Anda di halaman 1dari 132

PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT (APLIKASI SISTEM

PENGADUAN PELAYANAN “SIDAYANA”)

DI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

SATU PINTU KABUPATEN KOLAKA TIMUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Strata Satu Ilmu Pemerintahan (S. IP) Pada Prodi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo

OLEH
YUNGKY PRAMONO.MS
C1G119088

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


JURUSAN ILMU POLITIK DAN PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
ii
iii
iv
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SubhanahuWata‟ala, yang

telah melimpahkan karunia-Nya berupa kesehatan, dan petunjuk sehingga skripsi

dengan judul “Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan

Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Kolaka Timur” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam

disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam, para sahabat,

dan pengikut-pengikutnya yang setia.

Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan

studi pada Program Studi strata satu (SI) di Prodi Ilmu Pemerintahan, Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo Kendari.Dalam penyusunan

skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan, sekiranya ada masukan

dan kritikan dari pembaca yang bersifat membangun, maka penulis akan

menerimanya dengan senang hati.

Dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini banyak pihak yang telah

membantu dan memberi dukungan serta motivasi. Oleh karena itu melalui

kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya terkhusus kepada orang tua

saya, Bapak Yuddin.MS dan Ibu Nurlina, saudara penulis Yepin Chandra.MS,

Yono Sumarno.MS, Yoga Prasetyo.MS dan Yusran Basademu.MS, yang senantiasa

member semangat dan dukungannya dalam kelancaran studi penulis. Berkat

v
kekuatan doa luar biasa yang setiap saat beliau haturkan kepada penulis agars elalu

mencapai kemudahan di segala urusan, diberi kesehatan dan perlindungan oleh

Allah Subhanahu Wata‟ala. Tak lupa didikan dan perjuangannya dalam

membesarkan penulis, semoga Allah memberikan kebahagiaan yang tiada tara di

dunia dan di akhirat kelak.

Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini berkat arahan, support,

motivasi, yang besar serta kesabaran dalam mengarahkan dan membimbing saya

selama penulisan skripsi ini. Untuk itu, ucapan terimakasih yang begitu besar

kepada pada Bapak Dr. H. Muh. Najib Husain, S.Sos., M.Si dan Faturachman

Alputra. S, S. Ip., M.A selaku pembimbing penulis. Oleh karena itu kepada kedua

beliau penulis ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya atas

pengorbanan waktu, pikiran, tenaga, dukungan, bantuan, motivasi, maupun

bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Tak ada kata yang

mampu menggambarkan terima kasih penulis atas perjuangan dan kerja keras dari

mereka berdua dalam mengarahkan dan membimbing penulis hingga sampai ke

tahap akhir.

Selain itu, ucapan terima kasih dengan penuh rasa tulus dan hormat

penulis haturkan kepada:

1. Bapak Prof.Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.sc selaku

Rektor Universitas Halu Oleo.

2. Bapak Dr. La Tarifu, S.Pd., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Halu Oleo beserta seluruh staf.

vi
3. Bapak Dr. H. Muh. Najib Husain, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu

Politik & Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Halu Oleo.

4. Bapak Saidin, S.IP., M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo.

5. Bapak Dr. La Bilu,S.Pd.,M. Si, Dr. Syamsul Alam., M. Si, dan bapak

Dr.Sumadi Dilla,S.Sos.,M.Si. selaku penguji penulis yang telah

memberikan masukan dalam upaya penyelesaian skripsi ini.

6. Para dosen pengajar Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo. Terimakasih atas didikan dan ilmu

yang diberikan selama perkuliahan.

7. Bapak Agung DL. Sauala, S.STP selaku PLT Kadis DPM-PTSP Kab

Kolaka Timur, Bapak Moh.Ajis Malaka,S.Sos selaku Kepala Bidang

Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur, dan Bapak Sumadi, SE selaku Admin Aplikasi

sidayana. dan seluruh jajaran yang menerima penulis saat melakukan

penelitian. Dan juga telah bersedia meluangkan waktu untuk

diwawancarai dengan penulis dan senantiasa membantu penulis dalam

pemberian data-data guna penyelesaian skripsi ini.

8. Pada Bapak Rekha Adjie Pratama, ST., MA, yang sudah sangat baik

memberikan motivasi, arahan, masukan kepada penulis dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

vii
9. Pada kak Nariani.SE Staf Prodi Ilmu Pemerintahan yang sudah baik

membantu penulis selama kepengurusan tugas akhir.

10. Pada Kakak-kakak ipar penulis yaitu Marnita Sambe S.Pd, dan Fitriani.B

A.Md yang sudah sangat perhatian, mendukung penulis selama ini.

11. Pada ibu Sri Lestari Sulkarnain S.Pd.,M.Si yang telah mendukung serta

selalu memberi motivasi.

12. Pada Persepupuan Pristayul Liwo Banda.S.Sos, Apriani Liwo Banda.SE,

dan Reka S.Farm yang telah mendukung, menemani, serta mendengar

keluh kesah penulis selama penyusunan skripsi ini.

13. Pada teman-teman Government Science 2019 yang selalu memberikan

semangat selama ini kepada penulis.

14. Pada Teman-Teman Pengurus Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan

Periode 2021-2022 yang selalu memberikan semangat selama ini kepada

penulis.

15. Para sahabat penulis selama perkuliahan ini, Jergen Merah Official : Izul

Anawai, Dayat Rampo, Ulis Bhizer, Restu lumba-lumba, Mudazzir,Adam,

Aswar,MasIL,IlhamUnde,Ryan,Ammar,Jeki,Husen,Alfian,iccang,fendi,

Aldi,Ilham,Hendi,Jelmi,Kojjo,Yudha,Mardin,Mawan,Robin,Wahyullah,Wa

ldy,Panji,Asrul,Irhan,Arman. Yang selalu memberikan semangat selama

perkuliahan ini, menjadi tempat berkeluh kesah berbagai hal hingga saat ini,

terima kasih banyak saudara-saudaraku.

viii
16. Para sahabat penulis Keluarga Cemara. Nurfadilla,Fira Djabar,Mita

Asmilda,Gino Hidayat.S.IP,Ulfa Aulia Anisah.

ix
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR …………………………………………………..….........iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
ABSTRAK……………………………………………………………...……...…xii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...…...15
1.1. Latar Belakang ........................................................................................15
1.2. Rumusan Masalah....................................................................................24
1.3. Tujuan Penelitian.....................................................................................25
1.4. Manfaat Penelitian...................................................................................25
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................27
2.1. Konsep Pengembangan............................................................................27
2.1.1. Pengertian Pengembangan.............................................................27
2.1.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan………....….28
2.1.3 Implementasi E-Government.........................................................34
2.2. Konsep Electronic Government...............................................................37
2.2.1. Pengertian E-Government .............................................................38
2.2.2. Tujuan dan Manfaat E-Government..............................................40
2.3. Konsep Pelayanan ...................................................................................41
2.3.1. Pelayanan Publik Berbasis e-Governmant.....................................42
2.4. Penelitian Terdahulu................................................................................43
2.5. Kerangka Pikir.........................................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................47
3.1. Jenis Dan Tujuan Penelitian....................................................................47
3.2. Lokasi Penelitian.....................................................................................47
3.3. Informan Penelitian………………………………………………..…….47
3.4. Teknik penentuan informan.....................................................................48
3.5. Jenis Dan Sumber Data............................................................................49

xi
3.6. Teknik Pengumpulan Data......................................................................49
3.7. Teknik Analisis Data...............................................................................50
3.8. Konseptualisasi ..........................………………………………………50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................53
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian........................................................53
4.1.1 Profil Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kolaka Timur ……………………………………….....53
4.1.2 Tugas Dan Fungsi DPM-PTSP………………………………..…..67
4.1.3 Sumber Daya Perangkat Daerah....................................................70
4.1.4 Visi dan Misi..................................................................................71
4.2 Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan (SIDAYANA)………………...71
4.2.1 Laporan/Aduan data Aplikasi Sidayana.........................................76
4.3 Hasil.......................................................................................................77
4.3.1 Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan
Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur...............................77
4.3.2 Support...........................................................................................78
4.3.3 Capacity (Sumber Daya)................................................................83
4.3.4 Value (Manfaat).............................................................................87
4.3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan E-Government
(Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Kolaka Timur.................................................................................90
4.3.6 Budaya Organisasi.........................................................................91
4.3.7 Dukungan Pimpinan.......................................................................93
4.3.8 Pelatihan.........................................................................................95
4.3.9 Infrastruktur....................................................................................97
4.4 Pembahasan............................................................................................102
4.4.1 Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan
Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur............................102

xii
a. Support (dukungan)...................................................................103
b. Capacity (Sumber Daya)............................................................105
c. Value (Manfaat).........................................................................106
4.4.2 faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan E-Government
(Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Kolaka Timur............................................................................107
a.Budaya Organisasi......................................................................108
b.Dukungan pimpinan....................................................................109
c.Pelatihan......................................................................................100
d.Infrastruktur................................................................................111
BAB V PENUTUP..............................................................................................113
5.1 Kesimpulan.............................................................................................114
5.2 Saran.......................................................................................................115
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................116
LAMPIRAN..............................................................................................................

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.3 Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan...........................68


Tabel 4.1.4 Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan...............69
Tabel 4.2.1 Data Laporan Aduan Yang Masuk…………………………….…….76
Tabel 4.2 Matriks Implementasi Aplikasi Sidayana Dalam Sistem
Informasi Pengaduan Pelayanan.........................................................100
Tabel4.2 Matriks Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Aplikasi
Sidayana...............................................................................................101

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Oleh Omboudsman RI……..…………………………………….…..22

Gambar 2.1 Kerangka Pikir………….………………………………………..….46

Gambar 4.1.1 Peta Administrasi Kabupaten Kolaka Timur…………………….56

Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi DPM-PTSP Kabupaten Kolaka Timur..........73

Gambar 4.2.1 Tampilan Utama Aplikasi Sidayana……………………………...73

Gambar 4.2.2 Tampilan Info Peranan Aplikasi Sidayana………………………74

Gambar 4.2.3 Tampilan Laman Pengaduan Perizinan…………………………..75

Gambar 4.2.4 Tampilan List Pengaduan Perizinan……………………………...75

Gambar 4.2.5 Alur Sistem Pengaduan Layanan Melalui Aplikasi Sidayana…...75

ABSTRAK

xv
Yungky Pramono.MS C1G119088. Pengembangan E-Government (Aplikasi
Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur, di bawah bimbingan
Bapak Dr. H. Muh. Najib Husain, S.Sos., M.Si selaku pembimbing I dan Bapak
Faturachman Alputra. S, S. Ip., M.A selaku pembimbing II.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengembangan E-Government


(Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal
Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur. Metode penelitian
dalam penelitian ini adalah kualitatif yang mendeskripsikan data yang didapat di
lapangan. Data-data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan yaitu
pegawai atau SKPD pada DPM-PTSP Kabupaten Kolaka Timur, yang kemudian
data-data yang diperoleh tersebut dianalisis dan ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah


diuraikan Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan
“Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Kolaka Timur. Suksesnya Pengembangan E-Government pada Kantor
DPM-PTSP Kabupaten Kolaka Timur dapat dilihat melalui Indikator
Pengembangan e-Government menggunakan Aplikasi Sistem Pengaduan
Pelayanan “Sidayana”. Pertama, Support yakni adanya dukungan/kemauan dari
pimpinan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur dan Pemerintah dalam menerapkan
pengaduan pelayanan perizinan secara elektronik. Kedua, Capacity adalah
terpenuhinya 3 sumber daya dalam mendukung suksesnya pengembangan aplikasi
sidayana pada DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur.. Ketiga, Value yakni sangat banyak
manfaat yang dirasakan oleh Kantor DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur Dan Juga
Masyarakat dalam melaksanakan Pengaduan Pelayanan Perizinan. Sedangkan
faktor faktor Yang Mempengaruhi pengembangan Aplikasi Sidayana yakni
Pertama,Budaya Organisasi yang dimana masyarakat yang melakukan pengaduan
perizinan selalu di layani dengan cepat dan tepat. Kedua,Dukungan Pimpinan
DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur sangat mendukung dengan adanya penerapan
aplikasi sidayana. Ketiga,Pelatihan dalam hal ini DPM-PTSP belum melakukan
pelatihan secara khusus dalam hal penerapan Aplikasi Sidayana. KeEmpat
Infrastruktur yang memadai hal ini di buktikan dengan lengkapnya infrastruktur
seperti Pc,server,wifi .

Kata Kunci : E-government, Aplikasi Sidayana, DPM-PTSP Kab.Kolaka


Timur

ABSTRACT

xvi
Yungky Pramono. MS C1G119088. Development of E-Government
(Service Complaint System Application "Sidayana") at the Investment and One-
Stop Services Office of East Kolaka Regency, under the guidance of Mr. Dr. H.
Muh. Najib Husain, S.Sos., M.Si as supervisor I and Mr. Faturachman Alputra.
S, S.Ip., M.A as supervisor II.

This study aims to determine the development of E-Government


(Application of the "Sidayana Service Complaint System") at the Investment and
One-Stop Services Office in East Kolaka Regency. The research method in this
research is qualitative which describes the data obtained in the field. The data
obtained from the results of interviews with informants, namely employees or
SKPD at DPM-PTSP East Kolaka Regency, then the data obtained was analyzed
and conclusions were drawn.

The results of the research are based on the results of the analysis and
discussion that have been described. The success of E-Government Development at
the DPM-PTSP Office of East Kolaka Regency can be seen through the e-
Government Development Indicators using the "Sidayana" Service Complaint
System Application. First, Support, namely the support/willingness of the DPM-
PTSP leadership of East Kolaka Regency and the Government in implementing
electronic licensing service complaints. Second, Capacity is the fulfillment of 3
resources in supporting the successful development of the sidayana application at
the East Kolaka District DPM-PTSP. . Meanwhile, the factors that influence the
development of the Sidayana Application are First, Organizational Culture in which
people who make licensing complaints are always served quickly and precisely.
Second, the support from the East Kolaka Regency DPM-PTSP leadership is very
supportive with the implementation of the sidayana application. Third, training, in
this case DPM-PTSP has not conducted specific training in terms of implementing
the Sidayana Application. Fourth, adequate infrastructure, this is evidenced by
complete infrastructure, such as PCs, servers, wifi.

Keywords: E-government, Sidayana Application, DPM-PTSP East Kolaka


Regency

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya setiap manusia memerlukan pelayanan, terlebih lagi bisa

dikatakan jika pelayanan tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan

manusia.Terwujudnya pelayanan yang bisa membagikan kepuasan warga dalam

makna pelayanan yang tepat, pas, adil serta transparan ialah harapan untuk tiap

institusi/ organisasi pelayanan publik. Oleh sebab itu pada zona pelayanan

perizinan berpendapat butuh melaksanakan penyempurnaan sistem pelayanan

publik yang menyangkut revisi tata cara serta prosedur pelayanan publik.

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik

menyebutkan bahwa: Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa,

dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan

publik. Bersumber pada Undang- undang tersebut, Negara berkewajiban melayani

setiap warga negara dan penduduk guna memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya

dalam kerangka pelayanan publik.

Pelayanan publik merupakan aktivitas ataupun rangkaian aktivitas dalam

rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan untuk tiap masyarakat atas barang, jasa, dan ataupun pelayanan

adminitratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan

publik telah jadi keharusan untuk negara untuk melaksanakannya guna melayani

18
masyarakat negaranya. Negara dituntut ikut serta dalam memproduksi barang

serta jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya ( public goods and services) baik

secara langsung ataupun tidak dalam rangka mewujudkan kesejahteraan warga.

Pelayanan yang baik merupakan kewajiban bagi pemerintah merupakan

hal yang wajib dilaksanakan untuk memudahkan masyarakat mengakses kedalam

tatanan pemerintah untuk menunjang kehidupan. Pelayanan adalah produk-produk

yang tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang melibatkan usaha-usaha manusia

dan menggunakan peralatan( Ratminto dan Winarsih 2016:2).

Pada masa globalisasi, teknologi sebagai suatu kebutuhan untuk setiap

orang dalam menjajaki pertumbuhan jaman. Hal ini membuat setiap warga Negara

wajib dapat membiasakan diri supaya tidak tertinggal oleh Negara lain dari segi

pengetahuan dibidang teknologi. Kebijakan penerapan Electronic Government (e-

Government) merupakan suatu upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan

pemerintahan yang berbasis elektronik. Perkembangan dan pemanfaatan teknologi

informasi (TI), diiringi semakin meluasnya penggunaan internet sebagai akses ke

dunia maya, telah mendorong suatu perubahan yang revolusioner

E-Government merupakan suatu sistem teknologi informasi

yangdikembangkan oleh Pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik

dengan memberikan pilihan kepada masyarakat untuk mendapatkan

kemudahan aksesin formasi publik. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik

(good governance) dan peningkatan layanan publik yang efektif dan efisien

diperlukan adanya kebijakan dan strategi pengembangan e-government.

Kebijakan dan strategi tersebut diatur dalam Inpres No.3 Tahun 2003

19
mengenai kebijakan dan Strategi Pengembangan E-Government di Seluruh

Jajaran Pemerintah.Nurcahyati dan Daru (2008) pada Seminar Nasional

Informatika yang berjudul Peran E-Government dalam Rangka Mewujudkan

Good Governance bagi Masyarakat, menyimpulkan bahwa Sosialisasi e-

government perlu dilakukan secara konsisten, kontinyu kepada masyarakat

agar masyarakat mengetahui manfaat yang akan diperoleh dengan e-government.

E-Government merupakan sistem pemerintahan berbasis teknologi

informasi, sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan proses perubahan

sistem dalam pemerintah menuju manajemen pemerintahan yang efisien. E-

Government juga diharapkan berdampak pada peningkatan kinerja pelayanan

pemerintah kepada masyarakat, kalangan bisnis maupun antar lembaga

pemerintah lainnya (Ramdhani, 2017).

Di sisi lain dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun

2004 tentang Pemerintahan Daerah dengan semangat otonomi daerah,

merangsang setiap daerah untuk berupaya meningkatkan citra dan kualitas

penyelenggaraan pemerintahannya dengan memanfaatkan segala sumber daya

yang tersedia. Salah satunya adalah dengan menerapkan konsep e-Government

dalam meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan.

Di Indonesia, pengembangan e-government diawali dengan adanya

Instruksi Presiden Nomor. 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional

Pengembangan pemerintah secara elektronik, yang telah memotivasi

penyelenggara pemerintahan baik pada tingkat pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah untuk berlomba-lomba mengimplementasikan e-government.

20
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (Information and

Communication Technology/ICT) di dunia telah semakin luas. Hal ini dapat

dilihat dari penggunaan ICT yang tidak terbatas pada bidang perdagangan saja,

melainkan juga dalam bidang-bidang lain, seperti bidang pendidikan, bidang

pertahanan dan keamanan negara, sosial dan sebagainya. ICT ini dipergunakan

karena memiliki kelebihan-kelebihan yang menguntungkan dibandingkan dengan

menggunakan cara tradisional dalam melakukan interaksi. Hal inipun berlaku dan

mengharuskan organisasi untuk terus menerus melakukan pengembangan.

Peningkatan serta perubahan. Perubahan yang dilakukan organisasi

semata-mata untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi yakni

peningkatan produktivitas, peningkatan pelayanan, peningkatan moral dan

kapasitas anggota dan sebagainya. Begitu juga pada sektor pelayanan publik yang

2 dilakukan oleh pemerintah, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

telah melahirkan model pelayanan publik yang dilakukan melalui electronic

goverment (E- government).

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komuniksi,

aktivitas kehidupan manusia dalam berbagai sektor tengah mengalami perubahan.

Begitu juga pada sektor pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah,

perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah melahirkan model

pelayanan publik yang dilakukan melalui E-government. Pelayanan pemerintah

yang birokratis dan terkesan kaku dieliminir melalui pemanfaatan E-government

menjadi lebih fleksibel dan lebih berorientasi pada kepuasan pengguna. E-

21
government menawarkan pelayanan publik bisa diakses secara 24 jam, kapan pun,

dan dari manapun pengguna berada.

