang ada di Rumah Kreatif BUMN

iii. Aktif di komunitas UKM

iv. Pendampingan UKM

v. Membantu dan memandu UKM untuk proses bisnis online

vi. Melaporkan aktifitas harian

vii. Menyusun calendar of event bulanan

viii. Monitoring perkembangan UKM binaan

ix. Mengawal implementasi pembelajaran sesuai modul pembelajaran UKM

Jenis pendampingan yang diberikan adalah konsultasi, mentoring dan

coaching. Pelatihan yang dibutuhkan untuk Petugas Rumah Kreatif BUMN

adalah:

a. Pemahaman bisnis
67

b. Pemanfaatan social media untuk bisnis

c. Pemahaman bisnis online

d. Teknik komunikasi dan negosiasi pemahaman

e. Teknik konseling, mentoring dan coaching

Model training kepada petugas RKB dapat dalam bentuk seminar, training

klasikal, webinar dan online.

4.2.9 Data UMKM Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang

Dari data penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat mengunjungi lokasi

penelitian yang berada di RKB Kabupaten Malang didapatkan data sebagai

berikut:

Total UMKM di RKB Kabupaten Malang = 283

Usaha Mikro = 219

Usaha Kecil = 17

Usaha Menengah =7

UMKM Unggulan = 25

Bagan 4.1

Jumlah UMKM di RKB Kabupaten Malang

Jumlah UMKM di RKB


Kabupaten Malang
Usaha Mikro
Usaha Kecil
Usaha Menengah

Sumber: Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang, 2018.


68

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa di Kabupaten Malang

khususnya di RKB itu sendiri didominasi oleh Usaha Mikro yang mencapai 259

unit usaha, diikuti oleh Usaha Kecil sebanyak 18 unit usaha dan terakhir Usaha

Menengah sebanyak 7 unit usaha. Dengan jumlah pelatihan sebanyak 60 kali total

pelatihan dengan jumlah peserta mencapai 24 peserta72. Selain data tersebut

didapatkan juga data data pendukung lain untuk mempermudah penulis dalam

melakukan analisis penelitian ini, dimana data tersebut didapatkan melalui

mekanisme wawancara dan meminta data – data sekunder lainnya.

Dari data tersebut juga diperoleh data lainnya yang diantaranya adalah:

Go Modern = 283

Go Digital = 95

Go Online = 73

72
RKB Kab. Malang (Telkom). Diakses dari: http://rkb.id/lokasi#page-5. Diakses tanggal 13 Maret
2018 pukul 19.57.
69

BAB V

IMPLEMENTASI PROGRAM RUMAH KREATIF BADAN USAHA

MILIK NEGARA

5.1 Implementasi Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang

Pertumbuhan pasar global telah menggeser paradigma bisnis nasional, dimana

UKM memegang peranan penting dalam memakmurkan ekonomi negara, baik

melalui penciptaan lapangan kerja, mendorong peningkatan kesejahteraan

masyarakat, serta menciptakan inovasi baru.Saat ini, jumlah pelaku UKM di

Indonesia telah mencapai 57 juta, dimana sebagian besar merupakan para pelaku

usaha mikro. Hal ini menunjukkan potensi UKM sebagai salah satu penggerak

ekonomi Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran negeri.

Program Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang diresmikan pada Bulan

Maret tahun 2017 di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Dalam

implementasi/pelaksanaan program ini PT. Telkom Indonesia yang ada di

Kecamatan Pakis Kabupaten Malang bekerjasama dengan Dinas Koperasi dan

Usaha Kecil Menengah Kabupaten Malang.


70

Gambar 5.1

Lokasi Tampilan Depan RKB Kab. Malang

Sumber: Penulis, 2017.

Latar belakang dari terbentuknya program ini adalah karena masih kurang

luasnya jangkauan pemasaran dalam memasarkan produk – produk UKM yang

dimiliki oleh pengusaha UKM yang ada di kabupaten malang. Menurut data dari

hasil wawancara dengan Ibu Ani selaku Kepala Seksi Pengembangan Sumber

Daya Manusia dan Informasi Bisnis, beliau menyebutkan bahwa kabupaten

Malang memiliki sekitar 418.000 usaha mikro kecil dan menengah.73

73
Wawancara dengan Ibu Ani Tri Susilowati (Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
dan Informasi Bisnis Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang). Tanggal 31 Oktober 2017.
Pukul 09.44.
71

Gambar 5.2

Tampilan Dalam RKB Kab. Malang

Sumber: Penulis, 2017.

Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang ini konsepnya adalah

pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah melalui digitalisasi atau

penggunaan perangkat digital guna menunjang kegiatan dan memperluas dalam

memasarkan produk – produk UMKM yang dimiliki. Berkaitan dengan fasilitas,

dinas koperasi dan BUMN melalui PT Telkom yang ada di Kabupaten Malang

khususnya di PT. Telkom Kecamatan Pakis ini

Mereka mengadakan pelatihan – pelatihan dan pendampingan guna

menambah kualitas produk, mengadakan gelar produk – produk UMKM,

memasukan foto – foto produk yang kemudian akan dipasarkan secara online. Di

sana ada juga pendamping yang khusus menangani pelatihan – pelatihan tersebut.

Setidaknya UMKM yang telah dibina oleh dinas Koperasi dan Usaha Kecil
72

Menengah (Dinkop dan UKM) Kabupaten Malang ini adalah sekitar 10% dari

total UMKM yang ada di Kabupaten Malang.74

Pendampingan di dalam Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang ini

dilakukan melalui proses kegiatan yang diawali dengan Registrasi dan Analisa

Data UKM secara offline maupun secara online melalui website smartbisnis.co.id.

Selanjutnya Pelaku UKM akan mengisi data profiling terkait kompetensi UKM

dan data produk UKM. Melalui Platform data analitik, pelaku UKM dapat

melakukan analisa dan seleksi data UKM terkait kompetensi dan kategori UKM

tersebut.

Hasil seleksi UKM dengan klasifikasi kompetensi medium sampai dengan

high akan diarahkan langsung pada tempat Konsultasi dan Quality Control. Di

tempat ini, pelaku UKM akan didampingi para ahli dalam pengembangan usaha

untuk meningkatkan kualitas produk, standarisasi bahan baku, standarisasi

produksi, bimbingan pengembangan produk baru, packaging, branding, quality

control dan bimbingan pendanaan.

Sedangkan UKM dengan kompetensi low sampai dengan medium akan

diarahkan menuju tempat Belajar dan Berbagi. Di tempat ini, pelaku UKM

mendapatkan pelatihan sesuai dengan modul yang dibutuhkan, antara lain Bisnis

dan Keuangan, Permodalan, Segmentasi dan Target Pasar, Proses Produksi dan

Pemasaran serta Total Quality Management. Setelah selesai mengikuti pelatihan,

pelaku UKM akan diajak melakukan sharing session (diskusi) dalam bentuk

belajar mandiri.
74
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ani Tri Susilowati (Kasi Pengembangan Sumber
Daya Manusia dan Informasi Bisnis DInas Koperasi dan UKM Kabupaten Malang). Tanggal 31
Oktober 2017. Pukul 09.44.
73

Selanjutnya Pendamping Ahli akan membantu pelaku UKM untuk melakukan

digitalisasi produk dan proses usaha di tempat Digitalisasi dan e-

Commerce Online dengan membimbing bagaimana cara Listing di Blanja.com,

SEO (Search Engine Optimization) dan promosi melalui social media. Pelaku

UKM akan melakukan praktek secara langsung pembuatan dan pengelolaan

online commerce, serta berdiskusi dan memonitor perkembangannya. Hal ini

sejalan dengan visi Presiden Indonesia saat ini yakni dengan menjadikan

“Indonesia sebagai Energi Digital Asia”

Pelaku UKM juga dapat belajar mandiri dengan cara membaca modul,

melakukan pencarian dan diskusi menggunakan fasilitas digital yang

disediakan.Tempat Showcase UKM dibuat sebagai etalase display hasil produksi

unggulan UKM setempat yang berkualitas dan dapat dipasarkan secara online di

portal blanja.com.

Jika dilihat dari potensinya sendiri Kabupaten Malang ini memiliki banyak

sekali jenis UMKM yang ada diantaranya makanan dan minuman kemasan, batik,

kerajinan tangan, garmen hingga mebel. Sehubungan dengan hal tersebut maka

Dinkop dan UKM Kabupaten Malang menganjurkan para pengusaha UMKM

untuk ikut dalam program kampung UKM Digital ini, karena diharapkan dengan

mengikuti program ini para pengusaha UMKM mampu memasarkan produk –

produknya lebih luas lagi.

Dalam melakukan analisis mengenai implementasi kebijakan, Peneliti

menggunakan model Implementasi yang dimiliki oleh Merilee S. Grindle dimana

ia menyebutkan bahwa setidaknya ada dua variabel dalam mengukur suatu


74

implementasi kebijakan yang masing – masing variabel memilki poin – poin

tersendiri. Variabel tersebut antara lain: 1) Variabel Isi Kebijakan dan Variabel

Lingkungan Kebijakan yang lebih jelasnya akan dijelaskan dalam sub-bab

tersendiri.

5.1.1 Flow Proses Rumah Kreatif BUMN

Setiap Rumah Kreatif BUMN, akan menangani komunitas – komunitas UKM

yang ada di sekitar wilayahnya. Sebagai contoh, Rumah Kreatif BUMN yang ada

di Kecamatan Pakis ini mengakomodir komunitas – komunitas UKM yang ada di

Kabupaten Malang dan di dalam komunitas – komunitas UKM ini terdapat

beberapa UKM yang nantinya akan dibina.

Gambar 5.3

Flow Proses Rumah Kreatif BUMN

Pembinaan UKM Analisis Data

1. Mengumpulkan 1. Standarisasi
data UKM bahan baku
2. Menganalisa 2. Standarisasi
data UKM Produksi
3. Melakukan 3. Seleksi UKM
Kategorisasi Unggulan
UKM, Produk 4. Bimbingan dan
dan Pasar pelatihan
teknologi dan
operasional
bisnis
5. Bimbingan
pendanaan

Sumber:Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN2017.Hlm. 15


75

A. Aktivitas yang dilakukan:

Untuk mendukung terbentuknya Digital Economy Ecosystem, dilibatkan pula

Blanja.com yang ditetapkan sebagai marketplace BUMN dimana telah terjadi

kolaborasi bisnis antar BUMN. Sebagai platform marketplace, Blanja.com juga

telah menyiapkan modul–modul yang memudahkan UKM untuk mulai

memanfaatkan teknologi digital dalam menjalankan bisnisnya. Positioning

Blanja.com dalam Rumah Kreatif dan kolaborasinya untuk mendukung Digital

Economy Ecosystem dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 5.4

Blanja.com Sebagai e-commerce BUMN

Sumber: : Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN2017. Hlm.


16
76

Blanja.com akan membantu UKM dalam memasarkan dan mempromosikan

UKM di dunia maya. Untuk dapat listing di Blanja.com di dalam Rumah Kreatif

disediakan intermediary portal yang terhubung langsung denganBlanja.com.

Proses listing UKM melalui Rumah Kreatif BUMN adalah sebagai berikut:

Gambar 5.5

Listing Blanja.com

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN2017. Hlm.


17.

Diharapkan dengan adanya blanja.com sebagai media marketplace BUMN,

tujuan untuk membentuk Digital Economy Ecosystem dapat lebih mudah tercapai.

Blanja.com sebagai media marketplace UKM melengkapi operasional dari Rumah

Kreatif sebagai berikut:

Gambar 5.6

Operasional Rumah Kreatif BUMN dengan Peran blanja.com

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN2017. Hlm.


17.
77

Pada tahapan listing blanja.com, petugas Rumah Kreatif di Kabupaten Malang

akan membantu UKM dalam melakukan review deskripsi produk, membuat foto

produk, desain packaging, harga dan upload ke intermediary portal. Aktivitas dari

Rumah Kreatif BUMN dilakukan melalui mekanisme flow proses yang dapat

dijabarkan sebagai berikut:

Gambar 5.7

Flow Rumah Kreatif BUMN

Sumber: Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN2017. Hlm.


20

Keterangan masing – masing proses adalah sebagai berikut:

1. Registrasi terdiri dari

a. Online, dilakukan dengan cara:

i. Buka www.RKB.id

ii. Klik «Daftar»

iii. Isi Data Profiling UKM


78

iv. Isi Data Kompetensi UKM

v. Isi Data Produk

b. Regstrasi Offline dapat dilakukan dengan cara:

i. UKM datang ke lokasi RKB

ii. Isi Data Profiling UKM

iii. Isi Data Kompetensi UKM

iv. Isi Data Produk

2. Data UKM yang telah terkumpul selanjutnya akan dilakukan analisa data

sesuai dengan kategorisasi UKM, deskripsi produk dan jenis produk.