E-government juga memungkinkan pelayanan publik tidak dilakukan

secara face-to-face sehingga pelayanan menjadi lebih efisien. Menyadari akan

besarnya manfaat E-government, pemerintah Indonesia sejak tahun 2003 telah

mengeluarkan kebijakan tentang penerapan e- Government dalam bentuk Instruksi

Presiden Nomor 3 tahun 2003 yang menyebabkan setiap pemerintah baik

pemerintah di tingkat pusat maupun daerah untuk berlomba-lomba

mengintroduksi teknologi informasi kedalam organisasinya salah satunya yakni

dengan membuat situs website.

Menurut Indrajit (2006:9), ada tiga penyebab E-government perlu

dikembangkan. Pertama, era globalisasi yang datang lebih cepat dari yang

diperkirakan telah membuat isu-isu semacam demokrasi, korupsi, masyarakat

madani, good corporate governace, perdagangan bebas, dan lainnya. Kedua,

kemajuan teknologi menyebabkan data, informasi, dan pengetahuan dapat

diciptakan dengan cepat dan menyebar dengan cepat pula. Ketiga, meningkatnya

kualitas kehidupan masyarakat di dunia.

Realisasi pengembangan e-government di Indonesia menghadapi

banyak tantangan baik dalam hal geografi, ekonomi, teknologi, politik,

maupun budaya. Dalam proses implementasi, ditemukan beberapa

fenomenayang menunjukkan implementasi e-government masih berjalan lambat

dan tidak signifikan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan Negara.

Kesenjangan antar daerah,dan adanya duplikasi database menjadikan data

22
produk pemerintah cenderung kurang dipercaya. Sosiawan (2008) dalam

penelitiannya yang berjudul Tantangan dan hambatan dalam implementasi e-

government di Indonesia, menyimpulkan bahwa pengembangan e-government

di Indonesia masih setengah jalan, sehingga diperlukan penyempurnaan konsep

dan strategi pelaksanaan e-government.

Pengaduan Publik adalah bentuk penerapan dari pengawasan Masyarakat

yang disampaikan oleh masyarakat, baik secara lisan Maupun tertulis berupa

sumbangan pikiran, saran, gagasan atau Keluhan/pengaduan yang bersifat

membangun.

Salah satu upaya Pemerintah dalam menindaklanjuti tuntutan Aspirasi

reformasi adalah diterbitkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas Dari Korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN). Yang paling utama dalam Kebijakan tersebut adalah

dikembangkannya akuntabilitas kinerja Aparatur sebagai wujud implementasi dari

tuntutan aspirasi Reformasi, agar aparatur negara mampu

mempertanggungjawabkan Tugas, fungsi dan wewenangnya kepada rakyat

Indonesia sebagai Pemegang kekuasaan tertinggi negara.

Guna mendukung kelancaran pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28

Tahun 1999 tersebut di atas, di antaranya pemerintah berupaya Memberdayakan

masyarakat dengan hak dan kewajiban yang dimiliki Untuk turut serta

melaksanakan kontrol sosial secara terbuka dan Optimal terhadap penyelenggara

negara yang salah satunya melalui Mekanisme Pengaduan Publik.

23
Pengaduan Publik perlu ditangani oleh setiap Instansi Pemerintah Secara

efektif, efisien, terkoordinasi dan dapat Dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen

PAN dan RB) telah menerbitkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik

Begitupun dengan Kabupaten kolaka timur sebagai cakupan daerah

otonomi baru yang terbentuk pada tanggal 13 Mei 2013 dengan dasar

pembentukan Undang -Undang Nomor 8 Tahun 2013 merupakan Pemekaran dari

Kabupaten Kolaka. Salah satu pihak yang diberi mandat oleh Presiden untuk

mengimplementasikan pengembangan electronic government. Saat ini

Pemerintahan Kabupaten Kolaka Timur telah menerapkan konsep e-Government,

sama halnya dengan Kabupaten Kabupaten lain di Indonesia.

Ombudsman Republik Indonesia mengumumkan hasil penilaian

kepatuhan standar pelayanan publik tahun 2022, Dalam penilaian tersebut, ada

beberapa daerah yang pelayanan publiknya masuk zona hijau, zona kuning, dan

ada juga masih berada di zona merah. Pemerintah Kabupaten kolaka timur masuk

dalam kategori zona merah dalam standar pelayanan publik dari Ombudsman

Sulawesi Tenggara. Beberapa indikator penilaian belum bisa dipenuhi oleh daerah

otonomi yang berusia sembilan tahun itu.Aspek yang dinilai meliputi kebijakan

pelayanan ,profesionalisme, sumber daya manusia, sarana prasarana, sistem

informasi pelayanan publik, konsultasi dan pengaduan dan inovasi.

24
Gambar 1.1 Hasil Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik

Oleh Omboudsman RI Perwakilan Sulawesi Tenggara

Salah satu produk yang dilaunching pada tahun 2019 dengan dasar

Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Standar

Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan Terintegrasi yang di launcing oleh

Dinas penanaman modal dan Pelayanan terpadu satu pintu kabupaten Kolaka

timur ini memakai sebuah aplikasi yang diperuntukan untuk seluruh masyarakat

di Kabupaten Kolaka timur. Aplikasi itu dinamakan dengan sistem informasi

pengaduan layanan (SIDAYANA) , aplikasi ini merupakan wadah masyarakat

kabupaten kolaka timur dalam menyampaikan informasi maupun pengaduan

termasuk kritikan dalam pengelolaan pemerintahan. pemerintah berharap aplikasi

ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam menyampaikan masukan untuk

pemerintah dalam meningkatkan pelayanan.

25
Sistem informasi pengaduan layanan (SIDAYANA) adalah layanan

penyampaian semua aspirasi dan pengaduan perizinan masyarakat kabupaten

Kolaka timur melalui beberapa kanal pengaduan yaitu website

http://sidayana.ptsp-koltim.com. Dinas DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur itu sendiri

lebih mengacu pada pelayanan secara dor to dor atau jemput bola yang dimana

apabila masyarakat akan mengurus perizinan baik itu izin usaha atau izin

mendirikan bangunan, dll. Dinas terkait lebih memilih Mendatangi masyarakat

tersebut sehingga efektivitas pelayanan publik terselesaikan secara baik.

Penulis telah mewawancarai salah satu informan dari dinas DPM-PTSP

kabupaten Kolaka timur dengan hasil wawancara bahwa selama aplikasi Sidayana

diberlakukan dari tahun 2019 sampai sekarang aduan yang masuk 10 aduan, dari

10 aduan yang masuk 6 aduan telah di selesaikan dan 4 aduan sedang proses

tindak lanjuti oleh dinas DPM-PTSP . dalam aplikasi tersebut bukan hanya Aduan

tentang perizinan yang masuk tetapi ada juga beberapa aduan di luar dari

perizinan yang digunakan melalui aplikasi ini seperti aduan Tentang jalan

kabupaten dan aduan tentang fasilitas kesehatan dan lain lain. (Hasil Wawancara

04 April 2022).

Permasalahan dari aplikasi ini adalah sitstem aplikasi ini masih

menggunakan website yang seharusnya aplikasi ini dapat di download secara

umum di aplikasi play store sehingga masyarakat dapat lebih mudah dalam

menemukan aplikasi ini .

Selain itu, aplikasi ini disosialisasikan kepada masyarakat oleh dinas

DPM-PTSP di setiap kegiatan kegiatan dinas tersebut aplikasi ini selalu ikut di

26
sosialisasikan oleh dinas terkait sehingga masyarakat mengetahui tentang adanya

aplikasi Sidayana ini.Akan tetapi Khususnya Di kecamatan kecamatan tertinggal

atau daerah terisolir yang berada di kabupaten kolaka timur belum paham ataupun

belum mengetahui tentang aplikasi tersebut di karenakana kurangnya fasilitas

berupa jaringan sehingga masyarakat masyarakat yang tinggal di daerah terisolir

lebih memilih ke kantor dinas DPM-PTSP secara langsung untuk melakukan

pengaduan di bandingkan memakai aplikasi tersebut. dan sebagainya. (Hasil

Wawancara 04 April 2022)

Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian terkait dengan pelaksanaan aplikasi SIDAYANA dengan

mengambil judul “Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan

Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Kolaka Timur”

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah .

1. Bagaimana Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan

Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur?

2. Apa Saja Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pengembangan E-

Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka

Timur ?

27
1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan :

a. Untuk mengetahui Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem

Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembangan E-

Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana” Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka

Timur

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan oleh penulis dalam penelitian ini

antara lain:

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam

pengembangan ilmu pemerintahan terutama dalam kajian Pelayanan

Sektor Publik dan Teknologi Informasi Pemerintahan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan penulis

mengenai pengembangan E-Government khususnya kepada ilmu

pemerintahan, untuk selanjutnya dijadikan sebagai acuan oleh pemerintah

28
daerah khususnya Kabupaten kolaka timur Selain itu juga kajian ini

sebagai upaya memperkaya kajian studi Ilmu Pemerintahan secara

empiris. Dan juga secara khusus penelitian ini sebagai sebuah upaya yang

penulis lakukan untuk menempuh masa studi di Universitas Halu Oleo,

dalam studi Ilmu Pemerintahan. Sekaligus sebagai syarat dalam

menyelesaikan program sarjana Ilmu Pemerintahan.

c. Manfaat Metodologis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi

untuk para peneliti yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai

topik penelitian ini

29
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Pengembangan

2.1.1 Definisi Pengembangan

Secara etimologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata

kembang yang artinya menjadi tambah sempurna (tentang pribadi, fikiran,

pengetahuan dan sebagainya), sehingga pengembangan berarti proses, cara,

perbuatan. Sedangkan, menurut istilah pengembangan artinya penyusunan,

pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan dalam suatu kegiatan.

Pengembangan adalah proses yang menciptakan pertumbuhan, kemajuan,

perubahan positif atau penambahan komponen fisik, ekonomi, lingkungan, sosial

dan demografis.Selama bertahun-tahun, para profesional dan berbagai peneliti

mengembangkan sejumlah definisi dan penekanan untuk istilah ”pengembangan”.

Amartya Sen, misalnya, mengembangkan ”pendekatan kemampuan” yang

mendefinisikan pembangunan sebagai alat yang memungkinkan orang untuk

mencapai tingkat tertinggi dari kemampuan mereka.

Istilah pengembangan (development) atau yang juga diartikan sebagai

pembangunan adalah suatu proses perubahan sosial untuk menjadi lebih baik yang

dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk

berpartisipasi dan berkontribusi untuk mendapatkan kemajuan baik secara sosial

maupun material masyarakat itu sendiri (Rogers, dalam Anggraini, Domai, &

Said, 2015:1863).

30
Menurut Moekijat (Safri, 2016:103), dalam sudut pandang perilaku

manusia, pengembangan diartikan sebagai usaha untuk memperbaiki pekerjaan

yang sekarang maupun yang akan datang, dengan memberikan informasi,

mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan, dengan kata lain pengembangan

adalah setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk mengubah perilaku yang terdiri

dari pengetahuan, kecakapan dan sikap.

Sementara Soetopo dan Soemantio (Safri, 2016:103), menjelaskan istilah

pengembangan menunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau

cara yang baru, dimana selama kegiatan tersebut terus-menerus dilakukan. Bila

setelah mengalami penyempurnaan-penyempurnaan akhirnya alat atau cara

tersebut dipandang cukup mantap untuk digunakan seterusnya maka berakhirlah

dengan kegiatan pengembangan.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas, maka dapat disimpulkan

bahwa pengembangan merupakan suatu usaha memajukan suatu kegiatan atau

pekerjaan yang dilakukan secara terus menerus dan bertahap guna menghasilkan

perubahan kearah yang lebih baik.

2.1.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan E-Government

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang faktor faktor penentu

keberhasilan Pengembangan e-gov. Torki Altameem, Mohammad Zairi dan

Sarmad Alshawi (2006) dalam paper mereka menunjukkan faktor-faktor penentu

keberhasilan dari berbagai inisiatif di seluruh dunia yang berpengaruh pada

keberhasilan dan kegagalan implementasi e-gov. Mereka melakukan identifikasi

dan penelaahan berbagai framework implementasi e-gov serta menyoroti faktor-

31
faktor yang potensial berpengaruh pada keberhasilan pengembangan e-gov secara

komprehensif.

Faktor-faktor tersebut dikelompokkan pada tiga kelompok yaitu faktor tata

kelola, faktor teknis dan faktor organisasi. Kelompok faktor tata kelola terdiri dari

enam faktor, faktor teknis terdiri dari tujuh faktor dan faktor organisasi terdiri dari

sebelas faktor. Total faktor keberhasilan implementasi egov berdasarkan studi

literatur mereka dari berbagai negara adalah duapuluh empat faktor. Dalam

penelitian yang lain, Luiz Anotonio Joia (2005) melakukan penelitian G2G e-gov

dengan studi kasus institusi keuangan di Brazil. Dari studi literatur dan analisa

wawancara, disimpulkan bahwa faktor penentu keberhasilan G2G e-gov ada tiga

yaitu keamanan, budaya organisasi dan pelatihan .

Helaiel Almutairi (2010) melakukan penelitian selama proyek egov di

Kuwait (2002-2007) dengan duaribu responden dari delapanbelas kementerian

dan dari para pegawai yang menggunakan sistem informasi di kementerian

tersebut. Penelitian tersebut menyimpulkan dua kelompok faktor penentu

keberhasilan e-gov yaitu faktor personal yang terdiri dari dua faktor dan faktor

organisasi yang terdiri dari dua faktor. Huong Ha meneliti faktor-faktor

keberhasilan e-gov di singapura dan menyimpulkan empat kelompok faktor yaitu

1. manajerial yang terdiri dari empat faktor, 2. tehnikal yang terdiri dari dua

faktor, 3. keuangan yang terdiri dari satu faktor dan 4. kebiasaan manusia yang

terdiri dari dua faktor .

Menurut sirat (2013) bahwa terdapat Sembilan faktor yang mepengaruhi

pengembangan e government yaitu keamanan, budaya organisasi, pelatihan, visi

32
dan tujuan, perencanaan strategis, dukungan pimpinan, infrastruktur, keuangan

dan kolaborasi.

1. Keamanan

Stephen Smith dan Rodger Jamieson mendefinisikan keamanan sistem

informasi sebagai implementasi sebuah kebijakan yang efektif untuk memastikan

kerahasiaan, ketersediaan dan integritas dari informasi dan aset sehingga terhindar

dari pencurian, pengrusakan, manipulasi dan pengubahan.

Transaksi secara elektronik merupakan bagian penting dari proyek e-gov.

Hampir semua data dari transaksi secara elektronik, yang dikirim maupun

disimpan, rentan dalam masalah keamanan sebagai akibat dari penyalahgunaan

yang serius. Oleh karena itu, masalah keamanan sangat krusial untuk keberhasilan

implementasi e-gov manapun karena akan berpengaruh pada keinginan pengguna

untuk menggunakan layanan yang ditawarkan . Jadi, salah satu faktor penting dari

implementasi e-gov adalah mengamankan informasi pemerintah dari akses tanpa

terotorisasi. Keyakinan tingkat tinggi dan kepercayaan semua pengguna akan

menjadi dasar dari keberhasilan.

2. Budaya Organisasi

Menurut David W. Wachira, budaya organisasi adalah manifestasi dari

budaya (nilai, kepercayaan, asumsi, persepsi, norma prilaku, artifak, pola tingkah

laku) yang memberikan arti pada prilaku seseorang dalam organisasi. Para peneliti

mengindikasikan bahwa budaya organisasi adalah pusat dari kemampuan

organisasi untuk mengelola perubahan dan pengetahuan. Dengan kata lain, kita

harus mempertimbangkan bahwa budaya organisasi dari kementerian, institusi

33
dan departemen karena budaya organisasi memberikan peran dalam keberhasilan

dan kegagalan inisiatif e-gov di negara-negara berkembang.

3. Pelatihan

Nurdin Nurdin, Rosemary Stockdale dan Helana Scheepers menyebut

bahwa kurangnya pembelajaran dari pegawai merupakan salah satu penghambat

dari adopsi dan implementasi e-gov. Ini adalah akibat dari pemerintah tidak

melakukan pelatihan kepada para pegawai sehingga para pegawai tidak memiliki

kemampuan untuk menggunakan teknologi. Pelatihan adalah faktor penentu

keberhasilan e-gov yang dapat membantu untuk menghindari adanya hambatan

penerapan egov

4. Visi, Misi dan Tujuan

Visi, tujuan dan strategi sangat penting sejak e-gov dikendalikan oleh

sebuah masyarakat yang unik serta faktor dan kebutuhan politik dan ekonomi.

Visi dan strategi harus diartikulasi untuk meraih penerimaan dan dukungan dari

publik. Komitmen untuk merealisasikan visi akan membawa kepada keberhasilan

implementasi e-gov. Di dalam implementasi e-gov, keberadaan misi, visi dan

tujuan yang jelas selama proses adopsi dan implementasi sangat penting untuk

menjaga arah organisasi di masa yang akan datang. Terdapat bukti yang

menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi e-gov berhubungan dengan misi,

visi dan tujuan organisasi sebagaimana terjadi di Inggris, Singapura dan Indonesia

5. Strategi

Bahwasanya proyek apapun yang meliputi adanya perubahan harus

membuat strategi untuk memotivasi organisasi untuk meraih tujuan[6] .

34
Perencanaan strategis memberikan arah untuk mengembangkan e-gov dari kondisi

saat ini menuju kondisi yang diinginkan di masa yang akan datang. Namun

demikian, terlalu banyak perencanaan formal akan memungkinkan terlalu rigid.

Fleksibelitas dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian seiring waktu sebagai

progres dari sebuah proyek[8] . Chang E. Koh, Victor R. Prybutok, Sherry Ryan

dan Bashorat Ibragimova menyatakan bahwa ketika mengimplementasikan egov,

maka integrasi antara inisitif e-gov dengan rencana startegis organisasi penting

sekali untuk memastikan keberhasilan implementasi e-gov. E-gov akan lebih

efektif dengan proses perencanaan strategis yang komprehensif, yaitu langkah

pertama mempertimbangkan kebutuhan untuk berubah dan kemudian menentukan

aksi yang tepat

6. Dukungan Pimpinan

Untuk meraih keberhasilan proyek di institusi pemerintah, harus didukung

penuh oleh pimpinan. Dukungan yang kuat dari pimpinan penting dan dibutuhkan

dalam implementasi. Melalui dukungan kuat dari top manajemen, akan

menghilangkan hambatan seperti resistensi untuk berubah[6] . Richard E. Reilly,

Jiyao Chen dan Gary S. Lyn melakukan penelitian tentang peran dukungan

pimpinan dan pemberdayaan tim dalam pengembangan produk baru. Hasil dari

penelitian mereka menunjukkan bahwa baik dukungan pimpinan maupun

permberdayaan tim berpengaruh positif pada keberhasilan dari sebuah produk

baru

35
7. Infrastruktur

Keberhasilan e-gov membutuhkan infrastruktur TI yang sesuai untuk

mendukung sistem dan aplikasi yang harus dibangun sebelum program e-gov

diterapkan. Banyak e-gov dari Negara berkembang gagal membangun

infrastruktur TI yang solid untuk penerapan e-gov[12] . Pembangunan

infrastruktur dibutuhkan sebelum sebuah Negara mempertimbangkan untuk

melaksanakan proyek e-gov. Kurangnya dukungan infrastruktur, akan

menyebabkan baik pemerintah maupun pegawai pemerintah tidak dapat berpindah

pada implementasi e-gov yang lebih jauh

8. Keuangan

Keuangan dan sumber daya manusia dibutuhkan untuk pengembangan e-

gov. Pembangunan dan perawatan e-gov membutuhkan baik modal fisik dan

sosial serta juga cukup dana yang tersedia . Keuangan adalah faktor penentu

keberhasilan untuk memulai membangun e-gov. Lebih jauh lagi, dana juga sangat

dibutuhkan untuk kelanjutan dari implementasi e-gov

9. Kolaborasi

Kerjasama diantara instansi pemerintah adalah salah satu kebutuhan yang

sangat penting untuk implementasi e-gov. Adalah perkara yang sangat penting

untuk membangun komunikasi yang efektif antar departemen dan institusi

pemerintah .