3. UKM dengan kategori kompetensi medium – high akan diberikan konsultasi

dan quality control untuk pengembangan usaha dan peningkatan kualitas

produk dengan aktifitas – aktifitas:

a. Standarisasi Kualitas Bahan Baku

b. Standarisasi Kualitas Produksi

c. Bimbingan pengembangan produk, packaging dan branding

d. Quality control produk

e. Bimbingan Pendanaan

4. Untuk UKM dengan kategori kompetensi low – medium akan melakukan

proses belajar dan berbagi dengan aktifitas:

a. Pelatihan dan sharing

i. Pelatihan sesuai modul:

a) Pengetahuan bisnis dan keuangan

b) Segmentasi dan target pasar


79

c) Proses produksi

d) Cara pemasaran

e) Akses pemodalan

ii. Sharing Session: Berbagi pengetahuan sesama komunitas

b. Belajar sendiri

i. Membaca modul sesuai kebutuhan

ii. Melakukan pencarian dan diskusi menggunakan fasilitas yang

digunakan

UKM yang mempunyai kategori kompetensi low – medium, melalui proses belajar

dan berbagi diharapkan dapat meningkat kompetensinya menjadi medium – high.

Sehingga UKM dapat melanjutkan ketahap berikutnya.

5. Selanjutnya akan masuk ketahap digitalisasi dan e-commerce yang dilakukan

dengan cara:

a. Pemeringkatan UKM sehingga ditemukan UKM – UKM unggulan

b. Pelatihan Digitalisasi:

i. Foto digital produk

ii. Deskripsi, spesifikasi dan standarisasi produk

iii. Aplikasi – aplikasi digital untuk UKM

c. Bimbingan online/listing e-commerce blanja.com:

i. Bimbingan registrasi dan penggunaan blanja.com

ii. Bimbingan upload blanja.com

iii. Bimbingan marketing digital


80

5.2 Variabel Isi Kebijakan

Dalam sub-bab ini peneliti mencoba untuk menganalisis program “Rumah

Kreatif BUMN” ini melalui dua variabel yang telah disebutkan oleh Grindle

sebelumnya, yakni berdasarkan Variabel isi kebijakan yang didalamnya terdapat

beberapa aspek yang diantaranya: 1) Kepentingan Program, 2) Jenis dan Manfaat

yang Diterima, 3) Perubahan atau Dampak yang Diterima Oleh Pelaku UKM, 4)

Ketepatan Program, 5) Menyebutkan Implementornya dengan Rinci dan 6)

Sumber Daya yang Dimiliki

5.2.1 Kepentingan Program

Dilihat dari kepentingan program ini, jelas sekali bahwa program ini memiliki

peranan penting dalam pembangunan, khususnya pembangunan di bidang

ekonomi melalui pemberdayaan komunitas – komunitas UMKM yang ada di

Kabupaten Malang. Dengan dilatar belakangi oleh besarnya potensi UMKM yang

ada di Kabupaten Malang yang mana terdiri dari beberapa jenis usaha yang

diantaranya adalah makanan dan minuman olahan, kerajinan tangan, konveksi dan

lain – lain.

Menurut Diyan Purnama selaku pendamping Rumah Kreatif BUMN

Kabupaten Malang menjelaskan bahwa berdasarkan potensinya, UMKM di

Kabupaten Malang ini begitu besar. Beliau berkata75:

“Dilihat dari jumlah UMKM yang banyak dan beragam dan


juga sumber daya yang dimiliki juga besar, UMKMnya juga

75
Hasil wawancara dengan Mas Dian Purnomo (Fasilitator Rumah Kreatif BUMN
PT. Telkom Indonesia Kecamatan Pakis Kabupaten Malang). Tanggal 1
November 2017. Pukul 11.30.
81

tidak hanya berfokus kepada makanan dan minuman saja,


seperti jasa jasa juga banyak, kemudian selain itu ada dari
sektor pertanian, perkebunan dan kelauatan yang sampai saat
ini kami belum menjangkau ke sana. Maka, dengan adanya RKB
ini tentu sangat membantu dinas terkait khususnya dalam
mengelola UMKM.”

Selain itu, yang membedakan Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Pakis ini

dengan lembaga – lembaga lain yang juga sama sama fokus kepada UMKM di

Kabupaten Malang ini adalah di RKB ini terdapat pelatihan sekaligus

pendampingan terhadap para pelaku UMKM khususnya mengenai digitalisasi

UMKM. Maka dari itu dengan adanya RKB ini dapat membantu dinas – dinas

terkait khususnya dalam mengelola dan meningkatkan kuantitas serta kualitas

UMKM di Kabupaten Malang.

Selanjutnya adalah menurut salah satu pelaku UMKM peserta dari Rumah

Kreatif BUMN yakni Ibu Nur Asiyanis mengatakan bahwa dengan adanya

program Rumah Kreatif BUMN (RKB) Telkom di Kabupaten Malang ini sangat

membantu komunitasnya dalam melakukan pelatihan – pelatihan karena

disediakan tempat yang nyaman dan akses yang mudah bahkan tidak jarang pihak

RKB menawatkan untuk memberkan narasumber yang kompeten jika memang

diperlukan.

Dijelaskan menurut ibu Nur Asiyanis selaku salah satu peserta kelompok

UMKM yang menjadi anggota di RKB Telkom Kabupaten Malang ini mereka

sangat dibantu dengan adanya program tersebut. Beliau berkata:

“Berhubung anggotanya kan banyak jadi kita butuh


tempat yang luas dan alhamdulillah bisa ketemu pihak
82

Telkom dan kita dikasih tempat ya Alhamdulillah kita


terbantu sekali untuk mendapatkan akses tempat yang
lebih mudah.”
Selain masih kurang masifnya pengembangan usaha mikro kecil dan

menengah (UMKM) di Kabupaten Malang ini, masih kurangnya pengenalan

mengenai teknologi dalam pemberdayaan UMKM ini juga menjadi alasan betapa

pentingnya program ini dijalankan di Kabupaten Malang.

5.2.2 Jenis dan Manfaat yang Diterima Oleh Pelaku UKM

Jenis dan manfaat yang diterima oleh pelaku UKM adalah antara lain,

diberikannya pelatihan – pelatihan serta pendampingan dalam melakukan

digitalisasi UMKM. Minimal potensi yang dimiliki oleh pelaku UKM itu

meningkat. Karena UMKM itu masalahnya adalah proses yang tujuannya adalah

bagaimana cara dalam menjual produk – produknya, bagaimana cara menaikan

omzet / pendapatan mereka dengan menggunakan fasilitas yang ada dan sudah

disediakan bahkan jika mereka membutuhkan permodalan di RKB Kabupaten

Malang ini juga bisa membantu menghubungkan jika memang dibutuhkan, karena

tidak dapat dipungkiri faktor keuangan juga mempengaruhi kualitas UMKM itu

sendiri dalam meningkatkan kopetensi dan pengetahuan yang lebih luas

khususnya tentang usaha.


83

Gambar 5.8

Pelatihan yang Dilakukan di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis. 2017

Adanya agenda agenda pelatihan yang dilakukan di RKB Kabupaten Malang

ini juga memberikan manfaat untuk mendorong kreatifitas – kreatifitas pelaku

UKM itu sendiri. Selain itu, ada juga fasilitas e-commerce dan pendampingan

yang diberikan secara gratis kepada pelaku UKM dengan mentor – mentor yang

ahli dibidangnya. RKB yang menyediakan tempat untuk pelatihannya guna

meningkatkan kualitas UMKMnya.

5.2.3 Perubahan atau Dampak yang Diterima Oleh Pelaku UKM

Berkaitan perubahan atau dampak yang diterima oleh pelaku UKM yang dapat

terlihat adalah, saat ini pelaku UKM lebih modern khususnya dalam hal

packaging atau kemasan. Saat ini dalam hal pengemasan produk, para pelaku

UKM lebih terlihat modern dari sebelumnya. Sebagai contoh kemasan kripik yang
84

dilihat dari bentuk awalnya biasa saja, namun setelah mengkuti program RKB ini

tampilan kemasannya lebih menarik minat pembeli.

Gambar 5.9

Produk – Produk UMKM di RKB Kab. Malang

Sumber: Dokumentasi Penulis, 2017.

Di RKB Kab. Malang ini pendamping di RKB hanya menyarankan untuk

melakukan “penyegaran” dalam hal tampilan kemasan namun pada akhirnya

banyak juga pelaku UKM yang mengikuti saran dari kita. Ditambah juga dengan

adanya pelatihan marketing yang diberikan yang biasanya para pelaku UKM

berjualan secara offline saat ini mereka sudah mengenal jual beli melalui online

khususnya melalui media sosial. Ada juga pelatihan copywriting (teknik

periklanan) yang mana akan diberikan trik trik khusus dalam menarasikan produk

– produk yang akan dijual. Selain itu kami juga mengadakan follow up berkaitan

dengan produk – produk UMKM yang ada sebelumnya.

Agar UMKM ini menjadi lebih modern yang mana sasaran program ini telah

terncantum dalam SOP Program RKB ini seperti menjadikan UMKM menjadi Go
85

Modern, Go Digital dan Go Online. Pertama Go Modern yang mana pelaku UKM

selanjutnya adalah Go Digital yang mana tiap – tiap pelaku UMKM ini memliki

e-mail dan akun media sosial dan untuk kegiatan sehari – hari diharapkan pelaku

UKM menggunakan aplikasi – aplikasi digital. Harapan yang terakhir adalah Go

Global yang mana harapannya adalah untuk memangkas biaya produksi tanpa

harus melalui sistem tengkulak yang mana harga yang ditetapkan oleh produsen

dan diberikan kepada konsumen itu relatif stabil. Itu adalah harapan yang

diinginkan.dari adanya program RKB ini.

Program RKB ini juga menjadi salah satu program unggulan dalam

pemerintahan saat ini yakni dengan menjadikan Indonesia sebagai cahaya

ekonomi digital di Asia. Kedepannya maka dapat memperbaiki perekonomian

nasional. Dalam menghadapi Go Online RKB di Kabupaten Malang ini mencoba

untuk fokus dulu dalam mempersiapkan produknya. Jika dirasa keungan pelaku

UKM masih dirasa kurang, RKB bisa membantu untuk menghubungkan.

Sebenarnya fasilitas ini telah disediakan bergantung kepada UMKM itu sendiri

bagaimana apakah mereka ingin berkembang atau tidak.

5.2.4 Ketepatan Program

Menurut Diyan Purnomo selaku Fasilitator Rumah Kreatif BUMN Kabupaten

Malang, program ini dirasa sudah tepat, karena mereka punya SOP mereka

menjalankan program ini berdasarkan SOP. Yang mana didalam SOP tersebut

terdapat pendampingan, pelatihan kemudian memberikan konsultasi. Sekarang di

RKB kita bisa mengurus hampir semua kebutuhan UMKM seperti contohnya

perizinan, untuk pendirian UMKM kan harus ada izin usaha, jika pelaku usaha ini
86

belum mendapatkan izin dari dinas setempat di RKB hal tersebut dapat dilakukan,

ini adalah salah satu terobosan baru yang sebenarnya di luar SOP yang bertujuan

untuk mempermudah akses tanpa melalui dinas terkait.Karena di RKB juga bisa

melakukan hal tersebut. Yang nantinya diharapkan RKB ini mampu membangun

kolaborasi dengan berbagai pihak baik dengan akademisi, pihak swasta hingga

BUMN – BUMN yang lain seperti POS, Bank BRI dan lain – lain hingga

pemerintah setempat.

Agar UMKM ini menjadi lebih modern yang mana sasaran program ini telah

terncantum dalam SOP Program RKB ini seperti menjadikan UMKM menjadi Go

Modern, Go Digital dan Go Online. Pertama Go Modern selanjutnya adalah Go

Digital yang mana tiap – tiap pelaku UMKM ini memliki e-mail dan akun media

sosial dan untuk kegiatan sehari – hari diharapkan pelaku UKM menggunakan

aplikasi – aplikasi digital.

Harapan yang terakhir adalah Go Global yang mana harapannya adalah untuk

memangkas biaya produksi tanpa harus melalui sistem tengkulak yang mana

harga yang ditetapkan oleh produsen dan diberikan kepada konsumen itu relatif

stabil. Itu adalah harapan yang diinginkan.dari adanya program RKB ini.

Kedepannya maka dapat memperbaiki perekonomian nasional. Dalam

menghadapi Go Online ini kita mencoba untuk fokus dulu dalam mempersiapkan

produknya. Jika dirasa keuangan pelaku UKM masih dirasa kurang, RKB bisa

membantu untuk menghubungkan.


87

5.2.5 Menyebutkan Implementornya Dengan Rinci

Dalam hal implementornya program “Rumah Kreatif BUMN” (RKB) ini

dijalankan oleh anak perusahaan BUMN yakni dijalankan oleh PT Telkom yang

ada di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.Sesuai dalam peraturan Menteri

BUMN Nomor 9 Tahun 2015 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Badan Usaha Milik Negara yang menyebutkan bahwa tiap tiap perusahaan

BUMN di daerah wajib menjalankan program tersebut.

Pada program RKB dijelaskan secara tepat dan rinci bahwa program ini

ditunjukan kepada para pelaku UKM yang ada di Indonesia, itu terbukti dari

tagline RKB yang berbunyi “Membangun UKM Indonesia Berkualitas”. Agar

UMKM ini menjadi lebih berkualitas yang mana sasaran program ini telah

terncantum dalam SOP Program RKB ini seperti menjadikan UMKM menjadi Go

Modern, Go Digital dan Go Online.

Pertama, Go Modern. Go Modern merupakan modul untuk mempersiapkan

dan membina UKM dalam peningkatan kualitas produk, branding dan Packaging.

Diperuntukkan untuk UKM dengan kompetensi yang masih rendah. Selanjutnya

adalah Go Digital yang merupakan modul lanjutan dari Modul Go Modern.

Modul ini berisi materi terkait penggunaan aplikasi digital dan otomasi dalam

proses bisnis dan pemasaran. Terakhir, Go Online adalah merupakan modul yang

berisikan materi – materi terkait perluasan akses pasar secara online.


88

5.2.6 Sumber Daya yang Dimiliki

Kabupaten malang memiliki sumber daya UMKM yang cukup banyak, baik

secara kuantitas maupun keragaman jenis UMKMnya. Dalam hal ini Diyan

Purnomo berpendapat bahwa:

“sangat bagus sekali, karena hampir semua produk di UMKM


hampir di semua sektor itu ada di kabupaten malang. Mungkin
bisa dimaksimalkan lagi, tinggal bagaimana caranya untuk
menstimulus UMKM itu sendiri agar lebih kreatif lagi karena
sulit sekali mendampingi pure UKM itu kan sulit sekali untuk
terdigitalisasi makanya mungkin hingga dibuatkan program
Rumah Kreatif BUMN ini. Besar sekali potensi dalam
mengembangkan UKM di kabupaten malang karena memiliki
sektor yang cukup luas.”

Berkaitan dengan Sumber daya yang dimiliki di dalam program ini secara

SDM (Sumber Daya Manusia) program ini sudah cukup mempuni untuk fasilitas

– fasilitas pendukung lainnya juga cukup mempuni, seperti akses internet,

melakukan pelatihan yang memang telah disesuaikan dengan daerah masing –

masing. Mengenai kendala yang dihadapi itu kembali kepada pelaku UMKMnya

sendiri mengenai seberapa jauh kemauan UMKM itu untuk berkembang.

5.3 Variabel Lingkungan Kebijakan

Dalam sub-bab ini peneliti mencoba untuk menganalisis program “Rumah

Kreatif BUMN” ini melalui variabel yang telah disebutkan oleh Grindle

sebelumnya, yakni berdasarkan Variabel Lingkungan kebijakan yang didalamnya

terdapat beberapa aspek yang diantaranya: 1) Kekuasaan, Kepentingan dan


89

Strategi Aktor yang Terlibat, 2) Karakteristik Lembaga dan Penguasa dan 3)

Kepatuhan dan Daya Tanggap.

5.3.1 Kekuasaan, Kepentingan dan Strategi Aktor yang Terlibat dalam

Program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang

Mengenai strategi itu sebenarnya dapat dilihat dari sudah adanya portal yang

jelas yakni situs rkb.id yang dijadikan sebagai website resmi program ini. strategi

lainnya adalah adanya kolaborasi antar BUMN, jadi tidak hanya Telkom saja yang

mana harapannya semua aset BUMN mengalir ke pribumi dan pengusaha dalam

negeri.

Selain itu, dalam Peraturan Menteri BUMN no. 9 Tahun 2015 tentang

Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (BL) Badan Usaha Milik

Negara disebutkan bahwa apabila diperlukan, BUMN Pembina dalam hal ini PT.

Telkom Indonesia dalam mengoptmalkan dan kelancaran pelaksanaan program

Kemitraan dan Program BL, dapat bekerjasama dengan BUMN lain untuk

membantu tugas penyaluran Program Kemitraan dan Program BL BUMN

Pembina tersebut, khususnya bagi BUMN Pembina yang tidak memiliki kantor

cabang / perwakilan di daerah dan/atau tidak membentuk unit Program Kemitraan

dan Program BL di daerah tersebut.

Selanjutnya, kerjasama tersebut harus dituangkan dalam perjanjian yang

memuat hak dan kewajiban masing – masing pihak. BUMN Pembina juga harus

tetap memonitor pelaksanaan Program Kemitraan dan Program BL yang

dlaksanakan oleh BUMN Pembina lain yang membantu penyaluran tersebut,


90

untuk memastikan tercapainya tujuan pelaksanaan program – program yang

ditugaskan dalam hal ini Program Rumah Kreatif BUMN.

BUMN sendiri terbagi dalam beberapa jenis, mulai dari PT. Telkom yang

menyediakan akses komunikasi dan jaringan, perbankan juga ada diantaranya

Bank BNI dan Bank BRI, untuk listrik sendiri bisa melalui PT. PLN yang mana

semuanya saling membantu dalam peningkatan kualitas UMKM. Selain itu

strateginya adalah melalui lintas instansi karena Kabupaten Malang ini memiliki

wilayah yang cukup luas secara geografis. Bahkan, RKB juga melakukan kerja

sama dengan pemerintah tingkat desa juga dalam membangun relasi untuk

melakukan kolaborasi.

Hubungan antar stakeholder yang terjadi di RKB Kabupaten Malang ini

melibatkan berbagai instansi terkait sebagai contoh kerjasama antara PT. Telkom

Kecamatan Pakis dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Malang yang bersama

– sama menjalankan program RKB ini. Namun, karena ini adalah program dari

Kementerian BUMN, maka Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Malang tidak

begitu banyak andil dalam proses kebijakannya. Mereka hanya memberikan data

– data mengenai potensi UMKM yang ada di Kabupaten Malang.

Dinas Koperasi di Kabupaten Malang ini berperan sebagai fasilitator dan

penyedia informasi terkait dengan UMKM yang ada di Kabupaten Malang.

Seperti yang dikatakan oleh ibu Ani Tri sebagai berikut:

“Disini dinas kop ukm kab. Malang membantu dalam proses


manajemennya, jika ukm tidak bisa melakukan manajemen yang
baik kita membantu memperbaikinya, berkaitan dengan kualitas
produk, jika dirasa kualitasnya kurang bagus, disini kami bantu
91

unttuk meningkatkan kualitasnya. Jika kualitas produknya


bagus, namun packingnya masih jelek maka kami bantu di
packingnya. Packingnya sudah bagus, namun belum punya merk
dagang, maka kita fasilitasi dengan memberikan merknya.
Sebenarnya, mereka (ukm yang baik) sudah mampu semuanya.”

5.3.2 Karakteristik Lembaga dan Penguasa

Sementara itu, terkait dengan program RKB ini, karakteristik dari lembaga

yang menaungi program tersebut dirasa cukup sesuai karena dalam pelaksanaanya

mengenai program ini dimana program ini menekankan fungsi teknologi dalam

prosesnya. Kharakteristik dari lembaga ini adalah secara jelas bahwa di

Kabupaten Malang ini program RKB ini dijalankan oleh PT. Telekomunikasi

Indonesia yang memang memiliki kemampuan dalam penyedian teknologi

informasi.

Sejarah singkat mengenai PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom)

adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan

teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di

Indonesia.76 Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan

perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor

industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus

berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.

76
Anonim. Tentang Telkomgroup. Tanpa Tahun. Diakses dari:
https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/stocklanding/profil-dan-riwayat-singkat.html.
Diakses tanggal 7 Februari 2018. Pukul. 21.56.
92

Saat ini TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat

segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen

lainnya.77 Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom Group.78

1. Mobile

Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added

service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak,

Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI, Kartu As

dan Loop untuk pra bayar.

2. Fixed

Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed

broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya,

dengan brand IndiHome.

3. Wholesale & International

Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service,

Wi-Fi, VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet,

dan solution.

4. Network Infrastructure

Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan tower.

5. Enterprise Digital

Terdiri dari layanan information and communication technology platform

service dan smart enabler platform service.

77
Ibid.
78
Ibid.
93

6. Consumer Digital

Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce (blanja.com),

video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, Telkom juga menawarkan

digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan VideoMax), digital

payment seperti TCASH, digital advertising and analytics seperti bisnis digital

advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital service yang

menawarkan layanan Internet of Things (IoT).

Dari sejarah singkat tersebut, PT. Telkom Indonesia Tbk. tersebut maka

perusahaan tersebut dijadikan sebagai pioneer dalam mengembangkan program

RKB ini khusunya dalam mengembangkan usaha Mikro Kecil dan Menengah agar

segera terdigitalisasi melalui pendayagunaan teknologi informasi

5.3.3 Kepatuhan dan Daya Tanggap Implementor Kebijakan

Mengenai aspek kepatuhan dan daya tanggap. Program ini dibuat berdasarkan

pedoman Peraturan Menteri BUMN no. 9 Tahun 2015 tentang Program

Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (BL) Badan Usaha Milik Negara ini

menyebutkan bahwa tiap – tiap anak perusahaan BUMN ini membentuk sebuah

program kemitraan BUMN yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan

usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. PT. Telkom Indonesia sendiri

adalah bagian dari Kementerian BUMN yang diwajibkan untuk melaksanakan

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan melalui program “Rumah Kreatif

BUMN” ini para PT atau persero yang ada di bawah kendali kementerian BUMN
94

wajib menjalankan program tersebut berdasarkan ketentuan – ketentuan yang

diatur dalam peraturan tersebut.

Kepatuhan untuk BUMN Pembina itu sendiri terdapat dalam peraturan yang

telah disebutkan sebelumnya dimana tiap – tiap BUMN Pembina itu memiliki

kewajiban diantarnya:

1. Membentuk unit Program Kemitraan dan Program BL;

2. Menyusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk pelaksanaan Program

Kemitraan dan Program BL yang ditetapkan oleh direksi;

3. Menuyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan dan

Program BL;

4. Melakukan evaluasi dan seleksi atas permohonan pinjaman yang diajukan oleh

dan untuk menetapkan mitra calon binaan;

5. Menyiapkan dan menyalurkan dana Program Kemitraan kepada Mitra Binaan

dan dana Program BL kepada masyarakat;

6. Melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap Mitra Binaan;

7. Mengadministrasikan kegiatan pembinaan;

8. Melakukan pembukuan atas Program Kemitraan dan Program BL;

9. Menyampaikan laporan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program BL

secara berkala kepada Menteri.

Jadi sebenarnya kembali kepada pelaku UMKM itu sendiri, jika memang

mereka butuh, mereka pasti akan mengikuti kegiatan di RKB. RKB ini bukan

mereka harus patuh sama seperti ketika mereka membayar pajak, RKB ini adalah

sebagai penyedia fasilitas. Seperti misalnya mau atau tidak dengan fasilitas ini
95

jika mau pasti ada interaksi yang baik. Berkaitan dengan kepatuhan, selama ini

pelaku UMKM cukup patuh, itu dapat dilihat dari intensnya selama kegiatan

pelatihan dan pendampingan di RKB namun kendala yang paling terlihat adalah

mengenai kendala jarak. Seperti yang dikatakan oleh Diyan Purnomo jarak

merupakan salah satu kendala dalam proses implementasi program RKB ini.

Beliau mengatakan mereka sebenarnya ingin belajar di RKB, mereka juga interest

dengan kegiatan yang diadakan di RKB tapi mereka ini terkendala jarak dan

rutinitas kegiatan mereka sendiri.


96

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis

mendapatkan beberapa kesimpulan dari apa yang telah dianalisis, kesimpulan

tersebut antara lain:

1. Implementasi Program Rumah Kreatif BUMN (RKB) di Kabupaten Malang ini

berjalan baik, karena semua mekanisme yang ada dalam variabel menurut

Grindle berjalan dengan baik pula. Baik variable konten atau isi kebijakan

maupun variable konteks atau lingkungan kebijakan.

2. Dalam variable konten atau isi kebijakan menurut Grindle peneliti menemukan

hal menarik seperti adanya perubahan kualitas produk dalam segi pengemasan

dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) peserta program RKB di

Kabupaten Malang.

3. Dalam variabel konteks atau lingkungan kebijakan menurut Grindle peneliti

menemukan fakta bahwa program ini memiliki standar yang baik khususnya

mengenai strategi yang dilakukan oleh implementor kebijakan, strategi tersebut

adalah dengan membuat potal atau website resmi untuk mempermudah pelaku

UMKM dalam melakukan pendaftaran anggota di RKB Kabupaten Malang.

4. Namun masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam

pengimplementasian program tersebut. Kendalanya antara lain adalah jarak

yang relatif jauh untuk menuju lokasi RKB tersebut. Selain itu, rutinitas dari
97

pelaku UMKM itu sendiri menjadikan mereka sulit untuk menyesesuaikan

dengan jadwal kegiatan yang ada di RKB Kabupaten Malang.