Pemerintah seharusnya membangun lingkungan yang kondusif ini untuk

menciptakan koordinasi dan kerjasama diantara institusi pemerintah. Tingginya

tingkat kerjasama dalam adopsi dan implementasi egov akan menghasilkan

36
tanggung jawab dan komitmen yang kuat untuk mendukung keberhasilan proyek

e-gov sebagaimana nampak adopsi e-gov di Singapura.

2.1.3 Pengembangan E-Government

Menurut Supangkat (2006) menyatakan bahwa selama ini di Indonesia

masih ada pandangan kalau e-government adalah pemerintahan yang dibantu

dengan penggunaan komputer, jadi hanya dengan memasang komputer dan

mengoperasikannya sudah dianggap e-government. Padahal selain penggunaan

komputer, masih banyak proses yang harus dilakukan untuk mencapai apa yang

sebenarnya dimaksud dengan e-government.

Selain itu menurut Supangkat (2006), untuk memaksimalkan manfaat e-

government, maka diperlukan proses control yang memadai pada lifecycle e-

government untuk memastikan kalau system yang diterapkan sesuai dengan

kebutuhan, investasi yang dikeluarkan dapat dipertanggungjawabkan, operasinya

baik dan dapat mendukung pencapaian tujuan daerah. Salah satunya adalah

dengan menggunakan strategi implementasi yang konsistem pada lifecycle system

disertai dengan proses continuous improvement. Arsitektur dari framework

strategi implementasi yang diajukan terdiri dari 4 bagian high level control utama:

integrasi penelitian dan informasi, agenda implementasi, delivery layanan dan

pengukuran performance.

Indikator Pengembangan e-Government Menurut hasil kajian dan riset dari

Harvard JFK School of Government (Indrajit, 2004), untuk menerapkan konsep-

konsep digitalisasi pada sektor publik, ada tiga elemen sukses yang harus dimiliki

37
dan diperhatikan sungguh-sungguh. Masing-masing elemen sukses tersebut

adalah:

1) Support

Elemen support adalah elemen paling penting dalam pengembangan e

government perlu dukungan atau yang disebut political will dari pejabat publik.

Hal ini agar konsep e-government dapat diterapkan, tanpa adanya itu berbagai

inisiatif pembangunan dan pengembangan egovernment dapat terlaksana.

2) Capacity

Elemen capacity merupakan sumber daya yang diperlukan dalam

pembangunan dan pengembangan e-government agar konsep yang telah

diciptakan dapat menjadi kenyataan. Terdapat tiga sumber daya yang harus

dimiliki, yaitu:

a) Ketersediaan sumber daya finansial yang cukup untuk melaksanakan

berbagai inisiatif e-government.

b) Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai karena

merupakan 50% dari kunci keberhasilan penerapan e government.

c) Ketersediaan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keahlian

yang dibutuhkan agar penerapan e-government dapat sesuai dengan asas

manfaat yang diharapkan

3) Value

Elemen value berdasarkan pada manfaat yang didapat oleh pemerintah

sebagai pemberi pelayanan dan juga masyarakat sebagai penerima

pelayanan e-government. Dalam elemen value yang menentukan besar

38
tidaknya manfaat e-government adalah masyarakat sebagai penerima

pelayanan.

Menurut Center For Democracy and Technology dalam Hasibuan

(2008), proses implementasi e-government terbagi menjadi 3 (tiga) tahapan

yang tidak tergantung antara yang satu dengan yang lainnya. Adapun ketiga

tahapan tersebut antara lain, yaitu:

1. Publish, yaitu tahapan yang menggunakan teknologi informasi untuk

meluaskan akses untuk informasi pemerintah, misalnya dengan cara

pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan sumber daya

manusia, sosialisasi situs informasi baik untuk internal maupun untuk

publik, serta penyiapan sarana akses yang mudah.

2. Interact, yaitu meluaskan partisipasi masyarakat dalam pemerintahan,

misalnya dengan cara pembuatan situs yang interaktif dengan publik, serta

adanya antar muka yang terhubung dengan lembaga lain.

3. Transact, yaitu menyediakan layanan pemerintah secara online, misalnya

dengan cara pembuatan situs transaksi pelayanan publik, serta

interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain.

Konsep sejalan dengan konsep tahapan implementasi e- government

menurut indrajit (2004) yaitu: 1) Publish / Publikasi, 2) Interact / Interaksi, 3)

Transact / Transaksi

1. Publish, yaitu tahapan yang menggunakan teknologi informasi

untuk meluaskan akses untuk informasi pemerintah, misalnya

dengan cara pembuatan situs informasi di setiap lembaga, penyiapan

39
sumber daya manusia, sosialisasi situs informasi baik untuk internal

maupun untuk publik, serta penyiapan sarana akses yang mudah.

Publish dalam hal ini yaitu tentang sosialisasi aplikasi sentuh tanahku.

2. Interact, yaitu meluaskan partisipasi masyarakat dalam

pemerintahan, misalnya dengan cara pembuatan situs yang interaktif

dengan publik, serta adanya antar muka yang terhubung dengan

lembaga lain.

3. Transact, yaitu menyediakan layanan pemerintah secara online,

misalnya dengan cara pembuatan situs transaksi pelayanan publik, serta

interoperabilitas aplikasi maupun data dengan lembaga lain

2.2 Konsep Electronic Government (e-Government)

2.2.1 Pengertian e-Government

Menurut The Worid Bank Group (Falih Suaedi, Bintoro Wardianto

2010:54), E-Government ialah sebagai upaya pemamfaatan informasi dan

teknologi komunikasi untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas, transfaransi

dan akuntabilitas pemerintah dalam memberikan pelayanan publik secara lebih

baik.

Kemudian menurut Depkomenfo (Samodra Wibawa 2009:114),

mendefinisikan E-Goverment adalah pelayanan publik yang diselenggarakan

melalui situs pemerintah dimana domain yang digunakan juga menunjukkan

domain pemerintah Indonesia yakni (go.id)

Sedangkan dalam buku E-Goverment In Action (2005:5) menguraikan E-

Goverment adalah suatu usaha menciptakan suasana penyelanggaraan pemerintah

40
yang sesuai dengan objektif bersama (Shared goals) dari sejumlah komunitas

yang berkepentingan, oleh karena itu visi yang dicanangkan juga harus

mencerminkan visi bersama dari pada stakholeder yang ada misalnya:

a. Memperbaiki produktifitas dan kinerja operasional pemerintah dalam melayani

masyarakatnya;

b. Mempromosikan pemerintah yang bersih dan transparans;

c. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat meluli kinerja pelayanan publik;

d. Menjamin terciptanya penyelengaaan negara yang demokratis;

Karena visi tersebut berasal “Dari, Oleh dan Untuk” masyarakat atau

komunitas dimana E-Goverment tersebut diimplementasikan, maka masanya akan

sangat bergantung pada stuasi dan kondisi masyarakat setempat.

Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa E-Goverment adalah upaya

untuk penyelanggaraan pamerintah yang berbasis elektronik dalam rangka

mengingkatkan kualitas pelayanan publik secara efektif dan efesien. Dari

pengertian diatas dapat diartikan bahwa E-Goverment merupakan proses

pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu manjalankan

sistem pemerintah secara efesien.

2.2.2 Tujuan dan Manfaat E-Government

a. Tujuan Pengembangan E-Government

Berdasarkan Inpres No. 3 Tahun 2003 bahwa pengembangan E-Government

merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang

berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan

publik secara efektifdan efisien. Melalui pengembangan E-Government dilakukan

41
penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan

mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi

informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu :

(1) Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja

secara elektronis;

(2) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat

diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.

Untuk melaksanakan maksud tersebut pengembangan E-Government

diarahkan untuk mencapai 4 (empat) tujuan, yaitu :

1. Pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang

memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta

dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap saat tidak dibatasi

oleh sekat waktu dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat.

2. Pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan

perkembangan perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan

menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional.

3. Pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga

negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat

berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara.

4. Pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien

serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan

pemerintah daerah otonom.

42
b. Manfaat E-Government

Beberapa manfaat yang didapatkan dari E-Government, diantaranya sebagai

berikut :

 Layanan Masyarakat.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tentu jauh lebih baik

menggunakan sistem e-Government dibandingkan dengan sistem manual pada

umumnya. Dimana informasi yang diberikan oleh pemerintah dapat juga diakses

oleh masyarakat dalam 24 jam kapanpun dan dimanapun itu tanpa harus bukanya

kantor pemerintah.informasi yang didapatkan oleh masyarakat dapat diakses dari

rumah saja tanpa harus dating ke instansi pemerintah.

 Hubungan antara pemerintah, masyarakat dan pelaku bisnis.

Tentunya dengan adanya pelayanan berbasis e-government ini dapat pula

meningkatkan hubungan yang baik antara pelaku bisnis dan masyarakat dengan

pemerintah. Diharapkan dengan adanya keterbukaan, hubungan antara berbagai

pijak jadi lebih baik lagi. Dimana dengan adanya keterbukaan ini tentu saja dapat

menghilangkan rasa ketidakpercayaan dari masyarakat kepada pemerintah itu

sendiri.

 Pemberdayaan masyarakat melalui informasi.

Pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan informormasi yang dengan

mudah diperoleh. Dengan lahirnya informasi yang mencukupi, maka dari itu

masyarakat dapat belajar agar dapat menentukan pilihannya dalam mendapatkan

suatu informasi yang dibutuhkan.

 Pelaksanaan pemerintahan lebih efisien.

43
Diharapkan bahwa dengan adanya e-Government ini, pelaksanaan dalam

segala pekerjaan pemerintah dapat lebih efisien karena adanya koordinasi

pemerintah bisa dilaksanakan dengan memanfaatkan eknologi informasi (TI).

Diskusi maupun kordinasi yang terjadi antara pemerintah pusat dan dan pimpinan

daerah bisa dilaksanakan tanpa harus berada pada tmpat atau lokasi fisik yang

sama.

2.3 Konsep Pelayanan

Pelayanan adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak,

yang tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun (Amir,

2005:11). Pelayanan juga merupakan suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi

langsung antara seseorang dengan orang lain dan menghasilkan kepuasan

pelanggan. Pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang dalam memberikan

kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan

tersebut ditunujukan oleh sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang

dimiliki (Kasmir, 2005;31).

Menurut Sinambela (2010:6), secara teoritis tujuan pelayanan publik pada

dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dituntut

kualitas pelayanan prima yang tercermin dari :

1. Transparan, pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh

semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah

dimengerti.

2. Akuntabilitas, pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

44
3. Kondisional, pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi

dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan

efektivitas.

4. Partisipatif, pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam

penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan

dan harapan masyarakat.

Defenisi pelayanan itu sendiri merupakan upaya maksimal yang diberikan

oleh petugas pelayanan dari sebuah perusahaan industri untuk memenuhi harapan

dan kebutuhan pelanggan sehingga tercipta kepuasan (sugiarto, 2002:216).

Menurut Kotler pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun (dalam Laksana,

2008:85).

2.3.1 Pelayanan Publik Berbasis e-Government

Indrajit (2012:41) mengemukakan bahwa e-Government memiliki tiga

aspek dalam korelasi pelayanan publik antara lain:

1. Government to citizens (G2C)

Relasi ini berfokus kepada pelayanan online dimana pemerintah bekerja

untuk warga negaranya. G2C merupakan sektor pelayanan yang fokus pada

kemampuan dari warga negara untuk bertukar informasi satu sama lain dalam

sebuah bentuk elektronik yang efisien.

2. Government to business (G2B)

45
Relasi ini mengacu pada penyediaan pelayanan informasi bagi kalangan

bisnis. Sektor ini fokus pada transaksi antara pemerintah dan pebisnis dengan

tujuan untuk mengurangi biaya dan mengumpulkan informasi yang lebih akurat.

Tujuan dari jenis pelayanan ini yaitu untuk memudahkan pemerintah melakukan

bisnis dengan biaya yang lebih efektif dan memperoleh data untuk menganalis

atau membantu dalam pembuatan keputusan.

3. GoRelasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan ketika

melakukan pertukaran informasi antara pemerintah lokal dan pusat. Manfaat

dari sektor ini yaitu peningkatan kemampuan pendeteksian tindak kriminal,

sistem respon tindakan darurat, penegakkan hukum dan keamanan

wilayahvernment to government (G2G)

2.4. Penelitian Terdahulu

Sebagaimana penelitian penulis yang berjudul “Pengembangan E-

Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur”,

perlu kiranya untuk meninjau beberapa penelitian terdahulu secara sistematis. Hal

ini dilakukan agar diketahui bahwa masalah yang akan penulis teliti belum pernah

diteliti sebelumnya, sehingga hasil penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan.

Berikut adalah paparan mengenai penelitian terdahulu:

a. Pertama, penelitian Beni Segerlaksono,Deni Triyanto,Edi Darmawi Jurnal ilmu

administrasi publik 2020 dengan judul analisis penerapan elektronik lapor (e-

lapor) dalam pelayanan pengaduan masyarakat (Studi di Kantor Dinas

Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu) , Jenis dari

46
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.

Berdasarkan hasil penelitian aplikasi e-lapor sudah berhasil diterapkan di

Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu.Hal ini

dilihat dari semenjak diterapkannya aplikasi ini dari tahun 2017 ,penerapan

aplikasi e-lapor juga diterima di kalangan masyarakat serta mendapat

dukungan dari pegawai karena sangat membantu dalam proses pengaduan.

b. Kedua, Penelitian Ega Salsa Nugraha, Abdul Robi Padri , Odi Nurdiawan,

Ahmad Faqih , Saeful Anwar (Jurnal Riset Komputer) JURIKOM 2021 dengan

judul Implementasi Aplikasi Pengaduan Masyarakat Berbasis Android Pada

Gedung DPRD studi (DPRD Kabupaten Cirebon) jenis dari penelitian ini

merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif .Berdasarkan

hasil penelitian Aplikasi Pengaduan Masyarakat Berbasis Android Pada

Gedung DPRD dapat di simpulkan adanya Aplikasi Pengaduan pengaduan

masyarakat, maka tujuan penelitian ini membangun sebuah sistem pengaduan

masyarakat secara online untuk bertujuan mempermudah interakasi

masyarakat. Dengan adanya Aplikasi pengaduan masyarakat, Tingkat

kemudahan interaksi masyarakat menggunakan aplikasi pengaduan masyarakat

berbasis mobile android sebesar 80,47%.

2.5. Kerangka Pikir

Dinas DPM-PTSP KOLAKA TIMUR merupakan salah satu organisasi

terpenting dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, dengan perkembangan

teknologi canggih saat ini maka diciptakannya pelayanan melalui aplikasi dan

web browser agar mencapai ke rana birokrasi pemerintahan yang baik.

47
Peran pemerintah pada hakekatnya adalah pelayanan kepada masyarakat,

hasil utama yang diharapkan dalam penyelenggaraan pemerintah adalah

pelayanan publik yang baik kepada masyarakat dalam mengkomunikasikan

kegiatan-kegiatan dan program kerja yang dilaksanakan, oleh karena itu perlu

untuk dilakukan pelayanan kepada masyarakat melalui aplikasi sehingga dapat

menciptakan model baru dalam pelayanan publik.

Bukan hanya untuk menciptakan pelayanan melalui teknologi, melainkan

pemerintah juga bertujuan untuk mencapai ke rana birokrasi pemerintahan yang

baik yang biasanya dapat disebut dengan “good governance”, karena masyarakat

saat ini lebih banyak menuntut kemauan mereka terkhusus dalam pelayanan

publik yang harus bersifat efektif dan efisien tanpa berbelit-belit.

48
Kerangka Pikir

Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan

“Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Kolaka Timur

Pengembangan Faktor- Faktor Yang


E-Government,(Indrajit, 2004) Mempengaruhi Pengembangan
E-Government, (Sirat, 2013)
1. Support (Dukungan)
1. Budaya Organisasi
2. Capacity (Sumber Daya)
2. Dukungan Pimpinan
3. Value (Manfaat)
3. Pelatihan

4. Infrastruktur

2.1. Gambar Kerangka Pikir

49
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan model-model

matematika, statistic atau komputer, penelitian ini dimulai dengan menyusun

asumsi dasar dan aturan berfikir yang akan digunakan dalam penelitian.

Kualitatif adalah suatu metode dalam meneliti suatu kondisi, objek,

sekelompok manusia, dan sistem pemikiran serta suatu peristiwa yang terjadi di

masa sekarang atau pada masa lampau. Penelitian tersebut bermaksud untuk

memahami, menemukan, mendeskripsikan, memperoleh gambaran, dengan

menggunakan data yang dikumpukan dan menganalisa mengenai pengaduan

publik dengan menerapkan Aplikasi Sidayana Dalam Sistem Informasi

Pengaduan Pelayanan.

3.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur. Lokasi tersebut dipilih karena

untuk mengetahui dan memahami pengembangan E- Government di Kantor Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur.

3.3. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini adalah pihak yang dapat memberikan

informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah penelitian.

Informan yang diwawancarai di dalam penelitian ini meliputi :

50
1. Kepala dinas DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur

2. Kepala Bidang Pengendalian penanaman modal dan pengaduan layanan

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur

3. Admin aplikasi SIDAYANA di Dinas DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur

(informan kunci)

4. Masyarakat pengguna Aplikasi SIDAYANA

3.4. Teknik Penentuan Informan

Pemilihan informan dalam penelitian kali ini dilakukan dengan

menggunakan metode purposive yaitu pengambilan informan yang di pilih

berdasarkan kriteria kriteria atau ciri ciri khusus yang sesuai dan memiliki

kompetensi di bidangnya,dengan kata lain informan tersebut memahami dan

menguasai permasalahan yang menjadi topik penelitian dan bersedia memberikan

informasi serta data data yang valid terkait dengan kebutuhan penelitian.

3.5. Jenis Dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan informasi

mengenai penelitian terkait. Data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan dua jenis sumber data, yaitu sebagai berikut :

1. Data Primer Menurut Sugiyono (2018:456) Data primer yaitu sumber data

yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data dikumpulkan

sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek

penelitian dilakukan. Peneliti menggunakan hasil wawancara yang didapatkan

dari informan mengenai topik penelitian sebagai data primer.

51
2. Data Sekunder Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber

data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya

lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini yang menjadi

sumber data sekunder adalah sesuai dengan Undang-Undang

Ketenagakerjaan, buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan topik penelitian

mengenai Implementasi Aplikasi Sidayana (Sistem Informasi Pengaduan

Pelayanan) terhadap pengaduan pelayanan perizinan

3.6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini

adalah sebagai berikut :

1. Pengamatan (observation), teknik ini digunakan untuk melihat secara

langsung dilapangan mengenai kondisi yang terjadi dilokasi penelitian sesuai

dengan permasalahan penelitian.

2. Wawancara (interview), adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan yang diwawancarai

(interviewer) yang memberikan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.

Wawancara dilakukan kepada informan kunci, serta wawancara kepada

informan biasa yang telah dipilih secara purposive (sengaja). Dalam proses

wawancara tersebut menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun

sebelumnya.

3. Dokumentasi, Pengumpulan data melalui dokumentasi ini diperlukan alat

instrumen yang memandu untuk mengambil data-data dokumen. Dokumen

52
adalah surat yang tertulis atau tercetak yang dapat dipakai sebagai barang

bukti keterangan.

Metode dokumen merupakan sumber yang sangat bermanfaat karena telah

tersedia sehingga relative mudah memperolehnya dan merupakan sumber yang

stabil serta akurat sebagai gambaran dari situasi dan kondisi yang sebenarnya

yang dapat dianalisis secara berulang-ulang tanpa melalui perubahan.