5. Belum adanya Peraturan Daerah yang menjelaskan secara rinci bagaimana cara

pengelolaan yang baik terhadap pelaku UMKM menjadikan dinas terkait hanya

menjalankan arahan dari pemerintah pusat. Dikarenakan program RKB ini

hanya sebatas kerjsama antara anak perusahaan BUMN yang ada di daerah

dengan dinas terkait di daerah tersebut.

6.2 Saran

Berdasarkan pembahasan serta penarikan kesimpulan yang telah dijelaskan

sebelumnya, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran guna

memperbaiki apa yang penulis rasa masih kurang. Diantaranya:

1. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya adalah mencoba untuk

membandingkan program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang ini

dengan program yang sama dan terdapat di daerah lainnya dikarenakan

implementor di beberapa daerah berbeda.

2. Selain itu, saran selanjutnya adalah peneliti selanjutnya dapat menggunakan

teori evaluasi kebijakan guna memperoleh data yang menyeluruh berkaitan

dengan program Rumah Kreatif BUMN di Kabupaten Malang ini.

3. Perlunya peraturan daerah yang mampu mengatur dan menjadikan sebuah

pedoman di daerah dalam memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki

khususnya mengenai potensi UMKM.


xxi

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Abdul Wahab, Solichin. 2015. ANALISIS KEBIJAKAN: Dari Formulasi ke


Penyusunan Model – Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.

Azwar, Saifuddin. 2013. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bungin, M. Burhan. 2007.Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan


Publik, dan ilmu Lainnya. Surabaya:Kencana Prenada Media Group.

________________. 2013. Metodologi Penelitian Sosial &Ekonomi. Jakarta:


Prenada Media Grup.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya Malang. Pedoman
Penyusunan Skripsi Tahun Akademik 2013/2014.

Fitriati, Rachmah. 2015. MENGUAK DAYA SAING UMKM INDUSTRI


KREATIF: Sebuah Riset Tindakan Berbasis Soft System Methodology. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Heywood, Andrew. 2013. Politics 4th Edition diterjemahkan menjadiPolitik Edisi


Ke-4. Diterjemahkan oleh Ahmad Lintang Lazuardi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Karya Bersama: FE Ubaya dan Forda UKM Jawa Timut. 2007. Kewirausahaan
UKM: Pemikiran dan Pengalaman. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

Mulyana, Deddy. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paraadigma Baru Ilmu


Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nugroho, Riant. 2012. Public Policy. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Prastowo, Andi. 2016. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Redono, Daru. 2013. Simple Promotion dan Branding untuk Usaha Kecil
Menengah. Malang: Universitas Brawijaya Press.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


CV. Alfabeta.
xxii

William N. Dunn. 2003. PUBLIC POLICY ANALYSIS: An Introduction Second


Edition diterjemahkan menjadi Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi ke-
2. Diterjemahkan oleh: Samodra Wibawa et. all. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Winarno, Budi. 2014. KEBIJAKAN PUBLIK: Teori, Proses dan Studi Kasus
(Edisi & Revisi Terbaru). Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing
Service.

Zainal Abidin, Said. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika. Edisi.
2.

Jurnal/Karya Ilmiah:

Puspitasari, Henny. 2013. Perencanaan Pengembangan Industri Kecil


DanMenengah Menuju Ekonomi Kreatif.Jurnal Ilmiah Administrasi Publik.
Volume 14. Nomor 1. Juni 2013. Hlm. 522 – 536.

Saragih, Mohamad Nor. 2007.Strategi Penguatan Usaha Mikro Kecil Menengah


(UMKM) Sebagai Refleksi Pembelajaran Krisis Ekonomi Indonesia.Jurnal
Ekonomi Modernisasi. Volume 3, Nomor 3, Oktober 2007. Fakultas Ekonomi-
Universitas Kanjuruhan Malang. Hlm. 218 – 277.

Sulistyo. 2010. Pengembangan Usaha Kecil Dan Menengah dengan Basis


Ekonomi Kerakyatan di Kabupaten Malang. Jurnal Ekonomi Modernisasi.
Volume 6, Nomor 1. Februari 2010. Fakultas Ekonomi Universitas Kanjuruhan
Malang. Hlm. 58 – 73.

Peraturan – Peraturan:

Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah.

Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021.

Peraturan Menteri BUMN Nomor 9 Tahun 2015 tentang Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.

Website:

Anonim. Tentang Telkomgroup. Tanpa Tahun. Diakses dari:


https://www.telkom.co.id/servlet/tk/about/id_ID/stocklanding/profil-dan-
riwayat-singkat.html. Diakses tanggal 7 Februari 2018. Pukul. 21.56.
xxiii

Anonim. Tanpa Tahun. Jumlah UMKM dan Tenaga Kerja Kabupaten/Kota Di


Jawa Timur. Diakses dari: http://diskopUMKM.jatimprov.go.id/view-
media.php?pages=content&id=57&bidang=. Diakses tanggal 11 April 2017
pukul 20.41.

Anonim. Tanpa Tahun. Selayang Pandang. Diakses dari:


http://www.malangkab.go.id/site/read/detail/79/selayang-pandang.html.
Diaksestanggal 30 November 2017 pukul 16.50

Anonim. Tanpa Tahun. Rumah Kreatif Untuk UKM. Diakses dari:


http://www.malangpost.net/malang-raya/rumah-kreatif-untuk-UKM. tanggal
22 November 2017 jam 14.20.

Anonim. Tanpa Tahun. Tentang RKB. Diakses dari: http://RKB.id/about. Diakses


tanggal 1 November 2017 pukul 11.30

Tanpa Judul. Tanpa Tahun. Diakses dari:


http://www.kampungUKMdigital.com/page/about-us. Diakses tanggal 10 April
2017 pukul 20.10.

Hasil Wawancara

Wawancara dengan Ibu Ani Tri Susilowati (Kasi Pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Informasi Bisnis Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten
Malang). Tanggal 31 Oktober 2017. Pukul 09.44.

Wawancara dengan Mas Dian Purnomo (Fasilitator Rumah Kreatif BUMN PT.
Telkom Indonesia Kecamatan Pakis Kabupaten Malang). Tanggal 1 November
2017. Pukul 11.30.

Wawancara dengan Ibu Nur Asiyanis (Pelaku UKM peserta Rumah Kreatif
BUMN PT. Telkom Indonesia Kecamatan Pakis Kabupaten Malang) Tanggal
23 Januari 2018. Pukul 13.00

Lain – lain

Kementerian BUMN. Buku Panduan Rumah Kreatif BUMN2017.

Tanpa Nama. Jumlah UMKM di Provinsi Jawa Timur Menurut Sektor dan
Kabupaten/Kota.

Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Malang. Daftar Nama UMKM yang
Potensi Per Kecamatan di Kabupaten Malang.
LAMPIRAN

Foto Dokumentasi Penelitian

Foto 1

Ket.: Peneliti melakukan wawancara dengan Informan Kunci, Informan Utama,


maupun Informan Tambahan yaitu antara lain:1Ibu Ani Tri Susilowati selaku
Kepala Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi Bisnis Dinas
Koperasi dan UMKM Kabupaten Malang; 2Mas Dian Purnomo selaku Fasilitator
Rumah Kreatif BUMN Kabupaten Malang; 3Ibu Nur Asiyanis selaku Pelaku
UKM peserta Rumah Kreatif BUMN PT. Telkom Indonesia Kecamatan Pakis
Kabupaten Malang.
Foto 2

Ket.: Hasil Observasi Lapangan selama peneliti melakukan penelitian di Rumah


Kreatif BUMN Kabupaten Malang.
Tabel Data UMKM Kabupaten Malang

N KAB/KO NAMA NAMA RT/R JENIS MERK JL RT/RW


NO KTP JALAN DESA KEC. HP
O TA PEMILIK USAHA W PRODUK DAGANG USAHA USAHA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
MINUMAN
RAHAY RINGAN,
3507246 SITI U SERBUK DAN JL.
KAB 2019200 FATMAWAT SENTOS SIWALA SING REMPAH SIWALA
1 MALANG 04 I A N NO. 3 01/01 KLAMPOK OSARI - INSTAN ROSNA N NO. 3 01/01
HASIL
OLAHAN
3507304 MAKM 0822 KELAPA
KAB 8087300 UR DSN TAMANKUN TIRTO 3363 SAGON, GULA DSN
2 MALANG 04 SULISTIN AZZRY KRAJAN 02/01 CARAN YUDO 5681 KELAPA SULISTIN KRAJAN 02/01
GULA,
KEMBANG
3507304 MAKM 0822 GULA DAN
KAB 8087300 UR DSN TAMANKUN TIRTO 3363 MADU, DSN
3 MALANG 04 SULISTIN AZZRY KRAJAN 02/01 CARAN YUDO 5681 KERIPIK JAHE SULISTIN KRAJAN 02/01
TEPUNG DAN
3507304 MAKM 0822 HASIL
KAB 8087300 UR DSN TAMANKUN TIRTO 3363 OLAHANNYA, DSN
4 MALANG 04 SULISTIN AZZRY KRAJAN 02/01 CARAN YUDO 5681 KLEMBEN SULISTIN KRAJAN 02/01
MINUMAN
PERUM RINGAN,
TIGA PERMA 0816 SERBUK DAN
KAB BERSA TA ASRI 1572 REMPAH DSN
5 MALANG - RINI UDARA L-11 05/12 PAKISJAJAR PAKIS 7339 INSTAN RINI BUSU -
CV. 0341
KAB DEDDY COFFEE MALAN KEPA 3966 PENGOLAHAN MALAN
6 MALANG - HAYYU K. ROEMA G 4A - KEPANJEN NJEN 32 KOPI UNO G 4A -
3507224 TOP SIDOM 0341 SIDOM
KAB 5098600 RISTIKA SMART AKMUR MULYOAGU 4640 JASA BINATU TOP AKMUR
7 MALANG 01 ARDHIANI CLEAN 42 02/03 NG DAU 09 (LOUNDRY) LOUNDRY 42 02/03
3507076 PONCO PONC 0812 PONCO
KAB 4098000 ANI BERKA KUSUM PONCOKUS OKUS 3314 KUSUM
8 MALANG 02 SUGIARTI H O 06/05 UMO UMO 9282 ANEKA KRIPIK Q-JHO O 06/05
PERUM 0838 PERUM
KAB RAOS KOMPL BANJARARU SING 3470 KOMPL
9 MALANG - SULASTRI ECHO EK PLN 01/04 M OSARI 1108 KUE KERING - EK PLN 01/04
DSN DSN
KAMPU 0812 KAMPU
1 KAB ALI NG SUKOWILA KALIP 3346 KOPI NG
0 MALANG - MUSRIFID - BARU - NGUN ARE 4919 KOPI BOSS BARU -
PERUM PERUM
BUMI BUMI
3507245 BANJAR 0821 UNTHUK BANJAR
1 KAB 8067000 ARUM BANJARARU SING 4359 YUYU, KUE ARUM
1 MALANG 04 YUNIATI TIGA Z ASRI V- 03/11 M OSARI 1471 KERING, STICK TIGA Z ASRI V- 03/11
5 5

PERUM PERUM
MAPAN MAPAN
3507242 UPS MAKM 0812 OLAHAN MAKM
1 KAB 9117600 ERWIN TRI BERKA UR C- PURWOASR SING 1685 PISANG (SALE UR C-
2 MALANG 04 ARYANTO H 22 04/06 I OSARI 4857 DAN KERIPIK) UPS 22 04/06
PERUM
BANDA
3507180 0852 RA
1 KAB 2078100 JULI AIRA BUNUT 3667 SANTIK
3 MALANG 09 ISWANDI FOOD KRAJAN 06/02 WETAN PAKIS 8549 ANEKA KRIPIK AIRA A G-11 09/01
PERUM
BANDA
3507180 0852 RA
1 KAB 2078100 JULI AIRA BUNUT 3667 SANTIK
4 MALANG 09 ISWANDI FOOD KRAJAN 06/02 WETAN PAKIS 8549 ANEKA KRIPIK AIRA A G-11 09/01
PERUM
BANDA
3507180 0852 RA
1 KAB 2078100 JULI AIRA BUNUT 3667 SANTIK
5 MALANG 09 ISWANDI FOOD KRAJAN 06/02 WETAN PAKIS 8549 ANEKA KRIPIK AIRA A G-11 09/01
3507180 0852 PERUM
1 KAB 2078100 JULI AIRA BUNUT 3667 BANDA
6 MALANG 09 ISWANDI FOOD KRAJAN 06/02 WETAN PAKIS 8549 ANEKA KRIPIK AIRA RA 09/01
SANTIK
A G-11