3.7. Teknik Analisis Data

Didalam penelitian ini, untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan

dan diseleksi digunakan teknik analisis data deskriptif-kualitatif, yaitu data-data

yang telah dihimpun dan dikumpulkan baik primer maupun sekunder selanjutnya

disusun, dianalisis, diinterpretasikan untuk kemudian dapat diambil kesimpulan

sebagai jawaban atas masalah yang diteliti.

Pengumpulan keputusan dalam penelitian ini dilakukan secara induktif

yaitu dari data dan fakta yang khusus, peristiwa-peristiwa yang kongret, kemudian

dari fakta atau peristiwa yang khusus itu digeneralisasikan atau dianalisis ke

tingkat abstraksi yang lebih tinggi

3.8 Konseptualisasi

Defenisi konseptual menurut Singarimbun dan Effendi (2001) adalah

pemaknaan dari konsep yang di gunakan sehingga memudahkan peneliti dalam

mengoperasikan konsep tersebut di lapangan. Adapun defenisi konseptual dari

Penelitian ini yaitu:

53
1. Implementasi

Implementasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah suatu tindakan atau

pelaksanaan dari sebuah aplikasi sidayana , dalam hal ini Implementasi Aplikasi

Sidayana (Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan) Dalam Pengaduan Pelayanan

Perizinan Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Kolaka Timur .

a) Support (Dukungan) yang di maksud adalah perlunya dukungan


pemerintah kabupaten kolaka timur serta masyarkat secara umum terhadap
pengembangan aplikasi sidayana.

b) Capacity (Sumber Daya) yang di maksud dalam hal ini adalah tersedianya

sumber daya yang cukup memumpuni baik itu dari segi sumber daya

finansial & tersedianya infrastruktur teknologi informasi untuk menunjang

pengembangan aplikasi sidayana.

c) Value (Manfaat) yang di maksud adalah seberapa besar manfaat aplikasi

ini untuk masyarakat kabupaten kolaka timur

2. faktor faktor yang mempengaruhi pengembangan e government (aplikasi

sidayana) yakni

a) Budaya organisasi yang di maksud dalam hal ini adalah perlunya

ketersidaan alat dan prasarana yang di sediakan oleh pemerintah

kabupaten kolaka timur sebagai upaya pengembangan aplikasi sidayana.

b) Dukungan pimpinan, yang di maksud dalam hal ini adalah perlunya

dukungan penuh dari pimpinan instansi agar terciptanya semangat kerja

yang lebih baik dari pegawai instansi

54
c) Pelatihan, yang di maksud dalam hal ini adalah perlunya proses

mempelajari suatu produk sehingga pegawai dapat lebih mudah dalam

mennguasai produk tersebut.

d) Infrastruktur, dalam hal ini pentingnya sarana dan prasarana yang

memadai sehingga membuat pegawai nyaman dan tidak kerepotan

mengelolah produk tersebut.

e) Keuangan, dalam hal ini .adalah suatu kebutuhan material yang dalam hal

ini faktor utama penunjang aplikasi sidayana ini.

55
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Profil Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Kolaka Timur

Gambar 4.1.1

Gambar 4.1.1 Peta Administrasi Kab.Kolaka Timur

Kabupaten Kolaka Timur merupakan salah satu dari 17 kabupaten di

Provinsi Sulawesi Tenggara yang terbentuk melalui UU Nomor 8 tahun 2013

tentang Pembentukan Kabupaten Kolaka Timur di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kabupaten Kolaka Timur yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Kolaka tersebut terdiri dari 118 desa dan 14 kelurahan yang tersebar di 12

kecamatan & memiliki luas wilayah 3.918.38 km .

56
Secara geografis kabupaten Kolaka Timur diapit oleh 6 kabupaten

yakni disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Utara, disebelah timur

berbatasan dengan Kabupaten Konawe Utara dan Kabupaten Konawe, disebelah

selatan berbatasan dengan Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana

serta disebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka.

Kabupaten Kolaka Timur masuk dalam kawasan strategis nasional

(KSN) Kepentingan Ekonomi & Lingkungan yakni KSN Kapet, KSN Rawa Aopa

Watumohai dan KSN Rawa Tinondo. Selain itu, Kolaka Timur juga dimasukkan

dalam kawasan strategis provinsi yakni PKIP Wilayah Pelayanan Pomalaa & KSP

Industri Perkebunan Kakao Ladongi.

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(DPMPTSP) Kabupaten Kolaka Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah

(Perda) Kabupaten Kolaka Timur Nomor 21 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kolaka Timur, yang ditransformasi

dari Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP)

Kabupaten Kolaka Timur berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun

2016 tentang Perangkat Daerah. BPMPTSP berpisah dari Dinas Pendapatan dan

Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKAD) pada pertengahan Tahun 2014, seiring

terbitnya Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2014 tentang Susunan Organisasi dan

Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten

Kolaka Timur. Dalam Peraturan Bupati (Perbup) tersebut BPMPTSP Masih

menggunakan nama “Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Penanaman Modal

disingkat PTSP dan PM.

57
Perubahan nama PTSP dan PM menjadi BPMPTSP mengacu pada

Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 56 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 8 Tahun 2014 tentang Susunan Organisasi

dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten

Kolaka Timur. Perubahan nama tersebut adalah respon Pemerintah Daerah

Kolaka Timur terhadap Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2014 tentang

Penyaelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang diterbitkan diakhir rezim

Kabinet Indonesi Bersatu Jilid II pada bulan September 2014. Alasan yang

mendasari perubahan nama tersebut tidak lain adalah upaya Pemerintah Daerah

Kolaka Timur untuk mensinkronkan kelembagaan di daerah sampai ke tataran

nomenklatur pemerintah pusat.

4.1.2 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi DPM-PTSP Kabupaten

KolakaTimur

Berdasarkan Peraturan Peraturan Bupati Kabupaten Kolaka Timur Nomor

59 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi,

Serta Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur. Dengan Kedudukan Sebagai Berikut :

1) Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Kolaka Timur merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan yang

menjadi kewenangan Daerah.

2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

58
3) Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas

pembantuan yang diberikan kepada daerah di bidang penanaman modal

dan pelayanan terpadu satu pintu.

Gambar 4.1.2 Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu.

59
Susunan organisasi dan Tata Kerja Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur Berdasarkan

Peraturan Bupati tersebut adalah sebagai berikut:

I. Kepala Dinas

Kepala Dinas mernpunyai tugas mernpunyai tugas memimpin dan

mengkoordinasikan pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang penanaman

modal dan pelayanan terpadu satu pintu yang menjadi kewenangan Daerah

dan tugas pembantuan serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas dan

fungsi Dinas

II. Sekretaris

Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi

meliputi urusan umum dan kepegawaian, keuangan dan perlengkapan serta

mengkoordinasikan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan Dinas.

Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

a) Koordinasi penyusunan rencana, program, kegiatan dan anggaran

Dinas;

b) Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja

sama, hubungan masyarakat, arsip dan dokumentasi;

c) Pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana;

60
d) Koordinasi dan penyusunan peraturan perundang-

undangan;

e) Pengelolaan barang milik daerah/kekayaan negara;

f) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat, terdiri atas:

a) Sub Bagian Program, Keuangan dan Perlengkapan;

b) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

Sub Bagian sebagaimana dimaksud, dipimpin oleh Kepala Sub Bagian

yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

1). Sub Bagian Program, Keuangan dan Perlengkapan

Sebagaimana dimaksud Sub Bagian Program, Keuangan dan

Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan pengkoordinasian

penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, penyusunan anggaran,

penatausahaan keuangan, perbendaharaan, verifikasi, pelaporan dan

pertanggungj awaban keuangan serta pelaksanaan urusan pengelolaan

barang dan aset Dinas.

2). Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sebagaimana dimaksud Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan, surat menyurat

dan kearsipan, kehumasan, administrasi kepegawaian, ketatalaksanaan,

pendidikan dan pelatihan aparatur lingkup Dinas serta hukum dan

perundang- undangan.

61
III. Bidang Perencanaan dan Promosi Penanam an Modal

Bidang Perencanaan dan Promosi Penanam an Modal

mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis

dibidang perencanaan, dan promosi penanam an modal.

Bidang Perencanaan dan Promosi Penanaman Modal

sebagaimana dimaksud Bidang Perencanaan dan Promosi Penanaman

Modal dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala Dinas.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang

Perencanaan dan Promosi Penanam an Modal menyelenggarakan fungsi :

a) Pengkajian, penyusunan dan pengusulan rencana umum, rencana

strategis dan rencana pengembangan penanam an modal lingkup

daerah berdasarkan sektor usaha maupun wilayah;

b) Pengkajian, penyusunan dan pengusulan deregulasi/kebijakan

penanaman modal lingkup daerah;

c) Pengembangan potensi dan peluang penanaman modal lingkup

daerah dengan memberdayakan badan usaha melalui

penanaman modal, antara lain meningkatkan kemitraan dan

daya saing penanam an modal lingkup daerah;

d) Penyusunan dan pengembangan kebijakan/strategi promosi penanaman

modal lingkup daerah;

e) Perencanaan kegiatan promosi penanam an modal di dalam dan luar

negeri;

62
f) Penyusunan bahan, sarana dan prasarana promosi Penanaman

modal;

g) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya

Bidang Perencanaan dan Promosi Penanaman Modal, terdiri atas:

a) Seksi Perencanaan, Pengembangan dan Deregulasi Penanaman

Modal;

b) Seksi Promosi Penanaman Modal;

c) Seksi Pemberdayaan Usaha, Sarana dan Prasarana Penanaman

Modal.

1). Seksi Perencanaan dan Promosi Penanaman Modal sebagaimana

dimaksud mempunyai tugas:

a) Melaksanakan pengumpulan data, analisis dan penyusunan

rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan

penanaman modal lingkup daerah berdasarkan sektor usaha;

b) Melaksanakan pengumpulan data, analisis dan penyusunan

rencana umum, rencana strategis dan rencana pengembangan

penanaman modal lingkup daerah berdasarkan wilayah;

c) Melaksanakan pengumpulan data, analisis dan penyusunan

kebijakan/ strategi promosi penanaman modal lingkup daerah

berdasarkan sektor usaha;

63
d) Melaksanakan pengumpulan data, analisis danpenyusunan

kebijakan/strategi promosi penanaman modal lingkup daerah

berdasarkan wilayah.

2). Seksi Promosi Penanaman Modal sebagaimana dimaksud mempunyai

tugas :

a) Melaksanakan pengumpulan data, analisis penyusunan

deregulasi/kebijakan penanaman modal lingkup daerah berdasarkan

sektor usaha dan wilayah.

b) Melaksanakan pengkajian pengembangan potensi dan peluang

penanaman modal lingkup daerah dengan mengembangkan badan usaha

melalui kemitraan dan daya saing berdasarkan sektor usaha dan

wilayah;

c) Melaksanakan pengumpulan data dan analisis pelaku usaha mikro,

kecil, menengah, besar dan koperasi;

d) Melaksanakan pembinaan pelaku usaha mikro, kecil, menengah,

besar dan koperasi.

3). Seksi Pemberdayaan U saha, Sarana dan Prasarana Penanaman

Modal mempunyai tugas:

a) Melaksanakan pengumpulan data dan analisis pelaku usaha mikro,

kecil, menengah, besar dan koperasi;

b) Melaksanakan pembinaan pclaku usaha mikro, kecil, menengah,

besar dan koperasi;

64
c) Melaksanakan penyiapan bahan/sarana dan prasarana promosi

penanaman modal;

d) Melaksanakan publikasi dan distribusi bahan-bahan promosi

penanaman modal.

IV. Bidang Pengendalian Penanaman Modal dan Pengaduan Layanan

Bidang Pengendalian Penanaman Modal dan Pengaduan Layanan

mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis

pengendalian penanaman modal dan pengaduan layanan penanaman modal di

daerah.

Bidang Pengendalian Penanaman Modal dan Pengaduan Layanan

dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab

kepada Kepala Dinas.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang

Pengendalian Penanaman Modal dan Pengaduan Layanan menyelenggarakan

fungsi:

a) Pelaksanaan pemantauan realisasi penanaman modal berdasarkan sektor

usaha dan wilayah dan pengawasan kepatuhan perusahaan penanaman

modal sesuai ketentuan kegiatan usaha dan peraturan perundang-

undangan;

b) Pelaksanaan pembinaan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan

penanaman modal;

c) Pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi

penanaman modal dan pengolahan data penanaman modal, penyusunan

65
perencanaan bidang pengendalian penanaman modal dan pengaduan

layanan;

d) Pelaksanaan, fasilitasi, perencanaan, pengumpulan, perumusan,

identifikasi, verifikasi, koordinasi, evaluasi, monitoring, perancangan,

penyusunan, tindaklanjut, dokumentasi, penanganan pengaduan dan

informasi pelayanan perizinan dan nonperizinan.

e) Pelaksanaan, perencanaan, pengumpulan, perumusan, verifikasi,

analisis, fasilitasi, perancangan, identifikasi, koordinasi, pengolahan,

simplifikasi, sinkronisasi, pengevaluasian, monitoring penyusunan

kebijakan, harmonisasi dan pemberian advokasi layanan serta

sosialisasi penyuluhan kepada masyarakat dalam penyelenggaraan

perizinan dan nonperizinan.

f) Pelaksanaan, fasilitasi, perencanaan, pengumpulan, verifikasi,

analisis, koordinasi, pengolahan, monitoring, evaluasi, pengukuran

terhadap mutu layanan, perumusan standar layanan,

pengoperasionalan, penginputan, pengarsipan data, pendokumentasian,

pemetaan layanan, pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur

jaringan layanan dan dukungan administrasi serta peningkatan

layanan, penciptaan (inovasi) pola layanan penyusunan data dan

pelaporan pelayanan perizinan dan nonperizinan terjangkau, murah,

transparan serta terciptanya produk layanan yang efisien dan efektif.

g) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

66
V. Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Wilayah I

Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Wilayah I

mempunyai tugas melaksanakan, merencanakan, mengolah, memeriksa,

memverifikasi, mengidentifikasi, mengkoordinasikan, menvalidasi,

mengevaluasi, memimpin, pelaporan, mengadministrasi pelayanan, menerbitkan

perizinan dan nonperizinan di Kecamatan Lambandia, Aera, Poli-Polia,

Dangia, Ladongi dan Loea.

Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan dipimpin oleh

Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang

Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Wilayah I menyelenggarakan fungsi:

a) Pelaksanaan, perencanaan, pengolahan, pemeriksaan, verifikasi,

identifikasi, koordinasikan, validasi, evaluasi, pelaporan,

pengadministrasian pelayanan, penerbitan perizinan usaha di wilayah I;

b) Pelaksanaan, perencanaan, pengolahan, pemeriksaan,

Verifikasi, identifikasi, koordinasikan, validasi, evaluasi, pelaporan,

pengadministrasian pelayanan, menerbitkan perizinan non usaha wilayah

I;

c) Pelaksanaan, merencanakan, mengolah, memeriksa,

memverifikasi, mengidentifikasi, mengkoordinasikan, menvalidasi,

mengevaluasi, memimpin, pelaporan, mengadministrasi pelayanan,

menerbitkan nonperizinan wilayah I;

67
D) pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

VI. Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Wilayah II

Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Wilayah II

mempunyai tugas melaksanakan, merencanakan, mengolah, memeriksa,

memverifikasi, mengidentifikasi, mengkoordinasikan, menvalidasi,

mengevaluasi, memimpin, pelaporan, mengadministrasi pelayanan, menerbitkan

perizinan dan nonperizinan di Kecamatan Ueesi, Uluiwoi, Mowewe, Tinondo,

Lalolae dan Tirawuta

Bidang Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Wilayah II

sebagaimana dimaksud dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Bidang

Pelayanan Perizinan dan Nonperizinan Wilayah II menyelenggarakan fungsi :

a) Pelaksanaan, perencanaan, pengolahan, pemeriksaan, verifikasi,

identifikasi, koordinasikan, validasi, evaluasi, pelaporan,

pengadministrasian pelayanan, penerbitan perizinan usaha di wilayah

II;

b) Pelaksanaan, perencanaan, pengolahan, pemeriksaan, verifikasi,

identifikasi, koordinasikan, validasi, evaluasi, pelaporan,

pengadministrasian pelayanan, menerbitkan perizinan non usaha wilayah

II;

68
c) Pelaksanaan, merencanakan, mengolah, memeriksa, memverifikasi,

mengidentifikasi, mengkoordinasikan, menvalidasi, mengevaluasi,

memimpin, pelaporan, mengadministrasi pelayanan, menerbitkan

nonperizinan wilayah II;

d) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

VII . Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit Pelaksana Teknis Dinas adalah unsur pelaksana teknis dinas secara

operasional di lapangan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

Unit Pelaksana Teknis Dinas dilengkapi dengan Tata Usaha dan

Jabatan Fungsional yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas.

Ketentuan mengenai pembentukan dan susunan organisasi serta tugas

dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas diatur lebih lanjut dengan

Peraturan Bupati setelah dikonsultasikan secara tertulis kepada Gubernur.

Pada saat mulai berlakunya Peraturan ini, UPTD Dinas

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang telah dibentuk

dengan Peraturan Bupati, tetap melaksanakan tugasnya sampai dengan

Peraturan Bupati tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi

UPTD Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang

baru diundangkan.

69
4.1.3 Sumber Daya Perangkat Daerah

Kepemerintahan yang baik (good governance) adalah prasyarat bagi

terbentuknya pemerintahan yang efektif dan demokratis. G ood

governance digerakkan oleh prinsip-prinsip partisipatif, penegakan hukum yang

efektif, transparansi, responsif, kesetaraan, visi strategis, efektif dan efisien,

profesional, akuntabel dan pengawasan yang efektif. Dengan kaitan tersebut,

peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya sumberdaya

aparatur harus menjadi salah satu prioritas penting dan strategis dalam

program saat ini dan di masa yang akan datang. Sumberdaya aparatur

pemerintah menempati posisi strategis yang bukan saja mewarnai melainkan juga

menentukan arah kemana suatu daerah akan dibawa.

Pemerintah Daerah adalah implementator kebijakan publik yang

mengemban tugas dan fungsi-fungsi pelayanan, perlindungan dan pemberdayaan

masyarakat. Oleh karena itu, pemerintahan di masa mendatang adalah

pemerintahan yang cerdas, yang mampu menerjemahkan kebijakan publik ke

dalam langkah-langkah operasional yang kreatif dan inovatif dengan

orientasi pada kepentingan masyarakat. Pemerintahan yang cerdas hanya

bisa diwujudkan jika aparaturnya cerdas.

Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.1, dengan jenjang

eselonering II, DPM-PTSP Kab Kolaka Timur menjalankan fungsi koordinasi

dengan OPD lain. Bidang Pengendalian penanaman modal dan pengaduan

layanan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur bermitra dengan OPD di lingkungan

70
Pemerintah Kab.Kolaka Timur dan secara intensif melaksanakan koordinasi

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.

Fungsi koordinasi merupakan fungsi paling strategis yang dijalankan

oleh DPM-PTSP Kab Kolaka Timur melalui 4 (empat) bidang, Keempat

bidang tersebut mengkoordinasikan seluruh OPD dalam kegiatan

penyelenggaraan pemerintahan.

Tabel 4.1.3

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Eselon Jabatan

No Uraian Eselon Eselon Eselon Staf Jumlah


II III IV
1 Kepala DPM-PTSP 1 1
KaKolaka Tim
2 Sekretariat 1 3 8 12
3 Bidang Pengendalian 1 3 6 10
Penanaman Modal &
Pengaduan Layanan
4 Bidang Perencanaan & 1 3 6 10
Promosi Penanaman
Modal
5 Bidang Pelayanan 1 3 6 10
Perizinan & Non Perizinan
Wilayah I
6 Bidang Pelayanan 1 3 6 10
Perizinan & Non Perizinan
Wilayah II
JUMLAH 1 5 1 32 53
5
Sumber: Subbagian Umum dan Kepegawaian DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur
(2023)
Sekretariat memiliki jumlah pejabat pada eselon IV dan jumlah

karyawan yang lebih banyak daripada bidang yang lain, mengingat beban kerja di

sekretariat yang cukup tinggi. Kondisi kepegawaian DPM-PTSP Kab.Kolaka

Timur berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.2 dibawah ini:

71
Tabel 4.1.4

Kondisi Kepegawaian Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan

No Uraian S2 S1 D IV SLTA Jumlah

1 Kepala DPM-PTSP 1 1

2 Sekretaris 1 6 8 14

3 Bidang Pengendalian 5 5 10

Penanaman Modal &

Pengaduan Layanan

4 Bidang Perencanaan & 5 7 12

Promosi Penanaman Modal

5 Bidang Pelayanan Perizinan 1 5 7 13

& Non Perizinan Wilayah I

6 Bidang Pelayanan Perizinan 7 6 13

& Non Perizinan Wilayah II

Jumlah 2 25 1 63

% 10,3 56,42 1,14 22,3 100%

Sumber : Subbagian Umum dan Kepegawaian DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur


(2023)

Kapasitas dan kapabilitas pegawai berkaitan erat dengan tingkat

pendidikannya. Berdasarkan data yang ditampilkan pada Tabel 2.2, tingkat

pendidikan pegawai DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur yang paling banyak adalah

pendidikan S-1 sebanyak 25 orang (56,42%). Tingkat pendidikan bagian terbesar

72
dari karyawan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur yang relatif tinggi ini merupakan

modal dasar yang penting dalam peningkatan kinerja DPM-PTSP Kab.Kolaka

Timur secara umum.

Jumlah karyawan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur yang menamatkan

pendidikan S-2 cukup Sedikit, tercatat sebanyak 2 orang. Secara

prosentase, jumlah tersebut mencapai 10,3% dari seluruh pegawai DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur, sebagai lembaga yang memposisikan dirinya sebagai sector

pelayanan perizinan . Pemerintah Kab.Kolaka Timur , tentu ini menjadi modal

dasar yang besar dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur sebagai lembaga pelayanan secara optimal.

Namun demikian, kendala dalam ketersediaan SDM yang menjadi issu

strategis di DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur adalah mengenai kualitas dan

kuantitas pejabat fungsional perencana dan peneliti. Sekalipun kebijakan

internal Pemerintah Kab.Kolaka Timur telah memperlihatkan keberpihakan

terhadap pejabat fungsional, belum menarik minat untuk mengambil jalur karir

sebagai pejabat fungsional.

4.1.4 Visi dan Misi

Secara garis besar DPM-PTSP mengemban tugas untuk kategori urusan,

yaitu Penanaman Modal dan Layanan Perizinan. Untuk mendukung pencapaian

visi dan misi Bupati Kolaka Timur maka DPM PTSP mengemban visi

“Mewujudkan Kabupaten Kolaka Timur Sebagai Tujuan Investasi

Agrobisnis yang Unggul dan Berdaya Saing”..

73
Misi :

Untuk mewujudkan Visi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Kolaka Timur, maka misi/ agenda utama yang diprioritaskan

adalah :

1. Pengembangan Sistem Pelayanan Perizinan, Non Perizinan dan Investasi

Penanaman Modal yang cepat, tepat, mudah, murah, dan transparan.

2. Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur bidang perizinan, non

perizinan dan investasi penanaman modal yang profesional dan

berintegritas.

3. Penciptaan iklim investasi yang kondusif dan stabil serta kepastian

berusaha dan berinvestasi sesuai potensi dan kemampuan daerah.

4.2 Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan (SIDAYANA)

Salah satu produk yang dilaunching pada tahun 2019 dengan dasar

Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Standar

Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan Terintegrasi yang di launcing oleh

Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka

Timur ini memakai sebuah aplikasi yang diperuntukan untuk seluruh masyarakat

di Kabupaten Kolaka timur. Aplikasi itu dinamakan dengan Sistem Informasi

Pengaduan Layanan (SIDAYANA) ,

Aplikasi ini merupakan wadah masyarakat Kabupaten Kolaka Timur dalam

menyampaikan informasi maupun pengaduan termasuk kritikan dalam

pengelolaan pemerintahan. pemerintah berharap aplikasi ini dapat bermanfaat

74
untuk masyarakat dalam menyampaikan masukan untuk pemerintah Sistem

informasi pengaduan layanan (SIDAYANA) adalah layanan penyampaian semua

aspirasi dan pengaduan perizinan masyarakat kabupaten Kolaka timur melalui

kanal pengaduan yaitu website http://sidayana.ptsp-koltim.com yang bisa

dijangkau melalui Android dan iOS. Fitur- fitur dalam aplikasi sidayana yaitu:

1. Tentang Dinas, merupakan menu profil DPM-PTSP Kab.Kolaka

Timur di fitur ini terdapat laman Profil DPM-PTSP,Visi Misi, Dan

Struktur Organisasi

2. Berita , merupakan fitur yang berada di dalam aplikasi sidayana, fitur

ini memberikan update tentang pelayanan perizinan

3. Perizinan, merupakan menu yang menyajikan daftar informasi terkait

pelayanan perizinan di fitur ini terdapat dua laman yaitu regulasi dan

jenis perizinan.

4. Pengaduan,merupakan fitur inti dalam aplikasi sidayana di fitur ini

terdapat dua laman yaitu laman memasukan aduan dan laman list

aduan.

5. Kontak,merupakan fitur pendukung dalam aplikasi ini guna

memberikan saran dan masukan kepada pegawai DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur.

75
Gambar 4.2.1 Tampilan Utama Aplikasi Sidayana
Sumber http://sidayana.ptsp-koltim.com/

Aplikasi Sidayana memiliki fungsi menyediakan Pengaduan masyarakat

secara online dalam hal penyampaian keluhan terhadap pelayanan perizinan yang

tidak sesuai dengan standar pelayanan, atau pengabaian kewajiban dan/atau

pelanggaran larangan.

Gambar 4.2.2 Tampilan Info Perizinan Aplikasi Sidayana


Sumber http://sidayana.ptsp-koltim.com/

76
Pada tampilan pertama Aplikasi Sidayana terdapat pilihan Perizinan yang

dimana pada laman tersebut masyarakat dapat meliahat pelayanan perizinan apa

saja yang di berikan oleh DPM-PTSP Kab Kolaka Timur.

Gambar 4.2.3 Tampilan Laman Pengaduan Perizinan


Sumber http://sidayana.ptsp-koltim.com/
Pada tampilan kedua Aplikasi Sidayana terdapat pilihan laman pengaduan

yang dimana pada laman tersebut masyarakat dapat memasukan aduan-aduan

terkait pelayanan perizinan.

Pada tampilan Pengaduan Perizinan diatas terdapat dua menu

diantaranya yaitu laman memasukan aduan dan laman list aduan. Untuk

melakukan pengaduan masyarakat wajib melengkapi data terlebih dahulu

berdasarkan aturan yang telah di tetapkan oleh DPM-PTSP Kab Kolaka Timur.

Berikut daftar atau list pengaduan yang sudah masuk pada apikasi

sidayana dan sudah pula di tindak lanjuti maupun yang sedang dalam proses

tindak lanjut.

77
Gambar 4.2.4 Tampilan Laman List Pengaduan Perizinan
Sumber http://sidayana.ptsp-koltim.com/
Pada tampilan ketiga Aplikasi Sidayana terdapat pilihan laman list

pengaduan yang dimana pada laman tersebut masyarakat dapat melihat secara

detail aduan-aduan terkait pelayanan perizinan baik yang sudah di tindak lanjut

maupun dalam proses tindak lanjut.

Gambar 4.2.5 Alur Sistem Pengaduan Layanan Melalui Aplikasi


Sidayana

78
Sumber DPM-PTSP Kab.kolaka timur
4.2.1 Laporan /Aduan data Aplikasi Sidayana

Tabel 4.2.1
List Pengaduan Pada Aplikasi Sidayana
No Tahun List Pengaduan Yang Masuk Pada

Aplikasi SIDAYANA

1 2019 6 Aduan

2 2020 3 Aduan

3 2021 1 Aduan

4 2022 1 Aduan

Jumlah 11 Aduan

Sumber : Admin Aplikasi Sidayana & http://sidayana.ptsp-koltim.com/

Berdasarkan data yang bersumber dari admin aplikasi sidayana, bahwa

aduan yang masuk pada tahun 2019 sebanyak 6 aduan, kemudian pada tahun 2020

aduan yang masuk mengalami penurunan menjadi 3 aduan dan pada tahun 2021

terdapat laporan hanya 1 aduan begitupun pada tahun 2022 aduan yang masuk

hanya 1 aduan saja. Aduan yang masuk kebanyakan aduan mengenai pelayanan

perizinan seperti pelayanan izin mendirikan bangunan, dokumen hilang, sampah

yang berserahkan, penertiban parkir kesalahan administrasi SITU. Dan ada juga

aduan yang salah alamat seperti jalan rusak/berlubang,kenaikan harga

BBM,pelayanan kesehatan serta aduan lainnya.

Dari jumlah aduan yang masuk pada tahun 2019 sampai dengan tahun

2022,terdapat 6 aduan yang sudah di selesaikan oleh DPM PTSP Kab. Kolaka

Timur, ke enam aduan tersebut memang betul-betul aduan yang sesuai dengan

79
lingkungan kerja DPM PTSP Kab. Kolaka Timur maka dari itu aduan tersebut

cepat di selesaikan. Sedangkan 5 aduan lainnya masih dalam proses tindak

lanjut,kelima aduan yang masih dalam proses tindak lanjut ini adalah aduan yang

salah alamat dalam artian keluar dari lingkup kerja DPM-PTSP Kab. Kolaka

Timur oleh karena itu kelima aduan tersebut telah di laporkan oleh instansi terkait

untuk dijadikan pertimbangan terhadap aduan-aduan yang masuk. Oleh Karena itu

admin Aplikasi Sidayana masih memberikan status aduan kepada yang

mengadukan dengan status “Tindak Lanjut”.

4.3 Hasil

4.3.1 Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan

“Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur

Pada bagian ini penulis akan menyajikan data dan hasil analisis penelitian

berdasarkan fakta dan temuan lapangan guna menjawab rumusan masalah dalam

penelitian ini, seperti yang telah tertera pada BAB sebelumnya, rumusan masalah

yang ingin dijawab dalam skripsi ini yaitu tentang “Bagaimana Pengembangan E-

Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka

Timur?”. Peneliti membatasi ruang lingkup analisis data penelitian agar

pembahasan tidak melebar. Pembahasan akan berdasarkan instrument teori yang

digunakan sesuai yang telah direncanakan dalam kerangka pikir atau kerangka

kerja penelitian pada BAB II penelitian ini.

80
Batasan penelitian ini sangat penting dalam mendekatkan pada pokok

permasalahan yang akan dibahas. Hal ini agar tidak terjadi kerancuan ataupun

kesimpangsiuran dalam menginterpretasikan hasil penelitian. Ruang lingkup

penelitian yang dimaksudkan sebagai penegasan mengenai batasan-batasan

pembahasan penelitian ini guna Pengembangan E-Government (Aplikasi

Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur, yaitu peneliti

menggunakan acuan teori yang dikemukakan oleh Indrajit (2008) yang

menjelaskan bahwa dalam pengembangan dapat dilihat dari proses

penyelenggaraan penggunaan Aplikasi Sidayana. Terimplementasi tidaknya suatu

kegiatan e-goverment akan tergambar dalam : Support (Dukungan), Capacity

(Sumber Daya), Value (Manfaat). Berikut ini hasil analisis dari 3 indikator

tersebut.

4.3.1 Support (Dukungan)

E-government merupakan pemanfaatan teknologi guna sebagai alat bantu

pemerintah untuk menjalankan sistem pemerintahan secara lebih efektif dan

efisien. Salah satu indikator penentu dalam pengembangan e- government dalam

pemerintahan yaitu pada DPM-PTSP Kab Kolaka Timur melalui sistem aplikasi

SIDAYANA perlu adanya support.

Dengan pengembangan e- government pada DPM-PTSP Kab Kolaka

Timur merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan pemerintahan

dengan memanfaatkan teknologi dan komunikasi, agar satu data seluruh

Indonesia dapat terintegrasi dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah.

81
Support yang dimaksud adalah sejauh mana kemampuan dari DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur dalam pengembangan e-government menggunakan sistem

aplikasi SIDAYANA guna meningkatkan pelayanan dan kinerja pada SKPD.

Selain itu dalam support yang dimaksud disini adalah adanya aturan yang

mengatur penerapan sistem aplikasi SIDAYANA pada DPM-PTSP Kab Kolaka

Timur dan dukungan dari pimpinan atau pemerintah.

Pada penelitian ini memiliki fokus penelitian yaitu melihat

“Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan

“Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Kolaka Timur” dikarenakan perubahan cara kerja yang berubah,

tentunnya support sangat dibutuhkan dalam pengimplementasian aplikasi

SIDAYANA sehingga dapat terlaksana dengan baik, oleh karena itu ini mejadi

perhatian penulis.

Sesuai dengan penjelasan Bapak Agung DL. Sauala, S.STP selaku PLT

Kadis DPM-PTSP Kab Kolaka Timur yang penulis wawancarai, menanyakan

mengenai support secara internal baik dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kolaka

Timur maupun dari DPM-PTSP Kab Kolaka Timur itu sendiri dalam

Implementasi sistem aplikasi SIDAYANA , beliau menjelaskan bahwa:

“ Pada dasarnya aplikasi SIDAYANA sudah ada sejak tahun 2019, jadi
yang menjadi support pemerintah dalam hal ini DPM-PTSP Kab Kolaka
Timur ialah dengan terus mensosialisasikan kepada masyarakat
bahwasahnya Kabupaten Kolaka Timur sudah memiliki portal sendiri
untuk melakukan pengaduan, tanpa harus ke kantor masyarkat dapat
melakukan pengaduan,namun memang pelaksanaannya masih terdapat
beberapa kesalahan yakni ada beberapa pengaduan yang salah alamat

82
namun tidak berhenti disitu pegawai DPM-PTSP akan tetap meneruskan
aduan tersebut ke dinas terkait , berdasarkan evaluasi beberapa tahun
terakhir ini pengaduan mayoritas masih dilakukan secara manual,tetapi
masih ada juga yang melakukan pengaduan melalui aplikasi SIDAYANA,
sehingga yang menjadi bentuk dukungan pemerintah adalah selalu terus
memotivasi dan memberikan masukan kepada masyarakat baik disetiap
kegiatan sosialisasi untuk melakukan pengaduan melalui aplikasi
SIDAYANA” (Wawancara 24 Januari 2023)

Hal ini di perkuat dengan pernyataan Bapak Moh.Ajis Malaka,S.Sos

selaku Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur mengatakan bahwa:

“Untuk saat ini kami mengakui bahwasanya belum ada dukungan-


dukungan yang sifatnya konstruktif, akan tetapi kedepannya mengapa
tidak jikalau misalnya platform ini kita kembangkan lebih besar lagi agar
lebih memudahkan masyarakat dalam menggunakan aplikasi SIDAYANA
ini.untuk saat ini kami menyadari bahwa aplikasi SIDAYANA ini belum
di support gadget dan belum juga di support dalam bentuk aplikasi play
store dalam artian aplikasi SIDAYANA ini belum dapat di download di
aplikasi play store secara umum.Akan tetapi kedepannya kami akan
menggembangkan aplikasi SIDAYANA ini agar masyarakakat kolaka
timur dapat lebih mudah melakukan pengaduan secara
online”(Wawancara 24 Januari 2023)

Berdasarkan pengamatan peneliti, pernyataan yang disampaikan pada

hasil wawancara diatas terbukti benar bahwa telah diterapkannya aplikasi

sidayana pada DPM-PTSP Kab Kolaka Timur.

83
pengembangan tersebut sesuai dengan perintah Peraturan Bupati

(PERBUP) Kabupaten Kolaka Timur Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Standar

Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan Perizinan Terintegrasi Dinas Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur yaitu terdiri

dari : Pelayanan Perizinan, Konfirmasi Status Wajib Pajak Terhadap Pemenuhan

Wajib Pajak Daerah, Tim Teknis dan Pengaduan Layanan.

A. Pengaduan Layanan meliputi:

a) Tata cara pengaduan;

b) Batas waktu pemrosesan pengaduan; dan

c) Tindak lanjut Pengaduan.

1. Tata cara pengaduan sebagaimana mencakup mekanisme pengaduan mulai

dari pendaftaran pengaduan hingga tindak lanjut pengaduan.

2. Batas waktu pemrosesan pengaduan sebagaimana merupakan alokasi

waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian setiap tahapan kegiatan

penanganan pengaduan.

3. Tindak lanjut pengaduan sebagaimana dimaksud merupakan langkah-

langkah yang ditempuh dalam penyelesaian penanganan pengaduan.

Pernyataan yang disampaikan oleh Bapak Moh.Ajis Malaka,S.Sos selaku

Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan DPM-

PTSP Kab.Kolaka Timur sejalan dengan pendapat dari Sumadi, SE selaku Admin

Aplikasi sidayana menyatakan bahwa:

“Support dari Pemerintah Daerah khususnya dari pihak DPM-


PTSP Kab Kolaka Timur itu sendiri yaitu dengan terus menekankan

84
kepada kami Pranata Komputer Ahli Muda dalam hal ini admin aplikasi
sidayana agar terus mengembangkan aplikasi sidayana ini.Yang dimana
aplikasi ini sangat berguna bagi masyarakat khususnya yang akan
melakukan pengaduan secara online”(Wawancara 24 Januari 2023)

Dalam melaksanakan kinerja seorang pegawai menunjukkan

kemampuannya dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugas agar mencapai

target yang telah ditentukan. Jika kinerja seorang pegawai baik serta sesuai

dengan prosedur yang telah ditentukan oleh organisasi, maka tujuan dari

organisasi akan dapat tercapai. Untuk mencapai kinerja yang baik dan

memuaskan tentunya harus mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi

kinerja tersebut pula.

Beberapa narasumber diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa support

keseluruhan dari pengembangan Aplikasi Sidayana Dalam Sistem Informasi

Pengaduan Pelayanan Pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur sangat disupport dari para pelaksana

kegiatan Aplikasi Sidayana yaitu SKPD sebagai bentuk untuk menyukseskan

pelaksanaan penerapan Aplikasi Sidayana guna memudahkan pengaduan

masyarakat secara online baik support dari pemimpin dan pemerintah serta

support hukum atau dukungan hukum dalam penerapannya, hal tersebut

dibuktikan dengan adanya aturan hukum yang mendasari.

Hasil penelitian ini, sejalan dengan teori Susskind et al. (2000), yang

berpendapat bahwa support organisasi dapat digunakan untuk meningkatkan

kinerja atau motivasi pekerja yang berhubungan dengan kinerja pegawai,

85
sehingga dapat dikatakan variabel support organisasi dapat berpengaruh positif

terhadap kinerja atau motivasi kerja pegawai.

4.3.2 Capacity (Sumber Daya)

Pengembangan E-government terdapat sistem yang berbasis informasi

teknologi yang saling berkomunikasi dengan sistem lainnya antar lembaga,

dengan demikian untuk mencapai pemanfaatan e- government tersebut harus ada

kesiapan sistem informasi, salah satunya yaitu dengan kesiapan capacity

diantaranya sumberdaya manusia, sumberdaya finansial dan sumberdaya

infrastruktur.

Capacity yang dimaksud adalah sumber daya yang meliputi sumberdaya

manusia yang merupakan aparat pada DPM-PTSP Kab Kolaka Timur, kemudian

meliputi sumberdaya anggaran yang merupakan pendukung dalam kelancaran

dalam kegiatan implementasi E-Government menggunakan Aplikasi Sidayana dan

juga sumber daya infrastruktur Teknologi Informasi yang merupakan sarana atau

prasarana yang dapat mendukung proses kegiatan Implementasi Aplikasi

Sidayana Dalam Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan Pada Dinas Penanaman

Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur.