PERUM
BANDA
3507180 0852 RA
1 KAB 2078100 JULI AIRA BUNUT 3667 SANTIK
7 MALANG 09 ISWANDI FOOD KRAJAN 06/02 WETAN PAKIS 8549 ANEKA KRIPIK AIRA A G-11 09/01
PERUM
BANDA
3507180 0852 RA
1 KAB 2078100 JULI AIRA BUNUT 3667 SANTIK
8 MALANG 09 ISWANDI FOOD KRAJAN 06/02 WETAN PAKIS 8549 ANEKA KRIPIK AIRA A G-11 09/01
DSN. DSN.
MUARIFAT UD. GONDO 0821 MAKANAN GONDO
1 KAB UL JANNAH, FIRMA REJO TAMAN SING 4171 DAN KAHURIP REJO
9 MALANG - S.Ag N S.K. 171 06/04 HARJO OSARI 9444 MINUMAN AN 171 06/04
KOL. 0821 KOL.
2 KAB AINUL GRIYA SUGIO KEMANTRE JABU 4171 MAKANAN SUGIO
0 MALANG - ADAWIYAH SEHATI NO 18 06/01 N NG 4529 CAMILAN ASIFAM NO 18 06/01
KEPANJ KEPANJ
EN 0856 EN
2 KAB ARIS PUTRA PERMA TALANGAG KEPA 4958 ANEKA PERMAI
1 MALANG - NUGRAHA A5 II - UNG NJEN 9091 CAMILAN A5 I -
WHIEN
2 KAB WAHYU FASHIO BROM KEPA JASA WHIEN BROM
2 MALANG - WINANTI N O 2/17 09/05 KEPANJEN NJEN - PENJAHITAN FASHION O 2/17 09/05
DEWI RAYA 0822 RAYA
2 KAB ROHMAUL GANES 34 NGAJ 5787 PENJAHIT 34
3 MALANG - JANAH A DALAM - PALAAN UM 3614 PAKAIAN GANESA DALAM -
0851
2 KAB MUHAMMA RIZKY SULTAN KEPA 0503 RIZKY SULTAN
4 MALANG - D ZAINUDIN BOY AGUNG - KEPANJEN NJEN 0638 KONVEKSI BOY AGUNG -
IKA
3507325 KHUSNUL 0812 BERAS
2 KAB 2017000 KHOTIMAH, MANU WON 3301 PENGGILINGA PANDAW
5 MALANG 03 S.Pd, M.Pd NGGAL MASJID 25/05 PLANDI OSARI 2193 N PADI A MASJID 25/05
3507185 GARME 0812
2 KAB 4086900 N DSN SUKOANYA 3369
DASTER GARMEN DSN
6 MALANG 02 SUMIATI FAMILY PLALAR 04/05 R PAKIS 8339
MALANGAN FAMILY PLALAR 04/05
ALAT-ALAT
CV. RUMAH
3573055 DONA LOWO 0821 TANGGA CV.
2 KAB 6086500 MISRIWATI DONI BULUT KWAR 3191 DAAN DONSA
7 MALANG 02 AGUSTINA RATAN ANGKIS 05/02 TASIKMADU U 1661 KANTOR DONI ATLETIK -
PERUM PERUM
TIRTAS TIRTAS
3578120 BATIK ARI 0817 ARI
2 KAB 5038600 FAHMY UNIK ESTATE TUNJUNGTI SING 0370 ESTATE
8 MALANG 01 UMAR MIKRO E-6 02/11 RTO OSARI 3700 KAOS BATIK BATIK UP E-6 02/11
SUNIK EKO
RAHAYU ANUSA 0822 BATIK TULIS ANUSA
2 KAB WAHYUNIN KENDE PATI CANDIRENG SING 4774 DAN SABUN KENDEDE PATI
9 MALANG - GSIH DES NO. 81 - GO OSARI 6774 CAIR S NO. 81 -
PERUM
GRAHA
3507182 0821 PUNTA
3 KAB 0098500 HENDRAWA PUTRA ANILA II 4040 JAHE MERAH DEWA
0 MALANG 02 N KETIGA 9D/13 03/10 SEKARPURO PAKIS 2574 INSTAN JERAPAH E1/6 01/13
3509194 ROSALIA 0812
3 KAB 6077500 INDAH RON'S GATOT SIDORAHAY WAGI 3306 PEYEK GATOT
1 MALANG 07 HARINI FARM KACA 19/04 U R 4181 KACANG PAK TANI KACA 19/04
3507135 0813 DAHLIA
3 KAB 5039100 MARTA ATOON KEPA 5918 ATOON NO.
2 MALANG 01 SARI DEWI FOOD LAWU 01/05 KEPANJEN NJEN 8891 KUE KERING FOOD 451 21/03
KARAN KARAN
3507246 SRI GJATI 0878 GJATI
3 KAB 4026200 AMBARWA DUA NO. ARDIMULY SING 5939 DUA NO.
3 MALANG 05 TI PUTRI 725 07/03 O OSARI 9124 CHEESE STICK PUTRI 725 07/03
0812
3 KAB FENY SETYA ARTHA A. YANI SUMBERPO LAWA 1774 KERAJINAN ARTHA A. YANI
4 MALANG - N. ABADI 185 - RONG NG 478 ROTAN ABADI 185 -
AGUNG
3507071 HERU 89 PONC 0813
3 KAB 1108900 AGUNG BAROK NGEBR OKUS 3414 AGUNG NGEBR
5 MALANG 04 CAHYONO AH UK 07/05 NGEBRUK UMO 8341 JAHE INSTAN 89 UK 07/05
3573040 0813 MULYO
3 KAB 2069000 WIDHO SINGO BINGKI CIPTOMULY SUKU 3656 DADI
6 MALANG 02 BASKORO CO L NO.28 06/04 O N 1526 KRIPIK TALAS KRIPIK 87 NO. 71 -
3507210 PARAN 0853 PARAN
3 KAB 7057000 KIS GARGO PARANGAR WAGI 3409 GARGO
7 MALANG 03 ARDIANTO BIDO NO. 21 02/01 GO R 4796 KRIPIK TEMPE BIDO NO. 24 -
PERUM PERUM
BUMI BUMI
BANJAR BANJAR
3507256 ARUM 0857 ARUM
3 KAB 6037300 DIMAR DUA ASRI L- BANJARARU SING 4138 KRIPIK ASRI L-
8 MALANG 05 MARSIYEM PUTRI 4 01/11 M OSARI 1223 SINGKONG THUN 4 01/11
3507102 SUMBE GOND 0851
3 KAB 7086900 AKHMAD R DSN ANGL 0118 MINUMAN EKSKLUSI DSN
9 MALANG 01 SYAIKHU ABADI KRAJAN 01/01 PUTATLOR EGI 3027 INSTAN VE KRAJAN 01/01
SUMB
3507122 RONI SEPTI ER 0856
4 KAB 0097900 KURNIAWA BUBUK ANGGU KARANGKA PUCU 0666 ANGGU
0 MALANG 03 N KOPI R 06 05/01 TES NG 7236 BUBUK KOPI 5758 R 06 05/01
SUMBE SUMBE
3507255 ENDANG RSUKO 0341 RSUKO
4 KAB 7085900 SRI NO. LAWA 4279 NO.
1 MALANG 07 MULYANI UMAMI 129 04/09 LAWANG NG 63 KRIPIK TEMPE UMAMI 129 04/09
3507076 PELAN GUBUG PONC 0812 GUBUG
4 KAB 2027900 ALIA GI KLAKA GUBUGKLA OKUS 1716 PELANGI KLAKA
2 MALANG 09 AMALIA NDESO H 01/06 KAH UMO 4487 OLAHAN APEL NDESO H 01/06
0813
4 KAB GIANYA SIDORE PAGEL 3432 OLAHAN IKAN SIDORE
3 MALANG - SAUDAH R JO 02/01 SIDOREJO ARAN 0839 LELE GIANYAR JO 02/01
WIDYA 0813
4 KAB ASTUTIK FRUIT PATIM TIRTO 3504 WIDYA PATIM
4 MALANG - NINGSIH CHIPS URA - TIRTOYUDO YUDO 8171 KRIPIK BUAH JAYA URA -
0852
4 KAB AL SAMUD TIRTO 5949 SAMUD
5 MALANG - SULASTRI HAQQI RA - TIRTOYUDO YUDO 0772 KRIPIK BUAH - RA -
PERUM PERUM
GRIYA GRIYA
SAMPU SAMPU
RNA RNA
3507234 EVA OMAH SEJAHT KARA 0822 OMAH SEJAHT
4 KAB 8077900 WAHYUNIN KUE ERA AMPELDEN NGPL 4571 KUE ERA
6 MALANG 01 G P. SYIVA G5/3 34/11 TO OSO 1998 ANEKA KUE SYIVA G5/3 34/11
PERUM PERUM
GRIYA GRIYA
FROZE PERMA PERMA
3507231 N TA KARA 0817 TA
4 KAB 8046300 H. SALEH FOOD ALAM NGPL 3844 MAKANAN ALAM
7 MALANG 02 HUBEIS "HSH" HJ 35 10/11 NGIJO OSO 94 OLAHAN HSH HJ 35 10/11
SUMB
3507045 ERMA 0852
4 KAB 6077800 PINANINGSI ENDEW SITIARJ NJING 3457 SITIARJ
8 MALANG 05 H E O 25/05 SITIARJO WETA 5579 ANEKA KRIPIK ENDEWE O 25/05
N

UD. EDI 0857


4 KAB EDI SAPUTR WAJA 8551 UD. EDI
9 MALANG - SAPUTRO O WAJAK - WAJAK K 6333 GULA MERAH SAPUTRO WAJAK -
3507031 PANGG DONO 0856 PANGG
5 KAB 1018100 NOOR UNGW SUMBEROT MULY 0404 UNGW
0 MALANG 02 EFFENDI - ARU 33/05 O O 4812 AIR SEHAT - ARU 33/05
DIBYAPRAT DIPONE DIPONE
3507102 AMA GORO GOND 0858 GORO
5 KAB 3124200 KERTAWIDJ BALI NO. GONDANGL ANGL 1535 SARANG NO.
1 MALANG 01 AJA BAKERY 130 08/03 EGI WETAN EGI 6888 PIA SEMUT 130 08/03
0812
5 KAB OENAK' LAPAN PUJO 3363 LAPAN
2 MALANG - RINI ALFIFA O GAN - NGABAB N 3116 ANEKA STIK OENAK'O GAN -
KOPERASI
TKI PURNA 0856
5 KAB JAYA KRIPIK JOMBO NGAN 4951 OLAHAN KRIPIK JOMBO
3 MALANG - MAKMUR PISANG K - JOMBOK TANG 8750 PISANG PISANG K -
KAPIME KAPIME
3507180 NDA 0812 NDA
5 KAB 3076900 VI/11.F MANGLIAW 3510 MINUMAN VI/11.F
4 MALANG 01 ABU NAIM REGES /46 05/17 AN PAKIS 2875 HERBAL REGES /46 05/17
PRODUK
ENDANG GRIYA RAYA 0822 OLAHAN GRIYA RAYA
5 KAB TRI OLEH- SUWAR PAGEL 3326 HORTIKULTUR OLEH- SUWAR
5 MALANG - PUJIASTUTI OLEH U - SUWARU ARAN 6929 A OLEH U -
KRIPIK
NINA GARUD 0812 SINGKONG, GARUD
5 KAB ROSDIANA MINOO A NO. PAKIS 3407 MARNING MINOOR A NO.
6 MALANG - DEWI RA 31 - PERMANU AJI 2277 KACANG A 31 -
0812
5 KAB ANNA PRATU TURE 3277 TELUR ASIN PRATU
7 MALANG - KARTIKA ZENOS SUBARI - SEDAYU N 9112 ASAP ZENOS SUBARI -
PERUM STIK PERUM
MUTIA KENTANG, MUTIA
RA JIPANG RA
REGEN 0888 MLINJO, REGEN
5 KAB HAPPY CY KAV. PANDANLA WAGI 5537 KACANG HAPPY CY KAV.
8 MALANG - LINDAWATY ZIIP 26/22 - NDUNG R 479 RASA BUAH ZIIP 26/22 -
REMPAH
0851 INSTAN DAN
5 KAB PUTIK GENDH GARUD PAKIS 0009 OLAHAN GARUD
9 MALANG - SUBAWATI IS A - PERMANU AJI 4961 ORGANIK GENDHIS A -
ANEKA
0812 OLAHAN
6 KAB ANIS TOP JAGALA TURE 3360 KACANG TOP JAGALA
0 MALANG - MARDIYAH NUT'S N Gg. II - TUREN N 0433 TELOR NUT'S N Gg. II -
CV.
VICHA
AGRO 0817
6 KAB INDUST NUSA TURE 9655 NUSA
1 MALANG - MINTONO RI INDAH - SANANREJO N 521 MINUMAN VICHA INDAH -
0857 MINUMAN
6 KAB MUDJI KRAMA PUJO 9092 DAN KRAMA
2 MALANG - TENTREM DUA D T - PUJON LOR N 9168 MAKANAN DUA D T -
MAMA 0815
6 KAB DA KARAN ARDIMULY SING 5413 MAMADA KARAN
3 MALANG - IDAYANI PAJADA GJATI 07/03 O OSARI 7321 KUE KERING PAJADA GJATI 07/03
PERUM PERUM
PUNCA PUNCA
K K
CATTLE PERMA PERMA
YA TA CATTLEYA TA
3507226 HAND SENGK 0822 HAND SENGK
6 KAB 5017500 EMBRO ALING SUMBERSEK 4433 EMBROID ALING
4 MALANG 01 URIFAH IDERY A/C2 05/06 AR DAU 5704 HANDY CRAFT ERY A/C2 05/06
PERUM PERUM
PUNCA PUNCA
K K
PERMA PERMA
3507226 INDAH TA 0341 INDAH TA
6 KAB 0116300 INDAH COLLEC SENGK SUMBERSEK 5320 COLLECTI SENGK
5 MALANG 01 PARMIATI TION ALING 01/06 AR DAU 81 BORDIR ON ALING 01/06
A/4A A/4A

PERUM PERUM
PUNCA PUNCA
K K
PERMA PERMA
TA TA
3507225 ADZRA SENGK 0878 ADZRA SENGK
6 KAB 6097900 KANTI DWI COLLEC ALING SUMBERSEK 5959 COLLECTI ALING
6 MALANG 01 LESTARI TION A/A3 06/01 AR DAU 4904 AKSESORIS ON A/A3 06/01
PERUM PERUM
ECOFRI TAMAN TAMAN
3507226 ENDLY SENGK 0813 SENGK
6 KAB 0047900 BELLGIS HANDY ALING SUMBERSEK 3240 BUNGA- ALING
7 MALANG 01 SAVITA CRAFT C-6 04/06 AR DAU 4174 AKSESORIS BUNGA C-6 04/06
3507137 FAFA 0857 SARUNG FAFA
6 KAB 0067200 SITI COLLEC EFFEND KEPA 5594 BANTAL DAN COLLECTI EFFEND
8 MALANG 01 FATIMAH TION I IV/18 06/01 KEPANJEN NJEN 2020 MUKENA ON I IV/18 06/01
ARGOP 0812 ARGOP
6 KAB DJJ. URO Gg LAWA 4990 URO Gg
9 MALANG - RITA IN THE CRAFT ARGO II - LAWANG NG 2837 LAMPU HIAS WF ARGO II -
DSN.
3521142 HERI TEKEN 0852
7 KAB 6058300 CAHYONO, HAQUI UWUN SUMBERAG WATE 3300 BANTAL Dr.
0 MALANG 01 S.T. N G 45/12 UNG S 3940 LEHER HAQUIN CIPTO -
0857
7 KAB DIDIK SANDA TOYOM TOYOMART SING 5553 SANDAL TOYOM
1 MALANG - WAHYUDI L JAPIT ARTO - O OSARI 1468 SANDAL JEPIT ARTO -
DOMPET,
3507135 KARYA 0859 BUNGA,
7 KAB 0106800 ROUDHATU BERSA PENARUKA KEPA 3311 TEMPAT TISU, KARYA
2 MALANG 06 L JANNAH MA SUBUR 05/05 N NJEN 1920 PARSEL, DLL BERSAMA SUBUR 05/05
PERUM PERUM
DAU DAU
RESIDE 0812 RESIDE
7 KAB NCE KA SUMBERSEK 1721 MAINLOG NCE KA
3 MALANG - KUNCORO - 18 02/03 AR DAU 6317 PUZZLE PUZZLE 18 02/03
ACHMAD
KUNCORO / RAYA
3507220 FERRA MULYO 0856 KERAJINAN TERS.
7 KAB 7097600 HARIYANTI, CV. AGUNG MULYOAGU 3570 ROTAN CV. DANAU
4 MALANG 01 SE RISMA NO. 57 04/10 NG DAU 777 SINTESIS RISMA KERINCI -
WELLY LETJEN 0813 FLANEL, LETJEN
7 KAB HERMAWA BUNDA SUTOY TURE 3111 SARUNG BUNDA SUTOY
5 MALANG - N ZAKKY O 02/03 TANGGUNG N 7636 BANTAL, DLL ZAKKY O 02/03
BORDIR 0812
7 KAB SEJAHT KRAJAN PAKISKEMB 1722 ANEKA KRAJAN
6 MALANG - ROSYIDAH ERA TIMUR 05/03 AR PAKIS 1094 BORDIR BS TIMUR 05/03
3507184 IN AN JAYA 0813 IN AN JAYA
7 KAB 7077200 FIRDA TRI COLLEC SIMAN 3333 COLLECTI SIMAN
7 MALANG 01 ANDRIANI TION DARA II 01/16 SEKARPURO PAKIS 1234 RAJUTAN ON DARA II 01/16
6.H/39 6.H/39

0895
3507156 RAYA 3677 SOFA RAYA
7 KAB 0077700 LIIN GENEN PAKIS 0584 COLLECTI GENEN
8 MALANG 02 LIIN AZIZAH AZIZAH GAN 03/05 GENENGAN AJI 1 BORDIR ON GAN 03/05
BC 0813 BC
7 KAB BUDI COLLEC BUNUT 5733 PAINTING COLLECTI PAKISJA
9 MALANG - HERIATI TION KRAJAN 07/05 WETAN PAKIS 3970 DAN SULAM ON JAR -
FAIRALFA
RAYA 0821 N RAYA
8 KAB SUMBE SUMBER 4246 COLLECTI SUMBE
0 MALANG - FARIDA BORDIR R PASIR - PASIR PAKIS 6310 BORDIR ON R PASIR -
ANILA ANILA
III III
3507185 IDA 90/26 0812 90/26
8 KAB 8126000 RACHMAW SAWOJ 3305 BORDIR DAN SAWOJ
1 MALANG 01 ATI ROUPA AJAR II 04/10 SEKARPURO PAKIS 7163 SULAM PITA ROUPA AJAR II 04/10
BORDIR 0895 RVC
3507186 DASTER 3407 REYVA
8 KAB 8107400 RINI APLIKA SUMBER 1857 COLLECTI
2 MALANG 04 URIFAH SI KRAJAN 08/08 PASIR PAKIS 8 BORDIR ON KRAJAN 08/08
3507186 NINA 0821
8 KAB 7116200 NINA CROCH LOCARI 3141 NINA LOCARI
3 MALANG 01 TARRAWATI ET 46 03/01 SEKARPURO PAKIS 5846 RAJUT CROCHET 46 03/01
2

3507195 SYAFA RAYA 0899 SANDAL DAN SYAFA RAYA


8 KAB 8016900 MUTMAINA COLLEC PAKISAJ PAKIS 0401 SEPATU COLLECTI PAKISAJ
4 MALANG 01 H TION I 129 19/04 PAKISAJI AJI 468 RAJUT ON I 129 19/04
3507096 REGA REGIA 0815
8 KAB 4069300 PERMATA ABAS TURE 5512 OLAHAN ABAS
5 MALANG 01 SUYITNO - 18 12/04 JERU N 828 KETAN MAELTI 18 12/04
ANJAS ANJAS
MORO MORO
ABDI Gg Gg
3507251 JAYA PENGA 0856 PENGA
8 KAB 2128900 ZAKKI SOUVE DILAN LAWA 4677 SOUVENIR DILAN
6 MALANG 08 ABDILAH NIR II NO. 3 06/03 TURIREJO NG 1268 KAYU - II NO. 3 06/03
SUMBER
LEMBA EMAS LEMBA
3507225 H 0856 DAN H
8 KAB 0098800 BONDAN SUMBE DIENG 4996 PISSA DIENG
7 MALANG 01 ARUMSARI R EMAS F1/11 05/02 KALISONGO DAU 3819 SALE PISANG JAVA F1/11 05/02
TRUNO
JOYO 0851 SABUN CAIR
8 KAB DEWI AYU AKDE NO. KEPA 0145 DAN TEH SUMBE
8 MALANG - SARTIKA JAYA 232 - KEPANJEN NJEN 2100 KELOR - RSARI -
JAYA
BINTI MANDI KARA 0857
8 KAB NISWATUL RI GELATI NGPL 4839 ABON DAN GELATI
9 MALANG - MUFIDA FOOD K 11/01 NGIJO OSO 4105 STIK KELINCI QUEELY K 11/01
SONI
BANGKI
T RAYA 0812 RAYA
9 KAB SEJAHT TAMBA PAKIS 5319 MINUMAN TAMBA
0 MALANG - SONI ERA KSARI - JATISARI AJI 1390 SARI KEDELAI KOPLE KSARI -
AHMAD CV.
3507330 HAKIM MITRA 0857
9 KAB 8048600 IMANULLO ALINAF TRUNO PAGEL 9082 TRUNO
1 MALANG 03 H A JOYO 09/01 PAGELARAN ARAN 9118 JASA JASA JOYO 09/01
PERUM
BUMI
SABUN MAS
3507223 ROBETH CAIR DIENG 0812 LEMBA
9 KAB 1125700 BUDIHARDJ SERBA BLOK 2235 HAPPY H
2 MALANG 08 O WIDJAJA GUNA FII/07 05/02 KALISONGO DAU 8430 SABUN CAIR CLEAN DIENG -
0812
9 KAB MULTIP PAKIS 3369
3 MALANG - SUGENG LEK BLAU - PERMANU AJI 7634 TRIPLEK - BLAU -
TERNA
3507311 K AMPE 0852
9 KAB 9098100 TAWO SUKOD LGADI 3488 TERNAK SUKOD
4 MALANG 01 SATURI N ONO 09/05 SIMOJAYAN NG 2090 LEBAH - ONO 09/05
AMPLOP
LEBARAN DAN
0818 PRODUK-
9 KAB BUNGK SING 0303 PRODUK BUNGK
5 MALANG - WAHYUNI TOVISA UK - PAGENTAN OSARI 2766 KIMIA TOVISA UK -
KELOM
POK 0818
9 KAB ANDI LINGKA TANJU TURE 5314 PAKAN LARVA TANJU
6 MALANG - MALUDI R TUJU NGSARI - TUREN N 15 LELE SEVELINK NGSARI -
PERCET
AKAN,
ATK KRAJAN 0823 KRAJAN
9 KAB HERI DAN TENGA LAWA 3229 TENGA
7 MALANG - SURYANTO HERBAL H - WONOREJO NG 1901 - - H -
3507325 0877
9 KAB 6117800 LAPOW WON 5960 LAPOW
8 MALANG 01 FARIYANI ALAMI AN 02/11 KEBOBANG OSARI 5492 JAMU INSTAN ALAMI AN 02/11
UD. 0812
9 KAB KUSUM PAGA 3122 KUSUMA
9 MALANG - KUSNADI A DEWI JUDEG 03/01 TLOGOREJO K 6463 MEBEL DEWI JUDEG 03/01
1 GOND 0821 TOWER
0 KAB MTAF SUNAN ANGL 7848 MAMLAH SUNAN
0 MALANG - YARDI GROUP MURIA - BULUPITU EGI 7870 ANEKA KRIPIK A MURIA -
1 0852
0 KAB NIKIRE WELIRA KEPA 3267 KRIPIK WELIRA
1 MALANG - SULIADI N NG - KEPANJEN NJEN 2503 PISANG - NG -
1 BUDID 0812
0 KAB AYA SUMBE TUMP 3365 OLAHAN SUMBE
2 MALANG - FAUZI JAMUR RINGIN - TUMPANG ANG 7142 JAMUR - RINGIN -
KELOM
POK
PETANI
PETERN
AK
KREATI
1 YOHAN VE 0812
0 KAB KRISTIANTO SEJAHT PANDE PUJO 3365 PANDE
3 MALANG - RO ERA SARI 21/05 PANDESARI N 6114 YOGURT - SARI 21/05
CV.
DWI
TUNGG
1 ALI AL 0813
0 KAB MAHMUD, MANDI PANDE PUJO 3424 PANDE
4 MALANG - S.Pt RI SARI - PANDESARI N 7404 SAPI PERAH - SARI -
1 PENGR 0812 CINCIN DAN
0 KAB ASNAN AJIN BERING PUJO 3307 GELANG BERING
5 MALANG - WAHYUDI PERAK IN - PANDESARI N 9873 PERAK - IN -
GUIDO CV.
1 YONIVAND PELITA KRAJAN 0852 KRAJAN
0 KAB ONO, SS, LENCA SELATA SUMBER LAWA 0414 SELATA
6 MALANG - Amd NA N - PORONG NG 1777 SIKAT - N -
1 3507134 KARYA PROBO 0853 PROBO
0 KAB 3108400 BERSA LINGG PENARUKA KEPA 3560 LINGG
7 MALANG 02 SUSANTI MA O 02/02 N NJEN 8302 PAKAIAN - O 02/02
KELOM EFFEND EFFEND
1 3507135 POK I NO. 0812 I NO.
0 KAB 4077900 SRI MELATI 79 Gg KEPA 3487 MELATI 79 Gg
8 MALANG 02 HANDAYANI 12 IV 06/01 KEPANJEN NJEN 9740 FLANEL 12 IV 06/01
1 CV.
0 KAB Dra. NAILA GANES EFFEND KEPA ANEKA EFFEND
9 MALANG - CHAMIDAH HA I 68 - KEPANJEN NJEN - BORDIR GANESHA I 68 -
1 UD. KARA 0813
1 KAB SITI JAYA NGPL 5366 MAKANAN
0 MALANG - AMINAH ABADI INTAN - NGIJO OSO 8579 RINGAN ADI FOOD INTAN -
1 3507134 0853
1 KAB 1017500 SUMA SRI BANUR KEPA 3999 BANUR
1 MALANG 19 WAHYUNI PEYEK EJO 93 05/01 KEPANJEN NJEN 9628 PEYEK - EJO 93 05/01
1 3507225 0822 MAKANAN
1 KAB 0078700 ANITA MISNO TEGALWER 3382 JENANG MISNO
2 MALANG 04 MUSFARIDA IDOLA TO 08/02 U DAU 5661 BUAH IDOLA TO 08/02
SUMB
ERMA
1 SITI AL DIPONE NJING 0819 OLAHAN DIPONE
1 KAB MUTMAINA BAROK GORO WETA 4532 KACANG AL GORO
3 MALANG - H AH NO. 5 - DRUJU N 7299 TANAH BAROKAH NO. 5 -
1 BE SIDO 0851 SIDO
1 KAB COOKIE UTOM NGADILANG KEPA 0044 BE UTOM
4 MALANG - ETTY ARTI S O 203 - KUNG NJEN 0477 KUE KERING COOKIES O 203 -
SUMB
1 ER 0823
1 KAB ORSAS MANG KARANGKA PUCU 3822 MINUMAN MANG
5 MALANG - SUPRIATI A GAR - TES NG 0337 BUAH SALAK ORSASA GAR -
1 0821
1 KAB JEMPO KLAMP SING 3922 WINGKO KLAMP
6 MALANG - SUTARLIK L OK 04/05 KLAMPOK OSARI 0130 BABAT JEMPOL OK 04/05
NUSAN
1 ANIK TARA GRAHA 0813 NUSANTA
GRAHA
1 KAB ASYATUL LOLLIP VALEN SAPTOREN 3345 RA VALENC
7 MALANG - HANDAYANI OP CIA - GGO PAKIS 9027 LOLLIPOP LOLLIPOP
IA -
GOLD GOLD
1 ISNIDA QKRESS SINENSI 0812 SINENSI
1 KAB ATMAJA BANAN S KAV. LAWA 5257 KRIPIK S KAV.
8 MALANG - SUTRISNO A CHIPS 3 - KETINDAN NG 3481 PISANG QKRESS 3 -
1 3507256 WALI 0812 WALI
1 KAB 4028100 RAJA SONGO LAWA 3374 HORTIKULTUR SONGO
9 MALANG 03 SULISTINA ASRI NO. 7 02/02 KETINDAN NG 1091 A RAJA ASRI NO. 7 02/02
UD. KRIPIK
DHARM PISANG,
1 AYASA 0823 SAYUR
2 KAB / TRUNO PAGEL 3212 ORGANIK TRUNO
0 MALANG - RINIK MUTIA JOYO - PAGELARAN ARAN 1488 DAN TELUR LELEAN JOYO -
RA ASIN ASAP
FARM