Sumber daya yang berkualitas sangat dibutuhkan dalam sebuah

penerapan, mengapa demikian karena tentunnya untuk melaksanakannya

diperlukan berbagai kesiapan, baik itu dari sumber daya manusia, sumberdaya

anggaran, dan juga sumberdaya ketersediaan infrastruktur.

Seperti yang dijelaskan Bapak Agung DL. Sauala, S.STP selaku PLT

Kadis DPM-PTSP Kab Kolaka Timur yang penulis wawancarai, menanyakan

86
mengenai capacity atau sumber daya baik sumber daya manusia,sumber daya

financial dan juga sumber daya infrastruktur yang tersedia untuk mendukung

penerapan Aplikasi Sidayana.

“Dari awal pembuatan Aplikasi Sidayana ini anggaran yang kami gunakan
yaitu mengunakan anggaran yang bersumber dari APBD karena
berdasarkan evaluasi kami ternyata pengaduan itu lebih banyak yang
melakukan secara manual sehingga post anggaran juga tidak
mensignifikan untuk penggunaan Aplikasi Sidayana ini. Akan tetapi kami
berasumsi bahwa ketika aplikasi ini sudah bisa di download menggunakan
aplikasi play store kemungkinan pengaduan secara online akan lebih
banyak. Sedangkan sumber daya infrastruktur untuk penerapan aplikasi ini
kami menyediakan PC dan juga Server di tambah lagi jaringan Wifi yang
memadai sehingga memudahkan Admin Aplikasi Sidayana dengan mudah
dalam hal menggunakan aplikasi Aplikasi Sidayana ini. Sedangakan
sumber daya manusia dalam hal ini kompetensi dalam hal mekanisme
pengoprasian aplikasi sidayana ini yaitu hanya bidang Bidang
Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan DPM-PTSP
Kab.Kolaka Timur yang menguasai Aplikasi Sidayana ini ”( Wawancara
24 Januari 2023)

Dari pengamatan peneliti pernyataan yang disampaikan mengenai

sumberdaya financial unruk penganggaran Aplikasi Sidayana yaitu berdasarkan

aturan Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 Pasal 1 Ayat 7

berbunyi kebijakan umum APBD yang selanjutnya disingkat KUA adalah

dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan

serta asumsi yang mendasarinya untuk periode 1 (satu) tahun.

87
Hal ini di perkuat kembali oleh Bapak Moh.Ajis Malaka,S.Sos selaku

Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan DPM-

PTSP Kab.Kolaka Timur mengatakan bahwa:

“Anggaran yang kami gunakan dalam penerapan aplikasi sidayana berasal


dari Dana alokasi khusus (DAU) APBD Murni, yang di sediakan
berdasarkan peraturan yang berlaku. kemudian sarana dan prasarananya
secara terintegrasi sudah cukup dalam artian perangkat-perangkat yang
didalamnya sudah Alhamdulillah terpenuhi semua, tinggal saja bagaimana
admin Aplikasi Sidayana ini mengoprasikan aplikasi ini dengan baik. serta
kalau secara sumberdaya manusia kalau untuk DPM-PTSP Kab Kolaka
Timur kami tidak ragukan lagi dan kami yakin semua mampu,karena
pegawai khusunya kami di Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan
Pengaduan Layanan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur disini memiliki
kemampuan latar belakang IT yang bagus”( Wawancara 24 Januari 2023)

Pelaksanaan pelatihan atau bimbingan teknik bertujuan agar mampu

menyesuaikan dengan perubahan lingkungan diantaranya karena, Pegawai sering

kali kurang memahami secara benar bagaimana melakukan pekerjaan, Perubahan-

perubahan dalam lingkungan kerja dan tenaga kerja, Perubahan-perubahan disini

meliputi adanya perubahan teknologi atau munculnya metode kerja baru, dimana

perusahaan secara proaktif harus menyesuaikan keterampilan pegawainya untuk

dapat menggunakan teknologi tersebut. Serta Meningkatkan daya saing dan

memperbaiki produktivitas. Sebagaimana dipahami pada saat ini, sumber daya

manusia merupakan elemen yang paling penting untuk meningkatkan daya saing

sebab sumber daya manusia merupakan aspek penentu utama daya saing.

Selanjutnya dengan meningkatnya kemampuan seseorang, dengan asumsi faktor

88
lain seperti gaji dan lingkungan kerja berada dalam kondisi yang baik,

kemampuan akan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Serta menyesuaikan

dengan peraturan-peraturan yang ada, misalnya standar pelaksanaan pekerjaan

yang dikeluarkan oleh pemerintahan.

Sesuai dengan pernyataan Sumadi.SE selaku Admin Aplikasi Sidayana,

beliau menuturkan bahwa:

“Terkait dengan sumberdaya financial baik itu pendidikan, pelatihan


dananya bersumber dari APBD, jadi menurut saya dalam segi financial
kebutuhannya sudah terpenuhi, selanjutnya sumberdaya infrastruktur
disini juga menunjang karena dalam penerapan Aplikasi Sidayana ini
DPM-PTSP sudah terpenuhi mulai dari perangkat keras dan juga
jaringannya. Kemudian untuk sumberdaya manusianya, pegawai DPM-
PTSP khususnya kami Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan
Pengaduan Layanan yang bertugas sebagai bagian dari pengaduan
pelayanan perizinan tentunya dituntut untuk lebih paham dibandingkan
OPD-OPD lain.”(Wawancara 24 Januari 2023)

Ketersediaan sumberdaya tentu saling berhubungan baik ketersediaan

sumberdaya manusia, sumberdaya finansial atau anggaran dan juga

sumberdaya infrastruktur, contohnya untuk meningkatkan kinerja harus dibarengi

kualitas pegawai yang dibutuhkan dalam penerapan Aplikasi Sidayana untuk

menunjang keberhasilannya diperlukan ketersediaan anggaran untuk memenuhi

infrastruktur yang akan digunakan.

Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan penulis ditemukan beberapa

kekurangan diantaranya sumberdaya finansial. Yaitu pada saat penulis

89
mewawancarai dan menanyakan berapakah jumlah anggaran yang di gunakan

dalam penerapan aplikasi sidayana pihak DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur enggan

menjawab terkait anggaran yang di gunakan.

Dari hasil wawancara beberapa narasumber diatas, dapat disimpulkan

bahwa sumber daya yang ada pada DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur baik

sumberdaya manusia, sumberdaya anggaran atau finansial dan sumberdaya

infrastruktur sudah benar terlaksana. Namun masih ada beberapa kekurangan

yang terdapat pada indikator sumberdaya finansial.

Hasil penelitian ini, sejalan dengan teori Fauzi (2004) yang mengatakan

sumberdaya yaitu tersedianya kemampuan untuk menangani dan memenuhi

sesuatu, sumber persediaan, penunjang atau bantuan, sarana yang dihasilkan

oleh kemampuan atau pemikiran seseorang.

4.3.3 Value (manfaat)

Salah satu indikator penentu keberhasilan penerapan e-government yang

ke tiga yaitu value atau manfaat. Value yaitu manfaat yang dapat dirasakan oleh

pemerintah atau SKPD dalam menerapkan e-government menggunakan aplikasi

sidayana pada DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur. Dalam sebuah

pengimplementasian atau penerapan tentunya memiliki manfaat yang

didapatkan apalagi dalam pengembangan bidang teknologi informasi atau

berbentuk elektronik.

Seperti yang dijelaskan Bapak Agung DL. Sauala, S.STP selaku PLT

Kadis DPM-PTSP Kab Kolaka Timur yang penulis wawancarai, menanyakan

90
mengenai value atau manfaat yang didapatkan dengan adanya Implementasi

Aplikasi Sidayana Dalam Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan Pada Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur,

beliau menjelaskan bahwa:

“Tentunya manfaat dari aplikasi sidayana sangat besar yang pertama


untuk bahan evaluasi kinerja pemerintah dalam hal ini kami DPM-PTSP
Kab.Kolaka Timur,kami mengibaratkan seperti kami bekerja tanpa
diawasi pun kami pikir sia-sia karena tidak adanya data balance dari
pihak yang terlayani,tentunya jikalau tidak adanya portal pengaduan kami
tidak bisa evaluasi salah satunya pengaduan”(Wawancara 24 Januari
2023)

Berdasarkan pernyataan hasil wawancara Bapak Agung DL. Sauala,

S.STP selaku PLT Kadis DPM-PTSP Kab Kolaka Timur diatas sesuai dengan

beberapa manfaat yang didapatkan dari penerapan Aplikasi Sidayana yaitu:

Membantu masyarakat dalam melaukan pengaduan perizinan tanpa harus ke

instansi tersebut hal ini di dukung dengan sistem pengaduan secara online.

Hal Tersebut Juga Sejalan Dengan Pernyataan Dari Bapak Moh.Ajis

Malaka,S.Sos selaku Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan

Pengaduan Layanan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur Menyatakan Bahwa:

“Value atau manfaat yang di dapatkan dalam Aplikasi Sidayana ini yaitu
kemudahan, kemudahan dalam melakukan pengaduan secara online jadi
masyarakat tidak susah-susah lagi dalam melakukan pengaduan ke kantor
kami karena sudah di lengkapi dengan teknologi yang bisa di gunakan di
handphone masing-masing menggunakan aplikasi sidayana ini”
(Wawancara 24 Januari 2023)

91
Selain itu untuk mengetahui Value Aplikasi Sidayana terhadap

masyarakat sebagaimana yang di ungkapkan oleh Marce Putry Nengsi sebagai

pengguna Aplikasi Sidayana, bahwa:

“manfaat dari aplikasi sidayana ini bagi kami pengguna yaitu


memudahkan kami dalam hal pengaduan, dari rumah saja kami sudah
bisa dapat melakukan pengaduan khususnya saya yang mengadukan
tentang publikasi aplikasi sentuh tanahku ketidaksesuaian waktu
IMB .pada saat itu saya melakukan pengaduan Alhamdulillah dalam
waktu tiga hari DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur menyelesaikan aduan
saya”(Wawancara 27 Januari 2023)

Dari hasil wawancara di atas mengungkapkan bahwa manfaat atau Value

dari aplikasi sidayana ini cukup besar khusunya masyarakat kabupaten kolaka

timur yang akan melaukan pengaduan secara online.

Sama halnya yang di ungkapkan oleh Marce Putry Nengsi, Hartono juga

selaku pengguna aplikasi sidayana, bahwa:

“Manfaat dari aplikasi sidayana sangat membantu masyarakat untuk


melakukan pengaduan terlebih lagi kami yang mengadukan sangat cepat
di tindak lanjuti. Selain itu Informasi tentang aplikasi ini banyak
diketahui oleh masyarakat karena selalu di sosialisasikan oleh DPM-
PTSP Kab.Kolaka Timur di setiap kegiatan kegiatan instansi
tersebut”(Wawancara 28 Januari 2023)

Berdasarkan hasil wawancara beberapa narasumber diatas dapat

disimpulkan dengan penerapan Aplikasi Sidayana yang diterapkan memiliki

banyak manfaat yang sangat dirasakan oleh para pegawai DPM-PTSP

92
Kab.Kolaka Timur dan masyarakat dalam hal menindaklanjuti dan melakukan

pengaduan.

Hasil penelitian ini, sejalan dengan teori Menurut Al Gore dan Tony Blair

dalam Sudrajat (2015) yang mengatakan manfaat dari e-government yaitu

Pertama, memperbaiki kinerja suatu pelayanan pemerintah kepada

stakeholdernya. Kedua meningkatkan transparansi, kontrol dan akuntabillitas.

Ketiga, mengurangi biaya administrasi, relasi dan intraksi. Keempat, memberikan

peluang untuk mendapatkan sumber-sumber penghasilan baru. Kelima,

menciptakan suatu lingkungan masyarakat up to date. Dan yang terakhir

memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain yang ikut serta dalam

pembuatan kebijakan publik secara merata dan demokratis.

4.3.4 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan E-Government

(Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Kolaka Timur

Dalam pengembangan suatu program pasti memiliki factor yang

mempengaruhi dalam prosesnya. Dalam factor pengembangan ini ada yang

mendukung ataupun ada yang menghambat dalam proses tersebut. Dalam

pengembangan sebuah program aplikasi e- government seperti yang di muat

dalam Sirat (2013) bahwa terdapat Sembilan faktor yang mepengaruhi e

government yaitu keamanan, budaya organisasi, pelatihan, visi dan tujuan,

93
perencanaan strategis, dukungan pimpinan, infrastruktur, keuangan dan

kolaborasi.

4.3.5 Budaya Organisasi

Salah satu faktor-faktor yang mempengaruhi e-government ialah Budaya

organisasi. Budaya organisasi adalah karakteristik dan pedoman yang dianut oleh

para anggota organisasi atau kelompok usaha tertentu. Perlu dipahami bahwa

budaya ini berperan penting untuk mendorong dan meningkatkan efektivitas

kerja organisasi baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Selain itu, budaya organisasi juga berguna sebagai alat untuk menentukan

arah organisasi dan mengarahkan apa yang boleh dilakukan dan yang tidak.

Tanpa budaya organisasi yang kokoh, kinerja para anggotanya tidak dapat

berjalan secara optimal. Itu sebabnya, budaya organisasi menjadi hal yang krusial

untuk dimiliki setiap organisasi atau perusahaan.

Seperti yang dijelaskan Bapak Agung DL. Sauala, S.STP selaku PLT

Kadis DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur yang penulis wawancarai, menanyakan

mengenai budaya organisasi dalam penerapan Implementasi Aplikasi Sidayana

Dalam Sistem Informasi Pengaduan Pelayanan Pada Dinas Penanaman Modal

Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur, beliau menjelaskan

bahwa:

“Jika berdasarkan pengalaman kami, budaya organisasi sangat


mempengaruhi jalannya administasi yang dilakukan oleh pegawai, hal ini
dapat dilihat oleh semua pengaduan yang diterima langsung dilanjuti oleh

94
pegawai yang bertugas pada saat itu, akan tetapi dilihat dari aduannya dan
juga apabila pegawai yang bertugas sedang tidak ada yang
dikerjakan”( Wawanara dilakukan 25 Januari 2023)

Hal ini sejalan dengan penyataan Bapak Moh.Ajis Malaka,S.Sos selaku

Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan DPM-

PTSP Kab.Kolaka Timur Menyatakan Bahwa:

“Budaya Organisasi itu sangat mempengaruhi kinerja pegawai,


karna dengan adanya budaya yang baik maka akan mempengaruhi
emosional pegawai dalam mejalankan tugasnya untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat. Budaya organisasi di kantor ini
lumayan baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, hal ini
dapat dilihat dari beberapa aduan masyarakat di proses lebih baik”
(Wawancara 25 Januari 2023)

Akan tetapi berdasarkan wawancara dengan masyarakat pengguna aplikasi

Sidayana Sumardin mengatakan bahwa:

“Pelayanan yang saya rasakan pada DPM-PTSP Kab.Kolaka


Timur belum dilaksanakan dengan baik, aduan yang saya lakukan belum
terealisasi sampai saat ini, dengan hal ini dapat dilihat bahwa budaya
organisasi yang dimiliki DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur belum dengan
baik”(wawancara dilakukan 28 Januari 2023)

Dari beberapa wawancara yang dilakukan oleh beberapa narasumber

maka penulis menarik kesimpulan bahwa budaya organisasi DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur belum teralisasi dengan baik, karna terkadang budaya

organisasi yang dimiliki oleh pegawai belum baik, namun sudah di usahakan

95
berjalan dengan budaya organisasi yang baik agar meningkatkan kualitas

pelayanan pegawai.

4.3.6 Dukungan Pimpinan

Dukungan Pimpinan adalah penunjang utama dalam penerapan aplikasi

sidayana ini. Salah satu elemen yang mempengaruhi perilaku pegawai DPM-

PTSP Kab.Kolaka Timur adalah lingkungan dari pegawai itu sendiri, yang dalam

hal ini dukungan pimpinan yang melingkupinya.

Dukungan yang positif dari pimpinan dan segenap pegawai akan

menciptakan situasi kerja yang kondusif. Dengan mendapatkan dukungan

tersebut kinerja pegawai akan terpacu untuk lebih baik. Selain itu dukungan juga

memunculkan semangat tim untuk bekerja sehingga mereka dapat saling

mempercayai dan saling membantu serta adanya hubungan baik antar pegawai

didalam lingkungan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur.

Hal ini di ungkapkan Bapak Agung DL. Sauala, S.STP selaku PLT

Kadis DPM-PTSP Kab Kolaka Timur yang penulis wawancarai, menanyakan

bagaimana dukungan pimpinan dalam hal ini Kadis DPM-PTSP Kab.Kolaka

Timur dalam penerapan Aplikasi Sidayana, beliau menjelaskan bahwa:

“Jadi seperti yang kita ketahui saya ini hanya mengisi kursi jabatan yang
kosong dan baru beberapa hari menjabat, akan tetapi selama saya
menjabat sebagai Kabid Pelayanan Perizinan Usaha & Non Usaha
Wilayah II jadi selama ini saya intens koordinasi kepada Bidang
Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan terkait
aplikasi sidayana ini, dan secara pribadi mendukung teman-teman di

96
bidang pengaduan dalam hal ini sharing terkait kendala-kendala dari
penerapan aplikasi sidayana ini”.( Wawancara 25 Januari 2023)

Hal ini sejalan dengan bapak Moh.Ajis Malaka,S.Sos selaku Kepala

Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur Menyatakan Bahwa:

“Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan


menyadari bahwasanya semua kepala DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur
yang sudah menjabat dan sedang menjabat selalu mendukung sepenuhnya
penerapan aplikasi sidayana ini dan juga Bidang Pengendalian
Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan sangat bersemangat
menggembangkan aplikasi sidayana ini” (Wawancara 25 Januari 2023)

Sesuai dengan pernyataan Sumadi.SE selaku Admin Aplikasi

sidayana kepada penulis, beliau menuturkan bahwa :

“Dengan adanya Aplikasi Sidayana sudah menandakan bahwa pemerintah


mendukung adanya pelayanan berbasis E-Goverment, dan juga pemerintah
yakni Kadis DPM-PTSP Kab Kolaka Timur, memberikan fasilitas dan
pelatihan dasar untuk mengelolah aplikasi Sidayana” (Wawancara 25
Januari 2023)

Dari beberapa wawancara yang dilakukan oleh beberapa narasumber maka

penulis menarik kesimpulan bahwa dukungan pimpinan dalam hal ini kepala

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur sangat mendukung dengan adanya penerapan

aplikasi sidayana ini .

97
4.3.7 Pelatihan

Teknologi Informasi saat ini menjadi kebutuhan dasar untuk membangun

sistem pelayanan pengaduan yang efektif, efisien dan modern. Dengan dukungan

teknologi pengaduan dapat diselesaikan dengan cepat dan akurat menggunakan

bantuan berbagai software yang sesuai, seperti software aplikasi.

Tujuan dari diadakannya pelatihan ini adalah supaya pegawai DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur bisa menambah pengetahuan dan ketrampilan akan aplikasi

sidayana, serta mampu mengimplementasikan kedalam pekerjaan agar selesai

dengan baik dan memiliki kinerja yang optimal.

Seperti yang dijelaskan Bapak Agung DL. Sauala, S.STP selaku PLT

Kadis DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur yang penulis wawancarai, menanyakan

mengenai pelatihan dalam Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem

Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur, beliau menjelaskan bahwa:

“jadi untuk pelatihan khusus untuk penerapan aplikasi sidayana


belum kami laksankan akan tetapi jika aplikasi ini sudah kami
kembangkan insya allah akan kami lakukan pelatihan secara
khusus,karena jikalau kami mengadakan pelatihan secara khusus terkait
penerapan aplikasi ini kami fikir takutnya kami membuat portal baru
dengan memakai anggaran baru lagi,untuk sekarang ini kami kami
fokuskan mengubah terlebih dahulu tampilan aplikasi sidayana agar kami
lebih memudahkan masyarakat menggunakan aplikasi sidayana
ini”(Wawancara 25 Januari 2023)

98
Hal ini sejalan dengan pernyataan bapak Moh.Ajis Malaka,S.Sos selaku

Kepala Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan DPM-

PTSP Kab.Kolaka Timur Menyatakan Bahwa

“untuk pelatihan aplikasi sidayana ini kami sadari belum di lakukan akan
tetapi kedepannya aplikasi ini akan di kembangkan lebih besar lagi dan
pastinya akan kami melakukan pelatihan secara khusus terkait penerapan
aplikasi sidayana ini”(Wawancara 25 Januari 2023)

Hal ini di perkuat kembali oleh admin Aplikasi Sidayana Bapak

Sumadi.SE menyatakan bahwa :

“Saya sebagai admin Aplikasi Sidayana tentunya sangat paham dalam


pelatihan aplikasi ini akan tetapi kami DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur
juga melakukan kerjasama kepada pihak penyedia dalam hal ini yang
membuat aplikasi sidayana ini,tentunya saya sebagai admin hanya
megetahui secara dasar saja dalam pengoprasian aplikasi ini. Jadi untuk
pelatiahannya mungkin belum dilakukan secara keseluruhan oleh pegawai
DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur Khususnya kami dari Bidang
Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan.” (Wawancara
25 Januari 2023)

Dari beberapa wawancara yang dilakukan oleh beberapa narasumber

terkait pelatihan dalam penerapan Aplikasi Sidayana maka penulis menarik

kesimpulan bahwa belum adanya pelatihan secara khusus yang dilakukan dalam

penerapan aplikasi sidayana dikarenakan aplikasi masih dalam perencanaan

dalam pengembangannya .

99
4.3.8 Infratruktur

Infrastruktur adalah penunjang utama dalam melakukan komunikasi dan

interaksi dengan menggunakan media sosial dan media eletronik. Sejauh

perkembangan dari telekomunikasi sampai saat ini yang paling mempengaruhi

perkembangan itu adalah infrastruktur yang menunjang terjadinya komunikasi

dan interaksi jarak jauh manusia dengan mengguanakan media masa dan media

eletronik. Pada saat ini perkembangan dan kemajuan eletronik dapat kita rasakan

kehadirannya bahkan alat telekomunikasi dan internet adalah menjadi kebutuhan

masyarakat dunia saat ini.

Aplikasi Sidayana adalah salah satu aplikasi eletronik yang menggunakan

jaringan internet dan komunikasi dalam penggunaannya. Aplikasi Sidayana

adalah bagian dari kegiatan pelayanan perizinan dan komunikasi antara DPM-

PTSP Kab.Kolaka Timur dan masyarakat. Sampai saat ini yang menjadi

hambatan pengguna Aplikasi Sidayana adalah keterbatasan akses internet dan

kurangnya infrastruktur telekomunikasi khususnya daerah-daerah terisolir yang

masih kurangnya infrastruktur telekomunikasi. Namun hanbatan itu hanya

Sebagian besar di wilayah Kab.Kolaka Timur.

Sejauh ini yang menjadi hambatan dalam implementasi Aplikasi Sidayana

adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan aplikasi ini. DPM-

PTSP Kab.Kolaka Timur mengklaim bahwa infrastruktur telekomunikasi yang

dapat menunjang penggunaan Aplikasi Sidayana adalah baik baik saja akan tetapi

100
khususnya di daerah-daerah belum ada infratruktur telekomunikasi yang

memadai

Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Bapak Agung DL. Sauala, S.STP

selaku PLT Kadis DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur bahwa:

“Untuk infrastruktur dalam penerapan aplikasi sidayana ini,kami


menyediakan sarana dan prasarana yang cukup seperti Pc,Server serta
jaringan wifi ini adalah upaya kami sehingga admin dapat bekerja tanpa
hambatan lagi,akan tetapi kami sadari di Kab.kolaka timur ini ada
beberapadaerah yang jauh dari kata lengkap secara kesediaan
infrastruktur telekomunikasi sehingga masyarakat yang berada di daerah
terisolir tersebut tidak dapat menggunakan aplikasi sidayana ini.”
(Wawancara 25 Januari 2023)

Hal ini sejalan dengan salah satu masyarakat Kecamatan Uluiwoi ,Muh

Saleh mengungkapkan bahwa:

“Kami masyarakat kecamatan uluiwoi sangat mengharapkan bantuan


pemerintah untuk memfasilitasi berupa tower jaringan sehingga kami
dengan sangat mudah dalam melakukan pengaduan menggunakan aplikasi
sidayana ini,kalau untuk aplikasi sidayana ini sudah beberapa kali di
sosialisasikan terkait aplikasi pengaduan tetapi seperti di ketahui di daerah
kami ini sangat susah untuk mendapatkan jaringan yang bagus “
(Wawancara 31 Januari 2023)

Dari hasil wawancara di atas dapat di ketahui bahwa Aplikasi Sidayana

tidak di pengaruhi oleh infrastruktur telekomunikasi tetapi di pengaruhi oleh

infrastruktur telekomunikasi berupa jaringan khususnya di daerah-daerah terisolir

101
sehinggah masyarakat terbatas dalam melakukan pengaduan menggunakan

aplikasi sidayana ini .

Tabel 4.2 Matriks Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem

Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur

No Aspek Hasil

1 Support Dalam pengembangan Aplikasi Sidayana ini


didukung oleh pimpinan atau pemerintah
daerah selaku pelaksana, dikarenakan
penerapan tersebut merupakan kewajiban
bagi DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur dalam
melaksanakan pelayanan yan baik. Untuk
penerapan Aplikasi Sidayana juga memiliki
support atau dukungan hukum selain support
yang berikan oleh pimpinan, hal tersebut
berdasarkan Peraturan Bupati Kolaka Timur
Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Standar
Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan
Terintegrasi
2 Capacity pengembangan Aplikasi Sidayana pada DPM-
PTSP Kab.Kolaka Timur dari segi
(Sumber Daya)
sumberdaya manusia sudah dapat dikatakan
baik dan mampu, karena sumber daya
manusia yang tersediah pada DPM-PTSP
Kab.Kolaka Timur rata-rata klasifikasi
pendidikan yang mendukung yaitu rata-rata
berpendidikan S2 dan. Dalam pelaksanaan
Aplikasi Sidayana tersebut ada 3 orang

102
yang bertanggung Jawab dalam hal tersebut
yaitu Kepala Bidang Pengendalian
Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan
dan 2 admin induk. Ketersediaan sumberdaya
finansial atau anggaran berasal dari DAU
APBD akan tetapi pihak DPM-PTSP
Kab.Kolaka Timur enggan memberikan
jawaban terkait berapa jumlah anggaran yang
di pakai selama pembuatan hingga penerapan
aplikasi sidayana ini.Sumberdaya infrastruktur
bisa dikatakan begitu baik, karena hasil
observasi penulis memang benar sumberdaya
SDM infrastrktur Terkait Penerapan Aplikasi
Sidayana lengkap secara fisik hal ini dapat
dilihat dari ketersediaan PC,Server dan juga
jaringan wifi yang memadai
3 Value (Manfaat) Manfaat yang didapatkan oleh DPM-PTSP
Kab.Kolaka Timur dan juga masyarakat yaitu
kemudahan dalam pengaduan perizinan. pada
penerapan aplikasi sidayana ini manfaat
untuk masyarakat sangat banyak utamnaya
bagi pelaku-pelaku usaha akan tetapi
masyarakat lebih memilih ke kantor DPM-
PTSP Kab.Kolaka Timur langsung untuk
melakukan pengaduan.
Sumber : Hasil Analisis Peneliti (2023)

103
Tabel 4.2 Matriks Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan E-

Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka

Timur

No Aspek Hasil

1 Budaya Organisasi DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur memiliki


komitmen untuk mewujudkan good
governance melalui Aplikasi Sidayana yang
sejalan dengan visi dan misi yaitu
“Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Berbasis Ajaran Agama, Ilmu Pengetahuan
Dan Teknologi (Iptek) Serta Budaya Lokal”
2 Dukungan Pimpinan dalam hal ini kepala DPM-PTSP
Kab.Kolaka Timur selalu memotivasi pegawai
Pimpinan
dalam penerapan Aplikasi Sidayana selain itu
Pimpinan membantu pegawai dalam
mengatasi hambatan dan juga Pimpinan
mengalokasikan SDM yang memadai untuk
implementasi Aplikasi Sidayana
3 Pelatihan Keseriusan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur
dalam pengembangan Aplikasi Sidayana
dapat dilihat dari program pelatihan yang
direncanakan. Meskipun dalam realisasinya
terdapat kendala yaitu belum adanya pelatihan
secara khusus dalam penerapan Aplikasi
Sidayana
4 Infrastruktur Terdapat Infrastruktur perangkat keras dan

lunak Teknologi Informasi yang memadai

104
untuk implementasi Aplikasi Sidayana dan

juga Tersedia akses internet yang memadai

untuk implementasi Aplikasi Sidayana akan

tetapi khususnya di daerah-daerah terisolir

aplikasi ini susah untuk di akses di karenakan

jaringan internet yang tidak memadai

sehingga masyarakat lebih memilih ke kantor

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur untuk

melakukan pengaduan.

Sumber : Hasil Analisis Peneliti (2023)

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan

“Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur

Pembahasan merupakan isi dari hasil analisis data dan fakta yang

didapatkan dilapangan serta sesuai dengan teori yang digunakan, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teori elemen sukses penerapan e government

menurut Indrajit, 2004. Teori tersebut di gunakan untuk melihat sejauh mana

kesuksesan penerapan aplikasi sidayana melalui beberapa indikator, diantaranya

Support (Dukungan),Capacity (Sumber Daya) Dan Value (Manfaat)

Berdasarkan dari hasil penelitian tentang Pengembangan E-Government

(Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal

105
Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur, maka peneliti

menemukan hal sebagai berikut :

a.Support (Dukungan)

Elemen ini merupakan elemen pertama dan paling krusial yang harus

dimiliki oleh pemerintah dalam pengembangan Aplikasi Sidayana agar bisa

berjalan dengan lancar seperti, dialokasikannya sejumlah sumber daya,

infrastruktur, serta superstruktur untuk mengembangkan e-government serta

adanya Peraturan Pemerintah yang jelas, serta ditugaskannya instansi tertentu

sebagai penannggung jawab utama.

Dalam pengembangan e-government, kebijakan diatur dalam Instruksi

Presiden Nomor 3 Tahun 2003 yang menyatakan bahwa “untuk

menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance) dan meningkatkan

layanan publik yang efektif dan efisien diperlukan adanya kebijakan dan strategi

pengembangan e-government. Kebijakan tersebut dapat disederhanakan dalam

Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Standar

Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan Terintegrasi.

Pihak DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur telah melakukan sosialisasi secara

langsung mengenai adanya pelaksanaan e-government kepada para tokoh

masyarakat pada setiap pertemuan yang diharapkan dapat disampaikan kepada

masyarakat luas. Tetapi dari wawancara yang telah penulis lakukan sebagian

masyarakat masih belum mengenal adanya pelaksanaan Aplikasi Sidayana di

kantor DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur.

106
Pemerintah Kab.Kolaka Timur telah memberikan dukungan dengan

pelaksanaan Aplikasi Sidayana sebagai bentuk dukungan dari Pemerintah yaitu di

tunjuknya DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur yaitu Bidang Pengendalian Penanaman

Modal Dan Pengaduan Layanan dengan adanya komitment dari Bupati Kolaka

Timur serta adanya Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 36 Tahun 2019

Tentang Standar Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan Terintegrasi. Selain

itu, penyediaan SDM dan SDA sudah memadai.

Sejalan dengan teori indrajit (2004) elemen sukses pengembangan aplikasi

sidayana yang harus dimiliki dan diperhatikan sungguh-sungguh. Elemen sukses

tersebut adalah dukungan dalam hal ini DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur Elemen

support adalah elemen paling penting dalam pengembangan e government perlu

dukungan atau yang disebut political will dari pejabat publik. Hal ini agar konsep

e-government dapat diterapkan, tanpa adanya itu berbagai inisiatif pembangunan

dan pengembangan e-government dapat terlaksana.

Dari beberapa pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

support keseluruhan dari Implementasi Aplikasi Sidayana Dalam Sistem

Informasi Pengaduan Pelayanan Pada Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan

Terpadu Satu Pintu Kabupaten Kolaka Timur sangat disupport dari para pelaksana

kegiatan Aplikasi Sidayana yaitu SKPD sebagai bentuk untuk menyukseskan

pelaksanaan penerapan Aplikasi Sidayana guna memudahkan pengaduan

masyarakat secara online baik support dari pemimpin dan pemerintah serta

support hukum atau dukungan hukum dalam penerapannya, hal tersebut

dibuktikan dengan adanya aturan hukum yang mendasari.

107
b.Capacity (Sumber Daya)

Sumber daya manusia dalam pelaksanaan suatu kebijakan tentunya

dibutuhkan agar kebijakan bisa berjalan dalam hal ini pelaksanaan Aplikasi

Sidayana tentunya perlu dukungan dengan ketersediaan SDM yang memadai yang

memiliki kompetensi di bidangnya.

Ketersediaan sumber daya manusia dalam pelaksanaan Aplikasi Sidayana

di DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur sesuai dengan kompetensi yang di perlukan,

pegawai yang ada sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan sangat terarah

dari kepala bidang yang selalu mengontrol dan membantu dalam menganalisis

laporan, sehingga sejauh ini pelaksanaan Aplikasi Sidayana di DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur dapat berjalan dengan baik dan tetap berjalan sesuai SOP yang

telah dibuat.

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur Ketersediaan pegawai di Bidang

Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan sebagai unsur yang

bertanggung jawab dalam pengelolaan e-government Aplikasi Sidayana di

Kab.Kolaka Timur, saat ini jumlah tim pengelola Aplikasi Sidayana sudah

mencukupi namun dari segi kompetensi yang di miliki masih belum sesuai.

Sedangkan Sumber Daya Finansial dapat Dilihat dari ketersediaan

Finansial pada DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur, akan tetapi pihak DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur enggan memberikan Rincian Kegiatan dan Anggaran (RKA)

dalam penerapan aplikasi sidayana ini sehingga peneliti tidak mengetahui tentang

Sumber Daya Finansial dalam penerapan Aplikasi Sidayana.

108
Sedangkan Ketersediaan Infrastruktur Ketersediaan insfrastruktur dalam

pelaksanaan Aplikasi Sidayana menjadi salah satu pendorong agar bisa berjalan

lancar, sehingga perlu di perhatikan dan dipenuhi dengan baik. untuk penyediaan

Komputer,Server sudah ada, untuk jaringan wifi sudah di sediakan juga.

Melihat dari ketersediaan infrastruktur dalam penerapan Aplikasi Sidayana

di Kab.Kolaka Timur sudah cukup memadai dan sudah dimanfaatkan dengan

baik,akan tetapi Beberapa daerah masih kesulitan dalam mengakses internet,

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat di simpulkan bahwa selain

ketersediaan insfrastruktur namun juga diperlukan inisiatif lebih dari pada admin

dan komitment untuk terus melakukan inovasi dalam pengelolaan aplikasi

Aplikasi Sidayana.

c.Value (Manfaat)

Nilai (Value) dilihat dari dampak atau manfaat yang dirasakan oleh

Pemerintah setelah diterapkannya egovernment. Dengan Pelaksanaan Aplikasi

Sidayana tentunya di harapkan berjalan sesui dengan rencana dan memberi

manfaat untuk msyarakat sebagai pengguna maupun pemerintah sebagai

pelaksana. Nilai ( value) yang dimaksud disini adalah dampak yang dirasakan

dengan adanya pelaksanaan program Aplikasi Sidayana.

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur yang melaksanakan Aplikasi Sidayana

tentunya merasakan manfaat dengan adanya Aplikasi Sidayana Seperti bisa

memberi dampak yang positif terhadap pelayanan publik di Kab.Kolaka Timur

dan tentunya juga bisa memberikan pengawansan terhadap pelayanan perizinan.

Dan sejauh ini sudah terlihat beberapa manfaat diantaranya yaitu pengaduan yang

109
di lakukan masyarakat sehingga berpartisipasi dalam program ini tidak hanya

melakukan pelaporan tetapi juga menyampaikan apresiasi dalam pelaksanaan

aplikasi Aplikasi Sidayana.

Pelaksanaan Aplikasi Sidayana pada Kab.Kolaka Timur menjadi salah

satu upaya dalam pelaksanaan pengelolaan pengaduan yang lebih efektif, tentunya

dengan adanya Aplikasi Sidayana bisa bermanfaat dengan pelayanan yang ada

dan antusias masyarakat dalam menyampaikan aspirasi serta pengawasan

kebijakan yang di berikan oleh pemerintah.

Dengan adanya Aplikasi Sidayana manfaat yang dapat dirasakan

pelayanan public makin stabil karena setiap instansi yang dilaporkan akan segera

memperbaiki pelayanan yang diberikan. Sejauh ini pada DPM-PTSP Kab.Kolaka

Timur memang belum terlalu banyak laporan yang masuk namun masih terus di

perbaiki, dan untuk penghargaan yang di peroleh sejauh ini belum ada.

4.4.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Pengembangan E-Government

(Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas

Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten

Kolaka Timur

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan peneliti menggunakan teori

Sirat (2013). Teori ini di gunakan untuk mengukur faktor faktor yang

mempengaruhi Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan

Pelayanan “Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu

Pintu Kabupaten Kolaka Timur, diantaranya budaya organisasi, dukungan

pimpinan, pelatihan, dan infrastruktur.

110
Berdasarkan dari hasil penelitian tentang faktor faktor yang

mempengaruhi dalam Implementasi Aplikasi Sidayana dalam meningkatkan

pengaduan Pelayanan perizinan pada DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur, maka

peneliti menemukan hal sebagai berikut:

a.Budaya Organisasi

Keberhasilan sebuah organisasi mencapai sebuah tujuan dipengaruhi

oleh budaya organisasi tersebut. Budaya organisasi merupakan fenomena yang

bersifat abstrak tetapi diyakini memiliki pengaruh yang besar terhadap

efektifitas organisasi. Budaya dalam hal ini mencakup nilai yang diyakini,

kecenderungan pola manajerial dan kepemimpinan, bahasa dan simbol, prosedur

dan rutinitas dalam organisasi dan definisi keberhasilan dalam

organisasi.

Budaya Organisasi adalah manifestasi dari budaya (nilai, kepercayaan,

asumsi, persepsi, norma prilaku, artifak, pola tingkah laku) yang memberikan

arti pada prilaku seseorang dalam organisasi. Budaya organisasi memiliki

pengaruh terhadap tujuan pemanfaatan teknologi informasi dan

komunikasi.Teknologi sebagai sebuah alat dapat dimanfaatkan dengan

peran tertentu tergantung pada orientasi pengguna.

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur memiliki sikap dan perilaku individu

ataupun kelompok yang didasari atas nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan

telah menjadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan

sehari-hari. Pola pikir dan cara kerja antara pimpinan dan pegawai pada

Kesbangpol memiliki persamaan. Sehingga cara pandang terhadap budaya

111
organisasi juga sama. Pimpinan bekerja dengan Profesionalitas, tanggung jawab,

dan loyalitas yang tinggi terhadap organisasi yang berada dibawahnya, sementara

Pegawai memiliki pola pikir dan cara kerja sederhana yaitu bekerja sesuai dengan

tugas yang diberikan oleh pimpinan.

Dalam menjalankan tugasnya DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur telah

menerapkan sistem pengaduan pelayanan untuk mendukung tercapainya tujuan

organisasi dengan lebih cepat, efektif dan efesien. Aplikasi sidayana bertujuan

untuk mempermudah proses pengaduan pelayanan perizinan di kab.kolaka timur

b.Dukungan Pimpinan

Faktor pendukung lainnya yang dapat dilihat pada kondisi yang ada adalah

pada DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur untuk terciptanya kinerja yang baik,

tentunya tak lepas dari dukungan manajemen puncak atau pimpinan yang selalu

mendukung serta mendorong para pegawai untuk mampu terus berinovasi.