1 REG'S RAYA 0857 REG'S RAYA


2 KAB COLLEC NGEBY WONOKERS PAKIS 5546 COLLECTI NGEBY
1 MALANG - ROMLAH TION ONGAN 10/02 O AJI 2291 TAS TALIKUR ON ONGAN 10/02
PERUM PERUM
BUMI BUMI
BANJAR BANJAR
1 3507244 SHELVIANA ARUM ARUM
2 KAB 4067000 RAHMAWA NAD & ASRI BANJARARU SING ASRI
2 MALANG 05 TI NAU O/3 02/11 M OSARI - KUE KERING N&N O/3 02/11
KERTA KERTA
NEGAR NEGAR
1 A 0812 A
2 KAB SITI BARAT CANDIRENG SING 3024 BARAT
3 MALANG - JAMILAH KI & KA NO. 60 01/06 GO OSARI 4909 MAKANAN KI & KA NO. 60 01/06
1 3507134 ANITA
2 KAB 2118200 RACHMAW SEMUT EFFEND KEPA JILBAB, BAJU SEMUT EFFEND
4 MALANG 03 ATI IRENG I 83.A 10/01 KEPANJEN NJEN - MUSLIM, DLL IRENG I 83.A 10/01
KEPANJ
EN KEPANJ
PERMA EN
1 3507134 I II 0812 PERMAI
2 KAB 3017200 ITA EKO SABIL & BLOK TALANGAG KEPA 3184 SABIL & II BLOK
5 MALANG 02 UTAMI QUEEN MM-7 26/05 UNG NJEN 0672 KRIPIK JAMUR QUEEN MM-7 26/05
KOPI LANGSE LANGSE
1 3507131 MUHAMMA LUWAK P 100 0812 P 100
2 KAB 6107300 D EKO HUNTE MERGO JATIREJOYO KEPA 3332 MERGO
6 MALANG 01 NURSALAM R SINGO 03/03 SO NJEN 9627 KOPI LUWAK HUNTER SINGO 03/03
1 3507220 MINUMAN
2 KAB 6097300 SIDO DSN. SUMBERSEK EMPON- DSN.
7 MALANG 03 MUNAWAR SUKSES PRECET 01/05 AR DAU - EMPON JARABA PRECET 01/05
SUSIFO
OD
1 3507091 CHOIRUL MAKM 0851
2 KAB 0046900 MUSTAIN UR TURE 0244 GARUDA
8 MALANG 09 HUDA ABADI ABAS 12/04 JERU N 9199 KRIPIK TEMPE SAKTI ABAS 12/04
1 3507195 DSN. 0821 DSN.
2 KAB 2037700 ROBIATUL WONO WONOKERS PAKIS 4150 TAS & WONO
9 MALANG 01 ADAWIYAH AFIAS KERSO 07/02 O AJI 0210 DOMPET AFIAS KERSO 07/02
KETIND KETIND
CAK AN Gg. AN Gg.
1 3507252 MUN TARUN 0852 CAK MUN TARUN
3 KAB 3127200 MUNTHOLI LANGG A II NO. LAWA 5854 MANISAN LANGGEN A II NO.
0 MALANG 03 B ENG 94 03/05 KETINDAN NG 5584 HERBAL G 94 03/05
1 3507131 UD. KERTO 0813 KERTO
3 KAB 8087200 PHYTO RAHARJ SENGGURU KEPA 3346 SEPATU & Mr. RAHARJ
1 MALANG 08 PITONO N'S O 02/01 H NJEN 0322 SANDAL KULIT PHYTON'S O 02/01
1 3507240 DSN. 0813 KLOMPEN DSN.
3 KAB 6066600 AHMAD MODEL KREWE GUNUNGRE SING 3477 (SANDAL KREWE
2 MALANG 14 CHAMDUN LA H 12/04 JO OSARI 7737 KAYU) MODELLA H 12/04
1 3507284 SRI DSN. KASE 0857 DSN.
3 KAB 6117200 SRI TANJU MANGI MBO 4002 KRIPIK MANGI
3 MALANG 01 WAHYUNI NG R 04/05 SUKOSARI N 1194 JAGUNG AL YUSAN R 04/05
1 3507284 SRI DSN. KASE 0857 DSN.
3 KAB 6117200 SRI TANJU MANGI MBO 4002 KRUPUK MANGI
4 MALANG 01 WAHYUNI NG R 04/05 SUKOSARI N 1194 PETULO AL YUSAN R 04/05
1 3507284 SRI DSN. KASE 0857 DSN.
3 KAB 6117200 SRI TANJU MANGI MBO 4002 MANGI
5 MALANG 01 WAHYUNI NG R 04/05 SUKOSARI N 1194 SAMILER AL YUSAN R 04/05
1 3507284 SRI DSN. KASE 0857 DSN.
3 KAB 6117200 SRI TANJU MANGI MBO 4002 KRIPIK MANGI
6 MALANG 01 WAHYUNI NG R 04/05 SUKOSARI N 1194 GADUNG AL YUSAN R 04/05
1 3507284 SRI DSN. KASE 0857 DSN.
3 KAB 6117200 SRI TANJU MANGI MBO 4002 GERIT MANGI
7 MALANG 01 WAHYUNI NG R 04/05 SUKOSARI N 1194 JAGUNG AL YUSAN R 04/05
PANGLI PANGLI
1 3507334 MA 0813 MA
3 KAB 3026300 KUS SRI AYUND SUDIR PAGEL 3412 ROTI & KUE SUDIR
8 MALANG 04 WAHYUNI A SANI MAN 13/02 PAGELARAN ARAN 3545 KERING ANISA MAN 13/02
1 3507334 TIGA 0813
3 KAB 2047300 SITI BERSA PATIM PAGEL 3162 STIK RASA PATIM
9 MALANG 09 RAHAYU UDARA URA 17/02 PAGELARAN ARAN 0119 BAWANG - URA 17/02
SARUNG
1 3507131 0822 BANTAL, TAS
4 KAB 8077000 AHMAD EFFEND KEPA 3211 DAN BAROKAO EFFEND
0 MALANG 01 ZAINURI - I 52 10/01 KEPANJEN NJEN 1955 SERAGAM KE I 52 10/01
SEKOLAH

1 3507144 LOY BULU 0811 SEPATU,


4 KAB 4026100 YULI COLLEC SUROP BULULAWA LAWA 3637 JILBAB, TAS, LOY & SUROP
1 MALANG 01 MASRUROH TIONS ATI 14/04 NG NG 300 DLL MITZI ATI I/19 14/04
1 3320020 TECHN SUKUN 0852 SUKUN
4 KAB 8058700 MUHTAR O PASUD CEPOKOMU KEPA 4224 CRAFT + PASUD
2 MALANG 04 ANAS CRAFT AN 31/03 LYO NJEN 3799 LAMPU HIAS (PLUS) AN 31/03
1 3272076 SS DSN. 0812 DSN.
4 KAB 8097900 ANA COOKIE SIDOAY PAGEL 3487 SS SIDOAY
3 MALANG 01 SUHARTI S U 11/05 SIDOREJO ARAN 7917 ROTI & KUE COOKIES U 11/05
1 3507135 YUSSIE ADI 0812 ADI
4 KAB 2026500 YUS GIARTI COOKIE SANTO KEPA 5244 YUSSIE SANTO
4 MALANG 04 WIJAYA S SO 01/02 ARDIREJO NJEN 8100 KUE KERING COOKIES SO 01/02
BUMI BUMI
ELFIRA BANJAR BANJAR
1 3507240 ART ARUM 0819 ARUM
4 KAB 6066600 ELIS PAINTI ASRI BANJARARU SING 9495 BAJU & ASRI
5 MALANG 14 SETIANI NG AM-6 11/11 M OSARI 8767 KERUDUNG ELFIRA AM-6 11/11
1 3507204 DKH. DKH.
4 KAB 2047700 SONIA BABA'A NGAJ ANEKA CRUES BABA'A
6 MALANG 01 SUNIYAH CL N 04/08 NGASEM UM - CAMILAN LOVE N 04/08
1 3507086 AZIDAN 0821
4 KAB 0059300 IDA COLLEC SUKOLI WAJA 3964 SUKOLI
7 MALANG 04 SUPRIANTI TION LO 12/04 SUKOLILO K 3024 PAKAIAN JADI AZIDAN LO 12/04
PANGLI PANGLI
1 FIRDA MA 0822 FIRDA MA
4 KAB PENDIK CAKE & SUDIR TURE 4499 ROTI & KUE CAKE & SUDIR
8 MALANG - MEDIANTO BAKERY MAN - TUREN N 7740 KERING BAKERY MAN -
KEDUN KEDUN
1 3507136 UD. GPEDA 0821 KRIPIK PARU, GPEDA
4 KAB 0077000 ANIK BAROK RINGA KEDUNGPE KEPA 4191 BEKICOT & UD. RINGA
9 MALANG 01 WINARSIH AH N 10/02 DARINGAN NJEN 5358 STIK LELE BAROKAH N 10/02
1 3507175 KA KAMPU 0822 KAMPU
5 KAB 6096800 BAROK NG JABU 4599 MAK NG
0 MALANG 01 KHOSIDAH AH ANYAR 02/01 SUKOLILO NG 0478 KRIPIK BUAH RUM ANYAR 02/01
PERUM PERUM
TAMAN TAMAN
1 3507215 UD. PERMA 0823 PERMA
5 KAB 0107100 LILIK ELZA- TA ASRI WAGI 3144 TA ASRI
1 MALANG 04 MASUDAH ELZA K-4 06/05 SITIREJO R 4111 BAJU JADI ELZA K-4 06/05
UD.
AIRLAN
1 3507180 GGA DSN. 0812 DSN.
5 KAB 6107000 WAHIB SHUTTL PULESA TIRTOMOY 3466 AIRLANG PULESA
2 MALANG 03 SUTRISNO ECOCK RI 05/09 O PAKIS 7073 SHUTTLECOCK GA RI 05/09
PUNCA PUNCA
K K
1 3517096 PERMA 0813 PERMA
5 KAB 9106800 WURYAN TA SUMBERSEK 3003 TA
3 MALANG 03 ANDAYANI - SENGK 03/06 AR DAU 3757 RAJUT - SENGK 03/06
ALING ALING
BLOK BLOK
I/11 A I/11 A
1 3507132 PURNADI PUNTE 0812 PUNTE
5 KAB 5076500 KARYO UD. N KEPA 5297 BIBIT PADI & N
4 MALANG 05 UTOMO PANJI DALAM 09/02 KEPANJEN NJEN 052 BERAS - DALAM 09/02
TAMAN TAMAN
1 DE EMBON 0856 EMBON
5 KAB LULUK COUPA G MULYOAGU 4988 TAS & LULUK G
5 MALANG - LISTIANA GE ANYAR - NG DAU 5374 DOMPET ART ANYAR -
1 3507135 DYAH KOES WELIRA 0812 WELIRA
5 KAB 7017000 KUSUMAW COLLEC NG 56 KEPA 3509 RAJUTAN DAN NG 56
6 MALANG 06 ATI TION B 03/02 KEPANJEN NJEN 9321 MAKRAME KOES B 03/02
PERUM PERUM
GRIYA GRIYA
1 3507135 HERDINI INDAH 0856 INDAH
5 KAB 3056700 SAPTIKAWA SRIKAN PERMA KEPA 4634 PERMAI
7 MALANG 04 TI DI JAYA I KAV. 6 05/01 ARDIREJO NJEN 9797 KUE KERING SRIKANDI KAV. 6 05/01
1 3507245 ARI RAYA 0812 COKLAT RAYA
5 KAB 3018200 PUSPITA TRI ARISTA KLAMP SING 1631 OLAHAN SINGHAS KLAMP
8 MALANG 05 SUSANTI COKLAT OK 01/01 KLAMPOK OSARI 3580 COKLAT ARI OK 01/01
1 3507106 YUS GOND 0813
5 KAB 3037400 VERDIANA PESANT GONDANGL ANGL 3302 SABUN CUCI PESANT
9 MALANG 03 TARIK - REN 29/03 EGI KULON EGI 3320 PIRING - REN 29/03
1 3507226 DYAH TIRTO 0813 TIRTO
6 KAB 4096200 WAHYUNIN LLS TARUN LANDUNGS 3319 TARUN
0 MALANG 01 GSIH RISTA O 01/07 ARI DAU 8137 BATIK BORDIR RISTA O 01/07
HANDY CRAFT PUTRI
1 PUTRI DR. 0813 DECOUPAGE SULTHAN DR.
6 KAB RINA SULTHA SUTOM LAWA 3446 DAN SULAM HANDY SUTOM
1 MALANG - KRISTANTI N JAYA O 57 - TURIREJO NG 3775 PITA CRAFT O 57 -
STIK INDUSTRI
1 SUSU DSN. 0851 OLAHAN DSN.
6 KAB BUNDA MARO PUJON PUJO 0311 SUSU, SAYUR BUNDA MARO
2 MALANG - MUNTI'ANI ANI N - KIDUL N 3221 DAN BUAH ANI N -
1 PERDA 0812
6 KAB GANGA MAWA PUJO 3134 MAWA
3 MALANG - TIKAH N R - KRAJAN N 2404 STIK SAYUR - R -
GORE
1 AGUNG 0857
6 KAB BISMIA ARJUN PUJON PUJO 5538 KRIPIK TEMPE ARJUN
4 MALANG - ISMIATI TI A - KIDUL N 4050 PAGELIKOJA - A -
1 ISSIRVIANA 0897 BROS, TAS,
6 KAB ZUMROTUN BROS PUJON PUJO 0714 TAPLAK MEJA, ABSY
5 MALANG - MAGUIROH RAJUT - - KIDUL N 428 DLL CRAFT - -
1 DODOL 0857
6 KAB WORTE PUJON PUJO 8541
6 MALANG - UMI HANIK L - - KIDUL N 4500 DODOL - - -
1 0856
6 KAB BAGAS PUJON PUJO 4663 PERCETAKAN
7 MALANG - F. FRENDI KARA - - KIDUL N 1214 DAN SABLON - - -
1
6 KAB AHMAD JITINK #
8 MALANG - ROZIKIN 26 - - - - - JAMUR - - -
SARI
1 BUAH 0857
6 KAB MARKIS PUJON PUJO 5530
9 MALANG - - A - - KIDUL N 0025 SARI BUAH - - -
1 0812
7 KAB USAHA MARO PUJON PUJO 3030 KRUPUK MARO
0 MALANG - MUSAFAH BUNDA N - KIDUL N 7218 SUSU/STIK - N -
1 0838
7 KAB KONVE PUJON PUJON PUJO 3416 PUJON
1 MALANG - - KSI KIDUL 11/ KIDUL N 4897 - - KIDUL 11/
1 BUDID 0822
7 KAB AYA ARJUN PUJON PUJO 3422 ARJUN
2 MALANG - HARIADI JAMUR A - KIDUL N 2293 KRIPIK JAMUR - A -
1 0851 MINUMAN
7 KAB MINU ARJUN PUJON PUJO 0038 BERAS AAA AL- ARJUN
3 MALANG - IMROATIN MAN A - KIDUL N 3631 KENCUR MARONY A -
KRIPIK
1 0812 PISANG,
7 KAB CHUSNUL ARJUN PUJON PUJO 1683 SINGKONG, ARJUN
4 MALANG - CHOTIMAH - A - KIDUL N 3630 DAN TALAS HQQ A -
KERAJINAN
LAMPU,
1 0858 GANTUNGAN
7 KAB MUHAMAD TORIE PUJON PUJO 5599 KUNCI, DAN
5 MALANG - FATONI H. B. - - KIDUL N 5560 MEBEL KAYU - - -
SARI
1 APEL 0857
7 KAB AMIRUL MARSH PUJON PUJO 3008
6 MALANG - MUTTAQIN A - - KIDUL N 4767 SARI APEL MARSHA - -
1 0857
7 KAB AGUS PERKAS MARO PUJON PUJO 0437 GANTUNGAN MARO
7 MALANG - PRANOTO A N - KIDUL N 6544 KUNCI - N -
1 0857
7 KAB AZKAR MARO PUJON PUJO 0759 MARO
8 MALANG - WAHYUDI AYU N 14/ KIDUL N 3611 MEJA AKAR - N 14/
1 0838
7 KAB TATIK WAJA 4610
9 MALANG - TATIK RAJUT A. YANI - SUKOLILO K 6431 TAS, DLL - A. YANI -
1 DAGAN
8 KAB G PATOK WAJA PATOK
0 MALANG - BASORI BAKSO PICIS - PATOK PICIS K - BAKSO - PICIS -
DAGAN
1 G RAYA RAYA
8 KAB PAKAIA PATOK WAJA PATOK
1 MALANG - ISROHANAH N PICIS - PATOK PICIS K - PAKAIAN - PICIS -
1
8 KAB NANIK PATOK WAJA PATOK
2 MALANG - FARIDA TOKO PICIS - PATOK PICIS K - TOKO - PICIS -
1 NASI 0856
8 KAB GOREN WAJA 4994
3 MALANG - KARIYONO G - 15/05 - K 0291 NASI GORENG - - 15/05
1 PAK 0858
8 KAB SOLIKA WAJA 5133
4 MALANG - MARSITI N - 15/05 - K 0199 - - - 15/05
1 0856
8 KAB PRACA WAJA 0885
5 MALANG - SUPATIYAH NGAN - 15/05 - K 5166 - - - 15/05
1 RAYA RAYA
8 KAB AHMAD CAK PATOK WAJA PATOK
6 MALANG - ZAINI ZAINI PICIS - PATOK PICIS K - - - PICIS -
1 RAYA 0821 RAYA
8 KAB PATOK WAJA 4033 PATOK
7 MALANG - PRIONO BITING PICIS - PATOK PICIS K 3307 TUSUK SATE - PICIS -
1 RAYA 0857 RAYA
8 KAB MANG PATOK WAJA 8596 PATOK
8 MALANG - MATLAJIM UR PICIS - PATOK PICIS K 6361 TOKO - PICIS -
1 RAYA RAYA
8 KAB SUIM YUDI PATOK WAJA PATOK
9 MALANG - SUSANTO - PICIS - PATOK PICIS K - SELEP - PICIS -
1 RAYA 0856 RAYA
9 KAB KHOIRUL BENGK PATOK WAJA 4651 LAS PATOK
0 MALANG - ANAM EL LAS PICIS - PATOK PICIS K 9168 SRABUTAN JMR PICIS -
1 RAYA 0855 RAYA
9 KAB BENGK PATOK WAJA 3659 GUMELA PATOK
1 MALANG - ASEMAT EL LAS PICIS - PATOK PICIS K 9029 BENGKEL LAS R PICIS -
1 0851
9 KAB TERNA WAJA 0234
2 MALANG - FATIMAH K - 15/05 - K 8658 - - - 15/05
JAKSA JAKSA
1 KHAIRONA KANGE AGUNG 0821 AGUNG
9 KAB DHIFATUL N SUPRA CEPOKOMU KEPA 3923 AIR KANGEN SUPRA
3 MALANG - AULA WATER PTO - LYO NJEN 9689 KESEHATAN WATER PTO -
1 BANTU 0812 BANTU
9 KAB KRIPIK R BANT 3370 R
4 MALANG - MUTAQIM PISANG TIMUR 04/39 BANTUR UR 7342 ANEKA KRIPIK KARTIKA TIMUR 04/39
SOFIE
TOMMY JAYA SOFIE
1 DADANG SCREEN BANTU 0822 JAYA BANTU
9 KAB ARDIANSYA PRINTI R BANT 5783 SCREEN R
5 MALANG - H NG TIMUR 38/08 BANTUR UR 2425 SABLON KAOS PRINTING TIMUR 38/08
1 0812
9 KAB KUSMINING WONO WONOKERT BANT 1457 WONO
6 MALANG - SIH - GIRI - O UR 2374 ANEKA KRIPIK - GIRI -
1 RIYANI PANG. 0812 PANG.
9 KAB AMBARWA BATIK SUDIR BANT 1702 NDHIL SUDIR
7 MALANG - TI TULIS MAN - REJOSARI UR 8909 BATIK KORO MAN -
1 0822
9 KAB EDI BATIK BANT 5749
8 MALANG - PRASETYO TULIS - - WONOREJO UR 2839 BATIK ASRI - -
1 ADELIA 0852
9 KAB DHANISWA BATIK DSN. SUMBER BANT 3056 DSN.
9 MALANG - RA TULIS KRAJAN 15/03 BENING UR 8860 BATIK BETENG KRAJAN 15/03
DAGAN
G
JILBAB
2 DAN 0821
0 KAB AFNI PAKAIA BANTU BANT 4029 PAKAIAN DAN AULIA BANTU
0 MALANG - HANIFAH N R - BANTUR UR 1056 JILBAB SHOP R -
2 SUMBE 0857 SUMBE
0 KAB DINUL SINAR R SUMBER BANT 5552 SINAR R
1 MALANG - QOYYIMAH BARU WATES - BENING UR 3853 ANEKA KRIPIK BARU WATES -
2 0852
0 KAB DSN. BANT 3239 ANEKA KRIPIK DSN.
2 MALANG - SUNANTI - KRAJAN - BANTUR UR 8823 DAN STIK - KRAJAN -
2 KYAI KYAI
0 KAB RADIM BANT RADIM
3 MALANG - CITRANING - AN 06/02 BANTUR UR - KRIPIK BLINJO - AN 06/02
2 KYAI KYAI
0 KAB REBUT RADIM BANT RADIM
4 MALANG - SULASMINI REBUT AN 15/03 BANTUR UR - KRIPIK BLINJO - AN 15/03
KRUPU
2 K KYAI 0823 KYAI
0 KAB SINGKO RADIM BANT 5023 KRUPUK RADIM
5 MALANG - RATNA NG AN - BANTUR UR 9729 SINGKONG - AN -
KRUPU
2 K 0822 OLAHAN
0 KAB JATU SAMILE BANT 4574 KRUPUK SAMILER
6 MALANG - WIBAWATI R 70 - - WONOREJO UR 2352 SINGKONG 70 - -
2 0812
0 KAB M. PONDO BANT 3047 PONDO
7 MALANG - MASHUDI RAJA K - BANTUR UR 4865 CAMILAN RAJA K -
DSN. DSN.
2 SLAMET KAMPU 0858 KAMPU
0 KAB SETYANING KRIPIK NG BANT 5595 KRIPIK IMANNUE NG
8 MALANG - SIH PISANG ASRI - WONOREJO UR 3824 PISANG L ASRI -
2 SENDY RAYA 0813 RAYA
0 KAB KUS COLLEC BANTU BANT 3023 BANTU
9 MALANG - ANDRIANI TION R - BANTUR UR 3007 KONVEKSI - R -
2 DEWI 0812
1 KAB MASYITHO KAYZAZ DSN. TAJIN 3399 DSN.
0 MALANG - H MI KRAJAN 29/05 JATISARI AN 4226 SAMILER MILENIA KRAJAN 29/05

Sumber: Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Malang. 2017.

Anda mungkin juga menyukai