Sehingga peran pimpinan dalam hal ini menjadi faktor penting yang mampu

mengarahkan ketercapaian kinerja pegawai dengan baik.

Menurut Djatmiko (2005), Pimpinan merupakan faktor utama dalam

proses berinteraksi meliputi interaksi dengan para pengikut yang dalam hal ini

adalah pegawai, dan mampu membaca situasi. Kunci keberhasilan organisasi

secara kelompok terletak pada efektifitas seorang pemimpin. Seorang pimpinan

dalam suatu organisasi harus mampu menciptakan hubungan kerja yang

harmonis, baik sesama karyawan maupun atasan dengan bawahan

112
Faktor kepemimpinan melekat pada mereka yang bertugas sebagai

pemimpin, dalam hal ini Kepala DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur. Faktor

kepemimpinan melihat sejauh mana andil Kepala DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur

terkait dengan pengembangan e-government.

Hal ini berkaitan dengan dukungan, alokasi anggaran dan permasalahan

yang dihadapi. Tidak sekedar melontarkan idea tau gagasan inovatif, Kepala

DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur.juga terlibat dalam pengambilan

keputusan/kebijakan terkait pengembangan TI. Adanya inisiatif yang datang

langsung dari Kepala DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur. Tergolong cukup mudah

untuk merealisasikannya.

Hal ini sejalan dengan hasil wawancara dengan beberapa narasumber pada

Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan bahwasanya

dukungan pimpinan dalam hal ini kepala DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur sangat

mendukung walaupun hanya sebagai pelaksana tugas kepala dinas dukungan

tersebut masih di rasakan dari Bidang Pengendalian Penanaman Modal Dan

Pengaduan Layanan.

c.Pelatihan

Kegiatan Pelatihan sangat penting karena bermanfaat guna menambah

pengetahuan atau keterampilan.Pelatihan berfungsi sebagai”charger”agar

kemampuan serta kapabilitas seolah terjaga.

113
Peltihan merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan

keahlian,konsep,peraturan,atau sikap untuk meningkatkan kinerja.Pelatihan lebih

terarah pada peningkatan kemampuan dan keahlian SDM Organisasi yang

berkaitan dengan jabatan atau fungsi yang menjadi tanggung jawab individu

yang bersangkutan (current job oriented).sasaran yang ingin dicapai dari suatu

program pelatihan adalah peningkatan kinerja individu dalam jabatan atau

fungsi.

Manfaat pelatihan yaitu untuk meningkatkan keterampilan pegawai

DPM-PTSP dengan perubahan teknologi,membantu masalah operasional DPM-

PTSP Kabupaten Kolaka Timur serta meningkatkan pengembangan terhadap

penerapan Aplikasi Sidayana.

Begitupun dengan pelatihan dalam penerapan Aplikasi Sidayana,DPM-

PTSP Kabupaten Kolaka Timur dalam hal ini bidang pengendalian dan

pengaduan layanan yang bertanggung jawab dalam penerapan Aplikasi

Sidayana belum melakukan pelatihan secara khusus, dikarenakan Aplikasi

Sidayana ini dibuat oleh pihak penyedia (pihak kedua).hanya admin saja yang

mempelajari dasar-dasar tentang Aplikasi ini sehingga seluruh pegawai DPM-

PTSP dibidang pengendalian dan pengaduan layanan tidak mengetahui secara

keseluruhan tentang Aplikasi Sidayana.

d.Infrastruktur

Infrastruktur merupakan faktor yang sangat penting dalam

pengembangan e- government. Infrastruktur telekomunikasi menjadi hal pokok

114
dalam suksesnya implementasi Aplikasi Sidayana di Kab.Kolaka Timur.

Maksudnya infrastruktur merupakan kunci utama terciptanya jaringan E-

government secara merata dan baik.

Dalam penelitian ini, berdasarkan teori faktor yang mempengaruhi e

goverment yang di kemukakan oleh sirat (2003), pada indikator infrastruktur

penunjang program Aplikasi Sidayana yaitu Keberhasilan e-goverment

membutuhkan infrastruktur TI yang sesuai untuk mendukung sistem dan aplikasi

yang harus dibangun sebelum program e-goverment diterapkan.

Dari Pengamatan peneliti infrastruktur untuk DPM-PTSP Kab.Kolaka

Timur sudah sangat baik dan cepat. sehinga penggunaan aplikasi ini bisa berjalan

dengan lancar tanpa hambatan pada infrastruktur jaringan dan lainnya akan tetapi

khususnya daerah-daerah yang terisolir yang berada di Kab.Kolaka Timur masih

sangat membutuhkan fasilitas dalam hal ini infrastruktur jaringan yang memadai

dalam menerapkan Aplikasi Sidayana.

115
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dengan judul

Pengembangan E-Government (Aplikasi Sistem Pengaduan Pelayanan

“Sidayana”) Di Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Kabupaten Kolaka Timur. Suksesnya pengembangan E-Government dapat dilihat

melalui tiga elemen sukses dan faktor yang mempengaruhi pengembangan e-

government menggunakan Aplikasi Sidayana . Pertama, Support yakni adanya

dukungan/kemauan dari pimpinan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur dan Pemerintah

dalam menerapkan pengaduan pelayanan perizinan secara elektronik. Kedua,

Capacity adalah terpenuhinya 3 sumber daya dalam mendukung suksesnya

pengembangan aplikasi sidayana pada DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur. Ketiga,

Value yakni sangat banyak manfaat yang dirasakan oleh Kantor DPM-PTSP

Kab.Kolaka Timur Dan Juga Masyarakat dalam melaksanakan Pengaduan

Pelayanan Perizinan. Sedangkan faktor faktor Yang Mempengaruhi

pengembangan Aplikasi Sidayana yakni Pertama,Budaya Organisasi yang dimana

masyarakat yang melakukan pengaduan perizinan selalu di layani dengan cepat

dan tepat. Kedua,Dukungan Pimpinan DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur sangat

mendukung dengan adanya pengembangan aplikasi sidayana. Ketiga,Pelatihan

dalam hal ini DPM-PTSP belum melakukan pelatihan secara khusus dalam hal

116
pengembangan Aplikasi Sidayana. KeEmpat Infrastruktur yang memadai hal ini

di buktikan dengan lengkapnya infrastruktur seperti Pc,server,wifi .

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan, maka berikut ini

dikemukakan saran atau masukan:

Bagi Kantor DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur perlu meningkatkan

Sosialisasi dan memberikan pemahaman mengenai pengaduan pelayanan

perizinan secara elektronik yang dilakukan kepada masyarakat Kab.Kolaka

Timur, agar masyarakat selalu mengingat bahwasanya pengaduan dapat dilakukan

dengan online yakni melalui Aplikasi Sidayana yang dapat di akses oleh

masyarakat. Dan peneambahan fasilitas sarana dan prasarana untuk mendukung

kinerja SKPD dalam pengaduan perizinan daerah, seperti pembangunan

infratsruktur jaringan yang berada di daerah terisolir sehingga masyarakat dapat

melakukan pengaduan tanpa harus ke kantor DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur.

Kemudian perlunya transparansi dana atau anggaran khusunya kepada masyarakat

yang ingin mengetahui tentang berapa anggaran yang dikeluarkan dalam

penerapan aplikasi sidayana untuk mendukung keberhasilan pengembangan

Aplikasi Sidayana pada kantor DPM-PTSP Kab.Kolaka Timur.

117
DAFTAR PUSTAKA

Referensi buku :

Abadi, T.W., Ainur R., Dan Arsiyah. 2010. Informasi Publik Berbasis
Egovernment. Sidoarjo: Umsida Press

Arief Sosiawan, Edwi. Tanpa Tahun. Evaluasi Implementasi E-Government Pada


Situs Web Pemerintah Daerah Di Indonesia : Prespektif Content Dan
Manajemen, Yogyakarta: Universitas Veteran.

Bwalya, K. J., & Mutula, S. M. (2014). E-Government. In E-Government. De


Gruyter Saur.

Indrajit, Richardus Eko. ( 2007). Electronic Government In Action: Strategi


Implementasi Di Berbagai Negara. Yogyakarta: Andi.

Ivancevich, Lorenzi, Skinner Dan Crosby 1997:448) (Dalam Ratminto Dan


Winarsih 2016:2

Penerapan Aplikasi Pelayanan Perizinan Online - Undip E


...Https://Ejournal3.Undip.Ac.Id›

Sumber Jurnal :

Amir, M. Taufiq, 2005, Dinamika Pemasaran: Jelajahi & Rasakan, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.

Arindita, A. R. (2013). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Citra Perusahaan


Di Olimart Pt. Wina Wira Usaha. Jurnal Ilmu Komunikasi, 1-14.

Atthahara, H. (2018). Inovasi pelayanan publik berbasis e-government: studi


kasus aplikasi Ogan Lopian Dinas Komunikasi dan Informatika di
Kabupaten Purwakarta. Jurnal Politikom Indonesiana, 3(1), 66-66.

Dotulong, C. G. P., Pioh, N., & Waworundeng, W. (2018). Implementasi


Kebijakan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Dan
Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa Di
Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Eksekutif, 1(1).

118
Dunn, William N. (2003). Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Falih Suaedi dan Bintoro Wardiyanto. (2010) Revitalisasi Administrasi


Negara, Reformasi Birokrasi dan E-Governance.Yogyakarta: Graha Ilmu.

Handoyo, E. (2012). Kebijakan publik. Semarang: Widya Karya.

Hasibuan, M. U. S. (2008). Revolusi politik kaum muda. Yayasan Obor Indonesia.

Huda, A. S. (2014). Pengaruh Pelayanan, Promosi, Dan Lokasi Terhadap


Kepuasan Konsumen Toko Joko Elektronik Di Pati. Skripsi, Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis.

Indrajit, R. E. (2004). Kajian strategis cost benefit teknologi informasi: Panduan


investasi pengembangan di Perusahaan.

Indrajit, richardus eko,2012 electronic government :strategi pembnagunan dan


pengembangan sistem pelayanan public berbasis teknologi
digital.yogyakarta.andi offset

Indrajit, Richardus Eko. (2006). Electronic Government: Konsep Pelayanan


Publik Berbasis Internet dan Teknologi Informasi.
https://drive.google.com/file/d/0B7kSFJ_a6dc-
RFg3bWM3MlJ3Vmc/view? pref=2&pli=1, diunduh 25 Agustus 2016.

Ismatullah, I., Stiawati, T., & Arenawati, A. (2014). Analisis Penerapan Sistem
Informasi Akademik (Siakad) Online Di Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa (Doctoral Dissertation, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa).

Kasmir. 2005. Pemasaran Jasa. Jakarta: Graya Grafindo Persada

Kurniawan, R., Alexandri, M. B., & Nurasa, H. (2018). Imstep: Indonesian


Marine Science And Techno Park Implementasi Kebijakan Model Van
Meter Dan Van Horn Di Indonesia. Responsive: Jurnal Pemikiran Dan
Penelitian Administrasi, Sosial, Humaniora Dan Kebijakan Publik, 1(1),
34-38.

Laksana,fajar,2008.manajemen pemasaran,Yogyakarta:Graha ilmu

Maria, Z. (2014). Pengaruh Budaya Kerja Pegawai Terhadap Pelayanan Publik


Pada Kantor Camat Bongan Kabupaten Kutai Barat. Ejournal Llmu Adm.
Negara, 4(2), 966-980.

119
Nadila, S. (2021). Implementasi Electronic Government Dalam Mewujudkan
Good Governance Dan Smart City. Jurnal Administrasi Nusantara
Maha, 3(3), 72-83.

Nadila, S. (2021). Implementasi Electronic Government Dalam Mewujudkan


Good Governance Dan Smart City. Jurnal Administrasi Nusantara
Maha, 3(3), 72-83.

Novitasari, D., & Rostyaningsih, D. (2019). Analisis Stakeholder Dalam


Implementasi Kampung Tematik Seni Dan Budaya Di Kelurahan
Tembalang. Journal Of Public Policy And Management Review, 9(1), 82-
93.

Nugraha, E. S., Padri, A. R., Nurdiawan, O., Faqih, A., & Anwar, S. (2021).
Implementasi Aplikasi Pengaduan Masyarakat Berbasis Android Pada
Gedung Dprd. Jurikom (Jurnal Riset Komputer), 8(6), 360-366.

Purwanti, Y. (2021). Inovasi Pelayanan Publik Melalui Aplikasi Selesai Dalam


Genggaman (Salaman) Dalam Meningkatkan Pelayanan Administrasi
Kependudukan Di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota
Bandung (Doctoral Dissertation, Fisip Unpas).

Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulistyastuti. (2015). Implementasi


Kebijakan Publik: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta:
Gava Media.

Ratminto,dkk,2016.ManajemenPelayanan:PengembanganModelKonseptual,Pener
apanCitizen’sdanStandarPelayananMinimal.PustakaBelajar Yogyakarta

Sirat, B. I. (2013). Analisis Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Implementasi


Government to Government Electronic Government (G2G E-Gov) di
Indonesia Stdi Kasus Komandan SIKD.[Internet]. Dirjen Perimbangan
Keuang.

Samodra Wibawa (2009) Administrasi Negara Isu-isu Kontemporer. Yogyakarta :


Graha Ilmu

Sari, Kusuma Dewi Arum, And Wahyu Agus Winarno. "Implementasi E-


Government System Dalam Upaya Peningkatan Clean And Good
Governancedi Indonesia." Jurnal Ekonomi Akuntansi Dan
Manajemen 11.1 (2012).

120
Sewa, S., Posumah, J., & Plangiten, N. (2022). Perilaku Aparatur Sipil Negara
Dalam Pelayanan Publik Di Dinas Sosial Kabupaten Halmahera
Barat. Jurnal Administrasi Publik, 8(114).

Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi
Aksara

Subakti, A. (2022). Prosedur Ekspor Pada Dinas Perindustrian Dan


Perdagangan Provinsi Jambi (Doctoral Dissertation, Akuntansi).

Subarsono, A. G. (2012). Analisis kebijakan publik: konsep, teori dan aplikasi.

Sugiarto. (2002). Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Supangkat, S. H., & Negara, I. M. A. J. (2006). Framework Strategi Implementasi


E-Government. Prosiding Konferensi Nasional Teknologi Informasi &
Komunikasi Untuk Indonesia, 3-4.

Suratman. 2017. Generasi Impelentasi dan Evaluasi Kebijaka Publik. Capiya


Publishing: Yogyakarta.

Tahir, A. 2015. Kebijakan Publik & Transparansi Penyelenggaraan Pemerintah


Daerah. Bandung: Alfabeta

Triyanto, D., Segerlaksono, B., & Darmawi, E. (2020). Analisis Penerapan


Elektronik Lapor (E-Lapor) Dalam Pelayanan Pengaduan Masyarakat
(Studi Di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika Dan Statistik Provinsi
Bengkulu). Dialogue: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2(2), 114-123.

Wahab, Solichin Abdul. 2015. Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke


PenyusunanModel-Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT
Bumi Aksara.

Winarno, Budi. 2014. Kebijakan Publik Teori, Proses dan Studi


Kasus.Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Winarno,Budi. (2012). Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus. Jakarta:
CAPS

Sumber Skripsi:

Haji, B. T. A. Pengertian Implementasi. Laporan Akhir, 31.

Sumber Perundang Undangan:

121
Instruksi Presiden Nomor. 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan Dan Strategi
Nasional Pengembangan Pemerintah Secara Elektronik

Pembentukan DOB Kab.Kolaka Timur Undang -Undang Nomor 8 Tahun 2013

Peraturan Bupati Kolaka Timur Nomor 36 Tahun 2019 Tentang Standar


Operasional Prosedur Pelayanan Perizinan Terintegrasi

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 24 Tahun


2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Pengaduan
Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara Yang


Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi Dan Nepotisme (KKN).

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2019


Tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah

Sumber internet:

Website Resmi :Pemerintah Daerah kolaka timur dari :

http://sidayana.ptsp-koltim.com

122
LAMPIRAN

123
Lampiran I

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK DPM-PTSP

1. Bagaimana Dukungan Atau Support Pemerintah Daerah Khususnya DPM-

PTSP Terkait Penerapan Aplikasi Sidayana Ini ?

 Dukungan Atau Support Apa Yang Diberikan Pemerintah ?

2. Bagaimana Capacity Atau Sumber Daya Yang Dimiliki DPM PTSP

Kabupaten Kolaka Timur Baik Sumber Daya Finansial, Sumber Daya

Infrastruktur Teknologi Informasi Dan Juga Sumberdaya Manusia Yang

Ada Untuk Mendukung Penerapan Aplikasi Sidayana?

 Sumber Dana Yang Digunakan Dalam Penerapan Sistem Tersebut

Berasal Dari Mana?

 Berapa Jumlah Anggaran Yang Digunakan?

 Apakah Selama Penerapan Aplikasi Ini Memiliki Kendala Seperti

Jaringan Atau Gangguan Lain?

 Apakah Seluruh Pegawai DPM PTSP Kabupaten Kolaka Timur

Sudah Memahami Mekanisme Pengoprasian Aplikasi Sidayana?

3. Apa Manfaat Atau Value Dari Penerapan Aplikasi Sidayana Ini ?

 Apa Manfaat Dan Tujuan Pembuatan Aplikasi Sidayana ?

124
 Bagaimana Dan Apa Saja Manfaat Yang Dirasakan

Masyarakat Dengan Adanya Penerapan Aplikasi Sidayana ?

 Apakah Masyarakat Sudah Mengetahui Saat Ini Proses Pengaduan

Sudah Dilakukan Menggunakan Aplikasi Sidayana?

4. Bagaimana Dengan Budaya Organisasi Dalam Penerapan Aplikasi

Sidayana ?

5. Bagaimana Dengan Dukungan Pimpinan Dalam Penerapan Aplikasi

Sidayana?

6. Apakah Pegawai DPM-PTSP Melakukan Pelatihan Dalam Penerapan

Aplikasi Sidayana ?

7. Bagaimana Dengan Infrastruktur Dalam Penerapan Aplikasi Sidayana ?

8. Bagaimana Dengan Keuangan Dalam Penerapan Aplikasi Sidayana ?

125
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK
MASYARAKAT PENGGUNA APLIKASI SIDAYANA

1. Apakah faktor penghambat yang saudara/i rasakan saat melakukan

Pengaduan melalui Aplikasi Sidayana ?

2. Bagaimana kemampuan para pegawai dalam melayani masyarakat yang

tidak paham dengan prosedur pengaduan pelayanan melalui Aplikasi

Sidayana ?

3. Apakah DPM-PTSP melakukan sosilisasi terhadap pengaduan yang bisa

dilakukan melalui Aplikasi Sidayana ?

4. Apakah manfaat yang saudara/i peroleh dari Aplikasi Sidayana ?

5. Apakah menurut saudara/i Aplikasi Sidayana berjalan efektif dan efisien?

6. Apakah ketersediaan infrastruktur teknologi informasi di Kabupaten

Kolaka Timur dapat menunjang pengaduan pelayanan melalui Aplikasi

Sidayana ?

7. Adakah kendala-kendala yang muncul dalam mengakses Aplikasi

Sidayana ?

126
LAMPIRAN II

Gambar 1

(Wawanacara Bersama Bapak Agung DL Sauala.S.STP PLT Kadis DPM-PTSP)

Gambar 2

127
(Wawancara Bersama Bapak Moh.Adjis Malaka.,S.Sos Kepala Bidang

Pengendalian Penanaman Modal Dan Pengaduan Layanan)

Gamba

r3

(Wawancara Bersama Bapak Sumadi.SE Admin Aplikasi Sidayana/Fungsional)

128
Gambar 4

(Wawancara Bersama Ibu Marce Putry Nengsi Salah Satu

Pengguna Aplikasi Sidayana)

Gambar 5

(Wawancara Bersama Bapak Hartono Salah Satu Pengguna Aplikasi Sidayana)

129
Gambar 6

(Wawancara Bersama Bapak Muh Saleh Salah Satu Masyarakat Kecamatan


Uluiwoi Kab.Kolaka Timur)

130
131
1

Anda mungkin juga menyukai